ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK TAHUN 2010, 2011, 2012 DI KPP PRATAMA BEKASI UTARA

Transkripsi

1 ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK TAHUN 2010, 2011, 2012 DI KPP PRATAMA BEKASI UTARA Nindy Eka Setyowati, Murtedjo, S.E. Ak. M.M. KPP Pratama Bekasi Utara, Jl. Sersan Aswan No. 407 Margahayu Bekasi, , ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh e-spt terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif dengan memberikan kuisioner kepada 125 responden. Hasil penelitian disajikan dengan menggunakan table dan angka-angka yang mewakili jawaban dari tiap responden, dan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Hasil yang dicapai yaitu menunjukkan bahwa penggunaan e-spt Masa PPN berpengaruh positif dan signifikan kepada Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Bekasi Utara. Simpulan-nya ialah, dengan adanya penggunaan e-spt dapat membantu peningkatan terhadap kepatuhan Wajib Pajak sehingga hasil yang diterima adalah positif dan dapat menambah motivasi terhadap Wajib Pajak untuk menggunakan e-spt. Kata Kunci : e-spt, Kepatuhan Wajib Pajak. 1

2 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kepatuhan pajak merupakan masalah klasik yang dihadapi hampir semua negara yang menerapkan sistem perpajakan. Tetapi pada kenyataannya tingkat kepatuhan pelaporan dan pembayaran Wajib Pajak masih rendah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kepatuhan wajib pajak antara lain ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan publik,pembangunan infrastruktur yang tidak merata,dan banyaknya kasus korupsi yang dilakukan pejabat tinggi, dan salah satunya juga dengan tidak ada kesadarannya kepatuhan wajib pajak dalam pembayaran pajak yang semestinya menjadi kewajiban. Sehingga masyarakat sendiri pun kurang merasakan manfaat dari pajak yang telah dibayar, seperti misalnya masih banyaknya jalan yang rusak dan minimnya fasilitas umum yang diberikan. Beberapa tahun belakangan ini pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memberikan perhatian khusus terhadap kepatuhan Wajib pajak dengan cara membuat kebijakan berupa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal-hal yang berkaitan dengan diharapkannya adanya PER-16/PJ/2012 dan KEP-383/PJ/2002 untukmeningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Dengan adanya Perkembangan dan Penerapan teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan informasi dunia. Saat ini, Lembaga Perpajakan menggunakan teknologi internet untuk memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya. Serupa dengan perkembangan internet, penerimaan pajak dari tahun ke tahun selalu menjadi sumber yang penting pada pendapatan negara. Oleh karena itu hasil dari pungutan pajak negara menjadi sumber utama penerimaan yang kontribusinya di harapkan semakin meningkat di setiap tahunnya. Direktorat Jendral Pajak melakukan modernisasi sistem administrasi perpajakan guna meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan sehingga. Salah satunya dikembangkannya pelaporan pajak terutang dengan menggunakan elektronik SPT (e-spt). Pelaporan pajak terutang melalui SPT manual masih di nilai memiliki kelemahan khususnya bagi wajib pajak yang melakukan transaksi cukup besar sehingga harus melampirkan dokumen (hard copy) dalam jumlah yang cukup besar kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP), sementara itu proses perekaman data butuh memakan waktu yang cukup lama sehingga pelaporan SPT menjadi tertunda dan terlambat serta menyebabkan adanya denda. Selain itu dapat terjadi kesalahan (Human Error) dalam proses ulang perekaman data secara manual oleh fiskus. Agar target penerimaan pajak dapat tercapai harus di dukung oleh fasilitasfasilitas pajak dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajibannya. Salah satu modernisasi fasilitas pajak adalah e-spt yang dimana merupakan aplikasi (software) yang di buat oleh Direktorat Jendral Pajak yang digunakan oleh wajib pajak untuk memudahkan dalam penyampaian SPT. Penggunaan e-spt di anjurkan agar semua proses kerja dan pelayanan perpajakan berjalan dengan baik, lancar, akurat serta mempermudah wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya sehingga kepatuhan wajib pajak dapat di harapkan akan meningkat.

3 Dengan adanya system ini, para wajib pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di Kantor-kantor Pelayanan Pajak sehingga dapat dirasa lebih efektif dan efisien. Pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja baik di dalam negeri maupun di luar negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan di hari libur tanpa kehadiran petugas pajak. Dimana data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jendral Pajak dengan fasilitas internet yang di salurkan melalui satu atau beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP / Application Service Provider). Data yang diperoleh dari KPP Pratama Bekasi Utara, wajib pajak yang melakukan penggunaan e-spt dan Tingkat Penerimaan Pajak tahun yaitu : Tabel 4.1 Data Statistik di KPP Pratama Bekasi Utara Jumlah Wajib Pajak Jumlah Pengusaha Kena Pajak Jumlah Lapor Menggunaka n e-spt PPN Realisasi Penerimaan Pajak KPP Pratama Bekasi Utara Sumber : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Tebet Berdasarkan tabel 4.1 menjelaskan bahwa di setiap tahunnya penggunaan e-spt PPN selalu ada peningkatan di KPP Pratama Bekasi Utara. Data tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya e-spt dapat mempengaruhi kepatuhan pelaporan Wajib Pajak. Dan Bahwa dapat juga ditunjukkan dari hasil Penerimaan Pajak disetiap tahunnya selalu memberikan peningkatan yang baik khusus nya di KPP Pratama Bekasi Utara. Penelitian Hardianti (2012) yang berjudul Analisis Penggunaan E-SPT Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga menggunakan data berdasarkan 2009, 2010 dan Hasil penelitiannya yaitu: Dari tahun di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga, tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa PPN secara manual lebih tinggi daripada pelaporan secara elektronik (e-spt). Hal ini dikarenakan kerumitan pelaporan dengan menggunakan e-spt apabila terjadi salah input yang membutuhkan kemampuan khusus untuk memahami dengan baik dan benar penggunaan aplikasi e-spt, kemungkinan sistem error ketika loading, serta tidak semua komputer dan printer kompatibel dengan program e-spt sehingga sering terjadi trouble atau gagal dijalankan. Penjelasan yang diberikan di atas, menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan sebelumnya terhadap penggunaan e-spt khusus nya di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga hasil yang didapat bahwa penggunaan e-spt belum dapat diterima banyak oleh Wajib Pajak dikarenakan adanya kerumitan ketika menggunakan e-spt. Hal ini dapat dibuktikan bahwa masih perlunya penelitian-

4 penelitian selanjutnya terutama untuk tingkatnya penggunaan e-spt terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak.

5 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini penulis akan membatasi permasalahannya hanya meliputi : 1) Bagaimana efisiensi dan efektifitas pelaporan SPT Masa PPn dengan menggunakan aplikasi e-spt di KPP Bekasi Utara? 2) Bagaimana tingkat penggunaan e-spt Masa PPn di KPP Bekasi Utara? 3) Seberapa besar pengaruh di KPP Pratama Bekasi Utara terhadap peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dalam penggunaan e-spt? Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pengaruh efektivitas dan efisiensi, apakah penggunaan e- SPT mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak. b. Untuk mengetahui peningkatan kepatuhan pelaporan SPT Masa PPN melalui e- SPT. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Bekasi Utara dan Sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling yaitu sebanyak 125 responden. Sedangkan arti sampel itu sendiri menurut Haryadi dan Winda (2010:21) adalah bagian dari populasi yang dipercayai dapat mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan. Namun karena peneliti memiliki keterbatasan waktu, tenaga dan biaya untuk mempelajari dan meneliti populasi, maka dilakukan pemilihan sampel yang diharapkan dapat mewakili karakteristik populasi yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Bekasi Utara. Populasi keseluruhan yang terdaftar di KPP Pratama Bekasi Utara pada tahun 2012 yaitu sebesar wajib pajak. Responden yang akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian Wajib Pajak Orang Pribadi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 125 Wajib Pajak Orang Pribadi. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Untuk mengetahui pengaruh secara siginigfikan digunakan uji t. Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian model penelitian akan dilakukan dengan uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Menentukan tingkat Signifikansi: 1. Agar hasil perhitungan koefisiensi kolerasi dapat diketahui signifikan atau tidak siginifikan maka hasil perhitungan dari statistic t (t hitung) tersebut selanjutnya

6 dibandingkan dengan (t tabel). Tingkat signifikannya yaitu 5% (0,05%) dengan uji dua pihak dan derajat kebebasanya (dk= n-2), artinya jika hipotesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukkan adanya hubungan (kolerasi) yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut 2. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai F-hitung : a. Jika t hitung > t tabel maka Ho ada didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara Variabel X dan Variabel Y ada hubungannya. b. Jika t hitung < t tabel maka Ho ada didaerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara Variabel X dan Variabel Y tidak ada hubungannya. Sedanngkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial digunakan Uji t. Uji statistik t pada dasarnya menujukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial digunakan uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas : a. Jika signifikan < tingkat kesalahan (α = 0,05), maka Ho ditolak b. Jika signifikan > tingkat kesalahan (α = 0,05), maka Ho diterima 2. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai t-hitung : a. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak b. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima HASIL DAN BAHASAN Hasil pembahasan setelah dilakukannya pengujian validitas dan reabilitas, pengujian asumsi klasik seperti uji normalitas, heterokedastisitas, dan uji regresi linier sederhana. Analisis regresi sederhana ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel dependen yaitu penggunaan e-spt (X1) berpengaruh terhadap variabel yang terikat yaitu kepatuhan wajib pajak (Y). Berikut akan disajikan hasil uji t dalam penelitian ini adalah : Pengujian statistik t bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Jadi pengujian statistik t ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial antara Penggunaan e-spt (X) terhadap Kepatuhan Pelaporan WP (Y). Dalam pengujian ini jika t hitung t tabel atau signifikansi t hitung α, maka ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara statistik antara variabel independen tersebut terhadap variabel dependen. Nilai t tabel untuk jumlah sebanyak 125 sampel dan tingkat α = 0,05 adalah sebesar 1.979

7 Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t Model 1 (Constant) Penggunaan e-spt (X) Coefficients a Unstandardized Coefficients a. Dependent Variable: Kepatuhan Pelaporan WP (Y) Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig.,760,228 3,328,001,841,054,815 15,572,000 Sumber: Hasil Pengolahan SPS Dari tabel tersebut maka diperoleh nilai parameter konstanta dan nilai parameter penduga untuk melengkapi model regresi yang sudah dirumuskan sebelumnya. Persamaan regresi linear sederhana (model regresi) yang terbentuk adalah sebagai berikut : Y = X 1 + e Nilai konstanta 0,760 artinya apabila variabel efektivitas penerapan e-spt (X) sama dengan 0 (nol), maka kepatuhan Wajib Pajak di Bekasi Utara adalah sebesar 0,760 satuan. Dari hasil uji signifikansi pada tabel diatas Diperoleh nilai t hitung sebesar t tabel (1.979) serta nilai Pvalue sebesar α = 0,05. dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, atau dapat disimpulkan bahwa Penggunaan e-spt (X) Individu mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Variabel Kepatuhan Pelaporan WP (Y), dimana nilai koefisiennya sebesar dan bertanda positif, yang artinya jika Penggunaan e-spt (X) Individu meningkat satu satuan, maka Kepatuhan Pelaporan WP (Y) akan meningkat sebesar 0.841,begitupun sebaliknya Pengujian Koefisien Determinasi (R Square) Tabel 4.16 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model 1 Model Summary b Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate,815 a,663,661,30987 a. Predictors: (Constant), Penggunaan e-spt (X) b. Dependent Variable: Kepatuhan Pelaporan WP (Y)

8 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besaran R Square digunakan untuk mengukur goodness of fits garis regresi. Tabel 4.16 merupakan hasil dari pengujian koefisien determinasi. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai R Square adalah 0,663, jadi dapat disimpulkan bahwa 66,3% variabel Kepatuhan Pelaporan WP (Y) dapat diterangkan oleh faktor- Penggunaan e-spt (X) yang bersangkutan. Sedangkan sisanya sebesar 33,7%% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa setiap peningkatan pemahaman wajib pajak tidak akan berpengaruh terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak serta akan dapat mempengaruhi terhadap penerimaan pajak disetiap tahunnya. Pembahasan Penggunaan e-spt dapat dilhat hasil bahwa persepsi responden dapat menunjukan 49% responden memberikan jawaban sangat setuju, 37% responden memberikan jawaban setuju, 10% responden memberikan jawaban cukup setuju, 4% responden memberikan jawaban tidak setuju. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap penggunaan e-spt termasuk kategori yang sangat baik. Dengan demikian adanya penggunaan e-spt dapat dianggap relatif cukup membantu dalam pelaporan Wajib Pajak. Tujuan Penggunaan e-spt dalam hasil yang menunjukan, tujuan penggunaan e-spt 46% responden memberikan jawaban sangat setuju, 40% memiliki jawaban setuju, 10% dengan jawaban cukup setuju dan 4% dimiliki hasil yang tidak setuju. Dapat disimpulkan hasil dari pembahasan dengan adanya tujuan penggunaan e-spt ini dapat mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan pelaporan kewajiban perpajakannya. Dan dapat dilihat dari indikator nomor 8 yang menyatakan bahwa dengan adanya e-spt Wajib Pajak dapat menghemat Waktu dan biaya dalam pelaporan SPT yaitu sebesar 58%. Diketahui tercapainya target penghematan waktu dalam pelaporan Wajib Pajak menunjukan hasil yang sangat baik, sehingga KPP Pratama Bekasi Utara dapat selalu meningkatkan target pencapaian tujuan penggunaan e-spt yang sangat baik. Sosialisasi Wajib Pajak dan Kendala dalam Penggunaan e-spt Sosialisasi yang cukup baik kepada Wajib Pajak dapat menghilangkan kendala dalam penggunaan e- SPT, namun perlu ditingkatkan lagi dalam penjelasan sosialisasi cara penggunaannya sehingga Wajib Pajak dapat lebih dipahaminya pemanfaatan fasilitas dan tujuan penggunaane-spt.

9 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Penggunaan e-spt terhadap Kepatuhan Wajib Pajak menurut hasil jawaban responden yang telah diteliti dapat disimpulkan: a. Hasil dari indikator mengenai Penggunaan e-spt menunjukkan bahwa 49% responden memberikan penilaian yang sangat setuju terhadap indikator Penggunaan e-spt. b. Hasil dari indikator mengenai Tujuan Penggunaan e-spt menunjukkan bahwa 48% responden memberikan penilaian yang sangat setuju terhadap indikator Tujuan Penggunaan e-spt. c. Hasil dari indikator mengenai sosialisasi Penggunaan e-spt menunjukkan bahwa 51% responden memberikan penilaian yang sangat setuju terhadap indikator Sosialisasi Penggunaan e-spt. d. Hasil dari indikator mengenai Kendala Penggunaan e-spt menunjukkan bahwa 33% responden memberikan penilaian yang setuju terhadap indikator Kendala Penggunaan e-spt. Hasil tersebut menyatakan bahwa menurut responden Kendala Penggunaan e-spt masih dapat diatasi dengan baik di KPP Pratama Bekasi Utara. 2. Hasil indikator mengenai Kepatuhan menunjukan bahwa 50% responden memberikan penilaian yang setuju terhadap indikator Kepatuhan Laporan WP (Y). Hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa sudah terjadi Kepatuhan Wajib Pajak (Y) yang baik di KPP Pratama Bekasi Utara. 3. Pengaruh Penggunaan e-spt PPN terhadap efisiensi Pelaporan Wajib Pajak menunjukan hasil sebagai berikut: a. Berdasarkan hasil bahwa nilai R Square adalah 0,506, jadi dapat disimpulkan bahwa 50.6% variabel Kepatuhan Pelaporan WP (Y) dapat diterangkan oleh faktor-penggunaan e-spt (X) yang bersangkutan. Sedangkan sisanya sebesar 49.4% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Keterbatasan Penelitian Dalam hasil penelitian ini memiliki keterbatasan dalam jumlah sampel yaitu hanya 100 responden. Dapat dianjurkan bagi peneliti selanjutnya perlu memperluas jumlah sampel penelitian, serta peneliti dapat menambahkan variasi responden penelitian yang bukan hanya terhadap Pengusaha Kena Pajak tetapi dapat meliputi Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Badan. Dikarenakan penelitian ini khususnya mengenai e-spt terhadap Pelaporan Kepatuhan Wajib Pajak dan hasil menunjukan bahwa pengaruh hanya 50.6%. Oleh karena itu saran dari penulis bagi peneliti selanjutnya adalah dapat memperluas Variabel dan Indikatorindikator lainnya yang dapat ditinjau dari aspek yang berbeda.

10 Saran 1. Perlu dilakukan penyempurnaan secara terus menerus di KPP Pratama Bekasi Utara terhadap penggunaan sistem e-spt sehingga dapat menghilangkan kendala-kendala yang terjadi dalam penggunaan e-spt oleh Wajib Pajak. Dengan kata lain sistem e-spt harus lebih mudah digunakan oleh Wajib Pajak sehingga dapat lebih meningkatkan lagi dalam Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak. 2. Meningkatkan rutinitas sosialisasi secara meluas sehingga Wajib Pajak akan lebih memahami dalam penggunaan e-spt. Serta tujuan dan manfaat penggunaan e-spt sehingga akan timbul kesadaran dan motivasi pada diri Wajib Pajak untuk memanfaatkan fasilitas e-spt sebagai sarana Pelaporan pajak terutang. 3. Perlu terus dilakukannya peningkatan kualitas SDM pajak yang cepat tanggap dan kompeten sehingga apabila dapat terjadi human error maka dapat cepat segera ditangani oleh staff pajak sehingga Wajib Pajak dapat merasa puas dengan kinerja staff pajak yang khususnya di KPP Pratama Bekasi Utara. REFERENSI Agustinus, Sony & Isnianto Kurniawan. (2011). FAKTUR PAJAK & SPT MASA PPN, Yogyakarta: Penerbit ANDI. Handayani, putrid k., & supadmiluh N. (2013). Pengaruh Efektifitas e-spt Masa PPN pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Denpasar Barat. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4(1): Hardianti, R. (2012). Analisis Penggunaan e-spt Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga. Haryadi Sarjono & Winda Julianita,(2011). SPSS vs LISREL, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Ilyas, W. B, Burton, R, HUKUM PAJAK, Jakarta, Salemba Empat, KETENTUAN UMUM dan TATA CARA PERPAJAKAN. (2010) Jakarta: Penerbit Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Penyuluhan dan Humas. Liberti, Pandiangan. (2008) MODERNISASI DAN REFORMASI PELAYAN PERPAJAKAN, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Manihuruk, Wiston. (2010) PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, Jakarta: Penerbit Kharisma,. Mardiasmo. (2009) PERPAJAKAN, Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta. Nakhcian, A., Gorji, N., Shayesteh, T. Asheibany, E. (2013). Value Added Tax and it s Relationship With Management Information Technology. Interdiseiplinary Journal Of Contemporary Research In Bussines, 4(9):

11 Priantara, Diaz. (2009) KUPAS TUNTAS, Jakarta: PT. Indeks. Resmi, Siti, (2012). PERPAJAKAN TEORI DAN KASUS, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sugiyono, (2013). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF dan R&D, Bandung: Alfabeta bandung. Tax Training House IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesia). (2013). TENTANG BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENGISIAN SERTA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN. Utomo, Dwiarso, Setiawanta, Yulita Yulianto, dan Agung. (2011). PERPAJAKAN APLIKASI DAN TERAPAN. Waluyo. (2008). PERPAJAKAN INDONESIA, Edisi 10, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat. Waluyo. (2011). PERPAJAKAN INDONESIA, Edisi 10, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN: PER-6/PJ/2009 Tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Elektronik. RIWAYAT PENULIS Nama : Rusli Taniwan Tempat, Tanggal lahir : Jakarta, 20 September 1992 Pendidikan Terakhir : S1 (Universitas Bina Nusantara) jurusan (Akuntansi) Tahun 2014