ANALISA TUGAS. Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA TUGAS. Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada"

Transkripsi

1 ANALISA TUGAS Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada Contoh : Membersihkan rumah Urutan perintah membersihkan rumah ambil vacuum cleaner pastikan sambungannya tepat bersihkan ruangan jika kantung debu penuh, kosongkan simpan vacuum cleaner dan peralatan Teknik (pendekatan) untuk analisa tugas: 1. Dekomposisi tugas Memilah tugas ke sub-tugas beserta urutan pelaksanaannya 2. Teknik berbasis pengetahuan Melihat apa yang harus diketahui oleh user tentang objek dan aksi yang terlibat dalam tugas dan bagaimana pengetahuan itu diorganisasikan 3. Analisa berbasis relasi-entitas Pendekatan berbasis objek, dimana penekanannya pada identifikasi aktor dan objek, relasi dan aksi yang dilakukan. Perbedaan Analisis Tugas dengan Model Kognitif : Analisa tugas dikhususkan untuk mengenali kepentingan user dan cenderung lebih melihat pada apa yang harus dilakukan oleh user Model kognitif lebih melihat pada proses kognitif internal seseorang dalam melakukan pekerjaannya (internal mental state), maka granularitasnya ( ) biasanya lebih kecil dibandingkan analisa tugas. IMK-Analisa Tugas 1/13

2 Dekomposisi Tugas Teknik analisa tugas umumnya membuat dekomposisi tugas untuk mengekspresikan aksi yang harus dilakukan, seperti pada contoh di atas. Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah hierarchical task analysis (HTA). Output HTA adalah hirarki tugas dan sub-task dan juga plans (rencana) yang menggambarkan urutan dan kondisi (syarat) suatu sub-tugas dilaksanakan. 0. Urutan perintah dalam membersihkan rumah 1. ambil vacuum cleaner 2. pastikan sambungannya tepat 3. bersihkan ruangan 3.1. bersihkan ruang aula 3.2. bersihkan ruang tamu 3.3. bersihkan ruang tidur 4. kosongkan kantung debu 5. simpan vacuum cleaner dan peralatan Rencana 0 : lakukan berurutan Jika kantung debu penuh lakukan 4 Rencana 3 : lakukan 3.1, 3.2 atau 3.3 dimulai dari mana saja tergantung ruangan yang mana yang perlu dibersihkan. Rencana 3 dapat dibuat lebih spesifik lagi: Rencana 3 : lakukan 3.1 setiap hari 3.2 seminggu sekali dan 3.3 jika ada tamu yang berkunjung Untuk membatasi proses sampai ke tugas yang mendasar, maka perlu diterapkan stopping rule. Sebagai contoh : 0. dalam keadaan darurat 1. baca alarm 2. susun daftar tindakan korektif yang tepat IMK-Analisa Tugas 2/13

3 3. lakukan tindakan korektif Jika tujuannya untuk menginstal komputer untuk memonitor pabrik maka tugas 1 dan 3 dapat diekspand. Aturan dari stopping rule, salah satunya mengacu pada aturan P X C, dimana P adalah probabilitas dalam melakukan kesalahan dan C biaya kesalahan. Jika P X C dibawah ambang batas maka ekspansi dapat dihentikan. Contoh : Membuat secangkir teh 0. membuat secangkir teh rencana 0. lakukan 1 pada saat yang sama, jika poci penuh 2 kemudian 3, 4. setelah 4 atau 5 menit lakukan 5 1. didihkan air 2. mengkosongkan poci 3. menyiapkan poci 4. menunggu 4 atau 5 menit 5. menuangkan teh rencana 1. 1,1, 1.2, 1.3, 1.4, jika teko/ceret mendidih penuhi teko/ ceret 1.2. letakkan teko/ ceret diatas kompor 1.3. tunggu sampai teko/ceret mendidih 1.4. matikan kompor Hirarki tugas untuk membuat secangkir teh IMK-Analisa Tugas 3/13

4 Tugas membuat secangkir teh dapat diekspansi menjadi beberapa cangkir teh 0. membuat secangkir teh rencana 0. lakukan 1 pada saat yang sama, jika poci penuh 2 kemudian 3, 4. setelah 4 atau 5 menit lakukan 5 1. didihkan air rencana mengkosongkan poci 1,1, 1.2, 1.3, 1.4, jika teko/ceret mendidih menyiapkan poci 4. menunggu 4 atau 5 menit 5. menuangkan teh rencana cangkir kosong? yes no untuk setiap tamu 5.3 rencana tuangkan susu dalam cangkir 5.2 isi cangkir dengan teh 3.1, 3.2, 3.3 rencana , jika diinginkan beri gula 3.1 panaskan poci 3.2 letakkan daun the di dalam poci 3.3 tuangkan air panas tanya tamu mengenai gula tambahkan gula untuk rasa 1.1. penuhi teko/ ceret 1.2. letakkan teko/ ceret diatas kompor 1.3. nyalakan api kompor 1.4. tunggu sampai teko/ceret mendidih 1.5. matikan kompor Hirarki tugas untuk membuat beberapa cangkir teh IMK-Analisa Tugas 4/13

5 Dari beberapa contoh di atas dijumpai beberapa plan yang biasanya digunakan, antara lain : fixed sequence, pada rencana 3 selalu dilaksanakan dalam urutan sub-tugas yang sama optional tasks, pada rencana 0 kosongkan poci dan pada rencana 5.3. tambahkan gula mungkin tidak dilaksanakan tergantung dari situasinya. waiting for events, pada rencana 1, harus menunggu ketel sampai mendidih, dan rencana 0 menunggu 4 atau 5 menit cycles, pada rencana 5, dimana tugas 5.1. dan 5.2. dilakukan berulang-ulang sampai kondisi terpenuhi (tidak ada cangkir kosong lagi) time-sharing, tugas 1 dan 2 dapat dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan discretionary, pada contoh vacuum cleaning rencana 3, urutan tugas yang dilakukan bebas dan dapat tidak dilakukan jika tidak diperlukan (kebersihan rumah tergantung dari pemilik rumah) mixtures, kebanyakan rencana merupakan campuran dari elemenelemen yang disebut di atas. IMK-Analisa Tugas 5/13

6 Analisa Berbasis Pengetahuan Dimulai dengan mendaftar semua objek dan aksi yang terlibat dalam tugas dan kemudian membangun taksonominya, mirip seperti apa yang dilakukan pada bidang biologi : hewan termasuk dalam invertebrata dan vertebrata, hewan vertebrata adalah ikan, burung, reptil, amphibi, atau mamalia, dan seterusnya Tujuannya untuk memahami knowledge yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas Pembuatan taksonomi ( ) dapat dilihat pada contoh berikut : Alat-alat kontrol motor Sistem kemudi roda kemudi, alat pengukur Mesin/kecepatan Langsung tombol pengapian, pedal gas, rem kaki Persneling kopling, tongkat perseneling Pencahayaan Eksternal lampu besar, lampu bahaya Internal lampu penunjuk Mencuci/menyeka Penyeka penyeka depan, penyeka belakang Pencuci pencuci depan, pencuci belakang Pemanas pengontrol temperatur, petunjuk angin, kipas angin, kaca alat pemanas belakang Pemarkiran rem tangan, penguncian pintu Radio Banyak! ( Percobaan pertama membuat taxonomy kontrol mobil ) Apakah contoh di atas sudah baik? Pertimbangannya adalah bagaimana membuat hirarkinya dan bagaimana menggunakannya. Jika analisa diperpanjang ke masalah pengemudian mobil, maka dibutuhkan objek tambahan, seperti: instrumen (alat), kunci mobil, sabuk pengaman, marka jalan, mobil lainnya dan lain-lain. Seperti pada HTA, sulit untuk mengetahui kapan harus berhenti maka perlu adanya suatu aturan penghentian (stopping rule). IMK-Analisa Tugas 6/13

7 Prosedur yang terbaik adalah : Daftar semua item yang sebisa mungkin, kemudian dipilah mana yang diperlukan dan mana yang tidak (dihapus) Setelah itu dikelompokkan ke dalam objek yang mirip. Tergantung dari penggunaan analisa tugas yang diharapkan, struktur yang dibangun dapat berbeda, sebagai contoh, untuk menghasilkan manual (petunjuk) perbaikan mobil digunakan taksonomi yang berbeda. Sebagai contoh : Menurut pandangan pengendara mobil, rem (brake) dan gas (accelerator) melakukan tugas yang berhubungan walaupun tidak terkoneksi secara mekanik Keputusan dapat diambil berdasarkan keperluan tertentu, tetapi ada juga tergantung pada kondisi. Contoh : Wash/Wipe (mencuci/menyeka) Front (Depan) Front wipers, Front washers Rear (Belakang) Rear wipers, Rear washers Ini merefleksikan lebih baik posisinya, tetapi secara logika tidak lebih dari taksonomi sebelumnya. Salah satu teknik Analisa Tugas untuk Deskripsi Pengetahuan (Task Analysis for Knowledge Description) memakai format taksonomi khusus yaitu Task Descriptive Hierarchy (TDH), dimana taksonomi dapat menggunakan percabangan XOR, AND, dan OR. Contoh percabangan AND dan XOR : mencuci/menyeka AND fungsi XOR menyeka penyeka depan, penyeka belakang mencuci pencuci depan, pencuci belakang posisi XOR depan penyeka depan, pencuci depan IMK-Analisa Tugas 7/13

8 belakang penyeka belakang, pencuci belakang contoh percabangan OR : item dapur OR persiapan mangkuk, piring, alas pemotong memasak penggorengan, kuali, panci makan malam piring, mangkuk sup, kuali, gelas dimana : XOR : salah satu objek AND : objek diletakkan dalam beberapa kategori OR : salah satu atau lebih objek. TAKD mempunyai aturan yang unik dimana menuntut TDH lengkap yang dapat membedakan dua objek yang spesifik. Hirarki di atas gagal memenuhi syarat tersebut, untuk itu dapat dilihat pada contoh berikut: Item dapur AND /_ bentuk XOR / _ pinggan / mangkuk, kuali, panci, mangkuk sup, gelas / _ datar / piring, alas pemotong, penggorengan /_ fungsi OR {_ persiapan { mangkuk, piring, alas pemotong {_ memasak { penggorengan, kuali, panci {_ makan malam XOR _ untuk makanan piring,mangkuk sup,kuali _ untuk minuman gelas dimana: / { adalah percabangan AND, XOR dan OR IMK-Analisa Tugas 8/13

9 Tiap objek dapat direpresentasikan oleh jejak khusus dalam hirarki yang disebut knowledge representation grammar (KRG), dimana / untuk cabang AND, () untuk cabang XOR, dan { } untuk cabang OR Contoh : Item Dapur / bentuk (datar) / fungsi {persiapan, makan malam (untuk makanan)}/ Membacanya : Item dapur yang berbentuk datar DAN berfungsi dalam persiapan ATAU makan malam untuk makanan Membuat taksonomi sederhana (TDH) untuk aksi mirip dengan untuk objek. Contoh : Pekerjaan dapur OR { _ persiapan mengaduk, mencampur { _ memasak menggoreng, merebus, memanggang { _ makan malam menuangkan, memakan, meminum Analisa yang sama juga dapat dilakukan seperti pada objek, untuk menentukan apakah taksonomi ini sudah mencukupi atau belum. Perbedaan taksonomi aksi dengan HTA : Pada taksonomi : generisitas, kemiripan tugas sederhana satu dengan lainnya HTA : dekomposisi bagaimana melakukannya, mengenai uruturutan tugas sederhana untuk melaksanakan tugas tunggal yang lebih tinggi. Taksonomi objek dan aksi dapat digunakan untuk menghasilkan deskripsi generik dari tugas sederhana. Entity-Relationship Based Techniques Diadopsi dari desain database. Dalam database, entitas yang dipilih untuk analisa adalah yang diharapkan untuk direpresentasikan IMK-Analisa Tugas 9/13

10 pada sistem komputer. Dalam analisa tugas, jangkauan entitas tidak terbatas pada komputer entitas termasuk objek fisik, aksi yang dilakukan dan manusia yang melaksanakannya. Objek juga dapat berbentuk komposit (gabungan) dimana membentuk mengandung lebih dari satu objek. Seperti pada pendekatan pengetahuan pusat analisa masalah objek dan aksi, tetapi penekanannya pada hubungan antaranya, ketimbang kemiripan nya. Contoh : Perusahaan pasar perkebunan Untuk entitas objek : Objek Pompa3 sederhana pompa irigasi Attributes : Status : on/off/rusak Kapasitas : 100 liter/menit Penekanannya bukan untuk menghasilkan representasi mesin, melainkan untuk menjelaskan partisipasinya dalam tugas manusia dan komputer. Untuk entitas aksi, dikenal istilah pasien dan agen Contoh : Sam (agent) menanam (action) bawang (patient) dimana Sam: agen (agent), menanam: aksi (action) dan bawang: penderita (patient) Pada tahap analisa ini, sudah diketahui prinsip objek dan aksi, maka dapat dimulai untuk membangun deskripsi objek/aksi : Objek Sam aktor manusia Aksi : S1 : mengendarai traktor S2 : menggali wortel Objek Vera aktor manusia pemilik tanah Aksi : sebagai pekerja V1 : menanam inti bibit V2 : pengontrol program irigasi IMK-Analisa Tugas 10/13

11 Aksi : sebagai manajer V3 : memberitahukan Sam untuk menggali wortel Objek gabungan manusia Terdiri : {Sam, Tony} Objek rumah kaca sederhana Attribute : Kelembaban : 0 100% Objek Pengontrol Irigasi non aktor manusia Aksi : IC1 : menyalakan Pompa 1 IC2 : menyalakan Pompa 2 IC3 : menyalakan Pompa 3 Objek Inti sederhana Aksi : M1 : berkecambah M2 : tumbuh berkembang Event adalah sesuatu yang terjadi, pelaksanaan aksi. Bagian akhir adalah, hubungan (relationships) antara objek, aksi dan event. Events Ev1 : kelembaban turun dibawah 25 % Ev2 : tengah malam Relations : object-object Lokasi (Pompa3, rumah kaca) Lokasi (Pompa1, tanah milik Parker) Relations: action-object Penderita (V3, Sam) - Vera menyuruh untuk menggali Penderita (S2, wortel) - Sam menggali wortel Instrumen (S2, sekop) - dengan sekop Relations: action-event sebelum (V1, M1) - inti bibit harus ditabur sebelum berkecambah sebelum (M1, M2) IMK-Analisa Tugas 11/13

12 - inti bibit harus berkecambah sebelum dapat tumbuh berkembang penyebab (Ev1, IC3) - jika kelembaban turun dibawah 25%, pengontrol menjalankan pompa3 penyebab (Ev2, IC1) - jika tengah malam, pengontrol menyalakan pompa 1 alasan (V2, IC1) - pengontrol menyalakan pompa karena Vera memprogramnya. alasan (V3, S2) - Sam menggali wortel karena Vera yang menyuruhnya IMK-Analisa Tugas 12/13

13 Sumber Informasi & Pengumpulan Data Analisa tugas memungkinkan kita membuat suatu struktur data mengenai tugas dan hasilnya akan baik jika didukung oleh sumber data yang baik pula Proses analisis data tidak semata-mata mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan data dan mempresentasikan hasil, namun kadangkala kita harus kembali melihat sumber data Sumber Data - Dokumentasi Buku Petunjuk Cth : Buku Petunjuk mengenai penggunaan peralatan komputer dll Dokumen peraturan perusahaan dan deskripsi tugas Materi Training - Observasi Di lapangan : analisis dapat mengetahui kondisi sebenarnya dari proses pengerjaan tugas Di labolatorium : analisis dapat lebih mengendalikan lingkungan dan umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik. - Interviews (wawancara) Bertanya pada ahli adalah cara langsung yang cepat mendapatkan informasi. Wawancara dilakukan sebaiknya setelah observasi. Hasil observasi dapat direfleksikan dengan wawancara untuk mengetahui perilaku atau kondisi yang diinginkan atau tidak. - Analisa Awal Mendaftarkan obyek dan aksi dasar dengan menelusuri dokumen-dokumen yang ada dan mencari kata benda yang akan menjadi obyek dan kata kerja yang akan menjadi aksi. Tidak mudah mengenali posisi obyek dan aksi dalam dokumen terutama yang dijelaskan secara implisit. - Sorting dan Klasifikasi IMK-Analisa Tugas 13/13

14 Beberapa analisisi melakukan sorting dan klasifikasi sendiri dan ada juga dibantu oleh ahli bidang analisis. Menggunakan Analisa Tugas untuk Desain - Manual dan pengajaran Untuk menyusun manual/bahan pengajaran digunakan HTA (hierarchical task analysis). Bentuk how to do dapat digunakan sebagai bahan pelatihan tingkat dasar. Struktur konseptual yang lebih baik seperti tehnik berbasis pengetahuan (knowledge based tehnique) diperlukan untuk pelatihan yang lebih mahir. - Mendapatkan kebutuhan2 dan merancang Sistem Analisis tugas membantu pendefinisian kebutuhan dalam dua hal, yaitu : o Obyek dan tugas-tugas apa saja yang ada di sistem yang akan diakomodasikan di sistem baru. o Fitur apa yang akan diperbaharui. Pada perancangan sistem di tingkat tinggi, analisis tugas membantu menentukan model internal sistem yang sesuai dengan keinginan user dan dapat dipergunakan untuk meramalkan penggunaan sistem. - Merancang interface yang rinci Taksonomi tugas atau obyek dapat digunakan untuk merancang menu. Tugas-tugas utama dapat dijadikan menu utama/tingkat atas, subtugas dibawahnya dijadikan submenu yang berkaitan, dst. Tampilan menu alternatif dapat disesuaikan dengan tugas dan peran (role) dari user. IMK-Analisa Tugas 14/13

INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN. Analisis Tugas

INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN. Analisis Tugas INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN Analisis Tugas DEFINISI ANALISIS TUGAS Analisis tugas merupakan suatu metode untuk menganalisis pekerjaan manusia, apa yang dikerjakan, dengan apa mereka bekerja dan apa yang

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN

INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN Task Analysis - Analisis Tugas Budhi Irawan, S.SI, M.T TINJAUAN Analisis Tugas adalah sebuah studi mengenai cara manusia melakukan tugasnya dengan sistem yang ada Teknik analisis

Lebih terperinci

MINGGU 9. Analisis Tugas. Suzan Agustri

MINGGU 9. Analisis Tugas. Suzan Agustri MINGGU 9 Analisis Tugas AGENDA Teknik Analisis Tugas Sumber Informasi & Pengumpulan Data Penggunaan Hasil Analisis Tugas TEKNIK ANALISIS TUGAS Dekomposisi Tugas memilah tugas ke sub tugas beserta urutan

Lebih terperinci

ANALISIS TASK FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/21/2017

ANALISIS TASK FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/21/2017 ANALISIS TASK FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/21/2017 ANALISIS TASK Analisis task (task analysis) adalah proses menganalisis cara orang melakukan pekerjaan Analisis task adalah tentang

Lebih terperinci

ANALISA TUGAS. Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada

ANALISA TUGAS. Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada ANALISA TUGAS Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada Contoh: Membersihkan rumah In order to clean the house get the vacuum cleaner out fix the appropriate

Lebih terperinci

ANALISA TUGAS. Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada

ANALISA TUGAS. Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada ANALISA TUGAS Analisa tugas : Proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada Contoh: Membersihkan rumah In order to clean the house get the vacuum cleaner out fix the appropriate

Lebih terperinci

Analisis Tugas. Interaksi Manusia & Komputer

Analisis Tugas. Interaksi Manusia & Komputer Analisis Tugas Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Overview Kegunaan Jenis analisis tugas Sumber dan penggunaan Analisis Tugas Proses menganalisis dan menggambarkan bagaimana manusia melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS TUGAS. Komponen Ada tiga komponen kunci bagaimana manusia bekerja: Aktivitas Artifak Hubungan

ANALISIS TUGAS. Komponen Ada tiga komponen kunci bagaimana manusia bekerja: Aktivitas Artifak Hubungan ANALISIS TUGAS Analisis Tugas Proses menganalisis dan menggambarkan bagaimana manusia melaksanakan tugas / pekerjaannya, apa saja yang dilakukan / peralatan apa yang digunakan dan hal-hal apa saja yang

Lebih terperinci

Interaksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas]

Interaksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas] Interaksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas] [ Chapter 6] Analisa Tugas Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Analisa Tugas Proses menganalisis dan menggambarkan bagaimana manusia melaksanakan

Lebih terperinci

15/03/2018. Analisis Tugas. Analisis Tugas. Prio Handoko, S.Kom., M.T.I.

15/03/2018. Analisis Tugas. Analisis Tugas. Prio Handoko, S.Kom., M.T.I. Prio Handoko, S.Kom., M.T.I. Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Jaya Jl. Boulevard - Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan Banten 15224 Analisis Tugas Definisi Analisis Tugas

Lebih terperinci

HUMAN-COMPUTER INTERACTION

HUMAN-COMPUTER INTERACTION PERKULIAHAN KE 5 Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Mahasiswa mampu : Menjelaskan teknik analisis tugas yang terdiri dari dekomposisi tugas, klasifikasi taksonomi dan pembuatan daftar. Menjelaskan sumber

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS TUGAS

BAB III ANALISIS TUGAS BAB III ANALISIS TUGAS 3.1. ANALISA TUGAS a. Analisis tugas (Task Analysis) = suatu metode untuk menganalisis pekerjaan manusia, apa yang dikerjakan, dengan apa mereka bekerja, dan apa yang harus mereka

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah...

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah... SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2 1. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Lalu bakarlah di atas api sampai cukup panas! 2. Ambilah sebatang sereh kemudian memarkan sedikit!

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17 1. Bacalah teks di bawah ini! (1) Bacalah judul dan keterangan yang ada dalam formulir. (2) Isilah formulir sesuai dengan petunjuk.

Lebih terperinci

USER and TASK ANALYSIS. Rima Dias Ramadhani

USER and TASK ANALYSIS. Rima Dias Ramadhani USER and TASK ANALYSIS Rima Dias Ramadhani Mengapa kita butuh user & task analysis Presentasi: 12 juni 2017 (14.30 s/d selesai) UAS 12 Juni 2017 (13.00 s/d selesai) Kumpulkan laporan yang sudah fix (tidak

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.4

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.4 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.4 1. Cara membuat mi instan 1. Setelah air mendidih masukkan mi ke dalam air dan tunggu sampai bentuk mi berubah menjadi lebih empuk!

Lebih terperinci

Tujuan penggunaan ambulance

Tujuan penggunaan ambulance pengertian Ambulance adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk mengevakuasi/mengangkut orang sakit atau terluka untuk mendapatkan fasilitas medis. Biasanya ambulance adalah kendaraan bermotor. Tujuan

Lebih terperinci

TINGKATAN II MODUL TEMA 3

TINGKATAN II MODUL TEMA 3 TINGKATAN II MODUL TEMA 3 TINGKATAN II MODUL TEMA 3 Peralatan Rumah Tangga i Kata Pengantar Daftar Isi Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang karena

Lebih terperinci

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Basis Data DATABASE Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series BASIS DATA INFOR MASI Pertanyaan?? Apa itu basis data? Markas / gudang, tempat berkumpul Apa itu data? Fakta yang mewakili suatu objek seperti

Lebih terperinci

Panduan. Pada Campus Corner Apartments (CCA) di Green River College

Panduan. Pada Campus Corner Apartments (CCA) di Green River College Panduan Pada Campus Corner Apartments (CCA) di Green River College Mesin Pencuci Piring Pas2kan Anda selalu membilas semua sisa makanan dari piring, mangkuk, atau gelas sebelum meletakan mereka kedalam

Lebih terperinci

MINGGU 7. Model User. Suzan Agustri

MINGGU 7. Model User. Suzan Agustri MINGGU 7 Model User AGENDA Model Kognitif Model Hirarki Model Linguistik Model Fisik & Peralatan Arsitektur Kognitif Model Hirarki MODEL KOGNITIF formulasi tujuan dan tugas Model Linguistik grammar dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Kristen Satya Wacana Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : II/ 2 Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 kali pertemuan) I.

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

Algoritma dan Diagram Alir (Flowchart)

Algoritma dan Diagram Alir (Flowchart) Algoritma dan Diagram Alir (Flowchart) Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah. Kata logis (logika) merupakan kunci dalam

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI DISUSUN OLEH : RIRIN SURYANI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG DIPLOMA IV JURUSAN GIZI TAHUN 2013 A. GAMBARAN RESEP

Lebih terperinci

Nokia Speakerphone HF-200. Edisi 2

Nokia Speakerphone HF-200. Edisi 2 Nokia Speakerphone HF-200 1 2 3 4 5 6 7 Edisi 2 8 10 9 15 13 14 12 11 16 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HF-36W telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan

Lebih terperinci

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini data mining telah diimplementasikan keberbagai bidang, diantaranya dalam bidang bisnis atau perdangangan, dan telekomunikasi. Data Mining diartikan

Lebih terperinci

2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan.

2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan. Topik 3 : Analisis 2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan. Tujuan tahap analisis adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-6W) Edisi 1 ID

Buku Petunjuk Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-6W) Edisi 1 ID 9239331_HF6W_2_id.fm Page 1 Thursday, April 28, 2005 9:41 AM Buku Petunjuk Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-6W) Edisi 1 ID 9239331_HF6W_2_id.fm Page 2 Thursday, April 28, 2005 9:41 AM PERNYATAAN

Lebih terperinci

19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di

Lebih terperinci

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan dilakukan, seperti pada diagram alir dibawah ini: Identifikasi Permasalah. Pemodelan Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan dilakukan, seperti pada diagram alir dibawah ini: Identifikasi Permasalah. Pemodelan Sistem Informasi BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan pembuatan sistem yang berhubungan dengan proses monitoring, serta pengiriman peringatan hasil monitoring. Metode penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK 1. PENDAHULUAN Analisis dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata.

Lebih terperinci

LOGIKA & ALGORITMA PENGERTIAN & CONTOH ALGORITMA. Pertemuan ke 2. 9/24/2017 Logika Algoritma

LOGIKA & ALGORITMA PENGERTIAN & CONTOH ALGORITMA. Pertemuan ke 2. 9/24/2017 Logika Algoritma LOGIKA & ALGORITMA PENGERTIAN & CONTOH ALGORITMA 9/24/2017 Logika Algoritma 1 Pertemuan ke 2 ALGORITMA Abu Ja far Muhammad Ibnu Musa Al- Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism. Algorithm

Lebih terperinci

TEKNIK MENYAJIKAN KOPI SECARA MODERN OLEH HARI SUBAGYA BP3K DOKO

TEKNIK MENYAJIKAN KOPI SECARA MODERN OLEH HARI SUBAGYA BP3K DOKO TEKNIK MENYAJIKAN KOPI SECARA MODERN OLEH HARI SUBAGYA BP3K DOKO Teknik yang satu ini membutuhkan peralatan yang cukup modern, alat-alat modern ini ditemukan di kafe-kafe terkenal dan jarang sekali bisa

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

Oleh : Rahmady Liyantanto

Oleh : Rahmady Liyantanto Oleh : Rahmady Liyantanto } Pemodelan Sistem } Pemodelan Data : ERD } Pemodelan Entity-Relationship } Model berorientasi objek } Pengenalan Objek } Object-Oriented vs Object-based } Model sbg alat komunikasi

Lebih terperinci

Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-33W) Edisi 1

Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-33W) Edisi 1 Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-33W) 1 2 3 4 5 6 7 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HF-33W ini mematuhi persyaratan penting dan ketetapan lain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Gambaran Umum Objek Penelitian. bergerak dalam perdagangan dan jasa otomotif. Dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI Gambaran Umum Objek Penelitian. bergerak dalam perdagangan dan jasa otomotif. Dalam kegiatan BAB III METODOLOGI 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bengkel Suryadi Motor adalah sebuah usaha bengkel yang bergerak dalam perdagangan dan jasa otomotif. Dalam kegiatan berdagangnya,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 T E N T A N G PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992

Lebih terperinci

Kurikulum Circuit. Minggu 2

Kurikulum Circuit. Minggu 2 Kurikulum Circuit Minggu 2 Pendahuluan (10 menit) Ucapkan selamat datang kepada para siswa untuk minggu ke dua ini. Tanyakan pada mereka apakah mereka masih mengingat materi yang mereka dapatkan pada minggu

Lebih terperinci

BAB II PIRANTI INPUT DAN OUTPUT. Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan

BAB II PIRANTI INPUT DAN OUTPUT. Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan BAB II PIRANTI INPUT DAN OUTPUT 2. 1. Pendahuluan Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen, sehingga dapat menghasilkan

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

Merancang web database content server

Merancang web database content server materi 1, merancang web data base content server Merancang web database content server 1. PENDAHULUAN Pada tulisan ini akan dibahas tahap-tahap dalam perancangan database. Pada database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan manusia dalam mengambil suatu keputusan. Sistem pakar mulai dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Berdasarkan

Lebih terperinci

1. Konsep dan Prinsip Analisa

1. Konsep dan Prinsip Analisa 1. Konsep dan Prinsip Analisa Pendataan industri dan perdagangan merupakan salah satu bagian dari ketersediaan data statistik industri dan perdagangan. Data yang mencakup di dalamnya yaitu : data kecamatan,

Lebih terperinci

benda di sekitar pelajaran 5

benda di sekitar pelajaran 5 benda di sekitar pelajaran 5 banyak benda yang ada di sekitar rumah seperti meja kursi gelas koran dan kacamata semua benda itu ada gunanya tahukah kamu nama dan guna benda 60 cinta berbahasa indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Pengaksesan Web Server Pengujian pengaksesan web server dilakukan dengan menguji kinerja dari program kelayakan sebagai user interface. 4.1.1 Tujuan Pengujian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service)

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service) ABSTRAK Pada saat ini penulis melihat banyak distributor voucher elektronik mengalami kesulitan dalam menganalisa dan mendokumentasikan transaksi voucher elektronik yang sudah dilakukan. Perkembangan fitur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan merasa lebih nyaman, aman dan memberikan. lama, yang masih minim fitur teknologi yang memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan merasa lebih nyaman, aman dan memberikan. lama, yang masih minim fitur teknologi yang memberikan kemudahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya dibidang otomotif, sekarang ini banyak kendaraan khususnya mobil telah dilengkapi dengan berbagai fitur dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kendaraan merupakan suatu alat transportasi, baik yang digerakkan oleh mesin maupun oleh makhluk hidup. Dalam aplikasinya kendaraan sangat diperlukan sebagai alat transportasi

Lebih terperinci

Working Improvement In Small and Medium Construction (WISCON) by PAOT (Participatory Action Oriented Training)

Working Improvement In Small and Medium Construction (WISCON) by PAOT (Participatory Action Oriented Training) Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Kecil dan Menengah dengan Metode Pelatihan Partisipasi Aktif Working Improvement In Small and Medium

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

ASHFALL VULKANIK: VERSI BAHASA INDONESIA ABSTRACT. Terjamahn dari dokumen di bawah:

ASHFALL VULKANIK: VERSI BAHASA INDONESIA ABSTRACT. Terjamahn dari dokumen di bawah: ABSTRACT Terjamahn dari dokumen di bawah: ASHFALL VULKANIK: VERSI BAHASA INDONESIA Dokumen ini telah disiapkan oleh Komisi Jaringan Bahaya Kesehatan Vulkanik Internasional (IVHHN), Kota dan Gunung Berapi,

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN. Konsep Pemrograman Berorientasi Objek. Yoannita

DASAR PEMROGRAMAN. Konsep Pemrograman Berorientasi Objek. Yoannita DASAR PEMROGRAMAN Konsep Pemrograman Berorientasi Objek Yoannita Pendahuluan Dalam konsep OOP, setiap entitas yang terlibat dalam pemrograman dianggap sebagai sebuah objek. Sasaran utama dalam konsep ini

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI NOMOR : P.45.INDO5.00401.0212 DG Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI 1 1 2 Nama-nama bagian 1 3 4 3 5 5 11 6 11 7 12 8 13 14 02/14 2.A Pemasangan / Instalasi

Lebih terperinci

Minggu 6 Prinsip & Konsep Desain

Minggu 6 Prinsip & Konsep Desain Minggu 6 Prinsip & Konsep Desain Terjemahan model analisis menjadi desain software Entity- Relationship Diagram Data Dictionary Data Flow Diagram procedural design interface design architectural design

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk LD- 4W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya

Lebih terperinci

Bab III. PERANCANGAN SISTEM

Bab III. PERANCANGAN SISTEM Bab III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Ruang Lingkup Aplikasi Berdasarkan kebutuhan pengguna dan pertimbangan kinerja aplikasi yang optimal, dirancang Aplikasi Desktop yang dibagi menjadi 2 jalur pengoperasian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai sebuah tujuan. Sistem hampir selalu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

Pengenalan Sistem Informasi Pembangunan Daerah

Pengenalan Sistem Informasi Pembangunan Daerah Pengenalan Sistem Informasi Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Ditjen Bina Pembangunan Daerah Jawa Barat, 18-19 September 2017 Oleh : Ika Puji Astuti Tampilan

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI Oleh: Irham Hosni PLB FIP UPI I. KELAS OBSERVASI NO KOMPENTISI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisa perancangan sistem adalah framework Zachman yang akan dijabarkan dalam masing-masing kolomnya yang terdiri dari What,

Lebih terperinci

PENANGANAN KESALAHAN DAN HELP DOKUMENTASI

PENANGANAN KESALAHAN DAN HELP DOKUMENTASI IMK Penanganan Kesalahan dan Help Dokumentasi 1/8 PENANGANAN KESALAHAN DAN HELP DOKUMENTASI Tinjauan: User mempunyai perbedaan kebutuhan User support seharusnya: - Tersedia tetapi tidak mencolok - Akurat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tinggi Badan : Berat Badan : Waktu makan Pagi Nama makanan Hari ke : Bahan Zat Gizi Jenis Banyaknya Energi Protein URT

Lebih terperinci

REPRESENTASI PENGETAHUAN

REPRESENTASI PENGETAHUAN REPRESENTASI PENGETAHUAN Reasoning, Jaringan Semantik, Frame, Script Farah Zakiyah Rahmanti, M.T 2015 Overview Reasoning Jaringan Semantik Frame Script Reasoning Reasoning Reasoning adalah cara merepresentasikan

Lebih terperinci

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting

Lebih terperinci

Model User Dalam Desain

Model User Dalam Desain Model User Dalam Desain Model Kognitif Model Kognitif merupakan suatu model yang berhubungan dengan sistem interaktif yang memodelkan aspek pengguna, seperti pemahaman, pengetahuan, tujuan dan pemprosesan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Green Campus Kesehatan Kerja SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Dipresentasikan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Kesehatan Kerja Green Campus Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Dipresentasikan dalam PSAU bagi Mahasiswa Baru Agustus 2013

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-501

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-501 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-501 Edisi 1 ID PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bertanggung jawab bahwa produk HS-71W sudah sesuai dengan pasal-pasal Petunjuk Dewan

Lebih terperinci

Teori, Prinsip, dan Pedoman. Interaksi Manusia dan Komputer Sesi 2

Teori, Prinsip, dan Pedoman. Interaksi Manusia dan Komputer Sesi 2 Teori, Prinsip, dan Pedoman Interaksi Manusia dan Komputer Sesi 2 Pendahuluan Panduan bagi perancang tersedia dalam bentuk: Teori-teori tingkat tinggi sebagai kerangka kerja atau bahasa untuk membahas

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Sebelum melakukan desain sistem yang akan dibuat, maka langkah yang pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan analisis

Lebih terperinci

Philips NL9206AD-4 Drachten

Philips NL9206AD-4 Drachten Philips NL9206AD-4 Drachten 4213.354.3927.1 Keterangan umum Dot Natural terletak pada bagian atas botol Natural dan merupakan tempat keluarnya cairan. Dot terbuat dari silikon yang memiliki 1 atau beberapa

Lebih terperinci

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) Buku Petunjuk Perakitan Perawatan Pengoperasian Jl. Rajekwesi 11 Malang Jawa Timur Indonesia (0341)551634 Website: 1 a. CARA PERAKITAN Untuk dapat memperoleh kinerja

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN PENGANTAR Sistem pengaturan khususnya pengaturan otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan diberikan

Lebih terperinci

Pengenalan Algoritma dan Pemrograman Pascal

Pengenalan Algoritma dan Pemrograman Pascal Diktat Pelatihan Olimpiade Komputer Oleh Fakhri Pertemuan ke 1 : Pengenalan Algoritma dan Pemrograman Pascal 1.1 Pengenalan Algoritma Algoritma adalah deretan instruksi dalam memecahkan suatu permasalahan.

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

12. KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

12. KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS 12. KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS 12.1 Analisis Persyaratan 12.2 Prinsip-Prinsip Analisis 12.3 Area Kerja Analisis 12.3.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah 12.3.2 Evaluasi dan Sintesis 12.3.3 Pemodelan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia Tahun Areal Panen (Ha)

Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia Tahun Areal Panen (Ha) LAMPIRAN Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia 2003-2009 Tahun Areal Panen (Ha) Produktivitas Rata- Rata (Kuintal/Ha) Produksi (Ton) 2003 11.488.034 45,38 52.137.604

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BENDA DAN KEGUNAANNYA

BENDA DAN KEGUNAANNYA BAB VI BENDA DAN KEGUNAANNYA Sumber: Dokumen penerbit Apa yang akan kamu pelajari pada bab enam ini? Pada bab ini akan mempelajari: A. Bahan penyusun benda B. Kegunaan benda Bab VI Benda dan Kegunaannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN

Lebih terperinci

4. Bagian-bagian autoklaf

4. Bagian-bagian autoklaf AUTOKLAF 1. Pengertian Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN JAVA. Yoannita. Konsep Pemrograman Berorientasi Objek. Company LOGO

PEMROGRAMAN JAVA. Yoannita. Konsep Pemrograman Berorientasi Objek. Company LOGO Company LOGO PEMROGRAMAN JAVA Yoannita Konsep Pemrograman Berorientasi Objek We have a hunger of the mind which asks for knowledge of all around us, and the more we gain, the more is our desire; the more

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom

PERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom PERANCANGAN BASIS DATA Alif Finandhita, S.Kom Proses perancangan basis data, terlepas dari masalah yang ditangani dibagi menjadi 3 tahapan : Perancangan basis data secara konseptual Merupakan upaya untuk

Lebih terperinci