BAB V KESIMPULAN. Perkembangan kawasan Senen antara periode 1950an hingga. 1970an dapat dibagi menjadi tiga periodeisasi. Tahun 1950an, adalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN. Perkembangan kawasan Senen antara periode 1950an hingga. 1970an dapat dibagi menjadi tiga periodeisasi. Tahun 1950an, adalah"

Transkripsi

1 113 BAB V KESIMPULAN Perkembangan kawasan Senen antara periode 1950an hingga 1970an dapat dibagi menjadi tiga periodeisasi. Tahun 1950an, adalah periode dimana kota Jakarta mengalami ledakan penduduk pertama yang masif, dan ledakan penduduk yang disebabkan oleh arus imigrasi besar-besaran tersebut sebagian besar menuju kawasan Senen. Pada periode inilah keberagaman yang terjadi di kawasan Senen semakin berkembang. Pada tahun 1960an adalah periode dimana kawasan ini mengalami perkembangan aktifitas sosial dan ekonomi, dan kawasan ini dijadikan salah satu dari segelintir dari Proyek Mercusuar milik Soekarno. Periode keemasan kawasan Senen, tahun 1970 an, merupakan periode dimana kawasan Senen ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat hiburan di Jakarta pada waktu itu, ditambah dengan kehadiran pasar inpres dalam Proyek Senen. Sama seperti periode-periode sebelumnya, pasar Senen tetap merupakan objek yang paling penting dalam sejarah dan perkembangan kawasan Senen ini, namun sejak dibangunnya Proyek Senen, ada perubahan penting, yaitu eksistensi terminal. Setelah

2 114 didirikannya Proyek Senen, kawasan Senen ini terbagi menjadi dua zona. Zona pertama adalah zona utama yang terdiri dari Pasar Senen, Terminal Senen, dan juga Stasiun Senen. Di zona pertama ini lah merupakan pusat dari segala aktifitas kawasan ini. Zona yang kedua adalah zona pinggiran kawasan Senen. Zona ini kebanyakan merupakan pemukiman warga, yang terdiri dari Bungur, Keramat, Tanah Tinggi, Kwitang, Kenari, dan Paseban. Pada zona kedua ini, walaupun bukan merupakan kawasan utama dari kawasan Senen, namun beberapa aktifitas ekonominya juga berjalan disini, contohnya Tanah Tinggi dengan kawasan prostitusinya, Kenari dengan pusat barang elektroniknya, Kwitang dengan pusat buku bekas, dan sebagainya. Masalah-masalah sosial yang terjadi pada kawasan Senen sebenarnya sudah terjadi sejak jaman pemerintah kolonial, namun ada tiga masalah pokok pada periode 50an hingga 70an yang membuat kawasan ini terkenal hingga ke seluruh penjuru kota Jakarta. Masalah-masalah tersebut adalah mengenai keberagaman etnis, kriminalitas, dan juga prostitusi. Berkembangnya tiga masalah sosial tersebut jika ditilik sejarahnya ternyata dapat berkembang menjadi semakin kompleks salah satunya adalah sejak dibangunnya Proyek Senen.

3 115 Aktivitas sosial-ekonomi di kawasan Senen sebenarnya sudah dimulai sejak kawasan ini menjadi kawasan pinggiran dari Weltevreden, namun aktivitas tersebut semakin memuncak karena kehadiran Proyek Senen. Keberadaan proyek ini seakan semakin membuka mata orang-orang bahwa kawasan ini sangat ideal dan strategis untuk dijadikan lahan usaha. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pada periode tahun 50an hingga 70an, kawasan ini adalah kawasan terpadat di Jakarta dengan kehadiran orang-orang dari luar kota Jakarta yang datang ke Senen yang sebagian besar motif mereka adalah untuk mencari nafkah, padahal di saat yang sama kota Jakarta pada waktu itu masih terbilang sepi. Kawasan Senen dilihat oleh Soekarno sebagai salah satu kawasan yang penting saat ia masih menjabat sebagai presiden. Ia kemudian memutuskan untuk memasukan kawasan ini menjadi salah satu dari sekian banyak proyek yang dianggap penting dalam Proyek Mercusuar miliknya. Namun, karena kekurangan waktu, Soekarno sudah keburu lengser dan digantikan oleh Soeharto, dan keterbatasan biaya untuk menggarap kawasan ini, maka pengerjaan Proyek Mercusuar di kawasan Senen kurang maksimal. Baru pada periode setelahnya, orang yang ditunjuk langsung oleh Soekarno sekaligus tangan kanannya, Ali Sadikin, yang berhasil melanjutkan

4 116 perkembangan kawasan ini secara serius dan dinamakan Proyek Senen. Perkembangan kawasan Senen, khususnya setelah dibangunnya Proyek Senen, berdampak luas terhadap masyarakat sekitar. Salah satu hal yang terlihat adalah munculnya masalahmasalah sosial yang menjadi semakin kompleks. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa kawasan Senen menjadi semakin berkembang sejak Proyek Senen dibangun. Ironisnya, Proyek Senen yang dirancang dan dibangun dengan megah pada masanya dan menjadikan kawasan ini semakin berkembang, ternyata tidak mampu mengubah kondisi sosial-ekonomi masyarakat sekitar. Proyek Senen hanya dapat menjadi tempat tujuan awal dari orang-orang dengan tingkat sosial menengah ke bawah. Perkembangan dan kemajuan yang dibawa oleh Proyek Senen hanya mencapai permukaan masyarakatnya saja, tidak mampu menjangkau ke lapisan masyarakat yang lebih dalam dan mengubah keadaan sosial-ekonomi masyarakat kawasan Senen. Terakhir, penelitian ini ingin menunjukan bahwa segala sesuatu yang eksis di dunia nyata pasti punya cerita. Siapa sangka jika kawasan Senen yang hanya terdiri pasar, stasiun, terminal, dan

5 117 sebagainya mempunyai cerita yang menarik jika kita teliti lebih dalam lagi. Disitulah tugas sejarawan untuk mengungkapkan realita dan menceritakannya ke publik.

6 118 DAFTAR PUSTAKA Buku dan Artikel Abdul Chaer, Folklor Betawi: Kebudayaan dan Kehidupan Orang Betawi. Jakarta: Masup Jakarta, Adams, Cindy, Bung Karno Penyambung Lidah Rakjat Indonesia. Jakarta: PT. Gunung Agung, Arie Laksono, Sejarah Singkat Patung-Patung dan Monumen di Jakarta. Jakarta: Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Dinas Museum dan Sejarah, Bastin, John, Singapura Tempo Doeloe Jakarta: Komunitas Bambu, Blackburn, Susan, Jakarta: Sejarah 400 Tahun. Jakarta: Masup Jakarta, Castles, Lance, Profil Etnik Jakarta. Jakarta: Masup Jakarta, Cribb, Robert, Gangsters and Revolutionaries: The Jakarta People s Militia and The Indonesian Revolution Honolulu: University of Hawaii Press, Columbijn, Freek, Kota Lama Kota Baru: Sejarah Kota-kota di Indonesia. Yogyakarta: Ombak, Daerah Khusus Ibukota, Peringatan Ulang Tahun ke-435 kota Djakarta. Jakarta: Pemerintah DKI, Farabi Fakih, Membayangkan Ibukota Jakarta di Bawah Soekarno. Jakarta: Ombak Firman Lubis, Jakarta 1950-an: Catatan Semasa Remaja. Jakarta: Masup Jakarta, 2011., Jakarta 1960-an: Kenangan Semasa Mahasiswa. Jakarta: Masup Jakarta, 2008.

7 119, Jakarta 1970-an: Kenangan Semasa Menjadi Dosen. Jakarta: Masup Jakarta, Grijns, Kees dan Peter J.M. Nas., Jakarta: socio-cultural essay. Leiden: KITLV Press, Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah: Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana, Lamijo. Prostitusi di Jakarta Dalam Tiga Kekuasaan, , Sejarah dan Perkembangannya. Lindblad, Thomas (ed), Sejarah Ekonomi Modern Indonesia: Berbagai Tangtangan Baru, Jakarta: LP3S, M. Fauzi, Lain di Front, Lain pula di Kota: Jagoan dan Bajingan di Jakarta di tahun 1950-an. Misbach Yusa Biran, Keajaiban di Pasar Senen. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, Mona Lohanda, Sejarah Pembesar Mengatur Batavia. Jakarta: Masup Jakarta, 2008., The Kapitan Cina of Batavia : a History of Establishment in Colonial Society. Jakarta: Djambatan, Niejmeijer, Hendrik E., Batavia: Masyarakat Kolonial Abad XVII. Jakarta: Masup Jakarta, Purnawan Basundoro, Dua Kota Tiga Zaman Surabaya dan Malang: Sejak Kolonial Sampai Kemerdekaan, Yogyakarta: Ombak, Rachmat Ruchiat, Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta. Jakarta: Masup Jakarta, Ramadhan K.H., Ali Sadikin: Membenahi Jakarta Menjadi Kota Yang Manusia. Jakarta: Ufuk Press, Ricklefs, M. C., Sejarah Indonesia Modern Jakarta: Serambi, Ridwan Saidi, Sejarah Jakarta dan Peradaban Melayu-Betawi. Jakarta: Perkumpulan Renaissance Indonesia Timpani Building, 2010.

8 120 S.M. Ardan, Terang Bulan Terang di Kali: Cerita Keliling Jakarta. Jakarta: Masup Jakarta, Silver, Christopher, Planning The Megacity: Jakarta in The Twentieth Century. New York: Routledge, Taylor, Jean Gelman, Kehidupan Sosial di Batavia. Jakarta. Masup Jakarta, Thorn, Mayor William, Penaklukan Pulau Jawa: Pulau Jawa di Abad Sembilan Belas dari Amatan Serdadu Inggris. Jakarta: Elex Media Komputindo, Turner, Jack, Sejarah Rempah: Dari Erotisme Sampai Imperialisme. Jakarta: Masup Jakarta, Vermeulen, Johannes Theodorus, Tionghoa di Batavia dan Huru Hara Jakarta: Masup Jakarta, Wertheim, W. F., Masyarakat Indonesia dalam Transisi: Studi Perubahan Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana, Yasmine Zaki Shahab. Betawi dalam Perspektif Kontemporer: Perkembangan, Potensi, dan Tantangannya. Jakarta: Lembaga Kebudayaan Betawi, Skripsi dan Tesis Asep Rusmana, Implementasi Perencanaan Strategis Perusahaan Daerah Pasar Jaya Skripsi. Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Musadad, Arsitektur dan Fungsi Stasiun Kereta Api Bagi Perkembangan Kota Purworejo Tahun (nomor 06). Wildan Sena Utama, Modernisasi Masyarakat Tionghoa di Batavia 1900an-1930an. Skripsi. (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, 2011.

9 121 Surat Kabar Kompas, Di Ibukota, Penjambret dan Pencopet Makin Berani, 21 Mei Kompas, Proyek Senen dan Bioskop2 Sepi Pengunjung, 4 Juni Republika, Pasar Senen Tahun 50an, 3 Juni Sinar Harapan, Aksi Copet di Proyek Senen, 7 Mei 1975 Sinar Harapan, Penduduk Kecamatan Senen Paling Padat di Indonesia, 17 Mei Tempo, Antri di Jakarta, 15 April Tempo, Menuju Anti-Senen, 3 Juni 1972.

10 122 LAMPIRAN Lampiran 1 Distribusi Etnis Populasi Batavia, Tahun 1885 Sumber: Susan Blackburn, Jakarta: Sejarah 400 Tahun. (Jakarta, Masup Jakarta, 2011), hlm 99.

11 123 Lampiran 2 Peta Batavia, Tahun 1931 Sumber: media-kitlv.nl

12 124 Lampiran 3 Peta Jakarta 1946 Sumber: Susan Blackburn, Jakarta: Sejarah 400 Tahun. (Jakarta, Masup Jakarta, 2011), hlm 210.

13 125 Lampiran 4 Perbandingan Jakarta 1950 dan 1965 Sumber: Susan Blackburn, Jakarta: Sejarah 400 Tahun. (Jakarta, Masup Jakarta, 2011), hlm 234

14 126 Lampiran 5 Pedagang Cina di Pasar Senen tahun 1890 Sumber: KITLV.NL Lampiran 6 Deretan toko di Pasar Senen tahun 1900 Sumber: KITLV.NL

15 127 Lampiran 7 Para Pedagang di Pasar Senen tahun 1928 Sumber: KITLV.NL Lampiran 8 Stasiun Senen 1930an Sumber: Tropenmuseum

16 128 Lampiran 9 Pedagang dan Pembeli di Pasar Senen Tahun 1930 Sumber: KITLV.NL Lampiran 10 Berjualan di Pinggir Rel Kereta Tahun 1936 Sumber: KITLV.NL

17 129 Lampiran 11 Peninjauan pra-proyek Senen Masa Soekarno, 1962 Sumber: Perpustakaan Nasional RI

18 130 Lampiran 12 Dibangunnya Proyek Senen tahun 1970 Sumber: Tropen Museum Lampiran 13 Proyek Senen Pertengahan Tahun 1970an Sumber: Tropenmuseum

19 131 Lampiran 14 Antri Menonton di Bioskop Kramat, 15 April 1972 Sumber: Tempo

20 132 Lampiran 15 Menuju Anti-Senen, 3 Juni 1972 Sumber: Tempo

21 133 Lampiran 16 Berita Kriminalitas di Kawasan Senen, Mei 1973 Sumber: Kompas

22 134 Lampiran 17 Lowongan Pekerjaan oleh PT Pembangunan Jaya, Mei 1973 Sumber: Kompas

23 135 Lampiran 18 Berita Mengenai Proyek Senen, Juni 1973 Sumber: Kompas

24 136 Lampiran 19 Padatnya Penduduk Kecamatan Senen, 17 Mei 1975 Sumber: Sinar Harapan

25 137 Lampiran 19 Aksi Pencopet di Proyek Senen, 7 Mei 1975 Sumber: Sinar Harapan

26 138 Lampiran 20 Berita Mengenai Kriminalitas, Mei 1977 Sumber: Kompas

Abeyasekere, Susan.( 1987) Jakarta : A History. Singapore : Oxford University Press.

Abeyasekere, Susan.( 1987) Jakarta : A History. Singapore : Oxford University Press. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Abeyasekere, Susan.( 1987) Jakarta : A History. Singapore : Oxford University Press. Ali, R. Mohammad, dan F. Bodmer. Djakarta Djaja Sepandjang Masa. Jakarta : Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981.

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. 117 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1980. Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1981. Kantor Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni media rekam atau film merupakan cabang kesenian yang bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni media rekam atau film merupakan cabang kesenian yang bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni media rekam atau film merupakan cabang kesenian yang bentuk akhirnya dicapai setelah lebih dahulu mengalami proses perekaman. Adapun perekaman gambar mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi perkembangan kota-kota di Indonesia. Menurut Roosmalen setidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Winda Inayah W L2B

BAB I PENDAHULUAN. Winda Inayah W L2B BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia disamping sebagai pusat kegiatan Pemerintahan, perdagangan dan jasa, pariwisata dan kebudayaan juga sekaligus merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. DAFTAR PUSTAKA Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Azmi. (1982). Abdul Muis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bourdieu, Pierre, Wacquant Loic An Invitation to Reflexive Sociology. Polity Press.

DAFTAR PUSTAKA. Bourdieu, Pierre, Wacquant Loic An Invitation to Reflexive Sociology. Polity Press. DAFTAR PUSTAKA Buku : Abayasakere, S. 1989. Jakarta : A History. Singapore : Oxford University Press. Barker, Chris. 2004. Cultural Studies : teori dan praktek. Yogyakarta : Bentang. Bourdieu, Pierre,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan usaha merekam pertunjukan sandiwara. Dalam sandiwara (panggung) manusia menonton manusia, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan usaha merekam pertunjukan sandiwara. Dalam sandiwara (panggung) manusia menonton manusia, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film merupakan usaha merekam pertunjukan sandiwara. Dalam sandiwara (panggung) manusia menonton manusia, tetapi dalam film, penonton atau manusia menyaksikan rekaman

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT 3.1. Tinjauan Umum Kota Administrasi Jakarta Pusat 3.1.1. Kondisi Administrasi Potensi Jakarta Pusat secara administratif terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persoalan utama yang dihadapi kota-kota besar di Pulau Jawa akibat pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi adalah masalah transportasi, masalah transportasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku bangsa, beranekaragam Agama, latar belakang sejarah dan kebudayaan daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Siti Rahmah Diyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Siti Rahmah Diyanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi di seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Proses terbentuknya kawasan Pecinan Pasar Gede hingga menjadi pusat

BAB V KESIMPULAN. Proses terbentuknya kawasan Pecinan Pasar Gede hingga menjadi pusat 112 BAB V KESIMPULAN Proses terbentuknya kawasan Pecinan Pasar Gede hingga menjadi pusat perdagangan di Kota Surakarta berawal dari migrasi orang-orang Cina ke pesisir utara pulau Jawa pada abad XIV. Setelah

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari. DAFTAR PUSTAKA SUMBER ARSIP Arsip Pemerintah Kota Mojokerto tentang perintah pembangunan Perumahan Tukang Becak. Arsip Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1982 tentang penetapan perluasan

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecamatan Senen termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Pusat memiliki luas wilayah 422 ha. Menurut data statistik 2004, peruntukan luas tanah tersebut terdiri dari perumahan

Lebih terperinci

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG Jurnal Sejarah. Vol. 1(1), 2017: 151 156 Pengurus Pusat Masyarakat Sejarawan Indonesia DOI: 10.17510/js.v1i1. 59 SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG Sumber Gambar: Tempo.co Professor

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Transportasi kota Jakarta berkembang sangat pesat dikarenakan mobilitas yang tinggi dan masyarakatnya yang membutuhkan kendaraan. Semakin meningkatnya populasi manusia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arsip Nasional Republik Indonesia 5010/4095/1039/4. Arsip Nasional Republik Indonesia 5010/4095/1039/7.

DAFTAR PUSTAKA. Arsip Nasional Republik Indonesia 5010/4095/1039/4. Arsip Nasional Republik Indonesia 5010/4095/1039/7. DAFTAR PUSTAKA Arsip Arsip Nasional Republik Indonesia 5010/4095/1039/4. Arsip Nasional Republik Indonesia 5010/4095/1039/7. Buku dan Jurnal A.A. Navis & Hasjim Ning. Pasang Surut Pengusaha Pejuang: Otobiografi

Lebih terperinci

MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *)

MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *) MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *) Oleh: Andi Suwirta **) Pada tahun 1990-an, materi dalam Kurikulum Sejarah mulai diperkenalkan apa yang disebut dengan muatan lokal (mulok). Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...Baruklinting mencabut lidi tersebut, dan dari lubang bekas lidi itu memancar air. Air mengalir terus-menerus, bahkan mulai membanjiri pemukiman penduduk. Mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Informasi ini bisa didapatkan melalui media seperti: media cetak dan juga media elektronik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kota Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan, jasa, pariwisata dan kebudayaan juga merupakan pintu gerbang keluar masuknya nilai-nilai budaya

Lebih terperinci

DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN

DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN ~ GRAHAILMU DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN BAB2 Arsitektur Cina Akhir Abad Ke-19 di Pasuruan Denah, Bentuk, dan

Lebih terperinci

Jakarta dulu dan Kini Senin, 22 Juni :55

Jakarta dulu dan Kini Senin, 22 Juni :55 Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Tajuk rencana SKH Kompas lebih banyak menjalankan fungsi

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Tajuk rencana SKH Kompas lebih banyak menjalankan fungsi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Tajuk rencana SKH Kompas lebih banyak menjalankan fungsi menjelaskan berita, bentuk tajuk lebih bersifat informatif, dan penulis tajuk rencana SKH Kompas lebih banyak memilih

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada abad ke 14, bangsa Tionghoa mulai bermigrasi ke Pulau Jawa, terutama di sepanjang pantai utara Jawa. Perpindahan ini merupakan akibat dari aktivitas perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dari sekian banyak provinsi di Indonesia yang memiliki budaya yang kental. Banyak kebudayaan yang tertinggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan Video Profil Museum Surabaya berbasis Online sebagai Upaya mengenalkan kepada Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengolah dan menyunting pasca produksi salah satu program acara

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengolah dan menyunting pasca produksi salah satu program acara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktek ini mengambil topik tentang tugas editor berita utama dalam mengolah dan menyunting pasca produksi salah satu program acara televisi yang bersifat softnews

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Informasi yang terkumpul dan digunakan sebagai acuan untuk dalam tugas akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain: Literatur Wawancara Dokumen Dan catatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mega Destatriyana, 2015 Batavia baru di Weltevreden Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Mega Destatriyana, 2015 Batavia baru di Weltevreden Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk

Lebih terperinci

STUDIO PRODUKSI FILM DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSIS

STUDIO PRODUKSI FILM DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSIS LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STUDIO PRODUKSI FILM DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSIS Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Istilah Pengaruh menurut Purwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Istilah Pengaruh menurut Purwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa 13 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengaruh Sosial Ekonomi Istilah Pengaruh menurut Purwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Transportasi Massal di Kota Bandung Salah satu kriteria suatu kota dikatakan kota modern adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai bagi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. figur boneka Ondel-ondel menjadi icon dan musik Gambang Kromong berhasil

BAB IV PENUTUP. figur boneka Ondel-ondel menjadi icon dan musik Gambang Kromong berhasil 74 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kondisi perkembangan kesenian Ondel-ondel sedikit tergambarkan melalui celotehan dalam lagu Ondel-ondel karya Benyamin Sueb. Pada isi celotehannya tersebut dikatakan bahwa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila kita memperhatikan kota metropolitan Jakarta akhir-akhir ini berkembang sedemikian rupa mengundang minat para investor pengembang. Proyek-proyek perumahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek Di ibukota Jakarta, penduduknya lebih banyak adalah para pendatang dari luar daerah Jakarta untuk mencari pekerjaan. Mereka berasal dari

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu

BAB I. Pendahuluan. Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu BAB I Pendahuluan I. Latar Belakang Tesis ini menjelaskan tentang perubahan identitas kultur yang terkandung dalam Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) ini mengambil judul Museum Telekomunikasi di Surakarta. Berikut ini adalah pengertian dari judul tersebut. 1.2 Pengertian

Lebih terperinci

KAJIAN KESESUAIAN KAWASAN SITU BABAKAN DAN SITU MANGGABOLONG SEBAGAI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI TUGAS AKHIR

KAJIAN KESESUAIAN KAWASAN SITU BABAKAN DAN SITU MANGGABOLONG SEBAGAI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI TUGAS AKHIR KAJIAN KESESUAIAN KAWASAN SITU BABAKAN DAN SITU MANGGABOLONG SEBAGAI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI TUGAS AKHIR Oleh : DANIEL AZKA ALFAROBI L2D 097 435 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan. a. Tanah dalam kehidupan manusia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan. a. Tanah dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan. a. Tanah dalam kehidupan manusia. Keberadaan tanah tidak terlepas dari manusia, demikian juga sebaliknya keberadaan manusia juga tidak terlepas dari tanah.

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR

STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR Oleh: KHAIRINRAHMAT L2D 605 197 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Literatur: artikel dari media elektronik

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Posisi Makro terhadap DKI Jakarta. Jakarta, Ibukota Indonesia, berada di daerah dataran rendah, bahkan di bawah permukaan laut yang terletak antara 6 12 LS and 106 48 BT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampung kota adalah suatu bentuk pemukiman di wilayah perkotaan yang khas Indonesia dengan ciri antara lain: penduduk masih membawa sifat dan prilaku kehidupan pedesaan

Lebih terperinci

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, kota Semarang strategis untuk dijadikan sebagai transit point dalam berbagai penyelenggaraan kegiatan yang berskala lokal, regional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. berasal dari nama tumbuhan perdu Gulinging Betawi, Cassia glace, kerabat

Bab 1. Pendahuluan. berasal dari nama tumbuhan perdu Gulinging Betawi, Cassia glace, kerabat Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari beribu-ribu pulau tersebut Indonesia memiliki berbagai suku, ras, agama,

Lebih terperinci

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN TEROWONGAN DI JALAN RAYA PASAR MINGGU TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN USAHA DAGANG DI SEKITARNYA

PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN TEROWONGAN DI JALAN RAYA PASAR MINGGU TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN USAHA DAGANG DI SEKITARNYA PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN TEROWONGAN DI JALAN RAYA PASAR MINGGU TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN USAHA DAGANG DI SEKITARNYA Dharma Tintri E. Sudarsono Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH DI JAKARTA TAHUN

BAB I PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH DI JAKARTA TAHUN 1 BAB I PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH DI JAKARTA TAHUN 1960-1969 A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 membuka peluang orang Indonesia untuk mengolah sendiri potensi kotanya.

Lebih terperinci

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak hanya dilihat dari aspek fisik

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak hanya dilihat dari aspek fisik I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak hanya dilihat dari aspek fisik pembangunan ekonomi, sosial, politik dan budaya saja, tetapi juga aspek mental. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Selama tahun TVRI mengadakan siaran rata-rata 1 jam

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Selama tahun TVRI mengadakan siaran rata-rata 1 jam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Televisi (TV) sebagai kotak ajaib, telah memberi pengaruh negatif dan positif bagi kehidupan umat manusia. Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan kota adalah salah satu alat transportasi publik yang menyediakan jasa pelayanan angkut penumpang dari satu tempat ke tempat lain yang masih berada dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan sastra di Indonesia diawali dari era sastra Melayu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan sastra di Indonesia diawali dari era sastra Melayu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan sastra di Indonesia diawali dari era sastra Melayu Rendah atau Sastra Melayu Pasar yang dimulai pada tahun 1870 hingga 1942. Kemudian berlanjut

Lebih terperinci

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara Tamiya Miftau Saada Kasman Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardika, I Wayan Pusaka Budaya dan Pariwisata. Bali: Udayana University Press

DAFTAR PUSTAKA. Ardika, I Wayan Pusaka Budaya dan Pariwisata. Bali: Udayana University Press 78 DAFTAR PUSTAKA Buku Ardika, I Wayan. 2007. Pusaka Budaya dan Pariwisata. Bali: Udayana University Press Ardika, I Wayan. 2015. Warisan Budaya, Perspektif Masa Kini. Bali: Udayana Chomariyah. 2014. Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan ibukota di provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan julukan Kota Kembang. Menurut sejarawan Haryanto Kunto dalam bukunya yang berjudul Wajah Bandoeng

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Penulis akan membuat sebuah buku yang berisi tentang museum sejarah jakarta. Buku tersebut akan membahas mengenasi sejarah bangunan, fungsi bangunan pada saat

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Arsip

Daftar Pustaka. Arsip Daftar Pustaka Arsip Badan Pelaksanaan Pembangunan (Bappem) Proyek Mohammad Husni Thamrin. Laporan Peninjauan dari Rombongan Economic Development Institute Bank dunia Mengenai Perbaikan Kampung (Proyek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bagi masyarakat di Indonesia maupun di seluruh dunia, politik merupakan permasalahan yang selalu menjadi perbincangan hangat. Hal ini tentu saja membuat para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Keberadaan kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia tidak pernah. lepas dari kekuatan militernya. Militer merupakan sebuah kekuatan

BAB I PENGANTAR. Keberadaan kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia tidak pernah. lepas dari kekuatan militernya. Militer merupakan sebuah kekuatan BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Keberadaan kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia tidak pernah lepas dari kekuatan militernya. Militer merupakan sebuah kekuatan yang utama dalam menjaga kestabilan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang namanya transportasi, transportasi sudah lama ada dan cukup memiliki peranannya dalam

Lebih terperinci

SEJARAH JAKARTA. Jakarta berasal dari kata Jayakarta Betawi berasal dari perubahan penyebutan Batavia

SEJARAH JAKARTA. Jakarta berasal dari kata Jayakarta Betawi berasal dari perubahan penyebutan Batavia SEJARAH JAKARTA Jakarta berasal dari kata Jayakarta Betawi berasal dari perubahan penyebutan Batavia NASKAH KUNO Naskah Chu Fan Chi karya Chan Yu-kua (1225 M), menginformasikan peta topografi Nusa Kelapa.

Lebih terperinci

sehingga melahirkan permasalahan sosial bagi kota Jakarta.

sehingga melahirkan permasalahan sosial bagi kota Jakarta. Menuju Masyarakat Urban: Sejarah Pendatang di Kota Jakarta Pasca Kemerdekaan (1949-1970) Oleh: 1 Abstrak Setelah kembalinya Ibukota Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta pada tahun 1949, kehidupan kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai beragam kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan tersebut mempunyai unsur yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. Orang Betawi yang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. Orang Betawi yang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota besar yang tumbuh karena proses sejarah yang panjang. Disamping menjadi pusat pemerintahan dan kota metropolitan, Jakarta juga mempunyai seni

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data informasi yang dipakai untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini Diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Literatur dan internet 2. Kepala daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai ibu kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun perekonomian. Laju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang memberi pengaruh pada budaya asli. Ketertarikan komersial semua bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang memberi pengaruh pada budaya asli. Ketertarikan komersial semua bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jauh sebelum kedatangan bangsa Belanda di kepulauan Indonesia, di Pulau Jawa telah ada pendatang yang berasal dari India, Cina, Arab, dan Portugis yang memberi

Lebih terperinci

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN RESENSI BUKU MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN Asep Rahmat Hidayat Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Jalan Sumbawa Nomor 11, Bandung 40113, Telepon: 085220508085, Posel: kang.abu2@gmail.com Naskah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. 142 DAFTAR PUSTAKA Buku : Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Bapusipda Kota Cirebon. (2011). Sekilas sejarah pemerintahan kota Cirebon. Cirebon: Bapusipda

Lebih terperinci

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... 114 Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... 115 Gambar 5.32 Kondisi Jalur Pedestrian Penghubung Stasiun dan

Lebih terperinci

Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda

Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda Senin, 30 Oktober 2017 06:00Reporter : Rendi Perdana Koran Sin Po. 2017 Merdeka.com/rendi Merdeka.com - Alunan biola di tengah Kongres Pemuda II pada 28 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tercatat pada tahun 2005, jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa penjajahan Belanda, Indonesia mengalami pengaruh occidental (Barat) dalam berbagai segi kehidupan termasuk kebudayaan, hal ini antara lain dapat dilihat dalam

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra berfungsi sebagai penuangan ide penulis berdasarkan realita kehidupan atau imajinasi. Selain itu, karya sastra juga dapat diposisikan sebagai dokumentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara Republik Indonesia. Wilayah Jakarta terbagi menjadi 6 wilayah yang termasuk 5 wilayah kota administratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaban. Pengalihan kewenangan pemeliharaan dan pelestarian kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaban. Pengalihan kewenangan pemeliharaan dan pelestarian kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian kemajuan kebudayaan suatu bangsa tidak dapat dilepaskan dari peninggalan budaya dan sejarah bangsa sehingga mampu menjadi simbol identitas keberadaban. Pengalihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yasmine Zaki Shahab dalam situs Info Budaya (2010, 16 september 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Yasmine Zaki Shahab dalam situs Info Budaya (2010, 16 september 2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yasmine Zaki Shahab dalam situs Info Budaya (2010, 16 september 2013) mengatakan bahwa Betawi adalah sebutan yang digunakan untuk penduduk asli Jakarta yang merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aly, Rum. (2004). Menilang Jalan Kekuasaan Militer Otoriter. Jakarta: Kompas.

DAFTAR PUSTAKA. Aly, Rum. (2004). Menilang Jalan Kekuasaan Militer Otoriter. Jakarta: Kompas. DAFTAR PUSTAKA a. Sumber Buku: Abdulah, Taufik dan Aidil Fitriciada Azhari. (2003). Dari Catatan Wiranto: Bersaksi di Tengah Badai. Jakarta: IDE Jakarta. Aly, Rum. (2004). Menilang Jalan Kekuasaan Militer

Lebih terperinci

Jakarta Sebagai Kota Multikultural: Eksistensi Bahasa Betawi Sebagai Identitas JABODETABEK

Jakarta Sebagai Kota Multikultural: Eksistensi Bahasa Betawi Sebagai Identitas JABODETABEK Jakarta Sebagai Kota Multikultural: Eksistensi Bahasa Betawi Sebagai Identitas JABODETABEK Oleh: Syarfina Mahya Nadila Galuh Syahbana Indraprahasta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pendahuluan Kota sebagai

Lebih terperinci

PETA MEDIA INDONESIA. Dyan Rahmiati. Mata kuliah : Hukum Media Massa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB

PETA MEDIA INDONESIA. Dyan Rahmiati. Mata kuliah : Hukum Media Massa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB PETA MEDIA INDONESIA Dyan Rahmiati Mata kuliah : Hukum Media Massa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB Dandhy Laksono, WatchDoc, 2011 Pertumbuhan industri media dimanapun, berkaitan dengan sistem ekonomi

Lebih terperinci

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) RESUME BUKU Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) Penulis : Sartono Kartodirdjo Judul : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah

Lebih terperinci

Permalink/DOI:

Permalink/DOI: Available online at website : http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/dialektika DIALEKTIKA: jurnal bahasa, sastra, dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, 3(1), 2016, 52-66 Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v3i1.4181

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berlalunya kerusuhan yang pernah terjadi pada sekitar tahun merupakan fenomena tersendiri. Pusat perbelanjaan yang dapat berupa

I. PENDAHULUAN. berlalunya kerusuhan yang pernah terjadi pada sekitar tahun merupakan fenomena tersendiri. Pusat perbelanjaan yang dapat berupa I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pusat perbelanjaan yang tumbuh semakin pesat di Jakarta setelah berlalunya kerusuhan yang pernah terjadi pada sekitar tahun 1998 merupakan fenomena tersendiri. Pusat perbelanjaan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Negara adalah sektor pariwisata. Negara-negara di dunia seakan bersepakat

BAB. I PENDAHULUAN. Negara adalah sektor pariwisata. Negara-negara di dunia seakan bersepakat BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu Negara adalah sektor pariwisata. Negara-negara di dunia seakan bersepakat pariwisata merupakan salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian yang ada di Jawa. Sebelum daerah ini menjadi salah satu kerajaan yang berbasis Islam, di daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Judul. Perancangan Interior Dan Furniture Clubhouse Jakarta Golf Club 1.2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Judul. Perancangan Interior Dan Furniture Clubhouse Jakarta Golf Club 1.2. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Judul Perancangan Interior Dan Furniture Clubhouse Jakarta Golf Club 1.2. Latar Belakang Clubhouse Jakarta Golf merupakan kawasan yang pemanfaatan fasilitas ruangnya di dominasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada politisi dibandingkan dengan masa Orde Baru. Politisi unjuk gigi dengan kedudukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar tradisional di Kota Yogyakarta telah hadir sejak Zaman

BAB I PENDAHULUAN. Pasar tradisional di Kota Yogyakarta telah hadir sejak Zaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar tradisional di Kota Yogyakarta telah hadir sejak Zaman Pemerintahan Kesultanan Yogyakarta. Hal tersebut ditandai dengan lahirnya Pasar Beringharjo pada tahun 1758

Lebih terperinci

RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR

RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR Oleh Khairul Fajri, Hendro Trilistyo, Eddy Hermanto Setiap tahun angka penduduk semakin bertambah dan menambah kepadatan penduduk yang sudah tinggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan, maupun dengan pihak ketiga. Pewaris adalah orang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan, maupun dengan pihak ketiga. Pewaris adalah orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pewarisan adalah proses peralihan harta kekayaan dari seseorang yang telah meninggal dunia sebagai pemberi kepada para ahli warisnya sebagai penerima. 1 Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi rajaraja yang memerintah.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Sabtu-Senin, 23-25 APRIL KATA PENGANTAR Klipping Media Massa adalah kumpulan guntingan berita yang kami sajikan secara rutin. Guntingan berita ini kami seleksi dari berita yang muncul di media cetak. Adapun

Lebih terperinci