Public Relations Audit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Public Relations Audit"

Transkripsi

1 Public Relations Audit (Studi Komparatif Company Ideal dan Company Actual terhadap Pembentukan Citra PT. Indosat, Tbk Medan). D I S U S U N OLEH: DAME SEREPINA BUTAR-BUTAR ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Public Relations Audit. Studi Komparatif Company Ideal dan Company Actual terhadap pembentukan citra PT. Indosat, Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hasil dari Public Relations Audit (Audit Humas) yang terjadi di PT. Indosat, Tbk dan juga untuk menemukan perbandingan Company Ideal dan Company Actual terhadap pembentukan citra PT. Indosat, Tbk Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif, yaitu penelitian bertujuan untuk menganalisis perbedaan di antara dua kelompok data atau lebih, dapat juga membandingkan kesamaan pandangan atau perubahan perubahan pandangan orang atau kelompok terhadap ide-ide. Objek penelitian yang akan diteliti adalah 41 orang karyawan PT. Indosat, Tbk Medn. Dan 1 orang Staf Humas yaitu pimpinan Humasnya. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kuesioner dengan mengumpulkan sejumlah pertanyaan yang berisi 29 orang peneliti juga melakukan interview, yaitu wawancara yang mendalam yang berguna untuk menanyakan responden dan mengetahui keadaan, keinginan responden lebih lanjut tentng topik penelitian yang tidak terdapat di dalam kuesioner penelitian. Analisa data menggunakan tabel tunggal. Dari hasil uji hipotesa menunjukkan bahwa (H) diterima yaitu terdapat perbedaan antara Company Ideal dan Company Actual terhadap pembentukan citra PT. Indosat, Tbk Medan. Dengan perkataan lain, kegiatan Humas Perusahaan ini belum mencapai keberhasilan yang maksimal. Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa terdapat perbedaan antara Company Ideal di Company Actual terhadap pembentukan citra pada PT. Indosat, Tbk Medan. Citra positif yang diharapkan pihak Humas belum dapat diwujudkan secara maksimal karena masih banyak dari karyawan yang belum mengetahui media-media yang telah di gagas oleh pihak Humas. Dan karyawan juga belum dapat merasakan manfaatnya.

3 DAFTAR ISI ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL...vii BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah... 1 I.2. Perumusan Masalah... 6 I.3. Pembatasan Masalah... 7 I.4. Tujuan Penelitian... 7 I.5. Manfaat Penelitian... 8 I.6. Kerangka Teori... 8 I.6.1. Komunikasi... 9 I.6.2. Public Relations I.6.3. Internal Public Relations I.6.4. Public Relations Audit I.6.5. Company Ideal (Apa yang Kita pikirkan) I.6.6. Company Actual (Apa yang Mereka pikirkan) I.6.7. Citra I.6.8. Model S-O-R I.7. Kerangka Konsep I.8. Model Teoritis I.9. Variabel Operasional I.10. Defenisi Variabel Operasional I.11. Hipotesis BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Komunikasi II.1.1. Pengertian Komunikasi II.1.2. Ruang Lingkup Komunikasi II.1.3. Unsur-Unsur Dalam Proses Komunikasi II.1.4. Komunikasi Model Lasswell II.2. Public Relations II.2.1. Pengertian Public Relations II.2.2. Fungsi Public Relations II.2.3. Syarat Praktisi Public Relations II.3. Internal Public Relations II.3.1. Pengertian Internal Public Relations II.3.2. Media Internal Public Relations II.4. Public Relations Audit II.4.1. Pengertian Public Relations Audit II.4.2. Fungsi Public Relations Audit II.4.3. Ruang Lingkup Kegiatan Public Relations Audit II.4.4. Kapan Audit Perlu Dilakukan II.4.5. Pokok-Pokok Tinjauan Public Relations Audit... 44

4 II.5. Company Ideal II.5.1. Pengertian Company Ideal II.5.2. Tujuan Company Ideal II.5.3. Skala Semantic Differential II.6. Company Actual II.6.1. Pengertian Company Actual II.6.2. Konsep Penilaian II.6.3. Skala Semantic Differential II.7. Citra II.71. Pengertian Citra II.7.2. Jenis Citra II.7.3. Analisis Citra II.8. Model S-O-R BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1. Sejarah PT. Indosat, Tbk III.1.2. Sejarah Singkat Indosat III.1.3. Sejarah Singkat PT. Indosat, Tbk Northern Sumatera Region Office III.1.4. Makna Logo PT. Indosat, Tbk III.1.5. Visi, Misi, Motto dan Nilai PT. Indosat, Tbk III.1.6. Fungsi Divisi III.1.7. Jasa Telekomunikasi PT. Indosat, Tbk III.2. Metode Penelitian III.3. Populasi dan Sampel III.4. Teknik Penarikan Sampel III.5. Teknik Pengumpulan Data III.6. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1. Pelaksanaan Pengumpulan Data IV. 2. Proses Pengolahan Data IV. 3. Analisa Tabel Tunggal IV. 4. Uji Hipotesa IV. 5. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan V.2. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

5 DAFTAR TABEL Tabel A. Jenis Kelamin A. Usia A. Pendidikan A. Lama Bekerja A. Tingkat Penghasilan A. Pengetahuan Karyawan Mengenai Adanya Sistem Intra Net A. Karyawan Pernah Menggunakan Intra Net A. Media Intra Net Membantu Karyawan Mendapatkan Informasi A. Pengetahuan Karyawan Bahwa Media Intra Net Sebagai Media Pengganti Jurnal Internal A. Pentingnya Sistem Intra Net A. Dengan Media Intra Net Karyawan Dapat Lebih Mudah Berkomunikasi Kepada Atasan dan Teman Sejawat A. Karyawan Mengetahui Bahwa PT. Indosat Pernah Mengadakan Konferensi Staf A. Konferensi Staf Dapat Menciptakan Hubungan Baik Antara Pihak Manajemen Dengan Karyawan A. Konferensi Staf Mampu Menyelesaikan Masalah Pekerjaan Yang Terjadi Di Perusahaan A. Dengan Melakukan Konferensi Staf Para Karyawan Dapat Merasakan Komunikasi Tatap Muka A. Karyawan Mengetahui Bahwa Ada Kotak Saran di PT. Indosat A. Kotak Saran Mampu Menjadi Wadah Penampung Aspirasi Para Karyawan A. Kotak Saran Bermanfaat Bagi Karyawan A. Karyawan Mengetahui Bahwa Ada Program Counselling di PT. Indosat, Tbk A. Program Counselling Mampu Menyelesaikan Masalah Pribadi Yang Dialami Karyawan A. Program Counselling Perlu Tetap Diadakan A. Program Counselling Dapat Memberikan Dampak Positif Bagi Kinerja Karyawan A. Karyawan Antusias Mengikuti Kegiatan Informal Perusahaan A. Kegiatan Informal Bermanfaat Bagi Para Karyawan A. Kegiatan Rekreasi Mampu Merekatkan Hubungan Baik Antara Pihak Manajemen Dengan Segenap Karyawan A. Kegiatan Rohani Mampu Memberikan Dampak Positif Terhadap Peningkatan Keimanan A. Dengan Melakukan Kegiatan Sosial Mampu Meningkatkan Solidaritas B. Jenis Kelamin B. Usia B. Pendidikan Hal

6 4. B. Lama Bekerja B. Tingkat Penghasilan B. Pengetahuan Karyawan Mengenai Adanya Sistem Intra Net B. Karyawan Pernah Menggunakan Intra Net B. Media Intra Net Membantu Karyawan Mendapatkan Informasi B. Pengetahuan Karyawan Bahwa Media Intra Net Sebagai Media Pengganti Jurnal Internal B. Pentingnya Sistem Intra Net B. Dengan Media Intra Net Karyawan Dapat Lebih Mudah Berkomunikasi Kepada Atasan dan Teman Sejawat B. Karyawan Mengetahui Bahwa PT. Indosat Pernah Mengadakan Konferensi Staf B. Konferensi Staf Dapat Menciptakan Hubungan Baik Antara Pihak Manajemen Dengan Karyawan B. Konferensi Staf Mampu Menyelesaikan Masalah Pekerjaan Yang Terjadi Di Perusahaan B. Dengan Melakukan Konferensi Staf Para Karyawan Dapat Merasakan Komunikasi Tatap Muka B. Karyawan Mengetahui Bahwa Ada Kotak Saran di PT. Indosat B. Kotak Saran Mampu Menjadi Wadah Penampung Aspirasi Para Karyawan B. Kotak Saran Bermanfaat Bagi Karyawan B. Karyawan Mengetahui Bahwa Ada Program Counselling di PT. Indosat, Tbk B. Program Counselling Mampu Menyelesaikan Masalah Pribadi Yang Dialami Karyawan B. Program Counselling Perlu Tetap Diadakan B. Program Counselling Dapat Memberikan Dampak Positif Bagi Kinerja Karyawan B. Karyawan Antusias Mengikuti Kegiatan Informal Perusahaan B. Kegiatan Informal Bermanfaat Bagi Para Karyawan B. Kegiatan Rekreasi Mampu Merekatkan Hubungan Baik Antara Pihak Manajemen Dengan Segenap Karyawan B. Kegiatan Rohani Mampu Memberikan Dampak Positif Terhadap Peningkatan Keimanan B. Dengan Melakukan Kegiatan Sosial Mampu Meningkatkan Solidaritas

7 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap perusahaan sangat menyadari bahwa komunikasi yang efektif mempunyai peran yang sangat besar untuk menentukan kelangsungan hidup dan kesehatan organisasi perusahaan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kehidupan organisasi perusahaan tidak mungkin dipisahkan dari komunikasi yang efektif karena komunikasi disadari sebagai darah kehidupan perusahaan. Segala kegiatan, interaksi, dan saling ketergantungan antar anggota organisasi dapat berlangsung berkat komunikasi, karena hanya dengan komunikasi pengaruh atas perilaku individu dapat terjadi. Jadi, semua kegiatan termasuk proses manajemen yang sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi, tergantung dari komunikasi yang efektif. Dengan demikian, penyelenggaraan sistem komunikasi yang efektif merupakan keharusan bagi setiap organisasi. Namun bagaimana pihak perusahaan mengetahui bahwa sistem komunikasi yang dibangunnya efektif? Lagi pula, apakah suatu sistem komunikasi yang efektif dapat tetap bertahan sepanjang zaman? Efektivitas sistem komunikasi tergantung pada kemampuan suatu perusahaan, khususnya bidang Public Relations yang menjembatani hubungan komunikasi pemimpin perusahaan dengan para karyawannya. Public Relations (Hubungan Masyarakat) atau Humas harus mampu menjawab dan mengantisipasi perubahan lingkungan luar organisasi perusahaan sesuai dengan perkembangan

8 internal perusahaan itu sendiri. Maka agar mampu memelihara tingkat efektivitas yang tinggi, sistem komunikasi harus bersifat dinamis. Public Relations mempunyai tanggung jawab agar selalu mengembangkan idenya untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang bermanfaat baik antara perusahaan dengan publiknya, baik publik internal maupun eksternal. Mengingat luasnya kegiatan Public Relations maka yang menjadi sentral pembahasan pada penelitian ini adalah kegiatan publik internalnya saja. Publik internal yang meliputi karyawan merupakan oknum yang sangat berpengaruh dalam kesuksesan ataupun kegagalan perusahaan. Dengan meningkatakan hubungan yang baik antara karyawan dan pimpinan perusahaan, juga menjaga hubungan komunikasi antar sesama karyawan maka akan menciptakan iklim kerja suatu perusahaan yang baik. Agar eksekutif perusahaan yang diwakili oleh Public Relations dapat memelihara dinamika sistem komunikasi yang dibangunnya maka perlu diadakan Public Relations Audit (Audit Hubungan Masyarakat) atau yang sering disebut Audit Humas. Public Relations Audit adalah studi komprehensif untuk mengetahui posisi dan kondisi Public Relations dalam organisasi, baik secara internal maupun eksternal, mencakup tentang pandangan publik terhadap Public Relations (Kriyantono, 2006:297). Menurut Moore (1989) Public Relations Audit (Audit Humas) adalah studi yang tersusun secara longgar, berskala luas, yang menyelidiki hubungan masyarakat perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Dikutip oleh (Ritonga, 2004:120).

9 Public Relations Audit merupakan riset yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan dan mengukur kegiatan Public Relations dan menyediakan pedoman untuk program Public Relations di masa depan. Kehidupan perusahaan yang sehat ditandai oleh dinamika baik, karena perkembangan organisasi maupun karena adaptasi dengan perubahan lingkungan. Maka, komunikasi yang efektif adalah sebuah sistem yang hidup (living system) sesuai dengan dinamika perusahaann tersebut. Sistem komunikasi, yang pada awalnya efektif dapat menjadi kurang efektif dalam pekembangan lebih lanjut, karena organisasi mengalami perubahan-tumbuh dan berkembang menjadi lebih kompleks. Dengan hasil dari Audit Humas, sistem komunikasi dapat diperbaharui sesuai dengan kebutuhan dan kondisi internal organisasi perusahaan sehingga tingkat efektivitas kerja organisasi tersebut dapat meningkat. Sebagai sebuah kajian Public Relations Audit dilakukan dengan tujuan khusus dan pasti, yakni memperbaiki kinerja secara periodik, melakukan perubahan sistematik pada pelaksanaan kerja ataupun perubahan yang lebih mendasar pada tingkat kebijakan. Kebutuhan akan sistem komunikasi keorganisasian yang hidup dinamis itu makin meningkat dalam era globalisasi, yakni di satu sisi menciptakan persaingan keras, tetapi disisi lain menuntut kerja sama erat. Audit Komunikasi khususnya Audit Humas dengan temuan dan analisis data empirisnya dapat menunjukkan bagaimana efektivitas sistem komunikasi dalam kondisi organisasi pada suatu saat tertentu memberikan petunjuk tentang langkah kebijakan apa yang perlu diambil agar tingtkat efektivitas sistem komunikasi dapat dipertahankan dan diperbaiki.

10 Perusahaan Indosat, Tbk adalah sebuah perusahaan di bidang pelayanan jasa komunikasi yang sudah cukup banyak mempunyai pengalaman di bidang telekomunikasi. Pelayanan yang baik kepada pelanggan yang selama ini bisa disaksikan oleh masyarakat luas dan pengembangan ide-ide yang cerdas, sangat cocok untuk berbagai kalangan masyarakat. Tentunya banyak hal yang ingin diketahui oleh masyarakat menyangkut bagaimana perusahaan ini dapat mempertahankan eksistensinya? Apakah seluruh kegiatan humasnya terencana dan selalu berhasil? Untuk itulah Public Relations Audit (Audit Humas) ini sangat diperlukan, agar masyarakat dan pihak perusahaan sendiri mengetahui apakah program mereka berhasil atau tidak. Audit Humas ini terkonsentrasi pada kegiatan Humas internalnya saja yang diteliti pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2008, dengan pertimbangan bahwa pada bulan inilah kegiatan internal Humas banyak dilakukan dan akan meneliti kegiatan yang dianggap urgen (penting) saja. Untuk mengukur kegiatan internal Humas yang dilakukan melalui proses Public Relations Audit (Audit Humas) menurut Lerbinger (Ritonga, 2004: 126) ada dua tipe dasar yang seyogianya dilakukan yaitu: identifikasi khalayak dan penelitian mengenai citra. Identifikasi khalayak dapat dilakukan melalui mengidentifikasi semua publik yang relevan agar diketahui profil publik suatu perusahaan yang dianggap relevan dan memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Identifikasi khalayak dimaksudkan untuk mendapatkan segmen internal mulai dari yang terpenting hingga yang tidak penting dari suatu perusahaan. Tujuannya

11 adalah untuk menetapkan besar sampel dari masing-masing segmen dan jumlahnya akan semakin mengecil pada segmen publik yang tidak penting. Penelitian mengenai citra adalah penilaian baik atau buruk dari khalayak internal pada suatu perusahaan. Tidak ada perusahaan tanpa memiliki salah satu jenis citra baik, buruk atau diacuhkan dan perusahaan tidak akan sukses tanpa memiliki citra yang baik. Kita sering mendefenisikan citra secara berbeda-beda, tetapi citra yang ada dalam diri seseorang merupakan hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Hal ini berarti setiap orang cenderung memiliki citra dari objek yang sama. Menurut Jefkins citra perusahaan, adalah karakter dari perusahaan itu sendiri dan cara perusahaan mengusahakan untuk mempengaruhi kesan orang terhadap perusahaan (Ritonga, 2004: 128). Cara mengusahakan di sini dapat diartikan, suatu perusahaan atau lembaga melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan yang memang sengaja dirancang khusus untuk mempengaruhi publik internal dan eksternal (khususnya internal saja), agar mempunyai kesan baik terhadap perusahaan atau lembaga yang bersangkutan. Kesan seperti itu saat ini semakin diperlukan karena persaingan yang tajam di antara sesama perusahaan atau lembaga yang bergerak di bibang produk atau jasa, khususnya yang profit oriented. Pentingnya penelitian citra akan menentukan sosok institusional dan citra perusahaan dalam pikiran publik dengan mengetahui sikap masyarakat terhadap sebuah organisasi, bagaimana mereka mereka memahami dengan baik, apa yang mereka sukai tentang perusahaan tersebut. Penelitian citra memberikan informasi

12 untuk mengevaluasi kebijaksanaan, memperbaiki kesalahpahaman, menentukan daya tarik pesan dan meningkatkan citra hubungan masyarakat dalam hubungan publik. Dengan meneliti company ideal (Apa yang kita pikirkan) yaitu yang menjadi tujuan perusahaan dan company actual (Apa yang mereka pikirkan) yaitu apa yang menjadi pemikiran masyarakat internal tentang perusahaan tersebut. Karena pentingnya penelitian mengenai citra ini untuk mendapatkan citra positif dari masyarakat khususnya internal. Maka, perusahaan akan melakukan berbagai tindakan untuk memperbaiki dan menaikkan citranya, tentunya dengan menempuh langkah yang positif. Menyadari bahwa hal yang paling penting selain produk perusahaan adalah bagaimana citra perusahaan di mata orang lain agar tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti Public Relations Audit (Audit Humas) untuk mengetahui bagaimana perbandingan company ideal (apa yang kita pikirkan) dan company actual (apa yang mereka pikirkan) terhadap pembentukan citra PT. Indosat, Tbk Medan. I.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimanakah perbandingan Public Relations Audit dalam proses perbandingan Company Ideal dan Company Actual terhadap pembentukan citra PT. Indosat, Tbk Medan.

13 I.3. PEMBATASAN MASALAH Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas dan menjadikannya lebih khusus maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini merupakan studi perbandingan, yaitu hanya untuk mengetahui perbandingan Company Ideal dan Company Actual terhadap pembentukan citra PT. Indosat Tbk, Medan. 2. Kegiatan Public Relations Audit terbatas hanya menggunakan dua metode saja yaitu survei dengan kuesioner dan wawancara tatap muka. 3. Kegiatan yang akan diaudit terbatas hanya pada kegiatan Internal Humas yang dilakukan pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2008 yang dianggap penting dan rutin. 4. Objek penelitian adalah seluruh karyawan yang masih aktif bekerja di PT. Indosat, Tbk Medan. 5. Lokasi penelitian adalah PT. Indosat, Tbk Medan yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 39 Medan. 6. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Pebruari I.4. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menemukan hasil dari Public Relations Audit ( Audit Humas) yang terjadi di PT. Indosat Tbk. 2. Untuk menemukan perbandingan Company Ideal dan Company Actual terhadap pembentukan citra PT. Indosat, Tbk Medan.

14 I.5. MANFAAT PENELITIAN 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan peneliti mengenai Ilmu Komunikasi khususnya Hubungan Masyarakat (Humas). 2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan referensi penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dan memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembacanya. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT. Indosat Tbk, Medan. I.6. KERANGKA TEORI Menurut Kerlinger, teori dapat didefenisikan sebagai serangkaian asumsi, konsep konstrak, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. (Singarimbun, 1995:37). Setiap penelitian memerlukan kejelasan tittik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti melihat masalah yang akan diteliti (Nawawi, 1995:39). Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi, Public Relations, Public Relations Audit, Company Ideal, Company Actual, Citra dan Teori S-O-R.

15 I.6.1. Komunikasi Komunikasi adalah istilah yang begitu popular dewasa ini di Media Massa, buku, kelompok diskusi, seminar, dan sebagainya membahas komunikasi. Banyak orang yang menganggap bahwa komunikasi itu mudah dilakukan, semudah bernapas. Karena ada kesan enteng itu, tidak mengherankan bila sebagian orang enggan mempelajari bidang ini. Setiap hari kita berkomunikasi dari mulai bangun tidur hingga akan tidur lagi, seakan komunikasi tidak bias terlepas dari kehidupan manusia itu sendiri. Benarkah komunikasi itu mudah? Ketika kita harus menyampaikan sesuatu yang ada di pikiran kita dan menginginkan orang lain mengerti dan melakukannya, tidak jarang kita menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan. Hal itu membuktikan bahwa komunikasi tidaklah semudah yang kita pikirkan. Komunikasi, sebagaimana asal katanya (secara etimologis) berasal dari bahasa Latin communication. Istilah ini bersumber dari perkataan communis atau dalam Bahasa Inggris common yang berarti sama; sama di sini maksudnya sama makna dan sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila ada kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2003:30). Karya Carl I Hovland yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas pentransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap. (Effendy, 2003:13).

16 Agar dapat lebih memahami pengertian komunikasi secara efektif, para peminat komunikasi sering mengutip rumusan yang dibuat oleh Harold D Lasswell, dengan menjawab pertanyaan : Who, Says what, In Which Channel, To whom, With What Effect. Jadi, jika dipilah-pilah akan terdapat lima unsur atau komponen di dalam komunikasi, yaitu Siapa yang mengatakan; Apa yang dikatakan; Media apa yang digunakan; Kepada Siapa pesan yang disampaikan; dan dengan Akibat bagaimana yang terjadi (Winarso, 2005:4). I.6.2. Public Relations Menurut (British) Institute of Public Relations (IPR) Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. (Jefkins, 2004:9). Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.(cutlip, Scoot M dkk, 2006:6). Sedangkan menurut Frank Jefkins Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian.(jefkins, 2004:10) Pertemuan asosiasi-asosiasi Public Relations seluruh dunia di Mexico City pada bulan Agustus 1978, menghasilkan pernyataan mengenai defenisi Public

17 Relations sebagai berikut: Praktik Public Relations adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan knsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya. Jadi unsur-unsur di atas menunjukkan adanya hubungan kait-mengait. Saling keterkaitan ini merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional PR/ Humas yang integral dengan manajemen organisasi dalam upaya mencapai tujuan bersama dan sasaran utama badan usaha/ organisasi. Dari hal di atas juga menunjukkan bahwa Public Relations bukanlah hanya sebagai ilmu namun juga sebagai bidang keilmuan. I.6.3. Internal Public Relations Kegiatan komunikasi dalam Public Relations ditujukan kepada masyarakat yang ada di dalam organisasi (internal public) dan masyarakat luar organisasi (external public). Publik internal adalah orang-orang yang berada di dalam atau yang tercakup dalam suatu organisasi, yaitu seluruh karyawan dari staf sampai dengan karyawan terbawah. (Assumpta, maria, 2002:89). Scoott M.Cutlip, Allen. H Center dan Glen M. Broom (2007:11) menyatakan hubungan internal adalah bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manager dan pegawai tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya.

18 Komunikasi di dalam organisasi atau yang biasa disebut hubungan internal bisa dikatakan lebih penting ketimbang komunikasi eksternal, karena organisasi harus berfungsi efektif dalam memncapai tujuannya guna menjaga kelangsungan hidupnya. Hubungan internal berarti membangun dan menjaga hubungan dengan semua publik di dalam organisasi, antara lain pekerja produksi, manajer, staf administrasi dan bagian lainnya. Berikut ini ada beberapa media internal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Intra net, konferensi staf, kotak saran, counseling, dan kegiatan informal seprti rekreasi, kegiatan olah raga, kegiatan rohani dan kegiatan sosial I.6.4. Public Relations Audit Audit Humas secara morfologis berarti audit komunikasi yang berkaitan dengan Humas atau Hubungan Masyarakat. Secara konseptual audit Humas adalah istilah yang digunakan sebagai terjemahan dari istilah bahasa Inggris Public Relatons Audit, yang pada dasarnya berarti sebuah tinjauan dan studi tentang kebutuhan-kebutuhan komunikasi kehumasan dan praktek komunikasi yang sekarang sedang berlangsung (Hardjana, 2000:161). Audit Humas adalah studi komprehensif untuk mengetahui dan posisi dan kondisi Public Relations dalam organisasi, baik secara internal maupun eksternal, mencakup tentang pandangan publik terhadap Public Relations (Kriyantono, 2006:297). Audit Humas merupakan riset yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan dan mengukur kegiatan Public Relations dan menyediakan pedoman untuk program Public Relations di masa depan.

19 Audit komunikasi dapat memberikan manfaat pada program Humas sebagaimana management by objectives (MBO) memberikan sumbangan pada bagian-bagian perusahaan. Audit melakukan analisis atas tujuan-tujuan organisasi dan menghubungkan tujuan-tujuan tersebut dengan segala macam kegiatan komuniaksi yang berlangsung. Termasuk di dalamnya bantuan untuk memenuhi bottom line dan pencapaian tujuan-tujuan departemen. Fokus audit adalah dengan secermat-cermatnya mencari informasi langsung dari sumber-sumber utama yang yang terpercaya. Interpretasi dari hasil audit yang sedemikian sering mengkonfirmasi perasaan manajemen, meskipun perasaan-perasaan tersebut tidak diungkapkan secara jelas sebelumnya, sehingga dianggap mengecewakan (corporate leadership) pimpinan perusahaan. Namun konfirmasi semacam itu justru menjadi ungkapan perasaan dan dapat digunakan untuk mengambil tindakan yang dapat menekan resiko sekecil-kecilnya. I.6.5. Company Ideal (Apa yang Kita Pikirkan) Berkaitan dengan sesuatu yang ideal yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan atau lembaga. Maksud ideal di sini adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu perusahaan atau lembaga, baik secara umum maupun khusus. Sesuatu yang ideal secara umum biasanya akan terlihat pada tujuan suatu perusahaan atau lembaga. Sementara itu, yang ideal secara khusus akan tergambar lebih konkret atau operasional pada tujuan suatu bagian atau divisi humas dari perusahaan atau lembaga yang bersangkutan. Untuk mengetahui apa yang

20 dipikirkan (ideal) oleh suatu perusahaan atau lembaga, sebetulnya cukup mengacu pada tujuan dari bagian atau divisi humasnya. Kalau tujuan tersebut sudah tergambar secara jelas dalam arsip atau dokumen, tujuan yang dimaksud sudah dapat dijadikan dasar acuan. Sebaliknya bila belum, maka ppeneliti harus melakukan wawancara kepada pejabat humas. Tujuan yang dimaksud dapat dipilah-pilah menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan diadakannya humas suatu perusahaan atau lembaga dapat dimasukkan ke dalam tujuan umum. Sementara tujuan khusus berkaitan dengan tujuan dari kegiatan internal. Tujuan umum, khusus yang dapat diteliti melalui audit humas hanyalah yang berkaitan dengan pandangan internal pada suatu peausahaan. Pandangan di sini bisa berupa citra, persepsi atau sikap internal. Pengukuran tujuan perusahaan sebaiknya menggunakan skala semantic differential, yang menggunakan interval intensitas penilaian terhadap suatu objek misalnya, mulai dari 1 hingga 4. Tujuan yang sudah dinyatakan secara kuantitatif ini dalam terminologi audit humas disebut company ideal, yang dalam terminlogi penelitian secara umum disebut sesuatu yang diharapkan atau das Sollen. I.6.6. Company Actual (Apa yang Mereka Pikirkan) Maksud mereka di sini adalah semua internal publik dari suatu paerusahaan atau lembaga yang akan diaudit. Masing-masing publik diidentifikasi, kemudian diurutkan mulai dari yang paling penting hingga paling

21 tidak penting. Untuk menentukan publik mana yang paling penting hingga paling tidak penting dapat diperoleh melalui wawancara kepada pejabat humas. Maksud pikirkan di sini adalah pandangan atau penilaian dari internal terhadap perusahaan. Dalam terminologi penelitian, hal itu disebut das Sein atau keyataannya. Dalam terminologi audit humas, hal itu disebut company actual. Ini diperoleh melalui penelitian yang umumnya menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. Kuesioner yang digunakan sebaiknya disusun dengan memperhatikan skala semantic differential. Skala ini digunakan untuk mengukur arti tersirat dari suatu konsep. Dalam kaitan dengan audit humas, konsep yang hendak diukur mencakup lembaga dalam arti luas, seperti pimpinan lembaga, produk atau jasa yang dihasilakan, pelayanan, kegiatan yang dilakukan, dan fisik lembaganya. Sampel diminta untuk menilai suatu konsep atau objek pada salah satu dari intensitas yang tersedia. Konsep atau objek yang akan dinilai responden diformulasikan dalam kalimat pernyataan (deklaratif). I.6.7. Citra Menurut Jefkins, ada beberapa jenis citra yaitu: 1. Citra bayangan: citra yang melekat pada orang atau anggota-anggota organisasi. Biasanya adalah pimpinannya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Citra ini sering kali tidaklah tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan

22 ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak- pihak luar. 2. Citra yang berlaku: kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku (current image) ini adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai. 3. Citra yang diharapkan: citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada. 4. Citra perusahaan: atau ada juga yang menyebutnya citra lembaga adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan hanya citra produk dan pelayanannya. 5. Citra majemuk: setiap perusahaan atau organisasi memiliki banyak unit dan pegawai (anggota). Masing-masing individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri sehingga secara sengaja atau tidak, dan sadar atau tidak, mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Penelitian ini akan berusaha menilai dan melihat citra perusahaan PT Indosat Tbk Medan. Karena citra perusahaan merupakan citra keseluruhan dari suatu

23 perusahaan jadi bukan hanya citra produk dan pelayanannya, citra ini diharapkan agar tidak direkayasa atas berbagai alasan. I.6.8. Model S-O-R S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Berdasarkan teori ini, organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Yaitu keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Pada dasarnya, prinsip teori ini merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Hal ini memungkinkan seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan yang erat antara pesan-pesan media atau reaksi audiens. Dalam proses perubahan sikap, maka sikap komunikan hanya dapat berubah apabila stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari apa yang pernah dialaminya. Prof. Dr. Mar at (Effendy, 2003:255), dalam bukunya Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya mengutip pendapat Hovland, Jannis dan Kelly yang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru, ada tiga variabel penting, yaitu: 1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan

24 Stimulus Organism : Perhatian Pengertian Penerimaan Response Gambar I. Model S-O-R Jika teori di atas dikaitkan dengan penelitian ini maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Stimulus (pesan) yang dimaksud adalah Public Relations Audit pada PT. Indosat Tbk Medan. 2. Organism (komunikan) yang menjadi sasaran adalah karyawan PT. Indosat Tbk Medan yang masih aktif bekerja. 3. Response (efek) yang diberikan oleh komunikan adalah Company Ideal dan Company Actual terhadap Pembentukan Citra PT Indosat, Tbk Medan. I.7. KERANGKA KONSEP Kerangka adalah hasil pemikiran yang rasional, merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mngantarkan penelitian pada rumusan hipotesis (Nawawi, 1995:40). Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak

25 kejadian, keadaan, kelompok atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu pengetahuan sosial (Singarimbun, 1995:57). Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis, yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas atau Independent Variable (X1) Variabel bebas adalah variabel yang mengandung gejala/ faktor/ unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat (Y) (Nawawi, 1995:57). Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah Company Ideal (Apa yang Kita Pikirkan). 2. Variabel Bebas atau Independent Variable (X2) Variabel bebas adalah variabel yang mengandung gejala/ faktor/ unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat (Y) (Nawawi, 1995:57). Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah Company Actual (Apa yang Mereka Pikirkan). 3. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y) Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang muncul dipengaruhi variabel bebas (X) dan bukan karena adanya variabel lain (Nawawi, 1995:57).

26 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah citra perusahaan Indosat Tbk Medan. 4. Variabel Antara atau Intervening Variable (Z) Variabel antara adalah yang menjembatani atau yang menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat.variabel intervening ini mempengaruhi hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen, sehingga terjadi hubungan yang tidak langsung (Umar, 2002:61). Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden yang bekerja di PT. Indosat, Tbk. I.8. MODEL TEORITIS Company Ideal Public Relations Audit Citra PT Indosat Company Actual I.9. VARIABEL OPERASIONAL Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, Agar kerangka konsep yang telah disusun dapat diteliti dengan rinci, maka diperlukan suatu operasional variabel-variabel yaitu sebagai berikut:

27 Konsep Operasional Operasionalisasi Konsep 1. Variabel Company Ideal (X1) a. Intra Net Memperoleh informasi yang sama dalam waktu yang bersamaan. Memberikan informasi lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan kertas. Dapat berkomunikasi dengan lebih mudah kepada atasan dan teman sejawat. b. Konferensi Staf Menciptakan hubungan baik antara pihak manajemen dengan para karyawan. Mengadakan komunikasi tatap muka. Menyelesaikan masalah pekerjaan yang terjadi di dalam perusahaan. c. Kotak Saran Menampung berbagai masukan dari para karyawan d. Counselling Menyelesaikan masalah pribadi karyawan e. Melakukan kegiatan informal seperti: Rekreasi Merekatkan hubungan baik antara pihak manajemen dengan segenap karyawannya. Olahraga Meningkatkan kesehatan. Rohani Peningkatkan keimanan. Sosial Meningkatkan solidaritas.

28 2. Variabel Company Actual (X2) a. Intra Net Memperoleh informasi yang sama dalam waktu yang bersamaan. Mendapatkan informasi lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan kertas. Dapat berkomunikasi dengan lebih mudah kepada atasan dan teman sejawat. b. Konferensi Staf Menciptakan hubungan baik antara pihak manajemen dengan para karyawan. Mengadakan komunikasi tatap muka. Menyelesaikan masalah pekerjaan yang terjadi di dalam perusahaan. c. Kotak Saran Sebagai wadah pemberian masukan bagi perusahaan. d. Counselling Menyelesaikan masalah pribadi karyawan e. Melakukan kegiatan informal seperti: Rekreasi Merekatkan hubungan baik antara pihak manajemen dengan segenap karyawannya. Olahraga Meningkatkan kesehatan. Rohani Peningkatkan keimanan. Sosial Meningkatkan solidaritas.

29 I.10. DEFENISI VARIABEL OPERASIONAL Dalam penelitian ini, defenisi operasional berfungsi untuk memperjelas pengertian variabel-variabel. Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel (X1) Company Ideal terdiri dari: a. Intra Net adalah internet yang digunakan khusus bagi individu di dalam suatu perusahaan, berisi informasi tentang perusahaan yang merupakan media komunikasi karyawan menggantikan majalah perusahaan. b. Konferensi Staf adalah pertemuan tatap muka antara seluruh karyawan dengan pimpinan perusahaan untuk menyelesaikan masalah pekerjaan di dalam perusahaan. c. Kotak Saran adalah sebagai wadah memperoleh dan menampung berbagai masukan dari para karyawan. d. Counselling adalah kegiatan menyelesaikan masalah pribadi melalui berkomunikasi menceritakan masalah pribadi agar tidak mengganggu kinerja pada perusahaan. e. Kegiatan informal adalah acara tidak resmi seperti rekreasi, olahraga, kebutuhan rohani dan kegiatan sosial. 2.Variabel (X2) Company Actual terdiri dari: a. Intra Net adalah internet yang digunakan khusus bagi individu di dalam suatu perusahaan, berisi informasi tentang perusahaan yang merupakan media komunikasi karyawan menggantikan majalah perusahaan.

30 b. Konferensi Staf adalah pertemuan tatap muka antara seluruh karyawan dengan pimpinan perusahaan untuk menyelesaikan masalah pekerjaan di dalam perusahaan. c. Kotak Saran adalah sebagai wadah memperoleh dan menampung berbagai masukan dari para karyawan. d. Counselling adalah kegiatan menyelesaikan masalah pribadi melalui berkomunikasi menceritakan masalah pribadi agar tidak mengganggu kinerja pada perusahaan. e. Kegiatan informal adalah acara tidak resmi seperti rekreasi, olahraga, kebutuhan rohani dan kegiatan sosial. I.11. HIPOTESIS Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion, hipotesis merupakan penghubung antara teori dan dunia empiris (Rakhmat, 2004:14). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat perbedaan antara Company Ideal dan Company Actual terhadap pembentukan Citra PT. Indosat Tbk. Ha: Terdapat perbedaan antara Company Ideal dan Company Actual terhadap pembentukan Citra PT. Indosat Tbk.

31 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 KOMUNIKASI II.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi, sebagaimana asal katanya (secara etimologis) berasal dari bahasa Latin communication. Istilah ini bersumber dari perkataan communis atau dalam Bahasa Inggris common yang berarti sama; sama di sini maksudnya sama makna dan sama arti. Sejak tahun empat puluhan atau tepatnya era , defenisi-defenisi mengenai komunikasi telah banyak diungkap, ketika itu para ahli di Amerika Serikat mulai merasakan kebutuhan akan Science of Communication, di antaranya adalah Carl I. Hovland, seorang sarjana psikologi yang menaruh perhatian pada perubahan sikap. Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah: upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.(effendy, 2001:10) Wilbur Schramm seorang ahli Linguistik, mengatakan communication berasal dari kata latin communis yang artinya common atau sama. Jadi menurut Schramm jika kita mengadakan komunikasi dengan suatu pihak, maka kita menyatakan gagasan kita untuk memperoleh commones dengan pihak lain mengenai suatu objek tertentu. (Purba, 2006: 30) Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan berupa lambang-lambang

32 dengan satu pihak dalam membentuk serta merubah perilaku pihak lain sehinnga mencapai saling pengertian yang dikehendaki. II.1.2 Ruang Lingkup Komunikasi Mempelajari dan menelaah komunikasi sangatlah luas ruang lingkupnya karena itu menurut Onong Uchjana Effendy ada beberapa aspek dari komunikasi (Effendy, 2005:6) yaitu: 1. Komponen Komunikasi a. Komunikator (communicator) b. Pesan (message) c. Media d. Komunikan (communicant) e. Dampak (effect). 2. Proses Komunikasi a. Proses secara primer b. Proses secara sekunder 3. Bentuk Komunikasi a. Komunikasi Persona (Personal Communication) 1) Komunikasi intrapersona (intrapersonal communication) 2) Komunikasi antarpersona (interpersonal communication) b. Komunikasi Kelompok (Group Communication) 1) Komunikasi kelompok kecil (small group communication) a) Ceramah (lecture)

33 b) Diskusi panel (panel discussion) c) Simposium (symposium) d) Forum e) Seminar f) Curahsaran (brainstorming) 2) Komunikasi kelompok besar (large group communication/ public speaking) c. Komunikasi Massa (Mass Communication) 1) pers 2) Radio 3) Televisi 4) Film d. Komunikasi Medio (Medio Communication) 1) Surat 2) Telepon 3) Pamflet 4) Poster 5) spanduk 4. Sifat Komunikasi a. Tatap muka (face to face) b. Bermedia (mediated) c. Verbal 1) Lisan (oral)

34 2) Tulisan/ cetak (written/ printed) d. Nonverbal 1) Kial/ isyarat badaniah (gestural) 2) Bergambar (pictorial) 5. Metode Komunikasi a. Jurnalistik (journalism) 1) Jurnalistik cetak (printed journalism) 2) Jurnalistik elektronik (electronic journalism) Jurnalistik radio (radio journalism) Jurnalistik televisi (television journalism) b. Hubungan masyarakat (public relations) c. Periklanan (exhibition/ exposition) d. Publisitas (publicity) e. Propaganda f. Perang urat saraf (psychological warfare) g. Penerangan 6. Teknik Komunikasi a. Komunikasi informatif (informative communication) b. Komunikasi persuasif (persuasive communication) c. Komunikasi instruktif/ Koersif (instructive/ coersive communication) d. Hubungan manusiawi (human relation) 7. Tujuan Komunikasi a. Perubahan sikap (attitude change)

35 b. Perubahan pendapat (opinion change) c. Perubahan perilaku (behavior change) d. Perubahan sosial (social change) 8. Fungsi Komunikasi a. Menyampaikan informasi (to inform) b. Mendidik (to educate ) c. Menghibur (to entertain) d. mempengaruhi( to influence) 9. Model Komunikasi a. Komunikasi satu tahap (one step flow communication) b. Komunikasi dua tahap (two step flow communication) c. Komunikasi multitahap (multi step flow communication) 10. Bidang Komunikasi a. Komunikasi sosial (social communication) b. Komunikasi manajemen/ organisasional (management/ organizational communication) c. Komunikasi perusahaan (bussiness communication) d. Komunikasi politik (political communication) e. Komunikasi internasional (international communication) f. Komunikasi antarbudaya (intercultural communication) g. Komunikasi pembangunan (development communication) h. Komunikasi lingkungan (environmental communication) i. Komunikasi tradisional (traditional communication).

36 II.1.3 Unsur-unsur dalam proses komunikasi Untuk memperoleh kejelasan penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi, berdasarkan paradigma Harold Lasswell (Effendy, 2005:18) yaitu sebagai berikut: 1. Sender : komunikator yang menyampaikan pesan kepada seorang atau sejumlah orang. 2. Encoding : penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. 3. Message : pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. 4. Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. 5. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 6. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. 7. Response :Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan. 8. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. 9. Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan.

37 II.1.4 Komunikasi Model Lasswell Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni: 1.Komunikator (communicator, source, sender) 2.Pesan (Message) 3.Media (Channel, Media) 4.Komunikan (Communicant, communicatee, receiver, recipient) 5.Efek (effect, impact, influence) Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. (Effendy, 2005:10). Lasswell menghendaki agar komunikasi dijadikan objek studi ilmiah, bahkan setiap unsur diteliti secara khusus. Studi mengenai komunikator dinamakan control analysis; penelitian mengenai pers, radio, televisi, film, dan media lainnya disebut media analysis; penyelidikan mengenai pesan dinamai content analysis; audience analysiss adalah studi khusus tentang komunikan; sedangkan effect analysis merupakan penelitian mengenai efek atau dampak yang

38 ditimbulkan oleh komunikasi. Demikian kelengkapan unsur komunikasi menurut Harold Lasswell yang mutlak harus ada dalam setiap prosesnya. Adakalanya seseorang menyampaikan buah pikirannya kepada orang lain tanpa menampakkan perasaan tertentu. Pada saat lain seseorang menyampaikan perasaannya kepada orang lain tanpa pemikiran. Tidak jarang pula seseorang menyampaikan pikirannya disertai perasaan tertentu, disadari atau tidak disadari. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari; sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaan tidak terkontrol. II.2. PUBLIC RELATIONS II.2.1. Pengertian Public Relations Menurut (British) Institute of Public Relations (IPR) Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. (Jefkins, 2004:9). Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.(cutlip, Scoot M dkk, 2006:6). Sedangkan menurut Frank Jefkins Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu

39 organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian.(jefkins, 2004:10) Pertemuan asosiasi-asosiasi Public Relations seluruh dunia di Mexico City pada bulan Agustus 1978, menghasilkan pernyataan mengenai defenisi Public Relations sebagai berikut: Praktik Public Relations adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan knsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya. Jadi unsur-unsur di atas menunjukkan adanya hubungan kait-mengait. Saling keterkaitan ini merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional PR/ Humas yang integral dengan manajemen organisasi dalam upaya mencapai tujuan bersama dan sasaran utama badan usaha/ organisasi. Dari hal di atas juga menunjukkan bahwa Public Relations bukanlah hanya sebagai ilmu namun juga sebagai bidang keilmuan. II.2.2. Fungsi Public Relations Manajer atau pimpinan seharusnya menyadari bahwa tidak dapat menentukan strategi yang tepat bilamana tidak mendalami fungsi Public Relations karena Public Relations terlibat dan bersifat integratif dalam manajemen tempat karyawan bekerja. Maka perlu diketahui fungsi Public Relations (Rumanti,2002:32) yaitu:

40 a. Edwin Emery dalam bukunya Introduction to Mass Communications menyatakan upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya. b. Pada dasarnya PR adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari public atau masyarakat pada umumnya. 2) Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. 3) Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi/ perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicaapi secara optimal. 4) Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbal balik, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi/ perusahaan yang bersangkutan. c. Kegiatan PR haruslah dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. d. Sukses PR dalam melaksanakan fungsinya, merupakan keterlibatan seluruh individu dalam organisasi, masing-masing dalam tugasnya, mulai dari top dan

41 staff management sampai tingkat yang paling bawah dalam manajemen. Di sini komunikasi dan kerja sama sangat vital dalam pencapaian tujuan PR. e. PR haruslah dimulai dari masing-masing organisasi, dan organisasi itu sendiri. II.2.3. Syarat Praktisi Public Relations Permintaan akan jasa konsultasi PR dan manajer PR yang handal sangat tinggi. Mereka bahkan acapkali dipandang sebagai dewa penyelamat dan diharapkan akan mampu menciptakan keajaiban. Seorang pejabat PR senantiasa dituntut untuk belajar. Ia haruslah rendah hati, tekun serta cepat menyesuaikan diri. Kemampuan dan kemauan untuk mempelajari hal-hal baru mutlak diperlukan. Berikut ini adalah enam kriteria yang merangkum keahlian seorang praktisi PR yang baik, terlepas dari latar belakang pribadinya (Jefkins,2004:24) yaitu: a. Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik. Itu berarti ia harus mampu dan mau berusaha untuk memahami serta terkadang bersikap toleran kepada setiap orang yang dihadapinya tanpa harus menjadi seorang penakut atau penjilat. b. Mampu berkomunikasi dengan baik. Artinya, ia mampu menjelaskan segala sesuatu dengan jernih, jelas dan lugas, baik itu secara lisan maupun tertulis atau bahkan secara visual (misalnya melalui gambar atau foto-foto). c. Pandai mengorganisasikan segala sesuatu. Hal ini tentunya menuntut suatu kemampuan perencanaan yang prima.

42 d. Memiliki integritas personal, baik di dalam profesi maupun di dalam kehidupan pribadinya. e. Memiliki imajinasi. Artinya, daya kreatifnya cukup baik sehingga ia mampu membuat jurnal internal, menulis naskah untuk film dan video, menyusun rencana kampanye PR yang rinci dan jelas, serta mampu mencari dan menemukan cara-cara yang semula tak terbayangkan guna memecahkan berbagai masalah. f. Kemampuan mencari tahu. Seorang praktisi PR dituntut untuk memiliki akses informasi yang seluas-luasnya. Dalam hal ini, ia memang dituntut untuk menjadi seseorang yang serba tahu. g. Mampu melakukan penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kampanye PR, serta belajar dari hasil-hasil tersebut. II.3. INTERNAL PUBLIC RELATIONS II.3.1. Pengertian Public Relations Adapun ruang lingkup tugas Public Relations dalam sebuah organisasi/ lembaga antara lain meliputi aktivitas ke dalam (publik internal) dan ke luar (publik eksternal). Publik internal adalah public yang menjadi bagian dari unit/ badan/ perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang Public Relations harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. Kegiatan komunikasi dalam Public Relations ditujukan kepada masyarakat yang ada di dalam organisasi (internal public) dan masyarakat luar organisasi

43 (external public). Publik internal adalah orang-orang yang berada di dalam atau yang tercakup dalam suatu organisasi, yaitu seluruh karyawan dari staf sampai dengan karyawan terbawah. (Assumpta, maria, 2002:89). Scoott M.Cutlip, Allen. H Center dan Glen M. Broom (2007:11) menyatakan hubungan internal adalah bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manager dan pegawai tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Public Relations menitikberatkan eksistensi kegiatannya terhadap terciptanya hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan dan orang-orang di luar perusahaan. Kita tidak bisa menganggap bahwa karyawan adalah sebagai pelengkap di dalam perusahaan, namun pegawai sebagai asset yang sangat penting dan harus tetap dipertahankan. Hubungan internal ini tidak dapat dilihat dalam arti sempit saja yaitu sama dengan hubungan industrial. Namun pengertiannya lebih dari itu, hal tersebut dipengaruhi oleh karyawan dengan karyawan lainnya. Hubungan antara karyawan dengan pihak manajemen perusahaan yang efektif. Hal ini memungkinkan adanya keadaan lingkungan kerja yang kondusif dan adanya keterbukaan dari pihak manajemen terhadap nilai pentingnya memelihara komunikasi timbal balik dengan para karyawannya. II.3.2. Media Internal Public Relations Variasi perangkat bantu komunikasi sangatlah besar namun, pada umumnya setiap organisasi hanya menggunakan sebagian kecil dari sekian

44 banyak metode yang ada. Tentu saja harus dipilih yang paling sesuai. Pemilihan metode sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, jumlah dan strata personel, serta lokasi tempat bekerja. Berikut ini beberapa media internal public relations (Jefkins, 2004: 196) yaitu sebagai berikut: a. Papan Pengumuman Papan pengumuman standar dapat diletakkan pada berbagai lokasi yang ramai atau yang sering disinggahi agar segenap karyawan dapat memperoleh informasi yang sama dalam waktu yang bersamaan pula. Wujud fisiknya bisa bermacam-macam, seperti poster cetakan yang mudah dipasang dan diganti atau papan permanen yang terbagi atas sejumlah kolom sesuai dengan jenis berita yang seringkali diumumkan. b. Kotak Saran Dalam rangka memperoleh dan menampung berbagai masukan dari para karyawan, pihak manajemen dapat menempatkan sejumlah kotak saran di tempat-tempat tertentu di seluruh penjuru lokasi perusahaan. Setiap karyawan yang memiliki komentar, ide-ide cemerlang, keluhan, atau bahkan kecaman pedas terhadap atasan atau perusahaan dipersilakan menyampaikannya secara anonim melalui kotak-kotak saran tersebut. c. Obrolan Langsung Pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka pihak manajemen. Tersedianya suatu fasilitas bagi para karyawan untuk mengadakan komunikasi ke atas dan bagi pihak manajemen untuk

45 melangsungkan komunikasi ke bawah jelas sangat penting demi terciptanya komunikasi yang efektif di kalangan karyawan. Pihak manajemen tidak boleh menganggap komunikasi karyawan tersebut sebagai suatu hal yang bersifat monopolistik seperti penyiaran program politik. d. Konferensi Staf dan Pertemuan Dinas Pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staf dan pegawai, baik yang diselenggarakan di markas besar maupun di kantor-kantor cabang, dan juga konferensi tingkat nasional, merupakan acara berkumpul yang bermanfaat untuk menggalang kebersamaan dan keakraban, sekaligus untuk menciptakan hubungan baik antara pihak manajemen dengan para karyawan. Dalam acaraacara tersebut, berlangsung komunikasi tatap muka. e. Acara-acara Kekeluargaan Berbagai kegiatan dan acara tidak resmi, seperti pesta perusahaan, makan malam dalam rangka merayakan tahun baru dan ulang tahun perusahaan, olahraga, dan piknik bersama, semuanya menyertakan para anggota keluarga dan lingkungan terdekat dari masing-masing karyawan, ternyata sangat besar manfaatnya untuk merekatkan hubungan baik antara pihak manajemen dengan segenap karyawannya. f. Literatur Pengenalan Literatur pengenalan adalah berbagai macam naskah, materi, atau buklet yang berisi riwayat singkat perusahaan, berbagai kegiatan pokoknya, cara kerjanya, fungsi-fungsi operasi yang dijalankan perusahaan lengkap dengan bagan-

46 bagannya, struktur manajemen, dan aneka hal penting lainnya yang harus diketahui oleh para karyawan baru. g. Pameran dan Peragaan Pameran dan peragaan yang diselenggarakan secara permanen, berkeliling, atau kunjungan bisa dimanfaatkan untuk mendemonstrasikan dan menjelaskan sejarah atau suatu kebijakan perusahaan, bidang-bidang yang digeluti, dan tata cara pelaksanaannya. Melalui pameran, dapat pula diceritakan secara lugas proses manufaktur, skala operasi perusahaan di seluruh dunia, atau kampanye periklanan yang hendak dilancarkan dalam waktu dekat. h. Jurnal Internal Isi jurnal internal adalah uraian tentang hal-hal yang sudah terjadi. Idealnya setiap jurnal memiliki ciri khas tertentu seperti misalnya penggunaan intra net yang digunakan didalam perusahaan. II.4. PUBLIC RELATIONS AUDIT II.4.1. Pengertian Public Relations Audit Audit Humas secara morfologis berarti audit komunikasi yang berkaitan dengan Humas atau Hubungan Masyarakat. Secara konseptual audit Humas adalah istilah yang digunakan sebagai terjemahan dari istilah bahasa Inggris Public Relatons Audit, yang pada dasarnya berarti sebuah tinjauan dan studi tentang kebutuhan-kebutuhan komunikasi kehumasan dan praktek komunikasi yang sekarang sedang berlangsung (Hardjana, 2000:161).

47 Audit Humas adalah studi komprehensif untuk mengetahui dan posisi dan kondisi Public Relations dalam organisasi, baik secara internal maupun eksternal, mencakup tentang pandangan publik terhadap Public Relations (Kriyantono, 2006:297). Audit Humas merupakan riset yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan dan mengukur kegiatan Public Relations dan menyediakan pedoman untuk program Public Relations di masa depan. Menurut Pavlik, audit humas adalah kategori penelitian yang paling luas digunakan. Audit humas, dirancang untuk mengevaluasi kedudukan suatu organisasi dengan publiknya yang relevan. Publik yang dimaksud di sini meliputi internal dan eksternal.(ritonga,2004:120). Menurut Moore, audit humas adalah suatu studi yang tersusun secara longgar, berskala luas, yang menyelidiki hubungan masyarakat perusahaan, baik secara internal maupun eksternal. (Ritonga,2004:120). II.4.2. Fungsi Public Relations Audit Sebuah audit komunikasi kehumasan yang lengkap dapat menyingkap rumpang kredibilitas antara tingkat yang diinginkan dan tingkat yang tercapai dalam praktek ( Rumanti, 2002: 32) dan dapat digunakan untuk membangun: a. Tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang; b. Prioritas di antara tujuan-tujuan tersebut; c. Tema-tema pokok dan tema-tema tambahan yang hendak ditekankan; d. Khalayak-khalayak publik utama; e. Tanggapan khalayak-khalayak publik ini terhadap program yang berlangsung;

48 f. Metode-metode komunikasi yang paling berhasil; g. Bentuk baru dalam pendekatan-pendekatan komunikasi yang diinginkan; h. Tolak ukur-tolak ukur standar yang menjamin objektivitas evaluasi. II.4.3. Ruang Lingkup Kegiatan Public Relations Audit Public Relations Audit dalam hubungannya dengan organisasi dan publiknya mempunyai beberapa ruang lingkup kegiatan ( Ruslan,2003:95) yaitu: a. Relevant Publics (Publik yang relevan) Publik yang relevan atau yang berkaitan dengan suatu organisasi, misalnya dari publik internal, pemegang saham (pemilik) pimpinan manajemen dan karyawan serta keluarganya. Sedangkan publik eksternal, para pelanggan, konsumen, rekanan, relasi bisnis, media pers, komunitas (kelompok sosial), aktivitas kepedulian sosialdan lingkungan hidup, tokoh masyarakat serta pejabat pemerintah yang mempunyai pengaruh terhadap kepentingan aktivitas, fungsi dan peran suatu organisasi. b. The organization s standing with publics (Kedudukan organisasi dengan publik) Untuk memahami pandangan dari berbagai macam publik terhadap sebuah organisasi adalah melalui kajian dari audit komunikasi. Pada umumnya penelitian tentang citra organisasi melalui analisis dari isi pemberitaan media massa atau berbagai saluran komunikasi publik lainnya. c. Issues of concern to public (Isu-isu yang berkaitan dengan publik)

49 Isu yang berkembang menjadi perhatian publik, misalnya masalah-masalah yang menjadi agenda perhatian publik dan dapat diperoleh melalui pemantauan lingkungan untuk mengetahui masalah (isu) apa yang menjadi perhatian publik dan pihak organisasi secara tepat dapat menentukan, mana publik yang memiliki agenda yang sama (proposan) dan mana yang berbeda (oposan). d. Power of publics (Kekuatan publik) Kekuatan publik dapat diketahui melalui kekuatan ekonomi dan politik yang mereka miliki, sekaligus kekuatan tersebut dapat mengukur sejauh mana pengaruhnya. Jadi publik dapat digolongkan berdasarkan kekuatan ekonomi dan politik yang dimiliki tersebut akan mempengaruhi proses dalam pengambilan keputusan atau kebijaksanaan pemerintah (lembaga/organisasi). II.4.4. Kapan Audit Perlu Dilakukan Audit komunikasi kehumasan umumnya dilaksanakan bila pimpinan perusahaan mempunyai tujuan-tujuan khusus. Tujuan-tujuan kusus itu perlu diungkapkan secara agak jelas sebelum audit dilakukan. Misalnya, perusahaan hanya ingin memeriksa hal-hal apa saja yan menjadi kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan perusahaan menghadapi persoalan khusus yang memicu kenutuhan akan audit komunikasi. Alasan pokok yang paling penting kapan melakukan sebuah audit humas aalah bila berniat melakukan re-evaluasi atas pencapaian tujuan dari sebuah program atau berbagai kegiatan dalamprogram tersebut. Audit humas merupakan alat evaluasi terbaik untuk program-program jangka panjang. Dengan

50 menunjukkan kekuatan-kekuatan atau kelemahan-kelemahan yang ada, audit humas menyingkap berbagai kebutuhan dan menggarisbawahi validitas buat peningkatan kegiatan.maka manfaat paling penting dari audit komunikasi kehumasan untuk membangun atau memperjelas tujuan-tujuan dan sasaransasaran yang dibuat. II.4.5. Pokok-Pokok Tinjauan Public Relations Audit Efektivitas pelaksanaan system komunikasi keorganisasian tidak hanya terkait dengan proses komunikasi. Dalam pelaksanaan sistem komunikasi keorgansasian, efektivitas komunikasi setidaknya berkaitan dengan empat faktor penting yang layak dijadikan pokok peninjauan dalam audit komunikasi kehumasan (Hardjana,2000:163) yaitu sebagai berikut: a. Budaya Komunikasi Manajemen (Management s Communication) Pada dasarnya budaya komunikasi manajemen adalah keterbukaan manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan. Sebagai konsep komunikasi, keterbukaan manajemen menunjuk pada perilaku komunikasi dari dari kalangan manajemen sebagai ungkapan kerelaan dan ketulusan untuk mendengarkan orang lain terutama bawahannya dalam proses maajemen. Organisasi yang sehat umumnya menunjukkan gaya manajemen terbuka, baik keterbukaan ke dalam maupun keterbukaan ke luar organisasi. Tanpa keterbukaan manajemen, komunikasi keorganisasian akan mengalami kesulitan baik komunikasi dengan segenap anggota organisasi maupun dengan masyarakat lingkungannya.

51 b. Pengorganisasian Komunikasi (Organization for Communication) Pengorganisasian komunikasi perlu diperhatikan karena setiap organisasi memiliki kebijakan, peraturan, prosedur, peralatan mekanik-elektronik, dan sumber daya manusia untuk menangani komunikasi, agar komunikasi dapat berfungsi dengan baik. Untuk tujuan tersebut organisasi juga mempunyai buku pedoman (manual) tentang bagaimana memahami dan melaksanakan peran juru bicara (spokesmanship), pelatihan media, dan sejumlah kemahiran lain. c. Komunikasi-Komunikasinya Sendiri (Communication Themselves) Peristiwa-peristiwa atau kegiatan-kegiatan komunikasi perlu disimak dan dicatat dengan secermat dan seobjektif mungkin. Secara sederhana komunikasi-komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi dua,yakni komunikasi objektif dan komunikasi subjektif. Komunikasi objektif berkaitan dengan fakta-fakta yang menjadi perhatian segenap staf karyawan dan dapat diperiksa kebenaran akurasinya (accuracy), seperti tentang gaji, pendapatan, kerjanya pabrik, kecelakaan, pemogokan dan pergantian personel. Komunikasi subjektif berkaitan dengan berbagai ide-pemikiran, peraturan, tanggapan terhadap kritikan, perencanaan, penjelasan tentang kebijakan dan tindakantindakan tertentu. d. Umpan Balik (Feedback) Umpan balik menjadi penting diperhatikan sebagai petunjuk tentang bagaimana komunikasi yang dilaksanakan oleh manajemen diterima oleh masyarakat luas di luar organisasi. Penerimaan-penerimaan yang merupakan tanggapan masyarakat luas tersebut dapat ditemukan dalam kliping-kliping

52 koran, transkrip radio TV atau bahkan tiadanya laporan dalam bentuk apapun. Para pemegang saham dalam petemuan dengan para analis sering mengeluarkan tanggapan berupa macam-macam pertanyaan, bahkan tidak jarang juga mengajukan pertanyaan secara tertulis dalam bentuk surat. II.5. COMPANY IDEAL II.5.1. Pengertian Company Ideal Company Ideal adalah sesuatu yang ideal yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan atau lembaga. Maksud ideal di sini adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu perusahaan atau lembaga, baik secara umum maupun khusus. (Ritonga, 2004:130). Company Ideal adalah sesuatu yang didapatkan melalui wawancara dengan pimpinan puncak dan pimpinan menengah perusahaan untuk mengetahui factor-faktor kekuatan dan kelemahan atau peluang dan ancaman yang ada, termasuk menelaah publik yang relevan dan masalah-masalah yang berkaitan untuk dikembangkan secara efektif dan tepat. II.5.2. Tujuan Company Ideal Untuk mengetahui apa yang dipikirkan (ideal) oleh suatu perusahaan atau lembaga, sebetulnya cukup mengacu pada tujuan dari bagian atau divisi humasnya. Kalau tujuan tersebut sudah tergambar secara jelas dalam arsip atau dokumen, tujuan yang dimaksud sudah dapat dijadikan dasar acuan. Sebaliknya bila belum, maka peneliti harus melakukan wawancara kepada pejabat humas.

53 Tujuan yang dimaksud dapat dipilah-pilah menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan diadakannya humas suatu perusahaan atau lembaga dapat dimasukkan ke dalam tujuan umum. Sementara tujuan khusus berkaitan dengan tujuan dari kegiatan internal. Tujuan umum, khusus yang dapat diteliti melalui audit humas hanyalah yang berkaitan dengan pandangan internal pada suatu perusahaan. Pandangan di sini bisa berupa citra, persepsi atau sikap internal. II.5.3. Skala Semantic Differential Karena audit humas masuk rumpun penelitian kuantitatif, mau tidak mau tujuan masing-masing kegiatan hendaknya dinyatakan secara kuantitatif pula. Kalau, misalnya menurut pejabat humas bahwa tujuan kegiatan internal publik adalah menumbuhkan citra perusahaan atau lembaga yang baik bagi karyawannya, perlu ditanyakan pada intensitas berapa citra baik yang diharapkan (idealnya) itu. Jika citra yang baik dimaksudkan adalah intensitas keempat misalnya, maka pengukurannya juga harus sampai pada intensitas keempat. Bila citra yang baik itu dimaksudkan adalah intensitas ketiga maka pengukurannya juga harus sampai pada pada intensitas ketiga. Namun, yang perlu diingat, pengukuran citra sebaiknya menggunakan skala semantic differential, yang menggunakan intnsitas penilaian terhadap suatu objek. Tujuan yang sudah dinyatakan secara kuantitatif ini dalam terminologi audit humas disebut company ideal, yang dalam terminologi penelitian secara umum disebut sebagai sesuatu yang diharapkan atau das Sollen.

54 II.6. COMPANY ACTUAL II.6.1. Pengertian Company Actual Company actual adalah kajian melalui audit kehumasan untuk menentukan apakah pandangan publik dan perusahaan tersebut memiliki persamaan atau tidak, dan favourable atau unfavourable. (Ruslan,2008: 98). Company actual adalah semua internal publik dari suatu perusahaan atau lembaga yang akan diaudit. (Ritonga,2004:131). Masing-masing publik diidentifikasi, kemudian diurutkan mulai dari yang paling penting hingga paling tidak penting. Untuk menentukan publik mana yang paling penting hingga paling tidak penting dapat diperoleh melalui wawancara kepada pejabat humas. Maksud pikirkan di sini adalah pandangan atau penilaian dari internal terhadap perusahaan. Dalam terminologi penelitian, hal itu disebut das Sein atau keyataannya. Dalam terminologi audit humas, hal itu disebut company actual. Ini diperoleh melalui penelitian yang umumnya menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. II.6.2. Konsep Penilaian Dalam kaitan dengan audit humas, konsep yang hendak diukur mencakup lembaga dalam arti luas, seperti pimpinan lembaga, produk atau jasa yang dihasilkan, pelayanan, kegiatan yang dilakukan, dan fisik lembaganya. Di sini, sampel diminta untuk menilai suatu konsep dalam suatu rangkaian skala dari dua kutub yang berlawanan. Singkatnya, sampel diminta untuk menilai suatu konsep

55 atau objek pada salah salah satu intensitas yang tersedia. Konsep atau objek yang akan dinilai responden diformulasikan dalam kalimat pernyataan (deklaratif). II.6.3. Skala Semantic Differential Kuesioner yang akan digunakan di dalam penelitian ini sebaiknya disusun menggunakan skala semantic differential. Skala ini, dignakan untuk mengukur arti tersirat dari suatu konsep (seseorang, produk, sekelompok orang, sebuah lagu, partai politik, seorang kandidat, dan sebagainya). Dalam kaitan dengan audit humas, konsep yang hendak diukur mencakup lembaga dalam arti luas, seperti pimpinan lembaga, produk, atau jasa yang dihasilkan, pelayanan, kegiatan yang dilakukan, dan fisik lembaganya. Di sini, sampel diminta untuk menilai suatu konsep dalam suatu rangkaian skala nilai. Singkatnya, sampel diminta untuk menilai suatu konsep atau objek pada salah satu dari intensitas yang tersedia. Konsep atauobjek yang akan dinilai responden diformulasikan dalam kalimat pernyataan (deklaratif). II.7. CITRA II.7.1. Pengertian Citra Citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan seseorang terhadap suatu objek tertentu. Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek akan ditentukan oleh citra objek tersebut yang menampilkan kondisi terbaiknya. (Rusalan,2008:80).

56 Citra Perusahaan adalah karakter dari perusahaan itu sendiri dan cara perusahaan mengusahakan untuk mempengaruhi kesan orang terhadap perusahaan. (Ritonga,2004: 128). II.7.2. Jenis Citra Menurut Jefkins, ada beberapa jenis citra yaitu: 1. Citra bayangan: citra yang melekat pada orang atau anggota-anggota organisasi. Biasanya adalah pimpinannya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Citra ini sering kali tidaklah tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak- pihak luar. 2. Citra yang berlaku: kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku (current image) ini adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai. 3. Citra yang diharapkan: citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada.

57 4. Citra perusahaan: atau ada juga yang menyebutnya citra lembaga adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan hanya citra produk dan pelayanannya. 5. Citra majemuk: setiap perusahaan atau organisasi memiliki banyak unit dan pegawai (anggota). Masing-masing individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri sehingga secara sengaja atau tidak, dan sadar atau tidak, mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. II.7.3. Analisis Citra Untuk mengukur penilaian atau pengetahuan khalayak terhadap objek tertentu melalui modifikasi analisis citra dan pengukuran tanggapan khalayak. (Ruslan,2003:81) Berikut ini penjelasan dan analisisnya: a. Point A, merupakan grade citra perusahaan atau penilaian pelayanan dalam posisi yang ideal atau positif, dan dikenal sangat baik oleh semua orang, pelanggan atau khalayak yang menjadi sasarannya. b. Point B, grade perusahaan atau pelayanan cukup positif, dan lembaga bersangkutan hanya disukai atau dikenal oleh khalayak tertentu (kurang dikenal). c. Point C, grade citra perusahaan atau penilaian terhadap pelayanan buruk. Tetapi lembaga yang bersangkutan kurang dikenal oleh semua orang atau khalayaknya.

58 d. Point D, merupakan grade atau penilaian terhadap nama perusahaan hingga tingkat pelayanannya sangat terkenal kurang baik, dan memiliki citra buruk setiap orang atau khalaknya. CITRA BAIK SANGAT DIKENAL KURANG DIKENAL CITRA BURUK Gambar. Analisis Citra dan Tanggapan Khalayak II.8. MODEL S-O-R S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Berdasarkan teori ini, organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Yaitu keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Pada dasarnya, prinsip teori ini merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Hal ini memungkinkan seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan yang erat antara pesan-pesan media atau reaksi audiens. Dalam proses perubahan

59 sikap, maka sikap komunikan hanya dapat berubah apabila stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari apa yang pernah dialaminya. Prof. Dr. Mar at (Effendy, 2003:255), dalam bukunya Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya mengutip pendapat Hovland, Jannis dan Kelly yang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru, ada tiga variabel penting, yaitu: 1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan Stimulus Organism : Perhatian Pengertian Penerimaan Response Gambar.Model S-O-R

60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1.1. Sejarah PT. Indosat, Tbk PT Indosat Satellite Corporation (PT. Indosat, Tbk) adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional terkemuka di Indonesia. Kegiatan utama perusahaan adalah menyediakan jasa Telekomunikasi Internasional melalui switching, termasuk telepon, teleks, telegram, komunikasi data paket, faksimili dengan fasilitas store and foward, serta jasa Inmarsat untuk sistem komunikasi bergerak global. Perusahaan juga menyediakan jasa Telekomunikasi Internasional non switching seperti sirquit sewa berkecepatan rendah maupun tinggi, konferensi vidio, jasa transmisi siaran televisi serta jasa yang lainnya pada umumnya tidak berupa transmisi suara. Untuk jasa-jasa switching memerlukan penyaluran melalui jaringan telepon domistik, sedangkan jasa untuk non swiching terhubung langsung ke fasilitas Indosat. PT Indosat Satelite Corporation (PT Indosat, Tbk) didirikan pada tanggal 20 November 1967 merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Republik Indonesia dengan ITT (International Telephone and Telegraph) untuk membangun stasiun Bumi yang dioperasikan pada tahun 1969, dalam perkembangannya dalam posisi telekomunikasi Internasional yang strategis dalam menerima dan menyalurkan informasi dari dalam dan luar negeri, maka pada tahun 1980 pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih seluruh

61 saham PT indosat melalui pelaksanaan akuisisi berdasarkan peraturan pemerintah nomor 52, 53 dan 54 Tahun Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga dapat menangkis keraguan kalangan Internasional akan kemampuan mengoperasikan jasa Telekomunikasi Internasional tanpa ITT, pada tahun 1992 Indosat kembali menjawab keraguan kemampuan Indosat dalam bersaing dengan pihak swasta yang Satelindo, dimana Indosat mempertahankan pangsa pasar sekitar 90%. Pada 18 Oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatat sahamnya di New York Exchange dengan The best IPO deal of the year, seangkan didalam negeri saham Indosat tercatat BEJ dan BES, dengan kata lain Indosat menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu menciptakan nilai tambah untuk pemegang saham secara berkesinambungan. Komposisi saham Indosat saat itu, 57% pemerintah RI (diwakili Meneg BUMN) dan 47% diperdagangkan dipasar modal BEJ, BES, dan NYSE. Kantor Pusat Indosat berada di Jalan Medan merdeka Barat Nomor 21 Jakarta. Kantor ini mempunyai pusat pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing & Conference Centre (ITCC) di Jatiluhur, Jakarta Barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan Indosat yang propesional. Untuk mengoperasikan layanan PT Indosat menggunakn perangkat telekomunikasi internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional (SGI) 1 sampai dengan 4, transmisi stasiun yang terbesar di berbagai lokasi di Indonesia, (Jakarta, Jatiluhur, Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip). Perangkat

62 jaringan Telekomunikasi Internasional tersebut memungkinkan pelanggan PT Indosat untuk menghubungi relasinya di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT Indosat menawarkan produk-produk yang meliputi 24 jenis jasa Telekomunikasi Internasional dan domestik. SGI Indonesia saat ini juga berfungsi sebagai sentral lokal, dimana Indosat telah menyelenggarakan layanan telekomunikasi lokal dan sedang mempersiapkan jasa Internasional. PT Indosat telah memperoleh sertifikat ISO 9002; 1994 sejak 17 Januari 1997, dan pada 21 September 2001 berhasil mengkonverensikan seluruh sistem menejemen mutunya sesyai dengan standart ISO yang baru yaitu versi ISO 9001; Mulai tahun 2001, kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom dihapuskan. Secara bertahap hak Ekskluisivitas kedua menyelenggarakan telekomunikasi tersebut dihilangkan. Indosat menindak lanjuti upaya untuk memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Mulia Mobile (IM3) ditahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun Pada akhir tahun 2002, Pemerintah Indonesia melakukan divestasi saham Indosat yang dimilikinya sebesar 41,49% kepada Singapore Technologis Telemedia Pte, Ltd. Melalui Indonesia Comunications Limited (ICL). Dengan demikian satus Indosat kembali menjadi Perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu, penyedia solusi informasi dan telekomunikasi.

63 Pada tanggal 20 November 2003, penandatanganan penggabungan usaha antara Satelindo, IM3 dan Bimagraha kedalam Indosat, menjadikan Indosat sebagai Full Network Service Provide (FNSP) yang fokus pada seluler terbesar kedua di Indonesia. Melalui layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap dan MIDI yang menyatu dalam organisasi< Indosat menyatakan diri sebagai penyelenggara terlengkap di Indonesia. PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega Media dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama Indosat membentuk inti kelompok usaha Indost sebagai implementasi strategi bisnis Indosat. Kepemilikan saham PT Indosat, Tbk saat ini terdiri dari : Publik memiliki 43,10% STT memiliki 41,96% Pemerintah memiliki 14,96% III.1.2 Sejarah Singkat Indosat 1967 PT. INDOSAT didirikan dengan Akta Notaris MS Tadjoedin No. 55 tanggal 10 November 1967 Terakhir diubah Akte Notaris Poerbaningsih Adi Warsono, SH No. 33 tanggal 10 Mei Sebagai Perusahaan Penanam Modal Asing (PMA), sahamnya dimiliki oleh International Telepone Telegraph Corporation (ITT) dari Amerika PT. INDOSAT (29 September 1969) mengoperasikan Stasiun Bumi Jatiluhur sehingga dapat mengakses ke Intelsat yaitu Samudra Hindia

64 (IOR) dan Samudra Pasifik (POR). Saat ini Stasiun Bumi Jatiluhur memiliki 5 buah Antena Intelsat dan 1 buah Antena Immarsat, selain dari pada itu juga terdapat di Pantai Cermin Medan, Banyu Urip Surabaya, Bukit Mata Kucing Batam PT. INDOSAT mulai mengoprasikan SKKL Sistem Komunikasi Kabel Laut. Pemerintah RI membeli 100% saham ITT, maka sejak 1980 PT. Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyelenggara Telekomunikasi Internasional untuk umum PT. INDOSAT memperkenalkan jasa Sambungan Langsung Internasional PT. INDOSAT Medan (SGI-2) beroperasi di Medan untuk melayani Telekomunikasi Internasional dari seluruh Sumatra Peresmian Kabel Laut Medan-Penang dan Medan-Singapore PT. INDOSAT (SGI-3) Batam beroperasi di Batam PT. INDOSAT Go Publik, mencatatkan saham di Bursa efek di New York, Jakarta dan Surabaya, merupakan BUMN pertama di Indonesia go publik. Peresmian Statiun Bumi Pantai Cermin Pemerintah mengeluarkan UU No.36/1999, efektif berlaku 8 September Indosat diberi izin menjadi penyelenggara Telekomunikasi local/domestik atau di sebut FNSP (Full Service Network Provider).

65 Agustus 2000 Pemerintah memberikan ijin perinsip kepada INDOSAT untuk menyelenggarakan seluler Indosat Multi Media Mobile (IM3) Peluncuran seluler Indosat IM3 (Indosat Multi Media Mobile), 31 Agustus 2001 di Batam & PT. INDOSAT memiliki 100% saham PT. SATELINDO PT. INDOSAT Regional Barat membuka kantor cabang di Pekan Baru (Area Sumbagsel) melayani Propinsi Riau (daratan), Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Bengkulu, sedangkan Area Sumbagut melayani Propinsi Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat Desember 2002 Indosat berubah menjadi PMA (Perusahaan Penanaman Modal Asing) Legar Marger Indosat (Pengabungan Satelindo, Indosat Multi Media Mobile) ke dalam Indosat Launching CDMA Indosat StarOne dan Launching Seluler IM3 di Medan Launching Logo baru PT. Indosat ( 2 Februari 2005 ) Launching 3G Launching 3.5G. III.1.3 Sejarah Singkat PT. Indosat, Tbk Northern Sumatra Region Office Peletakan batu pertama Sentral Gerbang Internasional di Sumatra dilakukan pada bulan Februari tahun 1982 dan ini merupakan awal Sumatera

66 memiliki sentral yang melayani Telekomunikasi Internasional untuk umum bagi seluruh masyarakat di Sumatera termasuk kepulauan sekitarnya. Pembangunan gedung Sentral Gerbang Internasional ini juga bersamaan dengan pembangunan Stasiun Komunikasi Kabel Laut di Pantai Cermin yang berjarak kurang lebih 40 km dari kota Medan. PT Indosat, Tbk Northern Sumatra Region Office diresmikan pada tanggal 2 Maret 1985 oleh Presiden RI secara jauh dari Gedung Bina Graha dengan Perdana Mentri Malaysia dengan nama PT Indosat Divisi Medan. Tahun 1992 PT Indosat mulai mengembangkan layanannya ke Kepulauan Riau khususnya Pulau Batam. Oleh karena besarnya area operasional dan rencana pengembangan area pelayanan Divisi Medan, PT Indosat divisi Medan diubah menjadi PT Indosat Divisi Wilayah Barat Indonesia. Tahun 2005 PT Indosat, Tbk Divisi wilayah Barat Indonesia berubah nama menjadi PT Indosat, Tbk Sumatra Region Office, dan pada tanggal 21 Juni 2006, namanya berubah lagi menjadi PT Indosat, Tbk Northern Sumatra Region.

67 Gambar. PT Indosat Tbk Medan

68 III.1.4. Makna Logo PT. Indosat Tbk Arti Identitas Indosat Indosat adalah penyelenggara terdepan dalam industri telekomunikasi di Indonesia yang ikut mendorong perubahan dan perkembangan pasar telekomunikasi yang bertumbuh dan menjanjikan. Indosat senantiasa mengamati perkembangan industri, meningkatkan kemampuan untuk menyediakan layanan komunikasi end-to-end, mengantisipasi dan menyediakan seluruh kebuthan pelanggan. Melalui manajemen yang berpengalaman dan berpotensi, Indosat akan senantiasa mengembangkan karyawan, teknologi dan layanan untuk mencapai visi perusahaan. Pelanggan Indosat akan menikmati pelayanan one stop-shopping melalui kemudahan berinteraksi dengan pelanggan, kenyamanan serta keyakinan atas komitmen Indosat untuk memberikan pelayanan dan nilai terbaik.

69 FILOSOFI IDENTITAS INDOSAT Identitas Indosat terdiri dari kombinasi teks "Indosat" dan simbol "Techno Flower" yang mencerminkan teknologi tinggi namun bersahabat, dinamis dan modern. Teks "indosat" Teks Indosat didesain secara khusus menggunakan huruf kecil yang melambangkan sikap Indosat yang bersahabat dan mudah bekerjasama. Warna Indosat melambangkan kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid, kemampuan dan rasa percaya diri dalam bidang teknologi tinggi serta kestabilan perusahaan. Simbol "Techno Flower" Simbol techno flower tercipta dari gabungan tiga elips yang mencerminkan usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini, yaitu di Indonesia, dalam bidang teknologi dan pelayanan bagi masyarakat, serta pentingnya kerjasama yang kokoh diantara ketiga elemen tersebut. Tiga elips pembentuk techno flower masing-masing mencerminkan : masyarakat Indonesia teknologi telekomunikasi

70 Rangkaian elips ini membentuk bintang permata di tengah mencerminkan layanan terbaik dan berkualitas yang senantiasa diberikan oleh Indosat kepada masyarakat Indonesia. III.1.5. Visi, Misi, Motto dan Nilai PT. Indosat Tbk VISI Visi PT Indosat tbk adalah Menjadi perusahaan penyedia solusi informasi dan komunikasi pilihan. MISI Adapun Misi dari PT Indosat tbk, adalah: 1. Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan, dan solusi yang inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat yang terbaik bagi pelanggan. 2. Meningkatkan share holders values secara terus menerus.

71 3. Mewujudkan kualitas kehidupan stake holder yang lebih baik. MOTTO Manajemen telah mencanangkan motto Kretartha Karya Samuha yang artinya adalah keberhasilan hanya bisa dicapai melalui kerjasama. Dalam kaitan ini kerjasama diantara pihak-pihak terkait senantiasa ditekankan dalam setiap kegiatan perusahaan. Memasuki era kompetisi, PT. Indosat menegakkan kembali semangat pekerjaannya melalui motto Kami Lebih Peduli. Hal ini merupakan tekad PT. Indosat dalam upaya menghadapi persaingan yang tajam. Dengan semboyan ini, Indosat bertekad memnuhi setiap tuntutan/kebutuhan pelanggan, senatiasa mengupayakan peningkatan mutu jasa dan pelayanan serta memacu diri menjadi terbaik di bidangnya. Dalam kaitannya dengan kerjasama diantara pihak-pihak terkait senantiasa ditekan kan dalam setiap kegiatan perusahaan. Selain semboyan, PT. Indosat juga mempunyai tekad pelayanan, yaitu : WE CARE MORE (kami lebih peduli) Hal ini merupakan tekad layanan PT. Indosat dalam upaya menghadapi persaingan yang tajam. Dengan semboyan ini, PT. Indosat bertekad memenuhi segala kegiatan/kebutuhan pelanggan, senantiasa mengupayakan peningkatan mutu jasa dan pelayanan serta memacu diri menjadi yang terbaik di bidang telekomunikasi.

72 III.1.6 Fungsi Divisi Job Desk Unit Kerja Masing-masing Divisi 1. Unit Kerja Technical Operation. a) Provisioning & Quality Improvement Provisioning & Quality Improvement memiliki tugas yang berhubungan dengan kualitas jaringan, improvement jaringan dan planning : Memonitor performansi dari jaringan, dengan mengambil data dari metrika dan juga melakukan drivetest Traffic Management, dengan mengukur utilisasi dari BTS Menjaga KPI, biasanya ditargetkan mencapai 99 % Pengawasan dan perbaikan site yang telah ada Planning pembangunan site baru, termasuk disini perencanaan repeater baru. PQI juga melakukan koordinasi dengan divisi lainnya, salah satunya adalah dengan Fault Management (FM) untuk mengetahui keluhan keluhan customer yang terkait dengan qualitas jaringan, dan juga dengan bagian BSS, jika diperlukan penambahan CU atau pengoptimalan arah dan pengoptimalan kemiringan antenna.

73 b) NSS Switching O&M Tugas dan kewajiban Tim NSS Switching O&M adalah: Maintenance perangkat core cellular seperti MSC, HLR, GPRS, i- Ring, SMS, switching local, SGI, CDMA. Menanggapi keluhan pelanggan yang berhubungan dengan nomornya. Mengeksekusi penambahan link Troubleshouting hardware dan software NSS Switching O&M melakukan koordinasi dengan Fault Management dan Call Center untuk keluhan pelanggan serta dengan bagian Provisioning untuk penambahan link. c) BSS O&M Tugas dan kewajiban Tim BSS O&M adalah: Bertanggung jawab terhadap pengoperasian seluruh BSC dan BTS yang tersebar di wilayah Sumatera Bagian Utara KPI, dimana BTS faulty tidak lebih dari 3 jam. BSS O&M melakukan kerjasama dengan dengan divisi Network Management Center (NMC) dimana NMC akan mengirimkan sms broadcast ke tim technical BSS jika ada BTS yang faulty, serta dengan fungsi PQI untuk pengoptimalan arah dan kemiringan antenna. d) Local Network O&M Tugas dan kewajiban Tim Local Network O&M adalah: Penomoran antar PLMN Kegiatan interkoneksi Disaster Recovery Plan Operation dan maintenance SKKL Local Network lah yang melakukan hubungan dengan operator lain untuk hubungan interkoneksi antar sentral, sementara eksekusinya dilakukan oleh tim NSS O&M. Saat ini tim Local Network sedang melakukan project

74 upgrading SKKL SEAMEWE 3 dipantai Cermin yang merupakan pengembangan dari generasi sebelumnya yaitu sistem komunikasi kabel laut SEAMEWE 1 dan Unit Kerja Marketing dan Sales Support DIVISION HEAD MARKETING & SALES SUPPORT SEKRETARIS MARKETING PROG. & MARKET ANALYSIS PRODUCT SOLUTION SUPPORT CHANNEL MANAGEMENT RETENTION MANAGEMENT RETENTION MANAGEMENT a) Marketing Program & Market Analysis Tugas dan tanggung jawab Marketing Program & Market Analysis adalah: Mengusulkan target revenue & subscribers per Cabang/ Reps. Mengusulkan parameter kinerja Cabang/ Reps. Monitoring & evaluasi kinerja. Analisa dan Pemetaan Pasar & Kompetisi dalam lingkup Regional. Support database market untuk Cabang/ Reps. Menyusun dan mengkoordinasikan program marketing untuk lingkup Regional. Melakukan evaluasi pasca program di lingkup Regional. Manajemen Budget MSS. Fungsi ini biasanya melakukan koordinasi dengan channel management untuk target dari tiap tiap cabang.

75 b) Product Solution Support Tugas dan tanggung jawab Product Solution Support adalah: Melakukan analisa competitiveness product indosat. Memformulasikan dan mengusulkan product solution & bundling. Memformulasikan dan mengusulkan pemberlakuan tarif khusus untuk all product maupun specific zone. Mengkoordinasikan aktivitas akuisisi/ kerjasama Corporate & Community di lingkup Regional. Melakukan audit dan monitoring kualitas network dan pelayanan. Fungsi ini biasanya berkoordinasi dengan Retention Management untuk program pelayanan serta unit kerja Technical Operation untuk kualitas network. c) Channel management Tugas dan tanggung jawab Channel management adalah: Mengusulkan target distribusi SP dan Voucher per Cabang/ Reps. Monitoring & evaluasi distribusi. Support database distribusi untuk Cabang. Memformulasikan dan mengkoordinasikan evaluasi Dealership lingkup Regional. Menyusun dan mengkoordinasikan program distribusi dan Dealership untuk lingkup Regional. Fungsi ini melakukan koordinasi dengan retention management dan juga dengan marketing program dan market analysis untuk peningkatan distribusi dan juga untuk membantu pemasaran tiap tiap cabang. d) Retention Management Tugas dan tanggung jawab Retention Management adalah: Memformulasikan dan mengkoordinasikan program peningkatan revenue dan loyalty di lingkup Regional. Memformulasikan dan mengevaluasi kinerja pelayanan.

76 Support database pelanggan untuk Cabang. Fungsi ini melakukan koordinasi dengan channel management dan marketing program & market analysis dimana penekanannya lebih kepada tujuan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. e) Contact Center Tugas dan tanggung jawab Retention Management adalah: Menyelenggarakan kegiatan Contact Center Regional (Sumatera). Mengkoordinasikan kegiatan registrasi kartu prabayar di lingkup Regional. Fungsi ini biasanya melakukan koordinasi dengan marketing program & market analysis untuk sosialisasi program. 3. Unit Kerja Business Operation Support a) Human Resource Tugas dan tanggung jawab Human Resource adalah: Melakukan pembayaran gaji karyawan / remunisasi Mengatur pendidikan dan pelatihan bagi karyawan Support data base karyawan Bimpers / restitusi

77 Human Resource melakukan koordinasi dengan cabang untuk pembayaran gaji & penambahan karyawan serta diklat bagi karyawan, disamping itu HR juga melakukan koordinasi dengan divisi Learning & Capabilities di HQ. b) Procurement Tugas dan tanggung jawab Procurement adalah: Pengadaan barang untuk kebutuhan seluruh divisi dan cabang dari regional Sumbagut. Dalam menjalankan fungsinya, procurement melakukan koordinasi dengan divisi atau cabang yang membutuhkan pengadaan barang dan vendor yang akan menyediakan barang serta HQ terutama barang yang termasuk dalam kategory Capital Expenditure atau Capex. c) IT Support Tugas dan tanggung jawab IT Support adalah: Network Memaintain, memanage dan memonitor network NSR dan menginventaris server dan perangkat last mile network untuk memperluas jaringan dan menjaga performansi jaringan last-mile Front End Application Maintenance server, menjaga konektivitas jaringan sampai di enduser, mengatur serta membuat aplikasi-aplikasi yang mendukung kinerja setiap unit. Hardware & Software Maintenance IT Support dalam menjalankan fungsinya melakukan koordinasi ke banyak divisi terutama yang membutuhkan aplikasi dan perangkat komputer serta bagi seluruh karyawan, untuk ke HQ biasanya IT support berhubungan dengan IT Helpdesk.

78 d) Property dan Site Acquisition Tugas dan tanggung jawab Property dan Site Acquisition adalah: Mengakuisisi lahan kosong untuk pembangunan tower Perpanjangan sewa site Pembangunan Galeri atau Reps dan kontraknya Bertanggung jawab terhadap anggaran sewa gedung atau mobil. Dalam melaksanakan fungsinya SITAC berkoordinasi dengan divisi RNP dan vendor yang akan menangani pembangunan tower serta dengan tim technical yang ada di cabang atau reps untuk melakukan survey area untuk mengetahui kondisi area yang akan dibangun BTS. 4. Medan Branch a) Direct sales Direct sales fokus penjualannya adalah yang terkait dengan corporate seperti midi dan juga matrix termasuk untuk personal user. Dalam menjalankan fungsinya fungsi ini banyak melakukan koordinasi dengan sales administration untuk pengaktivasian kartu postpaid karyawan b) Indirect sales Indirect sales fokus penjualannya adalah produk prepaid seluler. Dalam menjalankan fungsinya, indirect sales berkoordinasi dengan channel management regional untuk distribusi SP dan voucher untuk cabang dan reps di sumatera utara dan NAD serta dengan dealer dalam hal penjualan.

79 Indirect sales juga melakukan koordinasi dengan marketing commnication untuk mensupport program mereka. c) Sales administration Sales administration memiliki tanggung jawab terhadap aktivasi kartu matrix termasuk melakukan survey data customer. Fungsi ini selalu berkoordinasi dengan direct sales dan galeri untuk pelanggan postpaid dan juga dengan revenue assurance untuk tagihan pelanggan. d) Customer service dan retensi Customer service dan retensi membawahi CS galeri dan reps. Bagian ini juga memiliki fungsi retensi yang bertujuan menjaga pelanggan agar tetap loyal. Dalam menjalankan programnya, fungsi ini banyak melakukan koordinasi dengan marketing commmunication dan juga dengan indirect sales untuk program retensi. e) Marketing communication Marketing communication memiliki tanggung jawab untuk melakukan promosi produk ke customer di area medan dan NAD baik berupa penyelenggaraan event besar maupun melalui sms broadcast. Marketing communication banyak berkoordinasi dengan indirect sales dan customer service dalam melakukan promosi.

80

81 III.1.7 Jasa Telekomunikasi PT. Indosat Tbk. 1.Voice Solutions MENTARI MENTARI merupakan produk kartu prabayar (GSM) eks Satelindo (kini Indosat) yang diluncurkan pada tahun Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang luas dan terbagi dalam 3 daerah waktu, Mentari memberikan kemudahan untuk melakukan dan menerima panggilan di seluruh ibukota propinsi maupun kota-kota yang terdapat di setiap propinsi. Dengan sinyal kuat indosat, wilayah cakupan jaringan indosat bersifat nasional dan saling terintegrasi. Ini artinya Mentari memberikan kenyamanan dan layanan terbaik yang pelanggan butuhkan karena pelanggan dapat berkomunikasi dengan menggunakan Mentari di seluruh wilayah cakupan jaringan seluler Indosat di Indonesia. Beberapa program yang di tawarkan Mentari : Mentari Sakti Satu Tarif Pasti Murah

82 Mentari Sakti adalah program baru Mentari yang menjadi program andalan tahun 2008 ini. Disebut sebagai program andalan karena pada program ini terdapat perubahan yang signifikan terhadap skema perhitungan tarif Mentari. Program ini memberikan benefit Satu Tarif Pasti Murah ke semua operator ke seluruh Indonesia hanya dengan Rp 5,- per detik pukul 23:00 17:00 untuk semua pelanggan yang melakukan aktivasi baru kartu perdana Mentari pertanggal 10 April 2008 Bagi Pelanggan lama yang masih menikmati tarif per 30 detik dapat pindah ke skema per detik dengan cara: Ketik REG<spasi>Detik kirim ke 2020 Kembali ke paket Dasar: Ketik REG<spasi>DASAR kirim ke 2020 Cek Status: Ketik REG<spasi>STAT kirim ke 2020 Biaya SMS untuk format di atas adalah Rp 3.000,- per SMS Syarat dan Ketentuan 1. Berlaku untuk aktivasi baru Kartu Perdana Mentari per 10 April Program Mentari yang masih berjalan (G1MP, FT5000, FT 5Jam, Mentari Hebat) tidak berlaku pada pelanggan yang memanfaatkan skema tarif per detik ini. 3. Jika Pelanggan Mentari Sakti ingin menikmati program Mentari yang masih berjalan (G1MP, FT5000, FT 5Jam, Mentari Hebat) dapat pindah ke skema tarif per 30 detik terlebih dahulu. 4. Untuk menjaga kualitas dari jaringan yang ada, skema dari program ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi yang berlangsung.

83 Mentari Rp.0, Gratis Bicara 100 Menit Mentari Rp.0, Gratis Bicara 100 Menit khusus Sulampapua Deskripsi Program: Mentari Rp 0 Sulampapua adalah program Gratis bicara 100 menit,- setiap hari setiap pemakaian Rp 5.000,- pada hari yang sama khusus untuk pelanggan di Sulawesi, Maluku dan Papua Terms & Conditions: 1. Berlaku bagi semua pelanggan Mentari aktif di Sulawesi, Maluku dan Papua 2. Periode waktu pengumpulan pemakaian Rp pukul waktu setempat untuk pemakaian voice & sms (kecuali sms premium) ke seluruh operator. 3. Periode waktu penggunaan gratis 100 menit pada hari yang sama pukul waktu setempat untuk pemakaian voice ke Mentari, IM3 & Matrix seluruh Indonesia.

84 Mentari Rp.0, Freetalk 5 Jam Mentari Rp.0, Freetalk 5 Jam Program Gratis Telepon Malam Mentari adalah salah satu program utilized network resources dengan memberikan charge nol atau gratis mulai pukul sampai dengan waktu setempat dengan acuan sebagai berikut 1. Khusus panggilan ke sesama MENTARI, MATRIX & IM3 DARI daerah yang telah didefinisikan sebagai daerah asal panggilan KE MENTARI DAN MATRIX di SELURUH Nusantara (baik LOKAL maupun SLJJ). 2. Melihat animo pasar dan kondisi teknis pendukung, akan ditetapkan PEMBATASAN DURASI PEMBICARAAN per CALL apabila diperlukan. 1. hanya memperoleh benefit FreeTalk apabila mempunya Reload minimum voucher / less Rp ,- PADA SAAT MELAKUKAN PANGGILAN. 2. Berlaku pada periode waktu sampai dengan waktu setempat. 3. Berlaku baik untuk panggilan lokal maupun SLJJ ke TUJUAN MENTARI, MATRIX & IM3 di seluruh nusantara. 4. Free Talk 5 jam ( ) berlaku selama 2 hari ((H+1 & H+2) sejak dilakukannya reload min voucher/less. 5. Berlaku DARI dan TUJUAN SEMUA Nomor Mentari dengan SEMUA prefix yang ada.

85 PelangganTARIF Free atau gratis untuk semua tujuan MENTARI, MATRIX dan IM3 mulai pukul sampai dengan waktu setempat sejak periode yang ditentukan. PREKONDISI 6. Berlaku untuk pelanggan Mentari. 7. Pelanggan hanya dapat melakukan panggilan apabila berada dalam Active- Period. 8. Untuk pelanggan yang mempunyai tidak melakukan persyaratan diatas, akan dikenakan tariff Off-Peak Normal sebesar Rp 150,-/30 detik. Mentari Rp.0, Freetalk 5000 Mentari Rp.0, Freetalk 5000 Deskripsi Program: Free talk adalah program Gratis bicara sebesar Rp 5.000,- setiap hari setiap pemakaian Rp 5.000,- pada hari yang sama.

86 Terms & Conditions: 1. Berlaku bagi semua pelanggan Mentari aktif. 2. Periode waktu pengumpulan pemakaian Rp pukul waktu setempat untuk pemakaian voice & sms (kecuali sms premium) ke seluruh operator. 3. Periode waktu penggunaan bonus Freetalk Rp pada hari yang sama pukul waktu setempat untuk pemakaian voice ke Mentari, IM3 & Matrix. 4. Bonus FreeTalk dapat digunakan pada tarif Mentari yang berlaku (termasuk Hebat Ber5) kecuali Pulsa Lokal Luar Biasa Hemat Rp. 50/30 detik. Matrix Matrix merupakan produk kartu pasca bayar yang di keluarkan PT Indosat Tbk dengan teknologi Dual Band GSM 900 dan GSM Matrix adalah pengembangan dari kartu GSM satelindo dengan spesifikasi dan fitur yang lebih canggih sehingga dapat memberikan sambungan yang lebih cepat, liputan yang lebih luas serta kualitas sinyal maupun suara yang lebih jernih dengan sinyal kuat indosat. Kapasitas kartu matrix yang lebih besar dengan menu browser yang canggih memungkinkan pelanggan mengakses berbagai informasi, komunikasi data interaktif serta mobile transaction.jaringan matrix yang sangat luas memungkinkan pelanggan dapat menggunakan Matrix di seluruh wilayah indonesia dan di 5 benua di dunia dengan total 117 negara dan 249 operator/roaming partner di seluruh dunia.

87 Untuk keamanan pelanggan, kartu matrix di lengkapi dengan nomor-nomor rahasia yang terdapat pada user ID pelanggan : 1. PIN (Personal Identification Number) adalah nomor rahasia untuk membuka ponsel yang terdiri dari 4 angka yang dapat di ubah 6 angka dari ponsel. PIN bersifat pribadi dan rahasia oleh karenanya akan segera di blokir jika salah memasukan PIN maksimal 3 kali bertuturut-turut. Untuk membukanya diperlukan PUK Number. 2. PUK (Personal Unblocking Key) adalah nomor yang digunakan apabila ponsel terblokir karena salah memasukan nomor PIN. Terdiri atas 8 angka random, bersifat pribadi dan tidak dapat di rubah. Jika salah memasukkan nomor PUK sebanyak 10 kali maka kartu akan terblokir secara permanen. Sehingga harus membuka kartu baru. Beberapa Program yang di tawarkan oleh Matrix : Matrix Auto Matrix Auto adalah perpaduan antara account pascabayar dan prabayar dalam satu kartu GSM dimana pelanggan bisa menikmati fasilitas-fasilitas dari kartu prabayar sekaligus pascabayar, tanpa perlu mengganti kartu. Pelanggan nantinya akan mendapatkan 1 (satu) nomor untuk 1 (satu) kartu Matrix Auto. Matrix Auto juga dapat diisi ulang kapan saja dengan menggunakan voucher IM3 (fisik, elektronik, dan via perbankan). dan Mentari ( fisik dan elektronik ) Kelebihan Matrix Auto dibanding produk lain sejenis adalah : 1. Single tarif. Nikmati keuntungan dan kemudahan satu tarif saat di pascabayar maupun prabayar, semua tarif dikenakan Ppn. 2. Credit limit. Kemudahan dalam menentukan credit limit sesuai dengan kebutuhan. Pilihan credit limit : Rp. 50, Rp 100 ribu, Rp 150 ribu, Rp 200 ribu, Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 750 ribu

88 3. Auto Switch. Kemudahan ketika pemakaian pascabayar mencapai credit limit, otomatis pindah ke prabayar dengan nomor sama 4. Top Up Voucher. Kemudahan isi ulang kapan saja, saat di pascabayar maupun prabayar. Tekan *151*kode voucher#lalu tekan Yes/OK atau tekan *556*kodevoucher#lalu tekan Yes/OK 5. Real Time Info. Kemudahan cek sisa credit limit dan pulsa prabayar kapan saja, baik saat di pascayar maupun prabayar. Tekan *388#lalu tekan Yes/OK 6. 3G Service. Nikmati layanan Indosat 3G dengan cara. Ketik : REG<spasi>3G kirim ke 777 Saat ini Matrix Auto berlaku untuk pelanggan baru Indosat dengan nomor Matrix baru (0855), dan sudah dapat dinikmati oleh pelanggan di seluruh Indonesia. Imofis Definisi Layanan Matrix I-Mofis powered by Nokia Intellisync adalah layanan mobile office solution yang merupakan solusi nirkabel untuk akses , Calendar, Contacts, Notes & Tasks melalui jaringan GPRS Indosat dengan menggunakan sistem NOKIA Intellisync. I-Mofis powered by Nokia Intellisync adalah layanan push mail yang diperuntukan bagi pelanggan individual dan korporat yang tidak memiliki Mail Server. Benefit Layanan Dengan berlangganan layanan Matrix I-Mofis powered by Nokia Intellisync, pelanggan mendapatkan beberapa keuntungan sebagai berikut :

89 Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi, akses komunikasi tidak hanya dengan voice dan sms namun bisa juga dilakukan dengan . Meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Mempercepat keputusan bisnis. Meningkatkan responsifitas. Menurunkan total cost. Kekuatan image dan relasi dengan mitra kerja serta terjaganya peluang bisnis Berbagai Keuntungan bagi Karyawan dan Perusahaan jika menggunakan I-Mofis : Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Mempercepat keputusan bisnis Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi Menambah resposifitas pekerjaan Menekan total biaya kepemilikan. IM3 PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) adalah penyedia layanan telefon seluler di Indonesia yang sejak tahun 2002 telah digabung (merger) dengan PT Indosat Tbk. Produknya antara lain kartu prabayar (SMART) dan pascabayar (BRIGHT) (sekarang menjadi Matrix 0855). Ia mempunyai banyak fitur yang bermanfaat seperti transfer pulsa serta fasilitas GPRS, MMS, Conference Call dan Call Divert. IM3 juga memiliki jangkauan luas yang didukung oleh "Sinyal Kuat Indosat", sehingga bisa digunakan di seluruh Indonesia. IM3 diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2001 di Batam dan dilanjutkan dengan kota-kota besar di Jawa dari kota Semarang, Surabaya, Bandung, dan akhirnya Jakarta pada tanggal14 November 2001.

90 Frekuensi Pelanggan IM3 dapat menggunakan handphone dual band (900 & 1800 MHZ). Dengan frekuensi dual band ini, diharapkan dapat menampung pelanggan yang lebih banyak dan mengurangi drop call atau network busy serta dapat meningkatkan kualitas suara.wilayah cakupan Pelanggan IM3 dapat menggunakan layanan di seluruh Indonesia selama berada pada jangkauan jaringan IM3, Sat-C (Satelit Palapa-C), dan Indosat. Hal ini dimungkinkan karena "Sinyal Kuat Indosat" sebagai hasil merger PT Indosat, PT Indosat Multi Media Mobile, & PT Satelindo. Beberapa Program yang di tawarkan oleh IM3 : IM3 Raja SMS? Pake 10 SMS Gratis 10 SMS IM3 Raja SMS program yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan para pengguna IM3 dengan benefit utama mendapatkan 10 SMS Gratis setiap hari. Gratis 10 SMS Tiap Hari Bagi kamu pengguna IM3 yang melakukan minimal 10 SMS Person to Person ke semua operator dalam sehari akan mendapatkan Gratis 10 SMS ke nomor IM3, Mentari dan Matrix (atau ke semua operator*). Untuk IM3 di Pulau JAWA IM3 Raja SMS, Pake 10 SMS Gratis 10 SMS

91 Memberikan Gratis 10 SMS untuk setiap penggunaan 10 SMS dalam sehari. Berlaku untuk kirim SMS via IM3 ke semua operator, dan sms gratis berlaku untuk ke nomor Mentari, IM3 dan Matrix. * Untuk IM3 di LUAR Pulau JAWA (berlaku sejak 14 Sept 2007 sd 8 Januari 2008 ) IM3 Raja SMS, Pake 10 SMS Gratis 10 SMS KE SEMUA OPERATOR Memberikan Gratis 10 SMS untuk setiap penggunaan 10 SMS dalam sehari. Berlaku untuk kirim SMS via IM3 ke semua operator, dan sms gratis berlaku untuk ke SEMUA OPERATOR. Syarat dan ketentuan lainnya 1. Bonus tidak berlaku untuk SMS content/kuis dari Content Provider/ nomor Short Code. 2. Bonus tidak akan didapat dari pengiriman SMS Content/ Kuis Content Provider/ Ke nomor Short Code. 3. Bonus berlaku untuk pengiriman ke pengguna Indosat yang berada di luar negeri 4. Bonus juga didapat apabila Pengguna IM3 mengirimkan SMS ke semua nomor operator yang berada di luar negeri. 5. Bonus 10 SMS diberikan hanya 1 kali dalam hari yang sama (tidak berlaku kelipatan) 6. Bonus 10 SMS hanya berlaku di hari yang sama. 7. Jika bonus 10 SMS tidak habis digunakan di hari yang sama, maka sisa bonus akan hangus. 8. Bonus berupa jumlah SMS (10 SMS), bukan rupiah/pulsa. 9. Bonus akan masuk ke dalam account khusus Bonus SMS (terpisah).

92 StarOne StarOne ialah suatu jenis layanan telekomunikasi pascabayar dan prabayar yang menggunakan sistem telefon seluler digital yang lebih dikenal dengan istilah CDMA (Code Division Multiple Access). Ia dikeluarkan oleh PT Indonesian Satellite Corporation Tbk.. Ia merupakan sebuah terobosan baru yang memperkenalkan biaya telepon genggam dengan harga yang lebih murah. StarOne Mitra Telekomunikasi (SMT) ialah anak perusahaan PT Indonesian Satellite Corporation Tbk.SMT didirikan pada tanggal 15 Juni 2006 untuk menjalankan usaha konstruksi dan operasi jaringan akses tetap nirkabel yang menggunakan teknologi CDMA x di Jawa Tengah dan DIY. Indosat memiliki saham sebesar 14,60% di SMT. Kali pertama StarOne dikeluarkan ia menggunakan jaringan CDMA x yang berlisensi sebagai Fixed Wireless Access (FWA) atau disebut dengan telefon tetap nirkabel dengan frekuensi 1900 Mhz. Sesuai dengan Keputusan Pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri Komunikasi & Informasi KM 181/KEP/M.KOMINFO/12/2006 dan perubahannya mengenai penataan kembali penggunaan Frekuensi bagi seluruh operator CDMA, maka pemerintah telah menetapkan frekuensi 800 Mhz baru bagi layanan StarOne Indosat. Perpindahan frekuensi berlaku di seluruh Indonesia. Untuk daerah Jadetabek dan sekitarnya serta Bogor, yang semula menggunakan band frekuensi 1900 MHz menjadi band frekuensi 800 MHz serta di luar Jabodetabek bergeser dari band frekuensi 800 MHz yang lama (band A) ke band frekuensi 800 MHz yang baru (band B). Secara umum, banyak keuntungan yang akan diperoleh Pelanggan StarOne dengan adanya perpindahan frekuensi ini, di antaranya yaitu:

93 1. Terdapat lebih banyak pilihan merek dan jenis terminal 800 MHz yang tersedia di pasaran dibandingkan dengan merek dan jenis terminal 1900 MHz. 2. Harga terminal dengan frekuensi 800 MHz relatif lebih murah. 3. Mutu terminal 800 MHz pada umumnya lebih andal dibandingkan dengan mutu Terminal 1900 MHz. 4. Mutu sinyal StarOne frekuensi 800 MHz lebih baik karena memiliki jangkauan yang lebih jauh dan kekuatan sinyal (sinyal bar) lebih baik dibandingkan dengan mutu sinyal pada frekuensi 1900 MHz. Beberapa Program yang di tawarkan oleh StarOne Ngobrol Irit Bareng StarOne StarOne menghadirkan StarOne NGORBIT (ngobrol irit) sebagai sebuah paket yang memberikan keuntungan dan kenyamanan dalam melakukan pembicaraan lewat telepon. StarOne NGORBIT hadir dengan DUA PILIHAN tarif: ngobrol irit menitan dan ngobrol irit bulanan yang dapat dipilih pelanggan. StarOne NGORBIT MENITAN (Rp. 25/menit), merupakan PAKET DASAR bagi pengguna StarOne prabayar dan paskabayar dengan perhitungan tarif bicara per menit hanya sebesar Rp.25 ke sesama StarOne. Untuk pembicaraan selama 1 jam tarif bicara adalah Rp.750/jam, serta tambahan menit berikutnya dihitung Rp. 12,5/menit. StarOne NGORBIT BULANAN (25 ribu sebulan), pilihan paket bagi pengguna StarOne prabayar dan paskabayar dengan perhitungan tarif bicara sepuasnya selama sebulan hanya sebesar Rp ke sesama StarOne

LINGKUP KOMUNIKASI. Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si.

LINGKUP KOMUNIKASI. Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si. LINGKUP KOMUNIKASI Tim Dosen Teori Komunikasi: 1. Drs. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Dra. Permasih, M.Pd. 3. Riche Cynthia, S.Pd, M.Si. Pengantar llmu Komunikasi merupakan llmu yang mempelajari, menelaah dan

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI UNIKOM BANDUNG

MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI UNIKOM BANDUNG MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI UNIKOM BANDUNG Dosen : Iin Rahmi Handayani, S.Sos ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Menurut kerlinger, teori ini adalah himpunan konstruksi (konsep), definisi proposi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala yang menjabarkan relasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Peneliti ingin mengambil tema tentang budaya komunikasi di organisasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk dikaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Komunikasi 2.1. 1. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antar dua orang atau

Lebih terperinci

Modul Komunikasi Bisnis

Modul Komunikasi Bisnis BAB I PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran 1. Mengerti definisidan pentingnya komunikasi 2. Mengetahui komponen komunikasi 3. Mengetahui perbedaan bentuk komunikasi 4. Mengetahui proses komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi diisyaratkan sebagai kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi dalam konteks ini dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 24 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Efektif Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada kelompok lain untuk memberitahu atau untuk merubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris Communications

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin BAB I PENDAHULUAN I.1 Belakang Masalah Hiburan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang utama pada saat ini. Hal ini disebabkan karena gaya hidup, tingkat stres yang tinggi dan masih banyak lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja dimana suatu ide atau informasi dialihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau publiknya. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau publiknya. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan organisasi dan masyarakat tidak bisa dipandang dalam konteks relasi ekonomi saja, melainkan juga dalam bentuk relasi sosial. Prinsip ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I. Komunikasi Antar Peribadi Customer Service dan Kepuasan. Pelanggan

BAB I. Komunikasi Antar Peribadi Customer Service dan Kepuasan. Pelanggan BAB I Komunikasi Antar Peribadi Customer Service dan Kepuasan Pelanggan (Korelasional tentang pendekatan komunikasi antar peribadi Customer Service PT Indosat dan tingkat kepuasan pelanggan di Gallery

Lebih terperinci

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Dasar-dasar PR Oemi abdul rahman Dasar-dasar PR M. Assumpta rumanti, OSF Effective PR Scott M. Cultip Hand book of PR Robert L. Heath Hubungan masyarakat; prinsip, kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan. Segala kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok masyarakat mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai Makhluk Sosial persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat di bidang ekonomi, social, budaya. Hal ini dengan sendirinya membawa perubahan pada kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus informasi mengalir secara tidak terbatas. Aliran informasi ini disertai dengan perubahan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

MANUSIA DAN KOMUNIKASI

MANUSIA DAN KOMUNIKASI TEKNOLOGI INFORMASI PEMBELAJARAN PKN Lu3i Hardiyanto, S.Sos, MM STKIP Kusuma Negara Jakarta MANUSIA DAN KOMUNIKASI ARTI PENTING KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan B A B I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan yang bersangkutan adalah untuk memuaskan pelanggan. Cara pengungkapannya pun sangat beragam,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Kerangka Teori adalah menggambarkan dari teori yang mana suatu problem riset berasal (seperti dalam beberapa studi eksperimental), atau dengan teori yang mana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang

BAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Dasar/ Umum Teori-teori dasar yang dipakai oleh peneliti yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah: 2.1.1 Komunikasi Kata komunikasi atau communication

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Model-Model Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 07 Abstract Modul ini membahas pengertian dan funsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 02 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Heri Budianto,M.Si Program Studi PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Setiap manusia pasti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi kelompok Proses komunikasi kelompok tidak bisa terlepas dari hubungan dengan orang lain. Sekumpulan orang yang melakukan suatu proses komunikasi tentunya memiliki

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI Bahan ajar Pertemuan 7 & 8 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI A.BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya 15 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita untuk mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. Komunikasi menjembatani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian terdahulu 1. Rebecca (2005), skripsi: Pengaruh sistem komunikasi terhadap efisiensi pada karyawan PT.Swadharma Sarana Informatika Medan. Dengan hasil penelitian sebagai

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations)

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations) BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Hubungan Masyarakat (Humas) 2.1.1 Pengertian Humas (Public Relations) (Cutlip, Center dan Broom, 2009:4) menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu

BAB II URAIAN TEORITIS. Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Pengeritan komunikasi harus ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu komunikasi dalam pengertian secara umum dan pengertian secara paradigmatic, sehingga

Lebih terperinci

ini. TEORI KONTEKSTUAL

ini. TEORI KONTEKSTUAL TEORI KOMUNIKASI DASAR-DASAR TEORI KOMUNIKASI Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau komunikator, message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang di butuhkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Komunikasi memainkan peran penting bagi manusia untuk dapat berinterkasi dan berhubungan

Lebih terperinci

KEGIATAN MEDIA RELATIONS DAN KEPUASAN WARTAWAN MEMPEROLEH INFORMASI. (Studi Korelasi Tentang Kegiatan Media Relations Dan Kepuasan

KEGIATAN MEDIA RELATIONS DAN KEPUASAN WARTAWAN MEMPEROLEH INFORMASI. (Studi Korelasi Tentang Kegiatan Media Relations Dan Kepuasan KEGIATAN MEDIA RELATIONS DAN KEPUASAN WARTAWAN MEMPEROLEH INFORMASI (Studi Korelasi Tentang Kegiatan Media Relations Dan Kepuasan Wartawan Memperoleh Informasi Di Rumah Sakit Ortopedi Prof DR R Soeharso)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Komunikasi II.1.1. Definisi Komunikasi Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Dengan komunikasi, seseorang dapat menyampaikan informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat telah mendorong terciptanya globalisasi dalam berbagai kegiatan terutama dibidang komunikasi. Kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan suatu program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2.1Teori Dasar 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Teori Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis yang berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan konsolidasi yang terus menerus agar seluruh anggota organisasi memahami, memiliki perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu yang berorientasi sosial apalagi profit, keberadaan public relations sangat penting. Pengertian public relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka untuk mencapai

Lebih terperinci

MODUL TIGA KOMUNIKASI

MODUL TIGA KOMUNIKASI MODUL TIGA KOMUNIKASI A. KOMUNIKASI Yang dimaksud dengan komunikasi di sini adalah komunikasi manusia (human communication), yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Kata komunikasi berasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Lebih terperinci