PERENCANAAN RAILBUS STASIUN KERETA API BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMEN
|
|
- Benny Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERENCANAAN RAILBUS STASIUN KERETA API BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMEN Akhir Jasmat, Nasril Sikumbang, Yaddi Sumitra Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta Jl, Sumatera, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia akhirjasmat@gmail.com, nasril.sikumbang@yahoo.com, yaddi_sumitra@yahoo.com Abstrak Perencanaan Railbus Stasiun kereta api Bandara Internasional Minangkabau ini merupakan pengembangan kawasan bandara internasional minangkabau yang akan menggunakan kereta api menuju bandara untuk mewujudkan intergrasi pelayanan transportasi udara dengan kereta api. Dengan menerapkan konsep transit oriented development antara bandara, stasiun, terminal dan ruang terbuka di harapkan dapat memberikan kejelasan orientasi, sirkulasi yang efektif dan efisien kepada pengguna serta memecahkan masalah transportasi menuju bandara. Sementara konsep perancangan filosofinya adalah mencitrakan kekhasan arsitektural sumatera barat dengan penetapan bentuk elemen-elemen pada bangunan yang di modernisasikan. Fungsi arsitektural dalam perencanaan railbus stasiun kereta api bandara internasional minangkabau yaitu membangun fasilitas serta memfasilitasi pengguna meninggalkan bandara menuju tempat berikutnya. Perencanaan railbus stasiun kereta api bandara internasional minangkabau ini diharapkan membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan peranan transportasi kereta api di sumatera barat melalui pemanfaatan ruang kawasan bandara internasional minangkabau yang akan menggunakan kereta api menuju bandara dan meningkatkan minat masyarakat menggunakan kereta api sebagai transportasi menuju bandara sehingga volume kendaraan yang beroperasi di kawasan bandara internasional minangkabau berkurang. Kata Kunci : Tranpostasi, Railbus, Kereta Api, Bandara, Filosofi, Minangkabau. Abstract Planning railbus train station minangkabau international airport this was a development of the area international minangkabau who will use the train to the airport to realize services integration air transport by rail. By implementing the concept of transit oriented development between airport, station, terminal, space is expected to give clarity orientation, circulation efficient to a user and solve problems transport to the airport. While the concept of design the philosophy are to realize specificity of an architectural west sumatra with the determination of the form of elements in building modernization. the architectural function in the design of railbus railway station airport minangkabau international i.e. build facilities as well as facilitate the users leave the airport heading to the next place. Planning railbus train station minangkabau international airport is expected to assist the government in improve the role of transportation train in west sumatra through usage of space the area international minangkabau who will use the train to the airport and interest of people use train as transportation to the airport it is hoped the volume vehicles in the area international minangkabau reduced Keywords : Transportation, Railbus, Train, airport, philosophy, minangkabau
2 PENDAHULUAN Tingginya tingkat masyarakat yang menggunakan bandara internasional minangkabau sebagai transportasi udara satu satunya Di Kecamatan Batang Anai menuntut pelayanan jasa angkutan kota ataupun antar tempat yang memadai. Hal ini tentunya menambah beban pada sistem transportasi kota, kabupaten maupun antar tempat yang tersedia, khusus pada Bandara Internasional Minangkabau, Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. pemecahan, terutama yang berkaitan dengan sistem transportasi massal. Salah satu sistem transportasi massal yang cukup potensial sebagai angkutan massal yang cepat, aman, lancar adalah kereta api. Peranan kereta api inilah yang akan ditingkatkan sarana maupun prasarananya untuk menanggulangi masalah transportasi kota dan antar kota tersebut. Sesuai dengan pemanfaatan ruang pengembangan Bandara Internasional Minangkabau yang akan menggunakan kereta api sebagai salah satu alat transportasi menuju ke bandara haruslah dilengkapi dengan sarana dan prasarana dasar dan penunjang, pusat pertemuan, dan distribusi (stasiun utama), Atas dasar usaha pemerintah dalam meningkatkan peran transportasi kereta api di Sumatera Barat dan pemanfaatan ruang pengembangan Bandara Internasional Minangkabau yang akan menggunakan kereta api sebagai salah satu alat transportasi menuju ke bandara, maka perlu diimbangi dengan perencanaan sarana dan prasarana pendukung kereta api yaitu sebuah Stasiun Bandara Internasional Minangkabau. Dari beberapa hal yang melatarbelakangi perancangan seperti tersebut diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: a. Menyiapkan kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi massal sebuah stasiun kerata api bandara dengan berbagai fasilitas penunjang yang memiliki kejelasan orientasi sistem sirkulasi yang efektif dan efisien serta bagaimana cara merancang sebuah stasiun agar mencitrakan kekhasan pada bangunan. b. Menyiapkan kawasan sub pelayanan pemanfaatan ruang sesuai dengan pengembangan Bandara Internasional Minangkabau. c. Menyiapkan fasiltas pelayanan umum sebuah stasiun kereta api bandara kepada masyarakat menuju bandara ataupun menuju stasiun berikutnya. Dari permasalahan yang diidentifikasi perencanaan railbus Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau bertujuan : a. Memberikan sarana dan prasarana sebuah fasilitas Stasiun Kerata Api Bandara Internasional Minangkabau dan Sub Pelayanan Transportasi. b. Memfasilitasi penumpang pesawat yang hendak check-in Di Bandara Internasional Minangkabau, maupun kepada penumpang pesawat yang hendak pergi ke meninggalkan BIM serta memberikan akses kepada masyarakat yang ingin ke bandara. c. Menurunkan tingkat volume kendaraan yang beroperasi di area kawasan bandara internasional minangkabau dan minat masyarakat untuk lebih menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. d. Menjadikan kereta api sebagai penyelesaian masalah transportasi antar kawasan ( wilayah/ kota ) dengan di dukung fasilitas stasiun kereta yang berstandar. e. Mendukung program RTRW Kabupaten Padang Pariaman tentang perencanaan pemanfaatan ruang pemgembangan bandara internasional minangkabau. f. Mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan peran transportasi kereta api di Sumatera Barat dalam mewujudkan integrasi pelayanan transportasi udara dengan kereta api.
3 METODE PENELITIAN Metode pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu menguraikan dan menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara : a. Studi Literatur Melakukan studi literatur dan pustaka baik melalui media buku, majalah, maupun internet tentang stasiun kereta api jarak pendek atau railbus stasiun serta semua hal-hal yang berkaitan dengan stasiun kereta api. b. Studi Banding Dengan mencari informasi beberapa project atau bangunan yang berkait dengan perancangan stasiun, lalu melakukan perbandingan dari segi arsitektural yang di rancang untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan desain dengan melakukan pengamatan langsung. c. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pendataan langsung pada site yang akan dijadikan lokasi rencana. d. Wawancara Wawancara dilakukan dengan dialog langsung dengan baik pelaku aktifitas maupun pengelola. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan topik.
4 HASIL PEMBAHASAN Permasalahan Site Posisi Site Site berada di area kawsan bandara internasional minangkabau (BIM), Ketaping, Kec. Batang Anai, Kab. Padang pariaman, Sumatera Barat. a. Site berada ± 100m dari terminal keberangkatan penumpang Bandara sehingga para penumpang pesawat yang akan menuju stasiun merasa jauh begitupun sebalik nya para penumpang dari stasiun akan merasa jauh dari terminal keberangkatan bandara. Gambar : 2. Jarak antara site b. Jarak jalan pendukung pada posisi site begitu jauh sehingga penempatan entrance site akan menimbulkan efek jauh pada site. Gambar : 4. Jalur Rel c. Terminal angkutan umum seperti taksi, travel, dan bus berada ± 100 m dari site dan belum memiliki terminal yang layak, masi menggunakan area publik. Gambar : 5. Terminal bayangan Gambar : 1. Lokasi Site d. Belum terdapat nya infrastruktur jalan menuju site dan site berada pada daerah rawan gempa
5 Potensi Site Ukuran dan peruntukan lahan a. site berada kawasan bandara internasional minangkabau di depan gedung pertamina, mushola dan cafetaria. Gambar : 6. Fasilitas Bandara b. site Berada dikawasan transportasi udara. c. Sudah terdapatnya vegetasi alami di sekitar site dikarnakan vegetasi dari bandara. Gambar : 7. Vegetasi Alami Gambar : 9. Ukuran Site d. Sudah tersedianya fasilitas bandara terhadap site dan infrastruktur seperti air, listrik, lampu jalan, ruang terbuka, tanda dan simbol, pedestrian, riol dan area parkir kendaraan bermotor. Pencahayaan Gambar : 10. Pencahayaan Gambar : 8. Fasilitas Bandara
6 Kebisingan Akses dan Sirkulasi Gambar : 11. Analisa Kebisingan Gambar : 13. Analisa akses dan sirkulasi Vegetasi Penghawaan Gambar : 12. Analisa Vegetasi Gambar : 14. Analisa Penghawaan
7 Skenario penumpang menaiki kereta View Gambar : 15. Analisa View Hujan Skenario penumpang Turun kereta menuju bandara Gambar : 16. Analisa air hujan
8 Skenario penumpang menuju terminal Axonometri Alur pergerakan pengelola Alur pergerakan sopir Gambar : 17. Axonometri
9 Gambar : 18. Konsep Perancangan Gambar : 17. Axonometri Gambar : 19. Konsep Tata Ruang Luar
10 Gambar : 20. Konsep filosofi Gambar : 21. Perspektif Mata Burung
11 Gambar : 22. Perspektif Gambar : 23. Perspektif
12 KESIMPULAN Gambar : 24. Maket Setelah dilakukan evaluasi baik itu konsep maupun disain yang dikaitkan dengan skripsi dan gambar pra rencana, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu Stasiun merupakan tempat untuk menaikan dan menurunkan penumpang, penumpang membeli karcis, menunggu kereta, mengurus bagasi, mengirim dan menerima barang, Dari stasiun masih dibutuhkan moda angkutan lain untuk sampai ke tujuan akhir. Perancangan bangunan stasiun pada umumnya ditempatkan pada daerah pusat kota, pusat aktifitas dan pusat pengembangan. Pendekatan yang dilakukan dalam merancang bangunan stasiun biasanya disesuaikan dengan lingkungan tempat stasiun dibangun dengan menggunakan teknologi terkini. pada umumnya Bangunan stasiun berbentang lebar untuk menutupi peron-peron dan concourse yang berukuran besar. Bangunan stasiun dewasa ini juga tidak hanya menunjang satu moda transportasi saja melainkan menunjang beberapa moda transportasi lainnya yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tempat tujuan. REFERENSI Anonim, 1993, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.studi Neufert, Ernst. (1996), Data Arsitek, Jilid 1, Erlangga, Jakarta Neufert, Ernst. (1999), Data Arsitek, Jilid 2, Erlangga, Jakarta Neufert, Ernst. (2002), Data Arsitek, Jilid 3, Erlangga, Jakarta Panero, Julius, 2003, Demensi Manusia & Ruang Interior, Erlangga, Jakarta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2011 tentang Standar Minimum untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api. Sistem Informasi PT.KAI.Situs Resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Sikumbang, Nasril (2008), Bahan kuliah Teknologi Bangunan ( upper structure ), Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bung Hatta, Padang. Supriadi, U Perencanaan Perjalanan Kereta Api dan Pelaksanaannya, PT. Kereta Api (Peresero), Bandung. Susiyo, Johnsen, 2013, Perancangan Transit Oriented Development Dengan Metode Walkable
13 Urban di Balismester Jakarta Timur, skripsi jurusan Arsitektur Bina Nusantara. Taolin, Tetriana, 2007, Kualitas Ruang Publik Kota Pada Kawasan Tod, Skripsi Teknik Arsitektur UI. 2/06/pengertian-dan-konsep-arsitektur-tropis.html ansit-oriented-development-tod-pengembanganberorientasi-transit/ rategi-perbaikan-lalu-lintas-kota-padang/ as/transit_oriented_development ort_december_development_of_postearthquake_rehabilitation_and_reconstruction_pl an_padang_city_?login=& _was_taken=true nt/article/4701-pengembangan-transportasimassal-di-kota-padang-dan-sekitarnya
Abstrak. Kata Kunci : stasiun kereta api, Transit Oriented Development, arsitektur perilaku
PERENCANAAN STASIUN KERETA API BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) DENGAN TEMA ARSITEKTUR PERILAKU M Mirza Firdaus, Al Busyra Fuadi, Hasan Basri Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci : stasiun kereta api, Transit Oriented Development, arsitektur perilaku. Abstract
PERENCANAAN STASIUN KERETA API TRANSIT BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU Shindu Putra, Elfida Agus, Desy Aryanti Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN STASIUN SENTRAL BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT
PERENCANAAN STASIUN SENTRAL BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) DI SIMPANG HARU - PADANG Heri Wahyudi, Nasril Sikumbang, Hasan Basri Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciPERENCANAAN STASUN KERETA API DENGAN PENDEKATAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI DUKU, KECAMATAN BATANG ANAI
PERENCANAAN STASUN KERETA API DENGAN PENDEKATAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI DUKU, KECAMATAN BATANG ANAI Heru Novatra, Nasril Sikumbang, Yaddi Sumitra Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah
Lebih terperinciDukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi industri dan perdagangan merupakan unsur utama perkembangan kota. Kota Jakarta merupakan pusat pemerintahan, perekonomian,
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Jakarta sebagai ibukota negara merupakan pusat bagi seluruh kegiatan ekonomi Indonesia. Seluruh pihak-pihak yang berkepentingan di Indonesiamenempatkan kantor utama
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan merupakan Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Sebagai daerah otonom dan memiliki status sebagai Kota Metropolitan, pembangunan Kota Medan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu keberlanjutan (sustainability) merupakan isu yang kian melekat dengan proses perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Dengan semakin rumitnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Redevelopment Salah satu pengertian redevelopment menurut Prof. Danisworo merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu melakukan pembongkaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Hampir semua orang di dunia bergantung pada transportasi untuk melangsungkan hidupnya, seperti
Lebih terperinci2015 STASIUN TRANSIT MONORELBERBASIS SISTEMTRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung telah mengalami perkembangan pesat sebagai kota dengan berbagai aktivitas yang dapat menunjang pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dsb);
Lebih terperinciDUKUH ATAS COMMUTER CENTER 2019
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR DUKUH ATAS COMMUTER CENTER 2019 Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : TINGGA PRADANA
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4. 1 Ide awal (conceptual idea) Ide awal dari perancangan stasiun ini muncul dari prinsip-prinsip perancangan yang pada umumnya diterapkan pada desain bangunan-bangunan transportasi.
Lebih terperinciL E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan Jakarta sebagai Ibukota negara Indonesia sudah sepantasnya sejajar dengan berbagai kota-kota lain di dunia dengan indeks pertumbuhan penduduk dan ekonomi
Lebih terperinciPERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN TEMA ARSITEKTUR TROPIS
PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN TEMA ARSITEKTUR TROPIS Sulastri, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl. Sumatra, Ulak Karang,
Lebih terperinciTERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU
TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Binsar Siahaan Universitas Atmajaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta Abstrak: Daerah Istimewa Yogyakrta merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Kota Surakarta sebagai kota budaya dan pariwisata, diikuti dengan kemajuan pesat khususnya bidang perekonomian membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Transportasi Massal di Kota Bandung Salah satu kriteria suatu kota dikatakan kota modern adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai bagi
Lebih terperinciPerencanaan Perpustakaan Umum Propinsi
PERENCANAAN PERPUSTAKAAN UMUM PROPINSI di JALAN DIPONEGORO KEL. BELAKANG TANGSI, PADANG Roudolf Herladiano, Elfida Agus, Hasan Basri Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas
Lebih terperinciTERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang menjadi tujuan wisata perekonomian, perdagangan, pariwisata, pendidikan khususnya di Provinsi Jawa Barat.
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Adisucipto yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta merupakan bandar udara yang digunakan sebagai bandara militer dan bandara komersial untuk penerbangan
Lebih terperinciKAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN MAHASISWA: AMELIA LESTARI (NIM: 41211010044) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan berkembangnya kehidupan masyarakat, maka semakin banyak pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat.
Lebih terperinciLAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persoalan utama yang dihadapi kota-kota besar di Pulau Jawa akibat pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi adalah masalah transportasi, masalah transportasi
Lebih terperinciAbstrak THE DESIGN OF ROADSIDE STATION AREA IN NAGARI KOTOBARU, KABUPATEN TANAH DATAR
PERANCANGAN KAWASAN ROADSIDE STATION DI NAGARI KOTOBARU, KABUPATEN TANAH DATAR Abdul Hadi, Elfida Agus, Desy Aryanti Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG Disusun Oleh : Nadhila Hastrina 21020113130074 Dosen Koordinator Ir. B. Adji Murtomo, MSA Dosen Pembimbing I Septana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketergantungan masyarakat Jakarta dengan kendaraan pribadi sudah sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemacetan merupakan isu paling besar di Jakarta. Banyak sekali isu-isu soal kemacetan yang bermunculan di Jakarta, seperti Tahun 2014 Jakarta akan Macet Total, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta, selain sebagai pusat pemerintahan Indonesia, adalah pusat ekonomi dan sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Perkembangan ekonomi Jakarta menarik
Lebih terperinciSTASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA Tugas Akhir Diajukan sebagai syarat untuk mencapai Gelar Sarjana teknik
Lebih terperinciSOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN
SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN Oleh: Destiawan Miftahussalam, Agung Dwiyanto, Indriastjario Bandara Soekarno hatta merupakan bandara utama
Lebih terperinciSTASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN STASIUN MRT BLOK M JAKARTA 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota Jakarta sebagai ibu kota dan pusat perekonomian di Indonesia sudah seharusnya sejajar dengan kota-kota di dunia. Dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta api saat ini merupakan salah satu moda transportasi pilihan utama sebagian masyarakat di Indonesia untuk bepergian. Dengan sistem yang dibangun saat ini oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dalam jumlah pelayanan kepada masyarakat, terutama tranportasi darat. Kereta api merupakan transportasi darat
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bandar udara merupakan tempat moda pemrosesan penumpang dan bagasi, untuk pertemuan dengan pesawat dan moda transportasi darat. Sebagai instansi yang memberikan fasilitas
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPengembangan Stasiun Pusat RegionaL di Manggarai Jakarta Selatan
G14 Pengembangan Stasiun Pusat RegionaL di Manggarai Jakarta Selatan Muhamad Agra Adhiprasasta dan Vincent Totok Noerwasito Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek kawasan transit
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1408, 2017 KEMEN-ATR/BPN. Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi udara relatif lebih unggul jika dibandingkan dengan transportasi darat dan laut jika dilihat dari waktu tempuh perjalanan, jadi apabila waktu tempuh dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Nama Proyek Kategori Proyek Sifat Proyek Pemilik Luas Lahan : Transportasi Antar Moda : Fasilitas Transportasi : Fiktif : Negri : ± 4 Ha KDB (%) : 60 % KLB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan dan pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan perdagangan merupakan unsur utama dalam perkembangan kota Pematangsiantar. Keadaan ini juga
Lebih terperinciTERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DI TAHUNA (Arsitektur Perilaku)
TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DI TAHUNA (Arsitektur Perilaku) Almiritia Dalip Rachmat Prijadi Hendriek H. Karongkong ABSTRAK Perkembangan pembangunan bidang transportasi laut yang semakin pesat dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia sedang memasuki era globalisasi, dimana pada era ini tidak lagi memandang batas-batas kawasan, dan diharapkan semua sektor pembangunan dapat bersaing dengan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelago terbesar di dunia dengan lebih dari 2/3 luasnya terdiri dari wilayah perairan. Indonesia dikenal sebagai negara
Lebih terperinciPEREMAJAAN KAWASAN PERDAGANAN SENEN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM TRANSPORTASI KOTA
PEREMAJAAN KAWASAN PERDAGANAN SENEN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM TRANSPORTASI KOTA SUNJAYA ASKARIA, MICHAEL TEDJA, INDARTOYO JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA, Jl. K.H. Syahdan No.9, Kemanggisan,
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Bangunan Terhadap Tema Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian terpadu dengan berbagai kelengkapan fasilitas. Fasilitas
Lebih terperinciPERENCANAAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA KAMPUS 2 AIE PACAH
PERENCANAAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA KAMPUS 2 AIE PACAH Nurmansyah, Yaddi Sumitra, Friyessi Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta E-mail : Nurmansyahsmart@gmail.com,
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecamatan Senen termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Pusat memiliki luas wilayah 422 ha. Menurut data statistik 2004, peruntukan luas tanah tersebut terdiri dari perumahan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROYEK
38 3.1 Gambaran Umum BAB III DESKRIPSI PROYEK Gambar 3. 1 Potongan Koridor Utara-Selatan Jalur Monorel (Sumber : Studi Pra Kelayakan Koridor 1 Dinas Perhubungan Kota Bandung Tahun 2014) Pemilihan lokasi
Lebih terperinciPengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, akan dibahas mengenai, pengertian dan esensi judul, latar belakang munculnya gagasan atau ide dan judul, tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan, permasalahan
Lebih terperinciBandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, kota Semarang strategis untuk dijadikan sebagai transit point dalam berbagai penyelenggaraan kegiatan yang berskala lokal, regional
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transit oriented development (TOD) merupakan konsep yang banyak digunakan negara-negara maju dalam kawasan transitnya, seperti stasiun kereta api, halte MRT, halte
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau Soekarno-Hatta International Airport (SHIA) merupakan bandara terbesar dan utama Indonesia. Secara administratif bandara
Lebih terperinciPERENCANAAN TERMINAL MODERN TIPE A DI KAWASAN TRANSISI KOTA PADANG
PERENCANAAN TERMINAL MODERN TIPE A DI KAWASAN TRANSISI KOTA PADANG Amri Kurniawan, ElfidaAgus,Hasan Basri, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta e-mail:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional Kereta api merupakan salah satu dari moda transportasi nasional yang ada sejak masa kolonial sampai dengan sekarang dan masa
Lebih terperinciBAB I. A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kereta api di negara-negara sekarang ini
BAB I A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kereta api di negara-negara sekarang ini sangat cepat berkembang. Perkembangan dalam hal yang berkaitan dengan kecepatan turbotrain, interior gerbong, pengontrolan
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Transportasi kota Jakarta berkembang sangat pesat dikarenakan mobilitas yang tinggi dan masyarakatnya yang membutuhkan kendaraan. Semakin meningkatnya populasi manusia
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR: TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT
Versi 23 Mei 2017 PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR: TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil
Lebih terperinciREDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR
REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR Oleh : Khoirunnisa D. Ayu, Septana Bagus Pribadi, Sukawi Sistem transportasi menjadi bagian
Lebih terperinciTerminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan tempat pusat pemerintahan Indonesia, dan juga merupakan pusat bisnis dan perdagangan, hal ini merupakan salah satu penyebab banyaknya penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perkembangan kota dipengaruhi oleh faktor daya tarik kota yang kemudian menyebabkan pertambahan penduduk dan akhirnya bermuara pada perubahan fisik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya minat masyarakat kota Surabaya untuk menggunakan transportasi umum kereta semakin bertambah, hal ini dapat dilihat dari terus bertumbuhnya angka
Lebih terperinciBAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development
BAB II FIRST LINE Sesuai dengan proses perancangan, pengetahuan dan pengalaman ruang sangat dibutuhkan untuk melengkapi dan mendapatkan data-data yang berkaitan dengan kasus yang ditangani. Karena itu
Lebih terperincilib.archiplan.ugm.ac.id
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang 1.1.1 Transportasi Udara sebagai Pilihan Moda Transportasi yang Paling Efektif di Indonesia Indonesia merupakan negara kepulauan yang area daratannya dipisahkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju, hal
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGELOLAAN IKAN DI SASAK, KECAMATAN SASAK RANAH PESISIR, PASAMAN BARAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS
PERENCANAAN PENGELOLAAN IKAN DI SASAK, KECAMATAN SASAK RANAH PESISIR, PASAMAN BARAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS Ahmad Dio Fadly, Nasril Sikumbang, Desy Aryanti Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD)
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar 4.1.1. Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD) Pada tahun 1993 Peter Calthorpe menawarkan sebuah sistem mengenai Konsep Transit Oriented Development ( TOD
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam redesain Terminal Arjosari Malang ini, menggunakan metode diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode diskriptif yaitu menggambarkan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandar udara atau bandara yang juga populer disebut dengan istilah airport
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar udara atau bandara yang juga populer disebut dengan istilah airport dari bahasa Inggris merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang dapat lepas landas
Lebih terperinciPERENCANAAN TERMINAL BUS TIPE A KOTA PADANG
PERENCANAAN TERMINAL BUS TIPE A KOTA PADANG Gustiardi1, Yaddi Sumitra, Rini Afrimayetti 1 JurusanTekhnik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Perencanaan Universitas Bung Hatta E-mail : gusti_arch06@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Umum 2. 1. 1. Bandar udara Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1 Ayat 1, bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN MRT BLOK M JAKARTA 6.1 Konsep Dasar Dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan perancangan Stasiun MRT Blok M Jakarta ini adalah sebuah bangunan publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang mendasar saat ini. Tanpa adanya transportasi manusia dapat terisolasi dan tidak dapat melakukan suatu mobilisasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii vi vii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan dan Sasaran... 5 1.3.1 Tujuan...
Lebih terperincilib.archiplan.ugm.ac.id
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM ABSTRAK ABSTRACT BAB I LATARBELAKANG DAFTAR ISI i ii iii v vi xii xiii xv xvii xviii
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran Dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional Peran perkeretaapian dalam pembangunan telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 43 Tahun 2011 tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional Peran kereta api dalam tataran transportasi nasional telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 43 Tahun 2011
Lebih terperinciBSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY M. BARRY BUDI PRIMA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY 1.1 Latar Belakang Bumi Serpong Damai (BSD) atau BSD city merupakan sebuah kota satelit yang terbentuk dari pesatnya perkembangan kota metropolitan ibukota
Lebih terperinciPERENCANAAN SUMATERA BARAT TOURISM CENTRE
PERENCANAAN SUMATERA BARAT TOURISM CENTRE Muhammad Ihsan Abdirahman, Nengah Tela, Sudirman Is, Nasril Sikumbang Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta,
Lebih terperincidaya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. BANTEN b. Bila ditinjau dari faktor tingkat pendidikan masyarakat yang berpendidikan dan
HOTEL RESOR PANTAI DAN KLUB SELAM DI TANJUNG LESUNG Ridho Cristian Satdes Limbong 20305044 ABSTRAKSI Banten merupakan wilayah potensial yang mempunyai kekayaan alam yang sangat tinggi. Sehingga perencanaannya
Lebih terperinciABSTRAK
PERANCANGAN KAWASAN TERMINAL AGRIBISNIS DI PAYAKUMBUH Arbi Azani, Elfida Agus, Hasan Basri Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Universitas Bung Hatta E-mail : arbi53@rocketmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia Karakteristik transportasi Indonesia dihadapkan pada kualitas pelayanan yang rendah, dan kuantitas atau cakupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Bandar Udara Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1 Ayat 1, bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas
Lebih terperinciKONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berdasarkan uraian pada analisa sebelumnya yang didasarkan pada teori dan data, maka langkah selanjutnya adalah menjadikan analisa tersebut ke dalam konsep berupa pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terminal merupakan suatu sarana fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat berkaitan dengan transportasi darat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993
Lebih terperinciREDESAIN TERMINAL PENUMPANG MINANGKABAU INTERNATIONAL AIRPORT
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN TERMINAL PENUMPANG MINANGKABAU INTERNATIONAL AIRPORT Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan
Lebih terperinciRe - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Juli 2015 Re - DesainTerminal Pelabuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Angkutan (transport) pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Kota Surakarta
BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan berisi pembahasan tentang posisi hasil penelitian terhadap teori yang digunakan sehingga mampu menjawab permasalahan penelitian. Pembahasan akan secara kritis dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru dalam pelayanan moda transportasi kereta api di Indonesia. PT. Railink
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Railink PT. Railink, anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT. Angkasa Pura II (Persero), didirikan
Lebih terperinciTERMINAL DAN STASIUN KERETA API SEBAGAI PRASARANA MODA TERINTEGRASI TRANSPORTASI KOMUTER REGIONAL DAN LOKAL BERKONSEP WAYFINDING DI KOTA DEPOK
TERMINAL DAN STASIUN KERETA API SEBAGAI PRASARANA MODA TERINTEGRASI TRANSPORTASI KOMUTER REGIONAL DAN LOKAL BERKONSEP WAYFINDING DI KOTA DEPOK AstikaAprilliana, MDE Purnomo, Leny Pramesti Program StudiArsitektur
Lebih terperinci