CONTRIBUTING TO NATIONAL GROWTH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CONTRIBUTING TO NATIONAL GROWTH"

Transkripsi

1 CONTRIBUTING TO NATIONAL GROWTH Laporan Tahunan 0 0 Annual Report PT Bank ANZ Indonesia (dahulu PT ANZ Panin Bank) anz.co.id

2 Table of contents Tentang ANZ / ANZ at a Glance Visi dan Misi / Vision and Mission Pesan dari Presiden Komisaris / Message from the President Commissioner 8 Continued commitment to Indonesia and our customers growth. Dewan Komisaris / Board of Commissioners 0 Pesan dari Presiden Direktur / Message from the President Director Dewan Direksi / Board of Directors Peristiwa Penting 0 / 0 Event Highlights Prestasi Penting 0 / 0 Key Performances 8 Bisnis ANZ di Indonesia / ANZ Businesses in Indonesia 0 Perbankan Ritel / Retail Banking Perbankan Institusional / Institutional Banking Pembiayaan Konsumen / Consumer Finance 8 Sumber Daya Manusia / Our People 0 Kepatuhan dan Legal / Compliance and Legal Teknologi Informasi / Information Technology 8 Laporan Manajemen Risiko / Risk Management Report 0 Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance 90 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility 9 Kinerja Keuangan / Financial Performance 9 Laporan Keuangan / Financial Statement 08 Data Perusahaan / Corporate Data 90

3 5 ANZ at a Glance Pada tahun 97, Australia and New Zealand Group Limited (ANZ Grup) hadir untuk pertama kalinya sebagai kantor perwakilan ANZ Grindlays di Indonesia. In 97, the Australia and New Zealand Group Limited (ANZ Group) first established its presence in Indonesia as the ANZ Grindlays representative office. Dua puluh tahun kemudian, pada tahun 99, ANZ Grup mengambil alih 85% saham Bank Westpac di PT Westpac Panin Bank dan mengubah nama Bank campuran tersebut menjadi PT ANZ Panin Bank. Twenty years later, in 99, the ANZ Group took over 85% of Westpac Bank s shares at the PT Westpac Panin Bank and changed the name of the joint venture Bank into PT ANZ Panin Bank. Pada tahun 0, ANZ Grup dan Panin Bank menambahkan modal mereka di PT ANZ Panin Bank. Hal ini meningkatkan keseluruhan modal disetor menjadi Rp,5 triliun (setara dengan AUD 80 juta) dan mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi 99% dimiliki oleh ANZ Grup dan % dimiliki oleh Panin Bank. In 0, the ANZ Group and Panin Bank added their capital in PT ANZ Panin Bank. This increased the overall paidup capital to Rp.5 trillion (the equivalent of AUD 80 million) and changed the ownership composition to 99% owned by the ANZ Group and % owned by Panin Bank. Pada Januari 0, Bank campuran ini mengubah namanya menjadi PT Bank ANZ Indonesia (ANZ), yang mencerminkan peningkatan kepemilikan saham ANZ Grup di Bank dan menunjukkan komitmen ANZ untuk Indonesia serta terhadap pertumbuhan nasabahnya. Hal ini juga menegaskan kembali posisi ANZ Grup sebagai investor Australia terbesar di sektor jasa keuangan di Indonesia. On January 0, the joint venture Bank changed its name to PT Bank ANZ Indonesia (ANZ), which reflected the increase of the ANZ Group s share ownership in the Bank and demonstrated a commitment to growth in Indonesia as well as to its customers. It also reaffirmed the position of ANZ Group as the largest Australian investor in Indonesia s financial services sector. Saat ini, ANZ telah memiliki 8 cabang di kota besar di seluruh Indonesia. ANZ menawarkan serangkaian produk dan layanan bagi nasabah korporat dan individu melalui Bisnis Kartu Kredit, KTA, KPR dan Wealth Management, Private Banking, Commercial Banking dan Institutional Banking yang fokus kepada industri sumber daya alam, infrastruktur dan agrikultur. Currently, ANZ has 8 branches spread throughout major cities across Indonesia. ANZ offers a full range of products and services for corporate and individual customers including Credit Card and Personal Loan, Mortgages and Wealth Management, Private Banking, Commercial Banking and Institutional Banking services that focus on natural resources, infrastructure and agriculture. Pada bulan Desember 0, ANZ berhasil memperoleh peringkat kredit AAA(idn) dari Fitch. Dengan visi yang besar, jiwa kepemimpinan yang profesional dan tata kelola yang baik, maka ANZ siap menuju sasaran yang telah dicanangkan ke depan. In December 0, ANZ obtained a credit rating of AAA(idn) from Fitch. With great vision, professional leadership and good governance, ANZ is ready to achieve its targets for the coming year.

4 7 Vision and Mission VISI VISION Menjadi salah satu Bank campuran terkemuka di Indonesia yang menempatkan kebutuhan nasabah sebagai fokus utama kami. To become one of Indonesia s leading joint venture Banks with a strong focus on customers needs. MISI MISSION ANZ sedang dalam perjalanan yang sangat berarti dalam membangun Bank campuran yang memimpin dengan kapabilitas perbankan di bidang Perbankan Institusional, Komersial, Private Banking, Ritel dan Wealth dan juga bisnis Pembiayaan Konsumer termasuk kartu kredit dan pinjaman personal. Kami melayani segmen nasabah yang luas dan mengarah pada Bank yang berorientasi pada hubungan dengan nasabah dengan membangun value jangka panjang yang berkesinambungan bagi nasabah dan Bank. Indonesia adalah salah satu pasar kunci bagi ANZ Grup dan menjadi bagian yang penting bagi rencana keseluruhan ANZ Grup untuk menjadi Super Regional Bank yang mencakup kawasan AustralAsia. We are on an exciting journey to build a leading joint venture Bank in Indonesia with market leading capabilities in Institutional and Corporate Banking, Commercial Banking, Private Banking, Retail and Wealth Management as well as Consumer Finance through our credit cards and personal loans. We will participate across a wide range of segments and will be a client relationship oriented Bank which builds longterm sustainable value for our clients and ourselves. Indonesia is a key franchise market for ANZ Group and is an important part of the overall plan by ANZ Group to build a super regional Bank covering the AustralAsia region. I CARE VALUES I CARE VALUES Integritas Melakukan yang benar Integrity Do what is right Kolaborasi Bekerjasama Collaboration Work as one Akuntabilitas Bertanggung jawab Accountability Own your actions Hormat Saling menghargai Respect Value every voice Keunggulan Menjadi yang terbaik Excellence Be your best

5 8 9 Message from the President Commissioner KINERJA 0 0 PERFORMANCE Dewan Komisaris dengan bangga melaporkan bahwa pada tahun 0, ANZ terus berkembang pesat. Total aset tumbuh sebesar % menjadi Rp 8, triliun, dan laba bersih naik sebesar 7% menjadi Rp 85 miliar. ANZ mempertahankan kesehatan rasio keuangan dari segi likuiditas, solvabilitas serta kecukupan modal. Profil risiko ANZ tetap baik dan rasio NPL membaik menjadi 0,78%. The Board of Commissioners proudly reports that in 0, ANZ continued its strong growth. Total asset grew % to IDR 8. trillion, and net profit shot up 7% to IDR 85 billion. ANZ maintains the soundness of its financial ratio with regards to liquidity, solvency as well as capital adequacy. ANZ s risk profile is good and the NPL ratio decreased to 0.78%. TATA KELOLA YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE Kami sepenuhnya menyadari pentingnya fungsi pengawasan atas kepatuhan ANZ terhadap prinsip good corporate governance dan praktik industri yang berlaku umum. Maka, pada bulan September, ANZ menunjuk seorang Komisaris Independen baru agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal. We are fully aware of the importance of the oversight function over ANZ s compliance with the principles of good corporate governance and generally accepted industry practices. Thus, in September, ANZ appointed a new Independent Commissioner in order to be able to carry out its function optimally. Untuk memastikan pelaksanaan good corporate governance, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Nominasi dan Remunerasi telah secara aktif mengadakan pertemuan dan pembahasan dengan manajemen. To ensure the implementation of good corporate governance, the Audit, the Risk Monitoring and the Nomination and Remuneration Committees have actively held meetings and discussions with the management. FOKUS KE DEPAN FOCUS FOR THE FUTURE Dewan Komisaris optimis bahwa ANZ dapat mempertahankan laju pertumbuhannya dan mencapai target profitabilitas serta menghadapi segala tantangan di masa depan. Kami sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan ANZ atas kepercayaan dan dukungannya. The Board of Commissioners is optimistic that ANZ will be able to maintain its growth and achieve its profitability target and face any challenge in the future. We would like to once again extend our gratitude to all of the ANZ s stakeholders for your trust and support. Hormat Saya / Sincerely, ENRIQUE V BERNARDO Presiden Komisaris President Commissioner Enrique V Bernardo Presiden Komisaris / President Commissioner

6 0 Board of Commissioners ENRIQUE V BERNARDO Presiden Komisaris (Independen) President Commissioner (Independent) Warga negara Filipina, Enrique V. Bernardo memiliki pengalaman lebih dari 0 tahun dalam industri perbankan dan keuangan, yang mana tahun beliau jalankan di Indonesia. Beliau meraih gelar BSBA dan MBA dari University of the Philippines. Sebagai seorang Akuntan Publik, beliau telah berkarir sebagai Pemeriksa Bank di Bank Sentral Filipina, Corporate Planner di San Miguel Corporation (Filipina) dan Vice President di Bancom Development Corporation (Filipina), sebuah Bank investasi regional. Di Indonesia, beliau pernah menjabat sebagai General Manager PT Ficorinves (Bank Dagang yang merupakan anak perusahaan Bank Indonesia) dan sebagai Managing Director PT DKB Panin Finance. Selama beberapa tahun, beliau merupakan anggota aktif Komite Eksekutif Asosiasi Leasing Indonesia (ALI). Beliau menjabat sebagai Komisaris sejak 5 Juni 00 dan memperoleh konfirmasi sebagai Komisaris Independen pada tanggal 8 Desember 007. A Philippines citizen, Enrique V. Bernardo has more than 0 years experience in the banking & finance industry. This includes years spent in Indonesia. He earned his BSBA & MBA degrees from the University of the Philippines. A Certified Public Accountant (CPA), he had worked with the Central Bank of the Philippines as Bank Examiner, San Miguel Corporation (Philippines) as Corporate Planner and Vice President of Bancom Development Corporation (Philippines), a regional investment Bank. In Indonesia, he was General Manager of PT Ficorinvest (a merchant banking subsidiary of BI) and subsequently Managing Director of PT DKB Panin Finance. For many years, he was an active member of the Executive Committee of the Association of Finance Companies in Indonesia (ALI). He has served as a Commissioner since 5 June 00 and obtained confirmation as an Independent Commissioner on 8 December 007. Warga negara Indonesia, Jusuf Arbianto Tjondrolukito lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada (Drs.) dan STTRII dengan gelar MA, dan telah menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Juni 008. Pengalamannya di bidang perbankan diawali di Citibank (99980), dilanjutkan di Bank Danamon sebagai Managing Director (980995), dan Bank Delta sebagai Presiden Direktur. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris di Bank Danamon, Bank Dana Asia, dan Korean Exchange Bank Danamon hingga 998. Sejak 999 hingga 008, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Matahari Putra Prima Tbk, dan sampai sekarang sebagai Presiden Komisaris PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. Beliau juga berprofesi sebagai Arbiter dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan sebagai anggota Dewan Penyantun Universitas Kristen Petra. JUSUF ARBIANTO TJONDROLUKITO Komisaris Independen Independent Commissioner Warga negara Singapura, Bill Foo Say Mui menyelesaikan gelar sarjana (BBA) dari Concordia University, kemudian melanjutkan gelar pascasarjana (MBA) dari McGill University. Beliau memiliki pengalaman di industri perbankan selama 9 tahun, tahun diantaranya adalah dengan ANZ Grup. Beliau juga menjabat sebagai Direktur International Enterprise Singapore (instansi pemerintahan Singapura yang menangani perdagangan eksternal dimana beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit). Beliau menjabat sebagai Komisaris sejak 5 Juni 00. BILL FOO SAY MUI Komisaris Commissioner A Singaporean citizen, Bill Foo Say Mui graduated from Concordia University (BBA) and McGill University (MBA). Bill has served as a Commissioner since 00, and has over 9 years of experience in the banking industry; years of which were with the ANZ Group. He is also a Director of International Enterprise Singapore (Singapore s Trade Agency where he chairs the Audit Committee). He has served as a Commissioner since 5 June 00. ANIES BASWEDAN Komisaris Independen Independent Commissioner An Indonesian citizen, Jusuf Arbianto Tjondrolukito completed his undergraduate study at the Faculty of Economics, Gadjah Mada University, then continued his postgraduate study at STTRII (MA degree). He has been serving as Independent Commissioner since June 008. His career in the banking industry started at Citibank (99980). He then moved to Bank Danamon as Managing Director (980995) and Bank Delta as President Director. He also served as Commissioner of Bank Danamon, Bank Dana Asia and Korea Exchange Bank Danamon until 998. From 999 to 008, he served as Commissioner at PT Matahari Putra Prima Tbk. Up to now, he has been President Commissioner of PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk. He also serves as Arbiter of Indonesian National Board of Arbitration and Member of Advisory Board for Petra Christian University. Warga negara Indonesia, Anies Rasyid Baswedan, PhD, menjabat sebagai Komisaris Independen sejak mendapat persetujuan BI pada September 0. Beliau saat ini menjabat pula sebagai Rektor Universitas Paramadina dan berperan aktif sebagai Ketua Yayasan Indonesia Mengajar. Beliau meraih sejumlah penghargaan tingkat dunia antara lain dinobatkan oleh Jurnal Foreign Policy di tahun 008 sebagai satu dari 00 Intelektual Publik Dunia, meraih penghargaan Nakasone Yasuhiro Award di tahun 00 serta terpilih sebagai salah satu dari 0 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 0 tahun mendatang versi Majalah Foresight yang diterbitkan di Jepang pada tahun 00 lalu. Beliau meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, meraih gelar Master of Public Management, University of Maryland dan Doctor of Philosophy dari Northern Illinois University, Amerika Serikat. An Indonesian citizen, Anies Rasyid Baswedan, PhD has been appointed as ANZ s Independent Commissioner after BI s approval on September 0. He is currently the Rector of Paramadina University and holds an active role as the Chairman of Indonesia Teaches Foundation (Yayasan Indonesia Mengajar). Anies is a recipient of a number of global accolades such as from the Journal of Foreign Policy in 008 as one of the 00 World Public Intellectuals, the Nakasone Yasuhiro Award in 00; as well as being chosen as one of the 0 figures deemed to be able to change the world within 0 years by Japanesepublished Foresight Magazine in 00. He received his Bachelor degree from the Faculty of Economics, Gadjah Mada University. He then received his Master of Public Management from the University of Maryland and Doctor of Philosophy from Northern Illinois University, United States.

7 Message from the President Director KINERJA 0 0 PERFORMANCE Kami memulai tahun 0 dengan nama baru, dari PT ANZ Panin Bank menjadi PT Bank ANZ Indonesia, untuk mencerminkan kepemilikan sebesar 99% dari ANZ Group dan pentingnya brand ANZ di Indonesia. We started 0 with a new name, from PT ANZ Panin Bank to PT Bank ANZ Indonesia, to reflect the 99% ownership of ANZ Group and the key importance that ANZ places on its brand in Indonesia. Meskipun kondisi pasar sedang sulit, strategi kami untuk mendiversifikasi aliran pendapatan ritel telah memastikan pertumbuhan dalam bisnis Consumer Banking kami, seperti Pinjaman Personal, Wealth Management dan Kredit Pemilikan Rumah. Kami juga terus mengembangkan bisnis Perbankan Institusional kami di tengah menurunnya siklus komoditas dengan memastikan kualitas kredit tetap baik. Despite difficult market conditions, our strategy of diversifying retail revenue stream ensured growth in our Consumer Banking businesses such as Personal Loan, Wealth Management and Home Loan. We also continued to grow our Institutional Banking businesses despite downturn in the commodity cycle by ensuring that credit quality remained strong. Secara keseluruhan, kami telah berkembang pesat dalam hampir semua bidang, dengan peningkatan pendapatan sebesar 0% dari Rp,7 triliun pada tahun 0 menjadi Rp,0 triliun pada tahun 0. Aset total kami meningkat dari Rp 7, triliun pada tahun 0 menjadi Rp 9, triliun pada tahun 0. Overall, 0 saw strong growth on almost all fronts, with a 0% increase in our revenue from IDR.7 trillion in 0 to IDR.0 trillion in 0. Our total assets rose from IDR 7. trillion in 0 to IDR 9. trillion in 0. TATA KELOLA YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE ANZ memiliki komitmen untuk memenuhi persyaratan Tata Kelola yang Baik dari regulator kami. Maka dari itu, kami telah menempatkan prosesproses dari sisi Manajemen Risiko dan Keuangan untuk memenuhi persyaratan tersebut. ANZ is committed to meeting the Good Corporate Governance requirements of our regulator and to this effect have put in place processes in the Risk Management and Financial side to meet these requirements. Pencapaian ANZ di tahun 0 tidak mungkin terjadi tanpa dukungan para pemangku kepentingan. Kami berterima kasih kepada klien, Dewan Komisaris serta semua rekan saya atas kerja keras dan dedikasinya dalam memastikan arah perjalanan kita menjadi Bank internasional terdepan di Indonesia. Our achievements in 0 would not be possible without the support of our stakeholders. We are grateful to our clients, Board of Commissioners and all my colleagues for the hard work and dedication to ensure that we are on track in our journey to become the leading international Bank in Indonesia. JOSEPH ABRAHAM Presiden Direktur President Director Hormat Saya / Sincerely, Joseph Abraham Presiden Direktur / President Director

8 5 Board of Directors Joseph Abraham lulus dari Standford Business School, Stanford University dengan gelar Master of Business Administration. Beliau memiliki pengalaman internasional yang luas di Indonesia, Singapura, Hong Kong, Ghana, Inggris dan India, di berbagai peranan dalam negaranegara tersebut maupun regional yang mencakup General Management, Corporate Banking, Strategi, Manajemen Produk serta Akuisisi dan Integrasi. Beliau telah menjabat sebagai Presiden Direktur ANZ sejak Agustus 008. JOSEPH ABRAHAM Presiden Direktur President DIrector Joseph Abraham graduated from Stanford Business School, Stanford University with a Master of Business Administration degree. He has extensive international experience in Indonesia, Singapore, Hong Kong, Ghana, United Kingdom and India, in various country and regional roles covering General Management, Corporate Banking, Strategy, Product Management as well Acquisitions and Integrations. He has been serving as ANZ s President Director since August 008. Martin Mulwanto lulus dari LaSalle University of Philippines bidang Ekonomi Terapan. Beliau berpengalaman di bidang Treasuri (Global Markets) dalam hal trading dan marketing pada produk nilai tukar mata uang, suku bunga, kredit dan komoditas; serta berpengalaman selama 0 tahun di industri keuangan di Asia Tenggara. Sebelum bergabung dengan ANZ pada Juli 009, beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Morgan Stanley, Singapura, serta memegang berbagai jabatan di bidang perbankan investasi di UBS Singapura, Citibank Indonesia dan Deutsche Bank Indonesia. MARTIN MULWANTO Direktur Director Anthony Soewandy meraih gelar sarjana dan pasca sarjana dari Universitas Trisakti, masingmasing pada tahun 99 dan 997. Beliau memiliki pengalaman kerja selama lebih dari 0 tahun. Pada tahun 005, beliau sempat bertugas di UOB Group Singapore, di mana ia kemudian ditugaskan untuk membangun bisnis Consumer Banking di Bank UOB Buana di Indonesia. Sebelum bergabung dengan ANZ, beliau menjabat sebagai VP & Country Insurance Business Head untuk Citibank Indonesia. Beliau menjabat sebagai Direktur Perbankan Retail ANZ sejak 0 November 008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 9 Februari 009. Ajay Mathur memiliki gelar Sarjana Teknik Kimia dan mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Universitas Mumbai di India. Ia memulai karirnya dengan Bank of America sebagai Management Trainee pada tahun 99 dan bergabung dengan Bank ABN AMRO pada tahun 999 sebagai Head of Wealth Management and Business Banking. Pada tahun 008, beliau ditunjuk sebagai Head of Retail Banking, Singapura, sebelum bergabung dengan ANZ di Indonesia pada tahun 00. AJAY MATHUR Ajay Mathur holds a Bachelor s degree in Chemical Engineering and earned his Master of Business Administration degree from the University of Mumbai in India. He started his career with Bank of America as a Management Trainee in 99 and joined ABN AMRO Bank in 999 as the Head of Wealth Management and Business Banking. In 008, he was appointed as the Head of Retail Banking, Singapore, before joining ANZ in Indonesia in 00. Wakil Presiden Direktur Vice President Director MUHAMADIAN ROSTIAN Direktur Director Martin Mulwanto graduated from LaSalle University of Philippines majoring in Applied Economics. He has extensive experiences in Treasury (Global Markets) in terms of trading and marketing in foreign exchange, rates, credit and commodities. For around 0 years, he has been working in financial markets in South East Asia. Prior to his joining ANZ in July 009, he was Executive Director at Morgan Stanley in Singapore, he was also assigned for various roles in investment banking at UBS Singapore, Citibank Indonesia and Deutsche Bank Indonesia. ANTHONY SOEWANDY Direktur Director Anthony Soewandy obtained his bachelor and postgraduate degree from Trisakti University in 99 and 997, respectively. He has over 0 years of working experience. In 005, he worked at UOB Group Singapore, where he was tasked with building the Consumer Banking Business at Bank UOB Buana in Indonesia. Prior to joining ANZ, he held the position of VP and Country Insurance Business head for Citibank Indonesia. He was appointed as ANZ s Director of Retail Banking on 0 November 008 and obtained Bank Indonesia s approval on 9 February 009. Muhamadian Rostian lulus dari State University of New York di Buffalo, Amerika Serikat pada tahun 99. Beliau telah meniti karir di dunia perbankan selama lebih dari 0 tahun, termasuk Deutsche Bank dan American Express Bank. Beliau diangkat sebagai Direktur Risiko dan Kepatuhan pada November 999, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Personal Banking. Sejak 008 beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Legal. Luskito Hambali adalah Direktur Consumer Finance. Beliau lulus dari University of Houston di Texas bidang Bisnis Internasional. Sebelum bergabung dengan ANZ pada Juli 008, beliau adalah Head of Product Management pada ABN AMRO Bank dan Head of Marketing Communications pada Citibank Indonesia. Beliau memiliki pengalaman ekstensif dalam bidang pemasaran dan komunikasi serta meluncurkan beragam produk kartu kredit dan kartu cobranding. Muhamadian Rostian graduated from the State University of New York at Buffalo in 99. He has over 0 years of experience in the banking industry, including with Deutsche Bank and American Express Bank. He was appointed as Director of Risk and Compliance on November 999 after previously serving as Director of Personal Banking. In 008 he was appointed as Director of Compliance and Legal. Luskito Hambali is Director of Consumer Finance. He graduated from University of Houston in Texas majoring in International Business. Prior to his joining ANZ in July 008, he was Head of Product Management in ABN AMRO Bank and Head of Marketing Communications at Citibank Indonesia. He has extensive experience in marketing and communications and launched various credit card products and cobranding cards. LUSKITO HAMBALI Direktur Director

9 7 0 Event Highlights 5 January 0 March 0 8 April 0 5 September 0 0 September November 0 ANZ memenangkan Indonesia Service to Care Award 0 untuk kategori tabungan konvensional dari Markplus Inc / ANZ won the Indonesia Service to Care Award 0 for Conventional Savings Category from Markplus Inc ANZ meluncurkan program pelatihan edukasi keuangan melalui MoneyMinded Indonesia lewat Yayasan Cinta Anak Bangsa dan the Learning Farm / ANZ launched its financial education program under MoneyMinded Indonesia through Yayasan Cinta Anak Bangsa and the Learning Farm ANZ bertindak sebagai Mandated Lead Arranger & Bookrunner untuk menyalurkan dana pinjaman sebesar USD 5 juta kepada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) dalam mendukung pembangunan sejumlah fasilitas pelabuhan di Indonesia / ANZ was appointed as the Mandated Lead Arranger and Bookrunner to channel USD 5 million club deal facility with Pelindo to support the construction of several port facilities in Indonesia ANZ meluncurkan kartu kredit ANZ Travel Card yang ditujukan khususnya untuk para pebisnis dan pelancong / ANZ launched ANZ Travel Card, a credit card for frequent business and leisure travelers ANZ menerima penghargaan Marketing Award untuk kategori Market Driving dari Majalah Marketing atas peluncuran kartu kredit ANZ Travel Card / Through the launch of ANZ Travel Card, ANZ received its first Marketing Award for the category of Market Driving from Marketing Magazine ANZ mengelar program Volunteering Week bagi karyawan yang ingin berpartisipasi sebagai sukarelawan di sejumlah organisasi sosial di Indonesia / ANZ organized a Volunteering Week to encourage all staff to take part as volunteers in a number of NGOs across Indonesia 8 March 0 Tim Call Centre ANZ menerima dua penghargaan Service Excellence untuk kategori Signature Priority Banking dan General Banking dari CarreCCSL / ANZ Call Centre received two prestigious Service Excellence Awards for the categories of Signature Priority Banking and General Banking from CarreCCSL 0 April 0 ANZ dinobatkan sebagai Bank Terbaik untuk kategori Bank Campuran oleh Infobank / ANZ received the award of the Best Joint Venture Bank from Infobank 0 May 0 Tim Ritel Banking ANZ menerima penghargaan Service Quality dari CCSL untuk kategori regular banking untuk Bank internasional / ANZ Retail Banking team received a prestigious Service Quality Award from CCSL for the category of Regular Banking for International Bank 8 September 0 ANZ kembali ditunjuk sebagai agen penjual obligasi pemerintah berupa ORI009 dan dalam waktu dua minggu telah mencapai target Rp 500 miliar / ANZ was once again appointed to be the government s reseller agent for ORI009 and within two weeks of its appointment, ANZ had reached its target of IDR 500 billion 7 November 0 ANZ memulai kerja sama pemasaran produk bancassurance Generali Indonesia kepada nasabah affluent ANZ di Indonesia / ANZ commenced its collaboration to offer Generali Indonesia s bancassurance products for our affluent customers in Indonesia 0 November 0 ANZ mengambil bagian dalam penyediaan pinjaman sindikasi sebesar USD 750 juta kepada CT Corp untuk mengakuisisi Carrefour Indonesia / ANZ took part in the provision of a USD 750 million Syndicated Acquisition Loan Facility for CT Corp to fund its landmark acquisition of Carrefour Indonesia

10 8 9 0 Key Performances NET INTEREST INCOME IN IDR BILLION FEES AND COMMISSIONS IN IDR BILLION,000,000,5,500 9, 5,000 7, , , DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH 9,5 0,000 7, , LOANS (NET) IN IDR BILLION PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi bersih Pendapatan transaksi perdagangan bersih Keuntungan penjualan efekefek untuk tujuan investasi Jumlah pendapatan operasional,09 0 0,5,50 (79,88),, 9, (8,078) 878,,50,7 (07,88),5,8 8,790 (5,050) 757,70 0,9,900,9,0,9,59,80 (9,0) (85,95) (507,0) (,78,0),,70 (7,78) (859,9) (55,88) (,078,5) 70,75 (9,59),5,7 (00,87) 85,0 (80) 70,55 (7,0), NET INTEREST FEES AND COMMISSIONS LOANS (NET) 8% % % Kinerja ANZ pada tahun 0 terus tumbuh dengan positif, di mana pendapatan bunga bersih naik sebesar 8%. Pendapatan provisi dan komisi kami meningkat seiring dengan pertumbuhan penyediaan kredit kami. ANZ juga membukukan kinerja yang positif untuk kredit, dengan pertumbuhan sebesar %. ANZ s performance in 0 continued to grow positively with an increase of 8% in net interest income. Our fees and commissions increased gradually as the provision of our credits continued to grow. ANZ also delivered strong performances in terms of loans granted, expanding by %. Kerugian penurunan nilai bersih Beban umum dan administrasi Beban karyawan Jumlah beban operasional LABA OPERASIONAL BERSIH Pendapatan (beban) nonoperasional bersih LABA SEBELUM PAJAK Beban pajak penghasilan LABA BERSIH INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense Net interest income Fee and commissions income Fee and commissions expense Net fees and commissions income Net trading income Profit on sale of investment securities Total operating income Impairment losses on financial assets net General and administrative expenses Personnel expenses Total operating expense NET OPERATING INCOME Non operating income (expense) net INCOME BEFORE TAX Income tax expense NET INCOME

11 0 ANZ Businesses in Indonesia LATAR BELAKANG BACKGROUND Sebagai salah satu Bank campuran terkemuka di Indonesia, ANZ menyediakan layanan Institutional/ Corporate Banking, Commercial Banking, Private Banking dan Consumer Banking (Kredit Pemilikan Rumah, Wealth Management, Kartu Kredit dan Pinjaman Personal). As one of Indonesia s most reputable jointventure banks, ANZ provides services encompassing Institutional/ Corporate Banking, Commercial Banking, Private Banking, and Consumer Banking (Mortgages and Wealth Management, and Credit Card and Personal Loan). Selain itu, ANZ juga dikenal dan diakui karena keahlian kami pada sektor sumber daya alam yang masuk dalam bidang Institutional Banking. Dalam Consumer Banking, kami memiliki strategi sangat jelas yang fokus pada pasar kelas atas. ANZ senantiasa berkomitmen untuk memberikan solusi sederhana dan tepat guna dengan memahami kebutuhan nasabah kami. ANZ is also recognized and respected for our expertise in the natural resources segment within the Institutional Banking space. Within the Consumer Banking space, we have a very clear strategy to focus in the affluent market. ANZ has always been committed to delivering simple and customized solutions by truly understanding the needs of our customers. Setelah mengakuisisi beberapa bisnis dari Royal Bank of Scotland di Indonesia pada tahun 00, ANZ telah tumbuh dan berkembang dengan jaringan yang saat ini meliputi 8 cabang di kota besar di seluruh Indonesia, 5 mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) ANZ dan akses ke lebih dari mesin ATM dalam jaringan ATM Bersama dan Prima. After the 00 acquisition of selected businesses from the Royal Bank of Scotland in Indonesia, ANZ has grown and developed our network to include 8 branches in major cities throughout Indonesia; 5 ATMs and access to more than 0,000 ATMs within the ATM Bersama and Prima networks. ANZ memiliki portfolio yang kuat dalam industriindustri sumber daya alam dan pertambangan. Selain itu, bisnis Commercial Banking dan Wealth Management juga telah berkembang pesat melalui berbagai aktivitas untuk kelompok nasabah terpilih. ANZ juga dikenal dan diakui karena pengetahuannya yang mendalam, jaringanjaringan lokal yang ekstensif serta kualitas staff ahlinya. ANZ has solid portfolios in the natural resources and mining industries. Our Wealth Management and Commercial Banking businesses have also grown robustly with a wide scope of activities for a selective client base. ANZ is also known and recognized for its indepth knowledge, extensive local networks, and the quality of its expert staff. STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN DALAM PENGEMBANGAN USAHA BANK MANAGEMENT STRATEGIES AND POLICIES IN DEVELOPING OUR BUSINESS ANZ memposisikan diri sebagai Bank campuran terkemuka di pasar dengan area utama pada perbankan korporasi dan perbankan ritel, termasuk pembiayaan konsumen (kartu kredit dan pinjaman personal). Perbankan korporasi berfokus pada bidang sumber daya alam dan infrastruktur dengan kapabilitas yang kuat dalam pertambangan, agribisnis dan perbankan komersial dengan rangkaian produk yang lengkap (pinjaman, trade finance, manajemen kas dan treasuri). Untuk perbankan ritel, ANZ akan mengarah menjadi yang terkemuka di pasar dengan orientasi pada pelayanan kepada nasabah dan berfokus di wealth management, perbankan personal dan pembiayaan konsumen. ANZ positions itself as the leading joint venture Bank in the market with main areas in corporate and retail banking, including consumer finance (credit cards and personal loans). Corporate banking focuses on the fields of natural resources and infrastructure with a strong capability in mining, agribusiness and commercial banking with a complete range of products (loans, trade finance, cash management and treasury). For retail banking, ANZ aims to take the lead in the market by being customer service oriented and focusing on wealth management, personal banking and consumer finance.

12 ANZ berkomitmen penuh untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional termasuk dalam kaitannya dengan repatriasi devisa hasil ekspor. ANZ is fully committed to supporting the development of the national economy, including the repatriation of export proceeds. Nasabah merupakan inti dari segala sesuatu yang dilakukan oleh ANZ. Sehubungan dengan hal tersebut, ANZ masih akan berfokus pada penyediaan fasilitas transaksi, produk dengan nilai tambah dan produkproduk inti yang dapat memuaskan nasabah yang ada maupun nasabah potensial. Hal ini terutama dilakukan untuk menyeimbangkan penyaluran kredit dengan penghimpunan dana pihak ketiga pada neraca ANZ, dengan tujuan menciptakan kesempatan yang lebih untuk melakukan bisnis. Our customers are at the core of everything ANZ does. Therefore, ANZ will continue its focus on the provision of transaction facilities, products with added value and core products to satisfy both existing and potential customers. This is mainly performed to balance lending and funding on ANZ s balance sheet, with the objective to create more room for the business. Dana pihak ketiga merupakan sumber likuiditas utama bagi ANZ dan mencerminkan sebuah kesempatan untuk menarik nasabahnasabah baru pada pasar yang bergejolak saat ini. Peringkat AA dari S&P Credit Rating yang dicapai ANZ Group dalam lingkungan bisnis saat ini merupakan sesuatu yang sangat penting, terutama dalam kondisi ekonomi saat ini, yang mendorong para nasabah untuk menyimpan uang mereka di bankbank yang kuat dan aman. Third party fund is a main source of liquidity for ANZ and represents an opportunity to attract new customers in today s turbulent market. The AA rating from S&P Credit Rating achieved by ANZ Group in today s business environment is a crucial matter, especially in today s economic condition, which drives customers to store their money at Banks that are safe and strong. Sebagai salah satu aset terpenting bagi ANZ, sumber daya manusia akan selalu menjadi salah satu fokus perhatian utama. Upayaupaya yang dilakukan ANZ dalam rangka mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan berusaha mewujudkan ANZ sebagai tempat kerja yang kondusif bagi seluruh staf. As one of ANZ s most important assets, human resources will always be one of our main focuses. Efforts undertaken by ANZ in order to maintain high quality human resources are in the form of always striving to make ANZ a conducive working place for its entire staff. Hal lainnya yang juga akan memainkan peranan kunci dalam pencapaian kesuksesan bisnis Bank antara lain adalah: Meningkatkan pendapatan dengan langkah yang strategis dan penyediaan produk yang memberikan manfaat dan nilai tambah bagi nasabah sehingga menjadi faktor diferensiasi ANZ dari kompetitor di mata nasabah dalam melakukan hubungan bisnis perbankan yang memberikan solusi kepada nasabah. Memperdalam hubungan dengan nasabah yang telah ada dan meningkatkan rasio penjualan silang dengan menawarkan produk selain yang telah dipasarkan kepada nasabah. Penjualan silang tersebut termasuk dengan nasabah Signature Priority Banking dan Private Banking, maupun nasabah korporasi dengan consumer finance serta pengemasan produk menjadi product bundling dengan deposito. Penjualan silang akan dikolaborasikan antara tim produk dan tim penjualan. selalu memberikan solusi yang berdasarkan kebutuhan nasabah (Client Insight Solution). terus mengembangkan portofolio produk, termasuk trade finance, valuta asing (valas/fx), debt capital market, dan cash management. Other matters which play a key role in achieving business success for the Bank are, among others: Increasing revenue with strategic measures and provision of products with added value and benefit for its customers in order to be a differentiating factor for ANZ in the eyes of its customers in carrying out banking business relationship which provides solutions to our customers; Deepening relationship with existing customers and increasing crossselling by offering products other than the one marketed to the customer; The crossselling effort includes Signature Priority banking and Private Banking customers, as well as corporate and consumer finance customers, and the packaging of products into bundles with deposits. Crossselling is a collaboration between products and sales teams; Always providing solutions based on customer needs (Client Insight Solutions); Continue to grow product portfolio, including trade finance, foreign exchange, debt capital market and cash management; meningkatkan peran serta staf guna membentuk budaya pencapaian kinerja optimal secara komunal. menjaga tingkat rasio kecukupan modal menjaga dan terus meningkatkan brand awareness publik terhadap Bank. Continue to strengthen business process in all lines of business; Continue the Graduate Associate program, the Bank s human resources recruitment process for future management, recruited from leading universities and through a stringent selection process; Increase the quality of our human resources through the provision of periodic and sustainable training programs, including in critical areas such as credit and derivatives; Increase staff engagement in order to form optimum performance achievement culture communally; Maintain CAR level to support business growth; Maintain and continue to increase brand awareness of the public towards the Bank. Semua ini telah menghasilkan peningkatan kinerja dalam hal jumlah nasabah, deposito, pendapatan usaha dan laba bersih di tahun 0. All these have resulted in improved performance in customer base, deposits, operating revenue and net profit for 0. OUTLOOK 0 0 OUTLOOK ANZ memproyeksikan tahun 0 sebagai tahun yang penuh tantangan namun juga memberikan banyak peluang bisnis. ANZ akan tetap terus fokus kepada kepuasan nasabah guna pencapaian kinerja dan target ANZ. Selain itu, ANZ juga akan terus melakukan perbaikan pada proses bisnis termasuk pengendalian risiko untuk memastikan operasional ANZ yang prudent dan sesuai praktik terbaik good corporate governance. ANZ projects 0 as a year full of challenges yet abound with numerous business opportunities. ANZ will continue to focus on customer satisfaction in order to achieve its target and performance. Moreover, ANZ will also continue to improve its business processes including risk control in order to ensure prudent operations which are in accordance to the best practices of good corporate governance. Terdapat ketentuanketentuan baru dari Bank Indonesia yang berdampak pada perkembangan bisnis dan Bank selaku good corporate citizen berkomitmen untuk memenuhi semua persyaratan regulator. Bank Indonesia has issued new regulations which have had significant impact on the growth of our business, and ANZ as a good corporate citizen is committed to meeting all of the regulator s requirements. Pada tahun 0 ANZ akan tetap terus meluncurkan produkproduk yang inovatif untuk semua segmen bisnis guna memenuhi kebutuhan finansial nasabah. ANZ juga berkomitmen untuk mengembangkan penyaluran kredit ke sektor produktif, infrastruktur dan sektor UKM sebagai bentuk partisipasi aktif ANZ dalam pembangunan nasional. In 0, ANZ will continue to launch innovative products across all business segments in order to meet its customers financial needs. ANZ is also committed to grow lending to productive, infrastructure and Small and Micro Enterprises sectors as a form of ANZ s active participation in the national development. Bank akan mempertahankan skala jaringan kantor yang saat ini masih dipandang ideal, dimana Bank hadir di kota utama di Indonesia termasuk menjangkau Indonesia Bagian Timur. Jaringan kantor akan terus diberdayakan untuk dapat mendukung upaya penggalangan dana dengan biaya dana yang murah, sehingga juga akan tercapai penyaluran kredit dengan suku bunga yang efisien. The Bank will maintain its current ideal office network scale, where it has a presence in major cities in Indonesia, including the far reaches of East Indonesia. Its office network will continue to be empowered in order to support funding with low costs, thus achieving lending with efficient interest rates. terus memperkuat proses bisnis pada semua lini bisnis melanjutkan program Graduate Associates, perekrutan SDM Bank untuk calon manajemen di masa mendatang, yang direkrut dari lulusan universitas yang terkemuka dan melalui proses seleksi secara ketat. meningkatkan kualitas SDM melalui pemberian pelatihan secara berkala dan berkelanjutan, termasuk pada area kritikal, misalnya perkreditan dan derivatif.

13 5 Retail Banking Pada tahun 0, ANZ terus mengembangkan strategi untuk menjadi Bank pilihan bagi nasabah kelas atas melalui produk yang relevan dan layanan konektivitas jaringan ANZ. In 0, ANZ continued to develop on its strategy of becoming the preferred Bank for affluent customers through relevant products and a connectivity proposition across the ANZ network. Dengan programprogram akuisisi yang inovatif bagi nasabah kelas atas melalui deposito Rupiah dan USD, ANZ juga memperluas jangkauan layanan Wealth Management melalui produkproduk Fixed Income dan asuransi premi tunggal. Tahun ini, kami juga mengembangkan bisnis KPR kami ke Surabaya, selain di Jakarta dan terus mengembangkan segmen target nasabah kami. With innovative affluent customer acquisition programs through IDR and USD deposits, ANZ also broadened its range of Wealth Management services through new launches of Fixed Income and single premium Insurance products. This year, we also developed our Mortgage business to Surabaya, in addition to Jakarta and expanded our target customer segments. Semua upaya kami telah berhasil meningkatkan pertumbuhan bisnis nasabah kelas atas sebesar,7% (tercermin dari pertumbuhan nasabah Signature Priority Banking), pendapatan sebesar,% dan meningkatkan aset total dalam kelolaan sebesar 7%. Pencapaian ini juga ditunjang dengan pengembangan jajaran karyawan penjualan dan layanan jasa yang sangat baik. All of these initiatives have resulted in a.7% growth of our affluent banking business (as indicated by the growth of our Signature Priority Banking customers) and increased revenues by.% as well as increasing Total Assets Under Administration by 7%. These achievements were also supported by great developments in our sales and service staff. Dengan jaringan cabang sejumlah 8 cabang di kota besar di Indonesia, ANZ adalah Bank internasional dengan salah satu jaringan cabang terbesar di Indonesia. Saat ini, kami memiliki 5 mesin ATM dan nasabah kami juga memiliki akses ke lebih dari ATM melalui jaringan ATM Bersama dan Prima di Indonesia. With a branch network of 8 branches in major cities in Indonesia, ANZ is the internasional Bank with one of the largest branch network in Indonesia. Currently, we have 5 ATMs and our customers also have access to more than 0,000 ATMs through ATM Bersama and Prima networks in Indonesia.

14 7 Institutional Banking ANZ dikenal dan diakui karena keahliannya dalam sektorsektor sumber daya alam, infrastruktur dan agrikultur. Sektorsektor tersebut merupakan fokus upaya Institutional Banking kami untuk mendukung perekonomian Indonesia. ANZ is known and recognized for its expertise in natural resources, infrastructure, and agriculture. These are the focus of our Institutional Banking efforts to support Indonesia s economy. Sebagai Bank terkemuka di sektor sumber daya alam, Perbankan Institusional ANZ telah berhasil menumbuhkan pendapatannya sebesar 9% dari Rp 80 miliar pada tahun 0 menjadi Rp 87 miliar pada tahun 0. As the leading Bank in the natural resources sector, ANZ Institutional Banking generated a 9% growth in revenue from IDR 80 billion in 0 to IDR 87 billion in 0. ANZ menyediakan dana dan kepastian bagi nasabah dengan membantu nasabah dalam pengelolaan arus kas, pembelian aset, perdagangan internasional dan meningkatkan modal. Bisnis korporasi ANZ menawarkan berbagai macam produk dan layanan yang melayani basis nasabah yang luas. Produk dan jasa ini mencakup pinjaman dalam valuta asing dan Rupiah, fasilitas pembiayaan ekspor impor, pembiayaan supply chain, manajemen kas dan pembayaran, fasilitas lindung nilai untuk nilai tukar dan tingkat suku bunga dan pembiayaan proyek. Semua layanan dan produk ini disatukan oleh tema konektivitas, yaitu untuk memberikan kenyamanan bagi nasabah ANZ. ANZ provides businesses with funds and certainty by helping customers to manage cash flow, purchase assets, trade internationally and raise capital. ANZ s corporate business offers a vast range of products and services catering to a wide customer base. These include domestic and foreign currency lending, trade finance, supply chain financing, payment and cash management, foreign exchange and interest rate hedging as well as project financing. All these services and products share a core connectivity theme, that of providing utmost convenience for our clients. ANZ telah ikut serta dalam berbagai pinjaman sindikasi dan memiliki daftar nasabah korporasi terbaik di sektor sumber daya alam dan sektorsektor lainnya. Untuk selanjutnya, ANZ akan terus berperan aktif dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional. ANZ has also secured multiple loan syndications and a stellar list of corporate customers in the natural resources and other sectors. In the future, ANZ will continue to play our part in fostering the country s economy.

15 8 9 Consumer Finance Bisnis Consumer Finance ANZ menyediakan beragam jenis kartu kredit dan pinjaman personal untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan gaya hidup nasabah kami. Saat ini kami menyediakan enam belas jenis kartu kredit yang sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian setiap individu, yaitu: ANZ MasterCard Black, ANZ MasterCard ipay, ANZ MasterCard itravel, ANZ VISA Femme, ANZ VISA Femme Platinum, ANZ VISA Kartu Cicilan, ANZ VISA Kartu Cicilan Platinum, ANZ VISA SPB Infinite, ANZ VISA Travel Platinum, ANZ VISA Travel Signature, ANZ VISA/ MasterCard Classic, ANZ VISA/MasterCard Gold, ANZ VISA/ MasterCard Platinum. ANZ s Consumer Finance business provides a wide range of credit cards and a personal loan product to meet the needs and lifestyles of our customers. Currently, we have sixteen types of credit card, namely: ANZ MasterCard Black, ANZ MasterCard ipay, ANZ MasterCard itravel, ANZ VISA Femme, ANZ VISA Femme Platinum, ANZ VISA Kartu Cicilan, ANZ VISA Kartu Cicilan Platinum, ANZ VISA SPB Infinite, ANZ VISA Travel Platinum, ANZ VISA Travel Signature, ANZ VISA/MasterCard Classic, ANZ VISA/ MasterCard Gold, ANZ VISA/MasterCard Platinum. Pada tahun 0, ANZ juga menambahkan kartu kredit baru yaitu ANZ Travel Platinum dan ANZ Travel Visa Signature, dimana nasabah bisa bepergian gratis bila menggunakan kartu ini untuk transaksi apapun di seluruh dunia. Tersedia pula berbagai keuntungan luar biasa untuk pembelian tiket pesawat terbang, bahan bakar, gadget dan lainnya. In 0, ANZ launched its newest credit card, ANZ Travel Platinum and ANZ Travel Visa Signature cards, allowing our customers to travel free from any transactions they do anywhere in the world. We also provide magnificent benefits for airline tickets, petrol, gadgets and many other purchases. Penawaran menarik dengan Merchant dalam negeri maupun mancanegara juga ditingkatkan, sehingga memastikan bahwa nasabah memperoleh nilai tambah untuk seluruh kebutuhan gaya hidup mereka. Inisiatifinisiatif ini telah menghasilkan pertumbuhan pembelanjaan pemegang kartu sebesar 9,8%. More incredible offers from local and overseas merchants were also featured, ensuring that customers obtain extra value for their lifestyle needs. These initiatives have generated a 9.8% growth in customer spending. Melalui inisiatif strategis, ANZ Personal Loan tumbuh sebesar 7,% selama 0. Demikian juga dengan pendapatan, yang tumbuh sebesar 79,%. ANZ juga telah memberikan nilai tambah bagi nasabah melalui Personal Loan Express dimana persetujuan pengajuan kredit tanpa agunan nasabah hanya membutuhkan waktu satu hari dan dana bisa diterima pada hari berikutnya. Through strategic initiatives, Personal Loans receivable grew by 7.% in 0. Revenue followed suit with a 79.% growth. ANZ continued to add customer value via Personal Loan Express providing day turnaround time for application approvals and the fund is received on the next day.

16 0 Our People Tahun 0 memberikan momentum penting bagi ANZ di mana kami telah berhasil mengimplementasikan sistem database sumber daya manusia (HR database) PeopleSoft untuk menggantikan sistem manual yang selama ini dipakai. Database PeopleSoft ini mencakup (tiga) modul penting. Pertama adalah modul Workforce Administration yang berfungsi untuk menyimpan datadata pribadi karyawan. Kedua, modul Absence Management yang berfungsi untuk memproses dan mencatat semua cuti karyawan. Ketiga, modul Recruitment yang berfungsi untuk memproses permintaan atas karyawan (job requisition) sampai ke penerimaan karyawan (hiring). The year 0 presented an important momentum for ANZ in which we successfully implemented the PeopleSoft Human Resources database system to replace the previously used manual system. The PeopleSoft database includes (three) essential modules. The first is the Workforce Administration module that serves to store the personal data of employees. The second is the Absence Management module that serves to process and record all employee leave transactions. Third, is the Recruitment module which serves the job requisition up to the hiring process itself. Lebih jauh lagi, sistem database ini dilengkapi dengan fitur employee self service dan manager self service, di mana semua karyawan dan manajer dapat melakukan sendiri semua proses kepegawaian sesuai dengan modul yang diinginkan. Moreover, the database system is equipped with employee self service and manager selfservice features, in which all employees and managers can do all their staffing transactions according to the module desired. Sebagai bagian dari perbaikan secara terus menerus, kami akan selalu menyempurnakan modul dan proses yang ada untuk meningkatkan kenyamanan karyawan dalam melakukan proses kepegawaian secara online. Di samping itu, kami juga meningkatkan kemampuan database dalam menampung dan melaporkan datadata karyawan secara lebih akurat dan dapat diandalkan. As part of our continuous improvement, we will always strive to perfect existing modules and processes to increase our employees convenience in conducting their online staffing processes. Additionally, we are also improving the ability of the database to accommodate and report employee data more accurately and reliably. Dari segi jumlah karyawan, pada akhir tahun 0 jumlah karyawan tetap dan tidak tetap kami tercatat sejumlah.75 orang. Jumlah ini merupakan peningkatan sebanyak 58 orang dari tahun 0, ketika karyawan kami berjumlah. orang. Peningkatan signifikan ini merupakan hasil dari konversi karyawan alih daya yang sebelumnya dikelola oleh agenagen kami, menjadi karyawan tidak tetap yang dikelola langsung oleh ANZ. Konversi ini merujuk pada kebijakan Bank Indonesia pada akhir tahun 0 yang menerapkan prinsip kehatihatian dalam penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada pihak lain. Kami mencatat sejumlah 5 orang yang dikonversi menjadi karyawan tidak tetap dalam proses tersebut. In terms of the number of employees, by end of 0, our permanent and temporary employees have reached up to,75 people. The figure represents an increase of 58 people from 0, as our total employees in 0 was, people. The significant increase was the result of the conversion of outsourced employees who had been managed by our agencies, to become nonpermanent employees directly managed by ANZ. The conversion referred to the policy of Bank Indonesia at the end of 0 in being prudent when outsourcing part of a Bank s operations to another party. In the process, we noted that 5 people were converted to nonpermanent employees.

17 Sedangkan untuk 0, jumlah karyawan baru yang berhasil kami rekrut secara organik adalah 5 orang. Sebagian dari posisiposisi yang direkrut ini adalah posisiposisi tenaga pemasaran (sales/relationship manager), baik untuk menambah jumlah staff yang sudah ada maupun untuk menggantikan beberapa staff yang keluar dan telah berhenti bekerja dari ANZ. In 0, the number of new employees that we hired organically amounted to 5 people. The majority of positions recruited were sales force positions (sales/ relationship managers), both to increase the number of existing staff or to replace staff who resigned and had stopped working for ANZ. Untuk mendukung proses rekrutmen ini, kami menggunakan metode rekrutmen konvensional dan juga melalui sistem referensi karyawan yang kami sebut, Who do you know?. Berdasarkan pengalaman dari tahuntahun sebelumnya, kami melihat program ini cukup berhasil dalam mendapatkan karyawan berpengalaman dengan kompetensi yang dibutuhkan pada posisi yang diperlukan. To support the recruitment process, we used conventional methods of recruitment and also through an employee referral system known as Who do you know? Based on the experience of previous years, we found that the program was quite successful in obtaining a pool of experienced employees in accordance with the required competencies for the required positions. Program magang juga tetap kami lakukan di tahun 0 melalui kerja sama dengan beberapa pihak luar, seperti universitas yang mengharuskan mahasiswa mereka untuk magang maupun kandidat yang telah lulus dan membutuhkan pengalaman kerja praktik di tempat kami. Selama tahun 0 kami menerima 9 karyawan magang. We are also still conducting our internship program in 0. We do this in cooperation with several external parties, such as universities that require their students do internships, as well as candidates who have passed and require practical work experience in our Bank. During 0, we received 9 internship employees. Dari segi pelatihan dan pengembangan karyawan, pada tahun 0 kami mengembangkan beberapa program baru untuk menunjang pengembangan kompetensi dan karir karyawan di antaranya: In terms of employee training and development, in 0 we developed a new program to support employee career development and competency. The program includes: Kursus Bahasa Inggris untuk Call Centre dan semua karyawan yang membutuhkan Image Building through people (Grooming) untuk karyawan sales dan service Signature Priority Banking Accreditation untuk semua Relationship Manager Customer Centricity untuk semua tim operasional mengenai pelayanan prima terhadap nasabah Private Bankers Program Assertiveness & Influencing Training untuk internal support (enablement) Pelatihan Be Proactive untuk seluruh karyawan Sales Leadership Management untuk semua Sales Head MoneyMinded for staff untuk pengembangan financial literacy bagi semua karyawan Marketing Management Training English Course for the Call Centre and other staff who require it Image Building through people (Grooming) for sales and service staff Signature Priority Banking Accreditation for all Relationship Managers Customer Centricity for all operational teams regarding excellent service to customers Private Bankers Program Assertiveness & Influencing Training for internal support (enablement) Be Proactive training for all staff Sales Leadership Management for all Sales Heads MoneyMinded for staff for the development of financial literacy for all staff Marketing Management Training Sedangkan pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan produk, sistem operasional perbankan, dan risiko perbankan kami fokuskan pada pelatihanpelatihan berikut: Credit Pathway series untuk semua karyawan corporate dan commercial banking Anti Pencucian Uang untuk staff dengan jabatan spesifik (online training) Pelatihan Internet Banking Sertifikasi Risiko pelatihan, pengujian dan refreshment Mortgage Workshop Collection Workshop Branch Operation Workshop Wealth Workshop Credit Workshop Pelatihan Produk dan Proses, misalnya: Global payment standard; Bond market, Structured Product System Training : FINIQ, People Soft, The EDGE, FX Online system Credit Pathway series for all corporate and commercial banking personnel Anti Money Laundering for specific positions (online training) Internet banking training Risk Certification training, exam and refreshment Mortgage Workshop Collection Workshop Branch Operation Workshop Wealth Workshop Credit Workshop Product and Process Training, eg: Global payment standard; Bond market, Structured Product System Training: FINIQ, People Soft, The EDGE, FX Online system Terakhir dan tidak kalah penting, kami juga melakukan kegiatankegiatan yang berhubungan dengan perbaikan kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan karyawan melalui kegiatankegiatan olahraga, seminar kesehatan dan donor darah. Details of Our People s Education SMA / High School 57 Diploma / Diploma We focused the training for product development, operational banking system, and banking risks on the following training programs: 5 S / Undergraduate,0 S / Postgraduate 9 Total,75 Last but not least, we also carry out activities related to the improvement of health, safety, and welfare of employees through sporting activities, health seminars, and blood donors.

18 5 Compliance and Legal PENGELOLAAN RISIKO KEPATUHAN COMPLIANCE RISK MANAGEMENT Pengelolaan Risiko Kepatuhan dilaksanakan secara berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan bisnis dan pada setiap jenjang organisasi Bank sekaligus memitigasi Risiko Kepatuhan Bank. Compliance Risk Management is implemented on an ongoing basis which aims to promote a culture of compliance in all business activities and at every level of the banking organization as well as mitigating the Bank s Compliance Risk. Hal ini tercakup dalam Kerangka Kerja Kepatuhan yang disusun berdasarkan komitmen ANZ untuk memastikan terlaksananya pemantauan atas kepatuhan pada seluruh kegiatan ANZ agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah, regulator perbankan maupun kebijakan, ketentuan dan prosedur internal yang ditetapkan oleh ANZ. This is covered in the Compliance Framework which is based on ANZ s commitment to ensure effective monitoring of compliance in all activities of ANZ to comply with applicable rules and regulations, for provisions issued by the government, regulatory authorities or the Bank s policies, rules and internal procedures established by ANZ. Pengelolaan risiko Kepatuhan dilakukan dengan melaksanakan fungsi kepatuhan yang meliputi, antara lain: Compliance risk management is conducted by carrying out compliance functions that include, among others: Terselenggaranya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha ANZ; Melakukan analisa kepatuhan untuk memastikan efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan Bank dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku; Melakukan pemantauan dan sosialisasi atas ketentuan, peraturan dan perundangundangan yang berlaku beserta perubahannya; Memastikan kepatuhan ANZ terhadap komitmen yang dibuat oleh ANZ kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang; Menciptakan langkahlangkah dalam rangka mendukung Budaya Kepatuhan yang antara lain dalam bentuk melakukan identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan pengendalian Risiko Kepatuhan; Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap ketentuan/ peraturan yang berlaku; Melakukan compliance monitoring dan testing dalam rangka pengawasan, pengidentifikasian, pengukuran, penilaian sekaligus pengendalian tingkat risiko kepatuhan. The implementation of the Compliance culture at all levels of the organization and business activities of ANZ; Analyzing compliance to ensure the effectiveness, adequacy, and appropriateness of policies, rules, systems and procedures and activities of the Bank to Bank Indonesia rules and to the legislation in force; Conducting monitoring and dissemination of the provisions, regulations and applicable legislations as well as amendments thereof; Ensuring compliance of ANZ to commitments made by ANZ to Bank Indonesia and / or other competent regulatory authorities; Creating measures to support the Culture of Compliance which, among others, is in the form of identification, measurement, monitoring, and controlling of compliance risks; Identifying and analyzing compliance to the plans for and the development of new products and activities to ensure compliance with the applicable provisions / regulations; Conducting compliance monitoring and testing in the context of surveillance, identification, measurement, assessment as well as controlling the level of compliance risk.

19 7 Divisi Kepatuhan bertindak sebagai fungsi pemantauan kepatuhan yang terpisah dari satuan kerja operasional, dalam rangka tercapainya proses pemantauan yang efektif, independen dan objektif. The Compliance Division acts as compliance monitoring function that is separate from the operational business units, in order to achieve effective, independent and objective compliance process. Dalam rangka memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, ANZ telah memiliki compliance register yang berisi keseluruhan peraturan Bank Indonesia maupun regulator lokal. Pengkinian atas compliance register dilakukan setiap kali terdapat penerbitan peraturan baru, dan secara reguler setiap (enam) bulan, di mana berdasarkan compliance register tersebut, ANZ melakukan compliance testing secara reguler atas semua unit bisnis untuk memastikan kepatuhan unit bisnis tersebut terhadap peraturan yang berlaku. In the framework of ensuring compliance to prevailing regulations, ANZ has a compliance register which contains all regulations both from Bank Indonesia and local regulators. Update of the compliance register is performed every time a new regulation is issued, and regularly every (six) months, whereby based on the compliance register, ANZ performs regular compliance testing on all business units to ensure compliance of the business units to prevailing regulations. ANZ juga telah mengembangkan Intranet portal sebagai basis data (database) peraturanperaturan tersebut yang dapat diakses oleh seluruh staf ANZ. Intranet portal tersebut juga digunakan sebagai media penyebaran informasi serta edukasi untuk pengembangan budaya kepatuhan. ANZ has also developed an Intranet portal as a database for the regulations, which can be accessed by all of ANZ s staff. The Intranet portal is as also used as a media to distribute information, as well as to educate in order to nurture a culture of compliance. ANZ melakukan pencatatan yang lengkap atas semua pelanggaran yang terjadi sebelumnya terhadap ketentuan yang berlaku. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan sekaligus untuk mencegah hal yang sama terjadi di masa depan. ANZ keeps a complete record of all previous violations of prevailing regulations. This measure is taken as a part of our learning process, and to prevent a similar occurrence in the future. ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO HUKUM ORGANISATION OF LEGAL RISK MANAGEMENT Secara umum, ANZ memiliki satuan kerja hukum sebagai unit yang mendukung dan memastikan penerapan manajemen risiko hukum secara efektif dengan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuan dan Hukum. Generally, ANZ has a legal working unit which supports and ensures the effective implementation of legal risk management which answers directly to the Director of Compliance and Legal. Sebagai bentuk pengendalian atas risiko hukum, produk dan jasa yang akan ditawarkan oleh ANZ selalu dikaji ulang oleh satuan kerja hukum, termasuk perjanjianperjanjian yang akan dibuat ANZ dengan nasabah dan juga perjanjianperjanjian yang akan dibuat ANZ dengan pemasok jasa ataupun barang. Jika diperlukan, ANZ juga dapat menggunakan beberapa jasa konsultan hukum eksternal yang kompeten dan berpengalaman. As a form of legal risk control, products and services to be offered by ANZ must always be reviewed by the legal working unit, including agreements to be made between ANZ and its customers, as well as agreements to be made between ANZ and any provider of goods and services. If necessary, ANZ may also employ the services of competent external legal consultants. Pengendalian risiko hukum di ANZ dilakukan melalui, antara lain: The control of legal risks at ANZ is performed through, among others: Proses kajian hukum dan pemberian opini atas setiap transaksi, produk serta layanan baru yang akan diluncurkan oleh ANZ; Standarisasi dokumen hukum bagi produk dan layanan baru ANZ atau pengembangannya; Kaji ulang secara berkala dokumendokumen legal yang berlaku; Kebijakan dan prosedur hukum yang memadai untuk mendukung bisnis ANZ; Menangani dan membantu unitunit terkait dalam kasus hukum dan fraud; Memberikan informasi dan pengetahuan hukum kepada unitunit terkait; Membantu unitunit terkait dalam melakukan kajian hukum dan memberikan opini atas aksi korporasi yang dilakukan oleh ANZ. The process of legal review and provision of legal opinion on every new transaction, product as well as service which is to be launched by ANZ; Standardisation of legal documents for ANZ s new product or service or the development thereof; Periodic review of applicable legal documents; Adequate legal policies and procedures in order to support ANZ s business; Handling and assisting concerned units in legal and fraud cases; Providing legal information and knowledge to concerned units; Assisting concerned units in performing legal review and providing legal opinions on ANZ s corporate actions. PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (APU DAN PPT) IMPLEMENTATION OF ANTI MONEY LAUNDERING AND COUNTERTERRORISM FINANCING (AML/CTF) PROGRAM ANZ senantiasa menerapkan prinsip APU/PPT dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan nasabah (Know Your Customers KYC) dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU/PPT yang telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No./7/PBI/0 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) bagi Bank Umum dan UndangUndang Tindak Pidana Pencucian Uang No 8 Tahun 00. ANZ consistently applies the principles of AML/CTF in the implementation of Know Your Customers (KYC) activities with reference to the policies and procedures the AML/CTF programs which have been perfected in accordance to Bank Indonesia Regulation No./7/ PBI/0 concerning the Implementation of Anti Money Laundering and CounterTerrorism Financing for Commercial Banks and Act No.8 year 00 concerning Money Laundering. ANZ akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. ANZ will continue to ensure that written policies and procedures regarding the AML/CTF program are in line with any development in the modus operandi of money laundering or terrorism financing. Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan ANZ secara terus menerus dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh ANZ kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan. Updates on all customer data are continuously performed by ANZ using an approached based on the risk inherent in the customer concerned and the latest update on customer data is sent by ANZ to Bank Indonesia through the Compliance Director Report. Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan ANZ mengenai APU/PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis ANZ. Pelatihan dilakukan melalui Compliance and Legal Portal (Intranet ANZ) yang dapat diakses oleh seluruh karyawan ANZ serta melalui metode tatap muka secara periodik. Periodic training on the AML/CTF program and prudential banking regulations is given to all employees of ANZ and conducted by the Compliance Unit in order to create a culture of Compliance in all of ANZ s business lines. Training is conducted through the Compliance and Legal Portal (ANZ s Intranet) which can be accessed by all employees of ANZ as well as through periodic direct methods.

20 8 9 Information Technology Sesuai dengan Rencana Bisnis yang ditetapkan oleh manajemen Bank dalam bidang Teknologi Informasi pada tahun 0, divisi TI memiliki fokus untuk melakukan transformasi fungsi teknologi dengan paradigma One Team One Goal, yang dapat mendorong inisiatif perubahan untuk mentransformasi organisasi teknologi dan proses efisiensi sebagai visi keunggulan kompetitif ANZ. In accordance with the Information Technology Business Plan that was set by the Bank s management in 0, the IT division is focused on transforming the technology function with the One Team One Goal paradigm, which can drive change initiatives to transform the organization of technology and efficiency process as a vision of the ANZ competitive advantage. Pada tahun 0, terdapat beberapa prestasi yang telah dicapai tim Teknologi Informasi, yaitu sebagai berikut: In 0, the Information Technology achieved some notable achievements such as the following: Pengembangan sistem otomasi untuk laporanlaporan Bank melalui sistem pelaporan keuangan Bank Indonesia yang lebih efisien (LBU automation); Development of a more efficient automation system for Bank reports through Bank Indonesia s financial reporting system (Commercial Bank Report automation); Peluncuran layanan internet banking untuk nasabah ritel sebagai salah satu strategi bisnis Bank untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan; The launch of internet banking services to retail customers as part of the Bank s business strategy to facilitate customers in conducting banking transactions; Penambahan fitur virtual account untuk nasabah perusahaan sebagai salah satu strategi bisnis Bank untuk melakukan pembayaran bagi nasabahnasabah korporasi; The addition of a virtual account feature for corporate customers as part of the Bank s business strategy to enable payments for corporate customers; Peningkatan sistem infrastruktur pusat data (data centre DC) dan pusat pemulihan bencana (disaster recovery centre DRC) dengan menggunakan teknologi virtualisasi, storage area network (SAN) dan virtual tape library (VTL) yang mentransformasi proses dan infrastruktur TI agar lebih efektif dan efisien dalam mendukung strategi bisnis Bank; Improved Data Centre system (DC) and Disaster Recovery Centre (DRC) infrastructure by using virtualization technology, storage area network (SAN) and virtual tape library (VTL) that transform IT processes and infrastructures to be more effective and efficient in supporting the Bank s business strategy; Implementasi aplikasi PeopleSoft untuk departemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses kepegawaian; Implementation of the PeopleSoft application for the human resources department to improve the efficiency of the personnel services; Implementasi sistem pajak online (etax) guna memudahkan nasabah korporasi dalam pembayaran pajak; Implementation of online tax systems (etax) to facilitate corporate customers in their tax payments; Implementasi sistem rekonsiliasi akunakun suspen operasional yang akan dipusatkan pada sistem TLM; Implementation of the operational suspense account econciliation system which will be centred on the TLM sytem; Peluncuran microsite sebagai salah satu bentuk saluran informasi kepada nasabah dan calon nasabah, dimana di dalamnya terdapat informasi mengenai programprogram promosi, aplikasi online, reward point redemption dan sebagainya. The launch of the microsite at as an information channel for customers and potential customers, covering information on promotional programs, online applications, reward point redemptions and so on. Pengembangan sistem Cash Secured Over Draft (CSOD) untuk menambahkan fitur layanan produk bagi nasabah ritel; Development of a Cash Secured Over Draft (CSOD) system to add product service features for retail customers;

21 0 Risk Management Report PENGUNGKAPAN PERMODALAN CAPITAL DISCLOSURES Struktur Permodalan Capital Structure Struktur permodalan PT Bank ANZ Indonesia untuk posisi per Desember 0 menunjukkan kemampuan permodalan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Selain itu, terdapat komitmen yang kuat dari pemegang saham untuk terus mendukung permodalan Bank. Capital structure of PT Bank ANZ Indonesia as of December, 0 showed a strong capital ability to support business growth. In addition, there is a strong commitment from shareholders to continue to support the Bank s capital. Kecukupan Permodalan Capital Adequacy PT Bank ANZ Indonesia berkomitmen untuk memelihara tingkat permodalan di atas ketentuan Bank Indonesia untuk mendukung perkembangan usaha dimana Manajemen Bank telah menetapkan target pemenuhan modal minimum pada kisaran % %. PT Bank ANZ Indonesia is committed to maintain capital levels above the requisite levels from Bank Indonesia to support the development of businesses in which management of the Bank has set a target for the minimum capital in the range of % % Aspek permodalan Bank dikelola dengan memperhatikan pemanfaatan modal yang optimum pada struktur modal yang efisien, profil risiko Bank, serta dukungan modal terhadap pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Aspects of the Bank s capital is managed by considering the optimum utilization of capital in an efficient capital structure, risk profile, as well as the required capital to support business growth in the future. PENGUNGKAPAN KUANTITATIF STRUKTUR PERMODALAN BANK UMUM (dalam jutaan rupiah) Des 0 KOMPONEN MODAL Bank I KOMPONEN MODAL A Modal Inti Modal disetor Cadangan Tambahan Modal Modal Inovatif Faktor Pengurang Modal Inti 5 Kepentingan Minoritas B Modal Pelengkap Level Atas (Upper Tier ) Level Bawah (Lower Tier ) maksimum 50% Modal Inti Faktor Pengurang Modal Pelengkap C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposur Sekuritisasi D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier ) E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B C) III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B C + E) IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR A Metode Standar B Metode Internal VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] Konsolidasi,5,09,50,000,9,09 7,75 7,75,80,775,80,775,59,7,75,78,,5.0%

22 QUANTITATIVE DISCLOSURE OF A COMMERCIAL BANK S CAPITAL STRUCTURE (in IDR million) Dec 0 CAPITAL COMPONENT Bank I CAPITAL COMPONENT A Core Capital Paidin capital Additional Reserve Capital Innovative Capital Tier Capital Deduction Factors 5 Minority Interests B Complementary Capital (Tier) Level Atas (Upper Tier ) Level Bawah (Lower Tier ) maksimum 50% Modal Inti Tier Capital Deduction Factors C Tier and Tier Capital Deduction Factors Securitization Exposures D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier ) E ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION II TOTAL CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A + B C) III TOTAL CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B C + E) IV RISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK V RISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK VI RISK WEIGHTED ASSETS FOR MARKET RISK A Standard Method B Internal Method VII CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)] Consolidated,5,09,50,000,9,09 7,75 7,75,80,775,80,775,59,7,75,78,,5.0% Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report Bank menyadari bahwa risiko akan berdampak pada aspek operasional Bank dan juga para stakeholder. Bank telah mengimplementasikan sistem manajemen risiko yang komprehensif dalam menjalankan kegiatan operasional bisnisnya. Komponen penting dalam manajemen risiko ini adalah identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengelolaan risiko. Keempat proses tersebut dilakukan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh parent Bank, yaitu ANZ Group, dan juga peraturan Bank Indonesia. Profil risiko kami yang senantiasa dikelola dengan baik memastikan kemampuan untuk menghasilkan laba yang berkelanjutan bagi para pemegang saham termasuk juga pertumbuhan bisnis. The Bank recognizes that risks will have an impact on the operational aspects of the Bank and its stakeholders. The Bank has implemented a comprehensive risk management system in its business operations. The important components in risk management are identification, measurement, monitoring and risk management. These four processes are conducted in accordance with policies established by the parent Bank, the ANZ Group, and Bank Indonesia regulations. Our risk profile is always well managed to ensure sustainable profitability for our shareholders as well as business growth. Terdapat 8 (delapan) tipe risikorisiko inheren sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang mempengaruhi usaha Bank, yaitu: Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Risiko likuiditas Risiko hukum Risiko reputasi Risiko strategik Risiko kepatuhan There are eight types of inherent risks as per Bank Indonesia regulations affecting the Bank s business, namely: Credit Risk Market Risk Operational Risk Liquidity Risk Legal risks Reputation risk Strategic Risk Compliance risk Sistem pengendalian risiko secara keseluruhan untuk 8 jenis risiko dengan mempertimbangkan beberapa faktor pendukung sebagai berikut: Overall risk management for these 8 types of risk have considered several supporting factors as follow: Pengawasan aktif yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi terhadap aktivitas operasional Bank. Penetapan dan pengkajian ulang atas aturan, kebijakan dan limit yang dilakukan secara berkala. Pelaksanaan proses identifikasi risiko, pengukuran risiko dan pemantauan risiko. Pengendalian internal yang dilakukan secara konsisten oleh tim Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) untuk memberikan assurance yang independen terhadap efektivitas proses pengendalian di seluruh aktivitas bisnis. Active monitoring conducted by the Board of Commissioners and Board of Directors over the Bank s operational activities. Establishment and review of the rules, policies and limits that are conducted regularly. Implementation of risk identification, risk measurement and risk monitoring process. The Risk Management Unit and the Internal Audit Unit perform consistent internal control to provide independent assurance regarding the effectiveness of management control from all lines of business. Bank terus berupaya untuk meningkatkan efektifitas dari sistem pengendalian risiko secara terusmenerus dengan tetap mengacu pada peraturan dan petunjuk Bank Indonesia serta mengaplikasikan kebijakankebijakan internal dari ANZ Group yang dianggap cocok untuk diterapkan di Indonesia. The Bank strives to improve the effectiveness of the risk control system continuously with reference to Bank Indonesia regulations and apply ANZ Group internal policies which are considered suitable to be implemented in Indonesia. Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah risiko kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya atas instrumen keuangan yang akan mengakibatkan kerugian keuangan untuk ANZ. Ruang lingkup risiko kredit meliputi eksposur Bank terhadap peminjam individu, perusahaan dan kelompok perusahaan, serta portofolioportofolio di perbankan dan trading book. Credit risk is the risk of a counterparty failure in honouring its obligation over a financial instrument that will generate a financial loss for ANZ. The scope of credit risk includes Bank s exposures towards individual borrowers, corporations and group companies, as well as portfolios in both banking and trading books. Organisasi Manajemen Risiko Kredit Credit Risk Management Organization Organisasi Manajemen Risiko Kredit dikembangkan berdasarkan prinsip empat mata. Fokus pengembangan adalah pemisahan antara Risiko Kredit dan fungsi Pengembangan Bisnis dalam memproses persetujuan kredit di setiap segmen bisnis. ANZ percaya bahwa segregasi harus memastikan independensi fungsi Risiko Kredit dari fungsi originasi dan fungsi penjualan dalam ANZ. The Credit Risk Management organization is developed based on the foureyes principle. The focus of development is on the segregation between Credit Risk and Business Development function in processing credit approval in each business segment. ANZ believes that the segregation shall ensure the independency of Credit Risk function from the origination and sales functions within ANZ.

23 5 Terdapat pejabat senior pengelola risiko kredit yang langsung bertanggung jawab kepada Chief Risk Officer, dengan peran dan tanggung jawab yang jelas untuk perbankan institusional, perbankan komersial dan perbankan konsumer (termasuk ritel, wealth, KPR, kartu kredit dan personal loan). There are senior officials managing credit risk who directly report to Chief Risk Officer, with clear roles and responsibility for institutional banking, commercial banking and consumer banking (including retail, wealth, mortgage, credit card and personal loan), respectively. Bank mengelola kredit bermasalah secara ketat, termasuk menagih nonperforming loan, yang mungkin melibatkan tindakan hukum, jika diperlukan. Bank closely manages troubled debts, including collection of nonperforming loans, which may involve legal action, if necessary. Komite Kredit memegang otoritas persetujuan kredit tertinggi di ANZ. Kebijakan kredit dievaluasi, dikaji, dan disetujui oleh Komite Kredit dan juga kemudian disetujui oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Credit Committee holds the highest credit approval authorities within ANZ. Credit policy is evaluated, reviewed, and approved by the Credit Committee and also approved by Board of Directors and Board of Commissioners. Strategi Manajemen Risiko Kredit Credit Risk Management Strategy Chief Risk Officer dan tim memastikan bahwa implikasi risiko kredit dari strategi bisnis dinilai, dihitung, dan dipahami sepenuhnya. Batas kredit dikelola sejalan dengan strategi bisnis ANZ. Pengukuran risiko yang tepat merupakan bagian integral rencana tahunan ANZ untuk memastikan bahwa risiko dan imbalan dikelola dengan baik dan bahwa rencana bisnis diterapkan secara konsisten dengan risk appetite yang telah disepakati. Chief Risk Officer and the team ensure that credit risk implications of business strategy are assessed, calculated, and fully understood. Credit limits are managed to be in line with ANZ s business strategy. Appropriate risk measurement is an integral part to ANZ s annual plan to ensure that risk and return are managed properly and that business budget is applied in consistency with the agreed risk appetite level. Delegasi otoritas kredit ditetapkan sebesar persentase tertentu dari otoritas pemegang persetujuan kredit. Pendelegasian wewenang kredit diberikan untuk individu tertentu berdasarkan pengalaman mereka bekerja, keahlian kredit, latar belakang pendidikan, dan sertifikasi. Otoritas tertinggi untuk persetujuan Kredit terletak pada Komite Kredit, yang anggotanya terdiri dari Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan dan Legal, dan Chief Risk Officer. Komite Kredit ANZ mengawasi eksposur risiko kredit yang signifikan dan setiap eksposur kredit yang melibatkan industri tertentu misalnya sumber daya alam dan agrikultur. Delegation of credit authorities is set at certain percentage of the authority of the credit approval holder. Delegation of credit authorities are embedded to specific individuals based on their working experience, credit expertise, educational background, and certification. Highest credit approving authority lies at the Credit Committee, of which member consists of President Director, Compliance and Legal Director, and Chief Risk Officer. The Credit Committee of ANZ is overseeing significant credit risk exposure and any credit exposure involving certain industries i.e. natural resources and agriculture. Chief Risk Officer dan tim manajemen risiko kredit secara bersamasama bertanggung jawab dengan Kepatuhan dan Legal dalam memastikan kepatuhan Bank Indonesia dan peraturan eksternal lainnya. Hal ini terutama berkaitan dengan ukuran besar eksposur kredit, jenis eksposur yang tidak biasa, dan peraturan mengenai pihak terkait. The Chief Risk Officer and credit risk management team are jointly responsible with Compliance and Legal in ensuring the compliance of Bank Indonesia and other external regulations. This especially relates to significant size of credit exposures, unusual types of exposures, and related party regulations among others. Kebijakan dan Prosedur Risiko Kredit Credit Risk Policy and Procedure Kebijakan dan prosedur kredit ANZ sudah ada sebagai pedoman untuk proses kredit dan operasional, yang disusun dengan mengacu pada praktik terbaik dari ANZ Group sebagai Bank induk dan didokumentasikan dengan persetujuan oleh Dewan Direksi dan manajemen ANZ. Kebijakan dan prosedur tersebut juga dikaji secara berkala. ANZ credit policy and procedures are in place as the guidance for credit process and operations, which were established by referring to the best practice from ANZ Group as parent Bank and documented with proper sign off by ANZ board of directors and management. Those policy and procedures are also reviewed on regular basis. Risiko Konsentrasi Concentration Risk Risiko konsentrasi kredit di Perbankan Institusional dan Perbankan Komersial dikelola dalam berbagai dimensi, di antaranya: sektor industri, geografi penyebaran, peringkat kredit, segmen pelanggan, dan paparan terhadap satu counterparty atau grup counterparty yang terkait. Pemantauan berkala pada risiko konsentrasi dikelola melalui review portofolio secara teratur. Diversifikasi industri dalam portofolio kredit diatur dalam kebijakan kredit ANZ yang ditinjau ulang setiap tahun. Credit concentration risk in the Institutional Banking and Commercial Banking is managed in various dimensions among which are: industry sector, geographic spread, credit rating, customer segment, and exposure to single counterparties or groups of related counterparties. Regular monitoring on concentration risk is managed through regular portfolio review. Industry diversification in the credit portfolio is regulated within ANZ s credit policy that is reviewed annually. Untuk Ritel, risiko konsentrasi dikelola dalam batas paparan yang telah ditetapkan untuk setiap segmen produk. Pemicu pada Portofolio mengakibatkan munculnya perangkat peringatan untuk mengatur risiko konsentrasi dan likuiditas dan dimonitor secara teratur oleh Komite Manajemen Risiko. For Retail, concentration risk is managed within exposure limits set for each product segment. Portfolio triggers sets off triggers and levers to manage concentration and liquidity risk and monitored regularly by Risk Management Committee. Tabel Berikut menjabarkan Paparan Risiko Kredit Bank The following table presents Bank credit risk exposure PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Des 0 No. Tagihan bersih berdasarkan wilayah Kategori Portofolio Wilayah Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Wilayah Wilayah Wilayah Total Wilayah 5,5,990 9,5,5,5,990,5,05,05, 8,87 58,70 5,898,05,58,885,79,77,00,09, 79,87 97,95,5,8,99 5,9 95,9 7,9 5,89 57,80,78 50,97,7 5,5 7, ,,,995,,05,8 899,8 5,5,580,8,78,9, 8, 987,59,5,85 Keterangan tambahan: Wilayah : Propinsi DKI Jakarta Wilayah : Propinsi Jawa Barat dan Banten Wilayah : Propinsi Jawa Tenggah, Jawa Timur dan Bali Wilayah : Pulau Sumatra Wilayah 5: Pulau Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku dan Pulau Papua

24 7 DISCLOSURE OF NET AMOUNT BASED ON GEOGRAPHY BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) DISCLOSURE OF NET AMOUNT BASED ON CONTRACTUAL REMAINING MATURITY BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Dec Zone 5 Total,5,990,5,05,05, 8,87 58,70 5,898,05,58,885,79,77,00,09, 79,87 97,95,5,8,99 5,9 95,9 7,9 5,89 57,80,78 50,97,7 5,5 7, ,,,995,,05,8 899,8 5,5,580,8,78,9, 8, 987,59,5,85 year Additional Information: Zone : Jakarta Special Capital Region Zone : West Java and Banten Zone : Central Java, East Java and Bali Zone : Sumatra Island Zone 5: Islands of Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Moluccas and Papua PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SISA JANGKA WAKTU KONTRAK BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Claims on sovereign Claims on Public Sector Entity Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims secured by residential properties Claims secured by commercial properties Employee loan/pension Claims on Micro and Small Enterprises and Retail Portfolio Claims on corporations Matured claims Other Assets Exposures at Sharia Business Units (if any) Total > 5 thn 5,5 7,77,959 95,77, 0,7,05,58,885,,05 7,7,908 8,8 7,7,87,50,,00,777 0,908 7,5,85 589,8 9,08,5,9 99, 7,0,8,8,7, ,8 899,8,,995,,05,8 899,8,5,85 NonKontraktual Total,975,0 895,98 5,88 9,097,5,990,5,05,85, ,5 7,77,959 95,77, 0,7,05,58,885,,05 7,7,908 8,8 7,7,87,50,,00,777 0,908 7,5,85 589,8 9,08,5,9 99, 7,0,8,8,7, ,8 899,8,,995,,05,8 899,8,5,85 No. Sektor Ekonomi Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) > thn 5 thn,85,55 79 Aset Lainnya > thn thn,5,990,5,05 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak tahun Tagihan kepada Korporasi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Total Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel NonContractual 9,097 Kredit Pegawai/ Pensiunan Kategori Portofolio > 5 years 5,88 PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Des 0 No. > year years > year 5 years,975,0 895,98 Kredit Beragun Properti Komersial Zone,5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Total Zone Tagihan Kepada Bank 9 0 Zone,5,990 9,5 Net amount based on remaning contract period Portfolio Category Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on sovereign Claims on Public Sector Entity Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims secured by residential properties Claims secured by commercial properties Employee loan/pension Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio Claims on corporations Matured claims Other Assets Exposures at Sharia Business Units (if any) No. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Zone Dec 0 Net amount based on geography Portfolio Category Tagihan Kepada Pemerintah No. Des Total 705,50 0, 0,7,55, 80,77 90,80,99,,0,7,89 878,8,7,9 9 7,87,9,78 75,9,05,585,80 7,85,8,7 898,78,05,9,85 8,50,500 5,0,885,5,,0 899,8,5,989,5,05,05,585,885,,99,,050,87 899,8

25 8 9 Exposures at Sharia Business Units (if any) Other Assets Matured claims Claims on corporations Claims on Micro and Small Enterprises and Retail Portfolio Employee loan/ pension Claims secured by commercial properties Claims secured by residential properties Claims on Banks Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Public Sector Entity Claims on sovereign DISCLOSURE OF NET AMOUNT BASED ON ECONOMIC SECTOR BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) No. Economic Sectors Agriculture, Hunting and Forestry Fishery Mining and Excavation Manufacturing Electricity, Gas and Water Construction Wholesale and Retail Trading Accomodation and Food Providers Transportation, Warehouse and Communication Financial Brokerage Real Estate, Leasing and Corporate Services Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Education Services Health and Social Services Social Services, Social and Cultural, Entertainment and other Individual Services Individual Services for Housing International agencies and other International extra agencies Other services Nonbusiness Activities Others,87,9 705,50 0, 0,7,78 75,9,05,585,55, 80,77,80,05 90,80,99,,0,7,89 878,8,7,9 7,85,8,7 898,78,9, ,50,500 5,0,885,5,,0 899,8 Total,5,989,5,05,05,585,885,,99,,050,87 899,8 Dec Untuk Ritel, penilaian kredit mengacu pada review aplikasi kredit yang menggunakan kombinasi aplikasi credit scoring, scoring perilaku, aturan kebijakan dan pengecakan terhadap SID (Sistem Informasi Debitur) atau Credit Rating. Credit scoring menggunakan pendekatan berbasis statistik untuk menetapkan poin pada berbagai karakteristik, dimana bukti empiris bersama dengan beberapa kesimpulan dan pengalaman, merupakan prediksi kemungkinan nasabah akan default, untuk sampai pada skor kredit. Sebuah skor perilaku berasal dari metode statistik menggunakan banyak catatan sejarah internal perilaku nasabah yang dapat digunakan untuk memonitor dan mengelola fasilitas kredit yang sudah ada, tetapi juga dapat digunakan bersama dengan credit scoring atau aturan kebijakan untuk menilai aplikasi kredit untuk pelanggan yang sudah ada. Aturan kebijakan adalah seperangkat aturan yang inheren dalam penilaian kredit untuk memungkinkan kebijakan kredit akan diterapkan secara konsisten untuk setiap aplikasi kredit. SID (Sistem Informasi Debitur) adalah Sistem Informasi Debitur yang dikelola oleh Biro Informasi Kredit Bank Indonesia yang mengkompilasi semua data nasabah di perbankan dan lembaga keuangan dan fasilitas kredit mereka, termasuk jaminan mereka yang dapat digunakan oleh Bank dalam penilaian kredit. For Retail, credit assessment refers to the review of credit applications using a combination of credit application scoring, behavioural scoring, policy rules and checking the SID (Sistem Informasi Debitur) or Credit Rating. Credit scoring uses a statistically based approach to assign points to various characteristics, which empirical evidence, along with some inference and experience, shows are predictive of borrowers defaulting, to arrive at a credit score. A behavioural score is derived from statistical methods using many of the customer s internal historical account conduct which can be used to monitor and manage existing credit facilities but can also be used in conjunction with credit scoring or policy rules to assess credit applications for existing customers. Policy rules are a set of rules embedded in credit assessment that enable credit policies to be applied consistently to each credit application. SID (Sistem Informasi Debitur) is Debtor Information System managed by Biro Informasi Kredit Bank Indonesia that compiles all customers data in banking and financial institutions and their credit facilities including their collateral which can be used by banks in credit assessment. Penilaian Risiko Kredit Credit Risk Assessment Pengawasan dan Pengendalian Risiko Kredit Credit Risk Monitoring and Controlling Sistem manajemen risiko kredit ANZI dilengkapi untuk menghadapi penerapan model risiko kredit sesuai persetujuan Basel II. Pengembangan model risiko kredit internal telah terus dilakukan seiring dengan peningkatan kekuatan basis data untuk perbaikan lebih lanjut dari model Probability of Default, Loss Given Default (LGD) dan Exposure at Default (EAD). The credit risk management system of ANZI is equipped towards the implementation of Basel II compliant credit risk models. Development of internal credit risk models has been continuously conducted along with enhancement of database strength for further refinement of Probability of Default, Loss Given Default (LGD), and Exposure at Default (EAD) models. Dalam Perbankan Institusional dan Perbankan Komersial, risiko kredit dipantau sebagai bagian dari sistem pemantauan yang terus menerus dan berkelanjutan. Pemantauan berkala dilakukan pada tingkat bisnis dan dilaporkan kepada Manajer Risiko Kredit yang relevan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan di bawah kebijakan kredit yang berlaku. In Institutional Banking and Commercial Banking, credit risk is monitored as part of continuous and ongoing monitoring system. Periodical monitoring is conducted at business level and reported to the relevant Credit Risk Managers in accordance to requirements set out under the applicable credit policy. Setiap penilaian kredit dilakukan dengan menggunakan alat yang paling tepat untuk mengidentifikasi kemampuan untuk membayar berdasarkan kemampuan bisnis mereka dan tidak atas dasar jaminan yang ada atau kekayaan. Penilaian masingmasing counterparty baik di Perbankan Institusional maupun Perbankan Komersial dilakukan melalui sistem penilaian kredit internal untuk berbagai ukuran kuantitatif dan kualitatif. Hasil penilaian internal akan menentukan tingkat probabilitas default dan pricing yang sesuai berdasarkan LGD dan EAD. Every credit assessment is conducted by using the most appropriate tools to identify the ability to repay based on their business capability and not on the basis of security in place or on reported wealth or standing. Assessment of each counterparty in both Institutional Banking and Commercial Banking is done through the internal credit grading system against a range of quantitative and qualitative measures. The internal grading result shall determine the appropriate level of probability of default and appropriate pricing based on its LGD and EAD. Review portofolio bulanan dilakukan diantara kredit dan bisnis sebagai alat pengendalian dini untuk mengidentifikasi adanya penurunan kualitas aset kredit. Setiap portofolio yang menunjukkan tandatanda penurunan kualitas atau membutuhkan perhatian karena tren yang merugikan dalam industri, kinerja keuangan, pelanggaran perjanjian, atau informasi yang merugikan mengenai kepemilikan atau manajemen akan ditempatkan pada Peringatan Dini. Monthly portfolio review is conducted among credit and business as a controlling tool to early identify any potential deterioration in credit assets quality. Any portfolio displaying signs of deterioration or requiring attention due to adverse trend in its industry, financial performance, breach of covenants, or adverse information regarding ownership or management will be put under Early Alert. Penilaian judgemental pada setiap kredit dilakukan dengan mempertimbangkan hasil penilaian eksternal dan internal, prospek industri, kedudukan bisnis, kinerja keuangan dan prospek, serta kesesuaian batas dan struktur pembiayaan. Judgemental assessment on each credit is conducted by considering its external and internal grading result, industry outlook, business standing, financial performance and outlook, as well as appropriateness of limit and financing structure. Untuk mendukung tujuan pemantauan portofolio kredit, laporan manajemen risiko internal disusun secara teratur untuk menyajikan informasi portofolio eksposur, gerakan penilaian kredit, isuisu tertentu yang melekat pada setiap debitur yang memerlukan perhatian khusus, dan setiap update pada pasar kredit. To support the monitoring purpose of the credit portfolio, sets of internal risk management reports are prepared on regular basis to present portfolio exposure information, credit grading movements, certain issues adhered to each counterparty that requires special attention, and any update on credit markets.

26 50 5 Sebagai bagian dari proses tata kelola, risiko kredit dan pemantauan proses pengendalian juga dilakukan melalui laporan kepada dan diskusi selama pertemuan bulanan Komite Manajemen Risiko dan pertemuan Komite Pemantau Risiko sebagai badan tata kelola Dewan Komisaris. As part of governance process, credit risk monitoring and controlling process are also conducted through report to and discussion during monthly Risk Management Committee meeting and meeting of Risk Monitoring Committee as governance body of the Board of Commissioners. Untuk Ritel, review portofolio bulanan dilakukan untuk memantau kinerja risiko kredit produk / portofolio. Penelaahan berkala terhadap usaha aktiva dilakukan untuk memberikan penilaian berkelanjutan terhadap risiko kredit dalam portofolio dan strategi produk. MIS adalah elemen yang paling integral dalam proses monitoring kredit dan menyediakan mekanisme umpan balik pada efek dari keputusan yang dibuat dalam proses kredit dan juga masukan penting untuk keputusan bisnis dan model portofolio masa depan. Jaminan Kualitas juga merupakan elemen penting dalam tata kelola perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan internal, hukum dan peraturan yang mencegah ANZ terkena risiko baik dari kerugian kredit maupun operasional. For Retail, monthly portfolio review is conducted to monitor the credit risk performance of products/ portfolios. Periodic review of asset businesses is conducted to provide an ongoing assessment of credit risks in the portfolio and product strategies. MIS is the most integral elements in a credit monitoring process and provides a feedback mechanism on the effect of decisions made in the credit process and also essential input to future business decisions and portfolio models. Quality Assurance is also an important element in the corporate governance to ensure adequate compliance with internal policies, the law and regulations which prevent ANZ from being exposed to a risk of both credit and operating losses. Definisi Jatuh Tempo dan Penurunan Definition of Past Due and Impairment Pinjaman jatuh tempo didefinisikan sebagai pinjaman di mana bunga kontraktual atau pembayaran pokok tertunggak. Jatuh tempo tidak selalu berarti penurunan nilai. Penurunan nilai akan tergantung pada tingkat surat berharga / agunan yang ada dan / atau tahap dari tagihan untuk jumlah yang terhutang oleh nasabah kepada ANZ. Past due loans are defined as loans for which contractual interest or principal payments are delinquent. Past due does not necessarily mean impaired. Impairment will depend on the level of securities/collateral available and / or the stage of collection of amounts owed by customer to ANZ. ANZ mengklasifikasikan eksposur kredit sebagai aset yang mengalami penurunan nilai ketika penyisihan kerugian dinaikkan sebagai akibat dari adanya perubahan material pada kemampuan nasabah untuk membayar atau dimana Bank menyetujui restrukturisasi kewajiban kredit dimana hal ini cenderung menghasilkan berkurangnya kewajiban keuangan yang disebabkan oleh penghapusan material, atau penundaan atas pokok, bunga, atau biayabiaya (jika relevan). ANZ classify the credit exposure as an impaired asset when loss provision is raised as a result of a material adverse change in the customer s ability to repay or the Bank consents to a distressed restructuring of the credit obligation where this is likely to result in a diminished financial obligation caused by the material forgiveness, or postponement, of principle, interest or (where relevant) fees. Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif memperlihatkan bahwa suatu loss event telah terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut dan bahwa peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara akurat. At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai dapat meliputi wanprestasi atau tunggakan oleh peminjam, restrukturisasi pinjaman oleh Bank pada dimana Bank tidak akan sebelumnya mempertimbangkan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif untuk jaminan karena kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi dalam kelompok. Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group. Pengukuran Penurunan Nilai Aset Measurement of Impairment Assets Bank menganggap bukti penurunan nilai aset keuangan pada tingkat tertentu suatu aset dan tingkat kolektif. Semua aset keuangan secara individual signifikan dinilai untuk penurunan nilai tertentu. The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both a specific asset and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment. Semua aset keuangan signifikan secara individual yang tidak terganggu secara individual kemudian secara kolektif dinilai untuk penurunan yang telah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual secara kolektif dinilai untuk penurunan dengan mengelompokkan bersamasama aset keuangan tersebut dengan karakteristik risiko yang sama. Aset keuangan yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan dimana kerugian penurunan nilai telah diakui, tidak akan dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. All individually significant financial assets which are not individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized, will not be included in the collective assessment of impairment. Dalam menilai penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan pemodelan statistik tren historis probabilitas default, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini sedemikian rupa sehingga kerugian yang sebenarnya cenderung lebih besar atau justru kurang dari yang nampak oleh pemodelan historis. Tarif default, tingkat kerugian dan waktu yang diperlukan untuk pemulihan masa depan secara teratur di benchmark terhadap hasil aktual untuk memastikan bahwa halhal tersebut masih tetap sesuai. In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modelling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.

27 5 5 Tabel berikut memaparkan aset yang mengalami penurunan nilai dan penurunan nilai untuk posisi pada neraca. The following table presents the gross financial assets, impaired assets and impairment for on balance sheet position PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN WILAYAH BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) No. Sektor Ekonomi Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Des 0 No. Wilayah 5 Tagihan Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) a. Belum jatuh tempo b. Telah jatuh tempo Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif Tagihan yang dihapus buku Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah 5 Total,89,50,,7,0,08 778,7 959,8 0,79,7 58, 0,77 90,090 7,77,070, 7,0 8,09 79,50,8,958,00 5,0 8,8 5,9 8,87 0, ,5 9,00,5 8 5,58,8 8,9 0,80 77,98 8,5,08,559 Keterangan tambahan: Wilayah : Propinsi DKI Jakarta Wilayah : Propinsi Jawa Barat dan Banten Wilayah : Propinsi Jawa Tenggah, Jawa Timur dan Bali Wilayah : Pulau Sumatra Wilayah 5: Pulau Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku dan Pulau Papua DISCLOSURE OF GROSS FINANCIAL ASSETS AND PROVISION BASED ON GEOGRAPHY BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Total Dec 0 No. 5 Gross Financial Assets Impaired Assets a. Current ( 90dpd) b. ast Due (>90dpd) Individual Impairment Provision Collective Impairment Provision Writeoffs Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo Tagihan yang dihapus buku 95,7,80,9,,7, ,800,70,87, ,58 75,8,0 80,5 7, ,,9,88,87, 7,70,85 9 8,50,500 5,0 5,85, ,8 8,8, 80 8,5,08,559 0,79,7 8,9 0,80 77,98 8,5,08,559 Zone Description Zone Zone,89,50,,7,0,08 778,7 959,8 0,79,7 58, 0,77 90,090 7,77,070, 7,0 8,09 79,50,8,958,00 5,0 8,8 5,9 8,87 0, ,5 9,00,5 8 5,58,8 8,9 0,80 77,98 8,5,08,559 Zone Tagihan Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif Des 0 Wilayah Keterangan Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Additional Information: Zone : Jakarta Special Capital Region Zone : West Java and Banten Zone : Central Java, East Java and Bali Zone : Sumatra Island Zone 5: Islands of Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Moluccas and Papua Zone Zone 5 Total DISCLOSURE OF GROSS FINANCIAL ASSETS AND PROVISION BASED ON ECONOMIC SECTOR BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Impaired Assets No. Economic Sector Agriculture, Hunting and Forestry Fishery Mining and Excavation Manufacturing Electricity, Gas and Water Construction Wholesale and Retail Trading Accomodation and Food Providers Transportation, Warehouse and Communication Financial Brokerage Real Estate, Leasing and Corporate Services Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Education Services Health and Social Services Social Services, Social and Cultural, Entertainment and other Individual Services Individual Services for Housing International agencies and other International extra agencies Other services Nonbusiness Activities Others Gross Financial Assets Current ( 90 dpd) Individual Impairment Provision Past Due (>90 dpd) Collective Impairment Provision Writeoffs Dec Total 95,7,80,9,,7, ,800,70,87 9,, ,58 75,8,0 80,5 7,958 89,9,88,87, 7,70,85 8,50,500 5,0 9 5,85, ,8 8,8, 80 8,5,08,559 0,79,7 8,9 0,80 77,98 8,5,08,559

28 5 55 PENGUNGKAPAN RINCIAN MUTASI CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) No. Des 0 Keterangan Saldo awal CKPN Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net).a Pembentukan CKPN pada periode berjalan.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Saldo akhir CKPN CKPN Individual CKPN Kolektif 9,05 7,0 7,0 0, 77,80 99,97 0,7 78,998 7,8 8,8,7 78,87 DISCLOSURE OF THE DETAILS OF IMPAIRMENT PROVISION MOVEMENT BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Dec 0 No. Description Impairment Provision Starting Balance Charge (Release) of Impairment Provision for the Current Year (Net).a Charge of Impairment Provision for the Current Year.b Release of the Impairment Provision for the Current Year Impairment Provision for writeof Other Charge (Release) for the Current Period Impairment Provision Ending Balance Individual Impairment Provision 9,05 7,0 7,0 0, 77,80 Collective Impairment Provision 99,97 0,7 78,998 7,8 8,8,7 78,87 Pendekatan Standarisasi Risiko Kredit Credit Risk Standardised Approach Sebagai dasar perhitungan kebutuhan modal minimum, ANZ menggunakan Standardized Approach dalam menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), sedangkan bobot risiko ditentukan berdasarkan rating masingmasing counterparty. As a basis for minimum capital requirement calculation, ANZ is using Standardized Approach in calculating Risk Weighted Assets whereas risk weight is determined based on rating for each counterparty. Kebijakan tentang Penggunaan Pemeringkatan Policy on the Use of Rating Dalam menentukan bobot risiko, ANZ menggunakan rating yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat kredit eksternal yang diakui sebagai telah memenuhi syarat untuk tujuan investasi oleh Bank Indonesia. Rating yang digunakan adalah pemeringkat terakhir yang dipublikasikan oleh lembaga pemeringkat eksternal dan rating dari perusahaan tidak boleh digunakan untuk menentukan bobot risiko perusahaan lain dalam kelompok yang sama. In determining the risk weights, ANZ uses rating issued by external credit rating agencies recognized as eligible for capital purposes by Bank Indonesia. The rating used is the latest rating released by external rating agencies and rating of a company shall not be used to determine risk weight of other companies within the same group. Jenis Portofolio menggunakan Pemeringkatan Types of Portfolio using Ratings Peringkat digunakan untuk menentukan bobot risiko eksposur dari pemerintah, entitas sektor publik, lembaga keuangan, dan perusahaan dengan penerbitan obligasi. The ratings are used to determine risk weights of exposures from sovereigns, public sector entities, financial institutions, and corporations with bond issuance. Lembaga Pemeringkat Rating Agencies Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, ANZ mengakui peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat tertentu, yaitu Moody s, Standard & Poor, Fitch, ICRA Indonesia, Moody s Indonesia, dan Fitch Rating Indonesia. In accordance with Bank Indonesia regulation, ANZ acknowledges ratings issued by selected rating agencies, i.e. Moody s, Standard & Poor s, Fitch, ICRA Indonesia, Moody s Indonesia, and Fitch Rating Indonesia. Hanya ada 8% dari total portofolio risiko kredit yang memiliki peringkat dari lembaga pemeringkat. Sisanya berada di bawah kategori portofolio nonrated. Tabel di bawah menunjukkan eksposur risiko kredit ANZ yang didasarkan pada kategori portofolio dan rating. There are only 8% out of total credit risk portfolio carries available ratings from the rating agencies. The remaining portfolio falls under nonrated category. Below table shows ANZ s credit risk exposure based on portfolio category and rating. Tabel Jumlah Netto berdasarkan Peringkat dan Kategori Portofolio Table Net Amount based on Portfolio Category and Rating PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Des 0 Tagihan Bersih Lembaga Pemeringkat No. Kategori Portofolio Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL Standard and Poor s Fitch Rating Moody s PT. Fitch Ratings Indonesia PT ICRA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia Peringkat Jangka panjang AAA AAA Aaa AAA (idn) [Idr]AAA idaaa BBB+ s.d BBBAA+ s.d AAA+ s.d AAA+ s.d AAA+ s.d ABBB+ s.d BBBAa s.d Aa A s.d A Baa s.d Baa AA+(idn) s.d AA(idn) A+(idn) s.d. A(idn) BBB+(idn) s.d BBB(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr]AA [Idr]A+ s.d [Idr]A [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBBid BBB+ s.d id BBBidAA+ s.d idaaida+ s.d id A BB+ s.d BBB+ s.d BKurang dari BBB+ s.d BBB+ s.d BKurang dari BKurang dari B Ba s.d Ba B s.d B BB+(idn) s.d BB(idn) B+(idn) s.d B(idn) Kurang dari B(idn) [Idr]BB+ s.d [Idr]BB [Idr]B+ s.d [Idr]B Kurang dari [Idr]Bid BB+ s.d id BBid B+ s.d id BKurang dari idb 0, 75,9,5, ,50 70, 80, 0,558 50,79,7 90,87 80, 99,89,7, ,50

29 5 57 Des 0 Dec 0 Tagihan Bersih Net Amount Lembaga Pemeringkat Standard and Poor s Fitch Rating Moody s PT. Fitch Ratings Indonesia PT ICRA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia Kurang dari A Kurang dari F Kurang dari P Kurang dari F(idn) Kurang dari [Idr]A Kurang dari ida Tanpa Peringkat,,5,990,5,05,8,950,885,05,58,885,,995,,0,8 899,8,,995,,05,8 899,8 5,8,8,5,85 A F P F(idn) [Idr]A+ s.d [Idr] A ida s.d id A A F P F(idn) [Idr]A+ s.d A ida Kategori Portofolio Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL Rating Agency Peringkat Jangka Pendek A F+ s.d F P F+(idn) s.d F(idn) [Idr]A+ s.d [Idr]A ida No. Total DISCLOSURE OF NET AMOUNT BASED ON PORTFOLIO CATEGORY AND RATING BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Dec 0 Net Amount Rating Agency No. Portfolio Category Claims on sovereign Claims on Public Sector Entity Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims secured by residential properties Claims secured by commercial properties Employee loan/pension Claims on Micro and Small Enterprises and Retail Portfolio Claims on corporations Matured claims Other Assets Exposures at Sharia Business Units (if any) TOTAL Standard and Poor s Fitch Rating Moody s PT. Fitch Ratings Indonesia PT ICRA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia Long term rating AAA AAA Aaa AAA (idn) [Idr]AAA idaaa BBB+ s.d BBBA+ s.d AAA+ s.d AABBB+ s.d BBBA+ s.d AAA+ s.d AABaa s.d Baa A s.d A Aa s.d Aa AA+(idn) s.d AA(idn) A+(idn) s.d. A(idn) BBB+(idn) s.d BBB(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr]AA [Idr]A+ s.d [Idr]A [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBBid BBB+ s.d id BBBidA+ s.d id AidAA+ s.d idaa B+ s.d BKurang dari BBB+ s.d BBKurang dari BB+ s.d BBB+ s.d BBKurang dari B B s.d B Ba s.d Ba BB+(idn) s.d BB(idn) B+(idn) s.d B(idn) Kurang dari B(idn) [Idr]BB+ s.d [Idr]BB [Idr]B+ s.d [Idr]B Kurang dari [Idr]Bid B+ s.d id BKurang dari idbid BB+ s.d id BB 0, 75,9,5, ,50 70, 80, 0,558 50,79 Short Term Rating Standard and Poor s Fitch Rating Moody s PT. Fitch Ratings Indonesia PT ICRA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia A F+ s.d F P F+(idn) s.d F(idn) [Idr]A+ s.d [Idr]A ida A F P F(idn) [Idr]A+ s.d [Idr] A ida s.d id A A F P F(idn) [Idr]A+ s.d A ida Kurang dari A Kurang dari F Kurang dari P Kurang dari F(idn) Kurang dari [Idr]A Kurang dari ida Without Rating Total No. Portfolio Category Claims on sovereign Claims on Public Sector Entity Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims secured by residential properties Claims secured by commercial properties Employee loan/pension Claims on Micro and Small Enterprises and Retail Portfolio Claims on corporations Matured claims Other Assets Exposures at Sharia Business Units (if any),,5,990,5,05,8,950,885,05,58,885,,995,,0,8 899,8,,995,,05,8 899,8 TOTAL 5,8,8,5, Risiko Kredit Counterparty Counterparty Credit Risk Risiko kredit counterparty ANZ sebagian besar berasal dari transaksi derivatif. Transaksi tersebut bersifat bersih tanpa jaminan untuk counterparty yang merupakan pemerintah, entitas sektor publik, Bank, UKM dan korporasi. Per Desember 0, ANZ tidak memiliki transaksi repo, namun terdapat transaksi reverse repo sebesar Rp juta. ANZ s counterparty credit risk mostly comes from derivative transaction. Those transactions are clean without the presence of collateral, for sovereign, public sector entity, Bank, small and medium enterprise and corporations. As per December 0, ANZ Indonesia had no position in repo, however there are reverse repo transactions amounted to IDR 550,859 million. Tabel berikut memaparkan risiko kredit counterparty ANZ The following table presents ANZ s counterparty credit risk PENGUNGKAPAN RISIKO KREDIT PIHAK LAWAN: TRANSAKSI DERIVATIF (dalam jutaan rupiah),7 90,87 80, 99,89,7, ,50 Des 0 No. Nilai Notional Variabel yang Mendasari > tahun 5 tahun tahun Tagihan Derivatif 5 tahun Tagihan Bersih sebelum MRK Kewajiban Derivatif Tagihan Bersih setelah MRK MRK BANK SECARA INDIVIDUAL Suku Bunga Nilai Tukar Lainnya TOTAL 5 Suku Bunga Nilai Tukar Saham Emas Logam selain Emas Lainnya TOTAL,78,0 7,0,8,879,855,98,08 8,9,09 8,88,5,05,9, 9,7 9,7 9,75 8,099,,7 5,05 8, 9,8 79,95 7,5,77 8, 59,075 87,5,77 8, 59,075 87,5 BANK SECARA KONSOLIDASI

30 58 59 DISCLOSURE OF COUNTERPARTY CREDIT RISK: DERIVATIVE TRANSACTIONS (in IDR million) PENGUNGKAPAN RISIKO KREDIT PIHAK LAWAN: TRANSAKSI REVERSE REPO BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Dec 0 No. Des 0 Notional Amount Underlying Financial Instrument > year 5 year year Derivative Receivable 5 year Net Amount before CRM Derivative Payable No. Net Receivables after CRM CRM BANK AS AN INDIVIDUAL Interest Rate Exchange Rate Others TOTAL,78,0 7,0,8,879,855,98,08 8,9,09 8,88,5,05,9, 9,7 9,7 9,75 8,099,,7 5,05 8, 9,8 79,95 7,5,77 8, 59,075 87,5,77 8, 59,075 87,5 BANK AS A CONSOLIDATION 5 Interest Rate Exchange Rate Shares Gold Metals other than Gold Others TOTAL PENGUNGKAPAN RISIKO KREDIT PIHAK LAWAN: TRANSAKSI REPO BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Kategori Portfolio Nilai Wajar SSB Repo Kewajiban Repo Tagihan Bersih ATMR Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Pemerintah 550,859 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) TOTAL Tagihan Bersih Nilai MRK 550, ,859 DISCLOSURE OF COUNTERPARTY CREDIT RISK: REVERSE REPO TRANSACTIONS BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Dec 0 ATMR setelah MRK Tagihan Bersih setelah MRK 550,859 No. Des 0 No. Kategori Portfolio DISCLOSURE OF COUNTERPARTY CREDIT RISK: REPO TRANSACTION BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Portfolio Categories RiskWeighted Assets after CRM Claims on Sovereign 550,859 Net Amount after CRM 550,859 Claims on Public Sector Entities Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks 5 Claims on Small and Micro Enterprises and Retail Portfolio Claims on Corporations 7 Exposures at Sharia Business Units (if any) TOTAL CRM Value Net Amount 550, ,859 Mitigasi Risiko Kredit Credit Risk Mitigation ANZ mengurangi eksposur risiko kredit dengan memiliki sistem pengaturan jaminan. Klasifikasi jenis agunan ditetapkan berdasarkan kebijakan mitigasi risiko ANZ. ANZ is mitigating credit risk exposure by having collateral arrangement in place. Classification of eligible collateral types is stipulated under ANZ s risk mitigation policies. Jaminan Yang Layak Eligible Collateral Dalam Perbankan Institusional dan Perbankan Komersial, biasanya ANZ menerima kas dan deposito, fidusia atas aset bergerak seperti piutang dan persediaan, properti komersial dan industri, mesin dan peralatan, Bank garansi dan letter of credit sebagai jaminan yang memenuhi syarat. In Institutional Banking and Commercial Banking, typically ANZ receives cash and deposits, fiduciary of movable assets such as receivables and inventory, commercial and industrial property, machinery and equipment, Bank guarantees and letter of credit as eligible collateral. Untuk tujuan perhitungan beban modal di bawah Pendekatan Standarisasi, hanya uang tunai dan setara kas diperhitungkan sebagai jaminan yang memenuhi syarat. For the purpose of capital charge calculation under the Standardised Approach, only cash and cash equivalents are taken into account as eligible collateral. Untuk kredit pemilikan rumah, kepemilikan kembali atau penyitaan sangat penting dalam menentukan harga yang sesuai dan kemampuan untuk dijual kembali dalam hal default. For mortgages, repossession or foreclosure is critical in determining appropriate pricing and recoverability in the event of default. Dec 0 No. Portfolio Categories Claims on Sovereign RiskWeighted Assets Claims on Public Sector Entities Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks 5 Claims on Small and Micro Enterprises and Retail Portfolio Claims on Corporations 7 Exposures at Sharia Business Units (if any) TOTAL Fair Value of Repo Payable Repo Net Amount

31 0 Manajemen Agunan Collateral Management Nilai agunan dihitung dan dipertimbangkan berdasarkan kebijakan kredit yang berlaku untuk mengidentifikasi valuasi cakupan dalam menentukan Loss Given Default untuk setiap eksposur kredit. Bagaimanapun, persyaratan agunan tidak dianggap sebagai pengganti kemampuan debitur untuk membayar ANZ, yang merupakan pertimbangan utama untuk setiap keputusan pemberian kredit. Persyaratan dan pengaturan agunan dialokasikan berdasarkan sifat masingmasing eksposur kredit baik dari segi struktur fasilitas dan kekuatan keuangan debitur. Collateral value is calculated and considered based on the prevailing credit policies in order to identify the coverage valuation in determining Loss Given Default of each credit exposure. The requirement of collateral, however, is not considered as a substitute for debtor s ability to repay ANZ, which is the primary consideration for any lending decisions. The collateral requirement and arrangement is appropriated based on the nature of each credit exposure both in terms of facility structure and debtor s financial strength. Jaminan Guarantees Agunan nonnyata yang dapat diterima oleh ANZ biasanya datang dalam bentuk Jaminan Perusahaan dari perusahaan induk atau perusahaan lain dalam kelompok debitur tersebut. Persyaratan untuk entitas yang dapat memberikan Jaminan Perusahaan ditentukan berdasarkan beberapa kriteria yang ditetapkan dibawah kebijakan kredit internal. Jaminan pribadi dari pemegang saham diperoleh pada umumnya dari Perbankan Komersial. Untuk eksposur kredit yang dicover oleh Standby Letter of Credit (SBLC) yang diterbitkan oleh Bank lain, SBLC tersebut harus diterbitkan oleh Bank yang telah disetujui batas kreditnya oleh ANZ. Ini mungkin termasuk: () Bank Utama sesuai ketentuan Bank Indonesia, () Bank dengan limit nonperdagangan dengan ANZ. Acceptable nontangible collateral for ANZ usually comes in form of Corporate Guarantees of a parent company or other company within an obligor s group. Eligibility of entities providing Corporate Guarantee is determined based on some criterions stipulated under the internal credit policy. Personal Guarantee from Shareholders is obtained on most cases in Commercial Banking. For credit exposure covered by Standby Letters of Credit (SBLC) issued by other Bank, the SBLC has to be issued by banks whom ANZ has approved credit limits in place. These may include: () Prime Banks as per defined under Bank Indonesia regulation; () banks with nontrade limit with ANZ. Konsentrasi Agunan Concentration of Collateral Konsentrasi agunan yang dipegang oleh ANZ dikelola sebagai fungsi manajemen portofolio risiko kredit. Dengan mengelola risiko konsentrasi portofolio kredit dari industri tertentu, konsentrasi untuk memegang agunan pada industri tertentu akhirnya dapat diminimalisir. Concentration of collateral held by ANZ is managed as a function of credit risk portfolio management. By managing the concentration risk of credit portfolio from certain industry, the concentration of holding collateral under certain industries is mitigated eventually. Tabel berikut memaparkan Eksposur Risiko Kredit Bank setelah memperhitungkan mitigasi risiko kredit yang diakui melalui Pendekatan Standar The following table presents Bank credit risk exposure after taking into account credit risk mitigation recognized under the Standardised Approach PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN BOBOT RISIKO SETELAH MEMPERHITUNGKAN DAMPAK MITIGASI RISIKO KREDIT BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Des 0 No. Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Kategori Portofolio 0% 0% 5% 0% 5% 50% 75% 00% 50% Lainnya ATMR Beban Modal A Eksposur Neraca Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada),0 8,5 5,58,05,708,5,5 5,55 577,0 57,9,5,575,,95,8,5,0 0,5,,95,8,5, ,8 750,8 7,7,0,588,97 0,0 Total Eksposur Neraca 5,750,5,5,88,,95,8,9 0,5 750,8 9,07,90,5, B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada),09 705,50 8,0 5,9,,85,,85 98,8 Total Eksposur TRA,09,98,55,09,, C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 0,0 0, ,8, 0,77 9,0,5 00,,70,98 Total Eksposur Counterparty Credit Risk 78,8,855 00,,5 5,80 5 7

32 DISCLOSURE OF NET AMOUNT BASED ON RISK WEIGHT AFTER CREDIT RISK MITIGATION (in IDR million) PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Des 0 Dec 0 No. No. Net Amount After Credit Risk Mitigation Portfolio Categories 0% 0% 5% 0% 5% 50% 75% 00% 50% Others ATMR Beban Modal A On Balance Sheet Claims on sovereign Claims on Public Sector Entity Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims secured by residential properties Claims secured by commercial properties Employee loan/pension Claims on Micro and Small Enterprises and Retail Portfolio Claims on corporations Matured claims Other Assets Exposures at Sharia Business Units (if any),0 8,5 5,58,05,708,5,5 5,55 577,0 57,9,5,575,,95,8,5,0 0,5,,95,8,5, ,8 750,8 7,7,0,588,97 0,0 Total On Balance Sheet 5,750,5,5,88,,95,8,9 0,5 750,8 9,07,90,5, B Off Balance Sheet Claims on sovereign Claims on Public Sector Entity Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims secured by residential properties Claims secured by commercial properties Employee loan/pension Claims on Micro and Small Enterprises and Retail Portfolio Claims on corporations Matured claims Exposures at Sharia Business Units (if any),09 705,50 8,0 5,9,,85,,85 98,8 Total Off Balance Sheet,09,98,55,09,, C Counterparty Credit Risk Exposures Claims on sovereign Claims on Public Sector Entity Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims on Micro and Small Enterprises and Retail Portfolio Claims on corporations Exposures at Sharia Business Units (if any) 0,0 0, ,8, 0,77 9,0,5 00,,70,98 Total Counterparty Credit Risk Exposures 78,8,855 00,,5 5, Kategori Portofolio A Eksposur Neraca Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Neraca Bagian Yang Dijamin Dengan Tagihan Bersih Agunan Garansi Asuransi Kredit Bagian Yang Tidak Dijamin Lainnya,5,7 7,,5,7 7,,59,7,885,59,7,885,8,9,5,5,87 899,,0 05,5 5,58,08,07,07,0,58,98,87 899, 7,,57,59,097,89 7,500, 97,79 97,79 B Eksposur Rekening Adminsitratif Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada),7,7 05,789 80,07,85,95 Total Eksposur Rekening Administratif,099, 05,789 80,07,79,7 8,5 0,0 8,5 0,0 7, 7,,8, C Eksposur Counterparty Credit Risk Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 5 7 Total Eksposure Counterparty Credit Risk Total (A+B+C) 87,5 87,5,5,85,08,898,90,,7

33 5 Tabel berikut memaparkan transaksi sekuritisasi aset Bank DISCLOSURE OF NET AMOUNT AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUE BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) The following table presents Bank securitization transaction Dec 0 No. Portfolio Categories A On Balance Sheet Claims on Sovereign Claims on Public Sector Entities Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims Secured by Residential Properties Claims Secured by Commercial Properties Employee Loans/Pension Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio Claims on corporations Matured claims Other Assets Exposures at Sharia Business Units (if any) Total On Balance Sheet B Off Balance Sheet Claims on Sovereign Claims on Public Sector Entities Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims Secured by Residential Properties Claims Secured by Commercial Properties Employee Loans/Pension Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio Claims on corporations Matured claims Exposures at Sharia Business Units (if any) Total Off Balance Sheet C Counterparty Credit Risk Exposures Claims on Sovereign Claims on Public Sector Entities Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Claims on Micro and Small Enterprises and Retail Portfolio Claims on corporations Exposures at Sharia Business Units (if any) 5 7 Total Counterparty Credit Risk Exposures Total (A+B+C) Exposures Secured By Net Amount Collaterals Guarantee Credit Insurance Unsecured Exposure Others PENGUNGKAPAN TRANSAKSI SEKURITISASI BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah),5,7 7,,5,7 7,,59,7,885,59,7,885,8,9,5,5,87 899,,0 05,5 5,58,08,07,07,0,58,98,87 899, 7,,57,59,097,89 7,500, Des 0 No. 97,79 97,79,7,7 05,789 80,07,85,95,099, 05,789 80,07,79,7 8,5 0,0 8,5 0,0 7, 7,,8,8 87,5 87,5,5,85,08,898,90,,7 5 Asset Securitization Tidak ada transaksi sekuritisasi aset yang dilakukan oleh ANZ sampai saat ini. No asset securitization transaction has been conducted by ANZ up to date. Bank bertindak sebagai Kreditur Asal Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung a. Fasilitas penanggung risiko pertama Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal) b. Fasilitas penanggung risiko kedua Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Bank Kostudian Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Pemodal a. Senior tranche Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal) b. Junior tranche Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal) Nilai aset yg disekuritisasi Telah jatuh tempo Belum Jatuh Tempo Laba/Rugi dari aktivitas sekuritisasi Pengurang Modal ATMR DISCLOSURE OF SECURITIZATION TRANSACTIONS BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Dec 0 No. Sekuritisasi Aset Eksposur Sekuritisasi Nilai aset yang disekuritisasi yang mengalami penurunan nilai 5 Securitization Exposures Bank acting as original creditor Types of exposure (e.g. : claims secured by residential properties) Bank acting as Supporting Loan Provider a. First risk bearer facility Types of exposure (e.g. : claims secured by residential properties) b. Second risk bearer facility Types of exposure (e.g. : claims secured by residential properties) Bank acting as Liquidity Facility Provider Types of exposure (e.g. : claims secured by residential properties) Bank acting as Service Provider Types of exposure (e.g. : claims secured by residential properties) Bank acting as Custodian Bank Types of exposure (e.g. : claims secured by residential properties) Bank acting as Financier a. Senior tranche Types of exposure (e.g. : claims secured by residential properties) b. Junior tranche Types of exposure (e.g. : claims secured by residential properties) Value of Securitized Assets Profit/Loss from Securitization Activities Value of Impaired Securitized Assets Past Due Current Capital Deduction Factor RiskWeighted Assets

34 7 PENGUNGKAPAN RINGKASAN AKTIVITAS TRANSAKSI SEKURITISASI BANK BERTINDAK SEBAGAI KREDITUR ASAL BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Des 0 No. Underlying Asset Nilai Aset Yang Disekuritisasi Keuntungan (kerugian) Penjualan Keseluruhan aset risiko tertimbang Bank untuk risiko kredit dibawah Pendekatan Standar setelah memperhitungkan mitigasi peringkat dan risiko kredit, sebagai berikut: Overall risk weighted asset of Bank for credit risk under the Standardised Approach after taking into account rating and credit risk mitigation is as follows: Perhitungan Kredit ATMR dibawah Pendekatan Standar Hanya Bank Credit RWA Calculation under Standardized Approach Bank Only Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Pemerintah 9 Tagihan kepada Korporasi Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 Aset Lainnya Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Tagihan Kepada Bank TOTAL 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel DISCLOSURE OF THE SUMMARY OF SECURITIZATION TRANSACTIONS WHERE THE BANK ACTS AS THE ORIGINAL CREDITOR BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Dec 0 No. Underlying Asset Value of Securitized Assets PENGUNGKAPAN EKSPOSUR ASET DI NERACA (dalam jutaan rupiah) No. Kategori Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi 0 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Des 0 Tagihan Bersih TOTAL Profit (loss) from Sales Claims on Sovereign Claims on Public Sector Entities Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks 5 Claims Secured by Residential Properties Claims Secured by Commercial Properties 7 Employee Loans/Pension 8 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio 9 Claims on corporations 0 Other Assets Exposures at Sharia Business Units (if any) TOTAL ATMR setelah MRK ATMR sebelum MRK,5,7 7, 5,58 5,58,59,7 577,0 577,0,885 57,9 57,9,8,9,,597,,95,5,5,5,5,8,5,87,709, , 750,8 7,,57 9,5,79 9,07,90 DISCLOSURE OF ASSET EXPOSURE ON BALANCE SHEET (in IDR million) No. Portfolio Categories Claims on Sovereign Claims on Public Sector Entities Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks 5 Claims Secured by Residential Properties Claims Secured by Commercial Properties 7 Employee Loans/Pension 8 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio 9 Claims on corporations 0 Other Assets Exposures at Sharia Business Units (if any) TOTAL Dec 0 Net Amount RWA After CRM RWA Before CRM,5,7 7, 5,58 5,58,59,7 577,0 577,0,885 57,9 57,9,8,9,,597,,95,5,5,5,5,8,5,87,709, , 750,8 7,,57 9,5,79 9,07,90

35 8 9 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN/KONTINJENSI PADA TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF (dalam jutaan rupiah) No. Kategori Portfolio COUNTERPARTY CREDIT RISK (in IDR million) No. Des 0 Tagihan Bersih ATMR setelah MRK ATMR sebelum MRK Portfolio Categories Dec 0 Net Amount RWA After CRM RWA Before CRM 8,5 0,0 0,0 0,0 Claims on Sovereign Claims on Public Sector Entities 97,79 8,0 8,0 Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions Claims on Banks Tagihan kepada Bank 5 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims on corporations,8,70,70 Kredit Beragun Properti Komersial TOTAL 87,5,5,5 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 0 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 5 TOTAL,7,7,7,7,,85,099,,988,5,09, No. Portfolio Categories RWA After CRM RWA Before CRM 97,79 8,0 8,0 Claims on Banks Claims Secured by Residential Properties Claims Secured by Commercial Properties 7 Employee Loans/Pension 8 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail Portfolio 9 Claims on corporations 0 Matured claims Claims on Sovereign Claims on Public Sector Entities Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 5 TOTAL Kategori Portfolio 0,77 Des 0 Jenis Transaksi Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal ATMR setelah MRK Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (55 hari) b. Beban Modal 50% (0 hari) c. Beban Modal 75% (5 hari) d. Beban Modal 00% (lebih dari 5 hari) Nondelivery versus payment TOTAL SETTLEMENT RISK (in IDR million) No. Types of Transaction Dec 0 Exposure Value Capital Deduction Factors RWA after CRM,7,7,7,7,,85 Delivery versus payment a. Capital Charge 8% (55 days),099,,988,5,09, b. Capital Charge 50% ( 0 days) c. Capital Charge 75% (5 days) d. Capital Charge 00% (over 5 days) PENGUNGKAPAN EKSPOSUR YANG MENIMBULKAN RISIKO KREDIT AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN (dalam jutaan rupiah) No. No. Dec 0 Net Amount 0,77 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR YANG MENIMBULKAN RISIKO KREDIT AKIBAT KEGAGALAN SETELMEN (dalam jutaan rupiah) DISCLOSURE OF EXPOSURE ON COMMITMENT/CONTIGENT LIABILITIES IN ADMINISTRATIVE ACCOUNTS (in IDR million) 7, Des 0 Tagihan Bersih ATMR setelah MRK ATMR sebelum MRK Nondelivery versus payment TOTAL PENGUNGKAPAN EKSPOSUR SEKURITISASI (dalam jutaan rupiah) 8,5 0,0 0,0 0,0 7, 0,77 0,77 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan Tagihan Kepada Korporasi,8,70,70 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan TOTAL 87,5,5,5 Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsipprinsip Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel No. Jenis Transaksi Des 0 Faktor Pengurang Modal kehatihatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum. TOTAL ATMR

36 70 7 DISCLOSURE OF SECURITIZATION EXPOSURE (in IDR million) No. Types of Transaction Dec 0 Capital Deduction Factors RWA Eligible Supporting Credit Facility Ineligible Supporting Credit Facility Eligible Liquidity Facility Ineligible Liquidity Facility 5 Eligible Purchase of AssetBacked Securities Ineligible Purchase of AssetBacked Securities 7 Securization Exposures not included in Bank Indonesia Regulation concerning prudential principles in asset securitization activities for commercial banks. TOTAL PENGUNGKAPAN EKSPOSUR DI UNIT USAHA SYARIAH (APABILA ADA) (dalam jutaan rupiah) No. Jenis Transaksi Des 0 Faktor Pengurang Modal ATMR Total Eksposur DISCLOSURE OF EXPOSURES IN SHARIA BUSINESS UNITS (IF ANY) (in IDR million) No. Types of Transaction Total Exposure Dec 0 Capital Deduction Factors RWA PENGUNGKAPAN TOTAL PENGUKURAN RISIKO KREDIT (dalam jutaan rupiah) Des 0 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT,59,75 TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL DISCLOSURE OF TOTAL CREDIT RISK MEASUREMENT (in IDR million) Dec 0 TOTAL RWA FOR CREDIT RISK TOTAL OF CAPITAL DEDUCTION FACTORS,59,75 Risiko Operasional Operational Risk Risiko operasional adalah risiko kerugian yang timbul dari insiden yang melibatkan karyawan, tindakan, teknologi, hukum dan peraturan serta peristiwa di luar kendali perusahaan. Operational risk is the risk of loss arising from the incident involving the employees, action, technology, laws and regulations as well as events beyond the control of the company. Manajemen Organisasi Management Organization Bank memiliki risk appetite dan toleransi risiko yang sudah terencana. Terdapat pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, termasuk implementasi dari wewenang dan tanggung jawab. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi memiliki kesadaran yang baik, dibuktikan dengan adanya rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko yang teratur. Kebijakan internal dan Prosedur teratur terus dikaji dengan teratur untuk meminimalkan kerugian yang timbul dari risiko operasional. Bank memiliki Unit Risiko Operasional yang juga menyediakan pelatihan dan kesadaran tentang pelaksanaan Risiko Operasional. Business Continuity Management telah diuji dan cukup handal. Bank has a planned risk appetite and risk tolerance. There are active monitoring from Board of Commissioner and Board of Director including its implementation of authority and responsibility. Board of Commissioner and Board of Director have a good awareness, proven by regular Risk Management Committee and Risk Monitoring Committee meeting. Internal Policy and Procedure are continuously to be reviewed to minimize losses arising from operational risk. Bank has Operational Risk unit which also provides training and awareness about Operational Risk implementation. Business Continuity Management has been tested and is quite reliable. Identifikasi dan Pengukuran Identification and Measurement Proses manajemen risiko menggunakan 7 kategori Basel. Risiko dan Kontrol dikelola sebagai bagian dari bisnis biasa di seluruh organisasi. Manajemen risiko, didukung oleh Budaya Risiko yang kuat, memastikan semua staf memikirkan dan mengelola risiko setiap hari. Penilaian risiko dan kontrol adalah proses inti dari pengukuran dan manajemen risiko operasional. Proses penilaian risiko dan kontrol terdiri dari kunci identifikasi risiko operasional, identifikasi kontrol kunci, penilaian risiko kunci dan pemantauan. Daftar risiko adalah output dari risiko dan mengontrol proses penilaian dan mengandung representasi dari risiko utama dan kontrol. Risiko dan penilaian kontrol akan ditinjau secara teratur untuk memastikan bahwa itu mencerminkan usaha Bank saat ini. The process of risk management uses 7 Basel categories. Risk and Controls are managed as part of business as usual right across the organisation. Risk management, supported by a strong Risk Culture, ensures all staff are thinking about and managing risk on a daily basis. Risk and control assessment is a core process of operational risk measurement and management. The risk and control assessment process consists of key operational risks identification, key controls identification, key risk assessment and monitoring. Risk registers are the output of the risk and controls assessment process and contain a representation of the key risks and controls. Risk and control assessment will be reviewed regularly in order to ensure that it reflects the current Bank business. Semua insiden risiko operasional dengan kriteria tertentu dicatat dalam Bankwide Operational Loss Database (BOLD). Data ini digunakan sebagai acuan bagi manajemen untuk meninjau mitigasi yang perlu dilakukan dan untuk menilai kembali profil risiko operasional Bank. All operational risk incidents with certain criteria are recorded in Bankwide Operational Loss Database (BOLD). This data is used as a reference for management to review the mitigation that needs to be done and to reassess Bank s operational risk profile. Mitigasi Risiko Risk Mitigation Ada sistem pengendalian internal dan review oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Unit Audit Internal. Bank juga melakukan pengujian quality assurance terhadap kontrolkontrol kunci yang telah diidentifikasi selama penilaian proses risiko operasional. Hasil dari penilaian ini digunakan sebagai acuan dalam menilai kecukupan pengendalian internal dan laporan manajemen. There is internal control system and review by Risk Management Unit and Internal Audit Unit. Bank also conducts quality assurance testing against key controls which have been identified during the operational risk process assessment. Results from these assessments are used as a reference in assessing the adequacy of internal control and for Management report.

37 7 7 Tabel berikut menyajikan perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional di bawah Pendekatan Indikator Dasar. The following table presents RWA calculation for Operational Risk under Basic Indicator Approach. PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO OPERASIONAL BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Des 0 No. Pendekatan Yang Digunakan Pendapatan Bruto (Ratarata tahun terakhir) Beban Modal ATMR Pendekatan Indikator Dasar,99, 98,85,75,78 TOTAL,99, 98,85,75,78 QUANTITATIVE DISCLOSURE ON OPERATOINAL RISKS BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Dec 0 No. Approach Used Gross Income (Average of the last years) Capital Charge RWA Basic Indicator Approach,99, 98,85,75,78 TOTAL,99, 98,85,75,78 Trading book terdiri dari seluruh posisi perdagangan Bank termasuk transaksi derivatif yang dimaksudkan untuk dimiliki dan dijual kembali dalam jangka pendek. Perhitungan nilai posisi pada trading book terhadap perubahan harga pasar (marked to market) dilakukan setiap hari dimana laba atau rugi yang timbul langsung mempengaruhi laba atau rugi ANZ. Trading book contains all Bank s trading positions including derivatives transactions intended to be held and sold in the short period of time. Valuation on trading book positions against market price movements (marked to market) is performed on daily basis where profit or loss arises are directly impacting ANZ s profit and losss. ANZ memiliki eksposur terhadap risiko pasar yang sederhana yakni nilai tukar dan suku bunga. Dalam melaksanakan aktivitas trading, para dealer harus memperhatikan instrumen pasar dan limit yang ditetapkan termasuk limit posisi intraday dan limit posisi. ANZ has exposures on simple market risk products such as foreign exchange and interest rates. In performing trading activities, all dealers must pay attention to approved treasury instruments and limits including intraday limit and end of day limit. Assets and Liabilities Management (ALM) mengelola risiko suku bunga dalam banking book melalui mekanisme gapping. ALM juga mengelola kelebihan likiduitas dalam surat berharga yang tersedia untuk dijual (Available For Sale/AFS) yang terdiri dari obligasi pemerintah dan instrumen Bank Indonesia lainnya. ALM desk manages interest rates risk in banking book through gapping mechanism. ALM also manages excess liquidity in Available for Sale (AFS) which consists of government bond and other Bank Indonesia s instruments. Ratarata posisi devisa neto (PDN) terhadap modal selama satu tahun terakhir adalah di bawah 0%, jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia yaitu sebesar 0%. Transaksi nilai tukar USD/IDR meliputi 90% dari eksposur nilai tukar ANZ. The average NOP against Bank s capital in the past year is below 0%, which is well below the Bank Indonesia s regulations of 0%. USD/IDR foreign exchange transactions consist of 90% of ANZ s foreign exchange exposures. Interest rate risk in trading book is mainly driven by IDR government bond trading. Besides VaR limit and sensitivities limit, ANZ establishes maximum holding period and maximum notional holding to control interest rate risk positions. Risiko Pasar Market Risk Risiko Pasar adalah potensi kerugian akibat penurunan harga pasar yang terjadi karena adanya perubahan faktor pasar antara lain seperti nilai tukar dan suku bunga. Risiko pasar dapat terjadi pada Banking Book maupun Trading Book. Market risk is potential of loss due to reduction in market value as a result of changes in market factors such as foreign exchange and interest rates. Both trading and banking books contain market risk. Organisasi Risiko Pasar Market Risk Organisation Komite Manajemen Risiko (KMR) memberikan persetujuan atas kebijakan manajemen dan limit risiko pasar dalam banking book. Komite Manajemen Risiko (KMR) memberikan persetujuan atas kebijakan manajemen dan limit risiko pasar dalam trading book. The Risk Management Committee (RMC) gives approval on policies and market risk limits in trading book. RMC gives approval on policies and market risk limits in trading book. Posisi suku bunga pada trading book sebagian besar berasal dari perdagangan obligasi pemerintah Indonesia dalam Rupiah. Selain limit VaR dan sensitivitas (DV0), ANZ menerapkan limit maksimum holding period dan maksimum holding untuk mengendalikan posisi suku bunga. Unit bisnis Treasury yang terdiri dari Trading desk dan Asset Liability Management (ALM) bertindak sebagai first line of defense dalam mengelola posisi risiko pasar dalam trading book dan banking book dengan mengacu pada kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan oleh senior manajemen melalui ALCO dan KMR. Treasury business unit consists of Trading desk and ALM desk which takes on a role as the first line of defence in management of market risk positions in trading and banking book guided by the policy and strategy set out by senior management through ALCO and RMC. Posisi suku bunga pada banking book berasal dari repricing gap antara deposito dan pinjaman serta posisi obligasi pemerintah dalam AFS. Selain limit VaR dan DV0 untuk banking book, ANZ juga menerapkan limit Earning at Risk (EaR) untuk memantau potensi kerugian selama tahun ke depan akibat perubahan suku bunga. Interest rate risk positions in banking book arises from repricing gap between deposits, loans, and government bond positions accounted as the Available for Sale (AFS). Besides VaR and DV0, ANZ also implements Earning at Risk (EaR) limit to monitor potential of loss of the next month s income due to interest rate movements. Pengukuran Risiko Risk Measurement Manajer Risiko Pasar yang independen dari unit bisnis Treasury bertindak sebagai second line of defense dan bertanggung jawab langsung kepada Chief Risk Officer (CRO). Manajer Risiko Pasar mengidentifikasi dan mengukur posisi risiko pasar, memantau kesesuaian perdagangan dengan kebijakan dan memantau pemanfaatan limit risiko pasar secara harian. Market Risk Manager, independent from the Treasury business, acts as the second line of defence and directly responsible to the CRO. Market Risk Manager identifies and measures market risk positions, monitors implementation of policies and usage of market risk limits on daily basis. ANZ menghitung kebutuhan modal minimum mengacu pada metode standar. PT Bank ANZ Indonesia calculates the minimum capital requirement using the Standardised Approach. To monitor the compliance of risk exposure and ANZ s risk appetite, ANZ supported by ANZ Group develops risk measurement method using the Internal Model approach which is more sensitive in measuring risks. Manajemen Portfolio Trading Book dan Banking Book Trading book and Banking book Portfolio Management Untuk memantau kesesuaian eksposur risiko terhadap risk appetite ANZ, ANZ didukung oleh ANZ Group mengembangkan metode pengukuran risiko menggunakan basis model internal yang lebih peka terhadap pengukuran risiko. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah, maka ANZ memiliki eksposur terhadap risiko pasar baik dalam Trading Book maupun Banking Book. To cater to the customers needs, ANZ carries exposures to market risks in trading and banking books.

38 7 75 Value at Risk (VAR) harian digunakan untuk mengukur estimasi kemungkinan kerugian seluruh risiko pasar secara agregat yang mungkin disebabkan oleh perubahan faktorfaktor risiko pasar. Dalam menghitung VaR dengan periode hari, Bank menggunakan metode simulasi historis dengan 500 data harian dan tingkat kepercayaan 99%. Daily Value at Risk (VaR) is used to estimate the aggregate potential loss which could occur due to a change market risk factors. In calculating the daily VaR, Bank uses historical simulation method with 500 obsevation days and 99% level of confidence. Selain VaR, pengukuran risiko pasar dalam trading book juga dilengkapi dengan ukuran sensitivitas (DV0), back testing, stress testing, dan cummulative loss limit (stop loss limit). In addition to the VaR, measurement of market risk in trading book is also supplemented with sensitivity measurement (DV0), back testing, stress testing, and cumulative loss limit (stop loss limit). DV0 digunakan untuk mengukur sensitivitas suku bunga baik dalam trading book maupun banking book. DV0 mengukur perubahan nilai posisi untuk setiap penurunan suku bunga sebesar basis point. DV0 is used to measure interest rate sensitivities both in trading and banking books. DV0 measures the change in valuation for a basis point fall in interest rates. Back testing digunakan untuk memvalidasi ukuran VaR dengan tingkat kepercayaan sebesar 99%. Back testing is used to validate VaR measurement with 99% confidence level. Stress testing digunakan untuk mengukur potensi kerugian yang dapat dialami Bank menggunakan data historis yang mencakup krisis ekonomi terakhir. Dalam stress testing, Bank menggunakan skenario krisis global tahun 008. Stress testing is used to measure the potential of loss using historical data which includes the most recent economic crises. In stress testing, Bank uses the global crisis scenario occurred in 008. Cummulative loss limit digunakan untuk mencegah terjadinya kerugian yang terlalu besar yang tidak dapat diterima oleh ANZ. Labarugi trading dipantau secara harian dan investigasi dilakukan apabila terdapat laba atau rugi harian yang signifikan. Cummulative loss limit is used to prevent unacceptable losses for ANZ. Monitoring of trading profit and loss occurred on daily basis and investigation is performed on significant profit or loss. Selain menggunakan VaR, pengukuran risiko pasar dalam banking book juga dilakukan melalui sensitivitas terhadap suku bunga (DV0) dan Earning at Risk (EaR). Besides using VaR, market risk measurement in the banking book is also performed through interest rate sensitivities (DV0) and Earning at Risk (EaR). Earning at Risk (EaR) digunakan untuk mengukur estimasi potensi kerugian terhadap pendapatan suku bunga dalam tahun ke depan akibat perubahan suku bunga. EaR dihitung berdasarkan bulan periode holding dan tingkat kepercayaan 97.5%. Earning at Risk (EaR) estimates the amount of the next months income that is at risk from interest rate movements based on a month holding period. It is expressed to a 97.5% level of statistical confidence. Validasi model internal dilakukan secara berkala maupun ad hoc agar sesuai dengan perkembangan ketentuan Basel maupun kebijakan regulasi lainnya. Internal model validation is performed on regular and ad hoc basis to ensure compliance to development on Basel or other regulated policies. Cakupan Portfolio dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Portfolio Coverage included in the Minimum Capital Requirement Portfolio yang tercakup dalam perhitungan kebutuhan modal minimum adalah: Portfolio transaksi valuta asing dalam trading book Portfolio transaksi suratsurat berharga dalam trading book Portfolios included in the calculation of minimum capital requirement are: Foreign Exchange portfolio in trading book Securities portfolio in trading book Portfolio transaksi derivatif dalam trading book Portfolio posisi valuta asing dalam trading book dan banking book. Derivative transactions in trading book Foreign exchange positions in trading and banking book Mitigasi Risiko Risk Mitigation Untuk memitigasi risiko pasar akibat perubahan harga pasar secara normal, KMR dan ALCO telah menetapkan limitlimit dan kebijakankebijakan untuk diimplementasikan dalam kegiatan Bank seharihari. To mitigate market risks due to changes in market prices in a normal condition, RMC and ALCO established limits and policies to be implemented on daily basis. Stress testing dilakukan secara harian untuk memitigasi risiko pasar akibat perubahan harga pasar secara tidak normal (stress). Stress testing is performed on daily basis to mitigate market risks due to abnormal changes in market prices (stress). VaR limit digunakan untuk membatasi estimasi potensi kerugian risiko pasar secara agregat yang mencakup risiko nilai tukar dan suku bunga. VaR limit ditentukan berdasarkan kecukupan modal ANZ sehingga kerugian yang terjadi akibat risiko pasar tidak mengganggu keberlangsungan aktifitas Bank. VaR limit is used to limit the estimated market risk potential loss that may occurred due to changes in foreign exchange and interest rates. VaR limit is established based on ANZ s capital adequacy in which market risk potential losses can be absorbed without significantly disturbing the continuity of Bank s operation activities. Selain VaR limit, mitigasi risiko pasar juga dilengkapi dengan limit dari ukuran risiko pasar lainnya seperti limit posisi devisa neto (PDN), sensitivitas terhadap perubahan suku bunga (DV0), limit kerugian maksimum (CLL), periode holding obligasi dan limit maksimum notional bond holding. Estimasi VaR juga dimonitor dengan melakukan back testing secara berkala. Besides VaR limit, market risk mitigation is also equipped with other market risk limits such as net open position (NOP), sensitivities of interest rate changes (DV0), cumulative loss limit (CLL), bond holding period, and maximum notional of bond holding. VaR estimation is also monitored through regular back testing. Untuk memitigasi risiko ANZ terhadap repricing gap antara aktiva (pinjaman) dan pasiva (deposito), Bank menetapkan limit Earning at Risk (EaR). EaR limit adalah batasan potensi kerugian pendapatan suku bunga dalam tahun ke depan akibat perubahan suku bunga berdasarkan bulan periode holding. ALM memitigasi risiko suku bunga dalam banking book dengan menggunakan instrumen keuangan dan ditunjang dengan diversifikasi produk ANZ. To mitigate ANZ s risks due to repricing gap between asset (loans) and liabilities (deposits), Bank has established Earning at Risk (EaR) limit. EaR limit is the limit of estimated amount of the next months income that is at risk from interest rate movements based on a month holding period. ALM mitigates the interest rate risk in banking book using approved financial instruments and supported by product diversification. Limitlimit dikaji ulang secara berkala agar sesuai dengan tingkat pergerakan harga pasar, perkembangan bisnis, dan faktorfaktor lainnya. Pemantauan dan pelaporan atas penggunaan limitlimit ini secara harian. Setiap kejadian pelampauan limit dieskalasi kepada manajemen senior secara harian dan dilaporkan ke KMR dan ALCO secara bulanan. Limits are reviewed on regular basis to comply with market price volatility, business development, and other factors. Monitoring and reporting of limit usage is performed on daily basis. All limit excesses are escalated to senior management on daily basis and reported to RMC and ALCO on monthly basis.

39 7 77 Pengungkapan Kuantitatif Quantitative Tabel berikut menampilkan pengungkapan kuantitatif risiko pasar PT Bank ANZ Indonesia dengan menggunakan Metode Standar. The following table presents that quantitative explanation on PT Bank ANZ Indonesia s market risks using the Standardised Approach. PENGUNGKAPAN RISIKO PASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE STANDAR (dalam jutaan rupiah) Des 0 No. Jenis Risiko Bank Beban Modal Konsolidasi ATMR Risiko Suku Bunga Beban Modal ATMR a. Risiko Spesifik b. Risiko Umum 8,98 8,09 Risiko Nilai Tukar 8,589 8,59 Risiko Ekuitas *) Risiko Komoditas *) 5 Risiko Option TOTAL 07,55,,5 DISCLOSURE OF MARKET RISK USING THE STANDARD METHOD (in IDR million) Dec 0 No. Types of Risk Bank Capital Charge Interest Rate Risk Consolidation RWA Capital Charge RWA Asset Liability Management (ALM) which is part of the Bank s Treasury unit is the first line of defence in managing liquidity guided by the policies approved by ALCO. Chief Risk Officer (CRO) assisted by Market Risk Manager acted as the second line of defence to ensure compliance on liquidity management with the approved policies. Indikator Peringatan Dini Permasalahan Likuiditas Liquidity Early Warning Indicators PT Bank ANZ Indonesia menggunakan berbagai indikator risiko likuiditas untuk memberikan peringatan dini terhadap permasalahan likuiditas. PT Bank ANZ Indonesia uses various liquidity risk indicators to provide early warning to liquidity issues. Bank harus mampu menjaga net kumulatif arus kas di atas batas yang telah ditentukan dalam berbagai skenario sebagai berikut: Bank must be able to maintain net cumulative cash flow above the approved limit in the following scenarios:. Proyeksi arus kas berdasarkan jatuh tempo.. Contractual cash flow projection.. Proyeksi arus kas berdasarkan skenario kondisi bisnis normal (NBC) dibuat berdasarkan asumsi normal arus kas keluar dan arus kas masuk dari nasabah dalam 0 hari ke depan.. Normal Business Condition (NBC) cash flow projection with normal cash outflow and cash inflow from customers in the next 0 days.. Proyeksi arus kas dalam hari ke depan berdasarkan skenario kondisi krisis jangka pendek (NSTC) dengan asumsi tingkah laku pelanggan dalam situasi spesifik terhadap PT Bank ANZ Indonesia dimana Bank mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pada saat kewajiban jatuh tempo.. Short Term Crisis (NSTC) cash flow projection in the next days assuming specific customer behaviour towards PT Bank ANZ Indonesia where the Bank has difficulties in fulfilling obligations when they fall due.. Proyeksi arus kas berdasarkan skenario kondisi krisis yang ekstrim (ESTC) adalah krisis skenario yang paling parah yang digunakan Bank secara internal dalam memantau kondisi likuiditas Bank untuk hari ke depan.. Extreme Short Term Crisis (ESTC) cash flow projection is the most extreme crisis scenario that the Bank uses internally to monitor the Bank s liquidity condition in the next days. Untuk mengukur risiko likuiditas struktural, Bank menggunakan rasio Loan to Deposit (LDR) yang dipantau secara harian. Selain itu, rasio kewajiban antar Bank terhadap total dana, rasio deposan utama (Top 50 depositors), rasio mismatch satu bulan, dan ukuran likuiditas lainnya dilaporkan dan dibahas secara bulanan dalam pertemuan ALCO. To measure structural liquidity risk, the Bank uses Loan to Deposit ratio (LDR) which is monitor on daily basis. In addition, ratio of interbank liabilities to total funding, ratio of top depositor (top 50 depositor), ratio of month mismatch, and other liquidity measures are reported and discussed on monthly basis in ALCO meetings. Indikator peringatan dini merupakan indikator dinamis yang dikaji secara berkala. Early warning indicators are dynamic and reviewed on regular basis. a. Risiko Spesifik b. Risiko Umum 8,98 8,09 Risiko Nilai Tukar 8,589 8,59 Risiko Ekuitas *) Risiko Komoditas *) 5 Risiko Option 07,55,,5 TOTAL Asset Liability Management (ALM) yang merupakan bagian dari unit Treasuri ANZ adalah first line of defense dalam mengelola likuiditas ANZ dengan mengacu pada kebijakankebijakan yang telah ditentukan oleh ALCO. Chief Risk Officer (CRO) dibantu oleh Manajer Risiko Pasar bertindak sebagai second line of defense untuk memastikan kesesuaian pengelolaan likuiditas dengan kebijakankebijakan yang telah ditentukan. Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko Bank tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo, termasuk kewajiban yang sifatnya berkelanjutan seperti pendanaan aset. Liquidity risk is the risk of Bank unable to fulfil obligations when they fall due, including continuous obligation such as asset funding. Tujuan utama PT Bank ANZ Indonesia dalam mengelola likuiditas adalah untuk memastikan kesediaan dana yang cukup dalam memenuhi kewajiban ANZ pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo mencakup berbagai situasi dan kondisi operasi, tanpa mengakibatkan kerugian yang tidak dapat diterima ANZ. The main purpose of PT Bank ANZ Indonesia in managing liquidity risk is to ensure sufficient funding to fulfil ANZ s obligations when they fall due in a range of operational situations without causing unacceptable losses. Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas Liquidity Risk Management Organisation Asset and Liability Committee (ALCO) yang beranggotakan para Direktur dan dikepalai oleh Presiden Direktur mengidentifikasi potensi permasalahan likuiditas, memberikan persetujuan atas kebijakan dalam mengelola likuiditas Bank dan menentukan risk appetite ANZ terhadap risiko likuditas. Asset and Liability Committee (ALCO) consisting of Directors and headed by the President Director identifies potential liquidity issues, approves liquidity management policies, and decides on ANZ s risk appetite on liquidity.

40 78 79 Mekanisme Pengukuran dan Pengendalian Risiko Likuiditas Liquidity Risk Measurement and Control Mechanism Berbagai situasi analisa digunakan untuk mengukur kecukupan likuiditas ANZ baik dalam keadaan normal maupun stress. Laporan likuiditas dibuat secara akurat, tepat waktu, dan memasukkan semua sumber pendanaan dan pengeluaran ANZ yang material. Several situational analyses are used to measure ANZ s liquidity adequacy both in normal and stress conditions. Liquidity reports are made accurately, timely, and incorporate all material funding and expenses. Bank melakukan proyeksi arus kas dengan menggunakan berbagai skenario untuk mengukur dan memantau risiko likuiditas yang mungkin timbul dari kegiatan on dan off balance sheet Bank secara harian. Model proyeksi arus kas memberikan estimasi net arus kas dalam periode waktu tertentu, memproyeksikan kekurangan pendanaan dan likuiditas yang perlu dikelola. Bank performs cash flow projections using several scenarios to measure and monitor liquidity risk which may arise due to on and off balance sheet daily activities. Cash flow projection model estimates net cash flow in a certain period of time, projecting any shortage funding and liquidity which need to be managed. PT Bank ANZ Indonesia memastikan akses pendanaan yang efisien dan efektif setiap saat dengan cara: Mengumpulkan pendanaan dari berbagai sumber retail dan wholesale yang beragam dan menjaga konsentrasi yang rendah terhadap suatu sumber pendanaan. Memiliki struktur pendanaan mencakup mata uang dan produk yang sesuai dengan strategi balance sheet ANZ secara keseluruhan dan kerangka manajemen risiko. Untuk menjaga tingkat likuiditas yang memadai, ANZ wajib Memiliki kualitas aset lancar yang cukup untuk mengantisipasi keadaan likuiditas yang buruk dalam jangka pendek sehingga mampu mendukung operasional ANZ seharihari. Memiliki dan meninjau ulang secara berkala kebijakan Rencana Pengelolaan Krisis Likuiditas Bank. To maintain sufficient liquidity level, ANZ must: Perubahan terhadap posisi likuiditas yang cukup signifikan, posisi likuiditas yang mendekati limit yang telah ditentukan, maupun pelampauan limit likuiditas dieskalasi kepada Direktur Treasury dan CRO paling lambat satu hari berikutnya dan dilaporkan kepada ALCO secara bulanan. Significant changes on liquidity positions, liquidity positions close to approved limits, and liquidity limit excess are escalated on the next day at the latest to the Treasury Director and CRO and reported to ALCO on monthly basis. Posisi likuiditas ANZ diukur secara harian dan dilaporkan kepada manajemen senior melalui laporan harian, laporan mingguan mini ALCO, laporan bulanan ALCO, laporan Profil Risiko setiap kuartal, dan laporan kepada Dewan Komisaris. ANZ s liquidity positions are measured on daily basis and reported to senior management through daily reports, weekly mini ALCO reports, ALCO monthly report, quarterly risk profile report, and report to the Board of Commissioner. Untuk mengantisipasi kondisi krisis, PT Bank ANZ Indonesia memiliki kebijakan Rencana Pengelolaan Krisis Likuiditas dimana didalamnya tertuang strategi pengendalian krisis, peran dan tanggung jawab dalam pengelolaan krisis, rencana komunikasi krisis, dan strategi penurunan tingkat krisis dan pengembalian ke kondisi bisnis normal. To anticipate stress condition, PT Bank ANZ Indonesia produces Liquidity Crisis Management Plan which contains crisis management strategy, role and responsibilities in managing crisis, crisis communication plan, and strategy to reduce crisis level and return to normal business condition. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Likuiditas Quantitative Tabel berikut menampilkan pengungkapan kuantitatif risiko likuiditas PT Bank ANZ Indonesia yang mencakup profil maturitas Rupiah dan profil maturitas valuta asing. The following tables present PT Bank ANZ Indonesia liquidity risk which include IDR maturity profile and foreign currency maturity profile. PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS RUPIAH BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Des 0 Jatuh Tempo Saldo I bulan > bln s.d. bln > bln s.d. bln > bln s.d. bln > bln NERACA A. Aset. Kas. Penempatan pada Bank Indonesia. Penempatan pada bank lain. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan. Tagihan lainnya 7. Lainlain 0,0,7,088,707,85,89 0,8, 9,5 7,55 0,0,0,7,707,8,709,79 9,97 55,7 5,85 55,99 99,05, 78,57, 5,80 97,88,9,9 7,,8,,95,705 8,5 0,7 PT Bank ANZ Indonesia ensures access to efficient and effective funding at all time through: Collect funding from diverse retail and wholesale sources and maintain low concentration on any particular funding source. Total Aset,859,9 5,85,8,89,088 87,0,5,07 5,0,978 9,7,880,7,08 57,5 89,,75,9,7,08 8,88,,9,,88 80,7,95,799,80,95 58,9 8,89 88, Obtain funding structure covering currencies and products which match ANZ s overall balance sheet strategy and risk management framework. Total Kewajiban,5,997,5,050,97,89 8,009,80,75 58,,9, (70,) (8,7),0 (8,8),778, A. Tagihan Rekening Administratif. Komitmen. Kontijensi Total Tagihan Rekening Administratif B. Kewajiban Rekening Administratif. Komitmen. Kontijensi,77 00,00 9,5 5,88 Total Kewajiban Rekening Administratif,77 00,00 9,5 5,88 Hold high quality liquid asset to anticipate stress liquidity condition in the short term enabling ANZ to support daily operational activities. Hold and regularly review the Bank s Liquidity Crisis Management Plan. B. Kewajiban. Dana Pihak Ketiga. Kewajiban pada Bank Indonesia. Kewajiban pada bank lain. Surat Berharga yang Diterbitkan 5. Pinjaman yang Diterima. Kewajiban lainnya 7. Lainlain Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca II REKENING ADMINISTRATIF Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (,77) (00) (,00) (9,5) (5,88) Selisih [(IAIB)+(IIAIIB)],0,58 (70,) (99,9) (7,) (8,8),7,8 (70,) (,0,577) (,7,90) (,7,8),0,58 Selisih Kumulatif

41 80 8 DISCLOSURE OF RUPIAH MATURITY PROFILE BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS VALAS BANK SECARA INDIVIDUAL (dalam jutaan rupiah) Dec 0 Des 0 Maturity Balance I > months to months > months I A. Assets. Cash. Placement with Bank Indonesia. Placement with other banks. Marketable securities 5. Loans granted. Other receivables 7. Others 0,0,7,088,707,85,89 0,8, 9,5 7,55 0,0,0,7,707,8,709,79 9,97 55,7 5,85 55,99 99,05, 78,57, 5,80 97,88,9,9 7,,8,,95,705 8,5 0,7 Total Assets,859,9 5,85,8,89,088 87,0,5,07 5,0,978 9,7,880,7,08 57,5 89,,75,9,7,08 8,88,,9,,88 80,7,95,799,80,95 58,9 8,89 88,,5,997,5,050,97,89 8,009,80,75 58,,9, (70,) (8,7),0 (8,8),778, A. Administrative Account. Commitment. Contingency Total Off Balance Sheet Total Liabilities Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet OFF BALANCE SHEET B. Off Balance Liabilities. Commitment. Contingency,77 00,00 9,5 5,88 Total Off Balance Liabilities,77 00,00 9,5 5,88 Difference between Receivables and Liabilities in the Off Balance Sheet (,77) (00) (,00) (9,5) (5,88) Difference [(IAIB)+(IIAIIB)],0,58 (70,) (99,9) (7,) (8,8),7,8 (70,) (,0,577) (,7,90) (,7,8),0,58 Cummulative Difference Jatuh Tempo Saldo > months to months ON BALANCE SHEET B. Liabilities. Third Party Funds. Liabilities to Bank Indonesia. Liabilities to other banks. Issued marketable securities 5. Borrowing. Other liabilities 7. Others II > month to months month > bln s.d. bln > bln s.d. bln > bln s.d. bln > bln NERACA A. Aset. Kas. Penempatan pada Bank Indonesia. Penempatan pada bank lain. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan. Tagihan lainnya 7. Lainlain 7,00,08,7,857,55,9 0,0,58 75,8 0,58 7,00,08,7,857,55,9,57 0,50,, 85,7 759,8 0,05,,79,0,7, 8,87,0 Total Aset,885,,009,07 7,09 799,7,59,9,99,0 B. Kewajiban. Dana Pihak Ketiga. Kewajiban pada Bank Indonesia. Kewajiban pada bank lain. Surat Berharga yang Diterbitkan 5. Pinjaman yang Diterima. Kewajiban lainnya 7. Lainlain,0,555 9,7 7,90 7,5 9,8,70 9,7 00,80,90,59,97 90,50 9,87 8,,0 7,5,77 0,08 5, Total Kewajiban,50,85 0,0,0,50,87 5, 0,9,8,,9 (,09,5) (70,578) 8,80,8,90,5,8 A. Tagihan Rekening Administratif. Komitmen. Kontijensi,8,0,80,50,70,00 0, 9,99 8,88 Total Tagihan Rekening Administratif,8,0,80,50,70,00 0, 9,99 8,88 B. Kewajiban Rekening Administratif. Komitmen. Kontijensi 5,55,9,0,0,9,50 75,85,90,,5,5 700,77 78,989 9,970,05,9 5,058 Total Kewajiban Rekening Administratif,59,,0,788,9,8,,09 875,959,050,87 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca II bulan REKENING ADMINISTRATIF Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih [(IAIB)+(IIAIIB)] Selisih Kumulatif (,,) 75,7 507, (,8,89) (78,0) (,00,999) (98,7) (,07,50) (95,) (80,) 5,500 5,50,8 (,07,50) (,,9) (7,07,085) (,7,585) (98,7)

42 8 8 DISCLOSURE OF FOREIGN EXCHANGE MATURITY PROFILE BANK AS AN INDIVIDUAL (in IDR million) Dec 0 Maturity Balance I > months to months > months to months > months ON BALANCE SHEET A. Assets. Cash. Placement with Bank Indonesia. Placement with other banks. Marketable securities 5. Loans granted. Other receivables 7. Others 7,00,08,7,857,55,9 0,0,58 75,8 0,58 7,00,08,7,857,55,9,57 0,50,, 85,7 759,8 0,05,,79,0,7, 8,87,0 Total Assets,885,,009,07 7,09 799,7,59,9,99,0 B. Liabilities. Third Party Funds. Liabilities to Bank Indonesia. Liabilities to other banks. Issued marketable securities 5. Borrowing. Other liabilities 7. Others,0,555 9,7 7,90 7,5 9,8,70 9,7 00,80,90,59,97 90,50 9,87 8,,0 7,5,77 0,08 5, Total Liabilities,50,85 0,0,0,50,87 5, 0,9,8,,9 (,09,5) (70,578) 8,80,8,90,5,8 A. Administrative Account. Commitment. Contingency,8,0,80,50,70,00 0, 9,99 8,88 Total Off Balance Sheet,8,0,80,50,70,00 0, 9,99 8,88 B. Off Balance Liabilities. Commitment. Contingency 5,55,9,0,0,9,50 75,85,90,,5,5 700,77 78,989 9,970,05,9 5,058 Total Off Balance Liabilities,59,,0,788,9,8,,09 875,959,050,87 Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet II > month to months month OFF BALANCE SHEET Difference between Receivables and Liabilities in the Off Balance Sheet Difference [(IAIB)+(IIAIIB)] Cummulative Difference (,,) 75,7 507, (,8,89) (78,0) (,00,999) (98,7) (,07,50) (95,) (80,) 5,500 5,50,8 (,07,50) (,,9) (7,07,085) (,7,585) (98,7) Risiko Hukum Legal Risk Risiko hukum timbul antara lain akibat transaksi atau perjanjian yang cacat hukum yang dapat mengakibatkan lemahnya perikatan yang dilakukan oleh ANZ. Risiko hukum dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama risiko hukum antara ANZ dan nasabah dan risiko hukum antara ANZ dengan pemasok jasa ataupun barang. Proses litigasi dapat timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap ANZ atau gugatan ANZ terhadap pihak ketiga yang dapat mengakibatkan ANZ harus mempertanggungjawabkan secara hukum ataupun menanggung kerugian secara finansial. Legal risks arise, among others, due to transactions or agreements that are legally flawed, which can result in poor engagement conducted by ANZ. Legal risks can be divided into two, the first is legal risk between ANZ and the customer and the second is between ANZ and suppliers of goods or services. Litigation may arise from third party claims against ANZ or ANZ s lawsuit against a third party which may result in ANZ bearing legal responsibilities or financial losses. Organisasi Manajemen Management Organization Secara umum, ANZ memiliki satuan kerja hukum sebagai unit yang mendukung dan memastikan penerapan manajemen risiko hukum secara efektif dengan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan dan Hukum. In general, ANZ has a legal unit as a unit to support and ensure the implementation of effective legal risk management reporting directly to the Director of Compliance and Legal. Sebagai bentuk pengendalian atas risiko hukum, produk dan jasa yang akan ditawarkan oleh ANZ selalu dikaji ulang oleh satuan kerja hukum, termasuk perjanjianperjanjian yang akan dibuat ANZ dengan nasabah dan As a control over legal risks, products and services that will be offered by the Bank are constantly reviewed by the legal task force unit, including agreements to be made with ANZ customers and also agreements to be made juga perjanjianperjanjian yang akan dibuat ANZ dengan pemasok jasa ataupun barang. Jika diperlukan, ANZ juga dapat menggunakan beberapa jasa konsultan hukum eksternal yang kompeten dan berpengalaman seperti Hadiputranto, Hadinoto & Partners, Hiswara Bunjamin & Tandjung dan Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro. with ANZ suppliers of goods or services. If necessary, ANZ can also use multiple external legal counsels that are competent and experienced such as Hadiputranto, Hadinoto & Partners, Hiswara Bunjamin & Tanjung and Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro. Mekanisme Pengendalian Control Mechanism Pengendalian risiko hukum di ANZ dilakukan melalui, antara lain: Proses kajian hukum dan pemberian opini atas setiap transaksi, produk serta layanan baru yang akan diluncurkan oleh ANZ; Standarisasi dokumen hukum bagi produk dan layanan baru Bank atau pengembangannya; Kaji ulang secara berkala dokumendokumen legal yang berlaku; Kebijakan dan prosedur hukum yang memadai untuk mendukung bisnis ANZ; Menangani dan membantu unitunit terkait dalam kasus hukum dan fraud; Memberikan informasi dan pengetahuan hukum kepada unitunit terkait; Membantu unitunit terkait dalam melakukan kajian hukum dan memberikan opini atas aksi korporasi yang dilakukan oleh ANZ. The control of legal risk in ANZ is conducted, among others, through: legal review processes and providing opinions on every transaction, new products and services that will be launched by ANZ; Standardization of legal documents for new products and services or developments; The periodic review of applicable legal documents; Risiko Strategis Strategic Risk Risiko strategis adalah risiko yang timbul akibat ketidaktepatan Bank dalam mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Strategic risk is the risk arising from the inaccuracies in the Bank decisions and/ or implementation of a strategic decision and failure in anticipating changes in the business environment. Organisasi Manajemen Management Organization Seluruh unit bisnis bersama dengan Dewan Direksi bertanggung jawab dalam menyusun rencana strategis dengan memperhatikan unsur pengendalian Manajemen Risiko. Selanjutnya, seluruh unit bisnis juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa implementasi strategi yang diterapkan telah konsisten dengan kerangka Manajemen Risiko. All business units together with the Board of Directors are responsible in developing strategic planning by taking into account the Risk Management factors. Business units are also responsible to ensure that strategy implementation which has been applied is consistent with Risk Management framework. Identifikasi Lingkungan Bisnis Identification of Business Environment Proses manajemen risiko, kecukupan sumber daya manusia dan kecukupan sistem informasi manajemen telah memadai dengan segala laporan keluhan nasabah dicatat dan dengan segera direspon oleh ANZ. The processes of risk management, human resources and management information systems are adequate with all reports of customer complaint are recorded and immediately responded by ANZ. Adequate policies and procedures to support ANZ s business; Handle and assist the units involved in legal and fraud cases; Provide legal information and knowledge to the relevant units; Assist relevant units by performing legal review and provide an opinion on corporate actions undertaken by ANZ.

43 8 85 Pengukuran Measurement Penilaian atas Kepatuhan Terhadap Regulasi Assessment of Regulatory Compliance Bank memiliki rencana bisnis secara tertulis untuk tahun ke depan yang direvisi tiap tengah tahunan untuk senantiasa dijadikan acuan dalam memutuskan pelaksanaan suatu aktivitas bisnis yang material/ signifikan. Mekanisme yang digunakan untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan adalah melalui rapat Dewan Direksi yang diadakan secara berkala setiap bulannya. Terdapat juga laporan realisasi Rencana Bisnis Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia setiap bulan. The Bank has written business plans for the next years which will be revised on a half yearly basis as a reference to determine the implementation of a material or significant business activity. The mechanism used to measure the progress of the business plan is conducted through the Board of Directors meetings which are held regularly every month. There is also the Bank s Business Plan realization report provided to Bank Indonesia every months. In assessing and evaluating the effectiveness, adequacy and appropriateness of ANZ s policies, regulations, systems and procedures with applicable legislation, the Compliance Unit, in order to ensure compliance with applicable regulations, has a compliance register that contains all regulations issued by Bank Indonesia and local regulators such as the Tax Office, Indonesia Financial Transaction Reporting and Analysis Centre (INTRAC) and the Ministry of Finance, which are associated with ANZ s operations. Risiko Kepatuhan Compliance Risk Dalam menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki ANZ dengan peraturan perundangan yang berlaku, Unit Kepatuhan, dalam rangka memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, Bank telah memiliki compliance register yang berisi keseluruhan peraturan Bank Indonesia maupun regulator lokal lainnya seperti Kantor Pajak, Pusat Penelitian dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) serta Departemen Keuangan, yang berhubungan dengan kegiatan operasional ANZ. Risiko Kepatuhan adalah risiko yang timbul sebagai akibat tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko ini menjadi perhatian yang sangat besar dari ANZ dalam menjalankan operasinya. Compliance risk is the risk that arises as a result of not complying with and / or not implementing applicable legislations and regulations. This risk is a very significant concern of ANZ in the course of operations. Update is performed on the compliance register every time a new regulation is issued, and regularly every (six) months, whereby based on these registers, ANZ conducts regular compliance testing of all business units to ensure the compliance of business units with regulations. Organisasi Manajemen Management Organization Pengkinian atas compliance register dilakukan setiap kali terdapat penerbitan peraturan baru, dan secara reguler setiap (enam) bulan, di mana berdasarkan compliance register tersebut, ANZ melakukan compliance testing secara reguler atas semua unit bisnis untuk memastikan kepatuhan unit bisnis tersebut terhadap peraturan yang berlaku. Direksi berupaya untuk menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha ANZ serta memastikan efektivitas Fungsi Kepatuhan ANZ, sedangkan Dewan Komisaris akan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Fungsi Kepatuhan. Directors strive to foster and realize the implementation of the Compliance culture at all levels of the organization and activities of ANZ s business and ensure the effectiveness of ANZ s compliance function, while the Board of Commissioners oversees the implementation of the compliance function. ANZ juga telah mengembangkan Intranet portal sebagai basis data (database) peraturanperaturan tersebut yang dapat diakses oleh seluruh staf Bank. Intranet portal tersebut juga digunakan sebagai media penyebaran informasi serta edukasi untuk pengembangan budaya kepatuhan. ANZ has also developed an Intranet portal as a database of those regulations that can be accessed by the entire staff. The Intranet portal is also used as a medium for the dissemination of information and education for the development of a culture of compliance. Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Unit Legal, KYCAML dan Advisory dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diantaranya mencakup: Membuat langkahlangkah untuk mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha ANZ pada setiap jenjang organisasi; Melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh ANZ dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh ANZ agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku, Memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha ANZ telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku. In order to carry out the compliance function, the Director of Compliance is assisted by the Legal Unit, KYCAML and Advisory in carrying out his duties and responsibilities, which include: Creating measures to support the creation of a Compliance Culture in all banking activities at every level of the organization; The identification, measurement, monitoring, and control of Compliance Risk with reference to Bank Indonesia regulations on the Application of Risk Management for Commercial Banks; Assessing and evaluating the effectiveness, adequacy and appropriateness of ANZ s policies, regulations, systems and procedures with the applicable legislations; Conducting reviews and/or recommending updating and improvement of ANZ s policies, regulations, systems and procedures to comply with Bank Indonesia regulations and applicable legislation, Ensuring that ANZ s policies, regulations, systems and procedures, as well as the business activities are in accordance with Bank Indonesia regulations and applicable legislation. ANZ melakukan pencatatan yang lengkap atas semua pelanggaran yang terjadi sebelumnya terhadap ketentuan yang berlaku. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan sekaligus untuk mencegah hal yang sama terjadi di masa depan. ANZ maintains a complete record of all previous violations to prevailing regulations. This is done as part of the learning process and also to prevent a similar occurrence in the future. Pemantauan dan Pengendalian Monitoring and Control Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan, Unit Kepatuhan melakukan halhal berikut: Mengidentifikasi risiko kepatuhan yang signifikan Merancang metodologi untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi undangundang dan peraturan Mengevaluasi risiko yang melekat dan residualnya Mengidentifikasi kontrol terhadap risikorisiko Memantau dan menguji penilaian independen atas efektivitas pengendalian Mengidentifikasi indikator risiko utama terhadap risiko kepatuhan yang signifikan Membantu merencanakan tindakan korektif terhadap kelemahan kontrol (yang diidentifikasi dari berbagai sumber, termasuk namun tidak terbatas pada hasil pemeriksaan regulator, audit internal, self assessment, pemantauan kepatuhan) termasuk penentuan kerangka waktu untuk resolusi yang tepat. In to the framework of monitoring and controlling compliance risks, the Compliance Unit does the following: Identify significant compliance risks Design a methodology to identify and inventory the laws and regulations Evaluate inherent and residual risks Identify the control of risks Monitor and test the independent assessment of the effectiveness of controls Identify key risk indicators for significant compliance risks Assist in planning corrective actions to control weaknesses (which are identified from various sources, including but not limited to the results of regulatory examinations, internal audit, selfassessment, compliance monitoring) including the time frame for the determination of the proper resolution.

44 8 87 Segala operasional dan aktifitas bisnis ANZ akan tetap memastikan penerapan prinsip kehatihatian dan manajemen risiko yang kuat untuk menjaga rasio kesehatannya, sekaligus penerapan budaya kepatuhan serta prinsipprinsip Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance/GCG). Melaporkan halhal yang signifikan kepada manajemen senior. All of ANZ s operations and business activities will continue to ensure the implementation of prudential principles and strong risk management to keep the soundness of its ratios, as well as a culture of compliance and the application of the principles of Good Corporate Governance (GCG). Report significant matters to senior management. Risiko Reputasi Reputation Risk Risiko Reputasi adalah risiko kerugian yang ditimbulkan akibat persepsi negatif atas ANZ dari masyarakat, pemegang saham, penanam modal, pemerintah atau Lembaga Pemeringkat yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kemampuan ANZ dalam menghasilkan laba, kecukupan modal atau nilai Bank. Reputation risk is the risk of loss caused by negative perceptions of ANZ held by the public, shareholders, investors, regulators, or rating agencies that directly or indirectly impact earnings, capital adequacy or value. Organisasi Management Management Organization Dari perspektif organisasi, Direksi bertindak selaku komite utama yang bertanggung jawab atas pengelolaan Risiko Reputasi. Risiko Reputasi dibahas secara rutin dalam pertemuan Komite Manajemen Risiko. Sebagai salah satu cara untuk memantau media massa, ANZ bekerja sama dengan konsultan hubungan masyarakat untuk memberikan Laporan Pemantauan Media Massa secara harian serta rekapitulasinya secara bulanan. Laporanlaporan tersebut mencakup informasi pengaduan nasabah kepada ANZ, baik dalam bentuk media cetak maupun elektronik (website), yang mengandung pesan baik positif maupun negatif. From an organisational perspective, the BOD serves as the main committee in charge of managing reputational risk. Reputation Risk is routinely discussed in the Risk Management Committee meetings. In order to monitor the mass media, ANZ engages public relations consultants to provide Mass Media Monitoring Report on a daily basis and monthly recap as well. These reports include information on customer complaints towards ANZ, either in the form of printed or electronic media (website), which contains both positive and negative news. Pengendalian Risiko Risk Control ANZ memiliki kerangka manajemen risiko yang baik dengan adanya kebijakan dan prosedur internal Bank guna meminimalisasi kerugian akibat Risiko Reputasi. ANZ has implemented a Risk Management framework with availability of internal policies and procedures that minimise losses due to Reputation Risk. Pengelolaan Risiko pada saat krisis Risk Management in Time of Crisis Dalam menghadapi krisis, ANZ memiliki prioritas untuk memastikan adanya sistem komunikasi yang konsisten, selaras dan akurat dalam rangka meminimalkan dampak negatif terhadap operasi bisnis serta reputasi. ANZ berkomitmen untuk menyediakan komunikasi yang jelas dan transparan dalam menanggapi kepentingan para stakeholder (termasuk masyarakat, pemegang saham, regulator dan lembaga pemeringkat) melalui penyebarluasan informasi yang sesuai serta tepat waktu guna meyakinkan adanya pemahaman yang sama terhadap usaha dan posisi ANZ. In times of crisis, ANZ s priority is to ensure a consistent, aligned and accurate communication system in order to minimize the negative impact on business operations and reputation. ANZ is committed to provide clear and transparent communications in responding to the interests of stakeholders (including public, shareholders, and regulators and rating agencies) through timely and proper dissemination of information in order to ensure the common understanding of ANZ s business and the position.

45 88 89 Good Corporate Governance Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite serta seluruh karyawan ANZ berkomitmen tinggi untuk mewujudkan sistem perbankan yang sehat, meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders dan memiliki budaya kepatuhan terhadap perundangundangan yang berlaku serta nilainilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, dengan mewujudkan praktik Tata Kelola Perusahaan (GCG) secara konsisten dalam setiap kegiatan operasional Bank. Pelaksanaan praktik GCG dilakukan oleh Bank dengan berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), Pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency) dan kewajaran (fairness). Sehubungan dengan aspek transparansi, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank dengan kepemilikan saham lebih dari 5%, atas Bank, Bank lain, lembaga keuangan bukan Bank, maupun perusahaan lainnya, baik yang berlokasi di luar negeri maupun dalam negeri. The Board of Commissioners, Board of Directors, Committees as well as the entire staff of ANZ are highly committed to realizing a sound banking system, improving the Bank s performance, safeguarding stakeholder interests and having a culture of compliance towards prevailing regulations as well as common ethical values in the banking industry, by implementing Good Corporate Governance (GCG) consistently in every operational activity of the Bank. The implementation of GCG practices is performed based on 5 (five) basic principles, namely transparency, accountability, independency and fairness. With regards to the transparency aspect, none of the members of the Board of Commissioners, Board of Directors has over 5% shares ownership of the Bank, another Bank, nonbank financial institution, or any other company both domestic and overseas. Sepanjang tahun 0, beberapa program kerja yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi GCG: Throughout 0, several working programs executed as part of GCG implementation by the Compliance working unit are, among others: Melakukan analisis dan identifikasi produk dan kegiatan baru untuk memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku. Melakukan sosialisasi terhadap pejabat dan petugas dari unit kerja terkait mengenai adanya peraturan baru yang berlaku. Melakukan sosialisasi mengenai kepatuhan atas pelaksanaan KYC dan AML terhadap bisnis unit terkait. Perform analysis and identification of new products and activities to ensure conformity with prevailing regulations; Conduct socializations to officials and officers from concerned working units regarding newly enacted regulations; Conduct socializations on compliance for the implementation of KYC and AML to concerned business units; Report to related regulators regarding cash and suspicious financial transactions; Melakukan pelaporan kepada regulator terkait dengan adanya transaksi keuangan tunai dan transaksi keuangan mencurigakan. Implementasi skenario baru untuk pengawasan transaksi keuangan mencurigakan. Sosialiasi Kebijakan Perlindungan Pembisik (Whistleblower Protection Policy) di mana Bank mendorong staf untuk melaporkan kemungkinan tindakan tercela/pelanggaran/tindakan tidak etis. Penunjukan Whistleblower Protection Champions. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan mengenai kasuskasus pelanggaran fraud yang terjadi di Bank dan pelajaran yang dapat dipetik dari kasus tersebut sehingga tidak terulang kembali di masa yang akan datang melalui Message from Compliance. Implementation of new scenarios for the monitoring of suspicious financial transactions; Socialisation of the Whistleblower Protection Policy, whereby the Bank encourages its staff to report every possibility of reprehensible act/violation/unethical act; Appoint Whistleblower Protection Champions; Communicate to all its employees regarding fraud cases at the Bank and lessons learned from such cases in order to avoid repetition in the future through Message from Compliance;

46 90 9 Memiliki Kebijakan KYE (Know Your Employee) sebagai salah satu wujud penerapan anti pencucian uang dan strategi fraud. Melaksanakan compliance testing sebagai bagian dari aktivitas quality assurance terhadap implementasi peraturan perundangundangan yang berlaku. Have a KYE (Know Your Employee) policy as one of the forms of the implementation of anti money laundering and fraud strategies; Conduct compliance testing as part of quality assurance activities on the implementation of prevailing rules and regulations; Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Bank berkewajiban untuk melakukan penilaian atas pelaksanaan GCG paling kurang (satu) kali dalam setahun. Hasil penilaian yang dilakukan oleh Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal Desember 0 menunjukkan nilai komposit.75 dengan predikat Sangat Baik. In accordance to Bank Indonesia regulations, the Bank is obligated to assess its implementation of GCG at least (one) time each year. The result of the assessment performed by the Bank for year ending in December 0 showed a composite rating of.75 with the predicate Very Good.

47 9 9 Corporate Social Responsibility Menurut penelitian terbaru dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan Ekonomi (OECD), pasca krisis keuangan, melek finansial telah semakin diakui sebagai life skill individu yang penting di sebagian besar perekonomian dunia. According to the latest research from the Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), in the aftermath of the financial crisis, financial literacy has been increasingly recognised as an important individual life skill in a majority of economies. Pendidikan finansial bermanfaat bagi individu dan rumah tangga dan pada gilirannya, sistem keuangan yang berfungsi dengan baik akan menguntungkan seluruh negara. Namun, akses ke layanan keuangan sangat tidak merata. Di mana kaum miskin dan khususnya perempuan miskin dan orangorang muda berisiko yang paling sering tidak dilayani oleh lembaga dan sistem yang ada. Financial literacy benefits individuals as well as households and in turn, wellfunctioning financial systems benefit whole countries. However, access to financial services is highly unequal, with poor people and particularly poor women and young people at risk frequently the least served by existing institutions and systems. Secara keseluruhan, pendidikan finansial dapat membantu mencapai baik kesetaraan gender maupun penanggulangan kemiskinan. Overall, financial literacy can therefore help to achieve both gender equity objectives and poverty reduction objectives. Sebagai lembaga keuangan yang bertanggung jawab, pada tahun 0 kami mulai melaksanakan program pendidikan keuangan dengan nama MoneyMinded di Indonesia, sebuah program yang sebelumnya telah dilaksanakan di Australia, Selandia Baru dan wilayah Asia Pasifik. As a responsible financial institution, in 0 we began to implement a financial education program under the name MoneyMinded in Indonesia, a program that had previously been implemented across Australia, New Zealand and the Asia Pacific region. Program MoneyMinded adalah program pendidikan finansial untuk membantu masyarakat membangun keterampilan, pengetahuan dan keyakinan keuangan mereka. Sejauh ini, lebih dari 5,000 orang di seluruh dunia telah berpartisipasi dalam program ini sejak tahun 005. Di Indonesia, lebih dari 00 orang telah mendapatkan manfaat dari program ini. The MoneyMinded program is a financial literacy program to help people build their financial skills, knowledge and confidence. So far, globally, more than 5,000 people have participated in the program since 005. In Indonesia, more than 00 people had benefited from the program. Di Indonesia, fokus kami adalah untuk bekerja dengan organisasiorganisasi nirlaba yang mendukung pemuda dan wanita yang belum pernah berurusan dengan Bank dan berada di luar sistem keuangan kita. Di sini, kami mendorong staf kami untuk mengambil bagian dalam program ini sebagai fasilitator program dan menanamkannya ini dalam program sukarela kami. In Indonesia, our focus is to work with nonprofit organizations that support our youths and women who are currently unbanked and outside of the financial system. Here, we encourage our staff to take part in the program as facilitators of the program and embed this in our volunteering program. Dalam waktu enam bulan, kami telah berhasil melatih staf untuk menjadi fasilitator MoneyMinded. Sampai saat ini, fasilitator kami telah bekerja dengan lebih dari 00 peserta dari dua organisasi, termasuk: Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan kredit mikro bagi perempuan di daerah perkampungan di Jakarta. Sebagian besar nasabah mereka adalah pengusaha pemula dengan dana yang terbatas dan berlatar belakang miskin. Dengan program MoneyMinded, Within six months, we have successfully trained staff to be MoneyMinded facilitators. To date, our facilitators have worked with more than 00 participants from two organizations, including: Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) a nonprofit organization that provides micro loans to women in rural areas in Jakarta. Most of their clients are startup entrepreneurs with limited funding and impoverished background. With the MoneyMinded program, the women learnt how to manage their expenses and Atikah, one of the MoneyMinded participants from YCAB, and her mother in front of their kiosk OECD/INFE highlevel principles on national strategies for financial education para perempuan belajar bagaimana untuk mengelola biaya dan pendapatan, bagaimana melakukan penganggaran dan bagaimana untuk mulai menabung untuk masa depan mereka. The Learning Farm sebuah organisasi nirlaba yang membantu pemuda dari keluarga kurang mampu. Kebanyakan dari mereka adalah anakanak jalanan atau anak yatim, yang telah dipilih untuk menjalani program selama empat bulan dengan The Learning Farm untuk melatih mereka menjadi petani organik yang berkualifikasi. Program MoneyMinded merupakan bagian dari pelatihan mereka untuk membantu mendidik mereka tentang bagaimana mengelola keuangan mereka. Hasilnya, sebagian besar peserta dari kedua organisasi tersebut mengakui bahwa kemampuan manajemen keuangan mereka telah membaik setelah menyelesaikan program. Sebagai kasus khusus, YCAB menyatakan bahwa setelah program ini, para perempuan memiliki kemampuan manajemen yang lebih baik atas keuangan mereka dan beberapa dari mereka bahkan telah juga mulai melakukan pembayaran cicilan jauh sebelum tanggal jatuh temponya. Lebih dari 50% peserta dari The Learning Farm juga mulai menyimpan uang untuk masa depan mereka. earnings, how to do budgeting and how to start saving for their future. The Learning Farm a nonprofit organization that helps young adults from underprivileged families. Most of them are street kids or orphans, who have been selected to undergo a fourmonth program with the Learning Farm to train them to be qualified organic farmers. The MoneyMinded program is part of their training to help educate them about how to manage their finances. As a result, most of the participants from both organizations had admitted that their money and financial management skills have improved after they completed the program. As specific case, YCAB has stated that after the program, the women have better management on their finances, and some of them have also started paying their instalments well ahead of their due dates. More than 50% of the participants from The Learning Farm had also started saving their money for their future.

48 9 95 Financial Performance Rp juta / IDR million Neraca Kas Giro pada Bank Indonesia Giro Pada bankbank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Kredit yang diberikan, bersih Tagihan akseptasi, bersih Wesel tagih Efekefek untuk tujuan investasi Aset lainlain Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan Utang akseptasi Liabilitas pajak kini Liabilitas lainlain Ekuitas Laporan Laba Rugi Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Kerugian penurunan nilai bersih Beban Umum dan Administrasi Beban Karyawan Beban nonoperasional bersih Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak Penghasilan Komitmen & Kontinjensi Tagihan Komitmen Liabilitas Komitmen Tagihan Kontinjensi Liabilitas Kontinjensi Rasio Keuangan Kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) Aktiva produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif Non performing loans (gross) Non performing loans (net) Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) Biaya operasional terhadap pendapatan operasional Loan to Deposit Ratio (LDR) Persentase pelanggaran BMPK Persentase pelampauan BMPK GWM Utama Rupiah GWM Valuta Asing Posisi devisa netto 0 0 9,0,900,579,88, 9,88 550,859 8,0 9,5,77 88,9,9,0, ,,07,0,5,0 7,5 89,8 8,887 79,9,,8,89,909,0,9,97 5,07 77,05 7,9,99,9 5,980,, 889,08,,5 79,7 7,009, 90,90 7,8,9,9,,,80,7 (9,0) (85,95) (507,0) (9,59),5,7 85,0,5,8,00,0 (7,78) (859,9) (55,88) (80) 70,55,95,8,0 8,78,7,775,5,799,07,5,07,588,88,7,7,57,7.0%.0%.0%.00%.% 0.78%.%.% 0.9%.8%.95% 5.7%.7% 77.79% 97.0% 0.00% 0.00% 8.0% 8.5%.8%.%.00% 8.% 88.% 8.% 0.00% 0.00% 8.% 8.%.8% Balance Sheets Cash on hand Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Securities purchased with agreements to resell Financial assets held for trading Loans receivables net Acceptance receivables net Bills receivables Investment securities Other assets Deposits From Customers Deposits From Other Banks Financial liabilities held for trading Acceptance Payables Current Tax Liabilities Other Liabilities Equity Income Statements Net interest income Other operational revenue Net impairment losses General and administrative expenses Personnel expenses Nonoperational expense, net Net profit before tax Net profit after tax Commitments & Contingencies Committed receivables Committed liabilities Contingent receivables Contingent liabilities Financial Ratios Capital Adequacy Ratio (CAR) Non performing earning assets and non performing non earning assets to total earning assets and non earning assets Non Performing Loans (NPL Gross) Non Performing Loans (NPL Net) Allowance for impairment of financial assets to total earning assets Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) Cost to Income Ratio (CIR) Loan to Deposit Ratio (LDR) Percentage of LLL Incompliance Percentage of LLL Excess Reserved requirement Rupiah Reserved requirement foreign currency Net open position

49 9 97 POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION Secara umum, ANZ memfokuskan pada pembentukan basis nasabah yang berkualitas sebagai dasar fundamental untuk pertumbuhan bisnis. Pemberian kredit kepada nasabah tetap menjadi fokus di tahun 0 dan akan terus bertumbuh melalui cross selling dan cross network serta perbaikan dan penambahan kapabilitas produk. In general ANZ focussed on establishing quality customer base and customer creditability as a fundamental platform for sustainable business growth. Lending to customers is still a main focus in 0 and will be continuously grown through cross selling and cross network engagement and improving product capabilities. Aset Produktif Productive Assets Pada tahun 0, total aset produktif adalah Rp.,7 triliun yang terdiri dari Kredit (Rp. 9,5 triliun), Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain termasuk giro (Rp.,7 triliun), suratsurat berharga untuk tujuan investasi (Rp., triliun), Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan (Rp. 0,8 triliun), suratsurat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Rp. 0, triliun) dan Akseptasi (Rp. 0,5 triliun). Sedangkan aset produktif berupa komitmen/kontinjensi terdiri dari committed fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik (Rp., triliun), Garansi yang diberikan (Rp.,8 triliun) dan Irrevocable LC (Rp., triliun). In 0, total productive assets were IDR.7 trillion, which were consisted of Loans (IDR 9.5 trillion), Placements with Bank Indonesia and other banks including demand deposits (IDR.7 trillion), Investment securities (IDR. trillion), Financial assets held for trading (IDR 0.8 trillion), Securities purchased with agreements to resell (IDR 0. trillion) and Acceptance (IDR 0.5 trillion). Commitment/Contigency productive assets consisted of committed undrawn credit facility (IDR. trillion), Bank Guarantee issued (IDR.8 trillion) and Irrevocable LC (IDR. trillion). Aset produktif mengalami sedikit peningkatan sebesar,% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan didominasi oleh peningkatan kredit yang diberikan. Productive assets increased slightly by.% compared to last year, and dominated by the increasing of loans. Kredit yang diberikan meningkat sebesar,% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya baik berasal dari pertumbuhan kredit korporasi maupun kredit ritel (terutama kredit tanpa agunan) Loans increased by.% compared to the previous year, which originated from both corporate loans and retail loans (mainly unsecured personal loans). Berikut adalah rincian Kredit Yang Diberikan berdasarkan sektor industri: 0 Rp juta Sektor Industri Manufaktur Jasa Jasa Bisnis Pertambangan Perdagangan Perseorangan Lain Lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah bersih Below are the details of loans granted based on industry: % 0 IDR million %,8,89,80,78,7,,50,85,79,,00, ,879,88,09,5,,80,0, 5,08,5 88, ,9,5 (959,89) 9,5, ,,988 (,08,99) 7,9, Industry Sector Manufacturing Business Services Mining Trading Individual Others Total Allowance for impairment losses Total net Klasifikasi Kredit yang Diberikan Berdasarkan Sektor Industri 0 Classification of Loans Based on Industry Sector 0 Perseorangan / Individual.8% Pertambangan / Mining.9% Jasa Bisnis / Business Services 8.9% Perdagangan / Trading.% Manufaktur / Manufacturing 7.98% LainLain / Others.89% Kredit investasi bertambah sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan nasabah dalam sektor jasajasa bisnis dan pertambangan. Investment loans increased in line with the growing needs of customers in business services and mining.

50 98 99 Berikut adalah penggolongan kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit: Below is the classification of loans based on loan types: 0 Rp juta % 0 IDR million Rupiah Modal Kerja Investasi Kartu Kredit Kredit tanpa Agunan LainLain 8,9,5 5,8,55,895,95,75,9 58, ,75,5,8,77,9,8,,55 9, ,9, ,, Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah bersih 0 Rp juta % Rupiah Jumlah Tabel berikut menyajikan kualitas kredit yang diberikan berdasarkan tingkat kolektibilitas sesuai peraturan Bank Indonesia: Working Capital Investment Credit Card Personal Loans Others Total (959,89) (,08,99) Allowancefor impairment losses 9,5,77 7,9,99 Total net % The following table presents the grading of loans in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations: 0 IDR million Collectibility Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 9,,80 590,0 07,7 99,75 9, ,5,88 5, 7,07,99 7, Jumlah 0,9, ,, Total Lancar / Current 9.79% Modal Kerja / Working Capital 0.9% 8,9,5 Dalam Perhatian Khusus / Special Mention.88% Investasi / Investment.0% 5,8,55 Kurang Lancar / Sub Standard 0.5% Kartu Kredit / Credit Card 9.0%,895,95 Diragukan / Doubtful 0.8% Kredit tanpa Agunan / Personal Loans 0.%,75,9 Macet / Loss.%.% 58, % 0,9,5 Total Current Special Mention Sub Standard Doubtful Loss Klasifikasi Kredit Yang Diberikan Berdasarkan Tingkat Kolektibilitas 0 Classification of Loans Based on Loan Collectibility 0 Klasifikasi Kredit Yang Diberikan Berdasarkan Jenis Kredit 0 Classification of Loans Based on Loan Types 0 LainLain / Others % Kolektibilitas ANZ mengembangkan dan memelihara sistem penilaian risiko dengan tujuan untuk mengkategorikan eksposur berdasarkan tingkat kerugian ANZ secara finansial untuk memonitor kualitas aset ANZ dalam kerangka manajemen risiko. ANZ develops and maintains risk grading system in order to categorize exposures according to the degree of financial loss faced by ANZ in order to monitor the quality of ANZ s asset in risk management framework. Pencadangan kerugian penurunan nilai yang cukup dibentuk oleh ANZ untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan terjadi. Pada tanggal Desember 0, rasio NPL gross adalah,%, sedangkan NPL net adalah 0,78%. Rasiorasio tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (NPL gross,% dan NPL net 0,9%). Sufficient allowance for impairment loses was accrued to cover any potential loss may happen. As at Dec 0, Ratio of Gross NonPerforming Loans was.% and Ratio of Net NonPerforming Loans was 0.78%, which were improved when compared to last year (NPL gross.% and NPL net 0.9%). Transaksi Spot dan Derivatif Spot and Derivative Transaction Selama tahun berjalan, ANZ mengembangkan juga transaksi jual beli valuta asing dan turunannya dalam usaha meningkatkan margin. Di akhir tahun 0, terjadi peningkatan volume transaksi spot dan derivatif sebesar 0,8% dan peningkatan laba netto sejumlah 0,% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. During the year, ANZ expands the selling and buying of foreign currency and its derivatives to enhance the yields. In 0, there was an increase in spot and derivative transactions by 0.8% and an increase in net gain by 0.% in 0 compared to the previous year.

51 00 0 Tabel berikut menyajikan perincian transaksi spot dan derivatif pada akhir tahun 0: The following table presents details of spot dan derivative transactions at the end of 0: BANK LAPORAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF (dalam jutaan rupiah) SPOT AND DERIVATIVES TRANSACTION REPORT (in IDR million) No. No. TRANSAKSI / TRANSACTION A. Terkait dengan Nilai Tukar / Exchange RateRelated... Spot Forward Option a. Jual / Sell b. Beli / Buy Future Swap (CCS) Lainnya / Others Terkait dengan Suku Bunga / Interest RateRelated. 5.. B C. Forward Option a. Jual / Sell b. Beli / Buy Future Swap (IRS) Lainnya / Others Lainnya / Others JUMLAH/TOTAL POSPOS / ITEMS Dec L/C BANK Nilai Notional / Notional Amount KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA (dalam jutaan rupiah) EARNING ASSETS QUALITY REPORTS AND OTHER INFORMATION (in IDR million) Tagihan dan Liabilitas Derivatif / Derivative Receivables & Liabilities Tujuan / Purpose Trading Tagihan / Receivables Hedging Liabilitas / Liability A. PIHAK TERKAIT / AFFILIATED PARTIES.. Penempatan pada bank lain / Placement with other banks a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Tagihan spot dan derivatif / Spot and derivative receivables a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Surat berharga / Securities a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) / Repurchase securities (repo) a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) / Reverse repurchase securities (reverse repo) a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Tagihan akseptasi / Acceptance receivables Kredit / Loans a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) / SME Debtors i. Rupiah ii. Valuta asing / Foreign currencies b. Bukan debitur UMKM / NonSME Debtors i. Rupiah ii. Valuta asing / Foreign currencies c. Kredit yang direstrukturisasi / Restructured loans i. Rupiah ii. Valuta asing / Foreign currencies d. Kredit properti / Property loans Penyertaan / Investments Penyertaan modal sementara / Temporary capital investments Komitmen dan kontinjensi / Commitment and contingency a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Aset yang diambil alih / Foreclosed assets B. PIHAK TIDAK TERKAIT / NONAFFILIATED PARTIES.. Penempatan pada bank lain / Placement with other banks a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Tagihan spot dan derivatif / Spot and derivative receivables a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Surat berharga / Securities a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) / Repurchase securities (repo) a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) / Reverse repurchase securities (reverse repo) a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Tagihan akseptasi / Acceptance receivables Kredit / Loans a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) / SMME Debtors i. Rupiah ii. Valuta asing / Foreign currencies b. Bukan debitur UMKM / NonSMME debtors i. Rupiah ii. Valuta asing / Foreign currencies c. Kredit yang direstrukturisasi / Restructured loans i. Rupiah ii. Valuta asing / Foreign currencies d. Kredit properti / Property loans Penyertaan / Investments Penyertaan modal sementara / Temporary capital investments Komitmen dan kontinjensi / Commitment and contingency a. Rupiah b. Valuta asing / Foreign currencies Aset yang diambil alih / Foreclosed assets C. INFORMASI LAIN / OTHER INFORMATION. Total aset bank yang dijaminkan: / Total pledged assets: a. Pada Bank Indonesia / To Bank Indonesia b. Pada pihak lain / To other parties Total CKPN aset keuangan atas aset produktif / Allowance for impairment of financial assets to total productive assets Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif / Total allowance to productive assets Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit / Percentage of SMME loans to total loans Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total kredit / Percentage of SMME loans to total loans Persentase jumlah debitur UMKM terhadap total debitur / Percentage of SMME debtors to total debtors Persentase jumlah debitur Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total debitur / Percentage of micro and small loans to total loans Lainnya / Others a. Penerusan kredit / Two step loans b. Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah / Mudharabah Muqayyadah financing c. Aset produktif yang dihapus buku / Written off productive assets d. Aset produktif dihapusbuku yg dipulihkan/berhasil ditagih / Recovery ofproductive assets previously written off e. Aset produktif yang dihapus tagih / Permanently written off productive assets ,90 7,8,58 8,90 7,8, ,80 8 7,589 8,0, 8,0,,7 79,95,07,78,07,78, 9,8,55,0,55,0 5,05 7,5 Kualitas Aset Produktif dan Informasi Lainnya Productive Assets Quality and Other Information ANZ tetap memegang prinsip hatihati di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sesuai dengan penerapan kerangka manajemen risiko. ANZ conducts its operational activities prudentially in line with the implementation of the risk management framework DPK / SM KL / SS Dec D/D M/D Total L/C DPK / SM KL / SS D/D M/D Total 09,8 98,50 09,8 98, , ,07,89,89 7, 7, 8,0 8,0,5,5 5,799 5,799 0,75 0,75,8,8,55,55 0, 0,,9,9,79,59,0,79,59,0 5,9,975,508 5,9,975,508 98,5,798 98,5,798 8,79,79 8,79,79,78,90,70,78,90,70,007,8 7,97,007,8 7,97 550,859 89,8 550,859 89,8,, 8,09, ,8 7,78,585 05, 70,5 8,0,85, 5,85,5 70,5 9,0,97 9,9, 575,7 0,55,98 98,9 9, 7,70 0,,8 0,00,999 7,08,50 0,8,9,09 70,75,00,7 7,907,0 0,8,9,7,,,890,50,0,900 5,59, 88,58 7,70 9,09 8,9,9,8 9,0 90,0 807,8,70 7,00 0,5 9,50 8,5 90,0 808,0 0,,507 7,95,50 5,5 0,57,09 7,95,50 8,088,9,780,8 90,88 8, 8,79,9,789,07 959,75,08, 0,5 595,55 0.0%.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.7% 0.00% 0.0%,08,559,550,89 0,,95

52 0 0 Pendanaan Funding Modal dan Kecukupan Modal Equity and Capital Adequacy Sumber pendanaan utama ANZ adalah dana pihak ketiga yang terdiri dari giro (Rp, triliun), tabungan (Rp, triliun) dan deposito berjangka (Rp, triliun). Pada akhir Desember 0, total dana pihak ketiga turun sebesar 5,58% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan menyebabkan rasio LDR menjadi 97,0 dari posisi bulan Desember 0 sebesar 8,%. ANZ s main source of funding is mainly third party fund which consisted of demand deposits (Rp. trillion), savings accounts (Rp. trillion) and time deposits (Rp. trillion). At the end of December 0, total third party fund was decreased by 5.58% when compared to previous year and resulted in the loan to deposit ratio (LDR) being 97.0% from December 0 position at 8.%. Pada akhir tahun 0, total ekuitas ANZ adalah sejumlah Rp, triliun, naik,8% atau Rp 0,9 triliun dari tahun 0, yang dihasilkan dari pertumbuhan organik melalui kegiatan operasional ANZ. By the end of 0, ANZ s total equity was Rp. trillion, an increase of.8% or Rp 0.9 trillion from 0, which was generated organically through ANZ s operations. Sebagai lapisan sumber pendanaan kedua, pinjaman dari Bank lain adalah Rp., triliun, mengalami kenaikan yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. ANZ mengelola pendanaan secara efisien untuk meningkatkan keuntungan. As the second layer of funding source, Interbank borrowing, IDR. trillion was increased significantly to cover funding needs. However, ANZ manages fundings efficiently to increase yields. Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit operasional dan pasar adalah,0% pada akhir tahun 0. Rasio ini mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan rasio tahun sebelumnya pada Desember 0 sebesar,0%. Capital Adequacy Ratio (CAR) with credit risk, operational risk and market risk taken into account was.0% at the end of 0. This ratio was an improvement compared to last year s ratio as at the end of December 0 at.0%. Tabel berikut ini menyajikan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum: The following table presents minimum capital requirement: Tabel berikut menyajikan komposisi pendanaan: The following table presents funding composisition: 0 Rp % 0 Rp % Pendanaan PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) TRIWULANAN BANK UMUM (dalam jutaan rupiah) COMMERCIAL BANK QUARTERLY CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) CALCULATION (in IDR million) No. POSPOS / ITEMS I. KOMPONEN MODAL / CAPITAL COMPONENTS A. Modal Inti / Core Capital. Modal disetor / Paidin capital. Cadangan Tambahan Modal / Additional reserve capital.. Faktor penambah / Addition factors a. Agio / Share agio b. Modal sumbangan / Donated capital c. Cadangan umum / General reserves d. Cadangan tujuan / Appropriated reserves e. Laba tahuntahun lalu yang dapat diperhitungkan (00%) / Profits from previous years eligible for calculation (00%) f. Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) / Current year s net income eligible for calculation (50%) g. Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan / Difference due to translation of accounts h. Dana setoran modal / Capital participation funds i. Waran yang diterbitkan (50%) / Issued warrants (50%) j. Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham (50%) / Share options issued in stockbased compensation program (50%).. Faktor pengurang / Deduction factors a. Disagio / Share disagio b. Rugi tahuntahun lalu yang dapat diperhitungkan (00%) / Losses from previous years eligible for calculation c. Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (00%) / Current year net loss eligible for calculation (00%) d. Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan / Negative differences due to translation of accounts e. Pendapatan komprehensif lain: Kerugian dari penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam kategori Tersedia untuk Dijual / Other comprehensive incomes: Loss from impairment of fair value of equity participation available for sale f. Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif / Negative difference between provision for asset writeoff and provision for impairment of earning assets g. Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung h. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book / Negative difference in adjustments of fair value of financial instruments in the trading book. Modal Inovatif / Innovative capital instruments. Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif ) / Subordinated bonds (perpetual, noncumulative). Pinjaman Subordinasi (perpetual non kumulatif ) / Subordinated loans (perpetual, noncumulative). Instrumen Modal Inovatif lainnya / Other innovative capital instruments. Faktor Pengurang Modal Inti / Tier capital deduction factor. Goodwill. Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible factors. Penyertaan (50%) / Equity participation (50%). Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) / Equity deficit on insurance subsidiary (50%) 5. Kepentingan Minoritas / Noncontrolling interests B. Modal Pelengkap / Complementary Capital. Level Atas (Upper Tier ) / Upper Tier.. Saham preferen (perpetual kumulatif ) / Preferential shares (perpetual cumulative).. Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif ) / Subordinated securities (perpetual cumulative).. Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif ) / Subordinated loans (perpetual cumulative).. Mandatory convertible bond.5. Modal Inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai Modal inti / Innovative capital instruments not calculated as Tier capital.. Instrumen modal pelengkap level atas (upper tier ) lainnya / Other upper Tier instruments.7. Revaluasi aset tetap / Revaluation of fixed assets.8. Cadangan umum aset produktif (maks,5% ATMR) / General reserves on earning assets (max..5% RWA).9. Pendapatan komprehensif lain: Keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas penyertaan dlm kategori Tersedia untuk Dijual (5%) / Other comprehensive income: Gain on increase of fair value of equity participation available for sale (5%). Level Bawah (Lower Tier ) maksimum 50% Modal Inti / Lower Tier.. Redeemable preference shares.. Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan / Subordinated loans or bonds eligible for calculation.. Instrumen modal pelengkap level bawah (lower tier ) lainnya / Other lower Tier instruments. Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Tier capital deduction factor.. Penyertaan (50%) / Equity participation (50%).. Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) / Equity deficit on insurance subsidiary (50%) C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap / Tier and Tier capital deduction factor Eksposur Sekuritisasi / Securitization exposures D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier ) / Additional eligible supplementary capital (Tier) E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR / ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B C) / TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A+BC) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B C + E) / TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A+B+C+E) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT / RISK WEIGHTED ASSET FOR CREDIT RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL / RISK WEIGHTED ASSET FOR OPERATIONAL RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)] / CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK AND OPERATIONAL RISK [II:(IV+V)] RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] / CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)] Funding Giro Tabungan Simpanan berjangka Pinjaman dari bank lain,57,0,,,8,9,5, ,905,89,,0 5,09,00 79, Jumlah,50, ,59, Current Accounts Saving Accounts Time Deposits Interbank borrowing Total Komposisi Pendanaan 0 Funding Composition 0 Giro / Current Accounts 7.8% Tabungan / Saving Accounts.78% Simpanan Berjangka / Time Deposits 5.0% Pinjaman dari bank lain / Interbank borrowing.8% Tabel berikut menyajikan tingkat suku bunga dari aset dan kewajiban ANZ Aset Rupiah Kredit yang diberikan Mata uang asing Kredit yang diberikan Liabilitas Rupiah Simpanan dari nasabah Giro dan tabungan Deposito berjangka Mata uang asing Simpanan dari nasabah Giro dan tabungan Deposito berjangka The following table presents the interest rates of ANZ s assets and liabilities % 8.%.85%.5% II. III..55%.55%.5%.% IV. V. VI. VII. VIII. 0.0%.89% 0.80%.% Dec Dec,5,09,50,000,97,07,50,000 0,000,,57, 0,000,,08 50,5 7,75 5,95 7,75 5,95,80,775,8,7,80,775,59,75,75,78,,5,8,7 0,99,95,8,,00,88 5.0%.57%.0%.0%

53 0 05 Transaksi dengan Pihak Terkait Related Party Transaction Laba Bersih Setelah Pajak Net Profit After Tax ANZ tetap melakukan transaksi dengan pihakpihak yang terkait atau yang memiliki hubungan istimewa, sesuai dengan syarat dan kondisi yang serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga. ANZ carried out transactions with related parties on an arm s length basis and with the same terms and conditions as with a third party. Laba bersih setelah pajak tahun 0 mengalami kenaikan yang signifikan (55,%) yang disebabkan oleh alasanalasan seperti dijelaskan di atas. Net Profit after tax for the year 0 increased significantly(55.%) due to the above reasons. Pihak terkait adalah ANZ Grup dan PT Bank Panin, Tbk sebagai pemegang saham dan PT. ANZ Securities Indonesia sebagai entitas sepengendali serta manajemen kunci. The related parties were ANZ Group and PT. Bank Panin, tbk as shareholders and PT. ANZ Securities Indonesia as an entity under common control and key management personnel. Pada tanggal Desember 0 dan 0, ROA ANZ masingmasing adalah sebesar,95% dan,%. Sedangkan ROE masingmasing adalah sebesar 5,7% dan %. As at December 0 and 0, ROA were.95% and.%, respectively. While ROE were 5.7% and %, respectively. Tipe transaksi pihak berelasi adalah penempatan pada Bank lain, aset/liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan, suratsurat berharga untuk tujuan investasi, utang akseptasi, simpanan dari nasabah dan garansi Bank yang diterima serta pinjaman karyawan. The type of transactions were deposits from other banks, financial assets/liabilities held for trading, investment securities, acceptance payables, deposits from customer, Bank guarantees received and staff loans. Aset Bank Yang Dijaminkan Assets Pledged Tidak terdapat aset Bank yang dijaminkan pada tahun 0 No assets pledged during 0. Transaksi Sangat Penting dan Signifikan Very Significant and Important Transaction KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE Semua transaksi sangat penting dan signifikan telah dinyatakan dalam laporan akuntan publik tahun 0. All very significant and important transactions were presented in 0 public accountant report. Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income Pendapatan bunga bersih meningkat 7,8% (Rp 0, triliun) disebabkan oleh peningkatan kredit. Net Interest Income increased 7.8% (Rp 0. trillion) due to an increase in loan volume. Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Publik Subsequent Significant Events after Public Accountant s Reporting Date Rasio NIM pada tanggal Des 0 dan 0 masingmasing adalah sebesar,7% dan 8,%. NIM ratios as at Dec 0 and 0 were.7% and 8.%, respectively. Tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan publik. No subsequent significant event after public accountant s reporting date. Pendapatan Operasional Selain Bunga Other Operating Income Total pendapatan operasional selain bunga mengalami peningkatan sejumlah 7,5% yang disumbangkan oleh pendapatan transaksi perdagangan bersih terutama transaksi derivatif (5,90%). Pendapatan komisi bersih meningkat sejumlah 7,% yang terutama dihasilkan oleh bisnis ritel. Total other operating income increased 7.5%, which was mainly contributed by net trading income net from foreign currency transactions (5.90%). While fee income increased 7.%, which was mainly generated by retail business. Beban Operasional Selain Bunga NonInterest Expenses Total beban operasional selain bunga turun sebesar,%, terutama disebabkan oleh penurunan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan. Total noninterest expenses decreased.% mainly due to the decrease in impairment losses on financial assets expense. Pada tanggal Desember 0 dan 0, rasio BOPO masingmasing adalah 77,79 dan 88,%. As at December 0 and 0, CIR ratios were 77.79% and 88.%, respectively.

54 0 07 Financial Statement Siddharta & Widjaja Registered Public Accountants LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS Tahun Berakhir Years Ended Desember 0 dan 0 December 0 and 0

55 LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 ISI HAL/ PAGE CONTENTS SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS STATEMENT LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN DESEMBER 0 DAN 0 DAN JANUARI 0 STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 0 AND 0 AND JANUARY 0 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 5 LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 7 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0

56 PT BANK ANZ NDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN DESEMBER 0, DESEMBER 0, DAN JANUARI 0 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 0, DECEMBER 0, AND JANUARY 0 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Catatan/ Desember / Desember / Januari / Notes December 0 December 0 January 0 ASET ASSETS Kas Cash on hand Giro pada Bank Indonesia 5, Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain,, Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bankbank lain 7,, and other banks Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased with agreements to resell Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan 8,,5, Financial assets held for trading Tagihan akseptasi Acceptance receivables Tagihan wesel ekspor Export bills receivable Kredit yang diberikan 9,, Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi 0,, Investment securities Aset tetap bersih Fixed assets net Aset pajak tangguhan bersih d Deferred tax assets net Aset takberwujud bersih, Intangible assets net Aset lainlain g Other assets JUMLAH ASET TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Simpanan dari bankbank lain,, Deposits from other banks Simpanan dari nasabah,,5, Deposits from customers Utang akseptasi, Acceptance payables Efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali, Securities sold under repurchase agreements Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan 8,, Financial liabilities held for trading Liabilitas pajak kini Current tax liabilities Liabilitas imbalan pascakerja Obligation for postemployment benefits Liabilitas lainlain 5, Other liabilities JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham Share capital Setoran dimuka modal saham Advance for share capital payment Cadangan nilai wajar Fair value reserves Saldo laba Retained earnings JUMLAH EKUITAS TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.

57 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Catatan/ Notes 0 0 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING INCOME AND EXPENSES Pendapatan bunga,5,.5.50).50.7) Interest income Beban bunga (79.88) (07.88) Interest expense Pendapatan bunga bersih..).5.8) Net interest income Pendapatan provisi dan komisi 7, 9.) 8.790) Fee and commissions income Beban provisi dan komisi (8.078) (5.050) Fee and commissions expense Pendapatan provisi dan komisi bersih 878.) ) ) Net fees and commissions income Pendapatan transaksi perdagangan bersih 8, 0.9).900) Net trading income Keuntungan penjualan efekefek untuk tujuan investasi ).9) Gain on sale of investment securities 0.9) 8.9) Jumlah pendapatan operasional.9.0).59.80) Total operating income Kerugian penurunan nilai aset keuangan bersih 9 (9.0) (7.78) Impairment losses on financial assets net Beban umum dan administrasi,, (85.95) (859.9) General and administrative expenses Beban karyawan 0,5, (507.0) (55.88) Personnel expenses Jumlah beban operasional (.78.0) (.078.5) Total operating expense 0 Saldo laba/retained earnings Modal Cadangan Telah Belum Jumlah saham/ nilai wajar/ ditentukan ditentukan ekuitas/ Catatan/ Share Fair value penggunaannya/ penggunaannya/ Total Notes capital Reserve Appropriated Unappropriated equity Saldo, Desember ).9.9) Dampak penerapan PSAK No. (Revisi 00), setelah pajak penghasilan 9.55) 9.55) Saldo, Januari 0, setelah penerapan PSAK No. (Revisi 00) ).0.0) Laba komprehensif tahun berjalan: Balance, December 0 Effect of adoption of SFAS No. (00 Revision), net of income tax Balance, January 0, after adoption of SFAS No. (00 Revision) Comprehensive income for the year: LABA OPERASIONAL BERSIH..70) 70.75) NET OPERATING INCOME Beban nonoperasional bersih (9.59) ) (80) Nonoperating expense net LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN.5.7) 70.55) INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN b (00.87) (7.0) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 85.0).95) NET INCOME PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX: Aset keuangan tersedia untuk dijual: 0 Availableforsale financial assets: Perubahan nilai wajar bersih 5.87) (.0) Net changes in fair value Laba atas nilai wajar yang ditransfer ke laba rugi pada saat penjualan bersih ) (0.0) Fair value gains transferred to profit or loss on disposal net 5.87) (.5) Kerugian aktuarial atas imbalan pascakerja bersih (7) ) Actuarial losses on postemployment benefits net PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN 5.780) (.5) OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX JUMLAH LABA KOMPREHENSIF ) 0.950) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME Laba bersih tahun berjalan 85.0) 85.0) Net income for the year Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan: Kerugian aktuarial atas imbalan pascakerja bersih (7) (7) Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual bersih ) 5.87) 5.87 (7) 5.780) Penambahan cadangan umum (0.000) ) Saldo, Desember )..8) Other comprehensive income, net of income tax: Actuarial losses on postemployment benefits net Net change in fair value of available forsale financial assets Appropriation of general reserve Balance, December 0 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.

58 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 Setoran dimuka modal saham/ Saldo laba/retained earnings Modal Advance Cadangan Telah Belum Jumlah saham/ for share nilai wajar/ ditentukan ditentukan ekuitas/ Catatan/ Share capital Fair value penggunaannya/ penggunaannya/ Total Notes capital payment reserve Appropriated Unappropriated equity Saldo, Desember Pendapatan komprehensif tahun berjalan: 0 Balance, December 00 Comprehensive income for the year: Laba bersih tahun berjalan Net income for the year Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan: Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, bersih 0 (.0) (.0) Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual yang ditransfer ke laporan laba rugi pada saat penjualan bersih ) ))) (0.0) (0.0) ) ) (.5) ) ) Kontribusi oleh dan distribusi untuk pemilik Bank: Reklasifikasi setoran dimuka modal saham ke modal saham ( ) Other comprehensive income, net of income tax: Net change in fair value of availableforsale financial assets Fair value changes of availableforsale financial assets transferred to profit or loss on disposal net Contribution by and distribution to owners of the Bank: Reclassification of advance for share capital payment to share capital Setoran modal saham ) Share capital payment ( ) Catatan/ Notes 0 0 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Laba bersih 85.0).95) Net income Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih menjadi kas bersih yang (digunakan untuk) dihasilkan dari aktivitas operasi: Adjustments to reconcile net income to net cash (used in) provided by operating activities: Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai 9 9.0) 7.78) Addition of allowance for impairment losses Penyusutan aset tetap 89.5).50) Depreciation of fixed assets Amortisasi aset takberwujud,.979).8) Amortization of intangible assets Laba atas penjualan aset tetap 9.59) (7) Gain on sale of fixed assets Beban imbalan pascakerja ).9) Postemployment benefit expenses Beban pajak penghasilan 00.87) 7.0) Income tax expense Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi: Changes in operating assets and liabilities: Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain ).8.9) Placements with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan (.50) (8.709) Financial assets held for trading Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali ( ) ) Securities purchased with agreement to resell Tagihan akseptasi 5.0) (9.) Acceptance receivables Tagihan wesel ekspor 5.88).0) Export bills receivable Kredit yang diberikan (..50) (.79.88) Loans receivable Aset takberwujud ) (.87) Intangible assets Aset lainlain.08) (.7) Other assets Simpanan dari bankbank lain (.5.55) (57.) Deposits from other banks Simpanan dari nasabah.5.).8.9) Deposits from customers Utang akseptasi (5.0) 9.) Acceptance payables Efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali 8.5) ) Securities sold under repurchase agreements Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan 9.5).8) Financial liabilities held for trading Liabilitas lainlain (8.90) 5.89) Other liabilities Pembayaran imbalan pascakerja () (8) Payment of postemployment benefits Pembayaran pajak penghasilan (7.95) (80.85) Income tax paid Kas bersih yang (digunakan untuk) dihasilkan dari aktivitas operasi (..88).7.0) Net cash (used in) provided by operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES: Pembelian aset tetap (75.08) (09.) Acquisition of fixed assets Hasil penjualan aset tetap 7) 7) Proceeds from sale of fixed assets Perubahan bersih efekefek untuk tujuan investasi 9.05) (57.50) Net changes in investment securities Kas bersih yang dihasilkan dari Net cash provided by (used in) (digunakan untuk) aktivitas investasi 8.0) (.90) investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES: Setoran dimuka modal saham 5 ) ) Advance for share capital payment Kas bersih yang dihasilkan dari Net cash provided by aktivitas pendanaan ) ) financing activities Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas ( ).980.9) Net increase (decrease) in cash and cash equivalents Kas dan setara kas, awal tahun ).90.5) Cash and cash equivalents, beginning of year Kas dan setara kas, akhir tahun.85.80) ) Cash and cash equivalents, end of year Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consists of: Kas 9.0).89) Cash on hand Giro pada Bank Indonesia ).909.0) Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain.88.).9.97) Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain jatuh tempo dalam bulan sejak tanggal perolehan ) 5.07) Placements with Bank Indonesia and other banks mature within months from the date of acquisition Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan jatuh Financial assets held for trading mature tempo dalam bulan sejak tanggal perolehan 5.) ) within months from the date of acquisition.85.80) ) Saldo, Desember Balance, December 0 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements. Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.

59 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. UMUM. GENERAL a. PT Bank ANZ Indonesia ( Bank ), perusahaan yang berdomisili di Indonesia, awalnya didirikan dengan nama PT Westpac Panin Bank berdasarkan akta notaris Mudofir Hadi, S.H. tanggal 5 September 990 No.. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan No.C598.HT.0.0.Th.90 tanggal 8 September 990, didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 990/990 tanggal September 990 dan diumumkan dalam Tambahan No. 7 pada Berita Negara No. 8 tanggal Oktober 990. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir dinyatakan dalam akta notaris Rudy Siswanto, S.H. tanggal Juni 0 No. (Catatan 5), sehubungan dengan penambahan modal saham dari saham menjadi saham dengan nilai nominal Rp , dalam nilai penuh, per saham. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU5.AH.0.0 Tahun 0 tanggal 8 Juni 0 dan diumumkan dalam Tambahan No. 5 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 5 September 0. Kantor pusat Bank berlokasi di ANZ Tower, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. A, Jakarta. Pada tanggal Desember 0, Bank mempunyai 7 kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor fungsional kartu kredit. b. Sesuai dengan pasal Anggaran Dasarnya, tujuan Bank adalah bergerak dalam bidang perbankan. c. Pada tanggal Desember 0 dan 0, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut: 0 0 a. PT Bank ANZ Indonesia ( the Bank ), an Indonesian domiciled company, was initially established under the name of PT Westpac Panin Bank by deed of notary public Mudofir Hadi, S.H. dated 5 September 990 No.. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia under No. C 598.HT.0.0.Th.90 dated 8 September 990, registered at the Jakarta Court of Justice of the Republic of Indonesia under No. 990/990 dated September 990 and published in Supplement No. 7 to State Gazette No. 8 dated October 990. The Bank s Articles of Association have been amended for several times with the most recent amendment by deed of notary public Rudy Siswanto, S.H. dated June 0 No. (Note 5), concerning the increase of share capital from 50,000 shares to,50,000 shares at par value of Rp,000,000, in full amount, per share. This deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. AHU5.AH.0.0 Year 0 dated 8 June 0 and published in Supplement No. 5 to State Gazette of the Republic of Indonesia No.77 dated 5 September 0. The Bank s head office is located at ANZ Tower, Jalan Jenderal Sudirman Kav. A, Jakarta. As of December 0, the Bank had 7 branches, subbranches and credit card functional offices. b. In accordance with article of its Articles of Association, the objective of the Bank is to engage in banking activities. c. As of December 0 and 0, the composition of the Bank s Board of Commissioners and Directors was as follows: Presiden Komisaris Enrique V. Bernardo Enrique V. Bernardo President Commissioner Komisaris Bill Foo Say Mui Bill Foo Say Mui Commissioner Komisaris Independen Jusuf Arbianto Tjondrolukito Jusuf Arbianto Tjondrolukito Independent Commisioners Anies Rasyid Baswedan Presiden Direktur Joseph Abraham Joseph Abraham President Director Wakil Presiden Direktur Ajay Surendra Mathur Ajay Surendra Mathur Vice President Director Direktur Muhamadian Rostian Muhamadian Rostian Directors Martin Mulwanto Martin Mulwanto Soewandy Soewandy Luskito Hambali Luskito Hambali Ngo Jerry Go. UMUM (lanjutan). GENERAL (continued) d. Pada tanggal Desember 0 dan 0, Bank mempunyai masingmasing.9 dan. karyawan tetap. e. Pemegang saham utama Bank, Australia and New Zealand Banking Group Limited, memiliki anak perusahaan dan afiliasi di berbagai negara. f. Laporan keuangan telah disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 5 April 0.. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Kebijakankebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal Desember 0 dan 0 adalah sebagai berikut: d. As of December 0 and 0, Bank had,9 and, permanent employees, respectively. e. The Bank s majority shareholder, the Australia and New Zealand Banking Group Limited, has subsidiaries and affiliates throughout the world. f. The financial statements were authorized for issue by the Board of Directors on 5 April 0.. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The significant accounting policies, applied in the preparation of the financial statements for the years ended December 0 and 0 were as follows: a. Pernyataan kepatuhan a. Statements of compliance Laporan keuangan Bank disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ) di Indonesia. The Bank s financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards ( SAK ). b. Dasar penyusunan laporan keuangan b. Basis for preparation of the financial statements Laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep nilai historis, kecuali sebagai berikut: Instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajar; Instrumen keuangan derivatif diukur pada nilai wajar; dan Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual kecuali dinyatakan secara khusus. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bankbank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, dan instrumen keuangan lainnya yang jatuh tempo dalam waktu bulan dari tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Figures in these financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank s functional currency. Except as otherwise indicated, financial information presented in Rupiah has been rounded to the nearest million of Rupiah. The financial statements are prepared based on historical cost concept, except for the following: Financial instrumens at fair value through profit or loss are measured at fair value; Derivative financial instruments are measured at fair value; and Available for sale financial assets are measured at fair value. These financial statements are prepared on the accrual basis unless otherwise stated. The statements of cash flows are prepared using the indirect method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and any other financial instruments that mature within months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted.

60 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbanganpertimbangan, estimasiestimasi dan asumsiasumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi. Estimasiestimasi dan asumsiasumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periodeperiode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Informasi mengenai halhal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbanganpertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan. d. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksitransaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul :00 WIB. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Use of judgments, estimates and assumptions The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected. Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note. d. Foreign currency transactions and balances translation Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing at the transaction date. Yearend balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were translated into Rupiah using the Reuters middle rates at :00 at Western Indonesian Time. Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the statements of comprehensive income for the year. Foreign currency gains or losses on monetary assets and liabilities are the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) d. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan) Kurs mata uang asing utama pada tanggal Desember 0 dan 0 adalah sebagai berikut: 0 0 Rupiah penuh/ Full Rupiah. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Foreign currency transactions and balances translation (continued) Rupiah penuh/ Full Rupiah The major exchange rates used as of December 0 and 0 were as follows: Dolar Amerika Serikat (USD) 9.7, 9.07,8 United States Dollar (USD) Dolar Australia (AUD) 0.007, ,5 Australian Dollar (AUD) Dolar Singapura (SGD) 7.878,.98,7 Singapore Dollar (SGD) Euro (EUR).7,7.75,09 Euro (EUR) Poundsterling Inggris (GBP) 5.55,90.97, Great Britain Poundsterling (GBP) Dolar Hong Kong (HKD).,7.7, Hong Kong Dollar (HKD) 00 Yen Jepang (JPY).7,5.8,00 00 Japanese Yen (JPY) Dolar Selandia Baru (NZD) 7.98, ,5 New Zealand Dollar (NZD) e. Transaksi dengan pihakpihak berelasi e. Transactions with related parties Dalam laporan keuangan ini, istilah pihakpihak berelasi digunakan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 7 (Revisi 00) tentang Pengungkapan Pihakpihak Berelasi. Seluruh transaksi signifikan dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. In these financial statements, the term related parties is used as defined in the Statement of Financial Accounting Standards ( SFAS ) No. 7 (00 Revision) regarding Related Party Disclosures. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements. f. Aset keuangan dan liabilitas keuangan f. Financial assets and liabilities Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bankbank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali, aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan, tagihan akseptasi, tagihan wesel ekspor, kredit yang diberikan, dan efekefek untuk tujuan investasi. Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari bankbank lain, simpanan dari nasabah, utang akseptasi, efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali, dan liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan. f.. Klasifikasi Pada saat pengakuan awal, Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori sebagai berikut: i. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang mempunyai (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii.dimiliki hingga jatuh tempo; iv.pinjaman yang diberikan dan piutang. The Bank s financial assets mainly consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities purchased with agreements to resell, financial assets held for trading, acceptance receivables, export bills receivable, loans receivable, and investment securities. The Bank s financial liabilities mainly consist of deposits from other banks, deposits from customers, acceptance payables, securities sold under repurchase agreements, and financial liabilities held for trading. f.. Classification At initial recognition, the Bank classifies its financial assets in the following categories: i. Fair value through profit or loss, which has (two) subclassifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading; ii. Availableforsale; iii. Heldtomaturity; iv. Loans and receivables.

61 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) f. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial assets and liabilities (continued) f.. Klasifikasi (lanjutan) f.. Classification (continued) Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal: i. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang mempunyai (dua) subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suku bunga dalam jangka pendek atau untuk lindung nilai instrumen trading book lainnya. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. f.. Pengakuan f.. Recognition Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition: i. Fair value through profit or loss, which has (two) subclassifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading; ii. Financial liabilities measured at amortized cost. Held for trading are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing with the intention of benefiting from shortterm price or interest rate movements or hedging other elements of the trading book. Availableforsale category consists of nonderivative financial assets that are designated as available forsale or are not classified in one of the other categories of financial assets. Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term. The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets. All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) f. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial assets and liabilities (continued) f.. Pengakuan (lanjutan) f.. Recognition (continued) Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi hanya meliputi biayabiaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. f.. Penghentian pengakuan f.. Derecognition Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank atas aset keuangan yang ditransfer, diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit and loss) transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial asset or issuance of financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transactions costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method and are recorded as part of interest income for transaction cost related to financial assets or interest expense for transaction cost related to financial liabilities. The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial assets expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability. The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire.

62 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued). IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) f. Financial assets and liabilities (continued) f. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) f. Financial assets and liabilities (continued) f.. Penghentian pengakuan (lanjutan) f.. Derecognition (continued) Dalam transaksitransaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat yang berasal dari kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur. f.. Saling hapus f.. Offsetting Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. In transactions in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset. The Bank writes off a financial asset and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the financial asset is uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure. Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the statements of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the recognized amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards. f.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi f.5. Amortized cost measurement Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus any reduction for impairment. f.. Pengukuran nilai wajar f.. Fair value measurement Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktuwaktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihakpihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (riskreturn) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank secara periodik mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan hargaharga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm s length transaction on the measurement date. When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm s length basis. If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs used in valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the riskreturn factors inherent in the financial instruments. The Bank periodically calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data. The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.

63 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) f. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial assets and liabilities (continued) f.. Pengukuran nilai wajar (lanjutan) f.. Fair value measurement (continued) Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masingmasing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut, namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktorfaktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktorfaktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi. Aset keuangan dan long position diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan short position diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai. g. Giro pada Bank Indonesia dan bankbank lainnya Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bankbank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. h. Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, kredit yang diberikan, dan tagihan wesel ekspor Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, kredit yang diberikan, dan tagihan wesel ekspor diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statements of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction, but not later than when the valuation is fully supported by observable market data or the transaction is closed out. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a thirdparty market participation would take them into account in pricing a transaction. Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an ask price. Where the Bank has positions with offsetting risk, midmarket prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or ask price adjustment is applied only to the net open position as appropriate. g. Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Subsequent to initial recognition, demand deposits with Bank Indonesia and other banks are measured at amortized cost using effective interest method. h. Placements with Bank Indonesia and other banks, loans receivable, and export bills receivable Subsequent to initial recognition, placements with Bank Indonesia and other banks, loans receivable, and export bills receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) h. Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, kredit yang diberikan, dan tagihan wesel ekspor (lanjutan) Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. i. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Semua perubahan nilai wajar diakui sebagai bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Bank melakukan transaksi instrumen derivatif untuk tujuan diperdagangkan (trading) dan untuk tujuan mengelola posisi devisa neto Bank, risiko selisih tingkat suku bunga, risiko beda jatuh tempo dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank seharihari. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh instrumen derivatif; oleh karenanya, seluruh instrumen derivatif Bank dicatat sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Placements with Bank Indonesia and other banks, loans receivable, and export bills receivable (continued) Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borne by the Bank. i. Financial assets and financial liabilities held for trading Financial assets and financial liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured at fair value in the statements of financial position with transaction costs taken directly to the statements of comprehensive income. All changes in fair value are recognized as part of net trading income in statements of comprehensive income. Gains or losses which are realized when the financial assets and financial liabilities held for trading are derecognized, are recognized in the statements of comprehensive income for the year. The Bank entered into derivative instrument transactions for trading and for proprietary purposes to manage the Bank s net open position, interest rate gap risk, maturity gap risk and other risks in the Bank s daily operations. The Bank did not apply hedge accounting to all of the derivative instrument transactions. Consequently, all of the Bank s derivatives are recorded in financial assets and financial liabilities held for trading. Financial assets and financial liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their intial recognition. j. Tagihan dan utang akseptasi j. Acceptance receivables and payables Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. k. Efekefek untuk tujuan investasi k. Investment securities Efekefek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal, efekefek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas efekefek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are stated at amortized cost. Investment securities classified as availableforsale are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequent to initial recognition, availableforsale investment securities are carried at fair value. Interest income is recognized in the statements of comprehensive income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on availableforsale debt securities are recognized in the statements of comprehensive income for the year.

64 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Efekefek untuk tujuan investasi (lanjutan) k. Investment securities (continued) Perubahan nilai wajar lainnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat efekefek untuk tujuan investasi dijual, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. l. Aset tetap l. Fixed assets Tanah yang diperoleh dengan Hak Guna Bangunan (HGB) diukur sebesar harga perolehan (termasuk biaya legal dan administrasi untuk memperoleh tanah) dan tidak diamortisasi. Aset tetap lainnya pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Penyusutan dihitung sejak bulan aset yang bersangkutan digunakan, dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaatnya sebagai berikut: Tahun/Years Other fair value changes are recognized directly in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss as reclassification adjustment. Gains or losses which are realized when the investment securities are sold, are recognized in the statements of comprehensive income for the year. Land acquired under Hak Guna Bangunan (HGB) titles is measured at acquisition cost (include legal and administrative costs incurred in transactions to acquire the land) and is not amortized. Other fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets to its intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is calculated from the month the asset is placed into service, based on straightline method over the estimated useful lives as follows: Partisi 5 Leasehold improvement Perabot kantor 5 Furniture and fixtures Perangkat lunak 5 Software Peralatan kantor 8 Office equipment Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dan nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai aset dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. m. Aset takberwujud m. Intangible assets Aset takberwujud terdiri dari goodwill, hubungan pelanggan dan biaya legal yang ditangguhkan sehubungan dengan perpanjangan hak atas tanah. Goodwill merupakan selisih lebih antar harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi suatu kegiatan usaha. If the carrying amount of fixed assets exceeds its recoverable amount, the carrying amount of fixed assets shall be reduced to its recoverable amount and the impairment losses are charged to the statements of comprehensive income for the year. Intangible assets consist of goodwill, customer relationship and deferred legal costs in conjunction with the renewal of land rights. Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets acquired at the date of acquisition of a business.. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Aset takberwujud (lanjutan) m. Intangible assets (continued) Goodwill dinilai penurunan nilainya setiap tanggal periode pelaporan dan dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset takberwujud berupa hubungan pelanggan dapat dipisahkan dari goodwill pada tanggal akuisisi bisnis, dan termasuk dalam aset bersih teridentifikasi dari bisnis yang diakuisisi. Aset takberwujud berupa hubungan pelanggan pada awalnya diukur pada nilai wajar, yang merefleksikan manfaat ekonomis masa depan yang akan diperoleh Bank dan diamortisasi selama masa manfaat sebagai berikut: Goodwill is assessed at each reporting date for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Customer relationship intangible assets are deemed separable from goodwil at the date of acquisition of business, and is included within the net identifiable assets acquired. Customer relationship intangible assets are initially measured at fair value, which reflects future economic benefits which will flow to the Bank and are amortized on the basis of their expected useful lives as follows: Hubungan pelanggan Tahun/Years Customer relationship Wealth management 5 Wealth management Simpanan inti: Core deposits: Simpanan tidak berjangka komersial Commercial nonterm deposit Simpanan tidak berjangka ritel Retail nonterm deposit Goodwill dan hubungan pelanggan dihentikan pengakuaannya ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan akan diperoleh oleh Bank. Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset tidak berwujud ini diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan yang merupakan selisih antara hasil neto pelepasan (jika ada) dan jumlah tercatat aset. Biaya legal yang ditangguhkan timbul pada saat memperbaharui hak atas tanah, yang mana diamortisasi atas dasar garis lurus selama jangka waktu hak tersebut. n. Pajak penghasilan n. Income tax Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas. Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substantial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian utang pajak di tahuntahun sebelumnya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan. Goodwill and customer relationships shall be derecognized when no future economic benefits are expected to flow to the Bank. The gain or loss arising from the derecognition of these intangible assets is recognized in the current years statements of comprehensive income and is determined as the difference between the net disposal proceeds (if any) and the carrying amount of the asset. Deferred legal cost incurred in transactions to renew land rights, which are amortized on a straightline basis over the usage term of the rights. Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statements of comprehensive income except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in equity. Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date, and any adjustment to tax payable in respect of previous years. Deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the accounting and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.

65 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Pajak penghasilan (lanjutan) n. Income tax (continued) Dalam menentukan jumlah pajak kini dan pajak tangguhan, Bank memperhitungkan dampak dari ketidakpastian posisi pajak dan apakah pajak tambahan dan bunga akan jatuh tempo. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk kewajiban pajak telah memadai untuk semua tahun pajak berdasarkan penilaian atas banyak faktor, termasuk interpretasi atas peraturan pajak dan pengalaman sebelumnya. Penilaian ini bergantung pada estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan serangkaian penilaian mengenai kecukupan kewajiban pajak yang ada. Perubahanperubahan terhadap kewajiban pajak akan berdampak beban pajak pada periode bahwa penentuan tersebut dibuat. In determining the amount of current and deferred tax, the Bank takes into account the impact of uncertain tax positions and whether additional taxes and interest may be due. Management believes that the accruals for the tax liabilities are adequate for all tax open years based on its assessment of many factors, including interpretations of tax law and prior experience. The assessment relies on estimates and assumptions and may involve a series of judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period that such determination is made. o. Penurunan nilai aset keuangan o. Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual. Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakterisitik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak akan diperhitungkan dalam evaluasi penurunan nilai secara kolektif. At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably. Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group. The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both a specific asset and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment. All individually significant financial assets which are not individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized, will not be included in the collective assessment of impairment.. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) o. Impairment of financial assets (continued) Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kondisi kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual yang lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biayabiaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas efekefek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi dari pendapatan komprehensif lain ke laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai yang dapat dapat diatribusikan pada nilai waktu (time value) tercermin sebagai komponen pendapatan bunga. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar efekefek yang tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate. Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collaterals, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in the statements of comprehensive income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial aset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statements of comprehensive income. Impairment losses on availableforsale securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to profit or loss as a reclassification adjustment. The cumulative loss that is reclassified from equity to profit or loss is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in profit or loss. Changes in impairment provisions attributable to time value are reflected as a component of interest income. If, in a subsequent period, the fair value of an impaired availableforsale securities increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statements of comprehensive income, the impairment loss is reversed, with the amount of reversal recognized in the statements of comprehensive income.

66 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) o. Impairment of financial assets (continued) Jika persyaratan kredit atau piutang dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. p. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bankbank lain Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bankbank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi. If the terms of a loan or receivable is renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms. p. Deposits from customers and deposits from other banks Subsequent to initial recognition, deposits from customers and deposits from other bank are measued at amortized cost. q. Liabilitas imbalan pascakerja q. Obligation for postemployement benefits Liabilitas imbalan pascakerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projectedunitcredit. Ketika imbalan pascakerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus selama periode ratarata hingga imbalan pascakerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pascakerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif. Mulai tanggal Januari 0, keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi. Saldo keuntungan atau kerugian aktuaria yang belum diakui pada tanggal Januari 0 diakui sebagai pendapatan komprehensif lain yang disajikan sebagai bagian dari saldo laba. Sebelum tanggal Januari 0, keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 0% atas nilai yang lebih besar antara nilai kini liabilitas imbalan pasti (sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama ratarata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui. r. Modal saham r. Share capital Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya. The obligation for postemployment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projectedunitcredit method. When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statement of comprehensive income on a straightline basis over the average service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statements of comprehensive income. Starting January 0, actuarial gains or losses are recognized as other comprehensive income in the period in which they arise. The balance of unrecognized actaurial gains or losses as of January 0 was recognized as other comprehensive income which is presented as part of retained earnings. Prior to January 0, actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceeded 0 percent of the greater of the present value of the defined benefit obligation (before being deducted by plan assets) and the fair value of the plan assets at the date. These gains or losses are recognized on a straightline basis over the estimated average remaining working lives of employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized. Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Pendapatan dan beban bunga s. Interest income and expenses Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan.f.) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Pendapatan dan beban bunga yang disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif meliputi: Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif; Bunga atas efekefek untuk tujuan tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Interest income and expenses are recognized in the statements of comprehensive income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows by considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note.f.) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Interest income and expenses presented in the statements of comprehensive income include: Interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost calculated on an effective interest basis; Interest on availableforsale securities calculated on an effective interest basis; t. Provisi dan komisi t. Fees and commissions Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif aset keuangan atau liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait kegiatan ekspor impor, provisi atas manajemen kas, dan provisi atas jasa dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan/beban dibayar dimuka dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktunya, jika tidak, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya diakui langsung pada saat jasa diberikan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen. Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate. Other fees and commission income, including export import related fees, cash management fees and service fees and/or related to a specific period and the amount is significant, are recognized as unearned income/prepaid expenses and amortized based on the straightline method over the terms of the related transactions, otherwise, they are directly recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the drawdown of a loan, loan commitment fee are recognized on a straightline basis over the commitment period.

67 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t. Provisi dan komisi (lanjutan) t. Fees and commissions (continued) Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima. u. Pendapatan bersih transaksi perdagangan u. Net trading income Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi dan selisih kurs. Other fees and commission expense related mainly to interbank transaction fee are expensed as the services are received. Net trading income comprises of net gains or losses related to financial asset and financial liability held for trading, and includes all realized and unrealized fair value changes and foreign exchange differences. v. Perubahan kebijakan akuntansi v. Changes in accounting policies v.. Standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif mulai tanggal Januari 0 Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada tanggal atau setelah tanggal Januari 0, yang mempunyai pengaruh terhadap Bank:. PSAK No. 0 (Revisi 00), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. v.. Standards, amendments and interpretations effective starting January 0 The following standards, amendments and interpretations, which became effective for financial statements beginning on or after January 0, that are relevant to the Bank:. SFAS No. 0 (00 Revision), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates.. PSAK No. (Revisi 0), Aset Tetap.. SFAS No. (0 Revision), Fixed Assets.. PSAK No. (Revisi 00), Imbalan Kerja.. SFAS No. (00 Revision), Employee Benefits.. PSAK No. 0 (Revisi 0), Sewa.. SFAS No. 0 (0 Revision), Leases. 5. PSAK No. (Revisi 00), Pajak Penghasilan.. PSAK No. 50 (Revisi 00), Instrumen Keuangan: Penyajian. 7. PSAK No. 55 (Revisi 0), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. 8. PSAK No. 0, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. 9. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ( ISAK ) No. 5, PSAK Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya. 5. SFAS No. (00 Revision), Income Taxes.. SFAS No. 50 (00 Revision), Financial Instruments: Presentation. 7. SFAS No. 55 (0 Revision), Financial Instruments: Recognition and Measurement. 8. SFAS No. 0, Financial Instruments: Disclosures. 9. Interpretation of Financial Accounting Standards ( IFAS ) No. 5, SFAS The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements, and their Interaction. 0. ISAK No. 5, Hak Atas Tanah. 0. IFAS No. 5, Landright. Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini. The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other than sepcified below do not have any significant impact to the financial statements.. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) v. Changes in accounting policies (continued) v.. Standar dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal Januari 0 (lanjutan) i. Pengungkapan risiko keuangan atas instrumen keuangan PSAK No. 0, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, mensyaratkan pengungkapan yang lebih menyeluruh atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 00), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut: a. Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitias. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 00). b. Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risikorisiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal untuk personil manajemen kunci. Penerapan awal PSAK No. 0 tidak memiliki dampak atas hasil keuangan Bank karena standar tersebut hanya berkaitan dengan pengungkapan. ii. Imbalan Kerja Bank menerapkan PSAK No. (Revisi 00), Imbalan Kerja yang berlaku efektif sejak tanggal Januari 0. Sehubungan dengan penerapan PSAK ini, Bank mengadopsi kebijakan untuk mengakui keuntungan/kerugian aktuaria yang terjadi sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. (Revisi 00), Bank mengakui saldo keuntungan aktuaria sejumlah Rp 9.5 (setelah pajak penghasilan) yang belum diakui pada awal penerapan standar ini sebagai penyesuaian terhadap saldo awal saldo laba pada tanggal Januari 0. v.. Standards and interpretations which became effective starting January 0 (continued) i. Disclosures financial risk of financial instruments SFAS No. 0, Financial Instruments: Disclosures, requires more extensive disclosures of an entity s financial risk management compared to SFAS No. 50 (00 Revision), Financial Instruments: Presentation and Disclosures. The requirements consist of the followings: a. The significance of financial instruments for an entity s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously in SFAS No. 50 (00 Revision). b. Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity s key management pesonnel. The initial adoption of SFAS No. 0 does not have any impact on the financial results of the Bank as the standard is only concerning about disclosures. ii. Employee Benefits The bank adopted SFAS No. (00 Revision), Employee Benefits which became effective starting January 0. As an impact of this adoption, the Bank adopts a policy of recognising actuarial gains/losses occured as part of other comprehensive income. In accordance with the transitional provision of SFAS No. (00 Revision), the Bank recognised actuarial gains balance amounting to Rp 9,5 (net of income tax), which has not been recognized on the initial adoption of this standard, as adjustment to beginning balance of retained earnings on January 0.

68 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) v. Changes in account policies (continued) v.. Perubahan yang diterbitkan tetapi belum efektif Perubahan yang berlaku efektif mulai tanggal Januari 0 dan mempunyai pengaruh terhadap Bank adalah Penyesuaian PSAK No. 0, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Bank masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar ini. v.. Amendment issued but not yet effective The amendment which became effective starting January 0 and relevant to the Bank is Improvement of SFAS No. 0, Financial Instruments: Disclosures. The Bank is still the process of analyzing the impact from adopting this standard.. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN. FINANCIAL RISK MANAGEMENT. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Pengenalan dan garis besar (lanjutan) a. Introduction and overview (continued) Komite Audit Bank bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko yang dihadapi oleh Bank. Komite Audit Bank dibantu oleh pihak Internal Audit dalam menjalankan fungsinya. Internal Audit bertugas mengevaluasi prosedur dan pengawasan manajemen risiko, baik secara berkala maupun secara adhoc dimana mereka akan melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada Komite Audit Bank. b. Manajemen risiko kredit b. Credit risk management The Bank s Audit Committee is responsible for monitoring compliance with the Bank s risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Bank. The Bank s Audit Committee is assisted in these functions by Internal Audit. Internal Audit undertakes both regular and adhoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Bank s Audit Committee. a. Pengenalan dan garis besar a. Introduction and overview Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Bank adalah sebagai berikut: Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Catatan di bawah ini berisi informasi mengenai eksposur Bank terhadap setiap risiko di atas, tujuan dan kebijakan yang dilakukan oleh Bank dalam mengukur dan mengatur risiko. Kerangka manajemen risiko Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan dan pengawasan atas kerangka kerja manajemen risiko. Komite Manajemen Risiko ( RMC ), Komite Manajemen Aset dan Liabilitas ( ALCO ), Komite Risiko Kredit dan Operasional dibentuk dan bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan terhadap kebijakan manajemen risiko Bank di masingmasing area. Seluruh anggota dewan komite memiliki anggota eksekutif dan melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Kebijakan manajemen risiko Bank ditentukan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang dihadapi oleh Bank dalam menentukan limit risiko dan pengendalian yang sesuai dan untuk memonitor risiko dan kepatuhan terhadap limit tersebut. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dievaluasi secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Bank, melalui pelatihan serta standar dan prosedur yang ditetapkan, mempunyai tujuan untuk membangun lingkungan pengendalian yang disiplin dan konstruktif, di mana semua karyawan memahami fungsi dan tanggung jawabnya masingmasing. The main risks arising from the Bank s financial instruments are as follows: Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk The following notes present information about the Bank s exposure to each of the above risks, the Bank s objectives and policies for measuring and managing risk. Risk management framework The Board of Directors and Board of Commissioners have overall responsibility for the establishment and oversight of the Bank s risk management framework. The Risk Management Committee (RMC), the Asset and Liability Management Committee ( ALCO ), Credit Risk and Operational Risk Committees were established and responsible for developing and monitoring the Bank s risk management policies in their specified areas. All Board committees have executive members and report regularly to the Board of Directors and Board of Commisioners on their activities. The Bank s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Bank, through its training and established standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and responsibilities. Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak nasabah untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap lapisan struktur risiko dengan tujuan untuk mendeteksi timbulnya kredit macet secara cepat dan akan dicegah melalui pengimplementasian strategi pemulihan. Direksi mendelegasikan kewajiban pengawasan risiko kredit kepada Komite Kredit. Departemen Kredit yang melapor kepada Kepala Bagian Risiko, bertanggung jawab untuk mengelola risiko kredit Bank, yang mencakup: Menetapkan kebijakan kredit, dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan unit bisnis terkait, yang mencakup persyaratan jaminan yang memadai, penilaian kredit, penilaian risiko dan pelaporan, dokumentasi, prosedur hukum, dan kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Membentuk struktur otorisasi untuk persetujuan dan pembaharuan fasilitas kredit. Limit otorisasi dialokasikan kepada perwakilan bisnis dan Credit Officer. Pemberian fasilitas yang lebih besar membutuhkan persetujuan Komite Kredit atas rekomendasi yang sesuai oleh Credit Officer. Menelaah dan menilai risiko kredit. Departemen Kredit menelaah semua eksposur kredit yang melebihi limit yang telah ditentukan, sebelum fasilitas diberikan kepada para nasabah oleh unit bisnis terkait. Perpanjangan dan evaluasi fasilitas mengikuti proses evaluasi yang sama. Pembatasan konsentrasi eksposur terhadap para nasabah, geografis dan industri (untuk kredit yang diberikan), dan berdasarkan penerbit, peringkat kredit, dan negara (untuk efekefek untuk tujuan investasi). Credit risk is the risk of financial loss from counterparties being unable to fulfill their contractual obligations. To ensure credit deterioration is quickly detected, credit portfolios are actively monitored at each layer of the risk structure and will be mitigated through the implementation of remediation strategies. The Board of Directors has delegated responsibility for the oversight of credit risk to Credit Committee. The Credit Department, reporting to Chief Risk Officer, is responsible for management of the Bank s credit risk, including: Formulating credit policies, in consultation with business units, which cover collateral requirements, credit assessment, risk grading and reporting, documentation, legal procedures, and compliance with regulatory and statutory requirements. Establishing the authorization structure for the approval and renewal of credit facilities. Authorization limits are allocated to business unit representatives and Credit Officers. Larger facilities require approval from Credit Committee with recommendations provided by appropriate Credit Officer. Reviewing and assessing credit risk. Credit Department assesses all credit exposures in excess of designated limits, prior to facilities being committed to customers by the business unit concerned. Renewals and reviews of facilities are subject to the same review process. Limiting concentration of exposures to counterparties, geographies and industries (for loans receivable), and by issuer, credit rating, and country (for investment securities).

69 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued) Mengembangkan dan menyelenggarakan penilaian risiko Bank, dengan tujuan untuk mengklasifikasikan eksposur berdasarkan tingkat risiko kerugian keuangan yang dihadapi oleh Bank dan membantu manajemen untuk fokus pada risiko yang relevan. Sistem penilaian risiko digunakan untuk menentukan apakah diperlukan pencadangan kerugian penurunan nilai untuk eksposur kredit tertentu. Kerangka tingkat risiko yang digunakan saat ini terdiri atas sepuluh tingkat penilaian yang menunjukkan berbagai tingkat risiko kegagalan dan ketersediaan jaminan atau mitigasi risiko kredit lainnya. Tanggung jawab untuk menentukan tingkat risiko terletak pada persetujuan akhir eksekutif/komite sesuai dengan yang telah ditentukan. Tingkat risiko dievaluasi secara berkala oleh Departemen Risiko. Menelaah kepatuhan unit bisnis terhadap limit yang telah disepakati, termasuk evaluasi terhadap industri tertentu, risiko negara dan jenis produk. Laporan rutin mengenai kualitas kredit dan portofolio yang bersangkutan beserta tindakan perbaikan yang dilakukan disampaikan kepada Departemen Kredit Bank. Memberikan saran, petunjuk dan keahlian khusus kepada unit bisnis dengan tujuan memperkenalkan praktek terbaik ke seluruh bagian Bank dalam kaitannya dengan manajemen risiko kredit. Audit secara berkala terhadap unit bisnis dan proses Departemen Kredit dilakukan oleh Audit Internal. Developing and maintaining the Bank s risk gradings in order to categorize exposures according to the degree of risk of financial loss faced by Bank and to assist management in focussing on the attendant risks. The risk grading system is used in determining where the allowance for impairment losses may be required against specific credit exposures. The current risk grading framework consists of ten grades reflecting varying degrees of risk of default and the availability of collateral or other credit risk mitigation. The responsibility for setting risk grade lies with the final approving executive/committee as appropriate. Risk grades are subject to regular reviews by the Risk Department. Reviewing compliance of business units with the agreed exposure limits, including those for selected industries, country risk and product types. Regular reports are provided to Bank Credit Department on the credit quality of respective portfolios and appropriate corrective action is taken. Providing advice, guidance and specialized skills to business units to promote best practice throughout the Bank in the management of credit risk. Regular audits of business units and Credit Department processes are undertaken by Internal Audit.. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued) Risiko kegagalan pemenuhan kewajiban oleh pihak lawan dari instrumen derivatif maupun instrumen lainnya dimonitor secara berkesinambungan. Untuk mengelola tingkat risiko kredit, Bank melakukan transaksi dengan pihak lawan yang mempunyai kredibilitas yang baik, sedapat mungkin melalui perjanjian netting utama (master netting agreement) dan jika perlu, meminta jaminan atas kredit yang diberikan. Aset dan liabilitas yang terkait tidak saling hapus. Bank memilki jaminan atas kredit yang diberikan berupa uang kas, hak tanggungan atas properti, dan efekefek yang terdaftar atas aset, dan jaminan lainnya. Estimasi nilai wajar atas jaminan dilakukan pada saat kredit diberikan kepada para nasabah dan biasanya diperbaharui sesuai dengan panduan dari Bank Indonesia. Jaminan umumnya tidak diperlukan untuk penempatan pada bankbank lain (kecuali jika efekefek yang merupakan bagian dari efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali), efekefek untuk tujuan diperdagangkan, dan efekefek untuk tujuan investasi. The risk that counterparties to both derivative and other instruments might default on their obligations is monitored on an ongoing basis. To manage the level of credit risk, the Bank deals with counterparties of good credit standing, enters into master netting agreements whenever possible, and when appropriate, obtains collateral. The corresponding assets and liabilities have not been offset. The Bank holds collateral against loans receivable in the form of cash, mortgage interests over property, other registered securities over assets, and guarantees. Estimates of fair value are based on the value of collateral assessed at the time of borrowing, and generally are updated based on the guidance established by Bank Indonesia. Collaterals generally are not held over placements with other banks (except when securities are held as part of reverse repurchase), trading securitites, and investment securities. i. Eksposur maksimum risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi dan irrevocable letter of credit yang diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah jumlah maksimum yang harus dibayar oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas bank garansi dan irrevocable letter of credit yang diterbitkan. Untuk fasilitas yang belum ditarik, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari jumlah fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah. For financial assets recognized on the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For bank guarantees and irrevocable letters of credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the instrument is called upon. For undrawn facilities, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers. Untuk tujuan manajemen risiko, risiko kredit yang timbul dari instrumen untuk tujuan diperdagangkan (efekefek dan derivatif untuk tujuan diperdagangkan) dikelola secara independen, dan informasi ini akan dipaparkan lebih lanjut. Risiko pasar yang timbul karena perubahan nilai dalam aset untuk tujuan diperdagangkan, yang disebabkan oleh perubahan selisih suku bunga pasar kredit atas efekefek utang dan derivatif yang termasuk dalam aset untuk tujuan diperdagangkan dikelola sebagai komponen dari risiko pasar. Risiko kegagalan pemenuhan kewajiban oleh pihak lawan dari instrumen untuk tujuan diperdagangkan dimonitor secara berkesinambungan. Dalam memonitor eksposur risiko kredit, perhatian ditujukan kepada instrumen untuk tujuan diperdagangkan yang mempunyai nilai wajar positif dan juga ditujukan kepada volatilitas nilai wajar instrumen tersebut. For risk management purposes, credit risk arising on trading instruments (trading securities and derivative held for trading) is managed independently, and such information will be disclosed below. The market risk in respect of changes in value in trading assets arising from changes in market credit spreads applied to debt securities and derivatives included in trading assets is managed as a component of market risk. The risk that counterparties to trading instruments might default on their obligations is monitored on an ongoing basis. In monitoring credit risk exposure, consideration is given to trading instruments with a positive fair value and to the volatility of the fair value of trading instruments. Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif tanpa memperhitungkan agunan kredit atau jaminan kredit lainnya: The following table presents the Bank s maximum exposure to credit risk of financial instruments in the statements of financial position and administrative accounts without taking into account of any collateral held or other credit enhancements: 0 0 Posisi keuangan: Fnancial positions: Giro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased with agreements to resell Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial assets held for trading Tagihan akseptasi Acceptance receivables Tagihan wesel ekspor Export bills receivable Kredit yang diberikan Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi Investment securities Rekening administratif: Offbalance sheet accounts: Fasilitas kredit bersifat committed yang belum digunakan Unused credit facilitiescommited Fasilitas L/C yang tidak dapat dibatalkan Irrevocable L/C facilities Bank garansi yang diterbitkan Bank guarantees issued Jumlah Total

70 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued). MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued) ii. Distribusi aset keuangan berdasarkan kualitas kredit Bank memiliki sistem peringkat yang komprehensif untuk mengukur risiko kredit. Penggunaan skala pengukuran (master scales) memastikan konsistensi untuk semua ekposur Bank, sehingga menyediakan kerangka kerja yang konsisten untuk pelaporan dan analisa. Semua nasabah yang mempunyai relasi kredit dengan ANZ termasuk para penjamin, diberikan suatu peringkat dengan istilah Customer Credit Rating (CCR) atau penilaian dengan skala Bank (score) pada saat pertama kali menjadi nasabah, baik dengan menggunakan program penilaian kredit atau dengan pertimbangan tertentu. CCR atau score dikaji ulang secara berkala untuk memastikan bahwa CCR atau score tersebut mencerminkan secara akurat risiko kedit nasabah dan kondisi ekonomi sekarang. Kualitas kredit aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan CCR internal berdasarkan kemungkinan gagal bayar (probability of default). Skala pemeringkatan Bank (CCR atau score) dipetakan ke skala peringkat eksternal, sehingga memungkinkan dilakukan perbandingan yang lebih luas. Profil tingkat risiko Bank berubah secara dinamis dengan adanya kredit baru, pelunasan dan atau pergerakanpergerakan nasabah baik terkait risiko maupun volume. ii. Distribution of financial assets by credit quality Bank has a comprehensive rating system that is used to quantify credit risk. The use of masterscales ensures consistency across exposure types at the Bank, providing a consistent framework for reporting and analysis. All customers with whom ANZ has a credit relationship including guarantors, are assigned a Customer Credit Rating (CCR) or score at origination either by programmed credit assessment or by judgemental assessment. In addition, the CCR or score is reviewed on an ongoing basis to ensure it accurately reflects the credit risk of the customer and the prevailing economic conditions. The credit quality of financial assets is managed by Bank using internal CCRs based on their current probability of default. Bank s masterscales are mapped to external rating agency scales, to enable wider comparisons. Bank s risk grade profile therefore changes dynamically through new lending, repayment and/or existing counterparty movements in relation to either risk or volume. b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued) ii. Distribusi aset keuangan berdasarkan kualitas kredit (lanjutan) Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Profil kredit yang kuat/strong credit profile Risiko kredit yang memuaskan/ Satisfactory risk Kurang lancar namun belum jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai/ Substandards but neither past due nor impaired 0 Mengalami penurunan nilai individual/ Individually impaired ii. Distribution of financial assets by credit quality (continued) Lancar/ Current Mengalami penurunan nilai secara kolektif/ Collectively impaired Lewat jatuh tempo/past due 89 hari/ days Lewat jatuh tempo/past due 90 9 hari/days Lewat jatuh tempo/past due > 0 hari/days Jumlah/Total Giro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Placement with Bank Indonesia and other banks Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased with agreements to resell Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial assets held for trading Tagihan akseptasi Acceptance receivable Tagihan wesel ekspor.9.9 Export bills receivable Kredit yang diberikan korporasi Loans receivable corporate Kredit yang diberikan ritel Loans receivable retail Efekefek untuk tujuan investasi Investment securities TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued) Portfolio kredit yang diberikan yang dimiliki oleh Bank, terdiri dari kredit korporasi dan kredit retail. Kredit korporasi terdiri atas kredit korporasi dan kredit komersial, sedangkan kredit retail terdiri atas kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman karyawan dan kredit kepemilikan rumah. Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mempunyai risiko kredit berdasarkan kategori: mengalami penurunan nilai secara individual, mengalami penurunan nilai secara kolektif, serta belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Pada tanggal Desember 0 dan 0, tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai. Portfolio of loans held by banks consist of corporate loans and retail loans. Corporate loans consist of corporate loans and commercial loans, while retail loans consist of credit cards, personal loans, staff loans and mortgage loans. The following table presents the financial assets which have credit risk based on the category: invidually impaired, collectively impaired, and neither past due nor impaired. As of December 0 and 0, there was no financial assets in the category of past due but not impaired. ii. Distribusi aset keuangan berdasarkan kualitas kredit (lanjutan) Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Profil kredit yang kuat/strong credit profile Risiko kredit yang memuaskan/ Satisfactory risk Kurang lancar namun belum jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai/ Substandards but neither past due nor impaired 0 Mengalami penurunan nilai individual/ Individually impaired Lancar/ Current ii. Distribution of financial assets by credit quality (continued) Mengalami penurunan nilai secara kolektif/ Collectively impaired Lewat jatuh tempo/past due 89 hari/ days Lewat jatuh tempo/past due 90 9 hari/days Lewat jatuh tempo/past due > 0 hari/days Jumlah/Total Giro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Placement with Bank Indonesia and other banks Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased with agreements to resell Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial assets held for trading Tagihan akseptasi Acceptance receivable Tagihan wesel ekspor Export bills receivable Kredit yang diberikan korporasi Loans receivable corporate Kredit yang diberikan ritel Loans receivable retail Efekefek untuk tujuan investasi Investment securities

71 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued) ii. Distribusi aset keuangan berdasarkan ii. Distribution of financial assets by credit kualitas kredit (lanjutan) quality (continued) Definisi dari kualitas kredit Bank adalah sebagai berikut: Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Profil kredit Nasabahnasabah yang yang kuat memperlihatkan kinerja operasional dan keuangan yang sangat stabil dalam jangka waktu panjang, dan nasabahnasabah yang kapasitas untuk memenuhi kewajibannya tidak rentan terhadap kejadiankejadian di masa mendatang. Peringkat ini secara luas dikorespondensikan dengan peringkat masingmasing Aaa ke Baa dan AAA ke BBBdari Moody s dan Standard & Poor. Risiko yang memuaskan Kurang lancar namun belum jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai Nasabahnasabah yang secara konsisten memperlihatkan operasional dan keuangan yang sehat selama jangka waktu menengah sampai jangka waktu panjang, walaupun beberapa nasabah mudah terpengaruh oleh tren siklus atau pendapatan yang bervariasi. Peringkat ini secara luas dikorespondensikan dengan peringkat masingmasing Ba ke Ba dan BB ke BB dari Moody s dan Standard & Poor. Nasabahnasabah yang memperlihatkan beberapa kondisi operasional dan keuangan yang tidak stabil, dengan fluktuasi dan ketidakpastian dalam profitabilitas dan likuiditas yang diproyeksikan akan berlangsung dalam kurun waktu pendek, kemungkinan medium. Peringkat ini secara luas dikorespondensikan dengan peringkat masingmasing B ke Caa dan B+ ke CCC dari Moody s dan Standard & Poor. Mengalami penurunan nilai individual: eksposur telah mengalami penurunan nilai. Bank mempertimbangkan bahwa nasabah tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu pada realisasi agunan, jika ada. Mengalami penurunan nilai secara kolektif: eksposur dinilai penurunan nilainya secara kolektif. Sebagian besar eksposur ini masih lancar, sebagian dalam tahap awal keterlambatan pembayaran dan sebagian telah gagal untuk melakukan pembayaran, atau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian. The definitions of Bank s credit quality are as follows: Financial assets neither past due nor impaired: Strong Credit Profile Satisfactory Risk Substandard but neither past due nor impaired Customers that have demonstrated superior stability in their operating and financial performance over the longterm, and whose debt servicing capacity is not significantly vulnerable to foreseeable events. This rating broadly corresponds to ratings Aaa to Baa and AAA to BBB of Moody s and Standard & Poor s, respectively. Customers that have consistently demonstrated sound operational and financial stability over the medium to longterm, even though some may be susceptible to cyclical trends or variability in earnings. This rating broadly corresponds to ratings Ba to Ba and BB to BB of Moody s and Standard & Poor s, respectively. Customers that have demonstrated some operational and financial instability, with variability and uncertainty in profitability and liquidity projected to continue over the short and possibly medium term. This rating broadly corresponds to ratings B to Caa and B+ to CCC of Moody s and Standard & Poor s, respectively. Individually impaired: exposures have been assessed as impaired. The Bank considers that either the debtor is unlikely to pay its credit obligatin in full, or the recovery will be relied on realization of security, if any. Collectively impaired: exposures which are assessed collectively for impairment. Majority of these exposures are still current, some are in the early stage of delinquency, and some have failed to make a payment, or partial payment, in accordance with the contractual terms of the agreement.. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued) ii. Distribusi aset keuangan berdasarkan kualitas kredit (lanjutan) Kredit dengan persyaratan yang dinegoisasi ulang adalah kredit yang telah direstrukturisasi karena adanya kekhawatiran akan kemampuan nasabah untuk melakukan pembayaran kontraktual ketika jatuh tempo dan ketika Bank memberikan konsesi yang mana tidak akan dipertimbangkan dalam kondisi normal. Pada tanggal Desember 0 dan 0 jumlah tercatat kredit yang diberikan yang telah dinegoisasi ulang dan termasuk dalam kategori belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai adalah masingmasing sebesar Rp. dan Rp ii. Distribution of financial assets by credit quality (continued) Loans with renegotiated terms are loans that have been restructured due to concerns about the borrower s ability to meet contractual payments when due and where the Bank has made concessions that it would not otherwise consider. As of December 0 and 0, the carrying amount of loans whose terms have been renegotiated and included as part of neither past due nor impaired category amounted to Rp, and Rp 9,00, respectively. iii. Manajemen Agunan iii. Collateral Management Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit sebagai sumber kedua pembayaran kembali apabila nasabah tidak dapat memenuhi kewajiban kontraktualnya. Prinsip pemberian kredit Bank adalah hanya memberikan kredit jika pihak nasabah mempunyai kapasitas dan kemampuan untuk membayar kembali dan Bank menetapkan batas tingkat risiko yang dapat diterima. Penerimaan risiko kredit pertamatama berdasarkan penilaian kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya (seperti jadwal pembayaran kembali pinjaman pokok dan bunga). Dalam beberapa hal, jika profil nasabah dianggap sangat sehat atau karena sifat produk (contohnya, produk dengan batas kredit rendah seperti kartu kredit), transaksi tersebut mungkin dapat dilakukan tanpa perlu dijamin dengan agunan. Untuk beberapa produk lain, karena struktur dari produk tersebut, penyediaan agunan adalah fundamental, sehingga tidak hanya menjadi sumber dana kedua pembayaran kembali. Jenisjenis agunan yang pada umumnya diterima oleh Bank adalah: Uang tunai. Agunan berupa bangunan termasuk rumah tinggal, bangunan komersial dan industri. Jaminan lainnya mencakup aset bisnis, aset tetap, dan garansi. Collateral is used to mitigate credit risk, as the secondary source of repayment in case the counterparty cannot meet its contractual repayment obligations. Bank s credit principles specify to only provide lending when the counterparty has the capacity and ability to repay, and Bank sets limits on the acceptable level of credit risk. Acceptance of credit risk is firstly based on the counterparty s assessed capacity to meet contractual obligations (such as the scheduled repayment of principal and interest). In certain cases, such as where the customer risk profile is considered very sound or because of the nature of the product (for instance, small limit products such as credit cards), a transaction may not be supported by collateral. For some products, the collateral provided is fundamental due to the product structure; so, it is not strictly the secondary source of repayment. The most common types of collateral typically taken by bank include: Cash deposits. Securities over real estate including residential, commercial, and industrial properties. Other security which includes business assets, securitiy over specific plant and equipment, and guarantees.

72 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued). MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued) iii. Manajemen Agunan (lanjutan) iii. Collateral Management (continued) iv. Analisis konsentrasi risiko kredit iv. Concentration of credit risk analysis Kebijakan dan persyaratan kredit menetapkan jenisjenis agunan yang dapat diterima, dan proses dimana instrumen dan/atau jenis aset yang dipertimbangkan untuk mendapatkan persetujuan. Model risiko kredit Bank menggunakan data kerugian internal masa lalu dan juga data eksternal yang relevan untuk membantu berapa pengurangan nilai untuk setiap jenis agunan yang diharapkan terjadi pada saat agunan tersebut harus dijual. Potongan/pengurangan ini digunakan menentukan Security Indicator ( SI ) untuk Loss Given Default ( LGD ). Jika nasabah mengalami kemacetan, agunan kredit biasanya digunakan sebagai agunan sementara Bank secara aktif berusaha untuk menjualnya. Dengan demikian, Bank tidak selalu memegang bangunan atau aset lain yang diperoleh melalui pengambilalihan agunan. Estimasi nilai wajar dari agunan yang dimiliki sebagai jaminan kredit yang diberikan berdasarkan penilaian wajar yang terakhir dilakukan atas agunan yang bersangkutan adalah sebagai berikut: Kredit yang diberikan/ Loans receivable 0 0 Credit policy and requirements set out the acceptable types of collateral, as well as a process by which additional instruments and/or asset types can be considered for approval. Bank s credit risk modelling approach uses historical internal loss data and other relevant external data to assist in determining the discount that each type would be expected to incur in a forced sale. This discounted value is used in the determination of the Security Indicator ( SI ) for Loss Given Default ( LGD ) purposes. In the event of customer default, any loan security is usually held as mortgagee in possession while Bank is actively seeking to realize it. Therefore, Bank does not usually hold any real estate or other assets acquired through the enforcement of security. An estimated fair value of collateral held against loans based on the latest fair value assessment for the respective collateral is shown below: Atas aset yang mengalami penurunan nilai individual: Against individually impaired: Piutang dagang dan mesin Trade receivables and machine Tanah dan bangunan Land and bulding Tidak ada aset keuangan dan non keuangan yang diperoleh Bank selama tahun berjalan dengan mengambil alih kepemilikan agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan pada tanggal Desember 0 dan 0. There was no financial and nonfinancial assets obtained by the Bank during the year by taking prossesion of collateral held as security against a financial assets held as of December 0 and 0. Risiko konsentrasi kredit timbul jika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau memiliki kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya samasama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau kondisi lainnya. Bank melakukan pemantauan atas portofolio yang dimilikinya untuk mengidentifikasi dan menilai konsentrasi risiko yang ada didalamnya. Strategi Bank adalah memiliki dan mempertahankan kredit portofolio yang bervariasi dan berfokus pada pencapaian hasil pengembalian dalam lingkup risiko yang dapat diterima. Portofolio risiko kredit dimonitor secara aktif dan berkala untuk mengidentifikasi, menilai dan menjaga terjadinya konsentrasi risiko yang tidak dapat diterima. Analisa konsentrasi pada umumnya memasukkan unsur geografi, industi, produk, dan tingkat risiko. Bank juga menerapkan limit tunggal per nasabah untuk menghindari risiko pemberian eksposur besar terhadap satu nama nasabah. Limit ini dibentuk berdasarkan kombinasi berbagai faktor yang mencakup sifat nasabah, kemungkinan gagal bayar dan jaminan yang disediakan. Konsentrasi lawan: risiko kredit berdasarkan pihak Korporasi/ Corporates 0 Pemerintahan dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank/Banks Ritel/Retail Jumlah/Total Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions. Bank monitors its portfolios to identify and assess risk concentrations. Bank s strategy is to maintain welldiversified credit portfolios focused on achieving an acceptable riskreturn balance. Credit risk portfolios are actively monitored and frequently reviewed to identify, assess and guard against unacceptable risk concentrations. Concentration analysis will typically include geography, industry, credit product and risk grade. Bank also applies single customer counterparty limits to protect against unacceptably large exposures to single name risk. These limits are established based on a combination of factors including nature of counterparty, probability of default and collateral provided. Credit risk concentration by type of counterparty: Giro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Demand deposits with other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchases with agreement to resell Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial assets held for trading Tagihan akseptasi Acceptance receivables Tagihan wesel ekspor..9 Export bills receivable Kredit yang diberikan Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi Investments securities Komitmen dan kontijensi yang memiliki risiko kredit Commitments and contingencies with credit risk Jumlah Persentase ,8%,90% 8,5% 7,7% 00% Total Percentage

73 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued). MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued) iv. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) iv. Concentration of credit risk analysis (continued) Untuk membantu pengelolaan, pengukuran dan pelaporan risiko pasar, Bank mengelompokkan risiko pasar menjadi dua kategori: To facilitate the management, measurement, and reporting of market risk, the Bank has grouped market risk into two broad categories: Korporasi/ Corporates 0 Pemerintahan dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank/Banks Ritel/Retail Jumlah/Total Giro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Demand deposits with other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial assets held for trading Tagihan akseptasi.9.9 Acceptance receivables Tagihan wesel ekspor Export bills receivable Kredit yang diberikan Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi Investments securities Komitmen dan kontijensi yang memiliki risiko kredit Commitments and contingencies with credit risk Jumlah Total Persentase Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, mata uang dan sektor ekonomi diungkapkan di Catatan 9. 0,75%,75%,5%,85% 00% c. Manajemen risiko pasar c. Market risk management Risiko pasar adalah risiko bahwa perubahan harga pasar seperti suku bunga, kurs mata uang asing dan spread kredit, atau dari fluktuasi harga obligasi akan mempengaruhi pendapatan Bank atau nilai instrumen keuangan yang dimiliki. Risiko pasar terjadi baik melalui aktivitas trading book dan aktivitas banking book. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah mengatur dan mengendalikan eksposur risiko pasar dalam parameterparameter yang dapat diterima, sekaligus mengoptimalkan tingkat pengembalian atas risiko. Bank memiliki kerangka kerja manajemen risiko dan pengendalian untuk mendukung aktivitasaktivitas trading dan banking. Kerangka kerja ini mencakup pendekatan pengukuran risiko untuk menentukan secara kuantitas besarnya risiko pasar baik dalam portofolio trading maupun banking. Pendekatan dan analisa terkait mengidentifikasikan rentang atas kemungkinan hasil yang diharapkan selama jangka waktu tertentu, untuk menentukan kemungkinan atas terjadinya hasil yang diharapkan tersebut dan mengalokasikan sejumlah modal yang cukup untuk mendukung aktivitasaktivitas tersebut. Keseluruhan wewenang risiko pasar berada di ALCO. Bagian risiko pasar bertanggung jawab untuk mengembangkan kebijakan manajemen risiko pasar secara rinci (harus disetujui dan dievaluasi oleh ALCO) dan untuk menelaah penerapannya secara harian. Percentage The concentration of loans receivable by type of loans, currency and economic sector is disclosed in Note 9. Market risk is the risk that changes in market price, such as interest rates, foreign exchange rates, credit spreads, or from fluctuations in bond prices will affect the Bank s income or the value of its holdings of financial instruments. Market risk is generated through both trading and banking book activities. The objective of market risk management is to manage and control market risk exposures within acceptable parameters, while optimizing the return on risk. Bank has a risk management and control framework to support its trading and banking activities. The framework incorporates a risk measurement approach to quantify the magnitude of market risk within trading and banking portfolios. This approach and related analysis identifies the range of possible outcomes that can be expected over a given period of time, established the relative likelihood of those outcomes and allocates an appropriate amount of capital to support these activities. Overall authority for market risk is vested in ALCO. Market Risk is responsible for the development of detailed risk management policies (subject to review and approval by ALCO) and for the daytoday review of their implementation. a. Risiko pasar perdagangan a. Trading market risk Merupakan risiko kerugian yang timbul dari perubahan nilai instrumen keuangan akibat perubahan pada faktorfaktor harga untuk posisi perdagangan (trading), baik secara fisik maupun derivatif. Posisi perdagangan timbul dari transaksi dengan nasabah atau antar bank. Dua kategori risiko utama yang dimonitor adalah: This is the risk of loss from changes in the value of financial instruments due to changes in price factors for both physical and derivatives trading position. Trading position arises from transactions with customers or interbank counterparties. The two main risk categories monitored are: i. Risiko nilai tukar i. Foreign exchange risk Bank memiliki eksposur risiko nilai tukar yang timbul dari penurunan nilai instrumen keuangan karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Bank memiliki eksposur terhadap risiko nilai tukar dari transaksi dalam mata uang asing. Bank memantau risiko konsentrasi yang terjadi untuk setiap nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan penjabaran transaksitransaksi, serta aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalam Rupiah. Posisi devisa neto ( PDN ) Bank dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank diwajibkan untuk memelihara PDN secara keseluruhan setinggitingginya 0% dari jumlah modal. Laporan posisi keuangan/ Statement of financial position 0 Rekening administratif/ OffBalance Sheet The Bank is exposed to foreign exchange risk arising from the decline in the value of a financial instrument due to changes in foreign exchange rates. The Bank is exposed to foreign exchange currency risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any concentration of risk in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currency transactions and monetary assets and liabilities into Rupiah. The Bank s net foreign exchange position ( NOP ) was calculated based on the prevailing Bank Indonesia regulation. In accordance with the prevailing regulation, Bank is required to maintain its aggregate NOP at a maximum of 0% of its capital. PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Overall NOP (absolute amount) AUD (.7.70).98.95).95 AUD CAD (.89).95) 99 CAD EUR (7.878) 8.9) 0.5 EUR GBP.7) (.55) 595 GBP HKD.990) ).990 HKD JPY (0.07) 0.09) 8 JPY NZD (.89).850).00 NZD SGD (5) ) 5 SGD CHF 85) (.09) 558 CHF USD.8.) (.80.8).0 USD SEK (8) ) 8 SEK Jumlah 8.59 Total Jumlah modal (Catatan f) Total capital (Note f) Rasio PDN keseluruhan,8% Aggregate NOP ratio

74 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued) a. Risiko pasar perdagangan (lanjutan) a. Trading market risk (continued) i. Risiko nilai tukar (lanjutan) i. Foreign exchange risk (continued) Laporan posisi keuangan/ Statement of financial position 0 Rekening administratif/ OffBalance Sheet PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Overall NOP (absolute amount) AUD (898.5) 97.9) 9. AUD CAD 0) ) 0 CAD EUR (7.0) 0.579).7 EUR GBP (.9).795) 0 GBP HKD.7) ).7 HKD JPY (.) (.75).05 JPY NZD 0) ) 0 NZD SGD (5.8).57).7 SGD CHF 70) ) 70 CHF USD.9.7) (.0.580) 0.85 USD SEK (7) ) 7 SEK Jumlah.555 Total Jumlah modal (Catatan f).8.7 Total capital (Note f) Rasio PDN keseluruhan ii. Risiko suku bunga ii. Interest rate risk Kegiatan Bank dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang timbul dari penurunan nilai instrumen keuangan sebagai akibat dari perubahan suku bunga pasar.,8% Aggregate NOP ratio The Bank is exposed to interest rate risk arising from the decline in the value of a financial instrument due to changes in market interest rates. b. Risiko pasar non perdagangan b. Nontrading market risk Manajemen risiko pasar non perdagangan mencakup pengelolaan likuiditas dan instrumen non perdagangan, termasuk aset keuangan tersedia untuk dijual yang memiliki risiko suku bunga. Operasional Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi suku bunga karena aset dan kewajiban yang berbunga memiliki tanggal jatuh tempo atau dilakukan repricing dalam waktu atau dalam jumlah yang berbeda. Untuk aset dan liabilitas dengan suku bunga mengambang, Bank juga terekspos basis risk, yaitu perbedaan pada indeks repricing, seperti suku bunga tabungan, suku bunga SBI bulan, suku bunga LIBOR bulan dan berbagai jenis suku bunga lainnya. Aktivitas manajemen risiko bertujuan untuk mengoptimalisasi pendapatan bunga bersih, jika tingkat suku bunga pasar konsisten dengan strategi bisnis Bank. This comprises the management of liquidity and nontraded interest rate risk instrument, including the availableforsale financial assets. The Bank s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interestearning assets and interestbearing liabilities mature or reprice at different times or in different amounts. In the case of floating rate assets and liabilities, the bank is also exposed to basis risk, which is the difference in repricing indices, such as the savings rate, sixmonth SBI, sixmonth LIBOR and different types of interest rate. Risk management activities are aimed to optimize net interest income, given the market interest rate levels consistent with the bank s business strategies.. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued) b. Risiko pasar non perdagangan (lanjutan) b. Nontrading market risk (continued) Aktivitas manajemen risiko aset dan liabilitas dilakukan dalam konteks sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, Bank sensitif terhadap liabilitas karena aset yang berbunga memiliki jangka waktu yang lebih panjang dan dilakukan repricing lebih jarang dibandingkan dengan liabilitas yang berbunga. Hal ini berarti dalam kondisi suku bunga naik, marjin yang diperoleh akan semakin kecil seiring dengan dilakukannya repricing pada liabilitas. Namun, dampak aktual akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk seberapa besar pembayaran dilakukan lebih awal atau lebih lambat dari tanggal kontraktual dan variasi pada sensitivitas suku bunga selama periode repricing dan dalam berbagai mata uang. Secara umum, posisi risiko suku bunga non perdagangan dikelola oleh Treasury dengan menggunakan instrumen efekefek, penempatan pada bankbank lain dan deposit dari bankbank lain. Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: Nilai tercatat/ Carrying amount Suku bunga mengambang/ Floating interest rate < bulan/ months bulan/ months 0 < bulan/ months Assetliability risk management activities are conducted in the context of the Bank s sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank is liability sensitive because its interestearning assets have a longer duration and reprice less frequently than interestbearing liabilities. This means that in rising interest rate environment, margin earned will narrow as liabilities reprice. However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within repricing periods and among currencies. In overall, nontrading interest rate risk positions are managed by Treasury, which uses investment securities, placement with other banks and deposits from other banks. The table below summarizes the Bank s interestearning assets and interestbearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of. contractual repricing or maturity dates: Suku bunga tetap/fixed interest rate bulan/ months tahun/years > tahun/years Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain 9.88) ) 9.88) ) ) ) Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali ) ) ) ) ) ) Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased with agreements to resell Tagihan wesel ekspor.9) ).09).58) ) ) Export bills receivable Kredit yang diberikan ) ) ) 57.7) 77.).95.) Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi.0.978) ).77) 9.80) 89.5) 0.8) Investment securities.5.) ) ) ) )..075) Simpanan dari bankbank lain (.5.0) ) (.5.0) ) ) ) Deposits from other Banks Simpanan dari nasabah (.07.0) (9.58.8) ( ) (.0.89) (00.57) (.80) Deposits from Customers Efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali (8.5) ) (8.5) ) ) ) Securities sold under repurchase agreements ( ) (9.58.8) ( ) (.0.89) (00.57) (.80) ) Selisih suku bunga (.8)..8) ( ) ( ) 90.8).8.5) Interest rate gap

75 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued). MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued) b. Risiko pasar non perdagangan (lanjutan) b. Nontrading market risk (continued) Nilai tercatat/ Carrying amount Suku bunga mengambang/ Floating interest rate < bulan/ months bulan/ months 0 < bulan/ months Suku bunga tetap/fixed interest rate bulan/ months tahun/years > tahun/years Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Tagihan wesel ekspor Export bills receivable Kredit yang diberikan Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi Investment securities Simpanan dari bankbank lain (79.7) (79.7) Simpanan dari nasabah (..5) (7.9.) (..8) (..557) (.95) (.59.) (7.9.) (.9.598) (..557) (.95) Deposits from other banks Deposits from customers Selisih suku bunga ( ) (8.79.7) (.5.) Interest rate gap Tabel dibawah ini mengikhtisarkan suku bunga efektif ratarata tertimbang untuk masingmasing instrumen keuangan pada tanggal Desember 0 dan 0: The tables below summarise the weighted average effective interest rates for each financial. Instruments as of December 0 and 0: 0 0 % % Aset Assets Rupiah Rupiah Penempatan pada bankbank lain,5 Placements with other banks Kredit yang diberikan 7,9 8, Loans receivables Efekefek untuk tujuan investasi Investment securities Sertifikat Bank Indonesia,5,0 Certificate of Bank Indonesia Obligasi pemerintah 7, 9,07 Government bonds Obligasi korporasi 8,9 9, Corporate bonds Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali,9 Securities purchased with agreements to resell Mata uang asing Foreign currencies Penempatan pada bankbank lain 0,5 Placements with other banks Kredit yang diberikan,85,5 Loans receivables Liabilitas Liabilities Rupiah Rupiah Simpanan dari bankbank lain Deposits from other banks Interbank call money,9,5 Interbank call money Simpanan dari nasabah Deposits from customers Giro dan tabungan,55,5 Current accounts and saving accounts Deposito berjangka,55, Time deposits Efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali,9 Securities sold under repurchase agreements Mata uang asing Foreign currencies Simpanan dari bankbank lain Deposits from other banks Interbank call money 0,9,0 Interbank call money Simpanan dari nasabah Deposits from customers Giro dan tabungan 0,0 0,80 Current accounts and saving accounts Deposito berjangka,89, Time deposits Analisa Value at Risk (VaR) Alat ukur utama risiko pasar adalah Analisa Value at Risk (VaR). VaR adalah estimasi statistik atas kemungkinan rugi harian dan berdasarkan data historis pergerakan pasar. Meskipun VaR merupakan alat penting dalam mengukur risiko pasar, asumsi yang mendasari model menyebabkan adanya beberapa keterbatasan, termasuk halhal sebagai berikut: VaR dihitung dengan menggunakan data historis dari perubahan suku bunga pasar dan harga pasar selama 500 hari kerja di masa lampau. Baik untuk instrumen keuangan untuk tujuan diperdagangkan maupun yang tidak untuk diperdagangkan, VaR dihitung dengan menggunakan hari holding period. Tingkat kepercayaan pada tingkat 99% tidak mencerminkan kerugian yang mungkin terjadi di luar tingkat ini. Bahkan dalam model yang digunakan, ada kemungkinan % bahwa kerugian dapat melebihi VaR. Karena VaR dihasilkan berdasarkan observasi atas data masa lampau, maka VaR bukan merupakan estimasi kerugian maksimum yang mungkin dialami oleh Bank pada kondisi pasar ekstrim. Selain menggunakan VaR, Bank juga menggunakan alat pengukur risiko lainnya untuk mengukur dan mengelolah risiko pasar. Ketidaksesuaian antara tanggal repricing dan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas mempunyai implikasi bagi pendapatan bunga bersih di waktu yang akan datang. Bank mengukur risiko melalui analisa Earning at Risk (EaR). EaR mengestimasi jumlah pendapatan untuk bulan ke depan yang mempunyai risiko dari pergerakan tingkat suku bunga berdasarkan bulan holding period. Hal ini diungkapkan pada tingkat keyakinan 97,5%. Bank melakukan validasi atas akurasi model VaR dengan melakukan pengujian (backtesting) atas hasil laba atau rugi harian aktual dan laba atau rugi hipotesis (hypothetical profit or loss). a. VaR untuk portofolio untuk tujuan diperdagangkan Berikut ini adalah keseluruhan eksposur VaR pada tingkat keyakinan 99% untuk posisi instrumen untuk tujuan diperdagangkan Bank (dalam mata uang AUD): Value at Risk (VaR) analysis The key measure of market risk is Value at Risk (VaR). VaR is statistical estimate of the possible daily loss and is based on historical market movements. Although VaR is an important tool for measuring market risk, the assumptions on which the model is based do give rise to some limitations, including the following: VaR is calculated using historical changes in market rates and prices over the previous 500 working days. For both trading and nontrading financial instrument, VaR is calculated using day holding period. A 99% confidence level does not reflect losses that may occur beyond this level. Even within the model used, there is a % probability that losses could exceed the VaR. Because VaR is driven by actual historical observations, it is not an estimate of the maximum loss that the Bank could experience from an extreme market event. In addition to VaR, the Bank utilises other risk measures to measure and manage market risk. Mismatching between assets and liabilities repricing gaps and timing has implications for future net interest income. The Bank quantifies this risk through Earning at Risk (EaR). EaR estimates the amount of the next month s income that is at risk from interest rate movements based on a month holding period. It is expressed at 97.5% confidence level. The Bank validates the accuracy of VaR model by performing backtesting using actual daily profit or loss results and hypothetical profit or loss. a. VaR for trading portfolio Below are the aggregate VaR exposure at 99% confidence levels covering the Bank s trading position (in AUD currency):

76 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued) Pada tanggal/ As at Tertinggi selama setahun/ Highest for year 0 0 Terendah Ratarata selama selama Tertinggi setahun/ setahun/ Pada selama Lowest for Average tanggal/ setahun/ year for year As at Highest for year Terendah selama setahun/ Lowest for year Ratarata selama setahun/ Average for year AUD AUD AUD AUD AUD AUD AUD AUD VaR VaR b. VaR untuk portofolio yang tidak untuk tujuan diperdagangkan Tabel di bawah ini menunjukkan VaR atas instrumen yang tidak untuk tujuan diperdagangkan (dalam mata uang AUD): Pada tanggal/ As at Tertinggi selama setahun/ Highest for year b. VaR for nontrading portfolio 0 0 Terendah Ratarata selama selama Tertinggi setahun/ setahun/ Pada selama Lowest for Average tanggal/ setahun/ year for year As at Highest for year The table below is VaR on instrumens (in AUD currency): Terendah selama setahun/ Lowest for year Ratarata selama setahun/ Average for year AUD AUD AUD AUD AUD AUD AUD AUD nontrading VaR VaR EaR EaR d. Manajemen risiko likuiditas d. Liquidity risk management Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya yang terkait dengan instrumen keuangan pada saat jatuh tempo. Ketidaksesuaian waktu dari arus kas dan risiko likuiditas terkait melekat dalam seluruh aspek operasional perbankan dan hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal termasuk: risiko kredit atau operasional, kondisi pasar yang tidak menunjang atau perubahan sistemik yang tibatiba. Bank memiliki aset likuid untuk mengelola potensi stres dalam sumber pendanaan. Portofolio aset yang harus dimiliki oleh bank untuk memenuhi tingkat minimum likuiditas sesuai dengan skenario stres yaitu potensi kewajiban arus kas keluar dapat terpenuhi untuk jangka pendek hingga jangka menengah. Manajemen likuiditas, posisi dan risiko pendanaan diawasi oleh ALCO. Kebijakan manajemen likuiditas Bank mendefinisikan tanggung jawab, pengelolaan dan pendekatan strategis yang diambil untuk memelihara likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban kontraktual atau kewajiban yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Liquidity risk is the risk that the Bank will encounter difficulty in raising funds to meet commitments associated with financial instruments as they fall due. The timing mismatch of cash flows and the related liquidity risk is inherent in all banking operations, and may be impacted from internal and/or external events, including: credit or operational risks, market disruptions, or systemic shocks. The Bank maintains a portfolio of liquid assets to manage potential stresses in funding source. The minimum level of liquidity portfolio assets to hold is based on the Bank s stress scenarios such that potential cash flow obligations can be met over short to medium term. The management of the liquidity, funding positions and risks are overseen by ALCO. The Bank s liquidity management policy defines the responsibilities, management and strategic approach to be taken to ensure sufficient liquidity is maintained to meet the Bank s contractual or regulatory obligations.. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk management (continued) Posisi likuiditas harian dimonitor dan stress testing likuiditas dilakukan secara rutin dalam berbagai macam skenario, yang mencakup kondisi pasar normal maupun kondisi pasar terburuk/terparah. Semua kebijakan dan prosedur likuiditas harus dievaluasi dan disetujui oleh ALCO. Laporan ringkas, termasuk pengecualian dan tindakan pemulihan yang dilakukan, dilaporkan kepada ALCO secara berkala. Bank bergantung pada simpanan nasabah dan bankbank lain sebagai sumber utama pendanaan yang secara umum mempunyai waktu jatuh tempo yang lebih pendek dan sebagian besar dapat ditarik sewaktuwaktu oleh para nasabah dan bank lain. Sifat jatuh tempo yang lebih pendek ini meningkatkan risiko likuiditas Bank. Bank secara aktif mengelola risiko ini melalui pemberian harga yang kompetitif dan pemantauan pergerakan/trend pasar secara terusmenerus. Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif Bank berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal Desember 0 dan 0: Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow (outflow) < bulan/ month 0 bulan/ months The daily liquidity position is monitored and regular liquidity stress testing is conducted under a variety of scenarios covering both normal and extreme market conditions. All liquidity policies and procedures are subject to review and approval by ALCO. A summary report, including any exceptions and remedial action taken, is submitted regularly to ALCO. The Bank relies on deposits from customers and banks as its primary sources of funding which generally have shorter maturities and a large proportion of them are repayable on demand. The shortterm nature of these deposits increases the Bank s liquidity risk. Bank actively manages this risk through maintaining competitive pricing and constant monitoring of market trends. Residual contractual maturities of financial liabilities The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Bank s financial liabilities and administrative accounts based on remaining period to contractual maturity as of December 0 and 0: bulan/ months tahun/ years > tahun/ years Nonderivative Liabilitas nonderivatif liabilities Simpanan dari bankbank lain (.5.0) (.9.98) (.9.98) ) ) ) ) Deposits from other banks Simpanan dari nasabah (.07.0) (..7) (.79.) (..7) (.55.8) (0.7) (.05) Deposits from customers Utang akseptasi (89.8) (89.8) (9.78) (.07) (.79) ) ) Acceptance payables Efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali (8.5) (8.5) ) (8.5) ) ) ) Securities sold under repurchase agreements (.7.) (.7.85) (..798) (.8.9) (.58.7) (0.7) (.05) Liabilitas derivatif Derivative liabilities Arus kas keluar (7.5) (0.879) (7.) (.078) (75.77) (0.95) (8.98) Cash outflow Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan ) (.5.09) (.5.09) ) ) ) ) Bank garansi yang diterbitkan ) ( ) (98.90) (9.85) (..59) (79.08) (5.) Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan ) ( ) (.) (0.877) (.7) ) ) ) (5.0.) (.85.) (5.7) (.8.) (79.08) (5.) Offbalance sheet accounts Unused committed loan facilities Bank guarantees issued Outstanding irrevocable letter of credit Jumlah (.80.5) (9.9.5) ( ) (..7) (.5.050) (90.7) (5.70) Total

77 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk management (continued). MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk management (continued) Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan (lanjutan) Residual contractual maturities of financial liabilities (continued) Analisis kesenjangan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Maturity gap analysis of financial assets and liabilities Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow (outflow) < bulan/ month 0 bulan/ months bulan/ months tahun/ years > tahun/ years Liabilitas nonderivatif Simpanan dari bankbank lain (79.7) (79.) (7.0) (.) ) ) ) Simpanan dari nasabah (..5) (.0.8) (5.8.0) (.805.9) ( ) (5.0) ) Nonderivative liabilities Deposits from other banks Deposits from customers Utang akseptasi (.) (.) (.8) (.08) (7.9) ) ) Acceptance payables (..9) (..78) (.55.75) (..590) (.777.7) (5.0) ) Liabilitas derivatif Derivative liabilities Arus kas keluar (7.009) (8.) (79.8) (.7) (70.5) (78.99) (5.5) Cash outflow Rekening administratif Fasilitas kredit bersifat committed yang belum digunakan ) (.7.855) (.7.855) ) ) ) ) Bank garansi yang diterbitkan ) (.57.7) (07.) (70.8) (.0.97) (77.7) (5.09) Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan ) (.578.) (50.5) (5.95) (0.575) (87.97) ) ) ( ) (.9.5) (.) (.8.5) (..57) (5.09) Jumlah ( ) (9.9.80) (8.8.88) ( ) (..50) ( ) (.5) Tabel diatas menunjukkan ekspektasi arus kas yang tidak didiskonto dari liabilitas keuangan, termasuk kontrak garansi yang diterbitkan dan fasilitas kredit committed kepada nasabah yang belum digunakan berdasarkan berdasarkan periode jatuh tempo kontraktual yang terdekat. Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumen keuangan tersebut berbeda secara signifikan dari analisa diatas. Sebagai contoh, giro dan tabungan nasabah diprediksi memiliki saldo yang stabil atau meningkat, deposito satu bulanan tidak diprediksi untuk jatuh tempo dalam satu bulan (terdapat deposito yang akan diperpanjang secara otomatis) atau fasiiltas kredit kepada nasabah yang belum digunakan committed tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan. Nilai nominal arus kas masuk/(keluar) yang disajikan pada tabel tersebut merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan atau komitmen. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai bersih derivatif yang dapat diselesaikan secara neto. Offbalance sheet accounts Unused committed loan facilities Bank guarantees issued Outstanding Irrevocable letter of credit Total The above table shows the undiscounted cash flows on the Bank s financial liabilities, including issued guarantee contracts and unused committed credit facility on the basis of their earliest possible contractual maturity. The Bank s expected cash flows from these instruments vary significantly from this analysis. For example, current accounts and saving accounts from customers are expected to maintain a stable or increasing balance, onemonth time deposits are not expected to mature in one month (there are time deposits which will be automatically rolled over) on unused committed credit facilities are not all expected to be drawn down immediately. The nominal inflow/(outflow) disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liability or commitment. The disclosure for derivative instruments shows a net amount for derivatives that are net settled. Tabel di bawah ini merupakan nilai tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal Desember 0 dan 0: The table below represents the carrying amount of financial assets and financial liabilities based on the remaining period to contractual maturity date as of December 0 and 0: 0 < bulan/ month bulan/ months > bulan/ months > tahun/ years > tahun/ years Jumlah/ Total Aset keuangan ) Financial assets Kas 9.0) ) ) ) ) 9.0) Cash Giro pada Bank Indonesia ) ) ) ) ) ) Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain.88.) ) ) ) ).88.) Demand deposits with other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain 9.88) ) ) ) ) 9.88) Placements with Bank Indonesia and other banks Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali ) ) ) ) ) ) Securities purchased with agreement to resell Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan.8).777) 78.).5) 5.) 8.0) Financial assets held for trading Tagihan akseptasi 9.7).99).70) ) ) 88.9) Acceptance receivables Tagihan wesel ekspor.).).58) ) ).9) Export bills receivable Kredit yang diberikan.0.) ).08.0).87.08) ) ) Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi.7) 00.0) 9.80) 89.5) 0.8).0.978) Investments securities Jumlah aset keuangan 9.9.9).855.8)..55).8.70) ) ) Total financial assets Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari bankbank lain (.5.0) ) ) ) ) (.5.0) Deposits from other banks Simpanan dari nasabah (.5.58) (.9.8) ) (.0.89) (00.57) (.80) (.07.0) Deposits from customers Utang akseptasi (9.78) (.07) (.79) ) ) (89.8) Acceptance payables Efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali ) (8.5) ) ) ) (8.5) Securities sold under repurchase agreements to resell Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan (9.00) (9.57) (7.080) (9.8) (.07) (7.5) Financial liabilities held for trading Jumlah liabilitas keuangan (.0.59) (.8.59) (..8) (0.8) (5.9) (.80.5) Total financial liabilities Selisih jatuh tempo ( ) (.00.75) ) ) 9.50.) ) < bulan/ month bulan/ months > bulan/ months 0 > tahun/ years > tahun/ years Jumlah/ Total Maturity gap Aset keuangan Financial assets Kas.89) ) ) ) ).89) Cash Giro pada Bank Indonesia.909.0) ) ) ) ).909.0) Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain.9.97) ) ) ) ).9.97) Demand deposits with other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain 5.07) ) ) ) ) 5.07) Placements with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan 59.9) 5.97) 5.).88) 8.50) 77.05) Financial assets held for trading Tagihan akseptasi.70) 5.85) 7.7) ) ).9) Acceptance receivables Tagihan wesel ekspor.550) 7.) 0.7) ) ) 5.980) Export bills receivable Kredit yang diberikan.89.77) 88.8) ).5.0) ) ) Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi 75.0) 7.95).0) 7.).888)..) Investments securities Jumlah aset keuangan )..99) ).9.99) 7.9.9)..75) Total financial assets Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari bankbank lain (7.) (.8) ) ) ) (79.7) Deposits from other banks Simpanan dari nasabah ( ) (.75.99) (..557) (.95) ) (..5) Deposits from customers Utang akseptasi (.8) (.08) (7.9) ) ) (.) Acceptance payables Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan (5.707) (0.) (.9) (9.) (.9) (7.009) Financial liabilities held for trading Jumlah liabilitas keuangan (.0.79) (..9) (.755.5) (7.88) (.9) ( ) Total financial liabilities Selisih jatuh tempo (5.70.5) ( ).7.7).8.70) ) ) Maturity gap

78 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk management (continued) Analisis kesenjangan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Mulai Oktober 0, bank mulai menerapkan Extreme Short term Crisis (ESTC) model dalam mengelola risiko likuiditas. Penerapan model ESTC ini untuk meningkatkan kemampuan Bank dalam menghadapi krisis likuiditas dalam kondisi yang esktrim; dengan demikian, kelangsungan hidup Bank tidak terganggu. Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (continued) Starting October 0, Bank has been implementing the Extreme Short Term Crisis (ESTC) model in order to manage the liquidity risk. The implementation of ESTC model is to increase the capacity of the Bank to anticipate the liquidity crisis in the extreme condition; therefore, the going concern of the Bank will not be impacted. e. Manajemen risiko operasional e. Operational risk management Risiko operasional adalah risiko kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang timbul dari berbagai macam sebab berkaitan dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan yang berasal dari faktor eksternal di luar risiko kredit, pasar dan likuiditas seperti yang berasal dari ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku serta standar perilaku korporasi yang secara umum dapat diterima. Risiko operasional timbul dari berbagai kegiatan operasional Bank. Tujuan Bank adalah untuk mengelola risiko operasional yang dapat menyeimbangkan usaha menghindari kerugian keuangan dan rusaknya reputasi Bank dengan efektifitas biaya secara keseluruhan dan mencegah prosedur pengawasan yang menghambat timbulnya inisiatif dan kreativitas. Operational risk is the risk of direct or indirect loss arising from a wide variety of causes associated with the Bank s processes, personnel, technology and infrastructure, and from external factors other than credit, market and liquidity risks such as those arising from legal and regulatory requirements and generally accepted standards of corporate behavior. Operational risks arise from all of the Bank s operations. The Bank s objective is to manage operational risk so as to balance the avoidance of financial losses and damage to the Bank s reputation with overall cost effectiveness and to avoid control procedures that restrict initiative and creativity.. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e. Manajemen risiko operasional (lanjutan) e. Operational risk management (continued) Kepatuhan terhadap standar Bank didukung oleh program evaluasi secara berkala yang dilakukan oleh unit audit internal. Hasil evaluasi unit audit internal didiskusikan dengan manajemen unit bisnis terkait, dan ringkasannya dilaporkan kepada komite audit dan manajemen senior Bank. f. Manajemen modal f. Capital management Modal yang diwajibkan regulator Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan ketentuan organisasi Bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial. Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam tier: Modal tier, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba bersih tahun berjalan. Compliance with the Bank s standards is supported by a program of periodic reviews undertaken by internal audit. The results of internal audit reviews are discussed with the management of the business unit to which they relate, with summaries submitted to the audit committee and senior management of the Bank. Regulatory capital Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulation in respect of regulatory capital. The Bank s approach to capital management is driven by Bank s strategic and organizational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment. The Bank calculates its capital requirements using the prevailing BI regulation where the Bank s regulatory capital is analyzed into two tiers: tier capital, which includes issued and fully paidup share capital, general reserve, retained earnings and net income for the year. Tanggung jawab utama pengembangan dan pelaksanaan pengendalian untuk mengatasi risiko operasional dilimpahkan kepada manajemen senior di setiap unit bisnis. Tanggung jawab ini didukung oleh pengembangan seluruh standar Bank untuk mengelola risiko operasional sebagai berikut: The primary responsibility for the development and implementation of controls to address operational risk is assigned to senior management within each business unit. This responsibility is supported by the development of overall Bank s standards for the management of operational risk on the following areas: Modal tier, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan. Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier sesuai dengan peraturan BI yang berlaku. tier capital, which includes the amount of allowable collectible impairment losses. The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier capital under prevailing BI regulation. ketentuan untuk melakukan pemisahan tugas yang sesuai, termasuk otorisasi transaksi yang independen. ketentuan untuk melakukan rekonsiliasi dan memonitor transaksi. kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan hukum lainnya untuk pendokumentasian atas pengendalian dan prosedur. requirement for appropriated segregation of duties, including the independent authorization of transactions. requirements for the reconciliation and monitoring of transactions. compliance with regulatory and other legal requirements for documentation of controls and procedures. Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagianbagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier ; hanya 50 persen laba bersih tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier ; dan modal tier tidak boleh melebihi modal tier. Juga terdapat batasan jumlah penyisihan penurunan nilai yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier. Various limits are applied to elements of the regulatory capital. The effect of deferred tax has been excluded from the retained earnings for tier capital; only 50 percent of the net income for the year before deferred tax being included in tier capital; and qualifying tier capital cannot exceed tier capital. There is also a restriction on the amount of allowances for impairment losses that may be included as part of tier capital. ketentuan untuk melakukan penilaian secara berkala atas risiko operasional yang dihadapi, dan kecukupan pengendalian dan prosedur untuk menangani risiko yang teridentifikasi. ketentuan untuk melaporkan risiko kerugian operasional dan pengembangan atas pengajuan tindakan pemulihan dalam pelatihan perencanaan kontinjensi dan pengembangan profesional. requirements for the periodic assessment of operational risks faced, and the adequacy of controls and procedures to address the risks identified. requirements for the reporting of operational losses and proposed remedial action development of contingency plans training and professional development. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ( ATMR ) Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR Bank. The Bank s risk weighted assets ( RWA ) are determined according to specified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognized in the statement of financial position. Based on BI regulation, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA. kode etik dan mitigasi standar risiko bisnis, termasuk asuransi jika efektif. ethical and business standards risk mitigation, including insurance where this is effective.

79 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f. Manajemen modal (lanjutan) f. Capital management (continued) Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungankeuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat. Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang tahun 0 dan 0. Posisi modal yang diwajibkan regulator sesuai peraturan BI yang berlaku pada tanggal Desember 0 dan 0 adalah sebagai berikut: Manajemen menggunakan rasio modal yang diwajibkan regulator untuk memantau modal, dan rasiorasio modal ini tetap menjadi standar industri untuk mengukur kecukupan modal. The Bank s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders return is also recognized and the Bank also recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position. The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year 0 and 0. The Bank s regulatory capital position under prevailing BI regulation as of December 0 and 0 was as follows: 0 0 Modal tier Tier capital Modal saham Share capital Tambahan modal disetor Additional paidincapital Cadangan umum General reserve Saldo laba tahun lalu Previous years retained earnings Laba tahun berjalan (50%) Profit for the year (50%) Modal tier Tier capital Cadangan umum aset produktif General allowance for productive assets Jumlah modal Total capital Aset Tertimbang Menurut Risiko Risk Weighted Asset Risiko kredit Credit risk Risiko pasar Market risk Risiko operasional Operational risk Total Aset Tertimbang Menurut Risiko Total Risk Weighted Assets Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum,0%,0% Capital Adequacy Ratio Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 8% 8% Required Capital Adequacy Ratio Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy.. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan ). These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note ). a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (lanjutan) a.. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Cadangan kerugian penurunan nilai spesifik terkait dengan pihak lawan dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali disetujui secara independen oleh bagian risiko Kredit. Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktorfaktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktorfaktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsiasumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued) a. Key sources of estimation uncertainty (continued) a.. Allowance for impairment losses of financial assets (Continued) The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to claims evaluated individually for impairment and is based upon management s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, the management establishes judgments about the counterparty s financial condition and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimate of cash flows considered recoverable are independently approved by the Credit risk unit. Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for allowance for loan losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimated future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances. a.. Cadangan keuangan kerugian penurunan nilai aset a.. Allowance for impairment losses of financial assets Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan.o. Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note.o.

80 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (lanjutan). USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued) b. Key sources of estimation uncertainty (continued). PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan). USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued) b. Critical accounting judgments in applying the Bank s accounting policies (continued) a.. Penentuan nilai wajar a.. Determining fair values b.. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) b.. Valuation of financial instruments (continued) Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan.f.. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. Lihat juga Catatan.b. c. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank must use the valuation techniques as described in Note.f.. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. See also Note.b.. b. Critical accounting judgments in applying the Bank s accounting policies Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (riskfree) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, comparison to similar instruments for which market observable prices exist. Assumptions and inputs used in valuation techniques include riskfree and benchmark interest rates, credit spreads and other variables used in estimating discount rates, bond and equity prices, foreign currency exchange rates and expected price volatilities and correlations. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: b.. Penilaian instrumen keuangan Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan.f.. Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki sebagai berikut: Tingkat : Harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis. Tingkat : Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar. Critical accounting judgments made in applying the Bank s accounting policies include: b.. Valuation of financial instruments The Bank s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note.f.. The Bank measures fair values using the following hierarchy: Level : Quoted market price in an active market for an identical instrument. Level : Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para pelaku pasar dalam suatu transaksi yang wajar. Tabel berikut ini menyajikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar berdasarkan tingkat hirarki nilai wajarnya. Catatan/ Note Tingkat / Level Tingkat / Level The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm s length. The table below analyses financial instruments measured at fair value by its level in the fair value hierarchy. Jumlah/ Total Desember 0 December 0 Aset keuangan untuk tujuan Financial assets held for diperdagangkan trading Efekefek untuk tujuan investasi Investment securities Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial liabilities held for trading Desember 0 December 0 Aset keuangan untuk tujuan Financial assets held for diperdagangkan trading Efekefek untuk tujuan investasi Investment securities Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial liabilities held for trading

81 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan) b.. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu. Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan.f... USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued) b. Critical accounting judgments in applying the Bank s accounting policies (continued) b.. Financial asset and liability classification The Bank s accounting policies provide scope for financial assets and financial liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances. In classifying financial assets as trading, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note.f.. 5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA Akun ini terdiri dari: This account consists of the following: 0 0 Rupiah Rupiah Dolar Amerika Serikat United States Dollars Jumlah Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia. Pada tanggal Desember 0 dan 0, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank masingmasing sebesar 8,0% dan 8,% untuk mata uang Rupiah serta masingmasing sebesar 8,5% dan 8,% untuk mata uang asing. Giro Wajib Minimum (GWM) untuk mata uang Rupiah pada tanggal Desember 0 dan 0 masingmasing terdiri dari GWM utama sebesar 8,0% dan 8,% dengan menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada Bank Indonesia dan GWM sekunder sebesar,% dan 5,9% dengan menggunakan sertifikat Bank Indonesia dan obligasi pemerintah. Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Total Demand deposits with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia requirements on minimum reserve requirements. As of December 0 and 0, the minimum reserve requirements of the Bank were 8.0% and 8.% for Rupiah currency, and 8.5% and 8.% for foreign currency, respectively. The minimum reserve requirement of the Bank for Rupiah currency as of December 0 and 0 consist of primary GWM of 8.0% and 8.% through demand deposit with Bank Indonesia in Rupiah and secondary GWM of.% and 5.9% through Certificates of Bank Indonesia and government bonds, respectively. The Bank has fulfilled Bank Indonesia s regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.. GIRO PADA BANKBANK LAIN. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS Merupakan saldo rekening giro pada bankbank Represent demand deposits at correspondent banks: koresponden: PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANKBANK LAIN Penempatan pada bankbank lain merupakan penempatan jangka pendek dalam bentuk call money, dengan periode jatuh tempo sampai dengan satu bulan sejak tanggal penempatan. 0 0 Rupiah (termasuk penempatan pada Bank Indonesia [FASBI] sejumlah Rp di 0) PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Placements with other banks represent shortterm placements in the form of call money, with maturity period up to one month since the placement date. Rupiah (including placements with Bank Indonesia [FASBI] amounted to: Rp 500,000 in 0) Mata uang asing 5.07 Foreign currencies Jumlah Total Pada tanggal Desember 0 dan 0, seluruh saldo penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain tidak mengalami penurunan nilai. 8. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK TUJUAN DIPERDAGANGKAN a. Aset keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari: 0 0 As of December 0 and 0, all placements with Bank Indonesia and other banks were not impaired. 8. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES HELD FOR TRADING a. Financial assets held for trading consisted of the following: Efekefek: Securities: Obligasi pemerintah Government bonds Surat Perbendaharaan Negara (SPN).87 Treasury Bills Aset derivatif untuk tujuan diperdagangkan: Derivatives assets held for trading: Kontrak berjangka valuta asing Foreign currency forward Cross currency swaps Cross currency swaps Kontrak swap suku bunga Interest rate swaps Jumlah Total b. Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada tanggal Desember 0 dan 0 terdiri dari; 0 0 b. Financial liabilities held for trading as of December 0 and 0 consisted of the following: Liabilitas derivatif untuk tujuan diperdagangkan Derivatives liabilities held for trading Kontrak berjangka valuta asing Foreign currency forward Cross currency swaps 79,95. Cross currency swaps Kontrak swap suku bunga 9, Interest rate swaps Jumlah Total Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Pada tanggal Desember 0 dan 0, seluruh saldo giro pada bankbank lain tidak mengalami penurunan nilai. As of December 0 and 0, all demand deposits with other banks were not impaired.

82 CATATAN ATAS LAP ORAN TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 CATATAN ATAS LAP ORAN TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 9. KREDIT YANG DIBERIKAN 9. LOANS RECEIVABLE a. Berdasarkan jenis kredit a. By type of loan 0 0 Rupiah Rupiah Modal kerja ) Working capital Investasi ) Investment Kartu kredit ) Credit cards Kredit tanpa agunan ) Personal loans Lainlain ) Others ) Cadangan kerugian penurunan nilai (798.5) (958.5) Allowance for impairment losses ) Mata uang asing Foreign currencies Modal kerja ) Working capital Investasi ) Investment Cerukan kredit..7) Overdraft personal loans ) Cadangan kerugian penurunan nilai (0.97) (5.79) Allowance for impairment losses ) Jumlah bersih ) Total net b. Berdasarkan sektor ekonomi b. By economic sector 0 0 Rupiah Rupiah Manufaktur ) Manufacturing Jasa bisnis ) Business services Perdagangan ) Trading Perorangan ) Individual Lainlain ) Others ) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS RECEIVABLE (continued) c. Kredit yang diberikan tersebut di atas merupakan kredit yang diberikan dalam Rupiah dan mata uang asing dengan berbagai bentuk jaminan, termasuk giro, deposito berjangka, standby letters of credit, tanah, bangunan dan jaminan perusahaan. Jumlah deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk kartu kredit masingmasing sebesar Rp 50 dan Rp 8.5 pada tanggal Desember 0 dan 0 (Catatan ). d. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan berbagai jangka waktu dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. e. Rasio nonperforming loan (NPL) pada tanggal Desember 0 dan 0 masingmasing adalah sebagai berikut: 0 0 c. The above loans receivable represent loans in Rupiah and foreign currencies with various types of collaterals including demand deposits, time deposits, standby letters of credit, land, buildings and corporate guarantees. Time deposits pledged as collateral for credit cards were Rp 50 and Rp 8,5 in total as of December 0 and 0, respectively (Note ). d. Loans receivable from the Bank s employees consist of car loans, housing loans and loans for other purposes with various loan terms and the repayment through monthly salary deductions. e. As of December 0 and 0, the nonperforming loan (NPL) ratios were as follows: NPL bruto,%.% Gross NPL NPL neto 0,78% 0.9% Net NPL f. Pada tanggal Desember 0, kredit yang direstrukturisasi terdiri atas kredit korporasi sebesar Rp.59 atau 0,79% dari jumlah kredit yang diberikan dan kartu kredit sebesar Rp atau 0,% dari jumlah kredit yang diberikan. Atas kredit yang telah direstrukturisasi tersebut, Bank telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai yang cukup dan Bank tidak mempunyai komitmen untuk tambahan fasilitas kredit. f. As of December 0, restructured loans consisted of corporate loans amounted to Rp,59 or 0.79% of total loans and credit cards amounted to Rp 85,79 or 0.% of total loans. From the restructured loans, the Bank has provided sufficient allowance for impairment losses and the Bank did not have any commitments to extend additional loans facilities. Mata uang asing Foreign currencies Pertambangan ) Mining Jasa bisnis ) Business services Manufaktur ) Manufacturing Perdagangan ) Trading Perorangan..7) Individual Lainlain ) Others ) Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment nilai (959.89) (.08.99) losses Jumlah bersih ) Total net g. Dalam laporannya kepada Bank Indonesia, Bank menyatakan bahwa pada tanggal Desember 0 dan 0, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit ( BMPK ) seperti yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, baik untuk pihakpihak yang berelasi maupun pihak ketiga. g. The Bank s report to Bank Indonesia stated that its Legal Lending Limit (LLL) as of December 0 and 0 was in compliance with LLL requirements, both for the related and nonrelated party borrowers.

83 CATATAN ATAS LAP ORAN TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS RECEIVABLE (continued) h. Kredit sindikasi dengan pembagian risiko secara proporsional terhadap jumlah pendanaan Bank adalah sebagai berikut: Sebagai partisipan, partisipasi Bank berkisar antara,%,5% dan 0,50%,7% masingmasing pada tahun 0 dan 0, saldo pada akhir tahun 0: USD.09.5 dan IDR 79.95, 0: USD.87.5 dan IDR 7.7 i. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/ Collective impairment provision Cadangan kerugian penurunan nilai individu/ Individual impairment provision Jumlah/Total 0 h. Syndicated loans, with risk sharing proportional to the Bank s funding amount are as follows: As participant, the Bank s participation ranges between.%.5% and 0.50%.7% in 0 and 0, respectively, outstanding balance at year end 0: USD,09,5 and IDR 79,95; 0: USD,87,5 and IDR 7,7 i. The movement of allowance for impairment losses was as follows: Saldo, awal tahun 99.97) 9.05).08.99) 9.) Balance, beginning of year Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan 0.7) 7.0) 9.79) ) Addition of allowance for impairment losses during the year Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan (8.8) (0.) (578.) (8.97) Penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang diperoleh dari kombinasi bisnis ) ) ) (.957) Writeoff during the year Adjustment of allowance for impairment losses acquired from business combination Selisih kurs.7) ).7) () Exchange rate differences Saldo, akhir tahun 78.87) 77.80) ).08.99) Balance, end of year 0. EFEKEFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI 0. INVESTMENT SECURITIES Nilai wajar efekefek untuk tujuan investasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: 0 0 The fair value of investment securities classified as availableforsale was as follows: Sertifikat Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia Obligasi pemerintah Government bonds Obligasi korporasi Corporate bonds Jumlah Total Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual selama tahuntahun yang berakhir Desember 0 dan 0 adalah sebagai berikut: 0 0 The movement of unrealized gain (loss) from the change in fair value of availableforsale investment securities during the years ended.december 0 and 0 were as follows: Saldo, awal tahun sebelum pajak penghasilan tangguhan.87) 8.77) Balance, beginning of year before deferred income tax Penambahan (kerugian) keuntungan yang belum direalisasi selama tahun berjalan bersih 7.770) (.08) Addition of unrealized (loss) gain during the year net Keuntungan yang telah direalisasi atas penjualan efekefek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual selama tahun berjalan bersih ) (.9) Realized gain from sale of available for sale investment securities during the year net Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan 9.587).87) Total before deferred income tax Pajak penghasilan tangguhan (Catatan d) (.897) (.95) Deferred income tax (Note d) Saldo, akhir tahun bersih.90) 8.8) Balance, end of year net Peringkat obligasi korporasi adalah sebagai berikut: The ratings of corporate bonds were as follows: 0 0 Peringkat/ Pemeringkat/ Peringkat/ Pemeringkat/ Rating Rated by Rating Rated by PT Bank Danamon Indonesia Tbk AA+ Pefindo AA+ Pefindo PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk AAA Fitch AAA Fitch PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk AA Pefindo AA Pefindo PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk AA Pefindo PT Bank Tabungan Negara Tbk Pada tanggal Desember 0 dan 0, efekefek untuk tujuan investasi yang merupakan transaksi dengan pihak berelasi masingmasing berjumlah Rp 8. dan Rp.5. Pada tanggal Desember 0 dan 0, seluruh efekefek untuk tujuan investasi tidak mengalami penurunan nilai. As of December 0 and 0, investment securities which represented related party transaction amounted to Rp 8, and Rp,5, respectively. As of December 0 and 0, all investment securities were not impaired.

84 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. ASET TAKBERWUJUD. INTANGIBLE ASSETS. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan). INTANGIBLE ASSETS (continued) Aset takberwujud pada tanggal Desember 0 dan 0 terdiri dari: Harga perolehan Saldo awal/ Beginning balance Penyesuaian/ Adjustment 0 Intangible assets as of December 0 and 0 consisted of the following: Penambahan/ Additions Saldo akhir/ Ending balance Goodwill 8.) ) 8.) Goodwill Hubungan pelanggan 8.) ) 8.) Customer relationships 00.) ) 00.) ) Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Hubungan pelanggan (.8) (.979) (9.) Customer relationships (.8) (.979) (9.) Nilai buku bersih 9.98) 90.99( Net book value Harga perolehan Saldo awal/ Beginning balance Penyesuaian/ Adjustment 0 Penambahan/ Additions Saldo akhir/ Ending balance Goodwill 0.5).87) ) 8.) Goodwill Hubungan pelanggan 8.) ) ) 8.) Customer relationships 78.5).87) ) 00.) Akumulasi amortisasi Cost Cost Accumulated amortization Hubungan pelanggan ) ) (.8) (.8) Customer relationships ) ) (.8) (.8) Nilai buku bersih 78.5) 9.98) Net book value Nilai pakai ditentukan dengan mendiskonto arus kas masa depan yang diharapkan akan dihasilkan oleh unitunit tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada asumsiasumsi berikut ini: Arus kas diproyeksikan berdasarkan estimasi portofolio yang diakuisisi dan dengan menggunakan suku bunga yang berlaku. Beban operasional lainnya dan cadangan kerugian penurunan nilai diestimasi berdasarkan data historis dari portofolio yang diakuisisi. Tingkat diskonto sebelum pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah yang dapat dipulihkan adalah 0% dan 9% masingmasing untuk tahun 0 dan 0. Tingkat diskonto ini diestimasi berdasarkan ratarata tertimbang biaya modal yang dialokasikan Bank kepada unitunit ini. Asumsi utama sebagaimana dijelaskan di atas dapat berubah sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi dan pasar. Bank memperkirakan bahwa kemungkinan perubahan asumsi ini tidak diharapkan akan menyebabkan jumlah terpulihkan dari unitunit tersebut akan berada di bawah nilai tercatatnya. Tidak terdapat biaya legal yang ditangguhkan yang timbul pada saat memperbaharui hak atas tanah selama tahun 0 dan 0. Value in use was determined by discounting the future cash flows expected to be generated from the continuing use of the units. The calculation of the value in use was based on the following key assumptions: Cash flows were projected based on the acquired estimated portfolio and by using current interest rate. Other operational expenses and impairment losses were estimated based on historical rate of the acquired portfolio. Pretax discount rates that applied in determining the recoverable amounts were 0% and 9% for 0 and 0, respectively. This discount rate was estimated based on the weighted average cost of capital allocated by the Bank to these units. The key assumptions described above may change as economic and market conditions change. The Bank estimates that the possible changes in these assumptions are not expected to cause the recoverable amount of either unit to decline below the carrying amount. There was no deferred legal cost incurred in transactions to renew land rights during 0 and 0. Beban amortisasi hubungan pelanggan masingmasing sejumlah Rp.979 dan Rp.8 untuk tahun yang berakhir pada tanggal.desember 0 dan 0 dibebankan dalam beban umum dan administrasi. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada unit penghasil kas Perbankan Konsumer Kartu Kredit & Personal Loan dan Kredit Komersial yang merupakan tingkat terendah dalam Bank dimana goodwill dimonitor untuk tujuan internal. Tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas goodwill yang diakui selama tahun 0 dan 0. Nilai yang dapat terpulihkan untuk setiap unit dihitung berdasarkan nilai pakai. Amortization of customer relationship charged to general and administrative expenses for the years ended December 0 and 0 amounted to Rp.,979 and Rp,8, respectively. For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to cash generating unit Consumer Banking Credit Card & Personal Loan and Commercial Loan units, which represents the lowest level within the Bank at which the goodwill is monitored for internal management purpose. No impairment losses on goodwill were recognized during 0 and 0. The recoverable amount for each unit was calculated based on their value in use.. SIMPANAN DARI BANKBANK LAIN. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 0 0 Giro Demand deposits Rupiah.07.0 Rupiah Mata uang asing 0 Foreign currencies.07. Interbank call money Interbank call money Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Jumlah Total

85 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 (Dinyatakan jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified). SIMPANAN DARI NASABAH. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 0 0 Rupiah Rupiah Giro Current accounts Tabungan Saving accounts Deposito berjangka dan deposito on call Time deposits and deposits on call Mata uang asing Foreign currencies Giro Current accounts Tabungan Saving accounts Deposito berjangka dan deposito on call Time deposits and deposits on call Jumlah Total Pada tanggal Desember 0 dan 0, jumlah deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk kartu kredit masingmasing sebesar Rp 50 dan Rp. 8.5 (Catatan 9c), sedangkan untuk fasilitas bank garansi dan lainnya masingmasing sebesar Rp 8.9 dan Rp PAJAK PENGHASILAN. INCOME TAX As of December 0 and 0, total time deposits pledged as collateral to credit cards were Rp 50 and Rp 8,5 (Note 9c), respectively, while time deposits pledged as collateral to bank guarantee and other facilities were Rp 8,9 and Rp 9,88, respectively.. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan). INCOME TAX (continued) d.0 Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut: 00 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credit (charged) to statement of comprehensive income Dikreditkan (dibebankan) kelaporan perubahan ekuitas/credit (charged) to statement of changes in equity 0 d.. The details of the Bank s deferred tax assets and liabilities were as follows: Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credit (charged) to statement of comprehensive income Dikreditkan (dibebankan) kelaporan perubahan ekuitas/credit (charged) to statement of changes in equity 0 Aset pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan: Cadangan kerugian penurunan nilai. 8.59) 80.0) (.) 8.70) Liabilitas imbalan pascakerja ) 9.5).) 5.7) Deferred tax assets recognized in the current year statement of comprehensive income:) Allowance for impairment losses Obligation for postemployment benefits Bonus.5 (5).908).85).7) Bonus Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek untuk tujuan diperdagangkan bersih 5.5).50) (.878).5) ) 0.8) (.0) 7.79) Aset pajak tangguhan yang diakui secara langsung di saldo laba pada tanggal Januari 00: Penerapan pertama PSAK No.50 (Revisi 00) dan PSAK No.55 (Revisi 00).0 ).0) ).0) ) Unrealized loss from changes in fair value of trading securities net Deferred tax asset recognized directly in retained earnings as of January 00: First adoption of SFAS No. 50 (00 Revision) and SFAS No. 55 (00 Revision) a. Liabilitas pajak kini terdiri dari Pajak Penghasilan pasal 5 dan 9. a. Current tax liabilities consist of Income Tax article 5 and 9. Jumlah aset pajak tangguhan ) (.0).85 Total deferred tax assets ) b. Komponen beban (penghasilan) pajak adalah sebagai berikut: 0 0 b. The components of income tax expense (benefit) were as follows: TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 (Dinyatakan jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Pajak kini ) Current tax Pajak tangguhan (.8) Deferred tax Jumlah ) Total c. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan Bank dengan laba akuntansi Bank sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 0 0 c. The reconciliation between the Bank s income tax expense and the Bank s accounting profit before tax was as follows: Laba akuntansi sebelum pajak Income before tax Tarif pajak yang berlaku 5% 5% Statutory tax rate Perbedaan permanen dengan tarif Permanent differences at pajak 5% % Beban pajak penghasilan Income tax expense. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan). INCOME TAX (continued) d.0 Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut: (lanjutan) 00 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credit (charged) to statement of comprehensive income Dikreditkan (dibebankan) kelaporan perubahan ekuitas/credit (charged) to statement of changes in equity 0 d.. The details of the Bank s deferred tax assets and liabilities were as follows: (continued) Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credit (charged) to statement of comprehensive income Dikreditkan (dibebankan) kelaporan perubahan ekuitas/credit (charged) to statement of changes in equity 0 Liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan: Deferred tax liability recognized directly in the current year statement of comprehensive income: Penyusutan aset tetap (5.0).89 (5) (889) ) (.50) Depreciation of fixed assets Amortization of intangible Amortisasi aset takberwujud ) (87) (87) (78) ) (75) assets (5.0).7 (8) (.57) ) (.5) Liabilitas pajak tangguhan yang diakui secara langsung di pendapatan komprehensif lain: Kerugian aktuarial yang belum direalisasi atas imbalan kerja bersih ) ) (.0) (.0) Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek yang tersedia untuk dijual bersih (7.09).5 (.95) ) (.9) (.897) (7.09).5 (.95) ) (5.0) (8.000) Deferred tax liability recognized directly in other comprehensive income: Unrealized actuarial loss on employee benefit net Unrealized gain from changes in fair value of availableforsale investment securities net Jumlah liabilitas pajak tangguhan (.79).7.5 (.0) (.57) (5.0) (0.5) Total deferred tax liabilities Aset pajak tangguhan, bersih ) (5.589) (5.0).0) Deferred tax assets, net e.000 Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan prinsip selfassessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajakpajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku. e.. Under the taxation laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of selfassessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.

86 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan). INCOME TAXES (continued) f. Pajakpajak Bank tahun 009 telah diperiksa oleh fiskus, dimana Bank harus membayar kekurangan pajak yang seluruhnya berjumlah Rp..05 (Bank sebelumnya mencatat kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 9.5). Pada tahun 0, Bank menyetorkan kekurangan pajak tersebut dan mengajukan keberatan atas koreksi pajakpajak tersebut; tambahan pajak yang disetor dicatat sebagai aset lainlain. g. Pada tanggal 8 September 0, fiskus menyetujui keberatan atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 009 sebesar Rp.57 dari klaim yang diajukan pada tahun 00 sebesar Rp..88. Keputusan ini dinyatakan dalam surat keputusan No. KEP8/WPJ.9/0 sehubungan dengan Pajak Penghasilan Badan. Pada tanggal Desember 0, Bank mengirimkan Surat Banding untuk keberatan Pph pasal (),, dan sebesar Rp MODAL SAHAM 5. SHARE CAPITAL Pada tanggal Desember 0 dan 0, modal dasar Bank berjumlah Rp.50 milyar ( saham dengan nilai nominal Rp , dalam nilai penuh, per saham), yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pemegang saham sebagai berikut: 0/0 Jumlah Persentase saham/ Nilai pemilikan/ Number of nominal/ Ownership shares Par value percentage f. The Bank s 009 taxes had been audited by the tax authorities resulting in an underpayment of Rp,05 (the Bank previously recorded an underpayment of Rp.9,5). In 0, the Bank paid the assessed additional taxes and filed an objection letter against these assessments; the payment was recorded as other assets. g. On 8 September 0, the tax office approved for tax objection related to Corporate Income Tax 009 of Rp,57 from claim for tax refund which submitted on 00 of Rp,88. This decision is stated in decision letter No. KEP8/WPJ.9/0 related Corporate Income Tax. On.December 0, the Bank sent Tax Appeal Letter for objection PPh article (),, and of Rp,88. As of December 0 and 0, the Bank s authorized capital amounted to Rp,50 billion (,50,000 shares at par value of Rp,000,000, in whole amount, per share), respectively, which have been issued and fully paidup by the following shareholders: Australia and New Zealand Banking Group Limited % Australia and New Zealand Banking Group Limited PT Bank Pan Indonesia Tbk % PT Bank Pan Indonesia Tbk % Pada tahun 00, Bank menerima tambahan modal saham sebesar Rp dari Australian and New Zealand Banking Group Limited yang dicatat sebagai setoran dimuka modal saham karena masih menunggu pengesahan perubahan Anggaran Dasar Bank dari instansi yang berwenang. In 00, the Bank received an additional of Rp.700,000 from Australian and New Zealand Banking Group Limited which was recorded as advance for share capital as the process of obtaining an approval for the amendment of the Bank s Articles of Association from the legal authority was still in process.. PENDAPATAN BUNGA BERSIH. NET INTEREST INCOME Pendapatan bunga 0 0 Interest income Kredit yang diberikan.0.0).90.8) Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi 90.58) 05.) Investment securities Penempatan pada bankbank lain.).8) Placements with other banks Tagihan wesel ekspor.87).7) Export bills receivable Giro pada bankbank lain 57) 50) Demand deposits with other banks Lainlain.).85) Others.5.50).50.7) Beban bunga Interest expenses Simpanan dari nasabah: Deposits from customers: Deposito berjangka (.99) (88.5) Time deposits Giro (5.59) (58.) Demand deposits Simpanan dari bankbank lain (.78) (9.9) Deposits from other banks Lainlain (8.0) (50.0) Others (79.88) (07.88) Pendapatan bunga bersih..).5.8) Net interest income 7. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI 7. FEES AND COMMISSIONS INCOME 0 0 Ritel Retail Fasilitas kredit korporasi Corporate credit facilities Pembiayaan perdagangan Trade finance Lainlain Others Jumlah Total 8. PENDAPATAN TRANSAKSI PERDAGANGAN BERSIH NET TRADING INCOME Instrumen derivatif 7.7) 0.9 Derivative instruments Efekefek 0.9) 0.8 Securities Jumlah 0.9).900 Total 9. KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN BERSIH IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS NET Penambahan beban selama tahun berjalan: Charges for the year: Kredit yang diberikan (Catatan 9i) 9.79) ) Loans receivable (Note 9i) Tagihan akseptasi ) ) Acceptance receivables 9.79) 78.97) Pada tahun 0, Bank telah mendapat pengesahan perubahan Anggaran Dasar Bank dari instansi yang berwenang. Setoran dimuka modal saham direklasifikasi ke modal saham. Bank juga mendapat tambahan setoran modal sebesar Rp Berdasarkan akta notaris Rudy Siswanto, S.H., No. tanggal Juni 0, para pemegang saham Bank menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Bank dari Rp ( saham dengan nilai nominal Rp [nilai penuh] per saham) menjadi Rp ( saham dengan nilai nominal Rp [nilai penuh] per saham). In 0, the Bank obtained an approval from legal authority for the amendment of the Bank s Articles of Association. Consequenty, the advance for share capital payment was reclassified to share capital. The Bank also received additional share capital of Rp 900,000. Based on notarial deed No. of Rudy Siswanto, S.H. dated June 0, the Bank s shareholders approved the increase in the Bank s paidup share capital from Rp 50,000 (50,000 share at pair value of Rp,000,000 [full amount] per share) to Rp.,50,000 (,50,000 share at pair value of Rp.,000,000 [full amount] per share). Pemulihan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan: Reversal during the year: Tagihan akseptasi (7) ) Acceptance receivables Taksiran kerugian atas transaksi Estimated loss from offbalance sheet rekening administratif ) (9.89) transactions (7) (9.89) Kerugian penurunan nilai bersih 9.0) 7.78) Net impairment losses net

87 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 0. BEBAN KARYAWAN 0. PERSONNEL EXPENSES 0 0 Gaji dan upah Wages and salaries Imbalan pasca kerja Post employment benefits Lainlain Others Jumlah Total. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 0 0 Pemasaran 0.7) 0.7) Marketing Sewa 7.88) 8.099) Rental Outsourcing costs 0.5).88) Outsourcing costs Penyusutan aset tetap 89.5).50) Depreciation of fixed assets Komunikasi dan pos.08) 5.889) Communication and postage Biaya profesional 9.07).5) Professional fee Sistem teknologi informasi 7.77).7) Information technology system Beban kartu 5.00).988) Card charges Perbaikan dan pemeliharaan 0.985).7) Repair and maintenance Beban kendaraan 8.8) 7.70) Vehicle expense Jasa pengangkutan.05) 5.05) Freight and courier Underpinning Costs 5.59).9) Underpinning costs Asuransi.8) 0.) Insurance Pengolahan data elektronik.99) 7.) Electronic data processing Keamanan 9.99) 8.7) Security Alat tulis kantor 7.0) 9.85) Office stationery Perjalanan 7.7) 8.7) Travelling Amortisasi aset takberwujud (Catatan ).979).8) Amortization of intangible assets (Note ) Kerugian atas kartu kredit.570).7) Credit card losses Biaya rekrut pegawai.).) Recruitment Lainlain 9.9) 75.88) Others Jumlah 85.95) 859.9) Total. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan masingmasing klasifikasi. Kebijakan akuntansi di Catatan.f menjelaskan bagaimana setiap kategori aset dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui. Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan yang diperdagangkan; pinjaman yang diberikan dan piutang; dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Demikian halnya dengan setiap liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan yang diperdagangkan dan liabilitas keuangan lainnya yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan. Financial instruments have been allocated based on their classification. The accounting policies in Note.f described how the categories of the financial assets and liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized. Financial asset have been classified into trading; loans and receivables; and availableforsale category. Similarly, financial liabilities have been classified into trading and other financial liabilities at amortized cost. The fair values are determined based on relevant information available as at the statement of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statement of financial position date.. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Tabel berikut ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal Desember 0 dan 0: 0 The table below sets out the carrying amount and fair values of the Bank s financial assets and financial liabilities as of December 0 and 0: Biaya Diperdagangkan/ Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and Tersedia untuk dijual/ Availableperolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized Jumlah nilai tercatat/ Total carrying Nilai wajar/ Fair Trading receivables forsale cost amount value Aset keuangan Financial assets Kas Cash on hand Giro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased with agreements to resell Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial assets held for trading Tagihan akseptasi Acceptance receivables Tagihan wesel ekspor Export bills receivable Kredit yang diberikan Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi Investment securities Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari bankbank lain (.5.0) (.5.0) (.5.0) Deposits from other banks Simpanan dari nasabah (.07.0) (.07.0) (.07.0) Deposits from customers Utang akseptasi (89.8) (89.8) (89.8) Acceptance payables Efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali (8.5) (8.5) (8.5) Securities sold under repurchase agreements to resell Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan (7.5) (7.5) (7.5) (88.57) ( ) (.80.5) (.80.5) Financial liabilities Held for trading 0 Biaya Diperdagangkan/ Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and Tersedia untuk dijual/ Availableperolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized Jumlah nilai tercatat/ Total carrying Nilai wajar/ Fair Trading receivables forsale cost Amount Value Aset keuangan Financial assets Kas ).89 ) ).89).89) Cash on hand Giro pada Bank Indonesia ) ) ).909.0).909.0) Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain ).9.97 ) ).9.97).9.97) Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain ) 5.07 ) ) 5.07) 5.07) Placements with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan 77.05) ) ) 77.05) 77.05) Financial assets held for trading Tagihan akseptasi ).9 ) ).9).9) Acceptance receivables Tagihan wesel ekspor ) ) ) 5.980) 5.980) Export bills receivable Kredit yang diberikan ) ) ) ) 7.5.) Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi ) ).. )..)..) Investment securities 77.05) )..75).7.) Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari bankbank lain ) ) ) (79.7) (79.7) (79.7) Deposits from other banks Simpanan dari nasabah ) ) ) (..5) (..5) (..5) Deposits from customers Utang akseptasi ) ) ) (.) (.) (.) Acceptance payables Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan (7.009) ) ) ) (7.009) (7.009) Financial liabilities held for trading (7.009) ) ) (..9) ( ) ( )

88 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan). FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Nilai wajar efekefek yang diperdagangkan dan untuk tujuan investasi pada tanggal Desember 0 dan 0 adalah berdasarkan harga kuotasi pasar. The fair value of trading and investment securities as of December 0 and 0 was based on quoted market prices.. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan). COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) KONTINJENSI Jumlah dalam mata uang asing/amount in original Mata uang/ currency Currency CONTINGENCIES Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal Desember 0 dan 0 dinilai dengan analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lainnya yang tidak dijelaskan di atas mendekati nilai tercatatnya karena aset dan liabilitas keuangan dalam jumlah signifikan memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang. The fair value of loans receivable as of December 0 and 0 was measured using discounted cash flows analysis using market interest rate. The fair value of other financial assets and liabilities not described above approximated to the carrying amount because a significant amount of the financial assets and liabilities is short term in nature, and/or repricing frequently. Tagihan kontinjensi: Garansi bank yang diterima Contingent receivables: IDR 95.9).5) Bank guarantees received USD ) ) Lainnya, ekuivalen USD/Others, USD equivalent ) 0.07).7.79).0.8) Pendapatan bunga atas kredit nonperforming IDR.755) 7.09) USD ) ).77) 7.09) Interest on nonperforming loans. KOMITMEN DAN KONTINJENSI. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Pada tanggal Desember 0 dan 0, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut: As of December 0 and 0, the Bank s commitments and contingencies were as follows: Jumlah dalam mata uang asing/amount in original Mata uang/ currency Currency KOMITMEN Liabilitas komitmen: Fasilitas kredit yang bersifat committed yang belum digunakan IDR (.7) (57.87) USD (..05) (..) Lainnya, ekuivalen USD/Others, USD equivalent 85.0 ) (7.77) (.5.09) (.7.855) COMMITMENTS Committed liabilities: Unused committed loan facilities Fasilitas L/C yang tidak dapat dibatalkan IDR (00) (.99) Irrevocable L/C facilities USD (.00.98) ( ) Lainnya, ekuivalen USD/Others, USD equivalent (7.5) (59.75) ( ) (.578.) Jumlah liabilitas komitmen (..5) (.90.9) Total committed liabilities Liabilitas kontinjensi:.775.5).7.7) Garansi bank yang diterbitkan, Bid bonds, performance bonds, advance payment bonds, retention bonds, down payment bonds, progress payment bonds, refund bonds, standby letters of credit dan security bonds IDR (9.) (9.0) Jumlah kontinjensi tagihan bersih Jumlah komitmen dan kontinjensi liabilitas bersih USD (.50.) (.9.) Lainnya, ekuivalen USD/Others, USD equivalent (09.00) (8.80) ( ) (.57.7) Bank menghadapi berbagai macam jenis tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, dalam kegiatan usahanya. Dampak serta hasil akhir dari masalah atau tuntutan hukum tersebut apakah dapat dimenangkan oleh Bank atau tidak, tidak dapat dipastikan. Namun demikian, manajemen Bank memiliki keyakinan bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan maupun likuiditas Bank. 97.9) 80.55) (..858) (.9.) Contingent liabilities: Bank guarantees issued, Bid bonds, performance bonds, advance payment bonds, retention bonds, down payment bonds, progress payment bonds, refund bonds, standby letters of credit and security bonds Total contingencies net receivables Total commitments and contingenciesnet liabilities The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank s results of operations, financial position or liquidity.

89 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0. KUALITAS ASET PRODUKTIF. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS Tabel di bawah ini menunjukkan kolektibilitas aset produktif Bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku: The table below presents the grading of productive assets of the Bank in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations: 0 Dalam perhatian Lancar/ khusus/ Special Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mention Substandard Doubtful Loss Total*) Giro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased with agreements to resell Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial assets held for trading Tagihan akseptasi Acceptance receivables Wesel tagih ekspor.9.9 Export bills receivable Kredit yang diberikan Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi Investment securities Transaksi rekening administratif Dalam perhatian Lancar/ khusus/ Special Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mention Substandard Doubtful Loss Total*) Offbalance sheet transactions Giro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial assets held for trading Tagihan akseptasi.. Acceptance receivables Wesel tagih ekspor Export bills receivable Kredit yang diberikan Loans receivable Efekefek untuk tujuan investasi.... Investment securities Transaksi rekening administratif Offbalance sheet transactions *) Sebelum cadangan kerugian penurunan nilai Before allowance for impairment losses *) 5. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 5. RELATED PARTY TRANSACTIONS Rincian saldo dan transaksi yang signifikan (termasuk komitmen dan kontinjensi) dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: 0 0 The details of significant balances and transactions (including commitments and contingencies) with related parties were as follows: Giro pada bankbank lain Demand deposits with other banks Penempatan pada bankbank lain Placements with other banks Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Financial assets held for trading Efekefek untuk tujuan investasi 8..5 Investment securities Simpanan dari nasabah 5.5 Deposits from customers Simpanan dari bankbank lain Deposits from other banks Utang akseptasi Acceptance payables Efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali 8.5 Securities sold under repurchase agreements Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdangkan Financial liabilities held for trading Liabilitas lainlain Other liabilities Pendapatan bunga..07 Interest income Tagihan kontinjensi: Contingent receivables: Garansi bank yang diterima Bank guarantees received Transaksi Manajemen Kunci Saldo transaksi manajemen kunci dan keluarga terdekatnya pada tanggal Desember 0 dan 0 adalah: 0 0 Transactions with Key Management Personnel Balances outstanding from key management personnel and their immediate relatives as of December 0 and 0 were as follows: Kredit yang diberikan: Loans receivable: Pinjaman karyawan Staff Loans Kartu Kredit 8 9 Credit Card Jumlah Total Simpanan dari nasabah Deposits from customers Liabilitas imbalan pascakerja.8.95 Obligation for postemployment benefits Suku bunga kredit untuk pihak berelasi adalah,5% untuk pinjaman karyawan dan,87% untuk simpanan dari nasabah. Tidak ada cadangan kerugian yang dibentuk selama tahun berjalan terhadap kredit yang diberikan kepada manajemen kunci dan keluarga terdekatnya pada akhir tahun. Kompensasi yang diberikan kepada personel manajemen utama terdiri dari: 0 0 Interest rates charged on balances outstanding from related parties are.5% for staff loans while interest for deposits from customers are.87%. No impairment losses and no specific allowance have been recorded against balances outstanding during the year with key management personnel and their immediate relatives at the year end. Key management personnel compensation for the year comprised: Imbalan kerja jangka pendek Shortterm employee benefit Imbalan pascakerja Postemployment benefit

90 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 TAHUN BERAKHIR DESEMBER 0 DAN 0 YEARS ENDED DECEMBER 0 AND 0 5. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal Desember 0 dan 0 adalah sebagai berikut: 5. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 0 and 0 were as follows: Pihak berelasi/related party Sifat relasi/nature of relationship Jenis transaksi/type of transaction ANZ Banking Group Limited MELBOURNE Pemegang saham/shareholder Giro pada bankbank Lain, Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan, Simpanan dari bankbank lain, Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan, Efekefek yang dijual dengan janji dibeli kembali, Utang akseptasi, Liabilitas lainlain, Garansi bank yang diterima, Pendapatan bunga/demand deposit with other banks, Financial assets held for trading, Deposits from other banks, Financial liabilities held for trading, Securities sold under repurchase agreement, Acceptance payables, Other liabilities, Bank guarantees received, Interest income. PT. Bank Panin, Tbk. Pemegang saham/shareholder Giro pada bankbank lain, Penempatan pada bank lain, Efekefek untuk tujuan investasi, Liabilitas keuangan untuk tujuan diperdagangkan/demand deposit with other banks, Placements with other banks, Investment securities, Financial liabilities held for trading. PT ANZ Securities Indonesia ANZ Banking Group Limited ( ANZ Group ) memberikan jasa shared services kepada Bank sehubungan dengan manajemen, bisnis & teknologi, yang termasuk di dalam Master Services Agreement tertanggal 0 September 00. Perjanjian ini berlaku sampai salah satu pihak membatalkannya. Beban yang ditagih untuk jasajasa tersebut dicatat sebagai beban umum dan administrasi. Pada tahun 0, Bank menerima surat dari Bank Indonesia yang tidak memperkenankan Bank untuk mencatat beban intragroup untuk tahun 0 karena belum ada kesepakatan atas dasar dan metodologi beban intragroup dari Bank Indonesia kepada Bank. Di dalam suratsurat, Bank Indonesia juga menyatakan bahwa tagihan di masa datang sehubungan dengan beban intragroup harus dilengkapi dengan dokumentasi pendukung yang memberikan penjelasan atas dasar dan metodologi pembebanan. Oleh karena itu, ANZ Group setuju untuk tidak membebankan kepada Bank atas jasa yang diberikan dan beban intragroup lainnya untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal Desember 0. Pada tahun 0, Bank masih dalam proses meminta persetujuan dari Bank Indonesia untuk membukukan biayabiaya teknologi, adapun proses permintaan persetujuan diatas dilakukan dengan cara menunjuk konsultan independen untuk melakukan analisa perbandingan basis perhitungan terhadap industri yang sejenis, perbandingan pembebanan biaya terhadap Indonesia dan negara lain untuk aktivitas yang sama, kelayakan pembebanan termasuk dokumen pendukung yang valid, melakukan analisa perbandingan antara penunjukan konsultan lokal ataupun menggunakan jasa dari kantor pusat bank. Entitas sepengendali/entity under common control Simpanan dari nasabah/deposits from customers. ANZ Banking Group Limited ( ANZ Group ) provides shared services to the Bank for which ANZ Group provides supports in the area of management, business & technology, which are covered in a Master Services Agreement dated 0 September 00. This agreement is valid until either party terminates it. Amount charged in relation to those services are recorded as general and administrative expenses. In 0, the Bank received letters from Bank Indonesia which disallow the Bank to record any intragroup charges for year 0 due to unresolved agreement relating to charging basis and methodology of intragroup charges from Bank Indonesia to Bank. In their letters, Bank Indonesia also stated that for any future claims in relation with intragroup charges has to be supported with documentations that provides explanation on charging basis and methodology. As a result of this, ANZ Group agreed not to charge the Bank for the services provided and other intragroup charges for the financial year ending December 0. In 0, Bank is still in progress of obtaining Bank Indonesia s approval to record those technology intragroup charges. The approval process required by Bank Indonesia is to appoint an independent consultant to assess the cost driver and conformity as basis of chargeback cost to the prevailing best practices, compare cost charged by Group to Bank and other country for the same activity, assess the fairness of chargeback cost including availability of adequate supporting documents, perform cost benefit analysis between handling over the activity to group or to other similar service providers in Indonesia.. REKLASIFIKASI AKUN. RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 0 dan laporan posisi keuangan tanggal Januari 0 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 0. Laporan Posisi Keuangan 0 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After reclassifications Reclassifications reclassifications Certain accounts in the 0 financial statements as well as statement of financial position as of January 0 have been reclassified to conform with the presentation of the 0 financial statements. Statement of Financial Position Aset Assets Efekefek untuk tujuan diperdagangkan 98.7) (98.7) ) Trading securities Tagihan derivatif 78.) (78.) ) Derivative receivables Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan ) 77.05) 77.05) Financial assets held for trading Aset tetap bersih 7.98).70) 7.88) Fixed assets net Aset takberwujud bersih 8.8) (.70) 9.98) Intangible assets net Liabilitas Liabilities Simpanan dari nasabah..) (97)..5) Deposit from customers Liabilitas lainlain 50.80) 97) 50.77) Other liabilities Laporan Laba Rugi Komprehensif Statement of Comprehensive Income Pendapatan bunga.80.75) (0.0).50.7) Interest income Pendapatan provisi dan komisi 85.59) (.9) 8.790) Fee and commissions income Kerugian dari perubahan nilai wajar instrument keuangan bersih (8.0) 8.0) ) Loss from changes in fair value of financial instruments net Pendapatan transaksi perdagangan bersih ).900).900) Net trading income Keuntungan penjualan efekefek untuk tujuan investasi 7.00) (.08).9) Gain on sale of investment securities Keuntungan selisih kurs bersih 9.7) (9.7) ) Foreign exchange gain net Beban umum dan administrasi (85.55) (5.898) (859.9) General and administrative expenses Beban karyawan (.7) 5.898) (55.88) Personnel expenses Laporan Arus Kas Arus kas dari aktivitas operasi..5).958).7.0) Arus kas dari aktivitas investasi (.7) (.958) (.90) Laporan Posisi Keuangan Januari/January 0 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After reclassifications Reclassifications reclassifications Statement of Cash Flows Cash flows from operating activities Cash flows from investing activities Statement of Financial Position Aset Assets Efekefek untuk tujuan diperdagangkan. (.) Trading securities Tagihan derivatif.9 (.9) Derivative receivables Aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan 58.7) 58.7 Financial assets held for trading Aset tetap bersih ) 7.7 Fixed assets net Tagihan restitusi pajak penghasilan 9.5 (9.5) Claim for tax refund Aset takberwujud bersih 85. (.78) 78.5 Intangible assets net Aset lainlain ).090 Other assets Liabilitas Liabilities Simpanan dari nasabah.0. (.08).00.8 Deposit from customers Liabilitas lainlain.5.08) 8.9 Other liabilities

91 7 7 KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN INDUK / FINANCIAL PERFORMANCE OF PARENT COMPANY FIVE YEAR SUMMARY INCOME STATEMENT FOR THE YEAR ENDED 0 SEPTEMBER FIVE YEAR SUMMARY FINANCIAL STATEMENTS INCOME STATEMENT FOR THE YEAR ENDED 0 SEPTEMBER 0 $m Underlying financial performance Net interest income Other operating income Operating expenses Profit before credit impairment and income tax Provision for credit impairment Income tax expense Noncontrolling interests Underlying profit Adjustments between statutory profit and underlying profit Profit attributable to shareholders of the Company Financial position Assets, Net assets Tier capital ratio Return on average ordinary equity5 Return on average assets Cost to income ratio Shareholder value ordinary shares Total return to shareholders (share price movement plus dividends) Market capitalisation Dividend Franked portion interim final Share price high low closing Share information (per fully paid ordinary share) Earnings per share Dividend payout ratio Net tangible assets per ordinary share No. of fully paid ordinary shares issued (millions) Dividend Reinvestment Plan (DRP) issue price interim final Other information Points of representation7 No. of employees (full time equivalents)8 No. of shareholders9 Profit has been adjusted for certain noncore items to arrive at underlying profit, the result for the ongoing business activities of the Group. These adjustments have been determined on a consistent basis with those made in prior years. The adjustments made in arriving at underlying profit are included in statutory profit which is subject to audit within the context of the Group statutory audit opinion. Underlying profit is not audited, however, the external auditor has informed the Audit Committee that the adjustments, and the presentation thereof, are based on the guidelines released by the Australian Institute of Company Directors (AICD) and the Financial Services Institute of Australasia (FINSIA), and have been determined on a consistent basis with those made in prior years. Refer to page 0 to 0 for analysis of the adjustments between statutory profit and underlying profit. The 0 comparative information has been restated to reflect the impact of the current period reporting treatment of derivative related collateral posted/received and the associated interest income/expense. Refer to note of the financial statement for further details. The 008 to 00 comparative information has not been restated. 70 FINANCIAL STATEMENTS 0 $m 00 $m 009 $m Consolidated 008 $m Note, 5,8 (8,0) 9,557 (,) (,9) (),0 (50),98 5, (7,78) 9,09 (,) (,) (9) 5,5 (97) 0,8,90 (,97) 8,8 (,80) (,90) () 5,05 (5) 9,890,77 (,08) 8,99 (,05) (,9) (),77 (89) 7,855,0 (5,0),889 (,090) (,5) (8), (07) 5, 5,55,50,9,9,7,0 0.8%.% 0.9% 5.% 0, 7,95 0.9% 5.% 0.9% 5.9% 5,70,55 0.%.9% 0.9%.% 7,987,9 0.% 0.% 0.%.% 70,9,55 7.7%.5% 0.8%.0% 5.% 7,55 5 cents 00% 00%.% 5,9 0 cents 00% 00%.9% 0, cents 00% 00% 0.%,085 0 cents 00% 00%.5% 8, cents 00% 00% $5. $0. $.75 $5.9 $7. $9.5 $. $9.95 $.8 $.99 $.8 $.9 $.7 $5.07 $8.75.c 9.% $., c 8.% $., c 7.% $0.8, c 8.% $.0, c 8.% $0.7,00.7 $0. $.9 $9.09 $. $.0 $5. $.75 $0.8 $.58,7 8,9 8,958,8 50,97,9,9 7,099,9,5 7,87 9,8,,95 7,8 Interest income Interest expense Profit before credit impairment and income tax Provision for credit impairment The notes appearing on pages 78 to 9 form an integral part of these financial statements. In 00, consolidated assets included assets from ANZ Wealth Australia (formerly OnePath Australia), OnePath NZ (formerly ING NZ), Landmark and RBS acquired during the financial year. Calculated in accordance with APRA requirements effective at the relevant date. Basel II has been applied from January Average ordinary equity excludes noncontrolling interests and preference shares. Equals shareholders equity less preference share capital, goodwill, software and other intangible assets divided by the number of ordinary shares. 7 Includes branches, offices, representative offices and agencies. 8 Comparative amounts have changed reflecting an amendment to FTE to align to the current year methodology (0: FTE increased by,59). 9 Excludes employees whose only ANZ shares are held in trust under ANZ employee share schemes. 7 0 $m 7,0 (8,7) 7,070 (8,5),0,500 8,98 8,58,00,0 95 7,7 (8,59),59,05,9 (8,0) 5,05 07,90 (,75), 8,8 (,5) 9,9 (,98) 8,909 (,7) 7,75 (985),5 (99) 7,99 7,7,90 5,57 (,7) (,09) (,5) (,) 5,7 5,,875,5 () 5, (8) 5,55,875, n/a n/a 5 n/a n/a 0 Profit for the year Comprising: Profit attributable to noncontrolling interests Profit attributable to shareholders of the Company Earnings per ordinary share (cents) Basic Diluted Dividend per ordinary share (cents) The Company 0 $m 0, (8,9) Profit before income tax Income tax expense 0 $m 0,58 (8,8) Net interest income Other operating income Net funds management and insurance income Share of associates profit Operating income Operating expense 0 $m 8 8 7

92 STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 0 SEPTEMBER BALANCE SHEET AS AT 0 SEPTEMBER STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 0 SEPTEMBER BALANCE SHEET AS AT 0 SEPTEMBER Consolidated Note Profit for the year Other comprehensive income Foreign currency translation reserve Exchange differences taken to equity Consolidated The Company 0 $m 0 $m 0 $m 0 $m 5,7 5,,875,5 0 () 0 (7) 97 Availableforsale assets Valuation gain/(loss) taken to equity (Gain)/loss transferred to the income statement 0 59 () (7) (0) 57 Cash flow hedges reserve Valuation gain/(loss) taken to equity Transferred to income statement for the period (9) 7 8 () () (5) (5) (5) (5) () (7) (7) 0 (5) (5) () 5 (7) (7) (5) (0) (5) 58 (75) 7 Total comprehensive income for the year 5, 5,88,700, Comprising total comprehensive income attributable to: Noncontrolling interests Shareholders of the Company 5, 8 5,87,700, Share of associates other comprehensive income Actuarial gain/(loss) on defined benefit plans Income tax on items transferred directly to/from equity Foreign currency translation reserve Availableforsale reserve Cash flow hedge reserve Actuarial gain/(loss) on defined benefits plan Other comprehensive income net of tax 7 75 ANZ ANNUAL REPORT 0 Share of associates other comprehensive income for 0 comprises availableforsale assets $(8) million (0: $(5) million), foreign currency translation reserve $ million (0: $() million) and cash flow hedge reserve $() million (0: $ million). The notes appearing on pages 78 to 9 form an integral part of these financial statements. Note Assets Liquid assets Due from other financial institutions Trading securities Derivative financial instruments Availableforsale assets Net loans and advances Regulatory deposits Due from controlled entities Shares in controlled entities Shares in associates Current tax assets Deferred tax assets Goodwill and other intangible assets Investments backing policy liabilities Other assets Premises and equipment Total assets Liabilities Due to other financial institutions Deposits and other borrowings Derivative financial instruments Due to controlled entities Current tax liabilities Deferred tax liabilities Policy liabilities External unit holder liabilities (life insurance funds) Payables and other liabilities Provisions Bonds and notes Loan capital Total liabilities Net assets 0 $m 0 $m 0 $m,578 7,0 0,0 8,99 0,5 7,8,78, ,08 9,895 5,, 5,7,98,07 58,, 97,07,505,5 599,9 9,859,9,5,78,7 0,90, 7,8 50,00 5,0, ,75,77,5,8 0,070 8,7 5,70 9,07,97 97, 9, ,5,85,50,7 0, 57,007 58,97 0,58 97, 5, ,57,99 0,09,0,098,9 7,55 8,79 55,90,8 8 7,50 5,0,,8 5,55,99 8,9,5,07 57,79 7 7, ,975,,709 07,5 8,77 8,5, ,9 798,870 0,87 00,907 5,59 55,9 8,558,0 7,95 7,0,79 Shareholders equity Ordinary share capital Preference share capital Reserves Retained earnings , (,98) 9,78, 87 (,095) 7,787,50 87 (8),508,70 87 (5),5 Share capital and reserves attributable to shareholders of the Company Noncontrolling interests 9,7 9 7,90 8 7,0,79,0 7,95 7,0,79 Total equity Commitments Contingent liabilities The notes appearing on pages 78 to 9 form an integral part of these financial statements. FINANCIAL STATEMENTS The Company 0 $m 7 7

93 7 77 ANZ ANNUAL REPORT 0 STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 0 SEPTEMBER CASH FLOW STATEMENT FOR THE YEAR ENDED 0 SEPTEMBER CASH FLOW STATEMENT FOR THE YEAR ENDED 0 SEPTEMBER STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 0 SEPTEMBER Consolidated Note Cash flows from operating activities Interest received Interest paid Dividends received Other operating income received Personnel expenses paid Other operating expenses paid Net cash (paid)/received on derivatives Income taxes (paid)/received refunds received Net cash flows from funds management & insurance business Premiums, other income and life investment deposits received Investment income and policy deposits received/(paid) Claims and policy liability payments Commission expense paid Cash flows from operating activities before changes in operating assets and liabilities: Changes in operating assets and liabilities arising from cash flow movements: (Increase)/decrease in operating assets: Liquid assets Due from other financial institutions Trading Securities Loans and advances Net intragroup loans and advances Net cash flows from investments backing policy liabilities Purchase of insurance assets Proceeds from sale/maturity of insurance assets Increase/(decrease) in operating liabilities: Deposits and other borrowings Due to other financial institutions Payables and other liabilities Changes in operating assets and liabilities arising from cash flow movements: Net cash provided by/(used in) operating activities Cash flows from investing activities Availableforsale assets Purchases Proceeds from sale or maturity Controlled entities and associates Purchased (net of cash acquired) Proceeds from sale (net of cash disposed) Premises and equipment Purchases Proceeds from sale Other assets Net cash provided by/(used in) investing activities Cash flows from financing activities Bonds and notes Issue proceeds Redemptions Loan capital Issue proceeds Redemptions Dividends paid Share capital issues On market share purchases Net cash provided by/(used in) by financing activities Net cash provided by/(used in) operating activities Net cash provided by/(used in) investing activities Net cash provided by/(used in) financing activities Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of period Effects of exchange rate changes on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at end of period The notes appearing on pages 78 to 9 form an integral part of these financial statements. 7(a) 7(b) Ordinary share capital $m Preference shares $m Reserves $m Retained earnings $m Shareholders equity attributable to equity holders of the Bank $m The Company Inflows (Outflows) 0 $m Inflows (Outflows) 0 $m Inflows (Outflows) 0 $m Inflows (Outflows) 0 $m 0, (8,87) 80,98 (,77) (,0),7 (,85) 0,0 (8,797) 8,879 (,57) (,0) (,08) (,0) 7,55 (8,7),7, (,78) (,7),87 (,5),98 (7,87) 97,77 (,50) (,55) (,75) (,79) 5, (,8) (9) 5,858 () (,5) (9) ,0 5,0 7,550,0 5 (,5) (,589) (,78),59 (,7) (7,) (5,58) 9 (,88) (,75) (8,59) (8),0 (,58) (5,558) (5,75) (7,99) 7,8 (9,7) 0,8,,8 09,8, ,8,8,5,5 85 (,8),758,9,7, 8,80 9,0 5,77 (0,),00 (0,57) 9,58 (8,558) 8,89 (7,0) 5,09 () 8 (0) 7 (7) (0) (9) 0 (70) (5) (9) (89) (,5) () (7) (77) (9) (7) (,58),5 (5,), (7,9) 9, (,08) 0,00 (5,5),7 (,59) (,9) 0 (55),07, (5),07,798 0,0 (,9),50, (,579) (,) (7) (7,5) 8,80 (,5) (7,5) 8,85 0,0 5 0,0,50 (,) (,0) 0 (55) 5,50 9,0 (77) 5,50,857,5 (,0),8, (,) (,) (7) (7,0) 5,77 (,58) (7,0),5,9 59,5 FINANCIAL STATEMENTS 75 Consolidated As at October 00 Noncontrolling interests $m Total shareholders equity $m 9,88 87 (,587) 5,9,09,55 Profit for the year Other comprehensive income 58 5,55 (0) 5, , 58 Total comprehensive income for the year Transactions with equity holders in their capacity as equity holders: Dividends paid Dividend income on Treasury shares held within the Group s life insurance statutory funds Dividend reinvestment plan Transactions with noncontrolling interests Other equity movements: ANZ employee share acquisition scheme Sharebased payments/(exercises) Treasury shares OnePath Australia adjustment ANZ employee share option scheme Other changes 58 5,5 5,87 8 5,88 (,50) (,50) (,50),7 (),7 () (),7 () 5 () 5 () () 5 () () As at 0 September 0, 87 (,095) 7,787 7,90 8 7,95 Profit for the year Other comprehensive income (0) 5, () 5, (50) () 5,7 (5) Total comprehensive income for the year Transactions with equity holders in their capacity as equity holders: Dividends paid Dividend income on Treasury shares held within the Group s life insurance statutory funds Dividend reinvestment plan Transactions with noncontrolling interests Other equity movements: ANZ employee share acquisition plan Sharebased payments/(exercises) Treasury shares OnePath Australia adjustment ANZ employee share option plan Other changes (0) 5,7 5, 5, (,70) (,70) () (,70), (), (), () () , (,98) 9,78,7 9,0 As at 0 September 0 Further information on other comprehensive income is disclosed in note 0 to the financial statements. The notes appearing on pages 78 to 9 form an integral part of these financial statements. 7

94 78 79 ANZ ANNUAL REPORT 0 The Company As at October 00 Ordinary share capital $m Preference shares $m Reserves $m Retained earnings $m Shareholders equity attributable to equity holders of the Bank $m Noncontrolling interests $m Total shareholders equity $m 0, 87 (777),,00,00 Profit for the year Other comprehensive income 7,5,5 7,5 7 Total comprehensive income for the year Transactions with equity holders in their capacity as equity holders: Dividends paid Dividend reinvestment plan Other equity movements: Sharebased payments/(exercises) ANZ employee share option scheme ANZ employee share acquisition scheme Other changes 7,75,,,7 (,9) (,9),7 (,9),7 5 () () 5 () 5 As at 0 September 0,70 87 (5),5,79,79 Profit for the year Other comprehensive income (),875 (9),875 (75),875 (75) Total comprehensive income for the year Transactions with equity holders in their capacity as equity holders: Dividends paid Dividend reinvestment plan Other equity movements: Sharebased payments/(exercises) ANZ employee share option plan ANZ employee share acquisition plan Other changes (),8,700,700, (,9) (,9), (,9), 0 8 () ,50 87 (8),508 7,0 7,0 As at 0 September 0 Further information on other comprehensive income is disclosed in note 0 to the financial statements. The notes appearing on pages 78 to 9 form an integral part of these financial statements. FINANCIAL STATEMENTS 77 (Halaman ini sengaja dikosongkan) (This page is intentionally left black)

95 90 9 Corporate Data STRUKTUR ORGANISASI 0 / ORGANIZATION STRUCTURE 0 Pemegang Saham ultimate ANZ BGL, pada Desember 0 dengan kepemilikan saham di atas 0% adalah sebagai berikut: PRESIDENT DIRECTOR Joseph Abraham VPD CONSUMER BANKING Ajay Mathur CONSUMER FINANCE DIRECTOR RETAIL BANKING DIRECTOR HEAD OF INSTITUTIONAL DIRECTOR OF COMPLIANCE & LEGAL Luskito Hambali Anthony Soewandy Sity Leo Samudera Muhamadian Rostian HEAD OF INTERNAL AUDIT CHIEF OPERATING OFFICER HEAD OF HUMAN RESOURCES CHIEF RISK OFFICER Sucy Thio Leonie Lethbridge Sulianti Setiabudi MARKETS DIRECTOR Martin Mulwanto HEAD OF COMMERCIAL BANKING CHIEF FINANCIAL OFFICER Saud Minam Tommy Tjia** John Stuart McMillan* *mengundurkan diri pada tanggal Desember 0 / resigned on December 0 ** mengundurkan diri pada tanggal 8 Maret 0 / resigned on 8 March 0 INFORMASI PEMEGANG SAHAM / SHAREHOLDER INFORMATION ANZ Banking Group Ltd 99% PT Panin Bank Tbk % PT Bank ANZ Indonesia HSBC CUSTODY NOMINEES (AUSTRALIA) LIMITED 8.5% J P MORGAN NOMINEES AUSTRALIA LIMITED.0% JP MORGAN NOMINEES AUSTRALIA LIMITED <CASH INCOME A/C>.% NATIONAL NOMINEES LIMITED.5% AMP LIFE LIMITED 0.89% CITICORP NOMINEES PTY LIMITED.7% RBC INVESTOR SERVICES AUSTRALIA NOMINEES PTY LIMITED <PI POOLED A/C> 0.% ANZ Banking Group Ltd CITICORP NOMINEES PTY LIMITED <COLONIAL FIRST STATE INV A/C>.7% BNP PARIBAS NOMS PTY LTD <DRP> 0.5% BNP PARIBAS NOMS PTY LTD <MASTER CUST DRP>.70% Others.8% PERSENTASE KEPEMILIKAN Ultimate Shareholder of ANZ BGL as of December 0 with more than 0% shareholding are as follows: TOTAL SAHAM HSBC CUSTODY NOMINEES (AUSTRALIA) LIMITED HSBC CUSTODY NOMINEES (AUSTRALIA) LIMITED 5,80,5 8.5 J P MORGAN NOMINEES AUSTRALIA LIMITED J P MORGAN NOMINEES AUSTRALIA LIMITED 95,08,7.0 NATIONAL NOMINEES LIMITED NATIONAL NOMINEES LIMITED 8,885,.5 Informasi Pemegang Saham:. Komposisi pemegang saham di atas adalah posisi tanggal Desember 0.. Australia dan New Zealand Banking Group Limited (ANZ BGL) adalah perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek, sehingga komposisi kepemilikan sahamnya berubah dari waktu ke waktu.. Total saham ANZ BGL pada Desember 0 adalah lembar SHAREHOLDERS NAME TOTAL SHARES PERCENTAGE OF OWNERSHIP NAMA PEMEGANG SAHAM Information on shareholders:. Abovementioned shareholder composition is as of December 0.. Australia and New Zealand Banking Group Limited (ANZ BGL) is a publicly listed company with it s composition of shareholders may change from time to time.. Total shares of ANZ BGL as of December 0 are,7,59,75 shares.

96 9 9 PEJABAT EKSEKUTIF / EXECUTIVE OFFICERS Per tanggal Desember 0 / As of December 0 Nama / Name Jabatan / Title Tanggal Perekrutan / Original Hire Date Tempat Lahir / Birthplace Tanggal Lahir / Birthdate Gelar / Last Qualification Universitas / University Aileen Tania Handayani Tanujaya Head of Portfolio & Segment Management 9/0/008 Jakarta /08/97 Bachelor of Mathematics Institut Teknologi Bandung Ana Syamsuriah BM KCU Medan Diponegoro Branch 7/05/007 Medan 7/0/97 Bachelor of Economy STIE Harapan Andiko SVP Compliance /0/005 Salatiga /08/978 Bachelor of Economy Universitas Gadjah Mada Bagus Agung Rahadiansyah Associate Director Financial Institutional Sales /0/008 Jakarta 7/08/975 Bachelor of Economy Universitas Indonesia Dennis Roy Sangkilawang Head of Branch Network //008 S. Gerong 8//9 Post Graduate Diploma of Business Curtin University, Australia Djoko Soelistyo Head of Wealth Product & Retail Support 7/0/0 Malang 0/0/97 Bachelor of Economy Universitas Trisakti Elsje Anita BM KCU Makassar /0/00 Ujung Pandang /0/97 Bachelor of Economy Universitas Hasanuddin Esra Ferdinand Manumpak BM KCU Wisma PI 9/08/00 Jakarta 5//97 Bachelor of Fisheries Institut Pertanian Bogor Geoffry Nugraha EVP Relationship Banking 5//008 Surabaya 5//97 Master of Business Administration Hawaii Pacific University Grace Papilaya Legal Councel //008 Jakarta 8/0/99 Bachelor of Law Universitas Indonesia Hasan Lukman Head of Affluent Banking Sales Management 7//008 Bandung /0/970 Bachelor of Business Administration Universitas Indonesia Esa Unggul Hendra Wijaya Pranoto BM KCU Balikpapan 5//00 Semarang /0/980 Master of Business Technology Monash University Herman BM KCU Medan Imam Bonjol /05/009 Medan /0/979 Bachelor of Technical Industry Institut Sains dan Teknologi Pardede Ivan Adrian Jaya Head of Business Planning & Customer Analytics 8/09/0 Semarang 7/09/97 Master of Technology Management Institut Teknologi Bandung Jacking Wijaya Business Development & Strategic Planning Head //008 Medan 0/0/95 Master of International Management Thunderbird University, Arizona James Hadden Lowrey Head of Multi National Corporation /0/0 Hastings /05/970 Bachelor of Business Studies Massey University Jeffry Donald Situmeang Head of Consumer Finance Direct Sales and Telesales /05/0 Medan 0/0/98 Master of Management STIE IBEK Johan BM KCU KG Inkopal 8/0/009 Medan /07/978 Bachelor of Economy Universitas Methodist Indonesia John Stuart McMillan Chief Risk Officer 9/0/009 New Zealand /08/9 Post Graduate Diploma in Banking Massey University Leonie Lethbridge Chief Operating Officer 5/0/008 Carlton 7/0/9 Master of Phylosophy Swinburne University Lestari BM KCU Palembang Branch /08/009 Banda Aceh 5/0/97 Bachelor of Economy Universitas Amir Hamzah Lia Natalia BM KCU Bandung Dago Branch /0/009 Bandung /09/975 Bachelor of Technic Industry Institut Teknologi Nasional Lilly Els Rondonuwu BM KCU Manado /0/00 Manado /0/98 Bachelor of Agriculture Universitas Sam Ratulangi Lim Meng BM KCU Surabaya Darmo //008 Deli Serdang 9/05/97 Bachelor of Economy Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Lucy Sucianto Head of Transactional Banking 5/0/99 Jakarta 5/05/9 Bachelor of Civil Engineering and Planning Universitas Trisakti M. Rakhmadhani Head Of Process and Control 7//008 Jakarta 7/09/975 Master of Business Administration Bina Nusantara University Marcio APM Djatmiko Head of Financial Institutions and Public Sector (FIPS) 8/0/00 Jakarta /0/97 Master of Business Administration Southern New Hampshire University Mia Zurindra Aries Tiowati BM KCU Mayjend Sungkono 5/05/00 Surabaya 0/0/98 Bachelor of Economy Universitas Airlangga Novalita Imanuddin SVP Compliance/MLRO 9/05/0 Jakarta //97 Bachelor of Science California State University Paulus Pranajaya BM KCU Pemuda Surabaya 7/0/0 Situbondo 0/0/97 Bachelor of Economy Universitas Surabaya Philip Leslie Paterson Head of Specialised Lending /0/0 Melbourne 9/0/97 Master of Applied Finance Macquarie University Priscilla Elisabeth Elia BM Tower Branch 5/09/008 Jakarta 7/0/97 Master of Business Administration Northeastern University Ricky Herman Head Of Trading /08/0 Palembang /0/9 Diploma of Informatica Management Sekolah Tinggi Budi Luhur Roeshadi Baboe Head of Corporate Employee Business 5/08/997 Jakarta //9 Bachelor of Law Universitas Trisakti Rudy Hamdani Head of Platform & Delivery Channels /0/0 Palembang /08/97 Bachelor of Technic Universitas Indonesia Rudy Sutjiawan Head of Product Management 9/0/00 Jakarta 8/08/97 Bachelor of Commerce Taylors College Saud Abdul Minam Head of Commercial /0/00 Karachi /0/9 Bachelor Degree of Computer Sciences University of North Texas State Slamet Sudijono Head of Country Marketing & Communication /09/0 Bogor /0/97 Master of Industrial Management Khatolieke Universiteit Leuven Sri Rahayu Hartati BM KCU Solo /0/00 Jakarta 9//977 Bachelor of Economy Universitas Tarumanegara Sulianti Setiabudi Human Resources 5/08/990 Cirebon /0/958 Bachelor of Literature IKIP Bandung Susanto Tanggono BM KCU Semarang Branch /0/009 Semarang 0/0/95 Bachelor of Law Universitas 7 Agustus 95 Susilawati BM KCU Jawa Bandung /0/00 Bandung //9 Bachelor of Social and Politic Studies Universitas Katholik Parahyangan Tekun Halim Head of Private Banking, Indonesia //00 Jakarta /08/9 Bachelor of Economy Universitas Kristen Indonesia Thio Sucy Head of Internal Audit /05/0 Ujung Pandang /05/99 Bachelor of Business University of Technology Sydney Tjendera Widjaja Head of Branch Network /0/00 Medan /0/9 Bachelor of Economy Fu Jen Catholic University Tommy Tjia Chief Financial Officer /0/999 Medan /07/97 Bachelor of Economy Universitas Trisakti Wiling Bolung Head of Asset Liability Management /0/007 Jakarta 8/0/9 Diploma of Finance Management STIE Perbanas Wira Budi Hartawan BM KCU Denpasar /0/00 Gianyar /0/97 Bachelor of Administration Studies Universitas Brawijaya Yurike Masri Head of Corporate Sales /0/009 Jakarta 9/0/97 Bachelor of Informatica Management Sekolah Tinggi Managemen dan Komputer Gunadarma

97 9 95 PRODUK DAN LAYANAN BANK / PRODUCTS AND SERVICES Produk / Products Akuisisi dan bridge financing / Acquisition and bridge financing Back to Bank/Pinjaman dengan Agunan Uang Tunai / Back to Back/Cash Collateralized Loan Repo Surat Utang / Bonds Repo Surat Utang Tunai dan SuratSurat Berharga yang dapat diperjualbelikan (IDR dan USD) / Cash Bonds and Tradable Securities (IDR and USD) Cerukan / Overdraft Pertukaran Antar Mata Uang / Cross Currency Swap Pembiayaan Agen Ekspor Kredit / Export credit agency finance Layanan Konversi Valas (nilai: Hari Ini, Besok, Spot dan Forward) / FX conversion service (value: Today, Tom, Spot and Forward) Opsi Valas / FX Option Pertukaran Valas / FX Swap Giro / Demand Deposit Penerbitan Garansi / Guarantee issuance Pembiayaan jual beli impor & ekspor / Import & export trade finance Interest Rate Swap (IDR and FCY) KPR / Mortgage Pembiayaan perdagangan lokal/domestik / Local/domestic trade finance MasterCard Black MasterCard ipay MasterCard itravel Fasilitas Pasar Uang / Money Market Facility Pembiayaan Utang dan Piutang / Payable and receivable financing Pemasaran Produk Bancassurance / Bancassurance Product marketing Pemasaran Produk Reksadana / Mutual Funds Product Marketing Pinjaman Multi Guna / Multi Purpose Loan Pengaturan Utang, underwriting dan sindikasi senior / Senior debt arranging, underwriting and syndication Pinjaman Usaha Kecil dan Menengah (dalam bentuk Cicilan Jangka Pendek STIL) / SME Lending (in form of Short Term Instalment Loan/STIL) Pembiayaan perdagangan terstruktur / Structured trade finance Supply chain solutions Tabungan / Savings Pinjaman Jangka Panjang / Term loans Deposito Berjangka / Time Deposit Transfer Dana Domestik (Kliring, RTGS) / Domestic Fund Transfer (Clearing, RTGS) Valuta Asing / Foreign Exchange VISA Femme VISA Femme Platinum VISA Kartu Cicilan / Instalment Card VISA Kartu Cicilan Platinum / Platinum Instalment Card VISA SPB Infinite VISA Travel Platinum VISA Travel Signature VISA/MasterCard Classic VISA/MasterCard Gold VISA/MasterCard Platinum Layanan / Services Pusat Layanan Jam / Hour Contact Centre Pengelolaan rekening dan likuiditas / Account and liquidity management ANZ Online ATM (termasuk juga jaringan ATM Bersama dan Prima / ATM (including ATM Bersama and Prima networks) Bancassurance Wesel / Bank Draft Pembayaran tagihan / Bill payment Penarikan Tunai / Cash Advance Transfer Uang Tunai / Cash Transfer E Tax Inkaso / Cheques Collection Fee Solusi pembayaran terintegrasi / Integrated payment solutions Solusi piutang terintegrasi / Integrated receivable solutions Internet Banking Pengiriman Uang / Remittance Setoran Kliring / Clearing deposit Surat Konfirmasi Audit / Audit Confirmation Letter Surat Referensi Bank / Bank Reference Letter TeleShopping Cek Pelawat / Travel Cheque

98 9 97 JARINGAN CABANG / BRANCH NETWORK JAKARTA ANZ Tower ANZ Tower, Ground Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. A Jakarta 00 P: (0) F: (0) ANZ Kelapa Gading Ruko Kelapa Gading Inkopal Blok B No. & Jl. Boulevard Barat Raya Kelapa Gading Jakarta 0 P: (0) F: (0) ANZ Pondok Indah Wisma Pondok Indah, Ground Floor Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. VTA Jakarta 0 P: (0) F: (0) ANZ Pluit Ruko Mega Mall Pluit Blok MG No. 0 &, Pluit Jakarta Utara 0 P: (0) 8 78 F: (0) 8 79 ANZ Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. Kebon Kepala, Gambir Jakarta Pusat 009 P: (0) 777 F: (0) ANZ Gading Boulevard Jl. Boulevard Barat Raya Blok XB Ground Floor and st Floor Jakarta Utara 0 P: (0) F: (0) 5 9 ANZ Kemang Jl. Kemang Raya No. Jakarta Selatan 70 P: (0) F: (0) ANZ Mangga Dua Mangga Dua Square Blok H No. 8 & 9 Jl. Gunung Sahari No. Jakarta Utara 0 P: (0) 50 F: (0) 0 ANZ Metro Pondok Indah Jl. Metro Pondok Indah Kav. IIIB Pondok Indah Jakarta Selatan 0 P: (0) F: (0) ANZ Muara Karang Jl. Pluit Karang No. 0 Blok Y5 Selatan, Kav. No. Pluit, Penjaringan Jakarta Utara 50 P: (0) 7 F: (0) 7 ANZ Puri Indah Puri Niaga III Jl. Puri Kencana Blok M80, M8P, M8Q dan M8N Jakarta Barat 0 P: (0) F: (0) ANZ Sunter Kompleks Ruko Puri Mutiara Blok A No. 777 Sunter Agung, Tanjung Priok Jakarta Utara 50 P: (0) F: (0) ANZ Thamrin Wisma Nusantara Mezzanine Level Jl. M.H Thamrin No. 59 Jakarta Pusat 00 P: (0) F: (0) SOLO ANZ Solo Jl. Slamet Riyadi No. 9 Solo 57 P: (07) F: (07) ANZ Surabaya Bukit Darmo Jl. Bukit Darmo Boulevard Office Park I Blok B No. Surabaya 0 P: (0) 7 7 F: (0) 7 75 BANDUNG SURABAYA BALI ANZ Bandung Dago Jl. Ir. Juanda No. 79 Bandung 0 P: (0) 9 F: (0) 0 ANZ Mayjend Sungkono Rich Palace Blok R No. & 7 Jl. Mayjen Sungkono No. 5 Surabaya 0 P: (0) 5 88 F: (0) 5 99 ANZ Denpasar Jl.Teuku Umar No. 0 Blok AA P.O. Box 8 Denpasar 80 P: (0) 5 F: (0) ANZ Bandung Jawa Jl. Jawa No. Babakan Ciamis, Sumur Bandung 07 P: (0) 0 5 F: (0) 88 SEMARANG ANZ Mal Galaxy Galaxy Mall, Ground Floor Jl. Dharmahusada Indah Timur No. 57 Surabaya 05 P: (0) F: (0) ANZ Semarang Jl. Pandanaran No. Semarang 50 P: (0) F: (0) ANZ Surabaya Pemuda Jl. Pemuda No. 5 Surabaya 008 P: (0) 5 F: (0) MEDAN ANZ Medan Diponegoro West Plaza Building Ground Floor Jl. Diponegoro No. Medan 0 P: (0) 5 70 F: (0) 5 7 ANZ Medan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. A P.O. Box Medan 05 P: (0) 5 88 F: (0) 588 BALIKPAPAN ANZ Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No. 7 P.O. Box 00 Balikpapan 7 P: (05) 9 F: (05) 90 MANADO ANZ Manado Kawasan Ruko Megamas Blok C No. Jl. Pierre Tendean Manado 95 P: (0) F: (0) MAKASSAR ANZ Makassar Jl. Sultan Hasanuddin No. 55/57 Lingkungan Mangkura Makassar 90 P: (0) 0888 F: (0) 09 PALEMBANG ANZ Palembang Jl. Letkol. Iskandar No. 7 unit & Palembang 0 P: (07) 899 F: (07)

99 98 99 MITRA KERJA UTAMA / MAJOR PARTNERS Manajer Investasi untuk Reksadana / Investment Managers for Mutual Funds PT BNP Paribas Investment Partners PT Mandiri Manajemen Investasi PT Danareksa Investment Management PT Manulife Aset Manajemen Indonesia PT First State Investments Indonesia PT Schroder Investment Management Indonesia Firma Hukum / Legal firms Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro. Hadiputranto, Hadinoto & Partners Hiswara Bunjamin & Tandjung Perusahaan Asuransi untuk Bancassurance / Insurance Companies for Bancassurance PT Asuransi Jiwasraya (Persero) PT ACE INA Insurance PT Avrist Assurance PT AIA Financial PT Chartis Insurance Indonesia (AIG) PT Asuransi Allianz Indonesia PT Panin Insurance Tbk PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Panin Life PT Asuransi Cigna PT SunLife Financial Indonesia PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia Penyedia Layanan Kartu Kredit / Cards principals MasterCard Visa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Mitra Aliansi Utama / Major alliance partners Cathay Pacific Electronic City Electronic Solution Emax Emirates Florence Garuda Indonesia Global Teleshop King Koil Mandala Tiger Okeshop Qantas Selular shop Serta Rekanan TI Utama / Major IT partners Aprisma Artajasa Biznet Bloomberg British Telecom (BT) Cisco Commscope Dell Dimension Data EMC FIS Fiserv Honeywell HP IBM Indosat Infosys Jatis Lintasarta Microsoft NCR Netapp Oracle Praweda SAS Sigma Cipta Caraka Telkom Teradata Thomson Reuters VMWare Rekanan Sistem Pembayaran / Payment system partners ATM Bersama Prima Alih Daya Personalisasi dan Penatahan Kartu / Cards personalization and embossing outsourcing Gemalto Smart Cards

14,87% 17,43% 17,97% 13,69%

14,87% 17,43% 17,97% 13,69% Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan

Lebih terperinci

Struktur Pemegang Saham Bank hingga Pemegang Saham Pengendali Akhir

Struktur Pemegang Saham Bank hingga Pemegang Saham Pengendali Akhir Struktur Pemegang Saham Bank hingga Pemegang Saham Pengendali Akhir Mizuho Financial Group Inc. Mizuho Bank, Ltd. PT Bank Mizuho Indonesia Kelompok Usaha Bank dan Kepemilikan Saham Pemegang Saham pengendali

Lebih terperinci

Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner

Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner Saya menyampaikan apresiasi kepada Direksi atas konsistensinya terhadap penerapan strategi bisnis Perseroan, sehingga berhasil mencapai

Lebih terperinci

CONTRIBUTING TO NATIONAL GROWTH

CONTRIBUTING TO NATIONAL GROWTH CONTRIBUTING TO NATIONAL GROWTH Laporan Tahunan 0 0 Annual Report PT Bank ANZ Indonesia (dahulu PT ANZ Panin Bank) anz.co.id Table of contents Continued commitment to Indonesia and our customers growth.

Lebih terperinci

Maintaining Performance in a Year of Challenges

Maintaining Performance in a Year of Challenges Maintaining Performance in a Year of Challenges Daftar Isi Halaman Ikhtisar Utama Main Overview 6 Sekilas Bank Ina Bank Ina At A Glance 7 Piagam & Sertifikat Awards & Certificates 8 Kaleidoskop 2015 2015

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama Laporan Utama Utama 16 Laporan Tahunan Danamon 2007 Kami berhasil meraih kinerja yang sangat memuaskan di berbagai bidang... Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan bangga saya laporkan bahwa dalam segala

Lebih terperinci

SEKRETARIS PERUSAHAAN

SEKRETARIS PERUSAHAAN 141 SEKRETARIS PERUSAHAAN OJK No. 35/POJK.04/2014, tanggal 8 Desember atau Perusahaan Publik ( Peraturan No. 35/2014 ), Perusahaan disesuaikan dengan Peraturan No. 35/2014 yang terdiri dari: a publicly

Lebih terperinci

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Momentum bisnis yang kuat serta pencapaian rekor kinerja yang konsisten Ringkasan: Laba Group meningkat

Lebih terperinci

Press Release. BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential

Press Release. BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential Jakarta, 26 September 2012. Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Prudential Indonesia sepakat menjalani

Lebih terperinci

Fulfill Your Employee Benefit. Penuhi Kesejahteraan Karyawan Anda. Manfaat program DPLK / DPLK program benefits

Fulfill Your Employee Benefit. Penuhi Kesejahteraan Karyawan Anda. Manfaat program DPLK / DPLK program benefits Penuhi Kesejahteraan Karyawan Anda Karyawan merupakan aset terbesar bagi Perusahaan. Kepastian dan jaminan hidup yang layak untuk saat ini dan di masa datang adalah salah satu kunci utama membangun motivasi,

Lebih terperinci

9

9 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan ARTAJASA didirikan PT Aplikanusa Lintasarta (LINTASARTA) yang merupakan induk perusahaan telah menjadi mitra industri perbankan di Indonesia. Setelah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI 136 KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 mengenai Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik,

Lebih terperinci

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir

Lebih terperinci

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA KOMISARIS CURRICULUM VITAE OF THE NOMINATED MEMBERS OF THE BOARD

Lebih terperinci

BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO)

BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO) BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO) 2.1. Proses Bisnis 2.1.1. Deskrisi Bisnis PT Danareksa (Persero) mempunyai dua deskripsi bisnis utama yang merupakan bisnis inti dari perusahaan. Yang pertama

Lebih terperinci

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK 1 Sekilas CCB Indonesia CCB Indonesia PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk ( CCB Indonesia ) adalah Bank Umum

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIK BANK

MANAJEMEN STRATEGIK BANK MANAJEMEN STRATEGIK BANK Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan, sasaran organisasi serta mendapatkan dan mempertahankan competitive advantage yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, industri perbankan terus berkembang dengan pesat mengingat pentingnya industri ini dalam pembangunan ekonomi nasional. Kehadiran industri

Lebih terperinci

RANCANGAN STRATEGI BISNIS BERTAHAN BANK DASA GANESHA SUATU USULAN ALTERNATIF

RANCANGAN STRATEGI BISNIS BERTAHAN BANK DASA GANESHA SUATU USULAN ALTERNATIF RANCANGAN STRATEGI BISNIS BERTAHAN BANK DASA GANESHA SUATU USULAN ALTERNATIF BANK DASA GANESHA adalah Bank BUMN yang pada awal mulanya pada tahun 1948 adalah Bank pengalihan dari BUREAU HERSTEL FINANCIERING

Lebih terperinci

Summary. 1. Financial and Operational Performance of the Company. 2. Important Event in year Important Event from Jan- May 2014

Summary. 1. Financial and Operational Performance of the Company. 2. Important Event in year Important Event from Jan- May 2014 Summary 1. Financial and Operational Performance of the Company 2. Important Event in year 2013 3. Important Event from Jan- May 2014 4. Work Plan Year 2014 1.a. Financial Summary year 2013 Expressed

Lebih terperinci

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka ,

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka , NERACA BALANCE SHEETS ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 9.039.545 2j,3 4.436.796 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 2.227.500 4,24 2.227.500 Time deposit Piutang usaha Trade

Lebih terperinci

Board of Commissioners Candidate

Board of Commissioners Candidate Board of Commissioners Candidate MASAHIRO TAKEDA, Candidate of Vice President Commissioner (New) Japanese citizen, born in Osaka Prefecture, Japan in 1958. Graduated from the School of Law, Osaka University,

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RAPAT ) 2016 PT BANK OCBC NISP Tbk ( PERSEROAN )

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RAPAT ) 2016 PT BANK OCBC NISP Tbk ( PERSEROAN ) PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RAPAT ) 2016 PT BANK OCBC NISP Tbk ( PERSEROAN ) Agenda 1 Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015 Perseroan akan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE

ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE 1 Press Statement UNTUK DISIARKAN SEGERA Kontak Media: Priska Rosalina +62 21 2356 8888 priska.rosalina@acegroup.com ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE Jakarta, 19 Juni 2014 PT

Lebih terperinci

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Individu Perbankan Individu Tahun

Lebih terperinci

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen Periode Yang Berakhir Pada Tanggaltanggal 30 September 2006 Dan 2005 Financial Statements With Independent Auditors Report September 30, 2006 And 2005

Lebih terperinci

2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN 2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN Menurut UU No. 10 Tahun 1998 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 dan 2: Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

Lebih terperinci

31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited)

31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) Catatan/ 31 Maret/ 31 Desember/

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM 11 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1 Company Profil Pada 2005 PT. Sinar Mas Multiartha Tbk yang merupakan kelompok Financial Services di bawah Kelompok Usaha Sinar Mas mengambil

Lebih terperinci

PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES / LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2006 DAN 2005/ FOR THE PERIODS ENDED MARCH 31, 2006 AND 2005 (TIDAK DIAUDIT)/ (UNAUDITED)

Lebih terperinci

Membangun bank super regional

Membangun bank super regional Membangun bank super regional ANZ adalah sebuah bank besar di Australia dan Selandia Baru, yang berfokus pada wilayah Asia Pasifik Bank kami berusia lebih dari 170 tahun, dan kami merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004 Laporan Keuangan Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2005 Dan 2004 PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004 PT WAHANA

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama 22 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2008 Laporan Utama Pemegang Saham yang Terhormat, Tahun 2008 merupakan periode dengan banyak peristiwa yang menggoncangkan fondasi sektor keuangan global

Lebih terperinci

Managing the Year of Transition

Managing the Year of Transition annual report 2013 laporan tahunan PT BANK ANZ INDONESIA Managing the Year of Transition 1 2 Table of Content Daftar Isi OUR PROFILE Tentang ANZ ANZ at a glance 6 Visi dan Misi Vision and Mission 7 Peristiwa

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK Bagaimana kinerja PT Bank Mandiri Persero (Tbk) dari awal 2014 sampai

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan III 2017 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 29 September 2017 30 Juni 2017 29 September

Lebih terperinci

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) TAHUN BUKU 2017 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ( Perseroan )

PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) TAHUN BUKU 2017 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ( Perseroan ) PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) TAHUN BUKU 2017 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ( Perseroan ) Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Lebih terperinci

31 Maret 2018/ March 31, 2018

31 Maret 2018/ March 31, 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION As of 31 Maret 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2017 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2,4,33,34,36 9.447.735 8.796.690 Cash and cash

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Financial statement, financial bank ratio, liquidity ratio, solvability ratio, rentability ratio. viii

ABSTRACT. Keywords: Financial statement, financial bank ratio, liquidity ratio, solvability ratio, rentability ratio. viii ABSTRACT The purpose of this research is to analyze financial statement of bank with financial bank ratio. Research object is done at PT Bank Central Asia, Tbk based on their financial statement in 2007

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Financial Statements For the Years Ended December 31, 2010 and

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2013/ March 31, 2013 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017 Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI 8 Desember 2017 Tujuan Bimtek Observasi pemenuhan hasil penilaian mandiri Kapabilitas (2016 ; menuju level 2). Monitoring pemenuhan Rencana Tindak

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1/total Outline Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Mengapa SIA penting? SIA dalam organization s value chain SIA, strategi korporat 2/total Apa itu

Lebih terperinci

PT BANK ANZ INDONESIA. Supporting the Country s Development Goals. Mendukung Sasaran Pembangunan Negara. Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT BANK ANZ INDONESIA. Supporting the Country s Development Goals. Mendukung Sasaran Pembangunan Negara. Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT BANK ANZ INDONESIA Supporting the Country s Development Goals Mendukung Sasaran Pembangunan Negara Laporan Tahunan 2014 Annual Report table of contents 04 Tentang ANZ ANZ at a glance 05 Visi dan Misi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PT. BANK " X " SEBAGAI BANK RETAIL DIMASA KRISIS EKONOMI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PT. BANK  X  SEBAGAI BANK RETAIL DIMASA KRISIS EKONOMI STRATEGI PEMASARAN KREDIT PT. BANK " X " SEBAGAI BANK RETAIL DIMASA KRISIS EKONOMI ABSTRAK PT. Bank "X" adalah perusahaan milik pemerintah daerah yang bergerak disektor industri perbankan. Perusahaan

Lebih terperinci

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Laporan Keuangan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal- Tanggal PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Financial Statements Periods Ended PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES

Lebih terperinci

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Formulasi Strategi 1. Tentukan tugas utama 2. Menilai kompetensi inti 3. Menentukan urutan pemenang & urutan kualifikasi 4. Posisi perusahaan Persaingan pada Biaya

Lebih terperinci

Public Expose PT BANK SINARMAS TBK. Jakarta, 23 Desember 2011

Public Expose PT BANK SINARMAS TBK. Jakarta, 23 Desember 2011 Public Expose PT BANK SINARMAS TBK Jakarta, 23 Desember 2011 Agenda KONDISI MAKRO EKONOMI PROFIL PT BANK SINARMAS TBK KINERJA KEUANGAN PENGHARGAAN DAN PRESTASI PERISTIWA PENTING Kondisi Makro Ekonomi Perbandingan

Lebih terperinci

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya Mobile:

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya   Mobile: UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS I.K. Gunarta ITS Surabaya Email: ik.gunarta@gmail.com Mobile: 0811 372 068 Financial Statements Income statement A summary of the revenue

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN Posisi Laporan : Triwulan I 2018 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 31 Maret 2018 30 Desember 2017 31 Maret 2018 30 Desember 2017 Nilai Nilai Nilai Jumlah

Lebih terperinci

CONNECT BETTER TERHUBUNG DENGAN LEBIH BAIK

CONNECT BETTER TERHUBUNG DENGAN LEBIH BAIK 1 2 ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK EKONOMI RAHARJA TBK Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab Disclaimer and scope of responsibility Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia, Tbk. ( BCA ) merupakan perusahaan swasta nasional dengan kedudukan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23, Jakarta. Dalam laporan tahunan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terdapat 73 Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang memberikan jasa manajemen investasi kepada investornya, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK. didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun

BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK. didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK A. Sejarah PT.Bank Mega Tbk Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas. Sejak

Lebih terperinci

Profil Perusahaan & Pengkinian Kinerja Keuangan. Kuartal 3 Tahun 2015

Profil Perusahaan & Pengkinian Kinerja Keuangan. Kuartal 3 Tahun 2015 Profil Perusahaan & Pengkinian Kinerja Keuangan Kuartal 3 Tahun 2015 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Corporate Secretary PT Bank Victoria International Tbk Panin Tower Lantai 15 Senayan

Lebih terperinci

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil Tinjauan Bisnis 04 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial Pendukung Bisnis Tinjauan Perbankan Tresuri dan Internasional Kang Iman cari

Lebih terperinci

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : :

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : : 63 dari 67 63 of 67 NERACA Per 30 September 2007, BALANCE SHEETS As of September 30, 2007 and AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 4.571.920.198 3.083.975.594 4.398.682.153 Cash

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 ( Tidak diaudit ) CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS ( Unaudited ) PT MULTI INDOCITRA Tbk

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2015/ March, 31, 2015 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.219.104.170.177

Lebih terperinci

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM adalah perlindungan asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank X mempertajam fokus bisnis untuk meningkatkan kinerja. Memasuki usia ke-11 pada 2009, Bank X akan mengembangkan bisnis yang memberi nilai tambah yang

Lebih terperinci

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29.

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

Lebih terperinci

PT CENTURY TEXTILE INDUSTRY Tbk

PT CENTURY TEXTILE INDUSTRY Tbk LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011(TIDAK DIAUDIT)/ NINE MONTHS PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2012 AND 2011(UN AUDITED) ISI/CONTENTS Halaman/Page

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Danareksa tidak terlepas dari institusi pasar modal yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP

YAYASAN AKSI CEPAT TANGGAP Laporan Keuangan/ Financial Statements Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2011/ For the year ended December 31, 2012 With comparative figure for the year

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang alasan pemilihan judul penelitian dan latar belakang objek penelitian. Kemudian dari latar belakang alasan pemilihan judul dan objek penelitian terdapat sub

Lebih terperinci

Number of Taxpayers based on the Type per Sub Distric

Number of Taxpayers based on the Type per Sub Distric 419 Jumlah wajib pajak yang membayar menurut jenisnya paling banyak adalah dari pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yakni sebanyak 590.238. Sedangkan untuk rekapitulasi perhitungan APBD Tahun 2015

Lebih terperinci

08 PT Bank Mizuho Indonesia, Annual Report. Sambutan dari Presiden Direktur Message from the President Director

08 PT Bank Mizuho Indonesia, Annual Report. Sambutan dari Presiden Direktur Message from the President Director SAMBUTAN DARI PRESIDEN DIREKTUR Message From The President Director Sambutan dari Presiden Direktur Message from the President Director Dalam kesempatan ini, kami hendak melaporkan pencapaian PT Bank Mizuho

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Interim Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal dan 31 Desember 2013 Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal (Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 31 Maret 2015/ 31 Desember 2014/ March 31, 2015

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan I 2017 No. Komponen Jumlah data Poin yang 1 digunakan dalam perhitungan LCR HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA) Total High

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT. MENJABAT SEJAK Position Held Since. NAMA Name. USIA Age. JABATAN Position

KOMITE AUDIT. MENJABAT SEJAK Position Held Since. NAMA Name. USIA Age. JABATAN Position 130 Tinjauan Keuangan 2016 2016 Financial Highlights Profil Perusahaan Company Profile Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development KOMITE AUDIT Perseroan telah membentuk Komite Audit dan

Lebih terperinci

31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND Catatan/ 2005 Notes 2004

31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND Catatan/ 2005 Notes 2004 NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 MARET 2005 DAN 2004 MARCH 31, 2005 AND 2004 AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 73,630 2e,4 161,267 Cash and cash equivalents

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan III 2016 No. Komponen Jumlah data Poin yang 1 digunakan dalam perhitungan LCR HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA) Total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

Curriculum Vitae Ca C lon o n Dew e an n Kom o isaris

Curriculum Vitae Ca C lon o n Dew e an n Kom o isaris Curriculum Vitae Calon Dewan Komisaris Calon Komisaris I Nyoman Tjager (Calon Presiden Komisaris Komisaris Independen PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk ( Perseroan )) I Nyoman Tjager (Company s President

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan II 2017 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 30 Juni 2017 31 Maret 2017 30 Juni 2017 31

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL

DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR TABEL-TABEL I. UANG DAN BANK I.1. Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya... 2 I.2. Neraca Analitis Otoritas Moneter ( Uang

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret/ March 31, 2016 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

OLEH: STEPHANIE

OLEH: STEPHANIE EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PT BANK PANIN TBK (STUDI PRAKTIK KERJA PADA PT BANK PANIN TBK CABANG COKLAT SURABAYA) OLEH: STEPHANIE 3203013041 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

DIRECT & DATABASE MARKETING

DIRECT & DATABASE MARKETING NEW DIRECT & DATABASE MARKETING Menjawab Masalah Apa Pada era pemasaran yang semakin kompetitif, tidak ada yang lebih penting selain memahami pelanggan dan bagaimana pelanggan berinteraksi dengan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Praktek tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang

BAB I PENDAHULUAN. Praktek tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktek tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang lemah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab terjadinya krisis keuangan global (Otoritas

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

Diskusi dan Analisis Manajemen

Diskusi dan Analisis Manajemen Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%

Lebih terperinci

PT. SEJAHTERA BANGUN BANGSA THE EXPERT AND RESPECTED ENERGY PROVIDER

PT. SEJAHTERA BANGUN BANGSA THE EXPERT AND RESPECTED ENERGY PROVIDER PT. SEJAHTERA BANGUN BANGSA THE EXPERT AND RESPECTED ENERGY PROVIDER OUR VISION & MISSION VISION To become a leading, expert & respected company in coal mining, trading and power generations. MISSION Providing

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN BATARA PRIMA PADABANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN BATARA PRIMA PADABANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN BATARA PRIMA PADABANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: outsourcing, human resource, perencanaan bisnis. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: outsourcing, human resource, perencanaan bisnis. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. OXI LIQUINDO PRATAMA adalah perusahaan nasional perseroan terbatas dikelola secara langsung oleh SDM dari yang handal serta berpengalaman dalam bidang bisnis khusunya jasa. Serta mitra yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Citibank merupakan bank asing yang juga memiliki kantor perwakilan di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank didirikan pada 1812

Lebih terperinci