BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan lingkungan eksternal dan internal karena merupakan bagian yang
|
|
- Budi Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam membangun dan menjalankan bisnis, perusahaan harus memperhatikan lingkungan eksternal dan internal karena merupakan bagian yang sangat penting dan berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu bisnis. Agar dapat membuat rencana bisnis yang kompetitif diperlukan identifikasi yang meliputi faktor eksternal dan internal perusahaan serta rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini. 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor yang harus dilihat dalam merencanakan dan menjalankan bisnis. Menurut Jauch dan Glueck (2000:87) yang menyatakan bahwa analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan oleh perencana srategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan Pada bagian ini dibahas beberapa faktor eksternal yang berpengaruh seperti jumlah kendaraan bermotor. Selain karena perusahaan menjual produk dan jasa, lingkungan eksternal juga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap produk dan jasa untuk proses perencanaan bisnis dan kelangsungan bisnis. Fenomena yang berkembang saat ini kepadatan jalanan di Yogyakarta dari tahun ke tahun meningkat. Kepadatan jalanan dikarenakan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor tiap tahun yang didukung oleh kenaikan pendapatan perkapita. Kenaikan jumlah kendaraan bermotor ini juga terlihat dari pendapatan 1
2 pajak kendaraan bermotor, menurut Esa (2014) data kendaraan bermotor terus meningkat, hal ini terlihat dari jumlah kendaraan bermotor yang membayar pajak. Tabel 1.1 Data Jumlah Mobil Di Yogyakarta (Sedan, Jeep, Minibus Bukan Umum) Tahun Kota/Kabupaten Kota Bantul Kulon Progo Gunung Kidul Sleman Total % - 6,09% 14,39% 21.59% Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset, 2014 Jumlah pertumbuhan yang selalu naik tiap tahunnya di Yogyakarta walau jumlahnya tidak selalu sama, tetapi karena penambahan jumlah kendaraan bermotor selalu ada tiap tahunnya membuat jumlah kendaraan bermotor semakin bertambah hingga memadati jalanan. Dengan melihat data Tabel 1.1 tersebut dapat diketahui kenaikan jumlah mobil pada tahun 2010 sampai 2013 mencapai 46,20% dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun 14,02%, dapat disimpulkan bahwa usaha yang berkaitan dengan otomotif merupakan salah satu peluang usaha terutama di Yogyakarta. Kendaraan bermotor yang menjadi fokus dalam bisnis adalah mobil. Dengan meningkatnya pertumbuhan penjualan mobil di Yogyakarta akan menjadikan sebuah landasan dari perencanaan usaha. Pertambahan jumlah mobil baru di DIY pada tahun 2012 mencapai unit dari total unit. 2
3 Jumlah meningkat dari tahun 2011 yang sebesar unit dengan total unit (Swantoro,2013). Terdapat cukup banyak pelaku usaha bisnis cuci dan kendaraan bermotor di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaku usaha cuci kendaraan dari skala kecil sampai dengan skala besar dapat ditemukan di Yogyakarta.Pemain utama usaha cuci dan salon kendaraan bermotor yang berskala besar dapat ditemukan di beberapa jalan di Yogyakarta. Tabel 1.2 Data Usaha Cuci dan Salon Kendaraan di Yogyakarta Nama Perusahaan Lokasi Produk Auto Bridal Jalan Kaliurang km 6, No.32 Car Care Centre (C3) Jalan Seturan No.17 Salon mobil Cuci mobil, perawatan mobil, perlindungan mobil, layanan ban dan oli, kaca film C & O Jalan Magelang km 4,5 Cuci mobil otomatis JJ Splash Jalan Colombo Cuci mobil dan perawatan interior Sumber: Observasi Langsung Berdasarkan wawancara langsung dengan tiga pemilik mobil mengenai frekuensi melakukan cuci mobil, lama menunggu proses pencucian, varian yang diinginkan. Saya pergi ke tempat cuci mobil tiga kali sebulan dengan menunggu antrian satu jam, lebih baik cuci mobil juga memberikan layanan jasa pembersihan lampu. ( Januar, laki-laki, usia 24 tahun, mahasiswa). Mencuci mobil sebulan empat kali dengan menunggu antrian hingga dua jam, sebaiknya terdapat paket cuci semi poles. (Nugraha, laki-laki, usia 27 tahun, pegawai swasta). Antrian hingga satu jam dan melakukan cuci mobil hingga tiga dalam sebulan, seharusnya cuci mobil juga memberikan tambahan fokus pada mesin mobil. (Dewangga, laki-laki, usia 30 tahun, wiraswasta). 3
4 Hasil wawancara langsung terdapat hasil frekuensi melakukan cuci mobil dalam sebulan tiga kali hingga empat kali dan lama menunggu satu jam hingga dua jam. Dengan pertanyaan dan jawaban dari wawancara langsung tersebut menjadikan dasar dalam rencana usaha cuci mobil keliling. 1.2 Lingkungan Internal Perusahaan Lingkungan internal perusahaan menitik beratkan kepada faktor-faktor dari internal perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap bisnis yang di jalankan (Jauch dan Glueck, 2000:87). Bisnis cuci mobil keliling yang diberi nama Auto Shine merupakan rencana usaha dalam hal pencucian mobil. Terdapat perbedaan pada Auto Shine dibanding cuci mobil yang sudah ada di Yogyakarta, Auto Shine memiliki inovasi dengan melakukan keliling ke hunian penduduk seperti perumahan dan kos-kos. Inti dari kekuatan usaha cucian mobil keliling yang diberi nama Auto Shine ini adalah kemudahan waktu kepada konsumennya untuk mencuci mobil. Kemudahan ini untuk memberi solusi kepada konsumen agar tidak perlu datang dan menunggu antrian ditempat cuci mobil menjadi kekuatan internal bagi Auto Shine. Dari segi persaingan Auto Shine bersaing kualitas dengan cuci mobil konvensional. Usaha cuci mobil keliling ini dengan mendapatkan tamu langsung melayani ke hunian tempat tinggal, sehingga Auto Shine memiliki armada motor yang memiliki bak untuk mengangkut peralatan yang digunakan. Cara mendapatkan tamu tidak hanya berkeliling namun dapat melakukan telepon ke operator yang berada di kantor sehingga operator akan menghubungi armada yang 4
5 terdekat dengan lokasi tersebut. Selain itu, Auto Shine melayani pencucian mobil di kantor usaha dengan layanan jasa ambil dan antar mobil Auto Shine berbentuk perusahaan perseorangan sehingga pemilik memliki tanggung jawab yang tidak terbatas. Sesuai dengan perundang undangan yang berlaku di Indonesia. Perusahaan perlu melakukan beberapa persyaratan yaitu, Pembuatan Akta Pendirian Perusahaan di Notaris dan didaftarkan pada Kementrian Hukum dan HAM, Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perusahaan Perseorangan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Gangguan (HO), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bisnis cuci kendaraan ini rencana akan dibangun di atas lahan seluas 1000 meter persegi yang kantor dan garasi nya berada dilokasi Yogyakarta bagian timur yaitu, Babarsari, Sleman, Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih karena pertimbangan lokasi garasi dan tempat cuci mobil dekat dengan konsumen. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan beberapa faktor di atas mengenai lingkungan eksternal dan internal perusahaan, dapat diidentifikasi peluang untuk mendirikan usaha yang inovatif cuci mobil keliling di Yogyakarta. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rencana bisnis yang lengkap sebagai pedoman, sehingga peluang usaha inovatif tersebut dapat diwujudkan menjadi bisnis yang nyata. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan membuat rencana bisnis yang baik, sehingga bisnis cuci mobil keliling di Yogyakarta yang menawarkan nilai lebih dengan mengutamakan pelayanan dan memperhatikan kenyamanan konsumen agar dapat 5
6 menjabarkan peluang, hambatan serta aspek lainnya dalam kelayakan bisnis yang akan dijalankan. 1.5 Manfaat Penelitian Dilakukannya penelitian melalui rencana bisnis akan memperoleh manfaat sebagai berikut: 1. Manajerial, dapat menjadi acuan dalam membuat dan menjalankan usaha dibidang cuci mobil keliling. 2. Akademik, dapat memberikan gambaran model rencana bisnis cuci kendaraan yang kompetitif. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis akan terdiri dari lima bab yang dimulai dari Bab I (pendahuluan), Bab II (landasan teori), Bab III (metode penelitian), Bab IV (strategi dan rencana) dan Bab V (rencana aksi). 1. BAB I PENDAHULUAN Bagian ini menjelaskan tentang latar belakang mengapa penulis memilih menyusun rencana bisnis cuci mobil keliling dengan memperhatikan lingkungan eksternal perusahaan, lingkungan internal perusahaan, rumusan masalah, tujuan studi, manfaat, dan struktur laporan yang digunakan dalam penulisan rencana bisnis ini. 2. BAB II LANDASAN TEORI Bagian ini menjelaskan mengenai landasan teori dan model teoritikal yang mendasari penulisan laporan ini. 3. BAB III METODE PENELITIAN 6
7 Bagian ini membahas level of analysis, sumberdata, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data untuk mengolah data yang diperoleh ke dalam penulisan rencana bisnis ini. 4. BAB IV STRATEGI DAN RENCANA Bagian ini membahas pendekatan strategi dan rencana yang dipilih oleh penulis. Pendekatan strategi yang diterapkan dan dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan usaha cuci mobil. 5. BAB V RENCANA AKSI Bagian ini membahas mengenai pelaksanaan strategi secara rinci yang berupa rencana detail kegiatan yang perlu dilakukan. 7
BAB I PENDAHULUAN. jasa kebersihan dan perawatan untuk mobil dan sepeda motor. Menurut data
BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor turut mendukung berkembangnya bisnis jasa kebersihan dan perawatan untuk mobil dan sepeda motor. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012) jumlah
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Bagian terakhir dari pelaksanaan rencana model bisnis cuci mobil keliling
BAB V RENCANA AKSI Bagian terakhir dari pelaksanaan rencana model bisnis cuci mobil keliling Auto Shine dijelaskan dalam beberapa bagian yaitu kegiatan dan waktu pelaksanaan, penanggung jawab kegiatan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. Dari menyediakan berbagai macam fasilitasnya demi kenyamanan pengunjung,
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Car Wash atau pencucian mobil adalah tempat mencuci kendaraan bermotor. Dari menyediakan berbagai macam fasilitasnya demi kenyamanan pengunjung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya dan dikenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus meningkat secara signifikan. Fenomena tersebut disebabkan masyarakat sekarang ini lebih menyukai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Perkembangan pembangunan secara tidak langsung merubah struktur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam beberapa tahun belakangan ini menimbulkan dampak positif yang cukup besar terutama meningkatnya kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan. Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak pada semakin ketatnya persaingan dan semakin cepatnya terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1.1. Peningkatan jumlah kendaraan
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1.1. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor ini dapat dipengaruhi beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Pengalaman AutoBridal di bidang pelayanan dapat menjadikan area pelayanan sebagai hal penting dalam keberhasilan perusahaan ini. Mendengarkan, melayani dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sentralisasi, tetapi setelah bergulirnya reformasi maka pola sentralisasi berganti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang melanda Indonesia membawa dampak yang luar biasa, sehingga meruntuhkan fundamental ekonomi negara dan jatuhnya penguasa pada tahun 1998.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan jumlah penjualan mobil dari waktu ke waktu, khususnya di kota Bandung terus turut menuntut perawatan terhadap mobil tersebut. Hal ini tentunya diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbarui adalah sumber daya lahan. Sumber daya lahan sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia sekarang masih tergolong tinggi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu 1,49 % per tahun, akibatnya diperlukan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Profil Benz Auto Car Wash Sejarah Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Bisnis jasa pencucian mobil atau car wash belakangan ini sangatlah menjanjikan. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya pemilik kendaraan bermotor yang memadati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salon Perawatan dan Bengkel Variasi Mobil adalah sebuah tempat yang menawarkan dan melayani jasa perawatan dan variasi mobil kepada pelanggan. Jasa perawatan mobil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan pada kondisi ekonomi yang kurang baik. UMK menjadi sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro dan Kecil (UMK) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian suatu daerah maupun negara. Selain memiliki peranan penting dalam laju perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel Jumlah Penduduk per Kabupaten di DIY Tahun Kabupaten / Kota Gunung-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer manusia untuk melangsungkan hidup. Kebutuhan akan rumah tinggal terus meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Provinsi DIY dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Provinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat dua yang berstatus kota di samping empat daerah tingkat dua lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Rumah tinggal pada dasarnya merupakan suatu wadah dasar manusia ataupun keluarga untuk melangsungkan hidup yang berfungsi untuk
Lebih terperinciBAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Salon Mobil 2.2 Jenis Pemolesan Mobil
1 BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Salon Mobil Mobil adalah barang yang mahal harganya, setiap orang tentunya ingin barang mahal yang dimilikinya ditangani oleh mereka yang sudah ahli dan kualitas pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren
BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis salon perawatan rambut dan tata rias wajah Korean Beauty. Salon ini merupakan salon perawatan rambut dan tata rias wajah yang mengusung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin tinggi dan canggih berdampak pada kegiatan usaha yang semakin banyak dan bervariasi. Dari pihak konsumen sekarang ini juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin hari jumlah kendaraan beroda empat di kota Bandung bertambah banyak. Hal ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan kemacetan semakin sering terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta. Keadaan geografis suatu wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi dalam lima wilayah Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten Sleman, Bantul, Gunung Kidul dan Kulon Progo. Kota Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi baik oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek. Perkembangan kota tergantung dari lokasi, kepadatan kota, dan berkaitan
1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Obyek Perkembangan kota tergantung dari lokasi, kepadatan kota, dan berkaitan dengan masa lalu atau sejarah terbentuknya kota serta berkaitan dengan
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Fenomena kepadatan penduduk merupakan permasalahan yang sudah tidak asing terjadi di kota kota di Indonesia terutama yang berada
Lebih terperinciLAMPIRAN I.2 : JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN Pendapatan , , ,45 8.
LAMPIRAN I.2 : PEMERINTAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN LAPORAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2014 PERIODE BULAN : DESEMBER URUSAN PEMERINTAHAN : ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1. Kurangnya Jumlah Hotel di Kabupaten Kulon Progo Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belum memiliki
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. Kopi adalah komoditas perkebunan Indonesia yang juga sebagai penghasil
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Lingkungan Eksternal Kopi adalah komoditas perkebunan Indonesia yang juga sebagai penghasil devisa negara yang cukup mempunyai peran penting. Indonesia saat ini sudah naik peringkat
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Pertumbuhan potensi dan produksi di sub sektor perhubungan darat dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian kewenangan otonomi daerah dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dimana pemerintah daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlunya perumahan dan pemukiman telah diarahkan pula oleh Undang-undang Republik
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Pemukiman dan perumahan adalah merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh manusia. Perumahan dan pemukiman tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang transportasi merupakan yang penting, karena setiap orang membutuhkan transportasi untuk berpindah tempat baik dari rumah ke kantor dan sebagainya. Bidang transportasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
142 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa peranan BKPM DIY dalam upaya mendorong penanaman
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM WILAYAH. Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang memiliki luas areal sebesar
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang memiliki luas areal sebesar 57.482 Ha yang terdiri dari 17 Kecamatan yaitu Mayudan, Godean, Minggir, Gamping, Segeyan, Ngaglik, Mlati,
Lebih terperincipenduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.
penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi. III.1.3. Kondisi Ekonomi Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik, perhitungan PDRB atas harga
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN TAKSI DAN ANGKUTAN SEWA KHUSUS MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak, masih dianggap belum dapat menjadi primadona. Jika diperhatikan. dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk kemakmuran rakyat, memerlukan keseimbangan antar berbagai sektor. Sektor pertanian yang selama ini merupakan aset penting karena
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdiri dari empat kabupaten dan satu kota dengan 78 kecamatan dan 438 kelurahan/desa: 1. Kabupaten Kulonprogo
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu dari 34 provinsi di Indonesia yang terletak di pulau jawa bagian selatan tengah.
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen, dikutip dari Pariwisata Indonesia
BAB I LATAR BELAKANG Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka tersebut di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2012
Halaman : DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 0 Formulir DPPA-SKPD. Urusan Pemerintah Organisasi :.0. - OTONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang besar dan penduduk yang padat. Untuk mengatur dan menjalankan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang memiliki wilayah yang besar dan penduduk yang padat. Untuk mengatur dan menjalankan sebuah pemerintahan yang mengatur
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.
54 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.185,80 km 2 dengan perbatasan wilayah dari arah Timur : Kabupaten Wonogiri di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalanan di kota-kota besar, terutama Jabodetabek semakin padat. Hampir setiap hari dan sudut-sudut kota terlihat kemacetan. Sebagian besar jalanan tersebut didominasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah. otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
Lebih terperinciBAB 3 TINJAUAN WILAYAH
P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 013 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 013 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGATURAN PENGGUNAAN JALAN UMUM UNTUK ANGKUTAN HASIL TAMBANG DAN HASIL PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciAuto Care Center. -Menyediakan layanan yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan
Auto Care Center ACC adalah jenis usaha cuci motor yang menyediakan pelayanan jasa cuci mobil secara otomatis, poles, semir dengan harga yang terjangkau dan berkualitas. Sejarah Berawal dari sekelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau barang dari satu tempat ketempat lain. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian, queuing atau waiting line sangat sering dijumpai. Dalam hal ini antrian terjadi pada saat ada pihak yang harus menunggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek (manusia atau barang) dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Wonogiri di bagian tenggara, Kabupaten Klaten di bagian timur laut,
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu dari 34 provinsi di Indonesia yang terletak di pulau jawa bagian selatan tengah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem tranportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas sistem, yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan Gambar 1.1 Logo Perusahaan MSP Trans merupakan perusahaan perseorangan yang berdiri pada tahun 2000 dengan
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN SURAT IJIN USAHA ANGKUTAN JALAN (SIUAJ) (Mohon diisi dengan jelas menggunakan huruf cetak atau diketik)
FORMULIR PERMOHONAN SURAT IJIN USAHA ANGKUTAN JALAN (SIUAJ) (Mohon diisi dengan jelas menggunakan huruf cetak atau diketik) Banyuwangi,... Perihal : Permohonan Surat Ijin Usaha Angkutan Jalan (SIUAJ) Kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang. dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1. Umum Transportasi sebagai urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara, mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan. Transportasi
Lebih terperinciBAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN
BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Sleman 3.1.1 Kondisi Geografis Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34
Lebih terperinciGudanglowongan.com COMPANY PROFILE
Gudanglowongan.com COMPANY PROFILE PT KINANTI KREASI INDONESIA JL. Tekno Widya Ruko Buolevard Blok D No.01 Kelurahan Setu Kecematan Setu Kota Tangerang Selatan Tlp. 021-29313480 Hp. 0852-1984-6669 PT KINANTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri karoseri kendaraan angkutan darat hampir setiap tahun terus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri transportasi merupakan salah satu bidang industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia. Pangsa pasar otomotif, khususnya untuk industri karoseri kendaraan
Lebih terperinciBAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. penyediaan alat transportasi publik maupun pribadi yang aman dan nyaman serta
BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1. Definsi Konsep Bisnis Kebutuhan masyarkat akan kendaraan, semakin meningkat dari waktu ke waktu. Mobilitas orang dan barang akan menimbulkan kebutuhan untuk penyediaan alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional. Namun potensi tersebut. dengan pasokan produk kelautan dan perikanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan, dimana memiliki sumber daya perikanan yang besar, baik ditinjau dari kuantitas maupun diversitas. Sektor kelautan dan perikanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring tumbuhnya industri otomotif dan bertambahnya permintaan terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan terhadap jasa pembiayaan khususnya pembiayaan mobil sudah menjadi kebutuhan pokok sebagian besar masyarakat. Hal tersebut seiring tumbuhnya industri otomotif
Lebih terperinciONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa (DIY) merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi yang cukup besar untuk dikunjungi oleh pendatang dari luar kota. Selain terkenal sebagai kota
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 119 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG POLA PENGELOLAAN KENDARAAN DINAS
Lebih terperinciBUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG
BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kewenangan yang lebih luas. Masing-masing kepala daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya peraturan Otonomi Daerah, menjadikan Kabupaten dan Kota memiliki kewenangan yang lebih luas. Masing-masing kepala daerah berlomba-lomba dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU. 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013 1. Program Pelayanan administrasi perkantoran Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman maju seperti sekarang ini perusahaan-perusahaan besar di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman maju seperti sekarang ini perusahaan-perusahaan besar di dunia mulai memikirkan apa yang di butuhkan oleh konsumen mereka. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciCOMPANY PROFILE I N D O N E S I A
C COMPANY PROFILE I N D O N E S I A FOXAUTO Indonesia mulai merintis bisnis ini sejak tahun 2005 dan sebagai pebisnis yang berawal dari belajar sekedar hobi menjadi bisnis yang berkembang dari Jakarta
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 13 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
a. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 13 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PERIZINAN USAHA PENGGILINGAN PADI DI
Lebih terperinciBAB II SIRKUIT DRAG RACE
BAB II SIRKUIT DRAG RACE 2.1. Drag race Drag race adalah salah satu cabang olahraga otomotif. Pada saat ini bidang olahraga otomotif di kenal di Indonesia ada beberapa cabang, antara lain formula 1, reli,
Lebih terperinciBus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta
Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta J.D.ANSUSANTO 1* dan G.L.GESONG 2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Babarsari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang industri, penjualan maupun jasa. Maka akan terjadi suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan modern akan memberikan dampak positif berkaitan dengan bisnis bagi perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya
BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA A. Analisis aspek Studi Kelayakan Bisnis pada UD Sinar Terang Wonocolo Surabaya 1. Aspek Hukum a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor : 503/5428.A/436.6.11/2010 b.
Lebih terperinciJenis-jenis Badan Usaha
ASPEK HUKUM Pendahuluan Untuk memulai studi kelayakan usaha, umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak yang melakukannya dari aspek lainnya tergantung dari kesiapan masingmasing perusahaan. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembeli, antara dunia usaha dan masyarakat. Pasar memainkan peranan yang amat
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar menjadi inti dari usaha atau industri dan merupakan mata rantai yang menghubungkan antara produsen dan konsumen, ajang pertemuan antara penjual dan pembeli, antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus berkembang baik dalam segi kehidupan masyarakatnya maupun segi tata ruangnya. Kota Yogyakarta pernah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini membahas mengenai rencana pengembangan bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini membahas mengenai rencana pengembangan bisnis pertanian padi organik dengan mengidentifikasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Analisis lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat, di mana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan untuk senantiasa berinovasi dan berusaha untuk
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan persaingan bisnis dewasa ini yang semakin meruncing, mengharuskan perusahaan untuk senantiasa berinovasi dan berusaha untuk selangkah lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai pegawai, untuk meningkatkan perekonomian Negara, Indonesia membutuhkan penduduk yang berprofesi dibidang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 3 TAHUN 2000 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN 2000 TENTANG IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari laut pesisir, laut lepas, teluk dan selat. Dari luas laut sebesar itu di dalamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dua per tiga luas wilayah Negara Indonesia adalah perairan laut yang terdiri dari laut pesisir, laut lepas, teluk dan selat. Dari luas laut sebesar itu di dalamnya
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kapasitas Kendaraan Menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan angkutan penumpang umum
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN IJIN USAHA RUMAH MAKAN (IURM)
FORMULIR PERMOHONAN IJIN USAHA RUMAH MAKAN (IURM) (Mohon diisi dengan jelas menggunakan huruf cetak atau diketik) Banyuwangi,... Kepada Yth. Bupati Banyuwangi c.q Perihal : Permohonan Ijin Usaha Rumah
Lebih terperinciPEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN. Sekretari
PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN Kompetensi dasar Menganalisis Pemilihan letak perusahaan Pentingnya letak perusahaan Jenis letak perusahaan Materi Pokok Cara penentuan letak perusahaan Pentingnya memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat jumlah penduduk yang cukup pesat. Keberhasilannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, yang berfungsi memindahkan atau mengangkut muatan baik itu berupa manusia, barang-barang, jasa,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangan. Beraneka bahan pangan seperti sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang potensial sebagai penghasil bahan pangan. Beraneka bahan pangan seperti sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan kacang-kacangan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pulau, dengan populasi lebih dari 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau, dengan populasi lebih dari 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 13 2011 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 13 TAHUN 2011 T E N T A N G TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bersamaan dengan semakin berkembang perusahaan Tiongkok yang melakukan
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Bahasa Mandarin yang digunakan lebih dari 1 milyar orang didunia dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami peningkatan secara signifikan, dan ini diprediksi akan terus
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.367, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Mekanisme. Penetapan. Formulasi. Perhitungan Tarif. Angkutan Penyeberangan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun semakin bertambah, begitu juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun semakin bertambah, begitu juga dengan kemajuan jaman di berbagai bidang. Selain itu, manusia sebagai makhluk sosial tidak
Lebih terperinciJUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P
PROVINSI PENDUDUK N0. KABUPATEN/KOTA 1. KOTA YOGYAKARTA 216,396 221,881 438,277 29 22 51 438,328 2. BANTUL 500,911 510,971 1,011,882 16 14 30 1,011,912 3. KULONPROGO 231,984 237,000 468,984 0 0 0 468,984
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan dinamika dan tuntutan perubahan di segala bidang, maka untuk mengantisipasi kesalahan masa lalu, maka dibuatlah UU No: 22 Tahun 1999 tentang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENINJAUAN TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci