ABSTRAK PRASASTI KINTAMANI E KAJIAN EPIGRAFI
|
|
- Vera Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRAK PRASASTI KINTAMANI E KAJIAN EPIGRAFI Penelitian prasasti di Kintamani telah dilakukan oleh berbagai pihak, namun penelitian tersebut hanya sebatas alih aksara dan penjelasan singkat. Penelitian terkait aspek kebahasaan dengan tinjauan bahasa, aksara, ejaan dan afiksasi belum banyak dilakukan. Studi ini dikonsentrasikan terhadap satu kelompok prasasti yang saat ini disimpan di Pura Bale Agung Kintamani. Merunut penamaan yang telah dilakukan oleh Goris, prasasti yang tersimpan di Pura tersebut dinamakan Prasasti Kintamani E. Bersandar atas hal tersebut maka rumusan masalah yang diajukan terdiri dari dua pertanyaan yaitu bagaimana aspek kebahasaan dan aspek pranata sosial yang terdapat dalam prasasti. Tujuan yang ingin dicapai yakni mengetahui bahasa, aksara, ejaan dan afiksasi serta sosial kemasyarakatan yang dilakukan pada masa saat itu. Metode yang ditempuh dalam penelitian ini melalui dua tahapan yaitu pengumpulan data dan analisis data. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan observasi pada hasil dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis morfologi dan analisis kualitatif. Analisis tersebut dibantu dengan Teori Strukturalisme, Teori Fungsional Struktural dan Teori Birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prasasti Kintamani E mengandung beberapa aspek kebahasaan yaitu afiksasi yang digunakan yaitu Perfiks ( awalan ) : di-, sa-, a- atau ma-, pa-, ka-, pari-, Infiks ( sisipan ) : -um-, - in-, Sufiks ( akhiran ) : -nya-, -akĕn,- ĕn, Konfiks : (pa an), (ma-an), (ka-an), (ma-akĕn), ( pa-nya), (saka-nya). Pranata sosial meliputi aspek politik, ekonomi, agama, dan sosial yang terkandung dalam prasasti ini sangat mungkin mencerminkan masyarakat pada kala itu. Kata kunci : prasasti, kebahasaan, pranata sosial viii
2 ABSTRACT THE KINTAMANI E INSCRIPTION STUDY OF EPIGRAFI The inscription research in Kintamani has been done by various parties, but those researches limited to script and brief explanation.there are only small amount of researches related to the language aspects through language, script, spelling and affixation has been done.this study is concentrated on a group of inscriptions currently stored in Bale Agung Kintamani Temple. Based on the name identification has been done by Goris, the inscription stored in the temple is called Kintamani EInscription.Therefore the problemsis consists of two questions, those are: how the linguistic aspects of the inscription and aspects of social institutions enclosed to the inscription.the research is aimed to identify the language, script, spelling and affixation and social community that was done at that time. The are two phasesresearch method in this research, those are data collection and data analysis.data collection is done through libraryresearch and observation to documentation result.the collected dataare analyzed through morphological analysis and qualitative analysis.the analysis is sustained by Structuralism Theory, Structural Functional Theory and Bureaucratic Theory.The research results showed that the Kintamani E inscription contains several aspects of language such as the using of affixation are Perfix: (di-, sa-, a- or ma-, pa-, ka-, pari-, Infix: -um-, -in-, suffixes: -nya-, -akĕn, - ĕn, konfiks: (pa - an), (ma - an), (ka - an), (ma - akĕn), (pa - ), (saka-nya).the social orders involved the political aspect, economic aspect, religious aspect and social aspects contained in the inscription very possibly reflectedthe society at that time Keywords: Inscription, linguistic, social order. ix
3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i PERSYARATAN GELAR. ii LEMBAR PERSETUJUAN iii PENETAPAN PANITIA UJIAN. iv UCAPAN TERIMAKASIH.. iv ABSTRAK.. vii ABSTRACT.. ix DAFTAR ISI x DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian Manfaat Teoretis Manfaat Praktis Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Objek Ruang Lingkup Permasalahan. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN Tinjauan Pustaka Konsep Prasasti Kintamani E Kajian Epigrafi Pranata Sosial Landasan Teori. 17 x
4 2.3.1 Teori Strukturalisme Teori Fungsionalisme Struktural Teori Kekuasaan Model Penelitian.. 21 BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Penelitian Jenis Data Sumber Data Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data Studi Pustaka Observasi Teknik Analisis Data Analisis Morfologi Analisis Kualitatif Penyajian Hasil Penelitian 29 BAB IV GAMBARAN UMUM PRASASTI KINTAMANI E Identifikasi Tempat Penyimpanan Prasasti Keadaan Prasasti Penamaan Prasasti Struktur dan Isi Prasasti Struktur Isi.. 43 BAB V ASPEK KEBAHASAAN PRASASTI KINTAMANI E Alih Aksara Terjemahan.. 56 xi
5 5.3 Bahasa Ejaan Penggunaan ě pepet Penggunaan Vokal Panjang Penggunaan Vokal Rangkap atau Diphtong Penggunaan Konsonan Afiksasi Prefiks Infiks Sufiks Konfiks BAB VI ASPEK PRANATA SOSIAL PRASASTI KINTAMANI E Aspek Politik Aspek Ekonomi Aspek Agama Aspek Hukum BAB VII PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA. 130 LAMPIRAN 134 xii
6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benda-benda tinggalan sejarah merupakan data yang sangat penting untuk mengungkapkan kehidupan manusia masa lampau. Benda-benda tinggalan sejarah itu sendiri sering disebut dengan tinggalan arkeologi. Indonesia memiliki berbagai jenis tinggalan arkeologi yang sangat melimpah tidak hanya tinggalan berupa artefak, melainkan juga lingkungan sekitar yang pernah dimanfaatkan manusia masa lampau atau biasa disebut ekofak juga merupakan objek penelitian arkeologi. Salah satu tinggalan arkeologi berupa artefak yaitu tulisan yang dipahatkan, digoreskan maupun ditatahkan pada media batu, logam, tanah liat, dan daun lontar disebut prasasti. Prasasti adalah piagam kerajaan yang dikeluarkan oleh raja atau pejabat berwenang. Prasasti pada umumnya berisi tentang mantra-mantra keagamaan, ketetapan hukum atau penetapan sebidang tanah menjadi sima atau daerah otonom, larangan berlalu lalang di sekitar tempat suci, pemisahan pemerintahan secara administratif antardesa, peninjauan pajak, dan lain sebagainya (Setiawan, 2011 :29) Prasasti merupakan suatu putusan resmi, tertulis diatas batu atau logam, dirumuskan menurut kaidah-kaidah tertentu, berisikan anugrah dan hak, yang dikaruniakan dengan beberapa upacara.isi dan struktur prasasti yang lengkap meliputi penyebutan nama dewa disertai pujian yang dianut oleh raja, 1
7 2 pertanggalan dikeluarkan prasasti, nama raja yang mengeluarkan prasasti, nama orang atau masyarakat yang menerima prasasti, titah raja, sambandha atau sebab dan alasan dikeluarkan prasasti, daftar saksi yang hadir pada saat penganugrahan prasasti, upacara peresmian prasasti, sapatha atau kutukan, serta asthu atau penutup (Bakker, 1972 : 15-24). Prasasti merupakan suatu keputusan atau perintah raja yang harus ditaati oleh masyarakat pada waktu itu, maka kata-kata atau idiom-idiom yang digunakan dalam prasasti dipilih secara khusus (Boechari dalam Prihandari, 2014 : 1). Penelitian prasasti di Bali telah banyak dilakukan terkait dengan sejarah Bali Kuno. Goris memberikan sistem penomoran dan penamaan menggunakan data kronologis toponimis dengan pertimbangan umur prasasti, tempat ditemukan, dan penyimpanan prasasti. Semua prasasti diberikan nama sesuai dengan tempat prasasti ditemukan dan tersimpan. Kebanyakan prasasti ditemukan di sebuah pura, maka ditambahkan nama pura di depan nama tempat ditemukan prasasti. Adapun dalam satu daerah ditemukan lebih dari satu prasasti, dengan periode tahun dan raja yang mengeluarkan berbeda maka dikelompokkan dengan ditambahkan kode A, B, C, D, E, dan seterusnya, dan apabila prasasti memiliki periode berbeda namun isi prasasti tersebut berkaitan maka diberikan penomoran AI, AII, AIII, dan seterusnya atau BI, BII, BIII dan seterusnya, sehingga prasasti dengan periode paling tua memiliki kode dan nomor paling kecil, sedangkan prasasti dengan periode paling muda memiliki kode dan nomor paling besar. Penelitian terhadap prasasti telah dilakukan oleh banyak pihak pada masa kini, salah satu di antaranya adalah Balai Arkeologi Bali. Penelitian prasasti di
8 3 Bali masih memiliki prospek yang panjang, dan terbuka peluang untuk melakukan penelitian. Penelitian-penelitian baru masih perlu dilaksanakan, baik berupa penelitian ulang atas penelitian-penelitian sebelumnya untuk mendapatkan tafsiran-tafsiran baru, penelitian lanjutan terhadap prasasti-prasasti yang belum diterbitkan, maupun penelitian atas temuan-temuan prasasti baru. Namun yang menjadi kendala prasasti di Bali bersifat living monument, masyarakat menganggap prasasti sebagai benda pusaka warisan leluhur yang sakral dan keramat sehingga disimpan dalam bangunan suci. Membutuhkan waktu yang tepat, hari baik, serta sarana upacara sesuai dengan adat istiadat setempat untuk mengeluarkan prasasti dari bangunan suci tempat menyimpannya. Prasasti yang ditemukan di Bali, paling banyak terdapat di Kabupaten Bangli (Goris, 1954). Wilayah Kecamatan Kintamani dan sekitarnya memiliki banyak tinggalan prasasti, salah satunya yaitu Prasasti Kintamani yang terdapat di Desa Kintamani tepatnya di Pura Bale Agung. Prasasti ini berjumlah 17 lempeng tembaga yang terbagi ke dalam tujuh kelompok berdasarkan pada raja yang mengeluarkan, bentuk aksara, dan penggarapan. Berdasarkan jenis aksara dan bahasa dapat dibagi menjadi dua yakni menggunakan aksara dan bahasa Bali Kuno dan Jawa Kuno, serta dikeluarkan oleh raja yang berbeda. Tema pokok dari tujuh kelompok Prasasti Kintamani berkaitan dengan perluasan pesanggrahan di Air Mih, batas-batas wilayah, hak dan kewajiban masyarakat Kintamani, pengaturan harta warisan, pengaturan perdagangan, serta pelestarian lingkungan. Dilihat dari tujuh kelompok tersebut, hanya kelompok kelima dan keenam yang merupakan prasasti lengkap. Prasasti yang tergolong lengkap terdiri atas bagian
9 4 pembukaan yang berisi angka tahun dan unsur penanggalan, nama atau gelar raja yang memerintah, nama pejabat atau perwakilan desa yang menerima perintah, selanjutnya bagian isi berisi tentang sebab-sebab dikeluarkan prasasti (sambandha), keputusan raja mengenai pajak, hak, dan kewajiban penduduk desa yang dianugrahkan prasasti. Terakhir bagian penutup berisi saksi-saksi yang terdiri atas pejabat-pejabat, kadangkala disertakan nama dewa, kutukan dan hukuman bagi yang melanggar. Berdasarkan pada uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian pada salah satu prasasti tembaga yang merupakan bagian himpunan beberapa kelompok prasasti yang ada di Kintamani yakni Prasasti Kintamani E yaitu kelompok kelima. Prasasti ini disimpan di Pura Bale Agung Kintamani, Desa Kintamani, Kecamatan Kintamani. Prasasti Kintamani E merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Paduka Sri Maharaja Ekajaya Lancana beserta permaisurinya Paduka Sri Maharaja Sri Arjjaya Dengjaya Ketana. Sebelumnya Goris pernah menerbitkan sebagian prasasti Kintamani, yaitu Prasasti Kintamani kelompok A, B, C, namun hanya sebatas alih aksara dan penjelasan singkat saja, Kemudian, penelitian Goris dilanjutkan oleh Putu Budiastra, tetapi hasil penelitiannya tidak diterbitkan dan hanya sebatas laporan teknis tanpa dilengkapi dokumentasi yang memadai. (Sunarya,dkk, 2015 : 3). Penelitian selanjutnya dilakukan oleh tim epigrafi Balai Arkeologi Bali pada tanggal 14 Juli Penelitian tersebut berupa alih aksara dan penjelasan gambaran isi prasasti, kemudian diterbitkan dalam Berita Penelitian Arkeologi tahun 2015 dengan judul Penelitian Prasasti Kintamani. Pertimbangan Penulis memilih Prasasti Kintamani E yakni prasasti tersebut
10 5 merupakan prasasti lengkap dibandingkan dengan kelompok lainnya dengan menyebutkan angka tahun, nama raja, sambanda, larangan, hak, kewajiban, serta para pejabat yang hadir. Hal menarik dalam isi prasasti dilihat dari sambanda prasasti tersebut yakni masyarakat menginginkan dikeluarkan prasasti karena prasasti terdahulu telah terbakar, menjadikan isi dari prasasti tersebut sangat penting bagi masyarakat. Selain itu belum terdapat tulisan yang membahas secara mendalam terkait aspek kebahasaan, aksara, maupun ejaan serta aspek sosial, budaya, politik, ekonomi dan keagaaman terhadap Prasasti Kintamani. Prasasti Kintamani E menyebutkan angka tahun dikeluarkan yakni pada tahun 1122 Saka (1200 Masehi). Prasasti ini terdiri atas lima lempeng tembaga yang ditulisi pada kedua sisinya kecuali pada lempeng satu hanya ditulisi pada sisi b. Prasasti tersebut merupakan permohonan penduduk Desa Kintamani (dalam prasasti disebut Cintamani) agar masyarakat diijinkan oleh raja menuliskan prasastinya dalam lempengan tembaga karena prasasti sebelumnya anugerah raja terdahulu yang terbuat dari lontar telah terbakar. Berdasar hal itu peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang informasi yang dapat diperoleh dari Prasasti Kintamani E, dengan menggunakan analisis dan teori guna menunjang penelitian sehingga menghasilkan data yang menyeluruh dan dapat dipercaya ke akuratannya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan yang telah dipaparkan pada latar belakang penelitian, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut.
11 6 1. Bagaimana aspek kebahasaan dari prasasti Kintamani E, khususnya berkenaan dengan aksara atau paleografi, ejaan, bahasa, dan afiksasinya? 2. Bagaimana aspek pranata sosial yang disebutkan dalam prasasti Kintamani E, khususnya dalam bidang politik, ekonomi, agama, dan hukum? 1.3 Tujuan Penelitian Pada hakikatnya penelitian ilmiah memiliki tujuan tertentu, tidak ada satu pun pekerjaan yang dilakukan tanpa memiliki tujuan. Tujuan inilah yang memberikan arah bagi penulis untuk melangkah dalam kegiatan berikutnya, penelitian ini memiliki dua tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan umum dan tujuan khusus Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini yakni secara umum bertujuan untuk memahami serta merekonstruksi kehidupan masyarakat masa lampau, menyusun cara cara hidup masyarakat masa lampau serta memahami proses perubahan budaya pada masyarakat yang tercantum dalam prasasti. Penelitian ini juga bertujuan memberikan gambaran kepada masyarakat luas khususnya masyarakat di Wilayah Kintamani tentang peradaban manusia masa lalu sebagai pendukung dari Prasasti Kintamani Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini untuk menjawab semua permasalahan yang telah dirumuskan secara terperinci yaitu :
12 7 1. untuk mengetahui aspek kebahasaan melalui bahasa dan aksara, serta ejaan dan afiksasi yang terdapat pada prasasti Kintamani E, 2. untuk mengetahui aspek pranata sosial masyarakat yang disebutkan dalam prasasti Kintamani E terutama dalam politik, ekonomi, agama, dan hukum. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan sumbangan pemikiran, baik bersifat teoretis maupun bersifat praktis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Manfaat penelitian sebagai berikut, Manfaat Teoretis Manfaat teoretis merupakan suatu manfaat yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. Penelitian ini sangat bermanfaat dalam memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiah khususnya bagi ilmu epigrafi. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aspek sosial budaya pada masa lampau yang dapat diketahui melalui aspek kebahasaan meliputi aksara, ejaan, bahasa, dan afiksasi, sehingga diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut bagi perkembangan ilmu arkeologi. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat membantu dalam penyajian data dan informasi yang berkaitan dengan sejarah kebudayaan masa lalu, khusus kebudayaan di Bali.
13 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pemerintah, instansi terkait serta masyarakat Desa Kintamani dalam upaya mengetahui dan memahami isi prasasti sehingga menambah pengetahuan masyarakat setempat mengenai sejarah kehidupan manusia pendukung Prasasti Kintamani di masa lampau. Pada akhirnya, pemerintah dan masyarakat setempat muncul rasa ingin melestarikan Pusaka Budaya yang diwariskan oleh leluhur tersebut Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian sangatlah penting dalam melakukan penelitian karena berisikan tentang batasan-batasan objek penelitian agar tidak melebar dan menjauh dari objek dan permasalahan yang akan diteliti. Ruang lingkup penelitian terdiri atas ruang lingkup objek dan ruang lingkup permasalahan Ruang Lingkup Objek Ruang lingkup objek penelitian dalam penelitian ini yakni dokumentasi foto prasasti kelompok kelima dari tujuh kelompok prasasti yang disimpan di Pura Bale Agung Kintamani, Desa Kintamani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Prasasti kelompok kelima tersebut dikeluarkan oleh Raja Baginda Paduka Sri Maharaja Haji Ekajaya Lancana beserta permaisurinya. Prasasti ini terdiri atas lima lempeng tembaga yang ditulisi pada kedua sisi, kecuali pada lempeng
14 9 pertama dan terakhir yang ditatah hanya satu sisi, prasasti tersebut diberikan nama Prasasti Kintamani E. Dokumentasi foto diperoleh dari peneliti sebelumnya, dikarenakan prasasti sangat disakralkan oleh masyarakat sehingga hanya hari tertentu saja dapat dikeluarkan dari tempat penyimpanan dan tidak semua orang dapat melihat prasasti tersebut Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan dibuat untuk membatasi permasalahan penelitian agar tidak melebar jauh dari tujuan penelitian. Ruang lingkup permasalahan ini meliputi permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Permasalahan tersebut meliputi aspek kebahasaan dalam prasasti yang aksara, ejaan, bahasa, dan afiksasi. Serta isi dari Prasasti Kintamani E yang ditijau dari pranata sosial meliputi politik, ekonomi, agama, sosial dan hukum.
BAB I PENDAHULUAN. Media tulis prasasti terdiri atas beberapa jenis antara lain :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prasasti adalah suatu putusan resmi yang di dalamnya memuat sajak untuk memuji raja, atas karunia yang diberikan kepada bawahannya, agar hak tersebut sah dan dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman di dalam melakukan sebuah
Lebih terperinciPRASASTI BENGKALA SEBUAH KAJIAN EPIGRAFI OLEH NI LUH PUTU DILA APSARI
PRASASTI BENGKALA SEBUAH KAJIAN EPIGRAFI OLEH NI LUH PUTU DILA APSARI 1101405002 PROGRAM STUDI ARKEOLOGI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i ii iii KATA PENGANTAR Om Swastiastu
Lebih terperinciPRASASTI MAYUNGAN DI DESA PAKRAMAN MAYUNGAN, DESA ANTAPAN, KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN
1 PRASASTI MAYUNGAN DI DESA PAKRAMAN MAYUNGAN, DESA ANTAPAN, KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN Ida Ayu Wayan Prihandari Program Studi Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract This study
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN. De Casparis (1975) dalam bukunya yang berjudul Indonesian Paleography
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka merupakan tinjauan terhadap beberapa pustaka yang dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan ini.
Lebih terperinciPERANAN RELIGI DALAM PEMERINTAHAN RAJA JAYAPANGUS (Berdasarkan Data Prasasti) Ni Luh Gede Ayu Febriyanthi Program Studi Arkeologi.
1 PERANAN RELIGI DALAM PEMERINTAHAN RAJA JAYAPANGUS (Berdasarkan Data Prasasti) Ni Luh Gede Ayu Febriyanthi Program Studi Arkeologi Abstrak Most of the inscriptions issued by the kings of ancient Bali
Lebih terperinciANALISIS PRASASTI TUMBU (KAJIAN EPIGRAFI) Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Arkeologi Universitas Udayana
ANALISIS PRASASTI TUMBU (KAJIAN EPIGRAFI) Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Arkeologi Universitas Udayana MADE ARIS KRISTIANTI NIM 1201405005 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciPenggunaan Jeruk Nipis sebagai Salah Satu Upaya Konservasi Secara Tradisional pada Prasasti Sukawana D
Penggunaan Jeruk Nipis sebagai Salah Satu Upaya Konservasi Secara Tradisional pada Prasasti Sukawana D Coleta Palupi Titasari, Zuraidah, dan Ni Ketut Puji Astiti Laksmi Jurusan Arkeologi Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu arena atau wilayah tertentu. Aktivitas sabung ayam sejatinya tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Sabung ayam merupakan tradisi pertarungan antara dua ayam jantan pada suatu arena atau wilayah tertentu. Aktivitas sabung ayam sejatinya tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciNaskah diterima: ; direvisi: ; disetujui:
KEBERLANJUTAN BIROKRASI KEMASYARAKATAN DESA SUKAWANA PADA MASA BALI KUNO: KAJIAN BERDASARKAN PRASASTI SUKAWANA D Continuity of Social Bureaucracy at Sukawana Village in Old Bali Period: A Study Based on
Lebih terperinciANALISIS AFIKSASI BAHASA MELAYU SUB DIALEK MANTANG BESAR KECAMATAN MANTANG KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS AFIKSASI BAHASA MELAYU SUB DIALEK MANTANG BESAR KECAMATAN MANTANG KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ROSITA NIM 090388201278 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA
PENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA Luh Putu Sri Sugandhini Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Udayana ABSTRACT Based on the fact in a pattern of religious
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmiah tentang peninggalan masa lalu manusia. Di dalam ilmu arkeologi terdapat subsub
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Rekonstruksi kehidupan masa lalu manusia merupakan pekerjaan yang tidak putus bagi akademisi dan peneliti dari disiplin arkeologi. Arkeologi melakukan
Lebih terperinciMODUL III PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA
MODUL III PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar Cagar Budaya dimiliki oleh masyarakat, sehingga perlu diupayakan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif melakukan
Lebih terperinciARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)
PENGGUNAAN AFIKSASI PADA SKRIPSI PERIODE WISUDA KE-52 MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT ARTIKEL JURNAL Diajukan Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan masyarakat masa lampau merupakan catatan sejarah yang sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau pegangan hidup bagi masyarakat
Lebih terperinciVERBA BERAFIKS BAHASA JAWA DALAM RUBRIK CERITA RAKYAT PASIR LUHUR CINATUR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI
VERBA BERAFIKS BAHASA JAWA DALAM RUBRIK CERITA RAKYAT PASIR LUHUR CINATUR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPADANAN VERBA DEADJEKTIVAL BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL PUSPA RINONCE DAN LAYANG SRI JUWITA SKRIPSI
PADANAN VERBA DEADJEKTIVAL BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL PUSPA RINONCE DAN LAYANG SRI JUWITA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi
Lebih terperinciANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM SUB DIALEK BAHASA MELAYU MASYARAKAT SEKANAH KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM SUB DIALEK BAHASA MELAYU MASYARAKAT SEKANAH KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MASNON NIM 090388201195 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciPROSEDUR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA
PROSEDUR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokation Ahli Madya ( A.Md. )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Sejarah kebudayaan periode Indonesia Hindu-Budha diawali dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sejarah kebudayaan periode Indonesia Hindu-Budha diawali dengan masuknya pengaruh India di Indonesia hingga melemah dan berakhirnya pengaruh tersebut karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jika kita membaca berbagai macam karya sastra Jawa, maka di antaranya ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita membaca berbagai macam karya sastra Jawa, maka di antaranya ada karya sastra berbentuk puisi yang dikenal sebagai těmbang macapat atau disebut juga těmbang
Lebih terperinciKEBIJAKAN POLITIK TAWAN KARANG PADA MASA KERAJAAN BALI KUNO DAN KOLONIAL BELANDA. Komang Ayu Suwindiatrini
1 KEBIJAKAN POLITIK TAWAN KARANG PADA MASA KERAJAAN BALI KUNO DAN KOLONIAL BELANDA Komang Ayu Suwindiatrini Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract Tawan karang was more
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: risk, corporate tax risk management, risk assessment, BUMN, and VAT collection process. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This study aimed to evaluate the Value Added Tax (Pajak Pertambahan Nilai/PPN) and/or Luxury Sales Tax (Pajak Penjualan atas Barang Mewah/PPnBM) collection system as well as identify related risks
Lebih terperinciFungsi agama dalam pemerintahan pada masa kejayaan majapahit (abad ke-14 masehi) HB. Hery Santosa
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Fungsi agama dalam pemerintahan pada masa kejayaan majapahit (abad ke-14 masehi) HB. Hery Santosa Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=74007&lokasi=lokal
Lebih terperinciUNSUR BIROKRASI KEMASYARAKATAN DESA SUKAWANA PADA MASA BALI KUNO: KAJIAN BERDASARKAN DATA PRASASTI SUKAWANA D
1 UNSUR BIROKRASI KEMASYARAKATAN DESA SUKAWANA PADA MASA BALI KUNO: KAJIAN BERDASARKAN DATA PRASASTI SUKAWANA D I Wayan Wirtawan Program Studi Arkeologi Abstrak The Sukawana D epigraphy is one of culture
Lebih terperinciMETODE SEJARAH. Presentasi Oleh HY Agus Murdiyastomo
METODE SEJARAH Presentasi Oleh HY Agus Murdiyastomo PERTEMUAN PERTAMA What is history? Arti Sejarah Subjektif Sejarah Sebagai Kisah Objektif Sejarah Sebagai Peristiwa Peristiwa Einmalig Hanya sekali terjadi,
Lebih terperinciANALISIS AFIKSASI SUB DIALEK MELAYU TEMBELING KAMPUNG GUNTUNG KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN
ANALISIS AFIKSASI SUB DIALEK MELAYU TEMBELING KAMPUNG GUNTUNG KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RENDHY NIM 090388201250 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS
Lebih terperinciKata Kunci: Punden Berundak, Sumber Belajar Sejarah. Dosen Pembimbing Artikel
Eksistensi Punden Berundak di Pura Candi Desa Pakraman Selulung, Kintamani, Bangli (Kajian Tentang Sejarah dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah) Oleh : I Wayan Pardi, (NIM 0914021066), (e-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Tuhan. Dalam berbagai hal manusia mampu melahirkan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan akal dan pikiran
Lebih terperinciDavid J. Stuart Fox, penulis buku Pura Besakih; Pura, Agama,
IDG Windhu Sancaya Pura Besakih: Di antara Legenda dan Sejarah Penguasa Bali IDG Windhu Sancaya* Judul buku : Pura Besakih; Pura, Agama, dan Masyarakat Bali Penulis : David J. Stuart Fox Penerjemah: Ida
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENULISAN AFIKSASI DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN
ANALISIS KESALAHAN PENULISAN AFIKSASI DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 E- Journal Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG
ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh SURYA NIM
Lebih terperinci2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 19 TAHUN 2002 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Lebih terperinciBAB III AKSARA SUNDA
BAB III AKSARA SUNDA 3.1. Perihal Aksara Sunda Aksara Sunda atau yang disebut huruf Kaganga bukan milik sendiri maksudnya adalah aksara Sunda merupakan aksara hasil modifikasi dari aksara aksara daerah
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 1993 TENTANG IZIN PENELITIAN BAGI ORANG ASING PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 1993 TENTANG IZIN PENELITIAN BAGI ORANG ASING PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penelitian ilmiah merupakan upaya untuk memajukan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.34/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2017 TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN DRIVE THRU DI SISTEM MANUNGGAL SATU ATAP KABUPATEN BANTUL JURNAL
TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN DRIVE THRU DI SISTEM MANUNGGAL SATU ATAP KABUPATEN BANTUL JURNAL Disusun Oleh: Mahacita Prasida NIM 09417144033 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah
BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah suatu bahasa. Sesuai dengan sifat bahasa yang dinamis, ketika pengetahuan pengguna bahasa meningkat,
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN NASKAH KUNO
KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan, baik melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Simon Kemoni yang dikutip oleh Esten (2001: 22) globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Globalisasi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KARANGANYAR
SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KARANGANYAR OLEH : SEPTYAN DWI CAHYO D1113022 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia lainnya. Menurut Wedhawati dkk (2006: 1-2), Bahasa Jawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh penduduk suku Jawa di antaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebagian wilayah Indonesia lainnya.
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRACT...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRAK. ABSTRACT... DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR LAMPIRAN..
Lebih terperinciPerkembangan Bentuk Dan Fungsi Arca-Arca Leluhur Pada Tiga Pura Di Desa Keramas Blahbatuh Gianyar Suatu Kajian Etnoarkeologi
Perkembangan Bentuk Dan Fungsi Arca-Arca Leluhur Pada Tiga Pura Di Desa Keramas Blahbatuh Gianyar Suatu Kajian Etnoarkeologi Made Reisa Anggarini 1, I Wayan Redig 2, Rochtri Agung Bawono 3 123 Program
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA BAGIAN DAN KEPALA URUSAN PADA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSISTEM PEMBAGIAN HAK WARIS PADA MASA BALI KUNO ABAD IX XII MASEHI. Abstrak
1 SISTEM PEMBAGIAN HAK WARIS PADA MASA BALI KUNO ABAD IX XII MASEHI I MADE HENDY LILA WINARTA Program Studi Arkeologi Fakultas Sastra dan Budaya Abstrak Inheritance is a gift from the ancestors through
Lebih terperinciP E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I
S A L I N A N P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA LAINNYA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 04 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARO JAMBI, Menimbang : a.
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN NOMOR : JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011
PETUNJUK PELAKSANAAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN NOMOR : JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011 TENTANG TEKNIS PENANGANAN LAPORAN PENGADUAN DAN TATA KELOLA ADMINISTRASI BIDANG PENGAWASAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 24 TAHUN 2001 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BADAN PERWAKILAN DESA BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN. 2.1 Tinjauan Pustaka Kajian pustaka merupakan uraian tentang beberapa penelitian sebelumnya mengenai permasalahan serupa dengan yang
Lebih terperinciANALISIS AFIKSASI SUBDIALEK BAHASA MELAYU PULAU LAUT KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU
ANALISIS AFIKSASI SUBDIALEK BAHASA MELAYU PULAU LAUT KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh ZAINUDIN
Lebih terperinciSTRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURAKARTA DALAM MENGEMBANGKAN SOLO BATIK CARNIVAL UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN
STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURAKARTA DALAM MENGEMBANGKAN SOLO BATIK CARNIVAL UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN (penelitian deskriptif tentang strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia, hal ini disebabkakan oleh kehidupan dan kebudayaan masyarakat Bali yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pulau Bali merupakan salah satu dari kepulauan Indonesia yang terkenal di dunia, hal ini disebabkakan oleh kehidupan dan kebudayaan masyarakat Bali yang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.962, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN AGUNG. Pengawasan. Kejaksaan. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-015/A/JA/07/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA
BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALI KOTA TASIKMALAYA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KOMPLEK DADAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerus meningkat, memerlukan modal yang besar jumlahnya. Pengembangan kepariwisataan merupakan salah satu alternatif yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tentu tidak terlepas dari kegiatan pembangunan. Dewasa ini pembangunan di Indonesia meliputi pembangunan di segala bidang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor
Lebih terperinci1 / 25 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Y A Y A S A N Diubah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciTHE MAIN CHARACTERISTICS OF WORDS USED BY SEMARANG CHINESE DESCENDANTS: A MORPHOLOGICAL STUDY
THE MAIN CHARACTERISTICS OF WORDS USED BY SEMARANG CHINESE DESCENDANTS: A MORPHOLOGICAL STUDY A THESIS by: Yesika Student Number : 00.80.0001 ENGLISH LETTERS STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciSabung Ayam Pada Masyarakat Bali Kuno Abad IX-XII
Sabung Ayam Pada Masyarakat Bali Kuno Abad IX-XII I Wayan Gede Saputra K.W email: widiarsagede688@yahoo.com Program Studi Arkeologi Fakultas Sastra dan Budaya Unud Abstract Cockfighting is a unique tradition
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa warga negara
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa pengaruh islam dan masa pengaruh eropa. Bagian yang menandai masa prasejarah, antara
Lebih terperinciREDUPLIKASI DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA
1 REDUPLIKASI DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA Reka Maryansih 1, Charlina 2, Hermandra 3 rekamaryansih12@yahoo.com.charlinahadi@yahoo.com. hermandra2312@gmail.com No.Hp.082283067585
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS AL QUR AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 9 GEMUH PONDOK PESANTREN DARUL ARQAM 4 KENDAL TESIS
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS AL QUR AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 9 GEMUH PONDOK PESANTREN DARUL ARQAM 4 KENDAL TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Sekolah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan dalam bidang bahasa dan teknologi, namun tidak semua bahasa mampu diintegrasikan ke dalam semua teknologi yang telah diciptakan
Lebih terperinciANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERDAYAAN PELESTARIAN, PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN KEDAMANGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERDAYAAN PELESTARIAN, PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN KEDAMANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT
Lebih terperinci2018, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah
No.178, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemantauan Pemilu. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PEMANTAUAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Kebudayaan merupakan hasil karya manusia yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa kebudayaan diantaranya dimulai pada masa prasejarah yang
Lebih terperinciKesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo
Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo Oleh : Febry Puspita Sari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Febrypuspita08@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG IJIN PEMBUATAN BANGUNAN DI DAERAH JARINGAN IRIGASI DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DI KABUPATEN CILACAP
BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa Retribusi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Keadilan, Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek keadilan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dalam pandangan Wajib Pajak UMKM dan akademisi di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia
Lebih terperinciPartisipasi Perajin Batik Dalam Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta
Partisipasi Perajin Batik Dalam Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciISSN : /Akred/P2MI-LIPI/07/2014 Volume 29, Nomor 3, November 2016 SERI PENERBITAN FORUM ARKEOLOGI
ISSN : 0854-3232 574/Akred/P2MI-LIPI/07/2014 Volume 29, Nomor 3, November 2016 SERI PENERBITAN FORUM ARKEOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI ARKEOLOGI BALI 2016 i ISSN : 0854-3232 574/Akred/P2MI-LIPI/07/2014
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Yepi Febri Yunita 1), Hasnul Fikri 2), Dra. Dainur Putri, M.Pd 2)
Lebih terperinciProses Pembentukan Kata dalam Kumpulan Cerpen 1 Perempuan 14 Laki-Laki Karya Djenar Maesa Ayu
Proses Pembentukan Kata dalam Kumpulan Cerpen 1 Perempuan 14 Laki-Laki Karya Djenar Maesa Ayu Eighty Risa Octarini 1, I Ketut Darma Laksana 2, Ni Putu N. Widarsini 3 123 Program Studi Sastra Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENGINAPAN/PESANGGRAHAN/ VILLA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENGINAPAN/PESANGGRAHAN/ VILLA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang
Lebih terperinciANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA
ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK DESA LANJUT KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 7/PERDA/1976 TENTANG PAJAK PERTUNJUKAN DAN KERAMAIAN DI DAERAH TINGKAT II BADUNG
Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 7/PERDA/1976 TENTANG PAJAK PERTUNJUKAN DAN KERAMAIAN DI DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciPERANAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN SIKAP PATRIOTISME PADA MASYARAKAT DI DESA PENGADEGAN KECAMATAN WANGON KABUPATEN BANYUMAS
0 PERANAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN SIKAP PATRIOTISME PADA MASYARAKAT DI DESA PENGADEGAN KECAMATAN WANGON KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN IZIN PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG
Lebih terperinciBUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI
BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH DATAR, Menimbang :
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE A. Kesimpulan Astana Gede Kawali adalah salah satu situs bersejarah yang terdapat di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata-kata Bahasa Indonesia kaya akan imbuhan. Kurang lebih ada sekitar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kata-kata Bahasa Indonesia kaya akan imbuhan. Kurang lebih ada sekitar 35 imbuhan resmi yang disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Imbuhan-imbuhan ini dapat
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO
ANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO Oleh : Afiani Dwi Lestari program pendidikan bahasa dan sastra jawa Afiani.dwi.lestari@gmail.com
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI LANDASAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUT THOWALIB KECAMATAN PARE KEDIRI
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI LANDASAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUT THOWALIB KECAMATAN PARE KEDIRI ABSTRACT Anisa Zahra Diba Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 2 TAHUN 1960 (2/1960) Tanggal: 7 JANUARI 1960 (JAKARTA)
Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 2 TAHUN 1960 (2/1960) Tanggal: 7 JANUARI 1960 (JAKARTA) Sumber: LN 1960/2; TLN NO. 1924 Tentang: PERJANJIAN BAGI HASIL Indeks: HASIL.
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PENGGILINGAN PADI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya. Bali bukan hanya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal sebagai salah satu penyimpanan naskah-naskah kuna warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya. Bali bukan hanya sebagai penyimpanan naskah-naskah
Lebih terperinci