IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI TAMBAKREJO KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN
|
|
- Budi Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2.322 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI TAMBAKREJO KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN THE IMPLEMENTATION OF SCHOOL-BASED MANAGEMENT IN SDN TAMBAKREJO Oleh: Isti Lusiani, Pendidikan Sekolah Dasar/Pendidikan Guru Sekolah Dasar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi manajemen berbasis sekolah di SD Negeri Tambakrejo. Pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teori analisis Miles dan Huberman. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian yaitu: 1) Pelaksanaan manajemen kurikulum dan pembelajaran mengembangkan kurikulum melibatkan masyarakat. Kegiatan belajar mengajar menggunakan PAKEM. Sekolah memberikan pertanggungjawaban hasil belajar siswa melalui nilai UTS dan raport. 2) Pelaksanaan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan dalam pengadaan pegawai untuk PNS ditentukan oleh pemerintah daerah. Pembagian tugas guru melalui rapat dewan guru. 3) Pelaksanaan manajemen peserta didik dalam penerimaan siswa baru didasarkan pada ketentuan umur. Sekolah memberikan pelayanan mengembangkan bakat melalui program ekstrakurikuler. Kata kunci: manajemen berbasis sekolah, siswa, pendidik, kurikulum Abstract This research aims at describing the implementation of the school-based management in SD Negeri Tambakrejo. This research was qualitative descriptive research. The subjects were the headmaster and the teachers. Data collection techniques were interview, observation, and documentation. Data analysis technique used Miles and Huberman. The validity used triangulation sources. The result of this research are as follows. 1) Implementation of curriculum management and the learning in developing school curriculum involved the society. In teaching and learning process used PAKEM. The school is responsible for the students result in their learning by using midterm test, and school report. 2) Implementation of teachers management in provisioning employee for the civil servant is determined by the local government. The division of the teachers tasks is determined by the teachers meeting. 3) Implementation of the students management in the admission of new students based on the age provision. The school provided services in developing students talent extracurricular program. Keywords: school-based management, student, teacher, curriculum PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia serta kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan suatu kekuatan dinamis dalam kehidupan individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, jiwa, moral maupun sosialnya. Dengan kata lain pendidikan merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi kemampuan, kepribadian dan, kehidupan individu dalam pertemuan dan pergaulanya dengan sesama (Dwi Siswoyo, dkk, 2008: 17). Pendidikan di Indonesia terdapat beberapa jenjang, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Namun pendidikan yang paling penting keberadaannya adalah pendidikan dasar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Collier, dkk. (Ibrahim Bafadal, 2003: 9) bahwa sebagai satu bentuk satuan pendidikan dasar, sekolah dasar merupakan satuan pendidikan yang paling penting keberadaannya. Hal itu karena pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar dari pendidikan yang selanjutnya, sehingga kualitas atau mutu pendidikan di sekolah dasar perlu ditingkatkan. Salah satu komponen yang menentukan mutu pendidikan adalah manajemen pendidikan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, upaya
2 yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan mengubah pengelolaan pendidikan yang awalnya pendidikan dikelola pemerintah pusat dengan paradigm sentralistik, kewenangan bergeser kepada pemerintah daerah kota dan kabupaten dengan paradigma desentralistik. Bentuk alternatif sekolah yang ditawarkan oleh pemerintah dalam program desentralisasi di bidang pendidikan adalah model Manajemen Berbasis Sekolah yang sering disingkat menjadi MBS. MBS memberikan otonomi kepada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adanya Manajemen Berbasis Sekolah, diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan relevan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat. Diterapkannya MBS, juga diharapkan permasalahan-permasalahan terkait pendidikan dapat terselesaikan atau diminimalisasi. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar (2013: 2) juga menyatakan bahwa Berdasarkan monitoring dan evaluasi tentang implementasi MBS di SD, maka dapat dinyatakan bahwa SD di Indonesia bervariasi dalam implementasi MBS baik kuantitas maupun kualitasnya, serta terdapat berbagai masalah dan kendala implementasi MBS. Serangkaian penjabaran di atas, menarik minat peneliti untuk melakukan observasi terhadap implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Peneliti melakukan penelitian pendahuluan di SD Negeri Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen pada tanggal 17 Oktober hingga 1 November Implementasi Manajemen Berbasis... (Isti Lusiani) tahun Saat peneliti melakukan penelitian pendahuluan di SD Negeri Tambakrejo, SD Negeri Tambakrejo menerepakan MBS sejak tahun 2007/2008. SD Negeri Tambakrejo menjadi SD inti di gugus Dewi Sartika yang terakreditas A. Namun, SD maupun MI yang menjadi anggota gugus Dewi Sartika belum menerapkan MBS sebaik SD Negeri Tambakrejo. Hal ini dapat dibuktikan pernah menjadi pusat kegiatan Public Hearing DPRD Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam pelaksanaan Program Rintisan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada tahun 2007 SD Negeri Tambakrejo termasuk sekolah yang sudah mendapatkan kepercayaan masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya, terbukti banyak anak didik yang berasal dari lingkungan sekitar maupun dari berbagai daerah lainya, sedangakan sekolah-sekolah lain yang dalam anggota gugus Dewi Sartika belum mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Mulyasa (2005: 39) menyatakan bahwa Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengetahui penerapan MBS di SD Negeri Tambakrejo perlu diukur masing-masing komponen manajemen berbasis sekolah sesuai dengan proses dan esensi MBS yaitu otonomi, fleksibilitas, partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Komponenkomponen manajemen berbasis sekolah terdiri atas: (1) manajemen kurikulum dan pembelajaran, (2) manajemen peserta didik, (3) manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, (4) manajemen pembiayaan, (5) manajemen sarana dan prasarana, (6) manajemen hubungan
3 2.324 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke sekolah dengan masyarakat, (7) manajemen juga sebagai informan penelitian. Informan budaya dan lingkungan sekolah, dan (8) penelitian ini adalah warga sekolah yang ada di manajemen layanan khusus. SD Negeri Tambakrejo yang terdiri dari: kepala Selanjutnya peneliti ingin menfokuskan sekolah, guru kelas, guru mata pelajaran penelitian pada 3 komponen MBS yaitu Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data manajemen kurikulum dan pembelajaran, Instrumen dalam penelitian ini adalah manajemen peserta didik, serta manajemen peneliti itu sendiri yang dibantu dengan pendidik dan tenaga kependidikan karena instrument panduan observasi, panduan implementasi pembelajaran yang dikembangkan wawancara, dan lembar catatan lapangan. dalam program MBS ini diharapkan dapat Instrumen tersebut digunakan untuk mengembangkan model pembelajaran yang mengumpulkan data melalui teknik observasi, bersifat variatif, interaktif, dan praktis sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan bagi peserta didik. Model pembelajaran tersebut dikenal dengan Pembelajaran Aktif, Kreatif, wawancara dan dokumentasi. Uji Keabsahan Data Penelitian ini menggunakan triangulasi untuk menguji keabsahan data. Triangulasi dalam Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat penelitian ini adalah triangulasi sumber. PAKEM, sedangkan komponen manajemen sekolah yang terkait dengan PAKEM adalah kurikulum dan pembelajaran, peserta didik, serta Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik pendidik dan tenaga kependidikan. analisis data model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan METODE PENELITIAN penarikan kesimpulan. Metode Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Dalam penelitian Implementasi penelitian kualitatif dan termasuk jenis penelitian Manajemen Berbasis Sekolah di SD Negeri deskriptif. Tambakrejo, komponen manajemen sekolah yang Tempat dan Waktu Penelitian diteliti adalah manajemen kurikulum dan Penelitian ini dilakukan dengan pembelajaran, manajemen peserta didik, serta mengambil lokasi di SD Negeri Tambakrejo, manajemen pendidik dan tenaga kependidikan. Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Selain komponen manajemen sekolah, hal lain Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. yang diteliti adalah factor pendukung dan Penelitian dilaksanakan pada semester penghambat dalam penerapan MBS. ganjil, yaitu mulai 20 Oktober sampai dengan 20 Dalam perencanaan manajemen kurikulum November dan pembelajaran. Kegiatan perencanaan Subjek Penelitian kurikulum terlihat SD Negeri Tambakrejo Subjek dalam penelitin ini dapat dikatakan mempertimbangkan antara lain potensi
4 lingkungan setempat, ketersediaan sarana prasarana, karakter peserta didik, ketersediaan tenaga pendidik dan kependidikan, potensi yang dimiliki daerah setempat juga budaya yang ada dimasyarakat setempat. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurkholis (2003: 45) yang menyatakan bahwa Sekolah bebas memilih strategi metode dalam pembelajaran yang efektif disesuaikan dengan karateristik siswa, karateristik guru dan kondisi nyata sumber daya yang tersedia disekolah. Sekolah juga dibebaskan mengembangkan kurikulum muatan lokal asal tidak keluar dari isi kurikulum yang berlaku secara nasional. Ada dua muatan lokal yang ada di SD Negeri Tambakrejo yaitu muatan lokal bahasa Jawa yang merupakan muatan lokal wajib dari provinsi. Kedua bahasa Inggris yang dikembangkan siswa berdasarkan pendidikan keunggulan global yaitu Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurkholis (2003: 45) yang mengatakan bahwa Sekolah dapat mengembangkan, namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional yang dikembangkan oleh pemerintah pusat. Sekolah juga diberi kebebasan untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal. Dalam pengembangan kurikulum sekolah melibatkan berbagai pihak untuk membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas kurikulum yang disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Di SD Negeri Tambakrejo dalam pengembangan melibatkan berbagai pihak dari Kepala UPTD Kecamatan Buluspesantren, Pengawas TK/SD/SDLB, kepala sekolah, perangkat Desa Implementasi Manajemen Berbasis... (Isti Lusiani) Tambakrejo, komite sekolah, serta dewan guru dan karyawan SD Negeri Tambakrejo. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Rusman, (2009: 4) bahwa Keterlibatan masyarakatpun ikut andil mengambil bagian penting dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Dalam tahap perencanaan pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, yaitu Melaksanakan PAKEM (Pembelajaran aktif, Kreatif, dan meyenangkan). Dalam tahap Pengawasan dilakukan untuk mengukur keberhasilan kegiatan pembelajaran. Cara guru menilai keberhasilan siswa dalam belajar adalah melalui penilaian pembelajaran dilaksanakan mencakup penilaian hasil dan proses belajar. Penilaian hasil belajar dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran berupa ulangan atau tes formatif serta produk, selain itu, guru juga menggunakan penilaian portofolio. Sedangkan penilaian proses dilaksanakan saat pembelajaran terkait keaktifan, kerja sama, kreativitas, dsb. Untuk memantau perkembangan hasil belajar siswa dengan mengacu pada buku daftar nilai. Bagi siswa belum mencapi KKM guru memberi perhatian lebih dengan selalu menayakan kesulitan yang dihadapi, materi apa yang belum dipahami. Dan membantu siswa untuk mengatasi kesulitan belajar. Selain itu guru juga mengkomunikasikan dengan orang tua agar memantau belajar anak di rumah dan mentindak
5 2.326 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke lanjut dari penilaian di SD Negeri Tamabakrejo ada remedial dan pengayaan. Remedial diberikan guru. Bila sekolah membutuhkan, maka pendaftar tersebut diterima. kepada kelompok siswa yang belum mencapai Pengorganisasian pendidik dilakukan KKM, sedangkan progaram pengayaan diberikan bagi kelompok cepat belajar/pintar. Sekolah memberikan pertanggungjawaban hasil belajar peserta didik kepada orang tua melalui nilai ulangan tengah semester (UTS) baik semester dengan pembagian tugas guru di sekolah. Pembagian tugas guru di SD Negeri Tambakrejo ditentukan melalui rapat dewan guru hal ini sesuai dengan pendapat B. Suryosubroto, (2007: 34) Dalam surat keputusan pengangkatan guru satu maupun dua melalui selebaran sudah disebutkan sekaligus tempat bertugasnya, pemberitahuan buat orang tua agar ditanda yakni di suatu sekolah tertentu. Selanjutnya tangani dan dikembalikan lagi ke sekolah. Orang tua akan datang langsung ke sekolah untuk penempatannya sebagai guru kelas atau guru bidang studi ditentukan oleh kepala sekolah mengambail hasil belajar siswa dengan melalui musyawarah (rapat dewan guru). mengambil raport semester satu dan mengambil raport kenaikan kelas. Proses manajemen pendidik dan tenaga Pemberian penghargaan secara khusus memang sekolah belum memberikan penghargaan seacra materil maupun tertulis untuk guru kependidikan terdiri atas perencanaan, berprestasi tetapi secara moril sekolah pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Dalam tahap perencanaan tenaga kependidikan mendukung dan mengapresiasi prestasi guru. Hal Ini sesuai dengan pendapat Nurkholis ( 2003: 44) pengadaan tenaga pendidik di SD Negeri Bahwa Penghargaan ( Reward) hal penting yang Tambakrejo adalah pengadaan pegawai untuk harus didesentralisasikan. Penghargaan bisa guru PNS sudah ditentukan oleh pemerintah daerah berdasarkan laporan dari pihak sekolah tentang keadaan guru. Hal ini sesuai dengan berupa fisik ataupun nonfisik yang semuanya didasarkan atas prestasi kerja. Dalam tahap pengawasan kepala sekolah pendapat Nurkholis (2003: 46) bahwa melakukan supervise kelas biasanya supervise pengelolaan ketenagaan mulai dari analisis kelas dilakukan secara teratur dan kontinyu setiap kebutuhan perencanaan, rekrutmen, awal dan akhir semester. Semester satu pada pengembangan, penghargaan dan sanksi, bulan Agustus, Minggu pertama dan bulan hubungan kerja hingga evaluasi kinerja tenaga November Minggu ke empat. Semester 2 pada kerja sekolah dapat dilakukan oleh sekolah bulan Februari, Minggu pertama dan bulan Mei kecuali guru pegawai negeri yang sampai saat ini Minggu keempat. Hal ini sesuai dengan pendapat masih ditangani oleh birokrasi diatasnya. Sahertian (2000: 17) yang mengemukakan Sedangkan untuk guru wiyata bakti, bahwa Supervisi sebagai usaha menstimulasi, perekrutannya dengan cara mendaftar ke sekolah, mengkoordinasi, dan membimbing secara meminta izin kepada kepala sekolah. Kepala sekolah kemudian mendiskusikan dengan gurukontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif agar
6 lebih mengenai dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Manajemen peserta didik meliputi kegiata perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pencatatan/pelaporan di SD Negeri Tambakrejo sudah berjalan dengan baik. Dalam kegiatan perencanaan sekolah melalui penerimaan siswa baru di SD Negeri Tambakrejo memberikan kesempatan kepada siapapun untuk menjadi siswa SD Negeri Tambakrejo tanpa adanya seleksi. Penerimaan siswa baru didasarkan pada ketentuan umur, sekurang- kurangnya umur 6 tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan B. Suryosubroto, (2007: 22-23) bahwa untuk masuk sekolah dasar yang pokok syaratnya umur yang dipakai dan pada dasarnya tidak ada penolakan dalam hal penerimaan siswa, serta kedudukan, jabatan atau penghasilan orang tua/wali tidak boleh dijadikan dasar dalam mengadakan seleksi. Masa orientasi siswa baru di SDN Tambakrejo dilaksanakan selama tiga hari. Dalam masa orientasi siswa baru diperkenalkan warga sekolah Siswa juga dikenalkan lingkungan sekitar. Letak ruang yang ada disekolah juga kegunaanya mulai dari ruang guru, kantin, perpustakaan serta semau ruangan yang ada disekolah ini. Serta aturan-aturan sekolah dan kebiasaanya sekolah seperti setiap Senin upacara dan hari Sabtu senam bersama semua warga sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2013: 137), Masa orientasi siswa yang memungkinkan peserta didik memahami lingkungan seperti sekolah yang baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru ini. Implementasi Manajemen Berbasis... (Isti Lusiani) Kegiatan pelaksanaan dalam manajemen peserta didik diwujudkan dalam kegiatan pelayanan. Pelayanan kepada peserta didik dengan memperhatikan bakat/kemampuan, minat dan kebutuhan khusus peserta didik. Dalam mengembangkan bakat peserta didik diberikan sebuah wadah yaitu sekolah menfasilitasi dengan membuat program ekstrakurikuler yang telah dibuat oleh pihak sekolah. Hal ini sesuai yang diungkapkan Muhaimin,dkk (2008: 66) bahwa Pengembangan diri dalam dunia pendidikan sebagai kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bahan integral dari kurikulum sekolah, sebagai bentuk upaya pembentukan watak kepribadian peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan konseling serta melalui ekstrakurikuler. Sekolah membuat program ekstrakurikuler siswa diberi kebebasan untuk memilih ekstrakurikuler yang diminati dan sesuai bakatnya. Jenis ekstrakurikuler seperti drumband, olahraga, rebana, pramuka dan sebagainya. Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan MBS di SD Negeri Tambakrejo dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen kurikulum dan pembelajaran, manajemen peserta didik, dan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam pelaksanaan proses manajemen ada faktor pendukung yaitu fasilitas sekolah cukup memadai untuk menunjung kegiataan pembelajaran, sedangkan factor penghambatnya yaitu kurangnya waktu dalam kegiatan pembelajaran karena sering terpakai acara-acara sekolah. Sekolah mengatasi hambatan ini dengan cara menambah jam pelajaran setelah pulang
7 2.328 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke sekolah. Dalam pelaksanaan proses manajemen ada faktor pendukung yaitu guru lengkap tidak ada guru yang merangkap lebih dari satu kelas kecuali guru mata pelajaran. Faktor penghambatanya yaitu sekolah belum memiliki tenaga administrasi. Sekolah mengatasi hambatan ini dengan cara membagi tugas kepada guru-guru untuk mengelola adminitrasi sekolah. Dalam pelaksanaan proses manajemen ada faktor pendukungnya yaitu ada siswa yang nakal dan melanggar tata tertib sekolah. Sekolah mengatasi hambatan ini dengan memberi teguran maupun sanksi yang bersifat mendidik kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut. Pelaksanaan manajemen kurikulum dan pembelajaran dalam mengembangkan kurikulum sekolah melibatkan masyarakat dan mempertimbangkan karakter peserta didik serta potensi lingkungan setempat. Sekolah dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan). Sekolah memberikan pertanggungjawaban hasil belajar siswa kepada orang tua melalui nilai ulangan harian, UTS, dan raport. Faktor pendukungnya ruang kelas yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Faktor penghambatnya kurangnya waktu dalam kegiatan pembelajaran karena sering terpakai acara-acara sekolah. Pelaksanaan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan dalam pengadaan pegawai untuk PNS sudah ditentukan oleh pemerintah daerah sedangakan untuk guru wiyata bakti melalui musyawarah dewan guru. Pembagian tugas guru ditentuakan melalui rapat dewan guru. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas secara teratur. faktor pendukungnya sekolah memiliki guru yang lengkap. Faktor penghambatanya yaitu sekolah belum memiliki tenaga administrasi. Pelaksanaan manajemen peserta didik dalam penerimaan siswa baru sekolah memberikan kesempatan pada siapapun dan didasarkan pada ketentuan umur. Masa orientasi siswa dilaksanakan selama tiga hari. Sekolah memberikan pelayanann dalam mengembangkan bakat melalui program ekstrakurikuler. Sekolah juga melakukan pencatatan dan laporan mengenai kondisi peserta didik. Faktor pendukungnya antusias siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Faktor penghambatnya ada sebagian siswa yang nakal dan melanggar tata tertib sekolah. Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti memberikan saran untuk kepala sekolah sebaiknya meningkatkan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah dan mempunyai sumber daya manusia yang berkompeten dan memiliki loyalitas kerja yang tinggi. Untuk guru sebaiknya meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan pendekatan PAKEM, sesuai dengan Misi SD Negeri Tambakrejo yaitu Melaksanakan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Sementara untuk Sekolah lain yang belum optimal dalam menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebaiknya
8 mencontoh SD Negeri Tambakrejo dalam penerapan MBS sebagai upaya meningkatkan kemandirian dan mutu sekolah. Implementasi Manajemen Berbasis... (Isti Lusiani) DAFTAR PUSTAKA B. Suryosubroto. (2007). Manajemen Sekolah Dasar (Buku Pegangan Kuliah). Yogyakarta: Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Depdiknas.(2006 ). Undang- Undang SISDIKNAS (UU RI Tahun 2003). Jakarta: Sinar Grafika Dwi Siswoyo, dkk. (2008). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. E. Mulyasa. (2005). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet 30 Ed Rev. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Muhaimin, dkk. (2008). Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Press Nurkolis. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia Rusman.( 2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal. Di Indonesia, pendidikan merupakan kebutuhan setiap warga negara agar memperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI
Pelaksanaan Layanan Bimbingan (Deddy Setyo Nugroho) 3.005 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI TUTORING SERVICES IN THE FOURTH GRADE SDN 1 SUKORINI Oleh: Deddy
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat
Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PEMBERDAYAAN GURU PADA SMP NEGERI 6 KOTA BANDA ACEH
ISSN 2302-0156 9 Pages pp. 58-66 IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PEMBERDAYAAN GURU PADA SMP NEGERI 6 KOTA BANDA ACEH Arslan 1, Murniati AR 2, Djailani 3 1) Magister Administrasi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 2015/2016 Siti Rokhmah 1, Wahyudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, seperti misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan
Lebih terperinciPERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN
2.036 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 21 Tahun ke-5 2016 PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN THE PARTICIPATION OF SCHOOL COMMITTE TO IMPROVE
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan berhubungan dengan proses penyelenggaraan pendidikan, sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB VII STANDAR PENGELOLAAN
BAB VII STANDAR PENGELOLAAN Bagian Kesatu Tata Kelola Pasal 34 Pengelolaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I
BAB I BAB I 1 A Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan perwujudan dari tekad melakukan reformasi pendidikan untuk menjawab tuntutan
Lebih terperinciRusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 NAMBAHREJO Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
Lebih terperinciIDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA
IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET
PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Masrukhin 1, Triyono 2,
Lebih terperinciKTSP DAN IMPLEMENTASINYA
KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN
Lebih terperinciLIBRARY MANAGEMENT AT SD N 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
748 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-6 2017 PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG LIBRARY MANAGEMENT AT SD N 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017
IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017
ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1
PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.
Lebih terperinciKeywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension
PENGGUNAAN STRATEGI DIRECTED-READING-THINKING- ACTIVITY (DRTA) DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS V SDN 5 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Nenik Lestari
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU
1.362 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU IMPLEMENTATION OF MATHEMATICS REMEDIAL TEACHING
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE
PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE MELALUI MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS II SD NEGERI 2 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Novi Nirmala Ismayayanti 1,
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,
Lebih terperinciSTRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO
1 STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD Ahmad Fauzan 1, Tri Saptuti Susiani 2, Suripto 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen, Jl. Kepodang
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO
Pendidikan Nilai Nasionalisme... (Sarah Atikah Tsamarah) 2.773 PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO EDUCATION OF NATIONALISM VALUE IN SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Oleh: Sarah
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Erin Megasusilowati 1, Triyono 2, Warsiti 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP
Lebih terperinciPEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV
Pemanfaatan Lingkungan Alam... (Fidaresta Taileleu) 487 PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV THE USE OF THE NATURAL ENVIRONMENT AS LEARNING RESOURCE FOR SCIENCE
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA
174 Jurnal Pendidikan Guru Sekolaah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF AUTHENTIC ASSESSMENT IN SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Sekolah Manajemen pendidikan di tingkat sekolah merupakan suatu sistem yang setiap komponen didalamnya mempunyai kewenangan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk
Lebih terperinciPEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA
1 PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
IMPLEMENTASI PENILAIAN PROYEK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kita saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Mengingat dalam konteks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tema penting dalam penyelenggaraaan pendidikan di negara kita saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Mengingat dalam konteks bangsa Indonesia,
Lebih terperinciMelaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan
Lebih terperinciKeywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics
PENERAPAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR) DENGAN MEDIA MANIPULATIF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 4 TAMANWINANGUN Devi Sundari 1, Triyono 2, Kartika Chrysti
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)
Lebih terperinciKata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1
Penerapan Pendekatan Saintifik...(Mega Selvira Paut) 511 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV DI SD PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH TO STUDENTS GRADE IV
Lebih terperinciArtikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR Gatot Prayitno 1, Suripto 2, Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
1 2 PENDAHULUAN Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem pendidikan nasional adalah kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang ada dalam masyarakat. kurikulum harus bisa
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. Letak Kurikulum Tingkat Satuan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI
1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2) Dosen PGSD FKIP UNS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Nunung Dwi Handayani 1), Retno Winarni 2), Sadiman
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW)
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Oleh : Novi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013
PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013 Isrina Sri Mulyati 1, H. Setyo Budi 2, Imam Suyanto 3 PGSD
Lebih terperinciPenerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber. Pada kenyataannya, pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu
Lebih terperinciINOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21
ANALISIS PENGGUNAAN BUKU AJAR TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DISEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN LANGSA BARAT Fadhil Sidiq, Lailatusysyukriyah Universitas Samudra fadhil.sidiq@unsam.ac.id Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian SDN Se Kecamatan Bokan Kepulauan merupakan salah satu lembaga atau pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak
Lebih terperinciPERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciKeywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI RELIEF KELAS IV SD NEGERI 2 SIDOMORO TAHUN AJARAN 2015/2016 Devi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciTINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Pendidikan Biologi Diajukan Oleh : Nopiana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE
PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMORO TAHUN AJARAN 2015/2016 Beti Dwi Khalimatun 1, Kartika Chrysti Suryandari
Lebih terperinciKINERJA GURU DITINJAU DARI ASPEK PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMAN 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH
KINERJA GURU DITINJAU DARI ASPEK PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMAN 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH Oleh: ADE IRMAYUNI SYAH 08 / 05688 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG I No. 93 KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Puji Asmiyati 1), Suhartono 2), Suripto 3) FKIP, PGSD Universitas
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL ARTIKEL JURNAL
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1
Peningkatan Hasil Belajar... (Lilik Endang Dewani) 1.353 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1 IMPROVING MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS (Jurnal Skripsi) Oleh Sari Puspa Dewi Dr. H. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina H., M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT
PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT Muhajirin Azis¹), Hasan Mahfud²), M. Ismail Sriyanto³) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ARIAS
PENERAPAN MODEL ARIAS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GRUJUGAN TAHUN AJARAN 2015/ 2016 Linta Hidayatulloh Al Fadlun
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi karakteristik dan keunikan
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
1 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT Lia Angela Rosalia, Yulianti, Hadiyah PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL
Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas
Lebih terperinciPENDIDIKAN MANAJEMEN OUT PUT MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH. Oleh, Fauziah Zainuddin,S.Ag.,M.Ag.
PENDIDIKAN MANAJEMEN OUT PUT MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH Oleh, Fauziah Zainuddin,S.Ag.,M.Ag. Abstrak : Manajemen output merupakan hasil dari proses pendidikan, maka implementasi dari teori-teori itu perlu
Lebih terperinciIMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN
IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciPERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: Alfi Hidayatur Ramadhlani Dra Sri Hartini, M.Pd ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciDiajukan oleh: ALFIAN CHANDRA PUSPITA A
IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD
PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD Winarsih 1, Triyono 2, M. Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3
Lebih terperinciPENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR
PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Risa Listyaningrum, Sri Estu Winahyu, Muchtar Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 E-mail: risalistyaningrum19@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Oleh: Hamid Abstrak: Sejak tahun 1998 sampai sekarang, era reformasi telah membawa perubahan mendasar dalam berbagai segi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 berdampak ke hampir seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu dampak dari adanya reformasi adalah perubahan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN 2016/2017 Khusnul Khotimah
Lebih terperinci386 Penggunaan Pendekatan Scientific
PENGGUNAAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Lynuwih Ayutamas 1, Ngatman 2, Imam Suyanto
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN
BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciPENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)
PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
1 BAB I STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI TLOGOHARUM 01 DAN SEKOLAH DASAR NEGERI TRANGKILAN KECAMATAN WEDARI JAKSA KABUPATEN PATI A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan
Lebih terperinciISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN)
ISSN: 2088-687X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN) Nur Wasito a a Dosen Program Studi Manajemen Informatika, AMIK
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 Kelas VIII di SMP Negeri 3 Colomadu Kabupaten Karanganyar
Lebih terperinciPERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA
PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Lebih terperinciKALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI PADA SISWA KELAS IV SDN KETIWIJAYAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Septina Cipta Putri 1, Imam
Lebih terperinciAndrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2
Meningkatkan Pengenalan Konsep Penjumlahan dan Pengurangan 1-5 Melalui Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Pada Kelompok A PAUD Permata Bunda Tahun Ajaran 2014/2015 Andrefi Purjiningrum 1, Siti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan peningkatan kualitas
Lebih terperinciTESIS SAKAT S.A. NIM
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SDN SALERO 1 KOTA TERNATE MALUKU UTARA TESIS SAKAT S.A. NIM. 10712251016
Lebih terperinciKOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA Intan Hastiningrum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu e-mail : intan_hasti@yahoo.co.id Abstract: The purpose of this
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA
PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG (Jurnal) Oleh NADIA APRINA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 LEARNING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai negara di dunia tidak pernah surut melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan bahwa sistem penjaminan dan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH PADA SISWA KELAS V SD N 1 PANDANSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Daryati 1, Muhammad Chamdani
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB DI SD NEGERI 1 BANTUL
3.174 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 33 Tahun ke-5 2016 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB DI SD NEGERI 1 BANTUL THE IMPLEMENTATION OF DISCIPLINE AND RESPOSIBILITY
Lebih terperinciSamsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur
125 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE ALTERNATIF KOOPERATIF SKRIP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SDN 025 DUMAI TIMUR samsuar025@yahoo.co.id SDN 001 Bintan Kecamatan
Lebih terperinciKata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika
PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN TAHUN
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
UPAYA GURU DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN SISWA DI SMA NEGERI 1 PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP Ince Deriansyah Syam Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
Lebih terperinci