RESPON FISIOLOGIS STRES

Transkripsi

1 RESPON FISIOLOGIS STRES Oleh: Sb Pranatahadi Disampaikan dalam srawung ilmiah jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY Jum at, 1 Januari 2009

2 STRES Suatu kondisi yang terjadi jika permintaan dirasa melebihi kemampuan STRES Terjadi ketika menghadapi situasi, dan ketika menilai situasi itulah terjadi STRES AKAN BERPENGARUH TERHADAP HOMEOSTASIS DALAM TUBUH

3 Homeostasis Keadaan seimbang atau keadaan normal yang harus terjadi di dalam tubuh (misal panas badan, kadar gula, kadar elektrolit dalam dan luar sel dll) Bersifat labil Pengaturan Oleh sistem hormonal dan sistem saraf outonom

4 Pengaturan untuk mendapatkan homeostasis Umpan balik negatif: jika tinggi akan diturunkan, jika rendah akan dinaikkan. Hampir semua pengaturan dengan umpan balik negatif. Umpan balik posistif: jika rendah diturunkan, jika tinggi dinaikkan. Satu-satunya adalah pada tekanan darah.

5 STRESOR Masukan pada Sistem saraf pusat Tanggapan Hipothalamus Corticotropin releasing faktor (CRF)

6 CRF Sistem saraf simpatik Pituitari Anterior Pituitari Posterior

7 Norepinefrin Dari sekeliling Ujung saraf Sistem saraf simpatik Medula adrenal Kontriksi arteriol Otot polos Tekanan darah naik Dilatasi pupil Dilatasi pembuluh di Otot rangkaa Dilatasi bronkus

8 Medula adrenal Dilatasi bronkus Dilatasi Pembuluh di Otot rangka + Kontraksi Jantung+ liver epinefrin Lipolisis trigliserid a Serum kolestero l + Pankreas

9 liver Pankreas Sintesis Glikogen - Nolisis Glukoneo Genesis + Glikoge- Insulin- + Glukagon + Gula darah +

10 Anterior Pituitari ACTH Hormon Pertumbuhan+ Kortek adrenal Aldosteron + Kortisol Sodium Retensi air +

11 Tekanan darah Curah jantung+ LH Testost eron- Lipogenesis Wajah & tubuh Liver Sekres i Gastrin + Kortisol Lipolisis extremitas Katabolisme protein otot, jaringan limfoid adiposa,kulit,& tulang. Kadar asam amino darah + Sintesis Protein -

12 Liver Glukoneogenesis + Sintesis protein & RNA + Glukosa Darah +

13

14 Sistem saraf simpatik Norepinefrin dari sekeliling ujung saraf Medula Adrenal Kontriksi Arteriol Otot polos Tekanan darah naik dilatasi pupil Dilatasi pembuluh di otot rangka Dilatasi saluran Nafas

15

16

17 Epinefrin Liver Sintesis Glikogen- Glikoge nolisis + Glukoneoge nesis + Gula darah +

18 Pituitari Anterior ACTH Kortek Adrenal Aldosteron + Cortisol Retensi garam & Air +

19

20 Sistem saraf simpatik Norepinefrin dari sekeliling ujung saraf Medula Adrenal Kontriksi Arteriol Otot polos Tekanan darah naik dilatas i pupil Dilatasi pembuluh di otot rangka Dilatasi saluran Nafas

21 Norepinefrin Dari sekeliling Ujung saraf Sistem saraf simpatik Medula adrenal Kontriksi arteriol Otot polos Tekanan darah naik Dilatasi pupil Dilatasi pembuluh di Otot rangka Dilatasi bronkus

22 Dalam Sel otot : Krbohidrat(glikogen), protein (miofibril/serabut otot), Lemak (asam lemak) PC, dan mioglobin. Sel otot seperti benang

23 FISIOLOGI LATIHAN MEMPELAJARI FISIOLOGI YG BERHUBUNGAN DENGAN LATIHAN/OLAHRAGA Jerman Timur dimasa lalu memanfaatkan laboratorium fisiologi sehingga mencaoai prestasi yang luar biasa. ASPEK LATIHAN TERHADAP : PERTUMBUHAN OTOT, SYARAF, PEREDARAN DARAH DAN PERNAFASAN, SISTEM ENERGI, LINGKUNGAN, WANITA. NEURO-MUSKULER SYARAF-OTOT TIDAK DAPAT DIPISAHKAN: SYARAF MEMERINTAH, MENGONTROL SHG TERJADI KONTRAKSI, KEKUATAN, KECEPATAN, POWER, AKURASI. OTOT RANGKA/LURIK/SKELET/SERAN LINTANG 50 % MASA TUBUH: 75% AIR, 20% PROTEIN, 5% GARAM, MINERAL, KARBOHIDRAT LEMAK.

24 KEADAAN TERLATIH : 1. Hipertrofi otot : Latihan kekuatan (Interval :intensitas angkatan %, repetisi 6-10 angkatan, Complete Recovery 2-5 menit, volume 3-6 set, frekuensi 3-4 x, irama lambat). Otot putih lebih maksimal. 2. Bradikardi : Latihan daya tahan (Continues : intentensitas sedang, volume di atas 1 jam, frekuensi 3 x ) (SV, Hb, Capasitas vital, mitokondria meningkat) 3. Enzim glikolisis ( daya tahan anerob 4.

25

26