BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 57 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Nasir (2008 hlm. 51) Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan penelitian untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Menurut Sugiyono (2016, hlm. 6) Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Metode penelitian adalah rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian yang dilakukan guru dalam kelasnya dan berkolaboratif antara penelitian dan praktisi (guru dan kepala sekolah). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK), Penelitian tindakan kelas (PTK) berasal dari bahasa inggris, yaitu Classroom Action Research (CAR) yang berarti sebuah penelitian yang dilakukan dikelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka Arikunto (2011 : hlm.2) membagi tiga pengertian yang dapat diterangkan yakni : 1. Penelitian : menunjukan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metedologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan pentingnya bagi peneliti. 2. Tindakan : menunjukan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas : dalam hal ini tidak terikat pengertianruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pembelajaran yang sama dari guru yang sam pula.

2 58 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan sehingga dapat mengatasi masalah. B. Desain Penelitian Dalam pelaksanaan PTK dilaksanakan tiga siklus. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi yang bersifat daur ulang atau siklus. Desain penelitian tindakan setiap siklus dalam penelitian ini menggunakan model Arikunto, layaknya sebuah PTK juga memiliki prosedur atau aturan yang perlu di perhatikan. Prosedur tersebut berguna bagi para guru yang akan melaksanakan PTK. PTK memiliki prosedur atau aturan yang perlu diperhatikan. Prosedur tersebut berguna bagi para guru yang akan melaksanakan PTK. Arikunto dalam Iskandar dan Narsim (2015, hlm.23) menjelaskan bahwa satu siklus PTK terdiri dari empat langkah yaitu, (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun deskripsi alur PTK yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

3 59 Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan Pengamatan Selesai Alur Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Arikunto dalam Iskandar dan Narsim (2015, hlm 23) Berdasarkan desain pada gambar, tahapan penelitian dijelaskan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tindakan Masalah yang ditemukan akan diatasi dengan melakukan langkahlangkah perencanaan tindakan, yaitu menyusun instrumen penelitan berupa: a. Pengkajian Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator dan Tujuan pembelajaran yang selanjutnya diajukan secara bersama sama dalam

4 60 bentuk renmati metode pembelajaran yang dcana pelaksanaan pembelajaran (RPP). b. Mengamati metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran subtema lingkungan tempat tinggalku. c. Merancang pembelajaran subtema lingkungan tempat tinggalku sesuai model pembelajaran Discovery Learning d. Merancang instrumen penelitian menganalisi kegiatan guru, kegiatan siswa, motivasi dan hasil belajar siswa yaitu : 1) Lembar Observasi 2) Lembar Wawancara 3) Dokumentasi 2. Pelaksanaan Tindakan Tahap ini merupakan pelaksanaan scenario pembelajaran yang telah dibuat. Seorang guru yang akan melakukan tindakan harus memahami secara mendalam tentang scenario pembelajaran beserta langkah-langkah praktisnya. Lebih jauhnya arikunto dalam Iskandar dan Narsim (2015 hlm. 25) memaparkan secara rinci hal-hal yang harus diperhatikan guru antara lain : Apakah ada keseuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan, apakah proses tindakan yang dilakukan pada siswa cukup lancar, bagaimanakah situasi proses tindakan, apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat, dan bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan itu. Dalam pelaksanaan tindakan pembelajarannya kegiatan terdiri dari, kegiatan Pendahuluan; berdoa, menyanyikan lagu Indonesia raya, absensi, apersepsi, dan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti; pelaksanaan kegiatan inti sesuai dengan model Discovery Learning melalui lima tahapan yaitu mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok, merencanakan tugas yang akan dipelajari, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan laporan akhir, dan evaluasi. Dilanjutkan dengan dengan kegiatan penutup; siswa menjawab lembar soal,

5 61 lembar evaluasi, guru melakukan refleksi, memberikan penugasan dan do a sebelum pulang. 3. Pengamatan Pengamatan atau observasi perlu dilakukan oleh dua pengamat yaitu peneliti yang melakukan penelitian tidakan kelas dan pengamatan yang dilakukan oleh orang lain, bisa oleh guru keals tersebut atau guru mitra. Arikunto dalam iskandar dan narsim (2015, hlm ) memaparkan tentang siapa yang melakukan pengamatan pelaksanaan tindakan sebagai berikut : a. Pengamatan dilakukan oleh orang lain, yaitu pengamat yang diminta oleh peneliti untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan yaitu mengamati apa yang dilakukan oleh guru, siswa maupun peristiwanya. b. Pengamatan dilakukan oleh guru yang melaksanakan PTK. Dalam hal ini guru tersebut harus sanggup ngrogoh sukmo istilah bahasa jawa yaitu mencoba mengeluarkan jiwanya dari tubuh untuk mengamati dirinya, apa yang sedang dilakukan, sekaligus mengamati apa yang dilakukan oleh siswa dan bagaimana proses berlangsung. Dalam kegiatan pengamatan tersebut tidak hanya menggunakan pengamatan secara langsung saja, untuk melakukan proses pelaksanaan tindakan yaitu mengamat apa yang dilakukan guru, siswa maupun peristiwanya, maka pengamatan harus disertakan dengan menggunakan lemabar observasi yang dibagikan kepada siswa sebagai pengukur keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut. Seperti dalam perencanaan, pengamatan yang baik adalah pengamatan yang fleksibel, dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul, baik yang diharapkan maupun tidak diharapkan. 4. Refleksi Refleksi ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian, dan dicatat dalam pengamatan. Pada kegiatan refleksi ini, peneliti berusaha mencari alur pemikiran yang logis dalam kerangka kerja, proses, problem, isu, dan

6 62 hambatan yang muncul dalam perencanaan dan tindakan yang diberikan kepada subjek. Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa (Arikunto dalam Dadang Iskandar dan Narsim, hlm. 26). Pada tahap ini hasil yang diperoleh pada tahap observasi akan dievaluasi dan dianalisis. Kemudian guru bersama pengamat dan juga peseta didik mengadakan refleksi diri dengan melihat data observasi, aapakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususunya target yang akan ditingkatkan dalam penelitian misalnya hasil belajar, motivasi, kemampuan menulis, kemampuan membaca dan lain sebagainya. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sindangjaya, yang berjumlah 30 siswa, terdiri atas 15 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni ada sebagian siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Secara umum siswa berasal dari masyarakat sekitar lingkungan sekolah, dengan latar belakang kondisi sosial ekonomi keluarga siswa kelas V SDN Sindangjaya ini saya katagorikan cukup, akan tetapi kondisi socialnya masih kurang terhadap pendidikan, karena masih banyak faktor lain serta sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. Alasan pemilihan subjek penelitian di sekolah ini adalah karena lokasi sekolah tersebut merupakan tempat mengajar peneliti sehingga memudahkan dalam mencari data, dan alasan ditetapkannya kelas V sebagai subjek penelitian ini karena dikelas ini terdapat masalah yang ingin dikembangkan yaitu masih kurangnya sikap kerjasama dan hasil belajar peserta didik yang dicapai masih dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah

7 63 ditentukan oleh sekolah. Pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada semester genap tahun Pelajaran Sasarannya adalah penggunaan model Discovery Learning untuk meningkatkan sikap kerjasama dan hasil belajar pada subtema Pelestarian Lingkungan di kelas V SDN Sindangjaya Kabupaten Cianjur. Beragam karakter ada di Kelas V SDN Sindangjay Secara kondisi fisik, peserta didik kelas V SDN Sindangjaya memiliki kondisi yang baik. Tidak ada masalah yang muncul akibat kondisi tersebut. Secara psikis, usia peserta didik kelas V ini sedang dalam masa peralihan menuju remaja. Terlihat tanda-tanda pubertas yang mulai muncul. Hal tersebut menjadi suatu tantangan bagi peneliti. Demikianlah alasan peneliti memilih sekolah SDN Sindangjaya Untuk dijadikan bahan penelitian. Inilah daftar nama siswa kelas V SDN Sindangjaya sebagai berikut :

8 64 No a. Profil Sekolah Sekolah ini berdiri tahun 1974, mulai beroperasi tahun Sekolah tersebut memiliki luas tanah seluas 3,266. Tabel 3.1 Data Tempat Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sindang Jaya Informasi Tempat Penelitian Tindakan Kelas 1. Nama Sekolah SDN Sindang Jaya 2. NPSN/NSS / Jenjang Pendidikan SD 4. Status Sekolah Negeri 5. SK Pendirian Sekolah 456/SK/ Status Kepemilikan Pemerintah Daerah 7. SK Izin Operasional 342/ Tgl SK Izin Operasional SK Akreditasi 02.00/343/BAP-SM/XII/ Tgl SK Akreditasi Luas tanah Milik 3, Akreditasi A 13. Alamat Kp.Pasir ucing 14. Kecamatan Bojong Picung 15. Kabupaten Cianjur 16. Visi SDN Sindang Jaya yaitu terwujudnya peserta didik SDN Sindang Jaya unggul dalam bidang matematika dan olahraga bola volley di tingkat kecamatan pada tahun Misi SDN Sindang Jayyaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada tuhan yang maha esa, mengkondisikan pembelajaran PAIKEM dalam mata pelajaran matematika dan olahraga, dan mengoptimalkan kompetensi peserta dalam pelajaran matematika dan olahraga bola volly. (Sumber: Dokumen SDN Sindang Jaya tahun ajaran ( )

9 65 b. Karakteristik Siswa Siswa SDN Sindang Jaya Tahun Ajaran 2016/2017 memiliki jumlah siswa sebanyak 177 siswa, dengan jumlah siswa perempuan sebanyak 92 siswa, dan jumlah laki-laki sebanyak 85 siswa. Seperti anak-anak pada umumnya, siswa SDN Sindang Jaya terlihat ceria dan santun, hal itu terbukti ketika peneliti melakukan pengamatan, dan di sekolah tersebut juga membudayakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) sehingga ketika siswa berpapasan dengan guru atau orang yang lebih dewasa darinya maka siswa tersebut mengucapkan salam dan menegur yang merupakan penerapan dari 5S tersebut. Berdasarkan dokumen SDN Sindang Jaya dapat diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.2 Keadaan Siswa SDN Sindang jaya No Kelas Jumlah 1 I 25 2 II 35 3 III 21 4 IV 30 5 V 28 6 VI 38 Jumlah Siswa 177 Sumber: Dokumen SDN Sindang Jaya Pelajaran

10 66 Tabel 3.3 Daftar Nama Peserta Didik kelas V No Nama Siswa Jenis Kelamin L P 1 A N 2 A K 3 A L 4 A S 5 D S N 6 D N 7 E L 8 F R 9 G A 10 H 11 H 12 H S 13 I I P 14 K M 15 L R 16 K A 17 M I B 18 M A M 19 M N 20 M W A P 21 N R H 22 N A 23 P N 24 R A 25 R 26 R A 27 S B I 28 S N A 29 S P 30 Y S Sumber: Dokumen SDN Sindang Jaya Pelajaran

11 67 c. Sarana dan Prasarana Sekolah Kondisi SDN Sindang Jaya terbilang cukup memadai terlihat dari segi bangunan sekolah juga fasilitas sekolah. SDN Sindang Jaya memiliki akreditasi A (sangat baik). SDN sindang Jaya memiliki 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 5 ruang kelas, 2 kamar mandi dan lapangan yang cukup luas. Untuk lebih jelasnya, berikut tabel sarana dan prasarannya. Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana SDN Sindang Jaya No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi Baik Ringan berat 1 Ruang kelas Ruang KS Ruang guru Ruang perpustakaan 5 Wc guru Wc siswa Ruang UKS 8 Aula 9 Mushola 10 Ruang dinas guru 11 Ruang dinas KS Sumber: Dokumen SDN Sindang Jaya Tahun Pelajaran Objek penelitian a. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil Lokasi di SDN Sindang Jaya yang berlokasi di Desa Cikondang, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur. Permasalahan yang dibahas penelitian tindakan kelas ini adalah

12 68 meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema manusia dan lingkungan dengan model Discovery learning di kelas V SDN Sindang Jaya. 1. Variabel input, yakni variabel yang berkaitan dengan siswa, bahan ajar dan lingkungan belajar. Variable input yang terkait dengan penelitian ini yaitu kemampuan awal pendidik dan siswa dalam subtema manusia dan lingkungan dengan model Discovery Learning dilakukan penelitian tindakan kelas. 2. Variabel proses, yakni variabel yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar seperti cara belajar siswa, kegiatan dari pembuatan RPP, RPP yang telah dibuat diimplementasikan ke dalam pelaksanaan pembelajaran, dan implementasi penggunaan model Discovery Learning. Variabel proses yang terkait dengan penelitian ini yaitu kinerja pendidik dalam mengelola materi subtema manusia dan lingkungan dengan menggunakan model Discovery Learning. 3. Variabel output, yakni variabel yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan. Variabel output terkait dengan kerjasama siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, hasil belajar siswa, sikap tehadap pengalaman belajar yang telah dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas. Variabel output yang terkait dengan penelitian ini yaitu peningkatan kemampuan pendidik dalam merencanakan dan mengelola proses pembelajaran pada subtema manusia dan lingkungan dengan menggunakan model Discovery Learning serta meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa dengan waktu belajar yang efektif.

13 69 b. Jadwal Penelitian Tabel 3.5 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas No. Kegiatan Pelaksanaan dalam Bulan/ Minggu Januarifebruari Maret- April Mei- Juni Juli- Agustus Sep Tember Mengajukan judul 2 Menyusun Proposal 3 Seminar Proposal 2 Revisi proposal 3 Pengumpulan Hasil Revisi Proposal Penyusunan Skripsi 4 Membuat surat ijin penelitian 5 Menyusun Instrumen penelitian 6 Melakukan penelitian 7 Menulis laporan penelitian Penyelesaian Skripsi 8 Persiapan ujian siding D. Pengumpulan Data dan Istrumen Penelitian 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah tekhnik atau cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalam penelitian. teknik

14 70 pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yangf emiliki kreabilitas yang tinggi. 2. Rancangan Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua tknik pengumpulan data yakni tes dan non tes, yaitu sebagai berikut : a. Tes Tes adalah alat pengukuran yang berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang diajukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu (Pupuh & Sorby, 2007 : hlm. 77). tes adalah sererntetan pertanyaan atau alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi kemapuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2002: hlm. 127). Penelitian ini menggunakan 2 tahap yaitu Preetes dan postes. Preetes digunakan sebelum melakukan pembelajaran, hal tersebut bermaksud untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang sudah dimengerti siswa. Sedangkan posttest dilakukan pada saat proses pembelajaran, hal tersebut bermaksud untuk mengetahuo keberhasilan indicator pencapaian subtema manusia dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan jenis tes uraian. Tes ini di berikan pada awal penelitian untuk mengindentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam pembelajara pada subtema pelestarian lingkungan. Selain itu, tes ini dilakukan setiap akhir pertemuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa. Dengan kata lain tes disusun dan dilakukan untuk mengerahui perkembangan pemahaman lingkungan pada siswa kelas V SDN Sindangjaya, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur tahun ajaran 2016/2017 yang ditandai dengan nilai tes yang di peroleh siswa sesuai dengan siklus yang ada.

15 71 b. Non Tes Instrumen non tes adalah instrumen yang dikembangkan untuk menjawab pertanyaan proses, yakni pertanyaan tentang bagaimana anak belajar dan bagaimana guru mengajar. Bagaimana anak belajar dapat dilihat dari sikap dan aktivitasnya, bagaimana guru mengajar dapat dilihat dari cara guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih. Instrumen nontest yang harus dikembangkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berupa wawancara, observasi, skala sikap dll.. 5. Observasi Observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya. Secara umum observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan penagamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenmena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian. observasi yang digunkan dalam penelitian ini adalah untuk mencatat hasil belajar siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Teknk observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan kelas pada pembelajaran subtema manusia dan lingkungan dengan menggunakan model Discovery Learning. 6. Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. (Riduwan, 2012 hlm. 25). Menurut Arikunto (2013 hlm. 194) Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan penyebaran

16 72 angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu angket terbuka dan tertutup. Menurut Riduwan (2008 hlm 71.) Angket terbuka ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaanya. sedangkan angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tandasilang (x) atau tanda ceklist (v). Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui atau mengevaluasi hasil dari penggunaan model Discovery Learning terhadap Sikap kerjasama dan hasil belajar dengan menggunakan jenis angket tertutup. 7. Wawancara Menurut Sukardi (2015 hlm. 49) Teknik wawancara yaitu pertemuan langsung yang direncanakan antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk saling bertukar pikiran, guna memberikan atau menerima informasi tertentu yang diperlukan dalam penelitian. Sedangkan menurut Moleong dalam Sukardi (2015 hlm. 49) wawancara adalah kegiatan percakapaan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara dan yang akan diwawancarai. Riduwan (2012 hlm. 29) Menyatakan bahwa wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Dengan demikian dalam penelitian ini wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber dalam hal ini adalah guru kelas, yang pada nantinya hasil wawancara dapat didiskusikan dan dijadikan tindakanperbaikan yang berasal dari responden, Hasil wawancara juga akan dideskripsikan

17 73 untuk ditarik kesimpulan mengenai penggunaan model pembelajaran Discovery Learning. 8. Dokumentasi Dokumentasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan foto, nilai, siswa, dan sikap siswa. Dokumentasi berkaitan dengan suatu kegiatan khusus berupa pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebarluasan suatu informasi. 3. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2014: hlm. 133) menyatakan bahwa instumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Menurut Arikunto (2013:hlm. 203) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Menurut Riduwan (2013:hlm 25) berpendapat bahwa instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti dalam pengumpulan data, mutu instrumen akan menentukan mutu data yang dikumpulkan, sehingga tepatlah dikatakan bahwa hubungan instrumen dengan data adalah sebagai jantungnya penelitian yang saling terkait. Dari berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian agar data lebih mudah diolah dan menghasilkan penelitian yang berkualitas. Observasi dalam penelitian ini dikembangkan kedalam alat penilaan berupa lembar observasi dan dibagi kedalam dua jenis, yaitu lembar observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.

18 74 a) Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tabel 3.6 FORMAT PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kriteria Penskoran Skor 5 : Sangat Baik, Jika aspek terlihat dan dilaksanakan dengan sangat baik Skor 4 : Baik, jika aspek terlihat dan dilaksanakan dengan baik Skor 3 : Cukup, jika aspek terlihat dan dilaksanakan dengan cukup baik Skor 2 : Kurang, jika aspek hanya dilaksanakan saja Skor 1 : Sangat Kurang, Jika aspek tidak dilaksanakan No. Aspek yang dinilai Skor Catatan 1. Perumusan indicator pembelajaran *) Perumusan tujuan pembelajaran *) Perumusan dan pengorganisasian materi ajar Penetapan sumber/media pembelajaran Penilaian kegiatan pembelajaran Penilaian proses pembelajaran Penilaian hasil belajar Jumlah Skor Nilai RPP = Sumber : Panduan PPL Unpas (2017, hlm. 31)

19 75 b) Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Tabel 3.7 FORMAT PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kriteria Penskoran Skor 5 : Sangat Baik, Jika aspek terlihat dan dilaksanakan dengan sangat baik Skor 4 : Baik, jika aspek terlihat dan dilaksanakan dengan baik Skor 3 : Cukup, jika aspek terlihat dan dilaksanakan dengan cukup baik Skor 2 : Kurang, jika aspek hanya dilaksanakan saja Skor 1 : Sangat Kurang, Jika aspek tidak dilaksanakan No. Aspek yang dinilai Skor A. Kegiatan Pendahuluan 1. Menyiapkan fisik & psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran 2. Mengaitkan materi pembelajaran sekolah dengan pengalaman peserta didik 3. Menyampaikan kompetensi, tujuan dan rencana kegiatan B. Kegiatan Inti 1. Melakukan free test Materi pembelajaran sesuai indicator materi Menyiapkan strategi pembelajaran yang mendidik Menerapkan pembekalan pembelajaran saintifik *) Menerapkan pembelajaran eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi (EEK) *) Memanfaatkan sumber/media pembelajaran Melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran Menggunakan bahasa yang benar dan tepat Berperilaku sopan dan santun C. Kegiatan Penutup 1. Membuat kesimpulan melibatkan peserta didik Melakukan post test Melakukan refleksi

20 76 4. Memberi tugas sebagai bentuk tindak lanjut Jumlah Skor Nilai = Sumber : panduan PPL unpas (2017, hlm 32) c) Penilaian Hasil Belajar Untuk menghindari unsur subjektivitas penilaian terlebih dahulu tentukan skor untuk setiap soal. Pedoman penskoran disesuaikan dengan bobot soal dapat dilihat pada tabel berikut ini. a. Menganalisis Hasil Freetes dan Postes Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Preetes dan Postest No Siklus Jumlah Soal No. Soal Bobot Skor I,II,III b. Menghitung Rata-rata hasil belajar Tabel 3.9 Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa No Nama Siswa Betul Salah Jumlah Skor Nilai Kualitas Konversi ke skala

21 77 Tabel 3.10 Rekap Nilai Hasil Belajar Siswa Hasil Kriteria No Nama Siswa KKM Belajar Tuntas Belum Tuntas Jumlah Rata-rata d) Penilaian Kerja Sama Siswa Indikator kerjasama merupakan aspek-aspek yang dapat diamati dalam diri siswa berkaitan dengan kerjasama siswa tersebut. Menurut Chief dalam Ari Depiro (2015 : 34), indikator indikator kerjasama meliputi hal hal berikut: 1. Berpartisipasi, setiap anggota kelompok dalam melakukan tugas 2. Mendukung keputusan kelompok 3. Masing masing anggota mengupayakan agar anggota kelompok mendapat informasi yang relevan. 4. Menghargai hasil yang dicapai. 5. Menghargai masukan dari semua anggota kelompok untuk membantu membuat keputusan. 6. Meminta ide dan pendapat dari semua anggota kelompok untuk membantu membuat membuat keputusan. ( diakses pada hari senin 16 Juni 2017 pukul WIB) 1. Instrumen penilaian siap kerjasama Tabel 3.11 Instrument Penilaian Sikap Kerjasama

22 78 No Aspek Pengamatan 1 Berpartisipasi, setiap anggota kelompok dalam melakukan tugas Skor keterangan 2 Mendukung keputusan kelompok 3 Masing masing anggota mengupayakan agar anggota kelompok mendapat informasi yang relevan. 4 Menghargai hasil yang dicapai. Menghargai masukan dari semua anggota kelompok 5 untuk membantu membuat keputusan. Meminta ide dan pendapat dari semua anggota 6 kelompok untuk membantu membuat membuat keputusan. Jumlah Skor Keterangan : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kerjasama. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap kerjasama yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

23 79 2. Angket respon siswa pada pelaksanaan pembelajaran model Discovery Learning Tabel 3.12 Angket respon siswa pada pelaksanaan pembelajaran model Discovery Learning No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah Ananda merasa senang terhadap kegiatan pembelajaran seperti ini? Mengapa? 2 Apakah kegiatan pembelajaran seperti ini memudahkanmu memahami pelajaran? 3 Apakah Ananda menemui kesulitan saat mempelajari subtema manusia dan lingkungan? Jelaskan! 4 Apakah ada manfaat yang Ananda peroleh setelah mengikuti pembelajaran tadi? 5 Apa kesan Ananda setelah mengikuti pembelajaran tadi? 6 Apakah Ananda senang belajar berkelompok? 7 Apakah setelah proses pembelajaran tadi, Ananda termotivasi untuk belajar lebih giat lagi? 3. Lembar Wawancara Peneliti dengan Observer Tabel 3.13 Lembar wawancara peneliti dan observer model Discovery Learning No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah pendapat Anda mengenai pembelajaran menggunakan model Discovery Learning? 2 Bagaimana pendapat Anda mengenai partisifasi aktif siswa pasa saat pembelajaran berlangsung? 3 Bagaimana pendapat Anda mengenai pembelajaran prestasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa? 4 Bagaimana pendapat Anda mengenai penampilan peneliti pada saat kegiatan pembelajaran? 5 Apa saran Anda untuk memperbaiki proses pembelajaran yang akan datang?

24 80 F. Teknik Analisis Data Bogdan dalam Sugiyono (2012, hlm. 224) menyatakan bahwa analisi data adalah proses mancari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain, analisis data menurut Sugiyono (2012, hlm. 224) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan pendapat diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan alat pengumpulan data yang lain, dengan mengorganisasikan data kedalam katagori yang telah di tentukan unuk dianalisis dan dibuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. 1. Data kualitatif Dalam data kualilatif data berbentuk hasil analisis mengunakan kata-kata bukan berupa angka tetapi hasil diperoleh dari pengamatan dilapangan. Analisis kualitatif digunakan pada data yang diperoleh dari hasil observasi tentang penerapan pelaksanaan problem based learning pada subtema pelestarian lingkungan. Dalam pengumpulan data dari dua sudut yaitu dari siswa dan guru sebagai peneliti. Data tersebut diolah dan dianalisis untuk perencanaan pembelajaran berikutnya. 2. Data kuantitatif Menurut Sugiyono (2010: hlm.16) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka dan bilangan. Sesuai dengan bentuknya dan kuantitatif data diperoleh atau di analisis menggunakan teknik

25 81 perhitungan matematika atau statustik. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran sebuah objek yang diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat diterima oleh panca indra sehingga peneliti harus benar-benar jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan diteliti. Data yang diperoleh dari penelitian yaitu berupa hasil post tes, LKK, hasil evaluasi, hasil penelitian RPP, hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dan angket respon siswa terhadap model PBL. Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis dan dikelompokan menjadi data kuantitatif dan kualitatif. Data dilakukan sepanjang penelitian secara berkelanjutan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian. 1. Menganalisis penilaian RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rancangan kegiatan-kegiatan poses pembelajaran yang disusun oleh guru secara sistematis sesuai deengan model Discovery Learning yang digunakan. Data yang diperoleh dari hasil penilaian RPP dapat dianalisis dengan cara pengolahan data hasil penilaian RPP dari mulai siklus 1, dan III diolah sesuai dengan skor yang diperoleh dari kesesuaian peneliti merancang kegiatan pembelajaran yang sistematis dengan menggunakan model Discovery Learning. menghitung penilaian RPP menggunakan rumus sebagai berikut : Nilai RPP = skor perolehan skor total 30 x4 Sumber Panduan PPL Unpas (2017, hlm. 31) Keterangan : Jumlah skor yang diperoleh dari penilaian RPP adalah jumlah skor yang diperoleh dari indicator 1 sampai 6. Skor total adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi. Pada contoh ini, skor total 6 x 5 = Menganalisis perolehan data pelaksanaan pembelajaran guru Nilai PPG = skor perolehan skor total 75 x4

26 82 Keterangan : Jumlah skor yang diperoleh dari penilaian pelaksanaan pembelajaran guru adalah jumlah skor yang diperoleh dari indicator 1 sampai dengan indicator 15. Skor total adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi. Pada contoh ini, total skor 15 x 5 = Menganalisis hasil belajar Data hasil belajar diperoleh dari proses dan hasil pembelajaran. Untuk data yang diperoleh dari sikap siklus dalam 3 pertemuan adalah untuk penilaian LKPD untuk pertemuan ketiga data penilaian evaluasi. a. Menganalisis lembar post tes Hasil lembar post tes siswa pada pertemuan pertama dengan cara menghitung skor yang diperoleh siswa menjawab soal tes yang diberkan. Jenis soal tes yang digunakan adalah soal yang berbentuk uraian. Cara menghitung nilai siswa dari hasil tes dengan rumusan berikut : Nilai = skor perolehan siswa jumlah soal 10 x100 Keterangan : tiap poin bernilai 1, skor maksimum 10, jika siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Maka skor penilaian = 100 Tabel 3.14 Panduan konversi nilai Konversi nilai (skala 0-100) Predikat Klasifikasi A SB (Sangat Baik) B B (Baik) C C (cukup) 0-59 D D (kurang) Menghitmg rata-rata nilai hasil belajar siswa, diformulakan sebagai berikut : X= x N

27 83 Sumber : Sudjana (1990, hlm. 109) Keterangan : X= Nilai rata-rata x= Jumlah seluruh skor N= Banyak siswa yang memiliki skor Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa dapat menggunakan rumus : KB= Ns N X100% Keterangan : Kb = Ketuntasan Belajar Ns = Jumlah siswa yang mendapatkan nila 75 N = Jumlah Siswa 4. Penilaian Kerjasama Siswa Sumber : Euis (2015, hlm. 95) a. Rumus menghitung kerjasama siswa Nilai = Milai yang diperoleh Nilai maksimal 1 5 X 4 Tabel 3.15 Kriteria Nilai Keaktifan Belajar Siswa Rentang Skor Nilai Kriteria 81%-100% A Sangat Baik 61%-80% B Baik 41%-60% C Cukup 21%-40% D Rendah 0-20% E Rendah Sekali

28 84 G. Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian ini akan meliputi 4 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap pembuatan kesimpulan. Dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan a. Melakukan observasi kelokasi penelitian dalam hal ini sekolah, guna mengetahui perkembangan pembelajaran siswa. b. Menetapkan materi atau pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian c. Membuat rancangan penelitian d. Membuat instrument penelitian, dalam hal ini instrument tes dan evalusi non tes yaitu lembar angket, lembar observasi dan lembar wawancara e. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar penelitian dalam bentuk tes dan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam penelitian. f. Membuat surat pengantar izin penelitian kepada pihak yang terkait, guna mempermudah jalannya penelitian. g. Melakukan uji instrument penelitian 2. Tahap Pelaksanaan a. melakukan free tes pada siswa b. melaksanakan observasi, dimana mengimplementasikan pembelajaran dengan model Discovery learning c. pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), peneliti meminta guru untuk mengobservasi, guna mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan peneliti d. melakuan post tes pada siswa 4. Tahap Observasi

29 85 a. mengumpulkan hasil data diperlukan baik kualitatif (angket, lembar observasi dan lembar wawancara) maupun kuantitatif (evaluasi tes siswa berupa hasil pengerjaan siswa pada soal free tes post tes). b. Mengolah dan menganalisis hasil penelitian terhadap data yang telah dikumpulkan, guna menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. 5. Tahapan Refleksi Setelah melakukan observasi, maka selanjutnya adalah melakukan refleksi. Refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini peneliti dan observer yaitu guru kelas V menganalisis pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka peneliti akan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan, jika tujuan pembelajaran belum tercapai maka dapat dilakukan pada tindakan pembelajaran berikutnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitin ini metode yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yaitu penelitian yang bersifat refleksi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitin ini metode yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yaitu penelitian yang bersifat refleksi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penulis menganggap bahwa dalam penelitian memerlukan metode yang sesuai dengan kebutuhan, untuk itu kita perlu memaknai metode yang digunakan untuk terjun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari inggris, yaitu Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang diharapkan secara terencana dan cermat, dengan maksud mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Peneltian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau ClassRoom Action Research. Penelitian tindakan kelas ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiono (2016, hlm, 6) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid denga tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan untuk memperbaiki praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Sejalan dengan Susilo (2011,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Di dalam penelitian ini penulis mencoba membahas Penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah salah satu cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang akan di teliti agar dapat mencari solusi yang sesuai dan tepat. Menurut

Lebih terperinci

2. Jenis-Jenis Metode Penelitian. a. Penelitian Kuantitatif

2. Jenis-Jenis Metode Penelitian. a. Penelitian Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Definisi Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2016, hlm. 6) Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan sebuah metode pembelajaran, yaitu Pairs Check, seperti

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). yang berfokus pada situasi kelas, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan sumbangan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan pembelajaran sistematis untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka memecahkan permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan mencoba menerapkan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Penulis

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan untuk memperbaiki praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Di dalam penelitian ini penulis mencoba membahas penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Sarana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian tindakan kelas (action research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris dikenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tamanwinangun, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al- BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al- Musyawarah

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom A. Metode Penelitian BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom action research atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2009: 1.4), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV A di SD Negeri 181 Pekanbaru. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), atau Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat diskripsi secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 7 Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian pada pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan untuk memperbaiki praktik pembelajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil 34 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ( research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu masalah. Fungsi penelitian adalah mencairkan penjelasan dan jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Calssroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakuakan guru dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& Wihardit, 2007:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam 35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan untuk memecahkan masalah atau dengan kata lain digunakan untuk melakukan suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135). 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Ampih yang beralamat di Jalan HM Sarbini, kilometer 4,5, Dukuh Krajan, Desa Ampih, RT: 01 RW:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dalam bahasa Inggris penelitian tindakan kelas sering disebut dengan classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. SDN $ Tamanwinangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Subjek dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneliti ini dilakukan di SDN Tlogo. SDN Tlogo terletak di lingkungan perdesaan dan jauh dari pasar sehingga suasana di SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah salah satu cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang akan di teliti, agar dapat mencari solusi yang sesuai dan tepat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat penelitian Sekolah Dasar Negeri 4 Kutosari dahulu berdiri pada tahun 1951 dengan nama PR Kebumen 1 atau Sekolah Perempuan Kebumen 1. Nama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator 23 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal antara lain: (1) rancangan penelitian, (2) setting penelitian, (3) subjek dan objek penelitian, (4) prosedur penelitian, (5) metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sidomulyo 03 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan (actiom research) yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III mendeskripsikan metode, model, subjek penelitian, prosedur, alat instrumen, dan analisis data pada penerapan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi SD Negeri Sentul lokasi tersebut berada di desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan metode PTK dikarenakan guru

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58) 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan classroom action research, yaitu suatu penelitian tindakan yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan awal belajar siswa di kelas kemudian bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, berupa penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan suatu cara atau metode ilmiah tertentu untuk memperoleh data dan informasi, metode ilmiah tersebut diperlukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SDN Margamukti, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Alasan pertama peneliti memilih sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan suatu cara atau metode ilmiah tertentu untuk memperoleh data dan informasi, metode ilmiah tersebut diperlukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ( action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Sekolah ini terdiri dari enam

Lebih terperinci