BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Transkripsi

1 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sidoharjo jalan Pungkruk-Tanon, Taraman, Sidoharjo, Sragen. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan November 2014sampai Mei Table 3.1.Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian. Tahun 2014 Tahun 2015 No Rencana Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun jul 1. Persiapan a. Observasi b. Identivikasi masalah c. Penentuan tindakan d. Pengajuan judul e. Penyusunan proposal f. Seminar proposal g. Pengajuan ijin skripsi 2. Pelaksanaan a. Pengumpulan data penelitian b. Analisis data 3. Penyusunan Laporan a. Penyusunan Laporan b. Ujian Skripsi 36

2 37 B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Sidoharjo tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 13 siswa dan 18 siswi. C. Sumber Data Sumber data dalam dari Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut: (PTK) ini 1.Siswa, untuk mendapatkan data tentang jalan cepat dengan menggunakan alat bantu audio visual pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Sidoharjo tahun ajaran 2014/ Guru sebagai kolabolator, untuk melihat tingkat keberhasilan menggunakan alat bantu audio visual di SMP Negeri 2 Sidoharjo tahun ajaran 2014/2015. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari tes dan observasi. 1) Tes : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil gerakan jalan cepat siswa serta hasil dari tes tulis yang diberikan oleh guru. 2) Observasi : digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar saat menggunakan alat bantu audio visual dalam pembelajaran jalan cepat. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :

3 38 Table 3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian No Sumber Data 1. Siswa 2. Siswa 3. Siswa Jenis Data Afektif / Sikap siswa saat mengikuti pembelajaran Psikomotor /Hasil keterampilan jalan cepat Kognitif/ Pemahaman siswa Teknik Pengumpulan Observasi/penga matan Tes Praktek Tes Tulis Instrumen Pedoman Penilaian Tes ketrampilan jalan cepat Soal-soal/ LKS Nana Sudjana ( 1995: 84 ) mengemukakan bahwa Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati, baik dalam stuasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. E. Uji Validitas Data Teknik pengujian validitas data pada Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini menggunakan triangulasi yang meruppakan salah satu cara yang digunakan untuk peningkatan validitas data dalam penelitian. Triangulasi meliputi triangulasi data, triangulasi sumber, triangulasi metode.triangulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Data dapat diperoleh dari siswa, guru dan hasil observasi dari kolabolator.

4 39 Triangulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informan atau narasumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-pihak lain (kepala sekolah, rekan guru, orang tua/wali). Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar hasilny lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil yang akurat mengenai subyek. Triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data. Dikutip dari 2 februari 2015) F. Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan dari setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. 1. Hasil keterampilan jalan cepat : dengan menanalisis nilain rata-rata tes gerak dasar jalan cepat. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. 2.Kemampuan melakukan rangkaian melakukan gerakan jalan cepat : dengan menganalisis rangkaian gerakan jalan cepat. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. G. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus. Ada beberapa pakar yang mmenyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan minimal 2 siklus. Arikunto dalam (Agus Kristiyanto, 2010: 62) bahwa PTK dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindkan yang

5 40 berurutan. Informasi dari siklus yan terdhulu sangat menentukan bentuk siklus yang berikutnya. 1. Tahap-tahap Siklus Posedur dan langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Agus Kristiyanto (2010: 55-62) yang berupa tiap-tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Langkah-langkah opreasional penelitian tiap siklus adalah sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan ( planning) Perencanaan adalah sebuah langkah yang paling awal, yaitu langkah untuk merencanakan tindakan yang telah dipilih untuk memperbaiki keadaan. Pada tahap perencanaan telah terutang berbagai scenario untuk siklus yang bersangkutan, terutama tentang hal-hal teknis terkait dengan rencana pelaksanaan tindakan dan indikator-indikator capaian pada akhir siklusnya. Perencanaan tidak disusun sendiri oleh peneliti utama (guru/ calon guru), tetapi sudah merupakan hasil kolaborasi yang berisi kesepakatankesepakatan perencanaan tindakan antara peneliti utama dan kolabolator. Substansi perencanaan pada garis besarnya meliputi beberapa hala yang terkait dengan : a. pembuatan skenario pembelajaran; b. persiapan sarana pembelajaran; c. persiapan instrument penelitian untuk pembelajaran; d. simulasi pelaksanaan tindakan. b. Tahap Pelaksanaan ( action ) Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahapp untuk melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan. Peneliti utama dan kolabolatr harus saling meyakinkan bahwa commit apa yang to user telah disepakati dalam perencanaan

6 41 benar-benar dapat dilaksanakan. Hal yang cukup berat adalah menjamin agar seluruh pelaksanaan itu berlangsung secara ilmiah. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan eksperimen yang cenderung di-treatment-kan dalam suasana yangfull kontrol,untuk menjaga validitas eksperimen. c. Tahap Observasi ( Observation ) Tahap observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat pelaksanaan tindakan.kejadian tersebut diamati atau diobservasi oleh peneliti utama dan kolabolator.peneliti utama dan kolabolator tidak mencatat semua kejadian, tetapi hanya mencatat hal-hal penting yang perlu diamati dengan memanfaatkan lembar observasi.lembar observasi ini juga merupakan produk dari kesepakatan antara peneliti utama dan kolabolator pada tahap perencanaan.pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan. d. Tahap Refleksi ( Reflecting ) Refleksi pada dasarnya merupakan suatu bentuk perenungan yang sangat mendalam dan lengkap atas apa yang terjadi. Refleksi pada akhir siklus merupakan sharing of idea yang dilakukan peneliti utama dan koabolator atas hal yang telah direncanakan, dilaksanakan dan diobservasi pada siklus tersebut.oleh karena itu ada yang mengatakan pada tahap refleksi itu merupakan tahap evaluasi untuk membuat keputusan akhir siklus.hasil observasi dan analisis pelaksanaan didiskusikan antara peneliti utama dan kolabolator. Hasil finalnya adalah untuk membuatkesimpulan bersama: a. apakah indikator tercapai dan dilanjutkan ke siklus berikutnya; atau b. apakah indikator belum tercapai dan harus kembali untuk melakukan revisi perencanaan pada siklus yang bersangkutan.

7 42 2. Pelaksanaan Siklus a. Siklus I 1) Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran yang terdiri dari : a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menhetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan pada siswa pada pembelajaran penjasorkes. b) Membuat rencana pembelajaran yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran jalan cepat. c) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian pembelajaran jalan cepat. d) Menyiapkan media yang digunakan untuk membantu pembelajaran. e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. 2) Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dalam melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut : a) Pertemuan I (1) Berdo a dan presensi (2) Mejelaskan pembelajaran jalan cepat alat bantu audio visual dengan menggunakan video pembelajaran langsung. (3) Melakukan pemanasan (4) Guru menjelaskan gerak dasar mulai dari posisi tubuh, ayunan lengan, tumpuan kaki, dan koordinasi antara ayunan lengan dan kaki tumpu. (5) Melakukan evaluasi dan tanya jawab (6) Melakukan pendinginan (7) Berdo a

8 b) Pertemuan ke II (1) Berdo a dan presensi (2) Menjelaskan kembali materi pada pertemuan sebelumnya (3) Melakukan pemanasan (4) Guru menjelaskan gerak dasar mulai dari posisi tubuh, ayunan lengan, tumpuan kaki, dan koordinasi antara ayunan lengan dan kaki tumpu. (5) Melakukan evaluasi dan tanya jawab (6) Melakukan pendinginan (7) Berdo a c) Pertemuan ke III (1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum (2) Melaksanakan tes tulis lansung dilapangan (3) Melakukan pemanasan, untuk melaksanakan tes praktek jalan cepat. (4) Melakukan tes praktek jalan cepat. Dengan memanggil siswa satu persatu. Setiap siswa melakukan satu kali percobaan. Jika masih ada waktu, maka melakukanpercobaan lagi untuk memperoleh hasil yang lebih baik bagi siswa yang mempunyai nilai kurang. (5) Melakukan pendinginan (6) Mengevaluasi dan menyebutkan hasil jalan cepat. 3) Tahap Pengamatan / Observasi Pengamatan dilakukan terhadap a) hasil keterampilan jalan cepat; b) kemampuan melakukan rangkaian gerakan jalan cepat; c) aktivitas selama pembelajaran. 4) Tahap Evaluasi / Refleksi Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta criteria dan rencana bagi commit siklus to tindakan user selanjutnya. 43

9 44 b. Siklus II Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.demikian juga termasuk pewujudan pelaksanaan. Tabel 3.3 Presentase Target Pencapaian H. Target penelitian Aspek Yang Diukur Presentase Target Capaian Cara Mengukur Afektif 80 % Psikomotor 80% Kognitif 80% Melalui skala sikap/afektif sesuai dengan pedoman rubik penilaian RPP Diamati melalui tes unjuk kerja psikomotor siswa sesuai dengan pedoman rubik penilaian RPP Melalui tes kemampuan kognitif siswa sesuai dengan pedoman rubik penilaian RPP Ketentuan hasil belajar 80% Diukur melalui ketuntasan belajar siswa pada materi jalan cepat melalui hasil penjumlahan(aspek afektif,psikomotor,kognitif) sesuai dengan KKM sekolah tersebut.