MAKALAH KONSINYASI. Oleh : ROMY NUGRAHA AKUNTANSI 7

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH KONSINYASI. Oleh : ROMY NUGRAHA AKUNTANSI 7"

Transkripsi

1 MAKALAH KONSINYASI Oleh : ROMY NUGRAHA AKUNTANSI 7 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2013/2014

2 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillahirobbil alamiin, tiada kata yang dapat penulis sampaikan selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan ridho-nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, mengenai: Konsinyasi pada Toko Buku Ramedia. Dalam penulisan Makalah ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka segala macam hambatan dapat teratasi. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang membantu, semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dengan limpahan rahmat- Nya. Akhirnya semoga Makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan pembacanya. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Page2

3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan... 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Konsinyasi... 5 BAB III KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Page3

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya jumlah pelanggan atau calon pelanggan pada setiap daerah atau wilayah adalah terbatas. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan volume penjualan tidak akan mencapai hasil yang maksimal apabila tidak disertai dengan usaha untuk memperluas daerah pemasaran. Usaha untuk memeperluas daerah pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti konsinyasi, pembukaan agen penjualan, serta pembukaan kantor cabang. Salah satu perusahaan yang melakukan penjualan secara konsinyasi adalah Penerbit Pro-U Media. Perusahaan ini melakukan penjualan buku secara konsinyasi dengan pihak toko buku. Dengan demikian, makalah ini akan membahas mengenai penjualan secara konsinyasi antara penerbit Pro-U Media dan TB Ramedia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu Konsinyasi? 2. Pihak yang terlibat dalam Konsinyasi? 3. Bgaimana akuntansi konsinyasi? Page4

5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsinyasi Pengertian Konsinyasi Konsinyasi adalah penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat, sedang pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner. Pada dasarnya semua penjualan konsinyasi tersebut adalah: - Unsur perjanjian - Unsur pemilik barang - Unsur pihak yang dititipi barang - Unsur barang yang dititipkan - Unsur penjualan - Unsur komisi Mengabaikan salah satu unsur tersebut akan membuat transaksi tidak dapat disebut penjualan konsinyasi, oleh karena itu seluruh unsur tersebut harus ada pada saat penjualan konsinyasi. Dan adapun pihak pihak yang terlibat dalam konsinyasi sebagai berikut : Page5

6 Konsinyor (Consignor) Pihak yang memiliki barang. Konsinyi (Consignee) Pihak yang mengusahakan penjualan barang. Alasan Konsinyor 1. Memungkinkan produsen memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, terutama : barang baru, barang mahal, harga berfluktuasi 2. Memperoleh spesialis penjualan 3. Harga jual eceran dapat dikendalikan Alasan Konsinyi 1. Terlepas dari resiko kegagalan penjualan barang 2. Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari 3. Kebutuhan modal kerja berkurang Kontrak Kerja (Hak & Kewajiban Konsinyi) Hak Konsinyi : 1. Berhak memperoleh penggantian biaya dan imbalan penjualan 2. Berhak menawarkan garansi atas barang tersebut Kewajiban Konsinyi : 1. Harus melindungi barang konsinyasi 2. Harus menjual barang konsinyasi 3. Harus memisahkan secara fisik barang konsinyasi dengan barang dagangan lainnya 4. Mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi Page6

7 Akuntansi Konsinyasi 1. Transaksi konsinyasi harus diikthisarkan terpisah dan laba atas masing-masing konsinyasi harus dihitung terpisah dari laba penjualan regular 2. Transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain Kegiatan konsinyasi melibatkan 2 belah pihak, yaitu pengamanat dan komisioner. Oleh karena itu akuntansinya juga diselenggarakan oleh kedua belah pihak. Akuntansi yang diselenggarakan oleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut: Akuntansi oleh Pengamanat Akuntansi oleh pengamanat dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu metode terpisah dan metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan menghasilkan laba atau rugi yang sama. Pencatatan menurut masing-masing metode adalah sebagai berikut: I. Metode Terpisah Didalam metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan disajikan secara terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk memisahkan tersebut maka pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi juga harus dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening Barang Konsinyasi. Rekening ini akan didebit dengan biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi dan dikredit dengan pendapatan yang berhubungan dengan barang konsinyasi. Jadi pendebitan dan pengkreditan terhadap rekening Barang Konsinyasi adalah: o Pendebitan Pendebitan terhadap rekening ini terdiri atas: - Harga pokok barang konsinyasi yang dikirim - Biaya pengiriman barang-barang konsinyasi - Biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi yang dibayar oleh komisioner akan tetapi ditanggung oleh pengamanat. Termasuk didalam kelompok ini misalnya komisi, biaya perakitan dan sebagainya. o Pengkreditan Pengkreditan terhadap rekening barang konsinyasi adalah hasil penjualan barang konsinyasi. Apabila seluruh barang konsinyasi sudah terjual maka saldo rekening barang konsinyasi akan menunjukkan laba (apabila bersaldo kredit) atau rugi (apabila Page7

8 II. bersaldo debit). Apabila pada akhir periode masih terdapat barang konsinyasi yang belum terjual, sebaiknya disajikan di dalam neraca sebagai elemen persediaan dan disajikan secara terpisah dari persediaan yang ada di gudang (didisclosure). Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi, yaitu: a. Pengiriman barang konsinyasi b. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi c. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner d. Menerima pembayaran dari komisioner Metode Tidak Terpisah Didalam metode ini laba atau rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan dengan laba (rugi) dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu biaya dan pendapatan yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi dicampur dengan pendapatan dan biaya yang reguler. Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat di dalam metode ini hanya mencakup 3 transaksi, yaitu: a. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi b. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner c. Menerima pembayaran dari komisioner Akuntansi oleh Komisioner Akuntansi oleh komisioner dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu metode terpisah dan metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan menghasilkan laba atau rugi yang sama. Pencatatan menurut masing-masing metode adalah sebagai berikut: I. Metode Terpisah Didalam metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan disajikan secara terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk memisahkan tersebut maka pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner juga harus dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening Barang Komisi. Rekening ini akan didebit dengan biaya yang berhubungan dengan barang komisi dan dikredit dengan pendapatan yang Page8

9 berhubungan dengan barang komisi. Jadi pendebitan dan pengkreditan terhadap rekening Barang Komisi adalah: o Pendebitan Pendebitan terhadap rekening ini terdiri atas: - Biaya perikatan - Jumlah yang harus dibayarkan kepada pengamanat o Pengkreditan Pengkreditan terhadap rekening barang komisi adalah hasil penjualan barang komisi. Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi, yaitu: a. Membayar biaya angkut b. Menjual barang komisi c. Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat d. Mengirim pembayaran kepada pengamanat komisioner. II. Metode tidak terpisah Didalam metode ini semua laba atau rugi yang diperoleh dari kegiatan tidak dipisahkan dengan laba atau rugi dari kegiatan yang reguler. Oleh karena itu, pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner dicatat seperti halnya pendapatan dan biaya yang berhubungan kegiatan reguler. Metode Pencatatan Penjualan Konsinyasi Dalam prinsipnya pendapatan pada konsinyasi diakui saat penjualan terhadap barangbarang konsinyasi dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga. Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan atau rugi atas penjualan barang-barang konsinyasi, maka pencatatannya harus diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan reguler.sedangkan untuk metode administrasi barang dagangan, terdapat dua alternatif, yaitu metode perpectual dan physic. Apabila transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka metode apapun yang dipakai, pihak konsinyor harus menyelenggarakan rekening barangbarang konsinyasi. Apabila transaksi tidak dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka pengiriman barang-barang konsinyasi dicatat dalam memorandum. Untuk setiap perjanjian dalam transaksi konsinyasi rekening barang-barang yang dititipkan pada konsinyi pada dasarnya adalah rekening barang-barang konsinyasi yang merupakan persediaan bagi konsinyor. Rekening tersebut dibuat sebagai rekening kontrol untuk tiap-tiap konsinyi atau Page9

10 satu rekening kontra dibuat untuk transaksi konsinyasi dengan semua konsinyi. Apabila konsinyor memerlukan rekening pembantu maka diselenggarakan rekening pembantu untuk tiap-tiap konsinyi. Apabila pihak konsinyor menghendaki laba atas penjualan konsinyasi harus ditetapkan tersendiri, maka rekening barang-barang konsinyasi untuk masing-masing konsinyi dibebani harga pokok barang yang dikirimkan kepada konsinyi dan semua biaya yang berkaitan dengan konsinyasi. Jika penjualan telah dilakukan oleh konsinyi maka rekening ini dikredit. Laba atau rugi atas penjualan konsinyasi akhirnya dipindah bukukan dari perkiraan laba atau rugi konsinyasi ke perkiraan laba rugi biaya yang mengikhtisarkan hasil netto dari semua aktivitas. Sedangkan apabila pihak konsinyor menghendaki transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi biasa lainnya dan laba rugi usaha juga harga dihitung. Maka pendapatan dan biaya penjualan konsinyasi dibukukan dalam perkiraan yang mengikhtisarkan kegiatan usaha bersama. Untuk mencatat semua transaksi yang dicatat dalam ayat jurnal, maka perlakuan akuntansi untuk penjualan konsinyasi dapat digolongkan dalam: 1) Pencatatan oleh konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas. Apabila dalam suatu perjanjian konsinyasi tersebut telah selesai pada saat pihak konsinyor akan menyusun laporan keuangan diakhir periode akuntansi maka prosedur pencatatan dan pos-pos jurnal yang harus dibuat oleh konsinyor atas pengiriman barangbarang, penjualan barang-barang, pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak konsinyi kepada konsinyor adalah sebagai berikut: a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyor diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa. b. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyi diselenggarakan terpisah dari transaksi perjalanan biasa. c. Pencatatan pada buku konsinyor. Jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa. d. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa 2) Pencatatan untuk konsinyasi tidak terselesaikan dengan tuntas. Page10

11 Apabila pihak konsinyor perlu menyusun laporan keuangan pada akhir periode akuntansi sedangkan jangka waktu perjanjian konsinyasi masih berlangsung atau belum semuanya barang-barang konsinyasi berhasil dijual oleh konsinyasi, maka diperlukan penyesuaian terhadap barang-barang yang terkait pada sebagian produk belum selesai dengan tuntas sampai akhir periode akuntansi. Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut: a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyasi diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa. b. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi tidak diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa c. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi dicatat secara terpisah dan tidak dicatat secara terpisah dari transaksi penjualan biasa. Page11

12 BAB III KESIMPULAN Berdasarkan penjelasan diatas, kesimpulan makalah ini adalah : Konsinyasi merupakan penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat, sedang pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner. Konsinyor (Consignor) adalah pihak yang memiliki barang. Sedangkan Konsinyi (Consignee) adalah pihak yang mengusahakan penjualan barang. Page12

13 DAFTAR PUSTAKA Page13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penjualan Secara umum definisi penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Penjualan Konsinyasi Penjualan konsinyasi menurut Ratnaningsih (2015:77) menyatakan bahwa Konsinyasi adalah penitipan barang oleh pemilik ke pihak

Lebih terperinci

BAB III PENGERTIAN UMUM TENTANG KONSINYASI DAN DISTRIBUTOR OUTLET / DISTRO

BAB III PENGERTIAN UMUM TENTANG KONSINYASI DAN DISTRIBUTOR OUTLET / DISTRO BAB III PENGERTIAN UMUM TENTANG KONSINYASI DAN DISTRIBUTOR OUTLET / DISTRO A. Pengertian Konsinyasi Penjualan konsinyasi dalam pengertian sehari-hari dikenal dengan sebutan penjualan dengan cara penitipan.

Lebih terperinci

KONSINYASI (CONSIGNMENT)

KONSINYASI (CONSIGNMENT) MODUL PERTEMUAN XIII KONSINYASI (CONSIGNMENT) MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN DOSEN : ATIQAH, SE, MS.AK PROGRAM KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penjualan konsinyasi dalam pengertian sehari-hari dikenal dengan sebutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penjualan konsinyasi dalam pengertian sehari-hari dikenal dengan sebutan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Sifat Konsinyasi Penjualan konsinyasi dalam pengertian sehari-hari dikenal dengan sebutan penjualan dengan cara penitipan. Konsinyasi merupakan penyerahan fisik

Lebih terperinci

BAB 6 KONSINYASI. Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA

BAB 6 KONSINYASI. Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA BAB 6 KONSINYASI Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA Sifat Konsinyasi Konsinyasi merupakan satu-satunya produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas. Konsinyor dapat memperoleh spesialis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perlu diketahui apa yang dimaksud dengan konsinyasi tersebut. Menurut Drebin (2001: 158):

BAB II LANDASAN TEORI. perlu diketahui apa yang dimaksud dengan konsinyasi tersebut. Menurut Drebin (2001: 158): BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian, dan Karakteristik Konsinyasi a. Pengertian Konsinyasi Sebelum diuraikan mengenai barang konsinyasi terlebih dahulu perlu diketahui apa yang dimaksud dengan konsinyasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah organisasi yang melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia perdagangan konsinyasi dikenal sebagai suatu bentuk perdagangan komisi. Di sini ada dua pihak yang terlibat yaitu pemilik barang sebagai konsinyor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang mengalami kesulitan untuk dapat bertahan apalagi untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang mengalami kesulitan untuk dapat bertahan apalagi untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang cepat dalam bidang industri dan perdagangan menimbulkan persaingan antar perusahaan, dan ketika timbul krisis ekonomi di Indonesia banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu penggerak perekonomian di setiap negara, seperti yang telah kita ketahui belakangan ini telah banyak bermunculan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

MATERI KE 9 KONSINYASI

MATERI KE 9 KONSINYASI MATERI KE 9 KONSINYASI Sistem konsinyasi atau menitipkan barang atau jasa untuk dijual dan pembayarannya oleh si penjual setelah periode tertentu (misal satu bulan). Metode konsinyasi ini sering dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan kebutuhan manusia pada umumnya dan pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan kebutuhan manusia pada umumnya dan pengusaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kebutuhan manusia pada umumnya dan pengusaha khususnya yang semakin meningkat, menyebabkan kegiatan ekonomi yang juga semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB 6 AKUNTANSI untuk KONSINYASI

BAB 6 AKUNTANSI untuk KONSINYASI BAB 6 AKUNTANSI untuk KONSINYASI Pengertian Penjualan Konsinyasi Metode Terpisah Akuntansi oleh Pengamanat (Consignor) Akuntansi oleh Komisioner (Consignee) Akuntansi Jika Ada Barang yang Tersisa Contoh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Jogiyanto (1999:12), Pengertian Aplikasi adalah penggunaan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Jogiyanto (1999:12), Pengertian Aplikasi adalah penggunaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (1999:12), Pengertian Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi ( instructiom) atau pernyataan ( statement) yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 8/31/2010 Bandi, 2009 1 Materi 7 PENJUALAN KONSINYASI 8/31/2010 Bandi, 2009 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Bk Jurnal

Lebih terperinci

ANALISIS PENJUALAN KONSINYASI TERHADAP LABA/RUGI PADA CV. GEMA INSANI PRESS

ANALISIS PENJUALAN KONSINYASI TERHADAP LABA/RUGI PADA CV. GEMA INSANI PRESS ANALISIS PENJUALAN KONSINYASI TERHADAP LABA/RUGI PADA CV. GEMA INSANI PRESS Nama : Cesar Syasmarushanda Npm : 21210532 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi Dosen Pembimbing : Sundari, SE, MM Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSINYASI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSINYASI 20 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSINYASI A. Pengertian Konsinyasi Penjualan konsinyasi dalam pengertian sehari-hari dikenal dengan sebutan penjualan dengan cara penitipan. Konsinyasi merupakan penyerahan

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK DAN BENTUK HUBUNGAN PERJANJIAN KONSINYASI. A. Karakteristik Hukum Kontrak Kerjasama Konsinyasi Distro Dan

BAB III KARAKTERISTIK DAN BENTUK HUBUNGAN PERJANJIAN KONSINYASI. A. Karakteristik Hukum Kontrak Kerjasama Konsinyasi Distro Dan BAB III KARAKTERISTIK DAN BENTUK HUBUNGAN PERJANJIAN KONSINYASI A. Karakteristik Hukum Kontrak Kerjasama Konsinyasi Distro Dan Pemasok Dalam kamus istilah keuangan dan perbankan disebutkan bahwa : Consgnment

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin keras. Ada beberapa strategi penjualan yang dilakukan perusahaan saat

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin keras. Ada beberapa strategi penjualan yang dilakukan perusahaan saat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tingkat persaingan di dunia bisnis semakin keras. Ada beberapa strategi penjualan yang dilakukan perusahaan saat ini, di antaranya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. banyak cara yang dilakukan untuk menjual barang yang dimiliki seperti

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. banyak cara yang dilakukan untuk menjual barang yang dimiliki seperti BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-jenis Barang Konsinyasi Dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis, semakin banyak cara yang dilakukan untuk menjual barang yang dimiliki seperti

Lebih terperinci

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi L1 Form Order L2 Stock List L3 Inter Store Transfer (Surat Jalan) L4 Inter Store Transfer (Surat Jalan-lanjutan) L5 Daily Sales Report L6 Rekapitulasi Penjualan Konsinyor

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENCATATAN AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI PADA PD TOGA SWALAYAN PALEMBANG

PENERAPAN METODE PENCATATAN AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI PADA PD TOGA SWALAYAN PALEMBANG PENERAPAN METODE PENCATATAN AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI PADA PD TOGA SWALAYAN PALEMBANG Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

O L E H : BAU BAU FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN. Wa Ode Anita Yurliani Ajasma

O L E H : BAU BAU FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN. Wa Ode Anita Yurliani Ajasma T U G A S Resume Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 O L E H : Wa Ode Anita Yurliani Ajasma 110 320 057 Astina 09 320 014 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU 2012 1 KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan usaha, kesuksesan tersebut dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan usaha, kesuksesan tersebut dapat dicapai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Setiap perusahaan pasti menginginkan kemajuan dan kesuksesan dalam menjalankan kegiatan usaha, kesuksesan tersebut dapat dicapai dengan memperhatikan beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENCATATAN PENJUALAN KONSINYASI PADA APOTEK AURA, BEKASI. Nama : Farah Riza Ummami NPM : Jurusan : Akuntansi

ANALISIS METODE PENCATATAN PENJUALAN KONSINYASI PADA APOTEK AURA, BEKASI. Nama : Farah Riza Ummami NPM : Jurusan : Akuntansi ANALISIS METODE PENCATATAN PENJUALAN KONSINYASI PADA APOTEK AURA, BEKASI Nama : Farah Riza Ummami NPM : 22210611 Jurusan : Akuntansi PENDAHULUAN Latar Belakang Tingkat perkembangan dunia usaha di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia, khususnya di BAB I PENDAHULUAN Perkembangan internasional yang terjadi beberapa tahun terakhir, telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia, khususnya di bidang ekonomi. Pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

Biaya persediaan = Rp ,-

Biaya persediaan = Rp ,- BAB 5 PERSEDIAAN A. Pengertian Salah satu aset lancar yang umumnya memiliki nilai yang besar diantara aset-aset lancar lainnya adalah persediaan. Persediaan merupakan jenis aset produktif yang dimiliki

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERLOMBAAN OFF-ROAD TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Informatika

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERLOMBAAN OFF-ROAD TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Informatika i SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERLOMBAAN OFF-ROAD TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Informatika Oleh : Nama : Ahmad Varhan VK NIM : 11523104 JURUSAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL DALAM PERHITUNGAN LABA KENA PAJAK STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS

ANALISIS LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL DALAM PERHITUNGAN LABA KENA PAJAK STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS ANALISIS LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL DALAM PERHITUNGAN LABA KENA PAJAK STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL DAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERPINDAHAN (CHURN) PELANGGAN

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL DAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERPINDAHAN (CHURN) PELANGGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL DAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERPINDAHAN (CHURN) PELANGGAN (Studi kasus : PT. INDOSAT, Tbk di Galeri Indosat Regional Jawa

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SISTEM MONITORING PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA TUGAS AKHIR

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SISTEM MONITORING PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA TUGAS AKHIR ii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SISTEM MONITORING PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA TUGAS AKHIR Oleh: Nama: Ichsan Indra Wahyudi NIM: 11523247 Yogyakarta, 20 Januari 2016 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun berubah menjadi jual beli online. Di samping lebih mudah dan ongkos

BAB I PENDAHULUAN. namun berubah menjadi jual beli online. Di samping lebih mudah dan ongkos BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya jual beli pada era sekarang ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi dan internet. Sekarang ini jika konsumen membutuhkan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik perdagangan besar maupun perdagangan eceran. Sektor perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. baik perdagangan besar maupun perdagangan eceran. Sektor perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha yang berkembang dengan pesat saat ini adalah usaha perdagangan baik perdagangan besar maupun perdagangan eceran. Sektor perdagangan khususnya perdagangan eceran

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. CITRA RIAU SARANA II TALUK KUANTAN

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. CITRA RIAU SARANA II TALUK KUANTAN LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. CITRA RIAU SARANA II TALUK KUANTAN Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas-Tugas Akademik Dan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan, tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS BENGKALIS, 14 AGUSTUS 2017 ASSALAMU ALAIKUM, WR, WB., SELAMAT MALAM DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA,

BUPATI BENGKALIS BENGKALIS, 14 AGUSTUS 2017 ASSALAMU ALAIKUM, WR, WB., SELAMAT MALAM DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA, BUPATI BENGKALIS PIDATO BUPATI BENGKALIS PADA ACARA RAPAT PARIPURNA LAPORAN PANSUS PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN 2016, PERUBAHAN PERDA KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BPHTB,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Persediaan Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PRINSIP DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KONSUMTIF ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DI KABUPATEN PONOROGO

ANALISIS PERBANDINGAN PRINSIP DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KONSUMTIF ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DI KABUPATEN PONOROGO ANALISIS PERBANDINGAN PRINSIP DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KONSUMTIF ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DI KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagian syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001:5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE LXI TAHUN AKADEMIK

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE LXI TAHUN AKADEMIK LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE LXI TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Desa/ Kelurahan : Jambu Kecamatan : Jambu Kabupaten : Semarang Provinsi : Jawa Tengah Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan Pada umumnya, persediaan (inventory) merupakan barang dagangan yang utama dalam perusahaan dagang. Persediaan termasuk dalam golongan aset lancar perusahaan

Lebih terperinci

1. Penggabungan antara 2 orang/badan atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan disebut :

1. Penggabungan antara 2 orang/badan atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan disebut : 1. Penggabungan antara 2 orang/badan atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan disebut : a. Persekutuan b. Partnership c. Perseroan terbatas d.

Lebih terperinci

KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN

KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN (Studi pada Kantor Notaris di Purwodadi) S K R I P S I Diajukan

Lebih terperinci

EVALUASI ANGGARAN PENJUALAN DAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA PADA PT. LAKSANA KENCANA GEMILANG

EVALUASI ANGGARAN PENJUALAN DAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA PADA PT. LAKSANA KENCANA GEMILANG EVALUASI ANGGARAN PENJUALAN DAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA PADA PT. LAKSANA KENCANA GEMILANG Skripsi Program Studi Akuntansi Nama : Ita Yuliana NIM : 43205010015 FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To Materi 6 LAPORAN KEUANGAN PEMBUATAN LAPORAN NERACA SALDO (TRIAL BALANCE) Dengan cara memilih menu Reports/General Ledger/Trial Balance, dan kemudian akan tampil sebagai berikut : Trial Balance Print account

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING PERANCANGAN KATUP VAKUM UNTUK DIGUNAKAN DALAM ALAT PEMBERSIH ALAS KAKI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING PERANCANGAN KATUP VAKUM UNTUK DIGUNAKAN DALAM ALAT PEMBERSIH ALAS KAKI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING PERANCANGAN KATUP VAKUM UNTUK DIGUNAKAN DALAM ALAT PEMBERSIH ALAS KAKI TUGAS AKHIR Disusun Oleh : Nama : Hendi Faturohman No. Mahasiswa : 08525005 NIRM : 2008030077 Yogyakarta,

Lebih terperinci

Bab 1 Akuntansi Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang

Bab 1 Akuntansi Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang Bab 1 Akuntansi Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang Untuk memperluas jaringan pemasaran atau meningkatkan omzet penjualan, suatu perusahaan dapat membentuk agen penjualan atau kantor cabang (branch

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) TRAYEK YOGYAKARTA - SOLO

TUGAS AKHIR ANALISIS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) TRAYEK YOGYAKARTA - SOLO TUGAS AKHIR ANALISIS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) TRAYEK YOGYAKARTA - SOLO Diajukan guna melengkapi persyaratan untuk mencapai derajat kesarjanaan Strata-1 Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG JENIS ELEKTRONIK PADA PT. INDAH KARGO PEKANBARU SKRIPSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG JENIS ELEKTRONIK PADA PT. INDAH KARGO PEKANBARU SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG JENIS ELEKTRONIK PADA PT. INDAH KARGO PEKANBARU SKRIPSI OLEH NUR AIDA FITRI NIM.10827003666 FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN FARMASI

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN FARMASI ANALISIS PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN FARMASI SKRIPSI oleh: Nama : Ichsan Putra Barata Nomor Mahasiswa : 10312256 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) PADA APLIKASI VOIP

MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) PADA APLIKASI VOIP MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) PADA APLIKASI VOIP TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Sebelum membahas tentang judul di atas maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr, Wb.

Assalamu alaikum Wr, Wb. 1 Assalamu alaikum Wr, Wb. Yang saya hormati, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Yang saya hormati Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar Yang saya hormati, saudara-saudara Hakim Tinggi Pengadilan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN BERUPA SERTIPIKAT TANAH PADA PD. BPR BKK DEMAK CABANG WEDUNG

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN BERUPA SERTIPIKAT TANAH PADA PD. BPR BKK DEMAK CABANG WEDUNG PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN BERUPA SERTIPIKAT TANAH PADA PD. BPR BKK DEMAK CABANG WEDUNG HALAMAN JUDUL Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang. Hal ini menyebabkan para pengusaha untuk mendorong

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang. Hal ini menyebabkan para pengusaha untuk mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di eraglobalisasi saat ini, kebutuhan manusia dan pengusaha pada umumnya semakin meningkat, hingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi semakin berkembang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ade Irmayani (2014), menyatakan bahwa akuntansi merupakan kontrol dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ade Irmayani (2014), menyatakan bahwa akuntansi merupakan kontrol dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Ade Irmayani (2014), menyatakan bahwa akuntansi merupakan kontrol dan juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wr.wb

Assalamu alaikum wr.wb SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA PEMBUKAAN ORIENTASI DAN PERTEMUAN TOKOH/PEMUKA AGAMA ISLAM PROV.KALTIM Balikpapan, Rabu 19 Mei 2010 Assalamu alaikum wr.wb Yth. Bapak

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN SPESIALISASI INDUSTRI KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA

PENGARUH KONSENTRASI KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN SPESIALISASI INDUSTRI KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH KONSENTRASI KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN SPESIALISASI INDUSTRI KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur yang Terdaftar

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BANK

LAPORAN KEUANGAN BANK MANAJEMEN PERBANKAN LAPORAN KEUANGAN BANK 9 BAB DASAR ACUAN 1. Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK ) Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 31 : Akuntansi Perbankan PSAK

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

ANALISIS KUALITAS PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi ANALISIS KUALITAS PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta) 2.1.4 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

SKRIPSI IMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI DENGAN METODE END OF FILE PADA MEDIA DIGITAL

SKRIPSI IMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI DENGAN METODE END OF FILE PADA MEDIA DIGITAL SKRIPSI IMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI DENGAN METODE END OF FILE PADA MEDIA DIGITAL AGUS WAHYUDI 12531387 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO (2017) IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP ASET TETAP PADA PT. USAHA PENGANGKUTAN KURNIA MEDAN. Oleh : M. ANDRI YUDALA

TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP ASET TETAP PADA PT. USAHA PENGANGKUTAN KURNIA MEDAN. Oleh : M. ANDRI YUDALA TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP ASET TETAP PADA PT. USAHA PENGANGKUTAN KURNIA MEDAN Oleh : M. ANDRI YUDALA 122102166 PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I FAKULTAS : EKONOMI JENJANG/JURUSAN : D & S / AKUNTANSI KODE : KK-046 KOORDINATOR MATA KULIAH : IMAM SUBAWEH, SE.AK, MM UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

FAKTOR INTERNAL YANG MEPENGARUHI PROFITABILITAS EKUITAS KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KOTA JEPARA

FAKTOR INTERNAL YANG MEPENGARUHI PROFITABILITAS EKUITAS KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KOTA JEPARA FAKTOR INTERNAL YANG MEPENGARUHI PROFITABILITAS EKUITAS KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KOTA JEPARA Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

Lebih terperinci

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang No.361, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5635) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

SISTEM PEMBAYARAN GAJI PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR KANTOR PUSAT BAGANSIAPIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU LAPORAN AKHIR

SISTEM PEMBAYARAN GAJI PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR KANTOR PUSAT BAGANSIAPIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU LAPORAN AKHIR SISTEM PEMBAYARAN GAJI PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR KANTOR PUSAT BAGANSIAPIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU LAPORAN AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

MANAJEMEN DISTRIBUSI BARANG ANTAR GUDANG INDUK DAN RAYON (STUDI KASUS PLN AREA PURWOKERTO) TUGAS AKHIR

MANAJEMEN DISTRIBUSI BARANG ANTAR GUDANG INDUK DAN RAYON (STUDI KASUS PLN AREA PURWOKERTO) TUGAS AKHIR MANAJEMEN DISTRIBUSI BARANG ANTAR GUDANG INDUK DAN RAYON (STUDI KASUS PLN AREA PURWOKERTO) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika Oleh

Lebih terperinci

Bismillahirrohmanirrohim

Bismillahirrohmanirrohim BUPATI TANAH BUMBU SAMBUTAN PADA BIMTEK PENGENDALIAN DAN MONITORING SERTA EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN/RENJA SKPD Selasa, 3 Desember 2013 Pukul 09.15 Wita Di Mahligai Bersujud Kapet Batulicin

Lebih terperinci

NILAI NUTRISI Indigofera zollingeriana YANG TUMBUH DI LAHAN GAMBUT DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA

NILAI NUTRISI Indigofera zollingeriana YANG TUMBUH DI LAHAN GAMBUT DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA SKRIPSI NILAI NUTRISI Indigofera zollingeriana YANG TUMBUH DI LAHAN GAMBUT DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA Oleh : Ririn Artika 11181201686 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini telah didefinisikan atau diuraikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2008). Definisi lain dari sistem adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2008). Definisi lain dari sistem adalah 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem dan Prosedur Sebelum membahas sistem akuntansi, akan terlebih dahulu dijelaskan definisi tentang sistem dan prosedur. Sistem didefinisikan sebagai suatu jaringan prosedur

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEBERHASILAN TERAPI

PERBANDINGAN KEBERHASILAN TERAPI PERBANDINGAN KEBERHASILAN TERAPI DENGAN OAT KOMBIPAK DAN OAT FDC PADA PASIEN DEWASA TUBERKULOSIS PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU YOGYAKARTA UNIT KALASAN PERIODE TAHUN 2002-2006 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

GAME PERANG BANTAL BERBASIS ANDROID DENGAN SENSOR ACCELEROMETER

GAME PERANG BANTAL BERBASIS ANDROID DENGAN SENSOR ACCELEROMETER i GAME PERANG BANTAL BERBASIS ANDROID DENGAN SENSOR ACCELEROMETER TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Teknik Informatika Oleh : Nama : Faisal No.Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENJUALAN KONSINYASI PADA TOKO BUKU PENUNTUN PALEMBANG

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENJUALAN KONSINYASI PADA TOKO BUKU PENUNTUN PALEMBANG ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENJUALAN KONSINYASI PADA TOKO BUKU PENUNTUN PALEMBANG Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENACANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASI PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. O l e h : AYU NOVITA SARI

TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENACANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASI PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. O l e h : AYU NOVITA SARI TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENACANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASI PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN O l e h : AYU NOVITA SARI 082102060 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Disusun Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Disusun Oleh : PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHALAT ID KELAS IV MI BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG BAB AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 6.1 Karakteristik Perusahaan Dagang Perusahaan dagang (Merchandising Company) ialah perusahaan yang kegiatannya membeli dan menjual barang dagangan tanpa memprosesnya lebih

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan

BAB II KERANGKA TEORI. Kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan Yaitu untuk menambah wawasan dan mengetahui penerapan teori-teori yang di peroleh selama masa perkuliahan dalam bentuk karya ilmiah. 3. Bagi Peneliti lanjutan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

Lebih terperinci

KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Sarjana Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Oleh : E0451.1005287 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته

السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته Yang saya hormati, Para hakim tinggi Pengadilan Tinggi Agama semarang ; Yang saya hormati, Para Ketua Pengadilan Agama sewilayah Pengadilan Tinggi Agama Jakarta; Yang saya

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMS DALAM PEMBELIAN HELM INK

ANALISIS PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMS DALAM PEMBELIAN HELM INK ANALISIS PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMS DALAM PEMBELIAN HELM INK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBERIAN PERTANYAAN INOVATIF

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBERIAN PERTANYAAN INOVATIF UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBERIAN PERTANYAAN INOVATIF ( PTK di SMP Negeri 2 Selogiri Tahun Ajaran 2010/ 2011 ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

Hadirin yang berbahagia

Hadirin yang berbahagia SAMBUTAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN ORIENTASI PEMBINAAN REMAJA MASJID DALAM PENINGKATAN FUNGSI MASJID SE KALTIM TAHUN 2010 Samarinda, 16 Mei

Lebih terperinci

LEMBAR PERSEMBAHAN. Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT, karena atas rahmat dan. para sahabat.

LEMBAR PERSEMBAHAN. Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT, karena atas rahmat dan. para sahabat. ii iii iv LEMBAR PERSEMBAHAN Yang Utama Dari Segalanya Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT, karena atas rahmat dan hidayatnya saya diizinkan untuk menimba ilmu dan menjadi bermanfaat dan

Lebih terperinci

Modul Mengelola Kartu Piutang dan Kartu Utang

Modul Mengelola Kartu Piutang dan Kartu Utang Modul Mengelola Kartu Piutang dan Kartu Utang NOVI MARIANTI A210140173 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansi

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KLINIK GIGI TUGAS AKHIR. Oleh : : Dewanti Eka Putri No. Mahasiswa :

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KLINIK GIGI TUGAS AKHIR. Oleh : : Dewanti Eka Putri No. Mahasiswa : LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KLINIK GIGI TUGAS AKHIR Oleh : Nama : Dewanti Eka Putri No. Mahasiswa : 06 523 282 Yogyakarta, 16 Oktober 2011 Pembimbing Dr. Sri Kusumadewi, S.Si,

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PRO. KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS

SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PRO. KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PRO. KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS ) Samarinda, Senin 10 Mei 2010 Assalamu alaikum Wr. Wb. Yth.

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE LXI TAHUN AKADEMIK 2016/2017

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE LXI TAHUN AKADEMIK 2016/2017 LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE LXI TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Desa/ Kelurahan Kecamatan Kabupaten/ Kota Provinsi : Tambakboyo : Ambarawa : Semarang : Jawa

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA ACARA PEMBUKAAN PEMBINAAN PRODUK HALAL SE KALIMANTAN TIMUR

SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA ACARA PEMBUKAAN PEMBINAAN PRODUK HALAL SE KALIMANTAN TIMUR SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA ACARA PEMBUKAAN PEMBINAAN PRODUK HALAL SE KALIMANTAN TIMUR Samarinda, Rabu 19 Mei 2010 Bismillahirrahmanirrohim Assalamu alaikum

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : NOR FAIZAH NIM

SKRIPSI. Disusun Oleh : NOR FAIZAH NIM ANALISIS EFEKTIFITAS BARANG KONSINYASI DAN PERHITUNGAN DENGAN METODE PENCATATAN LABA TERPISAH DAN LABA TIDAK TERPISAH DI TOKO RANGGA ELECTRONIK KALINYAMATAN JEPARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMILAH TELUR BERDASARKAN BERAT TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMILAH TELUR BERDASARKAN BERAT TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMILAH TELUR BERDASARKAN BERAT TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin DisusunOleh : Nama : Rudi Santoso No. Mahasiswa

Lebih terperinci

BIAYA OVERHEAD PABRIK Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya

BIAYA OVERHEAD PABRIK Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya www.4sidis.blogspot.com BIAYA OVERHEAD PABRIK Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM TATA NEGARA TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN PASCA AMANDEMEN KE EMPAT UUD 1945 SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM TATA NEGARA TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN PASCA AMANDEMEN KE EMPAT UUD 1945 SKRIPSI TINJAUAN HUKUM TATA NEGARA TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN PASCA AMANDEMEN KE EMPAT UUD 1945 SKRIPSI UIN SUSKA RIAU OLEH ZULKIFLI NIM 10727000183 ILMU HUKUM/HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARI AH DAN ILMU HUKUM

Lebih terperinci