BAB I PENDAHULUAN. Masykur dan Fathani (2007:43) menjelaskan ilmu pengetahuan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masykur dan Fathani (2007:43) menjelaskan ilmu pengetahuan matematika merupakan ilmu dasar atau ilmu alat. Hal ini dikarenakan dengan matematika, orang dapat mengatur jalan pikirannya dan memperpandai dirinya. Selain itu untuk dapat mempelajari ilmu pengetahuan yang lain misalnya pada sains, teknologi dan lain sebagainya, langkah awal yang ditempuh adalah menguasai alat atau ilmu dasarnya, yakni matematika. Matematika mempunyai bahasa yang berbeda dengan ilmu - ilmu yang lainnya. Jika akan mempelajari matematika, harus menguasai bahasa pengantar dalam matematika terlebih dahulu. Bahasa matematika berupa simbol-simbol dan angka (Masykur dan Fathani, 2007:43). Simbol-simbol dan angka merupakan bagian dari bilangan dan operasinya. Walle (2008:4) menyatakan bilangan dan operasinya adalah salah satu standar isi matematika pada kelompok pra-tk sampai kelas V SD. Maka dari itu perlu diperhatikan proses pembelajaran matematika khususnya pada tingkat SD. Berdasarkan hasil observasi awal dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika kelas III SDN Juwet 2 masih berpusat pada guru (teacher centered). Metode yang sering kali digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran adalah metode ceramah. Guru tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran matematika. Dalam materi perkalian, guru menyuruh siswa untuk menghafal perkalian. 1

2 2 Berdasarkan pembelajaran matematika seperti yang diuraikan di atas memang ada siswa yang dapat mengerjakan soal operasi hitung bilangan yang telah diberikan guru dengan benar. Namun ada sebagian siswa yang kesulitan mengerjakan soal operasi hitung bilangan tersebut dengan benar. Berdasarkan hasil wawancara tidak jarang siswa yang pada saat materi operasi hitung bilangan diajarkan dapat mengerjakan soal yang diberikan guru. Namun pada kesempatan berikutnya siswa lupa dan kesulitan mengerjakan soal tentang operasi hitung bilangan khususnya perkalian. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa mempunyai daya ingat yang kuat untuk menghafalkan perkalian. Dari 11 jumlah keseluruhan siswa kelas 3 pada tahun pelajaran 2011/2012, terdapat 5 atau 45% siswa yang nilainya belum memenuhi KKM dan 6 atau 55% siswa yang nilainya sudah memenuhi KKM. SDN Juwet 2 menentukan KKM mata pelajaran matematika adalah 70,00. Hasil belajar matematika yang tersebut diatas disebabkan siswa langsung diberikan konsep matematika dan menggunakan drill soal-soal. Metode yang sering kali digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Prasetyono (2008:9-10) menyatakan metode pengajaran dalam mengajar, khususnya mengajar berhitung sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai ketrampilan berhitung. Mengajar berhitung tidak bisa dilakukan dengan cara memaksa. Namun hal yang perlu dilakukan adalah dengan menumbuhkan dan memberi semangat kepada siswa agar mau belajar berhitung dengan perasaan senang dan gembira. Dengan demikian siswa akan lebih memahami materi yang telah diajarkan. Dan materi tersebut dapat melekat pada ingatan siswa. Dengan kata lain hasil belajar siswa menjadi optimal.

3 3 Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari ketuntasan belajarnya, terampil dalam mengerjakan tugasnya, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap pelajaran. Hasil belajar yang optimal merupakan perolehan dari proses belajar yang optimal pula. Untuk memperoleh proses dan hasil belajar yang optimal, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip dan tahap-tahap pembelajaran. (Arifin, 2010:303) Maka dari itu, proses pembelajaran matematika materi operasi hitung bilangan pada kelas III SDN Juwet 2 diharapkan dapat diperbaiki dengan metode jarimatika. Metode jarimatika adalah suatu cara berhitung (operasi penjumlahan, operasi pengurangan perkalian, operasi pembagian) dengan menggunakan jari tangan. Sebelum menggunakan jari untuk berhitung, siswa harus memahami terlebih dahulu cara penggunaan jarinya. Penggunaan metode jarimatika pada operasi penjumlahan, jari tangan harus dibuka. Jari tangan menutup untuk pengurangan. Khusus untuk perkalian, siswa harus paham terlebih dahulu perkalian 1-5. Pada pembagian, posisi jari kanan tertutup adalah hasil pembagian antara nilai satuan dari bilangan yang dibagi dengan bilangan pembagi; dan jari kanan yang terbuka adalah hasil akhir dari pembagian bilangan (Presetyono, 2009:19-78). Menurut Marzuq (2010:51) kelebihan menghitung menggunakan jarimatika antara lain: 1) alatnya adalah jari tangan yang selalu dibawa kemana saja; 2) memberikan visualisasi dalam proses berhitung; 3) mudah dipelajari dan menyenangkan; 4) tidak membebani memori otak si anak 5) melatih motorik anak melalui gerakan jari 6) prosesnya yang menggunakan gerak tangan memiliki daya tarik tersendiri di mata anak.

4 4 Sehubungan dengan belum pernah dilakukan penerapan metode jarimatika pada kelas III SDN Juwet 2 Kab. Kediri, maka perlu diadakannya penelitian terhadap hasil belajar materi operasi hitung bilangan melalui penerapan metode jarimatika dengan judul Penerapan Metode Jarimatika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Siswa Kelas III SDN Juwet 2 Kabupaten Kediri B. Identifikasi/ Fokus Masalah Dari 11 jumlah keseluruhan siswa pada tahun pelajaran 2011/2012, 5 atau 45% siswa yang nilainya belum memenuhi KKM dan 6 atau 55% siswa yang nilainya sudah memenuhi KKM. SDN Juwet II menentukan KKM mata pelajaran matematika adalah 70,00. Berdasarkan hasil wawancara tidak jarang siswa yang pada saat materi operasi hitung bilangan diajarkan dapat mengerjakan soal yang diberikan guru. Namun pada kesempatan berikutnya siswa lupa dan kesulitan mengerjakan soal tentang operasi hitung bilangan khususnya perkalian. Hasil belajar matematika yang tersebut diatas disebabkan pembelajaran matematika kelas III SDN Juwet 2 masih berpusat pada guru (teacher centered). Siswa langsung diberikan konsep matematika dan menggunakan drill soal-soal. Selain itu, dalam materi perkalian guru meminta siswa untuk menghafal perkalian. Dan metode yang sering kali digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Dari uraian permasalahan di atas, maka penyelesaian masalah tersebut dipilih dengan cara perbaikan pada proses pembelajaran. Dalam hal ini adalah dengan menggunakan penerapan metode jarimatika.

5 5 Metode jarimatika adalah suatu cara berhitung (operasi penjumlahan, operasi pengurangan perkalian, operasi pembagian) dengan menggunakan jari tangan Sebelum menggunakan jari untuk berhitung, siswa harus memahami terlebih dahulu cara penggunaan jarinya. Untuk operasi penjumlahan, jari tangan harus dibuka. Jari tangan menutup untuk pengurangan. Khusus untuk perkalian, siswa harus paham terlebih dahulu perkalian 1-5. Pada operasi pembagian, posisi jari kanan tertutup adalah hasil pembagian dari NS (nilai satuan dari bilangan yang dibagi) dengan S 1 (satuan pembagi/jari yang tertutup), dan jari kanan yang terbuka adalah hasil akhir dan pembagian bilangan (Presetyono, 2009:19-78). C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah: 1. Bagaimana penerapan metode jarimatika yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan kelas III SDN Juwet 2 Kabupaten Kediri? 2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa materi operasi hitung bilangan kelas III SDN Juwet 2 Kabupaten Kediri setelah penerapan metode jarimatika? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

6 6 1. Mendeskripsikan penerapan metode jarimatika yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan kelas III SDN Juwet 2 Kabupaten Kediri. 2. Menjelaskan hasil belajar matematika siswa materi operasi hitung bilangan kelas III SDN Juwet 2 Kabupaten Kediri setelah penerapan metode jarimatika. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Manfaat yang diharapkan diantaranya adalah: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan dalam dunia pendidikan mengenai penerapan metode jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak. Diantaranya adalah bagi: a. Siswa 1) Diharapkan siswa merasa senang dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi operasi hitung bilangan, karena siswa diajak belajar matematika dengan media jari tangan masing-masing. 2) Diharapkan siswa mengalami peningkatan terhadap hasil belajar dalam operasi hitung bilangan. b. Guru

7 7 Penelitian ini sebagai salah satu bahan acuan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. c. Sekolah Penelitian ini diharapkan sebagai salah satu bahan acuan untuk memperbaiki pembelajaran matematika di SDN Juwet 2 Kabupaten Kediri. d. Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi peneliti dalam menenerapkan metode jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan. F. Batasan Istilah 1. Hasil belajar adalah hasil nilai individual yang diperoleh siswa melalui tes evaluasi yang diadakan setiap akhir siklus untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar siswa. KKM hasil belajar siswa secara individual adalah 70,00 sesuai dengan ketetapan sekolah. Hasil belajar dalam penelitian ini diukur dari nilai post test individu yang dilakukan setiap akhir siklus. 2. Peningkatan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan yang terjadi pada nilai pre test dan nilai post test setelah akhir siklus I, serta nilai post test setelah akhir siklus II. Kriteria perubahan tersebut meliputi dari yang kurang menjadi baik, dari yang baik menjadi sangat baik. 3. Dalam matematika operasi hitung bilangan ada 4 yaitu operasi hitung penjumlahan, operasi hitung pengurangan, operasi hitung perkalian dan operasi hitung pembagian. Operasi hitung penjumlahan merupakan keseluruhan dalam

8 8 istilah bagian-bagian; operasi hitung pengurangan merupakan bagian-bagian yang hilang; operasi hitung perkalian melibatkan membilang beberapa himpunan yang berukuran sama dan menentukan berapa banyak jumlah seluruhnya (berpikir kelipatan); operasi hitung pembagian merupakan faktor yang hilang dari faktor yang sudah diketahui dan hasil perkaliannya. Walle (2008:150). Adapun yang menjadi pokok dari penelitian ini adalah operasi hitung perkalian. 4. Metode jarimatika adalah cara berhitung (operasi penjumlahan, operasi pengurangan perkalian, operasi pembagian) dengan menggunakan jari tangan. Sebelum menggunakan jari untuk menghitung, siswa harus memahami terlebih dahulu cara penggunaan jarinya. Pada operasi penjumlahan, jari tangan harus dibuka. Jari tangan menutup untuk operasi pengurangan. Khusus untuk operasi perkalian, siswa harus paham terlebih dahulu perkalian 1-5. Operasi perkalian dibagi menjadi beberapa metode, diantaranya metode 1: perkalian 6-10, metode 2: perkalian 11-15, metode 3: perkalian 16-20, metode 4: perkalian 21-25, metode 5: perkalian 26-30, metode 6: perkalian 31-35, metode 7: 36-40, metode 8: perkalian 41-45, metode 9: perkalian 46-50, metode 10: perkalian Pada operasi pembagian, posisi jari kanan tertutup adalah hasil pembagian dari NS (nilai satuan dari bilangan yang dibagi) dengan S 1 (satuan pembagi/jari yang tertutup), dan jari kanan yang terbuka adalah hasil akhir dan pembagian bilangan (Presetyono, 2009:19-78). Pada penelitian ini yang menjadi pokok penelitian ini adalah metode jarimatika untuk operasi hitung perkalian yaitu metode 1: perkalian 6-10, metode 2: perkalian 11-15