Oktoria S.Pd, M.T

Transkripsi

1 Proses Perancangan Grafis Desain Grafis Oktoria S.Pd, M.T Lisensi Dokumen Copyright 2009 elearning- ft.unp.ac.id Seluruh dokumen di e-learning FT UNP Padang dapat digunakan secara bebas oleh mahasiswa peserta e-learning untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis naskah dan admin e-learning FT UNP Padang. I. Pendahuluan Desain grafis merupakan perkerjaan yang menghasilkan beragam karya visual yang disusun oleh penggabungan sejumlah elemen rupa (gambar, teks, garis, ruang, dan warna) untuk menyampaikan sejumlah pesan. Agar pesan dalam karya visual yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan, maka perlu dilakukan perancangan grafis. Kompetensi: 1. Mampu menjelaskan proses perancangan desain grafis 2. Mampu menggunakan selection tool 3. Dapat melakukan perubahan background pada sebuah gambar 4. Mampu menggunakan mode quick mask 1

2 II. Pembelajaran Uraian Materi Proses Perancangan Grafis Produk suatu perusahaan memerlukan sarana promosi, agar produk tersebut dikenal oleh masyarakat. Promosi yang dilakukan melalui berbagai media, seperti koran, majalah, atau media elektronika seperti televisi dan radio. Untuk promosi tersebut diperlukan perencanaan/ perancangan yang matang agar pesan dapat sampai dan dipahami masyarakat. Inilah yang menjadi tantangan dalam pekerjaan desain grafis. Jadi desain grafis adalah mengkomunikasikan pemikiran melalui penggabungan elemen rupa (gambar, teks, garis, ruang dan warna) secara kreatif untuk menghasilkan karya visual yang mengandung pesan. Secara umum proses perancangan grafis mulai dari konsep adalah sebagai berikut: Konsep Media Idea Data Visualisasi Produksi Tujuan umum & khusus Segmen yang dituju Studi kelayakan Pemilihan media dan mengenal ciri khusus media Menentukan ide apa yang cocok dikembangkan untuk mencapai tujuan Pengumpulan data secara manual atau digital. Data dapat berupa gambar, teks, suara, movie, dll Dengan teknik manual dan digital menggunakan software pengolah image, seprti photoshop, corel draw, 3dstudio max Untuk penerapan sebenarnya pada media yang ditentukan sebelumnya. Bisa juga untuk dipublikasikan secarta massal Diagram tersebut bisa diaplikasikan untuk bidang perancangan visual yang lain seperti: Arsitektur, Tekstil, Fashion, Produk, Multimedia, dll. Secara lebih detail, dijelaskan sebagai berikut: 1. Konsep Adalah hasil kerja berupa pemikiranyang menentukan tujuan, kelayakan dan segment / audience yang dituju. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis, antra lain: ekonomi, politik, hukum, budaya dll yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual. Contoh kasus: Seorang calon legislatif (caleg) A ingin membuat spanduk. Adanya pemahaman latar belakang dan visi dari caleg tersebut, desainer grafis dapat menampilkan kesan: akrab dengan rakyat kecil, religius, penuh pengabdian, berjiwa pemimpin, dll. 2. Media Untuk mencapai kriteria ke sasaran / segment yang dituju, diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang dll. Contoh kasus: spanduk caleg A telah terkonsep dengan baik, maka perlu ditentukan media lain yang cocok untuk mempromosikan keunggulan, visi dan tujuan caleg tersebut. Karena keakrabannya dengan rakyat kecil, maka media yang lebih tepat 2

3 adalah radio dari pada surat kabar, karena rakyat kecil kurang suka membaca dan lebih senang mendengar. 3. Ide / gagasan Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, literatur, wawasan yang luas, diskusi, wawancara dll agar desain bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapat ide, diperlukan suatu ke gila an, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan / membuat suatu hal yang konflik / paradoks. Contoh: iklan salah satu operator seluler yang menampilkan perkawinan orang dengan monyet. Jadi geli kan bila melihat iklan tersebut. 4. Persiapan data Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data infomatif atau data estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estetis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital / file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti Scanner, Kamera digital akan sangat membantu. Tugas desainer grafis adalah menggabungkan data infomatif dan data estetis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangan sampai estetika mengorbankan pesan /informasi. 5. Visualisasi Adanya pemahaman yang baik tentang komponen desain dan prinsip desain dapat dapat menjadikan karya visual yang dibuat menjadi lebih menarik. Komponen dan prinsip desain akan dibahas pada modul berikutnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah: Pemilihan warna Setelah data diperoleh sesuai dengan skala prioritas, langkah selanjutnya menentukan warna yang akan digunakan pada karya visual yang dibuat. Pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep analisa dan strategi yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga pekerjaan akan menjadi lebih mudah dan terarah. Jika warna belum dapat ditentukan saat awal perancangan, maka berikut ini bisa jadi solusi: Segment usia yang dituju: bila usia ABG, pemakaian warna cerah akan cocok. Jika usia lanjut, warna hitam putih atau grayscale dapat menjadi pilihan. 3

4 Terlebih dahulu tentukan warna background, apakah berwarna gelap, terang atau sedang, setelah itu dapat ditentukan warna apa yang cocok dengan warna background. Ambil warna yang paling dominan dari warna data. Jika data gambar lebih dominan warna alam(hijau dan coklat), maka warna tersebut dapat digunakan secara dominan dalam karya visual yang dihasilkan. Layout Layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis (teks dan grafis) menjadi media komunikasi yang efektif. Setelah data dan warna dapat ditentukan, maka perlu dilakukan layout terhadap karya visual yang akan dihasilkan. Ada beberapa kaidah dalam melakukan layout: proporsi, keseimbangan, irama, kesatuan, fokus dan kontras. Semua kaidah tersebut telah harus dipenuhi dalam karya visual yang dihasilkan. Lebih mudah fokus pada salah satu kaidah, dan kompromi dengan kaidah lainnya. Finishing Informasi dan data estetis telah tersusun rapi, namun tetap masih kurang wah atau kurang megah. Sama seperti bangunan, meskipun denahnya yang sesuai rencana, bentuknya unik tapi jika tidak ada keramik, batu alam, tanaman, teralis atau pagar, maka bangunan tersebut belum selesai / belum difinishing. Begitu pula desain grafis, agar tampilan megah dan mewah, perlu penambahan detail berupa tekstur, efek, cahaya dan bentuk-bentuk yang harmonis. Dalam hal efek software yang baik digunakan adalah adobe Photoshop dan Adobe After Effects bahkan 3DStudio Max. Efek untuk teks, efek pada gambar akan dibahas pada modul berikutnya. 6. Produksi Setelah selesai desain, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing (print preview sebelum cetak mesin). Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan, makadesain siap diperbanyak. Proses ini bukan merupakan ukuran baku, kadang ada yang mulai dari layout, data diatur belakangan. Tetapi biasanya konsep selalu dipikirkan pertama kali. 4

5 Latihan Mengganti Isi dari Seleksi Adakalanya kita ingin memodifikasi sebuah foto agar tampak lebih menarik dengan memasukkan background sesuai dengan yang kita inginkan. Langkah-langkah yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut : 1. Pilihlah dua buah gambar yang akan di jadikan seleksi, dengan cara pilih File > Open Gambar 1 Gambar 2 2. Mulailah menyeleksi Gambar 1 pada area yang inginkan dengan menggunakan seleksi Magnetic Lasso Tool 3. Kemudian tekan tombol Del pada keyboard untuk menghilangkan area yang telah diseleksi. 5

6 4. Pilih gambar 2 untuk menempatkan gambar background pada gambar 1. Gunakan seleksi Rectangular Marquee Tool untuk memilih area background tersebut. 5. Drag background pada Gambar 2 ke gambar Untuk menampilkan background tersebut berada pada belakang gambar Drag layer 2 keatas layer Maka dari hasil tersebut kita akan mendapatkan gambar yang lebih menarik dar sebelumnya. Selamat mencoba. 6

7 Memisahkan foto dengann Quick Mask Salah satu tool yang sering digunakan dalam proses editing pada Adobe Photoshop adalah Mode quick mask. Mode quick mask memungkinkan kita menggunakan seluruh perangkat pada Photoshop untuk menyunting bingkai pemilihan. Di sini kita akan memisahkan gambar dari latar belakangnya, untuk dipindahkan pada objek lain. LANGKAH - LANGKAHNYA : 1. Ambil gambar yang ingin kita pindahkan. File > Open...: Contoh: Disini penulis menggunakann gambar di bawah ini, anda bisa menggunakan gambar lain, yang terpenting adalah mengikuti petunjuk dan tekniknya 2. Tentukan titik awal yang baik, pada mode quick mask kita dapati bahwa bagian yang tidak dipilih akan terbungkus lapisan berwarnaa merah, istilahnya RUBYLITH. Pada gambar di atas kita akan memisahkan gambar dua manusia yang sedang berjabat tangan. Pilih Select > Color Range...., klik warna terang pada baju, tentukann nilai fuziness 124 Masuki mode quick mask //elearning-ft.unp.ac.id/ 7

8 Klik mode quick mask padaa icon yang ditunjuk panah gambar di atas 3. Pilih Paint brush, merupakan tool yang paling dasar untuk penyuntingan quick mask. Untuk mengaktifkannya tekan B. 4. Atur warna latar depan dan belakang (Background dan Foreground), tekan D untuk menampilkan warna latar depan dan belakang secara default, yakni hitam dan putih. Untuk menukar warna kita tinggal tekan X aja. Lalu sapu gambar. Ingat daerah yang akan dipilih, kita sapu dengan warna latar depan putih. Untuk menambahkan rubylith, kita sapu dengan warna latar depan hitam. kita bebas menggunakan tool pemilihan (Selection Tool) untuk melindungi daerah tertentu, misalnyaa menggunakan lasso tool atau yang lainnya. Atur pula kehalusan brush pada baris pilihan yang letaknya di bawah baris menu, Lalu Brush Gambar yang diinginkan //elearning-ft.unp.ac.id/ 8

9 5. Hasilnyaa gambar manusia yang berjabat tangann di atas tidak lagi berwarna daerah Jika kita sudah mendapatkan mask yang dinginkan, tekan Q untuk beralih ke mode standar, keluar dari quick mask. 6. Geser gambar yang sudah dipilih tadi dengan menggunakan tool move ke dalam gambar yang akan dijadikan latar belakang baru. Misal: Gambar Pantai... //elearning-ft.unp.ac.id/ 9

10 III. Evaluasi Lakukan perubahan background pada foto yang saudara inginkan IV. Penutup V. Daftar Pustaka Biografi Penulis Penulis modul ini adalah staf pengajar Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Menyelesaikan S1 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang tahun 2005, dan S2 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan konsentrasi Sistem Komputer Informatika (SKI) tahun