BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN"

Susanti Chandra
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan bahasan dari proses pengumpulan data dan tahap analisa data dengan statistik, maka dapat diambil kesimpulan, antara lain : a. Hipotesa dalam penelitian ini : Dengan menentukan pengendalian dan pengelolaan change order pada konstruksi, dapat meminimalkan keterlambatan waktu penyelesaian proyek bangunan bertingkat tinggi. Dimana dapat diuraikan menjadi : H 1 : Terdapat hubungan antara pengendalian dan pengelolaan change order dengan kinerja waktu konstruksi proyek. H 0 : Tidak terdapat hubungan antara pengendalian dan pengelolaan change order dengan kinerja waktu konstruksi proyek. b. Terdapat 3 (tiga) pengendalian dan pengelolaan change order yang paling signifikan (efektif dan tepat sasaran) untuk meminimalkan perubahan pekerjaan yang berdampak pada kinerja waktu pada proyek bangunan bertingkat tinggi, yakni : Pembayaran perubahan pada pelaksanaan perubahan dilaksanakan tepat pada waktunya (X18). Melaporkan timbulnya perubahan kepada project manager pada tahap permulaan dan identifikasi perubahan (X24). Pengawasan pelaksanaan perubahan pada tahap implementasi change order (X47). 129

2 130 Dengan persamaan model regresi linier sebagai berikut. Y = X X X 47 (6.1) dimana : Y = Kinerja waktu konstruksi proyek. X18 = Pembayaran perubahan dilaksanakan tepat waktu. X24 = Melaporkan timbulnya perubahan kepada Project Manager. X47 = Pengawasan pelaksanaan perubahan. dan nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,767. Jadi pengendalian dan pengelolaan change order tersebut mempunyai pengaruh positif dan memiliki hubungan yang searah terhadap kinerja waktu konstruksi proyek, khususnya bangunan bertingkat tinggi. Semakin tinggi nilai pengendalian dan pengelolaan change order tersebut diatas, maka akan semakin tinggi tingkat kinerja waktu konstruksi proyek. c. Berdasarkan pernyataan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pengendalian dan pengelolaan change order dengan kinerja waktu konstruksi proyek terbukti, yaitu Ho ditolak dan H 1 diterima. Dengan meningkatkan pengendalian dan pengelolaan change order tersebut diatas, dapat meminimalkan keterlambatan waktu penyelesaian konstruksi proyek bangunan bertingkat tinggi. d. Pengendalian dan pengelolaan change order diatas merupakan kebijakan dan prosedur yang paling signifikan (efektif dan tepat sasaran), sehingga dapat meminimalkan perubahan pada konstruksi proyek beserta dampak change order terhadap kinerja waktu proyek, khususnya bangunan bertingkat tinggi, sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab 1.

3 131 e. Adapun tindakan preventive dan corrective yang dapat dilakukan untuk mendukung pengendalian dan pengelolaan change order terhadap kinerja waktu konstruksi proyek bangunan bertingkat tinggi, terdiri dari : Pembayaran perubahan pada pelaksanaan perubahan dilaksanakan tepat pada waktunya (X18). Menentukan perincian yang akurat dan keseluruhan untuk biaya perubahan. Kontraktor memasukkan penawaran harga dari harga most probable items untuk dipakai dalam change order. Kesediaan pihak kontraktor untuk menalangi biaya perubahan terlebih dahulu, dan ditagihkan kemudian. Menentukan kenaikan biaya akibat perubahan tersebut. Negosiasi biaya kontrak kembali dengan pihak pemilik proyek/engineer/administrasi kontrak. Pengajuan klaim biaya perubahan pekerjaan. Melaporkan timbulnya perubahan kepada project manager pada tahap permulaan dan identifikasi perubahan (X24). Mengidentifikasi perubahan sebagai langkah awal, termasuk memahami perubahan yang berpotensi untuk setiap kondisi proyek. Penilaian alasan-alasan apakah perubahan perlu dilakukan. Memperingatkan semua pihak yang terkait dalam proyek untuk lebih sensitif akan kemungkinan terjadinya perubahan lingkup pekerjaan. Tim proyek memahami kontrak dan perubahan, beserta konsekuensi dari perubahan.

4 132 Mengajukan persetujuan kepada pemilik proyek bila lingkup perubahan cukup besar. Pihak kontraktor memberikan notifikasi kepada pemilik proyek jika teridentifikasi adanya perubahan lingkup kerja. Pengawasan pelaksanaan perubahan pada tahap implementasi change order (X47). Kesiapan pelaksana (staf dan struktur) perubahan dengan cepat dan tepat. Pengawasan terhadap proses prosedur change order. Pengawasan berdasarkan pada dokumen yang berisi perbandingan antara sebelum dan sesudah perubahan terjadi. Meninjau ulang, mengkoreksi dan menyetujui permohonan perubahan kontrak diidentifikasi dan diproses terlebih dahulu sebagai bentuk change order. Instruksi oleh pemilik proyek di lapangan harus dikonfirmasi ulang secara tertulis oleh pihak kontraktor. Melakukan perbaikan metode kerja dan penjadwalan ulang. Adanya laporan periodik pelaksanaan perubahan yang selaku diupdate, baik laporan mingguan, bulanan maupun laporan akhir. 6.2 Saran Pada penelitian ini memiliki batasan-batasan yang telah ditentukan untuk membatasi lingkup pembahasan penelitian pada pengendalian dan pengelolaan change order terhadap kinerja waktu konstruksi proyek bangunan bertingkat tinggi, sehingga adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

5 133 Adanya pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai pengendalian dan pengelolaan change order dengan lingkup pembahasan yang berbeda, baik dilihat dari objek penelitian, sudut pandang pihak yang terkait maupun pengaruh pengendalian change order terhadap kinerja proyek lainnya. Pembahasan dan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan referensi yang dapat ditinjau ulang untuk penyusunan prosedur dan kebijakan proses pengendalian dan pengelolaan change order yang distandarisasikan pada pelaksanaan konstruksi proyek bangunan bertingkat tinggi, terutama di dunia konstruksi Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber