BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengungkapan secara deskriptif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengungkapan secara deskriptif"

Transkripsi

1 25 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengungkapan secara deskriptif tentang konsepsi calon guru isika (mahasisa Program Studi S1 Pendidikan isika Jurusan isika MIPA Universitas egeri Gorontalo) tentang konsepkonsep gaya pada hukum-hukum eton tentang gersk. Mahasisa Program Studi isika yang menjadi informan dalam penelitian ini terdistribusi secara proporsional pada mahasisa semester II, semester IV, semester VI dan semester VIII tahun akademik dengan jumlah total informan 57 mahasisa. Untuk mengetahui gambaran konsepsi calon guru isika terhadap konsep gaya menurut hukum-hukum eton, dalam penelitian digunakan instrument penelitian berupa tes diagnostik sejumlah sepuluh butir soal. Keseluruhan soal berbentuk soal uraian dengan delapan (8) butir soal berupa perintah menggambarkan vektor gaya pada sistem benda diam dan bergerak dan dua (2) butir soal lainnya adalah soal pemahaman konsep pada benda yang bergerak vertikal ke atas. Selain pemberian tes diagnostik, dalam penelititian ini juga dilaksanakan aancara yang dimaksudkan untuk menguatkan dugaan kebenaran konsepsi informan yang telah dituliskannya dalam lembar jaaban tes diagnostik. Proses aancara ini dilaksanakan dengan melibatkan beberapa mahasisa yang memiliki konsepsi benar menurut para ahli dan juga beberapa yang lainnya masih memiliki masalah dengan konsepsinya tentang gaya.

2 26 Berikut disajikan gambaran konsepsi mahasisa tentang konsep gaya pada hukum-hukum eton tentang gerak yang diperoleh melalui tes diagnostik :Sajian gambaran konsepsi mahasisa ini dikelompokan menjadi dua bagian yaitu mahasisa dengan konsep yang mengandung miskonsepsi dan mahasisa yang tidak tahu konsep. 1. Rumusan soal nomor (1) : Sebuah buku terletak di atas meja seperti gambar berikut! Jika buku tetap berada dalam keadaan diam, apakah ada gaya yang bekerja pada buku ini? Jika ya, gambarkanlah gaya dan arah gaya yang bekerja pada buku! Dari lembar jaaban yang terkumpul, hanya terdapat 5 dari 57 informan yang dapat menjaab dengan benar soal ini. Selebihnya masih memiliki konsepsi yang bermasalah. Masalah-masalah yang ditemukan dari lembar jaaban informan pada soal ini adalah sebagai berikut : Miskonsepsi a. Menggambarkan gaya berat () dengan titik tangkap pada sisi baah buku dan gaya normal () yang bertitik tangkap pada permukaan atas dari buku

3 27 b. Menggambarkan gaya berat () dengan titik tangkap di pusat massa buku dan gaya ormal () yang titik tangkapnya pada pusat massa buku dan permukaan atas buku W c. Menggambarkan gaya berat (), gaya ormal () dan gaya gravitasi dengan vektor gaya tanpa arah gaya gravitasi d. Menggambarkan gaya berat () dan gaya ormal () yang bertitik tangkap di pusat massa buku dan gaya horizontal berupa gaya gesek statis (f s ) f s e. Menggambarkan gaya berat () dan gaya ormal () di luar system yang ditinjau W

4 28 Tidak Tahu Konsep f. Ada informan yang hanya menggambarkan sebuah gaya () vertikal ke atas dengan titik tangkap gaya di sisi atas buku g. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya normal () yang bekerja pada buku dan arahnya ke baah h. Ada informan yang menggambarkan gaya gravitasi, gaya berat dan gaya ormal di luar sistem yang di tinjau g i. Ada informan yang menggambarkan dua buah gaya horizontal berlaanan arah dengan titik tangkap gaya pada sisi kiri dan kanan buku j. Ada informan yang berpendapat baha tidak ada gaya yang bekerja pada buku

5 29 Selain jaaban-jaaban di atas, terdapat pula sebuah gambaran konsepsi yang tidak terindikasi miskonsepsi dan tidak pula digolongkan pada kategori tidak tahu konsep. Dalam derajat penguasaan konsep, konsepsi ini dogolongkan pada memahami sebagian. Jaaban informan yang dimaksud adalah menggambarkan gaya berat bertitik tangkap di pusat massa buku 2. Rumusan soal nomor (2) : Sebuah balok es diletakkan di atas meja panjang dengan permukaan datar dan licin. Balok es ini kemudian diberi dorongan hingga akhirnya bergerak dengan kecepatan konstan (a = 0). Saat bergerak dengan (a = 0) ini, apakah ada gaya yang bekerja pada balok es? Jika ya, gambarkanlah gaya dan arah gaya yang bekerja pada balok es! Dari lembar jaaban yang telah di analisis dan direduksi, hanya terdapat satu (1) informan yang dapat memberikan jaaban yang tepat. Selebihnya masih terdapat masalah dengan konsepsinya. Adapun masalaha-masalah tersebut diuraikan sebagai berikut : Miskonsepsi a. Pada balok es digambarkan adanya gaya berat () dan gaya ormal () yang bertitik tangkap pada pusat massa balok es

6 30 b. Pada balok es digambarkan adanya gaya gesek (f), selain gaya berat () dan gaya ormal () sementara permukaan meja dianggap licin f k f s f c. Pada balok es digambarkan adanya gaya berat () dan gaya ormal () dengan titik tangkap di pusat massa balok dan juga sebuah gaya dorong () d. Pada balok es digambarkan adanya gaya berat (), gaya ormal (), gaya dorong () dan juga gaya gesek (f) f

7 31 e. Pada balok es digambarkan adanya gaya ormal (), gaya dorong () dan gaya gesek (f) f. Ada informan yang berpendapat baha tidak ada gaya yang bekerja pada balok karena percepatannya a = 0 Tidak Tahu Konsep g. Ada informan yang menggambarkan gaya () yang berasal dari pusat massa balok es dan sebuah gaya gesek (f) f h. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya dorong () yang bekerja pada balok es i. Ada informan yang hanya mengsgambarkan adanya gaya gesek (f) yang bekerja pada balok es sementara dijelaskan baha permukaan meja dianggap licin f

8 32 j. Ada informan yang menggambarkan gaya berat () dan sebuah gaya tarik () bekerja pada balok es k. Ada informan yang menggambarkan gaya gravitasi dengan arah ke baah dan sebuah gaya berat horizontal gaya gravitasi l. Ada informan yang menggambarkan gaya di luar sistem yang ditinjau g m. Ada informan yang tidak memberikan jaaban 3. Rumusan soal nomor (3) : Gaya apakah yang bekerja pada sebuah bola dilemparkan ke atas, sesaat setelah bola tersebut terlepas dari genggaman tangan pelemparnya (gesekan udara diabaikan)? Dari jaaban informan yang dikumpulkan, hanya terdapat 14 dari 57 informan yang dapat menjaab dengan tepat soal ini. Didapatkan banyak kesalahpahaman yang dimiliki oleh informan tentang konsep gaya pada kasus ini. Adapun beberapa kesalahpahaman informan untuk kasus ini adalah :

9 33 Miskonsepsi a. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya vertikal ke atas b. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya angkat/gaya otot/gaya doorng c. Ada pula informan yang memberikan jaaban baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya dorong dan gaya gravitasi d. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya gravitasi dan gaya ormal e. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya gaya dorong, gaya berat dan gaya ormal Tidak Tahu Konsep f. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya energi potensial atau gaya energi kinetik g. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola hanyalah gaya normal () h. Ada pula informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya gesek dengan udara sementara pada soal telah disebutkan baha gesekan udara diabaikan 4. Rumusan soal nomor (4) : Ketika sebuah bola yang dilemparkan ke atas mencapai ketinggian maksimum, bola tersebut akan sejenak diam/berhentidan kemudian turun ke baah. Pada saat bola berada pada ketinggian maksimum, gaya apakah yang bekerja pada bola (gesekan

10 34 udara diabaikan)? Jaaban yang diperoleh dari lembar jaaban informan sangat beragam dan diarnai banyak kesalahpahaman. Hanya terdapat 20 dari 57 informan yang dapat menjaab dengan tepat skasus ini. Adapun beberapa jaaban yang diberikan oleh informan adalah sebagai berikut. Miskonsepsi a. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya ormal dan gaya berat b. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola hanyalah sebuah gaya normal () c. Gaya yang bekerja pada bola adalah gaya vertikal ke atas dan gaya berat () d. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya akibat interaksi antara gaya vertikal ke atas dan gaya vertikal ke baah e. Ada pula informan yang memberikan tanggapan baha gaya yang bekerja pada bola adalah gaya ormal, gaya berat, dan gaya gravitasi (gaya berat dan gaya gravitasi tidak sama) f. Ada pula informan yang berpendapat baha tidak ada gaya yang bekerja pada bola karena bolanya diam Tidak Tahu Konsep g. Ada informan yang berpendapat baha gaya yang bekerja pada bola adalah sebuah gaya gerak jatuh bebas

11 35 h. Gaya yang bekerja pada bola adalah sebuah gaya gesek, padahal dalam soal telah dijelaskan baha gaya gesekan udara diabaikan i. Ada informan yang mengatakan baha gaya yang bekerja adalah gaya potensial 5. Rumusan soal nomor (5) :Sebuah balok ditarik dengan seutass tali pada arah horizontal dan terletak pada permukaan datar dan kasar. Balok tersebut kemudian bergerak dengan percepatan (a) pada arah seperti gambar berikut : a Gambarkanlah arah gaya-gaya yang bekerja pada balok di atas! Dari lembar jaaban yang terkumpul, hanya terdapat 4 dari 57 informan yang dapat menggambarkan gaya dan arah gaya dengan benar pada sistem ini. Selebihnya masih memiliki konsepsi yang bermasalah. Masalah- masalah yang ditemukan pada soal ini adalah sebagai berikut : Miskonsepsi a. Menggambarkan gaya tarik pada tali (/T), gaya gesek (f), serta gaya ormal () dan gaya berat () yang digambarkan dengan titik tangkap yang tidak tepat s T f

12 36 T f b. Ada informan yang menggambarkan adanya gaya berat () gaya ormal (), gaya tarik () dan gaya gesek (f) bekerja pada sistem, tapi semua gaya ini bertitik tangkap di pusat massa balo f c. Pada sistem hanya bekerja gaya tarik pada tali (T) gaya ormal dan gaya berat tapi vektor gayadigambarkan dengan titik tangkap yang tidak tepat T W T

13 37 Tidak Tahu Konsep d. Ada informan yang hanya menggambarkan adanya gaya tegang tali (T) dan gaya gesek (f) yang bekerja pada sistem T f e. Ada informan yang hanya menggambarkan adanya gaya tegang tali (T) dan gaya gesek (f) yang bekerja pada sistem tapi arah gaya gesek adalah ke baah T f f. Ada informan yang menggambarkan hanya terdapat gaya tegang tali (T) dan gaya normal () yang berkerja pada sistem, tapi arah gaya normal menuju ke baah T g. Pada sistem digambarkan hanya bekerja gaya tegang tali (T) T h. Ada informan yang menggambarkan sebuah garis tambahan di luar sistem sehingga membentuk sudut pada pusat massa balok

14 38 cos α cos α i. Ada informan yang menggambarkan gaya di luar sistem yang ditinjau g j. Ada informan yang tidak menggambarkan gaya apapun pada sistem Selain kedua kategori di atas, ada pula kelompok informan yang konsepnya dikategorikan pada memahami sebagian. Konsep yang mereka miliki tidak bermasalah dan tidak pula mengandung miskonsepsi. Jaaban yang menunjukan gejala ini adalah sebgai berikut : k. Ada informan yang menggambarkan hanyalah gaya tegang tali (T), gaya berat () dan gaya gesek (f) yang bekerja pada sistem T f

15 39 l. Ada informaman yang hanya menggambarkan gaya garavitasi bekerja pada sistem g 6. Rumusan soal nomor (6) : Perhatikan gambar berikut ini! A B Jika m A < m B dan permukaan meja dianggap kasar, gambarkanlah gaya dan arah gaya yang bekerja pada sistem di atas! (katrol dan tali tidak bermassaserta tidak ada gesekan pada katrol). Dari lembar jaaban yang diberikan oleh informan, hanya terdapat 2 dari 57 informan yang dapat memberikan jaaban yang lengkap dan tepat. Selebihnya masih terdapat masalah dengan konsepsinya. Adapun masalah- (), gaya masalah tersebutt diuraikan sebagai berikut : Miskonsepsi a. Ada informan yang menggambarkan adanya gaya ormal berat () dan gaya gesek (f) pada balok A, gaya tegang tali (T) dua arah padaa tali, dan pada balok B terdapat gaya berat (). Tapi terdapat masalah dengan pelukisan gaya ormal, yaitu tidak digambarkan berasal dari permukaan meja tempat balok A diletakkan dan ada pula gaya berat yang tidak digambarkan bertitik

16 40 tangkap pada pusat massa balok. Selain itu ada pula informan yang tidak menggambarkan adanya gaya ormal bekerja pada balok A T T f T f T T f T b. Selain bermasalah dengan pelukisan gaya ormal () dan gaya berat (), ada pula informan yang belum dapat melukiskan gaya tegang tali (T) dengan benar yaitu hanya dengan satu arah T T f T f T

17 41 c. Ada informan yang menggambarkan adanya gaya lain selain gaya ormal (), gaya berat (), gaya gesek (f) dan gaya tegang tali (T) berupa gaya () yang berasal dari pusat massa balok A, f T f T d. Ada informan yang menggambarkan gaya ormal () juga bekerja pada balok B f e. Ada informan yang menggambarkan gaya gesek berasal dari pusat massa balok dan searah dengan gerak balok

18 42 f f f. Ada informan yang menggambarkan gaya () dan gaya gesek (f) pada balok A, sedangkan pada balok B hanya sebuah gaya berat () f Tidak Tahu Konsep g. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada balok B berupa gaya berat (), gaya tegang tali (T) dan gaya ormal () sedangkan pada balok A tidak digambarkan adanya gaya apapun yang bekerja T

19 43 h. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya tegang tali (T) bekerja pada sistem sebagai arah gerakk balok i. Ada informan yang menggambarkan gaya di luar sistem yang ditinjau j. Ada informan yang tidak memberikan jaaban dan tidak menggambarkan gaya apapun yang bekerja pada system Selain jaaban-jaaban di atas, ada pula beberapa mahasisa yang hanya memiliki sebagian konsep dan konsep ini tidak memiliki masalah atau terindikasi miskonsepsi. Adapun jaaban yang diberikan oleh beberapa mahasisa ini adalah sebagai berikut :

20 44 f T f T f T 7. Rumusan soal nomor (7) :Perhatikan gambar di baah ini! α ) Gambarkanlah gaya dan arah gaya yang bekerja pada sistem di atas jika permukaan bidang miring dianggap kasar! Dari lembar jaaban yang telah dikumpulkan, hanya terdapat 4 dari 57 informan yang dapat menggambarkan dengan benar gaya dan arah gaya yang bekerja pada sistem. Selebihnya masih memiliki kesalahpahaman dengan konsep beberapa gaya. Masalah-masalah itu adalah : Miskonsepsi a. Digambarkan terdapat gaya tarik pada tali, gaya ormal (), gaya berat () dan gaya gesek bekerja pada sistem, tetapi gaya ormal

21 45 digambarkan bertitik tangkap pada sisi atas balok dan tegak lurus terhadap sisi atas balok tersebut f b. Pada sistem bekerja gaya ormal (), gaya berat (), gaya gesek (f), dan gaya tarik pada tali (), tapi gaya ormal () digambarkan bertitik tangkap di pusat massa balok dan arahnya tegak lurus balok f c. Terdapat gaya ormal (), gaya berat (), gaya gesek (f) dan gaya tarik pada tali (), tetapi gaya ormal () digambarkan bertitik tangkap di pusat massa balok dan arahnya berlaanan dengan arah gaya berat () f

22 46 d. Ada informan yang menggambarkan gaya berat (), gaya ormal (), gaya tarik () dan gaya gesek (f), tapi gaya gesek digambarkan dengan titik tangkap di pusat massa balok f e. Digambarkan terdapat gaya ormal (), gaya berat (), gaya gesek (f) dan gaya tarik pada tali ( / T), tetapi arah gaya berat berlaanan dengan arah gaya ormal bukan menuju ke pusat bumi /T /T f / G f f. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya ormal (), gaya berat () dan gaya tarik pada tali (T) serta gaya berat () digambarkan dengan arah berlaanan arah gaya ormal ()

23 47 g. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya ormal () dan gaya berat () yang bekerja pada sistem dengan titik tangkap gaya dan arah gaya yang tidak tepat Tidak Tahu Konsep h. Ada informan yang tidak memberikan jaaban (tidak dapat menggambarkan gaya apapu yang bekerja pada sistem) Selain jaaban di atas, terdapat beberapa mahasisa yang hanya memiliki beberapa konsep dan tidak memiliki masalah dengan konsep itu. Jaaban yang mereka berikan dijelaskan sebagai berikut : i. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya berat (), gaya gesek (f) dan gaya tarik pada tali (T) bekerja pada sistem

24 48 f j. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya tarik pada tali () dan gaya gesek (f) bekerja pada sistem f 8. Rumusan soal nomor (8) :Keadaan sebuah lift digambarkan sebagai berikut : a kabel baja (Tidak ada gesekan antara lift dan dinding). Dari gambar di atas, gambarkanlah gaya dan arah gaya yang bekerja pada lift serta tuliskan persamaan percepatan lift itu! Dari lembar jaaban informan yang telah direduksi, hanya terdapat 11 dari 57 informan yang dapat menggambarkan dengan benar gaya dan arah gaya yang bekerja pada lift. Selebihnya masih banyak informan yang bermasalah dengan konsep ganya yang bekerja pada sistem lift ini. Adapun masalah-masalah ini diuraikan sebagai berikut :

25 49 Miskonsepsi a. Ada informan yang menggambarkan gaya tarik pada tali (/T), gaya berat () dan gaya ormal () bekerja pada sistem lift T b. Ada informan yang menggambarkan gaya ormal () dan gaya berat () sajalah yang bekerja pada sistem lift c. Ada informan yang menggambarkan gaya () dan gaya berat () yang bekerja pada sstem lift. Gaya () bertitik tangkap di pusat massa lift dan ada pula yang bertitik tangkap di sisi atas badan lift

26 50 Tidak Tahu Konsep d. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya () pada tali yang bekerja pada sistem lift e. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya ormal () yang bekerja pada sistem lift f. Ada informan yang tidak memberikan jaaban dan tidak menggambarkan gaya apapun yang bekerja pada sistem lift

27 51 g. Persamaan percepatan lift yang dituliskan informan dalam lembar jaabannya beragam yaitu sebagai berikutn : - a mg = - m a = - = ma m - v a = - t a Λv = - a = g Λt - a = - m a = - a > g m 9. Rumusan soal nomor (9) : Perhatikan gambar di baah ini! / / / / / / / / / / / / / / / / / Langit-langit Tali BALOK Gambarkanlah gaya dan arah gaya yang bekerja pada sistem di atas! Untuk s0al nomor (10) berkaitan langsung dengan soal nomor (9) yaitu perintah menggambarkan pasangan gaya (gaya reaksi) dari gaya yang telah digambarkan pada soal nomor (9) ini. Pada sistem ini paling banyak diarnai kesalahpahaman. Dari hasil reduksi data yang dilakukan tidak satupun informan yang dapat menggambarkan dan memasangkan dengan benar gaya-gaya yang merupakan pasangan aksi reaksi seperti hukum ketiga eton. Adapun kesalahpahaman yang dimiliki oleh informan ini diuraikan seperti gambar gambar berikut ini :

28 52 Miskonsepsi a. Ada informan yang menggambarkan gaya tegang tali (T) dua arah, gaya berat () dan dan sebuah gaya (T3) ke atas yang berasal dari langit-langit T 3 T 1 T 2 W Dari gambar di atas dituliskan baha gaya yang berpasangan aksi reaksi yaitu T 2 dan T 3 serta T 1 dan b. Ada informan yang menggambarkan gaya tegang tali (T) satu arah dan gaya berat (). Gaya tegang tali (t) juga dianggap sebagai gaya ormal () langit-langit T langit-langit T = W Dari gambar dia atas dituliskan baha T dan adalah pasangan aksi reaksi c. Ada informan yang menggambarkan gaya ormal () dan gaya berat () bekerja pada sistem

29 53 langit-langit langit-langit Dari gambar di atas, dituliskan baha gaya ormal () dan gaya berat () adalah pasangan gaya aksi reaksi d. Ada informan yang hanya menggambarkan gaya tegang tali (T) yang memiliki dua arah langit-langit Dari gambar di samping dituliskan baha T 1 T 1 dan T 2 adalah pasangan gaya aksi reaksi T 2 Tidak Tahu Konsep e. Ada informan yang menggambarkan dua buah gaya horizontal yang bekerja pada balok dan berpasangan aksi reaksi langit-langit aksi reaksi f. Ada informan yang yang tidak memberikan jaaban dan tidak menggambarkan gaya apapun yang bekerja pada sistem.

30 54 Berikut adalah data statistik gambaran konsepsi mahasisa calon guru fisika pada konsep gaya menurut hokum-hukum eton tentang gerak berdasarkan klasifikasi butir soal pada soal tes diagnostik. Tabel 3. Data Statistik Konsepsi Calon Guru isika Butir Jumlah Kategori Konsepsi Memahami Tidak Tahu Soal Informan Memahami Miskonsepsi Sebagian Konsep 1 57 org 5 0rg 4 org 41 org 7 org 2 57 org 1 org 0 org 34 org 22 org 3 57 org 14 0rg 0 org 38 org 5 org 4 57 org 20 org 0 org 30 org 7 org 5 57 org 4 org 4 org 29 org 20 org 6 57 org 2 org 3 org 42 org 10 org 7 57 org 4 org 4 org 44 org 5 org 8 57 org 11 org 0 org 37 org 9 org 9 57 org 0 0rg 0 org 47 org 10 org org 0 org 0 org 47 org 10 org Jumlah 570 org 61 0rg 15 org 389 org 105 org Persentase (%) 10,70 % 2,63 % 68,24 % 18,43 % 70 68,24 % 60 Persentase (%) ,43% 10,70 % 2,63 % Paham paham sebagian miskonsepsi tidak tahu konsep Gambar 3. Persentase Derajat Konsepsi Calon Guru isika 4.2 Pembahasan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap dan memberikan gambaran secara kualitatif tentang konsepsi mahasisa Program Studi Pendidikan isika MIPA Universitas egeri Gorontalo sebagai calon guru isika terhadap konsep-

31 55 konsep gaya menurut hukusil reduksi seperti dijelaskan pada sub bab dia atas, dan juga melalui pelaksanaan aancara.m-hukum eton tentang gerak. Gambaran tentang konsep itu diperoleh oleh peneliti melalui dua cara, yaitu melalui tes diagnostik dengan h Analisis Jaaban Tes Diagnostik Jika diperhatikan dari lembar jaaban informan pada tes diagnostik, terlihat ada beberapa kecenderungan konsepsi tentang gaya-gaya pada sistem benda diam dan bergerak yang masih bermasalah. Adapun kecenderungankecenderungan yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pelukisan atau penggambaran vektor-vektor gaya seperti gaya ormal (), gaya berat (), gaya tarik/dorong (), gaya gesek (f), dan gaya tegangan tali (T) pada sebuah sistem benda diam dan bergerak masih banyak digambarkan tanpa memaknai secara fisis dari mana gaya itu berasal dan bekerja pada apa gaya itu. Gaya-gaya tersebut di atas digambarkan pada benda pada sembarang tempat, bahkan ada yang menggambarkannya di luar sistem yang ditinjau b. Gaya ormal dan gaya berat adalah pasangan gaya aksi reaksi yang selalu bekerja pada semua sistem benda dan selalu berlaanan arah untuk semua posisi sistem. Gaya ormal dianggap sebagai gaya penyeimbang dari gaya berat yang titik tangkap gayanya berada di pusat massa suatu benda, sama dengan titik tangkap dari gaya berat

32 56 c. Gaya dorongan yang diberikan oleh tangan pada sebuah benda masih tetap tersimpan dalam sebuah benda ketikan benda itu bergerak dan terlepas dari tangan pendorongnya atau pelemparnya Gejala gejala ini penting untuk diperhatikan, karena jika tidak diperbaiki sejak dini kesalahpahaman ini akan terus berlanjut sampai akhirnya mahasisa menjadi guru isika. Kesalahpahaman tentang konsep-konsep ini akan diajarkan kepada sisa dan menjadi rantai kesalahan yang sulit untuk diputuskan. Kesalahpahaman / miskonsepsi yang terdapat pada diri mahasisa calon guru fisika yang terlihat melalui tes diagnostik ini, oleh Renner dan Brumby (dalam Djailani 2013:11) mengelompokkannya dalam dua derajat pemahaman, yaitu miskonsepsi dan memahami sebagian yang terindikasi miskonsepsi. Terlihat beberapa jaaban mahasisa yang tidak logis dan adapula jaaban yang menunjukan kepahaman pada suatu konsep namun menunjukan miskonsepsi. Sebagai contoh, keberadaan gaya berat dan gaya normal yang selalu dianggap sebagai pasangan gaya aksi reaksi dan selalu bekerja bersamaan pada suatu sistem. Kondisi ini tampak dengan jelas pada jaaban mahasisa untuk perintah menggambarkan gaya yang bekerja pada benda yang tergantung dan juga perintah menunjukan pasangan gaya yang merupakan pasangan gaya aksi reaksi. Lembar jaaban tes diagnostik yang dikumpulkan juga berhasil memberikan informasi tentang beberapa mahasisa calon guru fisika yang belum mengerti dan paham tentang konsep-konsep gaya yang bekerja pada sebuah system benda baik diam maupun bergerak. Renner dan Brumby mengungkapkan baha kategori ini dapat dilihat dan diamati melalui dua criteria, yaitu pertama

33 57 tidak ada jaaban / kosong / menjaaba saya tidak tahu dan kedua mengulangi pernyataan, menjaab tapi tidak berhubungan dengan pertanyaan. Pada lembar jaaban informan, kedua kriteria ini terlihat dengan jelas yang dikuatkan dengan adanya jaaban-jaaban kosong dan juga menggambarkan kembali system benda yang menjadi objek perntanyaan Analisis Hasil Waancara Pada penelitian ini pula dilakukan aancara sebagai sebuah upaya untuk menguatkan dugaan tentang keberadaan konsepsi yang yang dimiliki oleh informan. Dari hasil aancara yang dilakukan, kesalahpahaman yang dipaparkan di atas memang terbukti dimiliki oleh informan. Sebagai contoh, anggapan informan tentang konsep gaya ormal dan gaya berat. Ada informan yang beranggapan Gaya ormal adalah gaya ke atas yang bekerja pada benda. Ada pula informan yang mengungkapkan baha Gaya ormal adalah gaya penyeimbang gaya berat yang juga berasal dari pusat benda. Tanggapan lain Gaya ormal adalah gaya yang tegak lurus bidang permukaan benda. Tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh informan ini menunjukan baha gaya ormal tidak dipahami sebagai suatu gaya ke atas yang diberikan oleh bidang permukaan tempat suatu benda diletakkan yang arahnya tegak lurus terhadap bidang permukaan tempat diletakkannya benda tersebut. Sehingga tidak salah jika banyak informan yang menggambarkan titik tangkap gaya ormal ini pada sembarang tempat yang penitng dengan arah gaya ke atas. Sama halnya dengan gaya ormal, penggambaran vektor gaya berat pada sebuah benda masih banyak digambarkan dengan titik tangkap yang salah. Ada

34 58 beberapa informan yang menggambarkannya bertitik tangkap pada sisi baah dari benda. Hal ini terjadi karena gaya berat hanya dipahami sebatas gaya yang dimiliki oleh sebuah benda tanpa memahami dimana titik tangkap gaya itu bekerja. Anggapan lain yang berkenaan dengan gaya berat adalah suatu gaya yang berbeda dengan gaya gravitasi. Informan menjelaskan baha Gaya berat itu bergantung pada massa, sedangkan gaya gravitasi itu bergantung pada jarak. Sehingga tidak salah jika ada informan yang menggambarkan kedua gaya ini bekerja sekaligus pada sebuah benda dengan gaya gravitasi menuju pusat bumi dan gaya berat digambarkan sebagai suatu gaya horizontal yang bertitik tangkap di pusat massa dari benda. Selain kesalahpahaman terhadap kedua gaya di atas, tampaknya anggapan baha dalam sebuah benda yang sedang bergerak terdapat gaya yang menggerakannya merupakan miskonsepsi yang sulit untuk dihilangkan. Gejala ini terlihat jelas dari jaaban yang diberikan oleh informan pada butir soal nomor (3) tes diagnostik. Banyak informan yang menuliskan baha saat sebuah bola terlepas dari genggaman tangan pelemparnya, gaya yang bekerja pada bola adalah gaya vertikal ke atas / gaya dorong. Secara fisis dapat dijelaskan apa yang sebenarnya terjadi seaktu bola mulai dilemparkan. Selama bola masih berada di genggaman tangan pelemparnya, bola menerima gaya dorongan dari tangan, Sampai akhirnya bola dipercepat dan mencapai kecepatan yang merupakan kecepatan aalnya pada saat bole ini terlepas dari genggaman tangan pelemparnya. Setelah bola ini terlepas dari genggaman tangan pelemparnya, bola tidak lagi mendapat gaya dorongan dari tangan. Bola akan bergerak ke atas dengan

35 59 kecepatan aal yang diperoleh dari dorongan tangan sebelumnya. Gaya yang kemudian bekerja pada bola hanyalag gaya gravitasi / gaya berat dan juga gesekan udara. Arah gaya gravitasi dan gesekan udara ini berlaanan dengan arah kecepatan bola. Oleh karena selama geraknya bola mengalami perlambatan dari gaya gravitasi dan gesekan udara, maka suatu saat bola akan berhenti dan diam sejenak (v = 0) di suatu posisi yang disebut sebagai posisi ketinggian maksimum. Jelaslah baha gaya yang bekerja pada ketinggian maksimum ini hanyalah sebuah gaya gravitasi. Selanjutnya bola akan turun kembali ke baah oleh pengaruh percepatan gravitasi. gesekan udara v Gambar 4 : Gaya pada bola yang bergerak vertikal ke atas Hukum ketiga eton diarnai banyak kesalahpahaman. Hukum itu berbunyi: apbila suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda kedua ini juga mengerjakan gaya pada benda pertama yang sama besarnya tetapi arahnya berlaanan. Hukum ini juga dikenal dengan hukum aksi-reaksi, tetapi oleh sebagian fisikaan penamaan ini kurang tepat dengan alasan setiap gaya berasal dari interaksi antara dua benda. Benda pertama melakukan suatu gaya pada benda kedua dan benda kedua melakukan suatu gaya pada benda pertama. Menurut hukum III eton, kedua gaya itu sama besarnya tetapi

36 60 arahnya berlaanan. Kedua gaya dari interaksi ini setara, jadi tidak ada gaya yang bekerja lebih dahulu dan kemudian ada gaya jaab dari gaya ini. Dari jaaban yang diberikan oleh informan pada tes diagnostik dan pelaksanaan aancara terlihat baha hukum pertama dan ketiga eton masih dicampu adukan. Salah satu contoh jaaban informan yang salah pada butir soal nomor (10) terkait hukum ketiga eton adalah dijelaskan baha gaya tegang tali (T) yang arahnya ke atas berpasangan aksi reaksi dengan gaya berat () benda. Jaaban ini tidak salah menurut hukum pertama eton tapi salah menurut hukum ketiga eton. Jaaban yang tepat menurut peneliti untuk butir soal nomor (10) adalah sebagai berikut : 1 / / / / / / / / / / / / / / / / / langit-langit T 1 T 2 2 atau MB r BM BUMI Gambar 5 : Komponen Gaya Aksi Reaksi Pada Sistem Balok yang Tergantung Keterangan : - 1 = gaya tarik langit-langit pada tali - 2 = gaya tarik balok pada tali - T 1 = gaya tarik tali pada langit-langit - T 2 = gaya tarik tali pada balok - / MB = gaya berat / gaya tarik bumi pada balok - BM = gaya tarik balok pada bumi

37 61 Hal terpenting yang harus diingat pada Hukum ketiga eton atau hukum aksi reaksi adalah baha gaya pada hukum ini bekerja pada dua buah benda yang berbeda. Dari gambar di atas tampak terlihat tiga pasang gaya yang menunjukan hubungan aksi reaksi menurut hukum ketiga eton. Pertama, gaya 1 dan T 1 yang menunjukan interaksi antara langit-langit dan tali. Kedua, gaya T 2 dan 2 yang menunjukan interaksi antara tali dan balok. Ketiga, gaya berat ( / MB ) dan gaya BM menunjukan interaksi yang terjadi antara balok dan bumi melalui gravitasi. Semua pasangan-pasangan gaya ini sama besar dan berlaanan arah. Hasil aancara juga memberikan informasi baha terdapat beberapa mahasisa selaku informan dalam penelitian ini yang hanya paham pada beberapa konsep gaya. Konsep yang mereka miliki tidak memiliki masalah ataupun terindikasi miskonsepsi. Hal ini dapat dilihat pada jaaban yang dituliskan pada tes diagnostik. Jaaban yang diberikan menunjukan vektor gaya yang digambarkan tepat, baik arah maupun titik tangkap gayanya.

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja.

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja. L A M P I R A N 19 Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. Soal no Jumlah siswa (%) yang menjawab option : 10,5 (A) Siswa tidak teliti membaca soal. analisa 1 79 (B*) 10,5 (C) 26% siswa berpikir

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. 1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. Berdasar gambar diatas, diketahui: 1) percepatan benda nol 2) benda bergerak lurus beraturan 3) benda dalam keadaan diam 4) benda akan bergerak

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

Kumpulan Soal UN Materi Hukum Newton

Kumpulan Soal UN Materi Hukum Newton Kumpulan Soal UN Materi Hukum Newton 1. Soal UN 2011/2012 Paket D21 Agar gaya normal yang bekerja pada balok sebesar 20 N, maka besar dan arah gaya luar yang bekerja pada balok adalah... A. 50 N ke bawah

Lebih terperinci

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak????? DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya

Lebih terperinci

DINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si

DINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si DINAMIKA Rudi Susanto, M.Si DINAMIKA HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON II HUKUM NEWTON III MACAM-MACAM GAYA Gaya Gravitasi (Berat) Gaya Sentuh - Tegangan tali - Gaya normal - Gaya gesekan DINAMIKA I (tanpa gesekan)

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON B A B B A B

HUKUM NEWTON B A B B A B Hukum ewton 75 A A 4 HUKUM EWTO Sumber : penerbit cv adi perkasa Pernahkah kalian melihat orang mendorong mobil yang mogok? Perhatikan pada gambar di atas. Ada orang ramai-ramai mendorong mobil yang mogok.

Lebih terperinci

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus

Lebih terperinci

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). BAB IV DINAMIKA PARIKEL A. SANDAR KOMPEENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). B. KOMPEENSI DASAR : 1. Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI Ignasia Evi Susanti 1, Diane Noviandini 1, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl.

Lebih terperinci

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek E. Penerapan Hukum Newton Hukum

Lebih terperinci

FIsika DINAMIKA GERAK LURUS

FIsika DINAMIKA GERAK LURUS KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI DINAMIKA GERAK LURUS TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi gerak dan macam-macamnya. 2. Memahami

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Hukum Newton untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

Xpedia Fisika DP SNMPTN 05

Xpedia Fisika DP SNMPTN 05 Xpedia Fisika DP SNMPTN 05 Doc. Name: XPFIS9910 Version: 2012-06 halaman 1 Sebuah bola bermassa m terikat pada ujung sebuah tali diputar searah jarum jam dalam sebuah lingkaran mendatar dengan jari-jari

Lebih terperinci

Hukum Newton dan Penerapannya 1

Hukum Newton dan Penerapannya 1 Hukum Newton dan Penerapannya 1 Definisi Hukum I Newton menyatakan bahwa : Materi Ajar Hukum I Newton Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus

Lebih terperinci

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik. gaya yang muncul ketika BENDA BERSENTUHAN dengan PERMUKAAN KASAR. ARAH GAYA GESEK selalu BERLAWANAN dengan ARAH GERAK BENDA. gaya gravitasi/gaya berat gaya normal GAYA GESEK Jenis Gaya gaya gesek gaya

Lebih terperinci

GAYA DAN HUKUM NEWTON

GAYA DAN HUKUM NEWTON GAYA DAN HUKUM NEWTON 1. Gaya Gaya merupakan suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Satuan gaya adalah Newton (N). Gbr. 1 Gaya berupa tarikan pada sebuah balok Pada gambar 1 ditunjukkan sebuah balok

Lebih terperinci

BAB XI GAYA DAN GERAK

BAB XI GAYA DAN GERAK BAB XI GAYA DAN GERAK 1. Apa jenis-jenis gaya yang ada di alam? 2. Bagaimana cara menjumlahkan gaya yang segaris? 3. Faktor apakah yang mempengaruhi besarnya gaya gesekan? 4. Apakah yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Mekanika

Xpedia Fisika. Soal Mekanika Xpedia Fisika Soal Mekanika Doc Name : XPPHY0199 Version : 2013-04 halaman 1 01. Tiap gambar di bawah menunjukkan gaya bekerja pada sebuah partikel, dimana tiap gaya sama besar. Pada gambar mana kecepatan

Lebih terperinci

Analisis Miskonsepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Menggunakan Certainty Of Response Index (CRI) Pada Konsep Gaya

Analisis Miskonsepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Menggunakan Certainty Of Response Index (CRI) Pada Konsep Gaya Analisis Miskonsepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Menggunakan Certainty Of Response Index (CRI) Pada Konsep Gaya Moh. Fadli, Marungkil Pasaribu dan Darsikin Fadly_real@yahoo.com Program Studi

Lebih terperinci

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri. BAB V Hukum Newton 5.1. Pengertian Gaya. Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga dapat menyebabkan perubahan pada benda misalnya perubahan bentuk, sifat gerak benda, kecepatan,

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek Satuan Pendidikan E. Penerapan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : Pertama / 2 x 45 menit : Ceramah dan diskusi o Memberikan contoh penerapan hukum Newton dengan menggunakan berbagai media. o Melakukan percobaan yang berhubungan dengan hukum-hukum Newton. Formulasi

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

Hukum I Newton. Hukum II Newton. Hukum III Newton. jenis gaya. 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika.

Hukum I Newton. Hukum II Newton. Hukum III Newton. jenis gaya. 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika. Dinamika mempelajari penyebab dari gerak yaitu gaya Hukum I Newton Hukum Newton Hukum II Newton Hukum III Newton DINAMIKA PARTIKEL gaya berat jenis gaya gaya normal gaya gesek gaya tegangan tali analisis

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).

Lebih terperinci

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI Energi didefinisikan sebagai besaran yang selalu kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Lebih terperinci

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. DINAMIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. HUKUM-HUKUM NEWTON Beberapa Definisi dan pengertian yg berkaitan dgn hukum newton MASSA: Benda adalah ukuran kelembamannya,

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.

Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain. A. Formulasi Hukum-hukum Newton 1. Hukum I Newton Sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di tempatnya sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya, misalnya gaya tektonisme/gempa, gaya mesin

Lebih terperinci

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol HUKUM I NEWTON Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol ΣF = 0 maka benda tersebut : - Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau - Jika dalam keadaan bergerak lurus

Lebih terperinci

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. DINAMIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. 1. Carilah berat benda yang mempunyai : 1. 3 kilogram. 2. 200 gram. 2. Sebuah benda 20 kg yang bergerak bebas

Lebih terperinci

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga buah hukumnya yang dikenal

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 0 FISIKA Dinamika, Partikel, dan Hukum Newton Doc Name : K3AR0FIS040 Version : 04-09 halaman 0. Gaya (F) sebesar N bekerja pada sebuah benda massanya m menyebabkan percepatan m sebesar

Lebih terperinci

Fisika Umum suyoso Hukum Newton HUKUM NEWTON

Fisika Umum suyoso Hukum Newton HUKUM NEWTON HUKUM EWTO Hukun ewton menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massanya dan gaya-gaya yang bekerja padanya. Ada tiga hukum ewton tentang gerak, yaitu Hukum I ewton, Hukum II ewton, dan Hukum III ewton.

Lebih terperinci

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN 1 2 SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan gerak partikel melalui konsep gaya. 3 DINAMIKA Dinamika adalah cabang dari mekanika yang mempelajari gerak benda ditinjau dari penyebabnya.

Lebih terperinci

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK. Hukum Newton 29 HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK. GERAK DAN GAYA. Gaya : ialah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan gerak. Dengan demikian jika benda ditarik/didorong dan sebagainya

Lebih terperinci

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA Menguasai Hukum Neton MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com ebsite://arafahtgb.ordpress.com HUKUM-HUKUM GERAK GERAK + GAYA DINAMIKA GAYA ADALAH SESUATU YANG

Lebih terperinci

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda KEGIATAN BELAJAR 1 Hukum I Newton A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda DINAMIKA PARTIKEL Mungkin Anda pernah mendorong mobil mainan yang diam, jika dorongan Anda lemah mungkin mobil mainan belum bergerak,

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 0 A. Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya. Buah kelapa jatuh dan pohon kelapa dan bola menggelinding di atas

Lebih terperinci

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi

Lebih terperinci

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah

Lebih terperinci

Dinamika Gerak. B a b 5. A. Hukum Newton B. Berat, Gaya Normal, dan Tegangan Tali C. Gaya Gesekan D. Dinamika Gerak Melingkar

Dinamika Gerak. B a b 5. A. Hukum Newton B. Berat, Gaya Normal, dan Tegangan Tali C. Gaya Gesekan D. Dinamika Gerak Melingkar B a b 5 Dinamika Gerak Sumber: media.nasae plores.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan cara menerapkan Hukum eton sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisika sejak kita kelas VII. Bila benda dikenai gaya maka benda akan berubah bentuk, benda

BAB I PENDAHULUAN. fisika sejak kita kelas VII. Bila benda dikenai gaya maka benda akan berubah bentuk, benda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dinamika merupakan salah satu bagian dari cabang fisika.apakah yang terjadi jika benda dikenai gaya? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang pernah kita dengar

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.

USAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. USAHA DAN ENERGI Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. SOAL - SOAL : 1. Pada gambar, kita anggap bahwa benda ditarik sepanjang jalan oleh sebuah gaya 75

Lebih terperinci

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP

Laporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP Laporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun 2012 Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP. 19800129200501 1 003 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pelatihan Ulangan Semester Gasal Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN Pernahkah Anda berpikir; mengapa kita bisa begitu mudah berjalan di atas lantai keramik yang kering, tetapi akan begitu kesulitan jika lantai

Lebih terperinci

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. HUKUM-HUKUM GERAK NEWTON Beberapa Definisi dan pengertian yang berkaitan dgn hukum gerak newton

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi

Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi Telp (051) 710890 Email: sma_marsoedbogor@yahoo.co.id www.marsudirini-bgr.sch.id Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi 1. UN Fisika SMA 011/01 Paket A86 Sebuah benda bergerak dari titik A tanpa

Lebih terperinci

Hukum Newton tentang Gerak

Hukum Newton tentang Gerak Hukum Newton tentang Gerak PETA KONSEP Gerak Aristoteles Galileo Newton hasil Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton tentang tentang tentang Kelembaman Gaya Aksi-Reaksi aplikasi pada Gerak Lurus

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA

RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA 1 RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi dasar 5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan

Lebih terperinci

Laporan kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional di SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP

Laporan kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional di SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP Laporan kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional di SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun 2012 Oleh: Wipsar Sunu Brams Dwandaru NIP. 19800129200501 1 003 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Berikan jawaban anda sesingkatnya langsung pada kertas soal ini dan dikumpulkan paling lambat tanggal Kamis, 20 Desember 2012.

Berikan jawaban anda sesingkatnya langsung pada kertas soal ini dan dikumpulkan paling lambat tanggal Kamis, 20 Desember 2012. Nama : Kelas : Berikan jawaban anda sesingkatnya langsung pada kertas soal ini dan dikumpulkan paling lambat tanggal Kamis, 20 Desember 2012. 1. Besaran yang satuannya didefinisikan lebih dulu disebut

Lebih terperinci

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh: a 1.16. Dalam sistem dibawah ini, gesekan antara m 1 dan meja adalah µ. Massa katrol m dan anggap katrol tidak slip. Abaikan massa tali, hitung usaha yang dilakukan oleh gaya gesek selama t detik pertama!

Lebih terperinci

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

ULANGAN UMUM SEMESTER 1 ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif

Lebih terperinci

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan

Lebih terperinci

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari hari,banyak aktivitas maupun kegiatan kita tertuang dalam fisika. Salah satu materi yang sering berkaitan adalah penerapan hukum newton, baik

Lebih terperinci

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Hukum Newton Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinematika Mempelajari gerak materi tanpa melibatkan

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMA yaitu dalam bentuk Essay panjang. 2. Soal essay panjang

Lebih terperinci

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Hukum Kekekalan Energi Mekanik Hukum Kekekalan Energi Mekanik Konsep Hukum Kekekalan Energi Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan energi kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis),

Lebih terperinci

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP SAINS - FISIKA Summer Olympiad Camp 2017 - Sains SMP 1. Seorang pelari menempuh jarak d selama waktu T detik, dimana t detik pertama gerakkannya dipercepat beraturan tanpa kecepatan awal, kemudian sisanya

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2014 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 Ketentuan Umum: 1- Periksa

Lebih terperinci

USAHA, ENERGI & DAYA

USAHA, ENERGI & DAYA USAHA, ENERGI & DAYA (Rumus) Gaya dan Usaha F = gaya s = perpindahan W = usaha Θ = sudut Total Gaya yang Berlawanan Arah Total Gaya yang Searah Energi Kinetik Energi Potensial Energi Mekanik Daya Effisiensi

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMA terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat dan soal

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Hak Cipta Dilindungi Undang-undang NASKAH SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL 014 CALON PESERTA INTERNATIONAL PHYSICS OLYMPIAD (IPhO) 015 FISIKA Teori Waktu: 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata adalah

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIREED KELAS 11 FISIKA UTS Fisika Latihan 1 Doc. Name: AR11FIS01UTS Version : 2014-10 halaman 1 01. erak sebuah benda memiliki persamaan posisi r = (-6-3t)i + (8 + 4t)j Semua besaran menggunakan satuan

Lebih terperinci

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014 KETENTUAN UMUM 1. Periksa terlebih dahulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 8 (tujuh) buah soal 2. Waktu total untuk mengerjakan tes ini adalah 3 jam atau 180 menit 3. Peserta diperbolehkan menggunakan

Lebih terperinci

03. Sebuah kereta kecil bermassa 30 kg didorong ke atas pada bidang miring yang ditunjukan dengan gaya F hingga ketinggian 5 m.

03. Sebuah kereta kecil bermassa 30 kg didorong ke atas pada bidang miring yang ditunjukan dengan gaya F hingga ketinggian 5 m. 0. Manakah pernyataan berikut yang TIDAK benar mengenai usaha? (A) Usaha merupakan hasil perkalian skalar dari gaya dan perpindahan. (B) Usaha merupakan vektor yang selalu memiliki arah yang sama dengan

Lebih terperinci

BAB II KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATERI USAHA DAN ENERGI. berarti keliru, kekhilafan, sesuatu yang salah, perbuatan salah.

BAB II KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATERI USAHA DAN ENERGI. berarti keliru, kekhilafan, sesuatu yang salah, perbuatan salah. BAB II KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATERI USAHA DAN ENERGI A. Kesalahan Siswa Menurut Poerwadarminta (2003 : 1012) salah berarti tidak sebagaimana mestinya, tidak betul, tidak benar, keliru, sedangkan

Lebih terperinci

Kumpulan soal Pilihan Ganda Fisika Created by : Krizia, Ruri, Agatha IMPULS DAN MOMENTUM

Kumpulan soal Pilihan Ganda Fisika Created by : Krizia, Ruri, Agatha IMPULS DAN MOMENTUM IMPULS DAN MOMENTUM Petunjuk : Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!. Dua buah bola bermassa identik. Keduanya bergerak lurus dan saling mendekati. Bola A dengan kecepatan 3 m/s bergerak ke kanan. Bola

Lebih terperinci

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut! GAYA DAN PERCEPATAN 1. Pengertian Gaya Pernahkah kamu bermain ayunan? Bagaimanakah usahamu agar ayunan dapat berayun tinggi? Tentu kamu harus menggerakan kaki dan badan sehingga ayunan dapat melayang semakin

Lebih terperinci

FIsika USAHA DAN ENERGI

FIsika USAHA DAN ENERGI KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

PENGENDALIAN MUTU KLAS X PENGENDLIN MUTU KLS X. Untuk mengukur ketebalan selembar kertas yang paling teliti menggunakan alat ukur. mistar. jangka sorong C. rol meter D. micrometer sekrup E. sferometer 2. Perhatikan gambar penunjuk

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Dinamika Newton

Xpedia Fisika. Dinamika Newton Xpedia isika Dinamika Newtn Dc. Name: XPIS0118 Dc. Versin : 2014-01 halaman 1 01. Sebuah balk yang massanya 6 kg bergerak dengan percepatan 4 m/det 2. (A) Berapakah besar gaya resultan yang bekerja pada

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN. Kompetensi Inti Teknik Bentuk Instrumen. Tes Uraian Portofolio. Tes Tertulis. Pedoman Observasi Sikap Spiritual

LEMBAR PENILAIAN. Kompetensi Inti Teknik Bentuk Instrumen. Tes Uraian Portofolio. Tes Tertulis. Pedoman Observasi Sikap Spiritual LEMBAR PENILAIAN 1. Teknik dan Bentuk Instrumen Kompetensi Inti Teknik Bentuk Instrumen Kompetensi Inti I dan II Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik Kompetensi Inti III dan IV Tes Unjuk

Lebih terperinci

BAB II HUKUM NEWTON TENTANG GAYA

BAB II HUKUM NEWTON TENTANG GAYA BAB II HUKUM NEWTON TENTANG GAYA A. PENGANTAR Semua bahan (material) yang terdapat dialam maupun proses-proses yang terjadi, tidak ada yang komplek. Sebagai langkah pertama dalam memecahkan soal-soal yang

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah... Kelas X 1. Tiga buah vektor yakni V1, V2, dan V3 seperti gambar di samping ini. Jika dua kotak mewakili satu satuan vektor, maka resultan dari tiga vektor di atas adalah. 2. Dua buah vektor A dan, B masing-masing

Lebih terperinci

BAB VI Usaha dan Energi

BAB VI Usaha dan Energi BAB VI Usaha dan Energi 6.. Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai. Dalam fisika usaha adalah apa yang dihasilkan gaya ketika gaya

Lebih terperinci

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep

Lebih terperinci

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha Salah satu tempat seluncuran air yang popular adalah di taman hiburan Canada. Anda dapat merasakan meluncur dari ketinggian tertentu dan turun dengan kecepatan tertentu. Energy potensial dikonversikan

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG MKKS KOTA PADANG KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG MKKS KOTA PADANG KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG MKKS KOTA PADANG KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015-2016 Mata Pelajaran : Fisika Alokasi Waktu : 90 Menit Kelas / Semester : X Jumlah : 40 Buah Penulis

Lebih terperinci

5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan.

5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan. Gaya Doronglah daun pintu sehingga terbuka. Tariklah sebuah pita karet. Tekanlah segumpal tanah liat. Angkatlah bukumu. Pada setiap kegiatan itu kamu mengerahkan sebuah gaya. Gaya adalah suatu tarikan

Lebih terperinci

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37 o terhadap arah horizontal. Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada balok! Soal No. 2

Lebih terperinci

BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya

BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya BAB 2 GAYA Dua bab berikutnya mengembangkan hukum statistika, yang merupakan suatu kondisi dimana suatu benda tetap diam. Hukum ini dapat dipakai secara universal dan dapat digunakan untuk mendesain topangan

Lebih terperinci