BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, menyebabkan kebutuhan kayu sebagai bahan bangunan juga akan semakin meningkat. Diiringi dengan kondisi hutan yang juga sangat sulit memenuhi kebutuhan kayu untuk keperluan manusia. Pada umumnya kayu digunakan untuk mebel, material non struktural, maupun material sruktural. Untuk mengatasi kelangkaan kayu, beberapa alternatif telah banyak dikembangkan, salah satunya yaitu dengan mencari bahan alternatif untuk mengganti produk produk yang berbahan dasar kayu. Dengan memanfaatkan teknolodi tepat guna telah diciptakan produk produk pengganti bahan kayu, salah satunya adalah papan partikel (particle board). Pegembangan teknologi tepat guna yang sudah berhasil membantu mengatasi kebutuhan kayu salah satunya adalah pengolahan limbah serbuk kayu menjadi papan partikel. Industri ini memanfaatkan limbah hasil pengolahan kayu sebagai bahan utamanya. Hasil efisiensi pengolahan limbah kayu menjadi papan partikel, menimbulkan gagasan untuk mengembangkan teknologi tepat guna dengan membuat papan partikel dari bahan baku non kayu, seperti limbah pertanian, limbah industri pabrik dan limbah industri rumahan. Dilihat dari sudut pandang ekologi gagasan/ ide ini menguntungkan, karena bahan yang semula hanya limbah yang tidak 1

2 memiliki nilai ekonomi sekarang dapat dimanfaatkan menjadi barang yang dapat bermanfaat. Beberapa contoh bahan bahan non kayu yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan papan partikel antara lain, kulit kakao, limbah batang tebu, limbah cangkang kopi, limbah bambu, dan limbah cangkang padi. Daerah Jawa Tengah, tepatnya di Embung Rowo Jombor, Desa Jimbung, Kecamatan Kali Kotes, Kabupaten Klaten, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani ikan. Mereka menggantungkan hidup dengan memanfaatkan hasil yang diperoleh dari embung Rowo Jombor. Salah satunya dengan mencari keong emas yang mereka manfaatkan menjadi makanan sate keong. Sate keong ini banyak kita jumpai di pasar, warung-warung, kantin sekolah bahkan kalau malam hari pada warung angkringan. Proses pengolahan keong emas tersebut menghasilkan limbah cangkang keong yang cukup besar jumlahnya. Pada proses ini, dari satu karung keong hidup, hanya dihasilkan daging keong kurang lebih sebanyak 20% saja. Sedangkan limbah dari proses pengolahan keong emas ini cukuplah banyak yaitu sekitar 80%. Hama padi berupa keong emas memang telah dimanfaatkan sebagai makanan yang bergizi, namun masalah utama pemanfaatan hama keong emas adalah pengelolaan limbahnya (cangkang keong emas). Limbah keong emas di Kabupaten Klaten mencapai kurang lebih 1 truk perbulan sehingga sering kali menjadi masalah karena cangkang keong secara fisik bersifat keras serta sulit membusuk dan secara kimia cangkang keong mengandung 2

3 zat kapur yang sangat tinggi. Masalah yang timbul sekitar Embung Rowo Jombor tersebut adalah bagaimana memanfaatkan atau mengolah limbah cangkang keong emas menjadi produk yang bermanfaat B. Identifikasi Masalah Berkaitan dengan hal yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka terdapat beberapa permasalahan di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Di daerah Klaten khususnya pada embung rowo Jombor terdapat hama tanaman padi keong emas yang jumlahnya mencapai 1 truck/bulan 2. Penduduk sekitar memanfaatkan hama keong emas tersebut antara lain sebagai bahan olahan makanan 3. Limbah pemanfaatan keong emas (ca ngkang keong emas) menimbulkan masalah besar bagi penduduk karena kulit cangkang menimbulkan bau busuk dan cangkangnya sendiri keras dan mengandung bahan kapur 4. Upaya memanfaatkan limbah pemanfaatan keong emas menjadi produk yang bermanfaat 5. Upaya mencari bahan alternatif pembuatan papan partikel C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka limbah pemanfaatan keong emas sangat berpotensi untuk dikembangkan 3

4 menjadi produk masa depan dan dapat mengatasi lingkungan misalnya sebagai bahan baku pembuatan papan partikel. Salah satu jenis limbah yang bisa dijadikan alternatif pembuatan papan partikel adalah cangkang keong emas yang banyak ditemui di embung Rowo Jombor. Pembuatan papan partikel dari cangkang keong emas yang dilakukan dalam penelitian ini dibatasi terhadap beberapa hal : 1. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium. 2. Alat pencetak adalah alat prototype untuk skala laboratorium. 3. Cangkang Keong Emas adalah hasil dari pengolahan makanan ternak dan makanan konsumsi (sate) di sekitar Rowo Jombor, Klaten. 4. Perekat yang digunakan adalah perekat yang banyak dijual di pasaran (resin dan hardener). Menggunakan komposisi 1/3 dari berat campuran keong dan kayu, dari penelitian oleh Odih Iskandar (2009) 5. Bahan campuran berasal dari limbah pengolahan kayu (serbuk kayu) yang bernilai ekonomi rendah dalam penelitian ini dibatasi pada serbuk kayu mahoni dan randu. D. Rumusan Masalah Karena cangkang keong emas yang mengandung banyak zat kapur, maka memiliki sifat keras, tajam, dan sukar membusuk. Sejauh ini alternatif pemanfaatan limbah cangkang keong emas disekitaran Rowo Jombor belum ada. Dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh cangkang keong emas tersebut di atas maka 4

5 1. Apakah cangkang keong emas dapat digunakan sebagai papan partikel dengan campuran serbuk kayu lunak dan perekat? 2. Jenis campuran serbuk kayu yang bagaimana yang sesuai dengan kadar yang berbeda-beda? 3. Komposisi campuran yang seperti apa yang terbaik antara cangkang keong, serbuk kayu dan perekat? 4. Berapa nilai kerapatan papan partikel? 5. Berapa nilai modulus lentur dan modulus patah papan partikel? 6. Bearapa nilai persentase penyerapan air pada papan partikel? E. Tujuan Penelitian Dengan memperhatikan kondisi hutan yang semakin berkurang dan banyak industri-industri yang menghasilkan limbah, maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mencari bahan alternatif pengganti kayu. Salah satunya penelitian penbuatan papan partikel dari bahan cangkang keong yang memenuhi setandar SNI. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk membuktikan bahwa cangkang keong emas dapat digunakan sebagai bahan pembuatan papan partikel dengan campuran serbuk kayu lunak dan perekat. 2. Mencari jenis bahan perekat yang sesuai dengan pembuatan papan partikel. 5

6 3. Mencari jenis campuran serbuk kayu yang sesuai dengan kadar yang berbeda-beda. 4. Mencari komposisi campuran yang terbaik antara cangkang keong, serbuk kayu dan perekat. 5. Mencari nilai kerapatan papan partikel. 6. Mencari nilai modulus lentur dan modulus patah papan partikel. 7. Mencari nilai persentase penyerapan air pada papan partikel. F. Manfaat Penelitian Proses pengolahan keong emas banyak menghasilkan limbah yang berupa cangkang keong emas. Dari permasalahan ini tenimbulah gagasan untuk membuat limbah ini menjadi papan partikel. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membantu mengatasi permasalahan limbah hasil pengolahan keong emas. 2. Memanfaatkan cangkang keong emas sebagai bahan pembuatan papan partikel. 3. Memberikan alternatif lain untuk menyediakan bahan pembuatan papan partikel. 6