Uruta ut n a Pemi sahan saha dan a Ur U uta ut n a Pemi sahan saha Di D stilasi a Biasa
|
|
- Liani Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Urutan Pemisahan dan Urutan Pemisahan Distilasi Biasa Heri Rustamaji Referensi: Seider, W.D., Seider, J.D. and Lewin, D.R., 2003, Product & Process Design Principles - Synthesis, Analysis & Evaluation, 2nd Ed.
3 Pendahuluan Hampir semua proses kimia memerlukan pemisahan zat kimia (komponen), untuk : Memurnikan umpan Me-recovery komponen yang tidak bereaksi untuk di-recycle ke reaktor Memisahkan dan memurnikan produk dari reaktor Seringkali, biaya investasi utama dan biaya operasi proses akan berkaitan dengan peralatan pemisahan Untuk campuran biner, dimungkinkan untuk memilih metode pemisahan yang dapat memenuhi tugas pemisahan dalam satu alat. Lebih umum, campuran umpan melibatkan sistem pemisahan yang lebih kompleks.
4 TUJUAN Mengenal metode pemisahan yang digunakan di industri secara lebih luas dan dasar-dasarnya untuk pemisahan. Mampu menjelaskan konsep faktor pemisahan dan mampu memilih metode pemisahan yang sesuai untuk campuran zat cair. Mampu membuat urutan susunan kolom distilasi dan mampu menerapkan hirarki untuk mempersempit pencarian urutan yang mendekati optimal Mampu menerapkan metode sistematis untuk menentukan urutan optimal jenis pemisahan distilasi
5 Contoh: Recovery Butene Species b.pt.( C) Tc ( C) Pc, (MPa) Propane A Butene B n-butane C trans-2-butene D cis-2-butene E n-pentane F
6 Contoh: Recovery Butene Kolom 100 tray C3 & 1-Butene pada distillate Pengambilan Pentane sebagai produk bawah (bottoms) Pengambilan 2-C4=s sebagai distillate. Furfural direcovery sebagai bottoms dan direcycle ke C-4 Recovery Propane dan 1-Butene n C4 and 2-C4=s tidak dapat dipisahkan dengan distilasi biasa ( =1.03), sehingga 96% furfural ditambahkan sebagai extractive agent ( 1.17). Pengambilan nc4 sebagai distillate.
7 Pemisahan adalah Intensive Energi Tidak seperti pencampuran spontan zat kimia, pemisahan campuran bahan kimia memerlukan beberapa bentuk energi Pemisahan suatu campuran umpan ke dalam aliran yang komposisi kimianya berbeda dicapai dengan mendorong zat yang berbeda kedalam lokasi spasial yg berbeda, dengan satu atau kombinasi empat teknik yang umum di industri : Pembuatan transfer panas, kerja poros (shaft work), atau penurunan tekanan fasa kedua yang tidak bercampur dengan fasa umpan (ESA energy separating agent) Pengenalan kedalam sistem fasa fluida kedua (MSA mass separating agent). Ini kemudian harus dibuang/dipisahkan. Penambahan fasa padatan yang menyebabkan adsorpsi dapat terjadi Penempatan penahan membran
8 Metode Pemisahan Umum Separation Method Phase of the feed Separation agent Developed or added phase Separation principle Equilibrium flash L and/or V Pressure reduction or heat transfer V or L difference in volatility Distillation L and/or V Heat transfer or shaft work V or L difference in volatility Gas Absorption V Liquid absorbent L difference in volatility Stripping L Vapor stripping agent V difference in volatility Extractive Distillation L and/or V Liquid solvent and heat transfer V and L difference in volatility Azeotropic Distillation L and/or V Liquid entrainer and heat transfer V and L difference in volatility
9 Metode Pemisahan Umum Separation Method Phase of the feed Separation agent Developed or added phase Separation principle Liquid-liquid Extraction L Liquid solvent Second liquid Difference in solubility Crystallization L Heat transfer Solid Difference in solubility or m.p. Gas adsorption V Solid adsorbent Solid difference in adsorbabililty Liquid adsorption L Solid adsorbent Solid difference in adsorbabililty Membranes L or V Membrane Membrane difference in permeability and/or solubility
10 Metode Pemisahan Umum Separation Method Phase of the feed Separation agent Developed or added phase Separation principle Supercritical extraction L or V Supercritical solvent Supercritical fluid Difference in solubility Leaching S Liquid solvent L Difference in solubility Drying S and L Heat transfer V Difference in volatility
11 Seleksi Metode Pemisahan Pengembangan proses pemisahan membutuhkan pemilihan : Metode pemisahan (separation methods) Agen pemisahan (ESAs and/or MSAs) Alat pemisahan (Separation equipment) Susunan yang optimal atau urutan alat Suhu dan tekanan operasi yang optimal untuk alat Pemilihan metode pemisahan tergantung pada kondisi umpan: Vapor Liquid Solid Partial condensation, distillation, absorption, adsorption, gas permeation (membranes) Distillation, stripping, LL extraction, supercritical extraction, crystallization, adsorption, and dialysis or reverse osmosis (membranes) If wet drying, if dry leaching
12 Seleksi Metode Pemisahan Faktor pemisahan, SF, mendefinisikan derajat pemisahan yg dapat dicapai antara dua komponen kunci dari umpan. Faktor ini, untuk pemisahan komponen 1 dari komponen 2 antara fase I & II, untuk kontak tahap tunggal yaitu: SF C 1I / C 2I C 1II / C 2II C =variable composition, I, II = phases rich in components 1 and 2. (8.1) SF umumnya dibatasi oleh kesetimbangan termodinamika. Sebagai contoh, dalam kasus distilasi, penggunaan fraksi mol sebagai variabel komposisi dan misalkan fasa I adalah uap dan fasa II adalah cairan, batasan nilai dari SF diberikan dalam bentuk rasio kesetimbangan uap-cair (nilai-k) sebagai: y1 / x1 K1 P1 s SF 1, 2 s y2 / x2 K2 P2 for ideal L and V (8.2), (8.3)
13 Seleksi Metode Pemisahan Untuk operasi pemisahan uap-cair yang menggunakan MSA yang menyebabkan pembentukan larutan cairan non-ideal (misalnya distilasi ekstraktif): SF 1,2 2LP2s (8.5) Jika MSA digunakan untuk membuat dua fase cair, seperti dalam ekstraksi cair-cair, SF disebut sebagai selektivitas relatif, β, dimana: II / II SF 1,2 1LP1 s 1 2 1I / 2I (8.6) Secara umum, MSA untuk distilasi ekstraktif dan ekstraksi caircair dipilih berdasarkan kemudahan pemulihan untuk daur ulang dan untuk mencapai nilai yang relatif besar dari SF.
14 Equal Cost Separators Liquid-Liquid Extraction should NOT be used when α for ordinary distillation is greater than 3.2 Extractive distillation should NOT be used when α for ordinary distillation is greater than 2
15 Urutan Kolom Distilasi Biasa Gunakan urutan kolom distilasi biasa untuk memisahkan campuran multikomponen jika tersedia: pada setiap kolom > Beban reboiler tidak berlebih. Tekanan kolom tidak menyebabkan campuran mendekati titik kritis TC campuran. Pressure drop kolom dapat ditoleransi, terutama jika kondisi operasi vakum. Uap produk atas minimal dapat terkondensai secara parsial pada tekanan kolom untuk menyediakan refluks tanpa kebutuhan refrigerasi yang berlebih Suhu bagian bawah pada tekanan kolom tidak terlalu tinggi yang dapat terjadi dekomposisi kimia. Azeotropes jangan menghalangi pemisahan yag diinginkan.
16 Algoritma Menentukan Tekanan/Kondensor
17 Jumlah Urutan Kolom Distilasi Biasa (DB) Jumlah urutan yang berbeda dari P 1 kolom distilasi biasa NS, untuk menghasilkan P produk: Ns [2(P 1)]! P! (P 1)! (8.9) P # of Separators Ns
18 Contoh: 4 komponen
19 Contoh: 4 komponen
20 Urutan terbaik menggunakan hirarkis Berikut petunjuk yang serig digunakan untuk mereduksi jumlah urutan DB yang perlu dipelajari dengan detil: Pisahkan komponen yang tdk stabil secara termal, korosiv, atau reaktif secara kimia pada urutan awal. Pisahkan produk akhir satu demi satu sebagai distilat (the direct sequence). Sequence separation points to remove, early in the sequence, those components of greatest molar percentage in the feed. Sequence separation points in the order of decreasing relative volatility so that the most difficult splits are made in the absence of other components. Sequence separation points to leave last those separations that give the highest purity products. Sequence separation points that favor near equimolar amounts of distillate and bottoms in each column. The reboiler duty should not be excessive.
21 Latihan Rancang suatu urutan kolom distilasi biasa untuk memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
22 Latihan - kemungkinan solusi Guided by Heuristic 4, the first column in position to separate the key components with the greatest SF. Sequence separation points in the order of decreasing relative volatility so that the most difficult splits are made in the absence of other components.
23 Latihan - kemungkinan solusi a = 1.5 a = 3.6 a = 2.8 a = 1.35
24 Complex Columns Dalam beberapa kasus, kolom kompleks harus dipertimbangkan daripada kolom sederhana ketika membuat urutan pemisahan Ref: Tedder and Rudd (1978)
25 Region Optimality Seperti ditunjukkan di bawah, optimal regions untuk berbagai konfogurasi tergantung pada komposisi umpan dan the ease-of-separation index (ESI) : ESI = AB/ BC ESI 1.6 ESI 1.6
26 Sequencing V-L Separation Ketika distilasi sederhana tidak praktis untuk semua separator dalam sistem pemisahan campuran multikomponen, separator tipe lain harus digunakan dan tingkat volatilitas atau indeks pemisahan mungkin berbeda untuk setiap jenis separator. Jika semua bahan kimia adalah produk separator (P) dan jika T sama dg jumlah tipe separator yg berbeda, maka jumlah kemungkinan urutan diberikan dg persamaan: NsT T P 1 Ns (A) Contoh, jika P = 3, dan distilasi biasa, distilasi ekstraktiv dengan solven I atau solven II, dan ekstraksi cair-cair dengan solven III dipertimbangkan, T=4, dimasukkan ke pers (8.9) dan (A) memberikan 32 kemungkinan urutan (untuk distilasi biasa sendiri, NS = 2).
27 C0ntoh: Recovery Butene Species b.pt.( C) Tc ( C) Pc, (MPa) Propane A Butene B n-butane C trans-2-butene D 0.9 cis-2-butene E 3.7 n-pentane F Propane Butane Butene Pentane Untuk T = 2 (OD dan ED), and P = 4, NS = 40. Namun demikian, karena 1-Butene juga harus dipisahkan (why?), P = 5, dan NS = 224. Jelas, akan sangat membantu mereduksi jumlah urutan yang perlu dianalisis. 1-Butene dan 2-Butene secara struktural sangat berbeda sedangkan isomer optik jauh Perlu megelimiasi pemisahan yang tidak feasible (layak), dan mendorong lebih dekat terkait dan sulit dipisahkan DB untuk pemisahan dengan colatilitas yang sapat diterima. dengan distilasi
28 C0ntoh: Recovery Butene Pasangan Biner Berdekatan ij at 65.5 oc Propane/1-Butene (A/B) Butene/n-Butane (B/C) 1.18 n-butane/trans-2-butene (C/D) 1.03 cis-2-butene/n-pentane (E/F) 2.50 Pisahkan A/B dan E/F harus hanya dengan Distilasi Biasa (OD) ( 2.5) Pisahkan C/D tidak feasible dengan OD ( = 1.03). Split B/C feasible, tapi alternaive lain mungkin lebih menarik. Gunakan 96% furfural sebagai solvent untuk distilasi ekstraktiv (ED) meningkatkan volatilitas paraffin terhadap olefins, menyebabkan pembalikan volatilitas antara 1-Butene dan n-butane, mengubah tingkat/urutan pemisahan terhadap ACBDEF, dan memberikan C/B = juga, pisahkan (C/D)II dengan = 1.7, harus digunakan untuk mengganti OD. So, pemisahan yg hrs dipertimbangkan dg semua batasan adalah : (A/B )I, ( E/F)I, ( B/C )I, (A/C )I, ( C/B )II, and ( C/D )II
29 Estimasi Biaya Tahunan Untukk masing2 pemisahan, CA diestimasi dengn asumsi 99 mol % recovery komponen ringan di distillate dan 99 mol % recovery komponen berat di bottoms. Tahapan berikut diikuti : Set tekanan distillate dan bottoms column menggunakan Estimasi jumlah tahap dan rasio refluks dengan WUG method (ex. menggunakan Aspen Plus DSTWU Column ) Pilih tray spacing (typically 2 ft.) dan hitung tingggi kolom, H Hitung diameter kolom, D (gunakan Fair correlation for flooding velocity, or Aspen Plus Tray Sizing Utility) Estimasi installed cost dari tower (ex. Peters & Timmerhaus) Hitung ukuran da biaya peralatan tambahan (condenser, reboiler, reflux drum). Jumlah total capital investment, CTCI Hitung annual cost dari heating and cooling utilities (COS) Hitung CA assumsikan ROI (typically r = 0.2). CA = COS + r *CTCI
30 Recovery Butene 1st Branch (A/B )I, ( E/F)I, ( B/C )I, (A/C )I, ( C/B )II, and ( C/D )II Sequence Cost, $/yr , , ,127, , Species Propane 1-Butene n-butane trans-2-butene cis-2-butene n-pentane 1,095,600 A B C D E F
31 Recovery Butene 2nd Branch (A/B )I, ( E/F)I, ( B/C )I, (A/C )I, ( C/B )II, and ( C/D )II Sequence Cost, $/yr 2-(8,9-21) 888,200 2-(8,10-22) 860,400 Species Propane 1-Butene n-butane trans-2-butene cis-2-butene n-pentane A B C D E F
32 Recovery Butene 3rd Branch (A/B )I, ( E/F)I, ( B/C )I, (A/C )I, ( C/B )II, and ( C/D )II Sequence (25,26) Species Propane 1-Butene n-butane trans-2-butene cis-2-butene n-pentane Cost, $/yr 878,200 1,095, ,400 1,080,100 A B C D E F
33 Recovery Butene 4th Branch (A/B )I, ( E/F)I, ( B/C )I, (A/C )I, ( C/B )II, and ( C/D )II Sequence Species Propane 1-Butene n-butane trans-2-butene cis-2-butene n-pentane Cost, $/yr 1,115,200 A B C D E F
34 Contoh : Recovery Butene Urutan Biaya Termurah Sequence 2-(8,10-22) Cost, $/yr 860,400
35 Contoh : Recovery Butene
36 Terima kasih
LEVEL -04 SISTEM PEMISAHAN
LEVEL -04 SISTEM PEMISAHAN STRUKTUR UMUM SISTEM PEMISAHAN Untuk menentukan struktur umum sistem pemisahan pertama kita harus menentukan fasa aliran yg keluar dari reaktor (Gmbr 4-1). Untuk proses uap-cair
Lebih terperinciPemisahan Distilasi Azeotrop. Heri Rustamaji. Referensi:
Pemisahan Distilasi Azeotrop Heri Rustamai Referensi: 1. Seider, W.D., Seider, J.D. and Lewin, D.R., 2003, Product & Process Design Principles - Synthesis, Analysis & Evaluation, 2nd Ed. 2. Smith, R. Chemical
Lebih terperinciSIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V
SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V Johana Tanaka* dan Dr. Budi Husodo Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciDISTILASI 08/03/2018 Nur Istianah-KP1-Distilasi-2015
DISTILASI Distilasi Proses pemisahan dua komponen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didihnya atau volatilitas Pemisahan tepat terjadi pasa saat kondisi setimbang atau equilibrium Feed Distillate Residue/
Lebih terperinciPemisahan dan Ekstraksi
Program Studi Teknologi Pangan Internationally Recognized Undergraduate Program by IFT & IUFoST FST 200 Pengantar Teknologi Pertanian Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Lebih terperinciBASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH
BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS CREATED BY DENNY FIRMANSYAH Email : dennyfirmansyah49@gmail.com EXAMPLE CASE Sebuah larutan yang merupakan campuran dari komponen methanol
Lebih terperinciBAB II. KESEIMBANGAN
BAB II. KESEIMBANGAN Pada perhitungan stage wise contact konsep keseimbangan memegang peran penting selain neraca massa dan neraca panas. Konsep rate processes tidak diperhatikan pada alat kontak jenis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan campuran bahan kimia berdasarkan perbedaan kemudahan menguap (volatilitas) bahan dengan titik didih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etanol Etanol merupakan bahan yang volatile, mudah terbakar, jernih, dan merupakan cairan yang tidak berwarna. Salah satu sifat istimewa dari etanol adalah volume shrinkage
Lebih terperinciEVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN
EVALUASI ENERGY SAVING DAN CAPITAL COST KOLOM DISTILASI PETLYUK DAN DIVIDED WALL DISTILLATION COLUMN DWDC UNTUK PEMISAHAN TIGA KOMPONEN WIDHY ROVIANTIKA (2307.100.039) WINY FEBRIANTI (2307.100.079) Pembimbing:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemisahan campuran azeotrop multikomponen dengan menggunakan kolom destilasi seperti pada azeotropic distillation memerlukan beberapa kolom dengan urutan tertentu
Lebih terperinciLaboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Disusun Oleh : Medha Bhaswara (2307.100.083) Katlea Fitriani (2307.100.099) Dibimbing Oleh : Ir. Musfil AS, M.Eng.Sc Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
Lebih terperinciTugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Mulai dari industri makanan, tekstil, kimia hingga farmasi. Dalam proses produksinya, beberapa
Lebih terperinciBAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)
BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods) Di muka telah dibicarakan tentang penggunaan diagram entalpi komposisi pada proses distilasi dan penggunaan diagram (x a y
Lebih terperinciTEKNOLOGI HEMAT ENERGI UNTUK PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE YANG EFISIEN
TEKNOLOGI HEMAT ENERGI UNTUK PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE YANG EFISIEN Srie Muljani Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur Abstrak Sasaran kajian penelitian ini adalah
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP
OPTIMALISASI PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN PEMISAHAN SECARA BERTAHAP Reza Fauzan *Email: reza.fauzan@gmail.com ABSTRAK Penelitian tentang peningkatan jumlah produksi minyak yang diperoleh dari sumur produksi
Lebih terperinciALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER
PMD D3 Sperisa Distantina ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER Silabi D3 Teknik Kimia: 1. Prinsip dasar alat transfer massa absorber dan stripper. 2. Variabel-variabel proses alat absorber dan stripper.
Lebih terperinciEtanol akan membentuk campuran azeotrop dengan air sehingga sulit
PENGARUH PENAMBAHAN NaCl dan CaCl 2 TERHADAP KADAR ETANOL IMPACT OF MIXING NaCl and CaCl 2 TO ETHANOL PURIFICATION Emi Erawati Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.
Lebih terperinciKesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap
Kesetimbangan Fasa Cair-Cair dan Cair Uap Kiftiyah Yuni Fatmawardi*, Teguh Andy A.M, Vera Nurchabibah, Nadhira Izzatur Silmi, Yuliatin, Pretty Septiana, Ilham Al Bustomi Kelompok 5, Kelas AB, Jurusan Kimia,
Lebih terperinciMateri kuliah OTK 3 Sperisa Distantina EKSTRAKSI CAIR-CAIR
Materi kuliah OTK 3 perisa istantina EKTRKI CIR-CIR Peserta kuliah harus membawa: 1. kertas grafik milimeter 2. pensil/ballpoint berwarna 3. penggaris Pustaka: Foust,.., 1960, Principles of Unit Operation,
Lebih terperinciBab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN
Bab VI. CAMPURAN MULTI KOMPONEN Pada bab ini akan dibahas secara ringkas prinsip pemisahan multi komponen. Pembahasan pemisahan campuran multi komponen bersifat singkat karena secara prinsip atau konsep
Lebih terperinci6/12/2014. Distillation
Distillation Distilasi banyak digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri. Minyak atsiri dapat bermanfaat sebagai senyawa antimikroba, diantaranya: 1. Minyak biji pala 2. Minyak daun jeruk 1 Distillation
Lebih terperinciFISIKA 2. Pertemuan ke-4
FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan
Lebih terperinciATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.
ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T. Pembuatan Gula Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator (lb/jam)? Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus buangan
Lebih terperinciSimulasi Proses Dehidrasi Etanol dengan Kolom Distilasi Azeotrop Menggunakan Isooktan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN 1693 4393 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 26 Januari 2010 Simulasi Proses Dehidrasi Etanol dengan
Lebih terperinciSalah satu aplikasi data keseimbangan uap-cair adalah analisis flash distillation. FLASH DISTILATION
3 S Sperisa Distantina Salah satu aplikasi data keseimbangan uap-cair adalah analisis flash distillation. LASH DISILAION Alat kontak uap-cair yg paling sederhana, biasanya digunakan untuk kapasitas kecil.
Lebih terperinciPENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA
BAB V PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA V.I Pendahuluan Pengetahuan proses dibutuhkan untuk memahami perilaku proses agar segala permasalahan proses yang terjadi dapat ditangani dan diselesaikan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia?
BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia? Aplikasi dasar-dasar ilmu pengetahuan alam yang dirangkai dengan dasar ekonomi dan hubungan masyarakat pada bidang yang berkaitan Iangsung dengan proses dan
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN 1. Manfaat Mata Kuliah 2. Deskripsi Mata Kuliah 3. Tujuan Instruksional 4. Strategi Perkuliahan
KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Perencanaan dan Perancangan Sistem Proses Kimia Kode Mata Kuliah : KMA 334 Pengajar : Taharuddin, S.T., M.Sc. dan Heri Rustamaji, S.T., M.Eng. Semester : VI 1. Manfaat
Lebih terperinciPRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE DENGAN PROSES DISTILASI EKSTRAKTIF
24 Produksi Alkohol Fuel Grade Dengan Proses Jurnal Distilasi Penelitian Ekstraktif Ilmu (Mu tasim Teknik Vol.9, Billah No.1 dan Juni Sani) 2009 : 24-30 PRODUKSI ALKOHOL FUEL GRADE DENGAN PROSES DISTILASI
Lebih terperinciMAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI
MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI Disusun Oleh : Kelompok II Salam Ali 09220140004 Sri Dewi Anggrayani 09220140010 Andi Nabilla Musriah 09220140014 Syahrizal Sukara 09220140015 JURUSAN TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka penunjang penelitian ini meliputi beberapa penjelasan mengenai proses pemurnian pada gas, proses dehidrasi gas yang terdapat di SPG Merbau, larutan Triethylene
Lebih terperinciAplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi.
MATERI : MENARA DISTILASI CAMPURAN BINER PMD D3 Sperisa Distantina Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara
Lebih terperinciOPTIMASI KOLOM DISTILASI REAKTIF- EKSTRAKTIF UNTUK PROSES PEMBUATAN METHYLAL
OPTIMASI KOLOM DISTILASI REAKTIF- EKSTRAKTIF UNTUK PROSES PEMBUATAN METHYLAL Theresia, Herry Santoso Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan Jalan Ciumbuleuit
Lebih terperinciProses Hulu dalam Bioteknologi Industri
Proses Hulu dalam Bioteknologi Industri Nur Hidayat Downstream processing ( DSP )/Pengolahan hilir (DSP) menyiratkan penapihan produk bioteknologi dari bioreaktor dan pemurnian untuk bentuk yang diharapkan
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,
BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam
Lebih terperinciSIMULASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN DIVIDING WALL COLUMN UNTUK PEMURNIAN ETANOL
SIMULASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN DIVIDING WALL COLUMN UNTUK PEMURNIAN ETANOL Mulyadi*, Budi Husodo Bisowarno Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik
Lebih terperinciPERANCANGAN PACKED TOWER. Asep Muhamad Samsudin
PERANCANGAN PACKED TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Perhitungan Tinggi Kolom Packing 2. Perhitungan Diameter Kolom Perhitungan Tinggi Kolom Packing Tinggi kolom packing
Lebih terperinciV. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan
V. SPESIFIKASI ALAT Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan pabrik furfuril alkohol dari hidrogenasi furfural. Berikut tabel spesifikasi alat-alat yang digunakan.
Lebih terperinciPerancangan Proses Kimia PERANCANGAN
Perancangan Proses Kimia PERANCANGAN SISTEM/ JARINGAN REAKTOR 1 Rancangan Kuliah Section 2 1. Dasar dasar Penggunaan CHEMCAD/HYSYS 2. Perancangan Sistem/jaringan Reaktor 3. Tugas 1 dan Pembahasannya 4.
Lebih terperinciTujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.
Tujuan Pembelajaran Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Mengenal contoh-contoh dari tujuh (7) obyektif pengendalian pada proses-proses kimia Menghitung indikator dari variabilitas
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,
BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam
Lebih terperinciEVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM
EVALUASI KOLOM DISTILASI BUTANOL-AIR DENGAN INTEGRASI PANAS UNTUK MENDAPATKAN TOTAL ANNUAL COST (TAC) MINIMUM Nama Mahasiswa : 1. Satrio Pamungkas NRP.230610005 : 2. Tri Hartanto A NRP.230610000 Dosen
Lebih terperinciSINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA
SINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA Design 2 1. Conceptual design: develop a preliminary flowsheet using approximate methods. 2. Preliminary design: use rigorous simulators to evaluate steady- state and
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Furnace : F : Tempat terjadinya reaksi cracking ethylene dichloride menjadi vinyl chloride dan HCl : Two chamber Fire box : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C)
Lebih terperinciBefore UTS. Kode Mata Kuliah :
Before UTS Kode Mata Kuliah : 2045330 Bobot : 3 SKS Pertemuan Materi Submateri 1 2 3 4 Konsep dasar perpindahan massa difusional Difusi molekuler dalam keadaan tetap Difusi melalui non stagnan film 1.
Lebih terperinciDISTILASI. 19/10/2014 Nur Istianah-KPP-Distilasi
DISTILSI 1 Distilasi Proses pemisahan dua komponen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didihnya atau volatilitas Pemisahan tepat terjadi pasa saat kondisi setimbang atau equilibrium Feed Distillate
Lebih terperincic. Kenaikan suhu akan meningkatkan konversi reaksi. Untuk reaksi transesterifikasi dengan RD. Untuk percobaan dengan bahan baku minyak sawit yang
KESIMPULAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Studi eksperimental pembuatan biodiesel dengan Reactive Distillation melalui rute transesterifikasi trigliserida
Lebih terperinciPENGAMBILAN AIR DARI SISTEM ISOPROPIL ALKOHOL AIR DENGAN DISTILASI ADSORPTIF MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN SILIKA GEL
1 PENGAMBILAN AIR DARI SISTEM ISOPROPIL ALKOHOL AIR DENGAN DISTILASI ADSORPTIF MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN SILIKA GEL Mona Silvia (L2C004248) dan Ragil Darmawan SAC (L2C004264) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Lebih terperinciDISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB) Disusun oleh: Dinna Rizqi Awalia Dr. Danu Ariono Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciSimulasi Kolom Distilasi Ekstraktif untuk Proses Dehidrasi Etanol Menggunakan Etilen Glikol-Gliserol
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN 1693 4393 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 26 Januari 2010 Simulasi Kolom Distilasi Ekstraktif
Lebih terperinciPengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air
Pengaruh Suhu dan Tekanan Tangki Destilasi terhadap Kinerja Permeasi Uap dengan Membran Keramik dalam Pemurnian Larutan Etanol-Air Misri Gozan 1, Said Zul Amraini 2 Alief Nasrullah Pramana 1 1 Departemen
Lebih terperinci2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam
2. Fase komponen dan derajat kebebasan Pak imam Fase dan komponen Fase adalah keadaan materi yang seragam di seluruh bagiannya, dalam komposisi kimia maupun fisiknya. (Gibbs) Banyaknya fase diberi lambang
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT
digilib.uns.ac.id 47 BAB III PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat di Indonesia menyebabkan pula tingginya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM). Sebagian besar kendaraan bermotor
Lebih terperinciPEMUNGUTAN LANTANUM DARI MINERAL MONASIT BANGKA DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG BERTINGKAT
PEMUNGUTAN LANTANUM DARI MINERAL MONASIT BANGKA DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG BERTINGKAT T 546.411 6 BAS (20041845) Metode yang dikembangkan untuk pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang saat
Lebih terperinciPENGARUH KENAIKKAN REFLUX RATIO TERHADAP KEBUTUHAN PANAS PADA KOLOM DISTILASI DENGAN DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS)
TUGAS AKHIR PENGARUH KENAIKKAN REFLUX RATIO TERHADAP KEBUTUHAN PANAS PADA KOLOM DISTILASI DENGAN DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS) (The Influence Of Reflux Ratio Increasment To Heat Requiry at Distilation
Lebih terperinciBAB II STUDI LITERATUR
BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kebutuhan Air Tawar Siklus PLTU membutuhkan air tawar sebagai bahan baku. Hal ini dikarenakan peralatan PLTU sangat rentan terhadap karat. Akan tetapi, semakin besar kapasitas
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 2 EQUILIBRIUM STILL
PRKTIKUM OPERSI TEKNIK KIMI II MODUL 2 EQUILIRIUM STILL LORTORIUM RISET DN OPERSI TEKNIK KIMI PROGRM STUDI TEKNIK KIM FKULTS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERN JW TIMUR SURY EQUILIRIUM STILL TUJUN Percobaan
Lebih terperinciPEROLEHAN KEMBALI ASAM ASETAT DARI LIMBAH CAIR PARASETAMOL DENGAN CARA EKSTRAKSI ILASI CAIR-CAIR DAN DIST. Oleh, ERNIK YULIANA
Nomor urut : 118/S2 - TL/TPL/1999 PEROLEHAN KEMBALI ASAM ASETAT DARI LIMBAH CAIR PARASETAMOL DENGAN CARA EKSTRAKSI ILASI CAIR-CAIR DAN DIST TESIS MAGISTER Oleh, ERNIK YULIANA 25396034 BIDANG KHUSUS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
47 BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk
Lebih terperinciEXTRACTION. Unit Operasi 2014
EXTRACTION Unit Operasi 2014 Extraction a separation process, based on differences in solubility Extraction is one of the most useful and widely used chemical separation methods. There are two types of
Lebih terperinciBAB III. PERHITUNGAN STAGE SEIMBANG
BAB III. PERHITUNGAN STAGE SEIMBANG Konsep stage seimbang dapat dipergunakan untuk memperkirakan hasil pemisahan suatu campuran. Konsep ini menggunakan dasar bahwa arus yang keluar stage dalam keadaan
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT
BAB III SPESIFIKASI ALAT III.1. Spesifikasi Alat Utama III.1.1 Reaktor : R-01 : Fixed Bed Multitube : Mereaksikan methanol menjadi dimethyl ether dengan proses dehidrasi Bahan konstruksi : Carbon steel
Lebih terperinciPMD D3 Sperisa Distantina EKSTRAKSI CAIR-CAIR
Peserta kuliah harus membawa: 1. kertas grafik milimeter 2. pensil/ballpoint berwarna 3. penggaris PM 3 perisa istantina EKTRKI CIR-CIR Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
Lebih terperinciKondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum
Volume 6 No. 1, Juli 2005 (1-12) Kondisi Optimum Pemisahan Aseton dari Campuran Aseton-Etanol-Air-n Butanol Dengan Kolom Distilasi Vacuum Chairul Irawan, Iryanti Fatyasari Nata 1 Abstract Fermenting molasses
Lebih terperinci25. Neraca panas pada Vaporizer (VP-101) Neraca panas pada Separator Drum (SD-101) Neraca energi pada Kompresor (K-101)
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Daftar Harga Bahan Baku dan Produk... 3 2. Data Impor MEK ke Indonesia... 4 3. Perbandingan Proses Pembuatan MEK... 8 4. Sifat Fisik Komponen... 14 5. Entalpi komponen pada
Lebih terperinciTRANSFER MASSA ANTAR FASE. Kode Mata Kuliah :
TRANSFER MASSA ANTAR FASE Kode Mata Kuliah : 2045330 Bobot : 3 SKS ALAT-ALAT TRANSFER MASSA Perancangan alat transfer massa W A = W A = N A A jumlah A yang ditransfer waktu N A : Fluks molar atau massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI
NME D3 Sperisa Distantina 1 BAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI Definisi Teknik Kimia: Pemakaian prinsip-prinsip fisis bersama dengan prinsip-prinsip ekonomi dan human relations ke bidang yang menyangkut
Lebih terperinciIII. PERANCANGAN KONDISI PROSES
III. PERANCANGAN KONDISI PROSES III.1 Kondisi Proses Yang diartikan dengan kondisi proses adalah kondisi operasi yang diperlukan sehingga perancangan yang dilakukan itu dapat memenuhi design itention,
Lebih terperinci@ Heri Rustamaji. World Wide Web home page on the Internet at:
@ Heri Rustamaji World Wide Web home page on the Internet at: http://www.aspentech.com/ INTRODUCTION STARTING ASPEN PLUS STARTUP Blank Simulation Blank Simulation : rancangan proses general : British Unit
Lebih terperinciREAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH
TUTORIAL 3 REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS KINETIK CSTR R. PLUG R.BATCH MODEL REAKTOR ASPEN Non Kinetik Kinetik Non kinetik : - Pemodelan Simulasi
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. Proses Pembuatan Trimetiletilen Secara umum pembuatan trimetiletilen dapat dilakukan dengan 2 proses berdasarkan bahan baku yang digunakan, yaitu pembuatan trimetiletilen dari n-butena
Lebih terperinciSTRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR
STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR (CONTROL STRATEGY OF SINGLE DISTILLATION COLOMN BINARY SYSTEM OF METHANOL-WATER) Totok R. Biyanto 1), Heri Wahyudi 1),Hari Hadi Santoso
Lebih terperinciPengolahan Minyak Bumi
Primary Process Oleh: Syaiful R. K.(2011430080) Achmad Affandi (2011430096) Allief Damar GE (2011430100) Ari Fitriyadi (2011430101) Arthur Setiawan F Pengolahan Minyak Bumi Minyak Bumi Minyak bumi adalah
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul mata Kuliah : Perencanaan dan Perancangan Sistem Proses Kimia Kode Mat akuliah/sks : KMA 334/4 Deskripsi Singkat : Mata Kuliah ini membahas tentang : Perumusan
Lebih terperinciPERANCANGAN PROSES DISTILASI ATMOSFERIK DAN PENGHILANGAN GAS OIL DALAM PENGOLAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS
SKRIPSI TK141581 PERANCANGAN PROSES DISTILASI ATMOSFERIK DAN PENGHILANGAN GAS OIL DALAM PENGOLAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS Oleh: Rizki Kurnia Mahardika NRP 2313 100 054 Achmad Zulfikar Fawzi NRP 2313 100
Lebih terperinciKimia Analisis II. Annisa Fillaeli
Kimia Analisis II Annisa Fillaeli Kimia Analisis II? Pendahuluan Aspek Termodinamika dalam Pemisahan Pemisahan dengan Cara Pengendapan Destilasi Ekstraksi Kromatografi HPLC Pendahuluan Bahan alam Identifikasi
Lebih terperinciDATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH
Jurnal Teknik Kimia : Vol. 6, No. 2, April 2012 65 DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH Ni Ketut Sari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industry UPN Veteran
Lebih terperinciKEBERADAAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SARJANA TEKNIK KIMIA PADA PERANCANGAN ALAT PROSES
KEBERADAAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SARJANA TEKNIK KIMIA PADA PERANCANGAN ALAT PROSES Ruang Lingkup 1. Keberadaan Sarjana Teknik Kimia di Bidang Industri 2. Sarjana Teknik Kimia sebagai Perancang Alat
Lebih terperinciKelompok B Pembimbing
TK-40Z2 PENELITIAN Semester II 2007/2008 APLIKASI MEMBRAN CA/ZEOLIT UNTUK PEMISAHAN CAMPURAN ALKOHOL-AIR Kelompok B.67.3.13 Indria Gusmelli (13004106) Aziza Addina Permata (13004107) Pembimbing Dr. Irwan
Lebih terperinciBAB V. CONTINUOUS CONTACT
BAB V. CONTINUOUS CONTACT Operasi pemisahan continuous contact secara prinsip berbeda dengan stage wise contact. Pada operasi pemisahan ini, kecepatan perpindahan massa berlangsung saat kedua fasa tersebut
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES NC-(CH 2 ) 4 -CN + 4 H 2 O. Reaksi menggunakan katalisator dari komponen fosfor, boron, atau silica gel.
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Adiponitril dibuat dengan beberapa macam proses, antara lain (Kirk and Othmer,1952) : 1. Dari asam adipat dan amoniak HOOC-(CH 2 ) 4 -COOH + 2NH 3 NC-(CH 2 )
Lebih terperinciPERFORMA KOLOM SIEVE TRAY DENGAN PACKING SERABUT PADA DISTILASI ETANOL-AIR
PERFORMA KOLOM SIEVE TRAY DENGAN PACKING SERABUT PADA DISTILASI ETANOL-AIR Oleh : Indi Raisa Girsang 2310100119 Melvina Eliana 2310100161 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Nonot Soewarno, M.Eng. Siti Nurkhamidah,
Lebih terperinciSimulasi Pembuatan Etil Asetat Menggunakan Reactive Dividing Wall Column Dengan Katalis Asam Sulfat
Simulasi Pembuatan Etil Asetat Menggunakan Reactive Dividing Wall Column Dengan Katalis Asam Sulfat Johannes Martua Hutagalung* dan Budi Husodo Bisowarno Program Studi Magister Teknik Kimia, FTI, Universitas
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN PENELITIAN
BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Metodologi Hasil yang diharapkan dari sistem yang dibentuk adalah kondisi optimal untuk dapat menghasilkan fluks air yang tinggi, kualitas garam super-saturated sebagai
Lebih terperinciOTK 3 S1 Sperisa Distantina
OTK 3 S1 Sperisa Distantina KESEIMNGN UP CIR Pustaka: Foust,.S., 1960, Principles of Unit Operation, John Wiley and Sons. Geankoplis, C.J., 1985, Transport Processes and Unit Operation, Prentice Hall,
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES III.. Spesifikasi Alat Utama Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, static mixer, reaktor, separator tiga fase, dan menara destilasi. Spesifikasi yang ditunjukkan
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi bahan bakar alternatif (biofuel) saat ini mendapat perhatian lebih dari beberapa pemerintahan di seluruh dunia. Beberapa pemerintahan telah mengumumkan komitmen
Lebih terperinciPRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN GLUKOSA DARI TEPUNG SAGU DENGAN KAPASITAS 2000 TON/TAHUN TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN GLUKOSA DARI TEPUNG SAGU DENGAN KAPASITAS 2000 TON/TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Oleh IQBAL FAUZA 080425020 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
Lebih terperinciBAB IV RANCANGAN KILANG LNG MINI DENGAN SUMBER GAS SUAR BAKAR
BAB IV RANCANGAN KILANG LNG MINI DENGAN SUMBER GAS SUAR BAKAR 4.1 PEMILIHAN TEKNOLOGI LNG MINI Kilang LNG skala kecil dan sedang atau small- to mid-scale liquefaction (SMSL) berbeda dari kilang LNG skala
Lebih terperinciPENGHEMATAN ENERGI PADA MENARA DISTILASI DENGAN HEAT INTEGRATED DISTILLATION COLUMN (HIDiC)
Reaktor, Vol. 12 No. 3, Juni 2009, Hal. 146-153 PENGHEMATAN ENERGI PADA MENARA DISTILASI DENGAN HEAT INTEGRATED DISTILLATION COLUMN (HIDiC) Arief Budiman Process System Engineering Research Group, Jurusan
Lebih terperinciPERANCANGAN TRAY TOWER. Asep Muhamad Samsudin
PERANCANGAN TRAY TOWER PERANCANGAN ALAT PROSES Asep Muhamad Samsudin Ruang Lingkup 1. Pemilihan Tipe Kolom 2. Penentuan Kondisi operasi 3. Perancangan Tray Tower 4. Perancangan Packed Tower Penentuan Kondisi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Larutan benzene sebanyak 1.257,019 kg/jam pada kondisi 30 o C, 1 atm dari tangki penyimpan (T-01) dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara
Lebih terperinciTeknologi Desalinasi Menggunakan Multi Stage Flash Distillation (MSF)
Teknologi Desalinasi Menggunakan Multi Stage Flash Distillation (MSF) IFFATUL IZZA SIFTIANIDA (37895) Program Studi Teknik Nuklir FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA ABSTRAK Teknologi Desalinasi Menggunakan
Lebih terperinciII. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Pemilihan Proses Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut
Lebih terperinciMakalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair
Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair Kelompok 3 Nahida Rani (1106013555) Nuri Liswanti Pertiwi (1106015421) Rizqi Pandu Sudarmawan (0906557045) Sony Ikhwanuddin (1106052902) Sulaeman
Lebih terperinciEKSTRAKSI. Nur Istianah,ST,MT,M.Eng
EKSTRAKSI Nur Istianah,ST,MT,M.Eng Ekstraksi adalah metode pemisahan suatu komponen dari satu zat menggunakan zat lain, serta melibatkan dua fasa berbeda liquid-liquid extraction solid-liquid extraction
Lebih terperinci