ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT PERTAMINA TRANS KONTINENTAL CABANG BATAM BERDASARKAN LAPORAN ARUS KAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT PERTAMINA TRANS KONTINENTAL CABANG BATAM BERDASARKAN LAPORAN ARUS KAS"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT PERTAMINA TRANS KONTINENTAL CABANG BATAM BERDASARKAN LAPORAN ARUS KAS TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh: DEWI RIA ELVIRA PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI BATAM 2013

2 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar Nama : Dewi Ria Elvira NIM : Tanda Tangan : Tanggal : 08 Juli 2013 ii

3

4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta ridha-nya sehingga penulis dapat tugas akhir ini. Adapun judul tugas akhir ini adalah Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Berdasarkan Laporan Arus Kas yang disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi Manajemen Bisnis. Penulis menyadari bahwa selama penyusunan tugas akhir ini telah banyak menerima bantuan dan bimbingan baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Orangtua dan adik-adik tersayang yang selalu menjadi motivator terbaik di setiap harinya ketika penulis menemui berbagai hambatan. Semoga saya mampu membalas semua yang telah kalian berikan dengan kebahagiaan dunia dan akhirat. Aaammiiinn 2. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Negeri Batam. 3. Bapak Seto Sulaksono Adi Wibowo, SE, M.Sc. selaku pembimbing tugas akhir penulis yang paling sabar dan menganyomi tugas akhir penulis sehingga mendapat berbagai revisi dan perbaikan mutu tugas akhir penulis. 4. Ibu Ely Kartikaningdyah, SE, M.Si. selaku dosen wali yang cantik dan elegan serta membantu penulis dalam mendapat infomasi seputar perkuliahan. 5. Bapak Irsutami, SE, M.Acc, Ak dan Ibu Arniati SE, M.Si, Ak selaku dosen penguji tugas akhir dan komprehensif penulis. Penulis berterimakasih atas pengalaman berharga selama sidang yang telah diberikan kedua dosen hebat tersebut. 6. Bapak Ilyas atau Wak Yas selaku paman penulis yang memberikan rumah singgahan selama 3 (tiga) bulannya ketika penulis melaksanakan magang di PT Pertamina Trans Kontinenal yang beralamatkan di Kabil. Tanpa iv

5 beliau, penulis pasti akan sangat mengalami kesulitan untuk hal transportasi. Thanks my uncle. 7. PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam yang merupakan perusahaan yang menerima penulis untuk menuntut ilmu lebih dan memberikan kemudahan dalam mengambil data untuk tugas akhir penulis. 8. Para sahabat kampus yaitu D MORST (Dewi, Monica, Riska, Siti dan Teni) community yang selalu bersama-sama menjalani masa kuliah selama 3 (tiga) tahun ini. Semua terasa sangat menyenangkan dan indah ketika dikenang. Terima kasih sahabat-sahabatku. 9. Pacar terbaik yang tampan wajahnya, baik hatinya dan tentunya sangat menyemangati penulis di setiap perjalanan hidup penulis. Sikap dan tingkah lakunya yang tenang, sabar dan rajin sholatnya membuat penulis merasa damai dalam menghadapi semuanya karena dukungannya. Thanks dear. 10. Pihak-pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas semua dukungan dan bantuannya. Semoga penulis dapat membalas semua kebaikan kalian dan berguna untuk kehidupan kalian kelak. Thanks all. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan sangat dibutuhkan penulis agar penulis dapat meningkatkan kualitas penulisan pada karya lainnya. Akhir kata, terima kasih atas semua pihak yang mendukung dan memberi motivasi kepada penulis untuk merampungkan tugas akhir ini dan semoga tugas akhir penulis dapat memberikan manfaat bagi pihak pembaca umumnya. Batam, 08 Juli 2013 Dewi Ria Elvira v

6 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS, /Skripsi/Karya Ilmiah demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Politeknik Negeri Batam Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-FreeRight) atas karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT PERTAMINA TRANS KONTINENTAL CABANG BATAM BERDASARKAN LAPORAN ARUS KAS beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Politeknik Negeri Batam berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (!"#"$"%&), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Batam Pada tanggal : 08 Juli 2013 Yang menyatakan (Dewi Ria Elvira)

7 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Otorisasi... ii Lembar Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah... vi Daftar Isi... vii Daftar Tabel... ix Daftar Gambar...x Daftar Lampiran... xi Abstrak... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan...7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Komponen Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Komponen Laporan Keuangan Definisi, Tujuan dan Aktivitas Laporan Arus Kas Definisi Laporan Arus Kas Tujuan Penyusunan Laporan Arus Kas Aktivitas dalam Laporan Arus Kas Analisi Laporan Arus Kas...15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Metodologi Penelitian Obyek Penelitian Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Visi dan Misi PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Produk atau Jasa PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Penjualan Jasa PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Struktur Organisasi PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam vii

8 3.2.6 Prosedur dan Tata Cara Kerja Displin Pegawai PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam...38 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan dan Analisis Capital Expenditure And Investing Ratio Perhitungan dan Analisis Cash Flow Return Ratio...44 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran...52 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

9 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Penjualan Jasa PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam...26 Tabel 4.1 Perhitungan Operating Investment Ratio...40 Tabel 4.2 Perhitungan Investment/Cash From Operating And Finance Ratio...43 Tabel 4.3 Perhitungan Cash Return On Sales/Revenue Ratio...45 Tabel 4.4 Perhitungan Cash Flow To Net Income Ratio...47 Tabel 4.5 Perhitungan Overall Cash Flow Ratio...48 ix

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Grafik Penjualan Jasa Utama PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam...27 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Multifungsi PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam...33 Gambar 3.3 Struktur Organisasi Keuangan PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam...34 Gambar 4.1 Grafik Operating Investment Ratio Per 2010, 2011 dan Gambar 4.2 Grafik Investment/Cash From Operating And Finance Ratio...43 Gambar 4.3 Grafik Cash Return On Sales/Revenue Ratio...45 Gambar 4.4 Grafik Cash Flow To Net Income Ratio...47 Gambar 4.5 Grafik Overall Cashflow Ratio x

11 DAFTAR LAMPIRAN )*+,(-*. / 0*12*- 34-2*.5**. )*+,(-*. 6 )*,7-*. 8*9*.9 )*+,(-*. : 34-;(2<.9*. )*=* ><9(?7+,*-*2(1 6@/@ )*+,(-*. A B4-*C*?7+,*-*2(1 6@/@ )*+,(-*. D )*,7-*. E-<F?*F 6@/@ )*+,(-*. G 34-;(2<.9*. )*=* ><9(?7+,*-*2(1 6@// )*+,(-*. H B4-*C*?7+,*-*2(1 6@// )*+,(-*. I )*,7-*. E-<F?*F 6@// )*+,(-*. J 34-;(2<.9*. )*=* ><9(?7+,*-*2(1 6@/6 )*+,(-*. /@ B4-*C*?7+,*-*2(1 6@/6 )*+,(-*. // )*,7-*. E-<F?*F 6@/6 '(

12 ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Dewi Ria Elvira : Akuntansi Manajemen Bisnis : Analisis Kinerja Keuangan PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Berdasarkan Laporan Arus Kas Tugas Akhir ini membahas mengenai kemampuan perusahaan dalam mengelola kinerja keuangan perusahaan dengan cara menganalisis laporan arus kas dengan menggunakan perhitungan capital expenditure and investing ratio dan cash flow return ratio. Perhitungan tersebut dapat membuktikan dan memberikan kesimpulan atas kemampuan perusahaan dalam mengelola kas pada setiap periode akuntansi yang berdasarkan pada angka rasio yang telah dihasilkan melalui rumus yang ditentukan. Adapun PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam belum dapat dikatakn baik dalam peningkatan kinerja keuangannya. Hal ini dapat dilihat dari segi manajemen kas perusahaan dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang dinilai dari sisi capital expenditure and investing ratio dan cash flow return ratio. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengambilan sumber data sekunder dan wawancara. Kata kunci: Laporan arus kas, capital expenditure and investing ratio, cash flow return ratio. xii

13 BAB K LMNOAPQRQAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya perusahaan yang ada di Kota Batam sering melakukan aktivitas ekonomi dengan memprioritaskan laba atau keuntungan dimana dewasa ini, perkembangan ekonomi dirasa semakin cepat dan berdampak pada perilaku masyarakat untuk lebih kritis berfikir dalam mengikuti perkembangan informasi pada aktivitas ekonomi tersebut. Salah satu informasi ekonomi yang dapat digunakan pengguna informasi untuk menilai kemajuan aktivitas ekonomi perusahaan adalah laporan arus kas yang merupakan bagian dari laporan keuangan perusahaan. Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi pihak manajemen dan secara eksternal bagi pihak pemodal dan kreditur. Laporan arus kas yang dimanfaatkan oleh pihak internal perusahaan, dapat dimaksimalkan dengan menganalisa laporan arus kas yang telah disusun dan disajikan perusahaan, maka pihak manajemen akan mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan yang telah berjalan dapat dikatakan baik dalam hal memperoleh serta menggunakan kas tersebut pada suatu periode tertentu atau sebaliknya, sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan, laporan arus kas ini akan membantu para pemodal, kreditur, dan pihak lainnya dalam menilai kontiniunitas perusahaan tersebut. Berkaitan dengan analisa laporan arus kas yang begitu besar manfaatnya, secara tidak langsung menuntut para pemakai informasi tersebut untuk memahami laporan arus kas yang telah disusun dan disajikan perusahaan, agar pemanfaatan laporan 1

14 2 arus kas yang telah disusun perusahaan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan pengguna informasi tersebut. Menurut Nasir (2008), laporan arus kas adalah penyampaian informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas entitas selama periode tertentu. Laporan kas juga menyediakan informasi tentang aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan entitas atas dasar kas yang ada. Hal tersebut ditujukan pada laporan arus kas dengan penyusunan laporan arus kas yang menggunakan metode langsung ataupun metode tidak langsung. Laporan arus kas menjabarkan pergerakan kas yang digunakan perusahan untuk aktivitas ekonomi tergambar jelas, maka tidak mengherankan bila perusahaan kerap menggunakan laporan arus kas sebagai media penilaian kinerja keuangan perusahaan tidak terkecuali perusahaan yang bergerak di bidang jasa kemaritiman. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa maritim adalah PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam yang merupakan anak perusahaan Pertamina. Hubungan Pertamina dengan PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam adalah hubungan bisnis murni atas dasar persaingan bebas. PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam yang merupakan salah satu perusahaan bisnis, kerap menyusun laporan keuangan yang salah satunya adalah laporan arus kas. Analisis laporan arus kas sangat penting bagi manajemen sebagai pihak pengambil keputusan dan tentunya bagi pihak eksternal, karena bila perencanaan kas tidak baik, dapat mengakibatkan ketidakstabilan kinerja keuangan perusahaan. Menurut Ritonga (2011), kinerja keuangan perusahaan dikatakan stabil bila pengelolaan kas masuk dan keluar seimbang dan sesuai kebutuhan perusahaan. Kas perusahaan terlalu kecil dalam suatu perusahaan dapat mengakibatkan

15 3 terganggunya kelancaran operasional, investasi dan pendanaan. Tetapi bila kas yang tersedia terlalu besar, menandakan bahwa ada dana perusahaan yang menganggur dan tidak efisien sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan tersebut. Analisis terhadap arus kas sangat berperan dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan dan penting bagi pihak pengguna informasi tersebut, tetapi tidak semua perusahaan menerapkan analisis terhadap laporan arus kas yang telah mereka susun. Perusahaan yang telah menerapkan perhitungan rasio berdasarkan laporan arus kas, belum tentu melakukan analisis dan mengambil kesimpulan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dan penilaian kinerja perusahaan pada periode tertentu. Hal ini terealisasi pada aktivitas ekonomi di PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam yang pelaksanaannya tanpa didasari pada analisis terhadap perhitungan rasio berdasarkan laporan arus kas yang telah perusahaan buat. Perhitungan rasio dan menganalisis laporan arus kas yang telah dibuat perusahaan menjadi tidak maksimal penggunaannya, meskipun terdapat banyak pilihan untuk perhitungan dan cara menganalisis rasio berdasarkan laporan arus kas yang telah disusun. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk analisis laporan arus kas perusahaan yang telah disajikan perusahaan dan dapat menggambarkan kinerja keuangan perusahaan yaitu dengan menggunakan perhitungan rasio capital expenditure and investing ratio dan cash flow return ratio. Berdasarkan penjabaran di atas berkenaan dengan pentingnya pengelolaan arus kas dengan cara menganalisis laporan arus kas perusahaan dengan media

16 4 perhitungan rasio untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, serta didukung oleh data-data dan teori yang selama ini penulis peroleh, penulis sangat tertarik untuk membahas secara detail mengenai AnalisisSinerjaSeuanganp TT ada TertaminaTrans Sontinental UabangVatam VerdasarkanWaporanArus Sas. 1.2 Xumusan Yasalah Berdasarkan latar belakang penulis berkenaan dengan Analisis Kinerja Keuangan pada PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Berdasarkan Laporan Arus Kas, maka penulis merumuskan masalah yaitu: a. Bagaimana kinerja PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam berdasarkan perhitungan capital expenditure and investing ratio periode 2010, 2011 dan b. Bagaimana kinerja PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam berdasarkan perhitungan cash flow return ratio periode 2010, 2011 dan Z VatasanYasalah Ruang lingkup penelitian yang penulis lakukan agar tidak menyimpang dari kerangka berfikir, maka penulis memberikan batasan masalah berkaitan dengan tugas akhir yang ditulis diantaranya adalah: a. Batasan Data Data yang digunakan oleh penulis adalah data yang berkaitan dengan laporan arus kas PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam yang menguraikan sumber dana perusahaan, penggunaan dana perusahaan baik dari segi aktivitas

17 5 operasi, investasi maupun pendanaan perusahaan, laporan laba rugi serta neraca perusahaan pada periode 2010, 2011 dan b. Batasan Lapangan Perusahaan yang menjadi tempat penelitian penulis dalam rangka penyusunan tugas akhir adalah PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam yang bergerak dibidang usaha jasa maritim dan beralamatkan di Jalan Raya Kabil-Nongsa. Data yang dibutuhkan berkaitan dengan departemen atau fungsi akuntansi keuangan perusahaan tersebut, khususnya pada staf kepengurusan penyusunan laporan keuangan PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam. c. Batasan Aspek Adapun beberapa aspek penting yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya: mengalisis dan menarik kesimpulan atas kinerja keuangan PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam periode 2010, 2011 dan 2012 yaitu apakah telah dikatakan baik atau justru sebaliknya berdasarkan perhitungan capital expenditure and investing ratio dan cash flow return ratio. 1.4 Tujuan [enelitian Berdasarkan tema tugas akhir penulis yang berkenaan dengan Analisis Kinerja Keuangan pada PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Berdasarkan Laporan Arus Kas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui bagaimana kinerja PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam berdasarkan perhitungan capital expenditure and investing ratio periode 2010, 2011 dan 2012.

18 6 b. Untuk mengetahui bagaimana kinerja PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam berdasarkan perhitungan cash flow return ratio periode 2010, 2011 dan \anfat]enelitian Penulis berharap penelitian ini berguna bagi semua pihak yang berkepentingan yaitu: a. Bagi penulis Tugas akhir berdasarkan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap kondisi dan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan beberapa rasio dalam menilai keuangan perusahaan melalui laporan arus kas. b. Bagi Pembaca Diharapkan sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti hal yang sama dengan peningkatan kualitas penelitian tersebut, serta menjadi suatu bahan pustaka maupun referensi yang tentunya dapat membantu pembaca, khususnya mahasiswa yang mempunyai minat untuk meneliti laporan arus kas suatu perusahaan dan menganalisis pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan capital expenditure and investing ratio dan cash flow return ratio. c. Bagi Perusahaan Diharapkan menjadi pedoman atau sebagai bahan evaluasi bagi manajemen perusahaan agar dapat dijadikan masukan dan dasar dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan melaksanakan

19 7 analisis laporan arus kas untuk mengatur pergerakan kas dan mempertahankan kontiniunitas perusahaan. 1.6 Sistematika ^_nulisan Pada penelitian ini, sistematika yang digunakan penulis untuk menyusun tugas akhir adalah: `A` a ^EbDAcUdUAb Bab ini berisi uraian tentang latar belakang yang mendasari dilakukannya penelitian ini, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini dan sistematika penulisan dalam menyelesaikan tugas akhir. `A` aa eabfguab ^hstaia Bab ini berisi tinjauan pustaka maupun referensi yang menguraikan tentang landasan teori dan membahas hal-hal yang menyangkut pengertian dasar teori yang relavan dengan penelitian pada tugas akhir yang berkaitan dengan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan berdasarkan laporan arus kas. `A` aaa jetkdkdkga ^lbldaeagb mgb ngj`gogb hjhj ^lohpgcggb Bab ini berisikan tentang obyek penelitian, metode pengumpulan data dan analisis data yang digunakan peneliti untuk membuat tugas akhir, serta sejarah umum perusahaan tempat penulis melakukan penelitian yaitu pada PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam.

20 8 qaq rs tuvqwxwywz Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan secara umum obyek penelitian secara ringkas dan menguraikan tentang analisis data, dengan melakukan perhitungan terhadap laporan arus kas serta laba rugi sebagai pendukung penelitian yang untuk kemudian dilakukannya analisis berdasarkan hasil perhitungan tersebut. qwq V PENUTUP Bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini. Di dalam bab ini disampaikan beberapa kesimpulan serta saran yang relavan dengan temuan atau hasil penelitian yang telah dilakukan dan kepada pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian.

21 { { }} ~} ƒ~ 2.1 e ˆrti dan KŠ pšnen LapŠŒan Ke angan engeržian LapŠŒan Ke angan Menurut Hery (2009), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Munawir (2010), laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dalam hasil - hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan PSAK 1 (Revisi 2009), laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan. Laporan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat di sajikan dalam berbagai cara seperti sebagai laporan arus kas (cash flow), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian terpenting dari laporan keuangan. Maka dapat disimpulkan secara ringkas bahwa laporan keuangan merupakan salah satu media yang menjabarkan informasi keuangan dan pergerakan aktivitas ekonomi perusahaan dalam menghasilkan laba per periode tertentu. Media ini dapat dijadikan pengguna informasi untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan dalam meraih untung atau laba per periode tertentu. 9

22 š œ u žÿ ª («), Ÿ ± y ± Ÿ ± ² ³ Ÿ µ µ Ÿ - Ÿ Ÿ µ µ µ. ³µ³µ Ÿ ± ¹ ²µ Ÿ µ ¹Ÿ ( Ÿ º ) žÿ Ÿ ± ³Ÿº ³µ³ Ÿ µ³ Ÿ ± ³Ÿ, ± ³Ÿ ¹ ¹ µ ³ Ÿ ³ ² ¹ ³ Ÿ µ ¹Ÿ Ÿ Ÿ ª Ÿº ³ Ÿ³µ»µ Ÿ º ¹µ ³ ¹ Ÿ µ² Ÿ ³ Ÿ Ÿ ± µ³µ³ µ µ¹µ ³ Ÿ ³ ² ¹ Ÿ Ÿ ±² ³µ Ÿ ¹ ³Ÿ Ÿ µ ¹Ÿ Ÿ Ÿ ª ª ¼ ±µ Ÿ²Ÿ ³µ» Ÿ Ÿ µ ¹Ÿ žÿ ³Ÿº ³µ³ Ÿ µ³ Ÿ ± Ÿ ±² ³µ - Ÿ ±² ³µ ½ µ y - µ y, ³Ÿ /rugi bersih suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu. Laporan ini dipandang sebagai laporan akuntansi paling penting dalam laporan tahunan. c. Laporan Perubahan Ekuitas Selama Periode Merupakan laporan keuangan yang menunjukan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan ditambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan prive. d. Laporan Arus Kas Selama Periode Merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan

23 11 umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu: kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi dan informasi penjelasan lain. f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi untuk mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, atau entitas mengubah kebijakan akuntansi atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. ¾ ¾ DÀÁÂÃÂÄÂÅ ÆuÇuÈà ÉÈà AÊtÂvÂtÈÄ ËÈÌÍÎÈà AÎus ÏÈÄ ¾ ¾ Ð DÀÁÂÃÂs ËÈÌÍÎÈà AÎus ÏÈÄ Berikut ini merupakan definisi dari laporan arus kas dari berbagai pakar atau ahli ekonomi diantaranya adalah: a. Pengertian Laporan Arus Kas Menurut Hafiz (2009): Laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. b. Pengertian arus kas menurut Skousen (2009): Laporan arus kas (statement of cash flow) adalah laporan keuangan yang melaporkan jumlah kas yang diterima dan dibayar oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

24 12 Maka berdasarkan penjabaran dari kedua ahli ekonomi di atas, dapat simpulkan bahwa laporan arus kas merangkum penerimaan kas dan pengeluaran kas. Laporan arus kas tersebut melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas atau perusahaan yakni: aktivitas operasi, investasi, dan pembelanjaan atau pendanaan baik arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan dan semua kegiatan usaha dan departemen yang ada di perusahaan. ÑÒÑÒÑ ÓÔÕuÖ ØÙ yusu Ö ÚÖÛÜÝÖ AÝus ÞÖß Adapun tujuan dan fungsi dari perhitungan dan penyusunan laporan arus kas adalah: a. Sangat berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi laba perusahaan. b. Laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai kemampuan perusahaan membayar utangnya yang jatuh tempo. c. Menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dan sangat berguna dalam pengambilan keputusan atau kebijakan dalam menjalankan aktivitas ekonomi. ÑÒÑÒà AátâvâtÖß ãöäöå ÚÖÛÜÝÖ AÝus ÞÖß Menurut PSAK No.2 (2009), ada tiga aktivitas yang diperhitungkan pada laporan arus kas yaitu: aktivitas operasi, aktivitas investasi maupun aktivitas pendanaan. Penjabaran aktivitas tersebut sebagai berikut:

25 13 a. Aktivitas Operasi Pada PSAK No. 2 paragraf 13 (2009) dinyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Menurut Syakur (2009), aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Pada umumnya arus kas tersebut berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penentapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 paragraf 14 (2009) adalah: 1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa. 2) Penerimaan kas dari royalti, fee, komisi, dan pendapatan lain. 3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. 4) Pembayaran kas kepada karyawan. 5) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya. 6) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.

26 14 7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. b. Aktivitas Investasi Menurut Syakur (2009), aktivitas investasi yang utama adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan peralatan, dan aktiva lainnya yang tidak dibeli untuk dijual kembali. Aktivitas investasi juga termasuk pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak ditujukan untuk diperdagangkan, seperti halnya memberi dan menagih pinjaman. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 paragraf 16 (2009) adalah: 1) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri. 2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain. 3) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain. 4) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).

27 15 c. Aktivitas Pendanaan Adapun yang termasuk dalam aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian dimana kas diperoleh dari dan dibayarkan kembeli kepada para pemilik dan kreditor, contohnya bila kas yang dihasilkan dari penerbitan saham dan obligasi akan diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Menurut Syakur (2009), aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Pengungkapan arus kas yang timbul dari transaksi ini berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No. 2 paragraf 17 (2009) adalah: 1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya. 2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan. 3) Penerimaan kas dari emisi obligasi dan pinjaman lainnya. 4) Pelunasan pinjaman. 5) Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease). æçè énêëisìêíîïêð Aïus ñêò Menurut Fajarwati (2007), laporan arus kas merupakan laporan yang dapat menggambarkan dan memberikan informasi yang jelas mengenai kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan arus kas bersih dalam periode tertentu.

28 16 Sehingga laporan arus kas sangat perlu untuk dianalisis. Karena dengan analisis laporan arus kas tersebut, maka para pemakai informasi yang menggunakan laporan arus kas dapat menilai kinerja keuangan perusahaan dan mengambil keputusan atau kebijakan berdasarkan laporan arus kas yang telah dianalisis. Laporan arus kas dapat dianalisis dengan menggunakan beberapa rasio diantaranya adalah capital expenditure and investing ratio dan cash flow return ratio. a. Capital Expenditure and Investing Ratio Analisis terhadap laporan arus kas dengan menggunakan capital expenditure and investing ratio dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola harta yang dimiliki oleh perusahaan dan pengeluaran modal untuk meningkatkan harta perusahaan yang ada. Pada capital expenditure and investing ratio terbagi atas dua rasio yang digunakan untuk menganalisis laporan arus kas, yaitu: 1) Operating Investment Ratio Pada perhitungan dengan menggunakan rasio ini, maka dapat mengukur potensial perusahaan dalam membiayai dana yang dihasilkan secara internal yaitu dana yang dihasilkan dan berasal dari aktivitas operasi maupun investasi. Semakin tinggi rasio ini, berarti semakin kecil ketergantungan perusahaan pada pendanaan eksternal atau yang berasal dari aktivitas pendanaan. Berikut ini merupakan rumus yang digunakan untuk perhitungan operating investment ratio adalah sebagai berikut: (óôõ)

29 17 2) Investment/Cash From Operating and Finance Ratio Perhitungan investment/cash from operating and finance ratio dapat menggunakan rumus sebagai berikut: (ö ö) Rasio ini menunjukkan bagaimana investasi dibiayai dengan membandingkan arus kas bersih dari aktifitas investasi dengan arus kas bersih dari operasi dan pendanaan. Mengevaluasi laporan arus kas dengan rasio ini, dapat dinilai dengan semakin rendah nilai rasio berarti semakin rendah proporsi investasi dibiayai dari aktifitas operasi dan pendanaan, hal ini menunjukkan tanda yang baik. b. Cash Flow Return Ratio Analisis terhadap laporan arus kas dengan menggunakan cash flow return ratio dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dalam satu periode tertentu. Pada cash flow return ratio terbagi atas tiga rasio utama yang digunakan untuk menganalisis laporan arus kas. Diantaranya adalah: 1) Cash Return On Sales/Revenue Ratio Cash return on sales/revenue ratio atau sering disebut juga sebagai cash ratio margin, dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk mengubah nilai penjualan atau pendapatan ke dalam kas. Penilaian rasio dikatakan baik apabila semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengubah pendapatan ke kas. Adapun perhitungan yang dapat diterapkan untuk cash return on sales/revenue ratio adalah:

30 18 / (øùú) 2) Cash Flow to Net Income Ratio Pada rasio ini dapat diketahui seberapa besar kas dari aktifitas operasi dibandingkan dengan laba bersih yang diperoleh. Semakin tingginya angka perolehan rasio, maka semakin baik pula arus kas dari aktivitas operasi perusahaan. Perhitungan yang dapat diterapkan untuk mencari cash flow to net income ratio adalah: (øùû) 3) Overall Cash Flow Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan menghasilkan kas dari aktifitas operasi yang dapat digunakan untuk aktifitas pendanaan dan investasi. Semakin tinggi rasio tersebut, maka semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktifitas operasi yang digunakan untuk aktifitas investasi dan pendanaan. Berikut ini adalah rumus perhitungan overall cash flow ratio: (øùü)

31 ÿ ÿ ÿ 3.1 M l l!"!#!! $! #%&##%# '(!& & #)# * ("!+#),( # $! -."#)!# -.#& /0"!"# 1#,#+ 2#"#). 3$#'( 4#+ )5#$! 0,4% '!"!# $# #) )4(&( "(+#& #%6!.!! #$# #6 '.6!"(+#.#&!0 $+# )++(#%# #'0.# #.(& %#& &,#+#! # #",#"( '! #!# %!.5# %(#+#7 &6!++# $#'#" $!"#.!% %&!)'( # #'#%#6 %!.5# %(#+# '.(&#6## ".&,(" $#'#" $!%#"#%#,#!% #"#( "!$#%4# '. '.!0$ 2010, 2011 $# (),. $#"# 4#+ $!,("(6%# '(!& $# #) )4(&( "(+#& #%6!.!! #$# #6 &(),. $#"# &%($.,.('# #'0.# %(#+# %6(&(&4# #'0.# #.(& %#& -."#)!# -.#& /0"!"# 1#,#+ 2#"#) '. 2010, 2011 $# 9:ý9; < =m>=l? #$# '!"!# $# '4 &#!# "(+#& #%6!., '(!& )++(#%# )"0$ $# #) '+()'( # $#"# ("(% ))'.0 6 $#"# $# #%(.#". 3$#'( )"0$ '+()'( # $#"# 4#+ $!+(#%# $# #) '!"!#!! $!#"#.#4# #$# #6A #. 8(),. B#"# 8%($. +()'( # $#"# 4#+ $! #%(%# $+# C#.# '!"! )4!$!%!,$#-,$# ýþ

32 DE FGHFIJKL LGMGHFK NIOIPNIOIQ RSOITGUQ MGTNIOIVUQ VHLKM JVMSHVU OGIVUWVU MGHILVXVVUQ MGHVFIHVUPMGHVFIHVU RVU LGNVWVKUyVY ZVFV FGHLGNIF RKMGHSJGX RVHK MGHILVXVVU yvuw TGU[VRK FGTMVF MGUGJKFKVU MGUIJKLY \GFSRG KUK RKWIUVOVU IUFIO TGTMGHSJGX RVFV FGUFVUW JVMSHVU VHIL OVLQ UGHV]V RVU JVNV HIWK ^_ ^GrtVTKUV _HVUL `SUFKUGUFVJ MGrKSRG DEaEQ DEaa RVU DEaDY ZVtV PRVtV tgrsgnit IUFuO LGJVU[utUyV RKVUVJKLKsNGrRVLVrOVU MGrXKtIUWVU bcdetcf gxdghietjkg chi invgsting kclio RVU bcmn flowkgturn kclio RVJVT rvuwov TGUKJVK OKUGr[V OGIVUWVU MGrILVXVVU FGrsGNIF RKJKXVtRVrK JVMSHVU VrusOVsMGrILVXVVU FG rsgnify VY Wawancara Menurut Sugiyono (2010), wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Wawancara yang digunakan penelitian ini dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan tidak terstuktur karena peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya sehingga wawancara bebas. Pada metode ini wawancara digunakan untuk memperkuat dan memperjelas data. Penulis melakukan wawancara dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan seputar laporan arus kas baik dalam hal perhitungan, penyusunan, penggunaan dan pendistribusian laporan keuangan khususnya laporan arus kas serta pemahaman analisis rasio terhadap laporan arus kas diperusahaan tersebut. Adapun penulis melakukan wawancara terhadap beberapa pihak yang berwenang dan mengetahui detail laporan keuangan perusahaan tersebut

33 op qrstusvstys sqswsx yz{sws yz st}st qst {zt}sws~ sy tust~r zxrt}}s qsus qsus yst} qr{zv wzx qsvr xs~rw wswstƒsvs qs{su z {zvy su { rt {zturt} s}r {zt wr~ qsws zt}s rw u {ry tswr~r~ rtzvˆs z st}st {sqs Š zrts rts Švst~ turtztusw s st} Œsts Œzrqssryst s{ rst rus ss zr qz ožpž ožpp qst ožpo Metode Analisis Data Menurut Sukardi (2004), analisis data secara deskriptif adalah analisis yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang yang memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Adapun metode analisis data yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yang direalisasikan penulis yaitu melalui penelitian kualitatif. Hal ini diwujudkan dengan studi kasus yang terdapat pada perusahaan berkenaan dengan pergerakan kas yang dihasilkan oleh perusahaan dari aktivitas ekonomi yang perusahaan lakukan, terutama yang menyangkut 3 (tiga) aktivitas utama dalam laporan arus kas yang meruipakan topik tugas akhir penulis. Adapun penelitian tersebut dilakukan pada salah satu perusahaan jasa kemaritiman yaitu PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai bulan Pebruari hingga April Penulis mengumpulkan semua data untuk mendukung tulisan ini agar dapat diinterpretasikan sehingga mampu memberikan gambaran yang objektif tentang objek penelitian dan masalah yang diteliti yaitu berkenaan dengan perhitungan laporan arus kas, metode penyajian laporan arus kas yang digunakan, dan

34 š œ žœ žÿ Ÿ šž žœž Ÿ Ÿ ž ž žœ ž œ ž œ ž Ÿž žžœ žÿž žœ ž žœ ž Ÿ žÿ žœ ª«ª rtž œž «žœÿ œš œ œšž ž žœ žtž 3.2 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam ª«ª rtž œž «žœÿ œš œ œšž ª«± ž žœ žtž žwž œyž r žœ œ žœ œž ž ª«ª rtž œž «œ žœ r žœ pž ž tžœ ž ² ³ š ² ² µž žrtž ³tžtus ª«ª rtž œž «œ žœ Ÿ ž ž žœž r Ÿž žžœ žr ª«ª rtž œž ª rÿ r ± ³žžt œ žœ Ÿž ž Ÿ Ÿžr ²² ²² % milik PT. Pertamina (Persero) dan 0,01 % milik PT. Pertamina Training & Consulting. Sejak awal tujuan didirikannya PTK adalah sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri jasa maritim yang berfungsi untuk memberikan dukungan secara total terhadap aktifitas PT. Pertamina (Persero), diantaranya: a. Untuk pengadaan distribusi bahan bakar ke semua pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia yang tidak dapat terjangkau oleh kapal tanker. b. Untuk pengadaan transportasi maritim bagi Pertamina Logistik untuk pengembangan proyek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. c. Bertindak sebagai general agent dan handling agent bagi kapal-kapal tanker milik PT. Pertamina (Persero) yang disewakan. Berdasarkan rincian tugas dan aktifitas perusahaan di atas, maka untuk dapat melaksanakan tugas-tugas di atas, perizinan dari perusahaan harus diubah menjadi perusahaan pelayaran yang spesifik dibidang lepas pantai. PTK diperbantukan pada aktifitas pengembangan PT. Pertamina (Persero) pada tahun 1974, dimana

35 ¹º»rt¼½¾ ¼ ¹À Á¼ Á ½»½Ã»rÀĻŠt¼½æ¼å¼ ¼r½¼Ç¼ ¼p¼Ä Ȼɻ ¾s suply vessel y¼ Á ǾȻü¼t¾ Ê ËÊ ½»Ä¼y¼ ¾ Ǽ ½»½» Êž»ÂÈÃÄÀ̼Ⱦ û Á»ÆÀr¼ ½¾ y¼â Ǽ Á¼sÆʽ¾ Ļüsü ˼¾ Ǽ ÉuÁ¼ »ûrÄʼ ÃÌÀÇ ÊÂȾº ͻĻȼ¾ y¼ pràár¼½ ÂÀ ÈËrÊÂȾ Ê ËÊ ǻÃÀË Æ¼Å¼ Ƽ¼ry¼ Á ƼruǾ ƻļż t¾½urç¼ t» Á¼Å w¾ä¼y¼å Î ÇÀ»È¾¼Ï ¹»rt¼½¾ ¼ лrÈ»rÀÑ ½» ¼r¾Â û ÊÁ¼s¼ Ê ËÊ û Ǿstr¾ÆÊȾ¼ Ƽż Ƽ¼rÏ ½»Ä¾put¾ Â¼Ã¼Ä ÒÂ¼Ã¼Ä Ç¼ Ór»wº ÔÄ»Å È»Æ¼Æ ¾ËÊ Ã¼Ç¼ ˼ÅÊ ÕÖ ØÏ ¹Ù t¾ç¼â ļÁ¾ ż y¼ ½»Ä¼y¼ ¾ ¹º»rt¼½¾ ¼ лrÈ»rÀÑ ¼Â¼ t»t¼ã¾ ÉÊÁ¼ ½»Ä¼y¼ ¾ p»rêè¼å¼¼ ļ¾ y¼ Ǽ ½» ÁÊƼŠ½ÀÇ»Ä Æ¾È ¾È y¼ ½» ɼǾ ûrÊȼż¼ y¼ Á ½» Ó¼r¾ Â»Ê ËÊ Á¼ ¼t¼u profit orientedº ͻļ Éut y¼ ¹Ù ÚÀÂÊÈ Â»Ã¼Ç¼ ¼Â˾ھt¼sĻüsü ˼¾ y¼ Á ½» y»ç¾¼â¼ ƻƻr¼p¼ Å¼Ä È»Æ¼Á¼¾ Æ»r¾ÂÊË Û ¼º Ü»½Æ¼ Ëu»ÂÈÃÄÀ̼Ⱦ ½¾ y¼â Ǽ Á¼sÆʽ¾ Ǿ Ä»p¼sü ˼¾º ƺ Ü» ɼǾ handling agent Ǽr¾ û y»w¼ ¼p¼Ä ½¾Ä¾Â ¹»rt¼½¾ ¼ лrs»rÀÑ Ç¼ Â¼Ã¼Ä Ã¾Å¼Â Â»t¾Á¼º ¼Ç¼ t¼åê ÕÖØØÏ Ã»rÊȼż¼ ½» ȻüǼ ¼ ûr¾z¾ ¼ Ç ¼Ì¾ ¾z¾ Æ¾È ¾È y¼ Á Æ»ÌǼȼ̼»Ì¼ËÊ̼»½»Ì¾ ˼ŠÝÀº Õ Ë¼ÅÊ ÕÖØØ Ð» ¼Ë¼¼ Þļ Á Ǽ» ÁÊȼż Ǽ̾ ¹Ì¼ ÈÃÀrt¼È¾ ß¼utÑ Ç¼r¾ ûrÊȼż¼ ûļy¼r¼ y¼ Á ÈûȾھ Ǿ ƾǼ Á Ä»p¼s ü ˼¾ ½» ɼǾ ûrÊȼż¼ ûļy¼r¼ Ç» Á¼ ÍÎÞ ÝÀº ºàXX - 256/AL.58. Direktorat Umum Komunikasi Kelautan dengan peraturan barunya telah mengeluarkan SIUPAL B.XV-1203/AL.58 pada tanggal 26 Maret 2002 untuk PTK. Mulai tanggal 29 Nopember 2011 sesuai dengan Akta No. 012 tanggal 26 Oktober 2011 Notaris Dewantari Handayani, MPA yang disetujui dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No: AHU AH Tahun 2011 tanggal 29 Nopember 2011, nama PT. Pertamina Tongkang berubah menjadi PT. Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam.

36 áâ Visi dan Misi PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam ãäåæçè éêëê äåè ìêëê íî íïrtåìêèå îråèë ðñèòêèïèòåó ôåõåèö åtåì äåæåt äêøåõårùåè ëïõåöåê õïrêùçòú åû Visi PT. Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Menjadi perusahaan bisnis pelayaran dan jasa maritim kelas dunia. b. Misi PT. Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Melaksanakan kegiatan bisnis perkapalan dan jasa maritim yang berstandar internasional untuk menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya Produk atau Jasa PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam merupakan perusaahan yang bergerak di bidang jasa pelayaran maritim. Perusahaan ini mempunyai beberapa macam kegiatan usaha atau produk penjualan ke para pelanggan yang berupa jasa pelayaran atau kemaritiman. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Pertamina Trans Kontinental ini adalah sebagai berikut: a. Offshore Operation : Operasi perminyakan dilepas pantai. b. Reg supply : Menyediakan perlengkapan pengeboran minyak. c. Anchor Handling : Penyandaran kapal ditengah laut dermaga penuh. d. Ocean Towing : Penggandengan reg atau kapal dilautan. e. Adm Port Handling : Penanganan untuk layanan administrasi pelabuhan (dermaga) membuat laporan berkala kepada pihak terkait dan izin pengaturan. f. Bunker Agent : Jasa untuk memasok bahan bakar gas kapal/tanker.

37 üý þÿ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ t y ÿ r y ÿt Towing & Anchor Handling Vessel anchor Supply Vessel t r r r ÿ y Tugboats t r p ÿt t u p r y ÿ y rup ÿ t kabil marine & oil base ÿ w rt ÿ ÿ t t r ÿrÿ rÿ ÿ t cargo handling r ÿÿt s t r t ÿ t r t rÿ r ÿ y t rÿ r r u r rÿ ÿ ÿ ÿ y y ÿ ÿ ÿ ÿ y ÿ y w warehousing base ÿÿ ÿ y ÿ ÿ rt ÿ ÿ t sýýý!ü " t r open storage yard s#$ %üý " cover storage &'ü " y ÿÿ ÿ ÿ shipping agent ÿ in/out clearance back to back carter ÿ y w rt ÿ ÿ t

38 () Penjualan Jasa PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Selama periode 2010, 2011 dan 2012 *+,-./., ,.1 2, / :67 4.:;. <= <+rt.>71. A.4.1B *.t.> t+r:.-.p pr r6/.:..1 y.1b 4+r62. 3.s.D E./. F3./. y.1b -72.p.r0.1-7.t./9 >+r /. y.1b /2+/7G709 /+-.1B /. ut.>. y.1b >+r t.rb+t -.r7 <= <+rt.>71. A.4.1B *.t.> 4+r-7r7 t+r-7r7.t./h 0+.B+1.1 t.10+r9 0+.B+1.1 6>6>9.->717str.s7 IJKLMingJKL Nustom clearance9 B6-.1B r>.b.9 /+rt. -7C+r/7G70./7 6/.:.D *+r >+r rB+r.0.1 <= <+rt.>71. A.4.1B *.t.> (OPO9 (OPP -.1 (OP(D Tabel 3.1 Penjualan Jasa PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Periode 2010, 2011 dan 2012 No Penjualan Jasa Q RSTUSVTV WTVXSr YZ[\]^_\^_[ ]\YY`\_aZ\]ZZ Q[\QYQ\b[Q\QaY b RSTUSVTV cdud [\`[b\[_a\ya^ [\az]\]`b\b^^ ]\[Y^\Q]^\`ZY [ efdgvgstrtsg hsisus [`Y\Z[Z\`Yb ayb\]a`\b_a _`Y\^aQ\Qa^ Y Handling & Cus. Clearance Q\^`[\b[Q\Z_b [\^Qa\]`Y\ZQZ Y\^ba\[b^\Q[^ Z Gudang dan Dermaga Diversifikasi Usaha TOTAL PENJUALAN Sumber: PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam

39 jk lmnop qr mtmssotuumsnmrvmt nmwwm qr xotrmptmwyttym potzympmt zmsm utmsm ymtu torqrr mtms { otms} sm~ms torsony sotumpmsr votmrvmt qr xotrmp tmwyttym otzmnmrmt urm rv ymtu qmƒmtqrtmsƒrpvmt mqmpmw xonmumr norvy 1,4E ,2E+10 1E+10 8E+09 6E+09 4E+09 2E Gambar 3.1 Grafik Penjualan Jasa Utama PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam Periode 2010, 2011 dan 2012 Sumber: Olahan Sendiri Grafik di atas menjelaskan bahwa tahun 2012 merupakan tahun yang paling tinggi angka penjualannya di segala sektor, terkecuali pada sektor diversifikasi

40 ˆ Š y Œ Ž Ž Œ Ž y Œ Ž Š Ž Š Ž Œ Š ˆŽ Ž y Struktur Organisasi PT Pertamina Trans Kontinental Cabang Batam š Œ ˆ ˆ y Œ š ŽŠ œ Žrt œ ˆ š Ž ž Œ Ÿ t Š str ur š Œ ˆ ˆ Œˆ š ŸŽr ˆ r str ur š Œ ˆ ˆ Œˆ š œ Žrt œ ˆ š Ž ž Œ Ÿ t Ž š š ŽŠ ŒŽr Œ y Œ Žrt ŒŒ Œ w Ž rž urut Žˆ rž ur tž Š Ž Žr ˆ Ž ŒŽr Œ Ž ˆ pr ˆ p Ž Ž Ž w Š ˆŽ ur Š ŽˆŽ š y Œ Žr œ Žrt œ ˆ š Ž ž Œ Ÿ t Œˆ str ˆ ŒŽr Œ w Ž Žr šr ŽrˆŽt ˆŽ Ž Ž ˆ Žr Ž rž ur ut œ Žrt œ ˆ š Ž ˆŽ Œ ˆ Œ ˆ Œ Ž ˆŽ ˆ Ž š Š ˆ t Œ ˆ y Žp ŒŽr Œ ˆŽsu Ž Œ Œ y Œ t t Œ y ŒŽr Œ Ž Žr ˆ Žp rž urut Œ r r str ur š Œ ˆ ˆ œ Žrt œ ˆ š Ž ž Œ Ÿ t y Œ tžr r r I. Manager Cabang ŒŽr Œ Žru wžwž Œ tžrt ŒŒ Œ Œ œ Žrt œ ˆ š Ž ž Œ Ÿ t ur t Œ s Œ ŒŽr Œ r y Š Ž Ž Œ tur Ž Œ w ˆ y Ž Žr ŽrŽ ŽŒ t Œ Ž Œ š šr r Ž Žr y Œ ˆ š ŽŠ ˆ Œ ˆ Œ Ž Œ

41 ª «± ² ³ µ µ² µ y ± ¹ ¹ ± ± ³ µ y º» ±¹¼ ³ ½¹ ¼ ³» ¼ ª ª «² ³ ½¹ ±¾³ ½¹ ± ³ ¼ ¹ ¹» ² ± ³ ³ ³ ¹¼ ¼ ¼¹ ² ± y ± ² ²» ±» ³ ¹¼»»¹ ¹¼ ¼²½ µ y ±» ±¹ ¹ ± ³ ¹¼. II. Kepala Operasi ³ ½ À³ ¼²» ¹³ µ ² ±±² ¹ ² ³ ¹¼ ¼ ¹ ª Á ³¹ ¹ ² ¹± ¼ ±² ³ ½ À³ ¼² ² y ½  ª w ² ±² ± ³ ½ ¾ ³ ½»²½² ¹ ³ ½¾ ³ ½ ³² ²± y ± ½À ¼² ² à ¹ Á»³ º Ä ¹³ ±º Ź½ ¹ Ä» ¹º ²½º Æ µ¹ ± Ç ±º Æ µ¹ ± ¹ È t¹ t u «t ª ª «y² p r rµ À³ r ¼²À ½ ± ² µ ± ³ µ ±» ¹³¹ µ ± ³ y ±» r¹³ ±² r² r rµ À ª ª É ± y ±» ½²put² ±² t À³ r ¼²º»»³ r¼² ³ sur t ¾sur t ³ ½º À ¹» dokumen muatan yang diperlukan. d. Mengatur pelayanan kedatangan serta keberangkatan kapal-kapal, mengadakan riset, survei dan studi masalah pengoperasian dan pengagenan alat-alat apung serta mengevaluasikan sebagai bahan kemungkinan pengembangan. e. Menyampaikan laporan realisasi atau kegiatan keagenan-keagenan kapal tanker atau non tanker ke manager cabang untuk diteruskan ke direktur usaha, mencari relasi pemakaian jasa keagenan kapal (shipingêëìnt ). f. Mempertanggungjawabkan biaya-biaya operasional, mencari persaingan pasar untuk meningkatkan pendapatan biaya khususnya keagenan kapal maupun mempertanggungjawabkan biaya operasional-operasional lainnya, membuat

42 ÍÎ ÏÐÑÒÓÐÔ ÕÖÓÐÑÐ ÕÐÔyÐ ÖØÐÙÐÔÚÐÔ ÐÑÐÏ ØÐÏÐÛ ÜÖÕÝÏÐÔ ÛÖÔyÞÐÑ ÐÔ ØÐÙÐ ÐØßÞ Ü ÙÐÚÞà ÖÑÐØÐ ÑÓÞÔÜÞÑÐÏ yðôú ØÞÙÝÔáÝ ÐÔ Ö âýôúüþ ÖÝÐÔÚÐÔ ã Úã äöôúðøð ÐÔ ÖÓáÐ ÜÐÛÐ yðôú ÕÐÞ ÖÑÐØÐ ÓÖÏÐÜÞ ÑÖÛÐ ÐÞ áðüð shipingåæçnt è III. Kepala Keuangan éøðñýô ÝÓÐÞÐÔ ÙÝÚÐÜ ÕÐÚÞ ÖÑÐÏÐ ÖÝÐÔÚÐÔ ØÞÐÔÙÐÓÐÔyÐ ÐØÐÏÐàê Ðã äöôúþôâòóûðüþ ÐÔ ÖÑÐØÐ ÜÖÏÝÓÝà ÕÐÚÞÐÔëÕÐÚÞÐÔ ÝÔÙÝ ÑÖÛÕÝÐÙÐÔ ÐÙÐÜ ÕÝ ÙÞ ÑÖÛÕÐyÐÓÐÔì ÕÐÞ ÕÖÓÜÞâÐÙ ÒÑÖÓÐÜÞÒÔÐÏ ÛÐÝÑÝÔ ÝÛÝÛ ã Õã äöôú ÒÓØÞÔÞÓ ÑÖ ÖÓáÐ ÛÖÛÕÝÐÙ ÏÐÑÒÓÐÔ ÔÖÓÐíÐ ØÐÔ ÑÖÓàÞÙÝÔÚÐÔ ÓÝÚÞî ÏÐÕÐ ÑÖÓ ÙÓÞwÝÏÐÔì ÛÖÛÕÝÐÙ áýóôðï ÜÖÙÞÐÑ ÕÝÏÐÔ ÛÖÛÕÝÐÙ ïåðñ flow ÐÓÝÜ ÐÜì ÑÖÛÕÝ ÝÐÔ ØÐÔ ÏÐÑÒÓÐÔ ÑÒÜÞÜÞ àýùðôú ÖÑÐØÐ ÑÞàÐ ÖÙÞÚÐ ÛÐÝÑÝÔ ÑÞÝÙÐÔÚ ÑÐØÐ ÑÖÚÐwÐÞ ã íã äöôúðøð ÐÔ ÑÖÔÚÖíÖ ÐÔ ÑÐÔáÐÓ ÖÓáÐ yðôú ÕÖÏÝÛ ØÞÑÖÓÙÐÔÚÚÝÔÚáÐwÐÕ ÐÔ ÒÏÖà yðôú ØÞÏÐÑÒÓ ÐÔ ÖÑÐØÐ ÛÐÔÐÚÖÓ íðõðôú ã Øã äöôyöïöüðþ ÐÔ ÐØßÞÜ ÙÐÚÞà ÖÑÐØÐ ÑÞàÐ ÑÖÛÐ ÐÞ áðüð òóã òörtðûþôð óóðôü ôòôùþôöôùðïì ØÐÔ ÛÖÔÚÐwÐÜÞ ÐÜÞrÐtÐspÖÔÚÐÛÕÞÏÐÔ Ðs Ö ÕÐÔ ã IV. Kepala Perso/Umum éøðñýô urðþðô tuúðs ÕÐÚÞ ÖpÐÏÐ ÑÖrÜÒîÝÛuÛ yðôú törõðúþ ÐtÐs ÕÖÕÖrÐpÐ ØÖÑÐrtÖÛÖÔ ÑÖrÝÜÐàÐÐÔ ØÞÐÔÙÐrÐÔyÐ ÐØÐÏÐàê 1) HRD / Sumber Daya Manusia (SDM) éøðñýô ÝÓÐÞÐÔ ÙÝÚÐsÕÐÚÞ ØÖÑÐrtÖÛÖÔ õö ØÞÐÔÙÐrÐÔyÐ ÐØÐÏÐàê Ðã äöröôíðôð ÐÔ ÑÖÔÚÖÛÕÐÔÚÐÔ ÐrÞr ÖráÐ ØÖÔÚÐÔ ÛÖÛÕÖrÞ ÐÔ ÏÐÑÒÓÐÔ ÐÔÙÒÓ òóã òörtðûþôð óóðôü ôòôtþôöôùðï òýüðtðtðsñörüötýáýðô ÛÐÔÐÚÖríÐÕÐÔÚã Õã äöôyöïöüðþ ÐÔ pöûõðyðrðô ÚÐáÞ ÑÖ ÖráÐ ÜÖtÞÐpÕÝÏÐ Ô ÕÐÞ ÑÖ ÖráÐ ÒÔÙrÐ ì àòôòó ÛÐÝÑÝÔ ÑÖ ÖráÐ tötðpýôùý ØÞtÖrÝÜ ÐÔ Ö ÖÝÐÔÚÐÔ ÝÔÙÝ ÑÖÛÕÐyÐrÐÔì

43 øù úûüýþÿþ þü üýþü þ ÿûüýþü þü ûüþýþ û þ yþüý úûüyþüý û þ þü û þü ûüýûþ þ û û þ û þ þ ü úûþ ûü þ þü þ û þ ÿþü ÿ û û úþüþýû þ þüý úûü þýþ ÿþü úûüû þü ûÿ üþü û û þ û üýýþ üý üýþü þúþü þ ú ü ÿþü û ú þ 2) Pengawas Logistik ûüýþwþ ý ûüýþÿþþü þ þüý þ þüý þü û ýþ úûþ þü ûüýþwþþü û þÿþ ûüýþÿþþü ûúû þ þ þü üûü þ ýûÿ üý þü úþ ÿ üþ ûüÿþ þþü þ ÿþü þ þüý þüý üþü þ üüyþ þ yþüý ÿ ûwþ þü û þÿþ þ û ýþ úþ ü ýûÿ üý þü yþüý ÿ þ þ ûüÿ 3) Pengawas Jasa-jasa ÿþ ü þ þü ýþ þý ûüýþwþ þþ ÿ þü þ þüyþ þÿþþ þ ûú þ (purchase order) ü ûüýþÿþþü úþ û þúþ û þ þþ þþ û þ úûüyûûþ þü ÿþü úûüýþÿ þ þü ûüýþÿþþü úþ û þ þ þ þ þ ú yþüý ûþ ÿ û û þü þ ûüýþÿþ þü ûüýþÿþþü þ sþü ü ÿ ÿ str þü û úþ üýúþ üý û yþüý tûþ ÿ ût û úþüýûrþ þüý ûüýþÿþþü þþtþþt úþ þüýýþ þü ÿûüýþü úûú þt þ þü ûüýþÿþþü úþtûr þ yþüý ûþ ÿ û þr þü ÿþr þüýýþrþü ûr þ þþü 4) Pengawas Fire Safety & Security ÿþ ü þ þü ýþs þý ûüýþwþs fire safety & security ÿ þü þrþüyþ þÿþþ þ ûüý rÿ ü r þüýý þ û þ ü úûü þýþ ûþúþüþü ÿþü ûtûrt þü ÿ üý üýþü ûr þ þrus û þrúþ þü ûrtþú üþ þü ü üûü þ þ þüý þtþú

44 !"#$%&% %'"( )"*+'%,%%# %-. /- 0%(+ 12)%* 2%+)+# /- Gedung Kabil menyelidiki permasalahan yang menyangkut kerahasiaan perusahaan baik pencurian, penganiayaan maupun penipuan. c. Mengkoordinir anggota untuk mengawal kasir yang akan mengambil uang kas ke bank agar aman dari tindakan kriminal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun 23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Arus Kas 2.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep, Kontruksi, dan Variabel Penelitian Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja manajemen, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja manajemen, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan inti dari pelaporan keuangan. Isi laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan perusahaan, laporan kinerja manajemen, laporan

Lebih terperinci

menetapkan olahraga perlu makin ani bagi setiap anggota masyarakat, nasional yaitu memasyarakatkan masyarakat. Tak hanya itu saja

menetapkan olahraga perlu makin ani bagi setiap anggota masyarakat, nasional yaitu memasyarakatkan masyarakat. Tak hanya itu saja ! " # $ $ %! & '! ( ) ) ' * % ) ' # + )! )! ' ),! &! ) % ( - ( " ( # + & ( )! &! ) %. % & ' (! # ' ) + #! ) ' $ ) ( / * * * 0 1 ) ' ( ( ) ( +! +! ' ( % $ ) ( & + / $ & 0 2 3 4 5 6 4 7 8 9 4 5 : ; 4 < =

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala kecil, menengah dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Informasi Akuntansi dan Keuangan 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi dan Keuangan Menurut Mulyadi (2002) informasi sebagai suatu fakta, data, pengamatan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) menyebutkan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Arlina et al (2014), yang menguji Pengaruh informasi arus kas, laba kotor, ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Arus Kas Pada tahun 1987, Financial Accounting Standars Board (FASB) mengeluarkan Statement Nomor 95 tentang kewajiban menyusun laporan arus kas (Statement

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat situasi politik ekonomi yang terjadi saat ini, perkembangan perusahaan banyak mengalami hambatan. Keadaan ini mengharuskan pimpinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Definisi Laporan Keuangan Menurut Djarwanto (2001), laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi perkembangan dunia usaha yang semakin berkembang pesat hal ini menyebabkan persaingan bisnis antar satu perusahaan dengan yang lainnya semakin

Lebih terperinci

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS A. Definisi 01. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas Bank selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF POLITEKNIK NEGERI AMBON

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF POLITEKNIK NEGERI AMBON 38 ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF POLITEKNIK NEGERI AMBON ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan posisi keuangan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pasar Modal Indonesia a. Pengertian Pasar Modal Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai BAB II T1NJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2002 dalam KDPPLK par. 07 menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kas 2.1.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Gambaran tentang perkembangan finansial dari suatu perusahaan dapat diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Teori agensi muncul karena adanya permasalahan agensi saat pengurusan suatu perusahaan terpisah dari pemiliknya. Menurut Jensen dan Meckling

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. EPSINDO JAYA PRATAMA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. EPSINDO JAYA PRATAMA ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. EPSINDO JAYA PRATAMA Nama : FITRI SUNDARI NPM : 22211925 JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : SRI SAPTO DARMAWATI, SE., MMSI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH: 1. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberi bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia membutuhkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI Penelitian pengaruh informasi laba dan arus kas terhadap harga saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia membutuhkan kajian teori sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Rumah sakit memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Kas Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2012), pengertian laporan arus kas adalah : Arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Setara kas (cash equivalent)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan informasi yang lengkap dan berkualitas dalam berbagai bentuk sangat dibutuhkan seiring dengan perubahan yang semakin cepat pada perekonomian

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2010:2) : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Hutang 1. Pengertian Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sekarang. Penelitian terdahulu meliputi : Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Widya Trisnawati adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sekarang. Penelitian terdahulu meliputi : Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Widya Trisnawati adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitan Terdahulu Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian dengan terlebih dahulu melihat antara persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas yang disajikan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Return saham merupakan ukuran yang dilihat oleh investor yang akan melakukan investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010) konsep return

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan era globalisasi yang semakin berkembang pesat dan juga sangat mempengaruhi kemajuan perkembangan dunia usaha, Indonesia merupakan salah satu negara yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun

Lebih terperinci

IAS 7 Laporan Arus Kas

IAS 7 Laporan Arus Kas IAS 7 Laporan Arus Kas Pendahuluan Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Distress Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau krisis. Kondisi financial distress

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di latar belakangi oleh adanya peningkatan keuntungan yang cukup berarti dari sektor

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah sejarah. Persepsi tersebut tergantung dan masing-masing pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Keuangan Manajemen sebuah perusahaan harus dapat menjaga agar kinerja keuangan perusahaannya selalu dalam kondisi yang sehat agar mampu mengantisipasi setiap keadaan

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Dedi Aji Hermawan (2012) Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh DER, EPS, dan NPM terhadap return saham perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal. Pasar modal memberikan jasanya yaitu dengan menjembatani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, bukan itu saja laporan keuangan juga sebagai dasar menentukan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007;207) pengertian analisis adalah: "Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil".

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang mengandung pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak pihak yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak pihak yang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Hery (2008:15) pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditur, dan pemakai eksternal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Menurut kamus akuntansi edisi kedua oleh Abdullah (1993:176), laporan keuangan adalah laporan-laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. 1.1 Data Responden. : Irwan Syafrudin. : Tax Accounting Manager. 1.2 Hasil Wawancara

LAMPIRAN A. 1.1 Data Responden. : Irwan Syafrudin. : Tax Accounting Manager. 1.2 Hasil Wawancara LAMPIRAN 80 81 LAMPIRAN A WAWANCARA EVALUASI KETEPATAN PELAPORAN KEUANGAN TERHADAP STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM SEBAGAI DASAR PENGUNGKAPAN KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT Jasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi komitmen Pemerintah untuk mengembangkan ekspor non migas nasional.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS MANAJEMEN KEUANGAN II[TYPE THE COMPANY NAME] ANALISIS DANA DAN ARUS KAS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 02 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISIS DANA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setelah adanya deregulasi dalam pasar modal dan situasi kebijakan uang ketat yang mulai berlaku pada tahun 1991, banyak perusahaan melakukan go public

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Current Ratio (CR) Pengertian rasio aktiva lancar menurut Suad Husnan dan Enny Pujiastuti (2006:72): Rasio aktiva lancar adalah rasio mengukur seberapa

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

METODE PENETAPAN HARGA WAJAR TERHADAP PRAKTIK TRANSFER PRICING DI KPP PRATAMA BATAM

METODE PENETAPAN HARGA WAJAR TERHADAP PRAKTIK TRANSFER PRICING DI KPP PRATAMA BATAM METODE PENETAPAN HARGA WAJAR TERHADAP PRAKTIK TRANSFER PRICING DI KPP PRATAMA BATAM TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh : Muhammad Fadli 3110911009 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Laporan Arus Kas 2.1.1Pengertian dan Tujuan Arus Kas Di dalam melakukan kegiatan usaha, suatu perusahaan memerlukan kas untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan

Lebih terperinci

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut: Contoh Soal Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut: Dari data di atas, buatlah: 1. Laporan laba rugi 2. Laporan Perubahan Modal 3.

Lebih terperinci

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus Arniati, Ditta Viviane Politeknik Batam Jl. Parkway, Batam Center, Kepulauan Riau Abstrak Format laporan keuangan perusahaan berbeda-beda, tergantung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Fakultas 06FEB LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani Program Studi S1 Akuntansi Fitri Indriawati, SE., M.Si Laporan Arus Kas PSAK 2 Informasi arus kas entitas berguna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar keuangan dari sebuah organisasi. Laporan keuangan di buat atau diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan oleh : ERISKA RATILHA NIM 1105082135 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut sebagai

Lebih terperinci

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas

Lebih terperinci