Terdapat beberapa sumber dari definis aset, diantaranya adalah menurut FASB. FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Terdapat beberapa sumber dari definis aset, diantaranya adalah menurut FASB. FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg."

Transkripsi

1 KARAKTERISTIK ASET Terdapat beberapa sumber dari definis aset, diantaranya adalah menurut FASB. FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg. 25) Assets are probable future economic benefits obtained or controlled by a perticular entity as a result of past transactions or events. (Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu.) Sama dengan definisi hutang yang dikemukakan FASB, IAI (1994) definisi aset yaitu Sumberdaya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan. Berdasar uraian diatas, pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat disebut aset, yaitu: a. Memiliki Manfaat Ekonomi Dimasa Mendatang Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik di masa datang yang cukup pasti. Artinya sesuatu tersebut memiliki kemampuan baik secara individu maupun bersama-sama dengan aktiva lain untuk menghasilkan aliran kas masuk dimasa mendatang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Uang atau kas mempunyai manfaat atau potensi jasa karena daya belinya atau daya tukarnya. Sumber selain kas mempunyai manfaat ekonomik karena dapat ditukarkan dengan kas, barang, atau jasa, karena dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa, atau karena dapat digunakan untuk melunasi kewajiban. SFAC No 6 menyebutkan bahwa manfaat ekonomi merupakan esensi sebenarnya dari aktiva. Artinya aktiva harus memiliki kemampuan bagi suatu entitas untuk ditukar dengan sesuatu yang lain yang memiliki nilai, atau digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai atau digunakan untuk melunasi hutang. Jadi manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada aktiva merupakan potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Manfaat ekonomi masa mendatang dapat juga berhubungan dengan sumbersumber ekonomi. Ada dua karakteristik utama yang dapat digunakan untuk menunjukkan sumber-sumber ekonomi yaitu kelangkaan dan kemanfaatan.

2 b. Dikuasai Atau Dikendalikan Entitas Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Oleh, karena itu, konsep penguasaan atau kendali lebih penting daripada konsep kepemilikan. Penguasaan disini berarti kemampuan entitas untuk mendapatkan, memelihara/menahan, menukarkan, menggunakan manfaat ekonomik dan mencegah akses pihak lain terhadap manfaat tersebut. Hal ini dilandasi oleh konsep dasar substansi mengungguli bentuk yuridis (substance over form). Pemilikan (ownership) hanya mempunyai makna yuridis atau legal. c. Timbul Akibat Transaksi Masa Lalu Suatu unit usaha dapat mengakui suatu aktiva apabila telah terjadi transaksi atau peristiwa lain yang menyebabkan suatu entitas memiliki hak atau pengendalian terhadap manfaat dari aktiva tersebut. Meskipun definisi FASB tersebut dapat diterima secara umum, banyak kritik yang ditujukan. Hal ini disebabkan dalam definisinya, FASB mengabaikan faktor exchangeability. Mac Neal mengatakan bahwa suatu barang kehilangan faktor exchangeability berarti kehilangan nilai ekonomi karena pembelian atau penjualannya tidak memungkinkan untuk dilakukan sehingga tidak ada nilai pasar yang melekat padabarang tersebut. Meskipun demikian, FASB menolak isu tersebut karena pada dasarnya manfaat dari suatu aktiva tidak terbatas pada unsur dapat saling dipertukarkan. Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria penguasaan dan sekaligus sebagai kriteria atau tes pertama (first-test) pengakuan objek sebagai aset. Aset harus timbul akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi. Penguasaan harus didahului oleh transaksi atau kejadian ekonomik. FASB memasukkan transaksi atau kejadian sebagai kriteria aset karena transaksi atau kejadian tersebut dapat menimbulkan (menambah) atau meniadakan (mengurangi) aset. Misalnya perubahan tingkat bunga, punyusutan atau kecelakaan.

3 KARAKTERISTIK HUTANG Dalam FASB dalam SFAC No. 6, hutang didefinisikan sebagai probabilitas pengorbanan manfaat ekonomi di masa mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas tertentu saat ini untuk memindahkan asset atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu. Sama dengan definisi hutang yang dikemukakan FASB, IAI (1994) definisi hutang (kewajiban) yaitu hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi (paragraph 62). Dari pengertian tersebut komponen utama hutang antara lain: a. Kewajiban Sekarang Kewajiban timbul karena pada saat sekarang suatu entitas memiliki tanggung jawab yang tidak dapat dihindari untuk menyerahkan barang/jasa. Objek hutang yang sebenarnya adalah kewajiban yang ada pada saat sekarang. Oleh karena itu, menurut Kam (1990: p.111) definisi hutang yang lebih menunjukkan pada saat sekarang adalah kewajiban suatu unit usaha yang merupakan keharusan bagi unit usaha tersebut untuk menyerahkan aktiva/jasa pada pihak lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi di masa lalu. Kewajiban dikelompokkan menjadi dua jenis, antara lain: 1) Kewajiban pada kreditor/hutang 2) Kewajiban kepada pemilik Meskipum kedua pihak tersebut memiliki hak terhadap aktiva, namun keduanya memiliki hak yang berbeda. Kreditor memiliki hak untuk didahulukan pelunasannya dalam kasus likuidasi. Sedangkan untuk pemilik, hak atas aktiva hanya didasarkan pada sisa aktiva setelah kewajiban terhadap kreditor terpenuhi. b. Hasil Transaksi Masa Lalu Syarat lain dari hutang adalah berasal dari transaksi masa lalu. Transaksi tersebut menunjukkan transaksi yang benar-benar telah terjadi sehingga dapat digunakan untuk

4 memastikan bahwa hanya kewajiban sekarang yang harus dicatat sebagai hutang dalam neraca.

5 Secara umum dapat dikatakan bahwa kewajiban mempunyai tiga karakteristik utama yaitu : 1. Pengorbanan Manfaat Ekonomik Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas atau tanggung jawab kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk melunasi, menunaikan atau melaksanakan dengan cara mengorbankan manfaat ekonomik yang cukup pasti dimasa datang. Pengorbanan manfaat ekonomik diwujudkan dalam bentuk transfer atau penggunaan aset kesatuan usaha. Transfer manfaat ekonomik kepada pemilik (pemegang saham) tida termasuk dalam pengertian pengorbanan sumber ekonomik masa datang yang membentuk kewajiban karena untuk menjadi kewajiban pengorbanan tersebut harus bersifat memaksa dan bukan atas dasar kebijakan atau keleluasaan manajemen untuk memutuskan baik dalam hal jumlah rupiah maupun dalam saat transfer. Secara umum, keharusan mengorbankan sumber ekonomik masa datang tidak dapat menjadi kewajiban kalau keharusan tersebut bersifat terbuka atau tidak pasti. Kesatuan usaha tidak mempunyai keharusan untuk mentransfer aset ke pemilik kecuali dalam hal kesatuan usaha dilikuidasi. Walaupun secara konseptual ekuitas juga merupakan kewajiban bagi perusahaan, pengorbanan sumber ekonomiknya tidak cukup pasti baik dalam jumlah maupun saat sehingga kewajiban harus dibedakan dan dilaporkan secara terpisah dengan ekuitas. 2. Keharusan Sekarang Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu pengorbanan ekonomik masa datang harus timbul akibat keharusan sekarang. Pengertian sekarang dalam hal ini mengacu pada dua hal : waktu dan adanya. Waktu yang dimaksud adalah tanggal pelaporan (neraca). Artinya : pada tanggal neraca kalau perlu atau kalau dipaksakan secara yuridis, etis, atau rasional pengorbanan sumber ekonomik harus dipenuhi karena keharusan itu telah ada. Keharusan kewajiban mencakupi keharusan kontraktual, keharusan konstruktif atau bentukan, keharusan demi keadilan dan keharusan bergantung atau bersyarat. Keharusan Kontraktual Keharusan yang timbul akibat perjanjian atau peraturan hukum yang di dalam nya kewajiban bagi suatu kesatuan udaha di nyatakan secara eksplit atau implicit dan mengikat. Contoh : utang pajak, utang bunga, utang usaha, utang wesel, dan utang obligasi Keharusan Konstruktif Keharusan yang timbul akibat kebijakan kesatuan usaha dalam rangka menjalankan dan memajukan usahanya untuk memenuhi apa yang disebut praktik usaha yang baik atau etika bisnis dan bukan untuk memenuhi kewajiban yuridis. Contoh : servis gratis sepeda motor yang dijanjikan oleh dealer sepeda motor, pengembalian uang untuk barang yang ternyata cacat atau rusak, dan tunjangan hari raya Keharusan Demi Keadilan Keharusan yang ada sekarang yang menimbulkan kewajiban bagi perusahaan semata mata karena panggilan etis atau moral daripada karena peraturan hukum atau praktik bisnis yang sehat. Contoh : kewajiban memberikan donasi untuk badan amal tiap akhir tahun dan kewajiban member hadiah kepada penduduk yang tinggal di sekitar pabrik karena ketidaknyamanan yang ditimbulkannya. Keharusan Bergantung atau bersyarat

6 Keharusan yang pemenuhannya tidak pasti karena bergantung pada kejadian masa datang atau terpenuhinya syarat syarat tertentu dimana datang. 3. Akibat Transaksi atau Kejadian Masa Lalu Sama seperti definisi aset, criteria ini sebenarnya menyempurkan criteria keharusan sekarang dan sekaligus sebagai tes pertama pengakuan suatu pos sebagai kewajiban tetapi tidak cukup untuk mengakui secara resmi dalam system pembukuan. Untuk mengakui sebagai kewajiban, selain definisi, criteria yang lain seoerti keterukuran, keberpautan, dan keterandalan juga harus dipenuhi. Transaksi atau kejadian masa lalu adalah criteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan criteria untuk pengakuan. Jadi, adanya pengorbanan manfaat ekonomik masa datang tidak cukup untuk mengakui suatu objek ke dalam kewajiban kesatuan usaha untuk dilaporkan via statemen keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows).

Lebih terperinci

2. Dikuasai Oleh Suatu Unit Usaha

2. Dikuasai Oleh Suatu Unit Usaha 1. KARAKTERISTIK AKTIVA Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah transaksi tertentu diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan keuangan. Karakteristik

Lebih terperinci

Pengertian Aset (teori akuntansi)

Pengertian Aset (teori akuntansi) Pengertian Aset (teori akuntansi) Pengertian Aset FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya sebagai berikut (SFAC No 6, prg 25): Assets are probable future economic benefits obtained or controlled

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan. Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan. Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kewajiban merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik

BAB I PENDAHULUAN. Kewajiban merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewajiban merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik berupa posisi keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu aset dan ekuitas atau

Lebih terperinci

Kewajiban TEORI AKUNTANSI. Sumber: Suwardjono., Teori Akuntansi. Penerbit: BPFE-UGM, Yogyakarta. Modul ke: Fakultas EKONOMI

Kewajiban TEORI AKUNTANSI. Sumber: Suwardjono., Teori Akuntansi. Penerbit: BPFE-UGM, Yogyakarta. Modul ke: Fakultas EKONOMI Modul ke: 07 AFRIZON, Fakultas EKONOMI TEORI AKUNTANSI Kewajiban SE, M. Si, AK Program Studi AKUNTANSI Sumber: Suwardjono., 2012. Teori Akuntansi. Penerbit: BPFE-UGM, Yogyakarta Tujuan Pembelajaran Mencapai

Lebih terperinci

KONSEP HUTANG DAN EKUITAS PEMILIK

KONSEP HUTANG DAN EKUITAS PEMILIK KONSEP HUTANG DAN EKUITAS PEMILIK HUTANG Menurut FASB (Financial Accounting Standard Board) dalam SFAC No.6, hutang didefinisikan sebagai berikut : Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hutang Dagang Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam penelitian ini. Pada hakikatnya hutang dagang berperan signifikan dalam perputaran modal

Lebih terperinci

Godfrey, et al Dua teori yang telah diusulkan untuk memahami akuntansi, teori yaitu proprietary dan teori entitas.

Godfrey, et al Dua teori yang telah diusulkan untuk memahami akuntansi, teori yaitu proprietary dan teori entitas. . Teori Kepemilikan (Proprietary) dan Entitas Godfrey, et al. 2010. Dua teori yang telah diusulkan untuk memahami akuntansi, teori yaitu proprietary dan teori entitas. Teori Kepemilikan (Proprietary) Kepemilikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 1. Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: 1. tujuan laporan keuangan

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: 1. tujuan laporan keuangan 4. KERANGKA KONSEPTUAL INDONESIA Di Indonesia, kerangka konseptual dikenal pada bulan September 1994. dalam hal ini IAI mengambil kebijakan untuk mengadopsi kerangka konseptual yang disusun oleh IASC sebagai

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2 PERUSAHAAN Yuridis: Kewajiban Yuridis: Perbuatan atau kegiatan yang bersifat: Terus menerus Terang-terangan (legal) Menyediakan barang/jasa Bertujuan

Lebih terperinci

BAB KEWAJIBAN. sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan/menyerahkan

BAB KEWAJIBAN. sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan/menyerahkan BAB KEWAJIBAN Pengertian dan karakteristik Kewajiban Menurut FASB (Financial Accounting Standard Board), kewajiban merupakan pengorbanan manafaat ekonomi masa datang yang cukup pasti timbul dari keharusan

Lebih terperinci

BAB 7 Kewajiban Buku Teori Akuntansi Suwardjono. FASB mendifinisikan kewajiban dalam kerangka konseptual sebagai berikut :

BAB 7 Kewajiban Buku Teori Akuntansi Suwardjono. FASB mendifinisikan kewajiban dalam kerangka konseptual sebagai berikut : BAB 7 Kewajiban Buku Teori Akuntansi Suwardjono Pengertian Kewajiban FASB mendifinisikan kewajiban dalam kerangka konseptual sebagai berikut : Kewajiban merupakan pengorbanan manfaat ekonomik masa datang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pendapatan 1. Definisi Pendapatan Teori akuntansi menyatakan bahwa pendapatan mempresentasikan capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil mempunyai

Lebih terperinci

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan)

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Modul ke: Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak

Lebih terperinci

MAKALAH TEORI AKUNTANSI PENDAPATAN

MAKALAH TEORI AKUNTANSI PENDAPATAN MAKALAH TEORI AKUNTANSI PENDAPATAN Oleh: 1. Yogi Afrianto ( 21207194 ) 2. Dini Tri Wardani ( 20207343 ) SARMAG AKUNTANSI 1 UNIVERSITAS GUNADARMA 2010 PENDAPATAN Pengertian Menurut PSAK No. 23 paragraf

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Laporan Posisi Keuangan Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Content Laporan Posisi Keuangan Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

BAB 2 LANDASAN TEORI Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan manajemen kepada pihak luar perusahaan. Informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perkembangan akuntansi saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, saat ini akuntansi dituntut untuk lebih memberikan kontribusi yang positif terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Hutang 1. Pengertian Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

Analisis Aktivitas Pendanaan

Analisis Aktivitas Pendanaan TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Prilly Viliariezta Sutanto 1013044 / Akuntansi C Analisis Aktivitas Pendanaan Tinjauan Kewajiban Kewajiban lancar, adalah kewajiban yang pelunasannya diharapkan dapat diselesaikan

Lebih terperinci

Anggota: Susi Ariyanti ( ) Setiasih ( ) Pinesthy Putri H. ( ) Yudha Mahardika ( )

Anggota: Susi Ariyanti ( ) Setiasih ( ) Pinesthy Putri H. ( ) Yudha Mahardika ( ) Rerangka Konseptual & Tujuan Pelaporan Akuntansi Anggota: Susi Ariyanti (09403241011) Setiasih (09403241012) Pinesthy Putri H. (09403241013) Yudha Mahardika (09403241047) Rerangka Konseptual Akuntansi

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014 Sesuai dengan Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung. III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung. Sesuai dengan Undang-undang

Lebih terperinci

TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5. Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA ( ) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI ( )

TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5. Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA ( ) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI ( ) TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5 Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA (1206305011) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI (1206305151) YULIANA GRECE SETIAWAN (1206305161) METTA YUSTIA WIGUNA (1206305180) FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN ADALAH ANTARA LAIN : 1. INVESTOR 2. KREDITOR 3. PEMASOK 4. KREDITOR USAHA LAIN 5. PELANGGAN 6. PEMERINTAH

Lebih terperinci

KONSEP ASSET: (Tinjauan Statement of Financial Accounting Concepts vs Standar Akuntansi Keuangan)

KONSEP ASSET: (Tinjauan Statement of Financial Accounting Concepts vs Standar Akuntansi Keuangan) EQUITY. JURNAL Jurnal EQUITY Ekonomi Vol. Vol.01. 0101, Juli Juli 2007 Halaman 07-18 KONSEP ASSET: (Tinjauan Statement of Financial Accounting Concepts vs Standar Akuntansi Keuangan) ASSETS CONCEPT : (Evaluate

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II KAS, PENDAPATAN DAN MODAL. atau logam), cek yang dapat dicairkan setiap saat dan setara kas. b. Pendapatan di luar operasi perusahaan

BAB II KAS, PENDAPATAN DAN MODAL. atau logam), cek yang dapat dicairkan setiap saat dan setara kas. b. Pendapatan di luar operasi perusahaan BAB II KAS, PENDAPATAN DAN MODAL 2. Kas 2.1. Pengertian Kas Kas adalah alat pembayaran yang sah yang dimiliki perusahaan, diperoleh dalam operasi perusahaan. Wujud kas dapat berupa uang tunai (kertas atau

Lebih terperinci

PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PENDAHULUAN Standar Penilaian - telah dikembangkan oleh berbagai profesional organisasi dan ada banyak individu melakukan

Lebih terperinci

Ekuitas 1. Definisi dan klasifikasi ekuitas 2. Pengakuan dan pengukuran ekuitas 3. Penyajian (pelaporan)

Ekuitas 1. Definisi dan klasifikasi ekuitas 2. Pengakuan dan pengukuran ekuitas 3. Penyajian (pelaporan) Modul ke: Ekuitas 1. Definisi dan klasifikasi ekuitas 2. Pengakuan dan pengukuran ekuitas 3. Penyajian (pelaporan) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak MM

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Beberapa pandangan teoretis mengenai akuntansi, pendapatan, biaya, laporan keuangan, dan akuntansi kontrak konstruksi dapat menjadikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaporan keuangan merupakan bagian dari akuntansi yang tidak dapat terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum yang

Lebih terperinci

MAKALAH TEORI AKUNTANSI ASET

MAKALAH TEORI AKUNTANSI ASET MAKALAH TEORI AKUNTANSI ASET Nama Kelompok 1 : 1. Daud Dody Irwansyaf 24932 2. Ni Made Anggi L.P.W. 25106 3. Evi Yuniasari S. 25110 4. Getta Septina Wibowo 25115 5. Leilyta Vika Permatasari 25133 DEFINISI

Lebih terperinci

KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN I. PERBANDINGAN BIAYA ATAU BEBAN ANTARA SAK/ IFRS DENGAN FASB

KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN I. PERBANDINGAN BIAYA ATAU BEBAN ANTARA SAK/ IFRS DENGAN FASB KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN I. PERBANDINGAN BIAYA ATAU BEBAN ANTARA SAK/ IFRS DENGAN FASB Pembeda SAK / IFRS FASB Definisi Beban Definisi Biaya Beban merupakan penurunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kebijakan Hutang 1. Pengertian Kebijakan Hutang Hutang menunjukkan besarnya kepentingan kreditur pada harta perusahaan. Pada prinsipnya hutang akan menguntungkan apabila perusahaan

Lebih terperinci

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan yang memuat informasi mengenai perolehan laba yang ditunjukkan dengan laba bersih pada perhitungan laba rugi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 Suatu perjanjian dari bentuk legalnya mungkin bukan merupakan perjanjian sewa, namun secara substansi dapat mengandung sewa. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan yang memuat informasi mengenai perolehan laba yang ditunjukkan dengan laba bersih pada perhitungan laba rugi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Laporan Keuangan Menurut Warren (2008:24) Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 1. Teori Relevansi. mempengaruhi keputusan yang diambil, salah satu indikator bahwa suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 1. Teori Relevansi. mempengaruhi keputusan yang diambil, salah satu indikator bahwa suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Relevansi Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki potensi untuk mempengaruhi keputusan yang diambil, salah satu

Lebih terperinci

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Makalah Teori Akuntansi Disusun Oleh: Kelompok 1 Ghifari Luthfan Pratama (1202120014) Tyas Ninditha Arih (1202120033) Azzahra Salsabiila S. (1202124044) Kelas: Akuntansi C 2012

Lebih terperinci

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB Setelah mengetahui anggota dari panitia pembuat dokumen (FASB) dan berasal dari AICPA, APB dan AAA. Rangkaian dari dokumen sangatlah penting, dimana dua hal yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan memegang peranan penting yang memberikan berbagai informasi tentang kegiatan operasional perusahaan bagi bermacam-macam

Lebih terperinci

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab antara lain: 1. Mengalami kerugian operasi terus menerus 2. Kredit pelanggan yang mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori - teori 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting

Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting Modul ke: Fakultas Pasca Sarjana Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting Dr.Harnovinsah M.Si,Ak,CA Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Formulasi Teori

Lebih terperinci

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MATERI Perumusan Tujuan Akuntansi Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan Konsep Dasar Laporan Keuangan Perbedaan Pelaporan dan Laporan

Lebih terperinci

PENDAPATAN. Definisi Pendapatan. FASB mendefiniskan pendapatan dan untung sebagai berikut (SFAC No. 6):

PENDAPATAN. Definisi Pendapatan. FASB mendefiniskan pendapatan dan untung sebagai berikut (SFAC No. 6): PENDAPATAN Definisi Pendapatan FASB mendefiniskan pendapatan dan untung sebagai berikut (SFAC No. 6): revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of it's liabilities

Lebih terperinci

KEWAJIBAN & MODAL. Dwi Martani. 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 5 1

KEWAJIBAN & MODAL. Dwi Martani. 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 5 1 KEWAJIBAN & MODAL Dwi Martani 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 5 1 Kewajiban dan Modal PSAK 1 Kewajiban Lancar dan Jangka Panjang PSAK 57 Kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi dan Aktiva kontijensi

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TANGGAL LAPORAN ARUS KAS Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) usaha yang

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG EKUITAS

MAKALAH TENTANG EKUITAS MAKALAH TENTANG EKUITAS 02:38 by bayutube86 0 comments Makalah ini membahas tentang Ekuitas dalam hubungannya dengan Perekonomian Indonesia. Pengertian Definisi Ekuitas Ekuitas adalah modal yang diinvestasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang tidak menentu pada saat sekarang ini mendorong perusahaan untuk terus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Arus Kas Pada tahun 1987, Financial Accounting Standars Board (FASB) mengeluarkan Statement Nomor 95 tentang kewajiban menyusun laporan arus kas (Statement

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha Jaya tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) 427 009, FAX (0343) 422

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Hutang Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif pendanaan yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal yang dalam hal ini kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Definisi Aset Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia disebutkan bahwa: Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan bahan acuan pustaka yang bersumber dari penulisan-penulisan terdahulu. Hal ini berguna sebagai pembanding serta bahan referensi penulis.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut

I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut dengan biaya. FASB (1980) mendefinisikan biaya sebagai

Lebih terperinci

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab antara lain: 1. Mengalami kerugian operasi terus menerus 2. Kredit pelanggan yang mengalami kemunduran

Lebih terperinci

Chapter 3: Sistem Akuntansi. Transi 1 11/12/2010

Chapter 3: Sistem Akuntansi. Transi 1 11/12/2010 Chapter 3: Sistem Akuntansi 1 Fotokopi Cemerlang Pemilik terpisah Akuntan Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha 2 Implikasi Konsep Kesatuan Usaha Pemisahan manajemen dan pemilikan sehingga hubungan keduanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, semua perusahaan bersaing ketat untuk memperoleh keuntungan dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu mengembangkan

Lebih terperinci

BAB XV AKUNTANSI UTANG

BAB XV AKUNTANSI UTANG BAB XV AKUNTANSI UTANG A. PENGERTIAN Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri persamaan akuntansi adalah harta (aktiva) dan sisi kanan terdiri dari utang dan modal. Utang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

Measurement of assets and liabilities

Measurement of assets and liabilities Assets, liablilities and owners equity Aset (Aset) Manfaat ekonomi masa depan aset yang dikendalikan oleh perusahaan dan merupakan hasil dari transaksi masa lalu atau peristiwa. Definisi ini dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

PENGUKURAN. (Makalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Teori Akuntansi) Disusun oleh: Damar Sasi Elsza P DEPARTEMEN AKUNTANSI

PENGUKURAN. (Makalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Teori Akuntansi) Disusun oleh: Damar Sasi Elsza P DEPARTEMEN AKUNTANSI PENGUKURAN (Makalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Teori Akuntansi) Disusun oleh: Damar Sasi Elsza P 041411331190 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2017 BAB

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA Akuntansi perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada perlakuan akuntansi terhadap perubahan atau selisih harga dan masalah akuntansi dalam kondisi yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH...

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH... DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN... 1 8 Tujuan Umum Kebijakan Akuntansi... 1 2 Tujuan Khusus Kebijakan Akuntansi... 3 Ruang Lingkup Kebijakan Akuntansi... 4 5 Basis Akuntansi... 6 8 DEFINISI... 9 LAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Piutang merupakan elemen neraca yang membentuk informasi semantik

BAB I PENDAHULUAN. Piutang merupakan elemen neraca yang membentuk informasi semantik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Piutang merupakan elemen neraca yang membentuk informasi semantik berupa posisi keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu kewajiban dan ekuitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

ANALISIS TRANSAKSI DAN PENCATATAN AKUNTANSI UMKM* Oleh: Endra Murti Sagoro

ANALISIS TRANSAKSI DAN PENCATATAN AKUNTANSI UMKM* Oleh: Endra Murti Sagoro 1 ANALISIS TRANSAKSI DAN PENCATATAN AKUNTANSI UMKM* Oleh: Endra Murti Sagoro endra_ms@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan Akuntansi UMKM bagi UMKM Dekranas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan potret sebuah pertanggungjawaban manajemen dalam pelaporan sumber daya perusahaan terhadap berbagai pihak yang terkait yang berkaitan

Lebih terperinci