MODIFIKASI DONGKRAK ULIR MENJADI DONGKRAK ULIR ELEKTRIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODIFIKASI DONGKRAK ULIR MENJADI DONGKRAK ULIR ELEKTRIK"

Transkripsi

1 MODIFIKASI DONGKRAK ULIR MENJADI DONGKRAK ULIR ELEKTRIK TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang oleh : Nama : Rafki Fitra No Bp : Program Studi Konsentrasi : D.III Teknik Mesin : Perawatan danperbaikan KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI PADANG JURUSAN TEKNIK MESIN 2016/2017

2 LEMBARAN PENGESAHAN MODIFIKASI DONGKRAK ULIR MENJADI DONGKRAK ULIR ELEKTRIK TUGAS AKHIR Oleh: Nama : Rafki Fitra No. BP : Jurusan Program Studi Konsentrasi : Teknik Mesin : D III Teknik Mesin : Perawatan dan Perbaikan Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui oleh: Pembimbing I Pembimbing II Ir. Yanziwar., MT NIP Yazmendra Rosa, ST.,MT NIP Disahkan oleh: Ka. Prodi Teknik Mesin Ka. Konsentrasi Perawatan dan Perbaikan Sir Anderson, ST. MT NIP Rivanol Chadry, ST., MT NIP Ketua Jurusan Dr. Junaidi, ST, MP NIP

3

4 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR MODIFIKASI DONGKRAK ULIR MENJADI DONGKRAK ULIR ELEKTRIK Tugas Akhir ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang Pada Tanggal : 04 Oktober 2017 Tim Penguji : Ketua / Penguji I Sekretaris / Penguji II Ir. Yanziwar., MT Nip Ir. HARFARDI., M.Si Nip Anggota I / Penguji III Anggota II / Penguji IV Hendri Candra Mayana, ST.,MT Nip Nusyirwan, ST.,MT Nip

5 Ya Allah berikanlah ilmu untuk tetap selalu mensyukuri nikmatmu Yang telah engkau anugerahkan kepadaku Dan kepada kedua ibu bapakku Dan untuk mengerjakan amal shaleh yang engkau ridhoi Dan masukkanlah aku dan rahmatmu Kedalam golongan hamba-hambamu yang sholeh (QS;An-Nahl:19) Aku bagaikan musafir yang berjalan di padang pasir yang luas hanya untuk mencari dan menemukan tujuan dari perjalanan ku yang panjang Terkadang perjalanan itu tidak semua berjalan lancar karena apa yang kita inginkan tidak semua dapat tercapai dengan mudahnya Tapi itulah kehidupan dimana kita harus bisa memilih antara keberhasilan dan kegagalan Hari ini keberhasilan telah kuperoleh dari sekian tahap cita-cita yang akan kugapai, rasa syukur ku ucapakan atas rahmat-mu ya ALLAH Esok adalah awal bagiku untuk melanjutkan cita-citaku Maka dari itu ya ALLAH Bimbinglah aku untuk meraih masa depan yang lebih baik Ya ALLAH Aku menyadari sepenuhnya apa yang ku perbuat sampai saat ini belum mampu untuk membalas Walaupun setetes keringat orang tuaku dan keluargaku

6 Karena itu ya ALLAH.. Hamba mohon jadikanlah keringat mereka Mutiara yang berkilauan saat orang kegelapan Saat orang-orang kepayahan dan Jadikanlah setetes air mata mereka sebagai embun penyejuk Diakala orang-orang dahaga. Akhir kata Terima kasih untuk semua pengorbanannya, aku tak bisa mengungkapkan perasaan ini melalui tulisan yang singkat ini. Satu kata saja Tanpa saudara-saudaraku semua yang kulakukan sama sekali tidak ada arti. Kepada ALLAH ku mohon ampun, kepada manusia ku mahon maaf. Tak ada gading yang tak retak, retakpun jadi hiasan. Tak ada manusia yang tak khilaf, khilafpun dimaafkan. Kupersembahkan : Buat ibu ayah tercinta, dan saudarasaudaraku By Rafki Fitra

7 LEMBARAN TUGAS AKHIR POLITEKNIK NEGERI PADANG Nama : Rafki Fitra Nomor Bp : Program Studi : Teknik Mesin Konsentrasi : Perawatan dan Perbaiakan Judul Tugas Akhir : Modifikasi Dongkrak Ulir Menjadi Dongkrak ulir Elektrik Uraian Tugas : Dimulai Tanggal :. Selesai Tanggal :. Pembimbing I Pembimbing II Ir. Yanziwar,MT Nip Yazmendra Rosa,ST.,MT Nip

8 LEMBARAN ASISTENSI TUGAS AKHIR POLITEKNIK NEGERI PADANG Nama : Rafki Fitra No. Bp : Program Studi : Teknik Mesin Konsentrasi : Maintenence Pembimbing I : Ir. Yanziwar,MT Pembimbing II : Yazmendra Rosa,ST.,MT Judul Tugas Akhir : Modifikasi Dongrak Ulir Menjadi Dongkrak Ulir Elektrik No. Tanggal Uraian Pemb I Paraf Pemb II

9

10

11

12 RAFKI FITRA No. Alumni Politeknik BIODATA (a). Tempat/Tgl. Lahir : Koto Tangah hilir / 14 februari (b) Nama Orang Tua : Djamaris (c) Fakultas : Politeknik. (d) Jurusan : Teknik Mesin. Kosentrasi : Perawatan dan Perbaikan. (e) No.BP : (f) Tgl lulus : 04 Oktober 2017 (g) Predikat Lulus : Sangat Memuaskan(h). IPK : 3.45 (i) Lama studi : 3 Tahun 1 Bulan. (j) Alamat orang tua : Jorong.Koto Tangah Hilir, Kec.Tilatang Kamang, Kab.Agam, Sumatera Barat. Modifikasi Dongkrak Ulir Menjadi Dongkrak Ulir Elektrik Tugas Akhir D III oleh : Rafki Fitra Pembimbing I : Ir. Yanziwar.,MT, Pembimbing II : Yazmendra Rosa, ST.,MT ABSTRAK Dongkrak ulir merupakan suatu alat angkat yang digunakan oleh pengemudi mobil saat terjadi kerusakan, terutama pada saat roda kendaraan bocor atau kempes. dongkrak ulir menggunakan mekanisme drat seperti baut untuk meninggikan titik penampang dalam proses pendongkrakkannya. Karena bentuk dan desainnya, maka tidak semua orang dapat dengan mudah mengunakan dongkrak ini terutama kaum wanita. Sehingga dilakukan pemodifikasian dongkrak ulir mekanis menjadi dongkrak ulir elektrik. Pemodifikasian dongkrak ini dilakukan dengan cara menambahkan, bearing, sproket dan motor dc serta dudukannya kemudian menggunakan Saklar. Prinsip kerja dongkrak ulir elektrik adalah sumber tenaga berasal dari baterai mobil itu sendiri, kemudian dihubungkan dengan sakelar lalu putaran dari motor dc direduksi oleh roda gigi dan diteruskan ke dongkrak, Dan dalam modifikasi ini hanya mampu mengangkat beban seberat 240 Kg. Kata kunci: dongkrak, ulir, motor dc, elektrik Tugas akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal 04 Oktober Abstrak telah disetujui oleh penguji : Tanda tangan Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II Anggota/Penguji III Anggota/Penguji IV Nama terang Ir. Yanziwar., MT Ir. Harfardi.,MSi Hendri Candra M.,ST.,MT Nusyirwan.,ST.,MT Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Mesin: Dr. Junaidi, ST., MP Nip: Tanda tangan Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapat Nomor Alumnus : Petugas Politeknik No. Alumni Politeknik: Nama Tanda tangan

13 KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim, Assalamualaikum Wr. Wb Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia yang telah diberikan-nya sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini untuk memenuhi persyaratan ujian kesarjanaan pada Program Studi Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padag. Dalam hal ini penulis mengambil judul Modifikasi Dongkrak Ulir Mekanik Menjadi Dongkrak Ulir Elektrik. Dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa Moril maupun Materil, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, untuk itu Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih banyak kepada : 1) Kedua Orang tuaku, Ayah, Ibu, dan keluarga serta sanak family yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan Pendidikan di Politeknik Negeri Padang. 2) Bapak Ir. Yanziwar.,MT selaku Dosen Pembimbing I dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 3) Bapak Yazmendra Rosa, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing II dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 4) Bapak Aidil Zamri ST.,MT. Selaku Direktur Politeknik Negeri Padang. 5) Bapak Dr. Junaidi ST.,MT. selaku Ketua Jurusan Teknik mesin Politeknik Negeri Padang. 6) Segenap Dosen Pengajar dan Staf Administrasi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 7) Teman seperjuanganku yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu dan masih banyak lagi. i

14 Dalam penyusunan Tugas Akhir ini Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat Penulis harapkan untuk perbaikan dalam penyusunan laporanlaporan selanjutnya. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya. Wassalamu alaikum Wr. Wb Padang, Oktober 2017 RAFKI FITRA NIM ii

15 DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN AWAL LEMBARAN TUGAS AKHIR LEMBARAN ASISTENSI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Tujuan... 2 I.3 Batasan Masalah... 2 I.4 MetodePengumpulan Data... 3 I.5 SistematikaPenulisan... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Dongkrak... 5 II.2 Dongkrak Ulir Mekanis... 7 II.3 Transmisi Daya... 9 II.4 Motor Arus Searah (DC) II.5 Bantalan II.6 Universal Joint II.7 Kabel Listrik iii

16 BAB III METODOLOGI III.1 Diagram Alir Modifikasi Dongkrak III.2 Menentukan Komponen Utama Yang Digunakan III.3 Alat Dan Bahan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Langkah Memodifikasi Pemilihan Dongkrak Pembuatan Desain Perhitungan Torsi Dongkrak elektrik Pengadaan Komponen Dongkrak Elektrik Proses Assembling (Penggabungan) IV.5 Rekayasa Rangkaian Kontrol Motor DC IV.5 Pengoperasian Dongkrak Elektrik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan V.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv

17 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Dongkrak Mekanik... 5 Gambar 2.2 Dongkrak Hidraulik... 6 Gambar 2.3 Dongkrak Peneumatik... 6 Gambar 2.4 Dongkrak Hidraulik Penematik... 6 Gambar 2.5 Dongkrak Ulir... 7 Gambar 2.6 Komponen Utama Dongkrak Ulir... 8 Gambar 2.7 Sproket Gambar 2.8 Rantai Gambar 2.9 Motor Arus Searah (DC) Gambar 2.10 Motor DC Sederhana Gambar 2.11 Bantalan Gambar 2.12Universal Joint Gambar 2.13 Kabel Penghubung Gambar 3.1 Diagram Aliran Modifikasi Dongkrak Gambar 3.2 Desain Dongkrak Elektrik Gambar 4.1 Dongkrak Ulir Gambar 4.2 Desain Dongkrak Elektrik Gambar 4.2 assembling Gambar 4.3 assembling Gambar 4.4 assembling v

18 Gambar 4.5 assembling Gambar 4.6 assembling Gambar 4.7 assembling Gambar 4.8 assembling Gambar 4.9 Rangkaian Kontrol Motor DC Gambar 4.10 Rangkaian Kontrol Motor DC Putar Kanan Gambar 4.11 Rangkaian Kontrol Motor DC Putar Kiri Gambar 4.12 Posisi Dongkrak Elektrik Pada Mobil Gambar 4.13 Push Button Hubungkan Ke Baterai vi

19 DAFTAR TABEL Table 4.1 Komponen Standar...27 vi

20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau menggunakan teknologi. Teknologi diciptakan untuk menghasilkan suatu barang atau produk untuk mempermudah kerja dan aktifitas manusia, salah satunya adalah dibidang transportasi. Pada bidang transfortasi dibuat berbagai jenis kendaraan mulai dari yang paling sederhana, misalkan sepeda, sampai ke jenis transportasi yang canggih seperti pesawat terbang. Salah satu jenis transportasi yang banyak digunakan manusia untuk mempermudah aktifitasnya adalah mobil. Mobil merupakan sarana transportasi yang umum digunakan untuk menunjang bagi kehidupan manusia. Banyak orang memakai mobil untuk pergi ke tempat kerja, ke sekolah, belanja atau pun sekedar berkunjung ke tempat saudaranya dan lain-lain. Mobil menggunakan tenaga mesin sebagai tenaga gerak. Seperti halnya mesin-mesin yang lain mobil dapat mengalami kerusakan selama masa penggunaan, sehingga memerlukan suatu perbaikan dan pemeliharaan. Perbaikan kerusakan yang terjadi pada mobil khusus kerusakan yang terjadi pada bagian bawah kendaraan dan pada roda-roda, biasanya memerlukan bantuan sebuah alat pengangkat seperti dongkrak guna untuk membantu mengangkat mobil, sehingga perbaikan pada roda-roda kendaraan pada saat ban bocor atau pun kerusakan pada bagian bawah kendaraan dapat dilakukan. Berdasarkan uraian di atas didapat suatu ide pemikiran untuk merancang suatu alat pengangkat yang mudah dalam pengoperasiannya, adapun ide itu adalah memodifikasi dongkrak ulir yang awalnya digerakkan secara manual menjadi dongkrak ulir dengan penggerak motor listrik. Tujuannya adalah tak lain untuk mempermudah pengoperasian dongkrak itu sendiri, dikarenakan penggunaan roda empat saat ini bukan hanya kaum pria saja melainkan kaum wanita juga, untuk itu direncanakan suatu alat yang dapat membantu proses pengangkatan kendaraan yang efektif dengan cara menambahkan motor listrik pada dongkrak ulir mekanis sehingga siapapun nantinya mudah untuk mengoperasikan dongkrak ini. 1

21 2 Dongkrak elektrik yang akan penulis modifikasi kali ini akan sedikit berbeda dengan dongkrak elektrik yang telah dimodifikasi sebelumnya, yang mana dongkrak yang sebelumnya memodifikasi dongkrak ulir jembatan dengan menggunakan transmisi langsung. Namun kali ini penulis akan memodifikasi dongkrak ulir botol dengan transmisi sprocket dan rantai. 1.2 Alasan Pemilihan Judul Adapun alasan Penulis untuk mengangkat judul tugas Modifikasi Dongkrak Ulir Mekanik Menjadi Dongrkrak Ulir Elektrik yaitu: 1) Pengguna dongkrak bukan hanya pria, tetapi juga wanita. Sehingga ditambahkan motor listrik pada dongkrak ulir mekanis yang diharapkan semua orang dapat menggunakan dongkrak ulir ini. 2) Dongrak elektrik adalah alat tepat guna dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. 1.2 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan adalah memodifikasi dongkrak ulir menjadi dongkrak ulir elektrik dengan menggunakan motor dc untuk dapat dimanfaatkan dalam pekerjaan-pekerjaan pada mobil agar lebih mudah. 1.4 Batasan Masalah Permasalahan yang mungkin dapat kita bahas pada pembuatan alat ini antara lain adalah : 1) Mendesain dongkrak elektrik 2) Pengadaan komponen-komponen dongkrak elektrik dan Menghitung torsi motor yang dibutuhkan 3) Menjelaskan langkah-langkah assembling dongkrak elektrik. 4) Merekayasa rangkaian control motor dc 5) Menjelaskan cara pengoperasian dongkrak ulir ini

22 3 1.5 Metode Pengambilan Data Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam memperoleh data yang mendukung dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu, sebagai berikut : a) Metode Bimbingan Metode ini bertujuan untuk mendapatkan pengarahan dari DosenPembimbing dalam penyusunan sistematik laporan tugas akhir dan bentuk yang baik serta koreksi dan masukan materi selama proses pembuatan dan penyusunan tugas akhir. b) Studi Kepustakaan Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan topic Tugas Akhir yang dapat diambil dari literature dan digunakan sebagai referensi. c) Metode Observasi Merupakan metode pengamatan dan menganalisa langsung alat yang akan dibuat sebagai acuan pengambilan informasi. d) Metode Cyber Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan data melalui internet sebagai bahan referensi. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam pembuatan tugas akhir ini dan agar mudah dimengerti, maka Penulis mencoba untuk menguraikan pembahasan-pembahasan tugas akhir ini dalam beberapa bab, yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN : Berisi tentang latar belakang permasalahan, pembatasan masalah, tujuan penulisan Tugas Akhir, metodologi penyusunan dan sistematika penyusunan. BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan modifikasi dongkrak ulir menjadi dongkrak ulir elektrik. Sehingga pembahasan dalam tugas akhir ini bias merujuk pada teori-teori yang telah dipaparkan.

23 4 BAB III METODOLOGI. Berisi tentang langkah-langkah atau metodologi penyelesaian materi tuga sakhir. BAB IV PEMBAHASAN. Berisi tentang perhitungan, alat dan bahan, dan langkah kerja memodifikasi dongkrak ulir menjadi dongkrak elektrik. BAB VI PENUTUP. Berisi kesimpulan dan saran.

24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Dongkrak Dongkrak merupakan salah satu alat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. Macammacam dongkrak : a. Dongkrak mekanis Dongkrak mekanis contohnya dongkrak ulir menggunakan mekanisme drat seperti baut untuk meninggikan titik pusat penampang. Walau membutuhkan lebih banyak tenaga untuk mengoperasikannya, namun dongkrak ini memiliki kelebihan pada bentuknya yang ringkas saat terlipat dan bobotnya yang ringan b. Dongkrak hidrolik Dongkrak hidrolik mengaplikasi fluida untuk menghasilkan tekanan yang diperlukan untuk pengangkatan, daya yang dihasilkan jauh lebih besar dan tenaga yang dibutuhkan untuk pengoprasian lebih sedikit dibandingkan dongkrak mekanik Macam - macam dongkrak yang digunakan : Dongkrak Mekanik (Mechanical Jack / Screw Jack) Gambar 2.1. Dongkrak Mekanik. 5

25 6 Dongkrak Hidraulik (Hydraulic Jack). Gambar 2.2. Dongkrak Hidraulik Dongkrak penematik ( Pneumatic Jack). Gambar 2.3. Dongkrak Peneumatik Adapun dongkrak yang telah di modifikasi saat ini adalah Dongkrak Hidraulik dan Penematik yaitu : Gambar 2.4. Dongkrak Hidraulik Penematik

26 7 II.2. Dongkrak Ulir Mekanis Dongkrak ulir mekanis merupakan salah satu jenis alat angkat yang dibuat dari plat baja, dimana pengangkatan beban digerakkan dengan sebuah batang berulir. Dongkrak ulir mekanis dapat dilipat dan dapat digunakan untuk mengangkat beban hingga 1-6 ton. Tinggi angkat dongkrak ulir mekanis ditentukan oleh panjang lengan baja atau panjang pelat baja dan batang ulir yang digerakkan secara mekanis oleh operator ketika akan digunakan untuk mengangkat kendaraan. Gambar 2.5 Dongkrak Ulir Pengoperasian dan perawatan yang sangat sederhana, merupakan salah satu keuntungan penggunaan dongkrak ulir mekanis. Sedangkan kekurangannya tidak dapat digunakan untuk kendaraan-kendaraan berat. a) Komponen-komponen utama dongkrak ulir mekanis Dongkrak ulir terdiri atas beberapa komponen utama, adapun komponenkomponen utama dari dongkrak ulir mekanis dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

27 8 Gambar 2.6 Komponen Utama Dongkrak Ulir Keterangan gambar: 1. Poros ulir (screw) 2. Nuts 3. Silinder pipa 4. Penyangga atas (top bracket) 5. Handle 6. Kaki penyangga (foot) b) Prinsip kerja dongkrak ulir mekanis. Menaikkan beban: 1. Pada saat handle diputar searah jarum jam, maka poros ulir akan ikut berputar mengikuti putaran handle. 2. Maka nuts dan poros ulir akan berkerja seperti halnya sepasang baut dan mur yang dapat bergerak maju sesuai arah putaran. 3. Bergeraknya ulir mengakibatkan silinder bergerak ke atas sehingga ketinggian dongkrak pun berubah. 4. Bertambahnya tinggi dongkrak mengakibatkan beban yang ada diatas penyangga atas pun terangkat.

28 9 Menurunkan beban: 1. Pada saat handle diputar berlawanan arah jarum jam, maka poros ulir akan ikut berputar mengikuti putaran handle. 2. Maka nuts dan poros ulir akan berkerja seperti halnya sepasang baut dan mur yang dapat bergerak mundur sesuai arah putarannya. 3. Bergeraknya ulir mengakibatkan silinder ikut turun ke bawah, sehingga ketinggian dongkrak pun berubah. 4. Berkurangnya tinggi dongkrak mengakibatkan beban yang ada diatas penyangga atas pun akan turun. Pada dongkrak ulir ada beberapa yang harus diperhatikan dalam penggunaannya yaitu pertama cek secara berkala pelumas pada ulir dongkrak dan dongkrak ulir ini sangat sensitif terhadap kotoran terutama kotoran yang sedikit kasar seperti pasir. II.3 Transmisi Daya Transmisi pada umumnya dimaksudkan suatu mekanisme yang dipergunakan untuk memindahkan gerakan dan daya elemen mesin yang satu ke gerakan elemen mesin yang kedua. Gerakan ini dapat memiliki berbagai sifat, seperti halnya pada mekanisme batang hubung engkol, diamana gerakan putar sebuah poros dipindahkan ke gerakan lurus sebuah torak atau sebaliknya. Pada transmisi, baik langsung maupun tidak langsung hal yang penting untuk diperhatikan adalah pelumasannya, karena jika transmisi kering pelumas yang terjadi adalah karat pada permukaannya. a) Sproket Sproket adalah roda bergerigi yang berpasangan dengan rantai, track atau benda panjang yang bergerigi lainnya. Sproket berbeda dengan roda gigi, sproket tidak pernah bersinggungan dengan sproket lainnya dan tidak pernah cocok. Sproket juga berbeda dengan pulley di mana sproket memiliki gigi sedangkan pulley pada umumnya tidak memiliki gigi

29 10 Gambar 2.7 Sproket b) Rantai Rantai adalah elemen transmisi daya yang tersusun sebagai sebuah deretan penghubung dengan sambungan pena. Rancangan ini menyediakan fleksibilitas disamping juga memungkinkan rantai mentransmisikan gaya tarik yang besar. Ketika mentransmisikan daya antara poros-poros yang berputar, rantai berhubungan terpadu dengan roda bergerigi yang disebut sproket. Gambar 2.8 Rantai Adapun rumus persamaan yang digunakan untuk menghitung system transmisi adalah sebagai berikut:...( Sularso, Elemen Mesin) Dimana: T1 = torsi pada roda gigi 1 (N.m) T6 = torsi pada roda gigi 6 (N.m) Z1 = jumlah gigi pada roda gigi ke 1

30 11 Z2 = jumlah gigi pada roda gigi ke 2 Z3 = jumlah gigi pada roda gigi ke 3 Z4 = jumlah gigi pada roda gigi ke 4 Z5 = jumlah gigi pada roda gigi ke 5 Z6 = jumlah gigi pada roda gigi ke 6 Untuk menghitung torsi yang di transmisikan oleh roda gigi dari poros ulir pada dongkrak keroda gigi pada poros input: T 1 = T 6. Z 1. 3 Z 5 Z 2. Z 4. Z 6...( Sularso, Elemen Mesin) Dimana: T1 = torsi pada roda gigi 1 (N.m) T6 = torsi pada roda gigi 6 (N.m) Z1 = jumlah gigi pada roda gigi ke 1 Z2 = jumlah gigi pada roda gigi ke 2 Z3 = jumlah gigi pada roda gigi ke 3 Z4 = jumlah gigi pada roda gigi ke 4 Z5 = jumlah gigi pada roda gigi ke 5 Z6 = jumlah gigi pada roda gigi ke 6

31 12 gigi: Persamaan untuk menghitung beban yang dipindahkan oleh roda...(sularso, Elemen Mesin) Dimana: Wt T d = beban yang dipindahkan (kg) = torsi (kg.m) = diameter roda gigi(m) II.4 Motor Arus Searah (DC) a) Pengertian Motor DC Motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis dan konstruksi motor dc sangat mirip dengan generator dc. Kenyataannya, mesin yang berkerja baik sebagai generator akan baik pula sebagai motor. Adapun salah satu contoh jenis motor arus searah (DC) dapat dilihat ada gambar dibawah ini : Gambar 2.9. Motor Arus Searah (DC). Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (listrik dc) menjadi tenaga gerak atau mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada motor.

32 13 Adapun bagian-bagian penting pada motor arus searah (dc) adalah: i. Bagian yang tidak bergerak/rumah (stationary) yang disebut stator. ii. Bagian yang bergerak (rotaring) yang disebut rotor b) Prinsip kerja motor DC Daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor), maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet. Dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi dan daerah tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini Gambar 2.10 Motor DC Sederhana Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya: i. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

33 14 ii. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan. Perbedaan antara motor AC dan DC terutama motor DC memiliki komutartor sedangkan AC tidak, motor AC digunahkan untuk torsi rendah sedangkan DC di gunahkan untuk torsi tinggi, motor DC lebih mudah di kendalikan sedangkan motor AC harus mengunahkan inverter untuk mengurangi atau meningkatkan kecepatan motor. Pada motor DC tidak membutuhkan perawatan yang rumit, yang perlu diperhatikan adalah kumparan motor jangan sampai terkena air karena akan menyebabkan konsleting listrik dan bisa menyebabkan motor rusak. II.5 Bantalan Bantalan ini berfungsi sebagai pengarah gerakan dari poros berputar pada sumbunya dan putaran poros tidak bergeser, selain itu juga fungsi dari bantalan ini adalah sebagai landasan dari poros tersebut. Bantalan pada mesin pengerol atap terdiri dari dua pasang. Gambar 2.11 Bantalan

34 15 Apabila suatu bantalan gelinding menerima beban dinamik yang berupa beban radial dan aksial maka akan terjadi beban dinamik equivalent atau beban dinamik kombinasi. Pada bantalan yang perlu diperhatikan untuk perawatannya adalah kondisi pelumas karena jika pelumas bermasalah maka akan memperbesar gesekan dan memperpendek umur pemakaian bantalan. II.6 Universal Joint Universal joint merupakan sebuah komponen penyambung yang terdiri dari dua buah engsel yang memiliki 2 buah yoke yang terletak pada bagian driving atau input shaft dan pada bagian driven atau output shaft, dan sebuah komponen berbentuk tanda tambah (+) yang dinamakan sebagai cross. Komponen yoke digunakan untuk menyambung universal joint. Sedangkan komponen cross berfungsi sebagai dudukan 2 buah yoke yang dilengkapi dengan bearing. Input shaft yoke menyebabkan komponen cross untuk berputar sehingga output shaft yoke juga berputar. Pada saat kedua shaft membentuk sudut satu sama lain, bearing yang ada pada yoke memungkinkan keduanya berputar pada pin masingmasing. Keadaan ini memungkinkan kedua shaft berputar bersamaan pada sudut yang berbeda. Gambar 2.12 Universal Joint Universal joint berfungsi untuk memungkinkan drive shaft untuk memindahkan/ mentransmisikan daya menuju rear axle dalam keadaan sudut yang berbeda-beda, yang diatur oleh suspensi belakang. Karena daya

35 16 ditransmisikan dengan sudut tertentu, universal joint tidak berputar dalam keadaan konstan maupun bergetar secara bebas. Pada Universal joint lumasi engsel dengan pelumas seperti oli agar gerakan dari engsel pada Universal joint lebih mulus. II.7 Kabel Listrik Kabel listrik adalah media untuk mengantarkan arus listrik ataupun informasi. Bahan dari kabel ini beraneka ragam, khusus sebagai pengantar arus listrik, umumnya terbuat dari tembaga dan umumnya dilapisi dengan pelindung. Selain tembaga, ada juga kabel yang terbuat dari serat optik, yang disebut dengan fiber optic cable. Gambar 2.13 Kabel Penghubung Penghantar atau kabel yang sering digunakan untuk instalasi listrik penerangan umumnya terbuat dari tembaga. Pemakaian kabel harus disesuaikan dengan tegangan dan arus yang mengalir pada kabel tersebut. Berikut tabel klasifikasi kabel : a) Penghantar pejal (solid); yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berukuran sampai 10 mm². Tidak dibuat lebih besar lagi dengan maksud untuk memudahkan penggulungan maupun pemasangannya b) Penghantar berlilit (stranded); penghantarnya terdiri dari beberapa urat kawat yang berlilit dengan ukuran 1 mm² 500 mm²

36 17 c) Penghantar serabut ( fleksibel); banyak digunakan untuk tempat-tempat yang sulit dan sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik dan pada kendaraan bermotor. Ukuran kabel ini antara 0,5 mm² mm². d) Penghantar persegi ( busbar); penampang penghantar ini berbentuk persegi empat

37 BAB III METODOLOGI III.1 Diagram Alir Modifikasi Dongkrak Mulai Pemilihan Dongkrak 1. Dongkrak Ulir Botol 2. Dongkrak Ulir Jembatan 3. Dongkrak Hidraulik Pembuatan Desain Menghitung Beban Motor Rancangan OK Tidak Ya A 18

38 19 A s Pengadaan Komponen Rekayasa Rangkaian Kontrol Komponen Standar : 1. Dongkrak Ulir Botol 2. Bearing 3. Universal Joint 4. Motor DC 5. Kabel Penghubung Komponen Yang Dibuat : 1. Alas Dongkrak 2. Dudukan Bearing 3. Dudukan Motor 4. Poros Transmisi Daya Assembly Ya Pembuatan laporan Tugas Akhir OK Tidak Konsultasi Pembimbing Tidak OK Ya Selesai Gambar 3.1 Diagram Aliran Modifikasi Dongkrak

39 20 1) Pemilihan Dongkrak Pemilihan dongkrak dilakukan karena ada banyak jenis dongkrak di pasaran dan setiap jenis dongkrak memiliki kekurangan dan kelebihan untuk itu jenis dongkrak yang dipakai akan berpengaruh terhadap bentuk, sistem kerja dan cara memodifikasi dongkrak elektrik. 2) Perencanaan Desain Saat mendesain suatu alat maka harus menentukan kriteria dari alat tersebut. Adapun kriteria dongkrak yang ingin di buat adalah sebagai berikut: a) Kuat dan tahan lama sehinggaakan mengurangi biaya perbaikan. b) Komponen tidak banyak sehinggaakan memudahkan perakitan dan pemeliharan. c) Kemampuan mengangkat semaksimum mungkin. d) Biaya pembuatan murah. e) Pengoperasian mudah. Desain dongkrak elektrik yang dibuat adalah Gambar 3.1 Desain Dongkrak elektrik

40 21 3) Menghitung Beban Motor Perhitungan terhadap beban motor dilakukan agar nantinya saat pengadaan komponen akan memudahkan dalam mencari jenis motor yang tepat untuk penggerak dongkrak. Perhitungan ini dilakukan dari beban yang dibutuhkan dongkrak hingga sampai pada roda gigi pada motor penggerak. 4) Desain OK Meninjau apakah desain bisa direalisasikan atau tidak jika bisa maka dilanjudkan ke proses selanjutnya, dan jika tidak maka desain di perbaiki. 5) Pengadaan Komponen A. Komponen Standar Komponen standar yang akan dipakai adalah : a) Dongkrak Ulir Botol b) Motor DC c) Universal joint d) Bearing e) Sproket dan rantai f) Kabel Penghubung B. Komponen Yang Dibuat Adapun komponen yang dibuat dari dongkrak elektrik ini adalah : a) Dudukan dongrak (terlampir) b) Dudukan bearing (terlampir) c) Dudukan motor DC (terlampir) d) Poros transmisi daya (terlampir) e) Membuat tangkaian control

41 22 6) Rekayasa Rangkaiaan Kontrol Rangkaian kontrol berfungsi untuk mengontrol gerakan dongkrak saat naik dan turun maka untuk membalikkan putran maka dibuatlah sebuah rangkaian agar motor dapat mudah balik putrannya. 7) Assembli Menggabungkan semua komponen dan melakukan finising. 8) Pengujian fungsi Tahap ini dilakukan untuk mencek apakah alat telah berfungsi dengan baik jika belum maka di perbaiki jika sudah maka memodifikasi dongkrak selesai dilakukan. 9) Pembuatan Laporan Tugas Akhir Membuat laporan dari apa yang telah dikerjakan dalam memodifikasi dongkrak ulir menjadi dongkrak elektrik. 10) Konsultasi Pembimbing Melakukan bimbingan tugas akhir untuk bab 4 pembahasan dan bab 5 penutup III.2 Menentukan Komponen Utama yang Digunakan Sebelum memilih komponen serta bahan yang digunakan,perlu dilakukan perhitungan untuk memaksimalkan efisiensi kerja mesin dan meminimalkan biaya pembuatan alat. Adapun komponen utama yang akan digunakan/ dibuat dalam pembuatan alat ini adalah : 1. Dongkrak Ulir Botol 2. Motor Wiper (DC) 3. Push bottom 4. Bearing 5. Poros

42 23 6. Universal Joint 7. Rantai dan Sproket 8. Accu 24 volt 9. Baut dan Mur III.3 Alat dan Bahan Pembuatan tugas akhir ini mencakupi alat dan bahan yang akan digunakan. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah : a) Alat Peralatan utama yang digunakan dalam pengerjaan alat ini antara lain mesin konvensional, alat-alat perkakas dan alat ukur b) Bahan Berdasarkan perencanaan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan alat ini adalah : 1. Poros diameter 2. Besi plat 3. Kabel Penghubung

43 24 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Langkah Memodifikasi 1.1 Pemilihan Dongkrak Dongkrak yang akan di modifikasi adalah Dongkrak Ulir Botol Gambar 4.1 Dongkrak Ulir Spesifikasi Dongkrak : 1) Jenis : Dongkrak Ulir Botol 2) Kapasitas : 1 Ton 3) Kemapuan Tinggi Angkat : 500mm Kelebihan dongkrak ulir botol adalah harganya murah, perawatan mudah, parktis dan tidak banyak memakan tempat, Dongkrak ulir dipakai untuk dimodifikasi dikarenakan beberapa alasan, dongkrak ulir akan naik jika diputar ke kanan dan jika diputar ke kiri maka akan turun. Dibandingkan dengan dongkrak hidraulik, dongkrak ulir botol lebih mudah untuk dibuat mekanismenya agar dapat diputar menggunakan motor, jika dipakai dongkrak hidraulik untuk menaikkan dongkrak harus memompa dongkrak dengan tuas dan untuk menurunkan dongkrak harus mengendurkan katupnya, oleh karena itu membuat mekanisme dongkrak hidraulik lebih sulit dari dongkrak ulir botol.

44 Pembuatan Desain Desain dari rancangan dongkrak elektrik ini adalah gambaran secara garis besar mengenai dongkrak elektrik yang akan dibuat. Gambar 4.2 Desain Dongkrak Elektrik 1.3 Perhitungan Dongkrak Elektrik Setelah mendapatkan desain selanjutnya dilakukan perhitungan teknik. Perhitungan teknik diperlukan untuk mengetahui torsi yang dihasilkan, Diketahui : 1) Torsi Motor DC sebesar 30 Kgcm / 300 Kgmm 2) Sistem diasumsikan tanpa gesekan. 3) Diameter lengan pengangkat 22mm/2,2cm 4) Jumlah gigi pada gear wheel dongkrak 28 buah 5) Jumlah gigi pada gear pinion dongkrak 7 buah 6) Jumlah gigi pada gear poros 28 buah 7) Jumlah gigi pada gear motor 14 buah

45 26 Dimana : T1 = T2. Z1. Z3...Persamaan 2 Z2. Z4 T1 = Torsi pada roda gigi pertama ( Kgmm ) T2 = Torsi pada roda gigi ke-empat ( Kgmm ) Z1 = jumlah gigi pada roda gigi pertama Z2 = jumlah gigi pada roda gigi ke-dua Z3 = jumlah gigi pada roda gigi ke-tiga Z4 = jumlah gigi pada roda gigi ke-empat Maka, T1 = 30 Kgcm T1 = 240 Kgcm Jadi, Torsi yang dihasilkan untuk memutar beban sebesar 240 Kgcm Diketahui T = F x R...( Persamaan 3 ) F = T / R Dimana : T = Torsi (Nmm atau Kgmm ) F = Gaya (N atau Kg ) R = Jari-Jari Penampang (mm) Maka, F = 240Kgcm x 2,2cm/2 F = 218 Kg, jika grafitasi 10m/s 2 maka F = 218 Kg x 10 m/s 2 F = 2180 Newton Jadi diketahui besar gaya angkat dongkrak sebesar 2180 Newton

46 Pengadaan Komponen Dongkrak Elektrik Mekanisme dongkrak elektromekanik terdiri dari komponen-komponen standar (tersedia dipasaran) dan beberapa komponen -komponen yang harus dibuat Komponen Standar Komponen standar adalah komponen-komponen yang sudah ada dipasaran. Komponen standar dari berukuran kecil hingga besar sekalipun bisa didapatkan dengan mudah. Daftar komponen-komponen standar dongkrak elektromekanik dapat dilihat pada Table 4.1 No Nama dan Gambar komponen Jumlah spesipikasi 1 Dongkrak 1 buah 2 Motor DC 1 buah 3 Roda gigi (Gear) 1 buah

47 28 4 Rantai 15 mm 5 Universal Joint 1 buah 6 Kunci Shock 26 mm 7 Bantalan 19 mm (2 buah) Setiap komponen standar yang digunakan dalam dongkrak elektrik ini memiliki alasan, adapun alasan pemilihan bahan antara lain : 1. Motor DC Motor dc adalah motor yang menfaatkan listrik arus searah, dikarenakan listrik yang tersedia pada mobil hanya arus dc, maka motor yang digunakan pada dongkrak elektrik ini motor dc. Pada dongkrak

48 29 elektrik ini motor yang digunakan adalah motor dc yang memiliki torsi tinggi. 2. Sproket dan Rantai Sproket digunakan pada maodifikasi dongkrak ulir menjadi dongkrak ulir elektrik tidak hanya sebagai transmisi tapi juga sebagai penaik daya dengan cara membedakan jumlah gigi dari sprocket. 3. Kunci Shock Kunci`shock biasanya digunakan untuk memasang atau mengunci mur dan baut pada dongkrak elektrik ini kunci shock digunkan untuk penyambung poros dari dongkrak ke universal joint, Kunci shock yang di gunakan adalah kunci shock diameter 26 mm. 4. Universal Joint Universal Joint berfungsi sebagai penghubung poros dengan perbedaan sudut poros, pada dongkrak elektrik universal joint digunakan untuk memudahkan dalam membuat dudukan bearing dan motor Komponen yang dibuat Komponen yang dibuat adalah komponen-komponen yang tidak ada dipasaran,sehingga komponen harus dibuat sendiri.komponen ini dibuat sesuai kebutuhan saja. Komponen dongkrak elektrik yang dibuat yaitu: 1. Pembuatan Poros Trasmisi Daya Siapkan dua buah besi Ø 19 mm sebagai poros dengan ukuran panjang 110 mm, pada ujungnya bentuk menggunakan mesin milling dengan ukuran 12x12mm 2 dengan panjang 15mm, Kemudian untuk ujung satunya lagi ulir menggunakan mesin bubut. Untuk lebih jelas ukuran dari poros dapat dilihat pada lampiran.

49 30 2. Pembuatan Alas Dudukan Dongkrak Siapkan besi plat dengan ketebalan 5mm dengan ukuran 350x240mm 2 kemudian bor dengan mata bor Ø 10mm sesuai dengan gambar terlampir. 3. Pembuatan Dudukan Bearing Siapkan besi plat dengan ketebalan 8mm dengan ukuran 135x120mm 2 kemudian bor dengan mata bor Ø 10mm untuk baut bearing dan bor 22mm untuk bagian tengah sesuai dengan gambar terlampir. 4. Pembuatan Dudukan Motor Wiper Siapkan besi plat dengan ketebalan 5mm dengan ukuran 205x115mm 2 kemudian bentuk menggunakan gerinda tangan dan untuk pengeboran menggunakan bor 18mm untuk bagian tengah dan bor 8mm untuk baut motor. Untuk lebih jelas ukuran dari poros dapat dilihat pada lampiran. 1.5 Proses Assembling (Penggabungan) Pada proses ini semua komponen-komponen mesin digabungkan secara utuh sehingga terbentuklah suatu mesin yang sudah direncanakan dan siap pakai. Proses penggabungan harus dilakukan dengan benar agar setiap komponen dapat terpasang dengan baik dan tidak terjadi kerusakan saat memasang komponen. Pada modifikasi dongkrak ulir menjadi dongkrak ulir elektrik Berikut langkah-langkah penggabungan setiap komponennya. a. Pemasangan bearing dengan poros kemudian dengan dudukan bearing menggunakan baut M 12 X 1.5 mm.

50 31 Gambar 4.2 assembling 1 b. Pemasangan dudukan bearing yang sudah terpasang dengan bering dan poros pada proses diatas kemudian di las dengan alas dudukan pada. Gambar 4.3 assembling 2

51 32 c. Pemasangan universal joint dengan poros transmisi daya Gambar 4.4 assembling 3 d. Pemasangan dudukan motor dengan alas dudukan kemudian di las. Gambar 4.5 assembling 4 e. Pemasangan motor dengan dengan dudukan motor menggunakan baut M8 Gambar 4.6 assembling 5

52 33 f. Pemasangan gear wheel pada poros pinion pada motor Gambar 4.7 assembling 6 g. Terakhir pemasangan dongkrak yang telah dipasang kunci shock M26 dengan alas dudukan menggunakan baut M10 Gambar 4.8 assembling 7 2 Pembersihan komponen-komponen Setiap komponen yang dipoduksi sendiri terlebih dahulu harus di bersihkan, baik sisa-sisa tajam dari proses permesinan maupun dari karat, minyak-minyak yang menempel dan lain sebagainya pada proses ini masing masing komponen mesin dipisahkan terlebih dahulu lalu bersihkan semua. Untuk membersihkan sisa-sisa tajam menggunaka gerinda tangan dengan batu gerinda tebal, untuk karat menggunakan sikat kawat gerinda tangan.

53 34 3 Pengecatan Setelah semua komponen dibersihkan lakukan pengamplasan terhadap komponen menggunakan amplas kasar sampai amplas halus, Pengamplasan bertujuan untuk membersihkan dan menghaluskan sehingga pada saat dicat, cat benar-benar melekat terhadap permukaan. Pertama-tama lakukan pengecatan dasar menggunakan kuas biasa untuk rangka warna cat yang digunakan adalah warna sedangkan untuk dinding dudukan bearing warna cat yang digunakan adalah warna. Setelah pengecatan dasar sudah selesai dan kering lakukan pengecatan menggunakan alat bantu spray dan kompresor sehingga hasil akhir pengecetan benar-benar sempurna. IV.2 Rekayasa Rangkaian Kontrol Motor DC Gambar 4.9 Rangkaian Kontrol Motor DC

54 35 Prinsip Kerja Rangkaian Kontrol 1. Motor DC Putar Kanan Saat kontak putar kanan ditekan, maka kabel penghubung dari kutup positif baterai akan terhubung ke kutup positif motor dan kabel penghubung dari kutup negatif bateraiterhadap kutup positif motor akan diputus. Kutup negatif baterai akan di hubungkan oleh kontak putar kiri ke kutup negatif motor sedangkan pada kontak putar kiri kutup positif dari baterai tetap terputus ke kutup negatif motor. Gambar 4.10 Rangkaian Kontrol Motor DC Putar Kanan 2. Motor DC Putar Kiri Saat kontak putar kiri ditekan, maka kabel penghubung dari kutup positif baterai akan terhubung ke kutup negatif motor dan kabel penghubung dari kutup negatif baterai terhadap katup negatif motor akan diputus oleh kontak putar kiri. Kutup negatif baterai akan di hubungkan oleh kontak putar kanan ke kutup positif motor sedangkan kutup positif dari baterai tetap terhubung ke kutup positif motor.

55 36 Gambar 4.11 Rangkaian Kontrol Motor DC Putar Kiri IV.5 Pengoperasian Dongkrak Elektrik 1. Posisikan dongkrak pada mobil atau benda yang akan di angkat Gambar 4.12 Posisi Dongkrak Elektrik Pada Mobil 2. Kemudian pasangkan kabel penghubung pushbutton dengan kabel pada motor penggerak dan pastikan kutubnya benar.

56 37 3. Setelah itu pushbutton dihubungkan dengan dengan baterai dengan menjepitkannya pada baterai. Gambar 4.13 Push Button Hubungkan Ke Baterai 4. Terakhir untuk menaikkan dongkrak tinggal menekan tombol yang berwarna hijau, dan untuk menurunkan dongkrak dengan menekan tombol yang berwarna merah.

57 BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari Bab I sampai dengan Bab IV, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Spesifikasi pemodifikasian dongkrak ulir mekanis menjadi dongkrak ulir elektrik ini adalah tinggi dongkrak 200 mm, Tinggi maksimum 500 mm, Tegangan DC/12V, Kapasitas dongkrak 240Kg. 2. Rangkaian pengontrol motor dc menggunakan 2 buah push bottom. 3. Dongkrak ulir elektrik ini menggunakan system transmisi roda gigi yang mana rasio yang transmisi yang didapat adalah 1:2 dan penggerak menggunakan motor DC dengan torsi 300 Kgmm. V.2 Saran Sebagai penutup pada laporan ini, Karena menimbang keterbatasan waktu dari penulis melakukan penelitian dongkrak elektrik ini dan untuk pengembangan alat ini kedepan maka saran-saran yang penulis antara lain Motor penggerak sebaiknya menggunakan motor dc dengan torsi 1500 Kgmm agar kemampuan dongkrak dapat maksimal hingga 1 ton. 48

58 DAFTAR PUSTAKA [1] Sularso, dan Kiyokatsu Suga.2002.Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin Jakarta:PT Pradnya Paramitha [2] Daryanto Pengetahuan Teknik Listrik. PT. Bumi Aksara Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Dongkrak Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. 2.1.1 Dongkrak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau

I. PENDAHULUAN. Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau menggunakan teknologi. Teknologi diciptakan untuk menghasilkan suatu barang atau produk untuk mempermudah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGEROL ATAP DENGAN JENIS BAHAN ALKAN (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN ALAT PENGEROL ATAP DENGAN JENIS BAHAN ALKAN (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN ALAT PENGEROL ATAP DENGAN JENIS BAHAN ALKAN (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

MODIFIKASI DONGKRAK MEKANIK MENJADI ELEKTROMEKANIK KAPASITAS 2 TON

MODIFIKASI DONGKRAK MEKANIK MENJADI ELEKTROMEKANIK KAPASITAS 2 TON MODIFIKASI DONGKRAK MEKANIK MENJADI ELEKTROMEKANIK KAPASITAS 2 TON TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah tugas akhir Oleh: NOOR ISKANDAR AKBAR 103030097 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGEROL ATAP DENGAN JENIS BAHAN ALKAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

RANCANG BANGUN ALAT PENGEROL ATAP DENGAN JENIS BAHAN ALKAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) RANCANG BANGUN ALAT PENGEROL ATAP DENGAN JENIS BAHAN ALKAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Adanya kendaraan merupakan sebuah anugerah yang tak ternilai bagi kita semua sebagai pemakainya. Memudahkan bagi kita semua untuk bepergian dari satu tempat ke tempat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEPENGUPAS KULIT BUAH NANAS (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN ALAT PEPENGUPAS KULIT BUAH NANAS (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN ALAT PEPENGUPAS KULIT BUAH NANAS (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Disusun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UJI PENGARUH VARIASI PANJANG NOZZLE TERHADAP EFISIENSI JET PUMP (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN ALAT UJI PENGARUH VARIASI PANJANG NOZZLE TERHADAP EFISIENSI JET PUMP (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN ALAT UJI PENGARUH VARIASI PANJANG NOZZLE TERHADAP EFISIENSI JET PUMP (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN) RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin Konsentrasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI PROTOTYPE WHEEL LOADER PELEPAS RODA DENGAN SISTEM MEKANIS (PERAWATAN) Oleh : AGUNG RIZKI SALAS

RANCANG BANGUN SIMULASI PROTOTYPE WHEEL LOADER PELEPAS RODA DENGAN SISTEM MEKANIS (PERAWATAN) Oleh : AGUNG RIZKI SALAS RANCANG BANGUN SIMULASI PROTOTYPE WHEEL LOADER PELEPAS RODA DENGAN SISTEM MEKANIS (PERAWATAN) Oleh : AGUNG RIZKI SALAS 0610 3020 0840 Pembimbing I Menyetujui, Palembang, Juli 2014 Pembimbing II H.Azharuddin.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PROSES PEMBUATAN) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian

Lebih terperinci

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc PERHITUNGAN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN ROLL PIPA GALVANIS 1 ¼ INCH SETYO SUWIDYANTO NRP 2110 030 006 Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Proses Pembuatan )

RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Proses Pembuatan ) RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Proses Pembuatan ) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Disusun Oleh : Juanda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN BENDING OTOMATIS UNTUK BEGEL DIAMETER 8 MM (PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI)

RANCANG BANGUN MESIN BENDING OTOMATIS UNTUK BEGEL DIAMETER 8 MM (PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI) RANCANG BANGUN MESIN BENDING OTOMATIS UNTUK BEGEL DIAMETER 8 MM (PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Pemodifikasian dongkrak ulir mekanis menjadi dongkrak ulir elektrik dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Pemodifikasian dongkrak ulir mekanis menjadi dongkrak ulir elektrik dengan 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Pemodifikasian dongkrak ulir mekanis menjadi dongkrak ulir elektrik dengan penggerak motor arus searah (dc) ini dilakukan di beberapa bengkel sebagai berikut:

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG FLAT

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG FLAT RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG FLAT GASKET TEBAL 3 MM UNTUK UKURAN 6 SAMPAI 20 PADA FLANGE PIPA DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK ( PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Dongkrak Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. Macam-macam dongkrak:

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: SUPRIYADI I8612046 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG Cahya Sutowo Jurusan Mesin, Universitas Muhammadiyah Jakarta Abstrak. Untuk melakukan penelitian tentang kemampuan dari dongkrak ulir ini adalah ketahanan atau

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KURSI GOYANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KONTROL ( PROSES PEMBUATAN ) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN KURSI GOYANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KONTROL ( PROSES PEMBUATAN ) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN KURSI GOYANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KONTROL ( PROSES PEMBUATAN ) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri

Lebih terperinci

MESIN PEMINDAH BAHAN

MESIN PEMINDAH BAHAN MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN DAN ANALISA PERHITUNGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM PADA VARIASI JARAK LENGAN TOWER CRANE KAPASITAS ANGKAT 3,2 TON TINGGI ANGKAT 40 METER DAN RADIUS LENGAN 70 METER SKRIPSI Skripsi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Perencanaan Rancang Bangun Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mendasari terlaksananya perencanaan alat bantu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UJI PENGARUH VARIASI PANJANG NOZZLE TERHADAP EFISIENSI JET PUMP (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN ALAT UJI PENGARUH VARIASI PANJANG NOZZLE TERHADAP EFISIENSI JET PUMP (PENGUJIAN) RANCANG BANGUN ALAT UJI PENGARUH VARIASI PANJANG NOZZLE TERHADAP EFISIENSI JET PUMP (PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan Di dalam merencanakan suatu alat perlu sekali memperhitungkan dan memilih bahan-bahan yang akan digunakan, apakah bahan tersebut sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAN PEMBENTUK BATU AKIK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAN PEMBENTUK BATU AKIK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAN PEMBENTUK BATU AKIK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER. Firman Hidayat

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER. Firman Hidayat PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER Firman Hidayat Teknik Mesin Universitas Gunadarma Depok, Indonesia Kenyamanan dalam kendaraan merupakan impian bagi pengguna kendaraan,

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK DISUSUN OLEH: AZANO DESFIANTO 4201417017 DODDY SETIAWAN 4201417018 JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2016 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SEPEDA RODA TIGA DENGAN KAPASITAS BEBAN ANGKUT MAKSIMAL 100 KG (PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN SEPEDA RODA TIGA DENGAN KAPASITAS BEBAN ANGKUT MAKSIMAL 100 KG (PEMBUATAN) RANCANG BANGUN SEPEDA RODA TIGA DENGAN KAPASITAS BEBAN ANGKUT MAKSIMAL 100 KG (PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Dibuat untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KURSI GOYANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KONTROL ( PERAWATAN & PERBAIKAN ) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN KURSI GOYANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KONTROL ( PERAWATAN & PERBAIKAN ) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN KURSI GOYANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KONTROL ( PERAWATAN & PERBAIKAN ) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN KURSI RODA BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK UNTUK MENINGKATKAN RUANG GERAK PENGGUNA. Oleh : ANGGA ARYA PRADANA DEKA RAMADHAN

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN KURSI RODA BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK UNTUK MENINGKATKAN RUANG GERAK PENGGUNA. Oleh : ANGGA ARYA PRADANA DEKA RAMADHAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN KURSI RODA BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK UNTUK MENINGKATKAN RUANG GERAK PENGGUNA Oleh : ANGGA ARYA PRADANA DEKA RAMADHAN Pembimbing : Ir. Arino Anzip, M.Eng.Sc ABSTRAK Pada umumnya

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAN PEMBENTUK BATU AKIK (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAN PEMBENTUK BATU AKIK (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAN PEMBENTUK BATU AKIK (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT/MESIN PEMBENGKOK PIPA

RANCANG BANGUN ALAT/MESIN PEMBENGKOK PIPA RANCANG BANGUN ALAT/MESIN PEMBENGKOK PIPA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III SPESIALISASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada Rangka Gokart Kendaraan Gokart terdiri atas beberapa komponen pembentuk baik komponen utama maupun komponen tambahan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci

IV. ANALISA PERANCANGAN

IV. ANALISA PERANCANGAN IV. ANALISA PERANCANGAN Mesin penanam dan pemupuk jagung menggunakan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik dan diintegrasikan bersama dengan alat pembuat guludan dan alat pengolah tanah (rotary tiller).

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 8 bulan, dimulai bulan Agustus 2010 sampai dengan Maret 2011. Penelitian dilakukan di dua tempat, yaitu (1)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan diploma III pada Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar-DasarPemilihanBahan Didalammerencanakansuatualatperlusekalimemperhitungkandanmemilihbahan -bahan yang akandigunakan, apakahbahantersebutsudahsesuaidengankebutuhanbaikitusecaradimensiukuranata

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SEPEDA RODA TIGA DENGAN KAPASITAS BEBAN ANGKUT MAKSIMAL 100 KG (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN SEPEDA RODA TIGA DENGAN KAPASITAS BEBAN ANGKUT MAKSIMAL 100 KG (PENGUJIAN) RANCANG BANGUN SEPEDA RODA TIGA DENGAN KAPASITAS BEBAN ANGKUT MAKSIMAL 100 KG (PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PRODUKSI BENDA BENTUK LINGKARAN MENGGUNAKAN LAS ASETILEN SEMI OTOMATIS (PENGUJIAN ALAT)

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PRODUKSI BENDA BENTUK LINGKARAN MENGGUNAKAN LAS ASETILEN SEMI OTOMATIS (PENGUJIAN ALAT) RANCANG BANGUN ALAT BANTU PRODUKSI BENDA BENTUK LINGKARAN MENGGUNAKAN LAS ASETILEN SEMI OTOMATIS (PENGUJIAN ALAT) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PENGUJIAN) RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PENGUJIAN) Laporan Akhir ini Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL 1 SIDANG TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL Dosen Pembimbing: Dr.Eng.Harus Laksana Guntur, ST., M.Eng

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat Penelitian Susunan peralatan yang akan digunakan pada penelitian alat konversi energi listrik mekanik dari laju kendaraan sebagai berikut: 1 2 8 9 3 4 7 5 6 Gambar 3.1.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PRODUKSI FLANGE PIPE MENGGUNAKAN LAS POTONG ASETILEN SEMI OTOMATIS ( PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PRODUKSI FLANGE PIPE MENGGUNAKAN LAS POTONG ASETILEN SEMI OTOMATIS ( PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN ALAT BANTU PRODUKSI FLANGE PIPE MENGGUNAKAN LAS POTONG ASETILEN SEMI OTOMATIS ( PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Laporan Akhir Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT Joko Hardono Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang

Lebih terperinci

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN

Lebih terperinci

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 Ari Meicipto 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Perawatan dan Perbaikan )

RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Perawatan dan Perbaikan ) RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Perawatan dan Perbaikan ) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DONGKRAK GUNTING ELEKTRIK PADA MOBIL (Perawatan dan Perbaikan) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN DONGKRAK GUNTING ELEKTRIK PADA MOBIL (Perawatan dan Perbaikan) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN DONGKRAK GUNTING ELEKTRIK PADA MOBIL (Perawatan dan Perbaikan) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE FORKLIFT MANUAL DENGAN KAPASITAS ANGKAT 200 KG (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN PROTOTIPE FORKLIFT MANUAL DENGAN KAPASITAS ANGKAT 200 KG (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN PROTOTIPE FORKLIFT MANUAL DENGAN KAPASITAS ANGKAT 200 KG (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Digester Digester berasal dari kata Digest yang berarti aduk, jadi yang dimaksud dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau melumatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS 28 BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS Langkah-langkah penyelesaian alat mulai dari perancangan hingga pembuatan dapat dilihat pada Diagram

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh AGUS PURWANTO 2008 55 027 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN BUBUT KAYU DUPLIKAT (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh Dodik Supaedi

RANCANG BANGUN MESIN BUBUT KAYU DUPLIKAT (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh Dodik Supaedi RANCANG BANGUN MESIN BUBUT KAYU DUPLIKAT (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SEPEDA PENARIK GEROBAK BEBAN KAPASITAS 200 KG (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN SEPEDA PENARIK GEROBAK BEBAN KAPASITAS 200 KG (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN SEPEDA PENARIK GEROBAK BEBAN KAPASITAS 200 KG (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN POSITIONER UNTUK ALAT BANTU PENGELASAN DENGAN BEBAN MAKSIMUM 250KG (BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN POSITIONER UNTUK ALAT BANTU PENGELASAN DENGAN BEBAN MAKSIMUM 250KG (BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN POSITIONER UNTUK ALAT BANTU PENGELASAN DENGAN BEBAN MAKSIMUM 250KG (BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

Gambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan

Gambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan BAB 7 SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM) 7.1. Pendahuluan Saat mesin dalam keadaan mati, tidak ada tenaga yang dihasilkannya. Karena itu mesin tidak dapat memutarkan dirinya sediri pada saat akan dihidupkan.

Lebih terperinci

MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN TOWER CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON, TINGGI ANGKAT 55 METER, RADIUS 60 M, UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT.

MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN TOWER CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON, TINGGI ANGKAT 55 METER, RADIUS 60 M, UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT. MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN TOWER CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON, TINGGI ANGKAT 55 METER, RADIUS 60 M, UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT. SKRIPSI Skripsi yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE A. BAHAN BAB III BAHAN DAN METODE Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Besi plat esser dengan ketebalan 2 mm, dan 5 mm, sebagai bahan konstruksi pendorong batang,

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM Ir.Soegitamo Rahardjo 1, Asep M. Tohir 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University

Lebih terperinci

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCISSORS LIFT KAPASITAS 150 KG (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN SCISSORS LIFT KAPASITAS 150 KG (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN SCISSORS LIFT KAPASITAS 150 KG (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Oleh

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci