MINAT SISWA SMA MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MINAT SISWA SMA MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI"

Transkripsi

1 MINAT SISWA SMA MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus: SMAN 2 Kecamatan Koto XI TarusanKabupaten Pesisir Selatan) ARTIKEL YUNI EFRIANTI NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2

3 Enthusiasm Student of SMA Continue Education To College ( Case Study: SMAN 2 District Of Koto XI Tarusan Sub-Province Coastal Area Of South), Yuni Efrianti 1, Dr, Maihasni, M, Si 2, Rio Tutri, M, Si 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This Skripsi explain about Student enthusiasm of SMA continue Education to College (in) SMAN 2 District of Koto XI Sub-Province tarusan Coastal area of South. This Research aim to for the mendeskripsikan of Student enthusiasm of SMA continue education to college. this Research type (is) qualitative, source of data the taken (is) primary data and of sekunder. This research use theory told by David C. Mc.Clelland about motivation theory. According to Mc.Clellnd tell that individual with achievement and spirit (of) high differentiate their x'self with others. This matter orient to desire of them to (do/conduct) things eminently. this Research type (is) approach qualitative descriptive type, technique which (is) used in data collecting (is) observation, interview. Technique election of informan (is) sampling purposive ( bertujuan) where informan specified intentionally by researcher, its amount pursuant to requirement and sufficiency of research data, accuracy of data with analysing to use technique of Miles and of Huberman. Pursuant to result of this research can be concluded that Student enthusiasm of SMAN 2 Koto XI Tarusan many Student (do) not hanker to continue To education to College. (The) mentioned because of two factor that is Internal factor and Factor of Eksternal a. Internal Factor: First (of) Attitude, Student of Menunjukan that Student doubt of the quality of x'self b. Motivation, Student (do) not have high motivation to continue To education to College b. Factor of Eksternal: First (of) family environment, of Student family factor facet (do) not be enabled by old fellow continue Education to College. (The) mentioned

4 PENDAHULUAN Pembangunan nasional sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu yang dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas harus dibekali dengan pendidikan, baik pendidikan di sekolah maupun pendidikan di luar sekolah. Pendidikan merupakan aspek yang penting bagi pengembangan sumber daya manusia sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga kebodohan dan kemiskinan (Hadikusumo, 1996:30). Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat diperoleh manusia produktif (Hadikusumo, 1996:35). Dalam rangka memperluas pengetahuan, keterampilan perlu diperhatikan kesempatan bagi anak yang bertempat tinggal di desa terpencil, berasal dari keluarga yang kurang mampu atau penyandang cacat. Dalam bidang pendidikan pemerintah membuat kebijaksanaan yaitu membuat Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Departemen Pendidikan Nasional, 2003:120). Dari fungsi pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan dibutuhkan untuk mencetak manusia yang cerdas, kreatif, mandiri sebagai sendi dalam pembangunan negara. Jika suatu bangsa ingin maju maka sumber daya manusia harus ditingkatkan. Untuk itu siswa SMA perlu melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi merupakan lembaga Pendidikan yang bersifat formal karena memiliki program yang telah direncanakan dengan jelas dan teratur, serta ditetapkan secara resmi oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia, sehingga Pendidikan dilingkungan Perguruan Tinggi merupakan suatu harapan bagi orang tua dan masyarakat untuk menjadi manusia yang berguna bagi kehidupan bangsa dan Negara. Berdasarkan Undang-undang Pendidikan nasional No 20 tahun 2003 menyatakan bahwa Perguruan Tinggi merupakan Pendidikan diploma ( S1 sarjana penuh, S2 Master, S3 Doktor) yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang berbentuk Akademik, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas. Dari uraian mengenal Perguruan Tinggi dapat ditarik kesimpulan bahwa Perguruan Tinggi merupakan kelanjutan Pendidikan menengah dengan artian seseorang dapat masuk Perguruan Tinggi setelah melalui jenjang Pendidikan menengah. Juga disebutkan dalam peraturan pemerintah (PP RI No 60 tahun1995) pasal 2 tentang Pendidikan tinggi, bahwa Perguruan Tinggi, sebagai sub sistem Pendidikan nasional mempunyai misi yaitu: 1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional yang dapat menerapkan mengembangkan dan menciptakan Ipteks. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan Ipteks serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Namun itu tidak sesuai dengan keadaan di Nagari Siguntur masalah Pendidikan masih rendah dilihat dari data yang melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi sebanyak 48 siswa atau berkisar 19,04 % dan yang tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi 204 siswa atau berkisar 80,95%. Tuntutan penyedian sumber daya manusia untuk pembangunan tidak hanya berkisar pada sumber daya yang melek huruf saja, tetapi perlu adanya sumber daya yang memiliki ilmu pengetahuan, dan teknologi yang tinggi. Berdasarkan latar belakang permasalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian, guna mengetahui lebih lanjut mengenai permasalahan tentang Minat Siswa SMA Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi di SMAN 2 Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan minat Siswa SMAN 2 Koto XI Tarusan Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori motivasi dari David C. Mc.Clelland. Menurut C. Mc.Clelland ada tiga hal yang melatar belakangi motivasi seseorang.

5 a. The Need For Achievement (n-ach) Kebutuhan akan prestasi atau pencapaian kebutuhan adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian atau memiliki standar yang tinggi. Orang-orang N-Ach adalah mereka yang mengejar prestasi yang akhirnya bermuara ke pengakuan dari orang sekitar. Sebab-sebab seseorang memiliki N-Ach yang tinggi di antaranya adalah pujian dan imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi dan keinginan untuk menghadapi tantangan. b. The Need For Authority And Power (n-pow) Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain. Menurut Mc.Clelland, ada dua jenis kebutuhan akan kekuasaan yaitu pribadi dan sosial. c. The Need For Affiliation (n-affil) Kebutuhan akan affiliasi atau keanggotaan kebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain. Orang merasa ingin disukai dan diterima oleh sesamanya. Mc.Clelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat akan affiliasi akan mencampuri objektifitas seseorang. Sebab, jika merasa ingin disukai maka ia akan melakukan apapun agar orang lain suka akan keputusannya.. Menurut Mc. Clelland dalam Robinson (2007:230) mengemukakan bahwa individu dengan prestasi dan semangat yang tinggi membedakan diri mereka dari individu yang lain. Hal ini berorientasi terhadap keinginan mereka untuk melakukan halhal dengan lebih baik. Mereka mencari situasisituasi dimana bisa mendapatkan tanggung jawab pribadi guna mencari solusi atas berbagai masalah yang mereka hadapi. Sehingga bisa menerima umpan balik yang cepat tentang kinerja mereka dengan mudah untuk berkembang atau tidak serta mereka bisa menentukan tujuan-tujuan yang cukup menantang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut (Moleong, 2010:4) penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena tentang yang dialami oleh subjek penelitian. Pendekatan penelitian menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistik. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati bertujuan untuk menyumbangkan pengetahuan secara mendalam. Tipe penelitian deskriptif ini untuk menggambarkan keadaan yang terjadi melalui data yang didapatkan, tipe penelitian ini merupakan pencarian fakta dengan intrepestasi yang tepat (Moleong,2010:7). Penelitian deskriptif sesuai dengan karakteristik yang memiliki langkah-langkah tertentu dalam penelitian seperti diawali dengan adanya masalah, menentukan jenis informasi yang menentukan prosedur pengumpulan data melalui observasi dan pengamatan, pengolahan informasi atau data, dan menarik kesimpulan penelitian (Noor, 2011:34). Informan penelitian ini menggunakan Purposive sampling,, teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, mungkin dia sebagai penguasa/memiliki wewenang sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang akan diteliti (Sugiyono, 2011:300). Jadi apabila kita melakukan penelitian dengan mengambil sebagian subjek informan, maka dinamakan informan penelitian. Adapun kriteria penelitian ini adalah Siswa SMA Tahun Informan penelitian ini adalah siswa-siswi SMAN 2 Koto XI Tarusan yang berada di kelas XII IPS dan IPA. Jumlah informan dalam penelitian ini berjmlah 16 orang, 8 orang siswa kelas XII IPS Dan 8 orang siswa kelas IPA. Jenis data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam yaitu data primer dan data sekunder: 1. Data Primer Data primer yaitu data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau diperoleh langsung melalui observasi atau mengamatan langsung atau wawancara serta pemotretan dengan informan yang telah ditetapkan atau melalui orang lain yang ditetapkan sebagai subjek penelitian untuk memperoleh penjelasan fakta dilapangan (Lufri, 2007:181). Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara langsung dengan informan di lokasi penelitian. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber sekunder seperti surat-surat pribadi, kata-kata, dokumen-dokumen resmi dari berbagai lembaga pemerintah (Lufri, 2005:98). Adapun data sekunder diambil dalam penelitian ini yaitu datadata Siswa SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMAN 2

6 Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Metode pengumpulan data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan cara sebagai berikut: 1. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan sistem dari fenomenafenomena yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan (Mahmud, 2011:168). Observasi yang akan dilakukan yaitu non partisipan. Observasi non partisipan yaitu bentuk observasi yang dimana pengamat (peneliti) tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok, atau dapat juga dikatakan pengamat tidak ikut serta dalam pengamatan yang diamati (Yusuf, 2005:292). Observasi yang penulis lakukan adalah datang ke sekolah yang dijadikan tempat penelitian yaitu di SMAN 2 Koto XI Tarusan. Penulis melihat terlebih dahulu kondisi sekolah dan melihat minat siswa SMA Melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Penulis hanya mengobservasi kelas XII IPS dan kelas XII IPA. 2. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada informan dan mencatat jawaban-jawaban informan (Mahmud, 2011:175). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam, yang merupakan suatu cara pengumpulan data atau informasi dengan langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap dengan topik yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan berulangulang (Bungin, 2011:157). Tujuan wawancara adalah agar diperoleh informasi tentang minat Siswa SMA melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Dalam melakukan wawancara peneliti memakai alat bantu penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah berisi item-item pertanyaan pokok kemudian dikembangkan (Sugiyono, 2011:319). Wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pokok permasalahan yang diteliti. Dalam wawancara ini penulis mencari informasi mengenai bagaimana minat Siswa SMAN 2 Koto XI Tarusan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Wawancara diakhiri apabila data yang dikumpulkan tersebut telah mencapai titik jenuh, artinya data informan yang diberikan menunjukan hal yang sama dengan informasi sebelumnya. Adapun kegiatan wawancara ini penulis lakukan dengan informan ketika informan yang penulis maksud tidak sedang sibuk atau dalam melakukan kegiatan. Kegiatan wawancara ini penulis lakukan ada yang di dalam kelas atau di luar kelas ketika pembelajaran tidak berlangsung, dan di perpustakaan. Ini tergantung kepada informan yang penulis maksud tersebut memiliki waktu luang dan kondisi yang memungkinkan untuk melakukan wawancara. Wawancara ini dilakukan dalam rangka untuk mencari dan mengali informasi tentang minat Siswa SMAN 2 Koto XI tarusan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. 3. Studi Dokumen Studi dokumen adalah barang-barang tertulis dalam melaksanakan metode dokumen, peneliti menyediakan benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen rapat, catatan harian, dan lain-lain (Sangadji dan Sopiah, 2010:153). Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data-data yang diperoleh dari SMAN 2 Koto XI Tarusan yang berkaitan dengan data jumlah Siswa SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan Siswa yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, dan profil SMAN 2 Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuan dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkanya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilah mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada penulis selanjutnya (Sugiyono, 2011:334). Analisis data pada penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman melalui tiga tahap, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. 1. Reduksi Data. Reduksi data yang merupakan proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, menyatukan dan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian

7 rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Laporan dianalisis sejak dimulainya penelitian, laporan ini perlu direduksi yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian kemudian mencari temannya. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang didapat dari lapangan langsung ditulis dengan rapi, terinci serta sistematis setiap selesai mengumpulkan data. Data yag telah direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan memudahkan untuk mencarinya jika sewaktu-waktu diperlukan. Reduksi data dapat membantu dan memberikan kode-kode pada aspek tertentu seperti minat Siswa SMA melanjutkan pendidikan keperguruan Tinggi. 2. Penyajian Data Penyajian data adalah menyajikan data dalam bentuk tulisan dan tabel. Dengan melakukan display data dapat memberikan gambaran secara menyeluruh sehingga memudahkan penulis dalam menarik kesimpulan dan melakukan analisis. Setelah data dikelompokkan dengan memberi poinpoin tertentu maka penulis merumuskan bentuk penyajian data. Data disajikan dalam bentuk tulisan sehingga dapat membantu penulis untuk menguasai data yang diperoleh. Pada tahap ini, penulis menyimpulkan kembali data-data tentang minat Siswa SMA melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi pada tahap sebelumnya agar lebih akurat. Data yang telah dikelompokan pada tahap reduksi dibuat dalam bentuk tabel atau tulisan. Sehingga dapat membantu dalam penarikan kesimpulan. Kemudian memeriksa kembali sebelum melanjutkan membuat laporan penelitian agar tidak terjadi pengulangan data yang sama. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara mengabungkan dan menganalisis data yang didapat di lapangan yang diperoleh dari hasil wawancara. Selanjutnya menganalisa data dengan cara membandingkan jawaban dari informan mengenai permasalahan yang diteliti. Setelah dianalisa data-data tentang minat Siswa SMA melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, peneliti lalu menyimpulkan hasil dari penelitian secara jelas HASIL DAN PENELITIAN.Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi antara manusia dewasa dengan anak didik secara bertahap atau dengan tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya, supaya dapat mengembangkan potensinya semaksimal mungkin (Idris 1981:3). Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Dalam proses pendidikan minat belajar bagi seseorang sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Dimana minat bagi seseorang pada dasarnya tercipta dengan dua cara yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri seseorang tersebut, dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri individu, antara kedua minat tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya A. Minat Siswa SMA Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMAN 2 Koto XI Tarusan Menurut Slameto (2003:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh untuk melakukan. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri kita sendiri. Seseorang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa minat minat menimbulkan perasaan senang atau tidak senang dalam merespon objek tertentu. Minat datang dari dalam diri kita sendiri bukan dari orang lain. Minat siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Di SMAN 2 Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dari hasil data banyak siswa tidak berminat untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 11. Minat Siswa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi No Minat siswa Jumlah 1 Pendidikan ke Perguruan 62 Tinggi 2 Bekerja Pengangguran 46 Jumlah 227 Sumber: Hasil pengolahan data Sekunder Tahun 2015 Berdasarkan Tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa minat siswa SMAN 2 Koto XI Tarusan dari hasil data banyak siswa tidak berminat untuk

8 Siswa yang memilih Pendidikan ke Perguruan Tinggi lebih sedikit dibandingkan siswa yang memilih bekerja. Siswa yang memiliki minat untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi berjumlah 62 orang. Sedangkan siswa yang memilih bekerja berjumlah 119. Sisanya adalah pengangguran yang berjumlah 46 orang. Berdasarkan analisis di atas dapat di ketahui bahwa siswa SMAN 2 Koto XI Tarusan dari hasil data banyak siswa tidak berminat untuk Mereka lebih memilih bekerja daripada Mereka merasa bahwa melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi tidak menjamin mendapatkan pekerjaan yang bagus. Keinginan siswa untuk tidak melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di sebabkan oleh faktor internal dan eksternal. 1. Faktor Internal Faktor Internal yang ditemukan pada siswa dalam penelitian ini yaitu sikap dan motivasi. Hal tersebut akan dijelaskan pada uraian berikut: a. Sikap Sikap yaitu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang, ataupun benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh, sikap seorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan. Dalam diri siswa sikap harus ada sikap yang positif (menerima) kepada sesama siswa atau kepada gurunya dan sikap positif ini akan menggerakan untuk belajar. Sikap siswa SMA yang ditemukan pada penelitian ini yaitu siswa tidak memiliki minat untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi hal itu disebabkan karena pengalamannya. b. Motivasi Siswa SMA Koto XI Tarusan tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Bagi mereka melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi hanya membuangbuang uang orang tua. Selain itu siswa tidak memiliki minat untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Mereka menganggap bahwa tamat Perguruan Tinggi belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal yang ditemukan dalam penelitian ini adalah faktor lingkungan keluarga, teman sebaya, dan ekonomi a. Lingkungan Keluarga Lingkungan memiliki peran penting dalam menentukan minat siswa. Lingkungan menjadi penentu bagi siswa melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Lingkungan yang baik akan mendukung minat siswa untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi namun lingkungan yang kurang baik akan membuat minat siswa menjadi rendah. b. Teman Sebaya Teman sebaya sangat mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Mereka melihat kepada teman sebaya yang telah bekerja atau mampu mencari uang sendiri. Hal tersebut membuat mereka ingin pula seperti teman mereka. c. Ekonomi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat di ketahui bahwa biaya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk Siswa cenderung memilih untuk tidak melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi hal itu karena keterbatasan biaya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan tentang minat Siswa SMA melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMAN 2 Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir selatan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Minat Siswa SMA melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMAN 2 Koto XI Tarusan dari hasil data banyak Siswa tidak berminat untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh dua faktor yaitu: a. Faktor internal, b. Faktor Eksternal. a. Faktor Internal Pertama. sikap merupakan tindakan Siswa dalam menghadapai persoalan dalam hidupnya. Siswa tidak percaya diri kepada dirinya. Sikap Siswa menunjukan bahwa Siswa meragukan kualitas dirinya. Selain itu Siswa menganggap bahwa apa yang dilakukan selama sekolah akan terbawa ke bangku Perguruan Tinggi sehingga percuma bagi mereka untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Kedua, Siswa tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk Bagi mereka cukup melanjutkan Pendidikan sampai jenjang Pendidikan SMA. Menurut mereka tamatan SMA juga bisa bekerja. Selain itu walaupun tidak melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi mereka masih bisa dapat membantu orang tua mencari uang dengan bekerja sebagai petani.

9 b. Faktor eksternal Pertama. lingkungan keluarga, dari segi faktor lingkungan keluarga siswa tidak diperbolehkan oleh orang tua melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Hal tersebut karena orang tua siswa hanya bekerja sebagai petani. Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi hanya menghabiskan uang orang tua. Untuk masuk ke Perguruan Tinggi membutuhkan biaya yang cukup besar. Mereka lebih memilih untuk tidak melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi dan memilih bekerja. Bagi mereka tamatan SMA juga bisa mendapatkan pekerjaan. Selain itu tamatan SMA juga dapat bekerja membantu orang tua mencari uang. Kedua. teman sebaya juga mempengaruhi pola pikir mereka. Mereka melihat teman sebaya yang bekerja tamat SMA. Hal tersebut membuat minat siswa menjadi rendah. Mereka lebih memilih bekerja seperti teman mereka dari pada harus melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Ketiga. faktor ekonomi untuk masuk ke Perguruan Tinggi membutuhkan biaya yang cukup besar. Sebagian besar mengeluhkan bahwa orang tua mereka tidak sanggup membayar biaya masuk ke Perguruan Tinggi. Mereka lebih memilih untuk tidak melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi dan memilih untuk bekerja. Bagi mereka tamatan SMA juga bisa mendapatkan pekerjaan. Selain itu tamatan SMA juga dapat bekerja membantu orang tua mencari uang. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, diusulkan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kepala sekolah SMAN 2 Koto XI Tarusan dalam memperhatikan lagi Pendidikan siswa untuk melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi, bagi orang tua siswa-siswi, dan kepada siswa SMAN 2 Koto XI Tarusan saran tersebut antara lain: DAFTAR PUSTAKA Bungin. Burhan Metode Penelitian Kualitatif. PT Raja Grapindo Depdiknas UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas Hadikusumo, K Pengantar Pendidikan Semarang: IKIP Semarang Press Noor, Juliansyah Metodologi Penelitian. Jakarta:Kencana PMG Lufri Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. UNP Press: Padang Mahmud Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Robinson, dkk Perilaku Organisasi. Salimba Empat: Jakarta Sanghadji dan Sopiah Metodologi Penelitian. CV Andi Offset Yogyakarta Slameto Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif. Alfabeta: Bandung. Yusuf. A, Mur Metode penelitian Dasardasar Ilmiah. UNP Press: Padang Zahara, Idris Dasar-Dasar Kependidikan. Angkasa Raya: Padang 1. Kepala Sekolah SMAN 2 harus memberikan informasi dan motivasi kepada siswa kelas XII mengenai pentingnya Pendidikan 2. Bapak/Ibu seharusnya melanjutkan Pendidikan anaknya ke Perguruan Tinggi walaupun pendapatan orang tua dan Pendidikan orang tua kurang atau rendah. Karena Bapak/Ibu mengetahui betapa pentingnya Pendidikan. 3. Seharusnya Siswa SMA harus mempertahankan minat yang dimiliki dari dalam diri agar di tahun berikutnya keinginan tersebut tercapai untuk bisa melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi.

I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Pendidikan merupakan

I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Pendidikan merupakan I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu yang dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menciptakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk sebagai negara yang sedang berkembang. Dalam mencapai tujuan nasional perlu adanya pembangunan dari segala bidang. Untuk tercapainya tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan Pendekatan Kualitatif sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai prosedur

Lebih terperinci

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP

Lebih terperinci

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi* PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG Oleh : Ismi Auldra Efendi* Asmaiwaty Arief** Nofrita** * Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) Mega Nelvia Sari 1 Drs Wahidul Basri, M.Pd 2 Faishal Yasin, S.Sos 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

JURNAL KORI HARTATI NIM

JURNAL KORI HARTATI NIM FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KURANGNYA MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE TINGKAT SMP DI KAMPUNG SUNGAI SALAK NAGARI KOTO RAWANG KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

Oleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK

Oleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK 1 Kendala yang Dialami oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyalurkan Bakat Peserta Didik melalui Layanan Penempatan dan Penyaluran di SMP Negeri 2 Bayang Oleh: Eldawati Mahasiswa Bimbingan dan Konseling,

Lebih terperinci

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Oleh : ADE TRIO LESMANA NPM. 00200 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas 64 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL Oleh : ANCE EFRIDA NPM. 09020122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu kegiatan yang menuntut objektifitas baik dalam proses, pengukuran maupun menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian yang meningkatkan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu komponen penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian diperlukan metode penelitian agar penelitian berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggungjawabkan,

Lebih terperinci

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG. FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG Oleh: *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing Ardilla Pramata Ismen * Ahmad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 Metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karna itu dari waktu ke waktu selalu dilakukan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang berjudul Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru di SMP Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang ini merupakan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa yang bersangkutan. Beranjak dari sinilah nantinya dikenal

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa yang bersangkutan. Beranjak dari sinilah nantinya dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Negara atau bangsa selalu menyelenggarakan pendidikan demi citacita nasional bangsa yang bersangkutan. Beranjak dari sinilah nantinya dikenal pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena data yang dipaparkan secara deskriptif kwalitatif. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A PENGARUH MINAT BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman

Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman Oleh: Peninas Saputri Student Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Publikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION ENTERTAINMENT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMPELREJO I MONDOKAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Keywords: influence of perception of student about competetion pedagogik of teacher, facility learn and school environment

Keywords: influence of perception of student about competetion pedagogik of teacher, facility learn and school environment PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMPN 3 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Rafyka Zuanti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menjelaskan semua langkah yang dikerjakan penulis sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan anggapan-anggapan dasar atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL Oleh : MUHAMMAD JAMIL NPM. 10030041 Disetujui Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Setiap Negara atau bangsa selalu menyelenggarakan pendidikan demi citacita

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Setiap Negara atau bangsa selalu menyelenggarakan pendidikan demi citacita 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setiap Negara atau bangsa selalu menyelenggarakan pendidikan demi citacita nasional bangsa yang bersangkutan. Beranjak dari sinilah nantinya dikenal pendidikan

Lebih terperinci

FITRI YENTI NPM:

FITRI YENTI NPM: PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA JURNAL Oleh: FITRI YENTI NPM: 11060259 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan jenisnya adalah deskriptif kualitatif. Karena kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah syarat utama dalam mencari data. Mengingat penelitian merupakan suatu proses pengumpulan sistematis dan analisis logis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, dan juga dapat mempermudah menentukan berhasil tidaknya

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, dan juga dapat mempermudah menentukan berhasil tidaknya BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui dan memahami metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang pembangunan, pandangan ini mengandung suatu pengertian bahwa pendidikan dapat menopang proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam (Tohirin, 2012:2), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biasa Tunarungu Karya Mulia Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Biasa Tunarungu Karya Mulia Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif dipilih karena penelitianya dilakukan pada kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu akan mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

Lebih terperinci

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia merupakan kebutuhan wajib yang harus dikembangkan, sejalan dengan tuntutan perkembangan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada poin ini akan membahas mengenai jenis penelitian serta tempat dan waktu penelitian, berikut adalah penjelasannya: 1. Jenis Penelitian Penulisan

Lebih terperinci

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA N I KOTA SOLOK Abdus Syahid, Zafri,Kaksim

Lebih terperinci

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL Oleh: WITRI MULYANA ELSA NPM: 12060016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian ini menggunakan dua variable. Berbagai macam definisi tentang penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara historis telah menjadi landasan moral dan etik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara historis telah menjadi landasan moral dan etik dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara historis telah menjadi landasan moral dan etik dalam proses pembentukan karakter bangsa, sehingga mampu menemukan jati dirinya sebagai ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan merupakan aspek penting bagi

Lebih terperinci

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui pendidikan yang baik sebuah Negara dapat berkembang

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM

SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM. 12070113 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed

BAB III METODE PENELITIAN. research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah lapangan (field research) peneliti menggunakan jenis penelitian campuran/kombinasi (mixed methodology).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, karena ketepatan dalam menentukan metode penelitian yang dilaksanakan, akan memberikan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarakan permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut David Nunan, Qualitative research is assumes that all knowledge is relative, that there

Lebih terperinci

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL Hijir Kurniati1, Muslim1, Hendrizal1 1Program Pancasila The Educational and citizenship

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang pesat, dan seyogyanya kemajuan tersebut harus didukung oleh penyediaan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari lokasi, penelitian merupakan penelitian lapangan (field research), dimana peneliti turun langsung ke lokasi penelitian dan mengamati langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Sebagai upaya yang bukan saja membuahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:

Lebih terperinci