BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar dan hati-hati serta sistematis untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar dan hati-hati serta sistematis untuk"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar dan hati-hati serta sistematis untuk mewujudkan kebenaran Mardalis (2003:24). Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Nawawi dan Martini (1995:209), penelitian kualitatif adalah rangkaian kegiatan atau proses menjaring data ataupun informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada obyeknya. Metode dapat juga diartikan sebagai cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan, dsb); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan Djajasudarma (2006:1). Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporan Narbuko dan Achmadi (1997:1). Jadi metode penelitian adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang teratur dan terpikir baik yang dilakukan guna mendapatkan pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif deskriptif. Untuk memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan dalam penulisan tulisan ini, penulisan menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dan pengamatan lapangan (field research). 3.2 Data dan Sumber Data

2 Data dan sumber data untuk penulisan skripsi ini diambil dari buku-buku, jurnal, majalah, dan sumber-sumber lainnya yang dapat memberikan informasi akurat yang berhubungan dengan topik penulis. Data yang didapatkan melalui pengamatan lapangan adalah hasil wawancara dan dokumentasi. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Sumber data primer adalah: 1. Sumber : Effendi (Wu Chang Sung) Profesi : Juru Tulis Vihara Alamat : Jl. Binjai pasar V gg. Lapangan tua no. 14 kampung lalang 2. Sumber : Andie Arif Wicaksono Profesi Alamat : Arsitek dan Konsultan Feng Shui : Jl. Kantal Baru no. 5 Yogyakarta Sumber data sekunder adalah: 1. Sumber : Solusi Feng Shui Halaman Penerbit : 307 Halaman : PT Elex Media Koputindo Tahun : 2008 Warna cover : Hitam 2. Sumber : Feng Shui Rumah

3 Halaman Penerbit : 107 Halaman : Griya Kreasi Tahun : 2011 Warna cover : Kuning 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahapan penting dalam proses penelitian karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai penelitian mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu dengan cara: studi kepustakaan (library research) dan pengamatan lapangan (field research). Library research yaitu pengumpulan data-data dan informasi yang bersumber dari naskah, catatan, artikel, buku-buku kepustakaan yang berkaitan dengan Feng Shui. Langkah berikutnya adalah melakukan pencatatan yang berhubungan dengan data yang mendukung analisis penulis; melakukan pengaturan data setelah mendapatkan data dari berbagai sumber data; menelaah data yang sudah didapat, mengklasifikasian data-data tersebut dan penganalisisan data, serta yang terakhir adalah menyimpulkan data. Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan dengan penggarapan masalah dan untuk mengetahui sejauh mana data yang sudah diperoleh dari peneliti terdahulu. Teknik pengamatan lapangan (field research) dalam penelitian ini dimulai dengan wawancara. Sebelum wawancara dilakukan maka disusun pertanyaan yang berhubungan dengan topik penelitian. Pertanyaan ini yang nantinya akan diajukan kepada para narasumber.

4 3.3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penlitian berada di Kota Medan, tepatnya Jl. Bandar Baru Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Medan Timur. Lokasi penelitian ini dihuni oleh masyarakat Tionghoa yang sebagian besar memiliki mata pencaharian dibidang perdagangan. Alasan pemilihan lokasi adalah karena banyaknya masyarakat Tionghoa yang bermukim disana dan mengerti dengan Hong Shui (Feng Shui). Penduduk di daerah ini juga mayoritas bersuku Tionghoa yang pada umumnya juga mengerti tentang Feng Shui Obervasi Observasi berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan indera penglihatan yang juga berarti tidak melakukan pertanyaan-pertanyaan (Soehartono, 1995:69). Dalam pengumpulannya pengamatan dilakukan secara langsung terhadap subyek yang akan diteliti. Selama penelitian dilakukan tiga kali observasi ke tempat pemukiman masyarakat Tionghoa yang menggunakan Feng Shui Wawancara Salah satu teknik pengumpulan data adalah wawancara. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan bertanya secara langsung kepada narasumber. Sebagai langkah awal penulis berpedoman pada pendapat Koentjaraningrat (1981:13) yang

5 mengatakan,...kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: persiapan wawancara, teknik bertanya dan pencatat data hasil wawancara. Berdasarkan pendapat Koentjaraningrat tersebut, maka penulis juga mengacu pada pendapat Soehartono (1995:67) yang mengatakan,...wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan langsung oleh si pewawancara, jawaban responden akan dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder). Koentjaraningrat (1981:139) juga mengemukakan bahwa wawancara terdiri dari beberapa bagian yaitu,...wawancara terfokus, bebas dan sambil lalu. Wawancara terfokus diskusi berpusat pada pokok permasalahan. Dalam wawancara bebas diskusi langsung dari suatu masalah ke masalah lain tetapi tetap menyangkut pokok permasalahan. Wawancara sambil lalu adalah diskusi langsung yang dilakukan untuk menambah/melengkapi data yang sudah terkumpul. Sesuai dengan pendapat Koentjaraningrat dan Soeharto mengenai hal kegiatan wawancara, maka sebelum wawancara dilakukan penulis mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan wawancara demi kelancaran, yaitu alat tulis dan daftar pertanyaan Dokumentasi Setelah proses wawancara dengan informan, penulis melakukan pengambilan gambar. Gambar yang diambil adalah bentuk Feng Shui yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa yang dilakukan di lokasi penelitian. Dokumentasi dilakukan dengan Canon digital camera bertipe IXUS 200 IS.

6 3.3.5 Studi Kepustakaan Pengumpulan data-data dan informasi yang bersumber dari naskah, catatan, artikel, buku-buku kepustakaan yang ada kaitannya dengan Feng Shui dan penerapannya. Langkah berikutnya penulis akan melakukan pencatatan yang berhubungan dengan data yang mendukung analisis penulis; melakukan pengaturan data setelah mendapatkan data dari berbagai sumber data; menelaah data yang sudah didapat, mengklasifikasian data-data tersebut dan penganalisisan data, serta yang terakhir adalah menyimpulkan data. Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan dengan penggarapan masalah dan untuk mengetahui sejauh mana data yang sudah diperoleh dari peneliti terdahulu dan mendukung serta melengkapi hasil wawancara. 3.4 Teknik Analisis data Data adalah informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Fakta adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empiris, antara lain melalui analisis data (Abdurahman, 2005:104). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Proses analisis data dimulai dengan mencari teori-teori yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Landasan ini perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh. Untuk mendapatkan informasi mengenai beberapa hal yang disebutkan diatas, harus melakukan telaah kepustakaan. Pada umumnya lebih dari

7 lima puluh persen kegiatan dalam seluruh proses penelitian adalah membaca. Karena itu, sumber bacaan merupakan bagian penunjang penelitian (Abdurahman, 2005:17). Setelah data diperoleh baik dari observasi, wawancara dan dokumentasi maupun informasi mengenai Feng Shui maupun informasi mengenai yang diperoleh dari buku, jurnal, artikel, dsb, maka penulis melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Mengklasifikasikan data yang diperoleh antara bentuk, fungsi dan makna Feng Shui. 2. Memutar ulang hasil wawancara yang didapatkan dari informan berupa rekaman dari tape recorder, agar data yang dikumpulkan dapat digunakan dengan benar sesuai dengan penelitian. 3. Melakukan pencatatan atas hasil wawancara, kemudian hasil dari pencatatan dibaca berulang kali agar lebih dipahami.

8 BAB IV GAMBARAN UMUM FENG SHUI 4.1 Gambaran Umum Feng Shui Secara harafiah arti kata Feng Shui dalam bahasa mandarin adalah: Feng ( 风 )= Angin, Shui ( 水 )= Air. Feng/Angin mewakili anasir Yang atau positif, sedangkan Shui/Air mewakili anasir Yin/Negatif. Anasir Yang dan Yin adalah dasar filosofi dari semua pengetahuan Tiongkok purba yang akhirnya juga diakui sebagai dasar dari logika yang ada di dunia. Gabungan kata Feng dan Shui dijadikan simbol pengetahuan tentang pengaruh alam lingkungan tehadap bangunan, bangunan terhadap kehidupan penghuninya. Gambar 4.1 Hanyu Pinyin Feng Shui dalam Bahasa Indonesia Sumber : Buku Solusi Feng Shui Feng Shui adalah hasil penelitian empirik bangsa Tiongkok kuno. Feng Shui awalnya tidak jauh berbeda dengan geomancy pada negara-negara barat, Weton di Jawa, Asta Kosala- Kosali di Bali dan Vastu di India. Feng Shui berfokus pada penataan ruang/bangunan yang memerhatikan alam/logis, bukan sebagai ramalan nasib/mistis. Acap kali dalam Feng Shui

9 terjadi penyimpangan ketika Feng Shui disalahgunakan untuk ramalan nasib manusia yang kesannya menjadi mistik/klenik. Penerapan Feng Shui yang benar dapat mendatangkan keberuntungan-keberuntungan fisik dan non-fisik dalam berbagi aspek dalam kehidupan (Junianto, 2009:3). Feng Shui memiliki intisari, intisari Feng Shui diantaranya adalah Yin-Yang. Yin melambangkan pasif (hitam) dan Yang melambangkan aktif (putih). Yin-Yang digunakan sebagai simbol keseimbangan dan keselarasan. Dalam Feng Shui dikenal juga lima unsur. Lima unsur ini merupakan lima unsur utama dari alam yakni kayu, api, tanah, logam dan air. Jika lima unsur tersebut berada dalam urutan yang benar dan posisi yang tepat, maka kelima unsur ini akan saling mendukung dan menghasilkan dalam kehidupan manusia (Junianto, 2009:3) Dalam praktiknya tidak lain Feng Shui adalah suatu konsep yang dapat digunakan atau tidak digunakan dalam proses desain. Satu hal yang membedakan Feng Shui dengan konsep desain adalah Feng Shui berporos pada pencapaian kualitas hidup yang lebih baik. Feng Shui memiliki filosofi dasar sebagai berikut: Tian Shi, Di Li, Ren He, yang artinya: sesuai takdir Sang Pencipta, tanah yang produktif dan didukung oleh manusia. Untuk menentukan tanah yang produktif inilah maka Feng Shui juga disebut sebagai geomancy (geo = tanah). Kegunaan Feng Shui bagi masyarakat kebanyakan diyakini hanya untuk kemakmuran. Padahal tujuan Feng Shui tidaklah demikian. Terutama kesehatan pengguna untuk dapat memperoleh kebahagiaan termasuk keharmonisan antar sesama (Mariana, 2008:6).

10 Dalam penyebarannya pada zaman dahulu, Feng Shui sering kali identik dengan mitos. Hal ini karena masyarakat zaman dahulu lebih cepat tunduk pada sesuatu yang berhubungan dengan supranatural. Namun dalam perkembangannya saat ini, mitos dewadewa ini tidak dipercaya begitu saja oleh orang-orang. Hal ini terkait dengan semakin rasionalnya cara berpikir manusia masa kini, walaupun pemahaman Feng Shui sebagai ilmu empiris belum dipahami oleh semua orang. Masih ada sebagian orang yang menganggap bahwa Feng Shui adalah mitos belaka (Wicaksono, 2010:6) 4.2 Sejarah dan Perkembangan Feng Shui Munculnya Feng Shui tidak serta merta terjadi secara instan, namun melewati berbagai proses yang panjang. Feng Shui merupakan sebuah metamorphosis yang telah ada sejak lebih dari 4700 tahun yang lalu. Ilmu telah mengalami perubahan yang begitu besar jika ditilik dari waktu ke waktu. Proses ini diawali dengan ditemukannya I Ching (kitab perubahan), yaitu sebuah kitab kuno Cina yang sangat termasyur berisi prinsip kebenaran yang dianggap sebagai perubahan alam dan segala isinya. Karya klasik Cina ini dimuliakan selama ribuan tahun sebagai tuntutan atas keberhasilan dan sumber kebijakan. Hampir semua falsafah Cina berakar dari kitab ini. Konsep dasar I Ching berkembang dan bermula lebih dari 4900 tahun lalu oleh Kaisar Fu Xi (2953 SM 2838 SM) yang oleh karena pengamatannya yang baik terhadap segala perubahan alam dan bentuk-bentuk kehidupan termasuk setiap gerakan tubuh. Kaisar Fu Xi menyimpulkan bahwa semua pergerakan di alam semesta dengan segala isinya berubah

11 mengikutu hukum kehidupan (Hukum alam/ Li). Kaisar Fu Xi berhasil menemukan perhitungan kotak ajaib, kala itu ia menemukan kura-kura raksasa hitam merayap keluar dari sungai Lo. Ia sangat terpukau pada pola titik-titik air yang terdapat pada punggung kura-kura tersebut. Dari punggung kura-kura itulah perhitungan akan kotak Lo Shu didapat. Lo Shu adalah perhitungan Feng Shui yang menggunakan pola angka 1 sampai 9. Setiap angka terdapat pada satu kotak kecil yang terdapat pada punggung kura-kura, terdiri dari 3 vertikal dan 3 horizontal. Jika semua vertikal maupun horizontal dijumlahkan, maka akan selalu menghasilkan angka 15. Gambar 4.2 Diagram Lo Shu Sumber : Ambiente, 1994 Pada masa ini Feng Shui dikenal dengan nama Bu Zhai, yakni metode peramalan dengan menggunakan cangkang kura-kura untuk menilai sebuah lokasi yang menguntungkan atau tidak. Fungsi kotak Lo Shu dalam Feng Shui adalah untuk mendapatkan waktu dan arah yang tepat ketika renovasi rumah, pindah rumah, masuk kantor baru dan hari-hari penting lainnya. Kotak Lo Shu melambangkan Sembilan tipe energi Qi. Angka 9 menunjukkan arah Selatan, sebagaimana dikenal dalam kompas Feng Shui.

12 Peta Lo Shu berubah menjadi sumber inspirasi utama yang mempengaruhi konsep peta manusiawi dan dimualailah era dimana Ba Gua dipakai sebagai alat memperediksi perubahan tingkah pola kehidupan manusia. Ba Gua susunan langit awal ini sering disebut sebagai Xian Tian Ba Gua atau peta surgawi. Ba Gua cenderung dipakai sebagai alat memprediksi fenomena yang terjadi di alam untuk menghitung bangunan yang bersifat monumental, seperti rumah ibadah, istana kerajaan, formasi kota, makam, dan lain-lain. Metode utama yang digunakan pada era ini masih sederhana sekali, yaitu: mengevaluasi bentuk-bentuk tanah dataran tinggi dan dataran rendah, kecukupan air dan pola aliran air. Pakar Feng Shui pada masa itu disebut dengan istilah Fang Shi atau seseorang yang mempelajari ilmu metafisika. Gambar 4.2 Ba Gua Susunan Langit Awal Sumber : Konsep Ba Gua/delapan trigram ini kemudian diterjemahkan dan disusun menjadi 64 Hieragram oleh Raja Wen Wang (pendiri Dinasti Zhou, SM) dalam bentuk Hou Tian Ba Gua atau peta manusiawi (Ba Gua lanjutan) yang pada masa itu merupakan periode

13 zaman yang lebih maju untuk memahami nama-nama benda beserta hukum alam yang harus diketahui. Perubahan Ba Gua menjadi 64 Hieragram akhirnya disimpulkan sebagai akar kebudayaan dan pengetahuan Cina kuno. Selanjutnya isi peta manusiawi ini disempurnakan oleh Khong Hu Cu ( SM) dan dikenal dengan nama kitab I Ching. Ia menambahkan sepuluh sayap dalam I Ching sebagai tafsir penjelasan dan mengembangkannya secara khusus sebagai sumber penghayatan hidup dan pendalaman spiritualitas. Kaisar Chin Shi Huang Ti ( SM) adalah pendiri Dinasti Qin, yang berkuasa dengan masa jabatan yang singkat, tetapi merupakan kaisar lalim yang berkuasa dengan tangan besi dan telah berhasil menyatukan Cina kembali setelah porak-poranda akibat pertikaian dalam negeri, dimana hanya tersisa tujuh Negara yaitu : Qin, Qi, Chu, Yan, Han, Zhao dan We. Kaisar inilah yang meninggalkan karya sejarah spektakuler berupa dua keajaiban dunia yaitu Tembok Besar Cina dan Terracotta. Kaisar Chin juga mengharuskan pemusnahan terhadap kitab-kitab yang tidak sesuai dengan misi kekaisaran Qin. I Ching termasuk salah satu dari sebagian kecil kitab yang berhasil diselamatkan. Kemunculan Dinasti Han setelah Dinasti Qin menghasilkan suatu pemerintahan yang rapi, tertib dan teratur. Di zaman ini I Ching berkembang dengan sangat pesat dan dikenal sebagai buku ramalan, etika dan metafisika. Ajaran Khong Hu Cu pun menjadi agama resmi Negara dengan lima kitab pegangan (Wu Ching) dimana salah satunya adalah I Ching. Pada masa ini ilmu Feng Shui dikenal dengan istilah Kan Yu. Kan Yu adalah istilah bahwa manusia mengerti kehendak alam semesta, sehingga dimana saja dia tinggal dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan.

14 Pada zaman kejayaan Dinasti Han dibangun perlintasan Jalur Sutra yang merupakan jalur lalu lintas darat. Jalur ini dipakai sebagai jalur perlintasan luar negeri, yang menghubungkan Cina, Turki, india bahkan sampai Afganistan. Jalur ini juga digunakan untuk penyebaran agama Budha di Cina oleh para Biksu dari India dan akhirnya agama ini membaur dengan agama pribumi di Cina yaitu agama Tao dan Khong Hu Cu, kemudian berkembang kembali sebagai agama Chinesse Buddhism yang di Indonesia dikenal sebagai agama Kelenteng. I Ching dikembangkan secara resmi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum pendidikan, bahkan dijadikan sebagai bahan pelajaran wajib yang harus dikuasai oleh para Sia Cai (sarjana) saat mengikuti ujian tingkat nasional. Kemudian berkembang pula I Ching versi Buddhis dan Taoisme. Perpaduan inilah yang kemudian menghasilkan teks standar I Ching. I Ching perpaduan ini dijadikan oleh para ilmuan dunia dalam menelaah dan kemudian mempelajari I Ching yang kemudian disusun lagi pada zaman Dinasti Tang hingga akhirnya muncullah Feng Shui. Perjalanan Feng Shui ini berlanjut pada zaman Dinasti Tang, dimana praktek Feng Shui mulai diperkenalkan secara luas di Cina oleh Yang Yun Sang seorang ahli Cina kuno (sekitar M). Yang Yun Sang merupakan penasehat utama kaisar Hi Tsang (888 M). Ia diakui sebagai penemu Feng Shui, ia meninggalkan warisan klasiknya berupa 3 buku tentang Feng Shui. Ketiga buku ini bercerita tentang praktek Feng Shui yang menggunakan metode perhitungan dikembangkan melalui metafora keberadaan sosok naga, terdiri atas : Han Lung Ching (Seni Membangkitkan Naga), Ching Nang Ao Chih (Menentukan Letak Goa Naga), I Lung Ching (Prinsip Mendekati Naga).

15 Buku ini dikembangkan menjadi dasar-dasar Feng Shui dan dikenal sebagai Feng Shui aliran bntuk yang mengacu pada penentuan letak Naga Hijau dan Macan Putih sebagai faktor penentu kedudukan Nafas Kosmis (Qi/Energi Pembawa Keberuntungan). Wang Zhi seorang ahli perbintangan yang hidup di zaman Dinasti Sung (960 M), memperkenalkan Feng Shui aliran kompas yang berpengaruh pada planet terhadap kualitas baik buruknya suatu tempat/lahan/bangunan. Pada akhir abad ke 19 dengan awal abad ke 20 kedua aliran yang tadinya berjalan sendiri-sendiri ini, digabungkan menjadi prinsip perhitungan Feng Shui yang saling mengisi dan berkaitan. Gambar 4.2 Luo Ban yang biasa dipakai pakar Feng Shui Aliran Kompas Sumber: Elemen-elemen Feng Shui Lima unsur (Wu Xing) masing-masing merupakan elemen pokok dalam Feng Shui yakni kayu, api, tanah, logam dan air. Kelimanya merupakan elemen yang mutlak diatas bumi

16 setiap elemen saling berpengaruh dalam siklus produktif/menguntungkan dan destruktif/menghancurkan. Gambar 4.3 Simbol Unsur Kayu, Api, Tanah, Logam dan Air (kiri ke kanan) Sumber : Siklus produktif berjalan dengan urutan api, tanah, logam, air, kayu kembali ke api, dst. Secara teoritis dapat diartikan api menghasilkan tanah (hasil proses pembakaran), tanah melahirkan logam (lokasi barang tambang/logam-logam yang berada di perut bumi), logam mengandung air (tetesan air yang muncul pada logam), air menumbuhkan kayu (unsur hara), kayu menyalakan api (kayu sebagai mediator), dan seterusnya kembli ke awal. Sementara siklus destruktif berlangsung dalam urutan kayu, tanah, air, api, logam, dan seterusnya kembali ke awal. Artinya kayu merusak tanah (akar kayu merusak/menghancurkan batu), tanah menyerap air, air memadamkan api, api mencairkan logam dan logam memotong kayu (gergaji/kapak).

17 Gambar 4.3 Siklus Hubungan Antar Unsur Sumber: Aspek Pengamatan dalam Feng Shui Menurut Wicaksono (2004), aspek pengamatan dalam Feng Shui terdiri dari: 1. Letak Kestrategisan suatu lokasi merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tapak suatu bangunan. Di dalam Feng Shui, letak suatu bangunan dapat mempengaruhi kehidupan penghuninya. Faktor letak ini seringkali juga dikaitkan dengan arah mata angin. Salah satu aliran Feng Shui meninjau atau menilai kebaikan dan keburukan tentang posisi suatu bangunan. Ada beberapa bangunan yang tidak baik keberadaannya apabila bangunan tersebut terletak di depan suatu rumah tinggal, atau bila rumah tinggal didirikan di bekas kavling tanah bangunan-bangunan seperti rumah ibadah, kantor polisi, rumah duka, penjara, rumah jagal, dan bangunan bekas terbakar. Bangunanbangunan tersebut dinilai akan menghisap Qi positif dari penghuni rumah yang ada di depannya yang menyebabkan menurunnya gairah hidup. Namun, sebenarnya hal ini pun dapat

18 dijelaskan secara logis dalam ilmu arsitektur. Bangunan yang dapat menimbulkan damapak negatif ini lebih pada tinjauan psikologis karena aktivitas yang ada di dalam bangunan tersebut. 1. Lokasi Tiga karakteristik yang paling penting dalam hunian adalah: lokasi, lokasi dan lokasi (Kau dan Sirmans, 1985: 22-23). Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa lokasi merupakan karakteristik yang paling penting dalam hunian. Memilih lokasi yang tepat, baik untuk residensial maupun komersial sangatlah penting. Seorang pemilik rumah dengan memilih lokasi yang tepat, mengharapkan terjadinya kenaikan nilai. Pemilihan lokasi yang tidak tepat dapat mengarah pada penurunan nilai dan potensi untuk dijual kembali. Pengertian lokasi menurut Dasso dan Ring (1992) adalah Location is the result of fixity and concerns relationship to a property. Bila diterjemahkan: lokasi adalah suatu ketetapan dan menyangkut hubungan dengan suatu properti. Faktor lokasi yang berkaitan dengan sebuah properti antara lain: a. Convenience or accessibility, yaitu kemudahan mencapai suatu lokasi dari lokasi tertentu dihitung berdasar biaya dan waktu. b. Environment or exposure, yaitu kondisi lingkungan sekeliling yang melingkupi suatu daerah seperti pemandangan alam, udara bersih, dan jarak dengan fasilitas. c. Protection from externalities, yaitu perlindungan dari aspek negatif yang berasala dari luar lokasi. 2. Bentuk dan Skala Ukuran

19 a. Bentuk Bentuk dan ukuran merupakan asosiasi yang sangat erat. Bentuk menunjukkan konfigurasi umum suatu objek sebagaimana terekam pada citra penginderaan jauh. Bentuk mempunyai dua makna yakni: 1. Bentuk luar atau umum Empat macam tipe lahan rumah dengan bentuk oktagonal, persegi, persegi panjang, dan segitiga. 2. Bentuk rinci atau susunan bentuk yang lebih rinci dan spesifik b. Skala ukuran Sedangkan ukuran merupakan bagian informasi kontkstual selain bentuk dan letak. Menurut Sutanto (1986), ukuran merupakan atribut objek yang berupa jarak, luas, tinggi, lereng dan volume. 4.5 Arti dan Pengaruh Warna Dalam Feng Shui Pengaruh warna dalam ajaran Feng Shui sangat penting dan kompleks sebab perhitungannya selalu melibatkan unsur warna. Warna dalam ajaran Feng Shui dinilai sebagai berikut: 1. Mengandung energi kekuatan dan getaran. 2. Mencerminkan sifat dan karakter magnetik dan alam semesta. 3. Secara psikologis dapat dirasakan pengaruhnya. 4. Berpengaruh terhadap prilaku seseorang.

20 5. Berinteraktif dalam kehidupan (Dian, 2002:2) Warna berdasarkan pengaruh yang dibawanya meliputi: Too (2002:166) 1. Merah Warna merah menurut ajaran Feng Shui dianggap sebagai warna yang member kekuatan berpengaruh dan kekuasaan. 2. Merah dan Emas Paduan warna merah dan emas merupakan lambang kekayaan dan kemakmuran, penggunaannya dalam rumah tidak boleh terlalu dominan, disarankan hanya sebagai hiasan. 3. Ungu Ungu merupakan lambang kemakmuran yang kuat. Penggunaan warna ini sebagai tema merupakan keputusan Feng Shui yang tepat. 4. Ungu dan Perak Kombinasi warna tersebut merupakan kombinasi warna yang mendekati kesan Hi-Tech dan warna ini adalah warna logam. 5. Hijau dan Biru Warna-warna tersebut adalah warna yang harmonis dan seimbang, merupakan perpaduan warn yang baik bagi ruangan anak-anak yang sedang tumbuh, karena Qi pertumbuhan yang dibawa oleh Qi kedua warna tersebut adalah pertumbuhan Qi yang sehat. 6. Hijau dan Merah Paduan warna tersebt merupakan paduan warna yang membawa kebahagiaan, warna ini sebaiknya digunakan dikamar tidur dan berhubungan dengan pemenuhan satu tahap kehidupan seseorang.

21 7. Putih dan Kuning Warna kuning menyebarkan kehangatan dan harapan baik, warna ini bisa merupakan warna kerajaan yang tidak sembarang orang bisa menggunakannya, karena seseorang yang tidak kuat meggunakan warna kerajaan ini maka orang tersebut bisa keberatan penyakit. Sedangkan warna putih merupakan warna penetralisir, maka apabila ruangan didominasi oleh warna kuning, gunakan warna putih sebagai penetralisir. 8. Merah dan Kuning Kombinasi warna ini membawa keberuntungan dalam rumah, apabila penggunaannya mndominasi ruangan maka keberuntungan akan datang. 9. Hitam dan Putih Paduan warna tersebut melambangkan keharmonisan, warna hitam tidak boleh mendominasi ruangan. Warna putih merupakan warna yang mengandung semua warna pelangi sehingga mempunyai keseimbangan semua warna, oleh sebab itu dalam penggunaannya warna putih boleh mendominasi. 10. Hitam dan Hijau Warna-warna tersebut merupakan perpaduan yang menguntungkan bagi anak-anak karena kedua warna ini membawa pengaruh pada pertumbuhan, tetapi penggunaan warna hitam disarankan tidak terlalu berlebihan.

22 BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL 5.1 Bentuk, Fungsi, dan Makna Berdasarkan Sektor Eksternal Feng Shui memiliki bentuk, fungsi, dan makna. Bentuk pada Feng Shui merupakan aturan-aturan yang digunakan dalam penerapan Feng Shui pada suatu bangunan. Fungsi dan makna Feng Shui mengacu pada fungsi dari setiap aturan dan bagaimana Feng shui memiliki makna dalam kehidupan penggunanya. Dalam penerapannya Feng Shui dibagi atas dua sektor, yaitu sektor eksternal dan sektor internal. sektor internal mencakup hal-hal yang berada di dalam bangunan. Sektor eksternal adalah keseluruhan yang berada di luar rumah seperti jalan raya, keadaan sekitar rumah, dan juga sungai Rumah di Atas Bantaran Sungai Sungai dan jalan raya merupakan dua objek yang berbeda, tetapi sama-sama merupakan sarana transportasi. Sungai dikenal sebagai sarana transportasi masa lalu dan jalan raya sebagai transportasi yang lebih banyak digunakan pada masa kini. Rumah yang dibangun dengan tonggak penyangga di bantaran sungai menyebabkan sebagian atau seluruh bangunan berdiri tepat di atas sungai. Formasi ini dalam Feng Shui memiliki makna yang tidak baik dalam Feng Shui jika bangunan tersebut dimaksudkan untuk rumah tinggal, sebab dapat menghasilkan kesejahteraan hidup yang tidak baik. Posisi ini dapat menyebabkan perasaan tidak tenang, karena dibayangi ketakutan akan jatuhnya rumah

23 ke dalam air. Feng Shui yang paling baik adalah membangun sebuah rumah tinggal di atas tanah, bukan air (Dian, 2008:68). Gambar Rumah di atas bantaran sungai Sumber: Solusi Feng Shui Perumahan pada lokasi penelitian tidak dibangun di atas bantaran sungai. Perumahan pada penelitian ini dibangun di atas tanah kering, bukan timbunan dari perairan atau semacamnya, karena di perumahan tersebut tidak ditemukan aliran sungai. Dalam pembangunannya perumahan di kelurahan Sidodadi telah menerapkan Feng Shui secara benar Air di Sekitar Rumah Rumah yang berdekatan dengan air terjun atau dapat melihat ke air terjun memiliki nilai tambah yang baik dalam Feng Shui. Gemericik dan aliran air terjun diyakini dapat mendatangkan Qi/hawa murni yang sangat berguna bagi kehidupan. Mencari lokasi yang mempunyai air terjun untuk Feng Shui yang baik ternyata sangat sulit. Oleh sebab itu, banyak

24 orang yang membuat air terjun dalam bentuk miniatur dan meletakkan di sisi depan rumahnya. Demikian juga lokasi rumah di jalan atau sungai yang meliuk merupakan pilihan yang baik untuk Feng Shui. Sebab gerakan meliuk akan memperlambat aliran sungai atau kendaraan yang lalu lalang. Dengan demikian, Qi dapat berhimpun dan tidak mudah buyar oleh gerakan yang keras. Akan tetapi, baik tidaknya lokasi bangunan di dekat jalan atau sungai yang meliuk, harus dilihat dari mana datang dan perginya air atau kendaraan. Air yang datang ke arah rumah nilainya baik, sebaliknya air yang menjauh pergi dinilai kurang baik (Dian, 2008). Perumahan pada lokasi penelitian tidak memiliki air disekitar rumah baik air terjun, kolam ikan maupun aliran air yang mengalir ke arah rumah. Hal ini karena keterbatasan tanah yang dimiliki oleh setiap perumahan. Perumahan dalam penelitian memiliki bentuk yang ratarata tidak memiliki ruang untuk penataan taman, karena keterbatasan ukuran tanah yang mereka miliki. Pada kasus ini, perumahan pada lokasi penelitian tidak memenuhi standar Feng Shui untuk masalah pengaliran air sebagai nilai tambah Feng Shui. Kasus Feng Shui seperti ini bukan merupakan kasus yang berat dan tidak memerlukan pembenaahan, karena air dalam kasus ini hanya merupakan nilai tambah, jika tidak ada tidak merupakan suatu masalah, dan jika ada akan memberi value yang lebih baik Rumah Berada pada Posisi Tusuk Sate

25 Rumah di ujung pertigaan jalan dan bertatapan langsung dengan jalan dikatakan berada di posisi ujung jalan T atau sebutan populernya Tusuk Sate. Letak rumah ini dinilai jelek dalam Feng Shui sebab sering mendatangkan kendala. Banyak orang mengatakan bahwa rumah tusuk sate sangat angker sebab sering dijadikan jalan tembus bagi makhluk halus. Akibatnya, penghuni sering sakit aneh yang berat dan harus mengeluarkan banyak biaya untuk pengobatan sehingga mengorbankan seluruh tabungan. Menurut logika, faktor setan dan roh halus dapat diartikan sebagai debu dan kuman penyakit yang dibawa oleh angin, yang bergerak lurus dan langsung masuk ke rumah yang berada di ujung jalan. Hal ini menyebabkan rumah di posisi Tusuk Sate memang beresiko tinggi dimasuki debu dan kuman penyakit, bahkan tertabrak mobil yang ngebut. Gambar Posisi Rumah Tusuk Sate Sumber: Solusi Feng Shui Ada beberapa cara dan siasat untuk pembenahan rumah tusuk sate, di antaranya: 1. Pintu rumah dibuka menhadap ke arah samping sehingga angin dan debu tidak langsung masuk ke rumah.

26 2. Membuat dinding penghalang yang solid untuk benteng perlindungan, untuk menghindari msuknya mobil/motor secara tiba-tiba ke dalam rumah (rumah tusuk sate paling sering ditabrak mobil). 3. Membuat sebuah kolam dengan bentuk cembung ke luar. Kolam dimaksudkan sebagai filter atau penyaring udara kotor. 4. Memasang cermin di depan pintu yang digunakan ssebagai reflektor agar kendaraan yang lewat waspada dan hati-hati. Cermin mempunyai daya pantul yang baik dan dipercaya dapat mengusir hawa jahat/sha Qi. Oleh sebab itu, banyak orang yang tinggal di rumah tusuk sate memasang cermin cembung sebagai penangkal (Dian, 2008). Gambar Pembenahan pada rumah tusuk sate Sumber: Solusi Feng Shui Perumahan pada lokasi penelitian ini ditemukan satu rumah yang berada pada posisi tusuk sate, yaitu rumah Pak Huang Da Tong, dimana rumah tersebut mengalami seperempat tusuk sate dari jalanan (digolongkan dalam tusuk sate sebagian). Pak Huang Da Tong telah berkonsultasi dengan ahli Feng Shui dan mendapatkan solusi dari permasalahan posisi rumah

27 pada tusuk sate. Menurut konsultan Feng Shui rumah Pak Huang Ta Tung dapat menyebabkan rejeki yang dihasilkan dari rumah tersebut akan pindah ke seberang rumah Pak Huang Ta Tung. Konsultan Feng Shui menganjurkan agar Pak Huang Ta Tung menutup setengah pintu rumah yang berada pada posisi tusuk sate. Pintu rumah ini dibuka ketika hendak melakukan pekerjaan yang mengharuskan pintu terbuka, seperti keluar masuk rumah dan mengeluarkan kendaraan Rumah di Sudut atau Hook Posisi rumah di tikungan atau di perempatan jalan disebut rumah sudut atau Hook. Posisi ini sering dikatakan jelek karena rumah dengan dua penampang dapat dikatakan mempunyai pertahanan yang buruk karena posisinya serba terbuka. Disampaikan oleh Bapak Huang Da Tong pada wawancara tanggal 8 Juli 2012 yang dilangsungkan di kediamannya. Feng Shui dengan rumah di posisi Hook memang memiliki makna yang kurang baik, namun rumah atau tanah yang berada pada posisi ini masih banyak dicari di lingkungan yang luas lahannya terbatas seperti cluster ataupun perumahan kecil. Posisi hook dapat memberikan ruang untuk memperluas tempat tinggal. Kasus pada posisi ini bukan termasuk kasus yang berat.

28 Gambar Rumah pada posisi Hook Sumber : Dokumen Pribadi Rumah di Ujung Jalan Buntu dan Rumah Menghadap Jalan Buntu Rumah di ujung jalan buntu dinilai kurang baik sebab Qi menjadi stagnan dan tidak bisa bertahan lama. Akibatnya, rezeki kehidupan juga semakin susah didapat. Rumah di ujung jalan buntu secara umum tidak memiliki sirkulasi angin yang baik sehingga Qi berubah menjadi Sha Qi yang jahat dan udara juga terasa lebih panas. Situasi ini sering mengundang musibah kebakaran bahkan pencurian. Qi dapat tumbuh dan bersemai dengan baik jika dibuat sebuah kolam dengan air terjun di depan rumah. Dengan demikian, Qi dapat bersikulasi dengan pertumbuhan yang panjang. Demikian juga dengan rumah yang menghadap jalan buntu, secara otomatis posisinya berada di formasi tusuk sate. Tipe rumah seperti ini tidak bisa mendatangkan hawa rezeki yang baik, usaha mudah kena tipu, dan banyak kasus sering bertemu jalan buntu. Cara

29 pembenahannya tidak berbeda dengan cara menyiasati rumah tusuk sate. Hal yang paling baik apabila pintu tidak dihadapkan dengan jalan buntu (Dian, 2008). Gambar Rumah berada di jalan buntu (atas), Rumah menghadap ke jalan buntu (bawah). Sumber: Solusi Feng Shui Perumahan lokasi penelitian tidak ditemukan rumah yang berada di jalan buntu atau rumah yang menghadap jalan buntu, karena kompek perumahan berada di pinggir jalan raya sehingga tidak terdapat jalan buntu. Ketika penelitian dilakukan ada subuah ruko pada komplek ini yang terletak di ujung lokasi, namun posisi ini tidak bisa dikatakan sebagai rumah yang berada pada posisi jalan buntu. Karena pada tembok yang berada di belakang ruko memiliki satu pintu kecil yang dapat dibuka tutup, untuk jalan tembus ke jalan raya.

30 5.1.6 Rumah Berhadapan dengan Pemakaman Rumah yang berada di dekat kuburan (khususnya yang berhadapan langsung dengan area kuburan) atau rumah duka akan memberikan pengaruh buruk bagi orang yang tinggal di sana sebab kuburan adalah tempat berkumpulnya energi Yin/negatif dalam kadar yang sangat besar. Dalam dunia metafisika, rumah tinggal ini disebut sebagai tempat berkumpulnya roh. Agar panas tubuh manusia stabil, manusia membutuhkan energi Qi dari elemen Yang/Positif. Elemen Yin yang mendominasi kehidupan manusia mengakibatkan rasa lesu, frustasi, dan tidak memiliki semangat juang untuk menyongsong kehidupan sebab jiwa dan fisik sering mengalami gangguan dan tekanan berat. Gambar Rumah berhadapan dengan pemakaman Sumber: Solusi Feng Shui Aroma yang dikeluarkan dari lokasi pemakaman biasanya berbau khas, yaitu berau harum yang identik dengan hal-hal mistis (terutama yang keluar dari bunga kamboja). Bau harum dan penanaman bunga seperti melati dan kamboja di komplek pemakaman memang memiliki dampak positif yakni menetralisir bau busuk dihasilkan dari proses pembusukan bangkai yang terjadi di dalam tanah. Hal ini menyebabkan kamboja dianggap sebagai bunga

31 kuburan dan ada pendapat dalam Feng Shui yang menganggap penanaman bunga kamboja di lingkungan rumah karena dapat menimbulkan efek sendu (Wicaksono, 2011:76). Perumahan lokasi penelitian tidak ditemukan rumah yang berhadapan dengan kuburan, karena di dalam atau di sekitar komplek perumahan tersebut tidak terdapat pemakaman Rumah Berhadapan dengan Rumah Ibadah Rumah ibadah dalam Feng Shui termasuk elemen Yin besar karena bersifat spiritual untuk alam batin, pengaruhnya kurang baik untuk rumah tempat tinggal yang sangat membutuhkan energi Yang/positif. Dengan demikian, pengaruh elemen ini juga kurang baik untuk rumah yang berhadapan langsung dengan rumah ibadah atau yang tinggal dalam radius 50 atau 60 meter dari objek yang dipermasalahkan. Getaran suara doa berjemaah, nyanyian dan lonceng yang mengiringi upacara dan seremonial lainnya sering merusak energi Sheng Qi/energi baik yang berkumpul dalam rumah. Akibatnya, hawa rezeki untuk dunia non spiritual tidak bisa terkumpul dengan baik dan mudah tersapu pergi. Terlalu dekat dengan alam batin yang bernuansa supranatural memang akan memenuhi kebahagiaan batin, tetapi kalau tidak bisa mengendalikannya, timbul penurunan konsentrasi kerja sehingga karier dan usahapun pada akhirnya akan mengalami penyusutan (Dian, 2008).

32 Gambar Rumah berhadapan dengan rumah ibadah Sumber: Solusi Feng Shui Menurut Bapak Effendi pada wawancara tanggal 12 Juli 2012, rumah yang terletak di depan rumah ibadah memiliki Feng Shui yang tidak baik. Rumah ibadah adalah tempat memanjatkan doa, oleh karena itu harus dipelihara kesuciannya. Manusia yang berada di dalam rumah sering kali melakukan pelanggaran terhadap ajaran sang pencipta, seperti berkata kasar, atau bertindak kurang sopan. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang lebih rendah derajatnya dengan sang pencipta, sehingga sudah sepantasnya memelihara dan menjaga tingkah laku agar kesucian rumah Tuhan terjaga. Feng Shui ini dinilai tidak baik ditinjau dari hal kepantasan, sebaik-baiknya manusia pasti memiliki dosa walau sekecil apapun, sedangkan Tuhan adalah pemilik kesempurnaan. Bapak Effendi juga mengatakan bahwa rumah ibadah juga merupakan tempat untuk melakukan penyembahan atau pemanjatan doa bagi orang yang meninggal dunia. Hal ini dapat menimbulkan hati menjadi cepat sedih oleh karena rasa empati manusia yang turut bersedih ketika melihat manusia lain bersedih ketika ditinggal oleh orang yang disayanginya. Sesuai dengan yang disampaikan

33 Wicaksono (2011:73) bahwa: Rumah di depan tempat ibadah tidak sepenuhnya baik. Perlu diingat bahwa ada beberapa ritual yang membawa jenazah ke tempat ibadah sebelum di makamkan ke tempat pemakaman. Hal ini sering membuat penghuni rumah di depan bangunan peribadatan sering melihat dan ikut merasakan kesedihan dari prosesi jenazah yang berlangsung. Perumahan lokasi penelitian tidak ditemukan rumah yang berhadapan dengan rumah ibadah, karena komplek perumahan tidak terdapat rumah ibadah Rumah Berhadapan dengan Gedung Tinggi Rumah yang berhadapan dengan gedung tinggi, diibaratkan menatap gunung tinggi, menyebabkan Qi/hawa rezki tidak dapat mengalir masuk karena terhalang rintangan besar. Untuk jarak yang terlalu dekat, pengaruh tekanannya sangat terasa sehingga pembenahannya sulit dilakukan (Dian, 2008). Demikian halnya jika tempat tinggal merupakan bangunan rendah di antara dua gedung tinggi diibaratkan terbelah pisau dari langit. Kasus ini sangat sulit dibetulkan sebab yang menjadi penyebab adalah faktor lingkungan. Akibatnya, Qi kehidupan mendapat tekanan yang sangat berat sehingga hawa rezeki tidak dapat masuk dan bersirkulasi dengan baik ke rumah. Dalam posisi tertentu, sinar matahari sulit menjangkau rumah. Oleh karena itu, rumah akan selalu tertutup oleh bayangan dari gedung di sebelahnya sehingga energi Yin lebih mendominas dari pada unsur Yang/positif, dapat merusak sisi kesehatan.

34 Gambar Rumah berhadapan dengan gedung tinggi Sumber: Solusi Feng Shui Perumahan pada penelitian ini dibangun dari kawasan yang bebas dari gedung tinggi, sehingga tidak satu rumahpun berada diantara gedung tinggi. Baiknya penataan rumah juga tidak menyebabkan sinar matahari untuk masuk ke dalam rumah Dua Pintu Saling Berhadapan dari Rumah yang Berseberangan Bapak Huang Da Tong dalam wawancara pada tanggal 8 Juli 2012 mengatakan jika dua rumah berseberangan dengan dua pintu yang saling berhadapan mempunyai nilai Feng Shui yang buruk sebab kedua pintu utama/pintu masuk rumah itu akan saling adu kuat dalam menarik energi Qi/hawa rezeki kehidupan dan saling ingin mengalahkan satu dan lain. Pemenangnya ditentukan oleh posisi rumah dan letak pintu siapa yang lebih benar serta sesuai dengan energi magnetik pemilik (dilihat dari unsur kelahiran) yang diyakini dapat mendatangkan lebih banyak hawa rezeki. Cara pembenahannya adalah letakkan cermin cembung di atas pintu rumah agar hawa negatif dapat ditolak.

35 Bapak Huang juga mengatakan bagi masyarakat Tionghoa kasus seperti ini banyak diperhatikan walaupun penghuni rumah tidak menggunakan penerapan Feng Shui. Posisi seperti ini memang sudah diperhatikan dalam tempat tinggal tanpa harus menggunakan jasajasa konsultan Feng Shui. Sebagian kecil rumah terkena kasus seperti ini dan membuat cermin di atas pintu untuk pembenahannya. Hal seperti ini ditemui karena ada beberapa rumah yang pintu utamanya berbentuk sliding door yang besar sehingga seluruh luas bangunan adalah pintu masuk utama. Meskipun begitu mereka tetap menggunakan cermin pada bagian atas rumahnya. Gambar Dua pintu saling berhadapan dari rumah yang berseberangan Sumber: Solusi Feng Shui Objek berbentuk Seram atau Aneh di Depan Rumah Di depan rumah sering ditemukan ornamen alam atau dekorasi yang sengaja dibuat dengan tujuan estetika. Dalam pengamatan Feng Shui, setiap benda memiliki arti yang harus diketahui maknanya, ada yang bersifat netral, artinya tidak membawa pengaruh baik dan jelek, dan ada juga yang bersifat menguntungkan atau merugikan.

36 Janganlah memasang patung yang mencerminkan pertarungan atau peperangan agar hawa pembunuh atau sifat kejam tidak tumbuh di sana, misalnya patung orang memanah, singa yang siap menerkam, atau senjata meriam yang semuanya mengarah pada objek rumah. Jangan membuat dekorasi taman dengan bebatuan aneh dan patung abstrak yang bentuknya mirip dengan makhluk aneh serta bentuk runcing lain yang terkesan mengerikan di depan rumah. Bentuk ini akan mengundang rasa tidak nyaman. Gambar Objek berbentuk seram di depan rumah Sumber: Solusi Feng Shui Perumahan lokasi penelitian tidak ditemukan rumah yang memiliki objek berbentuk seram atau aneh di depan rumah Objek tajam di sekitar rumah Objek tajam di sekitar rumah perlu diwaspadai, yang termasuk dengan objek tajam di antaranya (Dian, 2008): 1. Papan reklame yang melintang di jalan. Bentuknya seperti kampak yang memotong.

37 2. Bentuk runcing dari bangunan tetangga, seperti balkon atau dinding yang didesain segitiga. Bentuk ini menyerupai panah yang dapat melukai bangunan di depannya. 3. Bentuk runcing dari atap tetangga yang mengarah langsung ke posisi rumah, khususnya pintu dan jendela. 4. Jika ditarik garis lurus, perbatasan dua rumah di seberang akan berada tepat di tengah pintu utama. Gambar Objek tajam di sekitar rumah Sumber: Solusi Feng Shui Bapak Cen Fang Chien dalam wawancara tanggal 5 Juli 2012 mengatakan bahwa rumah yang terkena objek tajam akan merugikan. Pada pembenahannya pasanglah Ba Gua yang terdapat cermin cembung di bagian tengahnya tepat di titik pukulan itu mengenai rumah. Hal ini bertujuan agar sudut tersebut terpantul, dan malapetaka terhindar dari rumah penghuninya. Perumahan lokasi penelitian tidak ditemukan objek tajam di sekitar rumah.

38 Gambar Cermin Ba Gua Sumber: Dokumen Pribadi 5.1 Bentuk, Fungsi dan Makna Feng Shui Berdasarkan Sektor Internal Feng Shui untuk tempat tinggal tidak hanya mengamati lahan dan faktor-faktor di sekitar rumah saja, melainkan secara keseluruhan. Bagian-bagian dalam rumah yang juga menjadi aspek pengamatan Feng Shui seperti pintu, kamar mandi, kamar, dapur, teras dll Pintu dan Lantai Teras Nilai Feng Shui yang baik untuk pintu utama ditentukan oleh beberapa faktor. Letak pintu yang terletak pada lokasi dengan gaya medan magnetik yang baik dapat mengoptimalkan masuknya Qi/hawa rezeki ke rumah. Lantai teras yang lebih tinggi dari ruang tamu dinilai kurang menguntungkan untuk faktor rezeki dan kesehatan. Ini ditandai semakin menurunnya rezekinya dan banyaknya kendala/problem yang datang dan timbul karena sulitnya membersihkan debu, kotoran dan air hujan yang masuk ke rumah.

39 Gambar Lantai teras lebih tinggi dari ruang tamu Sumber: Solusi Feng Shui Posisi pintu utama dengan pintu belakang saling bertatapan atau tembus, dalam Feng Shui dinilai sangat tidak baik. Posisi pintu yang seperti ini dapat menyebabkan tidak tersebarnya sirkulasi udara secara merata ke seluruh rumah. Oleh karena itu kehidupan biasanya berjalan dengan biaya yang tinggi/boros sebab rezeki kehidupan yang didapat sulit dikumpulkan, terkait dengan naiknya pengeluaran dengan membeli pendingin ruangan dan membayar tagihan listrik karena sirkulasi udara yang tidak baik. Hal ini menyebabkan rejeki selalu habis. Gambar Pintu utama dan pintu belakang saling tembus

40 Sumber: Solusi Feng Shui Tidak hanya letak pintu yang diperhatikan dalam Feng Shui, model juga tidak luput dari perhatian. Model pintu dan kusen sebaiknya dibuat dengan model kotak. Jangan buat bagian atasnya setengah bulat atau berbentuk cekung. Sebaiknya buatlah model pintu yang kotak agar dapat menampilkan kekokohan batin. Bahan pintu utama sebaiknya terbuat dari bahan yang berkualitas, seperti kayu jati atau sejenisnya, jangan ada retakan atau mata kayu yang berlubang. Hal ini bertujan agar pintu bertahan lama dan tidak menyebabkan pemborosan karena perbaikan pintu yang keropos. Untuk ukuran sebaiknya disesuaikan dengan ukuran rumah, agar tidak terjadi ketimpangan. Pintu utama tidak harus dibuat terlalu besar, cukup disesuaikan dengan ukuran rumah. Gambar Pintu Utama dengan berbentuk kotak Sumber : Dokumen Pribadi Pada lokasi penelitian ini separuh lebih dari rumah yang diteliti berbentuk kotak, karena sebagian kecilnya difungsikan sebagai tempat usaha sehingga penghuni menggunakan

41 sliding door. Peraturan dalam memasang pintu juga harus diperhatikan. Dalam pemasangannya engsel pintu sebaiknya terletak di bagian penampang dalam agar rumah terhindar dari pencurian Kamar Tidur Dalam Feng Shui, kamar tidur yang tidak berbentuk kotak dinilai tidak baik. Kamar tidur yang benar dalam Feng Shui ditentukan beberapa pengamatan, yaitu: Letak kamar yang produktif/baik adalah kamar yang terletak di lahan yang wilayahnya mempunyai medan magnetik positif. Dengan demikian, keberuntungan dan kebahagian hidup dapat dinikmati. Jangan letakkan kamar tidur di atas dapur atau di bawah WC/kakus dan kamar mandi. Posisi ini dapat menyebabkan hawa panas dari dapur menyebabkan kegelisahan bagi penghuni kamar. Demikian pula jika posisi kamar terletak di bawah WC/kakus memiliki nilai Feng Shui yang buruk. Virus dari sisa-sisa pembuangan yang dibawa oleh angin akan naik ke atas dan menyebabkan penyakit bagi penghuni kamar. Dalam Feng Shui posisi yang terletak di bawah kamar mandi lebih baik jika dijadikan sebagai gudang saja.

42 Gambar Kamar tidur terletak di bawah kamar mandi (kiri), kamar tidur terletak di atas dapur (kanan) Sumber: Solusi Feng Shui Wawancara bersama Andie Arif Wicaksono pada tanggal 8 Juli 2012, mengatakan bahwa kamar tidur paling tidak disarankan dalam Feng Shui jika terletak di bawah kakus/wc dan kamar mandi. Bentuk ini dapat menciptakan hawa sial yang besar sehingga karir, kesehatan, dan hubungan keluarga meenjadi bermasalah. Komposisi ini harus dibetulkan, yaitu dengan cara memindahkan kakus yang ada di atas jika kita ingin memfungsikan kamar tidur. Sebaliknya, kalau kita ingin menggunakan kamar mandi/wc tersebut, lebih baik fungsikan kamar yang terletak di bawahnya sebagai gudang, bukan sebagai kamar tidur atau kantor. Demikian juga peletakkan kamar tidur dalam rumah. Kamar merupakan tempat privasi yang seharusnya berada di dalam rumah. Kamar yang terletak di bagian depan rumah dan diberi pintu tersendiri yang langsung menghadap teras atau luar rumah dapat menghancurkan hubungan harmonis antara anggota keluarga penghuni, misalnya anak yang pulang larut

43 malam tidak ketahuan karena teras langsung menuju pintu ke kamar. Oleh karena itu dalam Feng Shui sangat tidak dianjurkan membuat posisi seperti itu. Pintu kamar yang langsung tembus ke depan/teras memberikan peluang bagi penghuninya untuk dapat pergi dan pulang langsung ke ruang tidur. Gambar Pintu kamar terhubung langsung dengan teras Sumber: Solusi Feng Shui Dua kamar tidur atau lebih yang dihubungkan menjadi satu melalui pintu tembus dalam Feng Shui dinyatakan tidak baik sebab dapat menimbulkan masalah yang sulit dikendalikan. Biasanya anak-anak menjadi nakal dan sulit diatur sehingga membuat kesal orangtua. Oleh sebab itu, jika rumah sudah terlanjur memiliki pintu penghubung seperti itu, lebih baik menutup pintu/menghilangkannya penghubung di antara dua kamar secara permanen sehingga pengaruh jelek bisa dihilangkan.

44 Gambar Dua kamar yang saling berhubungan Sumber: Dokumen Pribadi Kamar tidur yang dibangun di atas septic tank sangatlah buruk dalam Feng Shui. Penghuni kamar tersebut akan menderita sakit. Sebaiknya, saat akan menambah atau membangun kamar tidur lakukanlah penelitian lahan agar tidak terjadi kesalahan fatal. Septic tank adalah sumber Sha Qi/virus pembunuh yang ganas. Bagaimanapun rapatnya menutup permukaan lantai, virus yang sangat kecil akan tetap bisa menerobos keluar dan terhirup oleh orang yang menempati kamar tersebut. Untuk ornamen dalam kamar tidak diperkenankan letak cermin yang ada di depan atau di bagian langit-langit atas/plafon termpat tidur dinyatakan tidak baik dalam Feng Shui. Cermin disinyalir memiliki daya/energi penolak yang dapat membuat orang tidur merasa tidak tenang sehingga dapat mendatangkan mimpi buruk. Fungsi cermin sebagai alat untuk membantu melihat pantulan diri sebaiknya digunakan ketika sudah rapi dan dalam kondisi yang baik. Sebaiknya diletakkan di sudut yang lebih aman dan tak terlihat dari tempat tidur.

45 Apabila hal ini dibiarkan terus, lama-lama orang tersebut dapat terserang penyakit jantung/syaraf. (Wicaksono, 2011) Gambar Cermin berhadapan langsung dengan tempat tidur Sumber: Solusi Feng Shui Pada lokasi penelitian semua posisi kamar sudah baik. Pembangunan rumah dari awal sudah memposisikan kamar pada posisi yang tepat Dapur Letak dapur ibarat organ lambung pada tubuh. Oleh karena itu, sesuai dengan anatomi tubuh, Letak dapur yang paling ideal adalah sedikit ke belakang dari bidang tanah/bangunan. Lantai dapur sebaiknya lebih tinggi dari lantai ruang di sekitarnya agar kebersihan dapat lebih terjaga. Lantai ruang dapur yang lebih rendah dari ruang yang ada di sekitarnya dapat menciptakan Feng Shui yang buruk. Kotoran serta virus yang bersarang di

46 sana semakin banyak sehingga kondisinya pun menjadi tidak baik. Dapur adalah tempat untuk memproduksi makanan sehingga banyak menghasilakan limbah padat dan cair. Jika lantai dapur lebih tinggi, tentu akan lebih mudah dibersihkan, dan faktor kesehatan lebih mudah dijaga. Gambar Lantai dapur lebih tinggi dari ruangan lainnya Sumber : Dokumen pribadi Posisi dapur juga menjadi objek pengamatan dalam Feng Shui. Dapur yang terlihat dari pintu utama dianggap tidak baik. Dalam Feng Shui, dapur yang terlihat dari pintu utama akan menyebabkan rejeki cepat menguap. Secara logis, hal ini berkaitan dengan aspek psikologis dan prilaku di dalam ruangan. Dapur merupakan salah satu ruangan yang paling mudah kotor (baik karena proses masak-memasak, hasil dari masakan itu sendiri, dan juga asap atau aroma masakan). Oleh karena itu, secara psikologis tamu yang masuk akan mudah melihat dapur yang kotor terebut sehingga terkesan penghuni rumah tidak menjaga kebersihan. Hal ini tentu saja berdampak tidak baik terhadap citra penghuni rumah tersebut. Selain itu, dapur yang kotor akan membawa penyakit dan serangga yang tidak baik untuk

47 kesehatan. Untuk itu dapur sebaiknya diatur sedemikian rupa agar tidak terlihat dari pintu utama. (Wicaksono, 2011:52) Gambar Dapur terlihat langsung dari pintu masuk Sumber : Dokumentasi pribadi Pada lokasi penelitian ini hanya satu rumah yang posisi dapur terlihat langsung dari pintu masuk. Posisi seperti ini walaupun tidak baik dalam Feng Shui dianggap tidak menjadi persoalan oleh pemilik rumah, karena pemilik rumah tidak menggunakan Feng Shui WC/Kamar Mandi Letak WC/kakus dan kamar mandi diibaratkan sama dengan tempat pengeluaran kotoran pada tubuh manusia. Oleh karena itu, sesuai dengan letaknya, posisi WC yang paling tepat berada di bagian belakang komposisi bangunan. WC paling baik terletak di wilayah

48 magnetik negatif dari bidang tanah karena dapat menekan kekuatan jahat/sha Qi yang diproduksi oleh WC dan kamar mandi. Posisi kloset kurang baik jika dihadapkan ke jalan raya, karena dapat memudahkan energi jelek/sha Qi membunuh energi kehidupan/sheng Qi. Posisi kloset membelakangi jalan masih diperbolehkan, tetapi paling baik lagi posisi kloset WC dihadapkan ke samping rumah. Gambar Kloset menghadap jalan raya Sumber: Solusi Feng Shui WC dan kamar mandi yang lebih ke depan/maju dari pintu utama memiliki nilai Feng Shui lebih buruk daripada WC yang berada di samping pintu masuk. Formasi ini sering mengundang bencana dan berbagai penipuan atau pencurian. Pencuri yang berniat masuk akan lebih dipermudah masuk kedalam rumah karena ventilasi pada WC merupakan jalan masuk bagi pencuri.

49 Gambar WC lebih maju dari pintu utama Sumber: Solusi Feng Shui Posisi WC dengan letak pintu yang langsung berhubungan dengan ruang tamu akan mengundang rasa tidak nyaman pada kehidupan dan komposisi ini merupakan Feng Shui yang buruk. Formasi ini sering mematikan hawa rezeki kehidupan/sheng Qi yang masuk ke rumah sehingga karir usaha penghuni tidak dapat berjalan lancar dan dapat mengundang rasa iri orang luar tanpa alasan yang jelas. Sebaiknya pintu WC tidak ada ada di ruang tamu karena secara tidak langsung akan mempertontonkan WC sehingga terlihat oleh tamu yang sedang berkunjung ketika penghuni menggunakan kamar mandi. Gambar Pintu WC langsung berhubungan dengan ruang tamu

50 Sumber: Solusi Feng Shui Posisi WC yang terletak di bagian belakang, jika ruang WC dan kamar mandi terlihat dari jalan raya, tetap saja memiliki nilai Feng Shui yang buruk sangat buruk. Hal ini akan lebih diperberat kalu pintu WC serta kedudukan klosetnya mengarah ke luar/jalan raya. Posisi ini membuat ketidaknyamanan yang sangat berat, karena secara psikis kegiatan di dalam kamar mandi yang begitu privasi tidak akan bisa dilakukan dengan nyaman dengan posisi hadap WC kearah jalan raya. Pada lokasi penelitian, semua posisi WC terletak di bagian belakang rumah, dan menempati posisi yang tepat Arti dari Bentuk Atap Setiap bangunan memiliki bentuk yang mencerminkan pribadi dari pemilik bangunan itu sendiri. Dalam Feng Shui penjabaran tentang atap sering kali diabaikan. Zaman sekarang banyak sekali atap dengan berbagai model yang menarik dan sedap dipandang mata. Hal ini mengakibatkan banyak orang memilih atap tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga mengakibatkan penghuni yang tinggal di rumah secara langsung terkena dampak dari gaya atau sifat madan magnetik yang terbentuk dari atap itu sendiri. 1. Atap berbentuk limas mencerminkan sifat pertahanan serta keseimbangan dan kegigihan yang sangat kuat sehingga sangat sesuai bagi yang sedang merintis usaha.

51 2. Atap piramid kurang baik untuk mereka yang masih berada dalam dunia usaha karena atap ini bersifat memberikan penentraman batin. 3. Atap berbentuk kubah memancarkan aura yang bersifat keagungan. Cocok untuk rumah ibadah dan bangunan yang bersifat keuangan misalnya pasar modal dan bank.

52 4. Atap palang melintang menunjukkan kepraktisan dan kesederhanaan dalam berpikir dan bertindak. 5. Atap tidak teratur member kesan adanya pergerakan gelombang, memberi pancaran aura bersifat komunikatif namun tak ada penegasan. 6. Atap cor beton sering dianggap kurang baik dan tidak memiliki bubungan. model atap ini paling banyak digunakan untuk ruko. (Dian, 2008).

53 Sebagian besar atap pada perumahan menggunakan atap cor, karena perumahan pada lokasi penelitian didominasi oleh rumah berbentuk ruko/rumah toko. Beberapa rumah memakai atap limas. Ketika ditanyakan perihal atap, seluruh penghuni perumahan mengatakan tidak terlalu mempersoalkan tentang atap. Atap cor memang sudah ada ketika rumah dibeli oleh mereka, sedangkan atap limas digunakan atas alasan model saja. BAB VI SIMPULAN 6.1 Simpulan Melalui hasil penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Dalam kehidupan masyarakat Tionghoa ternyata penerapan Feng Shui telah menjadi semacam peraturan yang tidak tertulis. Hal ini terlihat dari penelitian yang dilakukan penulis yang dilakukan di Jl. Bandar Baru, penduduk setempat telah menerapkan bentuk-bentuk yang

BAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang

BAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya Tiongkok, dan telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni meramal merupakan salah satu bentuk tradisi yang sudah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul ketika manusia mulai mencari

Lebih terperinci

DASAR-DASAR FENG SHUI

DASAR-DASAR FENG SHUI DASAR-DASAR FENG SHUI Feng Shui adalah seni dan ilmu pengetahuan China tradisional tentang hidup harmonis dengan lingkungan. Berakar dalam kebudayaan China dan filosofi Tao, feng shui adalah cara melihat

Lebih terperinci

ANNUAL FENG SHUI FLYING STAR 2009 ( Analisa Feng Shui Bintang Terbang tahun 2009 / kerbau tanah )

ANNUAL FENG SHUI FLYING STAR 2009 ( Analisa Feng Shui Bintang Terbang tahun 2009 / kerbau tanah ) ANNUAL FENG SHUI FLYING STAR 2009 ( Analisa Feng Shui Bintang Terbang tahun 2009 / kerbau tanah ) 1 Tahukah Anda, bahwa keberuntungan Feng Shui Anda tidak akan sama setiap tahunnya??? Anda mungkin telah

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Kesesuaian Feng Shui..., Stephany Efflina, FIB UI, 2009

BAB IV KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Kesesuaian Feng Shui..., Stephany Efflina, FIB UI, 2009 BAB IV KESIMPULAN Penyesuaian terjadi pada masyarakat Cina yang bermukim atau tinggal di Nusantara. Orang-orang Cina telah ada dan menetap di Nusantara sejak lama. Pada perkembangan pada masa selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. (masyarakat) untuk mengenal dan mengetahui konsep fēngshuĭ.

BAB 4 KESIMPULAN. (masyarakat) untuk mengenal dan mengetahui konsep fēngshuĭ. BAB 4 KESIMPULAN Fēngshuĭ, dua kata yang bernuansa oriental ini kian hari semakin banyak dikenal orang. Hal ini dapat terlihat dari semakin merebaknya buku-buku tentang fēngshuĭ, artikel-artikel mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rumah Ibadat Kelenteng. Gondomanan, Jl. Brigjend. Katamso No.3, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rumah Ibadat Kelenteng. Gondomanan, Jl. Brigjend. Katamso No.3, Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah Ibadat Kelenteng Gondomanan, Jl. Brigjend. Katamso No.3, Yogyakarta Bangunan rumah ibadat yang dapat dikaitkan dengan ilmu Feng

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN. (Ch I). Empat Binatang Langit yang menaungi atau melindungi lokasi. Putih, Naga Hijau dan Burung Phoenix.

BAB VII KESIMPULAN. (Ch I). Empat Binatang Langit yang menaungi atau melindungi lokasi. Putih, Naga Hijau dan Burung Phoenix. BAB VII KESIMPULAN 7.1 KESIMPULAN LOKASI A. Lingkup Makro Di dalam lingkup makro diteliti bahwa lokasi Kelenteng Gondomanan berada di titik lahan yang mengandung unsur keberuntungan atau kebaikkan (Ch

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan serta sistematika pemikiran dari laporan ini secara keseluruhan. 1.1 LATAR BELAKANG Kebudayaan Cina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa budaya dari Etnis Tionghoa seperti Cheng beng, upacara

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa budaya dari Etnis Tionghoa seperti Cheng beng, upacara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan di suatu daerah dengan daerah lain pada umumnya berbeda, kebudayan tersebut senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Kebudayaan berkembang di sebabkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui

LAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui LAMPIRAN Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui Ilmu Feng Shui yang kita kenal saat ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Tampaknya ilmu ini telah mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN BAB 6 HASIL PERANCANGAN Perancangan Hotel Resort Kota Batu yang mengintegrasikan konsep arsitektur tropis yang mempunyai karakter beradaptasi terhadap keadaan kondisi iklim dan cuaca di daerah Kota Batu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya memiliki nilai spiritual. Anggapan ini membuat hewan, tumbuhan, dan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya memiliki nilai spiritual. Anggapan ini membuat hewan, tumbuhan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan manusia dengan hewan, tumbuhan, dan beberapa benda alam lainnya memiliki nilai spiritual. Anggapan ini membuat hewan, tumbuhan, dan beberapa benda

Lebih terperinci

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan)

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan) MERAH Menyala Bulan adalah cerminan kekuatan Allah. Kitab ini berisi kekuatan manusia dalam menjalani hidup termasuk bumi dan seni bela diri batak dalam menjalani hidup sehari-hari. 3. Laklak Debata Bulan

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

Untuk siapa pun yang meyakini, kalau semua dapat dirubah.

Untuk siapa pun yang meyakini, kalau semua dapat dirubah. Untuk siapa pun yang meyakini, kalau semua dapat dirubah. 01 Hiyayahaha! Duhakahuha! Jiahahaha! Kwohohahaha! Meskipun tak satu nada, tawa mereka berbaur, melebur bercampur di udara, menjadi sebait nyanyian

Lebih terperinci

BAB 1. Langkah Awal. Cuaca panas kota Medan di siang hari merupakan tantangan besar untuk

BAB 1. Langkah Awal. Cuaca panas kota Medan di siang hari merupakan tantangan besar untuk BAB 1 Langkah Awal Cuaca panas kota Medan di siang hari merupakan tantangan besar untuk penduduknya, bagaimana tidak dengan rata-rata suhu bisa mencapai 32 derajat celcius 5 dapat dibayangkan seberapa

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #24 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu,bukan suatu pandangan yang aneh bila kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu,bukan suatu pandangan yang aneh bila kota kota besar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota di Indonesia merupakan sumber pengembangan manusia atau merupakan sumber konflik sosial yang mampu mengubah kehidupan dalam pola hubungan antara lapisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Feng Shui merupakan ilmu yang banyak dianggap orang sebagai ilmu mistis. Akan tetapi, pada beberapa penelitian, ilmu ini sejalan dengan ilmu sains. Feng Shui merupakan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

BAB 3 RUANG KERJA DAN KONSEP FĒNGSHUĬ

BAB 3 RUANG KERJA DAN KONSEP FĒNGSHUĬ BAB 3 RUANG KERJA DAN KONSEP FĒNGSHUĬ Ruang kerja merupakan sebuah ruangan yang digunakan sebagai tempat melakukan suatu pekerjaan. Ruang kerja bisa berada di dalam gedung perkantoran, rumah, atau tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sempurna keseimbangannya, dan menjadi pusat dari dunia. 1 Melihat kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sempurna keseimbangannya, dan menjadi pusat dari dunia. 1 Melihat kondisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cina merupakan bangsa yang besar. Dalam bahasa Cina, negara Cina disebut Zhōngguó ( 中国 ). Menurut pengertian secara harafiah, zhōng ( 中 ) berarti tengah, dan

Lebih terperinci

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR Oleh : Ririn Dina Mutfianti, MT Desain Arsitektur Jurusan Arsitektur-Universitas Widya Kartika Kenapa harus menganalisis Site? Karena : 1. Sebagian besar bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan

Lebih terperinci

KAJIAN APLIKASI MIKRO FENG SHUI ALIRAN BENTUK PADA INTERIOR RUMAH TOKO ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN MEDAN KOTA, MEDAN

KAJIAN APLIKASI MIKRO FENG SHUI ALIRAN BENTUK PADA INTERIOR RUMAH TOKO ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN MEDAN KOTA, MEDAN KAJIAN APLIKASI MIKRO FENG SHUI ALIRAN BENTUK PADA INTERIOR RUMAH TOKO ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN MEDAN KOTA, MEDAN Grace Mulyono 1, Josef Prijotomo dan Murni Rachmawati 2 1 Jurusan Desain Interior, Universitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Salah satu kebebasan yang paling utama dimiliki tiap manusia adalah kebebasan beragama. Melalui agama, manusia mengerti arti dan tujuan hidup yang sebenarnya. Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam semesta. Dari beberapa sumber jurnal yang didapat oleh penulis dari internet, defenisi tumbuhan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 132 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.1. Kesimpulan Makna Tata Letak Massa Bangunan Pada Kawasan Kelenteng Sam Poo Kong Serta Pengaruh Feng Shui Terhadapnya Letak Kawasan Kelenteng: Posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta sebagai ibu kota negara yang terus berkembang mengalami permasalahan dalam hal penyediaan hunian yang layak bagi warga masyarakatnya. Menurut data kependudukan,

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1 Bayanaka Canggu tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1 Sebuah harmoni dalam karya arsitektur tercipta ketika seluruh unsur dalam bangunan termasuk konsep arsitektur,

Lebih terperinci

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah NENEK GAYUNG Nenek Gayung adalah sebuah urban legend yang berasal dari Indonesia tentang penampakan nenek misterius yang tiba-tiba muncul di tepi jalan. Menurut legendanya, Nenek Gayung merupakan suatu

Lebih terperinci

Sejarah dan Arsitektur Kawasan Pecinan

Sejarah dan Arsitektur Kawasan Pecinan Sejarah dan Arsitektur Kawasan Pecinan Pengertian Kawasan Pecinan Kawasan Pecinan adalah kawasan yang merujuk pada suatu bagian kota yang dari segi penduduk, bentuk hunian, tatanan sosial serta suasana

Lebih terperinci

KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. artikel ini Adzim menjelaskan tentang agama Islam yang melakukan atau menggunakan teoriteori

KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. artikel ini Adzim menjelaskan tentang agama Islam yang melakukan atau menggunakan teoriteori KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dian Rhomadlonal Adzim mahasiswa jurusan Hukum Islam Universitas Islam Negeri Malang, dalam tulisannya yang berjudul dalam Tinjauan Hukum

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Taman Pintar dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang publik yang semakin menurun, salah satunya adalah Taman Senaputra di kota Malang. Seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan secara merata diseluruh tanah air dan ditujukan bukan hanya untuk satu golongan, atau

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu filsafatnya. Cina dikenal sebagai bangsa dengan peradaban yang begitu tinggi. Cina juga

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

- Apa yang harus Anda ketahui?

- Apa yang harus Anda ketahui? 12 Pedoman Feng Shui dalam membeli & membangun Rumah : - Apa yang harus Anda ketahui? Oleh : Aries Harijanto Pengelola: Indonesia Feng Shui Online Center (IFSOC) 2008. http://www.klikfengshui.com e-mail

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT 6.1. Fungsi Bangunan Fungsi dari bangunan Student Apartment ini sendiri direncanakan sebagai tempat untuk mewadahi suatu hunian yang dikhususkan

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5. 1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Tata Ruang Makro A. Konsep Pola Ruang Rumah susun diharapkan akan menekan pembangunan perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB. 4 ANALISA TAPAK 4.1 ANALISA TAPAK ANALISA TAPAK TERHADAP SIRKULASI MATAHARI

BAB. 4 ANALISA TAPAK 4.1 ANALISA TAPAK ANALISA TAPAK TERHADAP SIRKULASI MATAHARI BAB. 4 ANALISA TAPAK 4.1 ANALISA TAPAK 4.1.1 ANALISA TAPAK TERHADAP SIRKULASI MATAHARI Gambar 4.1 sirkulasi arah matahari Sirkulasi Matahari pagi akan masuk pada bagian timur dari tapak, untuk itu pada

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen BAB II LANDASAN TEORI Cina adalah Negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh kebudayaan, sejarah dan geografis. Negara Cina memiliki banyak kebudayaan, namun salah satu kebudayaan yang paling terkenal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap Lansekap sebagai gabungan antara seni dan ilmu yang berhubungan dengan desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya merupakan

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Cara Pemetaan Energi Rumah. Berdasarkan Arah Kompas

Cara Pemetaan Energi Rumah. Berdasarkan Arah Kompas Cara Pemetaan Energi Rumah Berdasarkan Arah Kompas 1 Cara Pemetaan Energi Rumah Berdasarkan Arah Kompas Oleh : Aries Harijanto Pengelola: Indonesia Feng Shui Online Center (IFSOC) 2008. http://www.klikfengshui.com

Lebih terperinci

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua. BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Kematian bagi masyarakat Tionghoa (yang tetap berpegang pada tradisi) masih sangat tabu untuk dibicarakan, sebab mereka percaya bahwa kematian merupakan sumber malapetaka

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG KOMPLEKS KELENTENG HOK AN KIONG MUNTILAN

PERANCANGAN ULANG KOMPLEKS KELENTENG HOK AN KIONG MUNTILAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERANCANGAN ULANG KOMPLEKS KELENTENG HOK AN KIONG MUNTILAN TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 3.1 Tema perancangan Tema perancangan yang di ambil dalam membangun fasilitas ibadat ini adalah Keimanan Kepada Yesus Kristus, dalam pengertian penciptaan suasana transendental

Lebih terperinci

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau tahapan-tahapan dalam merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang

Lebih terperinci

MEMORIAL PARK DI MANADO

MEMORIAL PARK DI MANADO MEMORIAL PARK DI MANADO FENG SHUI DALAM GUBAHAN BENTUK DAN RUANG ARSITEKTUR Jonathan Brian Loho 1 Frits O.P. Siregar, ST.,MSc 2 Dr Eng. Pingkan P. Egam, ST., MT 3 ABSTRAK Manusia akan mengalami siklus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan salah satu kota yang sangat heterogen dari segi penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga suku bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional dibangun, namun cukup banyak ditemukan bangunan-bangunan yang diberi sentuhan tradisional

Lebih terperinci

1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba.

1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba. ika penerimanya adalah manusia atau orang, bukan mikrophone untuk perekaman misalnya, maka karakteristik medan suara yang diterima itu dapat dinyatakan dengan 4 parameter utama yaitu : KONSEP DASAR AKUSTIK

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Lebih terperinci

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat Ashadi 1, Nelfiyanthi 2, Anisa 3 1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008

Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008 Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008 Paduan Villa dan Alam yang Menakjubkan Penulis: Yosi Wyoso Fotografer: Sjahrial Iqbal, Yosi Wyoso dan Istimewa Bayangkan suasana sebuah sebuah vila yang memiliki

Lebih terperinci

印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní mián lán huáyì duì fēngshuǐ de lǐjiě hé yìyì fēnxī yánjiū)

印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní mián lán huáyì duì fēngshuǐ de lǐjiě hé yìyì fēnxī yánjiū) BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA FENG SHUI BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA KOTA MEDAN 印尼棉兰华裔对风水的理解和意义分析研究 (Yìnní mián lán huáyì duì fēngshuǐ de lǐjiě hé yìyì fēnxī yánjiū) SKRIPSI YOAN GABY ANGELA SEMBIRING

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber : BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep perancangan sebuah tapak secara luas, hal ini ditujukan untuk mendefinisikan wujud Padepokan Pencak Silat yang akan dibangun. Konsep makro yang

Lebih terperinci

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK HANDOUT PERKULIAHAN MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU PROF. Dr. H. MAMAN HILMAN, MPd, MT. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Lebih terperinci

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015 Architecture Modern Aesthetic in Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto 86 Kolaborasi gaya neoklasik dengan elemen yang mengusung aspek kekinian, menjadi kekuatan desain rumah ini.

Lebih terperinci

Udang di Balik Batu. Parahita Galuh Kusumaningtyas

Udang di Balik Batu. Parahita Galuh Kusumaningtyas Udang di Balik Batu Parahita Galuh Kusumaningtyas Jadul Village, namanya. Kala berdiri di depan gerbang, rasanya seperti ada perang. Dua unsur yang kelihatannya sama sekali berbeda mencoba mendominasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN KHUSUS BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah: Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR 69 BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR A. Implementasi Simbol dalam Perespektif Hermeneutika Paul Ricoeur Lempar ayam merupakan prosesi atau cara yang dilakukan

Lebih terperinci

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary Architecture White Simplicity in Neoclassic 80 #006 / 2014 Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto Eleganitas yang terpancar lewat pilihan warna, proporsi dan elemen detilnya, dapat melengkapi karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah mencapai 40,7% (Maran, 2003). Di Indonesia, persentase penduduk kota mencapai 42,4% pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Tionghoa yang datang dan menetap di Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Orang Tionghoa sudah mengenal Indonesia sejak abad ke 5 M, dan selama beberapa

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) 1. Fungsi Marka jalan adalah : a. Untuk memberi batas jalan agar jalan terlihat jelas oleh pemakai jalan Yang sedang berlalu lintas dijalan. b. Untuk menambah dan mengurangi

Lebih terperinci

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang BAB 5 KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian secara subyektif (oleh peneliti) dan obyektif (pendapat responden) maka elemen identitas fisik yang membentuk dan memperkuat karakter (ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi terletak pada LU dan BT. Kota Tebing Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi terletak pada LU dan BT. Kota Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tebing Tinggi adalah adalah satu dari tujuh kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, yang berjarak sekitar 78 kilometer dari Kota Medan. Kota Tebing Tinggi terletak

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal Tugas AR2212 Perilaku dan Desain Arsitektur Observasi Citra Visual Rumah Tinggal Teresa Zefanya / 15213035 Rumah Bagus 1 Gambar 1. Rumah Bagus 1 Rumah di atas berlokasi di Jalan Pager Gunung, Bandung.

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam kenyamanan penggunaan bangunan tersebut oleh penghuni. Peletakan ventilasi yang baik dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus SIFAT-SIFAT CAHAYA Dapatkah kamu melihat benda-benda yang ada di sekelilingmu dalam keadaan gelap? Tentu tidak bukan? Kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat

Lebih terperinci

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra SUTRA 42 BAGIAN [ ] B. Nyanabhadra RAJA MING DINASTI HAN Tahun 28-75 Mimpi tentang makhluk memancarkan cahaya kuning KASYAPA MATANGA & DHARMARATNA Tahun 67 dari India ke Luoyang Menerjemahkan Sutra 42

Lebih terperinci