RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017

2 PENGANTAR Dengan Mengucapkan Syukur Alhamdulilah atas rahmat dan karunia-nya yang telah diberikan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas kekuatan, kesehatan dan kemampuan sehingga RENSTRA Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 s/d 2021 ini dapat disusun dan diselesaikan. Rencana Strategis ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, kegiatan serta pendanaan indikatif yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 5 tahun sebagai salah satu dasar penilaian Akuntabilitas Kinerja dan juga sebagai acuan dalam penyusunan Program dan Kegiatan tahun pada Biro Humas dan Protokol Setda Prov. Kalsel. Diharapkan dengan disusunnya Renstra Biro Humas dan Protokol Setda Prov. Kalsel tahun ini dapat memaksimalkan target yang akan dicapai pada setiap tahun Renja dan target akhir tahun Renstra, dan juga memudahkan pengukuran capaian kinerja pada pelaporan. Diharapkan dengan disusunnya Renstra Biro Humas dan Protokol Setda Prov. Kalsel Tahun dapat berguna untuk proses perencanaan selanjutnya dalam rangka peningkatan dan penguatan peran Biro Humas dan Protokol Setda Prov. Kalsel dalam memberikan pelayanan pada stakeholders. Banjarbaru, KEPALA BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROV. KALSEL, KURNADIANSYAH, S.Sos Pembina Tk. I NIP

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Landasan Hukum... C. Maksud Dan Tujuan... a. Maksud Penyusunan Renstra. b. Tujuan Penyusunan Renstra.. D. Sistematika... BAB II GAMBARAN UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL... A. Tugas Pokok. Fungsi dan Susunan Organisasi B Kapasitas Pelayanan dan Aset yang Dikelola.. C Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran... BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIRO HUMAS DAN PROTOKOL... A. Analisis Gambaran Umum terkait dengan Kegiatan Biro Humas dan Protokol... B Kendala Internal dan Eksternal... C Strategi Mengatasi Kendala... D Analisis Isu-isu Strategis Berkaitan Dengan Tugas Pokok dan Fungsi Biro Humas dan Protokol... BAB IV RENCANA STRATEGIS A Visi... B Misi... C Tujuan dan Sasaran... D Rencana Program dan Kegiatan...

4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara, memberikan peluang sekaligus tantangan bagi setiap negara untuk memacu permanfaatan ilmu pengatahuan dan teknologi dalam meningkatkan daya saing diberbagai bidang. Dalam bidang organisasi khususnya organisasi pemerintah, mengemukakan tuntutan untuk melaksanakan reformasi birokrasi dengan harapan lebih mampu meningkatkan kinerjanya melalui berbagai strategi sehingga upaya pencaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan benar-benar dapat diwujudkan baik kuantitatif maupun kualitatif. Reformasi birokrasi disamping sebagai upaya lebih mengoptimalkan kinerja organisasi pemerintahan, juga diarahkan kepada akselerasi perwujudan Good Governance yang merupakan kesepakatan politik bangsa Indonesia dan tertuang dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditunjang oleh 3 (tiga) pilar utama yaitu Asas Partisipasi, asas Transparasi, Asas Akuntabilitas. Asas Akuntabilitas memberikan pemahaman bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi bernegara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menindak lanjuti Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR1988 dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, diterbitkan Instruksi Presisen Nomor 7 Tahn 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah yang memberikan kewajiban bagi setiap Instansi Pemeritah yang sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan negara mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengeolaan sumber daya dengan didasarkan pada perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masng masing instansi. Untuk memberi arah yang lebih jelas dalam pelaksanaan asas akuntabilitas dalam perwujusdan Good Governance, ditetapkan Sistem Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ) dengan komponen yang merupakan satu kesatuan yaitu Perencanaan Strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja evaluasi kinerja dan capaian kinerja.

5 Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 ( lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul, yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program serta indikator keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaannya. Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang memiliki tugas pokok merumuskan kebijakan pimpinan dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang dituangkan kedalam Renstra Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalimantan Selatan yang mengacu pada RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Renstra Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalimantan Selatan menjabarkan misi, tujuan, dan sasaran, serta menguraikan rincian daftar program dan kegiatan. Di samping itu, Renstra Biro Humas dan Protokol juga menyediakan tolok ukur penilaian kinerja, yang semuanya dapat berfungsi sebagai pedoman dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahunan dan lima tahunan sesuai dengan hasil pelaksanaan rencana pembangunan yang telah ditetapkan. B. LANDASAN HUKUM Landasan hukum yang mendasari penyusunan dokumen Renstra Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang - Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan; 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

6 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 11.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan Instansi Pemerintah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

7 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 20. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan; 21. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun ; 24. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 72 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. C. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Penyusunan Renstra Penyusunan Rencana Strategis Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan tahun dimaksudkan untuk menjabarkan visi dan misi RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tahun ke dalam rencana program dan penganggaran sesuai kondisi dan kebutuhan. Lebih jauh lagi penyusunan Renstra Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalimantan Selatan sebagai dasar penyusunan kebijakan, program, kegiatan, dan tolok ukur kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, serta sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahunan Setda Provinsi Kalimantan Selatan. Serta dapat menjadi pedoman dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahunan dan lima tahunan sesuai dengan hasil pelaksanaan rencana pembangunan yang telah ditetapkan.

8 b. Tujuan Penyusunan Renstra Tujuan penyusunan Rencana Strategis Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah: 1) Menyediakan acuan resmi bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun dan mensinkronkan seluruh rencana pembangunan dalam rangka mengoptimalkan pencapaian visi dan misi RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan; 2) Menyediakan tolok ukur untuk penilaian kinerja pelaksanaan rencana pembangunan; 3) Menjadi dasar acuan penyusunan kebijakan Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan; 4) Memberikan pedoman kepada Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya, yaitu fasilitasi, koordinasi, dan pengendalian penyelenggaraan pemerintahan untuk mencapai optimalisasi kinerja seluruh perangkat daerah di Provinsi Kalimantan Selatan; 5) Meningkatkan akuntabilitas kinerja Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang dapat diukur dan dievaluasi secara objektif D. SISTEMATIKA Sistematika penyusunan Rencana Strategis Biro Humas dan Protokol adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab II : Gambaran Umum Biro Humas dan Protokol Bab III : Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Biro Humas dan Protokol Bab IV : Visi. Misi. Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja. Bab V : Penutup.

9 BAB II GAMBARAN UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL A. Tugas Pokok. Fungsi dan Susunan Organisasi Biro Hubungan Masyarakat dan Keprotokolan mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, mengawasasi dan mengevaluasi publikasi dan pemberitaan pimpinan, pengelolaan informasi dan mengatur keprotokolan pimpinan dan tamu pimpinan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Biro Hubungan Masyarakat dan Keprotokolan mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengawasan dan evaluasi publikasi dan pemberitaan pimpinan; b. perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengawasan dan evaluasi pengelolaan informasi; dan c. perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengawasan dan evaluasi keprotokolan pimpinan dan tamu pimpinan. Uraian tugas Biro Hubungan Masyarakat dan Keprotokolan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, mengawasi dan mengevaluasi publikasi dan pemberitaan pimpinan; b. merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, mengawasi dan mengevaluasi pengelolaan informasi; c. merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, mengawasi dan mengevaluasi keprotokolan pimpinan dan tamu pimpinan; d. mengoordinasikan, membina, mengawasi, mengevaluasi dan memfasilitasi adminsitratif penyelengaraan pelayanan informasi dan dokumentasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan; e. melaksanakan tugas-tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

10 Oleh karena itu berdasarkan fungsi-fungsi Biro Humas dan Protokol sebagaimana tersebut di atas, maka unsur-unsur Biro Humas dan Protokol terdiri dari 3 (tiga ) bagian yaitu : a. Bagian Publikasi dan Pemberitaan; b. Bagian Pengelolaan Informasi; dan c. Bagian Keprotokolan. B. Kapasitas Pelayanan dan Aset yang Dikelola Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, mengawasasi dan mengevaluasi publikasi dan pemberitaan pimpinan, pengelolaan informasi dan mengatur keprotokolan pimpinan dan tamu pimpinan. Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol terdiri atas : a. Bagian Publikasi dan Pemberitaan; b. Bagian Pengelolaan Informasi; dan c. Bagian Keprotokolan. Bagian Publikasi Dan Pemberitaan mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur, mengevaluasi dan megendalikan pemberitaan dan layanan pers pimpinan, publikasi dan penerbitan kegiatan pimpinan serta pengelolaan ketatausahaan biro. Sub Bagian Pemberitaan dan Layanan Pers mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, mengolah dan menyiarkan informasi melalui pemberitaan media komunikasi dan layanan pers. Sub Bagian Publikasi dan Penerbitan mempunyai tugas melaksanakan publikasi kegiatan pimpinan melalui media cetak, elektronik, media luar ruang dan menyelenggarakan penerbitan. Sub Bagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan mengelola administrasi kepegawaian Biro Humas dan Protokol. Bagian Pengelolaan Informasi mempunyai tugas mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengevaluasi dan megendalikan peliputan dan mendokumentasikan kegiatan pimpinan, mengolah dan mendistribusikan informasi, serta mengelola komukasi pimpinan dan opini publik. Sub Bagian Peliputan dan Dokumentasi mempunyai tugas melaksanakan peliputan dan pendokumentasian kegiatan pimpinan dalam bentuk cetak maupun audio visual. Sub Bagian Pengolahan dan Distribusi Informasi mempunyi tugas menghimpun dan mengolah serta mendistribusikan informasi kepada publik. Sub Bagian Pengelolaan Komunikasi Pimpinan dan Opini Publik mempunyai tugas melaksanakan pengamatan opini

11 publik melaui media cetak, elektronik, media sosial dan internet terhadap komunikasi pimpinan. Bagian Keprotokolan mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur, mengevaluasi dan megendalikan penataan acara pimpinan, pelayanan tamu dan pimpinan serta menyusun agenda perjalanan pimpinan. Sub Bagian Penata Acara mempunyai tugas menghimpun, mencatat kegiatan pimpinan dan mengatur acara pelaksanaannya. Sub Bagian Layanan Tamu dan Pimpinan mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada tamu resmi yang akan menghadap pimpinan dan pelayanan kepada pimpinan. Sub Bagian Perjalanan Pimpinan mempunyai tugas menyiapkan dan menyusun rencana perjalanan pimpinan dalam kegiatan tertentu. Dalam pelaksanaan kegiatan Biro Humas dan Protokol didukung oleh sumber daya baik sumber daya manusia (human resources) maupun sumber daya bukan manusia (non human resources). Sumber daya manusia terdiri dari Pegawai Negeri Sipil baik pejabat struktural, pejabat fungsional maupun pelaksana. Pejabat Struktural pada Biro Humas dan Protokol sebanyak 13 (tiga belas) orang, Pejabat Fungsional sebanyak 5 (lima) orang dan pelaksana sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang ( Daftar Nominatif Pegawai Biro Humas dan Protokol terlampir). Adapun sumber daya bukan manusia terdiri dari berbagai perangkat dan peralatan kerja seperti perangkat keras computer, sarana mobilitas kegiatan dan perlengkapan kantor lainnya ( Daftar Barang Inventaris Kantor terlampir). C. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran Berdasarkan kedudukan, tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan, Biro Humas dan Protokol dapat dikelompokkan dalam dengan kegiatan pelayanan dalam mengoordinasikan, melaksanakan, serta mengevaluasi publikasi dan pemberitaan pimpinan, mengoordinasikan, membina, dan mengevaluasi pengelolaan informasi. Selain itu melaksanakan dan mengevaluasi keprotokolan pimpinan dan tamu pimpinan. Adapun kelompok sasaran pelayanan Biro Humas dan Protokol meliputi pimpinan daerah (Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah), satuan organisasi perangkat daerah lngkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dalam kegiatan Keprotokolan, Publikasi dan pemberitaan serta pengelolaan informasi.

12 BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIRO HUMAS DAN PROTOKOL A. Analisis Gambaran Umum terkait dengan Kegiatan Biro Humas dan Protokol. Pendekatan yang digunakan untuk melakukan analisis strategis Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah pendekatan SWOT (Strength/Kekuatan, Weakness/Kelemahan, Opportunities/Peluang dan Threat/ Ancaman). Dengan metode SWOT, akan dilakukan pengamatan dan identifikasi faktor lingkungan internal Biro Humas dan Protokol dan keberadaan faktor lingkungan eksternal yang dapat memberikan andil terhadap pencapaian visi misi Biro Humas dan Protokol. B. KENDALA INTERNAL DAN EKSTERNAL Untuk menganalisa kendala, baik seara internal maupun eksternal, dilakukan dengan analisa SWOT dengan memetakan terlebih dahulu kekuatan dan kelemahan (internal) serta peluang dan ancaman (eksternal) untuk melihat peta kekuatan organisasi sehingga dapat menetapkan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Tabel 3.2 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal S1 STRENGTH (KEKUATAN) Adanya komitmen dan dukungan pimpinan INTERNAL W1 WEAKNESS (KELEMAHAN) Belum optimalnya pemanfaatan kehumasan pemerintah S2 Adanya dukungan Anggaran W2 Dukungan sarana-prasarana kehumasan dan keprotokolan yang belum maksimal S3 Tersedianya kompetensi SDM W3 Belum memiliki standar operasional dalam pelaksanaan tugas kehumasan dan keprotokolan

13 EKSTERNAL OPPORTUNIES ( PELUANG) THREAT (TANTANGAN) O1 Tersedianya akses informasi yang luas T1 Masih lemahnya pemahaman tugas dan fungsi dalam mengelola informasi kehumasan pemerintah O2 Kedekatan secara kultural dengan Pers T2 Lemahnya koordinasi lintas sektoral O3 Ruang lingkup tugas dan fungsi yang cukup luas dan dinamis T3 Maraknya penggunaan media sosial Tabel 3.3 Matriks Urgensi Faktor Internal NO INTERNAL TINGKAT KOMPARASI URGENSI FAKTOR a b c d e f Total Bobot STRENGTH (KEKUATAN) a Adanya komitmen dan dukungan pimpinan - a a a a a % b Adanya dukungan Anggaran a - c d b b % c Tersedianya kompetensi SDM a c - c e f % WEAKNESS (KELEMAHAN) d e f Belum optimalnya pemanfaatan kehumasan pemerintah Dukungan sarana-prasarana kehumasan dan keprotokolan yang belum maksimal Belum memiliki standar operasional dalam pelaksanaan tugas kehumasan dan keprotokolan a d c - d d % a b c e - f % a b f d f % TOTAL %

14 Tabel 3.4 Matriks Urgensi Faktor Eksternal NO EKSTERNAL TINGKAT KOMPARASI URGENSI FAKTOR a b c d e f Total Bobot OPPORTUNITY (PELUANG) a b c Tersedianya akses informasi yang luas Kedekatan secara kultural dengan Pers Ruang lingkup tugas dan fungsi yang cukup luas dan dinamis THREAT (TANTANGAN) d e f Masih lemahnya pemahaman tugas dan fungsi dalam mengelola informasi kehumasan pmerintah Lemahnya koordinasi lintas sektoral Maraknya penggunaan media sosial - a a a a a % a - c b e f % a c - c c c % a b c - d d % a e c d - f % a f c d f % TOTAL %

15 INTERNAL STRENGTH (KEKUATAN) 1 FAKTOR NU BF ND NBD Adanya komitmen dan dukungan pimpinan Tabel 3.5 Evaluasi Faktor Internal Dan Eksternal NILAI KETERKAITAN TNK NRK NBK TNB FKK % Adanya dukungan Anggaran % Tersedianya kompetensi SDM % WEAKNESS (KELEMAHAN) Belum optimalnya pemanfaatan kehumasan pemerintah Dukungan sarana-prasarana kehumasan dan keprotokolan yang belum maksimal Belum memiliki standar operasional dalam pelaksanaan tugas kehumasan dan keprotokolan % % % EKSTERNAL OPPORTUNITY (PELUANG) 7 Tersedianya akses informasi yang luas % Kedekatan secara kultural dengan Pers % Ruang lingkup tugas dan fungsi yang cukup luas dan dinamis %

16 5.30 THREAT (TANTANGAN) 10 Masih lemahnya pemahaman tugas dan fungsi dalam mengelola informasi kehumasan pmerintah % Lemahnya koordinasi lintas sektoral % Maraknya penggunaan media sosial %

17 Tabel 3.6 Faktor Kunci Keberhasilan INTERNAL STRENGTH (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN) S1 Adanya komitmen dan dukungan pimpinan W1 Dukungan sarana-prasarana kehumasan dan keprotokolan yang belum maksimal S2 Adanya dukungan Anggaran W2 Belum optimalnya pemanfaatan kehumasan pemerintah EKSTERNAL OPPORTUNIES ( PELUANG) THREAT (TANTANGAN) O1 Ruang lingkup tugas dan fungsi yang cukup luas dan dinamis T1 Lemahnya koordinasi lintas sektoral Masih lemahnya pemahaman tugas dan fungsi O2 Kedekatan secara kultural dengan Pers T2 dalam mengelola informasi kehumasan pmerintah Berdasarkan analisa kualitatif terhadap faktor internal dan eksternal maka disimpulkan: A. Faktor internal yang berpengaruh pada pelaksanaan program dan kegiatan antar strengths (kekuatan) (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) yang lebih dominan adalah strengths B. Faktor eksternal yang berpengaruh pada pelaksanaan program dan kegiatan antara opportunities (peluang) dan threats (ancaman) yang lebih dominan adalah opportunities (peluang) Gambar 3.7 GRAFIK SWOT Y 2.79 S = 4.82 X 3.92 Y = = KWD II KWD I X = = 3.92 T = 1.38 O = ,92 KWD IV KWD III W = 2.03

18 C. STRATEGI MENGATASI KENDALA Berdasarkan hasil analisa SWOT maka diperoleh rumusan strategi untuk mengatasi masalah dengan menggunakan Kekuatan untuk mengatasi ancaman. Tabel 3.8 Formulasi Strategi Internal Strength (S) Weakness (W) 1. Adanya komitmen dan dukungan 1. Belum optimalnya pemanfaatan Eksternal pimpinan kehumasan pemerintah 2. Belum memiliki standar 2. Tersedianya Anggaran operasional dalam pelaksanaan tugas kehumasan dan keprotokolan Opportunities (O) (SO) (WO) 1. Tersedianya akses informasi yang luas 1.1. Manfaatkan dukungan pimpinan dan akses informasi yang luas untuk membangun database informasi kehumasan yang kuat 1.1. Membangun pemahaman yang luas baik secara internal maupun eksternal terhadap pentingnya fungsi kehumasan 2. Ruang lingkup tugas dan fungsi yang cukup luas dan dinamis 1.2. Jadikan komitmen dan dukungan pimpinan untuk menjalankan tugas dan fungsi secara kreatif sehingga menghasilkan produk kehumasan yang berkualitas 1.2. Telaah dengan seksama fungsifungsi layanan kehumasan dan keprotokolan dan segera menyusun SOP nya. Threats (T) (ST) (WT) 1. Masih lemahnya pemahaman tugas dan fungsi dalam mengelola informasi kehumasan pmerintah 2. Lemahnya koordinasi lintas sektoral 1.1. Membangun pemahaman yang luas kepada publik internal humas terhadap tugas dan fungsi kehumasan 1.2. Manfaatkan dukungan pimpinan untuk melakukan kordinasi dan kerjasama lintas sektoral Tingkatkan kapasitas kelembagaan dan kapasitas SDM melalui pelatihan di bidang kehumasan dan keprotokolan 1.2. Manfaatkan media-media publikasi dan informasi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral. Dari tabel formulasi strategi di atas dapat digambarkan, yaitu strength/kekuatan (S) terdiri dari (S1) Adanya komitmen dan dukungan pimpinan dan (S2) Tersedianya Anggaran. Kemudian, opportunities/peluang (O) terdiri dari (O1) 1. Tersedianya akses informasi yang luas dan (O2) Ruang lingkup tugas dan fungsi yang cukup luas dan dinamis. Apabila disandingkan antara strength dan opportunities dapat diambil kesimpulan yaitu dengan memanfaatkan dukungan pimpinan dan ketersediaan anggaran secara optimal untuk melakukan penyebarluasan informasi melalui berbagai jenis media publikasi dan meningkatkan koordinasi dengan stakeholder kehumasan dan keprotokolan. Diharapkan dengan melakukan hal tersebut, akan dicapai layanan kehumasan dan keprotokolan yang maksimal. D. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BERKAITAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIRO HUMAS DAN PROTOKOL Isu Strategis menggambarkan suatu kondisi/situasi/keadaan yang apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan kerugian yang lebih besar dan atau sebaliknya

19 dalam hal tidak dimanfaatkan isu tersebut, maka akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas. Isu strategis dirumuskan berdasarkan telaahan dari komponen-komponen hasil analisis SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Dari analisis SWOT serta permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat digambarkan 3 (tiga) isu strategis permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan kapasitas Sumberdaya aparatur Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan; Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah merupakan salah satu bagian dari Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan keberadaannya sangat mendorong keberhasilan dalam menjalankan roda pemerintahan dan roda pembangunan, namun belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan jumlah sumberdaya aparatur, sarana dan prasarana, dan lain sebagainya. Seiring dengan kondisi tersebut, kiranya perlu ditambahkan jumlah aparatur Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Dan untuk lebih meningkatkan kinerja aparatur perlu pula diberikan pendidikan dan pelatihan, baik berupa pendidikan formal, pendidikan teknis dan fungsional. 2. Penguatan dan pemberdayaan kelembagaan Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Tugas utama Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah adalah sebagai merumuskan kebijakan mengoordinasikan, membina, dan mengawasi, serta mengevaluasi publikasi, pemberitaan, pengelolaan informasi, dan keprotokolan kegiatan pimpinan dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Pelaksanaan tugas tersebut diatur melalui: Permenpan 12/2007 tentang Pedoman Umum Hubungan Masyarakat di lingkungan Instansi Pemerintah KepKominfo 371/2007 tentang Kode Etik Humas Pemerintah Permenpan 28/2011 tentang Pedoman Umum Komunikasi Organisasi di Lingkungan Instansi Pemerintah Permenpan 29/2011 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Komunikasi Krisis di Lingkungan Instansi Pemerintah Permenpan 30/2011 tentang Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan di Lingkungan Instansi Pemerintah Permenpan 55/2011 tentang Pedoman Umum hubungan Media di Lingkungan Instansi Pemerintah

20 3. Optimalisasi fungsi pelayanan informasi publik di Lingkungan Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah sebagai Pejabat Pelaksana Informasi Daerah. Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah merupakan pusat pengendalian pelaksanaan pelayanan informasi publik. Selain memberikan pelayanan informasi publik kepada pemohon informasi, Biro Humas dan Protokol sebagai PPID pembantu di lingkup Sekretariat Daerah Provinsi Kalimanntan Selatan melakukan koordinasi dengan PPID Utama, serta kepada Biro-Biro di lingkungan Setda Prov. Kalsel di bidang penyelenggaraan pelayanan informasi publik. Dengan identifikasi faktor pendorong dan faktor penghambat pelaksanaan isuisu strategis Biro Humas dan Protokol sebagaimana tersebut di atas, maka dapat dilakukan persiapan-persiapan seperlunya untuk lebih mengoptimalkan peran faktor pendorong dalam mengatasi dan memecahkan masalah yang diakibatkan oleh adanya hambatan-hambatan.

21 BAB IV RENCANA STRATEGIS A. Visi Pernyataan Visi Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan telah menyusun dan melaksanakan program kegiatan yang mendukung tugas Humas dalam penyebaran informasi pembangunan dan pemerintahan. Sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tahun sebagai berikut: Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing B. Misi Berdasarkan tugas pokok dan fungsi, serta untuk menunjang pencapaian tujuan dan sasaran Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Biro Humas dan Protokol menjalankan Misi ke 5, yaitu Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan Yang Professional Dan Berorientasi Pada Pelayanan Publik. C. Tujuan dan Sasaran Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut di atas, perlu dirumuskan langkah-langkah secara terarah dalam bentuk tujuan strategis yang lebih operasional. Tujuan strategis organisasi merupakan penjabaran atau implementasi pernyataan visi dan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam periode 1-5 tahun mendatang, agar diketahui apa yang harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki. Selanjutnya, Biro Humas dan Protokol menetapkan tujuan sebagai berikut: Terbangunnya Reputasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang profesional dan Berorientasi Pada Pelayanan Publik. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah : Meningkatnya Kinerja Kehumasan, Keprotokolan dan opini publik yang positif terhadap pemerintah daerah

22 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Biro Humas dan Protokol NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI TARGET KINERJA PADA TAHUN KE- AWAL 1 Terbangunnya Reputasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang profesional dan Berorientasi Pada Pelayanan Publik Meningkatnya Kinerja Kehumasan, Keprotokolan dan opini publik yang positif terhadap pemerintah daerah Persentase cakupan media informasi komunikasi publik yang mempublikasikan kegiatan pemerintahan daerah Prov. Kalsel ,4 30,8 46,2 55,2 61,5 76,9 84,6 Tingkat kepuasan layanan kehumasan dan keprotokolan di lingkup Pemprov. Kalsel - 68, Presentase frekuensi opini positif terhadap kepala daerah di media massa 15,4 30,8 46,2 55,2 61,5 76,9 84,6 D. Rencana Program dan Kegiatan 1. Program Pelayanan Administrasi Perekantoran : Meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Penyediaan Bahan Logistik Kantor b. Peningkatan dan Pembenahan Administrasi c. Peningkatan Penatausahaan Perlengkapan, Keuangan, Aset dan Kepegawaian 2. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa : Meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informasi b. Peningkatan Pelayanan Perpustakaan c. Koordinasi Kegiatan Kepala Daerah d. Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Komunikasi dan Teknologi Informasi e. Pengembangan dan Penerapan Teknologi Berbasis Informasi f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik 3. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi Meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Peningkatan Praktisi Kehumasan dan Jurnalistik b. Rakor Komunikasi Kehumasan

23 4. Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media : Meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah b. Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah c. Pertemuan Bakohumas Prov. Kalsel d. Jumpa Pers Provinsi Kalimantan Selatan 5. Program Peningkatan Kapasitas Pelayanan Publik Meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Pengelolaan dan Penatausahaan Arsip Dokumentasi Kegiatan Pimpinan b. Pengelolaan Keprotokolan Perjalanan Pimpinan c. Pengelolaan pelayanan tamu dan pimpinan d. Pengelolaan Kepenata Acaraan Kegiatan Pimpinan e. Pengelolaan Kualitas Pelayanan Informasi Publik 6. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Peningkatan Praktisi Kehumasan dan Jurnalistik 7. Program Pengelolaan dan Pengembangan e-government, Komunikasi dan Informasi Publik Meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah b. Peningkatan Kerjasama Dengan Unsur Pers c. Pengolahan Bahan Komunikasi Pimpinan dan Opini Publik d. Pengelolaan Layanan Komunikasi Kehumasan dan Bahan Informasi

24 BAB V PENUTUP Berdasarkan paparan tersebut di atas, gerak kegiatan Biro Humas dan Protokol sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 mendapatkan arah yang lebih tepat dan diipandu oleh visi, misi, tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang kesemuanya sesuai dengan tolak ukur keberhasilan organisasi berbasis pada kinerja, maka perumusan dan penetapannya didasarkan pada tugas pokok dan fungsi Biro Humas dan Protokol sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Kalismantan Selatan Nomor 072 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-Unsur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Selanjutnya agar dalam pelaksanaannya berjalan sebagaimana yang diharapkan, rencana strategis Biro Humas dan Protokol akan menjadi pegangan dan rambu pengarah bagi setiap individu di lingkungan internal biro, oleh karena itu menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya untuk memahami dengan benar apa yang tercantum dalam rencana strategis tersebut. Dengan pemahaman yang benar, komitmen yang tinggi dan semangat serta etos kerja yang terpelihara, senantiasa optimis apa yang disepakati dalam rencana strategis tersebut dapat dilaksanakan sebgaimana mestinya.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

Lebih terperinci

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi

Lebih terperinci

B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Utara Untuk mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015 Place Photo Here, Otherwise Delete Box Rencana Strategis (RENSTRA) KATA PENGANTAR Dalam rangka

Lebih terperinci

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesuksesan sebuah penyelenggaraan tugas pemerintahan, terutama pada penyelenggaraan pelayanan public kepada masyarakat sangat tergantung pada kualitas SDM Aparatur.

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO UMUM i KATA PENGANTAR LAKIP Biro Umum Tahun 2016 ini disusun

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2014 TANGGAL : Latar Belakang

LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2014 TANGGAL : Latar Belakang LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2014 TANGGAL : 2014 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi sebagai titik tolak pembenahan sistem sosial politik di tanah air semakin

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 89 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN

Lebih terperinci

Lampiran Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi Banten Nomor : 050/Kep.64 ORG /2012 Tanggal : 5 November 2012 BAB I PENDAHULUAN. 1.

Lampiran Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi Banten Nomor : 050/Kep.64 ORG /2012 Tanggal : 5 November 2012 BAB I PENDAHULUAN. 1. Lampiran Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi Banten Nomor : 050/Kep.64 ORG /2012 Tanggal : 5 November 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Banten yang dibentuk dengan Undang undang Nomor

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pembangunan secara efektif, efisien, dan memiliki sasaran yang tepat maka diperlukan proses perencanaan untuk menjamin tercapainya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS. BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum 1.4. Hubungan Hubungan Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.5.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS KINERJA TAHUN 2015 2019 PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional. No.224, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DAFTAR INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR DAN DOKUMENTASI PUBLIK BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNIT ESELON II: KEPALA BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT I. YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN

Lebih terperinci

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Hal. Bab I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 3 C. Maksud dan Tujuan... 5

Hal. Bab I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 3 C. Maksud dan Tujuan... 5 Renja 2017 1 Renja 2017 2 Hal. Bab I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 3 C. Maksud dan Tujuan... 5 Bab II Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun lalu..... 6 Bab III Tujuan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan aparatur negara mencakup aspek yang luas. Dimulai dari peningkatan fungsi utama, kelembagaan yang efektif dan efisien dengan tata laksana yang jelas dan

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III.1. Identifikasi Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD Aspek Kajian Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Biro Organisasi terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

: a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

: a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan 2012 2017 Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, merupakan penjabaran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG [- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ngawi, Januari 2018 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENPENCATATAN SIPIL KABUPATEN NGAWI

KATA PENGANTAR. Ngawi, Januari 2018 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENPENCATATAN SIPIL KABUPATEN NGAWI 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat-nya, sehingga Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ngawi Tahun 2018 dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 RSUD KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar....... Daftar Isi....... i ii BAB

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB.MUSI RAWAS, H. RUDI IRAWAN,S.Sos,M.Si Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB.MUSI RAWAS, H. RUDI IRAWAN,S.Sos,M.Si Pembina Utama Muda NIP KTP Elektronik KATA PENGANTAR Rencana Strategis (RENSTRA)Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 berisi tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi dalam dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan aparatur negara mencakup aspek yang luas. Dimulai dari peningkatan fungsi utama, kelembagaan yang efektif dan efisien dengan tata laksana yang jelas dan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci