Kemampuan tersebut tidak memerlukan manupulasi simbol, pemecahan - m asalah penerapan aturan. 2 ) Keterampilan intelektual mempresentasikan k onsep la

Transkripsi

1 B AB II K AJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis Pengertian Kemampuan Siswa Menurut Sudjana (2009: 22), adalah - dimiliki setelah ia menerima pengalaman b elajarnya. M enurut Purwanto (2009: 34), merupakan perubahan perilaku akibat. Perubahan ini diupayakan b elajar mengajar mencapai tujuan penan. Hamalik (2001: 30) akan tampak setiap aspek perubahan aspek- a spek sebagai berikut: Pengetahuan, pengertian, kebiasaan, ketrampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, e tis, budi pekerti, sikap. Segkan menurut Suprijono (2009: 5), adalah pola- pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap- sikap,apresiasi. Merujuk pemikiran Gagne (Suprijono, 2009: 5-6), h asil berupa : 1 ) Informasi verbal kapabilitas mengungkapkan pengetahuan bentuk bahasa, baik lisn maupun tulisa. Kemampuan m erespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.

2 Kemampuan tersebut tidak memerlukan manupulasi simbol, pemecahan - m asalah penerapan aturan. 2 ) Keterampilan intelektual mempresentasikan k onsep lambang. Ketrampilan intelektual terdiri mengategorisasi, analitis-sintesis, fakta- konsep mengembangkan prinsip- prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan melakukan a ktifitas kognitif bersifat khas. 3 ) S trategi kognitif kecakapan menyalurkan mengrahkan aktifitas kgnitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan k onsep kaidah memecahkan. 4 ) Keterampilan motorik melakukan serangkaian gerak jasmani urusan koordinasi, sehingga terwujud o tomatisme gerak jas mani. 5 ) Sikap adalah menerima menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek terebut. Sikap berupa menginternalisasi eksternalisasi nilai- nilai. Sikap merupakan menjadikan nilai- nilai p erilaku. sebagai standar Menurut Bloom (Suprijono, 2009: 6-7), mencakup kognitif, afektif, psikomotorik. Domain kognitif a dalah k nowledge ( pengetahuan, ingatan), c omprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), a pplication ( menerapkan), anal y sis

3 ( menguraikan, menentukan hubungan), s ynthesis (mengorganisasikan, m erencanakan, membentuk bangunan baru), e valution (menilai). Domain afektif adalah r eceiving ( sikap menerima), r esponding ( memberikan respon), v aluing ( nilai), o rganization ( organisasi), c haracterization ( karakteristik). Domain psikomotorik meliputi initiatory, pre- routine, d an r outinized. Psikomotorik juga mencakup produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, itelektual. Sementara m enurut Lindgren peman meliputi kecakapan, informasi, p engertian sikap. Yang harus diingat, adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya peman dikategorisasi oleh para pakar penan s ebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris t erpisah, melainkan komprehensif (Suprijono, 2009:7). Howard Kingsley (Sudjana, 2009: 45) membagi tiga macam, : a) kebiasan, b) pengetahuan pengertian, c) sikap cita-c ita. Ketiganya diisi bahan ditetapkan kurikulum sekolah. Segkan Gagne (Sudjana, 2009: 45) mengemukakan lima kategori tipe, yakni : a) v erbal information, b) i ntelektual skill, c) c ogniive strategy, d) a ttitude, e) motor sk ill. Namun demikian, kelimanya secara prinsip adalah s ama tiga aspek dikemukakan Latuheru.

4 Menurut Benyamin S.Bloom, dkk Arifin (2009: 21) dikelompokkan ke tiga domain, kognitif, afektif, d an psikomotor. A dapun rincian domain tersebut adalah sebagai berikut : a. D omain Kognitif. Domain ini memiliki enam : 1 ) Pengetahuan ( k nowledge), mengenali mengetahui a ya konsep, pronsip, fakta istilah tanpa harus m engerti menggunakannya. 2 ) Pemahaman ( c omprehension), memahami mengerti materi pelajaran disampaikan guru memanfaatkannya tanpa haarus menghubungkannya hal- h al lain. 3 ) Penerapan ( a ppllication), menggunakan ide- ide umum, tata cara pun metode, prinsip, teori- t eori situasi baru konkret. 4 ) A nalisis ( a nalisys) menguraikan situasi keadaan tertentu ke unsur- u nsur komponen pembentukannya. 5 ) Sintesis ( s ynthesis), p eserta mengkan se baru cara m enggabungkan berbagai faktor.

5 6 ) Evaluasi ( e valuation) mengevaluasi situasi, keadaan, p ernyataan konsep berdasarkan kriteria tertentu. b. D omain Afektif ( a ffective domain), internalisasi sikap menunjuk ke arah pertumbuhan batinia terjadi bila menjadi sadar nilai diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dirinya membentuk nilai m enentukan tingkah laku. Domain Afektif terdiri atas beberapa k emampuan, : 1 ) Kemauan menerima ( r eceiving), peka terhadap eksistensi fenomena a tau rangasangan tertentu. 2 ) K emauan menanggapi/menjawab ( r esponding), tidak hanya peka fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah s atu cara. 3 ) Menilai ( v aluaing), p eserta menilai objek, fenomena tingkah l aku tertentu secara konsisten. 4 ) Organisasi ( o rganization), yaiitu menyatukan nilai- nilai m emecahkan, membentuk sistem. berbeda,

6 c. Domain Psikomotor ( p sychomotor domain), berkaitan gerakan tubuh bagian- bagiannnya, mulai gerakan sederhana sampai gerakan a. k ompleks. M enurut Munchith (2008:57) ada dua macam jenis : I nstructional effect seorang setelah melaksanakan p eman langsung memahami segala materi dipelajari. b. N urrturant effect seorang tidak langsung memahami y ang dipelajari, setelah kurun waktu tertentu, mereka baru memahami a pa dipelajari. Dari pen di atas disimpulkan bahwa diukur, maka adalah s iswa menguasai memahami materi melalui. H asil diketahui setelah guru melakukan evaluasi m elihat dicapai oleh Pengertian model peman C reative Problem Solving ( CPS) Model c reative problem solving (CPS) adalah model peman melakukan pemusatan peman pemecahan, diikuti penguatan. Ketika dihadapkan pertanyaan, m elakukan memecahkan memilih m engembangkan tanggapannya.

7 7 (2010:6 Alma enurut M - istilah 8), 6 y Discover nquiry, I u ta a Problem olving S h istila dalah a - arti mengandung sesungguhnya istilah logi secara mencari bersifat mengajar metode ejiwa s s, Perbedaan meyakinkan. kesimpulan menuju analitis kritis, Dalam hal sekali. tipis sangat tetapi akan ada memang ketiganya diantara nquiry I i in Tingkat. yakin ketingkat sampai se mencari interpretas analisa, data, dukungan engan d Dalam membuktikan. serta i nquiry I n Segka. alternatif pemecahan tingkat dicari roblem Solving P h masala pemecahannya ialah beratnya titik Jadi tepat. logis, rasional, ecara s g roblem Solvin P k tida kegiatannya ha mengejar ampai s ditekankan lebih tetapi ditemukan kekat perbedaannya nampak Jadi. terpecahkannya kean kegiatannya. ingkat t hanya Tidak 2012:223), Mohamad, & (Uno Pepkin Menurut mem dipikir, tanpa menghafal cara engan d ecahkan sebagai dianggap soal Suatu berpikir. memperluas aya tanpa berpikir keaslian memerlukan soal adalah latihan, soal berbeda Masalah sebelumnya. penyelesaian contoh mengetahu telah latihan, soal ada P menyelesaikannya, cara i diketahui antara hubungan jelas telah karena ada Jika soal. contoh ada telah biasanya ditanyakan, tertarik tetapi menyelesaikannya, cara bagaimana tahu tidak menyele tertantang an d segenap menggunakan Siswa saikannya.

8 hingga mem pemecahannya, strategi memilih pemikiran, & (Uno suyitno penyelesaian menemukan 223). 2012: ohamad, M peman model dapun A problem creative olving s e t CPS), ( h langka diri r - : berikut angkah sebagai l. a h Masala larifikasi K ke penjelasan pemberian meliputi Klarifikasi memahami agar diajukan, pen Pengungkapan diharapkan. apa seperti enyelesaian p a pad pen mengungkapkan dibebaskan ini tahap penyelesaian. macam strategi erbagai b. b n pemiliha valuasi E kelompok setiap ini, pemilihan evaluasi tahap Pada pen endiskusikan m - i strateg en p - y mana trategi s ang menyelesaikan. ocok c. c i mplementas I diambil mana strategi menentukan ini tahap Pada sampai menerapkannya kemudian, menyelesaikan & (Uno Pepkin tersebut, penyelesaian enemukan m menggunakan membiasakan 2012:223).Dengan Mohamad, angkah l - diharapkan, memecahkan kreatif langkah

9 membantu mengatasi kesulitan mempelajari m atematika. Jadi, langkah- langkah peman C reative P roblem Solving (CPS) s ebagai berikut : a. G uru menjelaskan materi secara singkat b. Guru membagi ke kelompok kecil, 4-5 orang (aya kerja sama antara memperbanyak peluang saling b erdialog mengembangkan sosial k eterampilan berpikir). c. Guru memberikan LKS materi diajarkan kemudian guru memberikan kesempatan ke mengerjakan LKS t ersebut prosedur kerja mereka sendiri. d. G uru bertindak sebagai fasilitator baik bagi sehingga m ereka lebih kreatif peman. e. Guru menarik kesimpulan strategi mana cocok m enyelesaikan tersebut. P eman berbasis tipe Creative Problem Solving ( CPS) memiliki keunggulan sebagai beriku t : 1. Siswa dilibatkan kegiatan sehingga pengetahuan d iserapnya baik. 2. D ilatih bekerja sama lain.

10 S elain keuggulannya, peman berbasis tipe Creative P roblem Solving ( CPS) memiliki kelemahan, membutuhkan banyak waktu tatap muka. Membutuhkan persiapan matang oleh seorang guru. Untuk mengatasi hal ini, guru terlebih dahulu menyiapkan segala p erangkat peman, termasuk LKS serta kebutuhan praktikum. 2.2 Hipotesis Tindakan B erdasarkan uraian diatas maka penelitian ini penulis merumuskan hipotesis, Jika guru menggunakan model p eman C reative Problem Solving (CPS) materi piutang mata p elajaran akuntansi maka akan meningkat.