BAB 2 LANDASAN TEORI. keilmuwan maupun dalam aspek aspirasi masyarakat terhadap Public Relations

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. keilmuwan maupun dalam aspek aspirasi masyarakat terhadap Public Relations"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum Perkembangan Public Relations atau PR saat ini baik pada ranah praktis, keilmuwan maupun dalam aspek aspirasi masyarakat terhadap Public Relations sangat menggembirakan. Meski demikian tak dapat dipungkiri bahwa pada bagian atau sektor tertentu Public Relations di Indonesia masih memiliki banyak kelemahan atau masalah yang harus dibenahi. Secara Praktis, PR saat ini sudah diakui keberadaannya tidak hanya di dalam bidang atau sektor bisnis tetapi juga pada sektor-sektor lain seperti politik, sosial maupun budaya. Banyak organisasi bisnis yang tidak lagi menyepelekan keberadaan PR atau komunikasi korporat sebagai bagian pentung untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi. Perusahaan juga merekrut para praktisi profesional dengan kompetensi yang jelas dan memadai untuk menduduki posisi sebagai praktisi humas. (Ishak, dkk,2011 : 4) Dalam melaksanakan tugasnya seorang PR akan melaksanakan komunikasi yang dilakukan secara dua arah untuk memperoleh timbal balik, kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggiatan persuasi, dan pengkajian pendapat umum. Tujuan dilaksanakan kegiatan ke-pr-an adalah untuk menimbulkan rasa saling pengertian dan terbinanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publik. (Onong, 2006 : 132) 14

2 Pengertian Public Relations Terdapat beberapa definisi mengenai public relations menurut para ahli. Rex Harlow sendiri mengatakan bahwa Public Relations is a distinctive management function which helps establish and maintain mutual lines of communication, understanding, acceptance, and cooperation between an organization and its publics; involves the management of problems or issues; helps management keep informed on and responsive to public opinion; defines and emphasizes the responsibility of managemnet to serve the public interest; helps management keep abreast of and efeectively utilize change, serving as an early warning system to help anticipate trends; and uses research and sound ethical communication techniques as its principal tools. (Wilcox, et all, 2002 : 3) Dalam definisi yang ada diatas Rex Harlow menyatakan bahwa Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu membangun dan mempertahankan jalur komunikasi, saling pengertian, dan membangun kerja sama antara perusahaan dengan masyarakat. Dalam pernyaatan diatas juga Rex menyatakan bahwa seorang PR dituntut untuk bisa mengatasi suatu masalah yang dialami oleh perusahan dan membantu perusahaan agar tetap terinformasi dan responsif terhadap opini publik. PR juga berkewajiban untuk membantu perusahaan dalam menekankan tanggung jawab perusahaan untuk melayani kepentingan

3 16 umun, membantu perusahaan untuk tetap mengikuti perubahan yang terjadi, mengantisipasi terhadap tren yang sedang terjadi disekitar perusahaan, dan menjadikan penelitian serta teknisi komunikasi sebagai alat utama mereka. Menurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom dalam buku yang berjudul Effective Public Relations menyatakan bahwa Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membangun, dan mempertahankan hubungan yang baik antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Cutlip,et al, 2009 : 6) Fungsi Public Relations Adapun fungsi dari Public Relations adalah sebagai berikut (Cutlip,et al, 2009 : 11) : a. Hubungan Internal Hubungan internal merupakan bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Bagian dari praktik PR ini merupakan aspek yang sangat penting bagi kesuksesan organisasi, karena karyawan merupakan aset organisasi yang paling penting.

4 17 b. Publisitas Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang tidak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut. Dalam hal ini PR berperan dalam menyebarkan informasi yang ada kepada para stakeholders. c. Advertising Advertising merupakan informasi yang ditempatkan di media oleh spnsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi tersebut. PR menggunakan advertising untuk menjangkau audiens yang lebih luas. d. Press Agentry Press agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik. Dalam hal ini PR berperan dalam menarik perhatian publik lebih dari sekedar membangun pemahaman publik, PR juga turut andil dalam memperbanyak liputan media massa yang akan menentukan persepsi publik terhadap arti penting relatif dari topik dan orang. Mereka menarik perhatian melalui praktik press agentry. e. Public Affairs Public affairs merupakan bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal

5 18 dalam rangka memperngaruhi kebijakan publik. Dalam sebuah perusahaan public affairs biasanya mengacu pada usaha PR yang berkaitan dengan kebijakan publik dan corporate citizenship. Dalam hal ini PR berfungsi sebagai perantara atau penghubung dengan unitunit pemerintah, mengimplementasikan program bantuan masyarakat, mendorong aktivisme politik, mengampanyekan kontribusi, voting, dan melakukan kegiatan amal seta turut serta dalam organisasi pembangunan masyarakat. f. Lobbying Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi. Lebih spesifiknya lobbying merupakan salah satu kegiatan PR dimana seorang PR akan berusaha untuk memperngaruhi keputusan legislatif dan peraturan pemerintah. g. Manajemen Isu Manajemen isu merupakan proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka. h. Hubungan Investor Hubungan investor merupakan bagian dari PR dalam perusahaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di

6 19 dalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar. Tugas seorang PR dalam menjalankan tugasnya sebagai hubungan investor atau investor relation yaitu menambah nilai stok (saham) perusahaan Peran Public Relations Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi / perusahaan. Public Relations adalah sebagai jembatan antara perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai mutual understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Public Relations bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan. Terdapat empat peran utama PR yang mendeskripsikan sebagian besar praktik mereka, yaitu sebagai berikut (Cutlip, et al, 2009 : 45) a. Teknisi Komunikasi Seorang Public Relations dalam sebuah perusahaan biasanya bertugas untuk menjadi teknisi komunikasi, pada hal ini seorang PR dituntut untuk ahli dalam menulis, mengedit newsletter karyawan, menulis press release dan feature, mengembangkan isi Web dan menangani kontak media.

7 20 b. Expert Prescriber Dalam hal ini para praktisi PR bertugas untuk mewakili perusahaan untuk mendefinisikan problem, mengembangkan program dan bertanggung jawab penuh atas implementasinya. Pada peranan ini seorang PR tanggap terhadap sesuatu yang sedang terjadi diperusahaan dan dapat berperan sebagai seorang penasihat ahli. c. Fasilitator Komunikasi Dalam hal ini praktisi PR bertindak sebagai pendengar yang peka dan perantara komunikasi. PR menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama. d. Fasilitator dalam proses pemecahan masalah Seorang PR bekerja sama dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan suatu masalah. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. 2.2 Teori Khusus Pengertian Sosialisasi Sosialisasi secara umum berarti proses pewarisan nilai nilai budaya dari orang tua kepada anak anak muda agar mereka dapat berperilaku

8 21 sesuai nilai nilai sosial masyarakat. Apabila dilihat dari perspektif anak, sosialisasi berarti proses hubungan yang memungkinkan mereka mempelajari nilai nilai sosial sehingga mereka dapat menjadi warga masyarakat yang dewasa dan bertanggung jawab. (Hardjana, 2010 : 6) Menurut M.J Herskovits sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak menyesuaikan diri dengan norma norma dalam keluarganya. (Soekanto, 2007 : 55) Syarat syarat terjadinya sosialisasi (Soekanto, 2007 : 58) : Adanya kontak sosial Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, dan antarkelompok. Selain itu suatu kontak dapat pula bersifat langsung dan tidak langsung. Adanya komunikasi Yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain (berwujud pembicaraan, gerak gerak badaniah atau sikap), perasaan perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

9 Jenis jenis Sosialisasi (Soekanto, 2007 : 60) : a. Sosialisasi Primer Sosialisasi primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. b. Sosialisai Sekunder Sosialisasi yang terjadi dengan menggunakan perantara. Seperti menggunakan orang lain sebagai perantara, telepon, telegram, surat, dan lain-lain Corporate Social responsibility Menurut Kartini konsep Corporate Social Responsibility (CSR) pertama kali dikemukakan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953, dan sejak itu hingga sekarang telah mengalami pengayaan konsep. Perkembangan konsep CSR yang terjadi selama kurun waktu 50 tahun tersebut tak peka lagi telah banyak mengubah orientasi CSR. Bila pada awalnya aktivitas CSR lebih dilandasi oleh kegiatan yang bersifat filantropi yang berarti cinta kasih terhadap sesama, maka saat ini CSR telah dijadikan sebagai slaah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan yang akan turut mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. (Ardianto, 2011 : 39)

10 23 Prinsip dasar CSR berpijak pada pemberdayaan masyarakat sekitar dengan fokus perhatian pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kerusakan alam. Sebab disadari atau tidak, industri berperan dalam pemiskinan masyarakat dan perusakan alam. Dengan adanya CSR perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan seperti kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dan terjalinnya hubungan yang harmonis dengan warga dan pemerintah sehingga hal ini akan memberikan rasa nyaman bagi perusahaan. (Ardianto, 2011 : 45) Saat ini terdapat konsensus bahwa sebuah perusahaan dagang publik mempunyai tanggung jawab sosial yang sifatnya berimbang antara mensejahterakan karyawan, masyarakat, dan juga lingkungan, (Cutlip,et all, 2009 : 444) yaitu: a. Menyediakan sumber lapangan kerja, dengan komitmen nyata pada diversitas dalam perekrutan, promosi karier, dan gaji karyawan di semua level. b. Beroperasi untuk mendapatkan profit dan memberikan pendapatan yang masuk akal bagi para shareholder-nya. c. Menyusun dan memenuhi sasaran strategis yang memberikan pertumbuhan dan daya saing jangka panjang. d. Patuh atau menuruti aturan pemerintah berkenaan dengan aturan keamanan, kesehatan, dan lingkungan kerja. e. Menyisihkan sebagian pendapatan per tahun untuk tujuan filantropi (amal)

11 Pengertian Corporate Social Responsibility Terdapat beberapa pengertian mengenai Corporate Social Responsibility diantaranya yang disampaikan ahli manajemen Philip Kotler dan Nancy Lee, mereka mengartikan bahwa Corporate Social Responsibility atau CSR merupakan komitmen perusahaan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat secara sukarela melalui praktek bisnis dengan menggunakan bantuan sumber daya yang dimilikinya. (Chamsyah, 2007 : 3) Kata kunci dari definisi Philip Kotler itu adalah sukarela, dimana mengandung pengertian bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang diputuskan sendiri oleh perusahaan, tanpa tekanan dari manapun. Kegiatan sukarela tersebut harus dilaksanakan untuk masyarakat untuk menunjukkan pada publik bahwa perusahaan memang memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Sedangkan McWilliams dan Siegel mendefinisikan CSR sebagai serangkaian tindakan perusahan yang muncul untuk meningkatkan produk sosialnya, memperluas jangkauannya melebihi kepentingan ekonomi eksplisit perusahaan, dengan pertimbangan tindakan semacam ini tidak disyaratkan oleh peraturan hukum. (Mursitama,dkk, 2011 : 23) Corporate social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan

12 25 dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. (Ardianto, 2011 : 34) Ruang Lingkup CSR Pada dasarnya CSR bukanlah entitas departemen atau divisi yang sifatnya parsial, atau hanya berfungsi dalam pendongkrakan citra sebagai bagian dari jurus jitu marketing perusahaan, sehingga nilai perusahaan di mata stakeholders lain khususnya masyarakat menjadi positif. Gambar 2.1 : Lingkup CSR Pada hakikatnya CSR adalah nilai atau jiwa yang melandasi aktivitas perusahaan secara umum, dikarenakan CSR menjadi pijakan komprehensif dalam aspek ekonomi, sosial, kesejahteraan dan

13 26 lingkungan. Oleh karena itu dalam CSR tercakup di dalamnya empat landasan pokok yang antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan diantaranya adalah (Rahmatullah, 2011 : 7) : 1. Landasan pokok CSR dalam aktivitas ekonomi, meliputi : Kinerja keuangan berjalan baik Investasi modal berjalan sehat Kepatuhan dalam pembayaran pajak Tidak terdapat praktek suap/korupsi 2. Landasan pokok CSR dalam isu lingkungan hidup, meliputi : Tidak melakukan pencemaran Tidak berkontribusi atas limbah Menjaga kelestarian lingkungan Hemat dalam menggunakan sumber energi 3. Landasan pokok CSR dalam isu sosial, meliputi : Menjamin kesehatan karyawan atau masyarakat yang terkena dampak Tidak mempekerjakan anak Menjaga privasi

14 27 Menjunjung keberanekaragaman 4. Landasan pokok CSR dalam isu kesejahteraan, meliputi : Memberikan kompensasi terhadap masyarakat Memanfaatkan subsidi dan kemudahan yang diberikan pemerintah Menjaga kesehatan karyawan Menjaga keseimbangan kerja/hidup Landasan di atas memberikan sebuah gambaran bahwa CSR bukanlah hal yang parsial (pilih kasih), melainkan suatu urusan yang komprehensif. Landasan tersebut juga menjelaskan bahwa perlu terjadinya keseimbangan antara mensejahterakan, lingkungan, masyarakat dan juga karyawan.

15 Kerangka Pikir Peran PR : 1. Teknisi Komunikasi 2. Expert Prescriber 3. Fasilitator Komunikasi 4. Fasilitator Dalam Proses Pemecahan Masalah Sosialisasi Program CSR Pertamina Green Act : 1. Melalui Website 2. Melalui Media 3. Presentasi secara langsung ke SMA YPHB. 4. Pelatihan khusus Gambar 2.2 : Kerangka Pikir Kerangka Pikir di atas menggambarkan penelitian yang penulis lakukan, untuk meneliti mengenai peran Public Relations PT Pertamina (Persero) dalam mensosialisasikan program Green Act. Peran PR dalam mensosialisasikan program green act yaitu : 1. Sebagai seorang teknisi komunikasi, PR Pertamina turut andil dalam mensosialisasikan program green act. Seperti membuat dan mengembangkan isi website, presentasi mengenai materi green act ke SMA YPHB secara

16 29 langsung, dan membuat program pelatihan di Cibubur mengenai penerapan pola hidup hijau di sekolah untuk mempermudah penerapannya di sekolah. 2. Expert Prescriber, pada tahapan ini PR Pertamina turut berperan sebagai penasehat ahli, maksudnya adalah Fungsi CSR sebagai salah satu bagian yang mengerjakan peran PR bekerja sama dengan manager fungsi media dalam mensosialisasikan program green act melalui media (baik media internal maupun eksternal) guna mempermudah proses sosialisasi dan mencapai audiens yang lebih luas. 3. Tahapan selanjutnya PR PT Pertamina berperan sebagai fasilitator komunikasi diantaranya adalah dengan menanyakan tanggapan ataupun saran yang membangun dari para peserta green act khusunya SMA YPHB, hal ini digunakan untuk dijadikan masukan yang berarti bagi CSR Pertamina untuk mengembangkan program green act kedepannya. 4. Fasilitator pemecahan masalah, dalam menjalankan dan mensosialisasikan program Pertamina Green Act tentunya terdapat berbagai macam kendala yang membuat hal tersebut menghambat kinerja PR untuk mensosialisasikan program ini secara efektif. Tentunya saat melihat terdapat masalah dalam melaksanakan pekerjaannya, seorang PR akan berfikir untuk keluar dari masalah tersebut. Contohnya pada program Green Act ini yaitu, mengajarkan siswa siswi untuk mengadakan sekolah hijau dan menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan pada siswa siswi SMA YPHB. Sebagai bentuk tanggung jawab Pertamina terhadap dampak yang dihasilkan dari kegiatan operasi perusahaan dan produk produk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Pengenalan Image, Jenis-jenis Image serta fungsi dan peranan Image. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PROFESSIONAL IMAGE. Pengenalan Image, Jenis-jenis Image serta fungsi dan peranan Image. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Pengenalan Image, Jenis-jenis Image serta fungsi dan peranan Image Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Deskripsi

Lebih terperinci

PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS

PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS PROMOSI DAN PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi Www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 1 Promosi merupakan salah satu komponen bauran pemasaran. William J. Stanton memberikan definisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan yang disampaikan. Public relations 1 sangat identik dengan proses. komunikasi secara internal maupun eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. pesan yang disampaikan. Public relations 1 sangat identik dengan proses. komunikasi secara internal maupun eksternal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan proses timbal balik pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk, atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berjalannya kegiatan usaha dari perusahaan di suatu negara akan melibatkan pihak-pihak atau lingkungan sekitarnya sebagai penunjang bergeraknya kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat berupa keyankinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat berupa keyankinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Pikiran dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan keluarga besar yang memiliki tujuan dan target yang hendak dicapai, perusahaan berada di tengah lingkungan masyarakat yang lebih besar (community).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. maupun khusus yang memiliki keterkaitan dengan penelitian untuk menjadi pedoman

BAB 2 LANDASAN TEORI. maupun khusus yang memiliki keterkaitan dengan penelitian untuk menjadi pedoman BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan baik umum maupun khusus yang memiliki keterkaitan dengan penelitian untuk menjadi pedoman selama penelitian dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan

Lebih terperinci

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc Kedudukan PR dalam Organisasi Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Kriyantono, 2008) Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dengan publiknya Membangun citra korporat

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Public Relations Public relations adalah fenomena yang mulai ramai dibicarakan pada abad ke-20, yang mana public relation adalah layaknya

Lebih terperinci

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH LOKAKARYA KEHUMASAN DALAM MEMBANGUN CITRA PTS DAN KOPERTIS OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH 15/03/2017 HUMAS (YY) 2 15/03/2017 HUMAS (YY) 3 15/03/2017 HUMAS (YY) 4 15/03/2017

Lebih terperinci

MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS

MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS Modul ke: MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS Role and Position in PR Management Fakultas KOMUNIKASI Frenia T.A.D.S.Nababan Program Studi PUBLIC RELATION www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Public Relations management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang

Lebih terperinci

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI EFEKTIVITAS PERAN HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DALAM MENJAGA HUBUNGAN BAIK ANTAR KARYAWAN ( Studi kasus PT. Kereta Api Indonesia DAOP I Jakarta) Nama NPM PRODI : Aji prakoso : 1B815829 : ILMU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations HUMAS SEBAGAI PROFESI ETIS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Public Relations memiliki karakteristik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel berusaha memberikan pelayanan dan fasilitas semaksimal mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. hotel berusaha memberikan pelayanan dan fasilitas semaksimal mungkin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan bisnis dibidang jasa perhotelan khususnya di Yogyakarta semakin ketat. Persaingan yang ketat antar hotel tersebut menyebabkan masingmasing hotel berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjaga eksistensinya, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan resiprokal (timbal balik) antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan berkembang pesatnya dunia usaha serta industri di indonesia, banyak perusahaan yang berlomba untuk meningkatkan citra positifnya. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan membuat perusahaan lebih efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan publik untuk berkomunikasi dengan mudah. Banyaknya berbagai tantangan dan

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

STAKEHOLDER RELATIONS

STAKEHOLDER RELATIONS Modul ke: STAKEHOLDER RELATIONS COMMUNITY RELATIONS Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id PROGRAM COMMUNTY RELATIONS Community Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan perusahaan untuk menjalankan tanggung jawab pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan perusahaan untuk menjalankan tanggung jawab pekerjaannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Dutapalma Nusantara tentunya memiliki visi dan misi yang ingin dicapai demi kemajuan perusahaan. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori. public yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Terdapat banyak

BAB II. Landasan Teori. public yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Terdapat banyak BAB II Landasan Teori 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Public Relations Pada dasarnya Public Relations merupakan kegiatan komunikasi yang melibatkan seluruh anggota organisasi untuk menciptakan

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations dalam suatu perusahaan, karena Public Relations yang bertugas untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Public Relations atau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR muncul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations)

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations) BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Hubungan Masyarakat (Humas) 2.1.1 Pengertian Humas (Public Relations) (Cutlip, Center dan Broom, 2009:4) menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah topik yang sering diperbincangkan, tidak hanya oleh para ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. Sehingga komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan sebagai salah satu aset terpenting perusahaan. Hubungan yang harmonis

BAB I PENDAHULUAN. karyawan sebagai salah satu aset terpenting perusahaan. Hubungan yang harmonis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Idealnya sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan akan senantiasa berupaya untuk menjaga adanya suatu hubungan yang harmonis dengan para karyawan sebagai

Lebih terperinci

Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi

BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. media komunikasi internal, maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. media komunikasi internal, maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum Dengan judul Peran Public Relations melalui majalah Info BCA sebagai media komunikasi internal, maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang membahas diantaranya:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan keuntungan atau laba. Hal ini dikarenakan karena laba merupakan syarat perusahaan dapat terus hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi. Public relations atau PR memiliki peranan penting dalam perusahaan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang baik dan erat dengan masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang baik dan erat dengan masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia Bisnis dan Industri, setiap perusahaan dituntut memiliki hubungan yang baik dan erat dengan masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun masyarakat luas.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. Menjunjung tinggi nilai

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari keuntungan atau laba, dimana setiap perusahaan dibuat berdasar dan mempunyai kekuatan hukum. Dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan untuk bersama memajukan daerah sekitar berdirinya perusahaan, Corporate

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

PENULISAN PUBLIC RELATIONS Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Pengantar dan Siginifikansi Penulisan dalam Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Deskripsi Mata Kuliah Membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, perusahaan atau business merupakan suatu organisasi atau lembaga dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan baku dan tenaga kerja dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-19 dan di awal abad ke-20 sebagai sebuah usaha publisitas. Saat itu, seorang

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-19 dan di awal abad ke-20 sebagai sebuah usaha publisitas. Saat itu, seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktek public relations (PR) yang kita kenal saat ini telah dimulai sejak akhir abad ke-19 dan di awal abad ke-20 sebagai sebuah usaha publisitas. Saat itu,

Lebih terperinci

Prinsip tanggung jawab (bertanggungjawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya kepentingan

Prinsip tanggung jawab (bertanggungjawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya kepentingan Prinsip Etika Profesi Prinsip tanggung jawab (bertanggungjawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya kepentingan orang-orang yang dilayaninya) Prinsip keadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Community relations pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, komunitas dipandang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Humas

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Humas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Humas Menurut Broom, dkk. (2000:6) Humas adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi, membangun, dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

TUGAS UTS BAHASA INDONESIA PUBLIC RELATIONS

TUGAS UTS BAHASA INDONESIA PUBLIC RELATIONS TUGAS UTS BAHASA INDONESIA PUBLIC RELATIONS Disusun oleh: Jhenika Tiara Tanca 14030114120025 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU POLITIK DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015 A. Definisi Public Relations

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

PR Writing 2. Review about PR, Publicity

PR Writing 2. Review about PR, Publicity PR Writing 2. Review about PR, Publicity 27 February 2013 Prepared by: Vita Monica, S.Sos Faculty of Communications Petra Christian University Surabaya DefinisiPR menurutcutlip, Center, & Broom Public

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis melakukan beberapa cara untuk mengumpulkan data yang di lakukan di Pemda

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan. dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan

BAB V PENUTUP. Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan. dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan data dilakukan oleh peneliti baik melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang di butuhkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Komunikasi memainkan peran penting bagi manusia untuk dapat berinterkasi dan berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak dibahas di kalangan bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR dapat dikatakan

Lebih terperinci

17 BAB 1 PENDAHULUAN

17 BAB 1 PENDAHULUAN 17 BAB 1 PENDAHULUAN 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakikatnya setiap orang maupun organisasi memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya. Pada konteks perusahaan, tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis antar pasar industri produk perawatan kecantikan dan kosmetik sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori II.1.1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci