DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981.
|
|
- Ari Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 117 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1994.
2 118 Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Badan Pusat Statistik Kotamadya Yogyakarta, Kota Yogyakarta Dalam Angka Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta, Laporan GPBSI Cabang Yogyakarta. Dokumen tertulis Mukernas GPBSI di Pandaan Jawa Timur, 6 Juli Laporan OPS Bioskop Swasta Cabang Yogyakarta. Dokumen tertulis Konferensi OPS Bioskop ke 3 Cipayung, 29 November 1 Desember Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1993 Tentang Pedoman Klasemen Bioskop dan Tarif Pajak Atas Pertunjukan dan Keramaian Umum Untuk Pertunjukan Film di Bioskop, tertanggal 13 Februari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 1979.
3 119 Sejarah Berdirinya N.V. Perfebi. Dokumen tertulis N.V. Perfebi, Peredaran Film dan Eksploitasi Bioskop, 21 November B. Surat Kabar Bernas, 24 Desember Bernas, 28 April Bernas, 25 Januari Bernas, 21 Juli Bernas, 27 Juli Bernas, 11 Agustus Bernas, 8 November Bernas, 22 April Bernas, 25 September De Indische Courant, 3 Agustus Het Nieuws Van Den Dag, 23 Februari Kedaulatan Rakyat, 10 Januari Kedaulatan Rakyat, 9 April Kedaulatan Rakyat, 31 Januari Kedaulatan Rakyat, 15 April Kedaulatan Rakyat, 15 Juni Kedaulatan Rakyat, 10 September Kedaulatan Rakyat, 24 September Kedaulatan Rakyat, 23 Mei Kedaulatan Rakyat, 9 Maret 1953.
4 120 Kedaulatan Rakyat, 11 Mei Kedaulatan Rakyat, 6 Juli Kedaulatan Rakyat, 18 Februari Kedaulatan Rakyat, 11 Juni Kedaulatan Rakyat, 20 Januari Kedaulatan Rakyat, 10 Mei Kedaulatan Rakyat, 7 Juni Kedaulatan Rakyat, 5 Juni Kedaulatan Rakyat, 5 Juli Kedaulatan Rakyat, 18 Agustus Kedaulatan Rakyat, 18 Mei Kedaulatan Rakyat, 10 November Kedaulatan Rakyat, 1 Agustus Kedaulatan Rakyat, 10 Agustus Kedaulatan Rakyat, 20 Oktober Kedaulatan Rakyat, 6 April Kedaulatan Rakyat, 24 Mei Kedaulatan Rakyat, 21 Desember Kedaulatan Rakyat, 4 Desember Kedaulatan Rakyat, 25 Januari Kedaulatan Rakyat, 5 Agustus Kedaulatan Rakyat, 11 Agustus 1984.
5 121 Kedaulatan Rakyat, 8 November Kedaulatan Rakyat, 26 Desember Kedaulatan Rakyat, 30 Agustus Kedaulatan Rakyat, 21 April Kedaulatan Rakyat, 4 Maret Kedaulatan Rakyat, 28 Maret Kedaulatan Rakyat, 18 November Kedaulatan Rakyat, 10 Maret Kedaulatan Rakyat, 20 Maret Kedaulatan Rakyat, 10 Juli Kedaulatan Rakyat, 27 Desember Kedaulatan Rakyat, 25 September Kompas, 1 November Mertju Suar, 20 November Mertju Suar, 16 Desember Soerabaiasch-Handelsblad, 13 November Yogya Post, 17 Desember C. Buku Bedjo Riyanto. Iklan Surat Kabar Dan Perubahan Masyarakat Di Jawa Masa Kolonial ( ). Yogyakarta: Tarawang, Budi Irawanto, dkk. Menguak Peta Perfilman Indonesia. Jakarta: Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2004.
6 122 Budi Susanto (ed.). Penghibur(an) Masa Lalu Dan Budaya Hidup Masa Kini Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Colombijn, Freek (eds.). Kota Lama Kota Baru: Sejarah Kota-Kota di Indonesia Sebelum dan Setelah Kemerdekaan. Yogyakarta: Ombak, Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia, Dwi Ratna Nurhajarini, dkk. Yogyakarta: Dari Hutan Beringan Ke Ibukota Daerah Istimewa. Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional Yogyakarta, Eric Sasono, et. al. Menjegal Film Indonesia: Pemetaan Ekonomi Politik Industri Film Indonesia. Jakarta: Rumah Film & Yayasan Tifa, Haris Jauhari (ed.). Layar Perak 90 Tahun Bioskop Di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, J.B. Kristanto. Nonton Film Nonton Indonesia. Jakarta: Kompas, Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka, Raja, Priyayi dan Kawula: Surakarta, Yogyakarta: Ombak, Misbach Yusa Biran. Sejarah Film : Bikin Film Di Jawa. Jakarta: Komunitas Bambu, Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern Jakarta: Serambi, S.M. Ardan. Dari Gambar Idoep ke Sinepleks. Jakarta: GPBSI, Usmar Ismail. Usmar Ismail Mengupas Film. Jakarta: Sinar Harapan, 1983.
7 123 D. Artikel, Buletin dan Majalah Antariksa. Ke Bioskop Yogyakarta, Buletin Clea, edisi 4, Mei Juni Gigin, dkk. Mereka Yang Pernah Sukses Dari Dunia Bioskop Jogja. Majalah Kabare Jogja, November Kurosawa, Aiko. Propaganda Media On Java Under The Japanese Indonesia, Vol. 44, Oktober Victor C. Mambor. Satu Abad Gambar Idoep di Indonesia. Artikel, Yogyakarta: Kunci Cultural Studies Center, E. Karya Ilmiah dan Laporan Penelitian Ardian Indro Yuwono, Eksistensi Bioskop Lokal Di Indonesia (Studi Kasus Tentang Eksistensi Bioskop Lokal NV. PERFEBI di Yogyakarta dan Wonosobo Dalam Perspektif Ekonomi Politik Komunikasi). Tesis S2, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Gadjah Mada, Bambang Setiawan, dkk., Mekanisme Peredaran Film, Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian Pendidikan & Penerbitan, Yogyakarta, Dian Andika Winda, Cahaya Di Bumi Mataram: Perkembangan Elektrifikasi Kota Yogyakarta Skripsi S1, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Erfan Risdianto, Perkembangan Majalah Djaka Lodang di Yogyakarta Skripsi S1, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Indira Ardanarewari, Iklan Film Bioskop Di Media Cetak Di Jawa, Skripsi S1, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Lucy Chrinaswati, Sejarah Perbioskopan di Kota Surakarta Skripsi S1, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Sutaryo, dkk., Sikap Dan Harapan Masyarakat Kotamadya Yogyakarta Terhadap Film Nasional, Laporan Penelitian,
8 124 Pusat Penelitian Dan Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, F. Internet diakses pada 22 Juni diakses pada 25 September diakses pada 22 Juni diakses pada 23 Mei 2013.
BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan usaha merekam pertunjukan sandiwara. Dalam sandiwara (panggung) manusia menonton manusia, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film merupakan usaha merekam pertunjukan sandiwara. Dalam sandiwara (panggung) manusia menonton manusia, tetapi dalam film, penonton atau manusia menyaksikan rekaman
Lebih terperinciABSTRAK. Bisnis Perbioskopan di Kota Yogyakarta Tahun Oleh: Ilmiawati Safitri
ABSTRAK Bisnis Perbioskopan di Kota Yogyakarta Tahun 1966-1998 Oleh: Ilmiawati Safitri 11407144028 Bioskop telah ada di Kota Yogyakarta sejak awal tahun 1900-an yaitu ketika masa penjajahan Belanda. Melalui
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
142 DAFTAR PUSTAKA Buku : Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Bapusipda Kota Cirebon. (2011). Sekilas sejarah pemerintahan kota Cirebon. Cirebon: Bapusipda
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari.
DAFTAR PUSTAKA SUMBER ARSIP Arsip Pemerintah Kota Mojokerto tentang perintah pembangunan Perumahan Tukang Becak. Arsip Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1982 tentang penetapan perluasan
Lebih terperincimodernisasai kebudayaan Barat di Magelang awal abad XX, kemudian
BAB V KESIMPULAN Pada bagian kesimpulan ini ada beberapa catatan penting yang harus dipertegas kembali, yakni kehidupan sosial, ekonomi, dan kebudayaan yaitu modernisasai kebudayaan Barat di Magelang awal
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anonim. Pembangunan Daerah Desa dan Kota. Anonim. Pembangunan Daerah Tingkat I Kalimantan.
113 DAFTAR PUSTAKA A. Buku dan Jurnal Anonim. Pembangunan Daerah Desa dan Kota. Anonim. Pembangunan Daerah Tingkat I Kalimantan. Anonim. Profil Kota Palembang Sumatra Selatan. Depdikbud. Pedoman Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni media rekam atau film merupakan cabang kesenian yang bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni media rekam atau film merupakan cabang kesenian yang bentuk akhirnya dicapai setelah lebih dahulu mengalami proses perekaman. Adapun perekaman gambar mulai
Lebih terperinciSILABUS Jurusan / Prodi : Pendidikan Sejarah / Ilmu Sejarah Mata Kuliah : Ilmu Politik Kode :
SILABUS Jurusan / Prodi : Pendidikan Sejarah / Ilmu Sejarah Mata Kuliah : Ilmu Politik Kode : SKS : 2 sks Dosen : Ita Mutiara Dewi, M.Si. Deskripsi Mata kuliah : Mata kuliah berbobot 2 SKS ini, akan membahas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Mangkubumi, yang terdiri dari Pangeran Mangkubumi, Pangeran Wijil, Pangeran
BAB V KESIMPULAN Pakualaman terbentuk dari adanya perjanjian Giyanti antara pihak Mataram yang diwakili oleh Sunan Pakubuwana III dengan kelompok Pangeran Mangkubumi, yang terdiri dari Pangeran Mangkubumi,
Lebih terperinciDINAMIKA PERBIOSKOPAN KOTA MAGELANG MASA KOLONIAL HINGGA KEMERDEKAAN TAHUN e-journal SKRIPSI
DINAMIKA PERBIOSKOPAN KOTA MAGELANG MASA KOLONIAL HINGGA KEMERDEKAAN TAHUN 1920-1960 e-journal SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan:
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan: 5.1.1 Faktor yang menjadi bahan pertimbangan pemilik perusahaan
Lebih terperinciDAFTAR REFERENSI. Penetapan Presiden RI No. 1 Tahun 1964 tentang Pembinaan Perfilman Nasional
DAFTAR REFERENSI Arsip Kumpulan Peraturan Perfilman (1964 1974). Jakarta: Biro Hukum Departemen Penerangan RI Penetapan Presiden RI No. 1 Tahun 1964 tentang Pembinaan Perfilman Nasional Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tata cara perolehan hak pinjam pakai atas sultan grond tahapannya. a. Mengajukan surat permohonan kepada Panitikismo
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tata cara perolehan hak pinjam pakai atas sultan grond tahapannya sebagai berikut:
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anderson, B. (1990). Kuasa Kata (Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia). (Terjemahan Revianto Budi). Yogyakarta: Mata Bangsa.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Anderson, B. (1990). Kuasa Kata (Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia). (Terjemahan Revianto Budi). Yogyakarta: Mata Bangsa. Antariksa. (2005). Tuan Tanah Kawin Muda
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
DAFTAR PUSTAKA Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Azmi. (1982). Abdul Muis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Bintarto, R Urbanisasi dan Permasalahannya. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA BUKU Bintarto, R. 1984. Urbanisasi dan Permasalahannya. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia. Daldjoeni, N. 1978. Seluk Beluk Masyarakat Kota. Bandung: Alumni.. 1985. Seluk Beluk Masyarakat
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan
: 2 Pertemuan : 1 1. Mengidentifikasi silabus perkuliahan 2. Mengidentifikasi peranan pelaut Nusantara dalam menjalin hubungan dengan Asia dan Afrika pada zaman kuno. 1. Silabus Perkuliahan 2. peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebelum tahun 1970 sarana hiburan rakyat yang bersifat visual masih sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebelum tahun 1970 sarana hiburan rakyat yang bersifat visual masih sangat terbatas atau sederhana. Karena tempat pelaksanaan hiburan tersebut belum difokuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup kita tidak akan lepas dari peran media massa, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi pikiran kita dipenuhi informasi dari media massa. Betapa media
Lebih terperinciADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA
Sumber Arsip: DAFTAR PUSTAKA Arsip Nasional Republik Indonesia No. 58 Daftar Pertelaan Arsip Peraturan Perundang-Undangan Dirinci Menurut Jenis Peraturan Pemerintah Periode 1950-1960. Arsip Nasional Republik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika perkembangan Boedi Oetomo sampai akhir sejarah perjalanannya pada tahun 1935 umumnya memperlihatkan kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman yang terus meningkat, masyarakat juga terus mengadopsi nilai-nilai seni dan budaya yang dihadirkan pada dunia industri hiburan. Hal ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat saat ini. Film merupakan salah satu sarana hiburan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu bentuk karya seni yang menjadi fenomena dalam masyarakat saat ini. Film merupakan salah satu sarana hiburan yang mempunyai daya tarik
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.
1 Daftar Pustaka Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. Bachtiar, W. (2010). Sosiologi Klasik: Dari Comte hingga Parsons. Bandung : Remaja Rosdakarya. Bandaro,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah. Musyawarah Pejuang Republik Indonesia Medan Area, 1976.
DAFTAR PUSTAKA Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2004. Biro Sejarah Prima, Medan Area Mengisi Proklamasi, Medan: Badan Musyawarah Pejuang Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. segala kegiatan yang menyangkut Desa Wisata. Pemberdayaan Masyarakat di
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Wisata Pentingsari dilakukan dengan cara mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan yang menyangkut Desa Wisata.
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. kerajaan-kerajaan sampai masuk penjajahan bangsa-bangsa Eropa. Perjalanan
74 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kota Gorontalo sebagai Ibu Kota Provinsi Gorontalo memiliki akar sejarah yang cukup panjang, sejarah Gorontalo ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan sampai masuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hal. 95. hal. 11
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan komunikasi massa pandang, dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi telah memainkan peran yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan utama bagi seluruh masyarakat, salah satunya masyarakat di Indonesia. Kebutuhan
Lebih terperinciABSTRAK Bioskop Sebagai Sarana Hiburan Masyarakat di Padang Tahun
ABSTRAK Tesis ini berjudul Bioskop Sebagai Sarana Hiburan Masyarakat di Padang Tahun 1950-2000. Penelitian ini memfokuskan perhatian pada peran bioskop dalam memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat di Padang,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lain yaitu faktor usia, faktor generasi penerus, dan faktor pemasaran batik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada bab IV dan penelitian dilapangan maka dapat disimpulkan: 1. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan jumlah perajin batik antara lain
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan bangsa dengan warisan kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan aset tidak ternilai
Lebih terperinciJadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia
Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M 01 04:29 04:39 06:01 06:27 12:24 15:51 18:44 19:59 (9:16) 02 04:30 04:40 06:01 06:27 12:24 15:51 18:45 19:59 (9:18) 03 04:30 04:40 06:02 06:28 12:25 15:51 18:45 20:00
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA , 2010, Majelis Pengawas Notaris Sebagai Pejabat Tata Usaha Negara, PT. Refika Aditama, Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Buku: Adjie, Habib, 2008, Hukum Notaris Indonesia tafsir tematik Terhadap Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, PT. Refika Aditama, Bandung. ------------, 2010, Majelis
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan kota dengan lintasan sejarah yang cukup panjang, dimulai pada tanggal 13 Februari 1755 dengan dilatari oleh Perjanjian Giyanti yang membagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi perkembangan kota-kota di Indonesia. Menurut Roosmalen setidaknya
Lebih terperinciPENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM
PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik penelusuran terbitan berkala pada
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Surjomihardjo, Kota Yogyakarta Tempo Doeloe : Sejarah Sosial (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008)
99 DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Abdurrachman Surjomihardjo, Kota Yogyakarta Tempo Doeloe : Sejarah Sosial 1880-1930 (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008) Arwan Tuti Artha, Yogyakarta Tempo Dulu : Sepanjang Catatan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. BAPPEDA Kota Padang, tentang Penyusunan Masterplan Pasar raya dan Pasar Tradisonal Kota Padang, 2012.
79 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip dan Dokumen BAPPEDA Kota Padang, tentang Penyusunan Masterplan Pasar raya dan Pasar Tradisonal Kota Padang, 2012. Data UPTD Pasar Bandar Buat. Padang : UPTD, 2014. Dinas Pasar
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE 1-2. : Pendidikan Sejarah/Pendidikan Sejarah
FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE 1-2 JURUSAN/PRODI : Pendidikan Sejarah/Pendidikan Sejarah MATA KULIAH : Sejarah Lokal KODE MATA KULIAH : SJR 3217 JUMLAH
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,
54 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesenian Ledhek merupakan kesenian rakyat yang hadir sebagai suatu hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari, kabupaten Gunungkidul. Kesenian
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Boediono Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1, Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.
DAFTAR PUSTAKA Buku Boediono. 1986. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1, Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE. Alma, B. 1999. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.. 1998. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
DAFTAR PUSTAKA Buku Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Anderson, B. (1988). Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalamnya telah diatur pelaksanaan pembangunan nasional secara berencana, menyeluruh,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum berlandaskan UUD 1945 dan Pancasila yang di dalamnya telah diatur pelaksanaan pembangunan nasional secara berencana, menyeluruh, terpadu,
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK HALAMAN PERESEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK HALAMAN PERESEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT i ii iii iv v viii xi xii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban yang. diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah untuk mengurus,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah untuk mengurus, mengatur, mengembangkan, dan menyelesaikan urusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi, hiburan dan kontrol sosial. Saat ini begitu banyak media massa yang beredar,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini
BAB V KESIMPULAN Periode 1946-1949 merupakan periode perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya dari kekuasaan penjajah Belanda. Pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan oleh Belanda
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermakna kultural bagi masyarakatnya. Sayang sekali sebagian sudah hilang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sangat kaya dengan seni pertunjukan tradisional, setiap daerah memiliki beragam seni pertunjukan tradisi, dan ini merupakan ritual yang bermakna kultural
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Atmosudiro, Sumijati Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah.
70 Daftar Pustaka Atmosudiro, Sumijati. 2001. Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah. Ayatrohaedi. 1978. Kamus Istilah Arkeologi. Jakarta. Bakker S.J.,J.W.M. 1972. Ilmu Prasasti Indonesia.
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Aly, Rum. (2004). Menilang Jalan Kekuasaan Militer Otoriter. Jakarta: Kompas.
DAFTAR PUSTAKA a. Sumber Buku: Abdulah, Taufik dan Aidil Fitriciada Azhari. (2003). Dari Catatan Wiranto: Bersaksi di Tengah Badai. Jakarta: IDE Jakarta. Aly, Rum. (2004). Menilang Jalan Kekuasaan Militer
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931.
DAFTAR PUSTAKA Arsip dan Terbitan Pemerintah De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adimihardja, Kusnaka. (1993). Kebudayaan dan Lingkungan. Bandung: Ilham Jaya
1 DAFTAR PUSTAKA Adimihardja, Kusnaka. (1993). Kebudayaan dan Lingkungan. Bandung: Ilham Jaya Amsyari, Fuad. (1981). Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Ghalia Indonesia Arianto, Ismail,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era global ini persaingan antar dunia perfilman yang semakin ketat membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia komunikasi sedang mengalami masa peningkatan, ditunjukkan dengan beragamnya media yang digunakan untuk saling berbagi informasi seperti televisi, radio
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. bahwa berlakunya Otonomi daerah dengan asas Desentralisasi. ditegaskan dalam Pasal 1 Angka 7 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
72 BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian pada bab I dan bab II dapat disimpulkan bahwa berlakunya Otonomi daerah dengan asas Desentralisasi yang ditegaskan dalam Pasal 1 Angka 7 Undang-Undang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Sistem Pembinaan di Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta pada tahun
BAB V KESIMPULAN Sistem Pembinaan di Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta pada tahun 1978 1986 ini mengalami banyak sekali perubahan sistem. Pada awalnya Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini hanya bertugas
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dirhamsyah, M Pekalongan Yang Terlupakan. Pekalongan : Kantor. Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Pekalongan.
DAFTAR PUSTAKA BUKU : Dirhamsyah, M. 2014. Pekalongan Yang Terlupakan. Pekalongan : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Pekalongan. Sahab, Alwi. 2004. Saudagar Baghdad dari Betawi. Jakarta : Republika.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 20 TAHUN : 1985 Seri : B Nomor : 5
LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 20 TAHUN : 1985 Seri : B Nomor : 5 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 8 TAHUN 1985 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ardiyos, SE Kamus Besar Akuntansi. Citra Harta Prima, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Anjarwati, Ratna. 2013. PPh Final 1% untuk UMKM - Panduan Praktis Perhitungan, Peaporan dan Penyetoran Pajak Penghasilan untuk UMKM. Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Ardiyos, SE.. 2008. Kamus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 M. Sebelum keraton
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 M. Sebelum keraton Yogyakarta selesai dibangun, Sri Sultan Hamengku Buwono I bersama keluarganya untuk sementara
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciSarjana S-1 UMI SHOLIKATI A
PENGGUNAAN AKRONIM PADA RUBRIK POLITIK DAN HUKUM DALAM SURAT KABAR KOMPAS EDISII AGUSTUS-NOVEMBER 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciPUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : AFIF WIDODOAJI
Lebih terperinciKekuatan dari hasil persetujuan internasional tidak akan bertahan, jika. negara pelaksananya tidak mampu menjaga kekuatan dari konvensi internasional
120 Kekuatan dari hasil persetujuan internasional tidak akan bertahan, jika negara pelaksananya tidak mampu menjaga kekuatan dari konvensi internasional tersebut. Negara dengan wilayah kedaulatan laut
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Afrizal. (2016). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung
DAFTAR PUSTAKA Buku Afrizal. (2016). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers. Arizona, Yance. (2014).
Lebih terperinciTugas Akhir 115 Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merupakan sebuah negara yang mengalami perkembangan dan kemajuan pesat di berbagai bidang baik politik, ekonomi, budaya, dan iptek. Kemampuan berkembang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Perkembangan kawasan Senen antara periode 1950an hingga. 1970an dapat dibagi menjadi tiga periodeisasi. Tahun 1950an, adalah
113 BAB V KESIMPULAN Perkembangan kawasan Senen antara periode 1950an hingga 1970an dapat dibagi menjadi tiga periodeisasi. Tahun 1950an, adalah periode dimana kota Jakarta mengalami ledakan penduduk pertama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai
Lebih terperinciabout:reader?url=https://majalah.tempo.co/konten/ of 5 Diunduh dari <arielheryanto.wordpress.com>
about:reader?url=https://majalah.tempo.co/konten/20... 1 of 5 majalah.tempo.co Buku Senin, 28 Desember 2015 Meneguhkan Identitas, Memburu Kenikmatan Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Propinsi Daerah istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah destinasi pariwisata di Indonesia yang memiliki beragam produk wisata andalan seperti wisata sejarah,
Lebih terperinciyang baik dengan penggunanya sehingga dapat menarik minat membaca mahasiswa untuk berkunjung di perpustakaan. minat membaca pada mahasiswa disarankan:
mempermudah lagi proses penelusuran datanya, menjalin hubungan yang baik dengan penggunanya sehingga dapat menarik minat membaca mahasiswa untuk berkunjung di perpustakaan. 3. Bagi peneliti selanjutnya
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Afrillyanna Purba, S.H., M.H., Perlindungan Hukum Seni Batik Tradisional
DAFTAR PUSTAKA Buku Afrillyanna Purba, S.H., M.H., 2009. Perlindungan Hukum Seni Batik Tradisional Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. P.T. Alumni, Bandung Afrillyanna Purba, S.H., M.H.,
Lebih terperinciKEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 158 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN ACARA MENJELANG TAHUN BARU 2003
KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 158 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN ACARA MENJELANG TAHUN BARU 2003 GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciSILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1
SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABUS Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan budaya pada dunia hiburan khususnya dalam seni tradisional Indonesia semakin berkurang dan ditinggalkan, banyak para remaja yang lebih mengikuti era teknologi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Sumber Buku : DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Achmad, Kasim. (1981). Mengenal Teater Tradisional Di Indonesia. Jakarta: Dewan Kesenian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Nilai-nilai kemanusiaan merupakan bagian dari hukum kodratik yang
BAB V KESIMPULAN Nilai-nilai kemanusiaan merupakan bagian dari hukum kodratik yang membuat kehidupan umat manusia dapat tetap lestari sampai sekarang. Manusia dan nilai-nilai kemanusiaan dalam hukum ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para rumah produksi film berlomba-lomba dalam meningkatkan mutu film, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin banyaknya film Indonesia yang bermunculan saat ini, membuat para rumah produksi film berlomba-lomba dalam meningkatkan mutu film, yang terdiri dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu jenis kain yang memiliki corak tertentu. Corak
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Batik merupakan salah satu jenis kain yang memiliki corak tertentu. Corak pada batik dibuat menggunakan lilin dan digambarkan diatas kain mori. Pembuatan batik dilakukan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Jika dibandingkan dengan media pendamping diorama yang ada, yaitu tampilan paragraf yang begitu panjang, Animasi 2D ini lebih membuat pengunjung tertarik untuk mengamati cerita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. medium yang lain seperti menyebarkan hiburan, menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama,
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Film pertama kali ditemukan pada abad 19, tetapi memiliki fungsi yang sama dengan medium yang lain seperti menyebarkan hiburan, menyajikan cerita, peristiwa, musik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan munculnya berbagai konflik yang berujung kekerasan karena berbagai aspek seperti politik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad XX merupakan sebuah zaman baru dalam politik kolonial yang dengan diberlakukannya politik etis. Politik etis merupakan politis balas budi Kolonial dengan
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. sampailah pada kesimpulan yaitu : 1. Bahwa proses pemberian izin industri batik di Kota Yogyakarta, Dinas
57 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setalah meyelesaikan penulisan dari apa yang penulis telah tulis, maka sampailah pada kesimpulan yaitu : 1. Bahwa proses pemberian izin industri batik di Kota Yogyakarta,
Lebih terperinciLAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010
LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 Q. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Kebijakan Bidang Kebudayaan
Lebih terperinciANALISIS BEBAN PAJAK ATAS FILM IMPOR DAN LOKAL DI INDONESIA
ANALISIS BEBAN PAJAK ATAS FILM IMPOR DAN LOKAL DI INDONESIA Widya Laksari Sastri Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan Jakarta Barat 11480 081210910190 widyalaksari@yahoo.com
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat
DAFTAR PUSTAKA Helvianti. 2009. Skripsi. Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah pada pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir Riau. Ferdiansyah. 2012. Skripsi. Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surakarta selain dikenal sebagai kota batik, juga populer dengan keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki kekhasan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ardika, I Wayan Pusaka Budaya dan Pariwisata. Bali: Udayana University Press
78 DAFTAR PUSTAKA Buku Ardika, I Wayan. 2007. Pusaka Budaya dan Pariwisata. Bali: Udayana University Press Ardika, I Wayan. 2015. Warisan Budaya, Perspektif Masa Kini. Bali: Udayana Chomariyah. 2014. Hukum
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman modern sekarang ini banyak aspek kehidupan masyarakat yang berubah seiring dengan perkembangan zaman. Mobilitas yang tinggi, kemajuan teknologi, dan perubahan
Lebih terperinciKRITIK ATAS KLAIM HUMANISME DALAM NOVEL KEMBANG KAMBOJA KARYA ABE TOMOJI SKRIPSI OLEH: YUSUF ENDRIANSYAH NIM
KRITIK ATAS KLAIM HUMANISME DALAM NOVEL KEMBANG KAMBOJA KARYA ABE TOMOJI SKRIPSI OLEH: YUSUF ENDRIANSYAH NIM 105110209111018 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dikemukakan beberapa simpulan hasil analisis sastra asal novel ML karya Jajang
5.1 Simpulan BAB V PENUTUP Memperhatikan ulasan bab hasil penelitian dan pembahasan maka dapatlah dikemukakan beberapa simpulan hasil analisis sastra asal novel ML karya Jajang Agus Sonjaya sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rossenstiel merupakan salah
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rossenstiel merupakan salah satu pedoman yang digunakan media dan para wartawan untuk menjalankan tugas jurnalistiknya. Tugas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanda bukti kepemilikan. Tanah adat tersebut hanya ditandai dengan ciri-ciri fisik
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman manusia Indonesia hidup bertani dan menetap, dimulai pola penguasaan tanah secara adat dan berlangsung turun temurun tanpa memiliki tanda bukti kepemilikan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Kondisi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kondisi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang kaya akan aset budaya seperti peninggalan bersejarah (artefak), tarian
Lebih terperinci