PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 13 PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI (TIK)

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 13 PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI (TIK) Nibra Sonitia Fitri ( ¹ ). Dra. Niniwati, MPd ( ² ). Ashabul Khairi,ST. MKom ( ¹ ). ¹Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer ²Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bunghatta Nibrasonitiafitri@yahoo.com ABSTRAK Results of XI grade students of SMAN 13 Padang is still much below the minimum completeness criteria (KKM), is due to the ability level of the students looked less active in expressing opinions, suggestions or questions. Therefore, one method of learning Demonstrations can be used to overcome these problems. This study aims to determine the results of student learning using teaching methods Demonstration better than the results of student learning using conventional methods in a class XI student of SMAN 13 Padang. The hypothesis of this study is the student learning outcomes are taught using demonstration method is better than learning outcomes of students taught using conventional methods in a class XI student of SMAN 13 Padang. Type of research is experimental research. Population in this research is all class XI IPS SMAN 13 Padang 2015/2016 school year consisting of three classes are homogeneous. Sampling random sampling because the three conditions ranging from normal distributed population and bervariansi homogeneous and has an average similarity are met then the chosen XI IPS2 as experimental class and class XI IPS 1 as the control class. Based on data from ICT learning outcomes of students at grade samples, hypothesis testing is done by testing the average difference in the level of α = From the calculation results obtained t_hitung = 15.39dan t_tabel = Because t_hitung> t_tabel then the hypothesis is accepted. It can be concluded that the learning outcomes of students are learning to apply ICT learning models better demonstration of ICT learning outcomes of students who apply regular learning. Based on these results the researchers suggest that teachers can apply ICT learning method in a demonstration of ICT as one of the efforts to make learning to become more active and can make student learning outcomes for the better. Keywords:Learning, Demonstration, Information and Communication Technology. A. Pendahuluan Pendidikan adalah sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan (Purwanto, 2011: 18). Proses itu berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Penerima proses adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju kearah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan.

2 Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia terutama untuk anak, agar lebih meningkatkan potensi pada diri anak. Orang tua tidak hanya mendidik anaknya di rumah, akan tetapi mereka mengirimkan atau menitipkan anaknya ke sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua yang bertugas membantu keluarga dalam membimbing dan mengarahkan perkembangan serta pendayagunaan potensi tertentu yang dimiliki siswa atau anak, agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, sebagai anggota masyarakat, ataupun sebagai individual.sekolah merupakan pendidikan yang berlangsung secara formal artinya terikat oleh peraturan-peraturan yang harus diketahui dan dilaksanakan. Di sekolah, anak sebagai siswa tidak lagi diajarkan oleh orang tua, akan tetapi gurulah sebagai pengganti orang tua. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan terungkap bahwa dalam proses pembelajaran Komputer siswa hanya mencatat dan meringkas buku pegangan siswa. Selain itu juga terlihat masih rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran karena siswa kebanyakan lebih asyik mengobrol dengan teman sebangkunya, tidak meringkas catatan, dan siswa sering minta izin keluar kelas dengan alasan bermacam-macam. Hal ini diduga karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang variatif dan media pembelajaran yang digunakan guru masih sederhana seperti, buku cetak dan lembaran kerja siswa (LKS). Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ujian TIK Mid semester 1 (ganjil) siswa kelas XI SMAN 13 Padang tahun pelajaran 2015/2016, seperti terlihat pada table 1.1 berikut: Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Mid semester 1 (ganjil) Kelas Nilai Ratarata Nilai > dari 75 Nilai dari 75 XI IPS % 88.46% 1 XI IPS % 65.38% 2 XI IPS % 73.07% Sumber: Tu Sekolah SMA N 13 PADANG Dari table 1.1 terlihat bahwa nilai mid semester TIK Semester Ganjil dikelas XI SMAN 13 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016 masih banyak berada dibawah KKM yang telah ditetapkan oleh SMAN 13Padang yaitu 75. Ini berarti bahwa sebagian besar siswa belum tuntas dalam belajar TIK. Dalam membantu siswa dalam pelajaran TIK,penulis mencari jalankeluar untuk masalah ini, diharapkan Guru yang mengajar menggunakan metode demonstrasi.metode demonstrasi ini adalah adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering

3 disertai dengan penjelasan lisan (Djamarah dan Zain, 2013: 90). Berdasarkan Latar Belakang Masalah Di Atas, Maka Peneliti Mengambil Penelitian Yang Berjudul Penerapan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 13 Pada Mate Pelajaran Tik. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa yang menggunakan metode demonstrasi lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional pada Kelas XI SMAN 13 Padang Pada Mata Pelajaran TIK. B. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen (experimental research) dengan desain kelompok non ekivalen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan ( Sugiyono, 2014: 72). Penelitian ini dilakukan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen kelas yang pembelajarannya menggunakan metode demonstrasi sedangkan kelas kontrol kelas yang pembelajaran menggunakan metode konvensional populasi yang akan dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 13 Padang yang berjumlah 97 orang siswa. Sedangkan yang menjadi kelas sampel adalah XI IPS1 dan kelas XI IPS 2 berjumlah 52 orang.kelas sampelini diambil dengan teknik Random Sampling yang diambil secara acak. Pada prosedur penelitian kelas eksperimen, penulis menggunakan prosedur penelitian sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Menetapkan jadwal penelitian. b. Mengurus surat izin penelitian. c. Menentukan kelas sampel yang terdiri dari kelas eksperimen dan kontrol. d. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas eksperimen dan kelas kontrol. e. Mempersiapkan pembagian kelompok kelas eksperimen. f. Mempersiapkan soal pertanyaan(diawal pembelajaran) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. g. Mempersiapkan sumber bahan pelajaran yang diperlukan untuk mendukung penerapan Metode pembelajaran demonstrasi. h. Mempersiapkan instrumen penelitian yang berupa tes hasil belajar yang akan diberikan pada akhir pokok pembahasan. 2. Tahap Pelaksanaan 1. Pendahuluan(±10 menit) a. Guru membuka pelajaran, memeriksa kesiapan siswa, menyampaikan judul pokok

4 materi, kompetensi dasar,tujuan pembelajaran, serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran dan menyampaikan aturan yang harus ditaati siswa selama proses pembelajaran berlangsung. b. Guru menjelaskan kepada siswa tentang metode pembelajaran demonstrasi dalam pelajaran. c. Guru mereview pelajaran sebelumnya dan memberikan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari serta memotivasi siswa. 2. Kegiatan Inti (±60 menit) a. Guru menerangkan materi TIK menggunakan metode demonstrasi sehingga merangsang siswa untuk berfikir mengenai materi tersebut. b. Siswa Memperhatikan Guru mendemonstrasikan materi tersebut 3. Kegiatan Penutup(±10 menit) a. Guru memberikan pertanyaan atau permainan dengan cara menebak dengan menggunakan alat peraga atau mendemonstrasikan materi yang telah dibahas kepada siswa. b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari. 3. Tahap Penyelesaian Pada tahap akhir diberikan tes pemahaman materi jaringan komputer pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep kedua kelas tersebut. Hasil tes kedua kelas tersebut kemudian dianalisis. Instrumen Penelitian adalah Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa tes hasil belajar. Tes hasil belajar dilakukan pada akhir pertemuan. pada tes hasil belajar berbentuk essay, materinya mencakup pokok bahasan selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Agar diperoleh soal yang baik dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menyusun Tes Tes yang diharapkan dalam penelitian ini adalah tes yang valid. Arikunto (2012: 73) mengatakan bahwa sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Mengetahui valid atau tidaknya suatu tes cukup dianalisa dengan validitas isi atau validitas kurikulum. Adapun langkah-langkah yang dilakukan agar memperoleh soal tes yang valid adalah: 1) Menentukan tujuan mengadakan tes yaitu mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajara dan melihat apakah model pembelajaran yang digunakan berhasil diterapkan. 2) Membuat batasan terhadap materi pelajaran yang akan diuji. 3) Membuat kisi-kisi tes. Terlihat pada lampiran 9 halaman 103 4) Menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dari pedoman jawaban soal. 5) Melakukan validitas tes kepada beberapa ahli, yang dalam penelitian ini yaitu dua orang dosen dan satu orang guru TIK SMAN 13 PADANG.

5 b. Uji Coba Tes Agar tes yang disusun memiliki kriteria butir soal yang baik, maka butir soal perlu diujicobakan terlebih dahulu dan perlu dianalisis untuk mendapatkan butir soal yang memenuhi kriteria tersebut. Uji coba tes akan dilaksanakan pada sekolah yang kkm nya sama dengan tempat penelitian. 1). Analisis Butir Setelah uji coba dilakukan maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis butir soal, untuk melihat keberadaan soal-soal yang disusun baik atau tidak. (Arikunto,2008) mengemukakan bahwa: Tujuan analisis butir soal yaitu untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan. Dalam melakukan analisis butir soal, komponen yang harus diperhatikan adalah tingkat kesukaran soal, daya pembeda serta reabilitas tes. 1). Tingkat Kesukaran Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yang berbentuk essay digunakan rumus yang dikemukakan oleh (Depdiknas, 2008: 9) yaitu: Jumlah skor siswa pada suatu soal Mean= Jumlah siswa yang mengikuti Tabel 3. 2 Kriteria Indeks Tingkat kesukaran soal Indeks Tingkat Kriteria Kesukaran 0,00 <TK 0,25 tergolong sukar 0,30 < TK 0,75 tergolong sedang 0,75 < TK 1,00 tergolong mudah 2). Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah (Purwanto, 2011: 103). Untuk menentukan indeks daya pembeda ini biasanya dinyatakan dalam bentuk proporsi dimana semakin tinggi indeks pembeda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan membedakan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional dengan siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk essay digunakan rumus yang dikemukakan oleh (Depdiknas, 2008:12) yaitu : TK= Mean Skor Maksimal yang ditetapkan Mean kelompok atas-mean kelompok bawah Kriteria indeks tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel berikut: Dp= Skor maksimum soal

6 Tabel 3. 3 Kriteria Daya Pembeda Tabel Daya Pembeda Kriteria 0,40 DP 1,00 Butir soal sangat baik 0,30 DP 0,40 Butir soal baik 0,20 DP 0,30 Butir soal cukup 0,00 DP 0,20 Butir soal jelek Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran soal dan kriteria daya pembeda soal maka kriteria soal adalah sebagai berikut: 1,00 Setelah meghitung tingkat kesukaran dan daya pembeda soal, kategori soal yang dipakai, diperbaiki atau dibuang dilihat berdasarkan gabungantk dan DP. 3). Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah ukuran ketepatan alat penelitian dalam mengukur suatu yang diukur. Untuk menentukan reabilitas tes (Arikunto, 2012: 122) dugunakan rumus: r₁₁ = ( )(1 ₁ ²₁ ) ²= ² ( )² Tabel 3. 4 Kriteria DP dan TK keterangan: r₁₁= Reabilitas yang dicari DP 0,40 0,30 0,20 DP 0,00 Σσ₁=Jumlah varians skor tiap-tiap item TK DP 1,00 DP 0,40 0,30 DP 0,20 σ ₁ =Variansi soal 0,00 Tabel 3. 5 Taksiran Kriteria Reliabilitas Tes <TK 0,25 0,30 < TK 0,75 0,75 diperbaiki diterima dibuang diperbai ki dibuang diperbaiki dibuan g dibuan g Kriteria Reliabilitas Taksiran 0,80 < r₁₁ 1,00 Korelasi Sangat Tinggi 0,60 < r ₁₁ 0,80 Korelasi Tinggi 0,40 < r₁₁ 0,60 Korelasi Sedang 0,20 < r₁₁ 0,40 Korelasi Rendah 0,00 < r₁₁ 0,20 Korelasi Sangat Rendah < diperbaiki dibuang dibuang dibuan TK g 4) Pelaksanaan Tes Akhir

7 Setelah melakukan proses pembelajaran dengan model pembelajaran demonstrasi pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, maka dilakukan tes akhir dengan soal yang sama. Teknik analisis data yang digunakan adalah: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji liliefors. Untuk pengujian hipotesis ini (Sudjana, 2005: ). 2. Uji Homogenitas Tujuan Uji Homogenitas adalah melihat apakah kelas sampel memiliki kelas variansi homogeny atau tidak. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan hasil dari kedua kelas sampel tersebut. : 1 = 2 : Kelas eksperimen yang menggunakan metode demonstrasi sama dengan mata pelajaran biasa atau kelas kontrol 1 = 1 > 2:Kelas eksperimen yang menggunakan metode demonstrasi lebih besar daripada kelas kontrol atau pelajaran biasa. C. Hasil dan Pembahasan dari tercapainya tujuan. Apabila tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka dilakukanlah hasil penelitian tersebut. Seperti telah dikemukakan pada bab III, data yang terkumpul dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik tes. Teknik tes ini menggunakan program manual dan Microsoft Excell. Setelah semua tes terkumpul maka dilakukan hasil penelitian. Pada hasil penelitian ini yang akan dibahas adalah deskripsi data dan analisis data. Data-data yang diperoleh dari instrumen yang digunakan yaitu hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar. 1. Deskripsi Data Deskripsi data adalah menggambarkan data yang ada, guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Data hasil belajar siswa diperoleh setelah tes hasil belajar dilaksanakan pada kedua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa yang mengikuti tes akhir belajar pada kedua kelas sampel terdiri dari 26 orang siswa pada kelas eksperimen dan 26 orang siswa pada kelas kontrol. Data hasil tes akhir dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 120. Nilai rata-rata simpangan baku, dan variansi hasil belajar kedua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4. 1 dibawah ini: Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian dan pemahaman dari penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian ini merupakan dampak

8 Kontrol 14 orang (53.85%) 12 orang (46.15%) Tabel 4. 1: Data Tes Hasil Belajar Kelas Sampel Kelas Jumla h Siswa Xᵢ Sᵢ Sᵢ² Xma ks Xmi n Eksper imen Kontro l Sesuai dengan KKM yang ditetapkan di SMAN 13 Padang untuk bidang Studi Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas XI IPS yaitu 75. Untuk mengetahui banyak siswa yang tuntas dan tidak tuntas dan berapa persen ketuntasan siswa, maka dari hasil tes akhir siswa kelas sampel dapat diklasifikasikan seperti tabel berikut: Tabel 4. 2 Presentasi Jumlah Siswa yang Mencapai Ketuntasan Belajar Kelas Mencapai Ketuntasan Nilai > 75 Tidak Mencapai Ketuntasan Nilai 75 Nilai Rata- Rata Eksperimen 22 orang 4 orang (84.62%) (15.38%) Dari tabel tersebut terlihat bahwa presentase ketuntasan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas eksperimen dengan menggunakan metode demonstrasi terhadap materi pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah baik, daripada kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. 2. Analisis Data Analisis data ini merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dan diartikan sebagai cara upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Apabila semua responden atau sumber data lain terkumpul maka dilakukanlah analisis data. Untuk membuat kesimpulan tentang data yang diperoleh dari hasil belajar, dilakukan analisis secara statistik. Dengan melakukan uji kesamaan rata-rata ketiga kelompok populasi memiliki kesamaan ratarata atau tidak. Untuk menguji kesamaan rata-rata dari ketiga kelompok populasi dilakukan dengan menggunakan teknik Anava satu arah. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas populasi. Berdasarkan tes akhir maka analisis data dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut:

9 a). Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji liliefors. Uji normalitas dilakukan pada kedua sampel, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kedua sampel diperoleh harga Lo danltabel yang didapat pada tabel untuk taraf nyata 0.05 seperti pada tabel berikut: Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas Data Tes Akhir Siswa Kelas Jumlah Lo Ltabel Siswa Eksperimen Kontrol Dari perbandingan Lo dengan Ltabel, ternyata pada kedua kelas sampel diperoleh Lo< Ltabel, sehingga disimpulkan bahwa data hasil belajar kedua kelas sampel berdistribus normal. Perhitungan untuk uji normalitas data dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 121. b). Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil belajar kedua kelompok sampel homogen atau tidak. Dalam hal ini akan diuji Ho: ₁² = ₂², dengan ₁ dan ₂ adalah simpangan baku dari masing-masing kelompok. Maka dapat Fhitung = Dengan menggunakan table F didapat Ftabel = kriteria pengujian: Terima Hipotesis Ho: ₁² = ₂² diterima dengan taraf nyata α= Kesimpulannya adalah data hasil belajar teknologi informasi dan komunikasi pada kedua kelas sampel memiliki variansi yang homogen. Analisis uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 20 halaman 125. c). Uji Perbedaan Rata-rata Uji perbedaan rata-rata bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dari kedua kelompok sampel tersebut. Untuk menguji hipotesis digunakan uji t-test dengan hipotesis Ho: μ₁ = μ₂ dan H1: μ₁ = μ₂. Dari data yang diperoleh didapat hasil Thitung = Sedangkan nilai Ttabel untuk dk= 50 dan α= 0.05 adalah perhitungan uji perbedaan rata-rata dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 127. Karena thitung >ttabel maka hipotesis Ho ditolak.sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar teknologi informasi dan komunikasi siswa dengan menerapkan metode pembelajaran Demonstrasi lebih baik dari hasil belajar teknologi informasi dan komunikasi dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi siswa kelas XI IPS SMAN 13 Padang. 2. Pembahasan Dengan selesainya pengujian hipotesis, kita dapat mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar teknologi informasi dan komunikasi antara kelompok siswa yang menggunakan metode demonstrasi dengan kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

10 Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada kelas eksperimen dimulai dengan guru menerangkan materi kepada siswa dengan menggunakan metode demonstrasi. Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa diminta untuk mempraktekan materi yang dibahas guru. Pembelajaran konvensional pada kelas kontrol dimulai dengan memberikan pelajaran mengenai materi teknologi informasi dan komunikasi. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan persoalan yang belum dipahami dari materi yang diajarkan. Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi menggunakan metode demonstrasi yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan menemukan pemahaman sendiri terhadap konsep TIK disertai dengan diskusi bersama teman dan saling berbagi pengetahuan terbukti lebih membankitkan motivasi belajar teknologi informasi dan komunikasi siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Dari hasil analisis data dilakukan uji hipotesis kepada kedua kelompok tersebut untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Berdasarkan analisis uji hipotesis terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dengan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut terlihat pada nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah hal ini menunjukan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Dilihat dari segi ketuntasan belajar siswa secara individu maka diperoleh pada kelas eksperimen nilai siswa yang diatas atau sama dengan nilai KKM yang ditetapkan sekolah 75 adalah 22 orang atau 84.62%. Sedangkan kelas kontrol sebanyak 14 orang atau 53.85%. Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis terhadap data hasil belajar, maka diperoleh thitung >ttabel, pada tingkat kepercayaan 95% (α=0.05), dengan demikian hipotesis penelitian yaitu hasil belajar teknologi informasi dan komunikasi siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Demonstrasi lebih baik dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IPS SMAN 13 Padang. Berdasarkan deskripsi dan analisis data hasil belajar teknologi informasi dan komunikasi siswa dapat dilihat bahwa secara umum bahwa hasil belajar teknologi informasi dan komunikasi siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan selama diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi.pada metode pembelajaran Demonstrasi, sehingga metode pembelajaran demonstrasi dapat berlangsung dengan baik.pada kelas eksperimen siswa diberikan materi dengan menggunakan metode demonstrasi. Dalam pelaksanaan metode pembelajaran Demonstrasi peneliti tidak hanya memberikan materi dengan cara menggunakan metode demonstrasi, menjawab pertanyaan dan membuat pertanyaan saja, tetapi siswa juga diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan dan mendemostrasikan apa yang dibahas oleh guru tersebut, sehingga proses pembelajaran akan lebih bermakna dan mudah dipahami oleh siswa. Pada akhir pembelajaran peneliti membimbing siswa untuk membuat

11 kesimpulan dan menyuruh siswa membaca materi berikutnya agar materi berikutnya siswa bisa paham apa yang dibahas untuk pertemuan berikutnya. Dalam penelitian peneliti masih banyak kekurangan pada saat mengajar peneliti masih menggunakan video yang diambil dari internet. Dan sebagian dibuat oleh peneliti Kendala-kendala yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung baik dikelas kontrol maupun dikelas eksperimen yang diantaranya: a. Pada metode pembelajaran demonstrasi pembelajaran yang telah diterapkan pada kelas eksperimen merupakan pembelajaran yang mudah dipahami, tetapi dalam metode demonstrasi kendalanya adalah dalam proses pembelajaran sarana dan prasarana yang kurang lengkap, ketidak beranian siswa untuk mencoba mempraktekkan materi yang sudah disampaikan guru, dan alokasi waktunya yang terbatas dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi peneliti melakukan kegiatan kepada siswa setiap pelajaran TIK diberikan praktek sendiri-sendiri secara bergiliran agar siswa menjadi berani dalam mempraktekkan materi tersebut dan lebih paham dalam materi tersebut b. Pada proses pembelajaran berlangsung ada beberapa hal yang mempengaruhi perhatian dan konsentrasi siswa. Pada kelas kontrol, siswanya sering ribut dan mengganggu teman lainnya untuk belajar. Siswa sering keluar masuk minta izin dalam proses pembelajaran dan siswa susah memahami materi yang diterangkan oleh guru, sering meminta sama guru untuk mengulangi materi tersebut. Peneliti mengatasinya dengan caramengubah metode konvensional menjadi metode demonstrasi agar siswa paham dalam materi tersebut. D. Kesimpulan Dari uraian dan hasil pengujian yang telah dipaparkan pada bab IV diatas diperoleh kesimpulan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji perbedaan rata-rata taraf = 0,05. Dari hasil perhitungan diperoleh = 15.39dan = Karena > maka hipotesis yang diajukan diterima.dengan demikian dapat disimpulkan Ho ditolak dan H₁ diterima, yaitu bahwa hasil belajar TIK siswa yang menerapkan metode demonstrasi lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IPS SMAN 13 Padang.

12 E. Daftar Pustaka Arikunto. H.Abu dkk Psikologi belajar.jakarta:rineka Cipta. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:Pustaka Belajar. Sudjana Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi. Bandung:Alfabeta. Suharsimi, Arikunto Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Syaiful Bahri, Djamarah dkk Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.