Panduan Praktis Daftar Obat-Obatan Pada Pengobatan Massal. I. Obat Analgetik Antipiretik dan Antiinflamasi Non Steroid (OAINS)+Antipirai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Panduan Praktis Daftar Obat-Obatan Pada Pengobatan Massal. I. Obat Analgetik Antipiretik dan Antiinflamasi Non Steroid (OAINS)+Antipirai"

Transkripsi

1 I. Obat Analgetik Antipiretik dan Antiinflamasi Non Steroid (OAINS)+Antipirai A. Analgetik Non Narkotik-Antipiretik Asam Asetil Salisilat (Asetosal) Sediaan : tab 100mg Sebagai antipiresis dan analgetik Anak-anak 15-20mg/kgBB tiap 4-6 jam, max 3,6 gram/hari Dewasa 325mg-650mg tiap 3-4 jam Sebagai obat demam reumatik akut Anak-anak mg/kgBB/hari tiap 4-6jam selama 1minggu,setelah itu dosis diturunkan sampai 60mg/kgBB/hari Dewasa 5-8 gram/hari, diberikan 1gram/kali Sebagai obat arthritis rheumatoid 4-6 gram/hari Efek samping: Iritasi saluran cerna sampai perdarahan lambung pada dosis besar Hepatotoksik berkaitan dengan dosis Urikosurik sangat ditentukan dosis,dll Intoksikasi: salisilismus Asam Mefenamat Sediaan : kap 250mg, kap 500mg 2-3x mg/hari Efek samping: Dyspepsia dan iritasi lambung hipersensitifitas Ibuprofen Sediaan : tab 200mg,tab 400mg Anak : mg/kgbb/hari Dewasa : 4-6X mg/hari Efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan, efek samping lain jarang ditemukan

2 Parasetamol Sediaan : tab 500mg, syr 120mg/5ml,btl 60ml Anak-anak 6-12 tahun 2-4 sendok teh atau mg tiap 4-6 jam 1-5 tahun 1-2 sendok teh atau120mg-250mg tiap 4-6 jam <1tahun ½-1 sendok teh atau 60mg-120mg tiap 4-6 jam Dewasa ½ -1 gram/kali, max 4 gram/hari Efek samping jarang terjadi B. Antiinflamasi Non steroid Na-Diklofenak Sediaan : tab 25mg, tab 50mg Dewasa mg/hari, 2-3 dosis Efek samping mual,gastritis, eritema kulit, sakit kepala, hati-hati pada penderita tukak lambung Piroksikam Sediaan : tab 10mg, kap 20mg untuk penyakit inflamasi sendi: 10-20mg/hari, 1x sehari Efek samping gangguan saluran cerna, pusing, tinnitus, nyeri kepala dan eritem kulit Meloksikam Sediaan : tab 7,5mg, tab 15mg Max 15mg/hari Efek samping: dyspepsia, mual, muntah,sakit perut, kembung,konstipasi, diare,dll C. Antipirai Allopurinol Sediaan : tab 100mg Anak-anak : <6tahun 150mg/hari atau 6-10 tahun 300mg/hari

3 Dewasa : Ringan mg/hari atau Berat mg/hari Untuk penderita gangguan fungsi ginjal dan hiperurisemia sekunder mg/hari Guna; menurunkan kadar asam urat Efek samping: reaksi kulit dan reaksi alergi II. Antiinfeksi A. Antibakteri Betalaktam a. Amoksisilin an hidrat Sediaan : kap 250mg, tab 500mg, syr kering 125mg/5ml,btl 60ml Anak-anak 20-50mg/kgBB sehari dibagi untuk 3x pemakaian atau 1-2 sendok teh ( mg) 3-4xsehari Dewasa 1-2 kapsul 3-4xsehari Efek samping: reaksi alergi, reaksi toksik dan iritasi lokal b. Ampisilin Sediaan : kap 250mg, kap 500mg, syr kering 125mg/5ml,btl 60ml Diberikan sebelum makan Anak-anak mg/kgBB/hari tiap 6jam Dewasa:2-4 gram, untuk 4x pemberian Efek samping : kulit kemerahan, mual muntah, diare Kontra indikasi : hipersensitifitas Tetrasiklin Sediaan : kap 500mg Anak-anak 25-50mg/kgBB/hari (dibagi 4 dosis) Dewasa 4x mg/hari Efek samping o Reaksi kepekaan

4 o Reaksi toksik dan iritatif: iritasi lambung, hepatoksisitas pada dosis besar, menghambat pertumbuhan tulang, disgenesis dan perubahan warna gigi Kloramfenikol Sediaan : kap 250mg, susp 125mg/5ml,btl 60ml Dewasa 50mg/kgBB/hari Efek samping o Reaksi hematologist: depresi sumsum tulang o Reaksi alergi; urtikaria, kemerahan,dll o Reaksi saluran cerna; mual, muntah, diare,dll o Sindrom gray pada bayi prematur yang mendapat dosis tinggi Kotrimoksazol a. Doen I (dewasa) Sediaan : tab sulfametoksazol 400mg+Trimetoprim 80mg, forte (tab sulfametoksazol 800mg+trimetoprim 160mg) Dewasa 2 tablet tiap 12 jam Efek samping: gangguan gastrointestinal, skin rash Kontraindikasi: kerusakan hati, gangguan hematology, hipersensitifitas, wanita hamil, bayi prematur b. Doen II (anak-anak) Sediaan : tab Sulfametoksazol 100mg+trimetoprim 20mg), tiap 5ml susp sulfametoksazol 200mg+trimetoprim 40mg),btl 60ml Anak-anak: Sulfametoksazol 40mg/kgBB/hari dan trimetroprim 8 mg/kgbb/hari (dalam 2 dosis) sda Makrolid a. Eritromisin Sediaan : kap 250mg, kap 500mg Anak-anak 30-50mg/kgBB dibagi dalam 4 dosis Dewasa 1-2 gram/hari dibagi dalam 4 dosis

5 jarang terjadi Efek samping; reaksi kepekaan, yang berat b. Klindamisin Sediaan : kap 150mg, kap 300mg Anak-anak 8-12mg/kgBB sehari dalam beberapa dosis, max25mg/kgbb/hari Dewasa mg tiap 6 jam, max 450mg tiap 6 jam Efek samping: diare, kemerahan kulit sampai SSJ Kuinolon a. Ciprofloksasin Sediaan : tab 250mg, tab 300mg Infeksi saluran kemih: ringan 2x250mg/hari, berat: 2x500mg/hari Infeksi sal.nafas, tulang, sendi, kulit, jar.lunak, ringan: 2x500mg/hari, berat 2x750mg/hari Infeksi sal.cerna 2x500mg, dll Efek samping o Pada sal.cerna:dyspepsia, diare, mual,muntah o Gangguan SSP: pusing,sakit kepala,dll B. Antelmintik Pirantel Sediaan : tab 125mg, tab 250mg 10mg/kgBB dosis tunggal Efek samping : Gangguan saluran cerna, Sakit kepala, dll Kontra indikasi : Bumil, Anak<2tahun C. Antiamuba Metronidazol

6 Sediaan : tab 250mg, tab 500mg, syr 125mg/5ml,btl 100ml Dewasa, intestinal amubiasis: 750mg 3xsehari selama 5-10hari Dewasa, hepatic amubiasis:750mg 3xsehari selama 5-10hari Efek samping o Kadang mual,anoreksia, nyeri epigastrium o Urtikaris, kemerahan pada kulit o Konvulsi f seizure, neuropati perifer, dll D. Antivirus Asiklovir Sediaan : tab 200mg,tab 400mg, salep 5% Untuk infeksi Herpes simpleks virus: terapi awal 5xsehari 200mg selama 10 hari (5 hari untuk rekurensi). Untuk menahan rekurensi herpes genital diberikan dosis 200mg, 3xsehari sampai 6 bulan Untuk herpes genital, salep asiklovir diberikan tiap 3 jam, 6x sehari selama 7 hari Efek samping jarang E. Antifungi Griseofulvin Sediaan : tab 125mg, tab 500mg Dimakan malam hari selama 40 hari Anak-anak 10mg/kgBB/hari (2-4 dosis) Dewasa 500mg-1gram/hari fek samping: hipersensitifitas, dll ontraindikasi: pasien dengan kerusakan hati E K Ketokonazol Sediaan : tab 200mg, krim 2%, 10 gram

7 Diberikan selama 2 minggu, diminum pada pagi hari setelah makan Anak-anak mg/hari Dewasa 200mg/hari Kontraindikasi pada penderita kelainan hepar III. Antiallergi Klorfeniramin (CTM) Sediaan : tab 4mg 0,35mg/kgBB Dapat menyebabkan kantuk IV. Antihipertensi A. ACE-Inhibitor Kaptopril Sediaan : tab 12,5mg, tab 25mg 25mg/hari (dibagi 2 dosis), max100mg/hari Efek samping: Batuk kering, rash, gangguan pengecap,udem angionekrotik, hipotensi simptomatik,dll B. Betabloker Propranolol HCl Sediaan Dosis : tab 10mg, tab 40mg : 40mg/hari (dibagi 2 dosis),max 160mg/hr Efek samping : bradikardi, Insomnia, mual muntah, bronkospasme, dll Kontra indikasi :Syok kardiogenik, asma bronchial, gagal jantung C. Ca-Antagonist Nifedipin Sediaan : tab 10mg, tab 20mg, tab 30mg 3x5mg/hr,max 30mg/hr

8 Efek samping: TD turun secara cepat, refleks simpatis kuat, karena vasodilatasi akut banyak ES seperti sakit kepala, muka merah,dll Kontraindikasi : gagal jantung berat. Verapamil Sediaan : tab 80mg 2x80mg/hari,max 320mg/hari Efek samping : konstipasi, Sakit kepala, mual, dll Kontra indikasi : Syok kardiogenik, hipersensitifitas Diltiazem Sediaan : tab 30mg,60mg 3x90mg/hari,max 360mg/hari Efek samping : bradikardi, pusing, gangguan saluran cerna, dll Kontra indikasi,: Bumil, menyusui, gagal jantung V. Diuretika A. Diuretik Kuat Furosemid Sediaan : tab 40mg 2x20mg/hari,max 80mg/hari Efek samping : Pusing, hipotensi, mual, diare Kontra indikasi ; Bumil, buteki B. Diuretik Tiazid Hidroklorotiazid (HCT) Sediaan : tab 25mg,50mg 1x12,5mg/hari,max 25mg/hari Efek samping : Anoreksia, hipotensi orthstatik, Sakit kepala Kontra indikasi : Anuria, penyakit ginjal dan hati

9 C. Diuretik Hemat Kalium Spironolakton Sediaan : tab 25mg,100mg 2x25-75mg/hr,max 200mg/hr Efek samping : Diare, pusing, Sakit kepala, ulcerasi saluran cerna, dll Kontra indikasi : penyakit ginjal dan hiperkalemia VI. Obat Kardiovaskular A. Antiangina Isosorbid Dinitrat (ISDN) Sediaan : tab sublingual 5mg Pengobatan: ½-1 tablet, dosis ditingkatkan sampai nyeri hilang Pencegahan: 1-2 tablet setiap 2-3 jam Efek samping: hipotensi ortostatik, takikardi,palpitasi, sakit kepala,dll Kontraindikasi: hipersensitif, TD sangat rendah, infark jantung akut, gagal sirkulasi akut VII. Antianemia Asam Folat Sediaan : tab 1mg 1mg/hari - Sulfas Ferosus (SF) Sediaan : tab 300mg 1-3x 300mg - Sianokobalamin (Vit B12) Sediaan : tab 50mcg 3x 50mcg - VIII. Antimigrain

10 Ergotamin Sediaan : tab 1mg Anak-anak >7tahun 1-2mg/hari Dewasa 2-4x 1mg/hari,max 6mg/hari Efek samping: keracunan akut dan kronik, hipersensitifitas Kontraindikasi: penyakit hati dan ginjal infeksi, bumil, Hipertensi, dll IX. Kortikosteroid Deksametason Sediaan : tab 0,5mg 0,2-6 mg/hari Efek samping: mual muntah, penurunan BB, kulit kemerahan, moonface. Kontraindikasi: infeksi jamur sistemik, bumil, buteki. Prednison Sediaan : tab 5mg Artritis : 7,5 mg/hari, dosis terbagi Asma bronchial : 2x 30 mg / hari selama 5 hari Efek samping: mual muntah, penurunan BB, kulit kemerahan, moonface. Kontraindikasi: infeksi jamur sistemik, bumil, buteki. X. Vitamin dan Mineral Asam Askorbat (Vit C) Sediaan : tab 50mg 3 x 50 mg/hari - Piridoksin HCL (Vit B6) Sediaan : tab 10mg

11 Dosis Keterangan : 1x 10 mg/hari :untuk berbagai neuritis Thiamin HCl (Vit B1) Sediaan : tab 50mg pencegahan defisiensi : 2-5 mg/hari pengobatan defisiensi : 3x 5-10 mg /hari untuk berbagai neuritis Vit B kompleks Sediaan : tab 1-3 tablet/hari - XI. Obat Saluran cerna A. Antimaag Antasida Doen I Sediaan : tab AlOH3 200mg+MgOH3 200mg 3x1tablet/hari untuk gejala maag, kunyah sebelum makan Efek samping pada dosis besar antara lain sindrom alkali susu, batu ginjal, osteomalasia,osteoporosis, magnesium menimbulkan diare, aluminium menimbulkan obstruksi Ranitidin Sediaan : tab 150mg 300 mg/malam atau 2x 50 m,g/ hari Efek samping: sakit kepala, mual muntah, diare, dll. Kontraindikasi: hipersensitifiras Simetidin Sediaan : tab 200mg 4x 300 mg/ hari Efek samping: ginekomastia, diare, sakit kepala, dll Kontraindikasi: buteki. hipersensitifiatas B. Antiemetik

12 Metoklopramid Sediaan : tab 5mg, tab 10mg 0,5 mg/kgbb/hari dalam 4 dosis Efek samping: reaksi ekstrapiramidal, galaktorhea, mual, pusing, dll. Kontraindikasi: perdarahan, perforasi dan obstruksi saluran cerna C. Antispamodik Papaverin Sediaan : tab k/p - D. Antidiare (kombinasi), nama dagang New Diatabs Sediaan : tab 600mg Anak-anak (6tahun sampai dibawah 12 tahun); 1 tablet setiap setelah buang air besar, max 6 tablet dalam 24 jam Dewasa dan anak-anak (12 tahun atau lebih); 2 tablet setiap setelah buang air besar,max 12 tablet dalam 24 jam Kontraindikasi: pasien yang harus menghindari konstipasi dan hipersensitifitas Perhatian; jangan digunakan lebih dari 2 hari atau pada demam tinggi,dll XII. Obat saluran nafas A. Antiasma Aminofilin Sediaan : tab 200mg Anak-anak 5mg/kgBB/kali Dewasa 3x mg/hari Efek samping: sakit kepala, pusing,insomnia,nyeri epigstrium Kontraindikasi: hipersansitifitas, ulkus peptikum,dll

13 Efedrin Sediaan : tab 25mg Anak-anak 0,8-1,6mg/kgBB/hari (dibagi dalam 4 dosis) Dewasa 3x10-30mg/kgBB, max 150mg/hari - Salbutamol Sediaan : tab 2mg, tab 4mg Anak-anak 2-6tahun 3-4x 1-2mg/hari Anak-anak 6-12 tahun 3-4x 2mg/hari Dewasa 3-4x 4mg/hari Efek samping: sakit kepala, mual, muntah,iritasi kerongkongan Kontraindikasi: hipersensitifitas, dll B. Antitusif Dekstrometorfan HBr (DMP) Sediaan : tab 15mg, syr 10mg/5ml,btl 60ml Anak-anak 1mg/kgBB/hari (dibagi dalam 3-4 dosis) Dewasa 15-30mg/hari Efek samping: ringan Kontraindikasi: hipersensitifiras C. Ekspektoran Gliseril Guaiakolat (GG) Sediaan : tab 100mg mg/hari dlm 2-4 dosis Efek samping muncul pada dosis besar D. Mukolitik Ambroksol Sediaan : tab 30mg, syr 15mg/5ml Anak-anak <2 tahun sehari 2x7,5mg (2,5ml sirup) 2-5 tahun sehari 3x7,5mg (2,5ml sirup)

14 5-12 tahun sehari 2-3 kali 15mg Dewasa dan anak-anak>12 tahun: sehari3x 30mg untuk 2-3 hari pertama kemudian sehari 3x15mg Efek samping ringan Kontraindikasi: hipersensitifitas E. Ekspektoran+Mukolitik Obat Batuk Hitam (OBH) Sediaan : syr btl 100ml, btl 200ml Dewasa 3x 5ml/hari - XIII. Psikofarmaka A. Antiansietas dan Antiinsomnia Diazepam Sediaan : tab 2mg, tab 5mg anak : 0,12-0,8 mg/kgbb dalam 3-4 dosis dewasa : 4 40 mg / hari dalam 2-4 dosis Efek samping: mengantuk, pusing, lesu, hipotensi orthostatic, tremor, dll Kontraindikasi: glaucoma, penyakit hati dan ginjal B. Antidepresi Amitriptilin Sediaan : tab 25mg mg/hari dalam beberpa dosis Efek samping: mulut kering, mengantuk, hipotensi, takikardia, dll Kontraindikasi: depresi SSP, gangguan darah, dll XIV. Obat THT Kloramfenikol tetes telinga Sediaan : 3%,btl 5ml 2-3 tetes/hri pada telinga yang sakit

15 Efek samping :depresi sumsum tulang, rasa terbakar Kontra indikasi : hipersensitifitas XV. Obat Mata Kloramfenikol Sediaan : salep mata 1%, tube 3,5 gram, tetes mata 0,5%, btl 5ml 2-3 tetes/oles pada yang sakit/hari Efek samping : depresi sumsum tulang, rasa terbakar Kontra indikasi : hipersensitifitas Gentamisin Sediaan : salep mata 0,3%, tube 3,5 gram, tetes mata 0,3% btl 5ml 2-3tetes/oles sehari pada mata yang sakit Efek samping: neurotoxic & nefrotoxic,dll Kontraindikasi: hipersensitifitas Oksitetrasiklin Sediaan : salep mata 1%, tube 3,5 gram 2-3 oles/hari pada mata yang sakit Efek samping: anoreksia, mual muntah,, kulit kemerahan, Kontraindikasi: bumil, hipersensitifitas. XVI. Obat topical kulit A. Antiskabies Salep 2-4 Sediaan : pott 30 gram (salisilat 2%, sulfur 4%) topical 1x1 malam hari - AAV I Sediaan : pott 1x1 malam hari - B. Antiinflamasi dan Antipruritik

16 Hidrokortison Asetat Sediaan : krim 1% tube 5 gram, krim 2,5% tube gram 2-3x /hari dioleskan pada kulit yang sakit Efek samping: rasa terbakar, gatal, hipopigmentasi, miliaria Kontraindikasi: infeksi jamur sistemik, hipersensitifitas C. Antifungi Mikonazol krim Sediaan : krim/salep 2%, tube 10gram dosis kulit 2x/hari dalam 2-4 minggu - AAV II Sediaan : pott topical 1x1 malam hari - D. Antisariawan Gentian violet Sediaan : lar 1% obat tetes sariawan 1x1 malam hari - XVII. Antiseptk dan Desinfektan A. Antiseptik Povidon Iodida (Betadin) B. Desinfektan Rivanol Etanol XVIII. Obat Hipoglikemik A. Sulfonil urea Glibenklamid Sediaan : tab 5mg 2,5 mg/hari dinaikkan 2,5 mg/hari tiap 3-5 hari sampai tercapai control metabolik

17 Efek samping: mual muntah, alergi, dll Kontraindikasi : bumil, dll. Untuk DMdengan under weight Padang, penghujung maret 2008,.. Penyusun: taufik h, s.ked Editor: rhandyka r,s.ked

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/MENKES/SK/I/2005 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/MENKES/SK/I/2005 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 12/MENKES/SK/I/2005 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa dengan telah dilakukannya perhitungan kembali terhadap harga jual obat generik

Lebih terperinci

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/MENKES/SK/XI/2004 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/MENKES/SK/XI/2004 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1239/MENKES/SK/XI/2004 TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperluas akses penggunaan

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN. Kota Sukabumi

ADDENDUM DOKUMEN. Kota Sukabumi Republik Indonesia ADDENDUM DOKUMEN Pengadaan BELANJA BAHAN OBAT-OBATAN Kota Sukabumi Untuk Pelelangan Umum Adendum Dokumen Kualifikasi Jasa Konsultansi perencanaan penyusunan dan penyempurnaan DED Terminal

Lebih terperinci

Nomor: 362 / Jakarta, 25 Mei 2012 Lampiran: 1 Berkas

Nomor: 362 / Jakarta, 25 Mei 2012 Lampiran: 1 Berkas PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN SUKU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KECAMATAN TEBET Jl.Prof Supomo SH N0.54.Telp. 8314955,8294955,8318504 Fax 8296918 E-mail : puskesmastebet@ymail.com Nomor: 362

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN. Kota Sukabumi

ADDENDUM DOKUMEN. Kota Sukabumi Republik Indonesia ADDENDUM DOKUMEN Pengadaan BELANJA BAHAN OBAT-OBATAN Kota Sukabumi Untuk Pelelangan Umum Adendum Dokumen Kualifikasi Jasa Konsultansi perencanaan penyusunan dan penyempurnaan DED Terminal

Lebih terperinci

Ketersedian Obat Tahun 2014

Ketersedian Obat Tahun 2014 Ketersedian Obat Tahun 2014 NO NAMA OBAT SATUAN KEBUTUHAN TOTAL PENGGUNAAN 1 Alopurinol 100 172.700 289.500 2 Aminofilin 200 5.000 40.000 3 Aminofilin injeksi 24 /ml 390 950 4 Amitripilin salut 25 5.200

Lebih terperinci

Ketersediaan Ada/ Tidak JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEPT OKT NOV DES (1) (2) (3)

Ketersediaan Ada/ Tidak JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEPT OKT NOV DES (1) (2) (3) b. FORM PEMANTAUAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN INDIKATOR (20 items) No. PERIODE PELAPORAN : JAN S/D DES 2016 PUSKESMAS KECAMATAN : TEBET ALAMAT : Jl. Tebet Timur II RT 06/05, Tebet Timur Kab/ Kota : Jakarta

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PUKESMAS WONOMERTO TENTANG PELAYANAN OBAT 24 JAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS WONOMERTO,

KEPUTUSAN KEPALA PUKESMAS WONOMERTO TENTANG PELAYANAN OBAT 24 JAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS WONOMERTO, - PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) 58928 PROBOLINGGO 67253 email : puskesmas_wonomerto@probolinggokab.go.id

Lebih terperinci

: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN : Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan Harga Eceran

: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN : Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan Harga Eceran Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R BATUK Butet Elita Thresia Dewi Susanti Fadly Azhar Fahma Sari Herbert Regianto Layani Fransisca Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R BATUK Batuk adalah

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA OBAT UNTUK PENGADAAN PEMERINTAH TAHUN 2012.

MEMUTUSKAN : : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA OBAT UNTUK PENGADAAN PEMERINTAH TAHUN 2012. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

Lebih terperinci

DEFENISI. Merupakan suatu gejala yang menunjukkan adanya gangguangangguan. peradangan, infeksi dan kejang otot.

DEFENISI. Merupakan suatu gejala yang menunjukkan adanya gangguangangguan. peradangan, infeksi dan kejang otot. KELOMPOK IV: Aslida Satiamirna Ernita Eunike V Fatimah Parinduri Happy Monda Lia Realita Mery Zuana Anggreyni Rusman Edi Sri Kurniawati Syaipul Alamsyah Yasmina Ginting Yunita Katarina S NYERI DEFENISI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analgetik-Antipiretik Analgetik merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Nyeri sebenarnya berfungsi sebagai tanda adanya penyakit

Lebih terperinci

FORMULARIUM OBAT PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS R E M B O N

FORMULARIUM OBAT PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS R E M B O N FORMULARIUM OBAT PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS R E M B O N KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS REMBON NOMOR : TENTANG FORMULARIUM PELAYANAN DASAR DI PUSKESMAS REMBON MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat saat ini sudah tidak pasif lagi dalam menanggapi situasi sakit maupun gangguan ringan kesehatannya. Mereka sudah tidak lagi segan minum obat pilihan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A MACAM-MACAM ETIKET ETIKET PUTIH UNTUK OBAT DALAM ETIKET PUTIH UNTUK OBAT SIRUP ETIKET BIRU UNTUK SALEP DAN OBAT TETES

LAMPIRAN A MACAM-MACAM ETIKET ETIKET PUTIH UNTUK OBAT DALAM ETIKET PUTIH UNTUK OBAT SIRUP ETIKET BIRU UNTUK SALEP DAN OBAT TETES LAMPIRAN A MACAM-MACAM ETIKET ETIKET PUTIH UNTUK OBAT DALAM ETIKET PUTIH UNTUK OBAT SIRUP ETIKET BIRU UNTUK SALEP DAN OBAT TETES 190 LAMPIRAN B BLANGKO TURUNAN RESEP DAN NOTA PENJUALAN 191 TAMPAK DEPAN

Lebih terperinci

By: Kelompok 2 Amelia Leona Ayu Afriza Cindy Cesara Dety Wahyuni Fitri Wahyuni Ida Khairani Johan Ricky Marpaung Silvia Syafrina Ibrahim

By: Kelompok 2 Amelia Leona Ayu Afriza Cindy Cesara Dety Wahyuni Fitri Wahyuni Ida Khairani Johan Ricky Marpaung Silvia Syafrina Ibrahim By: Kelompok 2 Amelia Leona Ayu Afriza Cindy Cesara Dety Wahyuni Fitri Wahyuni Ida Khairani Johan Ricky Marpaung Silvia Syafrina Ibrahim Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 05017/SK/KBPOM TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK TAHUN 2001

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 05017/SK/KBPOM TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK TAHUN 2001 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR: 05017/SK/KBPOM TENTANG HARGA JUAL OBAT GENERIK TAHUN 2001 KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Menimbang : a. Bahwa kesinambungan dalam penyediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 386/MEN.KES/SK/IV/1994, untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 386/MEN.KES/SK/IV/1994, untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. IKLAN OBAT Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 386/MEN.KES/SK/IV/1994, untuk melindungi masyarakat akibat dari promosi iklan yang bisa mempengaruhi tindakan pengobatan khususnya

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TELUK WONDAMA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TELUK WONDAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TELUK WONDAMA INFO OBAT Paracetamol 500 mg Parasetamol adalah derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik / analgesik. Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenzen

Lebih terperinci

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA REUMATIK DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA REUMATIK DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA REUMATIK DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 Totok Hardiyanto, Sutaryono, Muchson Arrosyid INTISARI Reumatik adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur

Lebih terperinci

Indonesia Nomor 5112); 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/ VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

Indonesia Nomor 5112); 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/ VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150 Tahun Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

STANDAR SATUAN HARGA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KOTA JAYAPURA

STANDAR SATUAN HARGA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KOTA JAYAPURA STANDAR SATUAN HARGA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KOTA JAYAPURA 10.OBAT OBAT 1 Albendazol suspensi 200 mg/5 ml Dus, @ 10 Botol btl 5,282 2 Albendazol tablet 400 mg ktk 5 strip x 6 tablet tablet 531 3

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 436/MENKES/SK/XI/2013 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 436/MENKES/SK/XI/2013 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 436/MENKES/SK/XI/2013 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 092/MENKES/SK/II/2012 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN 2012

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 092/MENKES/SK/II/2012 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN 2012 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 092/MENKES/SK/II/2012 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

ANALGETIKA. Non-Steroidal Antiinflamatory Drugs (OAINS/Obat Antiinflamasi Non-Steroid) Analgetika opioid. Analgetika opioid

ANALGETIKA. Non-Steroidal Antiinflamatory Drugs (OAINS/Obat Antiinflamasi Non-Steroid) Analgetika opioid. Analgetika opioid ANALGETIKA Analgetika dikelompokkan menjadi 2 : Analgetika opioid NSAID/Non Non-Steroidal Antiinflamatory Drugs (OAINS/Obat Antiinflamasi Non-Steroid) Analgetika opioid Mengurangi nyeri dan menimbulkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302/Menkes/SK/III/2008 TENTANG HARGA OBAT GENERIK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302/Menkes/SK/III/2008 TENTANG HARGA OBAT GENERIK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ] KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302/Menkes/SK/III/2008 TENTANG HARGA OBAT GENERIK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa harga obat generik yang ditetapkan dalam

Lebih terperinci

ANALGETIKA. dr. Agung Biworo, M.Kes

ANALGETIKA. dr. Agung Biworo, M.Kes ANALGETIKA dr. Agung Biworo, M.Kes Analgetika dikelompokkan menjadi 2 : Analgetika opioid NSAID/Non Non-Steroidal Antiinflamatory Drugs (OAINS/Obat Antiinflamasi Non-Steroid) Analgetika opioid Mengurangi

Lebih terperinci

5/7/2012. HM Bakhriansyah, MD., M.Sc., M.Med.Ed Bagian Farmakologi PSPD FK UNLAM

5/7/2012. HM Bakhriansyah, MD., M.Sc., M.Med.Ed Bagian Farmakologi PSPD FK UNLAM 5/7/2012 HM Bakhriansyah, MD., M.Sc., M.Med.Ed Bagian Farmakologi PSPD FK UNLAM 1 Analgetika NON STEROID ANTI-INFLAMATORY DRUGS (NSAIDs) Analgetik OPIOID Indikasi 2 5/7/2012 COX-1 COX-2 PGG2 & PGH2 PGE2

Lebih terperinci

FARMAKOTERAPI ASMA. H M. Bakhriansyah Bagian Farmakologi FK UNLAM

FARMAKOTERAPI ASMA. H M. Bakhriansyah Bagian Farmakologi FK UNLAM FARMAKOTERAPI ASMA H M. Bakhriansyah Bagian Farmakologi FK UNLAM Pendahuluan Etiologi: asma ekstrinsik diinduksi alergi asma intrinsik Patofisiologi: Bronkokontriksi akut Hipersekresi mukus yang tebal

Lebih terperinci

OBAT ANALGETIK, ANTIPIRETIK dan ANTIINFLAMASI

OBAT ANALGETIK, ANTIPIRETIK dan ANTIINFLAMASI OBAT ANALGETIK, ANTIPIRETIK dan ANTIINFLAMASI Oleh dr. Agung Biworo, M.Kes Untuk mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan FK Unlam ANALGETIKA Analgetika dikelompokkan menjadi 2 : Analgetika opioid NSAID/Non Non-Steroidal

Lebih terperinci

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman : Revisi Halaman Kepala 1. Pengertian Malaria adalah suatu infeksi penyakit akut maupun kronik yang disebakan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual

Lebih terperinci

NONSTEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS (NSAID S)

NONSTEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS (NSAID S) NONSTEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS (NSAID S) RESPON INFLAMASI (RADANG) Radang pada umumnya dibagi menjadi 3 bagian Peradangan akut, merupakan respon awal suatu proses kerusakan jaringan. Respon imun,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. RSUD DR M.M Dunda Limboto pada bulan Januari Juni 2012, 70 kasus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. RSUD DR M.M Dunda Limboto pada bulan Januari Juni 2012, 70 kasus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menggunakan data-data dari rekam medik penderita gagal ginjal kronik atau sering disebut CKD (Chronic kidney disease) yang sudah mengalami tahap hemodialisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengembangan turunan asam salisilat dilakukan karena asam salisilat populer di masyarakat namun memiliki efek samping yang berbahaya. Dalam penggunaannya,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rekapitulasi data pasien Gagal Ginjal Kronik di ruang interna wanita RSUP H. Adam Malik Medan Periode September November 2015

Lampiran 1. Rekapitulasi data pasien Gagal Ginjal Kronik di ruang interna wanita RSUP H. Adam Malik Medan Periode September November 2015 Lampiran 1. Rekapitulasi data pasien Gagal Ginjal Kronik di ruang interna wanita RSUP H. Adam Malik Medan Periode September November 2015 NOMOR PASIEN DIAGNOSIS KETERANGAN MASUK RUMAH UMUR HEMODIALISIS

Lebih terperinci

BAB XXXI. Penggunaan Obat-obatan bagi Kesehatan Perempuan. Keputusan meminum obat. Bagaimana meminum obat secara aman?

BAB XXXI. Penggunaan Obat-obatan bagi Kesehatan Perempuan. Keputusan meminum obat. Bagaimana meminum obat secara aman? BAB XXXI Penggunaan Obat-obatan bagi Kesehatan Perempuan Keputusan meminum obat Bagaimana meminum obat secara aman? Meminum obat-obatan dalam buku ini Jenis jenis obat Obat-obatan yang dapat melindungi

Lebih terperinci

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM Annisa Sekar 1210221051 PEMBIMBING : dr.daris H.SP, An PETIDIN Merupakan obat agonis opioid sintetik yang menyerupai morfin yang dapat mengaktifkan reseptor,

Lebih terperinci

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING Oleh : Sri Tasminatun, M.Si., Apt NIK 173 036 PROGRAM STUDI PROFESI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/169/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR HK.02.02/MENKES/651/2016 TENTANG FORMULARIUM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS KESEHATAN. Alamat : Jl. JENDERAL SUDIRMAN NO. 3 TELP BEKASI

PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS KESEHATAN. Alamat : Jl. JENDERAL SUDIRMAN NO. 3 TELP BEKASI PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS KESEHATAN Alamat : Jl. JENDERAL SUDIRMAN NO. 3 TELP. 8894728 BEKASI BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN Nomor: 602.1/04-PAN.Dinkes/VIII/2011 Pada hari ini Kamis tanggal Sebelas

Lebih terperinci

Kriteria Diagnosis Berdasaran IDSA/ESCMID :

Kriteria Diagnosis Berdasaran IDSA/ESCMID : Kriteria Diagnosis Berdasaran IDSA/ESCMID : Kategori Presentasi Klinis Laboratorium ISK non-komplikata akut pada wanita, sistitis non komplikata akut pada wanita Pielonefritis non komplikata akut ISK komplikata

Lebih terperinci

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal Joharman adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap orgisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Dibagi 2 golongan :larut lemak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin yang berlangsung di dalam tubuh manusia (Stryer, 2000). Asam urat memiliki kadar normal dalam darah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir- akhir ini sering dibicarakan tentang boraks yang terdapat pada beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran beberapa bahan

Lebih terperinci

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Gonadotropin korionik (Chorex) Menstimulasi produksi testosteron dan progesteron untuk mengobati hipogonadisme pada pria. Menginduksi ovulasi pada wanita dengan ovarium

Lebih terperinci

ANALISIS GEJALA EFEK SAMPING AMINOFILLIN PADA PASIEN ASMA BRONKIAL RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

ANALISIS GEJALA EFEK SAMPING AMINOFILLIN PADA PASIEN ASMA BRONKIAL RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER ANALISIS GEJALA EFEK SAMPING AMINOFILLIN PADA PASIEN ASMA BRONKIAL RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Parasetamol merupakan obat penurun panas dan pereda nyeri yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Metabolit Fenasetin ini diklaim sebagai zat antinyeri

Lebih terperinci

Profil pasien MRS : 24/02/20014 Nama : Ny. Dartik Umur : 40 tahun Keluhan utama : Sesak nafas Riwayat penyakit sekarang : - batuk sejak 1 bulan

Profil pasien MRS : 24/02/20014 Nama : Ny. Dartik Umur : 40 tahun Keluhan utama : Sesak nafas Riwayat penyakit sekarang : - batuk sejak 1 bulan Profil pasien MRS : 24/02/20014 Nama : Ny. Dartik Umur : 40 tahun Keluhan utama : Sesak nafas Riwayat penyakit sekarang : - batuk sejak 1 bulan terakir, memberat 2 minggu terakir - disertai diare kurang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paguyaman kabupaten Boalemo pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paguyaman kabupaten Boalemo pada 4.1 Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paguyaman kabupaten Boalemo pada tanggal 22 Oktober- 8 November, pada penelitian ini peneliti menggunakan

Lebih terperinci

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol OBAT KARDIOVASKULER Kardio Jantung Vaskuler Pembuluh darah Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung Jenis Obat 1. Obat gagal jantung 2. Obat anti aritmia 3. Obat anti hipertensi 4. Obat anti angina

Lebih terperinci

Pengobatan TB pada keadaan khusus. Kuliah EPPIT 15 Departemen Mikrobiologi FK USU

Pengobatan TB pada keadaan khusus. Kuliah EPPIT 15 Departemen Mikrobiologi FK USU Pengobatan TB pada keadaan khusus Kuliah EPPIT 15 Departemen Mikrobiologi FK USU 1 a. TB pada Kehamilan Pada prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempunyai kemampuan melakukan tugas fisiologis maupun psikologis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempunyai kemampuan melakukan tugas fisiologis maupun psikologis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan sarana penting bagi setiap manusia untuk tetap mempunyai kemampuan melakukan tugas fisiologis maupun psikologis dengan baik. Kebutuhan akan peningkatan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN Nomor : 027/6215/ULP/ /2017 Tanggal : 30 Nopember 2017

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN Nomor : 027/6215/ULP/ /2017 Tanggal : 30 Nopember 2017 P E M E R I N T A H K O T A M A L A N G UNIT LAYANAN PENGADAAN ( U L P ) Jl. Simpang Mojopahit No. 1 Telp. (0341) 324973 Fax. (0341) 324973 Kode Pos 65119 website: http://pembangunan.malangkota.go.id e-mail:

Lebih terperinci

St.Aniah Hardiyanti Sitti Hajar Irmawati Sri Rezeki Amalia Suci Febriyani Suparmin Romi Tuti Ernawati Ulmi fajri Vera Febrianti Yanti Sari Syam

St.Aniah Hardiyanti Sitti Hajar Irmawati Sri Rezeki Amalia Suci Febriyani Suparmin Romi Tuti Ernawati Ulmi fajri Vera Febrianti Yanti Sari Syam MAKALAH FARMAKOLOGI OBAT-OBAT MUKOLITIK KELOMPOK IV St.Aniah Hardiyanti Sitti Hajar Irmawati Sri Rezeki Amalia Suci Febriyani Suparmin Romi Tuti Ernawati Ulmi fajri Vera Febrianti Yanti Sari Syam POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengue. Penyakit DBD tidak ditularkan secara langsung dari orang ke orang, tetapi ditularkan kepada manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Seseorang dapat di katakan hiperurisemia apabila kadar asam urat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat-obatan tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat-obatan tanpa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Swamedikasi (Pengobatan Sendiri). Swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat-obatan tanpa resep oleh seseorang atas inisiatifnya sendiri (FIP, 1999). Dasar hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Influenza (flu) adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat (Abelson, 2009).

Lebih terperinci

Obat. Written by bhumi Thursday, 15 March :26 -

Obat. Written by bhumi Thursday, 15 March :26 - Dalam keseharian hidup kita, kita sangat dekat dengan obat-obatan, apakah karena suatu sakit menahun yang diderita atau yang membantu meringankan rasa sakit saat kita sedang dalam keadaan tidak fit. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemakaian obat banyak sekali yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Pengertian obat itu sendiri merupakan bahan yang hanya dengan takaran tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi (S thypi). Pada masa inkubasi gejala awal penyakit tidak tampak, kemudian

Lebih terperinci

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS dr HM Bakhriansyah, M.Kes., M.Med.Ed Farmakologi FK UNLAM Banjarbaru PENGGUNAAN OBAT PADA ANAK Perbedaan laju perkembangan organ, sistem dalam tubuh, maupun enzim yang bertanggung

Lebih terperinci

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST PENGERTIAN Defisiensi : suatu keaadaan atau kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan sesuatu dari yang seharusnya terpenuhi. Defisiensi zat gizi : suatu keadaan dimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Peresepan Obat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Peresepan Obat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Peresepan Obat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Penelitian ini mengidentifikasi penggunaan obat off-label dosis pada pasien dewasa rawat inap di Rumah

Lebih terperinci

Obat Penyakit Diabetes Metformin Biguanide

Obat Penyakit Diabetes Metformin Biguanide Obat Penyakit Metformin Biguanide Obat Penyakit Metformin Biguanide. Obat diabetes ini bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin, baik pada jaringan hati maupun perifer. Peningkatan sensitivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Swamedikasi 1. Definisi Swamedikasi Pelayanan sendiri didefinisikan sebagai suatu sumber kesehatan masyarakat yang utama di dalam sistem pelayanan kesehatan. Termasuk di dalam

Lebih terperinci

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang memiliki efek analgetik, antipiretik dan antiinflamasi yang bekerja secara perifer. Obat ini digunakan

Lebih terperinci

DENAH APOTEK LAMPIRAN 1

DENAH APOTEK LAMPIRAN 1 116 DENAH APOTEK LAMPIRAN 1 KETERANGAN: 1. Kursi tunggu A. Timbangan badan B. Lemari es minuman 2. Meja konsultasi 3. Rak obat batuk 4. Loket penyerahan obat 5. Rak obat flu 6. Rak obat OTC solid 7. Rak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada periode perkembangan obat telah banyak diberikan perhatian untuk mencari kemungkinan adanya hubungan antara struktur kimia, sifat-sifat kimia fisika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dokter yang umumnya dimulai dari penerimaan resep, pengkajian resep, penyiapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dokter yang umumnya dimulai dari penerimaan resep, pengkajian resep, penyiapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kefarmasian di puskesmas terdiri dari pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik (Kementerian Kesehatan RI, 2014 b ). Pelayanan

Lebih terperinci

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) DEFINISI Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana

Lebih terperinci

DAFTAR OBAT FORMULARIUM NASIONAL UNTUK PROGRAM RUJUK BALI ERA JKN

DAFTAR OBAT FORMULARIUM NASIONAL UNTUK PROGRAM RUJUK BALI ERA JKN DAFTAR OBAT FORMULARIUM NASIONAL UNTUK PROGRAM RUJUK BALI ERA JKN Peresepan Obat Program Rujuk Balik terdiri dari :. Obat Utama. Obat Tambahan Definisi Obat Utama adalah obat kronis yang diresepkan oleh

Lebih terperinci

Lampiran 18 Daftar Obat Wajib Apotek

Lampiran 18 Daftar Obat Wajib Apotek Lampiran 18 Daftar Obat Wajib Apotek DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK NO.1 NO. KELAS TERAPI NAMA GENERIK OBAT INDIKASI 1. Oral Kontrasepsi Tunggal Linestrenol Kontrasepsi 1 siklus 2. Obat Saluran Cerna 3. Obat

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN- LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN- LAMPIRAN LAMPIRAN- LAMPIRAN Perkiraan Biaya Istalasi dan Operasional Sistem Informasi akuntansi Berbasis Komputer Apotek Fatma Medika A. Investasi 1 Set Komputer Pentium IV Rp. 2.500.000,- 1 Set Printer Epson LX

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan kemajuan zaman, penyakit dan infeksi yang menyerang pada manusia semakin berkembang dan menjadi salah satu ancaman terbesar dalam kehidupan.

Lebih terperinci

LEBIH DEKAT DENGAN OBAT

LEBIH DEKAT DENGAN OBAT BUKU PANDUAN LEBIH DEKAT DENGAN OBAT LAILATURRAHMI 0811012047 FAKULTAS FARMASI KKN-PPM UNAND 2011 Bab DAFTAR ISI Halaman I. Pengertian obat 2 II. Penggolongan obat 2 1. Obat bebas 2 2. Obat bebas terbatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e BAB I PENDAHULUAN Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita. Untuk laki-laki,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penggunaan Obat pada Pasien Tukak Peptik di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014

Lampiran 1. Data Penggunaan Obat pada Pasien Tukak Peptik di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014 32 Lampiran 1. Data Penggunaan Obat pada Pasien Tukak Peptik di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014 Ranitidin 500 3x500 2x400 1. 835170 L/34 th Ulcer Metronidazol 50 /amp

Lebih terperinci

BAB II A. TINJAUAN PUSTAKA. obat atau farmakoterapi. Tidak kalah penting, obat harus selalu digunakan secara

BAB II A. TINJAUAN PUSTAKA. obat atau farmakoterapi. Tidak kalah penting, obat harus selalu digunakan secara BAB II A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Obat Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi.

Lebih terperinci

OBAT OBAT EMERGENSI. Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt.

OBAT OBAT EMERGENSI. Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt. OBAT OBAT EMERGENSI Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt. PENGERTIAN Obat Obat Emergensi adalah obat obat yang digunakan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sakit merupakan gangguan psikososial yang dirasakan seseorang, berbeda dengan penyakit yang menyerang langsung pada organ tubuh berdasarkan diagnosis yang

Lebih terperinci

Terms to know! Antiinfeksi dan Antiseptik. Prinsip umum terapi antiinfeksi. Kurva kadar obat dalam darah. Bakterisida atau bakteriostatik

Terms to know! Antiinfeksi dan Antiseptik. Prinsip umum terapi antiinfeksi. Kurva kadar obat dalam darah. Bakterisida atau bakteriostatik Terms to know! Antiinfeksi dan Antiseptik Yori Yuliandra, S.Farm, Apt Infeksi kontaminasi tubuh/ bagian tubuh oleh agen penginfeksi Agen penginfeksi jamur, bakteri, virus, protozoa Antiinfeksi obat untuk

Lebih terperinci

Bidan Neng Uma Akromah, AM. Keb

Bidan Neng Uma Akromah, AM. Keb Bidan Neng Uma Akromah, AM. Keb Jl. Jend. Sudirman Dsn. Sukamulya 34 RT 02/09 Ds. Pucung Kec. Kotabaru Kab. Karawang 41373, Telp. 082110222081 Atas Nama: RINCIAN BIAYA PERSALINAN NO RINCIAN BIAYA KET TOTAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159/MENKES/SK/V/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159/MENKES/SK/V/2014 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159/MENKES/SK/V/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI NOMOR 328/MENKES/SK/IX/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT A.HIPERKALEMIA a. pengertian JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT Hiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi b. penyebab 1.pemakaian obat tertentu yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal misalnya spironolakton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat.

BAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Nyeri merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Diperkirakan satu dari lima orang dewasa mengalami nyeri dan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 persentase jumlah penduduk berdasarkan usia di pulau Jawa paling banyak adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross-sectional dan menggunakan pendekatan retrospektif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. cross-sectional dan menggunakan pendekatan retrospektif, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross-sectional dan menggunakan pendekatan retrospektif, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nekrosis merupakan proses degenerasi yang menyebabkan kerusakan sel yang terjadi setelah suplai darah hilang ditandai dengan pembengkakan sel, denaturasi protein dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi penyakit infeksi dengan menggunakan antibiotik sampai sekarang terus berkembang, penggunaannya pun meningkat (Sherman, 2006). Penyakit infeksi di Indonesia

Lebih terperinci

Radang liang telinga akut maupun kronis akibat infeksi jamur, bakteri, atau virus. Faktor predisposisi: trauma ringan, mengorek telinga.

Radang liang telinga akut maupun kronis akibat infeksi jamur, bakteri, atau virus. Faktor predisposisi: trauma ringan, mengorek telinga. THT Otitis Eksterna (OE) Radang liang telinga akut maupun kronis akibat infeksi jamur, bakteri, atau virus. Faktor predisposisi: trauma ringan, mengorek telinga. Terdapat 2 jenis OE, yaitu OE sirkumkripta

Lebih terperinci

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta NUTRISI PADA ANAK Pemenuhan kebutuhan nutrisi anak Pertumbuhan

Lebih terperinci

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh MONITORING EFEKTIVITAS TERAPI DAN EFEK-EFEK TIDAK DIINGINKAN DARI PENGGUNAAN DIURETIK DAN KOMBINASINYA PADA PASIEN HIPERTENSI POLIKLINIK KHUSUS RSUP DR. M. DJAMIL PADANG SKRIPSI SARJANA FARMASI Oleh YUANITA

Lebih terperinci

PENUNTUN CSL PENULISAN RESEP

PENUNTUN CSL PENULISAN RESEP PENUNTUN CSL PENULISAN RESEP 1 Contents PENUNTUN CSL PENULISAN RESEP... 1 Tujuan (Level Kompetensi 4A)... 3 Skenario 1 Demam dan nyeri... 3 Skenario 2 Batuk... 3 Tugas... 3 Kelompok obat Golongan AINS...

Lebih terperinci

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg dr. Annisa Fitria Hipertensi 140 mmhg / 90 mmhg 1 Hipertensi Primer sekunder Faktor risiko : genetik obesitas merokok alkoholisme aktivitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 0 Desa Lenek Kec. Aikmel EVALUASI LAYANAN KLINIS PUSKESMAS LENEK 06 GASTROENTERITIS AKUT. Konsistensi

Lebih terperinci

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus. CIPROFLOXACIN: suatu antibiotik bagi kontak dari penderita infeksi meningokokus Ciprofloxacin merupakan suatu antibiotik yang adakalanya diberikan kepada orang yang berada dalam kontak dekat dengan seseorang

Lebih terperinci