ANLISIS PENERAPAN PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 PADA RS.HJK
|
|
- Yuliana Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANLISIS PENERAPAN PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 PADA RS.HJK Muhammad Lucky Satria Wibowo Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan Jakarta Barat ABSTRACT The research objective is to analyze whether the RS. HJK have applied the Income Tax Article 22 nd have occurred, and have identified the issues issues that are on Income Tax Article 22 nd. Research Methods and Research Object the writer uses is observation and interviews relating to Income Tax Article 22 nd. Research object is a Hospital designated as collector. The analysis used by the author in the form of requiring qualitative data such as letter of notification and Hospital tax calculations.the results achieved are found in its few mistakes done by the hospital such as a non object in the collection of Income Tax Article 22 nd and there are services which collected Income Tax Article 22 nd ; outline some application already on the run in accordance with the existing application.conclusions of the research that has been done that hospitals have done some errors on the application objects of income tax collectionarticle 22 nd,non objects of income tax collectionarticle 22 nd, there is a delay in the remittance of taxes, the tax return reporting delay, and there is a difference on the calculation of the author and the RS.HJK (LSW) Keywords: Tax article 22, compulsory
2 ABSTRAK Tujuan Penelitian ialah menganalis aapakah RS.HJK telah penerapkan PPhpasal 22 telah dan mengindentifikas masalah yang terjadi yang mengenai PPh 22. Metode Penelitian dan Objek Penelitian yang di gunakan penulis ialah berupa observasi dan wawancara yang berkaitan dengan PPhpasal 22.Objek penelitian adalah sebuah instansi Rumah Sakit yang di tunjuk sebagai Pemungut. Analisis yang di gunakan oleh penulis berupa kualitatif yang membutuhkan data-data seperti SPT dan Perhitungan pajak rumah sakit. Hasil yang di capaiialah di temukan beberapa kesalahan yang di lakukan oleh rumah sakit seperti non objekpph 22 di pungut PPh 22 dan ada jasa yang di pungut PPh 22 secara garis besar beberapa penerapan sudah di jalankan sesuai dengan penerapan yang ada. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa rumah sakit melakukan beberapa Kesalahan atas penerapan pemungutan yaitu objek PPh pasal 22, non objek PPh pasal 22, terjadi keterlambatan atas penyetoran pajak, adanya keterlambatan pelaporan SPT, dan terdapat selisih atas pehitungan penulis dan pihak RS.HJK (LSW) Kata Kunci: Pajak Penghasilan Pasal 22, Wajib Pungut
3 PENDAHULUAN Pajak merupakan salah satu instrumen penting pemasukan bagi negara yang memiliki kontribusi yang sangat besar dalam membiayai pertumbuhan dan berkembangan bagi bangsa Indonesia. Pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan yang membuat pengeluaran cukup banyak. Oleh karena itu pajak menjadi instrumen yang sangat penting dalam pendapatan di Indonesia atau disetiap negara di dunia. Di Indonesia tepatnya penerimaan atau pendapatan pajak di Indonesia pada tahun 2012 adalah 835,25 Triliun, dibandingkan dengan realisasi Tahun 2011 maka realisasi penerimaan perpajakan tahun 2012 naik sebesar 92,53 Trilyun atau mengalami pertumbuhan sebesar 12, 47 %. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 sebesar 10,87%. Realisasi penerimaan pajak 2012 per jenis pajak Rencana penerimaan pajak Tahun 2013 adalah sebesar Rp1.042,32 triliun atau tumbuh 24,79% dibandingkan dengan realisasi penerimaan tahun Penerimaan tersebut memberikan kontribusi sebesar 68,14% dari rencana anggaran Pendapatan Negara Tahun 2013 sebesar Rp1.529,67 triliun. Pendapatan pajak itu belum termasuk pendapatan cukai, bea masuk, dan pendapatan pungutan ekspor. Meningkatnya peran jasa Kesehatan di Indonesia mencerminkan pertumbuhan sektor riil yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di indonesia, dan secara tidak langsung pula jasa kesehatan tersebut juga memberikan kontribusi pendapatan bagi negara berupa pajak bagi negara. Atas jasa Kesehatan tersebut maka perlu adaanya ANALISIS atas Pajak Penghasilan22 atas jasa kesehatan yang di tunjuk sebagai WAPU. Adapun hal ini dilakukan selain untuk membiayai infrastuktur dan fasilitas umum, dana pajak juga dapat di alokasikan ke beberapa sektor antara lain sosial. Pajak Penghasilan Pasal 22 mengatur tentang pajak yang di pungut oleh Bendaharawan pemerintah Pusat/Daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainya, berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang, badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta berkenan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain. Dan hal itu dapat diketahui 154/PMK.03/2010, dan ubah pada tahun 2012 menjadi 224/PMK011/2012.
4 METODE PENELITIAN Pengumpulan data ini didalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu mendeskriptifkan datadata yang telah terkumpul dan menganalisisnya. Deskriptif analisis ini meliputi analisis teoritis dan empiris, yaitu sebagai berikut : Pertama adalah analisis teoritis, yaitu dengan menganalisis peraturan-peraturan perpajakan tentang pajak penghasilan atas penerimaan manfaat asuransi dan menganalisis konsep-konsep yang didefinisikan dalam kebijakan perpajakan. Lalu yang kedua adalah analisis empiris, yaitu dengan menganalisis tulisantulisan para ahli tentang produk PPh 22 yang berkaitanwajib pungut maupun kasuskasus perpajakan yang terkait pembayaran manfaat asuransi jiwa. Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik sebagai berikut : Riset kepustakaan, merupakan data-data yang dikumpulkan dari buku-buku maupun literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Riset lapangan, mengadakan penelitian langsung ke perusahaan yang menjadi lokasi penelitian. HASIL DAN BAHASAN Pada awalnya rumah sakit menjalankan Pot-Put.Pada tahun 2005 selanjutnya RS. HJK berubah status menjadi Wajib Pungut (WAPU). Hal tersebut di karenakan adanya status perubahan yang bermula dari Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan Beralih menjadi Intansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) yang kemudian ditindak lanjuti dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1243/Menkes/SK/VIII/2005 tanggal 11 Agustus 2005, tentang penetapan 13 (tiga belas) rumah sakit Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi unit UPT Departemen Kesehatan dengan menerapkan pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan karena hal itulah RS.HJK Menjadi WAPU yang berkewajiban memungut Pajak Penghasilan berseta PPN. DPP yang di gunakan oleh rumah sakit adalah berdasarkan suatu kontrak yang telah diperjanjikan dari kedua belah pihak antara rumah sakit dan rekanan. Kontrak yang di buat bemacam-macam dari kontrak harga satuan yang dimana setiap pembelian di berikan harga persatuan barang, hingga harga kontrak borongan yang dimana pembelian tersebut dihargai berdasarkan borongan. Kontrak tersebut biasanya rumah sakit melakukan perjanjian kontrak bisa mencapai lebih satu bulan. Rumah sakit membeli barang tersebut melalui rekanan yang telah terikat kontrak harga sebelumnya, dan jumlah barang yang akan di beli oleh rumah sakit harus di akumulasi pada saat terjadi transaksi dan akumulasi total pembelian barang rumah sakit pada rekanan pada periode tersebut merupakan Total DPP Pajak yang akan dipungut pajak penghasilan pasal22 dan tidak termasuk PPN.
5 Dalam analisis atas penerapan pajak pengahsilan pasal 22 di RS.HJK terdapat beberapa kesalahan di anataranya sebagai berikut Kesalahan atas PPh 22 yang di kecualikan tetapi di pungut No. No. Jumlah Menurut Menurut Bendahara Voucher Tagihan Perusahaan Penulis Selisih 10/BM/3/V 67/A/23/IV /BM/4/V 75/A/26/IV /BM/7/V 26/K/3/V /BM/20/V 36/K/7/V /BM/20/V 42/K/7/V /BM/24/V 118/K/17/V Total Kesalahan atas jasa yang di pungut PPh pasal 22 No. No. Jumlah Menurut Menurut Bendahara Voucher Tagihan Perusahaan Penulis Selisih 22/BM/4/V 136/E/23/IV /BM/19/V 56/E/11/V /BM/24/V 66/E/14/V Total Adanya selisih perhitungan antara RS.HJK dengan penulis No. No. Jumlah Menurut Menurut Bendahara Voucher Tagihan Perusahaan Perusahaan Selisih 161/BM/14/VI 4/A/4/VI /BM/1/VII 90/A/24/VI /BM/05/VII 211/E/25/VI /BM/8/VII 130/A/29/VI /BM/8/VII 104/A/29/VI /BM/8/VII 106/A/29/VI /BM/8/VII 122/A/29/VI /BM/8/VII 132/A/29/VI /BM/8/VII 16/A/1/VII /BM/8/VII 26/A/1/VII /BM/8/VII 10/A/1/VII /BM/8/VII 6/A/1/VII /BM/8/VII 4/A/1/VII /BM/8/VII 24/A/1/VII /BM/12/VII 40/A/5/VII /BM/12/VII 38/A/5/VII /BM/16/VII 48/E/6/VII /BM/21/VII 78/A/13/VII /BM/21/VII 80/A/13/VII
6 267/BM/21/VII 62/A/13/VII /BM/21/VII 66/A/13/VII /BM/21/VII 64/A/13/VII /BM/21/VII 84/A/13/VII /BM/5/VIII 96/K/23/VII Total Adanya keterlamabatan dalam penyetoran PPh pasal 22 Tanggal Bayar Tagihan Tanggal Validasi Jumlah Tagihan PPh 22 Sanksi Bunga 29/06/ /07/ /07/ /07/ /07/ /07/ /07/ /07/ Untuk Analisis Selama 3 tahun atas selisih kurang Pungut yang menyebakan utang pajak menjadi lebih besar. Menurut UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 8 ayat 2a. Di kenakan sanksi sebesar 2% perbulan atas jumlah pajak yang kurang dipungut. Sementara Untuk analisis Penyetoran PPh pasal 22 yang melebihi batas waktu yang di tetapkan menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK/2010 akan di kenakan sanksi bungna 2% Perbulan. Sejak jatuh tempo tanggal pembayaran atau penyetoran. Atas berdasarkan KUP Pasal 9 ayat 2a.
7 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan yang telah disajikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Pertama Terdapat selisih lebih/kurang hasil perhitungan PPh pasal 22 antara penulis dan pihak rumah sakit untuk tahun Kedua Terdapat objek PPh 22 yang tidak di pungut oleh Rumah Sakit, yang dimana pembelian tersebut merupakan objek PPh pasal 22. Ketiga Terdapat non objek PPh 22 yang di pungut oleh Rumah Sakit, yang dimana transaksi tersebut adalah merupakan objek dari PPh pasal 23 atau PPh 4 ayat 2. Keempat Terdapat PPh 22 yang di kecualikan dari pemungutan, yang dimana total pembelian di bawah Rp tidak termasuk PPN. Kelima Untuk penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 22 penulis melakukan sampel secara acak dan menemukan beberapa keterlambatan atas penyetoran pajaknya yang di kenakan sanksi 2% (persen) sebulan maksimal 24 bulan. Berdasarkan kesimpulan diatas, memberikan beberapa saran terkait sebagai berikut: PertamaUntuk selisih perhitungan lebih Rumah sakit melakukan kompensasi ke masa berikutnyadan untuk selisih perhitungan kurang perusahan harus melakukan penagihan kembali atas pajak yang kurang di pungut RS.HJK kepada rekanan. Kedua Untuk saran objek Pajak PPh pasal 22 yang tidak terpungut, pihak rumah sakit harusnya lebih memfokuskan atas transaksi pembelian barang dari rekanan sehingga tidak terjadi kekurang atas pemungutan PPh pasal 22. Ketiga Untuk non objek PPh Pasal 22 yang di pungut oleh Rumah Sakit, harus lebih teliti dalam menganalisa atas objek pajak baik itu PPh 22, PPh 23, dan PPh 4 ayat2. Agar tidak terjadi kesalahan pemungutan atau pemotongan objek pajak atas transaksi yang terjadi. Keempat Rumah sakit harus memperhatikan kembali objek PPh pasal 22 yang di kecualikan sesuai PMK 244 Tahun Dimana PMK tesebut mengatur PPh 22 untuk total belanja yang di bawah Rp ,- tidak temasuk PPN tidak di pungut bagi bendaharawan dan KPA serta bagi BUMN yang di tunjuk sebagai pemungut total belanja di bawah Rp ,- tidak temasuk PPN. Kelima Untuk penyetoran PPh pasal 22 untuk setiap tahun sudah mengalami peningkatan dan dapat di butikan dari sampel yang ambil, akan tetapi hal ini masih harus di perbaiki karena masih ada beberapa keterlambatan penyetoran pajak.
8 REFERENSI Adya Atep Brata, Panduan Lengkap Pajak Penghasilan. Visi Media : Jakarta. Diana Anastasia, Perpajakan Indonesia Konsep, Alpikasi dan Penuntun Praktisi. Andi :Yogyakarta. Mardiasmo, EdisiPerpajakan. Andi : Yogyakarta. Muljono Djoko, HukumPajak. GadjahMadaPress : Yogyakarta. Piantara Diaz, Kupas Tuntas. Indeks : Jakarta. Resmi Siti, 2011.Perpajakan Teori dan Kasus. Salemba Empat :Yogyakarta Sari Octira Faulinza, Evaluasi Atas Penerapan dan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 pada Perusahaan Pengeboran Minyak. Jakarta. Setiawati Lilis, Perpajakan Indonesia Konsep, Alpikasi dan Penuntun Praktisi. Andi :Yogyakarta. Sumarsan Thomas, Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak.Indeks : Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 28 Tahun 2007 Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomer 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan. Undang-undang Pajak Lengkap Tahun 2013, Mita Wacanan Media : Jakarta Waluyo, Perpajakan Indonesia. Salemba Empat : Jakarta. Waluyo, Akuntansi Pajak. Salemba Empat: Jakarta. Widyaningsih Aristanti, Hukum Pajak dan Perpajakan. Alfabeta : Bandung tanggal 22 april tanggal 20juni tanggal20 juni RIWAYAT PENULIS Muhammad Lucky Satria Wibowo, lahir di Jakarta, 14 juli Penulis menamatkan Pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) Nikhen Hendra Damayanti, Hery Gunawan Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan,
Lebih terperinciEvaluasi Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah Pada PPPTMGB LEMIGAS
Evaluasi Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah Pada PPPTMGB LEMIGAS Hezron Ioanes Budiarto Jl. Aries Nomor 18 RT 06 RW 11, Cipulir, Jakarta Selatan, 12230 hezron.ib91@gmail.com Gen Norman T.,
Lebih terperinciDienda Purnamasari Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan Jakarta Barat
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 (2) PADA BUMN SEKTOR TRANSPORTASI (studi kasus : PT. Kereta api indonesia daerah operasi 1 jakarta) Dienda Purnamasari Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI PT. DDT
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI PT. DDT Meiga Purnama, Maya Safira Dewi Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 Phone (+6221) 53696969 Mei_meyoneste@rocketmail.com
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang
Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada Palembang Selviana (selvi.lie93@gmail.com) Rika Lidyah (rika_msi@yahoo.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciANALISIS ATAS PENERAPAN PERHITUNGAN, PENYETORAN, SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN 22 DAN PAJAK PENGHASILAN 23 STUDI KASUS PERUM PERURI
ANALISIS ATAS PENERAPAN PERHITUNGAN, PENYETORAN, SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN 22 DAN PAJAK PENGHASILAN 23 STUDI KASUS PERUM PERURI Kaisar Lafran Abdullah, Hery Gunawan Universitas Bina Nusantara Jl.
Lebih terperinciPenerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip
Penerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip Juliana (achiitan@yahoo.co.id) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Akuntansi (S1) STIE MDP Abstrak : Tujuan
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB
EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB Lovilia, Iswandi, S.E., Ak., M.M., BKP, CA, CFE ABSTRAK Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui apakah penerapan Pajak Penghasilan Badan Pasal 25/29 yang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil tax review terhadap PT. G, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. PT. G sebagai wajib pajak badan telah melakukan kewajiban perpajakannya
Lebih terperinciTINJAUAN PEMUNGUTAN, PERHITUNGAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI TETAP PADA DINAS PENDAPATAN PEMERINTAH KOTA CIMAHI
TINJAUAN PEMUNGUTAN, PERHITUNGAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI TETAP PADA DINAS PENDAPATAN PEMERINTAH KOTA CIMAHI Dedy Suryadi (1), Lisnawati (2) Program Studi Komputerisasi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 80/PMK.03/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 80/PMK.03/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 184/PMK.03/2007 TENTANG PENENTUAN TANGGAL JATUH TEMPO
Lebih terperinciANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL
ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL Fitriani Saragih Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email : fitrianisakhmad@gmail.com ABSTRACT This study aimed to determine the corporate
Lebih terperinciPROSEDUR PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba PROSEDUR PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI RIAN SUMARTA STIE
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Perusahaan ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA BENTUK USAHA TETAP INDONESIA JEPANG (STUDI KASUS: PT TOYOFUJI SERASI INDONESIA)
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA BENTUK USAHA TETAP INDONESIA JEPANG (STUDI KASUS: PT TOYOFUJI SERASI INDONESIA) Thiodora Fidevia Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Universitas Bina Nusantara Maya
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Pajak Dengan Withholding Tax System Terhadap Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) Pada PT. Bank OCBC NISP Kota Palembang
Analisis Penerapan Pajak Dengan Withholding Tax System Terhadap Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) Pada PT. Bank OCBC NISP Kota Palembang Senli Senli (Senli.yunita@gmail.com) Siti Khairani (Siti.khairani@mdp.ac.id)
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI
ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI Metta Vanna Citra ( Metta_honeey@yahoo.co.id ) Kardinal ( Kardinal@stie_mdp.ac.id ) Jurusan Akuntansi STIE MDP
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PP 46/2013 TERHADAP PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba PENGARUH PENERAPAN PP 46/2013 TERHADAP PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH PADA WAJIB PAJAK ORANG
Lebih terperinciANALISIS ATAS PENERAPAN DAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII
ANALISIS ATAS PENERAPAN DAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII Firza Yoga Pratama Jl. Bumi Raya No 45, Duren Sawit Jakarta
Lebih terperinciJ : DPP di dapatkan dari harga kontrak yang telah di setujui oleh kedua pihak akan tetapi DPP tersebut tidak termasuk PPN.
Daftar Wawancara T : Kapan RS.HJK Menjadi Pemungut Pajak Penghasilan Pasal 22? J : Berawal Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1243/Menkes/SK/VIII/2005 tanggal 11 Agustus 2005.yang berisi
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers)
PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers) Oleh : Dewi Malydhasari Alumni Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil review, pemenuhan kewajiban perpajakan PT XYZ dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Review dokumen perusahaan Dalam menjalankan kewajiban
Lebih terperinciEvaluasi Penerapan Pajak Pertambahan Nilai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Untuk Tahun 2009, 2010, dan 2011
Evaluasi Penerapan Pajak Pertambahan Nilai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Untuk Tahun 2009, 2010, dan 2011 Wuri Rostiani Peninggilan Utara RT 02 RW 07 Nomor
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT SWB
EVALUASI PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT SWB Melissa Nathalia Universitas Bina Nusantara Apt. Mediterania Garden 1 Tower C Jakarta Barat 11470 +628195551189 mnathalia@outlook.com ABSTRACT A change
Lebih terperinciEvaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO
Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO ABSTRAK Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor perusahaan ke sektor publik. Salah satu pajak yang sangat mempengaruhi
Lebih terperinci00BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan memiliki banyak kesamaan seperti persamaan tarif dan sama-sama
00BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Perbandingan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Antara Perusahaan Milik Negara (Pemungut) dan Perusahaan Swasta. Pada dasarnya perlakuan untuk Pajak Pertambahan Nilai
Lebih terperinciPROSEDUR PERHITUNGAN, PEMUNGUTAN, PENCATATAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPH PASAL 22 ATAS PENJUALAN BAHAN BAKAR DI PT. ABC
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 19, No. 1a, November 2017, Issue 2, Hlm. 141-151 http://jurnaltsm.id/index.php/jba PROSEDUR PERHITUNGAN, PEMUNGUTAN, PENCATATAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA
ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA Wilianto Taufik, Yunita Anwar Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No.9 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480 Phone
Lebih terperinciANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171
ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171 Suryanto Kanadi (Suryanto_Kanadi@yahoo.com) Lili Syafitri (Lili.Syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS
BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar berasal dari Pajak dengan presentase 74,6 % dalam APBN terakhir tahun 2016 (www.kemenkeu.go.id).
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli di bidang perpajakan menurut Prof. Dr.
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Dasar - dasar Perpajakan Indonesia II.1.1 Definisi dan Unsur Pajak Dibawah ini terdapat beberapa definisi-definisi dan unsur pajak yang terangkum tentang pajak yang dikemukakan
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. SINAR BHODI CIPTA TANJUNGPINANG
PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. SINAR BHODI CIPTA TANJUNGPINANG Feriyanti_Mahasiswa (poetri21_oce@yahoo.co.id Mahasiswa) Jurusan Akuntansi UMRAH Tanjungpinang Abstrak : PT. Sinar
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP 4.1 Ringkasan
BAB IV PENUTUP 4.1 Ringkasan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 merupakan pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Soemitro dalam Siti Resmi (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa
Lebih terperinciPERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21
MEDIA BISNIS ISSN: 2085-3106 Vol. 6, No. 2, Edisi September 2014, Hlm. 114-118 http: //www.tsm.ac.id/mb PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21 HARYO SUPARMUN STIE Tirsakti haryosuparmun@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.FAMILY
ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.FAMILY Herrina (rina99@ymail.com) Lili Syafitri (lili.syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : CV. Family sebagai
Lebih terperinciBAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah
Lebih terperinciAnalisis Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palembang Ilir Barat
Analisis Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palembang Ilir Barat Vivi Novita Sari (vivi_ns09@yahoo.co.id) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Akuntansi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan analisis penghitungan, pemotongan dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPH Pasal 21) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari transaksi-transaksi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS
BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak
BAB 4 PEMBAHASAN Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak dipersoalkan apakah badan tersebut mengalami
Lebih terperinciEVALUASI MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 (Studi Kasus PT Batik Danar Hadi Solo) ABSTRACT
EVALUASI MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 (Studi Kasus PT Batik Danar Hadi Solo) Desi Putri Lestari 1) Fadjar Harimurti 2) Djoko Kristianto 3) 1, 2, 3) Program
Lebih terperinciANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi pada Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi)
ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi pada Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi) Rizqi Arum Mawarni Srikandi Kumadji Idris Effendy (PS Perpajakan,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Oleh. Afina Aulia Nisa JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BANDUNG
IMPLEMENTASI PMK NO. 224/PMK.011/2012 TENTANG PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS PENJUALAN HASIL PRODUKSI KEPADA DISTRIBUTOR DALAM NEGERI TERHADAP MANAJEMEN KAS DI PT BIO FARMA (PERSERO) IMPLEMENTATION
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Calculating income tax of salaries of civil servants Reporting income tax of salaries of civil servants
ABSTRACT The title of this final report is "Analysis and Calculation of Income Tax Reporting (PPh) Article 21 Salary of Employees Stay At Department of local revenue (Dispenda) Cimahi city." The purpose
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT. RAFINDO IRON STEEL
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT. RAFINDO IRON STEEL Iman Akbar Arrifandi, Heri Sukendar W Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27,(021) 53696969,Arrifandi94@gmail.com
Lebih terperinciBENDAHARA SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 BAB III
BAB III BENDAHARA SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 BAB III BAB III BENDAHARA SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 1. DASAR HUKUM a. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah pajak. Sehingga dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciREKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. DPM UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG
REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. DPM UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG Caesar Octavianus, Tjhin Tjiap Lung Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021) 53696969, octavianus_caesar@yahoo.com
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/KMK.04/2000 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH OLEH BENDAHARAWAN
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2014
ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2014 Oleh : Santi Endriani * Abstrak Penghasilan adalah salah satu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpajakan. Menurut Prof. Dr. H. Rachmat Soemitro, S.H yang dikutip dalam buku karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada CV X, berikut adalah beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian: 1. CV X telah melakukan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Calculating Income Tax Article 21 of employee s salaries, Reporting Income Tax Article 21 of employee s salaries.
ABSTRACT This research aims to determine the imposition tariff in calculation and reporting of income tax article 21, to understand the calculating and reporting the real income tax article 21 on employees
Lebih terperinciANALISIS BEBAN PAJAK ATAS FILM IMPOR DAN LOKAL DI INDONESIA
ANALISIS BEBAN PAJAK ATAS FILM IMPOR DAN LOKAL DI INDONESIA Widya Laksari Sastri Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan Jakarta Barat 11480 081210910190 widyalaksari@yahoo.com
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PPH PASAL 23 PADA PT. BIN (PERSERO) DI TAHUN 2012
EVALUASI PENERAPAN PPH PASAL 23 PADA PT. BIN (PERSERO) DI TAHUN 2012 Marina Rachmat Kurniawan Lukas Tarigan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciKEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK DI SURABAYA
KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK DI SURABAYA Achmad Anwar Syaid, Syafi i, Widya Susanti Prodi Akutansi Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.GKS
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.GKS MELDA NOVITA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021) 53696969, meldasinagas@gmail.com YUNITA ANWAR Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang ada di Asia Tenggara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang ada di Asia Tenggara. Salah satu tujuan nasional negara Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dapat di paksakan) yang langsung dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan Nomor 28 tahun 2007 pasal 1 ayat 1: Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Pajak Pertambahan Nilai, Perhitungan, Pelaporan
ANALISIS PENERAPAN PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA BUMN SEBAGAI PEMUNGUT DAN TIDAK SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (Studi Kasus Pada PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Benoa) ABSTRAK BUMN
Lebih terperinciPenerapan Tax Review atas Pajak Penghasilan Pada PT Indo
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.2 Desember 2017, 271-282 E-ISSN: 2528-0163 271 Penerapan Tax Review atas Pajak Penghasilan Pada PT Indo Leny Rismawaty 1, Indra Wijaya 1,* 1 Akuntansi; Akademi Akuntansi
Lebih terperinciANALISIS PENYELESAIAN BANDING ATAS SENGKETA HUTANG PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PT. RMS DI PENGADILAN PAJAK)
ANALISIS PENYELESAIAN BANDING ATAS SENGKETA HUTANG PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PT. RMS DI PENGADILAN PAJAK) Vita Arina Anzelica, Gustian Djuanda Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Keuangan,
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA PERAWATAN, PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KENDARAAN PADA CV. ANUGRAH MULTI SARANA
EVALUASI PENERAPAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA PERAWATAN, PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KENDARAAN PADA CV. ANUGRAH MULTI SARANA Siska Febriyanti (siskafebriyanti_73@rocketmail.com) Kardinal,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membayar pajak secara langsung maupun tidak langsung. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Tansuria, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan jumlah peduduk yang cukup banyak. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk membayar pajak secara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. salah satunya perlakuan akuntansi pajak atas sewa dan imbalan jasa. Oleh sebab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Perkembangan di dalam dunia usaha saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Banyak hal yang dilakukan
Lebih terperinciANALISIS ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT BINA KARNADA
ANALISIS ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT BINA KARNADA Peter Vredy Chandra Jurusan akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara Jl. K.H Syahdan gang Keluarga No.
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM RANGKA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA
EVALUASI PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM RANGKA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA HENDRY ALDARYANTO Jalan Kenangan 3 No. 85 Jakasampurna Bekasi Barat, 081297250365,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelakasanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara berkembang Indonesia saat ini masih membutuhkan biaya untuk melaksanakan pembangunan agar dapat menjadi negara yang dewasa atau maju dimana kebutuhan
Lebih terperinciTax Review atas Penjualan Tanah dan Bangunan pada Sebuah Perusahaan Properti
Tax Review atas Penjualan Tanah dan Bangunan pada Sebuah Perusahaan Properti Yohanes William Wijaya dan Elisa Tjondro Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai perhitungan penyetoran dan pelaporan PPN sehubungan dengan kegiatan penjualan dan pembelian pada CV X selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini sedang mengalami permasalahan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor ekonomi. Inflasi yang cenderung mengalami peningkatan, naiknya harga
Lebih terperinciTri Murti (Universitas Lambung Mangkurat)
MEKANISME PERHITUNGAN, PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK PENGHASILAN (PPH) PASAL 22 PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT Tri Murti (Universitas Lambung Mangkurat) Penelitian ini bertujuan Untuk
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PRODUK PT. BANK BNI PADA TAHUN 2010-
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PRODUK PT. BANK BNI PADA TAHUN 2010-2012 Arista Hapsari Ramadhani Jalan Kesehatan V/8 Bintaro, 081281818044, dhitahapsari@hotmail.com Liberti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang terbesar di dunia. Hal ini tentunya membuat Indonesia tidak lepas dari apa yang namanya permasalahan perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat inflasi,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat inflasi,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai perhitungan, pemotongan, dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sehubungan dengan transaksi-transaksi penjualan
Lebih terperinciOLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA
OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan (KUP) Dasar Hukum : No. Tahun Undang2 6 1983 Perubahan 9 1994 16 2000 28 2007 16 2009 SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) SPT Surat yg oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disamping komponen pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Menurut Undang-Undang (UU) no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendapatan Negara merupakan sumber utama belanja negara disamping komponen pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang meliputi penerimaan bukan pajak dan penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) meningkatkan kualitas pendidikan dilingkungan kampus.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan dilingkungan kampus. Untuk
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 549/KMK.04/2000 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 549/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH OLEH BADAN-BADAN
Lebih terperinciEVALUASI PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. IBH
EVALUASI PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. IBH Trehara Natayurisa Universitas Bina Nusantara Jalan. Kapuas 1 Blok H/5 Komp. BI Padang Harapan Bengkulu 38225 081298499762 taranatayurisa@yahoo.com
Lebih terperinciEVALUASI DAN ANALISIS PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PPh BADAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI (STUDI KASUS PT. BUMI ADHI GAS)
EVALUASI DAN ANALISIS PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PPh BADAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI (STUDI KASUS PT. BUMI ADHI GAS) Rizkya Harum Handayani, Liberti Pandiangan Bina Nusantara University, Jl.
Lebih terperinciJurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 15 No. 03 Tahun 2015
PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS PENGADAAN BARANG PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENANAMAN MODAL DAN STATISTIK DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Muh. Ervan R. Tarigan,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN PENYETORAN PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21 DAN PPN PT X
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 19, No. 1a, November 2017, Issue 5, Hlm. 335-347 http://jurnaltsm.id/index.php/jba ANALISIS PERHITUNGAN PENYETORAN PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21
Lebih terperinciPERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS PENERIMAAN MANFAAT TERHADAP JASA ASURANSI JIWA (Studi Kasus : BRIngin Life)
PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS PENERIMAAN MANFAAT TERHADAP JASA ASURANSI JIWA (Studi Kasus : BRIngin Life) Rizki Imani Syafaat Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan Jakarta Barat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM- 00025/WPJ.19/KP.0303/2013
Lebih terperinciMANAJEMEN PERPAJAKAN
MANAJEMEN PERPAJAKAN MODUL 9 Dosen : Jemmi Sutiono Ruang : B-305 Hari : Minggu Jam : 13:30 16:00 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 Manajemen Perpajakan Jemmi Sutiono Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1, pajak adalah kontribusi wajib
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pajak merupakan komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan
BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan suatu negara. Dalam Undang-undang
Lebih terperinciPertemuan 4 PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 & PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
Pertemuan 4 PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 & PAJAK PENGHASILAN PASAL 24 Pertemuan 4 32 P4.1 Teori Pajak Penghasilan 22 & 24 A. Pengertian PPh Pasal 22 Pajak yang dipungut atas penyerahan barang / jasa, impor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah juga terus memperhatikan kondisi ekonomi Indonesia dan kondisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Direktorat Jenderal Pajak dalam memberikan kontribusi yang signifikan bagi penerimaan Negara.Yaitu dengan melalui salah satu alat ukur yang bernama
Lebih terperinciOleh: Cicilia Tinangon David Paul Elia Saerang Inggriani Elim. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado
Analisis Perhitungan, Pencatatan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23 Atas Pengadaan Barang Dalam Hal Ini Jasa Penyewaan Barang Berat Pada PT.William Makmur Perkasa Oleh: Cicilia Tinangon David Paul
Lebih terperinciANALISIS PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 (Studi Kasus Pada PT. Cipta Kridatama)
ANALISIS PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 (Studi Kasus Pada ) Ayi Nugraha Devi Farah Azizah Suhartini Karjo (PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anastasia Diana dan Lilis Setiawati Perpajakan Indonesia, Andi, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Anastasia Diana dan Lilis Setiawati. 2011. Perpajakan Indonesia, Andi, Yogyakarta. Direktorat Jenderal Pajak. 2009. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 57/PJ/2009 tentang Pedoman
Lebih terperinciC. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN
Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-382/PJ/2002 Tanggal : 13 Agustus 2002 A. Singkatan 1. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Lebih terperinciRESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA
RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA 1. Pembayaran atau Penyetoran Pajak yang Terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Masa yang Dilakukan Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran atau Penyetoran Pajak
Lebih terperinci