BAB IV PENUTUP. tuntutan kemerdekaan rakyat Papua di Harian Cenderawasih Pos edisi Januari
|
|
- Yuliani Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis isi yang dilakukan secara kualitatif terhadap berita tuntutan kemerdekaan rakyat Papua di Harian Cenderawasih Pos edisi Januari hingga Juni tahun 2012, dengan melihat tampilan berita melalui frekuensi berita, tema umum berita, panjang berita, tipe berita, nilai yang terkandung dalam berita, dan narasumber berita. Maka didapatkan kesimpulan berdasarkan kategori di atas, seperti berikut ini: Dalam frekuensi berita didapatkan bahwa bulan Maret dan Juni tahun 2012 merupakan bulan yang memiliki tingkat frekuensi penerbitan berita paling banyak dibandingkan bulan lainnya. Pada bulan tersebut, Harian Cepos menerbitkan masingmasing 5 berita utama yang menghiasi halaman utamanya di bulan Maret dan Juni. Bulan Maret tahun 2012, 3 peristiwa berkaitan dengan proses persidangan makar Forkorus Yaboisembut dan rekan-rekan menjadi headline. Dari hasil tersebut terlihat bahwa berita yang ditampilkan didominasi oleh proses persidangan Forkorus dan rekan, dimana berita merupakan kesinambungan dari drama persidangan makar yang menghiasi halaman utama Harian Cepos sejak awal tahun 2012 hingga akhirnya mencapai klimaks dengan vonis yang dijatuhkan pengadilan pada pertengahan bulan Maret. Sedangkan pada bulan Juni tahun 2012, 5 peristiwa yang berkaitan dengan OPM menghiasi headline Harian Cepos, maka terlihat adanya tren peristiwa di kedua
2 bulan tersebut, dimana bulan Maret Harian Cepos berfokus pada drama akhir proses persidangan Forkorus, dan di bulan Juni menjelang peringatan HUT OPM, maka isu dan peristiwa yang berkaitan dengan OPM pun mendominasi berita utama. Dari hasil analisis frekuensi berita tersebut, maka Harian Cepos terlihat menangkap momenmomen peristiwa tertentu yang sifatnya tidak biasa, seperti sidang makar dan HUT OPM, untuk ditampilkan sebagai berita utama. Dari banyaknya data berita yang didapatkan selama bulan Januari hingga Juni, maka terkumpul 17 berita tuntutan kemerdekaan Papua yang dipilah kembali berdasarkan tema umum berita untuk melihat tren tema berita terbanyak yang ditampilkan oleh Harian Cepos selama Januari hingga Juni Didapatkan 6 tema umum berita yaitu persidangan Forkorus, demonstrasi aspirasi merdeka, aksi KNPB, OPM, pengibaran Bintang Kejora, dan pengamanan 1 Juli. Dari kategorisasi berita tersebut yang diklasifikasikan berdasarkan isi dan fokus beritanya, maka didapatkan bahwa tema umum berita persidangan Forkorus merupakan tema berita yang paling banyak dimunculkan oleh Harian Cepos selama kurun waktu Januari hingga Juni. Hal ini menunjukkan bahwa Harian Cepos menaruh perhatian yang besar pada kasus persidangan makar ini. Intensi Harian Cepos dari awal hingga akhir proses persidangan, memperlihatkan konsentrasi Cepos yang mengikuti setiap perkembangan yang terjadi sehingga nampak bahwa Harian Cepos memandang sidang makar ini merupakan peristiwa yang sangat penting untuk perlu ditampilkan dan diketahui masyarakat Papua.
3 Perhatian Harian Cenderawasih Pos yang sangat besar terhadap peristiwa yang berkaitan dengan tuntutan kemerdekaan ini juga nampak dari panjang berita yang mempunyai ruang yang cukup besar untuk menampilkan detail berita. Hal ini terlihat dari temuan bahwa dari keseluruhan total berita headline, terdapat 8 berita yang memiliki panjang lebih dari 21 paragraf, berita ini terdapat dalam tema umum persidangan Forkorus dan tema umum OPM yang masing-masing memiliki 2 berita. Dengan ruang yang sangat besar, Harian Cepos menampilkan peristiwa secara detail dan akurat, disertai opini pihak-pihak yang dianggap kompeten dalam memberikan sudut pandang berbeda dengan menonjolkan karakter, sikap dan pandangan masingmasing pihak sehingga tersaji drama konflik opini yang menarik bagi pembaca. Hal ini nampak pada tema umum persidangan Forkorus, yang menampilkan drama perang pernyataan antara Forkorus dan Menkumham, Amir Syamsudin yang saling berbeda pendapat terhadap proses sidang makar yang tengah dijalani oleh Forkorus dan rekan. Dari konflik yang disajikan ini, Harian Cepos menunjukkan keberpihakannya dengan menampilkan sikap pemerintah Indonesia yang kooperatif, tegas, dan bijaksana dalam menghadapi aspirasi merdeka rakyat Papua. Sedangkan pada tema OPM, Harian Cepos menampilkan lebih banyak opini dari berbagai pihak dengan sudut pandang yang berbeda mengenai peristiwa penembakan dan kondisi keamanan masyarakat khususnya di Jayapura. Namun dari perbedaan pandangan mengenai peristiwa tersebut, terlihat bahwa seluruh pihak sepakat bahwa aksi kekerasan harus dihentikan agar tercipta kedamaian dalam masyarakat. Kesepakatan sikap ini juga nampak disetujui oleh Harian Cepos, hal ini nampak dari penekanan seperti pada lead, strukur
4 penyusunan pernyataan narasumber, dan foto/grafis yang menyertai berita sehingga cenderung berpihak pada kepentingan dan ketentraman seluruh masyarakat Papua. Mengetahui tipifikasi berita dapat membantu untuk memahami wartawan dalam melakukan penggambaran berita. Dari tipifikasi yang dibedakan menjadi lima tipe berita yaitu hard news, soft news, spot news, developing news, dan continuing news didapatkan bahwa seluruh berita yang didapatkan masuk dalam kategori tipe berita hard news dimana berita dianggap penting untuk segera diketahui oleh masyarakat luas. Hal ini tentu tidak mengherankan karena keseluruhan berita merupakan berita utama atau headline sehingga memiliki tingkat urgensi yang sangat tinggi, yang dinilai oleh Harian Cepos, dimiliki oleh peristiwa. Nilai berita yang terkandung dalam berita merupakan ciri selanjutnya yang dapat digunakan untuk melihat tampilan berita. Dari hasil analisis didapatkan bahwa seluruh berita yang dijadikan sampel penelitian memiliki unsur nilai berita prominence dan proximity yang berarti Harian Cepos berpandangan bahwa berita yang ditampilkan harus segera diketahui oleh masyarakat sehingga aktualitas berita menjadi prioritas. Selain itu kedekatan peristiwa dengan khalayak pembaca juga menjadi unsur penilaian yang penting bagi Harian Cepos dimana seluruh berita yang disajikan merupakan peristiwa lokal yang terjadi di sekitar wilayah Papua dan Papua Barat sehingga khalayak pembaca memiliki hubungan dan kedekatan emosional dengan peristiwa yang terjadi. Hal ini tentu sejalan dengan semangat redaksi dalam mengakomodir dan mempresentasikan berita-berita lokal yang menarik sehingga masyarakat Papua mengutamakan Harian Cepos sebagai media informasi lokal yang
5 representatif. Selain nilai prominence dan proximity, nilai konflik merupakan unsur berita terbanyak berikutnya, unsur konflik sangat jelas terlihat dalam 14 berita yang dijadikan headline oleh Harian Cepos. Konflik yang ditampilkan tidak hanya merupakan peristiwa konflik fisik atau kekerasan, tetapi juga konflik opini antara pihak-pihak yang merasa memiliki kepentingan pada wacana maupun aksi tuntutan kemerdekaan Papua. Banyaknya nilai dan potensi konflik yang ditampilkan oleh Harian Cepos tentu tidak sejalan dengan semangat redaksi Cepos dalam mengusung berita damai yang dapat menimbulkan ketenangan dalam lingkungan masyarakat Papua karena berita yang ditampilkan masih berorientasi pada nilai ekonomi media yang mengejar pemberitaan yang menarik bagi pembaca. Pada kategori narasumber berita, didapatkan hasil bahwa narasumber yang berasal dari ormas merupakan narasumber yang paling banyak dilibatkan dalam penulisan berita. Dengan ditampilkannya narasumber yang berlatarbelakang ormas, maka Harian Cepos menunjukkan keterlibatan ormas yang begitu intens pada wacana tuntutan kemerdekaan Papua. Keberpihakan ormas di Papua secara umum digambarkan oleh Harian Cepos adalah mendukung wacana tuntutan kemerdekaan Papua, aksi dukungan ini ada yang ditampilkan oleh Harian Cepos dengan damai dan diplomasi sehingga mereguk simpatik, namun ada pula yang ditampilkan anarki dan biang keonaran sehingga mengundang kebencian. Keterlibatan aktif ormas di Papua menunjukkan bahwa wacana kemerdekaan Papua tidak sekedar melibatkan kepentingan politis antara pemerintah Indonesia dan rakyat Papua, namun juga
6 melibatkan kepentingan pihak-pihak lain yang berdiri di belakang masing-masing pemain utama yang berkonflik. Melalui hasil analisis dari kategori-kategori di atas, secara keseluruhan Harian Cepos menampilkan berita tuntutan kemerdekaan Papua dengan sangat berhati-hati berusaha untuk tidak memihak pihak manapun dengan cara menggambarkan detail peristiwa secara akurat dan menampilkan pernyataanpernyataan berbagai pihak secara berimbang, jelas dan gamblang. Hal ini tentu dapat dipahami karena Harian Cepos tentunya tidak ingin mengalami masalah dengan menampilkan berita yang tidak popular dikalangan masyarakat Papua dan mendukung sikap pemerintah Indonesia dalam menekan wacana separatisme. Namun Harian Cepos juga tidak dapat memperlihatkan sikap pro pada aspirasi merdeka rakyat Papua karena Harian Cepos memiliki kerjasama dengan pemerintah daerah berupa ruang publikasi kegiatan pemerintah daerah sehingga tentunya akan sedikit banyak mempengaruhi pendapatan yang didapatkan dari kerjasama tersebut karena dianggap tidak sepaham dengan wacana pemerintah. Selain itu, Harian Cepos merupakan bagian dari Jawa Pos yang tentunya memiliki sikap dan pandangan yang lebih nasionalis daripada koran lokal Papua lainnya. Nilai konflik, meskipun tidak menjadi unsur nilai berita yang dominan dalam tampilan berita tuntutan merdeka rakyat Papua, masih banyak ditemui dalam berita. Hal ini tentu berbeda dengan semangat yang diusung Harian Cepos untuk menciptakan zona damai di Papua, dengan ikut menciptakan suasana yang kondusif dan aman melalui beritanya. Maka dapat disimpulkan bahwa Harian Cepos masih
7 berorientasi pada keuntungan ekonomi yang didapat melalui berita-berita yang kontroversial dan mengandung konflik, namun hal ini juga dapat disebabkan ketidakcakapan wartawan dalam menuliskan berita yang mengusung jurnalisme damai. Meskipun berita yang ditampilkan terlihat tidak memihak pada wacana pihak manapun, serta sangat mengutamakan aktualitas dan banyak mengandung nilai konflik, Harian Cepos secara konsisten berupaya mendukung wacana perdamaian di kalangan masyarakat Papua. Hal ini terlihat dari beberapa berita yang sangat menonjolkan unsur humanism melalui gambar, keterangan gambar, maupun susunan pernyataan yang ditampilkan sedemikian rupa sehingga terlihat semangat Harian Cepos mengusung kepentingan keamanan masyarakat Papua. Kepentingan keamanan masyarakat ini dipercaya oleh Harian Cepos dapat tercipta melalui dukungan aparat keamanan yaitu Polri dan TNI, sehingga meskipun terkesan tidak memihak pihak tertentu namun secara implicit Harian Cepos mendukung sikap pemerintah yang bergerak atas nama kepentingan keamanan masyarakat Papua secara luas. B. Saran 1) Harian Cenderawasih Pos harus secara tegas memperlihatkan sikapnya yang netral dengan benar-benar menerapkan prinsip keberimbangan informasi sehingga tidak menimbulkan kerancuan sikap dan kesan takut dalam setiap pemberitaannya.
8 2) Harian Cenderawasih Pos sebagai salah satu media lokal yang telah lama hadir di masyarakat Papua khususnya Jayapura, seharusnya mampu memberikan pendidikan informasi yang layak dan dibutuhkan bagi masyarakat Papua. 3) Papua dianggap sebagai zona konflik oleh beberapa pihak, maka berita yang ditampilkan harus dapat mengedepankan perspektif damai atau mengusung jurnalisme damai dalam setiap pemberitaan tanpa mementingkan orientasi ekonomi. 4) Sebagai salah satu media lokal yang cukup mapan, Harian Cenderawasih Pos hendaknya mampu meningkatkan mutu kualitas wartawannya agar berita yang disajikan menjadi lebih baik.
BAB IV GAMBARAN MEDIA
BAB IV GAMBARAN MEDIA Setiap pemberitaan di media massa, secara tidak langsung membentuk sebuah wacana membentuk pola pikir pembacanya. Begitu pula dalam penelitian ini, tentang bagaimana media mewacanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu, Papua membenahi diri dan berkembang menjadi salah satu daerah timur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Papua merupakan daerah kawasan paling timur Indonesia yang tergabung ke dalam wilayah NKRI pada tahun 1969 melalui hasil jajak pendapat yang diadakan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Temuan
BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober
Lebih terperinciKata Kunci: Agenda Media, Analisis Isi, Jurnalisme Lingkungan, Pers Lokal
AGENDA PERS LOKAL DALAM PEMBERITAAN ISU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Analisis Isi Kuantitatif Berita Kerusakan Lingkungan Hidup pada SKH Kedaulatan Rakyat dan SKH Tribun Jogja Periode 22 Mei 19 Juni
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik perhatian besar beberapa surat kabar dan menjadi berita hangat di beberapa surat kabar di
Lebih terperinciBAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME
BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME Sebagai bagian dari agenda untuk mewujudkan kondisi aman dan damai, upaya secara komprehensif mengatasi dan menyelesaikan permasalahan separatisme yang telah
Lebih terperinciRefleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua
Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua Oleh Dr. Muridan S. Widjojo (Koordinator Tim Kajian Papua LIPI) Ballroom B Hotel Aryaduta Jakarta, Senin,13 Desember 2010 Refleksi: 1. catatan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pertarungan wacana politik Kasus Bank Century di media massa (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian menunjukkan berbagai temuan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi
Lebih terperinciBAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME
BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME Gerakan separatisme masih menjadi ancaman nyata bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam menghadapi ancaman gerakan separatisme ini, pemerintahan Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP No.64 Wacana Revisi PP No 99 Tahun 2012 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/03/2015
Analisis Isi Media Judul: MIP No64 Wacana Revisi PP No 99 Tahun 2012 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/03/2015 Sebaran Media Dari 16 Media cetak dan online, hanya 12 media yang memberitakan isu "Wacana
Lebih terperinciBAB IV. KESIMPULAN dan SARAN
BAB IV KESIMPULAN dan SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh pada level teks dan konteks di masing-masing Koran, peneliti kemudian memperbandingkan temuan-temuan tersebut khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik
BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan dianalisis menggunakan metode semiotika Charles Sanders Peirce mengenai representasi etika jurnalistik dalam drama Pinocchio,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian besar oleh media massa. Hal ini karena kasus kekerasan oleh aparat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kongres Rakyat Papua III yang baru-baru ini terjadi mendapat perhatian besar oleh media massa. Hal ini karena kasus kekerasan oleh aparat negara kembali terjadi dan
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA
41 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA Kerangka Pemikiran Analisis isi merupakan sistem formal untuk melakukan sesuatu yang biasa kita lakukan secara informal, yakni mengambil kesimpulan dari pengamatan terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan
BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan
Lebih terperinciperistiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,
Lebih terperinciBAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME
BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kerangka utama yang mendasari pembentukan bangsa dan negara Republik Indonesia. Upaya kelompok atau golongan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba mengkaji unsur objektivitas media republika.co.id dalam pemberitaan penolakan Ahok sebagai gubernur DKI jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media memiliki peran penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam salah satu fungsi media massa sebagai penyebar informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa, baik itu media massa cetak, elektronik, atau baru-baru ini media massa online (internet) telah menjadi salah satu konsumsi wajib bagi masyarakat. Informasi
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV
VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian ini diuraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan temuan-temuan dan analisa
Lebih terperinciPOLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK
POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan
Lebih terperinciPROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Populasi dan Sampel Populasi
PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi. Analisis isi didefinisikan sebagai suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Konflik merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindarkan,
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Konflik merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindarkan, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia sendiri, banyak konflikkonflik bernuansa SARA yang
Lebih terperinciCITRA POLISI: PENGGAMBARAN CITRA POLISI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN POS KOTA PERIODE JANUARI AGUSTUS 2004
CITRA POLISI: PENGGAMBARAN CITRA POLISI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN POS KOTA PERIODE JANUARI AGUSTUS 2004 Sari Dewi Kusumayantie Staf Peneliti FIKOM Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta dewi@isai.or.id
Lebih terperinciPEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi
41 PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS (Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di Hambalang Pada Surat
Lebih terperinciBAB II SIKAP POLITIK MEDIA PADA TRIBUN NEWS, JAWA POS, DAN SUARA MERDEKA. Objek penelitian ini adalah bagaimana perbandingan pemberitaan Ganjar
BAB II SIKAP POLITIK MEDIA PADA TRIBUN NEWS, JAWA POS, DAN SUARA MERDEKA Objek penelitian ini adalah bagaimana perbandingan pemberitaan Ganjar Pranowo setelah kasus E-KTP dan sebelumnya yang dimuat di
Lebih terperinciKalimat fakta adalah kalimat yg mengedepankan fakta nyata dan hasil temuan, dan sering kali menggunakan kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat
Kalimat fakta adalah kalimat yg mengedepankan fakta nyata dan hasil temuan, dan sering kali menggunakan kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat argumen, misalnya berdasarkan tulisan Leonardo Da Vinci,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Narasi memiliki unsur penting pada jurnalistik. Jurnalis tidak hanya sekadar menulis artikel tetapi harus memberikan cerita kepada pembaca yang di dalamnya
Lebih terperinciKONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012
0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap daerah. Perkembangan ini dibuktikan dengan semakin banyaknya surat kabar yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media cetak merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah kehidupan manusia. Sebelum kemunculan media elektronik, media cetak menjalankan fungsinya sebagai media
Lebih terperinciAzmi Gumay-Lukas S. Ispandriarno
Berita Konflik di Lampung Selatan dalam Media Online (Studi Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Jurnalisme Damai Pemberitaan Konflik di Lampung Selatan dalam Tribun Lampung Online Terbitan 28 Oktober sampai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perkembangan jurnalisme media siber yang kian hari semakin pesat dan kehadirannya yang semakin diminati, membuat media ini semakin popular dan menjadi preferensi utama masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan analisis framing model Robert N.Entman dan Urs Dahinden terhadap teks berita di okezone.com dan kompas.com pada bab
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita)
BAB III PENYAJIAN DATA A. Penyajian Data Berikut ini penyajian data berdasarkan penelitian yang dilakukan di harian surat kabar Pekanbaru Pos. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang analisis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan maupun berkelompok, yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti, maka akan
Lebih terperinciYohanes Karol Hakim/ Lukas Ispandriarno PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
PEMBERITAAN PEMILIHAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR 2013 (Analisis Isi Keberpihakan Media dalam Pemberitaan Masa Kampanye Pemilihan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Putaran Pertama di Harian Pos Kupang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa bukanlah ranah yang netral di mana berbagai kepentingan dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama dan seimbang. Media menjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus NU dan Muhammadiyah.
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Data 1. Media Harian Kompas tentang pemberitaan Muktamar NU dan Muhammadiyah tanggal 1-7 Agustus 2015. a. Struktur Sintaksis Harian Kompas tentang pemberitaan Muktamar NU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media menjadi sarana informasi yang dibutuhkan masyarakat. Tujuannya memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dari skala terbatas hingga melibatkan
Lebih terperinciAdvokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia
Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) penelitian Analisis isi Sampel: Suara Merdeka, Wawasan, Jawa Pos Radar Semarang, Koran Sindo
Lebih terperinciPenulisan Berita Sabtu, 08 November 2014
Modul ke: 09 Haililah Fakultas FIKOM Penulisan Berita Sabtu, 08 November 2014 Tri Gandhiwati,S.S.,S.Si.,M.M. Program Studi Hubungan Masyarakat Asal-Usul Berita Berita berasal dari Bahasa Sansekerta "Vrit"
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. kondusif. SKH Radar Timika yang mengusung ideologi jurnalisme damai, memiliki
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pembunuhan terhadap Korea Waker yang disusul dengan pembunuhan berantai serta konflik lainnya menyebabkan situasi Kota Timika menjadi tidak kondusif. SKH Radar Timika yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karikatur adalah sebuah gambar atau penggambaran suatu objek konkret yang dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Karikatur sendiri berasal
Lebih terperinciBAB V ANALISA WACANA PENGIBARAN BENDERA BINTANG KEJORA
BAB V ANALISA WACANA PENGIBARAN BENDERA BINTANG KEJORA 5.1 Analisis Wacana Kritis Teun A Van Dijk Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Teun A.Van Dijk. Yang melihat suatu teks terdiri atas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beragam suku dengan ciri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beragam suku dengan ciri dan kekhasan budaya masing-masing. Keaneka-ragaman etnis yang dimiliki Indonesia, menjadi konsekuensi-konsekuensi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
31 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tentang kecenderungan ketidakberpihakan (impartiality) media dalam pemberitaan konflik KPK dan POLRI dalam kasus pengadaan simulator
Lebih terperinciPENULISAN PUBLIC RELATIONS INTERNAL
Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS INTERNAL Proses Dasar Menulis (Tahap Planning, Composing dan Editing), dan jenis-jenis berita. Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa
Lebih terperinciTelah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?
Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus beraksi dalam beberapa bulan terakhir di Papua. Aparat keamanan dan kepolisian jadi sasaran, termasuk warga sipil. Sudah banyak korban yang tewas karenanya, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah melalui Otonomi Daerah.
Lebih terperinciLITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI
LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI jurnalistik jurnalisme KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jurnalistik (n) (hal) yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran jurnalisme (n) pekerjaan mengumpulkan, menulis,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang dilakukan Tim Kemanusiaan Surya Paloh terhadap pembebasan 10 WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan
Lebih terperinciKutipan Wawancara dengan Wartawan Waspada yang Meliput Demo Mahasiswa terkait Kenaikan Harga BBM
Kutipan Wawancara dengan Wartawan Waspada yang Meliput Demo Mahasiswa terkait Kenaikan Harga BBM Nama Wartawan : Surya Hari/ Tanggal : Rabu/ 26 Nopember 2008 Waktu Wawancara : 10.00-10.30 WIB Keterangan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bagaimana isi pemberitaan kasus korupsi proyek hambalang yang melibatkan
digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menjawab perumusan masalah, yakni bagaimana isi pemberitaan kasus korupsi proyek hambalang yang melibatkan Mantan Ketua Umum
Lebih terperinciPROBLEM OTONOMI KHUSUS PAPUA Oleh: Muchamad Ali Safa at
PROBLEM OTONOMI KHUSUS PAPUA Oleh: Muchamad Ali Safa at Latar Belakang dan Tujuan Otonomi Khusus Otonomi khusus baru dikenal dalam sistem pemerintahan Negara Indonesia di era reformasi. Sebelumnya, hanya
Lebih terperinciFrietz Calvin Madayanto / Ike Devi Sulistyaningtyas
CITRA PT. PLN DALAM PEMBERITAAN KRISIS LISTRIK SUMATERA UTARA DAN SEKITARNYA (Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Nasional Periode September 2013-April 2014) ABSTRAK Frietz Calvin Madayanto / Ike
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sejak awal integrasi ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 1976, Timor Timur selalu berhadapan dengan konflik, baik vertikal maupun
Lebih terperinciABSTRAK. JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045
ABSTRAK JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) NAMA NIM : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045 Pembekuan PSSI oleh Menpora merupakan salah
Lebih terperincimerupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.
Lebih terperinciSebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan
September 2013 Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan jurnalistik. Jurnalistik dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciPriska / Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta
PEMBERITAAN GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI-BASUKI DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM (Studi Analisis Isi Fungsi Media pada Pemberitaan Gebrakan 100 Hari Jokowi-Basuki dalam Liputan Khusus di Media Online Kompas.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan kata lain dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam mengkaji sebuah penelitian terdapat dua pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti
Lebih terperinci12/29/2017. M Zainal Abidin Kepala Biro Jepara (Jawa Pos Radar Kudus)
JURNALISTIK M Zainal Abidin Kepala Biro Jepara (Jawa Pos Radar Kudus) Arti Jurnalistik Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas
Lebih terperinciTeknik Reportase & Wawancara
1 Teknik Reportase & Wawancara Teknik Reportase & Wawancara Topik 4: Meliput Fakta Peristiwa Abdurrahman 08176733229 abdurrahman.jemat@esaunggul.ac.id https://abdurrahmanjemat.com Peristiwa 2 Peristiwa
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik
1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perempuan pada kompas.com tahun 2011, tindak kekerasan terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kasus kekerasan seksual merupakan salah satu tindak kriminalitas yang jumlahnya tergolong tinggi di Indonesia. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan pada
Lebih terperinciBAB IV P E N U T U P. pelaksanaan Penggantian Antar Waktu Wakil Bupati Kabupaten Parigi
BAB IV P E N U T U P A. Kesimpulan Media informasi memang sangat besar pengaruhnya terhadap popularitas terhadap seseorang, hal itu tidak bisa kita pungkiri, dalam banyak kasus. Salah satu aktivitas liputan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara. Kepercayaan agama tidak hanya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berangkat dari teori konstruksionis, analisis resepsi tentang Gafatar tersebut melihat 2 hal yaitu berita tentang Gafatar yang ditulis oleh media online merupakan
Lebih terperinciPEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI
PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012
Lebih terperinciBAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME
BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME A. KONDISI UMUM Gerakan pemisahan diri (separatisme) dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah Aceh, Papua, dan Maluku merupakan masalah
Lebih terperinciBerita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer
Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat,
Lebih terperinciMateri Perkuliahan I BERITA TV
Materi Perkuliahan I Fakultas : FISIP Program Studi : Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Jurnalistik Televisi Pengajar : Panji Dwi A. BERITA TV Sifat Media TV Jenis Media Cetak Audio Audiovisual SIFAT Dapat
Lebih terperinciProblem Jurnalis Lingkungan di SKH Riau Pos. Oleh : Ayu Puspita Sari / Bonaventura Satya Bharata. Program Studi Ilmu Komunikasi
Problem Jurnalis Lingkungan di SKH Riau Pos (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Jurnalis SKH Riau Pos Dalam Pemberitaan Seputar Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau) Oleh : Ayu Puspita Sari / Bonaventura
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008
31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat mendapatkan informasi yang akurat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang pasti akan membutuhkan informasi untuk menjalani hidup. Salah satu media yang dapat menyampaikan informasi yang kita butuhkan adalah melalui kegiatan jurnalistik,
Lebih terperinciMENGAPA MENGELUH? Oleh Yoseph Andreas Gual
MENGAPA MENGELUH? Oleh Yoseph Andreas Gual Banyak penikmat media (cetak) yang sering membandingkan isi media A, B dan C. Mereka kemudian bertanya mengapa media A memberitakan topik ini sedangkan topik
Lebih terperinciMenulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK
Modul ke: Menulis Berita Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar Fakultas TEKNIK Drs. Masari, MM Program Studi TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id Teknik Penulisan Berita
Lebih terperincioleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D
Pemberitaan Partai Nasional Demokrat dalam Surat Kabar Harian SEPUTAR INDONESIA (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Partai Nasional Demokrat dalam Surat Kabar Harian Seputar Indonesia Periode
Lebih terperinciPaul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta
Fitri Dwi Lestari Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Doug Newsom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa telah berfungsi sebagai alat propaganda paling efektif, di samping dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Media
Lebih terperinci