PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL"

Transkripsi

1 PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL KELOMPOK 6 NICO ARFI S [ ] RAHADIAN PRAYOGO U [ ] ARIF INDRA D. [ ] CA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2 2013 PENYUSUNAN ANGGARAN UTANG DAN MODAL Utang disebut juga dengan modal asing atau modal eksternal, sedangkan modal disebut juga dengan modal sendiri, ekuitaas bersih atau modal internal.jadi, modal terdiri atas modal asing dan modal sendiri.perusahaan menambah utang dan modal untuk tujuan perluasan (ekspansi). Keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan yang mengadakan ekspansi antara lain adanya produksi yang ekonomis, pembelian dan penjualan yang ekonomis, manajemen yang ekonomis, dan pembelanjaan yang ekonomis. A. Jenis Utang dan Manfaatnya Anggaran utang adalah anggaran untuk memeroleh dan membayar utang.utang adalah kewajiban peminjam (debitor) untuk melaksanakan sesuatu kepada pemberi pinjaman (kreditor) selama jangka waktu tertentu. Utang terdiri atas utang jangka pendek (utang lancar) dan utang jangka panjang (utang tak lancar).utang jangka pendek adalah utnag yang berjangka waktu kurang dari satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, kredit modal kerja, dan lain-lain.utang jangka panjang adalah utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun, seperti utang obligasi, kredit investasi, utang hipotek, dan lain-lain. Utang jangka pendek dari segi manajemen keuangan diartikan sebagai utang yang harus diselesaikan dengan menggunakan harta lancar atau pembentukan kewajiban lainnya. Misalnya utang usaha dibayar dengan kas (aset lancar), atau 1

3 utang usaha diselesaikan dengan cara meminjam ke bank dalam bentuk kredit modal kerja. Utang dagang berbeda dengan utang usaha, utang dagang adalah utang yang terjadi sebagai akibat dari membeli barang dagangan secara kredit sedangkan utang usaha adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang atau jasa secara kredit untuk keperluan operasional perusahaan. Beban terutang adalah utang sebagai akibat pengakuan beban pada saat terjadinya walaupun beban itu belum dibayar. Beban terutang antara lain utang gaji dan upah, utang bunga, utang pajak, utang sewa, dan lain-lain. Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan modal kerja. Keperluan modal kerja mencakup keperluan membayar gaji, membeli bahan baku atau barang dagangan, membayar utang usaha, dan lain-lain. Kredit modal kerja biasanya dalam bentuk kredit rekening koran, yaitu kredit yang dikaitkan dengan kredit simpanan giro. Simpanan giro tanpa dikaitkan dengan kredit (simpanan giro murni), saldo rekening korannya yang dibuat bank bersaldo kredit, artinya bank sebagai debitor dan pemilik giro sebagai kreditor. Sebaliknya, apabila saldo di rekening koran debit, artinya bank bertindak sebagai kreditor dan pemilik giro sebagai debitor. Wesel bayar adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan perusahaan, berisi kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu, biasanya berjangka kurang dari satu tahun. Perusahaan dapat mendiskontokan wesel ke bank dan mendapat sejumlah uang atas wesel tersebut sebesar nilai nominal wesel dikurangi bunga sampai hari jatuh tempo wesel (bunga dibayar di muka). Oleh karena itu, maka harga jual wesel apabila diperjualbelikan selalu dibawah nilai nominal. Bagi bank yang membeli, wesel tersebut merupakan wesel tagih, sedangkan bagi perusahaan penjual adalah wesel bayar. 2

4 Utang obligasi adalah utang uang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun yang dikeluarkan oleh debitor dalam bentuk surat pengakuan utang yang memiliki nominal tertentu. Utang obligasi biasanya digunakan untuk membeli aset tetap (bangunan, mesin, dan alat). Untuk memeroleh jaminan yang lebih besar atas pembayaran kembali utang obligasi, biasanya pemegang obligasi mengenakanhipotek terhadap aset tetap yang dibeli dari utang obligasi. Terdapat tiga jenis obligasi, antara lain: Obligasi biasa adalah obligasi yang bunganya dibayar debitor bila debitor memeroleh laba atau menderita rugi Obligasi hasil adalah obligasi yang bunyanya dibayar debitor bila debitor memeroleh laba, tapi kreditor mempunyai hak kumulatif atas bunga. Obligasi yang dapat ditukarkan adalah obligasi yang memberikan kesempatan bagi kreditor untuk menukarkannya dengan saham dari perusahaan penerbit obligasi. Kredit investasi adalah pinjaman yang diberikan bank untuk keperluan memeroleh barang modal (aset tetap), seperti keperluan relokasi pabrik, modernisasi, rehabilitasi alat/bangunan, ekspansi, dan lain-lain. Utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang tersebut dikelola dengan baik. Cara mengelola utang yang baik diantaranya adalah dengan membuat anggaran utang, dengan anggaran utang, dapat diketahui saat utang tersebut dan saat utang tersebut dibayar.mengenai kemampuan perusahaan membayar utang dapat diketahui dari anggaran kas. Menambah utang jangka pendek maupun jangka panjang dan modal sendiri dimaksudkan untuk ekspansi, yaitu memperluas kegiatan perusahaan, produksi, dan pemasaran dengan tujuan memeroleh laba sebesar mungkin. Dengan menambah utang jangka pendek, perusahaan dapat menambah jumlah bahan baku yang dibeli (untuk perusahaan manufaktur) atau barang dagangan yang dibeli (untuk perusahaan dagang). Sedangkan pertambahan utang jangka 3

5 panjang dan modal sendiri diperlukan sebagai akibat dari bertambahnya kebutuhan utang jangka pendek untuk kebutuhan modal kerja. Bahan baku bertambah berarti kegiatan produksi meningkat dan harus diimbangi dengan menambah bangunan dan alat produksi lainnya untuk ekspansi yang bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Apabila keperluan investasi dibiayai oleh utang jangka pendek, maka hal ini dapat mengganggu likuiditas dan mengganggu kelancaran membayar kewajiban yang harus segera dibayar. Dengan ekspansi, perusahaan dapat memperbesar laba karena perusahaan dapat merebut peluang pasar dan menurunkan biaya produksi sebagai akibat dari rendahnya biaya tetap dan variabel per unit. Sebagai contoh, pada saat perusahaan bekerja dengan modal sendiri sebesar Rp dan beban usaha Rp 200 per bulan, perusahaan mampu menjual 100 unit per bulan dengan harga Rp 15 per unit dan harga pokok Rp 12 per unit. Apabila perusahaan menambah utang sebesar Rp 500, beban usaha Rp 300 per bulan, perusahaan mampu menjual 150 unit per bulan dengan harga jual Rp 12 per unit dan harga pokok Rp 8 per unit. Dengan tingkat pajak 10%, maka tingkat laba dan rentabilitas perusahaan adalah: Keterangan Sebelum Ada Utang Setelah Ada Utang (Ekspansi) Jualan Rp Rp Harga Pokok Barang Terjual Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Pajak 10% Laba Bersih Setelah Pajak Utang Modal Sendiri Modal Usaha Rentabilitas ekonomis = laba usaha / modal 10 % 20 % usaha Rentabilitas modal sendiri = laba usaha / modal sendiri 9 % 27 % 4

6 Dengan demikian, bila utang dikelola dengan baik dapat meningkatkan laba dan yang terpenting adalaha dapat meningkatkan rentabilitas ekonomi dari perusahaan tersebut.sebaliknya, apabila utang tidak dikelola dengan baik, maka perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar.oleh karena itu anggaran utang sangat penting dalam rangka usaha meningkatkan laba dan rentabilitas, pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, dan alat pengawas dalam hal pembayaran utang. B. Faktor yang Memengaruhi Anggaran Utang Semakin besar perusahaan maka kemungkinan untuk dapat bekerja dengan biaya produksi rata-rata atau harga pokok yang lebih rendah juga lebih besar. Pada perusahaan yang insentif modal, ekspansi dilakukan untuk menurunkan harga pokok per unit, sedangkan pada perusahaan yang intensif tenaga, ekspansi dilakukan untuk memperbesar omzet, penggunaan produk sampingan yang lebih efisien, stabilisasi produksi, dan pengurangan kerugian karena menganggurnya aset tetap. Dua faktor yang memengaruhi anggaran utang adalah ekspansi dan struktur modal Ekspansi diperlukan oleh perusahaan yang ingin selalu dapat berkembang agar tetap hidup dan sukses.kebutuhan modal untuk keperluan ekspansi makin lama makin besar karena sifat ekspansi perusahaan yang dilakukan secara berangsurangsur. Pada umumnya, ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja untuk memaksimalkan kapasitas produksi yang sudah ada, namun, apabila kemudian perusahaan harus menambah kapasitas produksi dengan menambah alat produksi atau pabrik baru, maka kebutuhan modalnya akan bertambah. Dengan demikian, pengertian ekspansi adalah perluasan modal, dan perluasan modal ini dapat memperbesar utang. Apabila ekspansi perusahaan didasarkan atas pertimbangan untuk memperbesar atau stabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut karena motif ekonomi.hal ini terjadi karena misalnya semakin besarnya permintaan barang atau jasa yang dijual oleh suatu perusahaan, untuk mengimbangi permintaan, 5

7 perusahaan melakukan ekspansi.sedangkan apabila ekspnsi dilakukan karena ambisi personal pemilik atau pemimpin perusahaan untuk memeroleh prestise dan kekuasaan yang lebih besar, maka ekspansi tersebut karena motif psikologis. Masalah yang penting dalam ekspansi adalah masalah penentuan besarnya optimal perusahaan.besarnya optimal perusahaan berbeda di setiap perusahaan bahkan dalam satu perusahaan efisiensi maksimal dari tenaga kerja, modal, dan manajemen dapat berubah pada tingkat pertumbuhan yang berbeda.besarnya optimal perusahaan mungkin dapat tercapai sebelum tercapainya efisiensi maksimal tenaga kerja, tetapi sesudah tenaga kerja itu mencapai imbangan optimal dengan modal.besarnya optimal perusahaan selalu berubah dan hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya besarnya dan watak persaingan, berubahnya selera konsumen, serta kemajuan teknologi manufaktur. Dalam hubungan antara struktur keuangan dan kekayaan, dikenal adanya pedoman atau struktur keuangan yang konservatif, baik vertikal maupun horizontal.aturan struktur keuangan konservatif vertikal memberikan batas imbangan yang harus dipertahankan oleh perusahaan mengenai besarnya modal sendiri dan modal asing (utang) adalah 1:1 karena anggapan pembelanjaan yang sehat harus diabangun atas dasar modal sendiri dan bebas risiko. Pandangan ini terutama didasarkan pada prinsip keamanan, hal ini akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kreditor maupun perusahaan sendiri. Aturan struktur keuangan konservatif horizontal memberikan batas imbangan antara besarnya modal sendiri di satu pihak dengan besarnya aset tetap plus sediaan di lain pihak. Aturan ini menyatakan bahwa keseluruhan aset tetap dan sediaan harus sepenuhnya ditutup atau dibelanjai dengan modal sendiri. Dengan kata lain, besarnya modal sendiri tidak boleh lebih kecil dari aset tetap ditambah dengan sediaan. Apabila jumlah modal sendiri lebih kecil dari besarnya aset tetap plus persediaan, berarti aset tersebut kurang tertutup oleh modal sendiri dan sebagian tertutup oleh modal asing. Dari hal tersebut dapat dimisalkan apabila jangka waktu modal asing tersebut lebih pendek dari jangka waktu terikatnya 6

8 dana dalam aset tetap tersebut, hal ini akan mengganggu likuiditas perusahaan itu. Namun, apabila modal sendiri lebih besar daripada jumlah aset plus persediaan, kelebihannya dapat digunakan untuk menutup sebagian besar aset lancar. Jadi apabila modal sendiri kecil, maka besarnya utang juga kecil, sebaliknya apabila modal sendiri besar, besarnya utang juga dapat besar, tapi tidak melebihi modal sendiri. Misalnya, perusahaan X memiliki modal sendiri Rp , aset lancar Rp , dan aset tak lancar Rp , maka perusahaan X dapat menambah utang maksimal sebesar Rp C. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Utang Penyusunan anggaran utang diawali dengan mengumpulkan data belian dan syaratnya, lalu menghitung anggaran utang usaha pada periode tertentu, setelah itu yang terakhir adalah menyusun anggaran utang usaha.anggaran utang dibagi menjadi dua, yaitu anggaran utang jangka pendek dan jangka panjang. Penyusunan anggaran Utang Jangka Pendek Sebagai ilustrasi, misalkan dianggarkan dari PT Bulehai 3 bulan sebagai berikut: Januari Rp Februari Rp Maret Rp Jumlah Rp Syarat pembayaran 5/20/net 30, artinya pembeli mendapat potongan 5% bila membayar dalam waktu 20 hari dengan jangka waktu kredit paling lambat 30 hari. Berdasarkan kebisaan membayar: 50% dari belian setiap bulannya dibayar dalam waktu 20 hari bulan belian 30% dibayar dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama 20% dibayar dalam bulan kedua setelah bulan belian 7

9 Dari data tersebut dapat dihitung utang usaha yang dibayar sebagai berikut: Februari 50% Rp = Rp Potongan 5% Rp = Rp 500 Rp % Rp = Rp Rp Maret 20% Rp = Rp % Rp = Rp Potongan 5% Rp = Rp 750 Rp % Rp = Rp Rp Rp April 20% Rp = Rp % Rp = Rp Potongan 5% Rp = Rp Rp % Rp = Rp Rp Rp Mei 20% Rp Rp Rp Dengan demikian, total utang usaha yang dibayar kepada pemasok sebesar Rp , yaitu bulan Februari Rp.500, Maret Rp , dan April Rp , dan Mei Rp jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp ( Rp Rp 2.250) Dimana Rp adalah potongan belian yang 8

10 terdiri dari potongan belian bulan Februari Rp 500, Maret Rp 750, dan April Rp Adapun anggaran Utang usaha PT Bulehai selama 3 bulan dapat dihitung sebagai berikut: Januari : Belian Rp Februari : 20% Rp Rp Belian Rp Rp Maret : 20% Rp Rp Belian Rp Rp Penyusunan anngaran Utang Jangka Panjang Sebagai ilustrasi, misalkan untuk pembelian mesin dan alat pabrik dengan kredit investasi bank sebesar Rp dengan ketentuan: Bunga 12 % setahun dibayar tiap akhir tahun Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara anuitas Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahun dengan tenggang waktu 1 tahun, selama tenggang waktu bunga dibayar Berikut adalah rumus penghitungan rencana angsuran pinjaman beserta bunganya: A= Angsuran i= Tingkat Bunga= 12% P= Pinjaman = Rp t= Tahun 9

11 Jangka waktu 5 tahun tenggang waktu 1 tahun = 4 tahun Setelah perhitungan tersebut, maka anggaran utang jangka panjangnya adalah sebagai berikut: Tahun Angsuran Bayar Pokok Utang Bunga Utang Sisa Utang 1 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 0 D. Penyusunan Anggaran Modal Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh satu orang dan pemilik dapat menarik modalnya kapanpun untuk keperluan pribadi yang disebut dengan prive.pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan.dimana untuk melunasi utang perusahaan dapat dilakukan dengan kekayaan perusahaan maupun kekayaan pribadi. 10

12 Sebagai contoh, pabrik tempe Selamat mempunyai data selama bulan januari 2017 sebagai berikut: Modal awal Januari 2017 sebesar Rp Tanggal 15 januari 2017 direncanakan Tuan Selamat menyetor uang tunai untuk menambah modal sebesar Rp Tanggal 28 januari 2017 Tuan Selamat akan menarik uang perusahaan sebesar Rp untuk keperluan pribadi Laba bersih dianggarkan bulan Januari 2017 sebesar Rp Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal seperti berikut: Pabrik Tempe Selamat Anggaran Perubahan Modal Bulan Berakhir 31 Januari 2017 Modal Selamat 1 Januari 2017 Rp Setoran periode ini Rp Laba bersih periode ini Rp Rp Prive periode ini Rp Modal selama 31 Januari 2017 Rp Firma Firma adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh lebih dari satu orang yang bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan.semua pemilik perusahaan boleh menarik kekayaan perusahaan untuk keperluan pribadi atau prive. 11

13 Sebagai contoh, Firma Pabrik Bata Keluarga mempunyai data selama tahun 2017 sebagai berikut: Modal awal januari 2017 dari Tuan Kanda sebesar Rp dan Tuan Dinda Rp Bulan maret keduanya berencana untuk menambah modalnya masingmasing sebesar Rp dan Rp Bulan Juni Tuan Kanda bermaksud menarik uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp , begitu juga dengan Tuan Dinda sebesasr Rp Laba bersih dianggarkan tahun ini sebesar Rp dan dibagi sebanding dengan modal yang dimiliki masing-masing Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal seperti berikut: Firma Pabrik Bata Keluarga Anggaran Perubahan Modal Tahun Berakhir 31 Desember 2017 Modal Kanda Awal Januari 2017 Rp Setoran periode ini Rp Rp Prive Kanda Rp Rp Bagian Laba Kanda =Rp Modal Kanda akhir Desember 2017 Rp Modal Dinda Awal Januari 2017 Rp Setoran periode ini Rp Rp Prive Dinda Rp Rp Bagian Laba Dinda = Rp

14 Modal Dinda akhir Desember 2017 Rp Modal Firma Pabrik bata Keluarga 31 Desember 2017 Rp Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan komanditer atau CV adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan perusahaan, satu orang atau lebih sekutu bekerja dengan tanggung jawab tak terbatas sebesar modal pernyertaannya dalam perusahaan dan satu orang atau lebih sebagai sekutu komanditer dengan tanggung jawab terbatas pada modal disetor.sekutu komanditer atau sekutu pasif tidak boleh menarik prive tetapi berhak melakukan pemeriksaan perusahaan.sekutu bekerja atau sekutu aktif boleh menarik prive. Sebagai contoh, CV Bubuhan mempunyai data sebagai berikut: Tuan Ganal sebagai sekutu aktif mempunyai modal awal Januari 2017 sebesar Rp Tuan Kacil sebagai sekutu pasif mempunyai modal awal Januari 2017 sebesar Rp Tuan Ganal dan tuan Kacil berencana menambah modal masingmasing Rp dan Rp pada bulan Februari 2017 Tuan Ganal akan menarik prive pada bulan November 2017 sebesar Rp Laba bersih dianggarkan tahun 2017 sebesar Rp dan laba dibagi secara proporsional dengan modal masing-masing Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran perubahan modal seperti berikut: 13

15 CV Bubuhan Anggaran Perubahan Modal Tahun Berakhir 31 Desember 2017 Modal Sekutu Aktif Modal Ganal Awal Januari 2017 Rp Setoran modal Rp Rp Prive Ganal Rp Rp Bagian Laba Kanda =Rp Modal Ganal akhir Desember 2017 Rp Modal Sekutu Pasif Modal Kacil Awal Januari 2017 Rp Setoran periode ini Rp Rp Bagian Laba Kacil = Rp Modal Kacil akhir Desember 2017 Rp Modal CV Bubuhan 31 Desember 2017 Rp Perseroan Terbatas (PT) Perseroan terbatas (PT) atau korporasi adalah badan usaha yang modalnya terdiri atas saham dengan tanggung jawab terbatas pada modal saham yang disetor.oleh karena tanggung jawab terbatas, maka tidak ada prive pada PT. biasanya modal saham disetor tidak berubah, sehingga tidak perlu dibuat anggaran perubahan modal, melainkan anggaran laba ditahan. Laba ditahan adalah laba yang belum ada tujuannya. Laba ditahan merupakan salah satu unsur dari modal sendiri yang terdapat dam badan usaha berbentuk PT. Berikut adalah contoh anggaran laba ditahan 14

16 PT Amanah Anggaran Laba Ditahan Tahun Berakhir 31 Desember 2017 Laba ditahan awal Januari 2017 Rp Laba bersih tahun 2017 Rp Rp Dividen yang dibagikan Rp Laba Ditahan akhir Desember 2017 Rp Dividen adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Sebagai contoh, pada tahun 2016 Perusahaan Kecap Sehat yang berbentuk PT mempunyai data sebagai berikut: Laba ditahan awal Januari 2016 sebesar Rp Anggaran laba bersih selama 4 triwulan (triwulan I:Rp , triwulan II: , triwulan III: Rp , dan triwulan IV: Rp ) Berdasarkan data tersebut dapat disusun anggaran laba ditahan seperti berikut: Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Laba Ditahan Tahun 2016 Keterangan I II III IV Rp Rp Rp Rp Laba ditahan awal Laba bersih Laba ditahan akhir

17 Koperasi Koperasi merupakan badan usaha berbentuk hokum yang didaftarkan pada Departemen Kehakiman dan diumumkan dalam lembaran Negara. Struktur modal koperasi terdiri atas: simpanan pokok, simpanan wajib, modal cadangan, modal sumbangan, laba ditahan (sisa hasil usaha). Sebagai contoh, anggaran perubahan modal koperasi adalah sebagai berikut: Koperasi Pegawai Anggaran Perubahan Modal Tahun Berakhir 31 Desember 2017 Simpanan Pokok Rp Simpanan Wajib awal Januari 2017 Rp Setoran periode ini Rp Simpanan Wajib akhir Desember 2017 Rp Modal Cadangan Rp Modal Sumbangan Rp Sisa Hasil Usaha awal Januari 2017 Rp Laba Bersih periode ini Rp Rp Sisa Hasil Usaha dibagikan Rp Sisa Hasil Usaha akhir Desember 2017 Rp Modal sendiri Koperasi Pegawai 31 Desember 2017 Rp

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk

Lebih terperinci

BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN

BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami pengertian modal asing Mengetahui penggolongan modal asing Memahami pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu perusahaan pada satu periode tertentu mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 1. Pengertian dan klasifikasi akun (rekening). Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau

Lebih terperinci

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 73 Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang motif memegang kas, aliran kas dalam perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja Modal Kerja sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengoperasikan perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan perusahaan

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain, dari suatu rekening ke rekening perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain, dari suatu rekening ke rekening perbankan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan dalam perekonomian modern merupakan industri jasa yang dominan dan menunjang hampir seluruh program pembangunan ekonomi, karena kegiatan perekonomian itu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Hutang 2.1.1 Pengertian Rasio Hutang Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage digunakan untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

BAB 8 JENIS JENIS MODAL

BAB 8 JENIS JENIS MODAL BAB 8 JENIS JENIS MODAL Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaanperusahaan yang menjadi besar, maka masalah modal dalam perusahaan

Lebih terperinci

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN INVESTOR REGULATOR Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu Kebutuhan analisis dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu, dengan skripsi yang disusun oleh Sari (2007) pada PG Kebon Agung Malang. Kesimpulan yang didapat dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan suatu perusahaan mengenai posisi keuangan apakah keuangan

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

Bab 10 Pasar Keuangan

Bab 10 Pasar Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 133 Bab 10 Pasar Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai pasar keuangan, tujuan pasar keuangan, lembaga keuangan. D alam dunia bisnis terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Berikut ini adalah beberapa kebijakan PT Jaya terkait penyusunan budget

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dikutip dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ulfa (2011) dengan judul Analisis Sumber dan Penggunaan Dana pada Primer

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit EKONOMI KHUSUS 01. Dalam rangka menjaga kestabilan arus uang dan arus barang dalam perekonomian, bank sentral dapat melakukan penjualan dan pembelian surat-surat berharga di bursa efek. Kebijaksanaan bank

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

MODAL DALAM PERUSAHAAN

MODAL DALAM PERUSAHAAN MODAL DALAM PERUSAHAAN Handout Manajemen Keuangan PENGERTIAN MODAL Liitge Uang Schwiedland Modal meliputi uang, mesin, barang dagangan A. J Von Komorzynsky Kekuasaan menggunakan yang diharapkan atas barang-barang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Salah satu aspek yang paling penting untuk diamati perkembangannya di dalam suatu perusahaan adalah bidang keuangannya. Pihak-pihak yang berkepentingan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Packing Order Theory Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal financing yaitu perusahaan lebih cenderung

Lebih terperinci

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN Tujuan pembelajaran. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu untuk: 1. Menyebutkan nama nama rekening yang sering dipergunakan dan hal hal yang dicatat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Finansial 2.1.1 Pengertian Struktur Finansial Pendapat mengenai struktur finansial berbeda-beda. Dalam beberapa sumber pengertian struktur finansial kurang dijabarkan

Lebih terperinci

Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas

Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas M a n a j e m e n K e u a n g a n 153 Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung dan menjelaskan mengenai teknik penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana beserta

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 5 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan perusahaan adalah aktivitas yang terkait dengan perencanaan, pengendalian, perolehan serta pendistribusian asset-aset keuangan perusahaan. Aktivitas yag dilakukan

Lebih terperinci

BALANCE SHEET. (laporan Posisi Keuangan NERACA)

BALANCE SHEET. (laporan Posisi Keuangan NERACA) BALANCE SHEET (laporan Posisi Keuangan NERACA) Laporan Keuangan yang menyajikan ASET, KEWAJIBAN DAN MODAL. Aktiva/Aset : Sumber2 eokonomi yang duharapkan memberi manfaat di masa mendatang yang cukup pasti,

Lebih terperinci

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas BAB V MANAJEMEN KAS Suatu perusahaan terbilang sukses karena bisa memetik keuntungan atau laba, jumlah asetnya pun besar. Akan tetapi, tatkala perusahaan mulai kesulitan untuk membayar tagihan dan memenuhi

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER Kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekening koran di bank (bank deposits) yang jatuh temponya di bawah satu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani Analisis Kredit Analisa Laporan Keuangan Kelas CA Nadia Damayanti 115020300111008 Ranita Ramadhani 115020300111037 ANALISIS KREDIT LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB XV AKUNTANSI UTANG

BAB XV AKUNTANSI UTANG BAB XV AKUNTANSI UTANG A. PENGERTIAN Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri persamaan akuntansi adalah harta (aktiva) dan sisi kanan terdiri dari utang dan modal. Utang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan suatu perusahaan mengenai posisi keuangan apakah keuangan perusahaan dalam keadaan

Lebih terperinci

SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA.

SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA. SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan hubungan antara harta dan sumber sumber harta. 2. Menjelaskan

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL KERJA

MANAJEMEN MODAL KERJA MANAJEMEN MODAL KERJA Definisi Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

JENIS-JENIS MODAL DALAM PERUSAHAAN

JENIS-JENIS MODAL DALAM PERUSAHAAN JENIS-JENIS MODAL DALAM PERUSAHAAN Handout Manajemen Keuangan 1 JENIS-JENIS MODAL Modal Asing (Hutang) Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Menengah) Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri Modal Saham Cadangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen memiliki pengertian yang sangat luas, ilmu manajemen ini memiliki beberapa cabang antara lain manajemen pemasaran,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

A. Pengertian Anggaran Neraca

A. Pengertian Anggaran Neraca A. Pengertian Anggaran Neraca Anggaran neraca adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu periode. Dalam anggaran neraca tersebut tercantum jumlah kekayaan,jumlah utang,dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Usaha perseorangan Firma CV PT Yayasan Bangun-bangun

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijelaskan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan bersifat umum. Hal ini berarti bahwa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pusataka 2.1.1 Rasio Profitabilitas Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan

Lebih terperinci

Karakteristik uang: Mudah dibawa. Mudah dibagi. Tahan lama. Stabil. Fungsi uang: Uang Alat penukar. Penyimpan kekayaan. Alat kesatuan hitung.

Karakteristik uang: Mudah dibawa. Mudah dibagi. Tahan lama. Stabil. Fungsi uang: Uang Alat penukar. Penyimpan kekayaan. Alat kesatuan hitung. Fungsi Keuangan Karakteristik uang: Mudah dibawa. Mudah dibagi. Tahan lama. Stabil. Fungsi uang: Uang Alat penukar. Penyimpan kekayaan. Alat kesatuan hitung. Peredaran uang: Uang beredar dalam arti sempit

Lebih terperinci

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 Latihan Akhir Semester 1 133 I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah.... a. membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk b. membeli

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas II. LANDASAN TEORI 2.1 Modal 2.1.1 Pengertian Setiap perusahaan atau badan usaha membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari-hari. Pengelolaan modal kerja yang baik harus dapat menjamin jumlah

Lebih terperinci

Kas merupakan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi perusahaan.

Kas merupakan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi perusahaan. Prakiraan dan Perencanaan Keuangan Arus Kas Dalam Perusahaan Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Perencanaan Keuangan Perencanaan Keuangan dan Perencanaan Strategis Arus Kas Dalam Perusahaan Kas merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK PIRI 3 YOGYAKARTA KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN Proram Keahlian : Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Multimedia Alamat : Jl. MT Haryono 23, Pugeran,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh BAB 9 KEWAJIBAN A. Pengertian Kewajiban Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh Kewajiban adalah utang yang harus dibayar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan BAB II URAIAN TEORITIS A. Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Dalam pengertiannya, struktur modal dibedakan atas struktur modal dan struktur finansial/ keuangan. Struktur modal adalah paduan sumber

Lebih terperinci

Manajemen Modal Kerja

Manajemen Modal Kerja Development Manajemen Modal Kerja Oleh: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Analysis Concept Testing Memahami pengertian modal kerja, Memahami bentuk-bentuk modal kerja, Memahami permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya. komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya. komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengelolaan modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN BAB 9 LAPORAN KEUANGAN A. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Pada bab 8 sudah dijelaskan bahwa neraca lajur merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan yang meliputi: 1. Laporan laba

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 EKONOMI

Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 EKONOMI Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 EKONOMI UNASSMA0301 Jas hujan akan berguna pada waktu musim hujan. Contoh di atas sesuai dengan kegunaan... A. pelayanan D. bentuk B. Waktu E. hak milik C. tempat UNASSMA0302

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI DAN

PENGANTAR AKUNTANSI DAN Modul ke: PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS Fakultas 01FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi Pengertian Perusahaan Secara ekonomik, perusahaan diartikan sebagai kegiatan memproduksi barang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Manajemen Keuangan Definisi manajemen keuangan menurut Martono (2007:4) yaitu : Manajemen Keuangan(Financial Management), atau dalam literatur lain disebut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL

SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KEUANGAN MODAL Modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi Untuk mendirikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

PENGANGGARAN PIUTANG

PENGANGGARAN PIUTANG PENGANGGARAN PIUTANG Pengertian Dan Manfaat Anggaran Piutang Piutang (receivable) adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor ( pemberi pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia melunasinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock

Lebih terperinci