PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
|
|
- Yandi Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI (P2MKT) DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
2 PENGANTAR Kota Terpadu Mandiri (KTM) adalah kawasan transmigrasi yang pembangunan dan pengembangannya dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Fungsi perkotaan dimaksud antara lain meliputi: a. Pusat kegiatan agribisnis. b. Pusat perdagangan wilayah. Tujuan pembangunan Kota Terpadu Mandiri adalah: a. Menciptakan sentra-sentra agribisnis dan agroindustri yang mampu menarik investasi swasta untuk menumbuh-kembangkan kegiatan ekonomi transmigran dan penduduk sekitar, serta membuka peluang usaha dan kesempatan kerja. b. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan transmigran dan penduduk sekitar. c. Meningkatkan kemudahan transmigran dan penduduk sekitar untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar. Sasaran dari pembangunan Kota Terpadu Mandiri adalah: a. Peningkatan investasi budidaya dan industri pertanian, jasa, dan perdagangan. b. Peningkatan produktivitas transmigran dan penduduk sekitar. c. Pendapatan asli daerah. d. Peningkatan efektifitas pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan. e. Perluasan kesempatan kerja. f. Peningkatan jaringan infrastruktur. Kawasan transmigrasi yang akan dikembangkan menjadi suatu wilayah Kota Terpadu Mandiri harus memenuhi persyaratan antara lain: memiliki sumberdaya lahan dengan agroklimat untuk pengembangan komoditi unggulan, memiliki berbagai sarana dan prasarana agribisnis, memiliki sarana dan prasarana umum, memiliki sarana dan prasarana kesejahteraan sosial, serta kelestarian lingkungan hidup. DAFTAR ISI Pengantar Sekilas tentang Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Banyuasin Pembangunan Unit Permukiman Transmigrasi di Kabupaten Banyuasin Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang Zona Potensi Lahan dan Pengembangan Komoditas Unggulan Komoditas Unggulan KTM Telang Struktur Tata Ruang Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang Lokasi-lokasi transmigrasi di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan lebih lanjut melalui percepatan pembangunan dengan konsep Kota Terpadu Mandiri. Salah satu lokasi transmigrasi di Provinsi Sumatera Selatan yang telah terpilih untuk dibangun menjadi Kota Terpadu Mandiri yaitu lokasi-lokasi transmigrasi di Kawasan Telang, Kabupaten Banyuasin. 1
3 Provinsi Sumatera Selatan Ir. H. Syahrial Oesman, MM Sumsel Lumbung Pangan Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 10 Kabupaten dan 4 Kota, 155 Kecamatan, Desa dan 343 Kelurahan. Luas daratan Provinsi Sumatera Selatan yaitu km 2 atau 1,68 % dari total luas daratan wilayah Indonesia. Provinsi Sumatera Selatan dialiri oleh 34 sungai besar dan kecil. Jumlah penduduk Sumatera Selatan 6,7 juta jiwa atau 3,2 % dari jumlah penduduk Indonesia. Komoditas strategis meliputi: padi, jagung, karet, kopi, kelapa sawit, kelapa, produksi perikanan, peternakan, batubara, minyak, dan gas. Provinsi Sumatera Selatan ditetapkan sebagai Lumbung Energi Nasional dan Lumbung Pangan. Sumsel Lumbung Energi Nasional Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun Kabupaten Banyuasin yang memiliki luas ,99 km 2 beribukota di Pangkalan Balai memiliki 15 Kecamatan, yaitu Banyuasin II, Pulau Rimau, Tungkal Ilir, Betung, Rantau Bayur, Ir. H. Amiruddin Inoed Banyuasin III, Talang Kelapa, Tanjung Lago, Muara Telang, Makarti Jaya, Muara Padang, Muara Sugihan, Air Saleh, Banyuasin I, dan Rambutan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Banyuasin merupakan dataran rendah pesisir yang terletak di bagian hilir aliran Sungai Musi dan Sungai Banyuasin. Wilayahnya pada umumnya berupa lahan basah yang terpengaruh pasang surut. Sehingga sebagian besar lahan tersebut dimanfaatkan untuk pertanian pangan lahan basah, khususnya persawahan pasang surut. 2
4 PEMBANGUNAN UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI DI KABUPATEN BANYUASIN KawasanTertinggal dan Kemiskinan di Daerah Pasang Surut Banyuasin Daerah Permukiman Transmigrasi KK Jiwa Eks UPT: Telang II Pulau Rimau Karang Agung Ilir Telang I Air Saleh II-Upang Sugihan Air Saleh I Cinta Manis-Air Kumbang Padang Air Rengit-Air Senda UPT Binaan
5 Nama Desa Eks UPT yang berada di Kawasan Telang I adalah: 1. Sumber Jaya, 79/80, 500 KK 2. Marga Rahayu, 78/79, 480 KK 3. Sumber Mulya, 78/79, 512 KK 4. Panca Mukti, 79/80, 448 KK 5. Telang Jaya, 79/80, 488 KK 6. Telang Makmur, 79/80, 504 KK 7. Mukti Jaya, 79/80, 370 KK 8. Sumber Hidup, 79/80, 480 KK 9. Telang Rejo, 79/80, 512 KK 10. Telang Karya, 80/81, 588 KK 11. Mekar Sari, 80/81, 510 KK Timur Tengah Korea Taiwan Hongkong Malaysia Singapura Brunei Thailand Pelabuhan Tanjung Api Api Bandara Int. SMB II KTM Muara KTM Telang Internal Kab. Banyuasin 14 Kab/ Kota Sumsel Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumsel, Bangka Belitung Ex Transmigrasi : Karang Agung Tengah, Hilir, Hulu, Pulau Rimau Desa Lokal : Sembilang, Sungsang, Teluk Payo Pelabuhan Tj. Api Api Bandara SMB Arah ke Jambi Ke arah Prabumulih Jalan Tol SECDe Kota Palembang Ke arah Muba, Mura KTM Telang Ke wilayah Penyangga Pzlembang Rencana UPT Baru : Teluk Tenggirik, Cahaya Kenten, Karang Anyar, Upang Jaya, Tabala Jaya, Teluk Tenggulang ha UPT kurang optimal : Cinta Manis, Pulau Rimau, Sungai Rengit, Air Senda ( ha) Kawasan UPT sedang berkembang : Air Sugihan Kiri, Karang Agung ( ha) Kawasan UPT berkembang: Upang (7.500 ha), Saleh ( ha) Nama Desa Eks UPT yang berada di Kawasan Telang II adalah: 1. Suka Tani, 79/80, 502 KK 2. Suka Damai, 79/80, 592 KK 3. Mulya Sari, 79/80, 510 KK 4. Telang Sari, 80/81, 413 KK 5. Banyu Urip, 79/80, 384 KK 6. Bangun Sari, 79/80, 592 KK 7. Sumber Mukti, 81/82, 368 KK 8. Muara Sugih, 81/82, 396 KK Nama Desa Eks Marga yang berada di Kawasan Telang I dan II adalah: 1. Muara Baru 2. Sri Tiga 3. Muara Telang 4. Karang Anyar 5. Terusan Tengah 6. Terusan Dalam 7. Karang Baru 8. Upang Jaya 9. Sri Menanti 10. Tanjung Lago 11. Kuala Puntian 12. Telang Lubuk 13. Purwosari TELANG II Bandara Int SMB II P19 P21 Kawasan Industri Gasing Jalan TOL Kota Palembang P17 5 desa 5 desa 3 desa Sungai Muara Telang P8 P6 P3 2 desa P5 3 desa 7 desa 4 desa P10 3 desa TELANG I Telang I Sungai Musi Luas = ha Potensi/ Komoditas Unggulan Desa Pendukung = 32 desa, 600 KK/ desa Investasi/ Investor = yang ada/ rencana 4
6 KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) TELANG PUSAT KTM Batas Wilayah Kawasan KTM Telang: Sebelah utara : Terusan PU dan Sungai Telang. Sebelah selatan : Sungai Gasing dan Sungai Sebalik. Sebelah barat : Sungai Banyuasin dan Sungai Gasing. Sebelah timur : Sungai Musi
7 ZONA POTENSI LAHAN DAN PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN KTM TELANG 6
8 KOMODITAS UNGGULAN KTM TELANG 1. Pertanian Luas areal tanaman pangan di Kabupaten Banyuasin cukup potensial, meliputi lahan persawahan yang merupakan lahan pasang surut dan daratan. Luas lahan tersebut mencapai hektar terdiri dari sawah hektar atau 34,11% dan non sawah hektar atau 65,89%. Tanaman padi yang diusahakan di Kabupaten Banyuasin berupa padi pasang surut, padi lebak, padi tadah hujan dan padi ladang dengan luas lahan seluas hektar dan luas panen hektar. Luas lahan sawah di Kawasan KTM Telang yaitu yang meliputi sawah transmigrasi dan sawah eks desa marga. Produktivitas padi pasang surut di Telang I rata-rata 6-7 ton/hektar, sedangkan di Telang II produktivitasnya rata-rata 4-5 ton/hektar. Selain padi, potensi komoditas tanaman pertanian di Kawasan KTM Telang yaitu jagung dan palawija serta tanaman hortikultura. 2. Perkebunan Luas areal perkebunan di Kabupaten Banyuasin mencapai hektar. Umumnya komoditi perkebunan yang dikelola adalah kelapa sawit, karet, dan kelapa. Pengelola perkebunan dapat berupa perorangan, BUMN, ataupun BUMS. Untuk Kawasan KTM Telang, komoditi perkebunan yang cukup potensial yaitu kelapa yang banyak terdapat di Telang I. Sedangkan di Telang II juga memiliki potensi perkebunan kelapa dan kelapa sawit. 3. Peternakan Kabupaten Banyuasin juga memiliki potensi yang besar untuk pengembangan usaha budidaya maupun penggemukan ternak. Kawasan KTM Telang merupakan salah satu sentra pengembangan ternak sapi dan kambing di Kabupaten Banyuasin. 4. Perikanan Dengan garis pantai sepanjang 275 km, potensi perikanan laut yang dimiliki Kabupaten Banyuasin cukup besar. Selain itu perikanan darat dan penangkaran anakan ikan juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Kawasan KTM Telang yang dikelilingi oleh sungai-sungai besar, seperti Sungai Musi, Sungai Banyuasin, Sungai Sebalik, dan Sungai Gasing memiliki potensi perikanan yang sangat besar, khususnya untuk budidaya ikan air tawar. 7
9 STRUKTUR TATA RUANG KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) TELANG Desa Hierarki Jangkauan Fungsi Kegiatan Mulya Sari (P17) I Pusat Kota KTM Sukadamai (P19)- Tanjung Lago Pemerintahan Pusat Kota KTM, Perdagangan dan Jasa, Transportasi, Pemukiman, Pertanian II Lokal Ibukota Kecamatan Tanjung Lago, Perdagangan, Transportasi, Pemukiman, Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit, Pertanian. Muara Sugih (P21) II Lokal Dermaga Sungai Kabupaten Banyuasin, Transportasi, Perdagangan, Jalan Masuk Darat dari Kota Palembang, Permukiman, Pertanian. Sumber Jaya (P3) II Lokal Kawasan Perkebunan Kelapa, Perdagangan, Pertanian, Permukiman. Karang Anyar II Lokal Dermaga, Perdagangan, Permukiman, Perkebunan, Pertanian. Sumber Mulyo (P6) II Lokal Daerah Supply Beras di Telang, Kawasan Perkebunan, Kelapa, Perdagangan, Permukiman. Telang Jaya (P8) II Lokal Ibukota Kecamatan Muara Telang, Perdagangan dan Jasa, Transportasi, Telekomunikasi, Pemukiman. Telang Karya (P8) II Lokal Produksi pertanian, Perdagangan Gabah (UPGB Perum Bulog), Pemukiman. Mekar Sari II Lokal Perdagangan, Jalan Masuk yang Terdekat dari Sungai Musi, Sentra Pengumpul Hasil Produksi untuk Kawasan Telang yang akan Diangkut melalui Sungai, Pemukiman. 8
10 DOUBLE MSc DEGREE ON INTEGRATED LOWLANDS DEVELOPMENT AND MANAGEMENT PLANNING(DD-ILM) Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya Bappenas-RI PUSAT DATA - INFORMASI DAERAH RAWA & PESISIR (Lowland - Wetland - Coastal Area Data Information Center) adalah wahana untuk menyatukan dan saling menukar data, informasi serta pengalaman tentang daerah rawa dan pesisir serta masyarakatnya sehingga pengelolaannya dapat menjadi lebih komprehensif dan berkelanjutan Kantor / Perpustakaan / Pusat Latihan/ Studio/ Laboratorium Lapangan: Telp.: , , Fax: , web-site: sekretariat@pusdatarawa.or.id; robiyanto@tidal-lowlands.org Program Coordinator: Dr. Robiyanto H. Susanto Instansi dan Lembaga Kerjasama Dep. PU Deptan SSFMP-EU Dephut Depnakertrans Depkes RS. Kundur Batan 9
11 KOTA TERPADU MANDIRI TELANG KABUPATEN BANYUASIN 10
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2006
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN DALAM KABUPATEN BANYUASIN DENGAN
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DALAM KABUPATEN BANYUASIN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar..
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar.. Daftar Isi. Daftat Tabel. Daftar Gambar i-ii iii iv-vi vii-vii BAB I PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang. 1 I.2. Dasar Hukum...... 4 I.3. Tujuan..... 5 I.4. Manfaat......
Lebih terperinciRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi
Lebih terperinciProsiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 AKSELARASI PERKEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI KTM TELANG KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Anoesyirwan
Lebih terperinciPengendalian Konversi Lahan Pertanian sebagai Upaya Sinergis Program Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Pengendalian Konversi Lahan Pertanian sebagai Upaya Sinergis Program Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan Rizky Rangga Wijaksono 1 Ardy Maulidy Navastara 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 06 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 06 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) TRANSMIGRASI KAWASAN UPT PARIT DAN SUNGAI RAMBUTAN KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUASIN
GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN POTENSI KABUPATEN BANYUASIN BANYUASIN GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUASIN Kec. Tungkal Ilir Kec. Betung Kec. Suak Tapeh Kec. Pulau Rimau Kec. Tanjung Lago Kec. Kec. Banhyuasin Sembawa
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: C-52
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 C-52 Pengendalian Perubahan Pemanfaatan Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Untuk Mendukung Program
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat
Lebih terperinciBAB II REALITAS BIOFISIK, SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN
BAB II REALITAS BIOFISIK, SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN 2.1. Keadaan Geografis 2.1.1. Letak Geografis Seperti yang telah dimuat di dalam bab sebelumnya bahwa Kabupaten Banyuasin mempunyai wilayah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciDr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013
Disampaikan pada Seminar Nasional dan Kongres VIII MKTI Di Palembang 5-7 November 2013 Dr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013 Permasalahan Pengelolaan SDA Sampah Pencemaran Banjir Kependudukan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan
77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Analisis isu isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah
Lebih terperinciPada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan jangka panjang ke dua (PJP II) dan tahun terakhir pelaksanaan Repelita VI. Selama kurun waktu Pembangunan Jangka
Lebih terperinciMEMORANDUM INDIKASI PROGRAM UTAMA TATA RUANG KABUPATEN BANYUASIN
MEMORANDUM INDIKASI PROGRAM UTAMA TATA RUANG KABUPATEN BANYUASIN 2013-2018 KECAMATAN : BETUNG No 1 Penyusunan Dokumen Revisi Rencana Detail Tata Ruang Betung APBD Kab Bapedda&PM dan PU Cipta Karya Kab
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI
V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciSisvaberti Afriyatna Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang ABSTRAK
ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHATANI PADI SAWAH LEBAK DENGAN SISTEM YARNEN DAN TUNAI DI KECAMATAN RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN Sisvaberti Afriyatna Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciUji Validasi Alih Fungsi Lahan Sawah Pada Kota Palembang Dan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan
Uji Validasi Alih Fungsi Lahan Sawah Pada Kota Palembang Dan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Validation Functions Over Rice Field Area In City And District Banyuasin Palembang South Sumatra Yuana
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi
Lebih terperinciPresiden Republik Indonesia,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1988 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PALEMBANG, DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI BANYUASIN DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3
39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 Januari 1997 dan pada tanggal 21 Maret 1997 resmi menjadi salah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI BATU BETUMPANG KABUPATEN BANGKA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS TANJUNG API-API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS TANJUNG API-API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciKAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas
KAJIAN UMUM WILAYAH Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi dirancang dengan kegiatan utamanya pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1988 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1988 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PALEMBANG, DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI BANYUASIN DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada awalnya Kabupaten Tulang Bawang mempunyai luas daratan kurang lebih mendekati 22% dari luas Propinsi Lampung, dengan pusat pemerintahannya di Kota Menggala yang telah
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciKAJIAN PENDUGA MUKA AIR TANAH UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN AIR PADA PERTANIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT: KASUS DI SUMATERA SELATAN NGUDIANTORO
KAJIAN PENDUGA MUKA AIR TANAH UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN AIR PADA PERTANIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT: KASUS DI SUMATERA SELATAN NGUDIANTORO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 009 PERNYATAAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANYUASIN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dengan sungai yang banyak dan besar. Hal ini memberikan potensi yang besar bagi pengembangan lahan pertanian
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan
84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan strategis karena merupakan sebagai tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, dimana hampir setengah dari
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :
54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat
51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan Transmigrasi pada hakekatnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan daerah sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan, terutama di kawasan yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2012-2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI KIKIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI KIKIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAHAT, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pembangunan dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera
Lebih terperinciL E G E N D A TELUK BANGKA J A M B I SUMATRA SELATAN B E N G K U L U S A M U D E R A H I N D I A L A M P U N G. Ibukota Propinsi.
JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA) D i r e k t o r a t J e n d e r a l S u m b e r D a y a A i r D e p a r t e m e n P e m u k i m a n d a n P r a s a r a n a W i l a y a h R e p u b l i k I
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman padi dan jagung per Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2008.
A. Latar Belakang dan Masalah I. PENDAHULUAN Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan strategis karena merupakan sebagai tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, dimana hampir setengah dari
Lebih terperinciRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah kabupaten yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial budaya, dan/atau
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN A. Program/Kegiatan APBN Tugas Pembantuan Provinsi Sumatera Selatan pada Tahun Anggaran 2013 mendapat alokasi dana APBN Tugas Pembantuan sebesar Rp.196.348.451.000,-
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Spasial
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Spasial Kabupaten Tulang Bawang merupakan wilayah yang dilalui oleh jalan lintas sumatera. Kecamatan Menggala merupakan pertemuan antara jalan lintas timur sumatera
Lebih terperinciSelayang Pandang Kabupaten Musi Rawas Utara 1
MAKMUR AMAN CERDAS DAN BERMARTABAT 1 Sambutan BUPATI Musi Rawas Utara Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Berkat Rahmat dan Karunia-Nya jualah, buku dapat diselesaikan. Buku ini
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciKETERANGAN III LAWANG WETAN 1 BUMI AYU Rp 100,000 Radius III 2 KARANG ANYAR Rp 80,000 Radius II 4 KARANG RINGIN II Rp 100,000 Radius III
Lampiran I : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sekayu Nomor : W6-U7/771/Hk.02/VI/2015 Tanggal : 22 Juni 2015 A. WILAYAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN I S E K A Y U 1 BAILANGU BARAT Rp 80,000 Radius II
Lebih terperincippbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi yang sangat luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Di lihat dari sisi ekonomi, lahan merupakan input
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013 NOMOR 1
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TERPADU MANDIRI WAY TUBA KABUPATEN WAY KANAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDisampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016
Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi Jambi, 31 Mei 2016 SUMBER PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jambi pada Februari 2015 sebesar 4,66
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif
28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperlihatkan dan menguraikan keadaan dari
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan
KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUNGAI BAHAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARO JAMBI, Menimbang :
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai
49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan
Lebih terperinciNomor : B/ 484 / VIII / 2015 Klasifikasi : Biasa Lampiran : Dua Lembar Perihal : Mengiriman Bahan Bincang Radio Kepada
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA SELATAN DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN Jalan Mayor Zein Sei Lais Palembang, 309 Palembang, 7 Agustus 05 Nomor : B/ 484 / VIII / 05 Klasifikasi : Biasa
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Deskripsi Umum Wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Siak Hulu Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah ± 1.000,33 KM 2. Yang terdiri dari 12 (Dua Belas ) Desa,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERNYATAAN TELAH DIREVIU INSPEKTORAT... KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR TABEl... DAFTAR GAMBAR... i ii iv viii x xiv BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciPROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu komponen penting untuk kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Air juga merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kebutuhan
Lebih terperinciIV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR
IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis dengan Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional abad ke- 21, masih akan tetap berbasis pertanian
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Wilayah 1. Kecamatan Sekampung Udik Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan Sekampung Udik merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2012-2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai
Lebih terperinciBUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Daftar Isi A. Fiskal... B. Program Prioritas Tahun 2017 dan 2018... C. Proyek Strategis Nasional Sumatera Selaan... D. Capaian Kinerja Tahun 2016,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan dititikberatkan pada pertumbuhan sektor-sektor yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tujuan pembangunan pada dasarnya mencakup beberapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kabupaten Banyuasin 1. Kondisi geografis Kabupaten Banyuasin selain secara geografis mempunyai letak yang strategis yaitu terletak di jalur lintas
Lebih terperinciPotensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON
Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327
Lebih terperinciBAB II PENGEMBANGAN WILAYAH SUMATERA TAHUN 2011
BAB II PENGEMBANGAN WILAYAH SUMATERA TAHUN 2011 2.1. Kondisi Wilayah Sumatera Saat Ini Pertumbuhan ekonomi provinsi di Wilayah Sumatera tahun 2009 rata-rata memiliki laju pertumbuhan positif dan menurun
Lebih terperincipernbangunan dan pengembangan wilayah, penataan penyebaran penduduk yang merata dan seirnbang. Juga pemberian kesempatan
BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang. Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara ( GBHN ) RI tahun 1993, tertulis bahwa pernbangunan transrnigrasi diarahkan kepada pernbangunan dan pengembangan wilayah,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang desentralisasi membuka peluang bagi daerah untuk dapat secara lebih baik dan bijaksana memanfaatkan potensi yang ada bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas
Lebih terperinciBAB IV. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANYUASIN
BAB IV. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BANYUASIN 4.1 Analisis Sektor Unggulan di Kabupaten Banyuasin Sektor ekonomi unggulan (basis) merupakan sektor yang memiliki peranan dalam suatu perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN...I.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan
Lebih terperinciREKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005
BOKS REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 I. PENDAHULUAN Dinamika daerah yang semakin kompleks tercermin dari adanya perubahan
Lebih terperincigffi il'** f *rftqliila.a Rachmin KABUPATEN BANYUASIN .**,ffifif'** 'isffilffiffili#'silu _-..::'.:----_ DATA PENDUDUK BANYUASIN KEADAAN
DATA PENDUDUK KEADAAN 09-05.2011 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATAATAN SIPIL f *rftqliila.a Rachmin Bll( w FRO!fiFSi- S!t!ATERA $ i.ara,ji *iablftretr BJ\r*Y0A'$ite -' JEe?1!?04 6otdt RLSJ!iYSt YBr$*]s- iibr
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN Pada Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) yang sedang berjalan,
I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) yang sedang berjalan, khususnya dalam Repelita VI, sektor pertanian masih mempunyai peranan strategis, yaitu sebagai sumber
Lebih terperinciSagu Sebagai Solusi Swasembada Pangan Nasional Oleh :
Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Barat 16 Mei 2016, di Surabaya Jawa Timur Sagu Sebagai Solusi Swasembada Pangan Nasional Oleh : Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan, M.Si Geografis Kabupaten
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan mempunyai fungsi tertentu, dimana kegiatan ekonominya, sektor dan produk unggulannya, mempunyai potensi mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Kawasan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung berada antara 3º45 dan 6º45 Lintang Selatan serta 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah utara berbatasan dengan Provinsi
Lebih terperinciArticles from Khazanah Ilmi
Articles from Khazanah Ilmi Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Sumatera Selatan Merujuk MP3EI Wilayah Sumatera Tahun 2012 2012-06-01 17:06:13 ilmanzuhriyadi Sumatera Selatan atau pulau Sumatera bagian selatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (pendapatan) yang tinggi. Petani perlu memperhitungkan dengan analisis
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman karet merupakan salah satu komoditi yang menduduki posisi cukup penting sebagai devisa non-migas dan menunjang pembangunan ekonomi Indonesia, sehingga memiliki
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING
LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING FAKTOR DETERMINAN KONVERSI LAHAN SAWAH DI BERBAGAI TIPOLOGI LAHAN DI SUMATERA SELATAN SERTA DAMPAK EKONOMI DAN SOSIALNYA TAHUN KE-2 DARI RENCANA 2 TAHUN TIM PENGUSUL
Lebih terperinciProfil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan
1 A. GAMBARAN UMUM 1. Nama Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 2. Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Terletak di Kawasan a. Jumlah Transmigran (Penempatan) Penempata 2009 TPA : 150 KK/563
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Kondisi Geografis dan Persebaran Tanaman Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi. Jambi 205,43 0,41% Muaro Jambi 5.
IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Kondisi Geografis dan Persebaran Tanaman Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0 0 45 sampai 2 0 45 lintang selatan dan antara 101 0 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dan banyaknya sungai-sungai yang cukup besar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan untuk mencapai Lumbung
Lebih terperinci