PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN"

Transkripsi

1 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 1

2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas petunjuk dan izin-nya penyusunan Perencanaan Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun dapat diselesaikan. Rencana Strategis ini adalah dokumen perencanaan yang memuat langkah dan kebijakan yang meliputi visi, misi, tujuan dan sasaran, dengan mengakomodir skala prioritas Provinsi terkait kewenangan dan tupoksi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan yang secara umum memuat rencana program dan kegiatan serta pendanaannya sampai 5 (lima) tahun kedepan. Dengan tersusunnya Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan serta meningkatkan potensi, kapasitas bagi aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan. Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin. Banjarbaru, Agustus 2017 KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, Drs. TAUFIQ SUGIONO, M.H. Pembina Tk. I (IV/b) NIP Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 2

3 DAFTAR ISI COVER... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Sistematika... 8 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Sumber Daya Kinerja Pelayanan Tantangan dan Peluang BAB III ISU-ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PROGRAM 3.1 Identifikasi Permasalahan Telahaan Visi dan Misi KDH Telahaan Renstra K/L Telahaan RTRW Daerah Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Kalsel Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Strategi dan kebijakan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 3

4 BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 6.1 Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan BAB VII PENUTUP 7.1 Penutup Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 4

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan, disusun Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun , yang selanjutnya disebut Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun merupakan dokumen perencanaan lingkup tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan yang memuat arah kebijakan dan strategi pembangunan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun , dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Memantapkan kebebasan sipil, meningkatkan pemenuhan hak-hak politik masyarakat, meningkatkan institusi demokrasi, meningkatkan kualitas SDM, pengembangan wawasan kebangsaan, peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat, meningkatkan ketahanan agama dan seni budaya, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian", serta program dan kegiatan Lingkup Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 5

6 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan selama 5 (lima) tahun kedepan. 1.2 Landasan Hukum Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan adalah : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia AmandemenTahun 2004 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 6

7 Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun ; 12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Maksud Dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun ini adalah sebagai pedoman untuk mencapai tujuan, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang serta sebagai tolak ukur Pencapaian Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan selama kurun waktu tahun Dokumen ini diharapkan mampu menuntun segenap penyelenggara pada bagian dan bidang di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dalam pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan melalui optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dengan mengarahkan seluruh dimensi dan potensi yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan serta mengintegrasikan seluruh kemampuan sumber daya manusia dan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 7

8 sumber daya lainnya, sesuai dengan Visi, Misi dan Arah Kebijakan yang telah ditetapkan. Secara spesifik tujuan penyusunan Renstra Tahun adalah : 1. Memperkuat konsistensi perencanaan dengan pemilihan program dan kegiatan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada; 2. Mewujudkan komitmen terhadap program yang disepakati dari kegiatan yang telah dibahas secara partisipatif dengan pihak-pihak yang terkait; 3. Memperkuat landasan penentuan program dan kegiatan tahunan secara sistemik, kronologi dan berkelanjutan secara sinergis; 4. Menjabarkan Visi, Misi, Agenda pelaksanaan kebijakan Program dan Kegiatan sampai dengan tahun 2021; 5. Menyediakan satu acuan resmi dalam menentukan prioritas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, APBN dan sumber dana lainnya; 6. Menyediakan tolak ukur untuk mengukur kinerja selama kurun waktu 5 (lima) tahun; dan 7. Menciptakan iklim pemerintahan daerah berbasis kinerja yang aman, kondusif dan berkelanjutan. 1.4 Sistematika Penulisan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Memuat Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan Sistematika PenyusunanRencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 8

9 Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam penyelenggaraan BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII penunjang urusan pemerintah daerah. ISU ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PROGRAM Identifikasi masalah, telahaan Visi dan Misi serta Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Penentuan Rencana Tata Ruang Wilayah dan telaahan Rencana Strategis Provinsi Kalimantan Selatan. VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN DAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN Memuat Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Memuat Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. INDIKATOR KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Memuat Penjelasan Mengenai Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung Pencapaian Tujuan dan Sasaran RPJMD. PENUTUP Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 9

10 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik uraian tugas tersebut adalah : a) merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis bidang kesatuan bangsa dan politik sesuai yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi dan memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik; c) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengkoordinasikan, mengatur, mengawasi dan memfasilitasi kegiatan di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; d) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi, mengatur dan memfasilitasi kegiatan di bidang Kewaspadaan Nasional; Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 10

11 e) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi, mengatur dan memfasilitasi kegiatan di bidang Politik Dalam Negeri; f) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi dan memfasilitasi kegiatan pengembangan dan pengendalian di bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi; g) mengendalikan pengelolaan Kesekretariatan; dan h) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi : a) perumusan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa dan politik sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b) fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik; c) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Nusantara; d) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi di bidang Kewaspadaan Nasional; e) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi di bidang Politik Dalam Negeri; f) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, mengawasi dan fasilitasi pengembangan dan pengendalian di bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi; dan g) pengelolaan kegiatan Kesekretariatan Unsur unsur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 11

12 Unsur-unsur organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut : a) Sekretariat; b) Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c) Bidang Kewaspadaan Nasional; d) Bidang Politik; e) Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi; f) Kelompok Jabatan Fungsional. a. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang memiliki tugas pokok mengoordinasikan penyusunan program, rencana dan anggaran kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, mengelola urusan keuangan, mengelola urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan serta mengelola urusan administrasi kepegawaian Provinsi Kalimantan Selatan. Uraian tugas Sekretariat sebagai berikut : (1) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisis dan penyajian data; (2) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan serta pelaporan; (3) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana anggaran; (4) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengelolaan penatausahaan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 12

13 keuangan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan; (5) menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan urusan ketatausahaan; (6) menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; (7) menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian; dan (8) melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Sekretariat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi : (1) penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; (2) penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan penyusunan rencana anggaran, pengelolaan penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan; (3) penyusunan program, pembinaan, pengendalian dan evaluasi pengelolaan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan; dan (4) penyusunan program, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian. Unsur-unsur organisasi Sekretariat adalah : (1) Sub Bagian Program; (2) Sub Bagian Keuangan; dan (3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 13

14 b. Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengoordinasi, membina, mengawasi dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan. Uraian tugas Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan sebagai berikut : (1) menyusun program, mengatur, membina, mengendalikan, mengevaluasi, mengoordinasikan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan; (2) menyusun program, mengatur, membina, mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi dan mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi ketahanan ideologi, bela negara dan pembauran bangsa; (3) menyusun program, mengatur membina, mengendalikan, mengevaluasi dan mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi wawasan kebangsaan dan penghayatan nilai-nilai sejarah kebangsaan; (4) menyusun program, mengatur dan mengendalikan pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pembinaan ideologi, bela negara, pembauran bangsa, wawasan kebangsaan dan penghayatan nilai - nilai sejarah kebangsaan; dan (5) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi : (1) penyusunan program, koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan fasilitasi kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 14

15 (2) penyusunan program, koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan fasilitasi kegiatan Ketahanan Ideologi, Bela Negara dan Pembauran Kebangsaan; (3) penyusunan program, koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan fasilitasi Wawasan Kebangsaan dan Penghayatan Nilai - nilai Sejarah Kebangsaan; dan (4) penyusunan program, pengaturan dan pengendalian pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan. Unsur-unsur organisasi Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan adalah : (1) Sub Bidang Bina Ideologi; (2) Sub Bidang Wawasan Kebangsaan. c. Bidang Kewaspadaan Nasional Bidang Kewaspadaan Nasional dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Kewaspadaan Nasional. Uraian tugas bidang Kewaspadaan Nasional sebagai berikut : (1) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan Kewaspadaan Dini; (2) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan evaluasi pelaksanaan Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing; (3) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan fasilitasi Penanganan Konfik; (4) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikandan mengevaluasi pelaksanaan Kerjasama Intelijen Keamanan; Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 15

16 (5) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikandan mengevaluasi bimbingan dan petunjuk teknis pelaksaan Kewaspadaan Dini, Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing, Penanganan Konflik dan Kerjasama Intelijen Keamanan; dan (6) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Kewaspadaan Nasional mempunyai fungsi : (1) penyusunan program, koordinasi, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan Kewaspadaan Dini; (2) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing; (3) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan fasilitasi Penanganan Konflik; (4) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Kerjasama Intelijen Keamanan; (5) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi bimbingan dan petunjuk teknis pelaksanaan Kewaspadaan Dini dan Pengawasan Orang Asing serta Lembaga Asing, Penanganan Konflik dan Kerjasama Intelijen Keamanan; (6) melaksankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya. Unsur-unsur Organisasi bidang Kewaspadaan Nasional : (1) Sub bidang Kewaspadaan Dini, Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing; (2) Sub bidang Penanganan Konflik. d. Bidang Politik Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 16

17 Bidang Politik dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi pembinaan dan hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik masyarakat. Uraian tugas bidang Politik sebagai berikut : (1) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pembinaan hubungan politik dan pemberdayaan politik masyarakat; (2) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pembinaan hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif; (3) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pembinaan pemberdayaan politik masyarakat; (4) menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi bimbingan dan petunjuk teknis hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik masyarakat; (5) menyusun program, mengatur, mengendalikandan mengevaluasi pelaksanaan program bimbingan dan petunjuk teknis hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik masyarakat; dan (6) melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas dan tanggungjawabnya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Politik mempunyai fungsi : Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 17

18 (1) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pembinaan partai politik dan pemberdayaan politik masyarakat; (2) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pembinaan pemberdayaan politik masyarakat; (3) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pembinaan dan hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik masyarakat; (4) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program bidang politik; dan (5) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pembinaan kelembagaan masyarakat dan pelatihan masyarakat serta pendataan potensi masyarakat. Unsur-unsur organisasi Bidang Politik adalah : (1) Sub bidang kelembagaan Partai Politik dan Fasilitasi Pemilu; (2) Sub bidang Implementasi Kebijakan Publik dan Pendidikan Politik. e. Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi. Uraian tugas bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi sebagai berikut : (1) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi; Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 18

19 (2) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan pembauran dan akulturasi budaya; (3) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan kepercayaan; (4) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan; (5) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan penanganan masalah sosial kemasyarakatan; dan (6) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan ketahanan sumber daya alam dan kesenjangan perekonomian, perdagangan investasi, fiskaldan moneter, lembaga usaha ekonomi dan perilaku ekonomi. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi mempunyai fungsi : (1) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi; (2) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembauran dan akulturasi budaya; (3) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan kepercayaan; (4) penyusunan program, koordinasi, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan; (5) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan penanganan masalah sosial kemasyarakatan; (6) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan ketahanan sumber daya alam dan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 19

20 kesenjangan perekonomian, perdagangan investasi, fiskal dan moneter, lembaga usaha ekonomi dan perilaku perekonomian masyarakat. Unsur-unsur organisasi Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi adalah : (1) Sub Bidang Ketahanan Seni dan Budaya; (2) Sub Bidang Ketahanan Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi. f. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. g. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan. 2.2 Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 20

21 2.2.1 Sumber Daya Manusia (Ketenagaan) Jumlah Pegawai di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan tahun 2016 adalah sebanyak 47 orang dengan rincian sebagai berikut : (1) Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kepegawaian Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan jenis kepegawaian adalah sebagai berikut : TABEL 2.1 DAFTAR JUMLAH PNS BERDASARKAN JENIS KEPEGAWAIAN No. Jenis Kepegawaian Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 PNSD Provinsi Jumlah (2) Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Jabatan Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan tingkat jabatan adalah sebagaimana dilihat berdasarkan tingkat jabatan pada table berikut : DAFTAR JUMLAH PNS BADAN KESBANGPOL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERDASARKAN TINGKAT JABATAN/ESELONERING No. Tingkat Eselon Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 ESELON: I.A I.B II.A 1-1 II.B III.A III.B IV.A IV.B FUNGSIONAL UMUM FUNGSIONAL TERTENTU a. Arsiparis Muda J u m l a h Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 21

22 (3) Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Diklat Perjenjangan Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dilihat berdasarkan Tingkat Diklat Perjenjangan adalah sebagaimana pada tabel berikut : DAFTAR JUMLAH PNS BERDASARKAN TINGKAT DIKLAT PERJENJANGAN BADAN KESBANGPOL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN No. Jenis Diklat Struktural Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 SPATI/DIKLAT PIM I SESPA/SPAMEN/DIKLAT PIM II SEPADYA/SPAMA/DIKLAT PIM III SEPADA/ADUM/SEPALA/ADUMLA/DIKLAT PIM IV NON DIKLAT J u m l a h (4) Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dilihat berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal adalah sebagaimana pada tabel berikut : No. Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 SD SLTP SLTA D-I D-II D-III/Akademi D-IV S S-2/Spesialis S Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 22 J u m l a h DAFTAR JUMLAH PNS BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL BADAN KESBANGPOL PROV. KALSEL

23 (5) Jumlah PNS Berdasarkan Kepangkatan/Golongan Jumlah PNS di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan kepangkatan sebagai berikut: TABEL 2.5 PNS BERDASARKAN KEPANGKATAN/GOLONGAN No. Tingkat Eselon Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Golongan I 2 Golongan II 3 Golongan III 4 Golongan IV I/a I/b I/c I/d II/a 2-2 II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c 1-1 IV/d J u m l a h Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Pada umumnya kinerja Badan Kesaruan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan selama Tahun terus mengalami perbaikan di seluruh aspek, diantaranya yaitu : Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 23

24 1. Terbentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) untuk tingkat Provinsi; 2. Terjalinnya komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan intansi vertikal seperti TNI, Polri, Kejaksaan RI, Kemenkum-HAM, dan BIN melalui Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka pencegahan dini untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial di Provinsi Kalimantan Selatan; 3. Tersalurnya bantuan keuangan kepada Partai Politik yang memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku; 4. Terlaksananya pemantauan (monitoring) Pelaksanaan Pemilukada Serentak Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali kota di Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan tahun 2015 sesuai prosedur dan ketentuan serta tidak terjadinya sengketa hasil Pemilukada Serentak; 5. Terlaksananya penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Yayasan; 6. Terlaksananya penerbitan Surat Rekomendasi Penelitian bagi Mahasiswa S1, S2, dan S3 serta Lembaga Penelitian dan Survey lain. Tingkat capaian kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan sasaran/target dan indikator kinerja pada periode sebelumnya dapat digambarkan pada tabel berikut : Tabel 2.7 Realisasi Anggaran berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan No Tahun Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%) , ,45 Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 24

25 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Dengan adanya perubahan paradigma pengawasan saat ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dihadapkan pada tantangan dan peluang pengembangan pelayanan dengan kondisi sebagai berikut : Kekuatan (Strength) Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung keberadaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan dan Peraturan Pelaksanaannya; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2009 tentang Pedoman Kerjasama Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Nirlaba Lainnya dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 25

26 di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 6. Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Kelemahan (Weakness) 1. Masih perlunya peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (Aparatur) pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan; 2. Terbatasnya penyediaan anggaran untuk melaksanakan program dan kegiatan secara berkesinambungan; 3. Minimnya sarana dan prasarana dalam rangka menunjang kinerja aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan; 4. Kurang sinkronnya program/kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi dengan Badan/Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik di Kabupaten / Kota Peluang (Oportunity) 1. Adanya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 300/4433A/sj Tahun 2010 tentang Peningkatan Peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi; 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak berorganisasi dan berpolitik melalui Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Yayasan maupun Partai Politik; 3. Tekad Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk mewujudkan good governance dan clean government serta memenuhi tuntutan masyarakat umum terhhadap Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 26

27 penyelenggara Negara yang bersih, bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta pelayanan prima dari Pemerintah Daerah terhadap kepentingan masyarakat banyak Tantangan (Threats) 1. Kondisi masyarakat yang masih rawan terhadap konflik berlatar belakang SARA; 2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup berbangsa dan bernegara; 3. Masih adanya krisis kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah; Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 27

28 BAB III ISU-ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PROGRAM 3.1 Identifikasi Permasalahan Memperhatikan capaian kinerja yang telah dilaksanakan pada periode Tahun serta tantangan yang semakin berat pada periode Tahun maka inventarisasi permasalahan yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut : 1. Internal a. Belum terpenuhinya kebutuhan ideal sumber daya manusia (aparatur) di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan; b. Belum terpenuhi secara ideal sarana dan prasarana dalam menunjang aktivitas pekerjaan. Hal tersebut berdampak pada efisiensi waktu penyelesaian pekerjaan; c. Belum maksimalnya tugas-tugas internal. Hal ini dipengaruhi oleh standar dan pedoman kerja yang masih relatif terbatas, adanya tumpang tindih tupoksi dan program/kegiatan sesama Bidang maupun dengan SKPD lain. 2. Eksternal a. Lambannya penyelesaian tugas-tugas tertentu serta penyelesaian masalah yang memerlukan koordinasi. Hal ini dipengaruhi oleh masih lemahnya haringan koordinasi dan sinkronisasi dengan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota maupun dengan instansi vertikal. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 28

29 3.2 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun sesusai Perda Nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun , yang merupakan kristalisasi, komitmen dan kesepakatan seluruh lapisan masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Kalimantan Selatan 2025 Maju Dan Sejahtera Sebagai Wilayah Perdagangan Dan Jasa Berbasis Agroindustri. Dalam Upaya mewujudkan visi pembangunan jangka panjang daerah provinsi Kalimantan Selatan maka Kepala Daerah menyusun Visi Pembangunan Jangka Menengah Lima Tahunan yang merupakan Tahap Ketiga dalam RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun , yang ditetapkan sebagai visi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan) Tahun yaitu: Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing Untuk mewujudkan visi Kalimantan Selatan tahun , maka Misi Kalimantan Selatan adalah: Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, sehat, cerdas, dan terampil; Mengembangkan daya saing ekonomi daerah yang berbasis sumber daya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan; Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya; Memantapkan kondisi sosial budata daerah yang berbasiskan kearifan lokal, dan; mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 045 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 29

30 dan Uraian Tugas Unsur-Unsur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik. Hal ini sejalan dengan Misi ketiga dari Misi Kalimantan Selatan yaitu Memantapkan kondisi sosial budata daerah yang berbasiskan kearifan lokal. Dimana dalam misi tersebut tujuannya adalah Meningkatkan kualitas kehidupan yang berbasiskan kearifan lokal dan strategi serta arahan kebijakannya salah satunya Sosialisasi Penegakan Hukum dan HAM (KALSEL AMAN). 3.3 Telahaan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Kalimantan Selatan Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Kabupaten/Kota dimaksudkan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD Provinsi terhadap sasaran Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Kabupaten/Kota sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan serta tugas dan fungsi masing-masing SKPD. Dalam pembangunan daerah, perencanaan yang menyangkut optimalisasi dan efisiensi program dan kegiatan pembangunan sangat tergantung dari prioritas-prioritas yang diambil sebagai bentuk akselerasi penyelesaian permasalahan daerah. Oleh karena itu, perlu adanya pengkajian terhadap berbagai isu-isu yang berkembang menjadi isu-isu strategis bagi pencapaian kinerja pembangunan agar percepatan perwujudan tujuan pembangunan dapat tercapai. Isu-isu strategis tersebut merupakan berbagai persoalan maupun fenomena yang menjadi perbincangan baik internasional, nasional, hingga regional karena pengaruhnya yang signifikan terhadap kondisi atau perihal pelaksanaan pembangunan daerah. Dalam realisasi perumusan perencanaan pembangunan, isu-isu strategis menjadi salah satu acuan pokok penyusunan kebijakan hingga Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 30

31 program dan kegiatan prioritas pembangunan agar pencapaian tujuan pembangunan daerah lebih terstruktur, tepat, dan cepat. Oleh karenanya, diharapkan dengan adanya perumusan isu-isu strategis sebagai salah satu pondasi pengambilan kebijakan pembangunan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja pembangunan daerah agar kesejahteraan masyarakat segera terwujud. Isu-isu strategis pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan dirumuskan melalui identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah, regional, nasional, maupun fenomena internasional yang bersifat strategis dari berbagai bidang dan memiliki pengaruh terhadap agenda pembangunan lima tahun ke depan. Rumusan dari isu strategis tersebut akan mencakup isu internasional, isu nasional, dan isu regional yang saling memiliki hierarki secara langsung. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dibentuk untuk mendukung program-program Gubernur dalam bidangnya, berusaha untuk tampil dan memaksimalkan tugas Pokok dan Fungsi bersama-sama dengan Badang Kesatuan Bangsa dan Politik yang berada di Kabupaten/kota. Maka untuk mewujudkan tujuan tersebut, tersusunnya RENSTRA Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ini diharapkan mampu menjembatani, menjaga kesinambungan, mensinergikan dan mensinkronkan perencanaan antar waktu, antar aparatur maupun antar wilayah kabupaten/kota Se-Provinsi Kalimantan Selatan dengan melibatkan Partisipasi Masyarakat 3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kebijakan penataan ruang untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Daerah adalah terwujudnya keterpaduan struktur ruang dan pola ruang Daerah yang efesien dan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan wilayah perdagangan dan jasa berbasis agroindustry terdiri dari : Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 31

32 1. Pengurangan kesenjangan pembangunan dan pengembangan wilayah antara wilayah barat dengan wilayah tengah dan antara wilayah timur dengan wilayah tenggara Daerah ; 2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah daerah; 3. Peningkatan perlindungan kawasan lindung ; 4. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan kawasan lindung ; 5. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan serta keterkaitan antar kegiatan budidaya; 6. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan ; 7. Peningkatan fungsi kawasan lindung untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, keunikan bentang alam dan daya dukung ; 8. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan perekonomian wilayah yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional ; dan 9. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. Dari kebijakan penataan ruang wilayah tersebut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dapat memberikan pelayanan berupa perumusan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi, mengatur dan memfasilitasi kegiatan di biang Kewaspadaan Nasional terutamapengawasan terhadap Orang Asing, Lembaga Asing, dan Tenaga Kerja Asing yang bekerja pada perusahaan yang mengelola pemanfaatan sumberdaya alam. 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Bidang Bina Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 32

33 1. Perkembangan Ideologi dan wawasan kebangsaan saat ini sudah cukup memprihatinkan, ditandai dengan semakin memudarnya wawasan kebangsaan di kalangan masyarakat khususnya para generasi muda yang jika berkelanjutan, dikhawatirkan dapat menjerumuskan kejurang kehancuran. Banyaknya kasus-kasus penyimpangan ideologi di pulau Jawa turut mempengaruhi kondusivitas di Kalimantan Selatan. Menyikapi permasalahan ideologi tersebut, terbit Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) pada tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota. Di Kalimantan Selatan sudah terbentuk di tingkat Provinsi dan baru terbentuk di 5 (lima) Kabupaten/Kota yaitu: Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Bumbu. Pembentukan akan terus dilakukan mengingat pembentukan PPWK adalah amanat dari Undang-Undang. 2. Semakin menurunnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur pancasila pada semua elemen masyarakat. Penegasan Pancasila sebagai filosofi, ideologi, jiwa, dan pandangan hidup sudah final. Akan tetapi, dalam tahap pelaksanaan masih banyak ditemukan pelanggaranpelanggaran yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.Dari sekitar 400 pengaduan gugatan undang-undang (UU) yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK), periode Agustus 2003 hingga Mei 2012, sekitar 27 persen di antaranya dibatalkan. Pembatalan dilakukan karena sebagian besar UU tersebut melanggar nilai-nilai Pancasila (sumber: Kompas, 1 Juni 2012). 3. Rendahnya rasa nasionalisme dan jati diri bangsa serta kurangnya wawasan kebangsaan yang akhirnya mudah dipengaruhi oleh pihakpihak lain yang mengganggu stabilitas daerah. Maraknya kasus pelecehan lambang negara dan Bendera Merah Putih, serta pelecehan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, menjadi perhatian Badan Kesatuan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 33

34 Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan untuk dapat mencegah hal tersebut terjadi di Kalimantan Selatan. 4. Kewaspadaan kemungkinan timbulnya konflik antar etnis dan suku bangsa terkait pembauran kebangsaan khususnya Kerukunan antar Etnis dan Suku Bangsa di Kalimantan Selatan. Menyikapi kemungkinan timbulnya konflik etnis dan suku bangsa maka terbitlah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Saat ini di Kalimantan Selatan telah terbentuk FPK di tingkat Provinsi dan telah terbentuk juga di 13 kabupaten/kota seluruh Kalimantan Selatan. Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan : a) Fasilitasi kegiatan Forum Pembauran Kebangsaan antar etnis dan suku bangsa dalam rangka peningkatan dan perkuatan wawasan kebangsaan bagi pelajar, pemuda dan mahasiswa se Kalimantan Selatan; b) Sosialisasi pembentukan tim Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan; c) Peningkatan kesadaran bela negara bagi generasi muda se Kalimantan Selatan; d) Sosialisasi Kesadaran Bela Negara dalam rangka perkuatan dan pemantapan wawasan kebangsaan; e) Pagelaran seni dan budaya, pawai/karnaval budaya, festifal, lomba cipta, lomba pidato dalam upaya peningkatan dan perkuatan wawasan kebangsaan dan kerukunan nasional; f) Fasilitasi Forum Komunikasi Pembauran antar Etnis dan Suku Bangsa bagi generasi muda se Kalimantan Selatan; Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 34

35 g) Pelaksanaan Road Show Sosialisasi Wawasan Kebangsaan bagi pelajar SLTA di 13 (tiga belas) Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan; h) Sosialisasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bahasa, Lagu Kebangsaan, dan Lambang Negara bagi tenaga pendidik, mahasiswa dan pelajar; i) Sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan bagi Guru-guru SD, SMP/SLTP dan SLTA se Kalimantan Selatan; j) Sosialisasi pembentukan Tim Pelaksana Koordinasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan; k) Pemberdayaan Forum Pembauran Kebangsaan dalam rangka Kerukunan Nasional antar Etnis dan Suku Bangsa. A. Isu Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bidang Kewaspadaan Nasional 1. Peningkatan peran pemerintah daerah bersama organisasi kemasyarakatan dan para tokoh masyarakat dalam upaya membina dan memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI, kerukunanhidup dan keharmonisan bangsa, memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat dalam rangka mewujudkan stabilitas nasional di daerah. Data dari IDI dalam Aspek Kebebasan Sipil dari tahun 2009 sampai tahun 2014 menunjukkan bahwa Kalimantan Selatan tergolong kondusif karena dalam rentang 5 (lima) tahun tersebut jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat atau oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat berada pada angka yang berarti Kalimantan Selatan tergolong wilayah yang memiliki kondisi ketentraman dan ketertiban yang kondusif. Meski demikian perlu untuk menjaga kondusivitas tersebut agar terus ditingkatkan. 2. Peningkatan efektivitas penanganan konflik sosial secara terkoordinir dan terpadu dalam melaksanakan rencana aksi daerah baik yang dilakukan oleh Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 35

36 Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dan bekerjasama dengan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan. Data dari IDI menunjukkan bahwa penanganan jumlah pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan berada pada poin 100 yang artinya baik. Meski demikian hal tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan. 3. Peningkatan upaya pencegahan dengan merespon cepat dan tepat serta melanjutkan proses mediasi penyelesaian konflik/permasalahan sampai tuntas ke akar masalah, proses penegakan hukum dan pemulihan pasca konflik yang berlatar belakang sumber daya alam, lahan, SARA, industrial, Politik dan batas daerah administratif. Data dari IDI menunjukkan bahwa dari tahun 2009 sampai 2014 di Kalimantan masih terjadi naik-turun konflik/permasalahan. Hal ini ditunjukkan dengan turun-naiknya jumlah demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan. Tahun 2012 merupakan angka terendah, berada pada angka 8,70 namun kondisi terus membaik pada tahun 2013 di poin 26,09 dan pada tahun 2014 berada pada poin 56,52. Artinya peningkatan upaya pencehagan terus dilakukan guna mencegah konflik/permasalahan semakin meluas. 4. Peningkatan kewaspadaan nasional dan daerah terhadap permasalahan yang sensitif dan urgensi yang dapat mengganggu stabilitas nasional di daerah terutama terkait dengan paham radikal dan teroris, aksi/demo unjuk rasa yang anarkis, aliran sesat keagamaan, pertikaian antar kelompok masyarakat. Oleh karena itu berkaitan dengan kewaspadaan nasional dan daerah, sesuai amanat pemerintah telah terbit Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah, dengan tindak lanjut membentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). Di Kalimantan Selatan sudah terbentuk FKDM tingkat Provinsi, selanjutnya pembentukan di 13 Kabupaten/Kota seluruh Kalimantan Selatan telah berhasil dibentuk. Sampai saat ini pembentukan FKDM terus dilakukan sampai di tingkat kecamatan dan desa. Kabupaten Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 36

37 yang telah membentuk FKDM di tingkat Kecamatan ada 4 (empat) kabupaten yaitu: Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Tabalong. FKDM tingkat desa juga telah dibentuk di 20 desa di Kabupaten Banjar. 5. Peningkatan peran serta dan ikut sertanya para tokoh masyarakat seperti : tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidik, tokoh wanita, tokoh pemuda dalam membangun bangsa dan negara sebagai wujud kedaulatan negara berada ditangan rakyat. Peningkatan peran serta tersebut ditindaklanjuti dengan membetuk forum-forum di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota seperti Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT). 6. Peningkatan pengawasan keberadaan dan kegiatan orang asing, tenaga kerja asing dan organisasi masyarakat asing di Kalimantan Selatan. Data darai IDI Kalimantan Selatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan bahwa aktivitas orang asing, tenaga kerja asing dan organisasi asing di Kalimantan Selatan berada pada tingkat yang kondusif yaitu pada poin 100, kecuali di tahun 2012 berada pada angka 56,67. Oleh karena itu peningkatan dan pengawasan harus selalu ditingkatkan. Sampai dengan tahun 2015 jumlah tenaga kerja asing tercatat ada 363 Orang di 65 Perusahaan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut : Tabel 3.1 Daftar Jumlah Tenaga Kerja Asing Di Kalimantan Selatan Jumlah TKA di Kab/Kota Jumlah Perusahaan Banjarmasin 36 Orang 12 Perusahaan Banjarbaru 5 Orang 3 Perusahaan Kab. Banjar 140 Orang 9 Perusahaan Kab. Barito Kuala 26 Orang 7 Perusahaan Kab. Tanah Laut 8 Orang 4 Perusahaan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 37

38 Kab. Tanah Bumbu 22 Orang 7 Perusahaan Kab. Kotabaru 18 Orang 12 Perusahaan Kab. HSS 1 Orang 1 Perusahaan Kab. Balangan 5 Orang 3 Perusahaan Kab. Tabalong 100 Orang 5 Perusahaan Kab. Tapin 2 Orang 2 Perusahaan Jumlah 363 Orang 65 Perusahaan Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalsel 7. Peningkatan sinergitas lintas instansi vertikal di daerah dan SKPD terkait dengan kegiatan keintelijenan (Komite Intelijen Daerah) dalam rangka mendeteksi dini dan memberikan peringatan dini untuk menjaga stabilitas nasional di daerah. Banyaknya kasus-kasus terorisme di pulau Jawa, khususnya Ibu Kota Negara turut mempengaruhi kondisi di pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan. Untuk mencegah tindak terorisme terjadi di Kalimantan Selatan maka perlu peningkatan sinergitas instansi di daerah terkait dengan kegiatan keintelijenan. Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut : 1. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal dengan kegiatan : a) Optamilisasi peran dan tugas Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOMPIMDA) Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan; b) Optimalisasi peran dan fungsi Komite Intelijen Daerah (Kominda) Tingkat Provinsi maupun dengan Komunitas Intelijen Daerah (Kminda) Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan; c) Optimalisasi peran dan fungsi Tim Terpadu Provinsi Penanganan Konflik Sosial dengan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosiali Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dalam rangka mengkoordinasikan dan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 38

39 keterpaduan pelaksanaan rencana aksi penanganan konflik sosial oleh masing-masing instansi penanggungjawab. d) Optimalisasi peran dan fungsi pembinaan, pengawasan, pengendalian keberadaan dan kegiatan orang asing, tenaga kerja asing dan organisasi masyarakat asing e) Optimalisasi peran dan fungsi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) bekerjasama dengan FKDM Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan. f) Optimalisasi peran dan fungsi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT). 2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan : a) Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian terhadap keberadaan dan kegiatan tenaga kerja asing, orang asing dan organisasi masyarakat asing; b) Pembentukan dan fasilitasi kegiatan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM); c) Melaksanakan rapat koordinasi pencegahan radikalisme dan terorisme; d) Melaksanakan rapat rutin bulanan Komite Intelijen Daerah (Kominda) ; e) Melaksanakan rapat rutin pelaksanaan dan evaluasi rencana aksi penanganan konflik sosial ; f) Melaksanakan rapat rutin Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda); g) Pelatihan kemampuan aparatur pemerintah dan masyarakat dalam kegiatan intelijen aparatur dan kewaspadaan/deteksi dini masyarakat. B. Isu Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bidang Politik 1. Demokrasi di Kalimantan Selatan berkembang lebih lambat dibanding provinsi lain. Hal ini dapat dilihat dari data Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Kalimantan Selatan tahun 2014 tercatat sebesar 70,84. Dari skala 0 sampai 100, IDI 2014 naik 7,13 poin dibandingkan dengan IDI 2013 sebesar 63,71. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 39

40 Meski mengalami peningkatan, tingkat demokrasi di Kalimantan Selatan masih dalam kategori sedang. Perkembangan IDI Kalimantan Selatan dalam periode mengalami pasang surut. Capaian IDI tertinggi sebesar 70,94 pada tahun Secara berturut IDI di Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut : tahun 2009 sebesar 66,63; tahun 2010 sebesar 70,94; tahun 2011 sebesar 66,47; tahun 2012 sebesar 61,13; tahun 2013 sebesar 63,71 ; dan tahun 2014 sebesar 70,84. Fluktuatifnya angka IDI adalah cermin situasi demokrasi di Kalimantan Selatan. Jika dilihat dari ranking seluruh provinsi di Indonesia tahun 2014 tingkat IDI dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Peringkat Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi IDI (2014) Peringkat DKI Jakarta 84,70 1 Sulawesi Utara 83,94 2 D.I Yogyakarta 82,71 3 Kalimantan Barat 80,58 4 Kalimantan Tengah 79,00 5 Kalimantan Timur 77,77 6 Jawa Tengah 77,74 7 Sulawesi Barat 76,69 8 Bali 76,13 9 Banten 75,50 10 Bangka Belitung 75,32 11 Sulawesi Selatan 75,30 12 Sumatera Selatan 74,82 13 Sulawesi Tengah 74,36 14 Gorontalo 73,82 15 Maluku 72,72 16 Aceh 72,29 17 Bengkulu 71,70 18 Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 40

41 Lampung 71,62 19 Jawa Barat 71,52 20 Jambi 71,15 21 Kalimantan Selatan 70,84 22 Jawa Timur 70,36 23 Sulawesi Tenggara 70,13 24 Nusa Tenggara Timur 68,81 25 Riau 68,40 26 Kepulauan Riau 68,39 27 Sumatera Utara 68,02 28 Maluku Utara 67,90 29 Papua Barat 65,65 30 Sumatera Barat 63,99 31 Nusa Tenggara Barat 62,62 32 Papua 62,15 33 Kalimantan Selatan menempati urutan ke- 22 peringkat IDI se Indonesia. Artinya tingkat demokrasi di Indonesia masih tergolong rendah. IDI sebagai sebuah alat ukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap naik-turunnya kondisi demokrasi regional. IDI disusun berdasarkan evidence based (kejadian) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi realitas yang terjadi. 2. Pelaksanaan fungsi parpol masih lemah. Hal ini dapat dilihat hasil pengukuran IDI pada aspek Lembaga Demokrasi seperti : (1)jumlah kegiatan kaderisasi yang dilakukanparpol peserta pemilu Tahun 2014 mencapai 28,57 lebih rendah dibanding tahun 2013 yang mencapai 57,14. (2)persentase perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat provinsi Tahun 2014 berada pada angka 91,40 lebih rendah dari tahun 2013 yang mencapai angka 97,22. Secara keseluruhan peran parpol di Kalimantan Selatan tahun 2014 mengalami penurunan yaitu sebesar 23,85 di tahun 2014 dan 61,15 di tahun 2013 artinya terdapat penurunan sebesar 26,30. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 41

42 3. Politik uang dalam pemilu dan pilkada masih menjadi problem yang sulit dipecahkan. 4. Keberpihakan media massa terhadap elit tertentu dalam pemilu dan pilkada 5. Terkontaminasinya pola pikir, sikap, dan perilaku generasi muda akibat interaksi budaya global yang berdampak pada gaya hidup, kesadaran politik, pelaksanaan hak dan kewajiban serta wawasan kebangsaan. 6. Partisipasi politik masyarakat masih perlu ditingkatkan. Hasil pengukuran IDI tahun 2014 menunjukkan, untuk aspek Hak-Hak Politik seperti ; (1)kualitas daftar pemilih tetap (DPT) mengalami peningkatan, yaitu berada pada poin 77,10 naik dibandingkan tahun 2013 yang berada pada 71,38 poin. (2)persentase penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan dengan yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (voters turnout) tahun 2014 berada pada angka 73,93 lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2013 yang berada pada angka 71, Terbatasnya masyarakat yang memahami kebijakan politik 8. Terbatasnya peran perempuan dalam jabatan politik. Menurut data KPUD tahun keterwakilan perempuan di DPRD Provinsi Kalimantan Selatan berada pada angka 12,73% saja dibandingkan dengan laki-laki yang berada pada angka 87,27%. Untuk keterwakilan perempuan di DPD RI Hasil Pemilu Tahun dan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Keterwakilan Perempuan Dalam Politik Di Kalimantan Selatan Tahun Tahun Tahun No DPD RI P % L % P % L % P % L % 1. Prov. Kalsel Sumber : KPUD Prov. Kalimantan Selatan Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut : 1. Program Pembangunan Demokrasi Di Daerah dengan kegiatan : a) Peran DPRD, Pemda, parpol dan masyarakat perlu ditingkatkan terkait rekomendasi pemb, perda inisiatif dan syariah, pendidikan politik, kesadaran hak dan kewajiban warga negara. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 42

43 b) Peningkatan kapasitas pengurus dan pemberdayaan parpol c) Perbaikan dan pengembangan budaya politik masyarakat serta kesadaran dan kepedulian membangun politik yg sehat. d) Pengembangan pers profesional dan berkeadilan e) Peningkatan ketahanan generasi muda menghadapi globalisasi f) Pengembangan kesadaran politik masyarakat dan perbaikan kinerja stakeholder penyelenggaraan pemerintahan g) Perlu sosialisasi kebijakan politik termasuk peraturan perundangundangan. h) Mendorong kebijakan dan implementasi kesetaraan gender dibidang politik 9. Isu Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan Dan Ekonomi 1. Menumbuh kembangkan pemanfaatan kebudayaan daerah dan apresiasi seni budaya dapat memelihara Ketahanan Seni Budaya dan meningkatkan rasa cinta terhadap budaya daerah. Meningkatnya arus informasi dan komunikasi yang deras dari luar membawa serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan budaya, etika, moral, dan agama dan semakin merebaknya peredaran narkoba menambah ancaman masa depan masyarakat terutama masyarakat kalangan bawah. Dari hasil Laporan Tahunan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia pada tahun 2014 yang lalu, angka prevalensi penyalahguna narkoba berdasarkan rangking Tahun 2014 bahwa Provinsi Kalimantan Selatan menduduki rangking 17 dari 34 Provinsi, atau 2,01 % dari jumlah populasi penduduk Kalimantan Selatan sebanyak orang. Sehingga dapat diartikan bahwa jumlah orang penyalahguna narkoba di Kalimantan Selatan sebanyak orang. Sampai akhir Tahun Anggaran 2015 ini baru sekitar orang penyalahguna narkoba di Kalimantan Selatan yang telah mendapatkan pengobatan gratis rehabilitasi medis untuk diharapkan terbebas dari ketergantungan narkoba. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 43

44 2. Kerjasama, komunikasi dan koordinasi dibidang sosial, politik, budaya dan ekonomi yang saling menguntungkan diantara anggota etnis/agama yang berbeda akan meningkatkan pemahaman dan penerimaan secara sadar perbedaan dan akan mengurangi fanatisme. Menurut data IDI Kalimantan Selatan bahwa jumlah tindakan atau pernyataan pejabat Pemerintah yang membatasi atau mengharuskan masyarakat menjalankan ajaran agama pada tahun 2013 berada pada angka 87,50 dan pada tahun 2014 berada pada angka 90,00, ada kenaikan 2,50 poin. Artinya kerjasama, komunikasi dan koordinasi masih perlu ditingkatkan. 3. Mengingat arus globalisasi yang semakin pesat terutama yang berpengaruh negatif terhadap kearifan budaya lokal, oleh karena itu perlu mengembangkan kehidupan sosial, budaya dan beragama yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Hasil pengukuran IDI dalam aspek Kebebasan Sipil, jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan dari satu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lain terkait ajaran agama tahun 2013 berada pada poin 100 (nihil/aman) namun pada tahun 2014 mengalami penurunan 10 poin menjadi 90,00. Artinya potensi konflik budaya dan agama masih perlu dilakukan pengawasan. 4. Pendataan Organisasi Kemasyarakatan yang belum lengkap, Masih banyaknya Ormas/LSM dan LNL yang belum terdaftar keberadaannya dan yang belum bisa melengkapi persyaratan karena masih dianggap sulit dan berat, Belum terpantaunya Ormas/LSM dan LNL yang sudah habis periode masa berlakunya disamping Inventarisasi Organisasi Kemasyarakatan dari Kabupaten/Kota belum memuat Susunan Pengurus dan Periode Masa Berlakunya, hal-hal tersebut dapat menghambat terbentuknya Organisasi Kemasyarakatan (Ormas/LSM dan LNL) yang sehat, mandiri, akuntabel dan berkualita. Data Ormas/LSM yang saat ini sudah memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang dikeluarkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan tahun 2015 ini ada 184 Ormas/LSM. Diyakini masih banyak ormas/lsm yang belum terdaftar atau Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 44

45 memiliki SKT di Badan Kesatuan Bangsa Politik Provinsi, dan ini menjadi perhatian yang sangat besar oleh pemerintah daerah. 5. Belum selesainya penyusunan aturan yang merupakan tindak lanjut dari UU No 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, Peraturan Pemerintah tentang peraturan pelaksanaannya, sehingga kurangnya kepastian hukum yang mengaturnya (tidak harmonisnya peraturan perundang-undangan yang ada karena aturan untuk daerah belum dituntaskan oleh Pemerintah Pusat dan belum dilakukan sinkronisasi peraturan perundang-undangan tentang Persyaratan Pendaftaran Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan, sehingga pelaksanaannya kurang maksimal; 6. Masih rendahnya peran serta Ormas/LSM dan LNL terhadap Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air kepada masyarakat dikarenakan keterbatasan SDM. Dari 184 Ormas/LSM yang terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan, hanya 15% yang sudah mengikuti pelatihan peningkatan SDM yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Harapan masyarakat yang besar terhadap penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang transparan, akuntable, ini terkait dengan isu utama Reformasi birokrasi pemerintah daerah dan kualitas pelayanan publik sebagai upaya untuk mewujudkan birokrasi pemerintah yang profesional dan berintegritas tinggi dan mampu menyelenggarakan pelayanan prima, serta mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) dan agar terciptanya rasa keadilan serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam berbagai kebijakan pembangunan, maka perlu memperkuat peran masyarakat sipil melalui organisasi kemasyarakatan (Ormas/LSM dan LNL) khususnya dalam kehidupan politik dan umumnya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang sangat esensial; dan 7. Pemahaman baru dalam berbagai aliran turut menciptakan kebingungan dalam masyarakat yang pada gilirannya berdampak pada penghayatan dan pengamalan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 45

46 agama yang sudah ada terutama agama Islam. Disamping itu dengan menumbuhkembangkan komitmen komitmen etik, moral dan spiritual baik dalampeningkatan sarana dan prasarana kehidupan beragama maupun dalam pengembangan kualitas kehidupan beragama masyarakat akan dapat mewujudkan masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia serta memiliki toleransi antar umat beragama. Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut : 1. Program pengembangan wawasan kebangsaaan dengan kegiatan: a) Fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelestarian kesenian dan pengembangan nilai-nilai kesenian daerah di Provinsi Kalimantan Selatan; b) Fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelestarian kebudayaan dan pengembangan nilai-nilai kebudayaan daerah di Provinsi Kalimantan Selatan; c) Fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerukunan umat beragama dan kepercayaan; d) Fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelestarian nilai-nilai keagamaan dan kepercayaan; e) Pembinaan dan Fasilitasi, Sosialisasi, Rakor dan Forum Komunikasi Lintas Keagamaan; f) Pergantian pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); g) Sosialisasi Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kerjasama Ormas/LSM dan LNL; h) Monitoring dan Pelayanan Administrasi Pendaftaran dalam rangka penerbitan SKT. i) Sosialisasi tata cara pelayanan administrasi pendaftaran dan prosedur Penerbitan SKT ke 13 Kabupaten/Kota; j) Monitoring Pendataan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas/LSM dan LNL) ke 13 Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan; Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 46

47 k) Peningkatan SDM Organisasi Kemasyarakatan (Ormas/LSM dan LNL) dengan melaksanakan Bintek/Workshop dalam rangka peningkatan manajemen kepemimpinan menuju kemandirian Ormas. Bekerja sama dengan lintas sektor terkait; l) Memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dengan membentuk forum pencegahan kejahatan ekonomi; m) Perubahan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan tentang Organisasi Kemasyarakatan; n) Sinkronisasi persyaratan pendaftaran organisasi kemasyarakatan; o) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Organisasi Kemasyarakatan; p) Raker Rakor Program Kegiatan Bidang Organisasi Kemasyarakatan Badan Kesbangpol Se Kalimantan Selatan; q) Rapat Kerja Regional Kalimantan Terpadu Kegiatan Bidang Organisasi Kemasyarakatan; r) Memperjelas fungsi Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan STTPKO; s) Membuat Peraturan Daerah / Peraturan Gubernur tentangg aliran sesat serta menindaklanjuti SK Mendagri melalui Surat Keputusan Gubernur. E. Isu Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bagian Sekretariat 1. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur serta peningkatan pelaksanaan pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat harus didukung oleh sarana dan prasarana aparatur yang memadai, sarana dan prasarana yang terbatas akan mengganggu kelancaran pekerjaan, yang pada gilirannya akan mengurangi efektifitas dan efisiensi hasil pekerjaan dan pelaksanaan tugas. 2. Penguatan dan optimalisasi peran dan fungsi yang diemban oleh masingmasing aparatur mesti dibarengi dengan peningkatan dan penguatan kapasitas yang mereka miliki. Penguatan kedua hal tersebut akan menghasilkan aparatur pemerintahan yang professional dan dapat Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 47

48 melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang yang diberikan kepadanya dengan efektif dan effisien. Dari isu isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan : a) Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor; b) Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional; c) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor; d) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kerja; e) Pemeliharaan rutin/berkala komputer; f) Pengadaan Komputer/Laptop/Notebook; g) Pengadaan Peralatan kerja; h) Pengadaan kendaraan dinas/operasional. 2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan : a) Penyediaan jasa surat menyurat; b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik; c) Penyediaan jasa administrasi keuangan; d) Penyediaan jasa kebersihan kantor; e) Penyediaan alat tulis kantor; f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan; g) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan Bangunan Kantor; h) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan; i) PenyediaanMakanan dan Minuman; j) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah; k) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah; dan l) Honorium Tenaga Non PNS. 3. Program Disiplin Aparatur dengan kegiatan : a) Pengadaan Pakaian 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan : a) Pendidikan dan Pelatihan Formal; Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 48

49 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan dengan kegiatan : a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD; b) Perencanaan dan Penyusunan Program; c) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; d) Pembinaan Perencanaan Program Kesbangpol Kab/Kota; e) Validata Data Kesbangpol Kab/Kota; f) Pendataan Kesbangpol/Input dan Verifikasi Data; g) Evaluasi Renstra SKPD; h) Kerjasama Informasi dengan Mas Media : 1). Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa; 2). Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi; dan 3). Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi. i) Pendidikan dan Pelatihan Penyusunan Program Kerja/Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 49

50 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Kalimantan Selatan Visi Berdasarkan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun , maka visi Kalimantan Selatan yang hendak dicapai pada tahun adalah terwujudnya Kalimantan Selatan yang MAPAN (Maju dan Terdepan) Misi Untuk mewujudkan visi Kalimantan Selatan tahun , maka Misi Kalimantan Selatan adalah: Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, sehat, cerdas, dan terampil; Mengembangkan daya saing ekonomi daerah yang berbasis sumber daya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan; Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya; Memantapkan kondisi sosial budata daerah yang berbasiskan kearifan lokal; dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik Prioritas Pembangunan Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun tersebut dapat dijabarkan dalam 6 (enam) prioritas Pembangunan : 1. Prioritas Pembangunan Kehidupan Sosial dan Budaya difokuskan pada Peningkatan kualitas pembangunan manusia, khususnya pada aspek : (a) Peningkatan Kualitas kehidupan beragama; (b) Mendorong/memfasilitasi penanganan kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 50

51 (c) Mendorong/memfasilitasi kegiatan pemuda dan olahraga, perempuan dan anak; (d) Mendorong/memfasilitasi pengembangan budaya daerah. 2. Prioritas Pembangunan Sumber Daya Manusia difokuskan pada: (a) Peningkatan kualitas pembangunan manusia, yang terkait dengan aspek pendidikan dan kesehatan : Diarahkan untuk menurunkan angka melek huruf; Diarahkan untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah; Diarahkan untuk mendidik tenaga kerja yang siap pakai di dunia kerja; Menaikkan Usia Harapan Hidup, khususnya pada penurunan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi; Meningkatkan akses masyarakat miskin pada pelayanan pendidikan dan kesehatan. (b) Meningkatkan dan memanfaatkan BLK Berstandar Internasional, untuk menumbuhkembangkan wirausaha dan pekerja terampil. 3. Prioritas Peningkatan Perekonomian difokuskan pada : (a) Mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas ; (b) Mendorong dan meningkatkan penguatan agro industri (struktur ekonomi); (c) Meningkatkan daya beli masyarakat; (d) Memantapkan ketahanan pangan; (e) Menurunkan dan mengendalikan inflasi. 4. Prioritas Pengelolaan Lingkungan Hidup difokuskan pada : Mendorong dan memfasilitasi penurunan tingkat degradasi kuantitas dan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup. 5. Prioritas Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur difokuskan pada : (a) Menunjang dan memfasilitasi Pembangunan Kapasitas dan Kualitas Infrastruktur Utama (Skala Regional Kalsel); (b) Meningkatkan dan mengembangkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Dasar; Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 51

52 (c) Meningkatkan dan mengembangkan Kuantitas dan Kualitas fasilitasi publik lainnya. 6. Prioritas Melaksanakan Pemerintah yang baik difokuskan pada : (a) Mendorong Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; (b) Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi Kinerja Pemerintah Daerah; (c) Mengakomodasikan Pengawasan Publik terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 1. Misi Pertama : Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, sehat, cerdas, dan terampil Tujuannya adalah meningkatkan daya saing sumberdaya manusia. Sasaran yang ingin dicapai pada Misi Pertama yaitu : a. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat b. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat c. Meningkatnya kualitas dan daya saing tenaga kerja. d. Meningkatknya Kerukunan antar dan inter umat Beragama e. Meningkatnya Indeks Pengarusutamaan Gender Strategi dan arah kebijakan yang dilaksanakan : a. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan (KALSEL CERDAS); b. Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah (RRLS); c. Peningkatan kualitas layanan kesehatan (KALSEL SEHAT) d. Optimalisasi pelatihan ketenagakerjaan dan kewirausahaan (KALSEL TERAMPIL) e. Peningkatan Pemahaman dan pengamalan Keagamaan (KALSEL BERIMAN) 2. Misi Dua : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik. Tujuannya adalah Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 52

53 Strategi dan arah kebijakan yang dilaksanakan : a. Peningkatan kualitas dan manajemen pelayanan publik (KALSEL DENGAN PEMDA BERKINERJA BAIK) b. Pengembangan sistem pengawasan pembangunan c. Peningkatan kualitas sistem manajemen kinerja pemerintah d. Peningkatan kualitas penerimaan dan penempatan ASN e. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah f. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang sistem demokrasi di NKRI 3. Misi Tiga : Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan Lokal. Tujuannya adalah Meningkatkan kualitas kehidupan yang berbasiskan kearifan lokal. Strategi dan arah kebijakan yang dilaksanakan : a. Peningkatan Kemandirian Ekonomi Masyarakat b. Peningkatan Kerja Sama Sosial Antar Pemangku Kepentingan c. Pembinaan Lembaga Seni dan Budaya lokal (KALSEL BERBUDAYA) d. Sosialisasi Penegakan Hukum dan HAM (KALSEL AMAN) e. Kalsel Menuju Persiapan Tuan Rumah PON. 4. Misi Empat : Mengembangkan Infrastruktur Wilayah yang Mendukung Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Budaya. Tujuannya adalah Meningkatkan pemerataan pembangunan seluruh wilayah sesuai dengan tata ruang. Strategi dan arah kebijakan yang dilaksanakan : a. Peningkatan Kualitas Infrastruktur Daerah KALSEL BERINFRASTRUKTUR; 1. Mempertahankan kondisi jalan provinsi tetap dalam kondisi baik (mantap) 2. Membuat system informasi jaringan jalan dan jembatan provinsi yang dapat di akses masyarakat, untuk memberikan masukan terhadap kondisi dan usulan perbaikan jalan, sehingga perbaikan dapat segera ditangani. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 53

54 3. Memantapkan pengawasan perda larangan angkutan tambang dan perkebunan. 4. Mendorong Pembangunan Pembangkit baru dan meningkatkan jaringan transmisi, skala besar, yang dilaksanakan oleh BUMN, Swasta, atau pola KPS. 5. Pembangunan dan pengembangan skala rumah tangga, dan skala desa, khususnya pada daerah-daerah yang tidak terjangkau jaringan PLN, melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti : 6. Membangun embung /waduk untuk penyediaan air bersih. 7. Menyediakan sumur bor untuk wilayah-wilayah tertentu. 8. Membantu PDAM kab/kota untuk pengembangan pelayanan air bersih. 9. Membentuk kelembagaan masyarakat penglola air bersih untuk masyarakat perdesaan. 10. Memfasilitasi distribusi air bersih perdesaan. 5. Misi Lima : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi yang Berbasiskan Sumber Daya Lokal dengan Memperhatika Kelestarian Lingkungan. Tujuannya adalah Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Meningkatkan daya saing perekonomian; dan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup daerah. Strategi dan arah kebijakan yang dilaksanakan : a. Pengembangan Agrobisnis /Agro Industri (KALSEL SENTRA PANGAN; b. Pengembangan Kawasan Pariwisata Unggulan(KALSEL MENUJU SALAH SATU DESTINASI WISATA NASIONAL) c. Pengembangan investasi baik usaha industri kecil maupun besar(kalsel MENUJU DAERAH PERDAGANGAN DAN JASA) d. Peningkatan Tata Kelola Lingkungan Hidup(KALSEL HIJAU) Dari Visi Misi tersebut dapat ditarik garis besarnya untuk periode tahun sebagai Prioritas Pembangunan RPJMD Kalimantan Selatan yaitu : Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 54

55 1. KALSEL CERDAS 2. KALSEL SEHAT 3. KALSEL TERAMPIL 4. KALSEL BERIMAN 5. KALSEL SENTRA PANGAN 6. KALSEL MENUJU SALAH SATU DESTINASI WISATA NASIONAL 7. KALSEL MENUJU DAERAH PERDAGANGAN DAN JASA 8. KALSEL HIJAU 9. KALSEL BERINFRASTRUKTUR 10. KALSEL BERBUDAYA 11. KALSEL AMAN 12. KALSEL MENUJU TUAN RUMAH PON 13. KALSEL DENGAN PEMDA BERKINERJA BAIK 4.3 Strategi dan Kebijakan Berdasarkan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan , Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai dengan tugasnya untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, yang melaksanakan fungsi menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat guna mendukung penyelenggaraan Pemerintah Daerah memiliki sasaran prioritas pembangunan sesuai dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut: 1. Membangun kehidupan sosial dan budaya, dengan kebijakan yang diarahkan untuk: (a)meningkatkan kualitas beragama dalam kehidupan bermasyarakat; (b)meningkatkan kerukunan antar dan antara umat beragama; (c)mengembangkan kesetiakawanan sosial dan budaya masyarakat; (d)mengembangkan kualitas kebangsaan mesyarakat; (e)meningkatkan peran pemuda dalam berbagai pembangunan; (f)meningkatkan kewaspadaan dini bencana alam dan konflik sosial; (g)mengembangkan wadah dan iklim untuk dialog antar serta strata sosial dan budaya; (h)meningkatkan kemampuan Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 55

56 masyarakat terhadap penanggulangan penyakit masyarakat (pekat); dan (i)mengembangkan rasa cinta terhadap budaya daerah. Melaksanakan pemerintah yang baik, dengan kebijakan yang diarahkan untuk: (a)meningkatkan pelayanan pemerintah pada masyarakat dan swasta; (b)peningkatan kualitas peraturan perundang-undangan, sosialisasi dan pendidikan serta penegakan; (c)mengembangkan partisipasi masyarakat dalam bidang politik; dan (d)meningkatkan mekanisme pengawasan dan penyerapan aspirasi publik yang baik dan mudah. Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan mencoba menempuh berbagai kebijaksanaan yang akan dilaksanakan antara lain : 1. Memberdayakan dan membina seluruh etnis yang ada; 2. Mengkoordinasikan para tokoh masyarakat, agama, adat, cendekiawan, pakar dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya serta LSM dan Ormas dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dan mendukung terbentuknya FKDM, FKUB, FPK, FKPT, FK ORMAS di Provinsi dan Kabupaten/kota; 3. Meningkatkan kemampuan aparat untuk melakukan Ketahanan Bangsa terhadap setiap bentuk AGHT; 4. Mewaspadai setiap gejala yang mengarah kepada tindakan disintegrasi bangsa; 5. Mendorong Partai Politik dan masyarakat mengembangkan kehidupan demokrasi; 6. Menerapkan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dalam Program Politik; 7. Memberdayakan Ormas, LSM dan Mengembangkan Ketahanan diberbagai aspek kehidupan masyarakat; serta mendorong tercapainya kegiatan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang professional, lancar, tertib dan bermartabat. 8. Memelihara stabilitas nasional di daerah untuk menjaga kondusifitas keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 56

57 Tabel 2.3 Tujuan, indikator tujuan, sasaran strategis, dan indikator sasaran No Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran 1 Terwujudnya stabilitas nasional di daerah untuk mewujudkan Kasel AMAN Persentase konflik per tahun Meningkatnya keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat Persentase penurunan konflik sosial dan angka kriminalitas Target Kinerja Sasaran ,02% 0,03% 0,04% 0,05% 0,06% 0,07% 2 Terwujudnya kehidupan demokrasi di Kalimantan Selatan Peringkat Indeks Demokrasi Indonesia Nasional Meningkatnya kehidupan politik yang demokratis, dinamis dan kondusif Indeks Demokrasi Indonesia 75 75, , ,5 Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 57

58 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5. 1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dalam mendukung Visi dan Misi pada RPJMD Kalimantan Selatan membuat rencana program dan kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif yang dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini : Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 58

59 Tabel 5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 59

60 Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 60

61 Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 61

62 Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 62

63 Rencana Strategis Tahun Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 63

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 Rencana Kerja Tahun 2018 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 1 KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN TENTANG E PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2014 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Yang saya hormati: Tanggal, 19 Juni 2008 Pukul 08.30 W IB

Lebih terperinci

b. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus

b. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus BAB XXXI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 615 Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan : 1.

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 045 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG S A L I N A N BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG, Menimbang

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG - 1 - BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 38 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan kinerja disusun sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan untuk memenuhi Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 2017-2018 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BUPATI SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana kerja (Renja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. (Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 merupakan pedoman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Rencana kerja (Renja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. (Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 merupakan pedoman dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana kerja (Renja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas, baik dalam progam dan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 77 TAHUN 2016

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 77 TAHUN 2016 BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DISAMPAIKAN OLEH SEKRETARIS DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DISAMPAIKAN OLEH SEKRETARIS DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DISAMPAIKAN OLEH SEKRETARIS DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM Jakarta, 19 November 2015 AMANAT PEMBUKAAN UUD NKRI 1945 PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, SALINAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU. NIZHAMUL, SE,MM Pembina Utama Muda NIP

KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU. NIZHAMUL, SE,MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Riau Tahun 2014-2018 sebagai dokumen

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG 1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI MALUKU DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 13 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 13 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum 1. Kedudukan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Bab IX Pasal 44 Huruf C Badan Kesatuan

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BURU

PEMERINTAH KABUPATEN BURU PEMERINTAH KABUPATEN BURU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) ESELON II BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) ESELON II BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) ESELON II TUGAS : Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan : Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik NO KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN KOTAWARINGIN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : D c. bahwa atas dasar pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis Daerah; LEMBARAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 2013-2 0 1 8 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan

Lebih terperinci

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TATA KERJA PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN KENDAL

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :.9.0. -BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Halaman dari 8 Urusan / Bidang

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh didirikan berdasarkan Qanun no. 5 tahun 2007 tentang susunan organisasi dan tata kerja, dinas, lembaga teknis daerah dan lembaga daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 15 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BUPATI

Lebih terperinci

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tugas dan kewajiban pemerintah adalah menciptakan regulasi pelayanan umum, pengembangan sumber daya produktif, menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat,

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BELITUNG

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG - 1 - SALINAN BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH LINGKUP PEMERINTAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR s BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE - 1 - PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, LEMBAGA

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci