IDENTITAS NOMOR PONSEL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTITAS NOMOR PONSEL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN"

Transkripsi

1 IDETITAS OMOR POSEL DA IMPLIKASIYA TERHADAP LOYALITAS PELAGGA Yudi Pramudiana 1,*) dan Paramita Utami 2) 1 Program Magister Manajemen, Institut Manajemen Telkom Jl. Gegerkalong Hilir 47. Bandung yudipram@gmail.com 1 2 Center for Telecommnication Business Studies, Institut Manajemen Telkom Jl. Gegerkalong Hilir 47, Bandung paramitautami@rocketmail.com ABSTRAK Adanya paket perdana murah dan pulsa isi ulang yang terjangkau membuat konsumen mudah mendapatkan harga termurah dan berganti operator ataupun berlangganan dari beberapa operator. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian mengenai bagaimana identitas nomor ponsel sebagai atribut produk itu dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan. Jadi penelitian ingin mengetahui gambaran dentitas nomor ponsel, manfaat yang ada didalamnya, value (nilai) yang dihasilkan, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, serta menganalisis masing-masing pengaruhnya. Penelitian eksplanatori ini yang dilakukan terhadap pengguna GSM prabayar ataupun pascabayar di Kota Bandung yang berjumlah 300 responden. Analisis data menggunakan koefisien korelasi untuk melihat besarnya hubungan antar variabel, dan koefisien determinasi untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa identitas nomor ponsel berpengaruh terhadap benefit sebesar 49.33%; benefit (manfaat yang terdapat didalam identitas nomor ponsel) berpengaruh terhadap value (nilai yang dihasilkan oleh identitas nomor ponsel) sebesar 44.11%; value (nilai yang dihasilkan oleh identitas nomor ponsel) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan sebesar 56.13%;Kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan sebesar 47.23%. Kata kunci: Identitas nomor, Fitur produk, Loyalitas Pelanggan, Industri telepon seluler PEDAHULUA Di mata konsumen, produk akan dipahami dalam 3 tingkatan (Peter&Olson,2003): (i) produk sebagai kumpulan atribut; (ii) produk sebagai kumpulan manfaat: (iii) produk sebagai pemuas nilai. Lebih lanjut tingkatan pemahaman konsumen mengenai produk ini akan akan membentuk means-end chain, yang menjelaskan hubungan bahwa atribut produk pada dasarnya akan menghasilkan konsekwensi fungsional dan konsekwensi psikososial, dan pada akhirnya akan memberikan nilai kepada konsumennya. Jika nilai ini memenuhi kebutuhan konsumen maka akan tercapai kepuasan konsumen (Arnould,Price,&Zinkhan, 2004). Kepuasan ini penting karena pada akhirnya akan menciptakan loyalitas kosumen (Griffin,2002). Secara linier, produk yang atribut-atributnya sesuai dengan kebutuhan konsumen maka akan memberikan kepuasan kepada konsumennya dan pada akhirnya akan membentuk loyalitas pelanggan (Kotler&Keller, 2010). Di dalam memformulasikan atributnya perusahaan harus sadar untuk membedakan mana yang menjadi core dan supplementary, karena kombinasi keduanya akan menentukan daya saing produk di pasar (Lovelock,1995). Oleh karena itu, sekecil apapun atribut produk perlu diperhatikan dengan seksama mengigat memiliki potensi untuk membuat perbedaan dengan apa yang ditawarkan kompetitornya. Faktor pembedanya bias muncul dari hal-hal yang bersifat rasional seperti A-9-1

2 produk dan uang yang dikorbankan atau hal-hal yang bersifat emosional seperti keterpercayaan (merek), pengalaman penggunaan, dan kenyamanan (Robinette&Brang, 2001). Dengan kata lain, banyak hal yang dapat dijadikan sumber pembeda atau differensiasi produk. amun yang terpenting adalah menjadikan pembeda tersebut sebagai keunggulan dalam pemasaran (Best,2004). Pada industri jasa telekomunikasi, identitas nomor ponsel dapat menjadi faktor pembeda yang meningkatkat nilai produk. Hal ini mengingat adanya prilaku pelanggan yang menyukai nomor cantik atau nomor hoki. Dengan demikian dalam kondisi persaingan yang ketat sekarang, nomor ponsel yang unik dan memberikan value kepada penggunanya dapat dijadikan angker agar pelanggan loyal untuk tetap menggunakan jasa telekomunikasi yang diberikan melalui nomor tersebut. Isyu mengenai keunikan produk dan loyalitas ini relavan untuk dibahas mengingat kepemilikan ponsel merupakan salah satu gaya hidup seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Selain itu, perang harga, peluncuran paket perdana berharga murah dan pulsa isi ulang dengan nominal beragam pun membuat banyak konsumen memanfaatkannya untuk mendapatkan harga termurah dengan sering berganti operator ataupun memiliki beberapa jasa pelayanan dari beberapa operator. Hal tersebut membuat pertumbuhan pelanggan telepon seluler sangat berfluktuatif namun menunjukkan prospek yang baik. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan jumlah telepon seluler yang meningkat dari tahun 2003 sampai tahun 2012 ini dari 18,5 juta di tahun 2003 sampai 170 juta di tahun Asosiasi Telepon Selular Indonesia (ATSI) mengungkapkan, di Indonesia pelanggan prabayar memiliki komposisi sekitar 95% dari seluruh pengguna telekomunikasi. Struktur pasar seluler Indonesia yang didominasi pelanggan prabayar itu membuat para operator lebih mengarahkan target persaingan pada kelompok itu. Semakin banyak perang tarif dan fitur yang dilakukan berbagai operator seluler khususnya pada layanan kartu telepon prabayar, semakin menguntungkan konsumen, karena dapat memanfaatkan tarif dan harga termurah. Hasil penelitian berbagai pihak menunjukkan bahwa lebih dari 50% pelanggan operator seluler menjadi kolektor nomor ponsel dari berbagai operator. Kondisi inilah yang mendorong peningkatan churn rate (kartu hangus) sehingga mengakibatkan kartu perdana kini menjadi semacam calling card, yaitu hanya digunakan ketika pulsa masih ada dan bila sudah tidak ada pulsanya, kartu akan dibuang kemudian beralih ke kartu lain. Sebagian besar pelanggan operator yang memiliki lebih dari satu nomor ponsel tidak mau melepaskan nomor lama yang telah digunakannya selama bertahun-tahun, dimana nomor ponsel tersebut merupakan milik salah satu dari ketiga operator incumbent karena ketiga operator tersebutlah yang telah lama exist di negara kita. Mereka selalu menjaga eksistensi nomor ponselnya karena berbagai alasan yang beragam. amun hal yang paling mendasari adalah disebabkan karena mereka menganggap nomor lama tersebut adalah identitas. Oleh karena itu, hanya 3 operator yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu yang termasuk dalam operator incumbent. Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan di atas, maka dalam paper ini akan ditelaah : (i) Bagaimana gambaran mengenai identitas nomor ponsel, benefit, value, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan ponsel saat ini? (ii) Apakah terdapat pengaruh antara identitas nomor ponsel dengan benefit? (iii) Apakah terdapat pengaruh antara benefit dengan value? (iv) Apakah terdapat pengaruh antara value dengan kepuasan pelanggan? (v) Apakah terdapat pengaruh antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan? METODE Metode penelitian dalam paper ini adalah explanatory research. Adapun variabelnya diturunkan dari teori Means-End Chain (Peter&Oslon,2004) dan teori Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Griffin,2002), sehingga rinciannya adalah : (i) Identitas omor Ponsel (X1), A-9-2

3 diindikasikan dengan jumlah dijit nomor dan pola penomoran; (ii) Benefit (X2), diindikasikan dengan manfaat fungsional dan mamfaat emosional ; (iii) Value (X3), diindikasikan dengan instrumental value dan terminal value; (iv) Kepuasan Pelanggan (Y1), diindikasikan dengan kepuasan terhadap kualitas dan harga; (v) Loyalitas Pelanggan (Y2); diindikasikan dengan repeat purchase, referral, dan konsistensi Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Dalam hal ini skala pengukuran dan skor nilainya adalah : (i) Sangat Setuju/Penting (SS/ P) = Skor 4; (ii) Setuju/Penting (S/P) = Skor 3; (iii) Tidak Setuju/Penting (TS/P) = Skor 2; (iv) Sangat Tidak Setuju/Pemting (STS/P) = Skor 1. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik convenience non probability sampling. Karena besarnya populasi tidak diketahui, maka besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Bernaulli. Sehingga jumlah sampel yang diambil n 96 sampel. Dan dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 100 responden untuk masing-masing pengguna kartu GSM prabayar dan pascabayar dari tiga operator incumbent (Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo). Oleh karena itu, total sampel adalah sebanyak 300 responden. Untuk menentukan seseorang berhak menjadi responden adalah dengan syarat bahwa calon responden tersebut adalah pengguna kartu seluler GSM prabayar atau pascabayar yang telah menggunakan nomor ponsel dari sebelum tahun Untuk mengetahui deskripsi jawaban responden dilakukan langkah2 perhitungan sebagai berikut : (i) ilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap item pertanyaan yang merupakan jawaban dari 300 responden. (ii) Presentase adalah nilai kumulatif item dibagi dengan nilai frekuensinya dikalikan 100%. (iii) Jumlah responden adalah 300 orang dengan skala pengukuran terbesar adalah 4 dan skala pengukuran terkecil adalah 1, sehingga diperoleh jumlah kumulatif terbesar 300 x 4 =1200 dengan jumlah kumulatif terkecil 300 x 1 = 300. Adapun nilai prosentase terbesar adalah (1200 : 1200) x 100% = 100%. Sedangkan nilai prosentase terkecil adalah (300 : 1200) x 100% = 25%. ilai rentangnya adalah 100% - 25% = 75%. Jika nilai rentang dibagi 4 skala pengukuran maka akan didapat nillai interval prosentase sebesar 18,75% sehingga diperoleh klasifikasi penilaian prosentase sebagai berikut: (i) 25 % - 43,74 % = sangat tidak baik; (ii) 43,75 % - 62,4 % = tidak baik; (iii) 62,5 % - 81,24 % = baik; (iv) 81,25 % % = sangat baik Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi Product Moment yang dikemukakan Pearson. Data yang dapat dianalisis dengan teknik korelasi product moment adalah data yang berjenis interval. Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman untuk tingkat keeratan hubungan antara kedua variabel, dimana: (i) = sangat rendah; (ii) = rendah; (iii) = sedang; (iv) = kuat; (v) = sangat kuat. Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh variabel independen (X) terhadap perubahan variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini berarti untuk mengetahui seberapa besar identitas nomor ponsel mempengaruhi loyalitas pelanggan dengan menggunakan rumus koefisien determinasi. A-9-3

4 HASIL DA PEMBAHASA Gambaran Identitas omor Ponsel Tabel 1 Persepsi Jumlah Digit omor Ponsel Jumlah digit nomor ponsel yang digunakan sesuai dengan keinginan Tingkat kepentingan jumlah digit nomor ponsel Rata-rata Skor Berdasarkan tabel 1, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai jumlah digit nomor ponsel sebesar 81,6% atau sangat baik. Artinya, responden menganggap jumlah digit nomor ponsel sebagai hal yang penting dalam menyangkut identitas nomor ponsel.bila jumlah digit nomor ponsel yang saat ini responden gunakan sesuai dengan keinginannya, maka akan terdapat kemungkinan nomor ponsel tersebut dipertahankan, walaupun nomor tersebut bukan nomor cantik atau nomor yang memiliki arti tersendiri. Tabel 2 Persepsi Pola Penomoran Pola penomoran pada digit nomor ponsel saya tergolong unik Tingkat kepentingan pola penomoran digit nomor ponsel yang unik Rata-rata Skor Berdasarkan tabel 2, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai pola penomoran pada digit nomor ponsel sebesar 82,0% atau sangat baik. Ini dapat disebabkan karena pola penomoran yang unik pada digit nomor ponsel dapat membuat pengguna ponsel mudah dalam mengucapkan serta mengingat nomor ponsel. Kriteria nomor yang tergolong unik, antara lain nomor tersebut memiliki angka-angka double, triple, ataupun angka-angka yang berurutan. Jadi jumlah digit nomor ponsel dan pola penomoran pada nomor ponsel yang akan membuat nomor ponsel menjadi sebuah identitas diri bagi pengguna kartu seluler. Dalam hal ini, masing-masing operator seluler diharapkan mampu mengembangkan lagi produk kartu seluler baru dengan nomor-nomor yang jumlah digitnya masih kurang dari 12 digit, karena nomor-nomor ponsel saat ini telah mencapai lebih dari 12 digit. Gambaran Benefit (Manfaat Yang Terdapat Dalam Identitas omor Ponsel) Tabel 3 Gambaran functional benefit omor ponsel saya mudah diingat omor ponsel saya gunakan termasuk nomor cantik Tingkat kepentingan nomor ponsel yang mudah diingat Tingkat kepentingan nomor ponsel yang cantik Rata-rata Skor A-9-4

5 Berdasarkan tabel 3, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai functional benefit dari jumlah digit nomor ponsel sebesar 80,8% atau baik. Bagi sebagian kalangan pengguna ponsel, nomor cantik dapat menjadi sebuah identitas nomor ponsel yang bergengsi, karena nomor cantik tersebut menunjukkan bahwa seseorang mampu membeli nomor ponsel dengan harga yang mahal. Semakin cantik nomornya, maka semakin mahal harga kartu perdana yang ditawarkan. Oleh karena itu, nomor cantik bagi sebagian besar responden termasuk hal yang penting, karena merupakan functional benefit yang terdapat dalam identitas nomor ponsel dan akan mempengaruhi terminal value pengguna ponsel, yaitu keinginan pengguna ponsel untuk tidak berganti-ganti nomor. Tabel 4 Gambaran psychosocial benefit omor ponsel saya memiliki arti khusus omor ponsel saya menunjukkan pelanggan sejak dulu Tingkat kepentingan nomor ponsel yang memiliki arti khusus Tingkat kepentingan nomor ponsel yang menunjukkan sebagai pelanggan dulu Rata-rata Skor Berdasarkan tabel 4, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai psychosocial benefit dari jumlah digit nomor ponsel sebesar 82,7% atau sangat baik.dari hasil persentase skor total responden, dapat dilihat bahwa nomor ponsel yang memiliki arti tersendiri (misal: merupakan angka keberuntungan, angka tahun kelahiran, dsb) memberikan kontribusi lebih besar, yaitu mencapai 84,7% dibandingkan nomor ponsel yang menunjukkan bahwa responden sudah menggunakan ponsel sejak dulu sebelum orang lain menggunakannya secara massal. omor ponsel sebagai atribut produk kartu seluler memang memiliki psychosocial benefit yang mampu menciptakan instrumental value, diantaranya nomor ponsel dapat mengingatkan seseorang akan moment atau suatu kejadian penting bila angka yang terdapat pada nomor ponsel yang dimilikinya tersebut merupakan angka tahun kelahiran atau angka keberuntungan. Gambaran Value (ilai Yang Dihasilkan Identitas omor Ponsel) Tabel 5 Gambaran instrumental value omor ponsel saya sudah dikenal oleh banyak kerabat Saya bangga dengan nomor ponsel saat ini Tingkat kepentingan nomor ponsel yang dikenal banyak kerabat Tingkat kepentingan kebanggaan nomor ponsel Rata-rata Skor Berdasarkan tabel 5, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai instrumental value yang dihasilkan identitas nomor ponsel sebesar 82,4% atau sangat baik. Dari hasil persentase skor total responden, dapat dilihat bahwa nomor ponsel yang dikenal banyak kerabat memberikan kontribusi paling besar, yaitu mencapai 84,5% dibandingkan dengan nomor ponsel yang dapat membuat responden merasa bangga. Fungsi dari nomor ponsel sebagai atribut produk, selain merupakan ciri pembeda nomor akses antar satu operator seluler dengan operator seluler yang lain, juga sebagai identitas yang mampu A-9-5

6 diinformasikan kepada banyak orang untuk beragam keperluan. Oleh karena itu, nomor ponsel yang dikenal oleh banyak kerabat memberikan kontribusi paling besar didalam instrumental value karena merupakan suatu hal yang berpengaruh dalam membentuk loyalitas pelanggan. Tabel 6 Gambaran terminal value Saya enggan mengganti nomor ponsel Tingkat kepentingan enggan mengganti nomor ponsel Rata-rata Skor Berdasarkan tabel 6, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai terminal value yang dihasilkan identitas nomor ponsel sebesar 82,2% atau sangat baik. Artinya, enggan mengganti nomor ponsel yang telah digunakan itu merupakan hal yang penting dimata responden, karena harapan mereka ketika membeli nomor ponsel itu adalah nomor tersebut dapat dikenal seluruh kerabat-kerabatnya dan menjadi contact person yang tetap sehingga mereka mudah dihubungi oleh kerabat-kerabatnya. Walaupun seandainya mereka memiliki second card sebagai cadangan, nomor lamanya akan tetap dipertahankan eksistensinya. Gambaran Kepuasan Pelanggan Pengguna Kartu GSM Prabayar & Pascabayar Tabel 7 Gambaran kepuasan pelanggan Saya puas dengan kualitas & kinerja kartu seluler saya Saya puas dengan kualitas & kinerja proses pelayanan kartu seluler saya Saya puas dengan kualitas & kinerja petugas pelayanan kartu seluler saya Saya puas dengan tingkat harga & biaya penggunaan kartu seluler saya Rata-rata Skor Berdasarkan tabel 7, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai kepuasan pelanggan sebesar 82,6% atau sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden pengguna nomor ponsel lama terhadap kualitas dan kinerja produk kartu selulernya (sebagai alat berkomunikasi) masih dapat dipertahankan. Kepuasan responden terhadap kualitas dan kinerja proses pelayanan kartu seluler responden, tidak lepas dari strategi marketing setiap operator seluler dalam mempertahankan atau bahkan meningkatkan kualitas jasanya, diantaranya meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan, keramahan karyawan, tingkat kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan faktor keamanan. Selain itu terdapat kesediaan petugas untuk menanggapi keluhan pelanggan, pemberian informasi yang dibutuhkan dan perhatian kepada pelanggan. Gambaran Loyalitas Pelanggan Saat Ini Tabel 8 Gambaran repeat purchase Saya selalu melakukan pengisian pulsa atau membayar penggunaan pulsa per bulan agar nomor tetap aktif Rata-rata Skor Berdasarkan tabel 8, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai repeat purchase sebesar 82,0% atau sangat baik. Repeat purchases merupakan A-9-6

7 pembelian secara teratur, dalam hal ini loyalitas responden diuji dengan kesediannya untuk selalu melakukan pengisian ulang pulsa ataupun membayar penggunaan pulsa per bulan agar nomor ponsel tetap aktif. Hal tersebut merupakan bukti bahwa responden dapat loyal terhadap nomor ponsel yang telah digunakannya. Tabel 9 Gambaran purchases across product Saya menggunakan lebih dari 1 nomor ponsel dari operator lain agar lebih hemat Saya menggunakan lebih dari 1 nomor ponsel karena perlu line/nomor khusus Saya menggunakan lebih dari 1 nomor ponsel karena perlu alternatif ketika malfungsi Rata-rata Skor Berdasarkan tabel 9, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai purchases across product and service sebesar 82,8% atau sangat baik. Purchases across product & service merupakan pembelian atau penggunaan produk lain diluar lini produk/jasa yang telah dimiliki. Karena munculnya perang tarif yang dilakukan berbagai operator seluler, beberapa responden memutuskan menggunakan lebih dari 1 nomor ponsel dari produk operator seluler lain dalam rangka memanfaatkan yang lebih murah untuk berhemat. amun responden pengguna nomor ponsel lama tersebut masih tetap mempertahankan nomor lamanya karena benefit yang terdapat didalamnya, sehingga walaupun responden menggunakan lebih dari 1 nomor ponsel dari produk operator seluler lain dalam rangka memanfaatkan yang lebih murah untuk berhemat, responden akan tetap loyal terhadap nomor ponsel yang telah digunakannya sejak lama. Tabel 10 Gambaran refers other Pernyataan Skor Dlm % SS S TS STS Jml Total Saya merekomendasikan produk operator yang telah lama saya pakai kepada orang lain Rata-rata Skor Berdasarkan tabel 10, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai refers other sebesar 81,9% atau sangat baik. Salah satu ciri pelanggan kartu seluler yang loyal adalah refers other, yaitu merekomendasikan produk operator yang telah lama responden gunakan kepada orang lain. Dan hampir sebagian besar responden telah merekomendasikan produk operator yang telah lama digunakannya kepada orang lain. Rekomendasi akan produk operator yang telah lama digunakan tersebut dapat menjadi salah satu program promosi efektif bagi perusahaan, selain itu dapat membantu mengangkat image perusahaan. Tabel 11 Gambaran demonstrates an immunity to the full of the competition Pernyataan SS S TS STS Jml Skor Total Dlm % Saya tidak terpengaruh oleh iklan dari operator lain untuk mengganti nomor ponsel yang telah lama digunakan Saya mempertahankan eksistensi nomor ponsel yang telah lama saya gunakan sebagai identitas diri Rata-rata Skor A-9-7

8 Berdasarkan tabel 11, diperoleh nilai persentase rata-rata tanggapan responden mengenai demonstrates an immunity to the full of the competition sebesar 84,6 atau sangat baik. Hal ini menunjukkan kekebalan pengguna produk dari daya tarik produk sejenis dari pesaing untuk mempertahankan penggunaan produk. Mempertahankan eksistensi nomor ponsel yang telah lama responden gunakan sebagai identitas diri merupakan gambaran akhir seseorang loyal terhadap nomor ponselnya. Ini dapat diartikan bahwa operator seluler mampu mempertahankan loyalitas pengguna nomor ponsel GSM lama hingga saat ini dengan sangat baik walaupun sebagian pengguna ada yang memiliki nomor-nomor lain selain nomor lamanya tersebut. Hal ini disebabkan karena para pengguna nomor-nomor ponsel lama sudah menganggap nomor lamanya tersebut sebagai identitas diri mereka, yang mana didalamnya terkandung benefit (manfaat) yang mampu menciptakan value (nilai) bagi mereka sehingga kepuasan akan terbentuk dan terciptalah loyalitas pelanggan. Korelasi Antara Variabel X1 (identitas nomor ponsel) dengan Variabel X2 (benefit) Tabel 12 Korelasi antara variabel X 1 dengan variabel X 2 X1 X2 Correlations X **.702** 1 Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa besarnya hubungan antara identitas nomor ponsel dengan benefit adalah atau hubungan kuat. Koefisien determinasi dari hasil perhitungan didapat sebesar 49.33%. Dengan demikian, atribut produk mempengaruhi benefit sesuai dengan teori means-end chain (Peter&Olson,2004). Benefit yang muncul dapat berupa manfaat fungsional dan manfaat psikososial. Korelasi Antara Variabel X2 (benefit) Dengan vvariabel X3 (value) Tabel 13 Analisis korelasi antara variabel X2 dengan variabel X3 X2 X3 Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa besarnya hubungan antara benefit dengan value adalah atau hubungan kuat. Koefisien determinasi dari hasil perhitungan didapat sebesar 44.11%. Dengan demikian, magnitude dari manfaat akan menentukan value (Kotler&Keller, 2010).Dengan kata lain, nilai dibentuk oleh pemenuhan kebutuhan pelanggan oleh manfaat yang diberikan. X1 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). X2 X **.664 ** 1 A-9-8

9 Korelasi Antara Variabel X3 (value) Dengan Variabel Y1 (kepuasan pelanggan) Tabel 14 Analisis korelasi antara variabel X 3 dengan variabel Y 1 X3 Y1 Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa besarnya hubungan antara value dengan kepuasan pelanggan adalah atau hubungan kuat. Koefisien determinasi dari hasil perhitungan didapat sebesar 56.13%. Jadi value produk berpengaruh pada kepuasan (Kotler&Keller,2010), mengingat pemenuhan ekspektasi pelanggan terjadi oleh value produk yang sesuai harapan. Korelasi Antara Variabel Y1 Dengan Variabel Y2 Tabel 15 Analisis korelasi antara variabel Y 1 dengan variabel Y 2 Y1 Y2 Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa besarnya hubungan antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan adalah atau hubungan kuat. Koefisien determinasi dari hasil perhitungan didapat sebesar 47.23%. Jadi kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas (Griffin,2002) KESIMPULA DA SARA Correlations Y ** Kesimpulan dalam paper ini adalah: (i) Pola penomoran pada digit nomor ponsel lebih berperan baik dibandingkan dengan jumlah digit nomor ponsel; Functional benefit dan psychosocial benefit sama-sama memberikan kontribusi yang sangat baik bagi pengguna nomor ponsel; Identitas nomor ponsel telah membentuk instrumental value dan terminal value yang sangat baik bagi para pengguna pengguna nomor ponsel; Kepuasan pengguna nomornomor lama terhadap kualitas dan kinerja produk kartu seluler yang digunakannya itu memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepuasan terhadap kualitas dan kinerja proses pelayanan kartu seluler; Perilaku pelanggan loyal yang ditandai dengan demonstrates an immunity to the full of the competition memberikan kontribusi paling besar diantara perilaku pelanggan lainnya, seperti repeat purchases, purchases across product & service serta refers other; (ii) Terdapat pengaruh yang signifikan antara identitas nomor ponsel dengan benefit; (iii) T erdapat pengaruh yang signifikan antara benefit dengan value; (iv) Terdapat pengaruh yang signifikan antara value dengan kepuasan pelanggan; (v) Terdapat pengaruh yang signifikan antara hubungan antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan. Saran dari paper ini adalah: (i) Untuk mempertahankan pelanggan yang telah menilai bahwa identitas nomor ponsel yang dimilikinya berperan penting, operator pun dapat menerapkan konsep Mobile umber Portability (MP) atau dikenal juga dengan Wireless X3 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **. Correlations Y1 Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)..749 ** 1 Y **.687 ** 1 A-9-9

10 umber Portability (WP); (ii) U ntuk mempertahankan functional benefit dan psychosocial benefit yang telah dirasakan para penggunanya, operator seluler perlu ada perbaikan proses dan penguatan branding melalui program Intergrated Marketing Communications. DAFTAR PUSTAKA Arnould, Price, & Zinkhan. (2004). Consumer, International Edition, McGraw Hill, ew York. Best, Roger J. (2004). Market Based Management: Strategies for Growing Customer Value and Profitability, Pearson Education Prentice Hall, ew Jersey Griffin, Jill. (2002). Customer Loyalty: How to earn it, How to keep it, Lossey-Bass. ew York Kotler, Philip & Kevin L. Keller. (2010). Marketing Management, 13 th Edition, ew Jersey : Pearson International Edition. Loveock, Christoper. (1995). Product Plus, McGraw Hill, ew York Peter, J. Paul, & Olson, Jerry C. (2003). Consumer Behaviour and Marketing Strategy, 6th Edition, McGraw Hill, ew York Robinette, Scott. & Brand, Claire. (2001). Emotion Marketing, McGraw Hill, ew York Utami, Paramita, (2008). Pengaruh Identitas omor Ponsel terhadap Loyalitas Pelanggan di Kota Bandung, Skripsi pada Program Studi Manajemen Bisnis dan Informatika Institut Manajemen Telkom A-9-10

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya

Lebih terperinci

Lampiran I Metode Penyusunan Kuesioner 30 Responden Variabel Landasan Teori Indikator Pernyataan

Lampiran I Metode Penyusunan Kuesioner 30 Responden Variabel Landasan Teori Indikator Pernyataan 103 Lampiran I Metode Penyusunan Kuesioner 30 Responden Variabel Landasan Teori Indikator Pernyataan CSR CSR adalah tanggung jawab sosialnya dengan memberikan perhatian pada peningkatan kualitas perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular dari tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif khususnya di bidang jasa telekomunikasi dan informasi, penyedia jasa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi

BABI PENDAHULUAN. Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi pertumbuhannya yang amat tinggi. Dengan 220 juta penduduk Indonesia, dewasa ini baru ada sekitar 28 juta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi di mana saja dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Arus modernisasi dan globalisasi tidak hanya melanda negara-negara maju, tetapi juga negara-negara berkembang. Modernisasi dan globalisasi ini berdampak

Lebih terperinci

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan beberapa saran sebagai

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu peran brand image dalam memediasi hubungan antara celebrity endorser dengan brand equity produk kartu Halo,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi merupakan salah satu industri yang paling kompetitif di Indonesia. Industri telekomunikasi nasional mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor telekomunikasi memang termasuk salah satu industri yang dinamis. Selain dapat menciptakan nilai bisnis yang menggiurkan, perkembangan teknologinya juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya operator-operator seluler yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya operator-operator seluler yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jasa telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya operator-operator seluler yang bersaing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangat pesat. Salah satunya pada perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia dengan berbagai media penyampaiannya. Jasa telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Service Quality (Kualitas Pelayanan) 2.1.1.1 Pengertian Quality (Kualitas) Menurut Yamit (2004) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan pasar dan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membawa dampak yang cukup besar bagi dunia usaha, di antaranya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat, perubahan sifat pasar dari sellers

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah dikemukakan di Bab 1, salah satu yang melatar belakangi pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga (price) memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH CUSTOMER INTIMACY TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA CV RABBANI ASSYSA

PENGARUH CUSTOMER INTIMACY TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA CV RABBANI ASSYSA No. Daftar 98/H.40.FPEB. 1/PL/2011 PENGARUH CUSTOMER INTIMACY TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA CV RABBANI ASSYSA (Survei Pada Member Rabbani kota Bandung) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan bisnis telekomunikasi seluler yang semakin ketat, semua operator seluler dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Perubahanperubahan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia sekarang ini tidak bisa terlepas dari alat komunikasi yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan orang-orang di berbagai tempat, seperti kota, negara,

Lebih terperinci

Ibnu Jatmiko, Nawazirul Lubis, Sari Listyorini. Abstract

Ibnu Jatmiko, Nawazirul Lubis, Sari Listyorini. Abstract PENGARUH FITUR (FEATURES) DAN TARIF (FARE) TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KARTU INDOSAT PADA MAHASISWA ADMINISTRASI BISNIS ANGKATAN 2009 REGULER 1 DAN REGULER 2 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, baik dari sektor produk

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, baik dari sektor produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, baik dari sektor produk maupun jasa. Menurut Syukro (2016), sektor Jasa atau servis merupakan salah satu sektor prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dari hambatan berpindah (switching barrier) yang terdiri dari nilai-nilai ekonomis, psikologis, sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan cepat. Setiap operator berusaha menyusun pasar dengan cara meluncurkan produk terbaru, menawarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dinamika yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia ditunjukkan dengan suatu respon yaitu semakin banyak dan beragamnya

Lebih terperinci

Gambar 5.1: Tipe Member Sumber: Hasil Penelitian Penulis Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis membersh

Gambar 5.1: Tipe Member Sumber: Hasil Penelitian Penulis Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis membersh BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN V.1 Analisis Data Pada bagian ini akan dilakukan analisis pada data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan analisis data karakteristik responden, mean score, overall mean

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka inginkan, bagaimana kebutuhan pelanggan mereka dipuaskan dan faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. mereka inginkan, bagaimana kebutuhan pelanggan mereka dipuaskan dan faktorfaktor BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Fokus pada pelanggan merupakan kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan dalam persaingan bisnis saat ini. Untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (brand) Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan yang sangat pesat saat ini. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan yang terbaik agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa dekade terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi telah membawa perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON FILM

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON FILM JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 18, No. 1, Juni 2016, Hlm. 103-108 http://www.tsm.ac.id/jba PENGARUH KUALITAS LAYANAN, HARG DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PENONTON UNTUK MENONTON

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, selama peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam kehidupan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia ekonomi dan bisnis, dewasa ini mengalami perkembangan yang pesat. Segala kebutuhan kehidupan manusia dapat dipermudah pengadaannya, salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA. Christina Esti Susanti ABSTRACT

ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA. Christina Esti Susanti ABSTRACT 1 ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA Christina Esti Susanti ABSTRACT Loyalty program, as a type of relationship marketing, consists of economical, social, and structural

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan telepon selular di Indonesia diprediksikan mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup tajam. Hal ini merupakan dampak dari semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu, A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Produk kartu seluler banyak sekali beredar dipasaran dengan berbagai macam merek. Secara jelas masyarakat bersikap rasional dan selektif terhadap pembelian barang

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam industri telekomunikasi, terdapat enam pemain yang terlibat dalam menggunakan, menyediakan, dan mengawasi layanan,

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan diberikan saran sebagai masukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kehadiran media cetak dan media elektronik merupakan hal yang serius bagi pihak manajemen dalam suatu perusahaan, dimana mereka dipaksa untuk selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri di bidang telepon seluler di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Menurut catatan ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia), Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

Market Share Operator Selular GSM Q

Market Share Operator Selular GSM Q BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia dikenal dengan makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain (Efendy, 2003:8). Dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era perdagangan bebas atau dalam persaingan yang sangat ketat dimana konsumen menjadi lebih dinamis dalam memilih suatu produk. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan untuk masyarakat umum saja akan tetapi juga menjadi

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

By : Maya Yolanda 1, Mareta Kemala Sari 2, Nora Susanti 3 Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

By : Maya Yolanda 1, Mareta Kemala Sari 2, Nora Susanti 3 Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 1 1 1 EFFECT OF TRUST IN THE BRAND AND SWITCHING COST THAT AFFECTS CONSUMER LOYALTY TO THE BRAND SIMPATI IN PADANG CITY By : Maya Yolanda 1, Mareta Kemala Sari 2, Nora Susanti 3 Pendidikan Ekonomi STKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut menyebabkan setiap

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis seluler GSM ( Global System for Mobile Communication)

BAB I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis seluler GSM ( Global System for Mobile Communication) BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan bisnis seluler GSM ( Global System for Mobile Communication) berkembang sangat pesat. Meningkatnya minat dan kebutuhan akan telepon seluler

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan akibatnya konsumen lebih berorientasi pada harga. Orientasi konsumen pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada persoalan subyektifitas pribadi masing-masing.terkadang perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kepada persoalan subyektifitas pribadi masing-masing.terkadang perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam baik di pasar domestik (nasional) maupun dipasar global (internasional). Pada umumnya orang kurang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Harga Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI ABSTRAK. i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian...... 1 1.2. Identifikasi Masalah....

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian Nasution (2009) berjudul Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value) terhadap Loyalitas pada PT. Pelita Fajar Utama Medan. Variabel yang diteliti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Functional Benefit 2.1.1 Pengertian Functional Benefit Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada konsumen berkaitan dengan manfaat produk dan mewakilinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang serba modern ini perkembangan teknologi semakin maju dengan cepat hal ini memberikan angin segar bagi perusahaan dalam usaha pengembangan produknya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 119 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap penggunaan kartu prabayar XL bebas dan Telkomsel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di Indonesia pun telepon

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun oleh : Nama : Yohanes Bimo Satrio NIM :

Skripsi. Disusun oleh : Nama : Yohanes Bimo Satrio NIM : Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Loyalitas Merek Pelanggan Kartu Pra Bayar ( Studi Kasus Pada Pemakai Kartu Pra Bayar XL Bebas di Kota Semarang ) Skripsi Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND EXPERIENCE

PENGARUH BRAND EXPERIENCE PENGARUH BRAND EXPERIENCE DAN BRAND AFFECT TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA KARTU TELEPON SELULER (Studi Kasus : Pengguna Produk Kartu Telepon Seluler IM3 Pada Mahasiswa Kampus 1 Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. Sebagaimana Arikunto (006, hal. 1) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor pendapatan ekonomi di suatu negara. Bahkan menjadi tolak ukur maju tidaknya ekonomi suatu wilayah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003). 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007 Judul Skripsi : Pengaruh Harga, Atribut Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telepon Seluler Sony Ericsson ( Studi Kasus di Kabupaten Temanggung ) Nama Penyusun : Fitria Kusumastuti NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia dan arus globalisasi yang cepat, menunjukkan bahwa tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan masyarakat yang semakin maju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi tanpa menggunakan kabel (nirkabel) yang tidak asing lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi tanpa menggunakan kabel (nirkabel) yang tidak asing lagi bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat dan menjadi salah satu kebutuhan penting untuk menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang hendak dicapai. Dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang hendak dicapai. Dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi pada umumnya mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, perusahaan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK DAN DAMPAKNYA PADA RESPON PERILAKU KONSUMEN KARTU PRABAYAR XL DI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK DAN DAMPAKNYA PADA RESPON PERILAKU KONSUMEN KARTU PRABAYAR XL DI SURABAYA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK DAN DAMPAKNYA PADA RESPON PERILAKU KONSUMEN KARTU PRABAYAR XL DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3. Skripsi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3 Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Oleh

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Peneliti bernama Nursyafitri (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tarif

BAB II URAIAN TEORITIS. Peneliti bernama Nursyafitri (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tarif BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Peneliti bernama Nursyafitri (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tarif Rp 0,5/ detik kartu Simpati Pede terhadap loyalitas pelanggan P.T Telkomsel Medan.

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 10, Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR LOYALITAS ANGGOTA PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP BELITANG BERSATU

Bisma, Vol 1, No. 10, Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR LOYALITAS ANGGOTA PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP BELITANG BERSATU FAKTOR-FAKTOR LOYALITAS ANGGOTA PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP BELITANG BERSATU ABSTRAKSI Karsianus Lapang karsianus.90@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Anggota yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran pada era globalisasi sekarang ini telah menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran pada dasarnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi membuat individu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Laporan Postel Sem.I/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Laporan Postel Sem.I/2014 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan telekomunikasi di Indonesia telah memasuki babak baru dengan semakin berkembang pesatnya industry teknologi informasi. Jangkauan telepon seluler

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN Indri Hastuti Listyawati Akademi Manajemen Administrasi (AMA) YPK Yogyakarta ABSTRAK Strategi mempertahankan kesetiaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL)

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL) Telkomsel merupakan operator telekomunikasi selular terdepan di Indonesia yang menyediakan beragam layanan

Lebih terperinci