Mechanisms of drug resistance: antineoplastic
|
|
- Dewi Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Mechanisms of drug resistance: antineoplastic Dept. of Pharmacology and Therapeutic, School of Medicine, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia 2009, FK USU, Medan
2 Resistensi Obat Resistensi obat merupakan konsekuensi pengobatan Masalah utama dalam pembahasan Farmakologi adalah resistensi obat : o Tingginya jumlah sel o Tingkat pertubuhannya cepat o Tingkat perubahannya tinggi
3 Konsep Dasar Kanker Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan gg atau kegagalan g mekanisme pengatur perkembangan dan fungsi homeostatis lainnya pada organisme multi seluler.
4 Gerakan Sel Tubuh mengandung 5x10 13 sel Tumor terlihat secara klinis bila mempunyai masa 10 9 sel ( 1 gram ) Sifat umum dari kanker : a. Pertumbuhan berlebihan bih umumnya berbentukb tumor b. Gangguan differensiasi dari sel dan jaringan c. Bersifat invasif (mampu tumbuh dijaringan dekatnya) d. Bersifat metastik, (dapat menyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru). e. Turunan dari sel kanker juga dapat menimbulkan kankerk
5 Sel tumor ttd 3 jenis sel 1. Yang sedang membelah (siklus proliferatif) 2. Dalam keadaan istirahat, sedang tidak membelah (G 0) 3. Yang tidak membelah secara permanent Jadi yang menambah jenis sel kanker adalah jenis 1 dan 2. Sel tumor yang sedang membelah terdapat dalam beberapa fase : 1. Fase Mitosis (M) 2. Pasca Mitosis (G 1) 3. Fase sintesis DNA (Fase S) 4. Fase Pramitosis (G 2) atau dalam keadaan Istirahat (G 0)
6 THE CELL CYCLE DEATH G 0 DIFFERENTIATION Mitosis M DNA content = 4n G 2 G 1 DNA content = 2n S DNA synthesis
7 THE MITOSIS STAGES Interphase Daughter cells Prophase Telophase Metaphase Anaphase
8 CANCER CELLS AND NORMAL CELLS Frequent mitoses CANCER CELLS NORMAL CELLS Normal cell Blood vessel Nucleus Few mitoses Abnormal heterogeneous cells Hilangnya sifat pengendalian Meningkatnya pengeluaran faktor pertumbuhan Meningkatnya sifat keganasan Hilangnya gen penindas tumor Sifat keganasan tidak ada Faktor pertumbuhan dapat dikoordinasi Adanya gen penindas tumor
9 ONCOGENESIS NORMAL GROWTH AND DEVELOPMENT NORMAL EXPRESSION CELLULAR ONCOGENE MUTAGENIC OR CARCINOGENIC AGENTS VIRAL ONCOGENE INCREASED OR ABNORMAL EXPRESSION CANCER GROWTH
10 Obat Kanker yang Rasional Hanya membunuh atau menghambat pertumbuhan sel kanker dan tidak mengganggu sel normal (Selektif). Zat kemoterapi yang paling baik merusak DNA atau menghalangi g sintesa DNA, dengan demikian akan menghalangi pembelahan sel, tetapi zat kemoterapi yang ada saat ini merusak DNA dari sel kanker maupun sel yang sehat.
11 CLASSIFICATION OF CYTOTOXIC AGENTS ALKYLATING ANTI- MITOTIC AGENTS METABOLITES INHIBITORS ANTIBIOTICS OTHERS BUSULFAN CYTOSINE ETOPOSIDE BLEOMYCIN L-ASPARAGINASE CARMUSTINE ARABINOSIDE TENIPOSIDE DACTINOMYCIN HYDROXYUREA CHLORAMBUCIL FLOXURIDINE VINBLASTINE DAUNORUBICIN PROCARBAZINE CISPLATIN FLUOROURACIL VINCRISTINE DOXORUBICIN CYCLOPHOSPHAMIDE MERCAPTOPURINE VINDESINE MITOMYCIN-C IFOSFAMIDE METHOTREXATE TAXOIDS MITOXANTRONE MELPHALAN PLICAMYCIN
12 SITES OF ACTION OF CYTOTOXIC AGENTS Cell cycle level Antibiotics Antimetabolites S (2-6h) G2 (2-32h) Vinca alkaloids M (0.5-2h) Mitotic inhibitors Taxoids Alkylating agents G1 (2- h) G0
13 SITES OF ACTION OF CYTOTOXIC AGENTS Cellular level DNA synthesis Antimetabolites DNA Alkylating agents DNA transcription DNA duplication Intercalating agents Mitosis Spindle poisons
14 SITES OF ACTION OF CYTOTOXIC AGENTS PURINE SYNTHESIS PYRIMIDINE SYNTHESIS 6-MERCAPTOPURINE 6-THIOGUANINE RIBONUCLEOTIDES METHOTREXATE 5-FLUOROURACIL HYDROXYUREA DEOXYRIBONUCLEOTIDES CYTARABINE ALKYLATING AGENTS DNA ANTIBIOTICS ETOPOSIDE RNA PROTEINS L-ASPARAGINASE ENZYMES MICROTUBULES VINCA ALKALOIDS TAXOIDS
15 Mekanisme Resistensi Obat Resistensi obat oleh karena faktor keturunan atau bawaan o Pengurangan konsentrasi obat dalam sel o Pengubahan tempat kerja o Ketidak pekaan untuk mematikan / membunuh Resitensi obat bukan keturunan / perolehan
16 Mekanisme Resistensi Obat bawaan Mechanism Mengurangi konsentrasi obat dalam sel Antineoplastic Obat tidak aktif Mencegah pengambilan obat Menambah keluarnya obat Pengubahan tempat kerja Ketidakpekaan untuk mematikan sel Membuat tidak aktif metabolit oleh deaminase Mengurangi masuknya methotrexate oleh pengurangan pengangkut folate Keluarnya campuran obat oleh p170 (pompa permukaan sel) melalui dinding sel DHFR tidak lagi mengikat methotrexate DHFR (Dihydrofolate reduktase, atau DHFR, merupakan enzim diperlukan untuk sintesis asam2 amino Hilangnya keaktifan p53. untuk,mendeteksi kerusakan DNA sehingga tidak diketahui adanya apoptosis p atau kematian sel.
17 DRUG RESISTANCE EXTRACELLULAR INTRACELLULAR PGP 170 ATP Drug ATP Drug Plasma Membrane
18 Kegagalan Perawatan Perawatan kanker dapat gagal disebabkan banyak alasan: 1. Resistensi obat 2. Pasien tidak mampu membeli obat 3. Ketidak patuhan pasien dalam terapi pengobatan
19 PRINSIP KEMOTERAPI KANKER Suatu tumor ganas harus seluruhnya dibasmi, dengan prinsip prinsip : 1. Setiap dosis obat yang diberikan hanya membasmi suatu fraksi tertentu dari sel. 2. Berkurangnya sel kankerk berbandingb lurus dengan dosis 3. Diberikan dosis besar yang intermitten guna mengurangi efek samping thd sel normal 4. Diperlukan pengobatan jangka panjang agar semua sel dapat dimusnahkan 5. Kemoterapi harus dimulai sedini mungkin krn sel kanker masih sedikit 6. Kemoterapi sebaiknya bersifat selektif walaupun sampai saat ini belum ada obat kanker yang selektif. 7. Terapi kombinasi
20 Prinsip Pengobatan Dasar pemikiran untuk mengkombinasi pengobatan: Dasar pemberian 2 atau lebih obat antikanker adalah untuk mendapatkan efek sinergisme tanpa menambah toksisitas. Dapat mencegah atau menunda terjadinya resistensi Syarat-syarat terapi kombinasi : 1. Masing masing obat harus memiliki aktifitas neoplastik 2. Masing masing obat harus memiliki mekanisme kerja yang berbeda 3. Efek toksik masing masing obat harus berbeda, sehingga dapat digunakan dengan dosis maksimum yang masih dapat diterima penderita 4 Masing masing obat har s diberikan pada masa sikl s sel 4. Masing masing obat harus diberikan pada masa siklus sel, diaman obatnya paling efektif.
21 Sites of Anti Cancer Drugs Precursors Methotrexate Precursors 6-Mercaptopurine Purine Biosynthesis Pyrimidine Biosynthesis Methotrexate t t Ribonucleotides Alkylating agents Antibiotics Cisplatin Etoposide Sex steroid + cytosolic receptor Topoisomerase I inhibitors Nitrosureas Taxanes Vinca alkaloids Deoxyribonucleotides id DNA mrna Proteins Hydroxyurea 6-Mercaptopurine Amino Acid
22 Cell Cycle and Drugs Intervention G 0 G Alkylating agent Cisplatin Nitrosurea Mitomycin 1 M S Antimetabolit Base Analog Methotrexate Vincristine Taxane G 2 Bleomycin Etoposide Taxane
Bioesai Anti Tumor/Kanker
Bioesai Anti Tumor/Kanker KIMIA BIOESAI 2014 CANCER Penyakit degeneratif dengan pertumbuhan seluler yang tidak dapat dikontrol/diatur dan menyebar dalam tubuh Membutuhkan pengobatan jangka panjang, spt
Lebih terperinciBanyak obat antikanker memiliki alias Resistensi obat antikanker analog dengan resistensi antibakteri Kombinasi obat sering digunakan
ANTIKANKER Dripa Sjabana, dr., M.Kes dripa@fk.unair.ac.id Banyak obat antikanker memiliki alias Resistensi obat antikanker analog dengan resistensi antibakteri Kombinasi obat sering digunakan Mata Ajar
Lebih terperinciANTI CANCER Edited by.
ANTI CANCER Edited by. L-th@ Assalamu alaykum.. Temen2 karna kul pak Akhmad Edi nie gakda, di ELS juga gak ada. Jadi, daripada gak ada sama sekali..so aku ngopi yang dr buletin 04 aja dgn sedikit2 ak tambahin.
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN. lengkap baik dari segi farmakologi maupun fitokimia. Pemanfaatan Phaleria macrocarpa ini
BAB 6 PEMBAHASAN Phaleria macrocarpa merupakan salah satu tanaman obat tradisional Indonesia yang mempunyai efek anti kanker, namun masih belum memiliki acuan ilmiah yang cukup lengkap baik dari segi farmakologi
Lebih terperinciDiperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi
Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi Distribusi kumpulan kromosom yang identik ke sel anak PROKARIOTA : Tidak ada stadium siklus sel, duplikasi kromosom dan distribusinya ke sel generasi
Lebih terperinciSIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP
SIKLUS & PEMBELAHAN SEL Suhardi S.Pt.,MP Proses reproduksi aseksual dimulai setelah sperma membuahi telur. PEMBELAHAN SEL Amitosis (Pembelahan biner) Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan
Lebih terperinciKANKER/NEOPLASIA/KEGANASAN
KANKER/NEOPLASIA/KEGANASAN Klonalitas :perubahan sel berproliferasi sel ganas Autonomi : Pertumbuhan tdk diatur dg benar oleh biokimia dan fisik normal dalam lingkungan Anaplasia : Tdk tdp diferensiasi
Lebih terperinciAuthor : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.
Author : Liza Novita, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2010 0 Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.tk KANKER, GEN KANKER DAN FAKTOR PERTUMBUHAN Penyakit kanker merupakan
Lebih terperinciPerangai Biologik Sel Kanker dan Onkogenesis. DR. Dr. Wiratno, Sp.THT-KL (K)
Perangai Biologik Sel Kanker dan Onkogenesis DR. Dr. Wiratno, Sp.THT-KL (K) Pendahuluan Sel kanker : sel normal yang telah mengalami perubahan menjadi sel berproliferasi melampaui batas pertumbuhan normal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah sel yang ada pada suatu jaringan merupakan kumulatif antara masuknya sel baru dan keluarnya sel yang ada pada populasi. Masuknya sel ke dalam populasi jaringan
Lebih terperinciAntikanker. Kuntarti, SKp., M.Biomed
Antikanker Kuntarti, SKp., M.Biomed Kanker Penyakit sel yang ditandai dgn gangguan atau kegagalan mekanisme pengaturan ploriferasi dan fungsi homeostasis. Sel normal tumbuh lambat, terkontrol & predictable
Lebih terperinciCELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events. Oleh: Laili Munawarah
CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events Oleh: Laili Munawarah Pembelahan Sel Kelangsungan hidup didasarkan pada reproduksi sel, atau pembelahan sel. Pada organisme
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100%
63 BAB VI PEMBAHASAN Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100% dari masing-masing kelompok dan bersifat multipel dengan rerata multiplikasi dari kelompok K, P1, P2, dan P3 berturut-turut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Terapi kanker payudara yang berlaku selama ini adalah dengan pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi bersifat terapi definitif lokal, sedangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Salah satu jenis kanker yang memiliki potensi kematian terbesar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Darah merupakan komponen yang berfungsi dalam sistem transportasi pada tubuh hewan tingkat tinggi. Jaringan cair ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian cair yang disebut
Lebih terperinciSITOSTATIKA. Adalah: zat-zat yang dapat menghentikan pertumbuhan pesat dari sel-sel ganas.
SITOSTATIKA = ONKOLITICA (Yun. kytos= sel, stasis= terhenti ongkos= benjolan, lysis= melarutkan) Adalah: zat-zat yang dapat menghentikan pertumbuhan pesat dari sel-sel ganas. Prinsipnya: penggunaan obat-obatan
Lebih terperinciKajian penggunaan antiemetika pada pasien kanker dengan terapi sitostatika di rumah sakit di Yogyakarta
Majalah Dyah Aryani Farmasi Perwitasari Indonesia, 17(2), 91 97, 2006 Kajian penggunaan antiemetika pada pasien kanker dengan terapi sitostatika di rumah sakit di Yogyakarta Study of antiemetic pattern
Lebih terperinciBAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.
BAB 2 TUMOR 2.1 Definisi Tumor Sel mempunyai tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada aktivitas intinya. Proliferasi
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari
5 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obat kemoterapi vinkristin Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari tanaman Vinca Rosea yang memiliki anti kanker yang diberikan secara intravena
Lebih terperinciINTRATHECAL CHEMOTHERAPY INDICATION AND PATIENT SELECTION
INTRATHECAL CHEMOTHERAPY INDICATION AND PATIENT SELECTION Yudha Haryono, dr., Sp. S Neurology Departement of Madical Faculty Airlangga University Dr. Soetomo General Hospital Surabaya JW MARRIOTT, CNE
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia terutama di negara miskin dan berkembang. Peningkatan kasus kanker dari tahun ketahun menjadi beban
Lebih terperinciREPRODUKSI. Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi:
REPRODUKSI Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi: Reproduksi Sel Reproduksi Tumbuhan Reproduksi Hewan dan Manusia REPRODUKSI SEL Sel merupakan unit struktural
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak terkendali. Di perkirakan setiap tahun 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6
Lebih terperinciPertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan
Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan (a) Reproduction. An amoeba, a single-celled eukaryote, is
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberculosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberculosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2014 menunjukkan kanker merupakan penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menimbulkan kematian. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya. Sel-sel kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sering terjadi pada wanita dan menjadi penyebab kematian utama. Kanker
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kanker merupakan penyakit yang dikelompokkan sebagai penyakit terminal (Sudiana, 2011). Kanker menjadi penyebab kematian terbesar di dunia, sebanyak 7,6 juta orang
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG
PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG PENDAHULUAN Sarkoma uteri adalah tumor mesodermal yang jarang dijumpai, yang pada umumnya dikatakan kurang dari 5% dari seluruh kanker pada uterus, namun penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Leukemia akut merupakan 30-40% dari keganasan pada masa anak-anak. Insiden
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia akut merupakan 30-40% dari keganasan pada masa anak-anak. Insiden rata-rata 4-4,5 kasus/tahun/100.000 anak dibawah 15 tahun (Ugrasena, 2006). Secara luas terapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melanoma) meliputi separuh dari kasus kanker. Kanker kulit non melanoma
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari keseluruhan kejadian kanker, kanker kulit (melanoma dan non melanoma) meliputi separuh dari kasus kanker. Kanker kulit non melanoma merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara (KPD) merupakan salah satu tumor ganas penyebab kematian wanita nomor satu (14,7%) di seluruh dunia (Globocan-IARC, 2012). International Agency for Research
Lebih terperinciABSTRAK. Nurudin, 2007, Pembimbing I : Freddy Tumewu A. dr. MS. Pembimbing II : Suryadi Kurniwan. dr., M.Kes.
ABSTRAK γ-tocopherol SEBAGAI AGEN PENCEGAH KANKER Nurudin, 2007, Pembimbing I : Freddy Tumewu A. dr. MS. Pembimbing II : Suryadi Kurniwan. dr., M.Kes. Kanker merupakan salah satu penyebab mortalitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tumor merupakan penyakit yang mengkhawatirkan karena menjadi penyebab kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan pertumbuhan yang cepat dan abnormal pada sel, tidak terkontrol, dan tidak terlihat batasan yang jelas dengan jaringan yang sehat serta mempunyai sifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2000, kematian akibat kanker. diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2000, kematian akibat kanker diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua kematian) di seluruh dunia, menyusul kejadian kematian akibat
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA
LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA UJI KOMBINASI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN DOXORUBICIN TERHADAP PROLIFERASI SEL KANKER PAYUDARA T47D Oleh : Ika Trisharyanti Dian Kusumowati,
Lebih terperinciMAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS
MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS Ditulis pada Kamis, 24 Oktober 2013 23:26 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag http://fales.co/blog/makalah-biologi-pembelahan-meiosis.html MAKALAH BIOLOGI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker dengan insidensi dan mortalitas terbanyak pada wanita di dunia, yaitu sebanyak 1.384.155 kejadian dan 458.503 kematian (IARC, 2013). 70%
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap tahun didiagnosa sekitar kasus kanker payudara baru dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap tahun didiagnosa sekitar 600.000 kasus kanker payudara baru dan 250.000 kasus diantaranya ditemukan di negara berkembang, sedangkan 350.000 kasus lainnya ditemukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses patogenesisnya, proses pembelahan sel menjadi tidak terkontrol karena gen yang mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kardiotoksisitas adalah efek samping yang tidak diinginkan pada jantung dan pembuluh darah yang disebabkan karena efek kemoterapi. Diantara efek kardiotoksisitas pada
Lebih terperinciJurnal Biologi Makassar (Bioma), volume 1, nomor 1, 2016
AKTIVITAS UJI ANTIMITOTIK SENYAWA ASAM HEKSADEKANOAT ISOLAT DARI HYDROID Aglaophenia cupressina Lamoureoux PADA CLEAVAGE BULU BABI Tripneustes gratilla Linn. Sjafaraenan dan Eva Johannes Staf Pengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker merupakan penyakit yang disebabkan karena pertumbuhan abnormal pada sel-sel jaringan tubuh. Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh dan menimbulkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma. Insidensi diperkirakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma epidermoid (squamous cell carcinoma) adalah suatu proliferasi ganas dari keratinosit epidermis yang merupakan tipe sel epidermis yang paling banyak dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya kerusakan dan ketidaknormalan gen yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel-sel yang mengakibatkan timbulnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan
Lebih terperinciD. Kerangka Teori E. Kerangka Konsep F. Hipotesis... 36
vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SINGKATAN... x INTISARI... xi ABSTRACT...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit kongenital. Diperkirakan ada kasus baru pada setiap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang terjadi karena pembelahan sel yang tidak terkontrol dan tidak terbatas (Djajanegara, 2010). Di beberapa bagian dunia, dalam waktu singkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Kanker payudara menempati urutan kedua penyebab kematian di dunia. Kanker menduduki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik di belahan dunia Barat maupun di Indonesia. Kanker kolorektal (KKR) jenis
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker kolon dan rektum merupakan salah satu kanker yang sering dijumpai baik di belahan dunia Barat maupun di Indonesia. Kanker kolorektal (KKR) jenis sporadik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Xerostomia Umumnya perhatian terhadap saliva sangat kurang. Perhatian terhadap saliva baru timbul apabila terjadinya pengurangan sekresi saliva yang akan menimbulkan gejala mulut
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN. ekstrak Phaleria macrocarpa terhadap penurunan indek mitosis dan
BAB 6 PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak Phaleria macrocarpa terhadap penurunan indek mitosis dan menurunnya atau penghambatan pertumbuhan karsinoma epidermoid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua terbesar setelah penyakit infeksi. Pada tahun-tahun terakhir ini tampak adanya peningkatan kasus kanker disebabkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia kasus kanker rongga mulut berkisar 3-4% dari seluruh kasus kanker yang terjadi. Sekitar 90-95% dari total kanker pada rongga mulut merupakan kanker sel skuamosa
Lebih terperinciTERAPI GEN. oleh dr.zulkarnain Edward MS PhD
TERAPI GEN oleh dr.zulkarnain Edward MS PhD Pendahuluan Penyakit-penyakit metabolik bawaan biasanya akibat tidak adanya gen atau adanya kerusakan pada gen tertentu. Pengobatan yang paling radikal adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit multifaktorial yang timbul dari tidak seimbangnya protoonkogen, antionkogen, gen yang mengendalikan apoptosis, dan gen yang mengatur perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi di bidang kesehatan juga semakin berkembang. Saat ini yang mendapatkan perhatian khusus di dunia kesehatan adalah tumor.
Lebih terperinciSri Mulatsih RSUP Dr Sardjito,Yogyakarta
Sri Mulatsih RSUP Dr Sardjito,Yogyakarta GIVE CHILDREN WITH CANCER A CHANCE FOR A CURE. PEDIATRIC CANCER IS NOT PREVENTABLE, BUT IT CAN BE DETECTED AT EARLY STAGES. PARAMETER ANAK DEWASA Lokasi Jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kosmetik. Jenis biota laut di daerah tropis Indonesia diperkirakan 2-3 kali lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah bagian dari wilayah Indopasifik, yang merupakan salah satu pusat keanekaragaman biota laut yang terbesar di dunia. Sumber daya biota laut tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Rumah Sakit Indonesia tahun 2010 menunjukan, kasus rawat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering ditemukan terutama di negara berkembang dan menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Data Sistem Informasi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MUAL DAN MUNTAH SERTA UPAYA PENANGGULANGAN OLEH PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD Dr.PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2012
KARAKTERISTIK MUAL DAN MUNTAH SERTA UPAYA PENANGGULANGAN OLEH PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD Dr.PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh: Lola Susanti 111121029 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan suatu penyakit yang menakutkan bagi kaum wanita tetapi pada laki-laki pun memiliki kemungkinan untuk terserang meskipun kemungkinan itu kecil.
Lebih terperinciANTIMIKROBA KIMIA BIOESAI PS-S2 KIMIA IPB 2014
ANTIMIKROBA KIMIA BIOESAI PS-S2 KIMIA IPB 2014 1928 Fleming menemukan penisilin yg dihasilkan Penicillium sp. 1940 Howard Florey dan Ernst Chain melakukan uji klinis dengan penisilin Serendipity Figure
Lebih terperinciIntegrasi Konsep Biologi Sel pada jurusan Farmasi
Integrasi Konsep Biologi Sel pada jurusan Farmasi Biologi Sel Dasar BI-100A The Human Perspective The growing problem of antibiotic resistance Sebagian besar antibiotik adalah produk alami yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keganasan payudara merupakan keganasan yang sering ditemukan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Keganasan payudara merupakan keganasan yang sering ditemukan di seluruh dunia, dengan insidensi relatif tinggi yaitu sebesar 20% dari seluruh keganasan. 1. International
Lebih terperinciKasus Penderita Diabetes
Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sumsum tulang ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Leukemia 2.1.1 Definisi Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah abnormalitas pertumbuhan sel menjadi ganas yang menyerang kelenjar payudara, saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjang lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Neoplasma adalah suatu massa jaringan abnormal yang berproliferasi cepat, tidak terkoordinasi melebihi jaringan normal dan dapat menetap setelah hilangnya rangsang
Lebih terperinciReplikasi DNA atau duplikasi DNA atau disebut juga sintesa DNA. Replikasi DNA artinya satu untai (single strand) DNA mencetak satu untai pasangannya.
2. Replikasi DNA Replikasi DNA Sebelum terjadi pembelahan sel, DNA melakukan replikasi terlebih dahulu sehingga informasi genetik yang diterima oleh sel anak akan sama dengan yang terkandung di dalam sel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang cenderung didiagnosis pada stadium lanjut dan merupakan penyakit dengan angka kejadian tertinggi serta menjadi
Lebih terperinciPATOLOGI SERANGGA (BI5225)
1 PATOLOGI SERANGGA (BI5225) 3. Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Imun pada Manusia PENDAHULUAN Perubahan lingkungan (suhu, suplai makanan), luka, serangan Sistem pertahanan : imuniti (Immunity) Immunity
Lebih terperinciKOMPLIKASI, PENCEGAHAN DAN PENANGANAN EKSTRAVASASI AGEN KEMOTERAPI
KOMPLIKASI, PENCEGAHAN DAN PENANGANAN EKSTRAVASASI AGEN KEMOTERAPI I G A Mirah K*, Putu Anda Tusta Adiputra** *Mahasiswa Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada wanita dengan insiden lebih dari 22% (Ellis et al, 2003) dan angka mortalitas sebanyak 13,7% (Ferlay
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Halaman
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii ABSTRAK... x ABSTRACT... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciPembimbing I : Hanna Ratnawati, dr. M.Kes. Pembimbing n : David Gunawan, dr.
ABSTRAK AGEN KARSINOGENIK DAN INTERAKSI SELULERNY A Ronald Leonardo, 2003. Pembimbing I : Hanna Ratnawati, dr. M.Kes. Pembimbing n : David Gunawan, dr. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan industri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan jantung (American Cancer Society, 2010). Jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah
Lebih terperincimembunuh menghambat pertumbuhan
Pengertian Macam-macam obat antibiotika Cara kerja / khasiat antibiotika Indikasi dan kontraindikasi Dosis yang digunakan Efek samping dan cara mengatasinya Obat Antibiotika - 2 Zat kimia yang secara alami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia. mencapai 18 % dari total kanker (World Health
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia mencapai 18 % dari total kanker (World Health Organization, 2008). Pada tahun 2010, insiden kanker
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Senyawa organotimah adalah senyawa yang mengandung sedikitnya satu ikatan kovalen Sn-C.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senyawa organotimah adalah senyawa yang mengandung sedikitnya satu ikatan kovalen Sn-C. Sebagaian besar senyawa organotimah dapat dianggap sebagai turunan dari RnSn(IV)X4-n
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari jaringan organ yang tidak mengalami diferensiasi membentuk .
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ameloblastoma merupakan tumor odontogenik yang sering terjadi berasal dari jaringan organ email yang tidak mengalami diferensiasi membentuk email. Prosentase ameloblastoma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berat badan lahir merupakan berat bayi baru lahir yang diukur dalam satu jam pertama kehidupan. Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang aterm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejadian kanker kulit sekitar 3,5 juta kasus pertahun, dimana basal cell carcinoma merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari keseluruhan kejadian kanker, kanker kulit (melanoma dan non melanoma) meliputi separuh dari kasus kanker. 1,2 Di Amerika Serikat, pada tahun 2012 diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar dengan dua pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam hayati laut yang sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel abnormal. Kanker disebabkan oleh faktor eksternal (tembakau,
Lebih terperinciPETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang
PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang IMUNOLOGI TUMOR INNATE IMMUNITY CELLULAR HUMORAL PHAGOCYTES NK CELLS COMPLEMENT CYTOKINES PHAGOCYTOSIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah istilah umum untuk sekelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. Penurunan imunitas seluler penderita HIV dikarenakan sasaran utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu infeksi yang perkembangannya terbesar di seluruh dunia, dalam dua puluh tahun terakhir diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai spektrum sangat luas dan kompleks. Penyakit ini dimulai dari neoplasma ganas yang paling jinak sampai neoplasma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian setelah penyakit kardiovaskuler. Sementara itu, di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia terdiri dari bermilyar-milyar sel. Sel merupakan satuan hidup yang paling kecil yang sanggup hidup mandiri. Mekanisme pertumbuhan sel ini teratur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yaitu % pada solid tumor dan % pada keganasan hematologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Neutropenia merupakan komplikasi yang sering terjadi selama kemoterapi yaitu 20-40 % pada solid tumor dan 50-70 % pada keganasan hematologi. Durasi dan keparahan neutropenia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Ribosome Inactivating Protein (RIP) merupakan kelompok enzim tanaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ribosome Inactivating Protein (RIP) merupakan kelompok enzim tanaman yang memiliki kemampuan untuk menonaktifkan ribosom dengan memodifikasi 28S rrna melalui aktivitas
Lebih terperinciII. KERJA BAHAN TOKSIK DALAM TUBUH ORGANISMS
II. KERJA BAHAN TOKSIK DALAM TUBUH ORGANISMS A. Interaksi Senyawa Kimia dengan Organisme Ilmu yang mempelajari tentang interaksi senyawa kimia dengan organisme hidup disebut farmakologi, dengan demikian
Lebih terperinciTargeted Delivery of Saporin Toxin by Monoclonal Antibody to the Transcobalamin Receptor, TCblR/CD320
Targeted Delivery of Saporin Toxin by Monoclonal Antibody to the Transcobalamin Receptor, TCblR/CD320 Introduction Uptake vitamin B12 (cobalamin; CBL) dimediai oleh reseptor transcobalamin (TCblR/CD320)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker ovarium merupakan peringkat keenam keganasan terbanyak di dunia, dan merupakan penyebab kematian ketujuh akibat kanker. Kanker ovarium didiagnosis pada 225.500
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai 85-90% adalah kanker ovarium epitel.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi tingkat pencapaian patient safety, khususnya terhadap tujuan tercapainya medikasi yang aman. Menurut
Lebih terperinciANALISIS MODEL MATEMATIKA TENTANG PENGARUH KEMOTERAPI TERHADAP DINAMIK PERTUMBUHAN SEL TUMOR DAN SEL NORMAL
AALISIS MODEL MAEMAIKA EAG PEGARUH KEMOERAPI ERHADAP DIAMIK PERUMBUHA SEL UMOR DA SEL ORMAL Amalia Dikaningtyas 1), Kus Prihantoso Krisnawan 2) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika, FMIPA Universitas
Lebih terperinci