ANALISIS KEEKONOMIAN PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA SISTEM KETENAGALISTRIKAN NIAS
|
|
- Yuliani Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN ANALISIS KEEKONOMIAN PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA SISTEM KETENAGALISTRIKAN NIAS THE ECONOMIC ANALYSIS OF SOLAR SYSTEM POWER PLANT IMPLEMENTATION IN NIAS ELECTRICAL SYSTEM Subhan Nafis, Mohamad Aman, Adjar Hadiyono Puslitbangtek Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Jl. Cileduk Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Abstrak Biaya pokok produksi (BPP) pada sistem ketenagalistrikan area Nias cukup tinggi dikarenakan sebagian besar pembangkitnya mengunakan PLTD. Salah satu solusi untuk menekan BPP sekaligus mengurangi emisi karbon dari sektor pembangkit listrik adalah dengan menggantikan jam operasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis keekonomi penggantian jam operasional PLTD dengan PLTS berdasarkan analisis terhadap sistem Gunung Sitoli, Teluk Dalam, dan Pulau Tello. Kapasitas PLTS dibatasi 20% dari beban puncak siang hari sistem-sistem di area Nias guna menjaga stabilitas sistem. Berdasarkan potensi energi matahari, biaya pengembangan sistem PLTS dan konsumsi bahan bakar PLTD, biaya energi PLTS lebih rendah dari biaya bahan bakar untuk PLTD. Jika PLTS sebagian dapat mengantikan operasi PLTD, maka konsumsi bahan bakar yang dapat dihemat kurang lebih senilai Rp. 1,26 milyar per tahun. Secara ekonomis penerapan PLTS sebagai pengganti jam operasional PLTD layak diterapkan pada sistem ketenagalistrikan Nias. Kata kunci : PLTS skala besar, grid-connection PV, keekonomian PLTS Abstract The Cost of Production in Nias system is considerably high as the system mainly operates Diesel Power Plants. A possible solution to decrease the production cost and reduce the carbon emission from the power plant sector is to replace the operating hours of the Diesel power plants with Solar power plant (PV). The purpose of this paper is to analyze the economic value of this replacement based on the analysis of the system in Sitoli Mountain, Dalam Gulf and Tello Island. The total capacity of PV is limited only by 20% of the daytime peak load of the systems in Nias in order to maintain the system s stability. Based on the solar energy potential, the cost of system development in PV and the fuel consumption in Diesel Power Plants, the cost of energy in PV is lower than the fuel cost in Diesel Power Plants. If the PV can partially replace the Diesel Power Plants operation, the fuel consumption can be saved for about Rp. 1,26 billion per year. Economically, the utilization of solar power as the replacement for Diesel Power Plants operating hours is reasonable in Nias electrical power system. Keywords: photovoltaic, large-scale photovoltaic, grid-connection PV System, techno economic of PV Diterima : 12 Februari 2015, direvisi : 23 Oktober 2015, disetujui terbit : 27 Oktober
2 PENDAHULUAN Nias merupakan salah satu pulau yang juga kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, yang secara geografis terpisah dari daratan di bagian barat Pulau Sumatera. Pemenuhan kebutuhan energi listrik di Area Nias saat ini masih disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pengunaan PLTD di area Nias menyebabkan biaya pokok produksi (BPP) listrik untuk komponen bahan bakar menjadi tinggi (Rp ,02/kWh). Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada sistem ketenagalistrikan di Nias diharapkan dapat menghemat konsumsi bahan bakar minyak oleh PLTD dan juga sekaligus dapat mengurangi emisi karbon dari sektor tenaga listrik. Agar penerapan PLTS dapat berjalan optimal perlu dilakukan studi apakah secara ekonomis layak diterapkan pada sistem ketenagalistrikan Nias. Tulisan ini dimaksudkan untuk melakukan analisis terhadap harga energi PLTS sebagai basis bagi penetapan harga (feed-in tariff) untuk dihubungkan ke grid PLN pada sistem Nias. Tulisan ini juga dimaksudkan untuk melakukan analisis perbandingan biaya antara PLTS dengan biaya bahan bakar pada PLTD di sistem Nias. Pengusahaan kelistrikan yang dikelola oleh PLN Area Nias terdiri dari Sistem Gunung Sitoli dan Sistem Teluk Dalam yang juga mengelola PLTD di Pulau Tello. PRINSIP FOTOVOLTAIK Pembangkit listrik tenaga surya atau biasa disebut fotovoltaik (photovoltaic - PV) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi sinar matahari. Prinsip fotovoltaik adalah mengkonversikan energi foton dari sinar matahari menjadi energi listrik. Konversi ini terjadi pada sel-sel fotovoltaik yang berupa lapisan-lapisan tipis dari silicon (Si) murni dan bahan semikondukator lainnya. Apabila bahan tersebut mendapat energi foton maka elektron akan terlepas dari ikatan atomnya menjadi elektron yang bergerak bebas dan akhirnya akan mengeluarkan tegangan listrik arus searah. Kumpulan sel-sel fotovoltaik yang dihubungkan secara seri atau paralel atau gabungan seri dan paralel membentuk suatu modul fotovoltaik. Untuk lebih jelasnya susunan solar modul dapat dilihat pada pada Gambar 1. Ada beberapa jenis fotovoltaik berdasarkan teknologi yang digunakannya, yaitu monokristalin, polikristalin dan amorfous. Gambar 1. Sel surya sebagai komponen utama PLTS (PV) [1] Menghubungkan PLTS ke Jaringan Energi listrik dari PLTS yang dihubungkan ke jaringan membutuhkan suatu sistem interaktif antara sistem PLTS dengan jaringan listrik. Interkoneksi PLTS ke jaringan membutuhkan suatu sistem/alat yang dikenal sebagai power conditioning. Power conditioning berfungsi untuk menghasilkan daya maksimum PV dan mengubah tegangan listrik DC menjadi tegangan listrik AC yang berkualitas sesuai dengan parameter-parameter listrik pada jaringan. Interaksi PLTS Pada Sistem Tenaga Listrik Dalam hal kemampuan menghasilkan energi listrik, pembangkit Listrik tenaga surya 84
3 Analisis Keekonomian Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Sistem Ketenagalistrikan Nias memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan jenis-jenis pembangkit konvesional lainnya seperti pembangkit listrik tenaga uap, air dan diesel. Pada pembangkit-pembangkit konvensional daya atau energi yang dihasilkan dapat diatur berdasarkan pasokan bahan bakarnya. Untuk pembangkit listrik tenaga surya, energi yang dihasilkan lebih fluktuatif tergantung dari radiasi matahari yang diterima oleh panel surya. Untuk itu PLTS tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan dukungan sistem grid yang dinamis untuk dapat menjaga stabilitas sistem tenaga listrik. Masuknya Pembangkit Listrik Tenaga Surya ke jaringan akan mengurangi kapasitas atau operasi pembangkit konvensioanl sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar serta mengurangi emisi [2]. Penurunan kapasitas pembangkit konvensional akibat adanya suplai energi listrik dari PLTS menimbukan permasalahan lain terutama pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Hal ini disebabkan karena PLTU tidak memiliki kemampuan untuk menaikkan atau menurunkan kapasitas daya dengan cepat. PLTS lebih cocok dihubungkan dengan sistem pembangkit PLTD karena cepat dalam merespons perubahan beban. Hal ini penting agar stabilitas sistem tetap terjaga. Namun kapasitas PLTS yang dihubungkan pada sistem tidak boleh lebih dari 20% beban puncak. Jika kapasitas PLTS lebih dari 20% beban puncak maka hal tersebut melampaui batas fleksibelitas dari sistem [2], energi yang dihasilkan PLTS akan ditolak oleh sistem, untuk menjaga agar sistem tetap stabil. Akibat Gambar 2. Grafik biaya pembangkitan PV terhadap kontribusi PV pada sistem yang tidak fleksibel) [2] Gambar 3. Grafik biaya pembangkitan PV terhadap kontribusi PV pada sistem yang fleksibel [2] 85
4 adanya daya PLTS yang ditolak sistem maka cost of energy PLTS akan meningkat. Potensi PLTS On-Grid Di Indonesia Potensi penerapan grid-connected PV di Indonesia sangat besar, karena secara geografis Indonesia memiliki potensi energi matahari yang sangat besar. Selain itu masih banyak sistem ketenagalistrikan yang menggunakan PLTD. Sifat PLTS yang intermittend lebih cocok diintegrasikan ke jaringan listrik yang pembangkit beban dasarnya mengunakan PLTD. Pemanfaatan PLTS on-grid selain untuk memasok kebutuhan energi listrik juga mengurangi emisi karbon dari sektor tenaga listrik. Biaya energi PLTS Biaya energi (cost of energy) dapat diartikan sebagai perbandingan total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan energi dengan energi yang dihasilkan pada periode waktu yang sama. Persamaan (1) memperlihatkan formula biaya energi [3] : (1) Dimana : COE : Biaya Energi ( $/kwh). IC : Biaya instalasi awal ($). CRF : Faktor pemulihan modal, berdasarkan discount rate (i). Dimana (2) dengan n adalah umur proyek AOM : Biaya pengoperasian dan pemeliharaan tahunan ($/tahun). AkWh : Total Energi dihasilkan per tahun (kwh/tahun). Biaya energi akan sangat tergantung pada biaya instalasi dan operasi dari sistem kelistrikan. METODOLOGI Metodologi yang digunakan pada tulisan ini adalah biaya siklus hidup atau Life Cycle Cost (LCC). Data-data yang digunakan dalam analisis bersumber dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas ESDM Provinsi Sumatera Utara dan PT. PLN (Persero). Pengolahan data sistem ketenagalistrikan Nias mencakup kurva beban, jumlah, jenis, kapasitas dan daya mampu pembangkit, Specific Fuel Consumption (SFC), energi yang dibangkitkan dan konsumsi bahan bakar tiap pembangkit. Data intensitas matahari bersumber dari National Aeronautics and Space Administration (NASA). Pengolahan data dalam analisis meliputi antara lain profil beban untuk mengetahui kebutuhan energi listrik sistem Nias per hari, perencanaan kapasitas PLTS yaitu 20% dari beban puncak disiang hari. Perhitungan dilakukan terhadap spesifikasi teknis panel surya dan inverter yang digunakan pada konfigurasi sistem PLTS ke jaringan PLN, potensi energi matahari (kwh/m 2 /hari), dan estimasi daya PLTS berdasarkan parameter luas area panel surya, Temperature Coefficient Factor (TCF), dan nilai efesiensi peralatan PLTS yang digunakan. Biaya energi PLTS diestimasi melalui biaya siklus hidup yang terdiri dari biaya investasi, pemeliharaan dan operasional serta biaya penggantian peralatan. 86
5 Analisis Keekonomian Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Sistem Ketenagalistrikan Nias Tabel 1. Kapasitas Terpasang dan Daya Mampu PLTD Area Nias [4] 87
6 Gambar 4. Kurva Beban Nias Tabel 2.Kurva beban area Nias 88
7 Analisis Keekonomian Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Sistem Ketenagalistrikan Nias HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Sistem Ketenagalistrikan Nias Sistem kelistrikan Area Nias terdiri dari tiga sistem isolated, yaitu Sistem Gunung Sitoli, Teluk Dalam dan Pulau Tello. Berikut datadata sistem ketenagalistrikan Nias. Kondisi Pembangkitan Sistem Nias Total daya mampu pembangkitpembangkit di Area Nias sebesar 33,8 MW, dengan beban puncak 23,43 MW. Energi yang dibangkitkan untuk mensuplai beban Area Nias mencapai 104,4 GWh/tahun. Total konsumsi bahan bakar diesel (HSD) mencapai 28,72 juta liter per tahun. dengan rata-rata konsumsi bahan bakar (SFC) dari PLTD-PLTD sebesar 0,275 liter/kwh. Desain PLTS pada Sistem Area Nias Perencanaan PLTS skala besar yang dikembangkan pada Area Nias diterapkan untuk masing-masing sistem, yaitu sistem kelistrikan Gunung Sitoli, Teluk Dalam dan Pulau Tello. PLTS yang direncanakan mensuplai energi listrik dengan kapasitas sebesar 20% dari kebutuhan energi (beban puncak di siang hari). Untuk sistem Gunung Sitoli dengan beban puncak di siang hari kw, PLTS direncanakan sebesar kwp. Sistem Teluk dalam, dengan beban puncak kw, PLTS direncankan sebesar 720 kwp dan untuk sistem Pulau Tello dengan beban puncak 290 kw, PLTS direncanakan sebesar 58 kwp. Pembatasan kapasitas maksimum PLTS pada sistem tenaga listrik bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem tenaga listrik. Panel surya yang digunakan sebagai bahan analisa ini adalah Panel Surya monokristalin 200 Wp 24 Vdc Efesiensi 16%. Dari spesifikasi panel surya tersebut maka jumlah panel surya yang dibutuhkan pada sistem adalah: Perhitungan jumlah PLTS Gunung Sitoli (3) Dengan cara yang sama seperti di atas jumlah panel PLTS Teluk Dalam Panel dan jumlah panel PLTS Pulau Tello Sebanyak 290 panel. Inverter yang digunakan pada PLTS ini adalah tipe grid-connection Inverter. Kapasitas inverter diusahakan mendekati kapasitas daya yang dilayani. Hal ini untuk menjaga agar efesiensi kerja inverter menjadi maksimal. Kapasitas daya yang dilayani inverter untuk rencana pada sistem Gunung Sitoli, Teluk dalam dan Pulau Tello masing-masing sebesar kw, 720 kw dan 60 kw. Tabel 3. Intensitas Matahari Nias (kwh/m 2 /hari) Sumber: NASA 89
8 Potensi Energi Matahari Data potensi energi matahari yang digunakan pada penelitian ini adalah data dari Surface meteorology and Solar Energy (National Aeronautics and Space Administration - NASA). Data intensitas Matahari dari NASA berupa potensi matahari rata-rata bulanan, berupa record data intensitas Matahari yang diambil dari tahun 1983 hingga kwh Produksi dari PLTS Energi yang dibangkitkan PLTS dapat dihitung dengan persamaan: E L = PV Area G av TCF ηpv ηinv ηout (4) Dimana: PV Area : Luas permukaan panel surya (m 2 ) G av : Intensitas Matahari harian (kw/m 2 / hari) TCF : Temperature coefficient factor (%) ηpv : Efisiensi panel surya (%) ηinv : Efisiensi Inverter (%) (98%) ηout : Efisiensi peralatan lain dan kabel (%) (asumsi 85%) Panel surya yang digunakan sebagai bahan analisa penelitian ini adalah Panel Surya 200 Wp 24 V Eff 16%. Panel surya tersebut mempunyai dimensi tinggi, lebar dan ketebalan (H/W/D) mm. Atau sebesar 1,27664 m 2. Berdasarkan jumlah panel surya yang digunakan yaitu sebanyak panel maka dapat diketahui total luasan panel surya yaitu: Total luas panel surya = luas 1 unit panel surya jumlah panel surya = 1,27664 m = ,07 m 2 Dari data spesifikasi panel surya, Temperature coefficient factor (TCF) adalah - 0,423%/ K. Dengan kata lain setiap kenaikan temperatur 1 K atau 1 C dari temperatur standar PLTS (25 C) maka efesiensi panel surya akan berkurang 0,423%. Berdasarkan data dari stasiun meteorologi Binaka Gunung Sitoli, temperatur maksimal di wilayah Nias tercatat 32 C. Data temperatur ini memperlihatkan adanya kenaikan temperatur sebesar 7 C dari suhu standar PLTS yang akan mempengaruhi efesiensi PLTS. Besarnya penurunan efesiensi PLTS diestimasi dengan: TCF 7 C = TCF Kenaikan temperatur ( C) (5) = 0,423% / C 7 C = 2,961% Disini terlihat bahwa efesiensi panel surya terhadap perubahan suhu menurun sebesar 97,036%. Dengan mengetahui luas area panel surya, intensitas matahari harian, efesiensi panel surya, faktor koefisien temperatur, efesiensi inverter dan efesiensi peralatan lainnya maka produksi energi PLTS dapat dihitung dengan: =7.712 kwh/hari atau 2,81 GWh/tahun Dengan perhitungan seperti cara di atas, produksi energi per hari untuk PLTS Teluk Dalam dan PLTS Pulau Telo dapat diestimasi yaitu masing-masing kwh/hari dan 228 kwh/hari atau kwh/tahun dan kwh/tahun. Perhitungan Biaya Energi PLTS Biaya energi (cost of energy) PLTS dihitung dengan membagi total biaya siklus hidup (LCC) menjadi biaya tahunan (annuallcc) 90
9 Analisis Keekonomian Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Sistem Ketenagalistrikan Nias Tabel 4. Perhitungan Biaya Energi PLTS kemudian dibagi dengan produksi energi listrik tahunan dari PLTS. Persamaan (6) merupakan formula untuk menghitung annual LCC dengan: Setelah biaya silkus hidup tahunan (annual LCC) dan produksi energi tahunan (AkWh) diketahui, maka cost of energy (COE) dapat diestimasi dengan: (6) 91
10 Berdasarkan analisis, biaya energi PLTS Gunung Sitoli, Teluk dalam dan Pulau Tello pada tabel 4 masing-masing mencapai Rp ,09/kWh, Rp ,85/kWh dan Rp ,08/kWh. Perbandingan Biaya Energi PLTS dengan Biaya Bahan Bakar PLTD Kebutuhan beban rata-rata harian di sistem Gunung Sitoli mencapai kwh/hari. PLTS yang dikembangkan di sistem Gunung Sitoli dapat mensuplai energi sekitar kwh/hari atau sekitar 3,24% dari total kebutuhan energi. Gambar 5 memperlihatkan kurva beban dan kontribusi PLTS per hari. Gambar 7. Daya kontribusi PLTS Teluk Dalam pada cuaca baik Gambar 8. Daya kontribusi PLTS Pulau Tello pada cuaca baik Gambar 5. Daya kontribusi PLTS Gunung Sitoli pada cuaca fluktuatif Gambar 5 sampai 8 menggambarkan interaksi daya keluaran PLTS di sisten Area Nias. Di saat PLTS menghasilkan energi listrik pada siang hari maka kapasitas operasi PLTD akan berkurang, dan ketika PLTS tidak menghasilkan energi listrik maka kebutuhan beban dipikul oleh PLTD. Dengan total produksi daya PLTS Gunung Sitoli sebesar kwh/hari maka bahan bakar PLTD dapat dihemat sebesar 759,98 kiloliter/tahun. Angkat ini diperoleh dari: Gambar 6. Daya kontribusi PLTS Gunung Sitoli pada cuaca baik Penghematan Bahan Bakar PLTD = SFC Enegi dari PLTS = 0, kwh/hari = 2.082,13 liter/hari atau 759,98 kiloliter/ tahun. 92
11 Analisis Keekonomian Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Sistem Ketenagalistrikan Nias Tabel 5. Perbandingan Biaya PLTS dengan Biaya Bahan Bakar PLTD Dengan harga bahan bakar minyak (HSD) di Nias Rp ,35 per liter [5], maka biaya bahan bakar PLTD dapat dikurangi sekitar Rp 7,63 milyar per tahun. Jika dibandingkan dengan biaya annual LCC dari biaya investasi dan biaya O&M PLTS sebesar Rp. 6,88 milyar,, maka ada penghematan sebesar Rp. 747,87 juta per tahun. Tabel 5 memperlihatkan perbandingan biaya energi PLTS dengan biaya bahan bakar minyak PLTD di area Nias. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis tentang perbandingan biaya energi PLTS dan PLTD, dapat diambil kesimpulan bahwa: Biaya energi dari PLTS yang direncanakan di area Nias lebih murah Rp. 307,02/kWh dari biaya bahan bakar dari PLTD yang beroperasi di Area Nias. Jika PLTS dapat diterapkan yaitu 20% dari kapasitas sistem maka penggunaan bahan bakar minyak dapat dihemat sekitar 1,95 juta liter per tahun yang setara dengan Rp 2,16 milyar per tahun. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Puslitbang KEBTKE. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh Reviewer yang telah memberikan masukan guna lebih sempurnannya karya ilmiah ini. DAFTAR PUSTAKA [1]. Sein,. Best Practice Guide Photovoltaics (PV), Sustainable Energy Authority Of Ireland. [2]. Denholm, P and Margolis, R., Very Large-Scale Deployment of Grid- Connected Solar Photovoltaics in the United States: Challenges and Opportunities. Conference Paper NREL/CP [3]. Foster, R., GhassemL M., Cota, A., Solar Energy Renewable Energy and The Environment. FL. CRC Press. Boca Raton. 93
12 [4]. PT. PLN Wilayah Sumatera Utara, Laporan Tahunan PT PLN Wilayah Sumatera Utara, Medan. [5]. PT. PLN (Persero), Statistik PT. PLN Tahun 2013, Jakarta [6]. REN21, Renewables 2014 Global Status Report. Paris [7]. Wenqiang, L. Shuhua, G. Daxiong, Q., Techno-Economic Assesment For Off-Grid Hybrid Generation System and Application Prospects in China. World Energy Council. London. [8]. Nafeh, A.E.A., 2009 Design and Economic Analysis of a Stand-Alone PV System to Electrify a Remote Area Household in Egypt. The Open Renewable Energy Journal 2 : [9]. Feldman, David dkk, 2013 Photovoltaic System Pricing Trends, NREL & LBNL. [10]. El-Tous, Yousif, 2012 Grid Connected PV System Case Study: Jiza, Jordan. Modern Applied Science; Vol. 6, No. 6;
PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG
PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG Wahri Sunanda 1, Rika Favoria Gusa 2 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 1,2 wahrisunanda@gmail.com
Lebih terperinciOTOMATISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PENINGKATAN KINERJA
OTOMATISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PENINGKATAN KINERJA Mohamad Aman, Widhiatmaka, Tweeda Augusta Fitarto, Yohanes Gunawan, Guntur Tri Setiadanu Pusat Penelitan dan Pengembangan Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, energi listrik merupakan kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Masalah di bidang tersebut yang sedang menjadi perhatian utama saat
Lebih terperinciDASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN
PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Irwan Yulistiono 1, Teguh Utomo, Ir., MT. 2, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN TESIS HERLINA 0706305305 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM MAGISTER
Lebih terperinciANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Sean Yudha Yahya 1, Ir.Soeprapto.,MT 2, Ir.Teguh Utomo.,MT 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari hasil pengamatan dan pencatatan dari kwh meter pada PLTS bisa dilakukan perhitungan biaya efisiensi yang dihasilkan dari penggunaan PLTS dari jumlah kwh penggunaan
Lebih terperinciANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG
ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG Wahri Sunanda, Rika Favoria Gusa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinci12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Demi matahari dan cahaya siangnya. (QS Asy Syams :1) Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-nya manzilah-manzilah (tempattempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
Lebih terperinciSistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED
TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan masih sangat bergantung pada iklim kebijakan yang kuat. Di tahun 2013 terdapat sejumlah peningkatan kebijakan dan target
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 3 No. 1 (2017) STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG Andri Suherman 1*, Widia Tri
Lebih terperinciSistem PLTS Off Grid Komunal
PT. REKASURYA PRIMA DAYA Jl. Terusan Jakarta, Komp Ruko Puri Dago no 342 kav.31, Arcamanik, Bandung 022-205-222-79 Sistem PLTS Off Grid Komunal PREPARED FOR: CREATED VALID UNTIL 2 2 mengapa menggunakan
Lebih terperinciRooftop Solar PV System
TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat W : www.tmlenergy.co.id E : marketing@tmlenergy.co.id T : TMLEnergy We can make a better world together PREPARED FOR: Rooftop Solar PV System
Lebih terperinciPERNYATAAN ORISINALITAS...
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciDESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH)
DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH) Rizki Malindo@Akie Iskandar akieiskandar93@gmail.com Teknik Elektro, Universitas Bangka Belitung,
Lebih terperinciPerencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Sandro Putra 1) ; Ch. Rangkuti 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti E-mail: xsandroputra@yahoo.co.id
Lebih terperincioleh Igib Prasetyaningsari, S.T.
Renewable Energy an Introducing oleh Igib Prasetyaningsari, S.T. Metro, 29 Agustus 2013 Apa itu Energi Terbarukan??? Batubara Angin Biofuel Matahari Sumber Energi Sumber Energi Minyak Bumi Konvensional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi masyarakat. Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan utama dalam berbagai lini kehidupan, baik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai catu daya tambahan dilaksanakan pada industri perhotelan di kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang tidak dapat dilepaskan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS
BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Hasil Simulasi Simulasi dan optimasi dengan menggunakan HOMER menghasilkan beberapa konfigurasi yang berbeda sesuai dengan batasan sensitifitas yang diterapkan. Beban puncak
Lebih terperinciRumah Mandiri Energi Menggunakan Tenaga Surya dan Biogas
Rumah Mandiri Energi Menggunakan Tenaga Surya dan Biogas Kunaifi 1, Devi Nuryadi 2 1 Energy Research Centre (EnReach) UIN Suska Riau 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel
BAB IV SIMULASI Pada bab ini simulasi serta analisa dilakukan melihat penghematan yang ada akibat penerapan sistem pembangkit listrik energi matahari untuk rumah penduduk ini. Simulasi dilakukan dengan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ
G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciMAKALAH OPTIMALISASI PERANCANGAN SOLAR HOME SYSTEM MENGGUNAKAN HOMER. Disusun oleh: Muhibbur Rohman D
MAKALAH OPTIMALISASI PERANCANGAN SOLAR HOME SYSTEM MENGGUNAKAN HOMER Disusun oleh: Muhibbur Rohman D 400 080 044 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 OPTIMALISASI
Lebih terperinciReka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 PENGARUH PEMBEBANAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS TERHADAP EFISIENSI BIAYA
Lebih terperinciPERANCANGAN PHOTOVOLTAIC STAND ALONE SEBAGAI CATU DAYA PADA BASE TRANSCEIVER STATION TELEKOMUNIKASI DI PULAU NUSA PENIDA
PERANCANGAN PHOTOVOLTAIC STAND ALONE SEBAGAI CATU DAYA PADA BASE TRANSCEIVER STATION TELEKOMUNIKASI DI PULAU NUSA PENIDA IP. Eka Indrawan, Rukmi Sari Hartati, Linawati Manajemen Energi Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN
STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber energi listrik mengalami peningkatan inovasi di setiap tahunnya khususnya di bidang sumber energi terbarukan, hal ini dikarenakan jumlah penelitian, dan permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang ada saat ini sebagian besar masih mengandalkan kepada sumber energi yang tidak terbarukan dalam arti untuk mendapatkannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 State of The Art Review on Application The Feasibility of Renewable Energy
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of The Art Review on Application The Feasibility of Renewable Energy Case Study Feasibility Analysis of Renewable Energy Supply Options for Small to Medium-Sized Tourist
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Sel Surya dan Diesel Generator) Pada Kapal Tanker
B394 Perencanaan Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Sel Surya dan Diesel Generator) Pada Kapal Tanker Dhear P. Putri, Eddy S. Koenhardono, dan Indra R. Kusuma Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG
BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA HIBRIDA UNTUK LISTRIK PEDESAAN DI INDONESIA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol. 01, No. 01 (2011) 3138 Jurusan Fisika FMIPA UNPAD PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA HIBRIDA UNTUK LISTRIK PEDESAAN DI INDONESIA O.A. ROSYID 1 Balai Besar Teknologi
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL
KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL Oleh Aditya Dewantoro P (1) Hendro Priyatman (2) Universitas Muhammadiyah Pontianak Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Tel/Fax 0561
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengambilan Data Pada penelitian ini penulis mengambil data di PT. Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Pangka di Jalan Raya Pangka Slawi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten
Lebih terperinciSimulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel
1 Simulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel Kho Hie Khwee Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura e-mail: khohiekhwee@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
I. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang berada dalam tren positif. Listrik merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber energi tak terbarukan berupa energi fosil yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis energi dunia. Fenomena ini juga
Lebih terperinciBAB 3 STUDI IMPLEMENTASI PLTH DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN
26 BAB 3 STUDI IMPLEMENTASI PLTH DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN 3.1 Kondisi Geografi dan administrasi Pulau Sebesi terletak di Teluk Lampung dan dekat Gunung Krakatau (Pulau Rakata) tepatnya pada posisi
Lebih terperinciLatar Belakang dan Permasalahan!
Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan bentuk usaha akomodasi pariwisata dengan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Jumlah hotel terus bertambah setiap tahunnya dan menyumbang devisa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hotel Bali Hai Tide Huts merupakan salah satu hotel klasifikasi melati (non
48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Hotel Bali Hai Tide Huts Hotel Bali Hai Tide Huts merupakan salah satu hotel klasifikasi melati (non bintang) yang terletak di kawasan wisata Nusa Lembongan
Lebih terperinciMINIATURISASI ANTENA MIKROSTRIP DENGAN DESAIN FRAKTAL UNTUK APLIKASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM
MINIATURISASI ANTENA MIKROSTRIP DENGAN DESAIN FRAKTAL UNTUK APLIKASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM (Syah Alam, Erwin Surya) PEMANFAATAN MATLAB VERSI 6.0 UNTUK SIMULASI PEMBANGKIT NADA DTMF (DUAL TONE MULTI
Lebih terperinciStudi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER
Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER Ade Irawan, Chairul Saleh, Ibnu Kahfi Bachtiar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan
Lebih terperincirenewable energy and technology solutions
renewable energy and technology solutions PT. REKAYASA ENERGI TERBARUKAN Pendahuluan Menjadi perusahaan energi terbarukan terbaik di Indonesia dan dapat memasuki pasar global serta berperan serta membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak sumber daya energi terbaharukan yang bila dimaksimalkan mampu menjawab kebutuhan energi listrik terutama di daerah pelosok yang jauh dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini di bahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk menunjang perencanaan dan pembuatan alat. 2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Lebih terperinciBAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Banyak masyarakat aktifitasnya
Lebih terperinciAnalisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal Wayan G. Santika 1, a * dan Putu Wijaya Sunu 1,b 1 Jurusan Teknik Mesin - Politeknik
Lebih terperinciRANCANGAN PANEL SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNISNU JEPARA
RANCANGAN PANEL SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNISNU JEPARA Safrizal Fakultas Sains dan Teknologi, UNISNU Jepara safrizal27@gmail.com ABSTRACT One of the
Lebih terperinciPERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS
PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS Zulkifli Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam Sei-Alam, Bengkalis -Riau zulkifli@polbeng.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KONSERVASI LISTRIK DI SEKTOR RUMAH TANGGA TERHADAP TOTAL KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA
ANALISIS PENGARUH KONSERVASI LISTRIK DI SEKTOR RUMAH TANGGA TERHADAP TOTAL KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA Erwin Siregar dan Nona Niode ABSTRACT The improvement of device efficiency in the household sector
Lebih terperinciKOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai
KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan permukiman yang dihadapi kota besar semakin kompleks khususnya di Jakarta.Dengan masalah tingginya tingkat kelahiran dan migrasi penduduk membuat semakin
Lebih terperinciPenerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal
Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal MIZZA FAHRIZA RAHMAN 4107100082 DOSEN PEMBIMBING Ir. TRIWILASWANDIO WP., M.Sc. 19610914 198701
Lebih terperinciAnalisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar
Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar Made Sucipta1,a*, Faizal Ahmad2,b dan Ketut Astawa3,c 1,2,3 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia secara geografis terletak di daerah tropis yaitu 6 0 LU 11 0 LS dan 95 0 BT 141 0 BT. Indonesia dianugerahi berbagai jenis sumber daya yang berpotensi sebagai
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SATU MWp TERINTERKONEKSI JARINGAN DI KAYUBIHI, BANGLI
ANALISIS UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SATU MWp TERINTERKONEKSI JARINGAN DI KAYUBIHI, BANGLI I K Agus Setiawan, I N Satya Kumara, I Wayan Sukerayasa Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metode penelitian memuat informasi mengenai tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis data yang dikumpulkan, tahapan penelitian, studi literatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kv, yang membentang sepanjang Pulau Jawa-Bali. Sistem ini merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik untuk Kabupaten Kulon Progo disuplai melalui sistem distribusi energi listrik Provinsi DIY. Di mana sistem ketenagalistrikan di DIY merupakan bagian
Lebih terperinciKONTRIBUSI PLTN DALAM MENGURANGI EMISI GAS CO2 PADA STUDI OPTIMASI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBANGKITAN LISTRIK SUMATERA
Kontribusi PLTN dalam Mengurangi Emisi Gas CO2 Pada Studi Optimasi Pengembangan Sistem KONTRIBUSI PLTN DALAM MENGURANGI EMISI GAS CO2 PADA STUDI OPTIMASI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBANGKITAN LISTRIK SUMATERA
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN
Studi Eksperimental Pengaruh Sudut Kemiringan... (Nabilah dkk.) STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN Inas Nabilah
Lebih terperinciPENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL
TUGAS AKHIR PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas
Lebih terperinciDIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION. Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND COOPERATION. On OCEAN ENERGY FIELD STUDY
MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES DIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION DIRECTORAT OF VARIOUS NEW ENERGY AND RENEWABLE ENERGY Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND
Lebih terperinciRencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017
Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 Pengembangan Energi Nasional Prioritas pengembangan Energi nasional
Lebih terperinciPROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.
PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin. Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani Abstrak Penyediaan tenaga listrik untuk meningkatkan
Lebih terperinci1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI PERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SKALA RUMAH SEDERHANA DI DAERAH PEDESAAN SEBAGAI PEMBANGKIT
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM
ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM M Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Polines Jl.Prof. H. Sudartho, SH, Semarang
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN INTENSITAS MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SURYA
Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya Nopember 2015, Vol. 01, No. 02, hal 193-202 PENGARUH PERUBAHAN INTENSITAS MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SURYA Subekti Yuliananda 1, Gede Sarya 2, RA Retno
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebutuhan Listrik Bagi Industri Pariwisata Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
Lebih terperinciTeknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli Desember
Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli Desember 2015 69 PERENCANAAN SISTEM JARINGAN MIKRO (MICROGRID) DENGAN SUPPLY DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) DAN GENERATOR SET DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciHeat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil
Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1, April 2017, 80-83 e-issn: 2548-9828 Article History Received March, 2017 Accepted April, 2017 Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil Arif Febriansyah
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN
PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN Ahmad Munawar* Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau (Wikipedia, 2010). Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mengalami banyak hambatan dalam pengembangan
Lebih terperinciPotensi Energi Matahari di Wilayah Sulawesi Selatan Berbasis Perhitungan RETScreen International
Potensi Energi Matahari di Wilayah Sulawesi Selatan Berbasis Perhitungan RETScreen International Ir. Ansar Suyuti, M.T, M.M dan Dr. Eng-. Syafaruddin, S.T, M.Eng Staf Pengajar Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciANALISIS KETERSEDIAAN SISTEM PEMBANGKIT BERBASISKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)
ANALISIS KETERSEDIAAN SISTEM PEMBANGKIT BERBASISKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) Herki Desrizal [1], Iswadi Hasyim Rosma [2] [1] Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan suatu kegiatan, manusia selalu memanfaatkan energi, baik yang disadari maupun tidak disadari. Namun, setiap kegiatan yang memanfaatkan energi memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik telah menjadi kebutuhan primer bagi kehidupan manusia modern. Ketersediaan energi listrik berhubungan erat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN
NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN Diajukan Oleh: ABDUR ROZAQ D 400 100 051 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik menunjukkan trend yang
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Setrum Volume 5, No.2, Desember 2016 p-issn : / e-issn : X
Jurnal Ilmiah Setrum Volume 5, No.2, Desember 2016 p-issn : 2301-4652 / e-issn : 2503-068X Optimasi Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Menggunakan Homer Di Pulau Tunda Muhamad Otong 1, Alimuddin
Lebih terperinciPemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Berbasis Energi Angin dan Matahari
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 12, No. 2, 167-175, November 2009 167 Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Berbasis Energi Angin dan Matahari (Modeling of Hybrid Electricity Generator System
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS
PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS Djoko Adi Widodo, Suryono, Tatyantoro A., Tugino. 2009. Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Abstrak.
Lebih terperinciII. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review
Perbandingan Penggunaan Motor DC Dengan AC Sebagai Penggerak Pompa Air Yang Disuplai Oleh Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Agus Teja Ariawan* Tjok. Indra. P, I. W. Arta. Wijaya. Jurusan Teknik
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)
JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) A. TUJUAN 1. Merancang sensor sel surya terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor sel surya terhadap besaran fisis. 3. Menganalisis karakteristik sel surya. B. DASAR
Lebih terperinciSOLUSI KOMUNIKASI BERTENAGA MATAHARI Aplikasi Fotovoltaik Pada Base Transceiver Station
SOLUSI KOMUNIKASI BERTENAGA MATAHARI Aplikasi Fotovoltaik Pada Base Transceiver Station Nelly Malik Lande Balai Besar Teknologi Energi-Bppt Kawasan Puspiptek Gd.620-622 Cisauk-Tangerang 15314 Banten Indonesia
Lebih terperinci12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Energi Baru Terbarukan Berdasarkan PP no 79 2014 tentang Kebijakan Energi : Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanika, kimia, dan elektromagnetika. Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber daya energi tak terbarukan semakin lama semakin menipis. Pada Outlook Energi Indonesia 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK MENTAH DAN BATUBARA TERHADAP SISTEM PEMBANGKIT DI INDONESIA
ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK MENTAH DAN BATUBARA TERHADAP SISTEM PEMBANGKIT DI INDONESIA Hari Suharyono ABSTRACT Power generation in Indonesia relies on coal and refined products, more than 60%
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Off Grid
T E S L A VOL. 18 NO. 1 MARET 2016 Implementasi Algoritma Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Off Grid Triyanto Pangaribowo 1 ABSTRACT: In this study designed
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain. Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik terus meningkat dengan pesat,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR
ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR I B Kd Surya Negara 1, I Wayan Arta Wijaya 2, A A Gd Maharta Pemayun 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar harian Analisa 4 Januari 2016 menyatakan bahwa sampai akhir 2015 sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut undang-undang ketenagalistrikan
Lebih terperinciPENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR
PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Naskah Publikasi ini disusun guna memenuhi Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinci