DAFTAR ISTILAH. HALAMAN PENGESAHAN..iv HALAMAN PERNYATAAN...v. HALAMAN PERSEMBAHAN..vi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISTILAH. HALAMAN PENGESAHAN..iv HALAMAN PERNYATAAN...v. HALAMAN PERSEMBAHAN..vi"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN..iv HALAMAN PERNYATAAN...v HALAMAN PERSEMBAHAN..vi KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI. xi DAFTAR TABEL DAN GRAFIK....xiii DAFTAR GAMBAR.. xvi DAFTAR PETA.xvi DAFTAR ISTILAH. xvii DAFTAR SINGKATAN xxii DAFTAR LAMPIRAN.. xxi ABSTRAKSI..xxii BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup..9 C. Tujuan Penelitian..14 D. Tinjauan Pustaka..14 E. Metode dan Sumber..17 F. Sistematika Penulisan 19 II. DARI DISTRIK SAMPAI KABUPATEN...20 A. Masa Penguasaan Tuan Tanah 20 B. Struktur Kota Bekasi Masa Kolonial.25 C. Keadaan Penduduk 37 D. Terbentuknya Kabupaten Bekasi..43 III. GELIAT PEMBANGUNAN MENUJU KOTA INDUSTRI...52 A. Program Perluasan Jakarta JABOTABEK dan Masuknya Industrialisasi di Bekasi...53 B. Industrialisasi di Bekasi...59 C. Ekspansi Perumahan..72 D. Perubahan Status Administratif 79 xi

2 IV. PERUBAHAN WAJAH KOTA DAN MASYARAKATNYA A. Pola Perkembangan Struktur Kota Bekasi.86 B. Transformasi Penggunaan Lahan..94 C. Penyediaan Fasilitas-fasilitas Kota Pasar dan Fasilitas-fasilitas Perdagangan Transportasi dan Jaringan Jalan Pendidikan Kesehatan Rekreasi dan Hiburan D. Penyediaan Utilitas Kota Penyediaan Jaringan Listrik Penyediaan Sarana Air Bersih Penyediaan Sarana Komunikasi.135 E. Dampak Perkembangan Wilayah Bagi Masyarakat Perkembangan Sosial dan Ekonomi Pertambahan Penduduk Mobilitas Sosial Masyarakat..149 V. KESIMPULAN.152 DAFTAR PUSTAKA 158 LAMPIRAN.166 xii

3 DAFTAR TABEL DAN GRAFIK 1. Perbandingan Tingkat Pertumbuhan Sektoral Tahun 1977,1987 dan Tabel nama dan kecamatan yang ada di Kotif Bekasi Trayek angkutan Umum di Bekasi tahun Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan tahun Daftar Gardu listrik yang tersedia di seluruh Kab.Bekasi sampai tahun Jumlah penduduk menurut mata pencahariannya di Kotif Bekasi Grafik Pertambahan Penduduk di wilayah Kabupaten Bekasi Grafik Pertambahan Penduduk di wilayah Kecamatan Bekasi/Kota Administratif Bekasi xiii

4 DAFTAR GAMBAR 1. Keadaan Masyarakat Bekasi pada Masa Kolonial Sekitar Abad Mall Metropolitan Bekasi yang baru dibuka pada akhir tahun Salah satu ruas Jalan Inspeksi Kali Malang, jalan yang juga menjadi penghubung wilayah Bekasi dengan Jakarta Jalan Tol Jakarta Cikampek yang melewati juga wilayah Bekasi telah diresmikan pada awal tahun RSU Bekasi yang terdapat di Jl. Pramuka tahun 1980an Puskesmas di salah satu kecamatan di Bekasi tahun 1980an Pusat Rekreasi Mitra theatre dan juga Bekasi theatre yang terdapat di pusat pertokoan Bekasi tahun 1980an Alun-alun Bekasi sekitar awal abad Alun-alun Bekasi saat ini Suasana sekitar Gedung Papak di Jalan H. Juanda No Salah satu kawasan di Jalan H. Juanda yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan di Kota Bekasi hingga saat ini Perbaikan jalan kabupaten di Kabupaten Bekasi tahun 1980an Perbaikan sarana lalu lintas di wilayah Bekasi tahun 1980an Monumen Perjuangan Rakyat yang terletak di sekitar Stadion Bekasi, Rawa Tembaga tahun 1980an Stadion baru Kota Bekasi yang sedang dibangun terletak di wilayah Rawa Tembaga, dahulu kawasan ini termasuk dalam wilayah hijau, yang berupa rawa-rawa.176 xiv

5 16. Gedung walikota Bekasi yang dibangun diatas lahan hijau, di wilayah Rawa Tembaga Jalan Narogong merupakan salah satu kawasan Industri yang masih aktif di wilayah kota Bekasi Fasilitas Gedung Olah Raga yang terletak di Jl Narogong, Bekasi Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Jl. KH. Agus Salim Universitas pertama di Bekasi, Unisma yang dikelola oleh YPI Salah satu kawasan CBD di wilayah Pekayon, Bekasi Barat dahulu wilayah ini termasuk dalam wilayah hijau setelah tahun 1990 menjadi zona kuning Kondisi di Jalan Veteran pada tahun Salah satu gambaran rumah KPR-BTN di wilayah Bekasi Gambaran Perumahan yang ada di Bekasi pada tahun 1990an Salah satu kawasan pedesaann di daerah Cibitung yang akan dijadikan kawasan industri Kawasan pedesaan di wilayah Cibitung, Bekasi yang akan disulap menjadi kawasan Industri Salah satu Kawasan Industri terpadu di Cikarang saat ini Salah satu sudut wilayah Pondok Gede, yang merupakan salah satu wilayah padat pemukiman di Kabupaten Bekasi Angkutan umum wilayah Jakarta dan Sekitarnya pada tahun 1980an xv

6 DAFTAR PETA 1. Peta Bekasi pada masa Kolonial Peta Persebaran Industri PMA dan PMDN di Bekasi tahun Peta Penggunaan Tanah di Bekasi tahun Peta Pengembangan Wilayah Bekasi tahun 1990an Peta Penyebaran Lokasi Industri PMA/PMDN di Wilayah Jabotabek Peta persebaran Industri Kecil dan Kerajinan di wilayah Bekasi Peta struktur pusat pelayanan tahun Peta Strategi Pengembangan Kota di Kab Bekasi tahun Peta Tanah Partikelir di Bekasi tahun xvi

7 DAFTAR ISTILAH Kota Kolonial : Kota kolonial adalah kota yang dikembangkan oleh pendatang dari Eropa di tempat-tempat baru yang mereka datangi, pada tahap selanjutnya koloni-koloni tersebut berkembang menjadi pusat pemerintahan penjajahan. Kota-kota kolonial pada awalnya dikembangkan sebagai kota dagang, karena orang-orang Eropa di Negara-negara jajahan pada awalnya bertujuan untuk berdagang. Decentralitatie Wet : Undang-undang Otonomi pemerintah daerah pertama yang diberlakukan di wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia) Regentschap : Status administrasi wilayah yang berlaku pada zaman kolonial Belanda setingkat dengan Kabupaten. Gemeente Stadsgemeente Onderdistrict : Pemerintah Kota : Pemerintah Kotapraja : Status administrasi wilayah pada masa kolonial Belanda setingkat dengan kecamatan. Shi Shu Maro : Pemerintah Kota pada masa penjajahan Jepang : Pemerintah karesidenan pada masa penjajahan Jepang : Sistem bagi hasil antara pemilik tanah dengan si penggarap tanah dengan model penghasilan bersih dibagi menjadi dua sama besar. Mertelu : Sistem bagi hasil antara pemilik tanah dengan si penggarap tanah dengan model penghasilan bersih dibagi menjadi tiga, pemilik tanah xvii

8 mendapat dua per tiga sedangkan penggarap tanah mendapatkan sepertiga. Merlima : Sistem bagi hasil antara pemilik tanah dengan buruh panen dengan model penghasilan bersih dibagi menjadi lima, pemilik tanah mendapat empat per lima sedangkan si buruh panen mendapatkan seperlima. JABOTABEK : Merupakan konsepsi yang dibuat pemerintah untuk menekan jumlah penduduk yang terus bertambah (di Jakarta) serta dapat meratakan penyebarannya yang tidak hanya terjadi di kota Jakarta melainkan ke kota-kota penyangga disekitarnya. Dengan begitu berat beban yang ditanggung oleh Jakarta sebagai sebuah kota induk tidaklah terlalu berat sehingga nantinya terjadi pemerataan pembangunan ekonomi,sosial, serta budaya ke kota-kota hinterland sedangkan kepanjangan dari JABOTABEK adalah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Developer Desa Vorming Ommelanden : Perusahaan pengembang dibidang perumahan. : Penggabungan beberapa kemandoran bekas tanah-tanah partikelir. : Daerah-daerah yang berada disekitar wilayah Batavia, kebanyakan dari wilayah Ommelanden merupakan wilayah perkebunan orang Tionghoa. Heerlijke reechten : Hak-hak pertuanan, Hak-hak tersebut pada umumnya mengatur pola hubungan antara pemilik tanah partikelir dengan penduduk yang ada di wilayahnya. xviii

9 Heerediensten : Kewajiban untuk kerja rodi (Heerediensten) beberapa hari dalam seminggu. Penduduk asli Penduduk pendatang : Penduduk yang telah lama menetap secara turun temurun. : Penduduk yang berasal dari luar yang kemudian menetap disuatu wilayah. Sado : Moda transportasi ini berbentuk gerobak yang didorong dengan sapi, biasanya transportasi ini bukan diperuntukan khusus untuk mengangkut mobilisasi manusia namun juga barang-barang hasil pertanian. Betawi Ora : Masyarakat Betawi yang berada di pinggiran Jakarta yang berasal dari campuran antara Betawi tengah, Jawa maupun suku-suku lainnya. xix

10 DAFTAR SINGKATAN PMA PMDN CBD CBL RTRK RDTK RUTRK BOS PDAM KPR PERUMNAS BKSP : Penanaman Modal Asing : Penanaman Modal Dalam Negeri : Central Bussines District atau Pusat kota : Cikarang Barat Laut : Rencana Induk Tata Ruang Kota : Rencana Detil Tata Ruang Kota : Rancangan Umum Tata Ruang Kota : Bataviasche Ooster-Spoorweg Maatschappij : Perusahaan Daerah Air Minum : Kredit Perumahan Rakyat : Perusahaan Umum perusahaan nasional : Badan Kerja Sama Pembangunan Jabotabek xx

11 DAFTAR LAMPIRAN 1. Peta Penyebaran Lokasi Industri PMA/PMDN di Wilayah Jabotabek Peta persebaran Industri Kecil dan Kerajinan di wilayah Bekasi tahun Peta struktur pusat pelayanan tahun Peta Strategi Pengembangan Kota Bekasi tahun Peta Tanah Partikelir di Bekasi tahun Data Kecamatan dan Kelurahan/Desa di Kotamadya Bekasi tahun Gambar-gambar 173 xxi

BAB V KESIMPULAN. wilayahnya yang sebelumnya berbasis agraris menjadi Industri. Masuknya Industri

BAB V KESIMPULAN. wilayahnya yang sebelumnya berbasis agraris menjadi Industri. Masuknya Industri BAB V KESIMPULAN Perkembangan fisik Kota Bekasi paling besar terjadi akibat Industrialisasi dan juga Konsepsi Jabotabek. Pada awal pemerintahan Orde Baru melalui program Pelita yang salah satu tujuannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bekasi merupakan wilayah sub urban, dan merupakan kota satelit penopang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bekasi merupakan wilayah sub urban, dan merupakan kota satelit penopang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekasi merupakan wilayah sub urban, dan merupakan kota satelit penopang sebuah kota besar yaitu Jakarta. Bekasi yang berkembang bukan hanya menjadi tempat tinggal kaum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Semarang sebagai ibukota propinsi di Jawa Tengah mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, maka terjadi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN Letak Geografis dan Luas Wilayah Kota Tangerang Selatan terletak di timur propinsi Banten dengan titik kordinat 106 38-106 47 Bujur Timur dan 06 13 30 06 22 30 Lintang

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.

Lebih terperinci

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : NOVAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA DENGAN KEDALAMAN MATERI RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA IBUKOTA KECAMATAN SIDOHARJO

Lebih terperinci

hukum atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dengan membeyar upah atau imbalan dalam bentuk lain, angka 31 berisi Izin

hukum atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dengan membeyar upah atau imbalan dalam bentuk lain, angka 31 berisi Izin ABSTRAK PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA RETRIBUSI DAERAH 2016 PERDA NO. 5, LD 2016/ NO. 5, TLD. NO. 52, LL BAG HUKUM : 82 HLM. PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 12 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 12 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK DINAS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur yang sangat berperan besar peranannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur yang sangat berperan besar peranannya dalam BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Beiakang Salah satu unsur yang sangat berperan besar peranannya dalam pembangunan nasional adalah transportasi. Transportasi yang baik sangat menentukan pembangunan suatu wilayah,

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2008

BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2008 BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.. Interpretasi Visual Penggunaan Lahan Setiap obyek yang terdapat dalam citra memiliki kenampakan karakteristik yang khas sehingga obyek-obyek tersebut dapat diinterpretasi dengan

Lebih terperinci

Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Kota ini merupakan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 KONDISI DAERAH JAWA TIMUR

Bab I Pendahuluan 1 KONDISI DAERAH JAWA TIMUR Daftar Isi Bab I Pendahuluan 1 I.1 Latar belakang 1 I.2 Maksud dan Tujuan 4 I.3 Landasan Hukum 5 I.4 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 8 I.5 Sistematika Penulisan 10 BAGIAN 1 KONDISI DAERAH

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan dan pengembangan wilayah merupakan dinamika daerah menuju kemajuan yang diinginkan masyarakat. Hal tersebut merupakan konsekuensi logis dalam memajukan kondisi sosial,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian awal dari penelitian. Pendahuluan adalah awal suatu cara untuk mengetahui suatu masalah dengan cara mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengurangan tingkat..., Arini Yunita, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengurangan tingkat..., Arini Yunita, FE UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN Salah satu permasalahan kota Jakarta yang hingga kini masih belum terpecahkan adalah kemacetan lalu lintas yang belakangan makin parah kondisinya. Ini terlihat dari sebaran lokasi kemacetan

Lebih terperinci

Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2002 Nomor 09 Seri B Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 06 Tahun 2002 Tentang Wajib Daftar Perusahaan

Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2002 Nomor 09 Seri B Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 06 Tahun 2002 Tentang Wajib Daftar Perusahaan Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2002 Nomor 09 Seri B Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 06 Tahun 2002 Tentang Wajib Daftar Perusahaan ABSTRAK : Berdasarkan Pasal 82 ayat (2) Undang -undang Nomor 22 Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

DESAIN PREMIS. Dalam merancang Taman Budaya ini menggunakan sebuah metode transformasi perancangan yaitu metode preseden. Metode preseden merupakan

DESAIN PREMIS. Dalam merancang Taman Budaya ini menggunakan sebuah metode transformasi perancangan yaitu metode preseden. Metode preseden merupakan DESAIN PREMIS Alun-alun Kapuas merupakan sebuah taman kota yang terletak di pinggir sungai Kapuas yang menghadap ke seberang sungai yang bersebrangan dengan Kraton Kadariyah. Letak alun-alun yang strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Permasalahan yang terjadi di semua negara berkembang, termasuk di Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan urbanisasi yang tinggi akibat laju pertumbuhan

Lebih terperinci

SEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis

SEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis Diajukan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 100 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENGOPERASIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA TIGA BERBAHAN BAKAR GAS DI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI

BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA BEKASI Kota Bekasi merupakan salah satu kota dari 5 kota dengan populasi terbesar di Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa, Kota Bekasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006 KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan

Lebih terperinci

STASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI

STASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI STASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI MENELISIK MANGGARAI: DAHULU, KINI, DAN NANTI ARI NOVIANTO VP ARCHITECTURE PT.KAI Sejarah Kawasan Manggarai Wilayah Manggarai di Jakarta sudah dikenal warga Batavia sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibu kota negara Indonesia. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa.

BAB I PENDAHULUAN. ibu kota negara Indonesia. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah sebuah provinsi sekaligus ibu kota negara Indonesia. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Koordinatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang sejak tahun 2008 telah memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang. Kota Tangerang Selatan merupakan

Lebih terperinci

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Kajian Pustaka F. Historiografi yang Relevan...

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Kajian Pustaka F. Historiografi yang Relevan... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI...

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci

GEOGRAFI. Sesi DESA - KOTA : 2. A. PENGERTIAN KOTA a. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun b. R. Bintarto B.

GEOGRAFI. Sesi DESA - KOTA : 2. A. PENGERTIAN KOTA a. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun b. R. Bintarto B. GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 17 Sesi NGAN DESA - KOTA : 2 A. PENGERTIAN KOTA a. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun 1980 Kota terdiri atas dua bagian. Pertama, kota sebagai suatu

Lebih terperinci

III. GAMBARAN UMUM. 3.1 Cikarang dalam RTRW Kabupten Bekasi (Perda No 12 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Bekasi Tahun )

III. GAMBARAN UMUM. 3.1 Cikarang dalam RTRW Kabupten Bekasi (Perda No 12 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Bekasi Tahun ) III. GAMBARAN UMUM 3.1 Cikarang dalam RTRW Kabupten Bekasi 2011-2031 (Perda No 12 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031) Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAYANAN PUSAT PRIMER ALUN-ALUN KOTA BANDUNG

EVALUASI PELAYANAN PUSAT PRIMER ALUN-ALUN KOTA BANDUNG EVALUASI PELAYANAN PUSAT PRIMER ALUN-ALUN KOTA BANDUNG TUGAS AKHIR Oleh : ANIARANI ANDITA 15403045 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Proses terbentuknya kawasan Pecinan Pasar Gede hingga menjadi pusat

BAB V KESIMPULAN. Proses terbentuknya kawasan Pecinan Pasar Gede hingga menjadi pusat 112 BAB V KESIMPULAN Proses terbentuknya kawasan Pecinan Pasar Gede hingga menjadi pusat perdagangan di Kota Surakarta berawal dari migrasi orang-orang Cina ke pesisir utara pulau Jawa pada abad XIV. Setelah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Transportasi Kereta Api Transportasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Semarang sebagai ibu kota propinsi di Jawa Tengah mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan. Secara geografis kota ini terletak di sebelah utara pulau Jawa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung berada pada ketinggian sekitar 791 meter di atas permukaan laut (dpl). Morfologi tanahnya terbagi dalam dua hamparan, di sebelah utara relatif berbukit

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR SURAT PERNYATAAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. LEMBAR SURAT PERNYATAAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI LEMBAR SURAT PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN Jumlah penduduk wajib KTP Orang

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN Jumlah penduduk wajib KTP Orang DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : DATA UMUM : Demografi DATA SATUAN TAHUN 2015 SEMESTER I TAHUN 2016 I. Kependudukan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN.. HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS... CURRICULUM VITAE... HALAMAN MOTTO...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN.. HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS... CURRICULUM VITAE... HALAMAN MOTTO... xviii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... HALAMAN PERSETUJUAN.. HALAMAN PENGESAHAN.... PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS... CURRICULUM VITAE.... HALAMAN MOTTO.... HALAMAN PERSEMBAHAN..... KATA PENGANTAR....

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK STRUKTUR KOTA DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PERGERAKAN DI KOTA MEDAN

KARAKTERISTIK STRUKTUR KOTA DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PERGERAKAN DI KOTA MEDAN KARAKTERISTIK STRUKTUR KOTA DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PERGERAKAN DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan Memenuhi syarat untuk menempuh Colloqium Doqtum/ Ujian Sarjana Teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II STUDI PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II STUDI PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 41 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kelurahan Sukarame Istilah Sukarame diperkenalkan sejak Zaman Penjajahan Belanda, karena pada zaman dahulu secara rutin setiap hari minggu para

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 821 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

KANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA

KANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA Diajukan oleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Stasiun, Commuter Line, Transportasi. Stasiun Kereta Api Tambun Bekasi TA 136

ABSTRAK. Kata kunci : Stasiun, Commuter Line, Transportasi. Stasiun Kereta Api Tambun Bekasi TA 136 ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk yang bermukim dan beraktifitas di Ibu Kota Jakarta terjadi setiap tahunnya. Sebagian besar dari mereka adalah penduduk yang merantau dan bekerja di Jakarta tetapi bermukim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lintas seperti kemacetan lalu lintas.kemacetan lalu lintas ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. lintas seperti kemacetan lalu lintas.kemacetan lalu lintas ini mengakibatkan 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan penduduk dan perkembangan kegiatan terutama pada kegiatan perdagangan,pendidikan dan jasa cenderung tumbuh disepanjang jalurjalur kepadatan lalu lintas.hal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv LEMBAR PERSEMBAHAN... vi INTISARI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv LEMBAR PERSEMBAHAN... vi INTISARI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR PERSEMBAHAN... vi INTISARI... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

PAGU ANGGARAN (Rp) 1 Pengadaan Pakaian Korpri 134,950, Juli. 1 Jasa Kebersihan 164,700,000 Pebruari. 2 Jasa Keamanan 135,000,000 Pebruari

PAGU ANGGARAN (Rp) 1 Pengadaan Pakaian Korpri 134,950, Juli. 1 Jasa Kebersihan 164,700,000 Pebruari. 2 Jasa Keamanan 135,000,000 Pebruari DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DAFTAR TAHUN 2012 NO I II Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Aparatur Dinas Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Dinas ESDM 1 Pengadaan

Lebih terperinci

VI.7-1. Bab 6 Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan Pembangunan Kota Baru. Oleh Suyono

VI.7-1. Bab 6 Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan Pembangunan Kota Baru. Oleh Suyono 6.7 PEMBANGUNAN KOTA BARU Oleh Suyono BEBERAPA PENGERTIAN Di dalam Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Undang-undang Otonomi Daerah) 1999 digunakan istilah daerah kota untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,

Lebih terperinci

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional Coffee Morning Jakarta, 1 November 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 776 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR PETA... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Posisi Makro terhadap DKI Jakarta. Jakarta, Ibukota Indonesia, berada di daerah dataran rendah, bahkan di bawah permukaan laut yang terletak antara 6 12 LS and 106 48 BT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I- BAB I PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG Seiring dengan adanya peningkatan pola kehidupan dan aktivitas manusia, kebutuhan akan sarana dan prasarana yang lebih baik semakin besar pula. Tuntutan-tuntutan akan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 12 2016 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYERAHAN PRASARANA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan sebuah kota, merupakan topik yang selalu menarik untuk dikaji, karena memiliki berbagai permasalahan kompleks yang menjadi ciri khas dan membedakan antara

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU 1 : PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU PAUD dan Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Non

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulu Cina merupakan sebuah desa yang berdomisili di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman kolonial Belanda, Bulu

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 9 2011 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PERIZINAN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keu

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keu PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 23 TAHUN 1992 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 23 TAHUN 1992 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 23 TAHUN 1992 TENTANG RENCANA DETAIL, TATA RUANG KOTA DRIYOREJO KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN, PENYERAHAN, DAN PENGELOLAAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian PT Jasa Marga (Persero) merupakan sektor transportasi, khususnya di transportasi darat, dan salah satu pelopor penyelenggara jalan bebas hambatan. Jalan bebas

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KEPALA DINAS

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KEPALA DINAS LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PERENCANAAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH DAN KEJURUAN PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN, PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PADA KAWASAN INDUSTRI, PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

Jakarta dulu dan Kini Senin, 22 Juni :55

Jakarta dulu dan Kini Senin, 22 Juni :55 Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

BAB II. Analisa yang Mewujudkan Art Deco. Kegiatan survey lapangan yang telah penulis alami dan perolehan akan data

BAB II. Analisa yang Mewujudkan Art Deco. Kegiatan survey lapangan yang telah penulis alami dan perolehan akan data BAB II Analisa yang Mewujudkan Art Deco Kegiatan survey lapangan yang telah penulis alami dan perolehan akan data data yang telah lengkap dan akurat merupakan tahap tahap yang harus dilalui penulis sebelum

Lebih terperinci

DAMPAK KEBERADAAN PERMUKIMAN SOLO BARU TERHADAP KONDISI EKONOMI, SOSIAL DAN FISIK PERMUKIMAN SEKITARNYA

DAMPAK KEBERADAAN PERMUKIMAN SOLO BARU TERHADAP KONDISI EKONOMI, SOSIAL DAN FISIK PERMUKIMAN SEKITARNYA DAMPAK KEBERADAAN PERMUKIMAN SOLO BARU TERHADAP KONDISI EKONOMI, SOSIAL DAN FISIK PERMUKIMAN SEKITARNYA TUGAS AKHIR Oleh : Hari Adi Agus Setyawan L2D 098 434 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

PROPOSAL IZIN PRINSIP

PROPOSAL IZIN PRINSIP Template Proposal Izin Prinsip 2 Kegiatan Dengan Katagori Perumahan Umum dan MBR PROPOSAL IZIN PRINSIP RENCANA KEGIATAN Jenis Kegiatan yang akan dibangun LOKASI KEGIATAN Alamat dimana kegiatan akan diselenggarakan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Geografis dan Administratif Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 0 50 7 0 50 Lintang Selatan dan 104 0 48 108 0 48 Bujur Timur, dengan batas-batas

Lebih terperinci

Lessons Learned Tata Ruang Kota Medan. Oleh Prof Bachtiar Hassan Miraza

Lessons Learned Tata Ruang Kota Medan. Oleh Prof Bachtiar Hassan Miraza 1 Lessons Learned Tata Ruang Kota Medan Oleh Prof Bachtiar Hassan Miraza Awalnya kota ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan konsep the green city. Kota ini dikelilingi oleh wilayah perkebunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... ABSTRACT... xii. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... ABSTRACT... xii. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... i ii iii iv ix xi ABSTRACT... xii DAFTAR ISI... xiii

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di

IV. GAMBARAN UMUM. Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di 51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Administratif Pulau Jawa merupakan salah satu bagian dari lima pulau besar di Indonesia, yang terletak di bagian Selatan Nusantara yang dikenal sebagai negara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRACT... ABSTRAK... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRACT... ABSTRAK... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRACT... ABSTRAK... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB 3 KARAKTERISTIK LOKASI PENELITIAN

BAB 3 KARAKTERISTIK LOKASI PENELITIAN 67 BAB 3 KARAKTERISTIK LOKASI PENELITIAN 3.1. Kondisi Umum Wilayah Studi Pengelolaannya Jalan tol Jakarta-Cikampek ditangani oleh PT Jasa Marga. Jalan tol ini memiliki panjang 72 km, yang menghubungkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan dan meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISA TARIKAN PERGERAKAN LALU LINTAS KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO TEMBALANG SEMARANG

ANALISA TARIKAN PERGERAKAN LALU LINTAS KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO TEMBALANG SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TARIKAN PERGERAKAN LALU LINTAS KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO TEMBALANG SEMARANG Diajukan untuk memenuhi syarat akademis dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata-1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sejarah suatu kota maupun negara. Melalui peninggalan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sejarah suatu kota maupun negara. Melalui peninggalan sejarah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peninggalan sejarah dan cagar budaya mempunyai peranan penting dalam perkembangan sejarah suatu kota maupun negara. Melalui peninggalan sejarah dan cagar budaya banyak

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang bappeda@malangkota.go.id BAB I Ketentuan Umum (pasal 1) BAB II Tujuan, Prinsip dan Ruang Lingkup (pasal 2, 3,4) BAB III Prasarana, Sarana, dan Utilitas

Lebih terperinci

DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN

DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN ~ GRAHAILMU DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN BAB2 Arsitektur Cina Akhir Abad Ke-19 di Pasuruan Denah, Bentuk, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota pada saat ini menunjukkan kemajuan yang pesat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk serta semakin besarnya volume kegiatan pembangunan pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMAKASIH...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xvii

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Jalan Raya Pantura Jawa Tengah merupakan bagian dari sub sistem. Jalan Raya Pantai Utara Jawa yang menjadi tempat lintasan

BAB VI KESIMPULAN. Jalan Raya Pantura Jawa Tengah merupakan bagian dari sub sistem. Jalan Raya Pantai Utara Jawa yang menjadi tempat lintasan BAB VI KESIMPULAN Jalan Raya Pantura Jawa Tengah merupakan bagian dari sub sistem Jalan Raya Pantai Utara Jawa yang menjadi tempat lintasan penghubung jaringan transportasi darat antara sentral di Surabaya

Lebih terperinci

KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA. Theresiana Ani Larasati

KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA. Theresiana Ani Larasati KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati Yogyakarta memiliki peninggalan-peninggalan karya arsitektur yang bernilai tinggi dari segi kesejarahan maupun arsitekturalnya, terutama

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pernataan Orisinalitas... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman PersetujuanPublikasi... iv Abstrak... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar

Lebih terperinci

Pengembangan Pantai Utara Jakarta dalam Review Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekpunjur

Pengembangan Pantai Utara Jakarta dalam Review Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekpunjur Pengembangan Pantai Utara Jakarta dalam Review Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekpunjur Disampaikan dalam FGD Reklamasi Wilayah Perairan sebagai Alternatif Kebutuhan Pengembangan Kawasan

Lebih terperinci