PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA PADANG (STUDI KASUS BAGIAN PRODUKSI) JURNAL

Transkripsi

1 PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA PADANG (STUDI KASUS BAGIAN PRODUKSI) JURNAL Jurnal ini disusun berdasarkan skripsi untuk wisuda tahun 2016 dan telah diperiksa/disetujui oleh kedua pembimbing WIWI INGGIT SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

2

3 PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA PADANG ( STUDI KASUS BAGIAN PRODUKSI) Oleh Wiwi Inggit Sari 1, Citra Ramayani, S.Pd, ME 2, Rian Hidayat, S.P, MM 3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar wiwiinggits@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sosial, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang (Studi Kasus Bagian Produksi). Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) kompetensi sosial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena t hitung (5,576) > t tabel (1,99656); (2) Tingkat Pendidikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena t hitung (4,982) > t tabel (1,99656); (3) pengalaman kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena t hitung (3,581) > t tabel (1,99656); (4) kompetensi sosial, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena F hitung (11,502) > dari F tabel (3,13). Kata Kunci : Komptensi Sosial, Tingkat Pendidikan Dan Pengalaman Kerja ABSTRACT This study aims to investigate the influence of social competence, level of education and work experience partially and simultaneously on employee performance PDAM Padang (A Case Study of the Production Department). The results of data analysis showed that (1) social competence partially significant effect on employee performance for the t (5.576)> t table ( ); (2) The level of education is partially significant effect on employee performance for the t (4.982)> t table ( ); (3) work experience partially significant effect on employee performance for the t (3.581)> t table ( ); (4) social competence, level of education and work experience simultaneously significant effect on employee performance for F count (11.502)> F table (3.13). Keywords : Social Competency, Level Of Education and Work Experience

4 PENDAHULUAN Sebagai pusat Wilayah yang menuju perusahaan kelas dunia, perubahan dan perbaikan organisasi serta sistem yang digunakan harus selalu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas perusahaan dan mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik diinternal maupun eksternal perusahaan, Dalam mengelola perusahaan sangat dibutuhkan kompetensi sosial, tingkat pendidikan dan pegalaman kerja karyawan terhadap kinerja karyawan guna untuk menunjang prestasi perusahaan Dalam dunia bisnis, merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai keberhasilan karena karyawan perusahaan sebagai pengatur dan pengelola perusahaan. Oleh karena itu karyawan akan berusaha memberikan yang terbaik kepada perusahaan termasuk dalam menunjang kompetensi sosial,tingkat pendidikan dan pengalaman karyawan itu sendiri. Dalam berkembangnya sebuah perusahaan salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu kinerja karyawan, kinerja karyawan dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada nya, kualitas, kuantitas, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan efektivitas, dan kemandirian merupakan prestasi bagi karyawan dalam bekerja.dimana hal ini dibenarkan oleh pendapat menurut Hasibuan (2011:94) kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Sedangkan menurut Whitmore (dalam Uno, 2012:59) mengemukakan kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Merupakan pengertian yang menuntut kebutuhan paling minim untuk berhasil.yang mana pengertian kinerja ini yang di anggapnya representative, maka tergambarnya tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang. Dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan pada karyawan dapat terlihat dari pencapaian pelayanan yang dilakukan karyawan terhadap konsumen. Perkembangan manajemen sumber daya manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Perkembangan ini dimulai sejak adanya kerja sama dan pembagian kerja diantara dua orang atau lebih. Keberhasilan suatu perusahaan sangat di pengaruhi oleh kepuasan kerja pegawai. Berbagai usaha yang dilakukan oleh organisasi dalam meningkatkan kepuasan pegawai, misalnya melalui kompensasi, kedisiplinan dan komunikasi. Tabel 1. Data Kinerja Cakupan Layanan Bagian Produksi PDAM Kota Padang Bidang Produksi Pelayanan Produksi 64,3 % 69,9% Sumber: Buku Kinerja Wilayah 1 PDAM Tahun 2015 Dari tabel 1 diatas, dapat terlihat tingkat bagian produksi karyawan PDAM Kota Padang masih belum dapat memberikan pelayanan dalam memberikan air PDAM masih kurang dari target 100%. Dimana hal ini terlihat bagian produksi PDAM Kota Padang tahun 2012, cakupan wilayah yang mendapatkan layanan distribusi air hanya mencapai 64,3% yang masih kurang dari target perusahaan. Tidak hanya di tahun 2012, pada tahun 2015 terlihat peningkatan kinerja pelayanan distribusi air hanya bertambah sedikit dari tahun Dimana peningkatan layanan distribusi air PDAM hanya

5 mencapai 69,9% yang juga masih belum mecapai atau mendekati target 100% dari kinerja peusahaan. Menurut Usman (dalam Riyati, 2012:30) kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang baik yang kualitatif maupun kuantitatif. Menurut Spencer (dalam Kirya, 2014:2) kompetensi sosial adalah karakter sikap dan prilaku atau kemauan dan kemampuan untuk membangun simpulsimpul kerja sama dengan orang lain yang relatif bersifat stabil ketika menghadapi permasalahan di tempat kerja yang terbentuk melalui sinergi antara watak, konsep diri,motivasi internal serta kapasitas pengetahuan sosial konseptual. Hamalik (2009:88) pendidikan adalah aktivitas dari kebudayaan dan merupakan aktivitas pembudayaan. Sedangkan dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, baik dari segi pendidikan dan masa mendatang yang cemerlang serta mampu bersaing dalam dunia kerja dengan ide-ide kreatif. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar individu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dimana menurut Sastrohardiwiryo (dalam Rofi, 2012:5) pepatah klasik mengatakan pengalaman adalah guru yang paling baik (Experience is the best of teacher). Pengalaman bekerja merupakan modal utama seseorang untuk terjun dalam bidang tertentu. Menurut Foster (2001:43) untuk menentukan berpengalaman tidaknya seorang karyawan yang sekaligus sebagai indikator pengalaman kerja yaitu:lama waktu / masa kerja,tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan. Menurut Nitisemito (dalam Rofi, 2012:6), pengalaman kerja adalah sesuatu atau kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : a. Sejauh mana pengaruh Kompetensi sosial karyawan bagian produksi terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. b. Sejauh mana pengaruh tingkat pendidikan karyawan bagian produksi terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. c. Sejauh mana pengaruh pengalaman kerja karyawan bagian produksi terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. d. Sejauh mana pengaruh kompetensi sosial, tingkat pendidikan, pengalaman kerja karyawan bagian produksi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan assosiatif. Menurut

6 Sugiyono (2012: 35) deskriptif adalah suatu masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Sedangkan assosiatif adalah suatu masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012: 36). Penelitian ini dilaksanakan di padang, Juli, yang mana terletak di PDAM Kota padang, dan objek penelitian ini adalah karyawan tetap bagian produksi PDAM Kota Padang. Dengan menggunakan data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari jawaban responden terhadap rangkaian pernyataan tentang indikator komppetensi sosial dan kinerja karyawan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data tingkat pendidikan karyawan bagian produksi dan lama bekerja karyawan bagian produksi di perusahaan PDAM Kota Padang. Dalam penelitian terdapat tiga variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu kompetensi sosial, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan kinerja karyawan. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda yang digunakan untuk melihat pengaruh yaitu kompetensi sosial, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan Data diolah dengan bantuan Software SPSS. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun persamaan regresi, yaitu : Y= α + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 + e dimana : Y = kinerja karyawan (variabel dependen) X 1 = Variabel kompetensi sosial(variabel independen) X 2 = X 3 = Variabel tingkat pendidikan (variabel independen) Variabel pengalaman kerja (variabel independen) a = Nilai Konstanta b 1 = Koefisien regresi variabel kompetensi sosial b 2 = Koefisien regresi variabel tingkat pendidikan b 3 = Koefisien regresi variabel pengalaman kerja e = Kesalahan (error) Sebelum dilakukan Pengujian Regresi Linear Berganda maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi klasik sehingga dapat memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusi secara normal, tidak mengandung Multikolonieritas, Autokorelasi dan Heterokedastisitas. Setelah dilakukan uji regresi berganda dilanjutkan dengan pengujian hipotesis yang terdiri dari Uji statistik t dan Uji statistik F. PEMBAHASAN 1. Pengaruh Kompetensi Sosial terhadap Kinerja Karyawa PDAM Kota Padang (Studi Kasus Bagian Produksi) Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial kompetensi sosial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Kota padang bagian produksi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi Kompetensi Sosial terhadap Kinerja Karyawan memiliki nilai t hitung (5,576) > nilai t tabel (1,99656), sehingga H o1 ditolak H a1 diterima.

7 Peningkatan Kompetensi sosial sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja karyawan PDAM Kota Padang bagian produksi sebesar 0,025 satuan. Hal ini dikarenakan Kompetensi sosial terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang bagian produksi memiliki nilai koefisien (b 1 ) sebesar 0,025 satuan. Menurut Hariandja (dalam Kirya, 2014:3) kompetensi sosial didasarkan pada kemampuan karyawan dalam memelihara hubungan kerja sama dengan orang lain. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Kirya (2014) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan kompetensi sosial terhadap kinerja karyawan pada bagian pemasaran PT. Adira Finance Singara. 2. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja Karyawan PDAM Kota Padang (Studi Kasus Bagian Produksi) Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial tingkat pendidikan signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang bagian produksi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi tingkat pendidikan terhadap kinerja memiliki nilai t hitung (4,982) > nilai t tabel (1,99656), sehingga H o1 ditolak H a1 diterima. Peningkatan tingkat pendidikan sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,025 satuan. Hal ini dikarenakan regresi tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang bagian produksi memiliki nilai koefisien (b 1 ) sebesar 0,025 satuan. Menurut Hamalik (2009:88) pendidikan adalah aktivitas dari kebudayaan dan merupakan aktivitas pembudayaan. Dimana pendidikan diartikan sebagai usaha manusia dalam membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Yakub (2014) dimana dalam penelitian yang dilakukannya terdapat hubungan antara tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai PT. Keratas KRAFT Aceh. 3. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan PDAM Kota Padang (Studi Kasus Bagian Produksi) Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regres pengalaman kerja terhadap kinrja memiliki nilai t hitung (3,581) > nilai t tabel (1,99656), sehingga H o3 ditolak H a3 diterima. Peningkatan pengalaman kerja sebesar satu satuan akan meningkatkan kinerja karyawan PDAM Kota Padang bagian produksi sebesar 0,025 satuan. Hal ini dikarenakan regresi pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang memiliki nilai koefisien (b 3 ) sebesar 0,023 satuan. Pengalaman kerja merupakan satu bagian yang penting dalam proses pengembangan keahlian seseorang, tetapi hal tersebut juga tergantung pada pendidikan serta latihan. Pengalaman dan pelatihan ini akan diperoleh melalui suatu masa kerja. Melalui pengalaman kerja tersebut seseorang secara sadar atau tidak sadar belajar, sehingga akhirnya dia akan memiliki

8 kecakapan teknis, serta keterampilan dalam menghadapi pekerjaan. Selain itu dengan pengalaman dan latihan kerja yang dilakukan oleh karyawan, maka karyawan akan lebih mudah dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang dibebankan. Menurut Nitisemito (dalam Rofi, 2012:6), pengalaman kerja adalah sesuatu atau kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Rofi (2012) dimana dalam penelitian yang dilakukannya terdapat hubungan antara pengalaman kerja terhadap kinerja Departemen Prouksi PT. Leo Agung Raya Semarang. 4. Pengaruh Kompetensi Sosial, Tingkat Pendidikan dan Pengalaman K Secara Simultan terhadap Kinerja Karyawan PDAM Kota Padang (Studi Kasus Bagian Produksi) Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui kompetensi sosial, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai F hitung (11,502) > dari F tabel (3,13,), sehingga H 04 ditolak dan H a4 diterima. Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan nilai R square sebesar 0,842. Hal ini berarti 15,8% kinerja PDAM Kota Padang dipengaruhi variabel Kompetensi Sosial, Tingkat Pendidikan, dan pengalaman kerja, sedangkan sisanya 84,2% dijelas oleh faktorfaktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. Kinerja merupakan suatu kebutuhan untuk mencapai keberhasilan. Yang mana pengertian kinerja di anggap representative, dimana dari kinerja seseorang akan tergambar tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi sosial berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien sebesar 1, 169 nilai ini berpengaruh signifikan dan positif karena nilai uji t hitung > nilai t tabel 1,99656, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. 2. Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien sebesar 0, 964 nilai ini berpengaruh signifikan dan positif karena nilai uji, t hitung > nilai t tabel 1,99656, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. 3. Pengalaman kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien sebesar 0,559 nilai ini berpengaruh signifikan dan positif karena nilai uji t hitung > nilai t tabel 1,99656, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. 4. Kompetensi sosial, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang. Hal ini ditunjukan oleh nilai F hitung > F tabel yaitu 11,502 > 3,13 sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Persentase sumbangan

9 variabel kompetensi sosial, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan PDAM Kota Padang yaitu sebesar 84,2%, sedangkan sisanya 15,8% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian. DAFTAR PUSTAKA Foster, Bill Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM: Jakarta Ghozali. R. M Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja dan Komitmen Kinerja Karyawan di PDAM Delta Tirta SIDOARJO. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Skripsi Hamalik, O Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Bandung. Kirya, K. I, dkk Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi Sosial dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Bagian Pemasaran PT. Adira Finance Singaraja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Jurnal Muhibbang Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bosowa Berlian Motor Makassar. Universitas Hasanuddin, Makassar. Skripsi Nuridja, M, dkk Pengaruh Kompetensi Sosial Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buleleng Tahun Universitas Pendidikan Ganesa Singaraja, Indonesia. Jurnal Nugraheni, R dan Nursasongko, S.G Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai. Universitas Diponegoro. Jurnal Rofi, N. A Pengaruh Disiplin Kerja, Pengalaman Kerja terhadap prestasi Kerja Karyawan pada Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang. Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Totalwin Semarang. Jurnal Sugiyono Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta: Bandung Sumaa, R. EN Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai pada PDAM Kab. Alor. Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka Jakarta. Jurnal Uno B, H dan Lamatenggo, N Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Yakub, S, dkk Pengaruh Disiplin Kerja, Pendidikan, dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Kertas Kraft Aceh. Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma Aceh. Jurnal Riyati, Y Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Sikap Sosial Siswa Kelas VIII Di Madrasah Tsanawiyah Yati Tegalrejo Magelang Tahun Program Studi Pendidikan Islam, STAIN Salatiga. Skripsi