L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D ) K O T A S E M A R A N G T A H U N

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "L A P O R A N P E N Y E L E N G G A R A A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H ( L P P D ) K O T A S E M A R A N G T A H U N"

Transkripsi

1 D. INDIKATOR KINERJA KUNCI 1. TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN (IKK II.1) a. Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah; Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini penilaiannya difokuskan pada 5 hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah sebagai berikut : FOKUS Peraturan tentang Ketertiban Penataan Ruang Peraturan tentang Kependudukan Personil Satpol PP (Kebijakan Ketersediaan aparat Trantibum) Kebijakan Bidang PSK, PKL atau PMKS NO IKK IKK 1 Keberadaan Perda IMB Legal formalnya. 1. Peraturan Daerah Kota Semarang No.4 / 2011 ttg. Retribusi Retribusi Perijinan tertentu. 2. Peraturan Daerah Kota Semarang No.5/ 2009 ttg. Bangunan 2 - Jumlah rumah ber IMB sd. akhir Tahun 2015, sebanyak unit. - Jumlah seluruh rumah sd. akhir Tahun 2015, sebanyak Unit. 3 Keberadaan Perda RTRW PERDA Nomor : 14 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Semarang Tahun PERDA Nomor : 2 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. Dasar hukum : - Perwal Nomor 1B tahun 2010 Tentang standar pelayanan publik Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang = x 100% = 91,54% 5 Biaya KTP : Dasar Hukum : - PERDA Nomor : 13 Tahun 2009 tentang Retribusi Penerbitan Dokumen Kependudukan. - SK Nomor : 474.4/490 Tahun 2011 tentang Pembebasan Biaya Retribusi Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Di Kota Semarang. - Perda No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum 6 - Personil Satpol PP (PNS& CPNS) pada Tahun 2014, sebanyak = 225 orang - Penduduk pada akhir tahun 2015, berjumlah = Orang 7 - PERDA Nomor : 11 Tahun 2000 tentang Pengaturan dan Pembinaan PKL. - Perda Nomor 5 tahun 2014 tentang Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengemis di Kota Semarang CAPAIAN Ada 58,04% Ada 1 hari 91,54% Tidak Dipungut Biaya 225 per penduduk 2,25% Ada Peraturan tentang Kebersihan Kota 8 PERDA Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah PERDA Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum di Kota Semarang Fokus pertama pada aspek ini menunjukkan bahwa Kota Semarang telah melakukan pengaturan / regulasi kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah yang memberikan kepastian hukum dalam pengurusan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan), yaitu dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2011 tentang Retribusi Ijin Mendirikan Ada h a l 398

2 Bangunan dan Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 5 Tahun 2009 tentang Bangunan. (IKK II.1 no.1). Adapun rumah ber IMB di Kota Semarang mempunyai rasio mencapai 58,04%. (IKK II.1 no.2). Dalam sistem perencanaan pembangunan Daerah, dan untuk meningkatkan ketertiban pembangunan, maka selain pengaturan melalui IMB, juga diatur penataan ruang kota yang secara khusus diatur dengan Peraturan Daerah, terakhir kali direvisi dengan Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun (IKK II.1 no.3) Fokus kedua pada aspek berikutnya adalah Regulasi dalam bidang kependudukan.pengurusan KTP telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2000, yang kemudiantelah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Retribusi Penerbitan Dokumen Kependudukan, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, TBA Akta Kelahiran, TBA KTP dan Akta Perceraian. Peraturan Daerah tersebut ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota Semarang nomor 474.4/490 tahun 2011 tentang pembebasan biaya retribusi penerbitan kartu tanda penduduk di Kota Semarang. Melalui perubahan peraturan tersebut, telah dilakukan restrukturisasi pelayanan KTP menjadi 1 (satu) hari dengan biaya gratis, serta diterbitkan pula Perda No. 2 Tahun 2012 tentang Restribusi Jasa Umum.(IKK II.1 no 4 dan 5) Fokus Ketiga adalah dalam hal ketersediaan aparat Tramtibum, tercatat sebesar 225 orang personil Satpol PP per penduduk. Jumlah ini memang belum cukup memadai, namun mengingat berbagai keterbatasan yang ada pada Pemerintah Kota, maka dalam rangka meningkatkan efektivitas ketenteraman dan ketertiban umum, maka Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan jajaran kepolisian dan TNI sebagai bagian dari aparatur negara. (IKK II.1 no.6) Keberadaan PKL dan kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap terciptanya ketenteraman dan ketertiban umum. Oleh karena itu Pemerintah Kota Semarang juga mengaturnya dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2000 tentang Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima dengan tujuan untuk mengatur agar tidak menimbulkan dampak sosial yang merugikan masyarakat. Sedangkan untuk mengatur PSK telah diatur Peraturan Daerah tentang Pemberantasan Pelacuran dijalan dalam Kota Besar Semarang diubah dengan perda tanggal 25 Agustus 1971 tentang Penutupan Rumah Tinggal Pelacuran. (IKK II.1 no.7) Sementara itu, regulasimengenai kebersihan diatur dengan Peraturan Daerah nomor 6 Tahun 1993 tentang Kebersihan dalam wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang serta telah diperbaharui dengan Peraturan Daerah nomor 6 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah (IKK II.1 no.8) h a l 399

3 b. Keselarasan dan Efektivitas Hubungan Antara Pemerintahan Daerah dan Pemerintah, serta antara Pemerintahan Daerah Dalam Rangka Pengembangan Otonomi Daerah Aspek ini penilaiannya difokuskan pada 4 hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah sebagai berikut : FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Penyampaian Laporan Kepada Pemerintah 9 Bukti Pengiriman : - LPPD Tahun 2014 disampaikan pada tanggal 31 Maret 2015 sesuai dengan Surat Walikota Semarang Nomor 130/1013 tanggal 13 Maret 2015 Tepat Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) 10 Bukti Pengiriman: - Laporan Keuangan : Berita Acara Serah Terima LKPD Unaudited Kota Semarang TA 2014 tanggal 31 Maret Laporan Kinerja 2014 disampaikan pada tanggal 31 Maret 2015 sesuai Surat Pengantar Nomor 130/1016 tanggal 13 Maret Urusan yang sudah diterapkan SPM nya berdasar pedoman yang diterbitkan oleh Pemerintah Urusan yang diterapkan oleh Pemda sebanyak 6 urusan, yang terdiri dari: 1) Urusan Wajib Pendidikan 2) Urusan Wajib Kesehatan 3) Urusan Wajib Lingkungan Hidup 4) Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan 5) Urusan Wajib Sosial 6) Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tambahan urusan yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian : 7) Urusan Wajib Pekerjaan Umum 8) Urusan Wajib Perumahan 9) Urusan Wajib Penataan Ruang 10) Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan 11) Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat 12) Urusan Wajib Perhubungan 13) Urusan Wajib Komunikasi Informasi 14) Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 15) Urusan Wajib Kependudukan dan Capil Tepat 6 Urusan Wajib (sesuai petunjuk LPPD) sudah dilaksanakan + 9 Urusan Wajib yang ditetapkan oleh Kementerian juga sudah dilaksanakan Hubungan antar Daerah 12 Jumlah MoU yang masih berlaku sampai dengan tahun 2015 sebanyak 2015 sebanyak 89 MoU terdiri dari : 1. LOI dan MoU dengan diluar Negeri tentang Kerjasama Sister City 2. MoU/Perjanjian dengan Pemeritah Pusat, Pemerntah Provinsi, dan Lembaga Negara lainnya tentang kerjasama dibidang pembangunan dan lain lain 3. Perjanjian dengan Pihak Ketiga tentang Sewa Menyewa,, Bagi Kontrak Usaha, dll 4. MoU dengan Perguruan Tinggi tentang Pembangunan Kota, dll 5. MoU/Perjanjian dengan pihak lain tentang PemberdayaanMasyarakat Kota Semarang 89 LoI,MOU dan perjanjian Pada Aspek ini yang menjadi Fokus pertama adalah penyampaian laporan kepada pemerintah. Penyampaian laporan penyelenggaraan Pemerintahan ini telah diatur dengan berbagai Peraturan Pemerintah, baik laporan penyelenggaraan program dan kegiatan h a l 400

4 maupun laporan keuangannya. Dalam tahun 2014 Pemerintah Kota telah menyampaikan laporan dimaksud sesuai dengan ketentuan yang berlaku. LPPD Tahun 2014 disampaikan pada tanggal 31 Maret 2015 sesuai dengan Surat Walikota Semarang Nomor 130/1013 tanggal 13 Maret (IKK II.1 no.9) Sedangkan penyampaian Laporan Keuangan Tahun 2014 telah disampaikan pada tanggal Laporan Keuangan : Berita Acara Serah Terima LKPD Unaudited Kota Semarang TA 2014 tanggal 31 Maret (IKK II.1 no.10) Untuk meningkatkan sinergitas program dan kegiatan penyelenggaraan urusan pemerintahan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah, maupun dalam penyelenggaraan urusan dekonsentrasi dan tugas pembantuan, maka keselarasan hubungan antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah sangat diperlukan. Sebagai wujud komitmen penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, maka salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang adalah dengan mendorong SKPD untuk menetapkan Standar Pelayanan Minimal dengan mengacu pada SPM yang telah ditetapkan oleh Kementerian/Pimpinan LPND pada berbagai urusan. Sebagai implementasi dari komitmen tersebut, SKPD telah menyusun program dan kegiatan yang mendukung pencapaian SPM tersebut. (IKK II.1 no.11) Sementara itu dalam rangka menjamin kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, hubungan kerjasama antar daerah menjadi sangat penting. Oleh karena itu Pemerintah Kota Semarang senantiasa menjalin hubungan kerjasama dengan daerah lain, baik dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu bentuk usaha kerjasama adalah dengan penandatanganan MoU antar Daerah. Sampai dengan tahun 2015 terjadi kesepakatan kerjasama sebanyak 89 MoU LoI, yang mencakup berbagai bidang dan program. (IKK II.1 no.12) c. Keselarasan antara Kebijakan Pemerintahan Daerah dengan Kebijakan Pemerintah Aspek Keselarasan antara Kebijakan Pemerintahan Daerah dengan Kebijakan Pemerintah ini penilaiannya difokuskan pada 6 hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda, yaitu sebagai berikut : FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Sinkronisasi Pelaksanaan pembangunan Nasional dan Daerah 13 - Prioritas pembangunan daerah pada RKPD yang mendukung prioritas pembangunan nasional 11 Program - Prioritas pembangunan nasional ada sebanyak 11 program prioritas. 100 % h a l 401

5 FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Kewenangan 14 Urusan Wajib yang diselenggarakan Daerah Urusan wajib yang dilaksanakan pada Tahun 2014 (APBD) =26 urusan. Urusan Wajib (sesuai Perda Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Semarang) Keuangan 15 Waktu Penetapan Perda APBD 2015 Apabila tepat : Sebutkan dasar hukumnya PERDA Nomor : 11 Tahun 2014 tetang APBD Kota Semarang Tahun Anggaran (Paling lambat tanggal 15 Desember 2014) 16 Keberadaan PERDA tentang pengelolaan keuangan daerah berdasarkan PP 58/2005 Apabila ADA : Sebutkan legal formalnya. PERDA Nomor : 5 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perda Kota Semarang No. 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 17 Belanja Pelayanan dasar APBD Tahun Urusan Wajib Rp , Pendidikan 2 Urusan Wajib Rp ,- Kesehatan 3 Urusan Wajib Rp ,- Pekerjaan Umum 4 Urusan Wajib Rp ,- Lingkungan Hidup 5 Urusan Wajib Rp ,- Kependudukan & Catatan Sipil 6 Urusan Wajib Sosial Rp ,- 7 Urusan Wajib Ketenagakerjaan Rp ,- 8 Urusan Wajib Koperasi Rp ,- & Usaha Kecil Menengah 9 Urusan Wajib Kesatuan Bangsa & Poldagri Rp ,- JUMLAH URUSAN Rp ,- DASAR Total Belanja APBD Rp ,- 18 Belanja Pendidikan dan Kesehatan APBD Tahun Urusan Wajib Rp , Pendidikan 2 Urusan Wajib Kesehatan Rp ,- JUMLAH URUSAN Rp ,- PEND + KES Total Belanja APBD 2015 Rp ,- Sebesar 100 % Tepat waktu Ada 61,56% 38,17 % h a l 402

6 FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Pelayanan Publik 19 Keberadaan PERDA ttg Standar pelayanan Publik sesuai Peraturan Perundangan Dasar Hukum : - Perwal 14B /2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Kebakaran; - Perwal 14 C/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Kebersihan;. - Perwal 14 H/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pasar;. - Perwal 14 I/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kesbanglinmas;. - Perwal 14 M/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan;. - Perwal 14 N/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Disnakertrans;. - Perwal 14 O/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Koprasi dan UKM;. - Perwal 14 Q/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pendidikan;. - Perwal 6/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan PDAM;. - Perwal 19/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pertanian;. - Perwal 20 /2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik DPKAD;. - Perwal 22/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan;. - Perwal 1/2007 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik RSUD;. - Perwal 21 /2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kecamatan;. - Perwal 14 E/2005 ttg Standar Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kelurahan; - Perwal 1B/2010 ttg Standar Pelayanan Publik Dispenduk dan Capil;. - Perwal 13 /2011 ttg Standar Pelayanan Publik BPPT;. - Perwal 14 /2011 ttg Standar Pelayanan Publik DTKP;. - Perwal 17/2011 ttg Standar Pelayanan Publik BKD;. - Perwal 18/2011 ttg Standar Pelayanan Publik Bina Marga;. - Perwal 4/2012 ttg Standar Pelayanan Publik Dishubkom info; - Perwal 6/2012 ttg Standar Pelayanan Publik Satpol PP;. - Perwal 7/2012 ttg Standar Pelayanan Publik Dinas Kesehatan;. - Perwal 8/2012 ttg Standar Pelayanan Publik Disperindag;. Kepegawaian 20 Jumlah PNS Kota tahun 2015 sebanyak orang. Ada 0,81% Jumlah penduduk Kota tahun 2014 sebanyak orang. 21 Sistem Informasi Kepegawaian Ada data base Kepegawaian yaitu (SIMPEG) 100% Kelembagaan 22 Penataan SKPD berdasar PP 41 / 2007 Rincian SKPD : 1) Bagian (Setda) = 13 unit 2) Set DPRD = 1 unit 3) Dinas = 19 unit 4) Badan = 9 unit 5) Kantor = 3 unit 6) Rumah Sakit = 1 unit 7) Kecamatan/Distrik = 16 unit Jumlah SKPD = 62 unit 62 Unit Dilihat dari sinkronisasi Pelaksanaan pembangunan Nasional dan Daerah yang diukur dari indikator kesesuaian prioritas pembangunan, Kota Semarang dalam menetapkan prioritas pembangunan mengacu pada program dan kebijakan pembangunan nasional. Dari 11 program prioritas pembangunan nasional, seluruhnya telah dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang, (IKK II.1 no.13) h a l 403

7 Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008, Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan seluruh 26 urusan pemerintahan wajib yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut atau sejumlah 100% (IKK II.1 no. 14) Sebagai upaya penunjang penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah ketersediaan anggaran yang harus dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.untuk kepentingan ini Pemerintah Kota telah menerbitkan Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2012 tentang APBD Kota Semarang Tahun 2012 yang ditetapkan tanggal 31 Desember 2011 dan Peraturan Daerah nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran (IKK II.1 no.15). Sedangkan dasar hukum pengelolaan keuangan di Pemerintah Kota Semarang adalahperaturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.(IKK II.1 no.16). Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam meletakkan prioritas pelayanan publik, maka Pemerintah Kota Semarang mengalokasikan anggaran untuk belanja pelayanan dasar sebesar 61,56 % dari total belanja APBD. (IKK II.1 no.17). Dari total belanja pelayanan dasar tersebut 38,17% diantaranya adalah alokasi belanja untuk pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan. Hal ini mengingat urusan pendidikan dan kesehatan merupakan prioritas utama yang harus diberikan kepada masyarakat. (IKK II.1 no.18) Dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat, Pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan Peraturan Walikota tentang Standar Pelayanan Publik pada tahun 2005, 2007, 2010, 2011, dan 2012(IKK II.1 no.19). Jumlah SKPD di Pemerintah Kota Semarang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41/2007 sebanyak 62 unit yang terdiri dari 13 Bagian di Sekretariat Daerah, 1 Sekretariat DPRD, 19 Dinas, 9 Badan, 3 Kantor, 1 RSUD, 2 Lembaga Teknis lainnya 2 dan 16 Kecamatan.(IKK II.1 no.22) dengan jumlah PNS sebesar atau memiliki rasio sebesar 0,81% dari jumlah penduduk Kota Semarang (IKK II.1 no.20). Data PNS tersebut, seluruhnya telah terekam dalam Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) (IKK II.1 no.21). d. Efektivitas Hubungan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD Aspek Efektivitas Hubungan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD ini penilaiannya difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu pertama, Produk Peraturan perundangan, yang diukur dari indikator jumlah Peraturan Daerah yang ditetapkan, dan yang kedua, Raperda yang diajukan pada tahun berjalan, dengan indikator jumlah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang disetujui oleh DPRD. h a l 404

8 FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Produk Peraturan Perundangan 23 PERDA yang ditetapkan dalam Tahun 2015 sebanyak 12 Perda. Raperda yang diajukan tahun berjalan 24 - RAPERDA yang diusulkan tahun 2015, sebanyak 42 RAPERDA. - RAPERDA yang disetujui DPRD tahun 2015, sebanyak 42 PERDA. 11 PERDA 100 % Jumlah Perda yang ditetapkan pada tahun 2015 adalah sebanyak 12 Peraturan Daerah (Perda) (IKK II.1 no.23). Namun jika dilihat dari capaian kinerja, maka jumlah tersebut belum menunjukkan capaian 100 %, mengingat jumlah Rancangan Peraturan Daerah yang dibahas adalah sebanyak 42 Raperda, namun hingga akhir tahun anggaran 2015 baru 12 Raperda atau sebesar 41,37 %, yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Semarang(IKK II.1 no.24). e. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh DPRD beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh DPRD beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan ini penilainnya difokuskan pada Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah, yang diukur dari indikator Keputusan DPRD yang ditindak lanjuti oleh Pemerintah Daerah. FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti 25 - Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh DPRD dalam tahun 2015, sebanyak 36 keputusan. - Keputusan DPRD dalam tahun 2015, sebanyak 36 keputusan. Demikian halnya jika dilihat dari tindak lanjut dari keputusan yang telah dihasilkan sebanyak 36 keputusan, semua ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah, mengingat keputusan yang telah ditetapkan dalam sidang paripurna DPRD adalah keputusan bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD (IKK II.1 no.25). 100% f. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh Kepala Daerah beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh Kepala Daerah beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan ini penilaiannya difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu pertama, Tindak lanjut Keputusan Walikota yang diukur dari indikator jumlah keputusan Walikota yang ditindaklanjuti. Dan kedua, Tindak Lanjut Peraturan Walikota, yang diukur dari indikator Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti. FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Tindak lanjut Keputusan Walikota 26 - Keputusan Walikota tahun 2015,sebanyak 3745 keputusan. 100% h a l 405

9 FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN - Keputusan Walikota tahun 2015 yang ditindaklanjuti, sebanyak 375 keputusan. Tindak lanjut Peraturan Walikota 27 - Peraturan Walikota dalam tahun 2014, sebanyak 30 PerWalikota. - Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti, sebanyak 30 PerWalikota 100% Baik Peraturan Walikota (Perwal) maupun Keputusan Walikota adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota yang bersifat mengikat. Adapun jumlah Keputusan Walikota yang diterbitkan selama tahun 2015 adalah sebanyak 375 keputusan dan jumlah Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 adalah sebanyak 30 peraturan. Oleh karena itu setiap keputusan maupun peraturan yang telah ditetapkan harus dan selalu ditindaklanjuti. Dengan kata lain tingkat capaian kinerja pada aspek ini adalah sebesar 100 % (IKK II.1 no.26 dan 27). g. Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada Peraturan Perundang-Undangan Aspek ini penilainnya difokuskan pada 1 (satu) hal, yaitu dari jumlah Perda yang dibatalkan FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Perda yang dibatalkan 28 Perda yang dibatalkan, 0 perda yang terdiri dari : Perda yang dikirimkan untuk dievaluasi oleh Pemerintah sebanyak 12 Perda. 0% Terkait dengan semua Perda yang sudah ditetapkan tidak ada satupun yang dibatalkan oleh DPRD maupun oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, baik karena inisiatif legislatif, eksekutif maupun oleh masyarakat.sedangkan jumlah Perda yang dikirim untuk dievaluasi oleh Pemerintah sebanyak 14 Perda (IKK II.1 no.28). h. Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara Pemerintahan Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah Aspek Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara Pemerintahan Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah ini penilaiannya difokuskan pada 3 (tiga) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah sebagai berikut : h a l 406

10 FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Peraturan Daerah tentang Konsultasi Publik Media Informasi Pemda yang dapat diakses oleh Publik 29 - Perda atau Perwal Nomor 16 tahun 2011 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah (konsultasi publik) - Peraturan Walikota (Perwal) No. 26 Tahun 2012 tentang Pedoman pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang 30 Apabila ADA, Sebutkan Nama Medianya : - Peraturan Walikota (Perwal) No. 26 Tahun Leafleat PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dukumentasi ) di Lingkungan Pemkot Semarang. - Website Kota Semarangwww.semarang.go.id dengan SK Walikota Nomor 060/209 tahun 1999 tentang Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah Kodya Dati II Semarang - SK. Walikota Nomor 481/6/694/2014 tentang Susunan Ke anggotaan PIP (Pusat Informasi Publik) Ada Ada Pelaksanaan Konsultasi Publik yang diadakan DPRD dan Pemerintah Kota Semarang adalah dalam rangka Penyusunan Peraturan Daerah (Perda). Hal ini menunjukkan adanya komitmen bersama antara Pemerintah Kota dengan DPRD sebagai representasi masyarakat Kota Semarang dalam perumusan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan serta pelayanan publik. Bahkan dalam pelaksanaannya, aturan tentang konsultasi publik ini ditetapkan dengan Peraturan Daerah nomor 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, yang didalamnya mengatur tentang mekanisme dan ketentuan-ketentuan konsultasi publik. Selain itu Pemerintah Kota Semarang juga mengeluarkan Peraturan Walikota (Perwal) No. 26 Tahun 2012 tentang Pedoman pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang(IKK II.1 no.29). Sementara itu untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi antara Pemerintah Kota dengan Masyarakat, maka Pemerintah Kota menyediakan berbagai media komunikasi yang dapat diakses dengan sangat mudah oleh seluruh masyarakat, diantaranya dengan website KIM / FIM, SMS get away, piye jal, pembentukan P5D, brosur dan leaflet informasi Semarang, Media Semarang dan secara organisatoris informasi kepada masyarakat dilakukan oleh Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Derah Kota Semarang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan partisipasi dalam Pemerintahan dan pembangunan Daerah(IKK II.1 no.30). i. Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil Aspek Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil ini penilaiannya difokuskan pada 3 (tiga) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah sebagai berikut : h a l 407

11 FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Serapan Dana Perimbangan 31 Dana perimbangan yang terserap Tahun 2015 sebesar Rp ,- 97,02 % Alokasi Belanja pada APBD dari DAU Dana perimbangan yang direncanakan sesuai dengan APBD Tahun 2015 sebesar Rp , Belanja langsung APBD tahun 2015, sebesar Rp ,- - DAU Tahun 2015, sebesar Rp , 144,52 % Alokasi Belanja pada APBD 33 - Total Belanja langsung APBD tahun 2015, sebesar Rp ,- - Total Belanja APBD Tahun 2015, sebesar Rp. RP ,- 37,36% Tingkat penyerapan dana perimbangan mencapai 97,02 % jika dibandingkan dengan jumlah yang direncanakan(ikk II.1 no.31). Hal ini menunjukkan perencanaan yang baik sesuai dengan kapasitas, potensi dan kemampuan Daerah. Demikian halnya dengan alokasi belanja publik yang mencapai 144,52 % (IKK II.1 no.32) dibanding dengan alokasi yang ada pada Dana Alokasi Umum (DAU), artinya Dana Alokasi Umum yang diterima dan teralokasi dalam APBD dapat didayagunakan secara maksimal sesuai dengan peruntukannya. Sedangkan jika dilihat secara menyeluruh dari APBD, maka alokasi belanja langsung mencapai 37,36% (IKK II.1 no.33) dari total belanja APBD Kota Semarang tahun j. Intensitas, Efektifitas dan Transparansi Pemungutan Sumber PAD dan Pinjaman / Obligasi Daerah Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini penilaiannya difokuskan pada 1 (dua) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut : FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) 34 - PAD APBD (Realisasi) Tahun 2015, sebesar Rp ,- - Total Pendapatan dalam APBD (Realisasi) Tahun 2015, sebesar Rp ,- 33,73 % Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang Tahun 2015 adalah sebesar Rp ,-Besaran Pendapat Asli Daerah (PAD) ini mencapai sebesar 33,73 % jika dibandingkan dengan keseluruhan realisasi pendapatan daerah Kota Semarang tahun 2014, yang mencapai sebesar Rp ,- (IKK II.1 no.34) Pada Tahun Anggaran 2014 usaha peningkatan PAD difokuskan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan cara mengembangkan sumber daya yang sudah dimiliki dengan tidak memberatkan pada masyarakat. Untuk kegiatan h a l 408

12 ekstensifikasi,diantaranya dengan mengidentifikasi dan menemukan obyek-obyek pajak/retribusi daerah yang baru. Keberhasilan pencapaian target dibutuhkan upaya yang intensif dari seluruh proses pemungutan pajak daerah, dimulai dari pendaftaran dan pendataan obyek wajib pajak daerah sampai dengan pengawasan penyetoran pajak daerah ke Kas Daerah. k. Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha, Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD Aspek Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha, Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD ini penilaiannya difokuskan pada 6 (enam) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah sebagai berikut : FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Kewajaran laporan Keuangan (Lapkeu) 35 - Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2013, dengan opini: WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) - Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2014, dengan opini: WDP (Wajar Dengan Pengecualian) - Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2015, belum ada Opini tahun 2013 = WTP Opini tahun 2014= WDP Opini tahun 2015= Belum Ada Besaran SILPA 36 - SILPA, Tahun 2015 sebesar Rp ,- - Total Pendapatan dalam APBD (Realisasi) Tahun 2015, sebesar Rp Realisasi Belanja 37 - Realisasi Belanja Tahun 2015, sebesar Rp ,- - Total Anggaran Belanja dalam APBD Tahun 2015, sebesar Rp ,- Pengawasan Inspektorat Kota 38 - Temuan BPK RI tahun 2015 tentang LHP. LKPD tahun 2015 sebanyak 27 temuan, dengan Jumlah Rekomendasi sebanyak 39 rekomendasi. - Rekomendasi BPK RI yang telah ditindaklanjuti sampai dengan 2015 sebanyak 39 Rekomendasi, tersiri atas : - 13 telah sesuai dengan rekomendasi - 18 masih dalam proses 55,77% 68,05% 100% Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah selama 2 tahun terakhir adalah Wajar Dengan Pengecualian, hal ini dapat dimaknai bahwa dalam pengelolaan keuangan Daerah Kota Semarang masih dalam koridor kewajaran tanpa terjadi penyimpangan yang berarti(ikk II.1 no.35). Besaran SILPA Kota Semarang adalah sebesar Rp ,- Besaran SILPA ini mencapai sebesar 55,77 jika dibandingkan dengan keseluruhan realisasi pendapatan daerah Kota Semarang tahun 2015, yang mencapai sebesar Rp ,-(IKK II.1 no.36). h a l 409

13 SILPA pada dasarnya terdiri dari : a. Over target PAD b. Sisa lebih belanja gaji dan tunjangan c. Efisiensi pelaksanaan APBD d. Adanya sisa labih nilai kontrak hasil pelelangan pengadaaqn barang e. Belanja yang tidak jadi dilaksanakan karena adanya berbagai permasalahan, antara lain penetapan perubahan anggaran yang ditetapkan pada awal bulan Nopember, sehingga program dan kegiatan kurang cukup dalam menyelesaikannya karena ketentuan dan persyaratan teknis. Adapun Realisasi Belanja pada tahun 2015 sebesar Rp ,- Besaran ini mencapai 68,05% dibanding dengan Total Anggaran Belanja sebesar Rp ,- (IKK II.1 no.37) Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat efisiensi pengelolaan keuangan Daerah Kota Semarang cukup tinggi. Salah satu faktor yang mendukung hal ini adalah karena Pemerintah Kota Semarang memiliki komitmen yang tinggi terhadap koreksi maupun hasil temuan pemeriksaan, untuk selalu ditindak lanjuti. Meskipun masih banyak mengalami hambatan, namun tindak lanjut terhadap temuan tersebut di Kota Semarang mencapai 100%, artinya semua temuan selalu ditindak lanjuti dengan perbaikan dalam pengelolaan keuangan Daerah (IKK II.1 no.38). l. Pengelolaan Potensi Daerah Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini penilainnya difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu pertama, Peta Potensi Daerah, yang diukur dari indikator kinerja kunci Rasio Realisasi PAD tahun 2014 terhadap Potensi PAD. Dan kedua, Peningkatan PAD, yang diukur dari indikator kinerja kunci Peningkatan PAD dibanding dengan tahun sebelumnya. FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Peta Potensi Daerah 39 - Realisasi PAD Tahun 2015, sebesar Rp ,- - Potensi PAD pada RPJMD (khusus Tahun 2015) Rp ,- Peningkatan PAD 40 - Total PAD pada Tahun 2014 sebesar Rp ,- - Total PAD pada Tahun 2015 sebesar Rp ,- 97,08% 5,59% Dilihat dari Rasio Realisasi PAD tahun 2015, maka dapat dihitung bahwa capaian realisasi PAD tahun 2015 sebesar Rp ,- atau mencapai 97,08 % dibanding dengan potensi yang tercatat pada APBD Tahun 2015 sebesar h a l 410

14 Rp ,- (IKK II.1 no.39), sehingga realisasi PAD melebihi dari target yang ditetapkan. Sedangkan jika dilihat dari peningkatan PAD, maka sebenarnya sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu tahun 2014 sebesar Rp ,- maka pada tahun 2015 PAD Kota Semarang mengalami peningkatan sebesar 5,59%. Hal ini salah satunya karena pelaksanaan program intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Semarang. m. Terobosan / Inovasi Baru dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Aspek Terobosan / Inovasi Baru dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ini penilaiannya difokuskan pada 3 (tiga) hal, yang masing-masing dilihat / diukur dari 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Masing-masing fokus dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut adalah sebagai berikut : FOKUS NO IKK IKK CAPAIAN Penghargaan 41 Penghargaan yang diterima, sebanyak 10 penghargaan terdiri dari : 1. Penghargaan Adi Cipta Lokatara 20 Maret Penghargaan Goverment Award 2015 Bidang Kesehatan dari SINDO WEEKLY 3. Penghargaan Pemerintah Daerah Berprestasi Kinerja Terbaik Nasional dari Kemendagri 27 April Penghargaan Kota Terbaik Indonesia s Attractivenes Index Award Juni Penghargaan Bhakti Koperasi dan UMKM untukketua TP PKK dari MenKop dan UMKM 12 Juli Penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2015 dari Koran SINDO 31 Juli Penghargaan Indonesia Smart Nasional Award (ISNA) 2015 sebagai Kota Terbaik Kategori Kota Besar dari KemenPAN dan RB 20 Oktober Pemenang Pertama Pemerintah Terbaik PedulSi Perlindungan Konsumen 2015 dari MenPeridag 19 November Penghargaan Adipura Kategori Kota Metropolitan diserahkan KemenLH dan Kehutanan 23 November Kota Sehat dengan Klasifikasi PADAPA atau penghargaan Kota Seaht dalam Pemantapan dari Kemenkes 27 November Kota Terbaik Penyusunan Perda Bangunan Gedung dari KemenPU dan Perum Rakyat 1 Desember 2015 Pengadaan Barang dan Jasa 42 Apabila ADA Sebutkan Penerapan E-procurement mulai operasi pada bulan Nopember tahun Penghargaan Ada Perwal Nomor 27 tahun 2010 Penerapan ULP pada Bulan Juni 2011 Ada Perwal nomor 7A tahun 2011 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kota Semarang tanggal 1 Maret 2011 Daya Saing Daerah 43 Persetujuan ijin pada Tahun 2015, sebanyak : 4,817 ijin ijin investasi h a l 411

15 Selama tahun 2015 terdapat 11 penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu : Maret 2015Penghargaan Adi Cipta Lokatara 2. Penghargaan Goverment Award 2015 Bidang Kesehatan dari SINDO WEEKLY April 2015 Penghargaan Pemerintah Daerah Berprestasi Kinerja Terbaik Nasional dari Kemendagri Juli 2015 Penghargaan Kota Terbaik Indonesia s Attractivenes Index Award Juli 2015Penghargaan Bhakti Koperasi dan UMKM untukketua TP PKK dari MenKop dan UMKM Juli 2015 Penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2015 dari Koran SINDO Oktober 2015 Penghargaan Indonesia Smart Nasional Award (ISNA) 2015 sebagai Kota Terbaik Kategori Kota Besar dari KemenPAN dan RB November 2015 Pemenang Pertama Pemerintah Terbaik Peduli Perlindungan Konsumen 2015 dari MenPeridag November 2015 Penghargaan Adipura Kategori Kota Metropolitan diserahkan KemenLH dan Kehutanan November 2015 Kota Sehat dengan Klasifikasi PADAPA atau penghargaan Kota Seaht dalam Pemantapan dari Kemenkes Desember 2015 Kota Terbaik Penyusunan Perda Bangunan Gedung dari KemenPU dan Perum Rakyat (IKK II.1 no.41) Sedangkan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa, Pemerintah Kota Semarang sejak Nopember 2010 telah membentuk ULP (unit layanan pengadaan) barang dan jasa dimana telah menggunakan e-procurement dalam prosesnya. (IKK II.1 no.42) Hal ini sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 27 Tahun 2010Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik Disamping itu dalam peningkatan daya saing daerah, maka aspek investasi menjadi bagian penting. Oleh karena itu dalam pelayanan publik khususnya pelayanan perijinan senantiasa diperbaiki agar lebih mudah, cepat dan terjangkau. Secara kuantitatif jumlah persetujuan investasi yang dapat dilayani selama tahun 2015 mencapai ijin, Hal ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan bagi perkembangan investasi di Kota Semarang(IKK II.1 no.43). h a l 412

16 2. TATARAN PELAKSANAKEBIJAKAN (IKK II.2) a. Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Aspek Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan ini penilaian kinerjanya difokuskan pada 2 (dua) hal, yaitu Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio Jumlah Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD. Dan Kesesuaian dengan Kebijakan Teknis yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Prosedur (SOP). Keberadaan Standar Operasional a) Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD b) Kesesuaian dengan Kebijakan Teknis yang ditetapkan pemerintah cq. Kementerian LPNK Sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan pemerintahan Nasional, Pemerintah Kota Semarang dalam melaksanakan kebijakan selalu berorientasi dan berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan dalam implementasinya. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya ditetapkan Standar Operasional Prosedur, yang ditetapkan baik dengan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota maupun dengan Keputusan Kepala SKPD yang terkait. b. Ketaatan Terhadap Peraturan Perundangan-undangan. Aspek Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada jumlah Perda yang harus dilaksanakan SKPD menurut Peraturan Menteri (Permen), dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio jumlah Perda pelaksanaan yang ada terhadap Perda yang harus dilaksanakan menurut Peraturan Menteri (Permen). Sehingga dengan demikian tingkat capaian pada indikator ini mencapai 100 %. c. Penataan Kelembagaan Daerah Aspek Penataan Kelembagaan Daerah ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada Pengisian Struktur Jabatan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio Struktur Jabatan dan eselonering yang terisi, serta keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD. Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kota Semarang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 11, 12, 13, 14 dan 15 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Semarang, yang penyusunannya mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun Jika dilihat dari Rasio Struktur Jabatan dan Eselonering yang terisi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat capaiannya belum mencapai 100 %. Hal ini disebabkan karena terjadinya pergeseran dan perubahan struktur organisasi serta adanya pejabat yang purna h a l 413

17 tugas, sehingga memerlukan penyiapan secara lebih matang dalam penempatan pejabat sesuai dengan eselon dan fungsi organisasi. Sementara itu jika dilihat dari indikator keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD, sesuai Peraturan Daerah tersebut, Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Semarang semua terdapat struktur jabatan fungsional. Namun belum semua dapat terisi mengingat hal ini juga sangat tergantung dengan ketetapan mengenai jabatan fungsional itu sendiri. d. Pengelolaan Kepegawaian Daerah Aspek Pengelolaan Kepegawaian Daerah ini pengukuran kinerjanya difokuskan pada Tingkat Kompetensi SDM dalam menyelenggarakan tugas SKPD yang relevan dengan Urusan terkait, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) meliputi (1) Rasio PNS Kota, (2) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan latihan kepemimpinan, dan (3) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan. Jumlah PNS di Kota Semarang pada tahun 2015 adalah orang. yang terbagi dalam 33 SKPD dan 16 Kecamatan. e. Perencanaan pembangunan Daerah Aspek Perencanaan Pembangunan Daerah pengukuran kinerjanya dilihat dari 4 (empat) fokus, dengan masing-masing 1 (satu) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda. Empat fokus dan Indikator Kinerja Kunci tersebut adalah sebagai berikut : a) Kelengkapan dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK): Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di setiap SKPD, seperti Renstra SKPD, Renja SKPD dan RKA SKPD b) Sinkronisasi program Renja SKPD dengan Program RKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam Renja SKPD; c) Sinkronisasi program RKA SKPD dengan Renja SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah program Renja RKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD; d) Perencanaan Pelaksanaan Program dan Anggaran, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah program Renja SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD. Sinkronisasi RPJMD, RENJA SKPD, dan RKA SKPD di Kota Semarang dilaksanakan melalui Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIMPERDA) yang dikelola oleh Bappeda. Jika dilihat dari keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di setiap SKPD, maka dapat dikatakan 100 % SKPD memiliki dokumen perencanaan mengingat hal ini merupakan salah satu ketetapan yang ditentukan untuk mengukur kinerja program maupun kegiatan SKPD. h a l 414

18 Sinkronisasi program Renja SKPD menunjukkan bahwa secara umum Renja yang disusun oleh SKPD telah mengakomodir program-program yang ditetapkan dalam RKPD. Hanya sedikit SKPD yang belum sepenuhnya mengakomodir program yang ada dalam RKPD, masih ada program yang belum terakomodir, hal ini mengingat kapasitas, dan urgensitas program yang memang belum merupakan prioritas yang mendesak. Demikian halnya dengan sinkronisasi program RKA SKPD dengan Renja SKPD, secara keseluruhan telah dilakukan sinkronisasi dan RKA yang disusun berdasar pada Renja masing-masing SKPD. f. Pengelolaan Keuangan Daerah Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah ini pengukuran kinerjanya dilihat dari 4 (empat) fokus, dengan masing-masing Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang berbeda, yaitu: a) Alokasi Anggaran, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : Alokasi anggaran SKPD terhadap total belanja APBD b) Besaran belanja modal, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : Belanja modal terhadap totasl belanja SKPD; c) Besaran belanja pemeliharaan, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : (1) Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa dan (2) Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD. d) Laporan Keuangan SKPD, dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) : Keberadaan laporan keuangan SKPD (LRA, Neraca, CALK) g. Pengelolaan Barang Milik Daerah Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah ini pengukuran kinerjanya dilihat dari 2 (tiga) fokus, dengan masing-masing 1 (satu) indikator kinerja kunci (IKK) yang berbeda, yaitu : a) Manajemen aset SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Keberadaan inventarisasi barang atau aset SKPD; b) Penggunaan aset oleh SKPD, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah aset yang tidak digunakan oleh SKPD Pengelolaan aset telah dipermudah dengan adanya SIMBADA (Sistem Manajemen Pengelolaan Barang Daerah) sehingga aset di masing-masing SKPD telah terdata dengan baik. Inventarisasi barang atau aset SKPD merupakan salah satu kelengkapan kerja bagi setiap SKPD, artinya bahwa setiap SKPD memiliki kewajiban untuk membuat daftar inventarisasi barang atau aset yang ada di dalam SKPD-nya masing-masing sebagai bahan kelengkapan pelaksanaan kegiatan. Salah satu bentuk aktivitas ini adalah adanya kartu inventaris barang yang harus disediakan di setiap SKPD. h a l 415

19 Inventarisasi aset di masing-masing SKPD tidak ada pemisahan dengan urusan yang dikerjakan, menjadi satu kesatuan dengan SKPDnya. Adapun inventaris barang atau aset pada masing-masing SKPD dan terhimpun pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang baik berupa kartu inventaris barang antara lain tanah, mesin, bangunan, aset tetap dan konstruksi, arsip Simbada, sertifikat/surat tanah serta surat kendaraan bermotor. Inventarisasi dilakukan sebanyak 6 bulan sekali, 1 tahun sekali dan 5 tahunan (sensus). Dari aset tersebut hanya sebagian kecil saja yang tidak dipergunakan oleh SKPD karena dalam kondisi rusak/tidak layak pakai. h. Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat Aspek Pengelolaan Barang Milik Daerah ini pengukuran kinerjanya dilihat dari 2 (dua) fokus, dengan masing-masing 1 (satu) indikator kinerja kunci (IKK) yang berbeda, yaitu : a) Bentuk-bentuk fasilitas / prasarana partisipasi masyarakat, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : Jumlah fasilitas / prasarana informasi, seperti papan pengumuman, pos pengaduan, leaflet, mobil keliling, pengumuman di media massa. b) Responsivitas terhadap partisipasi masyarakat, dengan indikator kinerja kunci (IKK) : keberadaan survey kepuasan masyarakat. Bentuk fasilitas / prasarana partisipasi masyarakat pada setiap SKPD tentu saja berbeda-beda kebutuhannya, mengingat tidak semua SKPD selalu berhubungan langsung dengan masyarakat. Namun secara umum sarana dan fasilitas tersebut senantiasa tersedia dan disediakan oleh Pemerintah Kota semarang, baik berupa papan pengumuman, leaflet, booklet, media massa dan media elektronik, website, mobil keliling. Demikian halnya dengan survey kepuasan masyarakat, Pemerintah Kota Semarang melalui P5D dan Bagian Organisasi telahmelakukan survey bekerjasama dengan lembaga terkait untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun dalam hal ini tidak semua SKPD melakukan survey, karena tidak semua SKPD terkait berhubungan secara langsung dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat. h a l 416

20 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yang secara umum dapat dikatakan bahwa pada tahun 2015, capaian kinerja pada urusan ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Semarang memiliki komitmen yang tinggi dan menempatkan urusan pendidikan sebagai prioritas dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan Daerah. Secara rinci capaian pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut: NO IKK INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) CAPAIAN 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 58,95% 2 Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf 99,92% 3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 92,08% 4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 81,24% 5 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA?SMK/MA/Paket C 7,41%6 6 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,02% 7 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,07% 8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0,19% 9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,98% 10 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 98,86% 11 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,83% 12 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 100,66% 13 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 114,95% 14 Guru yang memiliki Kualifikasi S-1/D-IV 89,25% 2. Urusan Kesehatan Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Kesehatan diukur dari 8 (delapan) Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian yang meningkat dibanding tahun sebelumnya. Secara rinci capaian pada masing-masing Indikator Kinerja Kunci tersebut adalah sebagai berikut : NO IKK INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) CAPAIAN 15 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 100% 16 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan 97,53% 17 Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 % 18 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 100 % 19 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC dan TBA 101,08 % 20 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD 100 % 21 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 59 % 22 Cakupan Kunjungan Bayi 98,03 % h a l 417

21 3. Urusan Lingkungan Hidup Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup diukur dari 4 (empat) Indikator Kinerja Kunci (IKK). Secara rinci, capaian pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut: a) Penanganan Sampah, dari volume sampah yang ditangani sebesar m 3 dari jumlah produksi sampah yang dihasilkan sebesar 4.998,65 m 3 atau sebesar 87 % (IKK II.3 no 23). b) Cakupan Pengawasan terhadap Pelaksanaan AMDAL, dari 290 perusahaan yang wajib AMDAL, sudah semuanya (100 %) dilakukan pengawasan dalam pengelolaan lingkungan(ikk II.3 no 24). Adapun jumlah pasar yang ada di Kota Semarang sebanyak 50 pasar dan kriteria pasar yang tergolong baik sejumlah 46 pasar dengan capaian kinerja sebesar 92%. c) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan Penduduk, yang dilihat dari daya tampung TPS dibandingkan dengan jumlah penduduk (produksi sampah). Pada indikator ini capaian kinerja sebesar 4348 m 3 per 1000 penduduk (IKK II.3 no 25). d) Penegakan Hukum Lingkungan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan, hal ini dapat dilihat dari kasus lingkungan yang dapat diselesaikan. Dalam tahun 2015 terdapat 39 kasus lingkungan, dan semuanya (100%) dapat terselesaikan dengan baik (IKK II.3 no 26). 4. Urusan Pekerjaan Umum Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum diukur dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Kunci (IKK). Pada tahun 2015, capaian kinerja pada masingmasing indikator dapat dicermati sebagai berikut : a) Panjang Jalan Kota dalam Kondisi Baik, dari keseluruhan jalan kota sepanjang km, km diantaranya atau sebesar 55,10 % berada dalam kondisi baik dan sedangserta terawat (IKK II.3 no 27). b) Luasan irigasi dalam kondisi baik tercatat sebesar dari total keseluruhan panjang irigasi sepanjang dengan capaian 74 % (IKK II.3 no. 28) c) Rumah Tangga bersanitasi, dari keseluruhan rumah tangga yang tercatat sebanyak , yang sudah memenuhi standar sanitasi mencapai atau sebesar 85,15 % (IKK II.3 no 29). d) Kawasan Kumuh, harus diakui bahwa di Kota Semarang masih terdapat kawasan yang masuk dalam kategori kumuh, hal ini terjadi karena berbagai macam faktor yang kadang masih sulit untuk dikendalikan. Namun upaya h a l 418

22 mengeliminir kawasan ini selalu dilakukan, diantaranya melalui penataan kawasan. Dari ,Ha luas wilayah Kota Semarang, masih terdapat kurang lebih 459,65 Ha wilayah yang masuk dalam kategori kumuh, atau sebesar 1,23 % (IKK II.3 no 30). 5. Urusan Tata Ruang Capaian Kinerja Urusan Tata Ruang pada Tahun 2015 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan yaitu prosentase perbandingan antara luas ruang terbuka hijau dengan luas wilayah ber-hpl/hgb adalah 52,30 % dengan perhitungan ,06 Ha dibagi luas wilayah sebesar Ha(IKK II.3 no 31). 6. Urusan Perencanaan Pembangunan Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan pada Tahun 2015 secara garis besar dapat dikatakan baik hal ini dapat dilihat dari beberapa capaian Indikator Kinerja Kunci sebagai berikut : a) Tersedianya / adanya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 (IKK II.3 no 32). b) Tersedianya / adanya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Semarang tahun (IKK II.3 no 33). c) Tersedianya / adanya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang tahun 2013 (IKK II.3 no 34). d) Terjabarkannya Program RPJMD ke dalam RKPD dimana perbandingan antara program RKPD dengan program yang harus dilaksanakan pada Tahun 2015 sesuai RPJMD adalah mencapai 100 % (IKK II.3 no 35). Hal ini dikarenakan Kota Semarang telah memiliki Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIMPERDA) yang dikelola oleh Bappeda. 7. Urusan Perumahan Capaian kinerja Urusan Perumahan pada Tahun 2011 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : a) Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 91,999 % dengan perhitungan rumah tangga pengguna air bersih yaitu dibandingkan dengan jumlah seluruh rumah tangga yaitu (IKK II.3 no 36) h a l 419

No. IKK. 2 Rasio Rumah ber IMB. 3 Keberadaan PERDA RTRW. 4 Pengurusan KTP. 5 Biaya KTP Biaya KTP dalam PERDA

No. IKK. 2 Rasio Rumah ber IMB. 3 Keberadaan PERDA RTRW. 4 Pengurusan KTP. 5 Biaya KTP Biaya KTP dalam PERDA KABUPATEN KUDUS TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III.1: FORMAT UNTUK KABUPATEN ASPEK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

Lebih terperinci

Peraturan ttg ketertiban penataan ruang Personil Satpol PP (Kebijakan ketersediaan aparat Trantibum)

Peraturan ttg ketertiban penataan ruang Personil Satpol PP (Kebijakan ketersediaan aparat Trantibum) LAMPIRAN III.1 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 Kabupaten : Kudus ASPEK FOKUS No IKK RUMUS / JENIS DATA CAPAIAN KETERANGAN PERHITUNGAN

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN: ------------------ TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 LAMPIRAN: III.1 FORMAT UNTUK KABUPATEN ASPEK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KETENTRAMAN DAN

Lebih terperinci

2 - Jumlah rumah ber IMB sd. akhir Tahun 2013, sebanyak unit. - Jumlah seluruh rumah sd. akhir Tahun 2013, sebanyak Unit.

2 - Jumlah rumah ber IMB sd. akhir Tahun 2013, sebanyak unit. - Jumlah seluruh rumah sd. akhir Tahun 2013, sebanyak Unit. D. INDIKATOR KINERJA KUNCI 1. TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN ( II.1) a. Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah; Aspek Ketenteraman dan Ketertiban Umum Daerah ini penilaiannya difokuskan pada 5 hal, yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014

LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 KABUPATEN PEKALONGAN NO ASPEK FOKUS NO IKK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KETENTRAMAN DAN 1 Keberadaan PERDA

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 RUMUS/ PERHITUNGAN. Ada/tidak ada PERDA ADA:

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 RUMUS/ PERHITUNGAN. Ada/tidak ada PERDA ADA: KABUPATEN : PURBALINGGA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 LAMPIRAN III.1: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN ASPEK FOKUS No IKK 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DAERAH Peraturan

Lebih terperinci

ASPEK PENILAIAN PADA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH KOTA

ASPEK PENILAIAN PADA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH KOTA Kota : Medan ASPEK FOKUS No IKK ASPEK PENILAIAN PADA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH KOTA Jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KETENTRAMAN DAN Peraturan ttg Perda No.9 Tahun 2002 Keberadaan PERDA KETERTIBAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN III INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2012 ASPEK PELAKSANA KEBIJAKAN (SKPD) UNTUK PEMERINTAH KABUPATEN

LAMPIRAN III INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2012 ASPEK PELAKSANA KEBIJAKAN (SKPD) UNTUK PEMERINTAH KABUPATEN BIDANG ADMINISTRASI UMUM KABUPATEN : PURBALINGGA : KAB. PURBALINGGA LAMPIRAN III INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2012 ASPEK PELAKSANA KEBIJAKAN () UNTUK PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN II.1 : Format IKK untuk Kota KOTA : SEMARANG 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DAERAH Peraturan ttg ketertiban penataan

Lebih terperinci

Kota/Kab. : Kota Malang

Kota/Kab. : Kota Malang INDIKATOR KINERJA DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK PENGAMBIL KEBIJAKAN Lampiran II.1 Kota/Kab. : Kota Malang No ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA TAHUN 2013 SUMBER DATA/ Ket. 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN III.1 INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2008 ASPEK PENILAIAN PADA PENGAMBIL KEBIJAKAN RUMUS / PERHITUNGAN

LAMPIRAN III.1 INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2008 ASPEK PENILAIAN PADA PENGAMBIL KEBIJAKAN RUMUS / PERHITUNGAN LAMPIRAN III.1 INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN ASPEK PENILAIAN PADA PENGAMBIL KEBIJAKAN KABUPATEN : KABUPATEN BANGKA No ASPEK FOKUS No IKK 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

Lebih terperinci

TATARAN KAJIAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD

TATARAN KAJIAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TATARAN KAJIAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD NO. ASPEK FOKUS IKK 1 ENTRAMAN DAN Peraturan ttg Kab/kota memiliki Perda IMB ERTIBAN ketertiban penataan ruang Kab. Kulonprogo Perda No. 14 Tahun 2011

Lebih terperinci

LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN PEKALONGAN LAMPIRAN III.1 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 ASPEK FOKUS No. IKK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Peraturan ttg 1 Keberadaan PERDA IMB

Lebih terperinci

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN I PENGAMBIL KEBIJAKAN

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN I PENGAMBIL KEBIJAKAN DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN I PENGAMBIL KEBIJAKAN Lampiran I : 1/1-8 NO IKK DOKUMEN PENDUKUNG YG DIMINTA SKPD 1 2 4 5 1 Keberadaan PERDA IMB FC Perda IMB atau Perda ttg Pajak

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBILAN KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PENGAMBILAN KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 TATARAN PENGAMBILAN KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III. 1 : FORMAT UNTUK KABUPATEN KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 1 KETENTRAMAN DAN Apabila : KETERTIBAN UMUM 1 keberan PERDA

Lebih terperinci

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017 Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017 Menyusuli Surat Edaran Mendagri Nomor : 120.04/10174/OTDA tgl. 23 Desember 2016 ttg Manual Penyusunan Laporan Penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN III.1 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN

LAMPIRAN III.1 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN LAMPIRAN III.1 : FORMAT UNTUK KABUPATEN Kabupaten : KUDUS TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 ASPEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DAERAH Peraturan

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III.1: Format IKK Untuk Kabupaten Kabupaten : KUDUS ASPEK FOKUS No. IKK RUMUS Jenis Data KInerja 1 2 3 4 5 6 7 8 10 1 KETENTRAMAN

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

LAMPIRAN III. 2: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN

LAMPIRAN III. 2: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : KULON PROGO NAMA : DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL URUSAN YANG DILAKSANAKAN: KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

Urusan Perumahan. Umum. - Jumlah program Nasional (RKP), sebanyak 3 program. dibagi jumlah program program. Nasional x 100% program

Urusan Perumahan. Umum. - Jumlah program Nasional (RKP), sebanyak 3 program. dibagi jumlah program program. Nasional x 100% program Lampiran II.2 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KOTA : MALANG NAMA : Dinas Kebersihan dan Pertamanan (contoh) URUSAN YANG DILAKSANAKAN:

Lebih terperinci

2. Tataran Pelaksana Kebijakan

2. Tataran Pelaksana Kebijakan 2. Tataran Pelaksana Kebijakan Di samping pengambil kebijakan, penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun 2008 juga dipengaruhi oleh tataran pelaksana kebijakan. Dalam tataran pelaksana kebijakan ini ada

Lebih terperinci

1 Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional X 100 % 2 Keberadaan Standart Operating Procedur (SOP)

1 Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional X 100 % 2 Keberadaan Standart Operating Procedur (SOP) TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III 2 FORMAT IKK KAB KABUPATEN : KUDUS Nama SKPD : BPMPKB Diisi oleh SKPD Teknis yg melaksanakan

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : Kulon Progo NAMA SKPD : Dinas dan URUSAN YANG DILAKSANAKAN: 1. Urusan 2. Urusan No TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 Urusan

Lebih terperinci

LPPD Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Papua Tahun 2016 Page 1

LPPD Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Papua Tahun 2016 Page 1 LAMPIRAN I. 2: FORMAT IKK UNTUK PROVINSI TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 PROVINSI : PAPUA NAMA SKPD : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN Capaian Kinerja NO ASPEK FOKUS No.

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN Capaian Kinerja NO ASPEK FOKUS No. TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III.2 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN KABUPATEN : KUDUS NAMA SKPD : Dinas, Komunikasi dan Informatika

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN 2017

LAMPIRAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN 2017 LAMPIRAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN 2017 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

TATARAN PLAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PLAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 KABUPATEN URUAN YNG DILAKSAKAN NO ASPEK FOKUS NO IKK Rumus TATARAN PLAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 : JEMBRANA : KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) KEBIJAKAN TEKNIS PENYELENGGARA AN URUSAN PEMERINTAHAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) KEBIJAKAN TEKNIS PENYELENGGARA AN URUSAN PEMERINTAHAN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KOTA : BANDUNG NAMA : Cicendo URUSAN YANG DILAKSANAKAN : Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 diisi oleh SKPD yang melaksanakan 1 (satu) urusan

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 diisi oleh SKPD yang melaksanakan 1 (satu) urusan TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 diisi oleh SKPD yang melaksanakan 1 (satu) urusan LAMPIRA PROVINSI : ACEH NAMA SKPA : BADAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016 LAMPIRAN 2:Tataran Pelaksanaan Kebijakan Administrasi Umum KABUPATEN :KEPULAUAN ANAMBAS NAMA : DINAS

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. PEDOMAN TRANSISI Walaupun masa jabatan Walikota Lubuklinggau periode 2013 2018 akan berakhir pada bulan Pebruari 2018, namun pelaksanaan RPJMD Kota Lubuklinggau

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2 KABUPATEN : Jembrana NAMA : Dinas dukan Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Kabupaten Jembrana URUSAN YANG

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN tahun Pemerintah yang diterima. oleh Pemda dalam tahun

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN tahun Pemerintah yang diterima. oleh Pemda dalam tahun LAMPIRAN III.1: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 216 KABUPATEN: CIANJUR NAMA : Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan No. Aspek Fokus No IKK

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 KABUPATEN JEMBRANA No ASPEK FOKUS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 KETENTRAMAN Apabila ADA: DAN Keberadaan PERDA 1 /tidak

Lebih terperinci

Capaian Kinerja KETERANGAN. ASPEK FOKUS NO IKK Rumus Jenis Data (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KEBIJAKAN TEKNIS

Capaian Kinerja KETERANGAN. ASPEK FOKUS NO IKK Rumus Jenis Data (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KEBIJAKAN TEKNIS LAMPIRAN I. 2: FORMAT IKK UNTUK PROVINSI TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 PROVINSI : BENGKULU NAMA : (Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu)

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : NGANJUK NAMA SKPD : INSPEKTORAT DAERAH URUSAN YANG DILAKSANAKAN: WAJIB TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHP LPPD TAHUN 2015 LAMPIRAN III. 2: FORMAT

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN TRENGGALEK TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III.1: FORMAT UNTUK KABUPATEN ASPEK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN

Lebih terperinci

Urusan (2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7A) (7B) (8A) (8B) (9)

Urusan (2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7A) (7B) (8A) (8B) (9) TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : NAMA : (Sebutkan nama,) URUSAN YANG DILAKSANAKAN: 1.Urusan 2.Urusan (Sebutkan urusanurusan

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA LAMPIRAN III. INDIKATOR KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 008 ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN No URUSAN No IKK Rumus PERHITUNGAN Pendidikan

Lebih terperinci

No ASPEK FOKUS No IKK Rumus/Persamaan Urusan (1) Tenaga Kerja Urusan (2) Transmigrasi Urusan (1) Tenaga Kerja

No ASPEK FOKUS No IKK Rumus/Persamaan Urusan (1) Tenaga Kerja Urusan (2) Transmigrasi Urusan (1) Tenaga Kerja Jenis Data Capaian Kinerja No ASPEK FOKUS No IKK Rumus/Persamaan Urusan (1) Tenaga Kerja Urusan (2) Transmigrasi Urusan (1) Tenaga Kerja Urusan (2) Transmigrasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7A) (7B) (8A) (8B)

Lebih terperinci

KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN NAMA SKPD : SEKRETARIAT DPRD URUSAN YANG DILAKSANAKAN : Diisi oleh SKPD Teknis, yang melaksanakan 1 (Satu) Urusan

KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN NAMA SKPD : SEKRETARIAT DPRD URUSAN YANG DILAKSANAKAN : Diisi oleh SKPD Teknis, yang melaksanakan 1 (Satu) Urusan KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN NAMA SKPD : SEKRETARIAT DPRD URUSAN YANG DILAKSANAKAN : Diisi oleh SKPD Teknis, yang melaksanakan 1 (Satu) Urusan No ASPEK FOKUS No IKK RUMUS/PERSAMAAN JENIS DATA CAPAIAN KINERJA

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN NO URUSAN INDIKATOR KINERJA KUNCI URUSAN WAJIB 1 Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 1. Jumlah

Lebih terperinci

Nama SKPD : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Urusan Wajib/pilihan: OTODA

Nama SKPD : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Urusan Wajib/pilihan: OTODA Format LPPD- Tahun 2015 Nama : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Urusan Wajib/pilihan: OTODA 1. Program : PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI TINGKAT CAPAIAN KINERJA (Rp.) (Rp.) (%) 3 4 7 8 PROGRAM PERENCANAAN

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 011 KABUPATEN : JEMBRANA NAMA : DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA URUSAN YANG DILAKSANAKAN : 1.

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 KABUPATEN NAMA SKPD URUSAN YANG DILAKSANAKAN : JEMBRANA : KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 KABUPATEN : JEMBRANA NAMA SKPD : KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP URUSAN YANG DILAKSANAKAN: 1. URUSAN KEARSIPAN. URUSAN PERPUSTAKAAN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A. RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya pemerataan dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini 84,90 % perluasan kesempatan

Lebih terperinci

D. INDIKATOR KINERJA KUNCI. 1. Tataran Pengambil Kebijakan. a. Ketentraman dan Ketertiban

D. INDIKATOR KINERJA KUNCI. 1. Tataran Pengambil Kebijakan. a. Ketentraman dan Ketertiban D. INDIKATOR KINERJA KUNCI 1. Tataran Pengambil Kebijakan a. Ketentraman dan Ketertiban 1) Peraturan tentang Penertiban Penataan Ruang Terkait dengan penertiban penataan ruang, kinerja Provinsi Daerah

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II

BAB II EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II BAB II EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II 2.1 Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan memuat uraian rumusan umum permasalahan pembangunan berdasarkan hasil analisis isu permasalahan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH PROVINSI

PETUNJUK PENGISIAN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH PROVINSI PETUNJUK PENGISIAN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH PROVINSI 1. Keberadaan PERDA IMB Perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas,

Lebih terperinci

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN LPPD TAHUN IKK III.1- Tataran Pengambil Kebijakan

TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN LPPD TAHUN IKK III.1- Tataran Pengambil Kebijakan LPPD Kabupaten Buleleng LAMPIRAN III.1: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN LPPD TAHUN 2016 KABUPATEN BULELENG NO ASPEK FOKUS N0 IKK RUMUS/ PERHITUNGAN JENIS DATA (TAHUN 2016) CAPAIAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN II.3: FORMAT IKK UNTUK KOTA KOTA : SEMARANG

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2015-2019 V I S I M I S I 3 Tujuan 1 : Tujuan : 1 2 : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT

Lebih terperinci

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA PEMERINTAHAN KOTA : MEDAN No URUSAN No. IKK Rumus PERHITUNGAN URUSAN WAJIB 1 1 Usia Dini (PAUD) 2 % penduduk yang berusia

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

ASPEK FOKUS NO IKK Rumus Jenis Data. program Nasional x 4. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan AN 100 %

ASPEK FOKUS NO IKK Rumus Jenis Data. program Nasional x 4. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan AN 100 % TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III. 2 : FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN KABUPATEN : KUDUS Penanggung jawab : KECAMATAN JEKULO

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 LAMPIRAN II.3: FORMAT IKK UNTUK KOTA KOTA : SEMARANG

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 211 KABUPATEN JEMBRANA NO URUSAN NO. IKK RUMUS URUSAN WAJIB 1 Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Halaman

DAFTAR TABEL. Halaman v DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota se-provinsi Bali... 6 1.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana tahun 2011...... 7 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana...

Lebih terperinci

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA NO IKK DOKUMEN PENDUKUNG YG DIMINTA 1 2 6 7 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) FC Daftar

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

KONDISI LENGKAP CUKUP KURANG I TANAH (KIB A) 1. Tanah Darat 1 NO URAIAN VOL SATUAN

KONDISI LENGKAP CUKUP KURANG I TANAH (KIB A) 1. Tanah Darat 1 NO URAIAN VOL SATUAN 1. Dinas Pendapatan Daerah Program dan kegiatan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak k G 1 Pi ( Qi 1) i 1 Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN 20122 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 30/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

KETERANGAN masing urusan, terlampir kan oleh SKPD. 2 Keberadaan SOP Ada Ada, sebutkan ada banyak 8 yang terdiri

KETERANGAN masing urusan, terlampir kan oleh SKPD. 2 Keberadaan SOP Ada Ada, sebutkan ada banyak 8 yang terdiri TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN KABUPATEN : BLITAR SKPD PENANGUNGJAWAB : DINAS PETERNAKAN URUSAN YANG DILAKSANAKAN : PILIHAN ASPEK FOKUS NO

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 KABUPATEN NAMA SKPD URUSAN YANG DILAKSANAKAN : JEMBRANA : KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci