Pendahuluan Laboratorium Fisika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pendahuluan Laboratorium Fisika"

Transkripsi

1 Bab 1 Pendahuluan Laboratorium Fisika a Pada bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan arti metode ilmiah dalam ilmu sains fisika. 2. Memahami konsep model, teori, dan hukum. 3. Menjelaskan konsep besaran fisis dan standar satuan internasional. 4. Menerapkan peranan dan pentingnya laboratorium dalam bidang sains fisika 5. Memahami pentingnya eksperimen/penelitian dalam laboratorium fisika 6. Mengetahui beberapa pihak yang terlibat sebagai pelaksana kegiatan eksperimen (percobaan/penelitian) 7. Memahami aturan-aturan yang berlaku dalam dunia laboratorium fisika 1.1 PENDAHULUAN Sains adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala alam. Sains berasal dari kata latin yang berarti mengetahui. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu pengetahuan. Pada awalnya sains merupakan satu kesatuan yang dikenal sebagai filosofi alam, tetapi dalam perkembangannya terdapat pengelompokan sains yang terdiri dari ilmu fisika, kimia, biologi, dan sebagainya, sehingga dalam perkembangannya kelompok sains tersebut saling mempengaruhi dan terkait satu sama lain. Nah, muncul suatu pertanyaan: bagaimana dengan kedudukan fisika dalam ilmu sains? Untuk memahami pertanyaan ini, perhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan sains fisika secara umum sebagai berikut: a. Pekerja yang bekerja pada bidang terapi kesehatan fisik akan dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih efektif dan efisien jika paham tentang prinsip pusat gravitasi dan cara kerja gaya-gaya dan otot dalam tubuh manusia. b. Seorang arsitek tentu harus paham tentang ilmu fisika yang mempelajari gaya pada struktur setimbang bangunan, agar rancangan yang dibuat lebih stabil, aman dan dapat berdiri kokoh. Pengantar Laboratorium Fisika 1

2 c. Seorang atletik olahraga renang akan paham konsep fisika jika mempelajari tentang gaya dan gerak serta sistem kesetimbangan gaya agar ia dapat bergerak dengan cepat dan seimbang. d. Ilmuan Luigi Galvani, berhasil membuat fenomena kelistrikan hewan pada saat mengamati hentakan kaki katak bersentuhan dengan dua logam yang tidak sejenis. Fisika mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, panas, optik, gelombang, kelistrikan, fluida, benda lenting dan sebagainya. Semua gejala ini adalah bentuk dari energi yang di dalamnya tediri dari materi-materi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa fisika sangat erat keterkaitannya antara materi dengan energi. Sains fisika sebagai aktivitas kreatif bermanfaat untuk memahami fenomena alam yang terjadi. Salah satu tujuan utama mempelajari sains fisika pada umumnya adalah sebagai usaha untuk mencari keteraturan, kesetimbangan dan menentukan keserasian dalam pengamatan pada alam sekitarnya (lingkungannya). Dalam sains fisika, terdapat beberapa aspek penting dalam memandang suatu fenomena alam, yaitu: a. Pengamatan melalui panca indera b. Perumusan teori melalui hipotesis c. Pengujian teori melalui eksperimen d. Penerimaan teori melalui analisis e. Aplikasi teori dan prediksi hasil Dari kelima aspek di atas, maka konsep fisika sebagai ilmu pengetahuan didasarkan pada pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif yang patuh pada aturan metode ilmiah. Dalam melakukan pengamatan langsung maanusia harus memiliki daya inspirasi untuk menjelaskan peristiwa alam sehingga tercipta suatu model, teori, dan hukum. Dengan demikian fisika dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan hasil karya kreativitas dan inovasi manusia. Dari persoalan ini, maka timbul suatu kasus pertanyaan: apa bedanya antara ilmu sains fisika dengan karya seni atau karya sastra, pada hal sama-sama hasil kreasi buatan manusia?. Hasil kreasi dalam ilmu pengetahuan perlu diuji dalam suatu uji eksperimen pengukuran untuk memperoleh data kuantitatif. Sedangkan pengakuan atas karya seni dan sastra berdasar pada kesan atau perasaan orang yang menilai terhadap hasil karya tersebut. Dari dua definisi ini, akan mengacu pada konsep metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu penggunaan cara atau teknik berpikir secara logis, sistematis, konseptual, komprehensif, radikal, koheren, konsisten dan praktis untuk memperoleh suatu bentuk (model) alam yang sesuai dengan hasil-hasil uji coba eksperimen. Berikut dijabarkan dalam bentuk skema metode ilmiah dalam dunia sains pada umumnya adalah: Pengantar Laboratorium Fisika 2

3 Pengamatan fenomena alam (lingkungan) Jika tidak sesuai Dugaan sementara (Hipotesis) Uji coba eksperimen Uji prediksi Perbaiki teori Teori, Model dan Hukum Peramalan (Prediksi ) Hasil positif Hasil negatif Gambar 1.1: Bagan metode ilmiah ilmu sains Fisika termasuk cabang ilmu alam (natural science) yang menjelaskan fenomena dan peristiwa alam melalui pendekatan fisis. Secara mutlak dalam mengkaji fisika memerlukan perhitungan kalkulus sebagai alat bantu. Salah satu penyebab sulitnya belajar ilmu fisika adalah karena kurangnya pemahaman dasar kalkulus. Beberapa konsep dasar matematika yang diperlukan dalam mempelajari fisika, antara lain adalah konsep dasar kalkulus (deferensial dan integral), materi geometri, aljabar, dan fungsi trigonometri. 1.2 KONSEP MODEL, TEORI DAN HUKUM Model Dalam keterampilan proses ilmiah dilakukan suatu eksperimen melalui pengamatan pada peristiwa alam. Untuk menyusun eksperimen tersebut diperlukan model dari peristiwa real. Definisi model secara konsep adalah suatu imajinasi idealisasi dan asumsi-asumsi tentang peristiwa alam yang dibuat oleh para ilmuwan untuk menjelaskan keadaan yang sesungguhnya. Tujuan pembuatan konsep model adalah memberikan gambaran pendekatan yang sebenarnya sedang terjadi panca indera mata tidak dapat melihat secara langsung (misalnya: model atom Dalton, model atom Bohr, model aliran arus dan sebagainya) Teori Teori dapat bersifat meluas dan terperinci jelas dari konsep model. Teori dapat memberikan prediksi yang dapat diuji kebenarannya secara data kuantitatif. Model dikatakan sebagai suatu teori jika ada hubungannya dengan eksperimen yang mencakup hasil yang lebih luas (misalnya: teori atom, teori gelombang cahaya, teori de Broglie dan sebagainya).teori adalah kumpulan fakta yang terintegrasi secara sintak, mengikuti aturan tertentu yang dapat menghubungkan secara logis antar Pengantar Laboratorium Fisika 3

4 fakta, dan dapat digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan fenomena yang teramati. Penjelasan ini sifatnya berkembang, oleh karena itu teori bisa maju dan berkembang dalam rangka memecahkan fenomena yang ditemukan. Lahirnya dunia fisika era modern karena para ilmuwan fisika mampu menyusun ide dan gagasan berdasar fakta, eksperimen dan melahirkan teori baru. Teori ini membutuhkan pengakuan banyak orang, oleh karena itu teori itu harus melalui pengujian orang banyak. Teori ini berfungsi untuk mensistematikkan penemuan-penemuan, melahirkan hipotesis, membuat prediksi dan memberikan penjelasan yang konseptual Hukum Konsep hukum dapat digunakan untuk memberikan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan yang singkat dan bersifat umum mengenai perilaku alam misalnya hukum Gravitasi Newton, hukum Kepler, hukum Snellius dan sebagainya. Apabila sifatnya lebih spesifik dan mendalam maka hukum dapat dipersempit menjadi prinsip (misalnya: prinsip Archimedes, prinsip Bernoully, dan sebagainya). 1.3 BESARAN FISIS DAN STANDAR SATUAN Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang secara konsep memiliki harga atau nilai dan dapat diukur serta memiliki satuan yang disesuaikan. Contohnya kita menyebut usia si X 18 tahun, massa badan si Y 46 kg, atau massa kayu 5 ton. Usia dan massa merupakan dua contoh besaran yang tentunya bisa diukur, memiliki harga dan satuan. Besaran terdiri atas tiga bagian yaitu besaran pokok (derived basic), besaran turunan (derived quantities) dan besaran tambahan. Sebelum berlaku standar satuan sistem internasional (SI), satuan-satuan pengukuran sering dinyatakan dengan perasaan dan melalui bagian tubuh manusia, contohnya jengkal, depah atau jari, hasta dan langkah kaki untuk alat atau satuan pengukuran panjang. Sebenarnya metode pengukuran ini masih sering bersifat tradisional dan sering digunakan di daerah pedalaman seluruh dunia. Namun satuan-satuan tersebut menyulitkan dalam komunikasi, karena nilainya berbeda-beda untuk setiap orang. Dalam ranah konsep ilmiah hampir semua negara, Sistem Satuan Internasional (SSI) telah bersifat universal, digunakan dimana dan kapan saja. Sistem ini pada mulanya mengacu pada sistem centimeter, gram, sekon (CGS) kemudian berubah pada sistem meter, kilogram, sekon (MKS). Sistem satuan semacam ini disebut sistem satuan tidak baku. Untuk kebutuhan komunikasi, apalagi untuk kepentingan ilmiah, pengukuran harus menggunakan satuan baku, yaitu satuan pengukuran yang nilainya tetap dan disepakati secara internasional. Besaran-besaran pokok dan turunan teridentifikasi berdasarkan sistem satuan internasional (SI) Pengantar Laboratorium Fisika 4

5 Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu, dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam sains fisika, terdapat tujuh besaran pokok yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Tabel 1.1: Besaran pokok dan satuannya dalam Sistem Internasional (SI) No Besaran Pokok Satuan Simbol Satuan Standar Satuan 1 Panjang meter m 1 meter 2 Waktu sekon s 1 sekon 3 Massa kilogram kg 1 kilogram 4 Kuat arus ampere A 1 ampere 5 Suhu kelvin K 1 kelvin 6 Jumlah zat mol mol 1 mol 7 Intensitas cahaya candela cd 1 candela Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Sedangkan besaran tambahan terdiri dari dua bagian yaitu sudut datar dan sudut ruang. Besaranbesaran selain dari besaran ini merupakan besaran turunan. Selanjutnya beberapa contoh besaran turunan dapat ditunjukkan pada tabel 1.2 sebagai berikut antara lain: Tabel 1.2: Contoh besaran turunan No Besaran Turunan Rumus Satuan 1 Gaya F = m.a kg.ms -2 (newton ) 2 Energi potensial EP = m.g.h kg.m 2.s -2 (joule) 3 Tekanan P = F/A kg.m -1.s -2 (pascal) 4 Daya P = F.v kg.m 2.s -3 (watt) 5 Kalor jenis c = Q/m.t kalori/kg. 0 C 6 Debit aliran air Q = A.v m 3.s -1 7 dan sebagainya - - Sebagai konsekuensi dari tujuh besaran pokok, maka terdapat tujuh satuan pokok. Berikut akan diuraikan perjanjian yang digunakan untuk standar panjang, standar massa, standar waktu, standar kuat arus listrik, standar jumlah mol zat, standar suhu dan standar intensitas cahaya. a. Standar panjang = 1 meter Standar panjang internasional pertama kali dibuat adalah sebuah batangan yang terbuat dari campuran platina-iridium, yang disebut meter standar. Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The International Bureau of Weights and Measures), Sevres, dekat Paris. Satu meter didefinisikan sebagai ukuran jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 0 C. Pada akhir 200 tahun yang lalu, satuan-satuan pengukuran panjang tidak distandarkan, sehingga berbeda-beda untuk setiap tempat (negara). Ilmuan fisika pada tahun 1790, para Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis menetapkan meter sebagai Satuan Internasional (SI) panjang yang disingkat m, yang menyatakan bahwa standar 1 m sebagai sepersepuluh juta dari Pengantar Laboratorium Fisika 5

6 jarak khatulistiwa ke kutub utara melalui Dunkirk. Selanjutnya, dibuat balok platinum yang menunjukkan panjang ini. Pada tahun 1960 satu meter didefenisikan sebagai ,73 kali panjang gelombang cahaya dalam ruang hampa yang terpancar akibat transisi antara tingkat energi 2p10 dan 5d5 oleh atom kripton 86. Pada tahun 1983 satu meter telah didefenisikan kembali sebagai panjang lintasan cahaya dalam ruang vakum selama interval waktu dari 1/ dari satu detik. b. Standar massa = 1 kg Gambar 1.2: Panjang lintasan satu meter Standar SI untuk massa adalah sebuah silinder platinum-irridium yang disebut kilogram standar. Standar massa ini terletak di negara Perancis kota Serves tepatnya di International Bureau of Weight and Measures. Berdasarkan konvensi internasional disepakati massa sebesar satu kilogram. Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm. Kemudian standar sekunder ini dikirim ke laboratorium standar di beberapa negara dan massa dari benda-benda lain dapat ditentukan dengan menggunakan timbangan (teknik neraca berlengan sama). Seiring berkembangnya dunia, standar massa kedua adalah dalam skala atomik dan kategorinya bukan dalam satuan internasional. Defenisinya menyatakana massa dari atom C 12 yang berdasarkan konvensi internasional diberikan harga sebesar 12 satuan massa atom terpadu (disingkat μ ; 1 μ = 1,660 x kg). Massa atom lain dapat ditentukan secara teliti dengan menggunakan alat ukur spektrometer massa. c. Standar waktu = 1 sekon Pada awalnya (tahun ) manusia menggunakan kejadian alam yang berulang sebagai alat ukur waktu, yaitu waktu putar bumi pada porosnya (rotasi bumi). Satu kali rotasi bumi ditetapkan 1 hari. Dari standar 1 hari inilah satu sekon didefinisikan berdasarkan hari matahari ratarata, yaitu: atau Pengantar Laboratorium Fisika

7 Mula-mula satu detik didefinisikan sebagai 1/ dari rata-rata dalam satu hari, waktu yang didasarkan atas rotasi bumi. Kemudian pada tahun 1955 digunakan jam atomik jenis tertentu yang didasarkan atas frekuensi karakteristik isotop Cs 133 di Laboratorium Boulder di Lembaga Standar Nasional Inggris. Pada tahun 1967, detik yang didasarkan atas jam cesium diterima sebagai SI oleh Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-13. Satu detik didefinisikan sebagai kali periode transisi Cs 133 tertentu. Hasil ini meningkatkan ketelitian pengukuran waktu menjadi satu bagian dalam 10 12, lebih baik sekitar 10 3 kali dari pada ketelitian dengan metode astronomis. d. Standar suhu = 1 kelvin Suhu dapat didefinisikan sebagai ukuran derajat panasdinginnya suatu benda. Satuan suhu menurut SI adalah kelvin (K). Angka nol pada skala kelvin (0 K) merupakan suhu terdingin yang mungkin dicapai, angka ini dikenal sebagai nol absolut. Nol absolut ini sama dengan -273,16 o C, atau 273,16 derajat di bawah titik beku air. Hal ini menunjukkan bahwa skala suhu dalam kelvin untuk air, membeku pada suhu 273 K dan mendidih pada suhu 373 K. Suhu dalam skala celcius dapat diubah ke skala kelvin dengan menambahkan 273 pada skala celcius yang terbaca. e. Standar jumlah mol zat = 1 mol Standar satuan internasional daripada jumlah mol zat adalah mol. Defenisi satu mole adalah jumlah zat yang mengandung unsur elementer zat tersebut dalam jumlah sebanyak jumlah atom karbon dalam 0,012 kg karbon-12. f. Standar intensitas cahaya = 1 cd Satu kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 Hz dengan intensitas sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut. g. Standar kuat arus listrik = 1 amper Satu ampere (disingkat A) adalah kuat arus tetap yang jika dipertahankan mengalir dalam masing-masing dua penghantar lurus sejajar dengan panjang tak hingga dan penampang lintang lingkaran yang dapat diabaikan. Dengan jarak pemisah satu meter dalam ruang hampa akan menghasilkan gaya interaksi antara kedua penghantar sebesar N di setiap penghantar (Gambar 1.4). Tabung termometer Garis skala Air alkohol (berwarna merah) sebagai penunjuk skala Gambar 1.3: Alat termometer Pengantar Laboratorium Fisika 7

8 F= 2 x 10-7 N I2 I1 1 m Gambar 1.4: Dua kawat penghantar dialiri arus 1.4 DEFINISI, FUNGSI DAN TUJUAN LABORATORIUM FISIKA Laboratorium fisika adalah tempat/wadah untuk membuktikan atau menguji kebenaran suatu teori fisika dengan data-data kenyataan empiris (kuantitas maupun kualitatif). Salah satu alasan mengapa dilakukan suatu perlakuan pengujian (pembuktian) terhadap suatu model atau teori di laboratorium, oleh karena peristiwa dan fenomena alam dan sekitarnya yang sukar ditemukan dan tidak bisa diamati dari dekat, dan sulit diamati karena terbatasnya waktu atau terlalu cepat bagi panca indera kita. Agar percobaan dapat dilakukan dalam suatu laboratorium, maka laboratorium itu harus dilengkapi dengan alat-alat yang memadai. Artinya alat-alat yang tersedia harus memiliki fungsi yang mendukung terlaksananya laboratorium. Yang diperlukan adalah alat-alat yang bekerja dengan baik, mengukur yang harus diukur dan penunjukan besaran yang diukurnya dapat dipercaya. Pengadaan alat-alat dalam suatu laboratorium harus disesuaikan dengan tujuan pembangunan laboratorium itu sendiri. Standar laboratorium yang baik adalah laboratorium yang dilengkapi dengan dengan alatalat memadai yang dapat menunjang tercapainya tujuan penggunanaannya, serta pembangunan dan pemeliharaanya murah. Fungsi utama dari laboratorium fisika adalah wadah untuk melakukan praktek atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan, sehingga menjadi unsur penting dalam kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang fisika. Kegiatan yang ada dalam lingkup pengelolaan laboratorium fisika meliputi praktikum, penggunaan peralatan laboratorium, penggunaan laboratorium untuk penelitian dan kerjasama penelitian atau sejenisnya. Fungsi dan tujuan laboratorium fisika pada umumnya adalah sebagai alat bantu belajar mengajar, tempat penyelenggaraan praktikum fisika, tempat penyelenggaraan penelitian, baik penelitian mahasiswa ataupun penelitian dosen. Dan berfungsi pula sebagai sarana layanan umum, yaitu untuk masyarakat umum di luar universitas sendiri baik untuk pendidikan maupun untuk keperluan uji mutu, dan merupakan sarana untuk menunjukkan gejala fisika dengan membuat eksperimen tiruan. Dengan terlaksananya kegiatan di laboratorium fisika maka manfaat yang dapat diambil adalah mampu melakukan eksperimen dengan menunjukkan kebenaran suatu teori fisika, dengan memahami fungsi laboratorium maka seorang peneliti akan memiliki sikap positif terhadap kerja Pengantar Laboratorium Fisika 8

9 laboratorium serta pembentukan sikap keterbukaan pada peneliti. Dengan melakukan eksperimen, peneliti akan tahu bahwa segala yang mutlak itu tidak ada dalam fisika. Dari pengalamannya dalam melakukan pengukuran, peneliti tahu bahwa hasil pengukuran suatu besaran yang dilakukan beberapa kali tidaklah sama besarnya, sehingga diharapkan peneliti menjadi semakin terbuka dan bisa menghargai pendapat/penemuan orang lain. Laboratorium dapat digolongkan beberapa bagian yaitu: a. Berdasarkan tujuan prosedural (metode) terdiri atas: 1. Laboratorium murni, yaitu khusus digunakan untuk bidang penelitian. 2. Classroom laboratory, berfungsi sebagai ruang belajar, selain melakukan penelitian biasa juga pada proses belajar mengajar misalnya metode demonstrasi, metode simulasi dan sebagainya. 3. Display laboratory, berfungsi untuk ruang pameran (gambar dan sebagainya). b. Berdasarkan tujuan ilmiah, dapat digolongkan (lihat tabel 1.3): Berdasarkan tabel 1.3, laboratorium penelitian dan pengembangan memiliki kategori laboratororium manufaktur yaitu laboratorium untuk pembuatan bahan baku dan termasuk. Sedangkan pada laboratorium analitik termasuk laboratorium pengujian mutu. Kriteria laboratorium pengujian mutu antara lain: hasil pengujiannya akurat, akomodasi yang cukup (pengeluaran yang memadai), memiliki status hukum, sarana lengkap, personil yang cukup, peralatan uji dan pendukung lainnya lengkap, dokumen dan sistem dokumentasi lengkap, struktur organisasinya sangat jelas, pelaporannya jelas dan sistem penjaminan mutunya terjamin. Penggolongan Laboratorium a. Laboratorium ilmu dasar b. Laboratorium ilmu terapan c. Laboratorium penelitian dan pengembangan d. Laboratorium analitik Tabel 1.3: Penggolongan laboratorium berdasarkan tujuan ilmiah Perbedaan mendasar dilihat dari Aktivitas Penentu proyek Akuntabilitas/ penilai Output Membuktikan Praktikan (orang Seseorang Pengertian dan teori-teori yang melakukan yang memiliki pengetahuan ilmiah penelitian) keahlian di ilmiahnya bidang ilmiah Memberikan Pencetus Pencetus Ilmu konsep solusi (konsep) masalah masalah (penyelesaian pada suatu terhadap masalah permasalahan) Penelitian dan Satu orang/ satu Konsumen Produk pengembangaan badan usaha/ (pangsa pasar) (menghasilkan suatu produk satu perusahaan barang) yang mepunyai pengaruh pribadi (bersifat resmi) Memberikan servis terhadap laboratorium lainnya Pengantar Laboratorium Fisika 9 Hasil Berlaku universal (umum) Dianggap berhasil dibawah kondisi tertentu Pengguna, masyarakat, konsumen dengan cara membuatnya Custumer Custumer Data Tergantung keakuratan data (konsistensinya) Untuk melakukan kegiatan di laboratorium, perlu diperhatikan beberapa hal yang menjadi pertanyaan dasar antara lain:

10 a. Bagaimana proses bekerja dalam laboratorium fisika? Proses bekerja selalu diawali dengan persiapan yang lebih matang misalnya membuat prosedur kerja (jurnal) dan harus memahami kegiatan apa yang akan dilakukan, dalam bekerja harus sungguh-sungguh menghadapi proses dalam laboratorium. b. Apa yang hendak dilakukan pada saat melakukan kegiatan percobaan? Teliti, serius, konsentrasi, dan menghindari hal-hal yang dapat menggagu percobaan misalnya bercanda dalam laboratorium dan lain-lain, serta memperbanyak diskusi kelompok percobaan. c. Pada saat menghadapi kesulitan, jangan segan bertanya apabila tidak mengerti. Catat hasil percobaan dengan seksama, dalam mencatat hasil percobaan upayakan seteliti mungkin dan sejujur mungkin (tanpa manipulasi data). d. Apa yang harus diperhatikan pada saat bekerja? Peneliti (praktikan) hendaknya bekerja di dalam laboratorium secara berhati-hati, harus memperhatikan hubungan aliran listrik PLN bertegangan tinggi, apakah tabung gas sudah dalam keadaan tertutup sebelum dan sesudah melakukan percobaan, hati-hati dengan api untuk menghindarkan terjadinya kebakaran, harus memakai sepatu tertutup, jas lab, dan kacamata pelindung saat melakukan percobaan. Ketika mengunakan instrumen listrik perhatikan kabelkabel apakah telah rapi dan dalam kondisi prima, perhatikan juga kran air sesudah dan sebelum melakukan pekerjaan harus dalam keadaan tertutup. e. Mengapa diperlukan safety di laboratorium? Laboratorium fisika adalah suatu wadah dimana mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya untuk melakukan eksperimen (penelitian/percobaan). Eksperimen yang dilakukan menggunakan berbagai instrumentasi alat ukur yang serba canggih, arus dan tegangan yang sangat tinggi, peralatan gelas dan bahkan bahan khusus misalnya kimia yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang di sekitarnya. f. Apa yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan? Yang harus dilakukan adalah jangan panik, informasikan ke teman anda, nyalakan alarm kecelakaan, beri pertolongan pertama, bawa kerumah sakit apabila keadaan tidak memungkinkan dan sebagainya. 1.5 PENTINGNYA EKSPERIMEN (PERCOBAAN/PENELITIAN) DALAM LABORATORIUM Ilmu Fisika merupakan dasar dari disiplin ilmu eksakta yang didasarkan atas eksperimen sehingga hubungan antara teori dan praktek sangat erat. Untuk membuktikan teori maka dilakukan suatu eksperimen (praktikum) di laboratorium. Praktikum adalah proses kegiatan belajar mengajar Pengantar Laboratorium Fisika 10

11 dengan cara tatap muka antara dosen (dapat dibantu asisten dan mahasiswa, yang menekankan pada aspek psikomotorik (keterampilan), kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap) dengan menggunakan peralatan di laboratorium yang terjadwal. Termasuk dalam katagori ini adalah asistensi dan responsi. Tujuan diselenggarakan eksperimen (praktikum) fisika antara lain : a. Mengilustrasikan konsep dan prinsip dalam teori, b. Membentuk karakter bersikap ilmiah, jujur dan konsisten. c. Pengembangan keterampilan psikomotorik (skill), yakni mampu dan trampil menggunakan alat, melakukan eksperimen yang sederhana dan lebih kompleks dan melakukan pengukuran besarbesaran fisis baik secara langsung mapun tidak langsung. d. Memperoleh pengalaman praktek fisika sebagai dasar dalam melakukan penelitian sesuai dengan bidang keilmuan. Untuk melakukan praktikum eksperimen dibutuhkan beberapa aspek-aspek keterampilan discovery dan inquiri untuk menghasilkan suatu tujuan eksperimen antara lain yaitu melakukan pengamatan, merumuskan masalah/pertanyaan, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, membuat definisi operasional variabel, merencanakan percobaan, melaksanakan percobaan, mengumpulkan data, penyajian dan analisis data, merumuskan kesimpulan dan merumuskan prediksi. 1.6 PELAKSANA KEGIATAN LABORATORIUM Di dalam laboratorium ada beberapa pihak yang terlibat sebagai pelaksana kegiatan eksperimen (percobaan/penelitian) yaitu: a. Pengguna laboratorium adalah seluruh pihak yang memakai jasa laboratorium baik dari pihak internal maupun eksternal peneliti atau orang lain yang membutuhkan. b. Kepala laboratorium (koordinator laboratorium) adalah seorang tenaga edukatif atau fungsional yang ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam satuan organisasi laboratorium serta membawahi anggota laboratorium, pembimbing praktikum, laboran, dan asisten praktikum serta bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di laboratorium. c. Pembimbing praktikum adalah staf edukatif yang bertanggungjawab dalam memberikan bimbingan praktikum bagi mahasiswa selaku praktikan untuk matakuliah yang dibinanya. d. Laboran adalah staf laboratorium yang membantu pelaksanaan teknis operasional dalam laboratorium, mempersiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan praktikum dan penelitian di laboratorium serta melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan atasan sesuai dengan kebutuhan laboratorium. Pengantar Laboratorium Fisika 11

12 e. Asisten praktikum adalah mahasiswa yang diberi tugas oleh anggota laboratorium dan atau pembimbing praktikum untuk membantu kelancaran pelaksanaan praktikum, dan bertanggung jawab kepada pembimbing praktikum atau anggota laboratorium. f. Koordinator asisten praktikum adalah salah seorang dari asisten praktikum yang ditunjuk untuk menjadi pemimpin asisten. Penunjukan koordinator asisten atas kesepakatan dari para asisten serta anggota laboratorium dan atau pembimbing praktikum. g. Peserta praktikum (praktikan) adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk matakuliah yang bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan dengan daftar peserta praktikum prodi/jurusan/fakultas/institusi perguruan tinggi. 1.7 ATURAN UMUM LABORATORIUM Beberapa aturan kerja di laboratorium secara umum berlaku antara lain sebagai berikut: a. Persiapkanlah hal yang perlu sebelum memasuki ruang laboratorium seperti buku kerja, jenis percobaan, jenis bahan, jenis peralatan, dan cara membuang limbah sisa percobaan. b. Diwajibkan memakai pakaian jas laboratorium. c. Sebelum melakukan praktikum, teori dan petunjuk praktikum harus dipahami. d. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada asisten yang mengawasi. e. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan cair. f. Dilarang makan, minum, dan merokok di laboratorium. g. Dilarang bercanda, ribut, dan jalan-jalan di laboratorium. h. Untuk percobaan yang menggunakan arus listrik, jangan dulu dihubungkan dengan arus jaringan PLN sebelum diperiksa dan disetujui oleh asisten pengawas. i. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktikum basah segera keringkan dengan lap basah. j. Jangan membuat keteledoran antar sesama teman. k. Pencatatan data dalam setiap percobaan selengkap-lengkapnya. Jawablah pertanyaan pada penuntun praktikum untuk menilai kesiapan anda dalam memahami percobaan. l. Berdiskusi adalah hal yang baik dilakukan untuk memahami lebih lanjut percobaan yang dilakukan. m. Bila terjadi kerusakan atau kehilangan alat selama praktikum, pihak pengguna laboratorium bertanggung jawab untuk memperbaiki atau mengganti alat tersebut. n. Setelah selesai praktikum, bersihkan kembali ruangan. Adapun beberapa persiapan kerja di laboratorium antara lain sebagai berikut: a. Gunakan peralatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki. Pengantar Laboratorium Fisika 12

13 b. Dilarang memakai perhiasan yang dapat merusak (misal karena bahan kimia dan limbah lainnya). c. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi. d. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat. e. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama setelah melakukan praktikum. f. Bila kulit terkena bahan kimia dan sejenisnya, janganlah digaruk agar tidak tersebar. g. Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia dan sejenisnya, laporkan segera pada asisten atau pemimpin praktikum. Segera pergi ke dokter untuk mendapat pertolongan secepatnya. Beberapa aturan keamanan kerja di laboratorium antara lain sebagai berikut; a. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum. b. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki. c. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi. d. Hindari kontak langsung dengan aliran listrik bertegangan tinggi e. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia dan sejenisnya. f. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia dan sejenisnya. g. Bila kulit terkena bahan kimia dan sejenisnya, janganlah digaruk agar tidak tersebar. h. Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan bunsen dan zat cair maupun gas lainnya. i. Pastikan kran air dan gas selalu dalam keadaan tertutup pada sebelum dan sesudah praktikum selesai. j. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktikum basah segera keringkan dengan lap basah. Penanganan keadaan darurat terdiri dari beberapa hal antara lain: a. Terkena bahan kimia dan sejenisnya 1. Jangan panik dan tertekan. 2. Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda. 3. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan). 4. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar. 5. Bawa ketempat yang cukup oksigen. 6. Hubungi paramedik secepatnya (dokter atau rumah sakit). Pengantar Laboratorium Fisika 13

14 b. Kebakaran 1. Jangan panik dan informasikan teman anda. 2. Ambil tabung gas CO2 apabila api masih mungkin dipadamkan. 3. Hindari menghirup asap secara langsung. 4. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci). 5. Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat. 6. Hubungi pemadam kebakaran, polisi atau pihak terkait dengan kebakaran dan lain-lain. c. Gempa bumi 1. Jangan panik. 2. Sebaiknya berlindung di bagian yang kuat seperti bawah meja, kolong kasur, lemari. 3. Jauhi bangunan yang tinggi, pohon yang tinggi, tempat penyimpanan zat kimia, kaca dan sebagainya yang menggangu keadaan. 4. Perhatikan bahaya lain seperti kebakaran akibat kebocoran gas dan tersengat listrik. d. P3K, peralatan P3K terdiri atas plester, pembalut berperekat, pembalut steril (besar, sedang dan kecil), perban gulung, perban segitiga, kain kasa, pinset, gunting, peniti dan lain-lain Adapun penanganan limbah dapat hendak dilakukan dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut: a. Pembuangan limbah Setelah selesai melakukan suatu percobaan maka limbah bahan kimia yang digunakan hendaknya dibuang pada tempat yang disediakan, jangan langsung dibuang ke pembuangan air kotor (wasbak) karena dapat menimbulkan polusi bagi lingkungan. Limbah cair yang tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus diencerkan dengan air secukupnya. b. Buanglah limbah sisa bahan kimia setelah selesai pengamatan. c. Buanglah limbah sesuai dengan kategori berikut: 1. Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan dalam botol penampung. Botol ini harus tertutup dan diberi label yang jelas. 2. Limbah padat seperti kertas saring, lakmus, korek api, dan pecahan kaca dibuang pada tempat sampah. 3. Sabun, deterjen dan cairan tidak berbahaya dalam air dapat dibuang langsung melalui saluran air kotor dan dibilas dengan air secukupnya. Data base bahan kimia dan sejenis B3 (berbau, berbahaya, beracun) dapat diklasifikasikan yaitu mudah menyala (flammable), amat sangat beracun (extremely toxic), pengoksidasi (oxidizing), mudah meledak (explosive), sangat mudah sekali menyala (highly flammable), sangat beracun (highly toxic), beracun (moderately toxic), berbahaya (harmful), korosif (corrosive), bersifat iritasi Pengantar Laboratorium Fisika 14

15 (irritant), berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment), karsinogenik (carcinogenic), teratogenik (teratogenic), dan mutagenik (mutagenic). 1.8 RANGKUMAN (REFLEKSI) a. Metode ilmiah adalah suatu penggunaan cara atau teknik berpikir secara logis, sistematis, konseptual, komprehensif, radikal, koheren, konsisten dan praktis untuk memperoleh suatu bentuk (model) alam yang sesuai dengan hasil-hasil uji coba eksperimen. b. Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang secara konsep memiliki harga/nilai dan dapat diukur serta memiliki satuan yang disesuaikan. Besaran terdiri atas tiga bagian yaitu besaran pokok, besaran turunan dan besaran tambahan. c. Fungsi utama laboratorium fisika adalah wadah untuk melakukan praktek atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan, sehingga menjadi unsur penting dalam kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang fisika. d. Praktikum adalah proses kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka antara dosen (dapat dibantu asisten dan mahasiswa), yang menekankan pada aspek keterampilan (psikomotorik), pengetahuan (kognitif) dan sikap (afektif) dengan menggunakan peralatan di laboratorium yang terjadwal. e. Beberapa pihak yang terlibat sebagai pelaksana kegiatan eksperimen (percobaan/penelitian) di laboratorium antara lain pengguna laboratorium, kepala laboratorium, pembimbing praktikum, laboran, asisten praktikum, koordinator asisten praktikum, dan peserta praktikum (praktikan). f. Setiap pengguna laboratorium hendaknya memperhatikan aturan kerja di laboratorium secara umum, persiapan kerja di laboratorium, aturan keamanan kerja di laboratorium, penanganan keadaan darurat (terkena bahan kimia dan sejenisnya, kebakaran, gempa bumi, P3K), penanganan limbah, dan pengklasifikasian bahan kimia dan sejenis B3 (berbau, berbahaya, beracun). EVALUASI (TUGAS) 1. Apa yang dimaksud dengan besaran, satuan, satuan baku dan satuan tidak baku? Jelaskan dengan beberapa contoh? 2. Jelaskan bagaimana hubungan antara sains fisika dengan perumusan metode ilmiah? 3. Mengapa perlakuan dalam membuktikan (menguji) suatu teori fisika harus dilakukan di laboratorium? Jelaskan menurut pendapat Anda! 4. Jelaskan beberapa penggolongan laboratorium fisika! 5. Jelaskan pentingnya eksperimen (percobaan/penelitian) fisika dalam laboratorium? 6. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebagai pengguna laboratorium sebelum melakukan percobaan eksperimen di laboratorium? Jelaskan! Pengantar Laboratorium Fisika 15

16 7. Bagaimana pandangan Anda tentang laboratorium fisika di tingkat Sekolah Lanjutan dan Perguruan Tinggi? Jelaskan perbedaannya? 8. Apa dasar utama dikatakan laboratorium itu berkualitas dan memiliki standar yang baik? 9. Jelaskan apa fungsi dan tujuan serta manfaat laboratorium fisika? 10. Mengapa sains fisika selalu diperlukan untuk melahirkan suatu model, teori, hukum dan azas?. Jelaskan apa maksud dari keempat bagian tersebut? 11. Menurut Anda, bagaimana kedudukan fisika dalam ilmu sains khususnya dibidang teknik, elektronika, ekonomi, dan dunia industri lain? **************************** *******Selamat Bekerja******* Pengantar Laboratorium Fisika 16

KESELAMATAN KERJA DALAM LABORATORIUM KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum

KESELAMATAN KERJA DALAM LABORATORIUM KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum KESELAMATAN KERJA DALAM LABORATORIUM KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum regina_tutikp@uny.ac.id Keselamatan kerja dalam laboratorium kimia harus diusahakan oleh semua personalia yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VII (TUJUH) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BESARAN DAN PENGUKURAN Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu

Lebih terperinci

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Pengukuran Pengukuran A Pengertian Pengukuran Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. B Besaran Pokok dan Besaran Turunan Besaran

Lebih terperinci

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30%

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30% Tim Fisika FISIKA 1. Besaran, Dimensi dan Satuan. Besaran Skalar dan Vektor 3. Mekanika Hukum Newton, Statika, Kinematika, Dinamika 4. Fluida 5. Fisika Termal 6. Gelombang, Akustik (Mekanik), Optik (Elektromagnetik)

Lebih terperinci

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TUJUAN Memelihara lingkungan kerja yang sehat. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja. Mencegah dan mengobati

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI. Silabus

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI. Silabus BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI TIM FISIKA Silabus Pendahuluan, Dimensi dan Satuan Besaran Skalar dan Vektor Mekanika Hukum Newton, Statika, Kinematika, Dinamika Fluida Fisika Termal Gelombang, Akustik (Mekanik),

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 MATERI 1. PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN 2. PENGENALAN VEKTOR 3. KINEMATIKA BENDA : KECEPATAN DAN PERCEPATAN BENDA 4. GERAK 1 DIMENSI, GERAK LINEAR DAN GERAK ROTASI 5. GERAK 2 DIMENSI, GERAK PELURU DAN

Lebih terperinci

Keselamatan kerja di laboratorium

Keselamatan kerja di laboratorium Keselamatan kerja di laboratorium Muchtaridi Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD Pendahuluan Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti dsb melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda dialam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda dialam. Fisika

Lebih terperinci

Bab 1 Besaran dan Pengukuran

Bab 1 Besaran dan Pengukuran Bab 1 Besaran dan Pengukuran Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti "alam". Maka "Ilmu Fisika" adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bendabenda di alam, gejala-gejala alam, kejadian-kejadian

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Kontrak Kuliah dan Pendahuluan Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mata Kuliah : Fisika (3 sks) Semester : I

Lebih terperinci

DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN. MUH. ARAFAH, S.Pd. website://arafahtgb.wordpress.com

DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN. MUH. ARAFAH, S.Pd.   website://arafahtgb.wordpress.com DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com website://arafahtgb.wordpress.com PENGERTIAN Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai/angka,

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN Pengertian Besaran Jumlah. Besaran Pokok

BESARAN DAN SATUAN Pengertian Besaran Jumlah. Besaran Pokok BESARAN DAN SATUAN Pengertian Besaran Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu

Lebih terperinci

BERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA

BERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA BERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA A Definisi : Ruang Lingkup Ilmu Kimia 2. 3. 4. 5. Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain. Secara lengkap,

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Keselamatan Kerja di Laboratorium Keselamatan Kerja di Laboratorium Perhatikan PetunjuKeselamatan kerja Berkaitan dengan keamanan, kenyamanan kerja, dan kepentingan kesehatan, Keselamatan kerja sangat penting di perhatikan dalam bekerja

Lebih terperinci

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4. LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Indralaya, Koordinator Praktikum, Ir. Siti Nurul Aidil Fitri, M.Si. iii

KATA PENGANTAR. Indralaya, Koordinator Praktikum, Ir. Siti Nurul Aidil Fitri, M.Si. iii KATA PENGANTAR Penuntun ini disusun untuk mempermudah mahasiswa memahami praktikum dari mata kuliah Kimia Pertanian. Selain itu, penuntun ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam membuat laporan tetap

Lebih terperinci

- - BESARAN DAN SATUAN

- - BESARAN DAN SATUAN - - BESARAN DAN SATUAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1besaran Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok 1. BESARAN DAN SATUAN 1.1.Pendahuluan Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika dikaji lebih dalam dengan cara mempelajari bagaimana mengukur besaran-besaran yang

Lebih terperinci

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN A. RINGKASAN MATERI Besaran didefinisikan dengan dua cara, yaitu definisi besaran secara umum dan secara fisika. Definisi besaran secara umum adalah segala sesuatu

Lebih terperinci

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Materi Besaran Fisika Pengukuran dan Satuan Satuan Sistem Internasional Penetapan Nilai Satuan SI untuk Besaran Pokok Awalan Satuan Konversi Satuan Pengukuran Pengukuran

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN BAB I BESARAN DAN SATUAN A. Pendahuluan Besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai, yang dapat dinyatakan dengan angka. Pada umumnya besaran memiliki satuan. Satuan Suatu yang digunakam untuk membandingkan

Lebih terperinci

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng HIDROLIKA I Yulyana Aurdin, ST., M.Eng ATURAN PERKULIAHAN 1. TEPAT WAKTU 2. TIDAK MEMAKAI BAJU KAOS DAN SANDAL 3. TAAT SEGALA PERATURAN PERKULIAHAN 4. KEHADIRAN MIN 80% HIDROLIKA 1.1.PENDAHULUAN Hidrolika

Lebih terperinci

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International BAB II DEFINISI DAN SATUAN Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International Beberapa satuan dasar kelistrikan dalam system satuan International. DAFTAR

Lebih terperinci

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan. Sistem Pengukuran Fisika: ilmu yang mempelajari tentang: 1. Benda-benda di alam 2. Gejala / fenomena fisis 3. Kejadian yang berlaku di alam Kajian dalam fisika banyak melibatkan pengukuran besaran-besaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan Fisika Dasar Pengukuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ilmu fisika, pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar, dan pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh

Lebih terperinci

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS : Pengertian Besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas. Sedangkan pengukuran adalah kegiatan mengukur sesuatu, dengan bantuan alat ukur. Contohnya : Suatu saat, kita

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L., M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu FISIKA DASAR Silabi TUJUAN UMUM Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu pengetahuan lainnya. Memberikan ketrampilan dalam penyelesaian

Lebih terperinci

Hasil pengukuran dikalikan demikian juga dengan satuannya mxm xm = m 3. Satuan yang diturunkan untuk luasan menjadi m 3.

Hasil pengukuran dikalikan demikian juga dengan satuannya mxm xm = m 3. Satuan yang diturunkan untuk luasan menjadi m 3. SATUAN/SISTEM SATUAN DALAM PENGUKURAN Untuk menyatakana dan melakukan kalkulasi besaran-besaran fisis, besaran-besaran tersebut harus diartikan mnurut jenis dan besarnya. Standar ukuran bagi setiap jenis

Lebih terperinci

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA. Oleh : Sunarto * Pendidikan Kimia FMIPA UNY Yogyakarta

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA. Oleh : Sunarto * Pendidikan Kimia FMIPA UNY Yogyakarta KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA Oleh : Sunarto * Pendidikan Kimia FMIPA UNY Yogyakarta Keselamatan dan Keamanan Kerja Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety (K3) memerlukan

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisika

Pengukuran Besaran Fisika Pengukuran Besaran Fisika Seseorang melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu acuan. Sehingga mengukur didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan

Lebih terperinci

MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1

MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1 1 MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1 OLEH: TRI NOFIATUN SMP NEGERI 1 KERTANEGARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2 BAB 1 Besaran dan satuan Untuk mendapatkan letupan kembang api yang indah seperti

Lebih terperinci

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu. PENGUKURAN Sifat-sifat fisis suatu benda dapat dipelajari secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mempelajari sifat dan keadaan benda secara kuantitatif diperlukan pengukuran. Perhatikan gambar berikut

Lebih terperinci

ALAT UKUR BESARAN FISIS DAN SISTEM KALIBERASINYA

ALAT UKUR BESARAN FISIS DAN SISTEM KALIBERASINYA ALAT UKUR BESARAN FISIS DAN SISTEM KALIBERASINYA Zuhdan K. Prasetyo Vinta A. Tiarani Disajikan untuk Workshop Koordinator Laboratorium IPA bagi Guru-guru SMP se Jateng di Lab MIPA UNY pada 5 Nopember 2011

Lebih terperinci

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN.

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN. Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki komponen-komponen materi dan interaksi antar komponen tersebut. Contoh : - Bagaimana energi mempengaruhi

Lebih terperinci

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta regina_tutikp@uny.ac.id Keselamatan kerja di laboratorium

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam.

Lebih terperinci

Penuntun Praktikum Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231)

Penuntun Praktikum Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231) Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231) Disusun ulang oleh: Aep Patah, Ph.D Irma Mulyani, Ph.D Dr. Eng. Yessi Permana Ratih Fauziah, M.Si Ela Laelasari, S.Pd Ifam Hernandi, A.Md Laboratorium Kimia Anorganik

Lebih terperinci

HAKIKAT dan PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

HAKIKAT dan PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN HAKIKAT dan PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN Kompetensi Dasar 3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan. Apa ilmu Kimia itu? 1. Ilmu

Lebih terperinci

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam SILABUS Standar Kompetensi : 1. Memahami ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan

Lebih terperinci

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1 SOAL LATIHAN (PREDIKSI UN 2013) Pilihlah jawaban yang benar. 1. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Alat ukur 1 Berat kg Neraca 2 Panjang meter Mistar 3 Suhu celcius Termometer 4 Waktu sekon Arloji

Lebih terperinci

BESARAN DAN PENGUKURAN

BESARAN DAN PENGUKURAN A. BESARAN DAN SATUAN adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan. dalam fisika terbagi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3 45 BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3 A. Pengertian Limbah Di dalam pasal 1 butir 20 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BAB 1: BESARAN DAN SATUAN

BAB 1: BESARAN DAN SATUAN BAB 1: BESARAN DAN SATUAN Ilmu fisika mempelajari berbagai gejala alam, penyebab terjadinya, akibatnya maupun pemakaiannya. Ilmu ini sudah berkembang sangat jauh dan memasuki hampir semua bidang kehidupan

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN BAB I BESARAN DAN SATUAN Kompetensi Inti Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural dengan cara mengamati, mengaitkan, mempertanyakan, menalar induktif, dan mencoba berdasarkan rasa ingin

Lebih terperinci

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting Angka Penting Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com Angka Penting Angka Penting Angka penting adalah Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran angka-angka pasti Angka penting terdiri

Lebih terperinci

BAB I OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA

BAB I OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA BAB I OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA A. Penelitian IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang memperlajari segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Para ilmuwan atau scientist mempelajari

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN Latihan Soal 5.1

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN Latihan Soal 5.1 1. Perhatikan tabel berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN Latihan Soal 5.1 Besaran pokok, satuan dalam Sistem Internasional (SI) dan alat ukur yang sesuai ditunjukkan

Lebih terperinci

Gambar 1.2 Meter Standar yang terbuat dari batang platina iridium Sumber Gambar: a mistar

Gambar 1.2 Meter Standar yang terbuat dari batang platina iridium Sumber Gambar:  a mistar BESARAN POKOK Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan tersendiri. Besaranbesaran tersebut ditetapkan oleh Lembaga Berat dan Ukuran Internasional berdasarkan perjanjian internasional.

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian

Lebih terperinci

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D. 1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM RUANG LINGKUP LABORATORIUM Fungsi Pengertian Tugas dan Tanggung Jawab Wadah untuk melakukan praktik atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan di lingkungan Jurusan Teknologi Hasil

Lebih terperinci

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME 1/7 1. Tujuan a. Agar tercapai keadaan yang aman dan nyaman bagi karyawan/mahasiswa, serta tidak berbahaya bagi lingkungan. b. Karyawan / mahasiswa dapat memahami tentang tindakan pencegahan & penanggulangan

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR A. Pengertian Suhu Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat (

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II Mata Pelajaran : FISIKA Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran Standar Kompetensi 3. Menerapkan prinsip kerja

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pengukuran untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

fisika Kelas Sesi UN IPA-FISIKA SMP 2015 IPA-2014/ Perhatikan gambar termometer celcius dan fahrenheit berikut!

fisika Kelas Sesi UN IPA-FISIKA SMP 2015 IPA-2014/ Perhatikan gambar termometer celcius dan fahrenheit berikut! Sesi 06 Kelas IX fisika UN IPA-FISIKA SMP 2015 IPA-2014/2015 1. Perhatikan gambar termometer celcius dan fahrenheit berikut! Suatu cairan diukur dengan dua termometer, maka besar suhu X yang benar adalah...

Lebih terperinci

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Keselamatan Kerja, Kesehatan & Perlindungan Lingkungan (K3L) Lab Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan Sadari! Area Labtek X (termasuk Lab Pilot & Bengkel2

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian Nasional android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: P CBT

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UMUM Meningkatnya kegiatan pembangunan di Indonesia dapat mendorong peningkatan

Lebih terperinci

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya STANDAR KOMPETENSI Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep besaran dan satuannya. Menguasai konsep dimensi dan angka penting. Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor.

Lebih terperinci

PEDOMAN KESELAMATAN KERJA

PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PEDOMAN KESELAMATAN KERJA Laboratorium Kimia STTN-BATAN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA STTN BATAN Pendahuluan Laboratorium

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Fisika

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Fisika UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Fisika Kelas : 7 Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII (Tujuh) Hari, tanggal : Kamis, 8 Januari 2009 Waktu : 90 menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 03 Tahun 2008 Tanggal : 5 Maret 2008 TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN I. PENDAHULUAN Pengelolaan B3 yang mencakup

Lebih terperinci

Aryadita Minanda Budi Wiratmaka Eppy Nurul C Handini Citraswari Harini Merdekawati Neo Husien N Rahmawati Tri Rohani

Aryadita Minanda Budi Wiratmaka Eppy Nurul C Handini Citraswari Harini Merdekawati Neo Husien N Rahmawati Tri Rohani Aryadita Minanda Budi Wiratmaka Eppy Nurul C Handini Citraswari Harini Merdekawati Neo Husien N Rahmawati Tri Rohani Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat dan/atau konsentrasinya

Lebih terperinci

Termometri dan Kalorimetri

Termometri dan Kalorimetri Termometri dan Kalorimetri 1 Termometri adalah cara penentuan temperatur/suhu Kalorimetri/Kalorimeter cara penentuan jumlah panas Hygrometri/Hygrometer cara penentuan kelembaban udara Suhu adalah ukuran

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur BESARAN DAN SATUAN 1. Pengertian Mengukur Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan anggota tubuhnya untuk mengukur besaran panjang. Misalnya, bangsa Mesir Kuno mendefinisikan standar besaran panjang

Lebih terperinci

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium. 6.5 Tekanan Apa kamu pernah mendengar orang terkena penyakit darah tinggi? Hal itu terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah. Kejadian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besar tekanan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK 1 Lau Maros Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu :

Lebih terperinci

I inci 1/12 kaki K ft 12 inci Y yd 3 kaki M mil 5280 kaki

I inci 1/12 kaki K ft 12 inci Y yd 3 kaki M mil 5280 kaki Sistem Pengukuran A. Satuan Non Standar 1. Panjang Proses pengukuran terdiri dari 3 langkah: a) Tentukan objek dan atribut apa yang akan diukur (panjang, berat, suhu, dsb). b) Tentukan satuan pengukuran.

Lebih terperinci

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN 1. Apa perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan? 2. Mengapa setiap besaran harus memiliki satuan? 3. Apa yang dimaksud dengan sistem satuan internasional?

Lebih terperinci

TONGGIROH, ST. MT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN SEPTEMBER,

TONGGIROH, ST. MT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN SEPTEMBER, PEDOMAN OPERASIONAL LABORATORIUM KIMIA Dr. ADI TONGGIROH, ST. MT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN SEPTEMBER, 2014 Tujuan 1. Memberikan acuan bagi mahasiswa, dosen, asisten

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Kelas / Semester : VII / 1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Standar : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajarai benda-benda alam dengan menggunakan peralatan

Lebih terperinci

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1A WACANA Setiap hari kita menggunakan berbagai benda dan material untuk keperluan kita seharihari. Bagaimana

Lebih terperinci

FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI

FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI FORMULIR PROSEDUR OPERASI STANDAR RISIKO TINGGI Penerapan Formulir Prosedur Operasi Standar Risiko Tinggi disarankan untuk proses, eksperimen, atau manipulasi yang mengandung risiko tinggi dan yang memerlukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai

I. PENDAHULUAN. pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

Lebih terperinci

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran

Lebih terperinci

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744 A. Suhu dan Pemuaian B. Kalor dan Perubahan Wujud C. Perpindahan Kalor A. Suhu Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Seperti besaran

Lebih terperinci

Selamat Datang Di Perkuliahan. Fisika Umum (MA 301) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Selamat Datang Di Perkuliahan. Fisika Umum (MA 301) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Selamat Datang Di Perkuliahan Fisika Umum (MA 301) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini (minggu 1) Silabus Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di Laboratorium Terpadu. Pedoman ini juga disediakan untuk menjaga

Lebih terperinci

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 Mata Pelajaran : IPA - Fisika 1. Perhatikan tabel berikut! No. Nama Besaran Satuan Alat Ukur 1. Panjang kilometer Mistar 2. Massa kilogram Neraca 3. Waktu jam

Lebih terperinci

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Pengukuran, Besaran, dan Satuan B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMA Kristen Eben Haezar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMA Kristen Eben Haezar Kompetensi Inti : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Kristen Eben Haezar Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / 1 Materi Pokok : Pengukuran Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran

Lebih terperinci

Standar Satuan Besaran

Standar Satuan Besaran Standar Satuan Besaran Pelajaran FISIKA Klas X Standar untuk Satuan Panjang Satuan standar untuk panjang adalah meter. Panjang merupakan besaran pokok yang digunakan untuk mengukur jarak antara dua titik

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. 1. b. panjang m besaran pokok ada 7, yaitu No. Besaran Pokok Satuan SI 1. Panjang meter 2. Massa kilogram. Waktu detik 4. Suhu Kelvin. Kuat arus listrik ampere 6. Intensitas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci