DIALOG NASIONAL: UPAYA PENCAPAIAN MDG DI INDONESIA Jakarta, 5 Agustus 2004

Transkripsi

1 SAMBUTAN MENTERI NEGARA PPN/KEPALA BAPPENAS PADA DIALOG NASIONAL: UPAYA PENCAPAIAN MDG DI INDONESIA Jakarta, 5 Agustus 2004 Yang saya hormati, Bapak Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Yang saya hormati, Ibu Erna Witoelar, selaku Duta Besar Khusus PBB untuk MDG di Asia Pasifik, serta Bapak/ Ibu, dan hadirin sekalian yang berbahagia, Pertama, saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu di Bappenas pada hari ini dalam acara Dialog tentang Upaya Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia. Acara dialog ini merupakan kelanjutan dari acara peluncuran Laporan MDG Indonesia pertama yang dilaksanakan di Bappenas pada tanggal 17 Mei 2004 yang lalu. Laporan MDG tersebut diharapkan dapat menjadi informasi dasar bagi upaya pencapaian sasaran-sasarannya. Namun, yang paling penting lagi adalah bagaimana membangun kerjasama dengan semua pihak agar upaya pencapaian MDG dapat menjadi perhatian bersama. Hal ini sangat penting mengingat bahwa 1

2 untuk mencapai tujuan MDG tidak mungkin dapat dilakukan tanpa adanya partisipasi aktif dari semua pihak seperti pihak swasta, universitas, LSM, serta pihak-pihak lainnya. Sangat banyak tantangan yang harus kita hadapi pada saat ini. Laporan Indonesia Human Resource Development (HDR) 2004 yang baru saja diluncurkan dua minggu yang lalu memperlihatkan bahwa ratarata Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia adalah 66, dengan disparitas antar daerah yang tinggi terentang antara 76 di Jakarta Timur hingga 47 di Kabupaten Jayawijaya di Papua. Sementara itu angka kemiskinan masih 37,3 juta jiwa pada tahun Belum lagi apabila kita melihat bahwa masalah pencemaran lingkungan pada saat ini masih begitu mengkhawatirkan dan belum mendapatkan penanganan yang seksama. Perbaikan kualitas sumber daya manusia membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Dari laporan HDR 2004, diperkirakan perlu adanya tambahan alokasi dana sekitar 3 persen dari PDB atau sekitar Rp 55 trilyun dari kondisi yang ada sekarang ini, yang baru berkisar di angka 3 persen PDB. Atau dengan kata lain, total dana yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 133,7 triyun (5,8 persen dari PDB), suatu jumlah yang sangat besar ditengah-tengah kondisi Indonesia yang belum sepenuhnya pulih dari keterpurukan ekonomi. Para hadirin yang saya hormati, MDG memberi perhatian pada pembangunan yang berbasis pada pemenuhan hak-hak dasar manusia. Laporan MDG Indonesia yang pertama serta laporan HDR Indonesia dapat memberikan gambaran bahwa pencapaian MDG di Indonesia merupakan hal yang cukup sulit 2

3 dilakukan tanpa adanya partisipasi aktif dari semua pihak. Sinergi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat harus ditingkatkan. Untuk itu pada hari ini Bappenas bekerjasama dengan Duta Besar Khusus PBB untuk MDG di Wilayah Asia Pasifik, berinisiatif menyelenggarakan acara dialog pada hari ini. Pada acara dialog ini kita akan bersama-sama mendiskusikan mengenai pengarus-utamaan MDG dalam proses perencanaan dan penyusunan anggaran pembangunan nasional, serta membahas bagaimana membangun pola kerja sama antara berbagai pihak dalam upaya pencapaian sasaran MDG baik ditingkat nasional maupun lokal. Pemerintah perlu mendengarkan berbagai pandangan dari pihak lain di luar pemerintah untuk mencapai kesepahaman yang konstruktif dalam rangka membangun sinergi di masa yang akan datang. MDG seperti halnya dengan kesepakatan-kesepakatan global yang lain, bukan merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan, tetapi MDG dapat menjadi alat yang baik untuk menyamakan persepsi pembangunan agar dapat semakin meningkatkan kerja sama global, dengan memperhatikan aspek kesetaraan dan kedaulatan masingmasing negara. Para hadirin yang saya hormati, Dari sisi perencanaan pembangunan nasional, dengan ada atau tidak adanya MDG, Pemerintah Indonesia sudah dengan konsisten memberikan perhatian yang tinggi pada nilai-nilai yang terkandung dalam MDG, seperti dalam hal pendidikan, kesehatan, kesetaraan jender, penanggulangan kemiskinan dan lingkungan hidup, walaupun dari segi jumlah alokasi pendanaan masih jauh dari mencukupi karena 3

4 memang kondisi keuangan negara yang masih sulit. Pemerintah juga sudah mencoba untuk memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat untuk berpartisipasi, memberikan masukan dan sumbang saran dalam proses perencanaan pembangunan nasional melalui proses konsultasi yang panjang di berbagai daerah. Namun demikian, sangat disadari bahwa pencapaian tujuan pembangunan di bidang-bidang tersebut masih cukup sulit dilakukan. Kondisi umum yang masih kita rasakan adalah masih lambatnya proses reformasi, kondisi perekonomian yang belum pulih sepenuhnya, masih rendahnya kesejahteraan rakyat, dan masih adanya potensi disintegrasi bangsa. Membaiknya indikator ekonomi makro belum memberikan jaminan bagi bangkitnya kembali perekonomian nasional seperti saat sebelum krisis. Sektor riil pada saat ini masih stagnan sehingga belum dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran. Semakin menurunnya kualitas infrastruktur sebagai penopang dinamika ekonomi masyarakat karena kurangnya dana operasional dan maintenance semakin membuat ekonomi masyarakat sulit untuk bangkit. Bapak dan Ibu yang saya hormati, Kami sangat mengharapkan forum dialog pada hari ini akan menjadi titik tolak bagi kerja sama antara berbagai pihak terkait dalam mengupayakan tercapainya MDG di Indonesia. Komunikasi antara berbagai pihak terkait semakin penting untuk meningkatkan kerja sama yang sinergis dengan semangat gotong royong untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. 4

5 Pada forum yang baik ini, kita juga sangat bergembira karena Bapak Menko Kesra dapat hadir bersama kita di sini. Untuk itu mohon dengan hormat kiranya Bapak Menko berkenan memberikan kata sambutan pengarahan dan membuka acara diskusi hari ini. Demikian, dan banyak terima kasih atas perhatiannya. Jakarta, 5 Agustus Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie 5