BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future,
|
|
- Erlin Yanti Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for the Future, persaingan yang akan datang merupakan persaingan untuk menciptakan dan mendominasi peluang-peluang yang timbul. Menciptakan masa yang akan datang lebih dari sekedar menangkap peluang yang telah ditetapkan sebelumnya, tujuan kita tidak hanya meniru produk, proses dan metode pesaing, melainkan bagaimana mengembangkan untuk menciptakan peluang masa yang akan datang dan mengeksploitasinya [1]. Negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam kawasan ekonomi strategis bagi arus perdagangan Internasional memiliki keunggulan sebagai negara pengekspor yang memiliki keunggulan daya saing dan menjadi potensi pasar sebagai negara tujuan impor. Sektor ekonomi unggulan kawasan Asia Tenggara didominasi oleh pertanian, pariwisata, manufaktur, elektronik, tambang dan mineral serta migas (minyak dan gas)[2]. Eksistensi kegiatan ekonomi oleh masing-masing negara ASEAN mendorong peningkatan daya saing yang berimplikasi terhadap citra suatu negara di mata dunia. Ekonomi kreatif memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi perekonomian yang signifikan dalam suatu negara. Antara lain, menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa, berbasis pada sumber daya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreatifitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa dan memberikan dampak sosial 1
2 yang positif [3]. Industri kreatif Indonesia dipayungi oleh hubungan antara cendekiawan (intellectuals), bisnis (bussiness) dan pemerintahan (government)[4] yang merupakan aktor utama penggerak lahirnya kreatifitas, ilmu pengetahuan dan teknologi yang vital bagi tumbuhnya industri kreatif. Pondasi industri kreatif adalah sumber daya insani (people) Indonesia yang merupakan elemen terpenting dalam industri kreatif [4]. Keunikan industri kreatif yang dimiliki hampir seluruh sektor industri kreatif adalah peran sentral sumber daya insani sebagai modal individu dibandingkan dengan faktor-faktor produksi lainnya. Untuk itu, pembangunan industri kreatif Indonesia yang kompetitif harus dilandaskan pada pemberdayaan SDM untuk menumbuh kembangkan pengetahuan dan keatifitas sebagai produksi utama dalam industri kreatif. Bisnis dalam abad informasi harus bersaing dalam pasar yang penuh tantangan, dengan perubahan yang cepat, kompleks, global, sangat kompetitif dan terfokus pada pelanggan. Perusahaan-perusahaan harus bereaksi dengan cepat untuk menghadapi kendala dan peluang yang muncul dari lingkungan bisnis baru ini. Lingkungan bisnis merujuk pada kombinasi faktor sosial-budaya, politikhukum, ekonomi, ekologi, demografi dan teknologi yang mempengaruhi aktifitasaktifitas bisnis. Penggunaan teknologi informasi oleh UMKM menjadi salah satu hal menarik untuk diperhatikan. Teknologi digunakan sebagai penggerak pembangunan yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan berkelanjutan 2
3 organisasi bisnis. TI memperbaiki proses bisnis karena menawarkan peluang sekaligus tantangan baru. Lemahnya sumberdaya dan kebijakan tidak saja berdampak pada cara UMKM memulai investasi di bidang TI, tapi juga cara UMKM memelihara dan meremajakan sistemnya terutama untuk mengintegrasikan sistem informasi yang digunakan. Terbatasnya sumber daya dan kemampuan finansial yang dimiliki menjadi salah satu pemasalahan utama yang dihadapi UMKM seiring dengan semakin ketatnya kompetisi UMKM dengan perusahaan besar. Permasalahan lainnya adalah sebagian besar proses bisnis UMKM masih dikelola secara manual dan implementasi sistem informasi dilakukan terpisah pada kegiatan operasional UMKM. Hal ini awalnya tidak berdampak besar mengingat jumlah transaksi dan volume data yang dimiliki UMKM masih sangat mudah dikelola secara konvensional. Karena hal inilah UMKM tidak merasa harus segera bersiap diri dengan teknologi yang mendukung pertumbuhan bisnis yang akan dihadapi [5]. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak UMKM berbasis industri kreatif. Hingga saat ini subsektor-subsektor industri kreatif yang berkembang di Jogja adalah: Subsektor Kerajinan, Fesyen dan Layanan Komputer dan Piranti Lunak [6]. Sejak tahun 2014 Daerah Istimewa Yogyakarta menerima Tugas Pembantuan untuk Program Pusat Layanan Terpadu Koperasi dan UMKM dari Kementrian Negara Koperasi dan UMKM. PLUT-KUMKM Jogja menjadi lembaga yang menyediakan jasa-jasa non-finansial secara menyeluruh dan terintegrasi bagi koperasi dan UMKM dalam upaya peningkatan kapasitas 3
4 kewirausahaan, teknis dan manajerial, serta kinerja kelembagaan dalam rangka meningkatkan daya saing KUMKM yang berada di D.I Yogyakarta. Pada UMKM Kerajinan, kreatifitas, seni dan keterampilan insani (people) menjadi sebab penggunaan TI di sektor tersebut kurang optimal. Hal ini terlihat dari rendahnya jumlah pelaku bisnis di sektor kerajinan dan industri kreatif yang sudah menggunakan komputer dan sistem informasi terintegrasi [7]. Padahal pelaku pemanfaatan sistem informasi terintegrasi merupakan salah satu kunci strategis pendukung bisnis. Paparan Forum Ekonomi Diskoperindagkop DIY 2015 pada gambar 1.1 menunjukkan bahwa Pemanfaatan Teknologi Rendah merupakan salah satu isu strategis yang menjadi penyebab lambatnya pengembangan UMK. Gambar 1. 1 Isu Strategis Permasalahan Pembangunan UMK (Sektor Diskoperindagkop DIY) 2015 Implementasi ERP sebagai salah satu sistem informasi bisnis terintegrasi mengacu pada implementasi sebuah teknologi di berbagai level perusahaan yang telah mengimplementasikan teknologi dengan biaya besar [8]. Pentingnya kegunaan sistem ERP ditekankan pada perusahaan kecil menengah [9]. Namun 4
5 masih lambatnya pertumbuhan produktifitas menjadi masalah baru yang mengikutinya. Dari gambaran ini teridentifikasi penyebab utama yang mendasari adanya productivity paradox, yaitu investasi mahal di segi teknologi tetapi menghasilkan return yang rendah [8]. Kesiapan individu menjadi salah satu fokus perhatian dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang terhadap sistem informasi terintegrasi. Kesiapan ini diukur memakai Technology Readiness Index (TRI). Metode yang dikembangkan oleh Parasuraman ini terdiri atas empat dimensi yaitu optimisme (optimism), inovasi (innovativeness), ketidaknyamanan (discomfort) dan ketidakamanan (insecurity) [10]. Dalam pembahasan mengenai penerimaan sistem informasi terintegrasi ini, peneliti menggunakan Theory of Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1989). Pada teori ini dinyatakan bahwa penggunaan sistem (system usage) dipengaruhi oleh minat menggunakan (behavioral intention). Minat menggunakan dipengaruhi oleh dua macam persepsi pengguna yaitu persepsi kemanfaatan sistem (perceived of usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan sistem (perceived ease of use)[11]. Berdasarkan uraian diatas, maka pada penelitian kali ini akan dikolaborasikan konsep TRI dan TAM untuk mengetahui kesiapan dan penerimaan UMKM berbasis industri kreatif, khususnya Bidang Kerajinan di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta pada implementasi ERP untuk mengoptimalkan proses bisnisnya. 5
6 1.2. Rumusan Masalah Pemanfaatan teknologi digital melalui pengembangan sistem informasi bisnis mulai dirancang untuk UMKM, salah satunya adalah sistem terintegrasi seperti ERP. Banyak vendor perangkat lunak, termasuk vendor dalam negeri mulai mengembangkan aplikasi ERP yang secara khusus dibuat untuk UMKM dengan harga yang terjangkau dan kemudahan dalam penggunaan. Namun sebagian besar UMKM belum mengimplementasikan teknologi ERP, terutama UMKM Kerajinan Keaslian Penelitian Pada perkembangannya, kesiapan dan penerimaan pengguna dapat ditemukan di beberapa penelitian. Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara penelitian yang telah ada sebelumnya dengan penelitian ini. Penelitian ini didasari atas dua teori, yaitu Technology Readiness oleh Parasuraman[10] dan Technology Acceptance oleh Davis[12]. Technology Readiness Index (TRI) dan Technology Acceptance Model (TAM) digunakan sebagai salah satu kolaborasi metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kesiapan dan penerimaan pengguna terhadap teknologi dari sisi pengguna. Integrasi antara TRI dan TAM sudah menjadi perhatian utama para peneliti yang menyatakan bahwa konstruk milik TRI sebagai variabel independen berhubungan dengan sikap penerimaan pengguna[13][14][15][16]. Selain itu, integrasi TRI dan TAM dapat memberikan wawasan baru dan mendalam dalam menjelaskan pendapat positif dan negatif pengguna terhadap teknologi [16][17]. 6
7 Memahami pendapat pengguna merupakan hal yang penting ketika sebuah teknologi baru diperkenalkan. Masing-masing pengguna membutuhkan keyakinan terhadap teknologi, hal ini dapat diidentifikasi melalui konstrukkonstruk TRI. Disisi lain, TAM memainkan perannya pada teknologi tertentu (teknologi yang spesifik) [15][16][18]. Walczuch, dkk [14] melakukan penelitian tentang hubungan kepribadian pada persepsi penerimaan teknologi dengan model 4 variabel pada TRI yaitu Optimism, Innovativeness, Discomfort dan Insecurity terhadap 2 variabel TAM yaitu Perceived of usefulness dan Perceived ease of use di satu penyedia layanan keuangan di Belgia terhadap satu perangkat lunak yang paling sering dipakai oleh masing-masing individu seperti yang dilakukan Lin, Shih dan Sher[15] yang meneliti inovasi pengguna pada sistem non-mandatory dunia kerja Pengaruh kesiapan teknologi terhadap penerimaan teknologi dilakukan oleh Esen dan Erdogmus[19] di perusahaan sektor privat di Turki terhadap aplikasi Electronic-Human Resource Management (E-HRM) berbasis web yang digunakan oleh organisasi mereka. Pengujian TRAM pada sebuah sistem informasi mandatory juga dilakukan oleh Marisa Eka Putra[20] terhadap penerimaan pengguna Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP). Dalam penelitian Godoe dan Johansen[16]. TRAM (Technology Readiness and Acceptance Model) menjelaskan bagaimana dimensi kepribadian dapat mempengaruhi pengalaman ataupun cara seseorang menggunakan teknologi baru. Fokus penelitian ini ditempatkan pada pengguna dan sikap mereka terhadap teknologi, khususnya sebelum sistem tersebut belum diimplementasikan. Jika 7
8 pengetahuan tentang pengguna telah di dapatkan, selanjutnya langkah penting demi kesuksesan sistem dapat diambil. Kolaborasi Technology Readiness Index dan Technology Acceptance Model juga banyak digunakan oleh peneliti Indonesia pada sistem terintegrasi. Hadi[21] meneliti kesiapan dan penerimaan sistem terintegrasi seperti Sistem Tiket Elektronik yang diimplementasikan pada Trans Jogja. Sistem ini terintegrasi dengan kartu prepaid bank. TRAM yang diterapkan pada UMKM dilakukan oleh Mimin Nur Aisyah, dkk[7] untuk meneliti pengaruh kesiapan teknologi terhadap penerimaan teknologi komputer dalam membantu proses bisnis pada UMKM di Yogyakarta. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan kolaborasi Technology Readiness Index dan Technology Acceptance Model dalam Technology Readiness and Acceptance Model untuk menjawab identifikasi permasalahan yang ada. Model ini dipilih karena konstruk yang terdapat pada Technology Readiness and Acceptance Model cukup signifikan jika digunakan untuk menjelaskan hubungan kesiapan dan penerimaan pengguna terhadap sebuah teknologi termasuk teknologi baru berupa ERP pada UMKM, khususnya UMKM Bidang Kerajinan di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta 8
9 1.4. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengaruh faktor-faktor kepribadian terhadap persepsi penerimaan teknologi baru, dalam hal ini pelaku UMKM Bidang Kerajinan mitra PLUT-KUMKM DIY terhadap ERP 2. Menganalisis dan mengetahui tingkat kesiapan UMKM terhadap penerimaan implementasi ERP pada UMKM Bidang Kerajinan mitra PLUT-KUMKM DIY Manfaat Penelitian Penelitian ini menguji tingkat kesiapan pengguna dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan UMKM Bidang Kerajinan terhadap implementasi ERP, sehingga diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. UMKM bidang Kerajinan a. Mendapatkan gambaran tentang teknologi terintegrasi yang dengan harga terjangkau dan mudah digunakan. Khususnya untuk kebutuhan peranti lunak yang akan membuat UMKM Bidang Kerajinan dapat lebih percaya diri untuk menunjukkan hasil karyanya ke pasar perdagangan global b. Menambah pengetahuan pemilik UMKM Bidang Kerajinan terhadap teknologi baru yang perlu diterapkan di lingkungan usahanya agar meningkatkan daya saing perusahaan maupun daya saing produknya 9
10 2. Pengembang layanan ERP, khususnya pengembang dalam negeri. a. Mengetahui pengaruh kesiapan teknologi (technology readiness) terhadap persepsi kemudahan (perceived ease of use) ERP pada UMKM Bidang Kerajinan b. Mengetahui pengaruh kesiapan teknologi (technology readiness) terhadap persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) ERP pada UMKM Bidang Kerajinan c. Mengetahui pengaruh persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) ERP terhadap minat menggunakan (intention to use) dan penggunaan teknologi (actual use) pada UKM Bidang Kerajinan di DIY d. Mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) ERP terhadap minat menggunakan (intention to use) dan penggunaan teknologi (actual use) pada UKM Bidang Kerajinan di DIY e. Memberikan bahan masukan bagi pengembang ERP dalam negeri dalam rangka optimalisasi fitur yang dibangun untuk UMKM Bidang Kerajinan agar lebih sesuai dengan kebutuhannya. f. Memberikan referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya untuk pengadaan maupun pengembangan aplikasi ERP. 10
11 3. Bagi PLUT-KUMKM DIY dibawah wewenang Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM a. Memberikan gambaran kepada PLUT-KUMKM DIY dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM terhadap peluang pengembangan desain dan teknologi baru untuk UMKM Bidang Kerajinan b. Memberikan gambaran karakteristik UMKM Bidang Kerajinan dalam menerima teknologi ERP Batasan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah, maka diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini terbatas pada kesiapan teknologi dalam variabel-variabel kepribadian yaitu optimism (optimism), keinovatifan (innovativeness), ketidakamanan (insecurity) dan ketidaknyamanan (discomfort). 2. Penelitian ini menganalisis penerimaan pengguna dari persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan persepsi kemanfaatan (perceived of usefulness) terhadap minat menggunakan (intention to use) dan penggunaan aktual (actual use). 3. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kesiapan dan penerimaan UMKM Bidang Kerajinan terhadap adanya teknologi baru, dalam hal ini adalah Enterprise Resource Planning (ERP) sebagai referensi bagi pengembang layanan ERP, khususnya pengembang dalam negeri. 11
12 4. Penelitian ini berfokus pada UMKM yang tergabung menjadi mitra PLUT-KUMKM DIY karena PLUT-KUMKM merupakan lembaga yang menyediakan jasa-jasa non-finansial secara menyeluruh dan terintegrasi bagi Koperasi dan UMKM dengan klasifikasi Bidang Industri yang jelas. Sehingga diharapkan pengenalan teknologi dan informasi lebih optimal, terutama sistem informasi bisnis terintegrasi seperti ERP. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. yang terintegrasi. Menurut Anton (2010), teknologi informasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah alat yang digunakan untuk memudahkan manusia beraktifitas dengan kemudahan sistem yang terintegrasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keberadaan internet mengakibatkan adanya transformasi perilaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara cepat memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi baik pemerintah maupun lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan
Lebih terperinciANALISIS KESIAPAN DAN PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 ANALISIS KESIAPAN DAN PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU M. Johan Firdaus 1, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta firdaus.johan89@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat persaingan usaha sangatlah tinggi. Hal ini secara otomatis memaksa para pelaku usaha untuk terus mengembangkan diri
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN Pemanfaatan teknologi informasi (TI) oleh instansi pemerintah merupakan langkah untuk mendukung terwujudnya pemerintahan yang sistematis. Hal tersebut menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan keberadaannya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Popularitas situs jejaring sosial yang semakin meningkat pada beberapa tahun terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social commerce.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada era modern ini menjadi tantangan bagi setiap organisasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era modern, kompetensi teknologi informasi (TI) merupakan kompetensi yang sangat vital bagi keberlangsungan suatu kegiatan organisasi. Di semua organisasi, besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi pengaruh pada perkembangan dibidang pendidikan. Teknologi informasi telah menawarkan paradigma baru di Perguruan Tinggi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perangkat dari teknologi tersebut meliputi perangkat. keras dan perangkat lunak. Perangkat keras membantu untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan akan informasi terlihat dari kehadiran kemajuan teknologi. Perangkat dari teknologi tersebut meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek kehidupan. Pemanfaatan teknologi dalam bisnis, dewasa ini semakin sering digunakan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok di samping kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. Seiring dengan
Lebih terperinciADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014
ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014 OUTLINE 1. LINGKUNGAN STRATEGIS 2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2 1. LINGKUNGAN STRATEGIS 3 PELUANG BONUS DEMOGRAFI Bonus Demografi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU DIY
BAB II GAMBARAN UMUM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU DIY A. Sejarah PLUT KUMKM DIY PLUT-KUMKM adalah Program Kementerian Koperasi dan UKM yang menyediakan jasa-jasa non-finansial secara menyeluruh dan terintegrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia yang penuh dengan tantangan dan persaingan mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan perusahaan untuk mempersiapkan diri, hal ini terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring terjadinya ledakan informasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertambangan dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) saat ini sangat cepat diterima oleh masyarakat. Teknologi ini melingkupi semua bidang, yaitu bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usahanya terutama dalam bidang bisnis. Sebagai alat bantu manusia, Dalam dunia pendidikan di masa kini, teknologi informasi (TI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sistem informasi berperan besar pada perubahan perilaku organisasi yang berdampak pada perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komoditas dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan sistem informasi menjadi suatu keharusan yang tidak dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pemanfaatan sistem informasi menjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindari oleh setiap perusahaan yang ingin menempatkan dirinya pada posisi paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang sudah berkembang pesat saat ini. Bukan hanya di negara-negara maju, namun di negara-negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan evolusi Web telah fenomenal, dan terus tumbuh menurut Murugesan et al [1] Web telah mengubah cara orang mengumpulkan informasi, melakukan pekerjaan mereka,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi informasi turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi yang meliputi perkembangan infrastruktur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencerminkan wujud nyata sebagian besar kehidupan sosial dan ekonomi dari rakyat Indonesia. Peran usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sehingga tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan banyaknya kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sehingga tidak terjadinya suatu kelangkaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perekonomian di Indonesia mengakibatkan terjadinya persaingan antar bank, khususnya pada sektor nasabah perbankan. Hal ini mengakibatkan banyaknya perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses untuk mengoptimalisasi kekayaan intelektual yang dapat dilihat dari kinerja karyawan di suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Keberadaan dan peranan teknologi informasi disegala sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi telah mengubah cara hidup masyarakat didunia dalam menjalankan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rupiah. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam industri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pembayaran konvensional dengan uang tunai saat ini memiliki banyak masalah. Prosesnya menjadi lambat seperti contoh bayar tol dengan uang tunai lambat karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini dunia telah memasuki era industri pada gelombang keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Industri ini telah mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan bertambahnya pengguna internet. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet
Lebih terperinci2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara dengan sumberdaya yang begitu melimpah ternyata belum mampu dikelola untuk menghasilkan kemakmuran yang adil dan merata bagi rakyat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keban (2004) menyatakan bahwa kinerja organisasi perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini, organisasi perusahaan perlu mengevaluasi lingkungan internal dan eksternal, peluang serta tantangan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah yang biasa disebut dengan UKM, merupakan motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa UKM merupakan salah satu bagian
Lebih terperinci6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM
48 6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 6.1. Kebijakan di dalam pengembangan UKM Hasil analisis SWOT dan AHP di dalam penelitian ini menunjukan bahwa Pemerintah Daerah mempunyai peranan yang paling utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman modern ini, teknologi informasi bukanlah hal yang aneh untuk diketahui oleh berbagai kalangan. Di mulai dari masyarakat sampai dengan para pebisnis.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. social presence dan technology readiness. Literatur human-computer interface
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini mengkaji motivasi yang mendorong konsumen untuk berpartisipasi di social commerce berdasarkan dua pemicu niat partisipasi yaitu social presence dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini menciptakan berbagai perubahan dan perkembangan, salah satu perkembangan yang paling signifikan adalah perkembangan di bidang Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting terutama di negara - negara berkembang di dunia, karena UKM mampu menjadi tulang punggung perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang sudah berlangsung merupakan kenyataan terhadap kemajuan jaman yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. Hal ini terjadi berkat dari perkembangan dan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Tahun Ke-1 dari Rencana 1 Tahun OLEH Nurul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan dalam negeri yang diharapkan dapat menunjang pembelanjaan negara dan pembangunan nasional. Saat ini berbagai usaha telah dilakukan
Lebih terperinciNARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas
NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mampu mendorong percepatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan manifestasi dari ekonomi rakyat, memiliki kedudukan, peran, dan potensi yang strategis dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PENGARUH TECHNOLOGY READINESS TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI KOMPUTER PADA UMKM DI YOGYAKARTA
LAPORAN PENELITIAN PENGARUH TECHNOLOGY READINESS TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI KOMPUTER PADA UMKM DI YOGYAKARTA Oleh: Mimin Nur Aisyah, M.Sc. (mimin_nuraisyah@uny.ac.id) Mahendra Adhi Nugroho, M.Sc. (mahendra@uny.ac.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan kontribusi penting bagi perekonomian negara. Industri kreatif global diperkirakan tumbuh 5% per
Lebih terperinciMENGUKUR TINGKAT KESIAPAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN APLIKASI SAP (Studi Kasus Direktorat Produksi PT Dirgantara Indonesia)
MENGUKUR TINGKAT KESIAPAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN APLIKASI SAP (Studi Kasus Direktorat Produksi PT Dirgantara Indonesia) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pembangunan seringkali dianggap sama dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan salah satu jalur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib memberikan informasi keuangan pada setiap periodenya ke pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, seperti investor maupun
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Abad 21 yang ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak diperhatikan lebih dalam dan harusnya diterapkan oleh para pelaku bisnis, terutama perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persaingan bisnis dewasa ini menuntut perusahaan untuk mengadopsi perkembangan teknologi dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat. Perusahaan yang mempu memanfaatkan
Lebih terperinciE-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA
E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA Meri Nur Amelia 1*, Yulianto Eko Prasetyo 1, Iswara Maharani 2 1 Pendidikan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Jerry Fith gerald dalam Jogiyanto (2006) juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah mengalami kemajuan serta pemanfaatan teknolgi informasi juga semangkin meningkat dari waktu ke waktu, oleh sebab itu ketepatan dan keakuratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini merupakan peserta program Pencetakan Seratus Ribu Wirausaha Baru yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan era globalisasi sekarang ini mengalami pertumbuhan yang begitu cepat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan yang terjadi dalam era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi penting dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi di masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan organisasi akan informasi akan meningkat sejalan dengan perkembangan organisasi. Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, maka semakin besar pula
Lebih terperinciPERAN INSTITUSI LOKAL DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH (Studi Kasus: Proses Difusi Inovasi Produksi Pada Industri Gerabah Kasongan Bantul, DIY)
PERAN INSTITUSI LOKAL DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH (Studi Kasus: Proses Difusi Inovasi Produksi Pada Industri Gerabah Kasongan Bantul, DIY) TUGAS AKHIR Oleh : ELISA NUR RAHMAWATI L2D000418 JURUSAN
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena setiap negara menginginkan proses perubahan perekonomian yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi negara merupakan suatu hal yang sangat penting karena setiap negara menginginkan proses perubahan perekonomian yang lebih baik untuk dicapai sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peluang lebih dibandingkan yang tidak menguasai informasi. Organisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era informasi saat ini, informasi memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Siapa yang menguasai informasi, maka ia yang memiliki peluang
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi sebagai akibat adanya krisis moneter yang terjadi sejak pertengahan Juli 1997, berakibat bangkrutnya perusahaanperusahaan berskala besar tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam rencana pengembangan industri kreatif Indonesia tahun 2025 yang dirumuskan oleh Departemen Perdagangan RI dijelaskan adanya evaluasi ekonomi kreatif. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini semakin pesat dan semakin tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu perkembangan pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua hal tersebut seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini sistem informasi dan teknologi informasi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada zaman modern ini sistem informasi dan teknologi informasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sistem informasi dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran perekonomian dari perekonomian tradisonal ke perekonomian baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan konsumen dan pelaku bisnis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Hakikat pembangunan adalah adanya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan jumlah produksi perekonomian yang ditandai dengan
Lebih terperinciJURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.
Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM). Kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, terutama dalam sektor ekonomi yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM). Kurang kokohnya perekonomian
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki keanekaragaman seni dan budaya. Hal ini yang menjadi salah satu daya tarik wisata di Indonesia. Salah satu daerah di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, di mana setiap orang berusaha untuk mendapatkan informasi dengan tepat, akurat, dan secepat
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT OLEH : DINDIN ABDUROHIM BS
STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT OLEH : DINDIN ABDUROHIM BS Disampaikan Di : UK. MARANATHA Bandung, 24 Oktober 2017. SELAYANG PANDANG WILAYAH NKRI MERUPAKAM NEGARA TERLUAS DI ASIA TENGGARA, DI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era persaingan global saat ini, dunia bisnis berkembang dengan pesat, baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor pendidikan.
Lebih terperinci