Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Berbasis Energi Angin dan Matahari
|
|
- Hadi Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 12, No. 2, , November Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Berbasis Energi Angin dan Matahari (Modeling of Hybrid Electricity Generator System Bases on Wind and Solar Energy) FREDDY KURNIAWAN, RAHMAT ADIPRASETYA AL HASIBI ABSTRACT A simulation system using optimization tool, HOMER, for a hybrid solar-windbattery system in grid-connected renewable electricity generation is presented. The system is intended to reinforce remote weak distribution grids. The power injection of the hybrid generation system to the grid is defined by a power prediction method. The battery smoothes the power output and absorbs the prediction errors. As a reference, a hybrid solar wind battery system is selected. The impact of the integration of photovoltaic and wind turbine generation is studied. As an example for the meteorological conditions, wind data from the BMG and solar irradiation mean values for Yogyakarta are applied. The solar panel capacity, wind turbine capacity and battery sizes are obtained by HOMER. HOMER determined the most optimum configuration of a system to supply a certain remote electrical load. Integration of solar wind generation can be used to supply the electricity demand by the application of battery bank system. It also concluded that the battery system is very important for the renewable energy source of solar and wind because it has high variability performance during the service time. In addition, it cannot directly be used to supply electrical energy to the load. Keywords: hybrid system, solar-wind system, HOMER PENDAHULUAN Energi dan air bersih merupakan dua komoditas dasar yang dibutuhkan dalam setiap aktivitas manusia untuk menghasilkan kehidupan yang berkelanjutan dan berkualitas. Energi dapat dikatakan sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan, sebuah kebutuhan penting yang digunakan untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Kebutuhan energi diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan stabil hingga tahun 2030 berdasarkan berbagai macam skenario perkiraan. Peningkatan kebutuhan energi primer global diperkirakan mencapai 1,7% per tahun dari tahun 2000 sampai dengan 2030, dengan nilai tahunannya mencapai 15,3 109 ton of oil equivalent (TOE), sedangkan peningkatan kebutuhan minyak global diperkirakan mencapai 1,6% per tahun dari barrel per hari sampai barrel per hari (Sen, 2008). Sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam skenario diversifikasi energi di masa yang akan datang karena sumber energi ini bersifat ramah terhadap lingkungan dan memiliki cadangan yang tidak pernah habis. Sebagai contoh energi matahari, yang merupakan akar dari semua bahan bakar fosil dan sumber energi terbarukan lainnya, dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif dan ketersediaannya juga sangat memadai. Selain itu, energi angin merupakan sumber energi alternatif yang sangat potensial untuk dikembangkan. Meskipun demikian, pengembangan kedua sumber energi alternatif ini sangat dipengaruhi oleh keadaan geografis. Sumber energi terbarukan memiliki potensi menghasilkan daya listrik untuk masyarakat. Proses pengembangan teknologi untuk memanfaatkan sumber-sumber energi terbarukan dalam skala kecil yang murah dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat masih terus dikembangkan (Fresis dan Infield, 2008) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara geografis memiliki potensi energi matahari dan angin yang cukup potensial untuk dikembangkan (Anonim, 2009). Karena letak
2 168 F. Kurniawan & R. A. Al Hasibi / Semesta Teknika, Vol. 12, No. 2, , November 2009 DIY di dekat garis katulistiwa, energi matahari dapat diperoleh hampir sepanjang tahun dengan tingkat radiasi yang memadai untuk digunakan sebagai sumber energi alternatif. Energi angin di wilayah Provinsi DIY dapat diperoleh di sepanjang pesisir pantai selatan. Energi angin ini cukup potensial untuk dikembangkan. Dua potensi energi terbarukan tersebut dapat digunakan sebagai dasar pentingnya dilakukan ekplorasi untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial di Provinsi DIY. Selain itu, pengembangan energi terbarukan dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi listrik yang berasal dari pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil, seperti minyak disel dan minyak bakar. Berdasarkan data radiasi sinar matahari dan energi angin di wilayah pantai Yogyakarta, model sistem pembangkit listrik hibrida dirancang untuk mensimulasikan dan menentukan sistem yang paling optimal untuk menyediakan energi listrik untuk beban listrik pada daerah tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Merancang model sistem pembangkit listrik grid-connected untuk memanfaatkan radiasi matahari dan energi angin, 2. Menganalisis karakteristik daya keluaran yang dihasilkan oleh sistem berdasarkan data potensi radiasi matahari dan energi angin terhadap beban listrik pada interval waktu yang sama. Model yang telah dirancang, akan digunakan untuk mensimulasikan sistem hibrida ini dalam rentang waktu satu tahun dengan data keluaran berupa daya yang dihasilkan oleh masingmasing komponen sistem dan beban listrik yang disuplai. Data yang dihasilkan adalah data perubahan daya keluaran sistem dan beban listrik setiap jamnya dalam rentang waktu satu tahun tersebut. Dengan adanya model sistem interkoneksi dan menganalisis karakteristik potensi energi matahari dan angin melalui model, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pengembangan dan pengeksplorasian sumber-sumber energi terbarukan. Sistem interkoneksi ini diharapkan dapat digunakan pada sektor rumah tangga, industri rumah tangga atau industri skala kecil sampai menengah. Dengan demikian ketergantungan terhadap penyediaan energi konvensional dapat dikurangi tanpa harus menurunkan aktivitas produksi. METODE PENELITIAN Penelitian diawali dengan pengumpulan data yang berupa data rata-rata kecepatan angin setiap bulannya dalam satu tahun. Data ini diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Bagian Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi DIY dalam Laporan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) (Anonim, 2009). Selain data tersebut, pengukuran secara langsung dilakukan dalam waktu dua hari untuk melihat karakteristik angin setiap jamnya di pesisir pantai selatan Yogyakarta. Data-data ini dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. T max dan T min di dalam Tabel 2 berturut-turut merupakan waktu terlama dan tercepat anemometer untuk mencapai nilai 100 poin untuk pengukuran setiap jamnya. No. TABEL 1. Potensi energi angin di Provinsi DIY Bulan Arah Angin rata-rata (derajat) Kecepatan angin ratarata (m/s) 1 Januari 240 5,14 2 Februari 240 4,63 3 Maret 120 4,63 4 April 120 4,63 5 Mei 240 4,12 6 Juni 240 4,63 7 Juli 220 4,63 8 Agustus 240 5,14 9 September 240 5,14 10 Oktober 240 5,14 11 November 240 5,14 12 Desember 240 5,14 SUMBER: Anonim (2009) Data potensi energi yang berasal dari radiasi matahari di Provinsi DIY juga diperoleh dari Anonim (2009). Besarnya potensi radiasi matahari rata-rata di wilayah Yogyakarta adalah 4,8 kwh/m 2 /hari. Rata-rata radiasi matahari setiap bulannya yang dihitung dengan menggunakan metode clearness index dapat dilihat pada Tabel 3. Clearness index merupakan sebuah bilangan tanpa dimensi yang memiliki nilai dari 0 sampai dengan 1. Clearness index menyatakan sebagian radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi dari keseluruhan radiasi matahari di atas atmosfir bumi. Formulasi tentang clearness index dinyakatan dengan (Hansen et al., 2000):
3 F. Kurniawan & R. A. Al Hasibi / Semesta Teknika, Vol. 12, No. 2, , November TABEL 2. Data hasil pengukuran kecepatan angin di Pantai Depok Waktu Tanggal 6 Juni 2009 Tanggal 7 Juni 2009 No pengamatan (WIB) t max t min T (rerata T) V angin (m/s) t max t min T (rerata T) V angin (m/s) ,35 68,27 70,31 1,42 62,12 57,98 60,05 1, ,12 65,31 69,22 1,44 62,89 58,66 60,78 1, ,30 87,01 89,66 1,12 84,07 75,84 79,96 1, ,61 98,14 105,38 0,95 70,64 66,72 68,68 1, ,57 43,11 53,34 1,87 53,34 42,11 47,73 2, ,14 68,37 71,76 1,39 64,91 54,68 59,80 1, ,04 40,31 47,68 2,10 44,23 34,00 39,12 2, ,72 35,19 44,46 2,25 43,49 33,26 38,38 2, ,11 31,03 36,57 2,73 43,11 33,03 38,07 2, ,91 36,19 38,55 2,59 40,31 23,41 31,86 3, ,70 26,53 32,62 3,07 32,46 25,34 28,90 3, ,27 18,42 28,85 3,47 39,72 17,23 28,48 3, ,51 14,16 21,34 4,69 25,71 12,97 19,34 5, ,20 14,84 16,52 6,05 19,23 13,65 16,44 6, ,60 13,20 14,90 6,71 15,20 12,01 13,61 7, ,01 9,98 11,00 9,10 12,82 12,10 12,46 8, ,32 16,24 17,28 5,79 15,05 13,24 14,15 7, ,43 13,12 14,78 6,77 18,33 11,93 15,13 6, ,22 19,19 22,21 4,50 18,00 15,12 16,56 6, ,39 20,13 22,76 4,39 23,34 18,94 21,14 4, ,19 20,10 21,65 4,62 27,31 18,91 23,11 4, ,00 20,30 23,15 4,32 25,48 19,11 22,30 4, ,19 27,15 29,67 3,37 30,25 25,96 28,11 3, ,47 24,20 26,34 3,80 28,17 23,01 25,59 3,91 TABEL 3. Data rata-rata radiasi matahari bulanan Bulan Clearness Index Radiasi Harian (kwh/m 2 /hari) Januari 0,40 4,28 Februari 0,41 4,47 Maret 0,44 4,59 April 0,48 4,72 Mei 0,53 4,73 Juni 0,54 4,55 Juli 0,56 4,80 Agustus 0,56 5,25 September 0,55 5,54 Oktober 0,51 5,39 November 0,44 4,71 Desember 0,43 4,57 SUMBER: Anonim (2009) dengan K T merupakan clearness index, H ave merupakan rata-rata radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi (kwh/m 2 /hari) dan H o,ave adalah rata-rata radiasi matahari di atas atmosfir bumi (kwh/m 2 /hari). Secara keseluruhan, sistem dalam model HOMER dapat dilihat pada Gambar 1. K T H H ave (1) o, ave GAMBAR 1. Komponen-komponen sistem
4 170 F. Kurniawan & R. A. Al Hasibi / Semesta Teknika, Vol. 12, No. 2, , November 2009 Dalam sistem pada Gambar 1, grid adalah jaringan listrik PLN. Primary load adalah beban listrik yang akan disuplai oleh sistem. PV adalah solar panel yang digunakan untuk mengkonversi data radiasi sinar matahari menjadi energi listrik yang bersama dengan turbin angin (generik 1 kw) yang digunakan untuk mengkonversi energi angin menjadi energi listrik digunakan untuk mensuplai beban listrik. Sebelum digunakan untuk mensuplai beban listrik, energi listrik yang berasal dari PV dan turbin angin terlebih dahulu disimpan di dalam battery bank dalam bentuk daya DC. Selanjutnya dengan menggunakan konverter daya DC dari battery bank tersebut dialirkan ke beban sesuai dengan kebutuhan beban pada saat tertentu. Dalam model ini, sistem pembangkit listrik hibrida digunakan untuk menyediakan daya listrik untuk daerah pantai (remote area). Untuk daerah penelitian yang terletak di pesisir pantai selatan, Yogyakarta, peralatan listrik yang digunakan di rumah-rumah tersebut pada umumnya masih relatif sederhana. Lampu penerangan (TL), TV 14, radio/cassette player dan seterika merupakan peralatan elektronik yang sering dijumpai di rumahrumah di daerah tersebut. Hasil survai rata-rata penggunanaan peralatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. TABEL 4. Data penggunaan peralatan listrik Jenis Peralatan Lampu Penerangan (TL) Kuantitas Daya (W) Penggunaan maksimum per hari (jam) TV Radio/Cassette Player Seterika Survai waktu penggunaan peralatan listrik dalam satu hari pada rumah tangga di sekitar Pantai Depok Provinsi DIY juga dilakukan. Sebagai contoh, lampu penerangan yang digunakan sebagai penerangan jalan digunakan dari matahari terbenam sampai matahari akan terbit, sedangkan lampu penerangan di dalam rumah dinyalakan saat matahari terbenam sampai antara pukul sampai wib. Pola penggunaan peralatan listrik ini digunakan sebagai acuan untuk menghasilkan kapasitas energi listrik yang digunakan setiap jamnya dalam satu hari serta besar energi listrik per harinya. Pola penggunaan energi listrik untuk 100 rumah tangga di sekitar Pantai Depok ditunjukkan pada Tabel 5. TABEL 5. Beban listrik harian rumah tangga Jam Beban Listrik (kw) 00:00-01:00 2,056 01:00-02:00 1,956 02:00-03:00 1,833 03:00-04:00 1,823 04:00-05:00 1,850 05:00-06:00 2,270 06:00-07:00 2,843 07:00-08:00 3,762 08:00-09:00 4,058 09:00-10:00 4,041 10:00-11:00 3,984 11:00-12:00 4,142 12:00-13:00 4,015 13:00-14:00 4,102 14:00-15:00 3,984 15:00-16:00 4,189 16:00-17:00 4,957 17:00-18:00 5,710 18:00-19:00 6,669 19:00-20:00 5,529 20:00-21:00 3,767 21:00-22:00 2,890 22:00-23:00 2,419 23:00-00:00 2,151 Selanjutnya data tentang potensi energi dalam bentuk kecepatan angin dan radiasi matahari yang telah diperoleh, digunakan sebagai masukan untuk menjalankan simulasi dengan menggunakan model HOMER. Pengukuran kecepatan angin selama dua hari, yaitu pada tanggal 6 dan 7 Juni 2009 (seperti pada Tabel 2) perlu dilakukan untuk digunakan sebagai masukan HOMER, yaitu bagi menentukan diurnal pattern (perubahan kecepatan angin terhadap waktu) dan waktu terjadinya kecepatan angin maksimum. Hal yang sama tidak dilakukan untuk potensi energi radiasi matahari. Dalam hal ini, HOMER mendapatkan informasi perubahan radiasi matahari terhadap waktu dan waktu terjadinya radiasi matahari maksimum dari informasi tentang latitude dan longitude suatu daerah.
5 F. Kurniawan & R. A. Al Hasibi / Semesta Teknika, Vol. 12, No. 2, , November HASIL SIMULASI Beban Listrik HOMER dapat mengakomodasi perubahan profil beban listrik untuk setiap bulannya. Namun demikian, profil beban listrik untuk daerah tropis dapat dianggap sama untuk setiap bulannya. Hal ini disebabkan tidak adanya perbedaan iklim yang sangat berbeda dalam periode satu tahun. Dengan demikian, profil beban listrik seperti pada Tabel 5 digunakan untuk mensimulasikan beban listrik sepanjang tahun. Beban listrik yang digunakan di dalam sistem yang akan dimodelkan diasumsikan memiliki random variability harian sebesar 20%. Hasil simulasi penggunaan beban listrik dapat dilihat pada Tabel 6 dan Gambar 2. TABEL 6. Sistem beban listrik Sistem Beban Listrik Average (kwh/d) 85,00 Average (kw) 3,54 Peak (kw) 11,50 Load factor 0,308 Berdasarkan hasil simulasi seperti pada Gambar 2 yang dirangkum di dalam Tabel 6, rata-rata energi listrik yang digunakan adalah 85,00 kwh/hari. Rata-rata beban listrik adalah 3,54 kw dan beban puncak yang mungkin terjadi adalah 11,5 kw dalam satu tahun. Dengan demikian, faktor beban, yang merupakan perbandingan antara rata-rata beban listrik dan beban puncak adalah 0,308. Kecepatan Angin Dari data hasil pengukuran kecepatan angin di Tabel 2, kecepatan angin maksimum adalah sebesar 9,09 m/s yang terjadi pukul wib. Koefisien korelasi kecepatan angin terhadap waktu adalah sebesar 0,66 yang berarti bahwa hubungan antara kecepatan angin dan waktu terjadinya kecepatan angin memiliki korelasi yang cukup. Kecepatan angin maksimum, waktu terjadinya kecepatan angin maksimum, dan koefisien korelasi merupakan parameterparamter yang digunakan sebagai masukan untuk model HOMER. Hasil simulasi potensi kecepatan angin dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. GAMBAR 2. Profil Beban Listrik Bulanan Dalam Satu Tahun GAMBAR 3. Fungsi distribusi kecepatan angin yang mungkin terjadi dalam satu tahun
6 172 F. Kurniawan & R. A. Al Hasibi / Semesta Teknika, Vol. 12, No. 2, , November 2009 GAMBAR 4. Profil kecepatan angin per jam untuk tiap bulan dalam satu tahun Dari Gambar 3 terlihat bahwa kecepatan angin yang sering terjadi adalah berkisar antara 3-4 m/s, sedangkan kecepatan angin sebesar 5 m/s, yang merupakan syarat minimum turbin angin untuk dapat mulai berputar, masih sangat mungkin terjadi. Hal ini juga terlihat dalam Gambar 4 bahwa kecepatan angin sebesar 5 m/s atau lebih masih sering terjadi selain pada bulan April, Mei dan Juni. Pola kecepatan angin yang diperlihatkan di dalam Gambar 4 untuk setiap jamnya memiliki pola yang hampir sama dengan hasil pengukuran kecepatan angin di Tabel 2. Kecepatan angin semakin tinggi dimulai dari dini hari dan terus meningkat sampai sore hari dan akan menurun lagi pada waktu menuju tengah malam. Radiasi Matahari HOMER melakukan simulasi potensi radiasi matahari dengan cara yang berbeda dengan simulasi kecepatan angin. Di dalam simulasi potensi radiasi matahari, HOMER memerlukan informasi tentang latitute dan longitude dari suatu daerah. Informasi latitude dan longitude ini digunakan untuk menghasilkan pola radiasi per hari berdasarkan data rata-rata bulanan pada Tabel 3. Latitude dan longitude daerah penelitian adalah 7º48 dan 110º22 yang merupakan lokasi disekitar pantai Depok, Provinsi DIY. Berdasarkan informasi ini, HOMER menghasilkan pola radiasi matahari seperti pada Gambar 5 dan Gambar 6. GAMBAR 5. Fungsi distribusi radiasi matahari yang mungkin terjadi dalam satu tahun
7 F. Kurniawan & R. A. Al Hasibi / Semesta Teknika, Vol. 12, No. 2, , November GAMBAR 6. Profil radiasi matahari per jam untuk tiap bulan dalam satu tahun Gambar 5 memperlihatkan radiasi matahari sebesar 0,0 kw/m 2, memiliki frekuensi yang sangat besar jika dibandingkan dengan nilainilai radiasi matahari lainnya. Hal ini dijelaskan dalam Gambar 6 yang memberikan gambaran bahwa radiasi matahari hanya ada di siang hari. Besar radiasi matahari mulai ada pada pukul wib dan akan terus meningkat sampai pukul wib dan selanjutnya akan turun lagi sampai pukul wib. Sistem Optimal Hasil simulasi sistem yang optimal dengan komponen sistem seperti pada Gambar 1 dapat dilihat pada Tabel 7. Komponen Sistem Panel PV Turbin Angin Battery Inverter TABEL 7. Kapasitas sistem optimal 20 kw Kapasitas 25 Generic 1kW 200 Battery bank 200 Ah 12 V 20 kw Tabel 7 menunjukkan bahwa sistem hibrida wind-solar akan dapat optimal melayani beban listrik dengan menggunakan photovoltaic (PV) array sebesar 20 kw dan turbin angin 1 kw dengan jumlah 25 buah sebagai pembangkit energi listrik dalam bentuk daya listrik arus searah (DC). Selain itu, untuk meningkatkan kontinuitas pelayanan listrik sistem juga memerlukan 200 buah battery sebagai media penyimpan dengan spesisfikasi 200 Ah (2,4 kwh) dengan tegangan 12 Volt DC. Energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin dan PV array disimpan dalam battery dan selanjutnya digunakan untuk melayani beban listrik arus bolak-balik (AC). Untuk menjalankan fungsi ini, sistem hibrida ini memerlukan inverter sebesar 20 kw untuk mengkonversi energi listrik DC menjadi energi listrik AC. Produksi daya listrik, energi listrik, dan konsumsi energi listrik diperlihatkan dalam Gambar 7, Tabel 8, Tabel 9 dan Tabel 10. TABEL 8. Produksi energi sistem optimal Produksi kwh/tahun % Panel PV Turbin Angin Energi listrik dari Grid 0 0 Total Pada Gambar 7 terlihat bahwa daya listrik yang dihasilkan oleh sistem turbin angin lebih besar jika dibandingkan dengan daya listrik yang dihasilkan oleh sistem PV array untuk setiap bulannya dalam interval satu tahun. Pada Tabel 8 terlihat bahwa energi listrik yang dihasilkan dari sistem optimal dalam satu tahun adalah sebesar kwh dan 66% dari energi listrik ini dihasilkan oleh sistem turbin angin dan sisanya sebesar 34% dihasilkan oleh PV array. Tabel 8 juga
8 174 F. Kurniawan & R. A. Al Hasibi / Semesta Teknika, Vol. 12, No. 2, , November 2009 menunjukkan bahwa sistem hibrida yang optimal tidak memerlukan energi listrik yang didatangkan dari grid (dalam hal ini adalah koneksi PLN). TABEL 9. Alokasi penggunaan energi Konsumsi kwh/tahun % Beban Utama AC 31, Energi listrik dikirim ke Grid 32, Total 63, TABEL 10. Sistem optimal Jumlah kwh/tahun % Energi listrik tidak terpakai ,1 Beban listrik yang tidak terlayani 0 0 Kekurangan Kapasitas 0 0 Tabel 9 memperlihatkan bahwa semua kebutuhan energi listrik untuk beban listrik dapat dipenuhi oleh sistem hibrida yang optimal ini. Pada Tabel 9 juga terlihat bahwa selain untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang digunakan oleh beban listrik, sistem hibrida dapat memberikan energi lisitrik ke grid. Sistem hibrida ini juga menghasilkan energi listrik tidak digunakan, yaitu energi listrik yang tidak dapat ditampung di dalam sistem battery bank, sehingga energi listrik ini tidak dapat digunakan untuk melayani beban listrik maupun dikirimkan ke grid. Hal ini terlihat pada Tabel 10. Kelebihan produksi energi listrik adalah sebesar kwh per tahun atau sebesar 11,11% dari keseluruhan produksi energi listrik dalam satu tahun. Tabel 10 juga memperlihatkan bahwa tidak ada beban listrik yang tidak terpenuhi dan tidak pernah terjadi kekurangan kapasitas listrik dalam satu tahun. KESIMPULAN Dari simulasi terhadap model hibrida yang terdiri dari sistem turbin angin dan PV array yang dirancang, hasil produksi energi listrik dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi beban listrik yang digunakan di dalam model. Selain itu, hasil simulasi juga menunjukkan bahwa energi listrik yang dihasilkan juga dapat disalurkan ke grid sebagai energi listrik yang dapat dijual ke penyedia energi listrik konvensional. Dengan sistem yang dirancang dan beban listrik yang disimulasikan, energi listrik yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik secara kontinu dalam interval waktu satu tahun. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya kekurangan kapasitas listrik dari model hibrida yang dirancang. DAFTAR PUSTAKA Anonim (2009). Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagian Energi dan Sumber Daya Mineral. Yogyakarta: Dinas Pekerjaan Umum DIY. GAMBAR 7. Produksi daya listrik untuk setiap bulan dalam satu tahun
9 F. Kurniawan & R. A. Al Hasibi / Semesta Teknika, Vol. 12, No. 2, , November Fresis, Leon & Infield, David (2008). Renewable Energi in Power System. West Sussex: John Wiley and Son, Ltd. Publication. Hansen, A.D., Sørensen, P., Hansen, L.H. & Bindner, H. (2000). Models for a Stand- Alone PV System. Risø-R- 1219(EN)/SEC-R-12. Roskilde: Risø National Laboratory. Morrison, G.L. & Sudjito (1992). Solar radiation data for Indonesia. Journal of Solar Energy, 49(1), Sen, Z. (2008). Solar energy fundamentals and modeling technique: Atmosphere, environmental, climate, change and renewable energy. London: Springer. PENULIS: Freddy Kurniawan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Rahmat Adiprasetya Al Hasibi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Yogyakarta. rahmat.alhasibi@gmail.com Diskusi untuk makalah ini dibuka hingga tanggal 1 Oktober 2010 dan akan diterbitkan dalam jurnal edisi November 2010.
Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (Energi Angin Dan Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization Model For Electric Renewables (HOMER)
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-150 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (Energi Angin Dan Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kv, yang membentang sepanjang Pulau Jawa-Bali. Sistem ini merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik untuk Kabupaten Kulon Progo disuplai melalui sistem distribusi energi listrik Provinsi DIY. Di mana sistem ketenagalistrikan di DIY merupakan bagian
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. melakukan pengambilan data yang berupa daya yang dihasilkan dari PLTH dan
66 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Pada penelitian ini telah dilakukan dengan tujuan untuk pengambilan data primer selama waktu yang ditentukan. Penelitian dan pengambilan data ini dilakukan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN TESIS HERLINA 0706305305 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM MAGISTER
Lebih terperinciANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Sean Yudha Yahya 1, Ir.Soeprapto.,MT 2, Ir.Teguh Utomo.,MT 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS
ANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS M. Husni Tambrin D0110702 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Banyak masyarakat aktifitasnya
Lebih terperinciStudi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER
Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER Ade Irawan, Chairul Saleh, Ibnu Kahfi Bachtiar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber energi tak terbarukan berupa energi fosil yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis energi dunia. Fenomena ini juga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid Bayu Baru Pandansimo PLTH Bayu Baru merupakan realisasi dari Sistem Inovasi Daerah (SIDA) yang diprakarsai oleh Kementrian Riset
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana energi listrik ini sangat dibutuhkan untuk menghidupkan peralatan elektronik yang menggunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengambilan Data Pada penelitian ini penulis mengambil data di PT. Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Pangka di Jalan Raya Pangka Slawi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan usaha.
Lebih terperinciDASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN
PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Irwan Yulistiono 1, Teguh Utomo, Ir., MT. 2, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciMODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN
MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: isdiyarto@yahoo.co.id Abstrak. Energi terbarukan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciLatar Belakang dan Permasalahan!
Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda
Lebih terperinciSimulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel
1 Simulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel Kho Hie Khwee Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura e-mail: khohiekhwee@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel
BAB IV SIMULASI Pada bab ini simulasi serta analisa dilakukan melihat penghematan yang ada akibat penerapan sistem pembangkit listrik energi matahari untuk rumah penduduk ini. Simulasi dilakukan dengan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ
G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciREEVALUASI KELUARAN DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI BANTUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
REEVALUASI KELUARAN DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI BANTUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Mukhamad Khumaidi Usman 1, Agus Suprihadi 2, 12 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal
Lebih terperinciDESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH)
DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH) Rizki Malindo@Akie Iskandar akieiskandar93@gmail.com Teknik Elektro, Universitas Bangka Belitung,
Lebih terperinciRhama Nurhian Syah, Studi Kelayakan Penggunaan Atap Sel Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Di Stasiun Kereta Api Jember
STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN ATAP SEL SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DI STASIUN KERETA API JEMBER (STUDY OF FEASIBILITY THE USE OF SOLAR CELLS ROOF AS A ELECTRICAL ENERGY SOURCE IN JEMBER RAILWAY STATION
Lebih terperinciPeran Sumber Energi Terbarukan dalam Penyediaan Energi Listrik dan Penurunan Emisi CO 2 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 13, 2, 155-164, November 2010 155 Peran Sumber Energi Terbarukan dalam Penyediaan Energi Listrik dan Penurunan Emisi CO 2 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (The
Lebih terperinciPenerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal
Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal MIZZA FAHRIZA RAHMAN 4107100082 DOSEN PEMBIMBING Ir. TRIWILASWANDIO WP., M.Sc. 19610914 198701
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang memegang peranan penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil olahannya dimanfaatkan
Lebih terperinci12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Demi matahari dan cahaya siangnya. (QS Asy Syams :1) Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-nya manzilah-manzilah (tempattempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL
KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL Oleh Aditya Dewantoro P (1) Hendro Priyatman (2) Universitas Muhammadiyah Pontianak Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Tel/Fax 0561
Lebih terperinciMEMBUAT SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK GABUNGAN ANGIN DAN SURYA KAPASITAS 385 WATT. Mujiburrahman
MEMBUAT SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK GABUNGAN ANGIN DAN SURYA KAPASITAS 385 WATT Mujiburrahman Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAAB Jl. Adhyaksa No 2 Kayu Tangi Banjarmasin Email : Mujiburrahman.4646@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Naskah Publikasi ini disusun guna memenuhi Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Listrik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern. Hampir semua aktivitas manusia, baik di rumah tangga, perkantoran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik pada saat ini merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan hidup. Dengan berkembangnya teknologi yang ada di dunia berbanding lurus
Lebih terperinciTeknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli Desember
Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli Desember 2015 69 PERENCANAAN SISTEM JARINGAN MIKRO (MICROGRID) DENGAN SUPPLY DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) DAN GENERATOR SET DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana energi listrik ini di butuhkan peralatan elektronik agak mampu bekerja seperti kegunaannya. Sehingga
Lebih terperinciPENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS
PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS Sefta Risdiara 1), Chalilillah Rangkuti 2) 1 2) Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau (Wikipedia, 2010). Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mengalami banyak hambatan dalam pengembangan
Lebih terperinciPERNYATAAN ORISINALITAS...
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang tidak dapat dilepaskan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan
Lebih terperinciAnalisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal Wayan G. Santika 1, a * dan Putu Wijaya Sunu 1,b 1 Jurusan Teknik Mesin - Politeknik
Lebih terperinciPERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS
PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS Zulkifli Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam Sei-Alam, Bengkalis -Riau zulkifli@polbeng.ac.id
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN
NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN Diajukan Oleh: ABDUR ROZAQ D 400 100 051 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, energi listrik merupakan kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Masalah di bidang tersebut yang sedang menjadi perhatian utama saat
Lebih terperinciSimulasi Photovoltaic dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan
1 Simulasi Photovoltaic dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan Adam Daniary Ibrahim, Ridho Hantoro Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi baik di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi
Lebih terperinciPENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)
PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) Muamar Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : - Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik
Lebih terperinciPerancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station
Perancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station Andi Rahmadiansah 1,*, Ridho Hantoro 1, Prabowo 2, Anton Dimas 3 1 Jurusan Teknik Fisika, FTI-ITS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah membutuhkan peranan energi untuk dapat berkembang dengan baik, khususnya energi listrik. Dapat diketahui bahwa listrik sangat bermanfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN
PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN Liem Ek Bien, Ishak Kasim & Wahyu Wibowo* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknologi
Lebih terperinciUNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2
UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2 Prodi Teknik Elekro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKAJIAN KELAYAKAN POTENSI ENERGI ANGIN PADA KAWASAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK UNTUK DIMANFAATKAN MENJADI ENERGI LISTRIK
KAJIAN KELAYAKAN POTENSI ENERGI ANGIN PADA KAWASAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK UNTUK DIMANFAATKAN MENJADI ENERGI LISTRIK Ryski D01107026 Jurusan Teknik Elektro, Fakutas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas bumi sebagai bahan bakarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin bertambahnya permintaan konsumen terhadap energi listrik dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin bertambahnya permintaan konsumen terhadap energi listrik dari tahun ketahun tentu semakin besar pula daya listrik yang harus disediakan. Karena itu perlu adanya
Lebih terperinciDiajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studi Program Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Elektro
ANALISIS PEMANFAATAN PEMBANGKIT HYBRID ANTARA SUMBER ENERGI LISTRIK DARI PLN, PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA, DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI VILLA ARIK
Lebih terperinciASPEK PEMBUATAN MODEL LISTRIK HIBRID UNTUK PEMAKAIAN BEBAN RUMAH TANGGA DI KOTA PEKANBARU
ASPEK PEMBUATAN MODEL LISTRIK HIBRID UNTUK PEMAKAIAN BEBAN RUMAH TANGGA DI KOTA PEKANBARU Salman Alfarisi *, Indra Yasri ** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5
Lebih terperinciUji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid
208 Satwiko S / Uji Karakteristik Sel Surya Pada Sistem 24 Volt Dc Sebagai Catudaya Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 3 No. 1 (2017) STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU PANJANG Andri Suherman 1*, Widia Tri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber daya energi tak terbarukan semakin lama semakin menipis. Pada Outlook Energi Indonesia 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN
PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN Ahmad Munawar* Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID (ENERGI ANGIN-SURYA) UNTUK UNIT PENGOLAHAN IKAN SKALA KECIL
PERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID (ENERGI ANGIN-SURYA) UNTUK UNIT PENGOLAHAN IKAN SKALA KECIL Razali Thaib 1, Ilyas 2, dan Hamdani 3* 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED
TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi sangat penting di pusat-pusat perkotaan untuk transportasi, produksi industri, kegiatan rumah tangga maupun kantor. Kebutuhan pada saat sekarang di
Lebih terperinciPemodelan Pembangkit Listrik Hybrid Berbasis Energi Terbarukan Menuju Desa Mandiri Energi Di Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Pemodelan Pembangkit Listrik Hybrid Berbasis Energi Terbarukan Menuju Desa Mandiri Energi Di Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 1) Sabhan Kanata * 2) Rifriyanto Buhohang Jurusan Teknik
Lebih terperinciRibuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi
PENGISI BATERAI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL Nama: Heru Nugraha. E-mail: benjamin_hometown@yahoo.com Dosen Pembimbing 1: Prof. Busono Soerowirdjo., Ph.D. E-mail: busonos@gmail.com Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak sumber daya energi terbaharukan yang bila dimaksimalkan mampu menjawab kebutuhan energi listrik terutama di daerah pelosok yang jauh dari
Lebih terperinciP R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System
P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG
PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG Wahri Sunanda 1, Rika Favoria Gusa 2 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 1,2 wahrisunanda@gmail.com
Lebih terperinciGambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber Energi atau power saat ini menjadi suatu topik menarik sebagai kajian fokus utama dibahas peneliti-peneliti setiap negara. Kebutuhan energi pasti mengalami
Lebih terperinciSistem PLTS Off Grid Komunal
PT. REKASURYA PRIMA DAYA Jl. Terusan Jakarta, Komp Ruko Puri Dago no 342 kav.31, Arcamanik, Bandung 022-205-222-79 Sistem PLTS Off Grid Komunal PREPARED FOR: CREATED VALID UNTIL 2 2 mengapa menggunakan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik menunjukkan trend yang
Lebih terperinciANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG
ANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG Liky Saputra Mulia¹, Ir. Mahfud Shidiq, MT.², Ir. Soeprapto, MT.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT
DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT This research aims to create a single phase inverter which serves to complement the performance of a hybrid
Lebih terperinciOTOMATISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PENINGKATAN KINERJA
OTOMATISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PENINGKATAN KINERJA Mohamad Aman, Widhiatmaka, Tweeda Augusta Fitarto, Yohanes Gunawan, Guntur Tri Setiadanu Pusat Penelitan dan Pengembangan Teknologi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL DI DESA KLIRONG KLATEN Oleh Bayu Amudra NIM:
RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL DI DESA KLIRONG KLATEN Oleh Bayu Amudra NIM: 612008032 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program
Lebih terperinciDESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR
97, Inovtek, Volume 3, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 97-24 DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR Zainal Abidin, Johny Custer Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Salah satu kebutuhan energi yang tidak
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN
STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target pembangunan bidang energi terutama pada ketergantungan terhadap energi tidak terbarukan berupa minyak
Lebih terperinciPerencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Sandro Putra 1) ; Ch. Rangkuti 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti E-mail: xsandroputra@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISA SIMULASI KINERJA SEL SURYA 10 WP DENGAN ENERGI TERBARUKAN SUMBER ENERGI CAHAYA BUATAN SEBAGAI PENGGANTI SINAR MATAHARI
ANALISA SIMULASI KINERJA SEL SURYA 10 WP DENGAN ENERGI TERBARUKAN SUMBER ENERGI CAHAYA BUATAN SEBAGAI PENGGANTI SINAR MATAHARI Haris Isyanto 1, Prian Gagani 2, Budiyanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciAnalisa Supply-demand pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 32 KW di Desa Praingkareha, Kabupaten Sumba Timur
Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9, No. 1, Maret 2016, 13-18 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.1.13-18 Analisa Supply-demand pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 32 KW di Desa Praingkareha, Kabupaten
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pembangkit Hibrid Sistem pembangkit hibrid adalah kombinasi dari satu atau lebih sumber energi alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi
Lebih terperinciSISTEM ENERGI SURYA FOTOVOLTAIK (SESF) GRID-TIED DENGAN METODE NEURAL NETWORK (PHOTOVOLTAIC SOLAR ENERGY SYSTEM GRID-TIED USING NEURAL NETWORK METHOD)
1 SISTEM ENERGI SURYA FOTOVOLTAIK (SESF) GRID-TIED DENGAN METODE NEURAL NETWORK (PHOTOVOLTAIC SOLAR ENERGY SYSTEM GRID-TIED USING NEURAL NETWORK METHOD) Ghifery Indana, Azmi Saleh, Andi Setiawan Jurusan
Lebih terperinciRumah Mandiri Energi Menggunakan Tenaga Surya dan Biogas
Rumah Mandiri Energi Menggunakan Tenaga Surya dan Biogas Kunaifi 1, Devi Nuryadi 2 1 Energy Research Centre (EnReach) UIN Suska Riau 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau
Lebih terperinciSepeda Motor Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer
Sepeda Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer Wijaya Widjanarka Natasaputra 1*,Sukris Sutiyatno 2 1,2 Teknik Informatika, STMIK Bina Patria Magelang Email: wijaya_widjanarka@yahoo.co.id
Lebih terperinciManajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan Peramalan Beban dan Penyinaran Matahari
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA PENELITIAN Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp. 0331-337818, 339385, Fax. 0331-337818 Manajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan
Lebih terperinci1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Data Beban Pada umumnya, beban yang ada di setiap ruangan di GKN Yogyakarta pada blok A, B, dan C berupa lampu penerangan yang terdiri dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan bentuk usaha akomodasi pariwisata dengan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Jumlah hotel terus bertambah setiap tahunnya dan menyumbang devisa
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM
KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM Febrielviyanti*, Maksi Ginting, Zulkarnain Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus Bina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada daerah khatulistiwa sangat potensial untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terletak pada daerah khatulistiwa sangat potensial untuk mengembangkan sumber energi matahari sebagai sumber energi alternatif. Energi matahari digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut beberapa penelitian mengenai keandalan sistem tenaga listrik yang pernah dilakukan sebagai rujukan penulis guna mendukung penyusunan
Lebih terperinciKONEKSI PARALEL MODUL SURYA DAN SISTEM KELISTRIKAN MELALUI KONVERTER UNTUK PEMBAGIAN BEBAN DAN REDUKSI HARMONISA
KONEKSI PARALEL MODUL SURYA DAN SISTEM KELISTRIKAN MELALUI KONVERTER UNTUK PEMBAGIAN BEBAN DAN REDUKSI HARMONISA Oleh : Slamet Riyadi Teknik Elektro Unika Soegijapranata Semarang HP : 081 390 84 0077,
Lebih terperinciBAB 3 STUDI IMPLEMENTASI PLTH DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN
26 BAB 3 STUDI IMPLEMENTASI PLTH DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN 3.1 Kondisi Geografi dan administrasi Pulau Sebesi terletak di Teluk Lampung dan dekat Gunung Krakatau (Pulau Rakata) tepatnya pada posisi
Lebih terperinciKata Kunci Sistem Hibrida PV-Genset, Sensor Arus, Otomatisasi Pensaklaran, SFC Genset, Zelio Logic Smart Relay.
1 POWER MANAGEMENT CONTROL PADA SISTEM HIBRIDA PV-GENSET MENGGUNAKAN ZELIO LOGIC SMART RELAY Mochamad Azwar Anas¹, Ir. Soeprapto, M.T.², Ir. Unggul Wibawa, M.Sc.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ², ³Dosen Teknik
Lebih terperinciRooftop Solar PV System
TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat W : www.tmlenergy.co.id E : marketing@tmlenergy.co.id T : TMLEnergy We can make a better world together PREPARED FOR: Rooftop Solar PV System
Lebih terperinciPengukuran Arus dan Tegangan pada Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Tenaga Angin dan Tenaga Matahari) Menggunakan Atmega 8535
SIMETRI, Jurnal Ilmu Fisika Indonesia Volume 1 Nomor 1(C) Mei 2012 Pengukuran Arus dan Tegangan pada Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Tenaga Angin dan Tenaga Matahari) Menggunakan Atmega 8535 Handjoko
Lebih terperinciANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG
ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG Wahri Sunanda, Rika Favoria Gusa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perkembangan era globalisasi saat ini berdampak pada kebutuhan konsumsi energi listrik yang semakin meningkat. Saat ini energi listrik menjadi energi yang sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. energi listrik yang ada di Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan akan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia energi memiliki peran yang sangat penting. Seiring dengan itu maka kebutuhan akan energi menjadi meningkat dan diikuti dengan semakin mahalnya
Lebih terperinci