BAB II Landasan Teori
|
|
- Yandi Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II Landasan Teori 2.1 Manajemen Bisnis Logistik Proses pemenuhan order pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan pusat operasional dari perusahaan khususnya jenis perusahaan yang menjual barang. Performa perusahaan harus didukung penuh dari bagian logistik untuk menjamin ketersediaan barang dengan tepat jumlah, tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu dalam rangka meningkatkan profitabiltas perusahaan dan efisiensi biaya operasional. Dalam bukunya berjudul Manajemen Bisnis Logistik, Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono (1998) mengemukakan bahwa manajemen logistik merupakan masalah yang cukup unik karena merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang sudah cukup lama dijalankan dalam organisasinya tetapi baru belakangan ini disadari pemikiran dan pelaksanaan manajemen logistik secara profesional. Kegiatan logistik dapat didefinisikan sebagai suatu perpaduan dari sistem-sistem manajemen distribusi fisik, manajemen material dan transfer persediaan internal. Hal ini menyangkut segala aspek gerakan fisik dari, ke dan diantara lokasi serta fasilitas yang merupakan struktur operasi dari organisasi perusahaan yang bersangkutan (Gitosudarmo, 1998, pp 7). The Council of Logistics Management, merupakan pelopor logistik Amerika Serikat mendefinisikan manajemen logistik sebagai bagian dari proses rantai pasokan 6
2 7 yang berfungsi merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan aliran dan penyimpanan barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik awal hingga titik konsumsi dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Definisi lainnya adalah dari Martin (1998) yang mendefinisikan manajemen logistik sebagai proses yang secara stratejik mengatur pengadaan bahan, perpindahan dan penyimpanan bahan, komponen dan penyimpanan barang jadi dengan informasi yang terkait melalui organisasi dan jaringan pemasarannya dengan cara tertentu sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan baik untuk jangka waktu sekarang maupun dimasa mendatang melalui pemenuhan pesanan dengan biaya yang efektif. Tujuan logistik pada suatu perusahaan berbeda-beda, sebagai contoh misalnya tujuan biaya serendah mungkin, tujuan penyimpanan barang yang awet, tujuan distribusi yang merata dan sebagainya. Maka perlu suatu rancangan yang tepat dan sesuai dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Sistem logistik dalam suatu organisasi perusahaan merupakan hubungan antara kegiatan logistik pada unit-unit operasi lainnya seperti bidang pemasaran, penjualan, produksi, keuangan dan logistik itu sendiri. Faktor-faktor dari luar perusahaan juga mempengaruhi kegiatan logistik seperti : Struktur industri Pasar yang dituju Peraturan pemerintah Strategi bersaing Keadaan perekonomian
3 8 Manajemen penyelia Kebiasaan pembeli Operasi perusahaan dari dalam organisasi dan dari luar organisasi perusahaan semua mempengaruhi kegiatan logistik, akibatnya kegiatan ini tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus mempertimbangkan kepentingan bagian lain yang memang harus diperhatikan. Jika hal ini dapat dilaksanakan maka akan mendapatkan suatu kegiatan logistik yang baik dan efisien sehingga mendapatkan keuntungan dalam penghematan biaya. 2.2 Faktor-faktor Sistem Logistik Faktor yang harus diperhatikan dalam sistem logistik terpadu oleh organisasi perusahaan adalah : 1. Pengumpulan, merupakan kegiatan pengumpulan sejumlah barang untuk penjualan akhir kepada konsumen. 2. Penyimpanan, merupakan kegiatan pada penyimpanan barang yang biasanya didistribusikan diantara perusahaan dalam kelompoknya. 3. Transfer, merupakan mekanisme transformasi suatu barang yang diubah bentuknya secara fisik untuk menunjang transaksi. 4. Penyebaran, merupakan kegiatan penempatan produk yang disesuaikan dengan jenis, klasifikasi pada tempat tertentu yang tepat dengan waktu yang tepat.
4 9 5. Pembiayaan, adalah anggaran keuangan yang harus dikeluarkan perusahaan guna melaksanakan kegiatan logistik. 6. Komunikasi, yang dimaksud adalah penyampaian ide, konsep, gagasan, informasi ke arah hasil akhir yang diharapkan. Komunikasi juga digunakan diantara saluran transaksi dengan saluran logistik dalam hal kuantitas, lokasi dan waktu. 2.3 Komponen Manajemen Logistik Komponen dalam manajemen logistik meliputi jaringan logistik dari supplier, gudang, pusat distribusi, retail yang melibatkan seluruh sumber daya perusahaan yang mengalir di antara fungsi-fungsi bisnis yang bersangkutan (gambar 1). Inputs into logistic Natural resources (land, facilities, and equipment) Human resources Financial resources Information resources Suppliers Planning Raw materials Management actions Implementation Logistics management In process inventory Raw materials Logistic activities Control Customers Outputs of logistic Competitive advantage (marketing orientation) and operational efficiencies and effectiveness Time and place utility Efficient movement to customer Proprietary assests Customer service Demand forecasting Inventory management Logistic communications Materials handling Order processing Packing Parts and service support Plant and warehouse site selection Procurement Reverse logistics Traffic and transportation Warehousing and storage Gambar 1. Komponen Manajemen Logistik.
5 10 Input proses logistik meliputi seluruh sumber daya sepeti alam, manusia, finansial dan informasi, yang ditransformasikan menjadi output yang berupa keunggulan bersaing, efektifitas dan efisiensi operasional, pemanfaatan waktu dan tempat dan perpindahan yang efisien kepada pelanggan. 2.4 Rekayasa Ulang Proses Bisnis Istilah Reengineering atau rekayasa ulang diperkenalkan oleh Michael Hammer dan James Champy (1993) pada bukunya berjudul Reengineering the Corporation. Mereka mendefinisikan Reengineering sebagai pemikiran kembali secara mendasar dan perancangan kembali secara radikal mengenai proses bisnis untuk mencapai kemajuan yang dramatis dalam ukuran performa yang kritis, seperti biaya, kualitas, pelayanan dan kecepatan. Definisi tersebut terdiri dari empat kata kunci yaitu mendasar, radikal, dramatis dan proses. Mendasar berarti mengerti secara dalam mengenai operasional dari bisnis yang merupakan langkah pertama sebelum melakukan reengineering. Pebisnis harus bertanya mengenai pertanyaan dasar tentang perusahaan dan bagaimana mereka beroperasi: Mengapa kita melakukan apa yang harus kita lakukan? Dan mengapa kita melakukannya dengan cara begitu? Menanyakan pertanyaan dasar ini membawa kita mengerti operasional dasar dan berpikir mengapa aturan lama dan asumsi ada. Sering aturan dan asumsi telah berubah menjadi tidak cocok dan tidak dapat digunakan. Perancangan kembali secara radikal berarti membuang seluruh struktur dan prosedur yang ada, dan menemukan cara baru secara menyeluruh untuk
6 11 menyelesaikan pekerjaan. Reengineering adalah penemuan kembali bisnis, bukan kemajuan bisnis, perbaikan bisnis atau perubahan bisnis. Dramatis berarti reengineering tidak membuat kemajuan marjinal atau modifikasi tetapi pencapaian kemajuan yang dramatis dalam performa. Terdapat tiga macam perusahaan yang melakukan reengineering secara umum. Pertama adalah perusahaan yang benar-benar dalam kesulitan dan mereka tidak memiliki pilihan. Kedua adalah yang meramalkan dirinya dalam kesulitan karena perubahan lingkungan ekonomi. Ketiga adalah perusahaan dalam kondisi puncak, dan melihat kesempatan untuk memimpin dari para pesaingnya. Proses merupakan konsep yang paling penting dalam reengineering. Proses bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang terdiri dari satu atau lebih input dan menciptakan sebuah output yang memberikan nilai kepada pelanggan. Definisi reengineering lainnya dikemukakan oleh Raymond L. Manganelli dan Mark M. Klein. Reengineering adalah perancangan ulang secara cepat dan radikal dari proses bisnis strategis, memiliki nilai tambah -dan system, kebijakan, dan struktur organisasi pendukungnya- untuk mengoptimalkan alur kerja dan produktifitas dalam organisasi. Target utama dari business process reengineering adalah proses yang strategis dan memiliki nilai tambah. Gambar 2 menunjukkan bagaimana mengidentifikasikan proses untuk di reengineering. Misalnya suatu unit bisnis secara fungsional dibagi dalam dua belas sampai dua puluh empat proses, biasanya tidak lebih dari setengahnya yang strategis dan memiliki nilai tambah. Untuk mencapai pengembalian
7 12 investasi yang maksimum dalam rekayasa ulang, harus berfokus pada proses yang paling penting dalam perusahaan. Dalam BPR, yang dilihat tidak hanya proses yang strategis dan memiliki nilai tambah tetapi juga seluruh sistem, kebijakan dan struktur organisasi yang mendukung prosesnya: Sistem pendukung aktifitas proses mulai dari pemrosesan data dan sistem informasi manajemen pada satu sisi dan sistem kultur pada sisi lainnya. Kebijakan pendukung aktifitas proses yang biasanya menyatu pada aturan tertulis dan regulasi yang menggambarkan cara dan perilaku bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakan. Struktur organisasi pendukung aktifitas proses seperti kelompok kerja, departemen, area fungsional, divisi, unit dan kontainer lainnya dimana pekerja dibagi sesuai dengan tugas-tugasnya. Target Utama Pengaruh Strategis Nilai Tambah Gambar 2. Memilih Proses Bagaimana Memutuskan Proses yang akan di Reengineering
8 13 Suatu proses tidak dapat diubah kecuali seluruh elemen pendukung dilakukan perubahaan juga. Oleh karena itu langkah awal yang penting dalam rekayasa ulang adalah secara jelas mengidentifikasikan dan mengkuantifikasikan seluruh sumber daya dalam perusahaan yang akan digunakan pada proses spesifik. 2.5 Reengineering dibandingkan program peningkatan bertahap Reengineering adalah perubahan secara radikal, sedangkan perubahan bertahap untuk meningkatkan performa bisnis biasanya menggunakan salah satu dari beberapa bentuk, seperti kualitas, otomasi, re-organisasi, downsizing, rightsizing. BPR berbeda dibandingkan dengan program peningkatan bertahap dalam beberapa sudut pandang, karena BPR adalah : Tidak hanya otomatisasi, walaupun BPR sering menggunakan teknologi yang kreatif dan inovatif. Tidak hanya reorganisasi, walaupun selalu pasti membutuhkan perubahan organisasi. Tidak hanya perampingan ukuran (downsizing), walaupun biasanya meningkatkan produktifitas. Tidak hanya kualitas, walaupun sering kali fokus pada kepuasan konsumen dan proses yang mendukungnya. Tabel 1 menunjukkan reengineering dibandingkan dengan program peningkatan bertahap lainnya.
9 14 Pertanyaan Asumsi Lingkup Perubahan Tabel 1. Reengineering dibandingkan Program Lainnya. Reengineering Rightsizing Restrukturisasi Fundamental Radikal Staffing Staffing, tanggung jawab kerja Reporting Relationship Total Quality Management Keinginan pelanggan dan kebutuhan Otomasi Aplikasi teknologi Organisasi Bottom-up Sistem Orientasi Proses Fungsional Fungsional Proses Prosedur Tujuan Peningkatan Dramatis Bertahap Bertahap Bertahan Bertahap 2.6 Studi BPR Sejak awal berkembangnya konsep BPR telah menangkap banyak para pemimpin perusahaan untuk melakukan Reengineering. Dengan terus berkembangnya BPR, muncul konsultan dengan berbagai macam metodologi, teknis dan alat yang digunakan untuk menyelesaikan proyek BPR. Kettinger, Teng & Guha (1997) melakukan penelitian mengenai metodologi BPR yang dituangkan pada jurnalnya berjudul Bussiness Process Change A study of Methodologies, Techniques dan Tools. Mereka melakukan penelitan terhadap 25 metodologi, 72 teknik dan 102 BPR software tools dan memetakan metodologi BPR ke dalam enam tingkatan : 1. Envisi, melibatkan manajemen tingkat atas dalam melakukan perbaikan proses bisnis berdasarkan strategi dan teknologi informasi untuk meningkatkan performa perusahaaan secara menyeluruh.
10 15 2. Inisiasi, meliputi penugasan tim proyek BPR, menentukan tujuan performa dan perencanaan proyek. 3. Diagnosa, melakukan pemeriksaan terhadap proses yang sedang berjalan seperti aktifitas, sumber daya, komunikasi, wewenang, TI dan biaya. 4. Perancangan Ulang, membangun rancangan proses yang baru. 5. Rekonstruksi, menggunakan teknis perubahan manajemen untuk meyakinkan peralihan yang lancar ke proses baru dan peranan sumber daya manusia. 6. Evaluasi, melakukan kegiatan monitor terhadap proses baru dan menilai apakah proses tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sering kali melibatkan program total kualitas perusahaan. 2.7 Teknologi Informasi dalam Rekayasa Proses Logistik Thomas Davenport dalam bukunya Inovasi Proses Rekayasa ulang pekerjaan melalui Teknologi Informasi mengemukakan bahwa teknologi informasi dapat mempunyai implikasi penting bagi proses-proses bisnis kunci. Walaupun beberapa fakta sejarah menunjukkan kegagalan TI dalam mengubah proses, namum ditegaskan bahwa harus dipandang sebagai pengungkit perubahan atau pemungkin inovasi proses sebelum memilih desain yang spesifik (Gambar 3).
11 16 TI sebagai pemungkin Desain Proses Baru TI sebagai Implementor Peluang Alat Pemodelan Kendala Rekayasa Sistem dan Informasi Gambar 3. Peran TI dalam Inovasi Proses Aplikasi yang umumnya digunakan dengan proses logistik adalah sistem lokasi, sistem pengenalan (recognition), manajemen aset, perencanaan logistik dan sistem telemetri. Sistem lokasi. Salah satu kunci untuk proses logistik adalah mengetahui lokasi barang atau kendaraan dalam suatu jaringan kerja geografis. Teknologi komputer dan komunikasi yang semakin canggih makin banyak digunakan untuk secara cepat dan akurat menentukan lokasi satuan bisnis seperti manusia dan barang. Sistem pengenalan. Berkaitan dengan kebutuhan untuk mengidentifikasi suatu obyek secara akurat dan cepat, penggunaan teknologi barcode dan scanner menjadi alat bantu yang penting dalam industri retail. Sistem manajemen aset. Untuk mengoptimasi penggunaan aset kunci dalam proses seperti persediaan barang fisik, sumber daya manusia, maupun aset keuangan, perusahaan harus selalu waspada terhadap lokasi ketersediaan dan pemanfaatan aset tersebut. Penggunaan komputer untuk mengikuti gerakan persediaan dan pengukuran produktivitas menjadi semakin penting.
12 17 Sistem perencanaan logistik. Dengan bantuan teknologi seperti sistem pakar maka perencanaan proses logistik menjadi pengaturan rute, penjadwalan dan penugasan sumber daya menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah diakses oleh operator dalam menyusun proses perencanaan logistik. Telemetri, kemampuan untuk memantau suatu proses dari jauh, terwujud dalam teknologi tanpa kabel seperti micowave dan radia, memungkinkan pengukuran dan pencatatan informasi dari instrumen yang secara fisik berjauhan.
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Logistik Proses pemenuhan pesanan pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Business Process Business process merupakan sekumpulan kegiatan yang mengubah sejumlah inputs menjadi sejumlah outputs (baik barang maupun jasa) untuk orang-orang lain
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Philip Kotler (2000, p8) mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial dan managerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Rekayasa Ulang Proses Bisnis Definisi rekayasa ulang menurut Hammer & Champy (1993) adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal atas
Lebih terperinciDUKUNGAN SISTEM LOGISTIK DALAM MENUNJANG TUMBUH KEMBANG INDUSTRI KREATIF
JNE KEREN (KUMPUL BARENG KAWAN PERS NASIONAL) BERSAING SECARA GLOBAL DENGAN INDUSTRI KREATIF BANDUNG, 31 MEI 2018 DUKUNGAN SISTEM LOGISTIK DALAM MENUNJANG TUMBUH KEMBANG INDUSTRI KREATIF Setijadi setijadi@supplychainindonesia.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengawasan Mutu Pengertian Pengawasan mutu menurut Goldberger (1991, p138) ialah: Sebuah fungsi analisa secara fisik, kimiawi dan metode lainnya guna melakukan pengawasan terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Definisi dari BPR Menurut Manganelli dan Klein (1994), rekayasa ulang adalah suatu perencanaan secara cepat dan radikal terhadap proses bisnis yang strategis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Proses suatu usaha didefinisikan sebagai kumpulan aktifitas yang membawa satu atau lebih input dan membuat output yang dapat bernilai lebih bagi yang menggunakannya. Input
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk
Lebih terperinciPemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rekayasa Ulang Proses Bisnis Istilah BPR pertama kali dipopulerkan oleh Michael Hammer dan James Champy (1993) dalam bukunya Reengineering the Corporation. Menurut keduanya
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik Distribusi fisik dan efektivitas logistik memiliki dampak yang besar pada kepuasan dan biaya perusahaan. Manajemen logistik penting dalam rantai pasokan, tujuan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam
Lebih terperinciBAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga
BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning
MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning
Lebih terperinciERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2
ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab
Lebih terperinci: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH E-BUSSINESS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : Nama : Yan Ardiansyah NIM : 08.11.2024 Kelas : S1TI-6C JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
Lebih terperinciSistem Informasi (Information System)
Sistem Informasi (Information System) Gambaran Sistem Informasi Sistem informasi telah banyak digunakan (diterapkan) di mana-mana (kantor, super market, air port, bahkan di rumah-rumah internet). Sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisa Proses Bisnis Analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan proses bisnis Perusahaan untuk mengidentifikasikan
Lebih terperinciSupply Chain Management. Tita Talitha,MT
Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory
Lebih terperinciCustomer Relationship Management. Pertemuan 9
Customer Relationship Management Pertemuan 9 Definisi CRM (1) Customer Relationship Management. Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang menginginkan pelanggan tetap membeli produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Di antara 4P dalam Marketing Mix, yaitu Product, Price, Promotion, dan Place, komponen Place kurang banyak diperhatikan oleh para pemasar atau manajemen. Secara
Lebih terperinciBAB III Landasan Teori
BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
diimplementasikannya jaringan komputer berskala WAN, proses pengecekan barang di gudang yang biasanya harus melalui prosedur pada bagian Logistics dapat dilakukan pula oleh seorang Marketingman sehingga
Lebih terperinciERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7
ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definsi Teknologi Informasi. Teknologi Informasi mencakup komponen teknologi yang dibutuhkan untuk mengolah, menyimpan dan menyampaikan informasi. ( Luhukay,1994 ) 1. Teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan / Inventory Sebuah persediaan / inventory adalah setiap barang atau bahan yang disimpan untuk keperluan dimasa mendatang (Joseph S. Martinich, 1997, hal 661). Dan sebuah
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.
Lebih terperinciANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto
ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,
Lebih terperinciAnalisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July 19 th 2004, pp 43 ), merupakan pasar potensial yamg sangat besar bagi setiap pemasar,
Lebih terperinciAKTIFITAS-AKTIFITAS UTAMA LOGISTIK
AKTIFITAS-AKTIFITAS UTAMA LOGISTIK Keterangan gambar 1 Tahap 1. Baseline (dasar) Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap dimana masing-masing fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan
Lebih terperinciBusiness Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom
Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa
Lebih terperinciBusiness Process Reengineering ( BPR )
Business Process Reengineering ( BPR ) BPR atau Reengineering Proses Bisnis secara umum didefinisikan sebagai pemikiran ulang secara fundamental dan mendesain ulang proses bisnis untuk meraih perbaikan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
23 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Supply Chain Management 3.1.1 Definisi Supply Chain Management Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain: 1. Levi, et.al (2000) mendefinisikan Supply
Lebih terperinciANALISA PROSES BISNIS
ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa
Lebih terperinciERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam
Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah
Lebih terperinciCustomer Relationship Management /CRM
Customer Relationship Management /CRM Aloysius HeruDanardatu, PengenalanCustomer Relationship Management, www.ilmukomputer.com,diakses tanggal27 Januari2007 Customer Relationship Management, www.wikipedia.com,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Bisnis Menurut Aguilar Shaven dan Olhger (2002) proses bisnis adalah elemen kunci saat terintegrasi dengan sebuah perusahaan Kemudian Aguilar Saven (2004) menekankan proses
Lebih terperinciLab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA
Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. PT. TAC merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri retail
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang PT. TAC merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri retail sepatu wanita. Didirikan pada tahun 2000 dengan melihat potensi pasar sepatu wanita di Indonesia
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa
Lebih terperinciSistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning
Lebih terperinciDari. Logistics Value Creation PROPOSISI
PROPOSISI Logistics Value Creation Dari perspektif konsumen, logistik merupakan kegiatan untuk menyampai kan produk ke konsumen secara tepat, yang memenuhi tujuh kriteria tepat. Dikenal dengan tujuh tepat
Lebih terperinciTinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria
Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Rekayasa Ulang Proses Bisnis Banyak persepsi salah yang beredar di masyarakat, khususnya kalangan bisnis mengenai pengertian rekayasa ulang proses bisnis. Seringkali
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan
Lebih terperinciBAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan
Lebih terperinciBAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI
BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari
Lebih terperinciSIMULASI DAN TAHAP PERSIAPAN IMPLEMENTASI BUSSINESS PROCESS REENGINEERING (STUDI KASUS PERUSAHAAN PETERNAKAN AYAM XYZ CIAMIS)
SIMULASI DAN TAHAP PERSIAPAN IMPLEMENTASI BUSSINESS PROCESS REENGINEERING (STUDI KASUS PERUSAHAAN PETERNAKAN AYAM XYZ CIAMIS) Oleh: R. Reza El Akbar Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciI. SISTEM BISNIS ENTERPRISE
Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan
Lebih terperinciPentingnya CRM & Pengguna CRM
CRM l CRM kependekan dari Customer Relationship Management. l Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. l Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Proses analisis dengan perhitungan untuk suatu proyek kontraktor secara manual terasa kurang efektif, oleh sebab itu diperlukan alternatif penyelesaiannya
Lebih terperinciDiskusi mengenai topik minggu lalu.
Topik hari ini Diskusi mengenai topik minggu lalu. Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan strategi produksi / operasi. Pengenalan strategi sumber daya manusia. Pengenalan strategi
Lebih terperinciERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Disusun oleh : Ika Risti Purwasih 09.11.2837 09.S1TI.04 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciRute Menuju Best Practice. Catatan dari kegagalan implementasi ERP
Rute Menuju Best Practice Catatan dari kegagalan implementasi ERP Setiap organisasi ingin menjadi yang terdepan. Untuk mencapai hal itu mereka harus meraih apa yang disebut best practice. Berbagai kasus
Lebih terperinciPentingnya CRM & Pengguna CRM
CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan
Lebih terperinciMendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis
Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Ulang Proses Bisnis Hammer dan Champy (1995, hal 27-30) mengatakan bahwa Rekayasa Ulang adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal
Lebih terperinciThe e-business Application Architecture
E-BUSINESS TIDAK SAMA DENGAN DENGAN E-COMMERCE. E-BUSINESS JAUH LEBIH LUAS LINGKUPNYA, LEBIH DARI SEKEDAR TRANSAKSI KARENA MENGARAH PADA PENGGUNA, DENGAN KOMBINASI TEKNOLOGI SERTA BENTUK LAINNYA DARI KOMUNIKASI
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management Menurut Punjawan (2005) definisi dari supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II Tinjauan Pustaka ini berisi tentang konsep aktivitas supply chain, Inventory Raw material, Inventory Cost, dan formulasi Basnet dan Leung. 2.1 Supply Chain Semua perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat
Lebih terperinciPengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan
Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar
Lebih terperinciERP ( Enterprise Resource Planning )
ERP ( Enterprise Resource Planning ) Agus Suryanto - 1313080014 Sistem Informasi Intensif AFBII Perbanas Jakarta 2014 agus.antz@gmail.com ABSTRAK Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu
Lebih terperinciMateri II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto
Materi II Overview Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Why Study Information Systems? Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis secara efisien dan efektif
Lebih terperinciProses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses dan berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu
Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses dan berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung
Lebih terperinciBagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya
Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya Sistem informasi secara umum dapat diartikan sebagai kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi
Lebih terperinciFungsi Bisnis dan Proses Bisnis
Pertemuan 3 Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis KA2113 Enterprise Resource Planning Dasar Semester Ganjil 2014/2015 Disampaikan oleh: "Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciInformation Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56
Information Systems for Competitive Advantage Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif Tujuan Mengetahui model sistem umum (general system) perusahaan Memahami model lingkungan delapan elemen (eightelements
Lebih terperinciManajemen Sistem Informasi Publik
Manajemen Sistem Informasi Publik Disusun Oleh Kelompok 1: Praherdyan Navy P (105030101111011) Dhio Yudhistira (105030107111006) Kurnia Romadhoni (105030100111012) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Lebih terperinciMinggu 01 Sistem Informasi
Minggu 01 Sistem Informasi Sistem Informasi (IS) adalah susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Informasi Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran atau suatu maksud. Hal ini berarti
Lebih terperinci[Analisis dan Portofolio ]
Rekayasa SI [Analisis dan Portofolio ] ASEP WAHYUDIN,S.KOM, M.T. FKOM Universitas Kuningan 1 Inbound Logistics Operations Outbound Logistics Marketing and Sales Service Support Activities Value Chain Analysis
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN
RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Dynaplast Plant Cikarang 3 adalah plant terbaru dari Dynaplast Group di mana semua investasi mesin dan bangunan masih baru dan belum diset dengan sempurna karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciOBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi
OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Perkembangan bisnis yang pesat telah memaksa hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan internal perusahaan saja, tetapi juga lingkungan
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, ketepatan akan informasi dan waktu sangatlah dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak yang
Lebih terperinciMenangkan Persaingan dengan Business Intelligent
Menangkan Persaingan dengan Business Intelligent Posted by Target Pembaca : Silvi Eka Susanty -Mahasiswaa Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya- : Pihak Eksekutif/Manajemen dalam
Lebih terperinciDEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )
Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan aplikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta membatasi ruang lingkup permasalahan, sehingga aplikasi yang dibuat tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Pelaksanaan BPR di Perusahaan X dilakukan berdasarkan kerangka pikir berikut: Proses Rekayasa Ulang Alternatif saat ini Proses Bisnis Proses baru (metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat diperlukan untuk
Lebih terperinciE-Marketing dalam E-Business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning
Enterprise Resource Planning 1. Definisi Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan perusahaan secara menyeluruh, berkemampuan untuk
Lebih terperinci