ANALISIS SISA MATERIAL KONSTRUKSI PADA PROYEK GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SISA MATERIAL KONSTRUKSI PADA PROYEK GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA"

Transkripsi

1 MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISIS SISA MATERIAL KONSTRUKSI PADA PROYEK GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA YUDIKA DWI PARINDRA NRP Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT. Ph.D M Arif Rohman, ST. MSc JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2 ANALISIS SISA MATERIAL KONSTRUKSI PADA PROYEK GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Nama Mahasiswa : Yudika Dwi Parindra NRP : Jurusan : Teknik Sipil, FTSP-ITS Dosen Pembimbing 1 : Ir. I Putu Artama Wiguna, MT. Ph.D Dosen Pembimbing II : M Arif Rohman, ST. MSc ABSTRAK Kerusakan material yang diakibatkan penumpukan material maka akan menyebabkan permasalahan tersendiri pada suatu proyek, karena diperlukan biaya tambahan untuk mengganti waste material tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukan identifikasi material berpotensi waste dan waste cost yang dihasilkan oleh material waste. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui material yang berpotensi menjadi waste material, mengetahui waste cost yang dihasilkan oleh material waste dan mengidentifikasi penyebab waste menggunakan fishbone diagram sehingga dapat disusun strategi untuk meminimalkan waste. Dari hasil Analisa Pareto maka material yang berpotensi menjadi waste dan memiliki waste cost terbesar yaitu : besi beton ulir D16mm yaitu sebesar Rp ,20 untuk gedung GKB dan besi beton ulir D16mm yaitu sebesar Rp ,87untuk gedung LAB. Faktor penyebab terjadinya pembesaran biaya pada material tersebut dikarenakan yaitu : Manajemen yang kurang pengawasan, Sumber daya manusia yang kurang terampil, Peralatan yang sudah tua, dan Keadaan lingkungan cuaca yang tidak menentu. Langkah-langkah Yang harus dilakukan untuk meminimalkan waste yaitu : Adanya tim QC (Quality Control) yang terkoordinasi dengan manajer proyek, Memperhatikan jarak penempatan material dengan lokasi pemasangan, Melakukan pengawasan pada saat pelaksanaan pengangkutan material, Melakukan perawatan secara berkala terhadap alat potong, dan Menciptakan kondisi yang aman dan tidak basah sehingga material tidak rusak akibat terkena cuaca terus menerus. Kata kunci : Fishbone, Gedung Universitas Trunojoyo, Pareto, Waste Material. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya untuk memenuhi standarisasi kurikulum program studi. Prasarana yang akan dikembangkan harus memiliki fasilitas yang mendukung seluruh mahasiswa guna untuk mengikuti pendidikan secara nyaman sehingga dibutuhkan prasarana gedung yang memadai. Adapun pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura tersebut meliputi 2 bangunan gedung fungsional yaitu Gedung Ruang Kuliah Bersama (GKB) dan Gedung Ruang Laboratorium (LAB) yang direncanakan terdiri dari masing-masing 3 lantai dengan pelaksanaan pekerjaan dibangun secara bersamaan di kawasan lahan Kampus Universitas Trunojoyo Bangkalan - Madura. 2

3 Luas areal proyek gedung yang terbatas dan kurang memadai menyebabkan kontraktor kesulitan dalam penyimpanan material yang akan dipakai, sehingga menyebabkan penumpukan material yang dapat menimbulkan kerusakan atau tidak dapat digunakan kembali, dan dapat mengganggu proses pelaksanaan pembangunan. Kerusakan material adalah salah satu penyebab terjadinya waste. Tugas Akhir ini mengambil proyek tersebut sebagai studi kasus untuk mengidentifikasi material yang berpotensi memberikan konstribusi terbesar waste (waste cost) yang terjadi pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Bangkalan - Madura. Waste material pada proyek ini belum teridentifikasi sehingga kontraktor tidak mengetahui berapa kerugian yang ditimbulkan oleh waste material yang terjadi di lokasi proyek. Kerugian yang berlebih dapat menyebabkan kurangnya pendapatan yang akan diterima oleh pihak kontraktor pelaksana. Oleh karena itu, sebaiknya pada setiap proyek berskala besar wajib memiliki Management Waste Plan (WMP). Sehingga dapat menekan angka kerugian yang disebabkan oleh adanya material waste. Salah satu langkah dalam Waste Management Plan (WMP) adalah dengan mengidentifikasi waste material yang ada di lokasi proyek. Berdasarkan permasalahan diatas maka sisa material merupakan salah satu masalah yang serius pada konstruksi bangunan. Usaha meminimalisasi sisa material konstruksi akan membantu kontraktor untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi dampak lingkungan. Salah satu langkah dalam Waste Management Plan (WMP) adalah mengidentifikasi material waste di lapangan, mengetahui kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya waste material, mengetahui biaya waste. Sehingga kegagalan menggunakan dan menjaga sistem manajemen yang sesuai untuk material konstruksi akan berakibat buruk bagi kemajuan dan segi finansial pelaksanaan pekerjaan. 1.2 Perumusan Masalah Dalam Tugas Akhir permasalahan yang ditinjau adalah : 1. Material apa saja yang berpotensi memberikan kontribusi terbesar terhadap volume cost, waste index, dan waste cost pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura? 2. Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan perbedaan terjadinya waste pada masingmasing gedung pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura? 3. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalkan waste pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Mengetahui material apa saja yang berpotensi memberikan kontribusi terbesar terhadap volume waste, waste index, dan waste cost pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura. 2. Mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya waste yang dihasilkan pada masing-masing gedung berdasarkan hasil analisa pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura. 3. Mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalkan waste pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura. 2

4 1.4 Batasan Masalah Dalam penelitian ini batasan masalah yang akan dijadikan kajian adalah sebagai berikut : 1. Waste yang diidentifikasi adalah jenis waste material konstruksi yang berasal dari material sisa hasil produk yang dipakai. 2. Material waste yang diidentifikasi hanya pada material trading yaitu material yang dibeli secara langsung dan dapat dipakai tanpa mencampur dengan material yang lain. 3. Penelitian dilakukan pada saat proyek mencapai 100%. BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Waste Material merupakan komponen yang penting dalam menentukan besarnya biaya suatu proyek, lebih dari separuh biaya proyek diserap oleh material yang digunakan (Nugraha, 1985). Pada tahap pelaksanaan konstruksi penggunaan material di lapangan sering terjadi sisa material yang cukup besar, sehingga upaya untuk meminimalisasi sisa material penting untuk diterapkan. Material yang digunakan dalam konstruksi dapat digolongkan dalam dua bagian besar (Gavilan, 1994), yaitu : 1. Consumable material, merupakan material konstruksi yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari struktur fisik bangunan, misalnya: semen, pasir, batu pecah, batu bata, baja tulangan, keramik, cat dan lain-lain. 2. Non-consumable material, merupakan material penunjang dalam proses konstruksi, dan bukan merupakan bagian dari fisik bangunan, biasanya material ini bisa dipakai ulang dan pada akhir proyek akan menjadi sisa material juga, misalnya: perancah, bekisting, dan dinding penahan sementara Waste Material Konstruksi Pada saat ini, jenis bahan yang dapat digunakan untuk bangunan sipil sangat beragam, dan semakin berkembang dari segi kualitas maupun estetika keindahannya. Peningkatan kualitas umumnya untuk mendapatkan bahan yang semakin kuat dengan daya tahan tinggi tetapi harganya tetap atau sering kali lebih murah. Sedang dari segi keindahannya berupa tersedianya berbagai macam bentuk dan varian bahan bangunan di pasaran. Construction waste dapat digolongkan kedalam dua kategori berdasarkan tipenya (Skoyles, 1987) yaitu : 1. Direct waste adalah sisa material yang timbul di proyek karena rusak, hilang dan tidak dapat digunakan lagi 2. Indirect waste adalah sisa material yang terjadi di proyek karena volume pemakaian volume melebihi volume yang direncanakan, sehingga tidak terjadi sisa material secara fisik di lapangan dan mempengaruhi biaya secara tersembunyi (hidden cost). 2.3 Identifikasi Material Waste Ada dua jenis utama dari material waste pada proyek konstruksi (skoyles, 1987) yaitu : 1. Waste dari pekerja struktur. Misalnya : reruntuhan beton, sisa besi tulangan, bekisting kayu, dll. 2. Waste dari pekerja finishing. Misalnya : material-material yang pecah atau rusak pada keramik, cat, dan material plesteran karena tenaga yang tidak hati-hati. 2.4 Identifikasi Sumber dan Penyebab Material Waste Material waste dapat terjadi pada beberapa proyek konstruksi tidak hanya disebabkan oleh aktifitas atau kegiatan konstruksi saja tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor eksternal seperti kerusakan atau kesalahan. Berikut ini sumber dan penyebab material waste (bossink 1996) yang ditunjukkan pada tabel 2.1 berikut : 3

5 Bekisting Acian 2.5 Volume Waste Waste Index Pada umumnya sudah disadari bahwa kontrol terhadap material dan menghindari waste merupakan sebagian masalah yang alamiah selama proses konstruksi berlangsung. Sebagian besar dari waste pada proyek konstruksi yang berperan penting adalah desain dan kegiatan operasional. Kuantitas dari waste diestimasi dari inspeksi pengamatan, rekaman pengukuran, dan rekaman muatan truk. Dengan rekaman muatan truk dapat dihitung waste index (Poon, 2003). Waste Index = Ketarangan : W Tabel 2.1 Jenis dan penyebab waterial waste Pekerjaan Pemasangan tulangan Pengecoran insitu Dinding bata Plesteran dinding Pemasangan keramik lantai dan dinding Material yang dibutuhkan Kayu Besi Beton Batu bata Beton Plester Keramik Penyebab material waste Salah potong Pembuatan bekisting Salah potong Kecetobohan Pekerja Sisa di truk Slump test sisa buangan sisa pemotongan kerusakan dalam penyimpanan salah penanganan kecerobohan pekerja kelebihan campuran kerusakan ketika pemasangan jatuh karena kecerobohan pekerja jatuh karena pempatan yang tidak sesuai kerusakan ketika pemasangan kelebihan campuran Rusak karena kecerobohan pekerja pada saat ke tempat penyimpanan rusak karena salah taruh rusak pada saat di bawa ke lokasi proyek salah potong salah pasang = Total waste keseluruhan dari proyek (m 3 ) = V x N V = Volume truk (m 3 ) N = Jumlah total banyak truk GFA = Luas area proyek (m 2 ) Penghitungan waste index ini bertujuan untuk membantu manajer proyek pada sebuah proyek konstruksi untuk mengantisipasi kuantitas dari waste yang mungkin dihasilkan dalam usaha meningkatkan kesadaran akan pentingnya managemen waste. Perhitungan waste index ini dapat digunakan untuk mengestimasi kuantitas dari waste yang bisa dinyatakan sebagai hasil dari proyek konstruksi Waste Level Waste level ini dihitung untuk mengetahui volume waste sari masingmasing item material yang di teliti. Wastage level ini dihitung menggunakan metode pendekatan dengan rumus umum : Waste level = Keterangan : Vol. waste = vol. material terpakai Vol. material terpasang Vol. kebutuhan material = vol. kebutuhan material yang ditinjau 2.6 Analisa Pareto Dalam Tugas Akhir ini untuk menentukan material yang akan di teliti digunakan Analisa Pareto. Definisi Analisa Pareto adalah suatu teknik statistik yang digunakan saat memutuskan pilihan apa yang harus diambil untuk mencapai hasil yang maksimal (wikipedia). Diberi nama Pareto karena metode ini digunakan pertama kali oleh Vilfredo Pareto di italia pada tahun Saat itu Pareto sebagai salah satu seseorang ahli melihat sebaran kekayaan penduduk milan dan menemukan bahwa 20 % dari total penduduk Milan mendapat 80 % kekayaan yang tersebar di kota Milan (POMS, The Encyclopedia of Operation Management Terms). 4

6 Analisis Pareto merupakan metode standart dalam pengendalian mutu untuk mendapatkan hasil maksimal atau memilih masalah-masalah utama dan lagi pula dianggap sehingga suatu pendekatan sederhana yang dapat dipahami oleh pekerja tidak terlalu tersisik, serta sebagai perangkat pemecahan dalam bidang yang cukup kompleks. Contoh perhitungan Analisa Pareto yaitu sebagai berikut, Sebuah proyek pembangunan rurmah tinggal dengan total nilai Rp ,00. Lalu dari BQ masing-masing item pekerjaan di buat prosentase komulatif pekerjaan. Setelah mengetahui kumulatif dari setiap pekerjaan, maka yang berikutnya perlu dicari adalah 80 % dari total harga, sehingga yang merupakan hasil dari Analisa Pareto yaitu seluruh item pekerjaan yang harganya telah melebihi atau sama dengan Rp , Fishbone Diagram Diagram tulang ikan (fishbone diagram). Atau sering juga disebut dengan cause effect diagram. Pertama kali di temukan oleh seorang ilmuwan jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran 1915 di Tikyo Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo. Sehingga sering juga disebut dengan diagram ishikawa. Di sebut fishbone karena betuknya yang seperti tulang ikan dimana ada kepala sebagai effect dan bagian tubuh ikan berupa rangka serta duri-durinyayang digambarkan sebagai penyebab (cause) suatu permasalahan yang timbul. Metode tersebut awalnya lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas. Yang menggunakan data verbal (non-numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga ditengarai sebagai orang pertama yang memperkenalkan 7 alat atau metode pengendalian kualitas (7 tools). Yakni fishbone diagram, control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, dan flowchart. Gambar 2.1 Contoh Fishbone Diagram Dengan menerapkan diagram fishbone ini dapat membantu kita untuk dapat menemukan akar penyebab terjadinya masalah khususnya di industri manufaktur dimana prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila masalah dan penyebab sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih mudah dilakukan. Melalui diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan penyebab dan mencari akar permasalahan sebenarnya. BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Metode perhitungan dalam penyusunan Tugas Akhir ini memerlukan tahapan penyelesaian yang cukup jelas dan berkesinambungan yang diuraikan dengan langkah langkah pekerjaan sebagai berikut: 1. Menghitung volume waste pada material yang diteliti.. 2. Mengidentifikasi material yang berbiaya tinggi dengan menggunakan Analisa Pareto.. 3. Menghitung waste index. 4. Menghitung wastage level. 5. Merangking material yang berpotensi waste berdasarkan waste level. 6. Menghitung waste cost. 7. Merangking material yang berpotensi waste berdasarkan waste cost. 8. Wawancara terhadap responden. 5

7 9. Penggambaran kostruksi Fishbone Diagram. 10. Mencari langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk meminimalkan material waste. 11. Setelah hasil perhitungan dari keseluruhan analisa pembahasan kemudian dilakukan pembentukan kesimpulan. Secara ringkas bagan alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut : Perumusan Masalah Tujuan Penulisan Study Literatur Data Proyek 1. RAB 2. BQ 3. Laporan Bulanan Pemilihan material yang k di li i Menghitung volume waste berdasarkan laporan bulanan dan As Built Drawing Identifikasi material yang berbiaya besar terhadap pembelian (Analisa Menghitung waste index berdasarkan frekuensi truk pembuangan dari luas k A A Menghitung waste level berdasarkan volume Menghitung waste cost berdasarkan waste Merangking material yang berpotensi waste berdasarkan waste cost terbesar Menentukan faktor faktor penyebab Menentukan langkah langkah untuk Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1 Flow Chart Tugas Akhir BAB IV ANALISA DATA Pembahasan pada bab ini akan dilakukan berdasarkan hasil wawancara dan pengumpulan data-data yang diperlukan guna mengidentifikasi material waste pada proyek studi kasus. Identifikasi yang dilakukan meliputi pemilihan material yang akan diteliti dengan Analisa Pareto, perhitungan volume waste berdasarkan waste index dan perhitungan volume waste berdasarkan wastage level, kemudian mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalkan waste pada proyek studi kasus. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan wawancara dengan responden lalu dianalisis dengan menggunakan fishbone diagram. 4.1 Gambaran Umum Penelitian Lokasi Proyek Pembangunan Gedung Ruang Kuliah Bersama (GKB) dan Gedung Laboratorium (LAB) berada di kawasan lahan Kampus Universitas Trunojoyo - Madura. 6

8 Pekerjaan pembangunan dilaksanakan oleh PT. Duta Graha Indah, Tbk. sebagai kontraktor pelaksana. Sedangkan pekerjaan perencanaan oleh PT. Wekateks Consultant dan pengawasan dilakukan oleh PT. Waicitrya Kumara. Kontrak pekerjaan secara lumpsum unit price sebesar Rp ,- (termasuk ppn) Data Administrasi Proyek Adapun data-data spesifikasi dari Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura adalah sebagai berikut : a. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura b. Lokasi Proyek : Bangkalan Madura c. Luas Bangunan : Gedung GKB m2 Gedung LAB m2 d. Luas Tanah : 8,9 Ha e. Jenis Bangunan : Bangunan Bertingkat 3 lantai f. Konsultan Perencana : PT. Wekateks Consultant g. Konsultan Pengawas : PT. Waicitrya Kumara h. Kontraktor Pelaksana : PT. Duta Graha Indah, Tbk. i. Waktu Pelaksanaan : 19 Agustus 2010 s/d 11 Desember 2010 j. Sumber Dana : APBNP Identifikasi Material Yang Berbiaya Besar dan Berpotensi Menimbulkan Waste Identifikasi Material Identifikasi material ini bertujuan untuk mengetahui material yang berpotensi menjadi waste dan untuk menentukan material yang akan diteliti pada Tugas Akhir ini. Material yang berpotensi menjadi waste diberi batasan kembali yaitu merupakan material trading, yaitu material yang dibeli kemudian dapat langsung dipakai tanpa harus mencampur dengan material lain. Dalam melakukan identifikasi material, material yang berasal dari berbagai macam pekerjaan terlebih dahulu di kelompokkan menjadi satu sesuai jenisnya sehingga diperoleh harga total dari tiap-tiap jenis material. Setelah material terkelompokkan menjadi satu lalu dipilih material yang merupakan material trading. Sehingga material yang bukan termasuk trading tidak termasuk material yang akan dianalisa menggunakan Analisa Pareto. Setelah material trading sudah terpilih, maka setiap volume dari material tersebut dikalikan dengan koefisien tiap pekerjaan dan harga satuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui total harga dari setiap marerial trading tersebut. Langkah selanjutnya yaitu melakukan Analisa Pareto untuk memilih material yang akan diteliti, yaitu material yang termasuk pekerjaan yang berbiaya besar. Hasil Analisa Pareto dapat dilihat pada tabel 4.1 untuk bangunan gedung GKB dan tabel 4.2 untuk bangunan gedung fungsional LAB : Tabel 4.1 Identifikasi Material Trading GD Ruang Kulih Bersama NO MATERIAL VOL TOTAL HARGA TOTAL HARGA KOMULATIF HARGA % BIAYA KOM % KOM % = (3 x 4) 6 7 = ( 5/sum 5) Besi Begel Polos Ø ,97 Rp ,00 Rp ,50 Rp ,50 25,72 25,72 5,88 2 Besi Beton Ulir D ,52 Rp ,00 Rp ,51 Rp ,00 22,47 48,19 11,76 3 Keramik 40 x ,63 Rp ,00 Rp ,50 Rp ,50 15,19 63,38 17,65 4 Besi Beton Ulir D ,09 Rp ,00 Rp ,47 Rp ,97 7,65 71,03 23,53 5 Bata merah uk.23x10,5x4, ,50 Rp 640,00 Rp ,00 Rp ,97 7,51 78,55 29,41 6 Besi Beton Polos Ø ,69 Rp ,00 Rp ,60 Rp ,58 6,74 85,29 35,29 7 Keramik 30 x ,65 Rp ,00 Rp ,40 Rp ,98 3,20 88,50 41,18 8 Plafond Gypsum t. 9 mm 792,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,98 2,77 91,27 47,06 9 Besi Beton Polos Ø ,21 Rp ,00 Rp ,56 Rp ,53 2,42 93,69 52,94 10 List Plafon Gypsum profil 5/ ,29 Rp ,00 Rp ,40 Rp ,93 1,35 95,04 58,82 11 Kramik 20 x 25 (dinding) 564,38 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,93 1,31 96,35 64,71 12 Plafond Tritisan kalsiboard 4.5 mm 264,96 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,93 1,13 97,49 70,59 13 Plafond Balkon Kalsiboard 4.5 mm 206,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,93 0,88 98,37 76,47 14 Besi Beton Ulir D ,94 Rp ,00 Rp ,85 Rp ,78 0,81 99,17 82,35 15 Plafond Toilet kalsiboard 4.5 mm 86,17 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,78 0,37 99,54 88,24 16 Kramik 20 x ,82 Rp ,00 Rp ,04 Rp ,82 0,27 99,81 94,12 17 Plafond Toilet kalsiboard 6 mm 44,21 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,82 0,19 100,00 100,00 TOTAL HARGA Rp ,82 100,00 (Sumber : Hasil Olahan Data) 7

9 Tabel 4.2 Identifikasi Material Trading GD Laboratorium NO MATERIAL VOL TOTAL HARGA TOTAL HARGA KOMULATIF HARGA % BIAYA KOM % KOM % = (3 x 4) 6 7 = ( 5/sum 5) Besi Beton Ulir D ,97 Rp ,00 Rp ,08 Rp ,08 21,84 21,84 5,56 2 Besi Beton Ulir D ,15 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,08 19,04 40,88 11,11 3 Besi Begel Polos Ø ,60 Rp ,00 Rp ,71 Rp ,79 16,17 57,05 16,67 4 Besi Beton Polos Ø ,54 Rp ,00 Rp ,18 Rp ,97 12,38 69,42 22,22 5 Keramik 40 x ,79 Rp ,00 Rp ,39 Rp ,36 11,44 80,87 27,78 6 Bata merah uk.23x10,5x4, ,98 Rp 640,00 Rp ,56 Rp ,92 5,93 86,80 33,33 7 Besi Beton Ulir D ,83 Rp ,00 Rp ,80 Rp ,72 4,57 91,37 38,89 8 Plafond Selasar kalsiboard 4.5 mm 345,58 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,72 1,62 92,99 44,44 9 Plafond Gypsum t. 9 mm 306,10 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,72 1,17 94,16 50,00 10 Besi Beton Polos Ø ,94 Rp ,00 Rp ,54 Rp ,27 1,03 95,19 55,56 11 Plafond Balkon Kalsiboard 4.5 mm 207,81 Rp ,00 Rp ,70 Rp ,97 0,97 96,16 61,11 12 Besi Beton Ulir D ,94 Rp ,00 Rp ,85 Rp ,81 0,88 97,04 66,67 13 Kramik 20 x 25 (dinding) 307,94 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,82 0,78 97,83 72,22 14 Keramik 30 x ,09 Rp ,00 Rp ,21 Rp ,03 0,73 98,56 77,78 15 List Plafon Gypsum profil 5/6 832,69 Rp ,00 Rp ,40 Rp ,43 0,60 99,16 83,33 16 Plafond Toilet kalsiboard 4.5 mm 76,80 Rp ,00 Rp ,32 Rp ,75 0,36 99,52 88,89 17 Plafond Tritisan kalsiboard 4.5 mm 58,24 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,75 0,27 99,79 94,44 18 Kramik 20 x 20 98,05 Rp ,00 Rp ,18 Rp ,92 0,21 100,00 100,00 TOTAL HARGA Rp ,92 100,00 (Sumber : Hasil Olahan Data) 4.3 Wastage Level Wastage level ini dihitung untuk mengetahui volume waste dari masingmasing material yang sudah ditentukan melalui Analisa Pareto. Tabel 4.3 Rekapitulasi Wastege Level Gedung GKB NO KETERANGAN AS BUILD DRAWING MATERIAL DATANG VOLUME WASTE WASTE LEVEL =(4-3) 6 = (5/3)*100% 1 Besi Beton Ulir D ,3 Kg ,0 Kg 3.708,7 Kg 8,95 2 Besi Begel Polos Ø ,2 Kg ,0 Kg 2.429,8 Kg 4,95 3 Besi Beton Ulir D ,3 Kg ,0 Kg 472,7 Kg 3,41 4 Keramik 40 x ,0 m ,5 m2 88,5 m2 2,83 5 Bata Merah ,5 bh ,0 bh 4.673,5 bh (Sumber : Hasil Olahan Data) 1,68 Tabel 4.4 Rekapitulasi Wastege Level Gedung LAB c KETERANGAN AS BUILD DRAWING MATERIAL DATANG VOLUME WASTE WASTE LEVEL =(4-3) 6 = (5/3)*100% 1 Besi Beton Ulir D ,8 Kg ,0 Kg 2.890,2 Kg 7,63 2 Besi Begel Polos Ø ,5 Kg ,0 Kg 2.394,5 Kg 4,98 3 Besi Beton Polos Ø ,1 Kg ,0 Kg 392,9 Kg 2,01 4 Besi Beton Ulir D ,6 Kg ,0 Kg 503,4 Kg (Sumber : Hasil Olahan Data) 1,01 Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa material yang memiliki persentase wastage level terbesar adalah besi beton ulir D16 mm dan material yang memiliki persentase wastage level terkecil adalah keramik 40x40. Sedankan pada tabel 4.4 untuk rekapitulasi wastage level gedung GKB adalah besi beton ulir D16 mm dan material yang memiliki persentase wastage level terkecil adalah besi beton ulir D22mm. 4.4 Waste Index Nilai waste index dapat diperoleh dari data pengamatan dan wawancara terhadap pengawas dan pelaksana di lapangan. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa di Proyek Gedung GKB ini untuk membuang waste yang dihasilkan di lokasi proyek menggunakan truk yang berukuran 5,0 m 3 yang pembuangannya dilakukan secara rutin 3 rate dalam seminggu. Sehingga dari informasi di atas dilakukan perhitungan pendekatan : Wproyek WasteIndex = GFA 1. Gedung Ruang Kuliah Bersama (GKB) 5,0m3 (3 4 4) WasteIndex = 1024m2 240m3 WasteIndex = 1024m2 WasteIndex = 0, Gedung Laboratorium (LAB) 8

10 NO KETERANGAN 5,0m3 (3 4 4) WasteIndex = 1155m2 240m3 WasteIndex = 1155m2 WasteIndex = 0,207 Nilai waste dapat diartikan bahwa dalam tiap m 2 terjadi waste sebesar 0,234 untuk gedung GKB dan waste sebesar 0,207 untuk gedung LAB, namun di atas tidak dapat menyimpulkan apakah manajemen waste di proyek tersebut sudah baik atau belum sehingga untuk menyatakan batasan waste index yang baik atau tidak baik, harus dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai waste index proyek-proyek di wilayah ini. Kemudian angka waste index dapat dibandingkan pada setiap proyek untuk mengetahui proyek mana yang lebih baik dalam mengelola waste. 4.5 Waste Cost Perhitungan biaya waste pada Tugas Akhir ini tidak dilakukan sampai menghasilkan true cost waste, tetapi hanya untuk mengetahui kerugian dari biaya pembelian saja. Karena untuk mendapatkan true cost waste sangat sulit mengingat penerapan Management Waste Plan belum terlaksana dengan sempurna. Sehingga untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat sangat sulit. Tabel 4.8 Rangking Waste Cost Gedung LAB VOLUME MATERIAL (TERPASANG) VOLUME MATERIAL (TERPAKAI) VOLUME WASTE WASTE LEVEL HARGA SATUAN JUMLAH HARGA BOBOT PEKERJAAN WASTE COST Tabel 4.8 Rangking Waste Cost Gedung LAB NO KETERANGAN VOLUME MATERIAL (TERPASANG) VOLUME MATERIAL (TERPAKAI) VOLUME WASTE WASTE LEVEL HARGA SATUAN JUMLAH HARGA BOBOT PEKERJAAN WASTE COST = (4-3) 6 = (5/3)x100% 7 8 = (7 x 4) Besi Beton Ulir D , , ,17 7,633 Rp ,00 Rp ,00 0,038 Rp ,87 2 Besi Begel Polos Ø , , ,49 4,978 Rp ,00 Rp ,00 0,048 Rp ,15 3 Besi Beton Ulir D , ,00 503,41 1,012 Rp ,00 Rp ,00 0,047 Rp ,65 4 Besi Beton Polos Ø , ,00 392,85 2,006 Rp ,00 Rp ,00 0,019 Rp ,89 Total Waste Cost Rp ,56 % Terhadap Nilai Kontrak 0,84 (Sumber : Hasil Olahan Data) Dari tabel 4.8 dapat terlihat bahwa material yang memiliki waste cost terbesar adalah besi beton ulir D16 mm dengan total waste cost sebesar Rp ,87. Sedangkan pada tabel 4.3 yang menunjukkan ranking dari persentase wastage level yang terbesar adalah material besi beton ulir D16 mm sebesar 7,63 %. Namun untuk material yang memiliki waste cost terbesar ketiga yaitu adalah besi beton polos Ø10 mm dengan angka waste level 2,01 %. Dengan demikian membuktikan bahwa material dengan persentase wastage level yang besar tidak harus memiliki waste cost yang besar juga. Namun hal itu dapat berbanding lurus dengan bobot pekerjaan dan nilai dari wastege level material itu sendiri, sehingga jika material itu memiliki bobot pekerjaan dan wastage level yang besar maka nilai dari waste cost akan besar pula = (4-3) 6 = (5/3)x100% 7 8 = (7 x 4) Besi Beton Ulir D ,3 Kg ,0 Kg 3.708,7 Kg 8,953 Rp ,00 Rp ,00 0,042 Rp ,20 2 Besi Begel Polos Ø ,2 Kg ,0 Kg 2.429,8 Kg 4,949 Rp ,00 Rp ,00 0,049 Rp ,01 3 Keramik 40 x ,0 m ,5 m2 88,5 m2 2,833 Rp ,00 Rp ,00 0,019 Rp ,72 4 Besi Beton Ulir D ,3 Kg ,0 Kg 472,7 Kg 3,410 Rp ,00 Rp ,00 0,013 Rp ,36 5 Bata Merah ,5 bh ,0 bh 4.673,5 bh 1,682 Rp 640,00 Rp ,00 0,014 Rp ,56 Total Waste Cost Rp ,85 % Terhadap Nilai Kontrak 0,74 (Sumber : Hasil Olahan Data) 4.6 Menentukan Fakor Penyebab Terjadinya Waste Dalam Tugas Akhir ini penentuan faktor-faktor penyebab terjadinya waste akan dianalisa menggunakan fishbone diagram sehingga dapat diketahui akar permasalahan yang menjadikan material waste. Faktor-faktor yang berpengaruh menyebabkan waste material antara lain : 9

11 A. Besi Beton : a. Tidak melakukan tahap persiapan pelaksanaan pekerjaan. b. Kurangnya pengawasan saat pemotongan besi. c. Material terlalu cepat datang. d. Kondisi penerimaan. a. Kesalahan pemotongan. b. Pengetahuan yang kurang 3. Peralatan : a. Alat sudah tua. b. Pemeliharaan kurang. 4. Lingkungan : a. Cuaca. B. Keramik : a. Jarak penempatan material yang terlalu jauh. b. Kurangnya pengawasan pada saat pelaksanaan. c. Kondisi penerimaan. a. Pengalaman. b. Pengetahuan yang kurang. C. Batu bata : a. Jarak penempatan material b. Kurangnya pengawasan c. Kondisi penerimaan a. Pengalaman b. Pengetahuan yang kurang 3. Lingkungan : a. Cuaca Analisa Penyebab dengan Fishbone Diagram Dari faktor-faktor di atas maka akan dibuat Fishbone Diagram berdasarkan jenis materialnya lalu faktor-faktor tersebut dapat di golongkan kembali menjadi akar-akar permasalahan. A. Besi beton : a) Tidak melakukan tahap persiapan b) Kurang pangawasan saat pemotongan besi c) Material terlalu cepat datang d) Kondisi penerimaan e) Kesalahan pemotongan f) Pengetahuan kurang 3. Peralatan : g) Alat sudah tua h) Pemeliharaan kurang 4. Lingkungan : i) Cuaca Manajem a c g b Lingkun Gambar 4.1 Fishbone diagram besi beton B. Keramik : a) Jarak penempatan material yang terlalu jauh b) Kurangnya pengawasan pada saat pelaksanaan c) Kondisi penerimaan d) Pengalaman e) Pengetahuan yang kurang 3. Lingkungan : f) Alat sudah tua g) Pemeliharaan kurang Manajem a c Peralatan f Peralatan b Gambar 4.2 Fishbone diagram keramik d h e d Manusia Manusia g i f e 10

12 C. Batu bata : a) Jarak penempatan material yang terlalu jauh b) Kurangnya pengawasan pada saat pelaksanaan c) Kondisi penerimaan d) Pengalaman e) Pengetahuan yang kurang 3. Lingkungan : f) Cuaca Manajeme a c f Lingkunga b Manusia Gambar 4.4 Fishbone diagram batu bata Dari pemetaan faktor-faktor penyebab waste di atas maka dapat dilihat bahwa faktor yang terjadi tidaklah terlalu komplek sehingga pada pembahasan Tugas Akhir ini tidak dicari faktor yang paling dominan, sehingga dalam menentukan langkah-langkah akan dibahas secara menyeluruh. 4.7 Mengetahui langkah-langkah meminimalisasi waste. Dalam Tugas Akhir ini untuk mengetahui langkah-langkah dalam mengatasi waste dilakukan tanya jawab dengan pelaku proyek, dalam hal ini pelaku proyek yang dimaksud yaitu Site Manager Proyek, Pelaksana Lapangan, dan Pengawas Proyek. Langkah-langkah yang dihasilkan yaitu bersifat opini pelaku proyek yang berasal dari pengalaman-pengalaman dilapangan dan pengalaman khususnya dari pelaksanaan pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura. d e Langkah-langkah meminimalisasi waste berdasarkan materialnya: A. Besi beton : a. Adanya tim QC (Quality Control). b. Melakukan tahap persiapan pelaksanaan. Melakukan pengawasan dan pembimbingan kepada pekerja. 3. Peralatan : Melakukan perawatan secara berkala terhadap alat potong. 4. Lingkungan : Menciptakan kondisi yang tenang dan tidak basah sehingga besi tidak korosi. B. Keramik : a. Adanya tim QC (Quality Control) b. Memperhatikan waktu pemesanan. c. Memperhatikan jarak penempatan material. d. Menciptakan kondisi yang aman. Melakukan pengawasan dan pembimbingan kepada pekerja. 3. Peralatan : Melakukan perawatan secara berkala terhadap alat potong. C. Batu bata : a. Adanya tim QC (Quality Control) b. Memperhatikan waktu pemesanan c. Memperhatikan jarak penempatan Melakukan pengawasan dan pembimbingan kepada pekerja 3. Lingkungan : Menciptakan kondisi yang aman dan tidak basah sehingga bata 11

13 tidak rusak akibat terkena cuaca terus menerus. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan evaluasi terhadap sisa material pada Proyek Gedung Universitas Trunojoyo Madura, maka kesimpulan yang diperoleh yaitu : 1. Berdasarkan hasil Analisa Pareto maka material pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura yang berpotensi memberikan kontribusi terbesar terhadap waste cost yaitu : a. Besi beton ulir D 16 mm dengan waste cost sebesar = Rp ,20 b. Besi beton polos Ø 8 mm dengan waste cost sebesar = Rp ,01 c. Keramik 40 x 40 dengan waste cost sebesar = Rp ,72 d. Besi beton ulir D 22 mm dengan waste cost sebesar = Rp ,65 e. Bata merah dengan waste cost sebesar = Rp ,56 Sedangkan nilai waste index pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura yaitu sebesar 0, Faktor-faktor yang berpengaruh menyebabkan waste material pada masing-masing bangunan gedung antara lain : a. Besi beton Tidak melakukan tahap persiapan. kesalahan pemotongan, pengetahuan kurang. 3. Peralatan : alat sudah tua. 4. Lingkungan : cuaca. b. Keramik jarak penempatan material yang terlalu jauh. pengetahuan yang kurang, kesalahan pemotongan 3. Peralatan : Alat sudah tua c. Batu Bata jarak penempatan material yang terlalu jauh. pengalaman dan pengetahuan yang kurang 3. Lingkungan : Cuaca 3. Langkah-langkah meminimalisi waste berdasarkan materialnya : a. Besi beton Adanya tim QC (Quality Control). Melakukan pengawasan dan pembimbingan kepada pekerja. 3. Peralatan : Melakukan perawatan secara berkala terhadap alat potong atau alat ukur. 4. Lingkungan : Menciptakan kondisi yang tenang dan tidak basah. b. Keramik Adanya tim QC (Quality Control). Melakukan pengawasan dan pembimbingan kepada pekerja. 3. Peralatan : Melakukan perawatan secara berkala terhadap alat potong atau alat ukur. c. Batu Bata Adanya tim QC (Quality Control). Melakukan pengawasan dan pembimbingan kepada pekerja. 3. Lingkungan : Menciptakan kondisi yang aman dan teratur. 5.1 Saran Saran dalam pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu : 1. Waste yang dihitung hanyalah waste material yang berasal dari proyek konstruksi, namun dalam pelaksanaannya waste meliputi 12

14 berbagai macam hal yaitu contohnya waste dari segi waktu, waste dari tenaga dan lain sebagainya. 2. Untuk perhitungan waste index hanya terbatas pada penyampaian seberapa besar waste index dalam Proyek Pembangunan Gedung Universitas Trunojoyo Madura, sehingga belum dapat menerangkan apakah proyek tersebut telah menangangani waste dengan benar. DAFTAR PUSTAKA 1. Bossink, B. A. G, dan H. J. H. Brouwers, Construction Waste : Quantification And Source Evaluation. 2. Franklin, C, T, Suoibekmen, L, C.T, De Cesare, dan Issato E. L Characterization of building Related Construction as Demolition Debris in USA. 3. Haposan, Jermias Identifikasi Material Waste Pada Proyek Ruko Sandiego Pakuwon City Surabaya 4. Intan, S Analisa dan Evaluasi Sisa Matrial Konstruksi. 5. Pon, C. S., Yu, A. T. W, Wong, S.W., Cheung, Esther Management of Construction Waste in Public Housting Projects in Hongkong. Environtmental Protection Agency. 6. Skoyles, E. R. Skoyles, J. R., Waste Prevention on Site. The Mitchell Publising Company Limited, London,

ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K)

ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K) ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K) Farida Rahmawati 1 dan Diana Wahyu Hayati 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Institut

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MATERIAL WASTE PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Ruko San Diego Pakuwon City Surabaya)

IDENTIFIKASI MATERIAL WASTE PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Ruko San Diego Pakuwon City Surabaya) IDENTIFIKASI MATERIAL WASTE PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Ruko San Diego Pakuwon City Surabaya) Putu Artama Wiguna, Farida Rahmawati, dan Jermias Haposan Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda berwujud yang tidak berbahaya, yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda yang tidak berbahaya berwujud yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran dan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS OPTIMASI PEMBESIAN BORED PILE. Material merupakan komponen yang penting dalam menentukan

BAB VII TINJAUAN KHUSUS OPTIMASI PEMBESIAN BORED PILE. Material merupakan komponen yang penting dalam menentukan BAB VII TINJAUAN KHUSUS OPTIMASI PEMBESIAN BORED PILE 7.1 Material Konstruksi Material merupakan komponen yang penting dalam menentukan besarnya biaya suatu proyek, lebih dari separuh biaya proyek diserap

Lebih terperinci

BAB VII OPTIMASI PEMBESIAN BORED PILE 7.1. Material Konstruksi Material merupakan komponen yang penting dalam menentukan besarnya biaya suatu proyek, lebih dari separuh biaya proyek diserap oleh material

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) O le h : Arfat Abdul Kharis 3106.100.636 D osen Pem bim bing : YusroniaEka

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan

Lebih terperinci

Bab II STUDI PUSTAKA. Menurut Galvilan dan Bernold (Galvilan et al., 1994) penggunaan material dalam

Bab II STUDI PUSTAKA. Menurut Galvilan dan Bernold (Galvilan et al., 1994) penggunaan material dalam Bab II STUDI PUSTAKA 2.1 Sisa Material Konstruksi Menurut Galvilan dan Bernold (Galvilan et al., 1994) penggunaan material dalam proses konstruksi digolongkan dalam dua bagian besar yaitu : 1. Consumable

Lebih terperinci

BAB V Hasil Pembahasan Kontraktor

BAB V Hasil Pembahasan Kontraktor BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Hasil Pembahasan Kontraktor Berdasarkan hasil pembahasan tentang sisa material pada 4 proyek gedung di Kota Padang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Limbah Proyek Konstruksi Dalam jurnal Manajemen Limbah dalam Proyek Konstruksi (Ervianto, 2013), disebutkan bahwa limbah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS PENANGANAN MATERIAL WASTE PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISIS PENANGANAN MATERIAL WASTE PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA ANALISIS PENANGANAN MATERIAL WASTE PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA I Putu Artama Wiguna 1, Henni iriana 2 1 Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Email : artama@ce.its.ac.id

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TERJADINYNA MATERIAL SISA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR ROSDA DAMERIA TINDAON NIM :

FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TERJADINYNA MATERIAL SISA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR ROSDA DAMERIA TINDAON NIM : FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TERJADINYNA MATERIAL SISA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Sarjana Sains Terapan Oleh: ROSDA DAMERIA TINDAON

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Limbah Ervianto (2012) menjelaskan bahwa limbah dihasilkan dari berbagai aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dan salah satunya dihasilkan pada

Lebih terperinci

Jln Ir Sutami 36 A, Surakarta ) 2) 3)

Jln Ir Sutami 36 A, Surakarta ) 2) 3) ANALISIS DAN IDENTIFIKASI SISA MATERIAL KONTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN RUMAH DINAS KELURAHAN GILINGAN (STUDI KASUS GEDUNG KELURAHAN DAN RUMAH DINAS KELURAHAN GILINGAN) Widi Hartono 1), Sugiyarto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Bangunan Atas Struktur atas adalah bagian dari struktur yang berfungsi menerima kombinasi pembebanan, yaitu beban mati, beban hidup, beban angin, beban gempa, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Material Material merupakan sumber daya utama dalam pelaksanan suatu proyek. Pengadaan dan pengalokasian material harus disesuaikan sesuaikan dengan jadwal yang telah

Lebih terperinci

ANALISIS SISA MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAWASAN MARVELL CITY

ANALISIS SISA MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAWASAN MARVELL CITY TUGAS AKHIR RC14-15 01 ANALISIS SISA MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAWASAN MARVELL CITY GIUSTI AJI WALUYO NRP 3114106039 Dosen Pembimbing Tri Joko Wahyu Adi, ST., MT.,Ph.D JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL (Studi Kasus : Proyek Apartemen GCC Tower B Jl. Gajah Mada Jakarta Barat) Heny Purwanti ABSTRAK Dalam merencanakan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a di bumi yang dipindahkan, diolah ke suatu tempat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a di bumi yang dipindahkan, diolah ke suatu tempat untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sisa Material Konstruksi Sisa material dapat diartikan sebagai segala jenis material yang berasal dari bagian alam a di bumi yang dipindahkan, diolah ke suatu tempat untuk kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka akan memuat teori dan hasil penelitian penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka akan memuat teori dan hasil penelitian penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Tinjauan pustaka akan memuat teori dan hasil penelitian penelitian terdahulu yang telah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan proses untuk dapat melakukan penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer yaitu

Lebih terperinci

STUDI SISA MATERIAL PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN

STUDI SISA MATERIAL PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI SISA MATERIAL PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN Eko Setyanto 1, Peter F. Kaming 2, dan Maria Dwi Ferdiana 3 1 Program Studi

Lebih terperinci

ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS

ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR JASA ASURANSI INDONESIA DI PEMATANG SIANTAR) ANALYSIS OF MATERIAL WASTE BY USING FAULT

Lebih terperinci

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu

Lebih terperinci

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING : PERENCANAAN PROGRAM PENGENDALIAN WAKTU, BIAYA, MUTU DAN CONSTRUCTION SAFETY PADA PEMBANGUNAN PROYEK THE MILLENIUM BUILDING SD MUHAMMADIYAH 4 PUCANG SURABAYA DISUSUN OLEH : STEFANUS HENDY L. 3108.030.031

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB SISA MATERIAL KONSTRUKSI

ANALISA PENYEBAB SISA MATERIAL KONSTRUKSI ANALISA PENYEBAB SISA MATERIAL KONSTRUKSI Yutrianthie NRP : 9921016 Pembimbing : Ir. V. HARTANTO M.Sc. JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Biaya material

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE PARETO DAN FISHBONE DIAGRAM

ANALISIS DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE PARETO DAN FISHBONE DIAGRAM ANALISIS DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE PARETO DAN FISHBONE DIAGRAM (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM MALANG) NASKAH PUBLIKASI TEKNIK

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA Alfonsus Dwiputra W. 1, Yulius Candi 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Proses pembangunan perumahan sebagai

Lebih terperinci

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

PR 1 MANAJEMEN PROYEK PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29 BAB III PENDEKATAN METODE 3.1 PENDAHULUAN Metodologi adalah tatacara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR Di Susun Oleh : DZUL FIKRI RASYIDI 3111.040.625 Dosen Pembimbing Ir. Sulchan Arifin, M. Eng PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA SISA MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS WILMAR BUSINESS INSTITUTE MEDAN

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA SISA MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS WILMAR BUSINESS INSTITUTE MEDAN ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA SISA MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS WILMAR BUSINESS INSTITUTE MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Data

BAB IV Analisis Data BAB IV Analisis Data IV.1. Studi Kasus Studi kasus penelitian ini dilakukan pada proyek pengembangan perumahan kelas menengah di wilayah Bandung. Pemilihan perumahan kelas menengah didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT.,

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( ) ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE APMM (ACCIDENT POTENTIAL MEASUREMENT METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN DORMITORY 5 LANTAI AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN DAN PENERBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu parameter yang digunakan dalam upaya melaksanakan sebuah proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah satu komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

KAJIAN HUBUNGAN WASTE MATERIAL KONSTRUKSI DAN ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI. Yunita A. Messah *) ABSTRAK

KAJIAN HUBUNGAN WASTE MATERIAL KONSTRUKSI DAN ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI. Yunita A. Messah *) ABSTRAK KAJIAN HUBUNGAN WASTE MATERIAL KONSTRUKSI DAN ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI Yunita A. Messah *) ABSTRAK Material merupakan salah satu komponen penting yang harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Rekayasa Nilai, Biaya, Alternatif

Kata Kunci: Rekayasa Nilai, Biaya, Alternatif PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA PAREPARE M Asad Abdurahman, A Subhan Mustari, Ferdiansyah I Halim Abstrak Penelitian ini mencoba untuk menganalisis bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN MENARA ASTRA PROJECT (METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN MENARA ASTRA PROJECT (METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS) LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN MENARA ASTRA PROJECT (METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS) Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : WAHYUDIN

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing: Ir.putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Yusronia Eka Putri, ST. MT Oleh: Ali Musa Arrasyid Hasibuan

Dosen Pembimbing: Ir.putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Yusronia Eka Putri, ST. MT Oleh: Ali Musa Arrasyid Hasibuan PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANK JATIM KEDIRI Dosen Pembimbing: Ir.putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Yusronia Eka Putri, ST. MT Oleh: Ali Musa Arrasyid Hasibuan LATAR BELAKANG o Pembangunan

Lebih terperinci

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING PENTHOUSE APARTEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN LA MAISON PADA LANTAI 28 DAN 29 BARITO DI JAKARTA SELATAN NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : 24312983 DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI,

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN. Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah

MATA PELAJARAN. Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian : Teknik Konstruksi dan Properti Kompetensi Keahlian : Bisnis Konstruksi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-131

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-131 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (04) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) D-3 Analisis Tata Letak Fasilitas Proyek Menggunakan Activity Relationship Chart dan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Daniel Tri Effendi, Tri

Lebih terperinci

PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI Cristian Halim 1, Maximillian M. S. D. 2, Budiman Proboyo 3, dan Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Biaya merupakan salah

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (Juli, 2014) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (Juli, 2014) ISSN: ( Print) JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (Juli, 04) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Analisis Tata Letak Fasilitas Proyek Menggunakan Activity Relationship Chart dan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 ABSTRAK: Pekerja adalah salah satu faktor penting dalam suatu proyek konstruksi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI DALAM UPAYA MEMENUHI BANGUNAN BERKELANJUTAN

IDENTIFIKASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI DALAM UPAYA MEMENUHI BANGUNAN BERKELANJUTAN IDENTIFIKASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI DALAM UPAYA MEMENUHI BANGUNAN BERKELANJUTAN (Construction Waste Identification For Complying Sustainable Building) Y.P Devia, S.E Unas, R.W Safrianto, W. Nariswari

Lebih terperinci

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI Jeremy August Tambayong 1, Budiman Proboyo 2, dan Indriani Santoso 3 ABSTRAK : Proses konstruksi sangat bergantung

Lebih terperinci

KAJIAN PENGELOLAAN CONSTRUCTION WASTE DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

KAJIAN PENGELOLAAN CONSTRUCTION WASTE DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG KAJIAN PENGELOLAAN CONSTRUCTION WASTE DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Nuris Wahyudi Magister Teknik Sipil, Konsentrasi Manajemen Proyek Konsruksi Universitas Katolik Parahyangan Bandung Jl. Merdeka No.

Lebih terperinci

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO Kukuh Rahardjo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: kukuhrah@gmail.com

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN BEKISTING METODE SEMI SISTEM BERDASARKAN STRATEGI ROTASI PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( STUDI KASUS:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib khususnya di Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib khususnya di Jurusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib khususnya di Jurusan Teknik Sipil Universitas Mercu Buana. Selain untuk memenuhi kegiatan akademik,

Lebih terperinci

ANALISA DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI: SUMBER PENYEBAB, KUANTITAS, DAN BIAYA

ANALISA DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI: SUMBER PENYEBAB, KUANTITAS, DAN BIAYA Civil Engineering Dimension, Vol. 7, No., 6 4, March ISSN 4-9 ANALISA DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI: SUMBER PENYEBAB, KUANTITAS, DAN BIAYA Suryanto Intan Dosen, Fakultas Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA Pramono Setiabudi Prabowo 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Magister Teknik

Lebih terperinci

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

ARDYCHA PRAYUDHA NRP TUGAS AKHIR ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PERKERASAAN RIGID PAVEMENT TOL SURABAYA- MOJOKERTO STA 37+000 42+000 JAWATIMUR ARDYCHA PRAYUDHA NRP. 3111040612 PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

Seminar Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 Seminar Tugas Akhir PERBANDINGAN PENGGUNAAN MATERIAL BATU BATA MERAH DENGAN BATA RINGAN I-CON TERHADAP PERUBAHAN DESAIN STRUKTUR DITINJAU DARI BIAYA DAN WAKTU (STUDI KASUS : GEDUNG REKTORAT DAN TI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON Majalah Ilmiah Unikom, Vol.6, hlm. 61-68 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON YATNA SUPRIYATNA Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus Pembangunan Gedung II dan Bangunan Penghubung Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN. Oleh : Arinda Yudhit Bandripta

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN. Oleh : Arinda Yudhit Bandripta TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN Oleh : Arinda Yudhit Bandripta 3107.100.551 Dosen Pembimbing : Ir. Retno Indryani, Ms LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU STRUKTUR BETON BERTULANG

PENGENDALIAN MUTU STRUKTUR BETON BERTULANG PENGENDALIAN MUTU STRUKTUR BETON BERTULANG Florida Muliani Tedja NRP : 9921007 Pembimbing : Maksum Tanubrata Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Seiring

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya sisa material konstruksi atau biasa disebut dengan Construction Waste.

BAB I PENDAHULUAN. munculnya sisa material konstruksi atau biasa disebut dengan Construction Waste. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pelaksanaan sebuah proyek konstruksi bangunan, tidak akan dapat dihindari munculnya sisa material konstruksi atau biasa disebut dengan Construction Waste. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN JL. CIKINI RAYA NO 79 JAKARTA PUSAT Disusun oleh : FEBRIANA ZIARANTIKA ( 41110010011

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN

ANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN ANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN Albert Kent 1, Richard Phieter Phie 2, Sentosa Limanto 3, Jonathan Hendra Kusuma 4 ABSTRAK : Pengendalian waktu yang baik diharapkan dapat membantu

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI Feby Kartika Sari dan Retno Indryani Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENGELOLAAN SISA MATERIAL

ANALISIS DAN PENGELOLAAN SISA MATERIAL ANALISIS DAN PENGELOLAAN SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN FAKTOR PENYEBAB PADA 3 PROYEK KELURAHAN DITINJAU BAGIAN PONDASI MENGUNAKAN ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA) Analysis and Management for Construction s Waste

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB, USAHA MINIMALISASI DAN PROGRAM PERHITUNGAN SISA MATERIAL DINDING

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB, USAHA MINIMALISASI DAN PROGRAM PERHITUNGAN SISA MATERIAL DINDING ANALISIS FAKTOR PENYEBAB, USAHA MINIMALISASI DAN PROGRAM PERHITUNGAN SISA MATERIAL DINDING Johannes Andrean Gunawan 1, Debi Christian 2, and Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 1. Estimasi Biaya Proyek : Macam-macam estimasi biaya Jenis-jenis biaya proyek konstruksi 2. RAB Susunan RAB Tahap-tahap penyusunan RAB Contoh RAB ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB. IV. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB. IV. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB. IV ANALISIS dan PEMBAHASAN Identifikasi penelitian bertujuan untuk mengetahui optimasi penggunaan metode begisting konvensional dan begisting bondek terhadap 5 aspek, yaitu aspek biaya, aspek waktu,

Lebih terperinci

STUDI PUSTAKA : ANALISA PENGARUH DESAIN TERHADAP DIRECT WASTE DAN INDIRECT WASTE YANG TERJADI PADA TAHAP KONSTRUKSI

STUDI PUSTAKA : ANALISA PENGARUH DESAIN TERHADAP DIRECT WASTE DAN INDIRECT WASTE YANG TERJADI PADA TAHAP KONSTRUKSI JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, 30-39 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts STUDI PUSTAKA : ANALISA PENGARUH DESAIN TERHADAP DIRECT WASTE DAN INDIRECT WASTE

Lebih terperinci

DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK

DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Di daerah cengkareng jakarta barat pada saat ini sudah banyak dibangun perumahan dan bangunan gedung lainnya sebagai infrasuktur yang baru serta pertumbuhan

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA

STUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA STUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA Ruben Juanito BM. NRP : 9121037 NIRM : 41077011910251 PEMBIMBING : YOHANES LIM DWI ADIANTO, Ir. MT. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor) PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor) Oleh: Sulistia, Budiono, Wiratna Tri Nugraha ABSTRAK Produktivitas adalah kemampuan

Lebih terperinci

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE.

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami tahapan biaya konstruksi yang dibuat oleh kontraktor, mampu mengintegrasikan komponen komponen biaya sehingga menjadi biaya penawaran dan menguraikan

Lebih terperinci

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7394:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 7394:2008 Daftar

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

Latar belakang Perumusan masalah Tujuan Manfaat penelitian Batasan masalah BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang Perumusan masalah Tujuan Manfaat penelitian Batasan masalah BAB I PENDAHULUAN STUDI PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN KONVENSIONAL DAN METODE PELAKSANAAN MEKANIS DITINJAU DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU (STUDI KASUS PEMBANGUNAN JALUR GANDA REL KERETA API ANTARA PATUGURAN PURWOKERTO) Dosen

Lebih terperinci

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA Agnes Maria Wijaya 1, Ayu Wirastuti 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Vicky Ramadhani, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI

STUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 STUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI Denny Ervianto, Retno Indryani, Endah Wahyuni Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

Lampiran A...15 Bibliografi...16

Lampiran A...15 Bibliografi...16 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...iii Pendahuluan...iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai

BAB I PENDAHULUAN. Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai bangunan terwujud. Upaya pengembangan ide rumah tempat tinggal berjalan terus sesuai dengan

Lebih terperinci

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR Wiliem Koe 1, Regina Cynthia Rose 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK : Kegiatan konstruksi berdampak negatif terhadap lingkungan dengan

Lebih terperinci

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI Laurensia Nadia 1, Cindy Aristia 2, Indriani Santoso 3, and Budiman Proboyo

Lebih terperinci