Implementasi Video Streaming H.265 (High Efficiency Video Coded) Dengan Menggunakan Jaringan LAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Video Streaming H.265 (High Efficiency Video Coded) Dengan Menggunakan Jaringan LAN"

Transkripsi

1 Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.2, No.2, Oktober 2014, Implementasi Video Streaming H.265 (High Efficiency Video Coded) Dengan Menggunakan Jaringan LAN Fera Br Tambunan 1, Hamid Azwar 2 & Cyntia Widiasari 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru ,3 Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru Fhera37@gmail.com Abstrak DH.265 (High-Efficiency Video Coding) merupakan kompersi terbaru kelanjutan dari H.264 dimana kelebihan codec terbaru ini adalah hemat bandwidth. High Efficiency Video Coded ini memiliki kelebihan memperkecil ukuran file dari konten video online hingga menjadi separuhnya, tanpa mengurangi kualitas konten video tersebut. Efeknya ukuran file jadi lebih kecil, kualitas video tetap terjaga, dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk streaming atau download video akan lebih sedikit. Untuk itu pada penelitian ini penulis menggunakan H.265 (High Efficiency Video Coded) sebagai format kompresi video. Misalnya pada video sintel 720pixel dengan bitrate 1000kbps dan batas bandwidth 1 Mbps dengan nilai throughput yang dihasilkan Mbps dan deley terkecil ms. Pada sintel 720 pixel dengan bitrate 512 didapat nilai throughput Mbps dengan kualitas gambar bagus. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan untuk menggunakan bitrate leih kecil dan bandwith lebih kecil. Kata kunci: HEVC, Video Streaming, Kompersi Video. Abstract H.265 (High-Efficiency Video Coding) is the latest extension of the H.264 compression where the advantages of this new codec is saving bandwidth. High Efficiency Video Coded has advantages reduce the file size of online video content to be half, without reducing the quality of the video content. The effect is so much smaller file size, video quality is maintained, and the amount of time it takes to stream or download the video would be less. For it at the end of this research the author uses H.265 (High Efficiency Video Coded) as a video compression format. For example on a video with a bitrate of 1000kbps 720pixel Sintel and limit bandwidth of 1 Mbps with the resulting value of Mbps throughput and smallest delay ms. In Sintel 720 pixels with a bitrate Mbps throughput values obtained with good image quality. For further development is expected to use a smaller bitrate and bandwidth. Keywords: HEVC, Video Streaming, Video Compression 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini telah berkembang teknologi digital yang menyediakan layanan telekomunikasi penyiaran dan transaksi elektronik sehingga memungkinkan untuk memperoleh semua layanan tersebut melalui satu jaringan dangan salah satu peralatan. Video Streaming adalah sebuah komunikasi yang dilakukan melalui broadcast akses internet untuk menghasilkan sebuah gambar. Melalui streaming, maka user bisa langsung memainkan file multimedia tanpa harus menunggu keseluruhan file selesai di download. Seperti yang diketahui, untuk mengirim video dari server ke klien membutuhkan suatu proses dimana pada saat server mengirimkan video asli ke klien membutuhkan bandwidth yang besar. Hal ini tidak mudah dilakukan jika streaming dilakukan pada ponsel yang mempunyai bandwidth serta spesifikasi kemampuan yang sangat terbatas. Saat ini memang telah ada aplikasi streaming yang mampu dijalankan pada ponsel tetapi pemutaran video tersebut tidak lancar karena kebutuhan bandwidthnya tidak mencukupi. Untuk itulah dibutuhkan solusi yang dapat melakukan streaming pada bandwidth yang kecil tanpa terputus-putus.

2 134 Fera Br Tambunan, Hamid Azwar & Cyntia Widiasari Salah satu solusi untuk melakukan streaming pada bandwidth kecil tersebut adalah dengan mengkompres file multimedia (video) sebelum ditransmisikan. Metode format video yang digunakan yaitu H.265 HEVC( High-Efficiency Video Coding). Konpersi H.265 ini adalah kelanjutan dari H.264 dimana kelebihan codec terbaru ini adalah hemat bandwidth. International Telecommunication Union (ITU) Januari 2013 baru saja mengesahkan H.265, codec video terbaru yang siap menggantikan H.264. Codec yang juga dikenal sebagai High Efficiency Video Coded ini akan memperkecil ukuran file dari konten video online hingga menjadi separuhnya, tanpa mengurangi kualitas konten video tersebut. Efeknya ukuran file jadi lebih kecil, kualitas video tetap terjaga, dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk streaming/download video akan lebih sedikit.tak hanya itu, codec ini juga akan memungkinkan kehadiran konten video dengan kualitas resolusi seperti 4K2K, tapi dengan ukuran file yang tidak terlalu memusingkan. Seperti memiliki sebuah film berkualitas Blu-ray (1080p) tapi dengan ukuran file sekelas DVD-rip.. Melalui proses kompresi yang dikembangkan pada format baru video tersebut akan memberikan pengguna kemudahan dalam memutar streaming video dengan kebutuhan bandwith yang berkurang 50% dibandingkan format sebelumnya. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat penelitian yang berjudul Implementasi pengiriman video streaming H.265 pada jaringan LAN dengan tujuan untuk mengimplemtasikan pengiriman video H.265 pada jaringan LAN dan mengukur kinerja kualitas pengiriman video H.265 pada jaringan LAN penulis juga membataskan masalah agar lebih fokus, ada pun batas masalahnya yaitu Melakukan video straeming menggunakan H.265, menggunakan satu server dan satu cliet,pengujian dilakukan di jaringan LAN, dan Pengukuran Qos ( throughput) dengan menggunakan wireshark serta matrik pengukuran menggunakn PSNR. 1.2 Video Streaming Streaming adalah suatu teknologi untuk memainkan file audio atau video secara langsung maupun dengan prerecord dari sebuah mesin server (web server). File audio atau video yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada komputer client sesaat setelah ada permintaan dari pengguna sehingga proses download file tersebut yang menghabiskan waktu cukup lama dapat dihindari. Secara garis besar, konsep video streaming di bagi ke dalam tiga tahap, antara lain: 1. Mempartisi atau membagi data video yang telah terkompresi ke dalam paket paket data. 2. Pengiriman paket paket data video. 3. Pihak penerima (client) mulai men-decode dan menjalankan video walaupun paket data yang lain masih dalam proses pengiriman ke PC client. 1.3 H.265 H.26 merupakan singkatan dari High Efficiency Video Coding (HEVC), menawarkan kualitas video yang setara dengan codec yang ada saat ini yaitu H.264 dengan bandwidth hanya setengah yang dibutuhkan codec lama tersebut. Hal itu tentunya akan membawa keuntungan tersendiri dan membuka berbagai kemungkinan untuk penyedia konten berbasis video. Codec baru tersebut memungkinkan ukuran file yang jauh lebih kecil untuk film dengan kualitas yang sama. Atau bila dilihat dari sisi lain, dengan ukuran file yang sama, video bisa memiliki resolusi yang lebih tinggi. Informasi awal terkait H.265 atau HEVC tersebut sudah disetujui bersama oleh MPEG dalam rapat yang digelar pada bulan Juli 2012 lalu. Masukan dari kurang lebih 450 profesional yang bekerja di bidang video menjadi senjata utama MPEG dalam menyusun informasi awal yang disebut sebagai Draft International Standard tersebut. Diharapkan pada tahun 2013 codec baru tersebut dapat digunakan.

3 Implementasi Video Streaming H.265 (High Efficiency Video Coded) Dengan Melalui proses kompresi yang dikembangkan dengan format video baru tersebut akan memberikan pengguna kemudahan dalam memutar streaming video dengan kebutuhan bandwith yang berkurang 50% dibandingkan format sebelumnya. 1.4 Cara Kerja Cara Kerja H.265 ini Sama seperti H.264 dan Mpe-2, H.265 menggunakan 3 jenis frame yaitu : I-, B-, dan P-frame dalam sekumpulan gambar, menggabungkan ke dua elemen kompresi intra dan inter frame. Efesiensi yang diterapkan pada H.265 diantaranya ia mengunakan : 1. Coding Tree Blocks, sebelumnya H.264 menggunakan macroblock dengan ukuran maksimal nya yaitu 16 x 16 pixel. Dengan CTB, ukuran maksimal standar H.265 ialah 64 x 64 pixel Gambar 1 Perbandingan H.265 dan H Lebih banyak intra-prediction direction, H.264 menggunakan 9 intra-prediction direction sedangkan H.265 menggunakan lebih dari 35 intra-prediction direction Gambar 2 Intra-prediction direction 2 Perancangan Pada bagian ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan perancangan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu mencakup perancangan jaringan dan hardware, perancangan software, perangcangan web server, dan perancangan sistem.

4 136 Fera Br Tambunan, Hamid Azwar & Cyntia Widiasari 2.1 Blok diagram sistem Gambar 3 Blok diagram sistem kerja streaming Tahapan yang dilakukan pada perancangan sistem ini adalah sebagai berikut: Video source Pada penelitian ini pertama akan diinput video asli dengan format YUV, dimana video merupakan video asli yang belum dikompresi. Pada sisi server akan dibuat wab server yang dimana fungsi wab server ini mentransfer berkas atas permintaan pengguna. Jadi pada wabserver tersebuat akan disediakan video streaming. Pengaksesan video streaming pada klien bisa melalui Wab Server menggunkan protokol HTTP. Format video yang akan di kompresi 480p dengan resolusi video 854x480 dan format 720p resolusi 1280x720 dengan durasi 16:9 frame ukuran 2,9 GB Encode H.265 Coding pada video ini menggunakan aplikasi Software divx. Software ini menyediakan layanan untuk melakukan coding video dengan format H265. Video yang di konversi atau dilakukan pengolahan terhadap coding-nya adalah video dengan format YUV (.yuv). Format video yang akan di konversi 480p dengan resolusi video 854x480 dengan durasi dan format 720p resolusi 1280x720 dengan durasi 16:9 frame ukuran 2,9 GB Instalasi Streaming HTTP Protokol HTTP dapat digunakan untuk pengiriman paket data dalam layanan streaming. Setelah video sudah dikompres ke format H.265 kemudian paket-paket tersebut di streamingkan ke protokol HTTP Topologi Jaringan Gambar 4 Topologi Jaringan

5 Implementasi Video Streaming H.265 (High Efficiency Video Coded) Dengan Pada gambar 4 di atas topologi jaringan perancang implementasikan pengiriman video streaming H.265 pada LAN. Server akan terhubung ke router with bandwidth manager dan terhubung ke switch setelah itu terhubung ke klien. Router sebagai pengujian pengukuran. Klien dengan menggunakan leptop. Fungsi router ini digunakan sebagai pengujian dan router yang digunakan router with bandwidth manager asumsi untuk bandwidth yang digunakan adalah 300 kbps sampai 2 Mbps. Gunanya ini adalah untuk mengirim suatu video dengan bandwidth yang berbeda sehingga dilakukan pengukuran parameter QOS adalah throughput,delay dan PNSR Instalasi Klien Untuk melakukan streaming video pada sisi klien di pasang switch sebagai penghubung ke server pada jaringan LAN sehingga PC akan terkoneksi. Klien menggunkan sebuah laptop acer aspire one 722 dengan spesifikasi memori 2 GB DDR3, AMD dual-core Processor. Media player yang digunakan adalah Osmo4 dari GPAC. Tidak semua media player yang sport terhadap video codec terbaru ini. Osm4 ini akan di instal diplugin mozilla firefox sehingganklien dapat menikmati video yang telah disediakan server. 2.2 Cara kerja sistem Pada server web atau elearning ini menggunakan operating systrm windows yang dibanggun pada windows. Gambar 5 Tampilan Halaman Web E-Learning. Web server ini menggunakan XAMPP, dimana XAMPP adalah sebuah software web server apache. Data pada server berupa video yang masih berkualitas tingga atau video yang belum di konversi, video tersebut akan dicapture dan disimpan pada sebuah buffer yang berada pada memori komputer dan kemudian video tersebut di encoding menggunkan Divx265 dimana digunakan untuk mengkodekan atau mengkonversi video yuv tersebut, sehingga memperkecil bitrate. Video akan di encoding sesuai dengan format H.265. dalam proses encoding ini, mengkonversi video sehingga ukuran bitrate video menjadi lebih kecil. Gambar 6 Kompresi video H.265 (HEVC)

6 138 Fera Br Tambunan, Hamid Azwar & Cyntia Widiasari Sebelum melakukan kompresi video harus di interlace dan diubah menjadi mp4, cara atau printah untuk interlace dan mp4 yaitu: Gambar 7 Proses Interlace video Gambar 8 Mengubah video HEVC menjadi Mp4 Namun pada aplikasi streaming menggunakan jaringan, biasanya video akan dikonvresi terlebih dahulu sebelum melakukan streaming. Setelah dilakukan di encoding video akan di stream ke klien menggunakan jaringan LAN. klien akan melakukan decode data video dan menampilkan hasilnya di layar klien. Setelah proses streaming, pada sisi klien akan menerima video yang di kirim oleh server. klien dapat melihat video streaming dengan menggunkan elearning dimana wab server tersebut dipasang plugin player osmo4. Gambar 9 Scrid Plugin Osmo4 Jadi jika client mengakses linknya maka akan menuju ke file video yang telah tersimpan pada elearning tersebut. Setelah client dapat mengaksess video dan kemudian mengukur throughput dan delay menggunakan wireshark, dan mengukur waktu pengcodingan dan waktu buffering dengan menggunakan osmo4. 3 Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini, hal-hal yang diuji sebagai obyek pengujian diantaranya tentang tampilan sistem sedang bekerja, sistem berkomunikasi denagn yang lain serta menutup sistem. Selain itu, dijelaskan juga proses menampilkan video pada sistem.

7 Implementasi Video Streaming H.265 (High Efficiency Video Coded) Dengan Implementasi Video Streaming Server video streaming yang digunakan pada penelitian yaitu elearning. Pada metode pembuatan yaitu menggunakan bahasa php dan html dengan menggabungkan beberapa aplikasi dilandas teori. Moodle yang seharusnya diciptakan untuk pembelajaran streaming video H.265 dengan adanya plugin osmo4 untuk pemutaran video. 3.2 Pengujian Server Video Streaming Gambar 10 Tampilan Elearning Pengujian sistem video streaming ini dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut: A. Pengujian Video High Streaming 1. Pengujian ketika menggunkan satu klient video yang akan diuji 720 pixel dan bit rate 1000 dengan batas bandwidth 1Mbps untuk batas minimal dengan kondisi bagus. Gambar 11 Bandwidth 1 Mbps Gambar 12 Video hasil Streaming

8 140 Fera Br Tambunan, Hamid Azwar & Cyntia Widiasari 2. Pengujian ketika 1 klient dengan melakukan aktifitas download yang dicari batas bandwidth 1 Mbps untuk nyaman melakukan video streaming. Hasil yang didapat yaitu user tersebut memerlukan bandwidth 1,5 Mbps untuk batas minimal dengan kondisi bagus. Gambar 13 File penggunggu FTP Gambar 14 Video klient 2 Gambar 15 Video klient 2 B. Pengujian Video Low Streaming 1. Pengujian ketika menggunkan satu klient video yang akan diuji 720 pixel dan bit rate 512 dengan batas bandwidth 600 kbps untuk batas minimal dengan kondisi bagus. Gambar 16 Video Low

9 Implementasi Video Streaming H.265 (High Efficiency Video Coded) Dengan Pengujian ketika 1 klient dengan melakukan aktifitas download yang dicari batas bandwidth untuk nyaman melakukan video streaming. Hasil yang didapat yaitu user tersebut memerlukan bandwidth 800 kbps untuk melakukan streaming dengan aktifitas download. Gambar 17 Video Low Hasil pengujian menghasilkan parameter QoS berupa troughtput pada sisi klien yaitu: Tabel 1 Data Pengukuran QoS Video Streaming Bitrate (kbps) Throughput (Mbps) Video Bandwidth Bunny 720p Mbps Bunny 720p ,5 Mbps Bunny 720p Kbps Bunny 720p kbps Sintel 720p ,5 kbps Sintel 720p Mbps Sintel 720p Kbps Tabel 2 Throughput tanpa trafik FTP Bit Rate (kbps) Throughput (Mbps) Jenis Video Bandwidth Bunny 720p Mbps Bunny 720p Kbps Bunny 720p kbps Sintel 720p Mbps Sintel 720p Kbps Sintel 720p kbps Tabel diatas menampilkan data throughput untuk Video streaming satu client dengan bermacam bandwidth. Terlihat ketika client mengakses video streaming pada saat adaa beban dan tidak ada beban berbeda nilai throughput. ini dikarenakan adanya trafik sehingga nilai throughput menjadi kecil dari pada bandwidth. Seperti diketahui throughput selalu berkaitan denagan bandwidth. Karena throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth, bandwidth lebih bersifat fix sementara throughput bersifat dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Semakin besar bitrate maka semakin besar nilai throughputnya. Semakin besar

10 142 Fera Br Tambunan, Hamid Azwar & Cyntia Widiasari nilai throughput menunjukan semakin bagus pula kemampuan jaringan dalam mentransmisikan file. Gambar 18 Grafik Throughput 1 Mbps Bit rate 1000 tanpa beban Gambar 19 Grafik Throughput 1 Mbps Bit rate 1000 dengan beban beban Untuk parameter Qos packet loss dan jitter pada penelitian ini tidak ada. Karena protokol streaming yang digunakan adalah http dengan sistem kerja menjaga keutuhan paket yaitu dengan menstransmisikan ulang paket jika ada paket yang hilang agar terkirim semua sampai ke tujuan. Menjaga keutuhan paket atau packet loss sama dengan 0% adalah kelebihan dari protokol http, dan kekurangannya adalah delay yang dihasilkan akan lebih besar dibanding penggunaan protokol lainnya. Sedangkan untuk jitter atau variasi delay tidak bisa dikalkulasikan, karena paket-paket yang dikirim tidak berjalan mulus atau siklus pengiriman paket yang bolak-balik sampai paket terkirim semuanya. Tabel 3 Delay tanpa beban Bitrate (kbps) Delay (ms) Video Bandwidth Bunny 720p Mbps Bunny 720p ,5 Mbps Bunny 720p Kbps Bunny 720p kbps Sintel 720p Mbps Sintel 720p Kbps Sintel 720p kbps Sintel 720p kbps

11 Implementasi Video Streaming H.265 (High Efficiency Video Coded) Dengan Tabel 4 Delay dengan beban Bitrate (kbps) Delay (ms) Video Bandwidth Bunny 720p Mbps Bunny 720p ,5 Mbps Bunny 720p Kbps Bunny 720p kbps Sintel 720p Mbps Sintel 720p Kbps Sintel 720p kbps Sintel 720p kbps Tabel 3 dan 4 merupakan hasil delay video streaming pada saat ada beban dan pada saat tidak ada beban. Dapat hingga dilihat pada saat terbebani nilay delay lebih besar ini di karenakan terjadinya kongesti pada buffer yang mengakibatkan waktu pengiriman video frame menjadi lebih lama, dan mulai terjadi paket drop. C. Kompresi video PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) hasil dari kompresi video dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Hasil PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) Jenis Video Bit rate video AVG PSNR Bunny720p Bunny720p Sintel 720p Sintel 720p Pada Tabel 5 Terlihat pada saat video menggunakan bitrate 1000 dan 512 berbeda hasil PSNR bitrate juga mempengarui nilai PSNR suatu video. Penggunaan bit rate yang berbedabeda bertujuan untuk menguji performansi kanal transmisi. Karena semakin tinggi bit rate akan menyebabkan data informasi di dalam video semakin besar. Dengan pemilihan bit rate yang digunakan maka dapat melihat performansi dari kinerja jaringan LAN. Bit rate yang semakin besar dan mendekati dari nilai bandwidth yang akan dilewati meperlihatkan hasil yang lebih jelas. 4 Kesimpulan Dari analisa dan pembahasan diatas, berikut beberapa kesimpulan untuk penelitian ini: 1. Performansi pengriman video streaming H.265 yang baik pada video big buck bunny dengan bitrate 1000kbps dan bandwidth 1Mbps didapat nilai delay terkecil ms dan nilai throughput tertinggi Mbps pada saat tidak ada trafik FTP. 2. Tidak terdapat paket loss karena protocol yang digunakan adalah protocol HTTP yang berjalan di TCP karena jika ada paket yang gagal, maka paket akan dikirim kembali. 3. Performansi LAN dalam mengirimkan video sangat baik terutama dari bandwidth 2-5 Mbps.

12 144 Fera Br Tambunan, Hamid Azwar & Cyntia Widiasari 4. Nilai PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) yang sangat bagus pada video sintel dengan bitrate 1000bps yaitu , semakin kecil bitrate suatu video maka nilai PSNR semakin turun juga. 5 Daftar Pustaka [1] Mutia Ningsih, Sri.2013 video streaming menggunakan IEEE 802.IIE EDCA dan H.264 [2] FIRMANSAH Kompresi Video Menggunakan Standar MPEG [3] ARIAWAN Video streaming H.263 melalui jaringan LAN [4] Suprato Siadari, Thomhert Perancangan dan Implementasi penyiaran Video langsung berbasis Web IT Telkom [5] Made Yuda Prasetia, I PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA VEA PADA STREAMING VIDEO CCTV [6] Nupus, Hayatun Manajemen Konten Pada Layanan IPTV Menggunakan Jaringan LAN [7] Cox Gregory An Introduction to Ultra HDTV and HEVC [8] T. Wiegand, W.-J. Han, B. Bross, J.-R. Ohm, and G. J. Sullivan, Working Draft 1 of High Efficiency Video Coding, ITU-T/ISO/IEC Joint Collaborative Team on Video Coding (JCT-VC) document JCTVC-C402, Oct [9] Wijering, Jeroen What is Video Streaming.(online). ( diakses tanggal 7 Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan

Lebih terperinci

Pengaruh Panjang Segmen Video pada Dynamic Adaptive Streaming over HTTP (DASH) terhadap Kualitas Pengiriman Video H.265

Pengaruh Panjang Segmen Video pada Dynamic Adaptive Streaming over HTTP (DASH) terhadap Kualitas Pengiriman Video H.265 Jurnal ELEMENTER. Vol. 1, No. 1, Mei 2015 51 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Pengaruh Panjang Segmen Video pada Dynamic Adaptive Streaming over HTTP (DASH) terhadap Kualitas Pengiriman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya Fadly [1], Arman Sani [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Content Delivery Network (CDN) Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai client pengirim konten yang ada pada suatu web kepada client pengguna. CDN

Lebih terperinci

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami QoS (Quality of Service) pada jaringan 2. Mampu mengukur

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER 2.1 Pengertian Server Server adalah komputer yang berfungsi untuk melayani, membatasi, dan mengontrol akses terhadap klien-klien dan sumber daya pada suatu jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini semua teknologi sudah canggih dan mudah untuk mendapatkan informasi. Apalagi dengan adanya internet dimana semua orang dengan mudah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream \ BAB III Analisis dan Perancangan 3.1 analisis perancangan server streaming Terdapat dua hal penting dalam dunia streaming, yang pertama adalah media server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan

Lebih terperinci

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Video Conference Video Conference adalah teknologi perangkat jaringan yang dapat menghubungkan secara langsung antara 2 user atau lebih yang terpisah, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi internet saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan bagi masyarakat yang membutuhkannya dalam menunjang aktifitas kerja seharihari. Tingkat kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Dalam penelitian perancangan dan implementasi radio streaming di LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, digunakan beberapa data pendukung sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA Eko Kurniawan (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA TEKNIK KOMPRESI VIDEO PADA INTERNET PROTOKOL TELEVISION (IPTV)

ANALISA KINERJA TEKNIK KOMPRESI VIDEO PADA INTERNET PROTOKOL TELEVISION (IPTV) ANALISA KINERJA TEKNIK KOMPRESI VIDEO PADA INTERNET PROTOKOL TELEVISION (IPTV) Tut Wulaningsih Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Michael Ardita, ST, MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA Nuzul Luthfihadi (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input BAB IV PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan video dan simulasi jaringan, diperoleh berbagai data output simulasi yang dapat merepresentasikan parameter QoS yang diberikan pada masing-masing simulasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif melalui video tersebut. Untuk dapat melihat streaming video di

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif melalui video tersebut. Untuk dapat melihat streaming video di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi di bidang informasi berkembang dengan begitu cepat dan pesat. Berbagai macam informasi dapat diakses melalui berbagai macam media. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis melakukan analisa terlebih dahulu terhadap topologi jaringan, lingkungan perangkat keras dan juga lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Adi Setio Diharso¹, R. Rumani², Tengku Ahmad Riza³ ¹Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet Protocol Television IPTV (Internet Protocol TV) merupakan sebuah sistem yang mampu menerima dan menampilkan video streaming dalam satu paket internet Protocol. Sebuah

Lebih terperinci

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web Jurnal Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Resnu Krestio Lipu NIM : 672008118 Program Studi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Content Delivery Network (CDN) CDN adalah sekumpulan server yang saling berhubungan dari komputer di internet yang menyediakan konten web dengan cepat ke banyak pengguna

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang telah direncanakan bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian sistem juga berguna untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. WLAN termasuk teknologi yang popular untuk menyediakan koneksi data.

BAB I PENDAHULUAN. WLAN termasuk teknologi yang popular untuk menyediakan koneksi data. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi wireless local area network (WLAN) merupakan teknologi nirkabel yang dapat mempertukarkan suara, data, dan video. Teknologi nirkabel mempunyai keunggulan

Lebih terperinci

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning 1/6 Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning dalam Institusi Pendidikan FAUZAN SAIFUL HAQ M NRP 2206100018

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, termasuk juga perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini sistem penyiaran analog

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1.Implementasi Sistem Implementasi sistem e-learning yang terintegrasi dengan HOA merupakan sistem yang berbasis client-server, meliputi perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode

Lebih terperinci

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pertukaran informasi dilakukan dengan pengiriman dan penerimaan electronic mail maka pada saat ini arah perkembangan aplikasi di jaringan komputer yang sedang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Radio Online Streaming Penggunaan internet membuat ketersediaan dari streaming media. Audio streaming memperbolehkan transmisi langsung dari audio melalui internet,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Streaming Stream berasal dari bahasa Inggris yang artinya sungai. Proses streaming bisa diibaratkan seperti aliran air di sungai yang tak pernah terputus kecuali jika

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Sasaran Kemampuan Sistem Untuk menjawab beberapa pertanyaan pada rumusan masalah di bagian pendahuluan, sistem yang diusulkan harus memiliki kemampuan sebagai

Lebih terperinci

3. Metode Perancangan

3. Metode Perancangan 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang semakin berkembang saat ini merupakan salah satu kebutuhan yang dibutuhkan oleh semua orang baik secara individu maupun secara berkelompok baik lewat instansi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

Implementasi Video Conference pada Program Pendidikan Jarak Jauh PCRTOL Berbasis Web

Implementasi Video Conference pada Program Pendidikan Jarak Jauh PCRTOL Berbasis Web Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.I, No.2, Oktober 2013, 107-114 107 Implementasi Video Conference pada Program Pendidikan Jarak Jauh PCRTOL Berbasis Web Hamid Azwar 1 & Mochamad Susantok 2 1 Program

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Bandwidth Pada Pemanfaatan Web Streaming Justin.tv Sebagai Media E-Learning Dengan

Analisis Kebutuhan Bandwidth Pada Pemanfaatan Web Streaming Justin.tv Sebagai Media E-Learning Dengan Analisis Kebutuhan Bandwidth Pada Pemanfaatan Web Streaming Justin.tv Sebagai Media E-Learning Dengan Menggunakan Wirecast Dan Desktop Presenter Muhamad Ubaidilah 1, Adnan Purwanto 2, Wahyu Pamungkas 3

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis perbandingan unjuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV)

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) Husna Amalia, Achmad Affandi Email : husna.amalia@yahoo.com, affandi@ee.its.ac.id Laboratorium Jaringan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Sistem Sistem ini terdiri dari komputer server (dalam hal ini Raspberry berfungsi sebagai server) yang terhubung dengan webcam di mana setiap saat komputer server

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Yudi Methanoxy, skripsi.(2010): Analisa QOS Radio Streaming Pada Local Community Network, aspek yang dibahas dalam skripsi ini adalah dipaparkannya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini merupakan pendahuluan dari seluruh isi buku laporan tugas akhir. Adapun pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penyelesaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA TEKNIK KOMPRESI VIDEO PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV)

ANALISA KINERJA TEKNIK KOMPRESI VIDEO PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) Seminar Tugas Akhir Kampus ITS, 04 Juli2011 ANALISA KINERJA TEKNIK KOMPRESI VIDEO PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) TUT WULANINGSIH 2208100669 MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Bidang Studi Telekomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID Denny Wijanarko 1) 1) Teknik Komputer Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip PO. Box 164, Jember 6811, Jawa Timur Email : dennywijanarko@gmail.com

Lebih terperinci

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA Multimedia Jurusan Teknik Informatika ruliriki@gmail.com 1 2 Quality Of Services (QoS) = Kualitas Layanan Pada Komunikasi Audio dan Video merupakan bagian terpenting

Lebih terperinci

VIDEO STREAMING. Pengertian video streaming

VIDEO STREAMING. Pengertian video streaming VIDEO STREAMING Dalam dunia multimedia, saat ini kita berada ditahap pemakai jaringan rumah yang mulai bercampur dengan pemakai jaringan elektronik dan jaringan media. Menurut laporan dari In-Stat (www.in-stat.com),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL

BAB IV ANALISA DAN HASIL BAB IV ANALISA DAN HASIL Hasil yang diperoleh dari pengolahan data dan simulasi ini ada berbagai macam jenis data output yang dinginkan. Seperti file trace video, file trace sender serta file trace receiver

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia

Lebih terperinci

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Suryo Aji Tanoyo 1, Eva Yovita Dwi Utami 2 Program

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN Ahmad Afis Abror 1,M.Zen Samsono Hadi 2,Idris Winarno 3 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai prosedur dalam pelaksanaan pengujian, spesifikasi komputer yang digunakan serta hasil dan analisisnya. Pengujian yang dilakukan antara

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Made Suhendra Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Kampus ITS Sukolilo, Surabaya

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

KINERJA PENGIRIMAN VIDEO MENGGUNAKAN ADAPTIVE MAPPING e EDCA

KINERJA PENGIRIMAN VIDEO MENGGUNAKAN ADAPTIVE MAPPING e EDCA KINERJA PENGIRIMAN VIDEO MENGGUNAKAN ADAPTIVE MAPPING 802.11e EDCA Suci Ramadona 1) Emansa Hasri Putra S.T., M.Eng. 2) Hamid Azwar, S.T. 3) Jurusan Tek. Elektronika Telekomunikasi 1,3) dan Tek. Telekomunikasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS UNJUK KERJA TVLAN DENGAN JARINGAN LAN DAN WLAN

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS UNJUK KERJA TVLAN DENGAN JARINGAN LAN DAN WLAN RANCANG BANGUN DAN ANALISIS UNJUK KERJA TVLAN DENGAN JARINGAN LAN DAN WLAN Heru Supriyono 1, Muhammad Wakhid Nur Hidayat 2, dan Muhammad Kusban 1 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.BaseBand Arsitectur Pada Big TV Baseband adalah teknik pengiriman sinyal digital dimana transmisi data atau paket yang digunakan bersifat bidirectional yang digunakan pada jangkauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data audio visual menjadi salah satu data yang paling banyak mengisi traffic jaringan internet pada saat ini [2]. Trafik video berkembang paling cepat daripada jenis

Lebih terperinci

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Ahmad Budi Setiyawan 1, A.Subhan KH, ST 2, 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g. UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS 802.11a, 802.11b, dan 802.11g Subbakhtiar Rizqi Email : tiar.dinus.09@gmail.com ABSTRAK Teknologi Jaringan Komputer

Lebih terperinci

Rancang Bangun Layanan Internet Protocol Television

Rancang Bangun Layanan Internet Protocol Television Rancang Bangun Layanan Internet Protocol Television (IPTV) Terintegrasi Pada IPTV Publik Widya Arianti Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo, MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah. 62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital

Lebih terperinci

ANALISA RADIO STREAMING/RADIO INTERNET

ANALISA RADIO STREAMING/RADIO INTERNET ANALISA RADIO STREAMING/RADIO INTERNET Oleh : Muchlis Ginanjar 1,.Yamato., Agustini Rodiah Machdi. ABSTRAK Radio streaming merupakan layanan multimedia dalam bentuk televisi, audio, dan, data yang disalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komputer membantu semua aspek kehidupan manusia. Contoh nyata dari kemajuan teknologi komputer adalah perkembangan teknologi nirkabel (wireless)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RTP CHUNK PACKET ENCAPSULATOR DATA AV STREAM FORMAT RTP PADA MULTI-SOURCE STREAMING SERVER

RANCANG BANGUN RTP CHUNK PACKET ENCAPSULATOR DATA AV STREAM FORMAT RTP PADA MULTI-SOURCE STREAMING SERVER RANCANG BANGUN RTP CHUNK PACKET ENCAPSULATOR DATA AV STREAM FORMAT RTP PADA MULTI-SOURCE STREAMING SERVER Angki 1, A Subkhan KH, ST 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit) dan membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus

dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit) dan membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus Video telah menjadi media yang sangat penting untuk komunikasi dan hiburan selama puluhan tahun. Pertama kali video diolah dan ditransmisikan dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemanfaatannya, dimana pemanfaaan teknologi informasi yang semakin dibutuhkan dan diterapkan di segala bidang.pengembangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA KOMPRESI VIDEO BERBASIS FAST MODE DECISION ALGORITHM

PERANCANGAN MEDIA KOMPRESI VIDEO BERBASIS FAST MODE DECISION ALGORITHM PERANCANGAN MEDIA KOMPRESI VIDEO BERBASIS FAST MODE DECISION ALGORITHM Noor Arifin, Sri Heranurweni, Ari Endang Jayati Program Studi Teknik Elektro, Universitas Semarang. Jl. Soekarno Hatta, Semarang 50196,

Lebih terperinci

Perancangan Media Streaming Server pada Warung Internet Nano Menggunakan PLEX Streaming Server. Artikel Ilmiah

Perancangan Media Streaming Server pada Warung Internet Nano Menggunakan PLEX Streaming Server. Artikel Ilmiah Perancangan Media Streaming Server pada Warung Internet Nano Menggunakan PLEX Streaming Server Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti:

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 52 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Jaringan Perancangan jaringan untuk aplikasi video streaming dengan metode multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 1. 3 buah PC dan 1 buah

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Analisis Pengaruh Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Alfin Hikmaturokhman 1, Sri Maya Sari Nainggolan 1,, Eko Fajar Cahyadi 1 Program Studi S1 Teknik telekomunikasi 1 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom

Lebih terperinci

BAB IV. bandwidth yang terlalu besar dan bertujuan untuk memastikan bahwa delay yang

BAB IV. bandwidth yang terlalu besar dan bertujuan untuk memastikan bahwa delay yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisa dan perancangan, langkah selanjutnya adalah implementasi dan pengujian Implementasi yang merupakan penerapan perancangan perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Video Conference merupakan bentuk komunikasi menggunakan audio dan video yang dilakukan oleh beberapa orang pada tempat yang berbeda untuk tujuan meeting/conference.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Radio telah digunakan masyarakat sejak zaman orde

Lebih terperinci

VIDEO STREAMING DENGAN VIDEOLAN PROJECT

VIDEO STREAMING DENGAN VIDEOLAN PROJECT ISSN : 2085-6989 VIDEO STREAMING DENGAN VIDEOLAN PROJECT Oleh : Aprinal Adila.A, Yustini 1) Reza Guspian 2) 1) Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang 2) Alumni Teknik Elektro Politeknik

Lebih terperinci

Teknologi Streaming Streaming

Teknologi Streaming Streaming Teknologi Streaming Teknologi Streaming Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video atau audio yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada User Equipment (UE)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas proses pengujian terhadap sistem yang dilakukan pada jaringan Local Area Network (LAN) di laboratorium BS-10 Fakultas Teknik Elektro dan Komputer

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum Wr. Wb.

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada saya sebagai penulis sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN CODEC TERHADAP QUALITY OF SERVICE VOIP PADA JARINGAN UMTS

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN CODEC TERHADAP QUALITY OF SERVICE VOIP PADA JARINGAN UMTS ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN CODEC TERHADAP QUALITY OF SERVICE VOIP PADA JARINGAN UMTS Mahendra Adi Winatha 1, I G.A.K. Diafari Djuni H. 2, Pande Ketut Sudiarta 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.E-Learning 2.1.1. Definisi E-Learning E-Learning terdiri dari dua bagian, yaitu: a. e atau electronic yang berarti elektronika, dan b. learning yang berarti pembelajaran. Jadi,

Lebih terperinci