BAB VII RENCANA 7.1 Rencana Stuktur dan Pola Pemanfaatan Ruang di Meuraxa Recreational Waterfront

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII RENCANA 7.1 Rencana Stuktur dan Pola Pemanfaatan Ruang di Meuraxa Recreational Waterfront"

Transkripsi

1 BAB VII RENCANA 7.1 Rencana Stuktur dan Pola Pemanfaatan Ruang di Meuraxa Recreational Waterfront Kawasan pesisir Meuraxa ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis dalam RTRW Provinsi Aceh periode , selain itu, dalam pola dan struktur ruangnya, kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan pariwisata Kota Banda Aceh. Oleh karena itu, penulis akhirnya menyimpulkan beberapa alasan dalam mendelineasi kawasan pesisir ini sebagai kawasan perencanaan Meuraxa Recrereational Waterfront untuk dikembangkan sebagai kawasan rekreasi terpadu dalam Kota Banda Aceh. Adapun alasan pertimbangan delineasinya adalah : 1. Kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan strategis dalam RTRW Kota Banda Aceh tahun Dalam pola dan struktur ruang Kota Banda Aceh periode , kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan pariwisata 3. Kawasan memiliki banyak situs sejarah 4. Kawasan ini berada dekat dengan pusat Kota Banda Aceh (± 5 Km) 5. Kawasan ini memiliki banyak lahan kosong yang belum maksimal pemanfaatannya Rencana Tata Guna Lahan di kawasan pesisir Meuraxa diarahkan agar mampu memaksimalkan potensi lahan yang tersedia dan berkelanjutan antar fungsi di setiap sektornya sesuai konsep perencanaan Recreational Waterfront. Rencana ini mengatur tentang Struktur Ruang, Pola Ruang, dan Ruang Terbuka. Rencana ini bertujuan agar terbentuknya kawasan wisata yang strategis bagi masyarakat dan menjadi pilihan utama rekreasi bagi pengunjung di kawasan pesisir Meuraxa. Merujuk pada delapan faktor pertimbangan dalam perencanaan Recreational Waterfront yang baik menurut Rahman (2010), rencana pemanfaatan ruang di kawasan Meuraxa ditinjau dari dua faktor pertimbangan, yaitu faktor lokasi dan 84

2 faktor lingkungan. Berikut adalah gambar lokasi dan fungsi secara keseluruhan di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront : Gambar 7.1 : Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront 85

3 7.1.1 Rencana Struktur Ruang Rencana struktur ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront berfungsi untuk memperjelas letak pusat-pusat layanan publik. Letak pusat-pusat layanan publik yang selaras dengan kegiatan pengunjung dalam pola ruang dapat mengoptimalkan sistem pemanfaatan ruang. Fungsi lainnya dari rencana struktur ruang adalah akan mempermudah pengunjung untuk mengetahui dan menemukan pusat-pusat layanan publik. Rencana Struktur Ruang dibentuk dari dua hal yaitu unsur fungsional dan keterkaitan unsur fungsional. Unsur fungsional dalam struktur ruang adalah persebaran fasilitas-fasilitas yang melayani kegiatan masyarakat seperti industi, perdagangan, permukiman, RTH, perkantoran, jasa dan pusat kota. Unsur fungsional tersebut diklasifikasikan dalam dua skala pelayanan yaitu pelayanan skala regional dan pelayanan skala lokal. Sedangkan keterkaitan unsur fungsional adalah hierarki konsentrasi kegiatan masyarakat berdasarkan skala pelayanan fasilitas yang dihubungkan oleh jaringan utilitas seperti jaringan jalan, listik, air bersih, drainase, telepon, dan penerangan. Dalam rencana struktur ruang MRW ini terdapat perbedaan status jalan dengan apa yang telah ditetapkan dalam RTRW Kota Banda Aceh Perubahan tersebut yaitu : jalan utama Meuraxa yang statusnya adalah jalan arteri primer diturunkan menjadi arteri sekunder, jalan penghubung area timur dan barat kawasan yang statusnya adalah jalan arteri sekunder diturunkan menjadi kolektor sekunder dan jalan khusus pelabuhan direncanakan sebagai jalan arteri primer yang baru. Perubahan status jalan ini didasari pada persyaratan pembangunan jalan (UU No. 13 Tahun 1980) dan penyesuaian kecepatan kendaraan minimal dengan pola kegiatan kegiatan kawasan. Berikut adalah gambar rencana struktur ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront : 86

4 Gambar 7.2 : Rencana Struktur Ruang di Meuraxa Recreational Waterfront Sumber : Hasil Analisis (2014) 87

5 7.1.2 Rencana Pola Ruang Menurut Sujarto (1988), rencana pola ruang adalah pengalokasian aktifitas kedalam suatu ruang berdasarkan struktur ruangnya. Tujuan dari rencana pola ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront adalah untuk mengatasi permasalahan tata ruang dan sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki, serta mendukung terwujudnya tujuan dan sasaran pembangunan kawasan rekreasi terpadu dalam jangka panjang. Penetapan pola ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut: 1. Keadaan pola pemanfaatan ruang existing 2. Kecenderungan perkembangan yang terjadi pasca tsunami 3. Pola kegiatan masyarakat 4. Konsep perencanaan kawasan pesisir (Recreational Waterfront) 5. Optimasi dan efisiensi pemanfaatan ruang 6. Kelestarian lingkungan 7. Mitigasi terhadap bencana Berikut adalah gambar rencana pola ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. 88

6 Gambar 7.4 : Rencana Pola Ruang di Meuraxa Recreational Waterfront Sumber : Hasil Analisis (2014) 89

7 7.2 Rencana Penataan Elemen Fisik di Meuraxa Recreational Waterfront Rencana penataan elemen fisik dirujuk dari 3 faktor pertimbangan dalam perencanaan kawasan Recreational Waterfront yang baik menurut Rahman (2010), yaitu faktor fungsi, faktor interaksi ruang, dan faktor fisual. Rencana penataan elemen fisik diarahkan agar fungsi lahan dan bangunan di kawasan rekreasi Meuraxa tertata selaras dengan pola interaksi ruang dan bermanfaat maksimal sesuai dengan potensi visual yang ada. Secara umum, rencana ini mengatur tentang sebaran spot-spot rekreasi, elemen fisik utama, elemen fisik pendukung, dan landmark. Rencana ini bertujuan agar kawasan rekreasi Meuraxa mampu menyediakan fasilitas yang lengkap, nyaman dan teratur sesuai dengan konsep Recreational Waterfront. Menurut Pendit (1994) ada tujuh jenis rekreasi, yaitu hiburan, budaya, kuliner, kesehatan, belanja, religius dan alam. Berdasarkan jenis-jenis rekreasi tersebut, kawasan pesisir Meuraxa dibagi ke dalam beberapa tema rekreasi. Pembagian ini bertujuan untuk menyelaraskan rencana dengan pola kegiatan existing di kawasan pesisir Meuraxa. Pembagian ini juga bertujuan untuk menonjolkan keunikan berbeda di tiap pusat kegiatan masyarakat sehingga memunculkan opsi pilihan rekreasi bagi pengunjung. Pembagian ini dilakukan dengan mempertimbangkan jenis rekreasi yang diminati masyarakat dan jenis rekreasi existing di kawasan tersebut. Jenis-jenis rekreasi menurut Pendit (1994) kemudian diaplikasikan menjadi spot-spot rekreasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Adapun spot-spot rekreasi tersebut adalah seperti di bawah ini : 1. Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin; (alam) 2. Spot 2 : Pusat Olahraga; (hiburan, alam) 3. Spot 3 : Pusat Perbelanjaan Souvenir; (belanja) 4. Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan; (hiburan) 5. Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development; (budaya) 6. Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya; (budaya, religius) 7. Spot 7 : Pusat Perbelanjaan Modern; (belanja) 8. Spot 8 : Taman Kuliner. (kuliner) 90

8 Gambar 7.5 : Zonasi Kawasan Berdasarkan Spot Rekreasi di Meuraxa Recreational Waterfront 91

9 7.2.1 Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin Spot rekreasi Pantai Cermin merupakan spot rekreasi existing yang ada di kawasan pesisir Meuraxa. Minat rekreasi aktif yang difasilitasi dalam spot ini adalah seperti bermain di pantai berpasir putih dan berolahraga jogging atau memancing. Sedangkan rekreasi pasif yang ditawarkan adalah menikmati pemandangan pantai dan matahari terbenam, berbelanja souvenir, menikmati kuliner dan bersantai di sepanjang pantai. Untuk mewadahi minat tersebut, spot rekreasi existing ini kemudian dikembangkan menjadi lebih menarik dan tertata rapi. Spot ini akan dilengkapi dengan fasilitas rekreasi berupa : 1. Gazebo dan Gardu Pandang, 2. Outdoor Cafetaria, 3. Falitas umum (Toilet dan Musholla), 4. Spot Souvenir, 5. Beach Walk dan Area Pemancingan, 6. Halte Bis Umum, 7. Area Parkir Bis Rombongan, 8. Area Parkir, 9. Jembatan Penyebrangan, 10. Plaza Penerima (Taman), 11. Pos Kesehatan dan Pengamanan Pengunjung. Dalam urutan sirkulasi di dalam Meuraxa Recreational Waterfront, spot ini adalah spot pertama yang dilalui oleh pengunjung. Gambar denah 2D Spot Rekreasi Pantai Cermin dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 92

10 Gambar 7.6 : Tapak Konsep (2D) Spot 1 (Rekreasi Pantai Cermin) 93

11 Gambar 7.7 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 1 (Spot Rekreasi Pantai Cermin) 94

12 Spot rekreasi Pantai Cermin dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah : a. Pantai Cermin Pengunjung yang yang ingin mengakses pantai ini dapat melalui sisi utara jalan utama. Pantai ini sangat aman bagi pengunjung karena dilindungi oleh tanggul pemecah Gelombang yang berada ± 100 meter dari bibir pantai. Pantai ini juga dilengkapi dengan wahana air seperti banana boat dan perahu bebek. b. Gazebo Gazebo adalah fasilitas ruang terbuka sebagai alternative tempat berkumpul atau beristirahat. Di spot Pantai Cermin terdapat 19 gazebo. Sembilan diantaranya berukuran 6x3 meter dan lainnya berukuran 6x2 meter. Gazebo ini ditata rapi di bagian barat dan utara spot pantai cermin. Pengunjung dapat menikmati pemandangan pantai sambil beristirahat di Gazebo. c. Fasilitas Pelayanan Umum Fasilitas pelayanan umum di dalam spot Pantai Cermin adalah bangunan publik berupa toilet, kamar mandi, dan musholla. Fasilitas ini berada sebelah barat pantai Cermin. Desain bangunannya dibuat terpisah antara Pria dan Wanita. d. Outdoor Cafetaria Spot rekreasi Pantai Cermin menyediakan 3 bangunan Outdoor Cafetaria lengkap dengan kursi, meja dan payung peneduh permanet. Dua bangunan berada di sebelah barat, dekat dengan pantai dan satu bangunan di sebelah utara dekat dengan plaza penerima. Café ini menyediakan berbagai macam makanan dan minuman bagi pengunjung. e. Area Penjualan Souvenir Area penjualan souvenir berada di pintu utama spot rekreasi Pantai Cermin. Area ini juga dekat dengan deretan gazebo utara dan cafeteria sehingga mudah 95

13 diakses oleh pengunjung. Area penjualan souvenir ini berukuran 45x16 meter. Di dalam area penjualan souvenir ini terdapat 12 spot PKL berukuran 3x4 meter. Gambar 7.8 : Area Penjualan Souvenir (Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin) f. Beach Promenade dan Area Pemancingan Spot Pantai Cermin dilengkapi dengan sebuah tanggul existing yang dibangun setahun setelah bencana gempa dan tsunami Aceh tahun Tanggul ini membentang dari timur pelabuhan lama hingga barat pelabuhan baru. Tingginya sekitar 4 m diatas permukaan laut dan memiliki bentang panjang sekitar 1 km. Fungsi utama tanggul ini adalah sebagai pemecah gelombang dan penahan garis pantai. Dalam rencana Meuraxa Recreational Waterfront ini, tanggul ini dikembangkan menjadi jalur Promenade. Jalur Promenade adalah perkerasan permukaan di kawasan tepian air yang dirancang untuk berjalan-jalan, bersepeda atau memancing sambil menikmati pemandangan pantai. Jalur ini dilengkapi dengan kanopi peneduh, lampu penerangan, dan tempat duduk permanen. Pengembangan fisik dan fungsi dari tanggul ini diharapkan dapat memberikan opsi rekreasi aktif bagi pengunjung yang datang ke Spot Pantai Cermin. Foto tanggul existing dan desain 3D pengembangan jalur Promenade dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 96

14 Gambar 7.9 : Tanggul existing (Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin) Sumber : Dokumentasi 2013 Gambar 7.10 : Promenade dan Area Pemancingan (Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin) g. Gardu Pandang Gardu pandang adalah gazebo yang yang digunakan sebagai tempat untuk melihat keindahan alam. Di dalam spot Pantai Cermin terdapat 9 gardu pandang yang tertata disisi tepian air sebelah utara. Gardu pandang ini memiliki tinggi 5 m dengan luas 2.5x2.5 m. Dari bangunan ini, pengunjung dapat menikmati keindahan pulau Sabang dari kejauhan dan sunset pada sore hari. 97

15 h. Halte Bis Halte bis atau shelter adalah tempat menaikkan dan menurunkan penumpang angkutan umum. Pengunjung yang ingin mencapai spot Pantai Cermin dapat turun di halte ini. Letaknya tepat di depan Pos Informasi dan Pengamanan Pengunjung. Jarak antara halte dan spot Pantai Cermin adalah 150 m. Halte ini langsung terhubung dengan jembatan penyeberangan yang juga berfungsi sebagai gardu pandang. i. Area Parkir Bus Rombongan pengunjung yang menggunakan bus dapat memarkirkan kendaraannya di sebelah barat halte. Area ini dapat menampung bus berukuran sedang. Gambar 7.11 : Area Parkir Bus (Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin) j. Area Parkir Spot Pantai Cermin menyediakan area parkir pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi. Area parkir tersebut berada di dekat plaza penerima. Area parkir ini dapat menampung 72 kendaraan roda empat dan 200 kendaraan roda dua. 98

16 Gambar 7.12 : Area Parkir Kendaraan Pribadi (Spot 1: Rekreasi Pantai Cermin) k. Pos Kesehatan dan Pengamanan Pengunjung Saat ini, Spot Pantai Cermin merupakan area rekreasi terbuka yang ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun nasional. Oleh karena itu spot ini harus dilengkapi dengan fasilitas darurat seperti Pos Kesehatan dan Pos Keamanan. Pos ini juga berfungsi sebagai fasilitas Early Warning System untuk proses peringatan tanggap bencana. Pos ini berada di dekat halte bis. Dengan adanya pos ini, diharapkan pengunjung akan merasa aman dan nyaman untuk berekreasi di spot Pantai Cermin di Meuraxa Recreational Waterfront. Desain 3D dari pos ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.13 : Pos Kesehatan dan Pengamanan (Spot 1: Rekreasi Pantai Cermin) 99

17 7.2.2 Spot 2 : Pusat Olahraga Spot Pusat Olahraga merupakan spot yang kedua dilalui oleh pengunjung. Berdasarkan urutan sirkulasi di dalam Meuraxa Recreational Waterfront, spot ini berada setelah spot Pantai Cermin. Spot ini berada di sisi selatan jalan utama. Spot ini juga bersebelahan dengan Area Pelabuhan. Untuk mencapai spot ini, pengunjung dapat berputar balik di ujung jalan utama (sebelum masuk pelabuhan) atau pengunjung juga dapat berhenti di spot Pantai Cermin kemudian menyeberang melalui jembatan penghubung ke spot Pusat Olahraga. Selain itu, spot ini juga dapat dicapai dengan Boat kemudian masuk melalui stegher yang ada di sisi selatan area. Spot ini memfasilitasi minat rekreasi aktif bagi berbagai kalangan umur seperti jogging di jalur reflexy atau senam kebugaran bagi lansia, bermain basket, volli atau futsal bagi remaja, dan bermain di Kids Park bagi anak-anak. Selain rekreasi aktif, ada juga rekreasi pasif yang difasilitasi seperti bersantai sambil menikmati pemandangan dan hidangan di outdoor cafetaria. Secara umum, spot ini dirancang untuk dapat mewadahi minat olahraga yang juga merupakan salah satu bentuk rekreasi bagi pengunjung yang datang ke Meuraxa Recreational Waterfront. Untuk dapat mewadahi minat tersebut, area ini yang sebelumnya hanya berupa rawa-rawa kemudian dikembangkan menjadi spot Pusat Olahraga bagi kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Spot ini akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa : 1. Play Ground bagi Anak-Anak dan Jalur Reflexy bagi Lansia, 2. Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor, 3. Fitnes Center dan Fasilitas Publik, 4. Boat Pier dan Watersport Promenade, 5. Cafetari dan 6. Area Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Pusat Olahraga di Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 100

18 Gambar 7.14 : Tapak Konsep (2D) Spot 2 (Pusat Olahraga) 101

19 Gambar 7.15 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 2 (Pusat Olahraga) 102

20 Spot Pusat Olahraga ini dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah : a. Play Ground bagi Anak-Anak dan Jalur Reflexy bagi Lansia Spot Pusat Olahraga di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront menyediakan sarana olahraga outdoor bagi anak-anak dan lansia. Sarana tersebut berupa Play Ground atau taman bermain dan jalur Reflexy. Anak-anak dapat bermain sambil belajar di Play Ground dan lansia dapat berolahraga ringan dengan berjalan atau jogging dijalur reflexy. Gambar 7.16 : Play Ground (Spot 2 : Pusat Olahraga) Gambar 7.17 : Play Ground (Spot 2 : Pusat Olahraga) 103

21 b. Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor Spot Pusat Olahraga mewadahi minat rekreasi aktif bagi remaja dan orang dewasa. Minat tersebut difasilitasi dengan sarana outdoor berupa Jogging Track, Lapangan Basket, Lapangan Volli dan Lapangan Futsal. Selain sarana outdoor, ada juga sarana indoor yaitu gedung Fitness Center. Gambar 7.18 : Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor Gambar 7.19 : Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor 104

22 c. Fasilitas Publik Spot Pusat Olahraga di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti Toilet, Musholla, Tempat Duduk Permanen dan Lampu Penerangan. Fasilitas pendukung tersebut diharapkan mampu memberi rasa nyaman dan aman bagi pengunjung yang datang ke spot ini. d. Boat Pier dan Promenade Spot Pusat Olahraga menyediakan fasilitas Boat Pier bagi pengunjung yang datang melalui jalur air. Boat pier ini dapat digunakan sebagai tempat untuk memarkirkan Boat dan tempat untuk keluar masuk pengunjung melalui jalur air. Di dalam spot ini juga terdapat promenade yang terletak di sisi selatan area. Promenade yang berbatasan dengan tepian air ini berfungsi sebagai ruang terbuka. Pengunjung dapat berekreasi pasif dengan berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan atau bersantai di outdoor cafetaria sambil menikmati makanan dan minuman. Desain 3D dari fasilitas pendukung ini dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 7.20 : Boat Pier dan Promenade (Spot 2 : Pusat Olahraga) e. Cafetaria Spot Pusat Olahraga di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dilengkapi dengan fasiltas cafetaria. Fasilitas ini merupakan sarana pendukung 105

23 berbentuk kios-kios makanan dan minuman yang tertata rapi di sepanjang promenade. Spot ini menyediakan 7 kios beserta meja dan tempat duduknya. Pengunjung dapat membeli makanan atau minuman kemudian menikmatinya sambil beristirahat seusai berolahraga. Desain 3D dari fasilitas cafetaria ini dapat dilihat pada gambar di bawah : f. Area Parkir Gambar 7.21 : Cafetaria (Spot 2 : Pusat Olahraga) Area perkir untuk spot Pusat Olahraga terdapat di sisi selatan jalan utama Meuraxa Recreational Waterfront. Area parkir ini dapat menampung kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir ini dapat dilihat pada gambar di bawah : 106

24 Gambar 7.22 : Area Parkir (Spot 2 : Pusat Olahraga) Spot 3 : Perbelanjaan Souvenir Spot Perbelanjaan Souvenir merupakan area yang sebelumnya hanya berupa rawa-rawa yang tidak difungsikan sebagai kawasan tertentu. Area ini sangat strategis untuk kegiatan komersial karena berada di tengah-tengah kawasan perencanaan Meuraxa Recreational Waterfront. Area yang sangat mudah dijangkau ini kemudian dikembangkan sebagai Spot Perbelanjaan Souvenir. Spot ini sangat mudah diakses karena terletak ditengah-tengah kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Pengunjung dapat menuju spot ini dengan memutar balik di ujung jalan utama atau melalui jalur air dengan menggunakan Boat dan kemudian masuk melalaui stegher di sisi selatan. Spot Perbelanjaan Souvenir adalah area yang difungsikan sebagai tempat penjualan cindera mata dan barang-barang khas budaya yang akan dibeli pengunjung sebagai buah tangan atau kenang-kenangan. Secara umum, spot ini memfasilitasi minat rekreasi pasif yaitu berbelanja. Untuk mewadahi minat rekreasi tersebut, spot ini dilengkapi dengan elemen fisik berupa : 1. Musholla, 2. Toko- Toko Souvenir, 3. Cafetaria dan 4. Area Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Perbelanjaan Souvenir di Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 107

25 Gambar 7.23 : Tapak Konsep (2D) Spot 3 (Pusat Perbelanjaan Souvenir) 108

26 Gambar 7.24 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 3 (Pusat Perbelanjaan Souvenir) 109

27 Spot Perbelanjaan Souvenir dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah : a. Musholla Musholla yang terdapat di dalam Spot Perbelanjaan Souvenir merupakan Musholla yang lebih besar ukurannya dibandingkan Musholla lain yang ada di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Musholla ini memiliki luas 30x30 meter. Secara umum, musholla ini didesain sebagai spot central peribadatan pengunjung yang datang berekreasi ke kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Gambar 7.25 : Musholla (Spot 3 : Pusat Perbelanjaan Souvenir) b. Toko-Toko Souvenir Fungsi utama dari spot ini adalah mewadahi minat rekreasi pengunjung untuk berbelanja. Minat tersebut difasilitasi dengan adanya sarana komersil seperti toko-toko sovenir. Di dalam spot ini terdapat 12 gugus bangunan yang difungsikan sebagai sarana komersil. Tiap gugusnya dapat diisi oleh 3 toko. Total toko yang ada di dalam spot ini adalah 36 toko. Toko tersebut dapat digunakan untuk menjual souvenir, makanan atau minuman, dan barang-barang keperluan pengunjung kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. 110

28 Gambar 7.26 : Toko Souvenir (Spot 3 : Pusat Perbelanjaan Souvenir) c. Cafetaria Spot Penjualan Souvenir menyediakan fasilitas cafetaria bagi pengunjung. Fasilitas ini diposisikan menghadap ke Landmark kawasan yaitu Menara Meuraxa Recreational Waterfront. Fasilitas cafetaria didesain untuk kebutuhan outdoor dan indoor. Secara umum, fasilitas ini berfungsi sebagai tempat berkumpul dan bersantai sambil menikmati makanan dan minuman yang dapat dibeli di resto-resto cafetaria. d. Area Parkir Area perkir untuk spot Perbelanjaan Souvenir terdapat di sisi selatan jalan utama Meuraxa Recreational Waterfront. Area parkir ini dapat menampung kendaraan roda 4 dan kendaraan roda Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan Spot Convention Center dan Hiburan Buatan merupakan spot rekreasi utama dalam Meuraxa Recreational Waterfront. Di dalam spot ini terdapat wahana buatan berupa Giant Wheel, Rumah Kaca dan gedung convention center. Spot ini juga dilengkapi dengan taman beserta gasebonya di sebeleh barat area. 111

29 Berdasarkan urutan sirkulasi di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront, spot ini merupakan tujuan rekreasi keempat yang dilalui pengunjung. Spot ini dapat diakses dengan cara memutar balik di ujung jalan utama. Spot ini juga dapat langsung dicapai melalui jalur air dengan menggunakan Boat atau melalui jalur promenade utama dengan menggunakan kereta penghubung antar spot. Spot ini memfasilitasi minat rekreasi aktif dan pasif. Rekreasi aktif yang ada adalah seperti bermain di wahana-wahana buatan seperti wahana giant wheel dan rumah kaca. Sedangkan rekreasi pasif yang ditawarkan adalah menikmati pergelaran musik ataupun theater di dalam convention center, menikmati pemandangan di promanade tepian air, atau bersantai sambil menikmati hidangan di cafetaria. Secara umum, spot ini dirancang untuk memfasilitasi minat rekreasi berupa hiburan buatan. Untuk mewadahi minat tersebut, spot ini dilengkapi dengan elemen-elemen fisik berupa : 1. Convention Center, 2. Wahana Giant Wheel dan Rumah Kaca, 3. Toko-Toko Souvenir, 4. Cafetaria, 5. Taman dan Gazebo, dan Area Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Convention Certer dan Wahana Buatan di Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 112

30 Gambar 7.27 : Tapak Konsep (2D) Spot 4 (Convention Center dan Hiburan Buatan) 113

31 Gambar 7.28 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 4 (Convention Center dan Hiburan Buatan) 114

32 Spot Convention Center dan Hiburan Buatan dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah : a. Convention Center Convention Center di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront adalah sebuah bangunan besar yang difungsikan untuk mengadakan kegiatan konvensi. Kegiatan konvensi yang dimaksud dapat berupa pameran barang, pemeran kesenian, konser musik, atau seminar. Bangunan ini berbentuk bundar setengah lingkaran dengan luas bangunan 4900 meter persegi. Gedung ini memiliki daya tampung orang. Desain 3D dari gedung ini dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 7.29 : Convention Center (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan) b. Giant Wheel Giant Wheel atau Gondola merupakan struktur berbentuk roda raksasa yang digantungi kabin-kabin penumpang. Kabin tersebut dirancang agar tetap dalam keadaan tegak ketika roda berputar. Gondola dalam spot ini berfungsi untuk mewadahi minat rekreasi pasif yaitu pengunjung bisa menikmati pemandangan dari atas ketinggian 40 meter (maksimal). Wahana ini merupakan fasilitas hiburan utama di dalam Meuraxa Recreational Waterfront. Desain 3D dari wahana Giant Wheel ini dapat dilihat pada gambar di bawah : 115

33 Gambar 7.30 : Giant Wheel (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan) c. Cafetaria Spot Convention Center dan Hiburan Buatan di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dilengkapi dengan fasiltas cafetaria. Fasilitas ini merupakan sarana pendukung berbentuk kios-kios makanan dan minuman yang tertata rapi di sepanjang promenade. Spot ini menyediakan 4 kios. Pengunjung dapat membeli makanan atau minuman kemudian menikmatinya sambil beristirahat seusai bermain di wahana-wahana hiburan. Desain 3D dari wahana Giant Wheel ini dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 7.31 : Cafetaria (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan) 116

34 d. Taman Dan Gazebo Taman dan Gazebo terletak di sisi barat Spot Convention Center. Taman ini dapat diakses melalui pintu spot atau melalui promenade utama di sisi tepian air. Taman ini berfungsi sebagai tempat bersantai atau berjalan-jalan. Pengunjung dapat menikmati pemandangan pantai dan landmark sambil menyantap jajanan yang dijual di pertokoan sebelah selatan gedung Convention Center. Desain 3D dari fasilitas taman ini dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 7.32 : Taman dan Gazebo (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan) e. Pertokoan Spot Convention Center difasilitasi sarana komersil berupa pertokoan. Di dalam spot ini terdapat 4 gugus bangunan yang difungsikan sebagai sarana komersil. Tiap gugusnya dapat diisi oleh 3 toko. Total toko yang ada di dalam spot ini adalah 12 toko. Toko tersebut dapat digunakan untuk menjual souvenir, makanan atau minuman, dan barang-barang keperluan pengunjung kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. 117

35 Gambar 7.33 : Pertokoan (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan) f. Area Parkir Area perkir untuk spot Convention Center dan Hiburan Buatan terdapat di sisi barat jalan jembatan baru. Area parkir untuk spot ini dapat menampung kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir ini dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 7.34 : Area Parkir (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan) 118

36 7.2.5 Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development terletak di seberang jembatan baru (jembatan penghubung timur dan barat). Berdasarkan urutan sirkulasi di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront, spot ini merupakan spot keenam yang dilalui oleh pengunjung. Pengunjung dapat mengakses spot ini setelah melalui jembatan baru kemudian belok kiri dan parkir di area yang telah disediakan atau melalui jalur promenade utama dengan menggunakan kereta penghubung antar spot. Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development merupakan tempat yang memfasilitasi minat rekreasi edukatif. Di dalam spot ini terdapat sebuah gedung galeri yang berisi informasi tentang proses pembangunan dan pengembangan Waterfront di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Galeri ini ditujukan kepada rombongan pelajar atau individu yang hendak melakukan studi tour ke Meuraxa Recreational Waterfront. Pengunjung akan ditawarkan untuk melihat animasi, foto, dan informasi lainnya tentang Waterfront Development. Secara umum, spot ini memfasilitasi minat rekreasi edukatif. Untuk mewadahi minat tersebut, spot ini dilengkapi dengan elemen-elemen fisik berupa : 1. Gedung Waterfront Education And Information Center, 2. Taman dan Gazebo, dan 3. Area Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development di Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 119

37 Gambar 7.35 : Tapak Konsep (2D) Spot 5 (Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront) 120

38 Gambar 7.36 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 5 (Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront) 121

39 Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah : a. Gedung Galeri Waterfront Development Center Galeri Waterfront Development Center (WDC) merupakan gedung 2 lantai dengan luas bangunan 40x60 meter. Gedung ini berfungsi untuk mewadahi minat rekreasi edukatif bagi pengunjung. Gedung ini berisi informasi tentang proses pembangunan dan pengembangan Waterfront di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Di dalam galeri pengunjung ataupun rombongan akan ditawarkan untuk melihat animasi, foto, dan informasi lainnya tentang Waterfront Development. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan ke arah landmark dan tepian air dari roof top. Desain 3D dari Gedung Galeri Waterfront Development Center dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 7.37 : Gedung Galeri (Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront) b. Taman Taman di dalam spot ini berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Di dalam taman ini terdapat ponds atau kolam yang berfungsi sebagai pengatur suhu thermal lokal. Pengunjung dapat beristirahat di tempat duduk permanen yang terletak di sisi-sisi taman. Desain 3D dari taman ini dapat dilihat pada gambar dibawah : 122

40 Gambar 7.38 : Taman (Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront) c. Area Parkir Area perkir untuk Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development terdapat di sisi timur gedung galeri. Area parkir untuk spot ini dapat menampung kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir ini dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 7.39 : Area Parkir (Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront) 123

41 7.2.6 Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya terletak di sebelah barat jembatan baru (penghubung timur dan barat). Dalam urutan sirkulasi di dalam Meuraxa Recreational Waterfront, Spot ini merupakan spot keenam yang dilalui oleh pengunjung. Spot ini dapat diakses melalui jembatan baru atau melalui jalur promenade utama dengan menggunakan kereta penghubung antar spot. Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya merupakan ruang publik tempat berkumpulnya komunitas-komunitas seni dan kebudayaan. Di dalam spot ini terdapat sebuah Amphitheater atau panggung terbuka sebagai sarana ekspresi bagi komunitas seni dan budaya. Komunitas tersebut diharapkan mampu memberi kesan yang menyenangkan bagi pengunjung yang datang untuk menikmati pergelaran musik, tari, drama dan pentas seni lainnya. Secara umum, spot ini memfasilitasi minat rekreasi edukasi dan budaya. Untuk mewadahi minat tersebut, spot ini dilengkapi dengan elemen-elemen fisik berupa 1. Amphitheater, 2. Taman, 3. Cafetaria dan Toko Souvenir, dan 4. Area Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya di Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 124

42 Gambar 7.40 : Tapak Konsep (2D) Spot 6 (Gelanggang Komunitas dan Budaya) 125

43 Gambar 7.41 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 6 (Gelanggang Komunitas dan Budaya) 126

44 Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah : a. Aphitheater Spot Gelanggang Komunitas Seni dan budaya menyediakan sebuah Amphitheater sebagai sarana ekspresi pertunjukan seni dan budaya. Gedung Amphitheater ini adalah gedung gelanggang terbuka berbentuk seperempat lingkaran. Gedung yang dengan luas bangunan 2700 meter persegi ini memiliki kapasitas pengunjung sebanyak 1000 orang. Desain 3D dari gedung Amphitheater ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.42 : Amphitheater (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya) b. Pertokoan Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya memiliki 12 unit toko dalam 4 gugus bangunan yang difungsikan sebagai sarana komersil. Toko-toko ini menjual berbagai kebutuhan pengunjung seperti souvenir, makanan dan minuman atau kebutuhan sehari-hari lainnya. Desain 3D pertokoan dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 127

45 Gambar 7.43 : Pertokoan (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya) c. Taman Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya menyediakan sebuah taman yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Taman ini dilengkapi dengan panggung terbuka berukuran 2500 meter persegi dan play ground seluas 1000 meter persegi. Ditaman ini pengunjung dapat berjalan-jalan, bermain, menikmati pertunjukan etnik atau bersantai di tempat duduk permanen yang terletak di sisi-sisi taman. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan landmark dan sisi tepian air di promenade yang di sediakan. Desain 3D dari taman ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.44 : Taman (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya) 128

46 d. Cafetaria Di dalam spot Gelanggang Komunitas dan Budaya tersebar kios-kios penjual makanan dan minuman. Total kios yang ada di spot ini adalah 8 unit. Kios-kios tersebut berukuran 3x5 meter. Pengunjung dapat membeli makanan dan minuman kemudian menikmatinya di tempat duduk permanen yang terletak di sisi-sisi taman. Desain 3D dari kios-kios yang tersebar di spot ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.45 : Cafetaria (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya) e. Area Parkir Ada dua area parkir di dalam Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya. Area parkir tersebut terdapat di sisi timur dan sisi selatan gedung Amphitheater. Total kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dalam area parkir ini adalah kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2. Area parkir yang ada di sisi selatan dapat juga digunakan untuk pengunjung Mall yang ada di sebelah spot Gelanggang Komunitas Budaya. Desain 3D dari fasilitas parkir ini dapat dilihat pada gambar di bawah : 129

47 Gambar 7.46 : Area Parkir (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya) Spot 7 : Pusat Perbelanjaan Modern Spot Perbelanjaan Modern terletak di sisi selatan kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Spot ini dapat diakses dengan angkutan umum seperti bis dalam kota atau kereta penghubung antar spot. Spot ini juga dapat diakses dengan kendaraan pribadi melalui jalan utama kecamatan atau melalui jembatan baru. Spot Perbelanjaan Modern merupakan area yang diperuntukkan sebagai area komersil. Di dalam spot ini terdapat sebuah mall yang berfungsi untuk memfasilitasi minat rekreasi berbelanja bagi pengunjung Meuraxa Recreational Waterfront. Spot ini dilengkapi dengan elemen fisik berupa : 1. Mall, 2. Taman, 3. Jembatan Penghubung Mall dengan Amphitheater, dan 4. Area Parkir di Lantai Dasar. Gambar denah 2D dari Spot Perbelanjaan Modern di Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 130

48 Gambar 7.47 : Tapak Konsep (2D) Spot 7 (Pusat Perbelanjaan Modern) 131

49 Gambar 7.48 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 7 (Pusat Perbelanjaan Modern) 132

50 Spot Pusat Perbelanjaan Modern dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah : a. Meuraxa Recreational Waterfront Mall Meuraxa Recreational Waterfront Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan modern yang juga berfungsi untuk mewadahi minat rekreasi belanja bagi pengunjung. Mall empat lantai dengan luas bangunan meter persegi ini diposisikan menghadap ke tepian air. Mall ini dapat di akses dari 3 sisi bangunan, sisi utara (pintu utama), sisi timur dan sisi selatan. Mall ini juga terintegrasi dengan Amphitheater yang ada di spot Gelanggang Komunitas Budaya melalui sebuah jembatan khusus di lantai dua. Desain 3D dari Mall ini dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 7.49 : Mall (Spot 7 : Pusat Perbelanjaan Modern) b. Area Parkir Ada dua area parkir di dalam Spot Perbelanjaan Modern, outdoor dan indoor. Area parkir outdoor terdapat di sisi barat Mall. Total kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dalam area parkir ini adalah unit kendaraan roda 4 dan unit kendaraan roda 2. Area parkir indoor terdapat di basement atau lantai dasar Mall. Total kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dalam area parkir ini adalah 133

51 unit kendaraan roda 4 dan unit kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir di Spot Perbelanjaan Modern ini dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 7.50 : Area Parkir (Spot 7 : Pusat Perbelanjaan Modern) Spot 8 : Taman Kuliner Spot Taman Kuliner berada di dekat spot Perbelanjaan Modern dan Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya. Spot ini dapat di akses melalui jalan utama kecamatan menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi, atau melalui jalur Promenade menggunakan kereta penghubung antar spot. Spot ini diposisikan menghadap tepian air dan landmark menara. Di dalam spot ini terdapat Café-Cafe Terapung dan Taman lengkap dengan Gazebo dan tempat duduk permanen. Rekreasi yang ditawarkan adalah menikmati hidangan di café-café terapung sambil melihat indahnya menara Meuraxa Recreational Waterfront. Secara umum, Spot Taman Kuliner merupakan spot yang berfungsi untuk memfasilitasi minat rekreasi kuliner bagi pengunjung yang datang ke Meuraxa Recreational Waterfront. Untuk mewadahi minat rekreasi ini, spot Taman Kuliner akan dilengkapi dengan elemen-elemen fisik berupa : 1. Café Terapung, 2. Outdoor Cafetaria, 3. Taman dan Gazebo. Dan 4. Area Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Taman Kuliner di Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 134

52 Gambar 7.51 : Tapak Konsep (2D) Spot 8 (Taman Kuliner) 135

53 Gambar 7.52 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 8 (Taman Kuliner) 136

54 Spot Taman Kuliner dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah : a. Floating Cafetaria Spot Kuliner menyediakan 9 Floating Café. Floating Café atau café terapung adalah bangunan yang terletak di sisi promanade. Bangunan Floating Café yang ditopang oleh tiang-tiang pancang ini diposisikan menghadap ke arah Landmark Menara. Fasilitas ini dapat diakses oleh pengunjung melalui jalur promenade utama atau melalui pintu masuk Spot Kuliner. Fungsi dari fasilitas Floating Café adalah sebagai tempat berkumpul dan tempat rekreasi kuliner. Pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman sambil melihat pemandangan menara. Desain 3D dari fasilitas Floating Café ini dapat dilihat pada gambar dibawah : b. Taman dan Gazebo Gambar 7.53 : Floating Cafe (Spot 8 : Taman Kuliner) Taman di dalam spot Taman Kuliner ini berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Taman ini dilengkapi dengan 4 gasebo yang berfungsi sebagai peneduh. Pengunjung dapat berjalan-jalan atau bermain di dalam area taman. Selain itu pengunjung juga dapat beristihat sambil menikmati pemandangan Landmark Menara di tempat duduk permanen yang disediakan di sisi-sisi taman. Desain 3D dari taman di dalam spot ini dapat dilihat pada gambar di bawah : 137

55 Gambar 7.54 : Taman dan Gazebo (Spot 8 : Taman Kuliner) c. Kios Makanan dan Minuman Spot Taman Kuliner dilengkapi 4 unit sarana komersil untuk penjual makanan dan minuman. Dua unit diantaranya berbentuk warung memanjang dengan ukuran 15x3 meter dan 2 unit lain nya berbentuk kios cepat saji berukuran 3x5 meter. Pengunjung dapat membeli makanan dan minuman kemudian menikmatinya di tempat duduk permanen yang terletak di sisi-sisi taman. Desain 3D dari kios-kios yang tersebar di spot ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.55 : Kios makanan dan minuman (Spot 8 : Taman Kuliner) 138

56 d. Area Parkir Area perkir untuk Spot Taman Kuliner terdapat di sisi utara jalan utama Kecamatan Meuraxa. Area parkir untuk spot ini dapat menampung unit kendaraan roda 4 dan unit kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir ini dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 7.56 : Area Parkir (Spot 8 : Taman Kuliner) Landmark Menurut Zahnd (2006), Landmark adalah elemen fisik dengan bentuk visual yang menonjol. Landmark mempunyai gaya arsitektur yang khas dan diposisikan pada lokasi yang strategis. Secara umum, Landmark berfungsi sebagai pembentuk citra kawasan. Fungsi khusus dari Landmark adalah sebagai vista, focal point, pembentuk skyline, penunjuk arah dan pengarah orientasi pengunjung. Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront memiliki Landmark utama berbentuk menara. Landmark ini bergaya arsitektur campuran Kolonial Belanda dan Moghul khas India. Gaya arsitektur dari menara ini sama dengan menara yang ada di Mesjid Raya Baiturrahman (Landmark utama Kota Banda Aceh). Hal ini ditujukan untuk menonjolkan keseragaman citra dan kesan yang ada di Kota Banda Aceh. Menara ini didesain dengan ketinggian 40 meter dan luas lantai dasar 21x21 139

57 meter. Menara ini juga dilengkapi dengan lift agar pengunjung dapat mengakses lantai puncak untuk menikmati pemandangan. Landmark berbentuk menara ini diposisikan di area perairan kawasan. Hal ini ditujukan untuk menonjolkan konsep Recreational Waterfront dan memperkuat kesan interaktif antara atraksi pengunjung dan elemen air. Ada dua Landmark di dalam kawasan perencanaan ini, keduanya ditempatkan di dua titik central kawasan, satu di sebelah barat dan satunya lagi di sebelah timur. Hal ini dikarenakan kawasan Meuraxa Recreational Waterfront memiliki area yang luas dan berbentuk oval. Pengunjung dapat mengakses menara ini melalui jalur promenade utama dengan berjalan kaki atau menggunakan kereta penghubung antar spot. Menara ini juga dapat diakses melalui jalur air dengan menggunakan Boat. Pengunjung dapat memilih menara terdekat, menara barat atau menara timur. Rekreasi pasif yang bisa dilakukan di landmark ini adalah menikmati pemandangan pesisir dan pemandangan kawasan Meuraxa Recreational Waterfront secara keseluruhan dari atas ketinggian 40 meter di lantai puncak menara. Menara yang terintegrasi dengan jalur promenade dan berada di tengah air ini diharapkan mampu memperkuat citra kawasan sebagai area Recreational Waterfront. Desain 3D dari Landmark ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.57 : Desain 3D Menara 1 dan Menara 2 (Landmark) 140

58 7.3 Rencana Sirkulasi dan Aksesibilitas di Meuraxa Recreational Waterfront Berdasarkan konsep rencana yang ada pada bab sebelumnya, rencana sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dirujuk dari 2 faktor pertimbangan perencanaan kawasan Recreational Waterfront yang baik menurut Rahman (2010), yaitu faktor aksesibiltas dan integrasi. Faktor pertimbangan tersebut mengarahkan agar aksesibilitas dalam alur sirkulasi di kawasan perencanaan ini dapat terintegrasi dan terhubung dengan semua spot rekreasi dan moda transportasi yang ada. Alur sirkulasi ini diharapkan mampu menjamin kelancaran mobilitas pengunjung yang hendak berekreasi di Meuraxa Recreatinal Waterfront atau menuju ke pelabuhan. Desain dari alur sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.58 : Alur Sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront 141

59 Gambar di atas menjelaskan alur sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Kawasan ini dapat diakses melalui tiga pintu masuk, satu pintu primer yang ada di gapura utama, dua pintu sekunder yang ada di spot kuliner dan spot mall. Pengunjung dapat keluar kawasan rekreasi melalui lima pintu yang ada di jembatan pelabuhan, jembatan penghubung timur-barat, mall, taman kuliner dan gapura utama. Secara umum, pola pencapaian yang diterapkan dalam kawasan ini adalah pola pencapaian memutar, tersamar dan langsung. Pola pencapaian memutar adalah pola yang memperpanjang urutan pencapaian karena harus mengelilingi kawasan melalui jalan berputar. Pola ini efektif untuk sirkulasi kendaraan bermotor dan kendaraan umum. Selanjutnya adalah pola pencapaian tersamar, pola ini memperluas perspektif pengunjung terhadap fasad dan bentuk bangunan yang ingin dicapai. Dengan pola ini pengunjung dapat mempersingkat atau memperpanjang alur pencapaiannya. Pola ini efektif bagi pengunjung yang ingin mencapai bangunan landmark utama dengan berjalan di jalur promenade atau menggunakan Boat di jalur air. Pola yang terakhir adalah pola pencapaian langsung, pola ini adalah pola pencapaian secara tegak lurus dimana arah dan tujuan visualnya jelas dan langsung menuju kearah bangunan tersebut. Pola ini efektif bagi pengunjung yang berjalan kaki dari spot parkir menuju bangunan-bangunan dalam spot rekreasi. Untuk mengintegrasikan pola-pola pencapaian tersebut, ada elemen-elemen sirkulasi yang harus direncanakan di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront, yaitu Jembatan Khusus Pelabuhan, Jembatan Penghubung Timur- Barat, Spot Parkir, Urutan Pola Pergerakan Pengunjung, dan Urutan Pola Pergerakan Berbagai Moda Transportasi. Setiap elemen tersebut akan dijelaskan lebih terperinci pada poin-poin di bawah ini : Jembatan Khusus Pelabuhan Ulee Lheu Jembatan Khusus Pelabuhan adalah rencana infrastruktur transportasi sepanjang 200 meter yang menghubung pelabuhan dengan jalan utama Kecamatan Meuraxa yang ada di sebelah selatan perairan kawasan Meuraxa Recreational 142

60 Waterfront. Fungsi utama jembatan ini adalah sebagai jalur keluar masuk kendaraan yang hendak menuju pelabuhan Ulee Lheu. Fungsi sekunder dari jembatan ini adalah sebagai jalur keluar bagi pengunjung yang sedang berada di spot pertama kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Secara umum, jembatan ini diharapkan mampu menjadi solusi atas ketidaklancaran sirkulasi kendaran di dua zona yang saling bersebelahan, yaitu zona rekreasi dan zona pelabuhan. Pengunjung yang hendak keluar masuk pelabuhan tidak perlu lagi melewati zona rekreasi yang ramai. Lokasi jembatan khusus pelabuhan dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.59 : Lokasi Jembatan Khusus Pelabuhan Alur sirkulasi di persimpangan jembatan di desain agar pola pergerakannya tidak saling menghambat. Desain 2D dan 3D dari jembatan ini dapat dilihat pada gambar di bawah : 143

61 Gambar 7.60 : Sirkulasi di persimpangan jembatan khusus pelabuhan Gambar 7.61 : Desain 3D Jembatan khusus pelabuhan Jembatan Penghubung Area Timur dan Barat Area timur dan barat di kawasan rekreasi Kecamatan Meuraxa dulunya sempat terhubung oleh sebuah jembatan. Namun bencana gempa dan tsumani tahun 2004 silam telah menghacurkan jembatan tersebut sehingga sirkulasinya terputus. Untuk dapat kembali menghidupkan kawasan pesisir Meuraxa menjadi pilihan utama dalam kegiatan rekreasi masyarakat, area timur dan barat akan kembali dihubungkan oleh jembatan sepanjang 100 meter. Adapun lokasi jembatan penghu- bung ini dapat dilihat pada gambar di bawah : 144

62 Gambar 7.62 : Lokasi jembatan penghubung area timur dan barat Dalam perencanaan alur sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront, keberadaan jembatan menjadi sangat penting karena merupakan jalur penghubung dan jalur keluar yang strategis. Dari jembatan ini, pengunjung dapat langsung keluar dari kawasan rekreasi, atau melanjutkan rekreasi ke Spot Galeri Waterfront, Spot Gelanggang Budaya, Spot Mall, atau Spot Taman Kuliner. Jembatan dengan panjang 100 meter ini didesain dengan konstruksi kurva lengkung dan kabel baja penyangga. Model konstruksi ini memindahkan berat dari jembatan dan beban yang terdorong horisontal ke ketegangan kabel baja dan kepala jembatan di kedua sisi. Desain 3D dari jembatan ini dapat dilihat pada gambar di - bawah : 145

63 Gambar 7.63 : Desain 3D Jembatan penghubung area timur dan barat Spot-Spot Parkir di Area Meuraxa Recreational Waterfront Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront menyediakan fasilitas lahan parkir untuk pengunjung. Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan berupa taman parkir dan lantai dasar gedung-gedung besar. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan sebaran spot-spot rekreasi, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan kemudahan bagi pengunjung Meuraxa Recreational Waterfront. Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront memiliki 12 lahan parkir untuk 8 spot rekreasi. Lahan-lahan parkir tersebut dapat digunakan dengan kombinasi cara parkir yaitu, parkir paralel, parkir tegak lurus, atau parkir serong. Kapasitas kendaraaan yang bisa diparkir dari tiap-tiap spot rekreasi adalah : Spot 1 : 70 mobil dan 200 motor; Spot 2 : 60 mobil dan 150 motor; Spot 3 : 110 mobil dan 250 motor; Spot 4 : 170 mobil dan 200 motor; Spot 5 : 40 mobil dan 100 motor; Spot 6 : 100 mobil dan 250 motor; Spot 7 : 1400 mobil dan 2600 motor; Spot 8 : 50 mobil dan 150 motor. Total kapasitas parkir yang dapat ditampung dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront adalah 2000 unit mobil dan 4000 unit motor. Sebaran lahan parkir di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah : 146

64 Gambar 7.64: Sebaran parkir di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront Urutan Pola Pergerakan Pengunjung Alur sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront diarahkan agar setiap spot rekreasinya dapat diakses dengan mudah dan terintegrasi dengan pola pergerakan pengunjung. Secara umum, pola pergerakan pengunjung diawali dari gerbang utama pintu masuk kemudian menuju ke setiap spot atau salah satu spot rekreasi dan berakhir di pintu keluar kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Kawasan ini memiliki satu pintu masuk utama dan lima pintu keluar. Hal ini bertujuan agar pengunjung yang masuk tersentralisasi tertip di satu jalur pintu masuk dan memiliki banyak opsi jalur keluar sesuai jarak dari spot keberadaannya 147

65 dengan pintu keluar terdekat. Banyaknya pintu keluar dalam kawasan rekreasi ini juga bertujuan untuk pengaplikasian sistem mitigasi tanggap darurat. Secara umum, desain pola pergerakan pengunjung dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.65 : Urutan Pola Pergerakan Pengunjung Pola Pergerakan Berbagai Moda Transportasi di Meuraxa Recreational Waterfront Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses dengan berbagai moda transportasi seperti motor, mobil, bum umum dan Boat. Berikut adalah uraian tentang alur dan pola gerak setiap moda transportasi tersebut. 148

66 a. Mobil dan Motor Pribadi Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses dengan mobil dan motor pribadi. Alur sirkulasi mobil dan motor pribadi bisa mencapai semua spot yang ada. Kawasan ini dapat diakses melalui tiga pintu masuk, satu pintu primer yang ada di gapura utama, dua pintu sekunder yang ada di spot kuliner dan spot mall. Pengunjung dapat keluar kawasan rekreasi melalui lima pintu yang ada di jembatan pelabuhan, jembatan penghubung timur-barat, mall, taman kuliner dan gapura utama. Alur sirkulasi dan sebaran tempat parkir untuk moda transpotasi pribadi berbentuk mobil atau motor dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.66 : Sirkulasi Mobil dan Motor Pribadi 149

67 b. Bis Umum dan Halte Pemberhentianya Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses dengan menggunakan bis umum angkutan dalam kota. Bis umum adalah salah satu moda transportasi publik saat pengunjung bepergian tidak menggunakan kendaraan pribadinya. Pengunjung dapat menggunakan moda transportasi ini dan turun di salah satu halte yang ada di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Halte atau shelter adalah sarana pendukung moda transportasi publik yang berfungsi khusus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bis umum. Di dalam kawasan ini terdapat 3 halte penumpang yang berada di Spot Pantai Cermin, Spot Olahraga dan Spot Mall, ketiganya terpisah pada jarak 500 meter. Jalur sirkulasi bis umum dan sebaran halte dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.67 : Sirkulasi Bis Umum dan sebaran Halte Pemberhentianya 150

68 Desain 3D dari halte bis umum pada kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.68 : Desain 3D Bis Umum dan sebaran Halte c. Promenade untuk Pejalan Kaki Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dilengkapi dengan fasilitas promenade. Promenade adalah area tepian air yang berfungsi sebagai ruang terbuka dan jalur penghubung antar spot. Fasilitas ini juga berfungsi sebagai tujuan rekreasi pasif. Ada dua jalur promenade yang dapat dilalui pengunjung, promenade tengah dan promenade utara. Promenade tengah merupakan promenade utama yang terletak ditengah-tengah kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Promenade ini menghubungkan setiap spot rekreasi. Promenade ini dilengkapi dengan jalur pejalan kaki, jalur kereta penghubung, kanopi peneduh, tempat duduk permanen dan lampu penerangan. Panjang jalur promenade ini adalah 1570 meter. Melalui promenade ini, pegunjung dapat menuju spot rekreasi yang diinginkan dengan berjalan kaki atau menggunakan kereta penghubung. Pengunjung juga dapat berekreasi di sepanjang promenade dengan berjalan-jalan sambil menikmati suasana pantai dan pemandangan landmark. Promenade utara berada di sisi utara Spot Pantai Cermin. Promenade ini merupakan modifikasi fisik dari tanggul penahan ombak yang sudah ada 151

69 sebelumnya. Selain berfungsi sebagai sarana vital penahan gelombang dan pencegah abrasi pantai, fasilitas ini juga berfungsi sebagai ruang terbuka untuk tujuan rekreasi pengunjung. Di sepanjang promenade, pengunjung dapat berolahraga jogging atau memancing. Pengunjung juga dapat berjalan-jalan untuk menikmati pemandangan pantai dan matahari terbenam. Promenade ini menghubungkan spot Pantai Cermin di sebelah barat dengan pelabuhan di sebalah timur. Panjang dari jalur promenade ini adalah 1045 meter. Promenade ini dilengkapi dengan jalur pejalan kaki, tempat duduk permanen, kanopi peneduh dan lampu penerangan. Lokasi dari promenade tengah dan utara dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.69 : Lokasi dari promenade tengah dan utara 152

70 d. Boat dan Stegher Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses melalui jalur air. Di dalam kawasan ini terdapat fasilitas Boat dan stegher sebagai moda transportasi air. Fasilitas Boat dan stegher merupakan elemen vital dalam konsep perencanaan kawasan Recreational Waterfront. Pengunjung dapat menggunakan Boat tersebut untuk menuju spot-spot rekreasi. Pengunjung juga dapat menggunakannya untuk berkeliling kawasan menikmati pemandangan di sekitar kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Fasilitas Boat dan stegher tersebar di lima titik utama yaitu di Spot Pantai Cermin, Spot Olahraga, Spot Convention, Spot Gelanggang Budaya dan Spot Taman Kuliner. Sebaran fasilitas Boat dan stegher dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.70 : Sebaran fasilitas Boat dan stegher 153

71 e. Kereta Penghubung antar Spot Kereta penghubung antar spot adalah moda transportasi umum yang berjalan di atas rel khusus. Kereta penumpang ini menghubungkan spot-spot rekreasi melalui jalur promenade tengah. Kereta penghubung antar spot ini difungsikan sebagai solusi terhadap luasnya kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Pengunjung juga dapat menggunakan kereta ini sebagai sarana rekreasi menikmati pemandangan pantai dan landmark. Kereta ini dapat mengangkut 120 penumpang. Kereta ini berjalan di atas rel sepanjang 1045 meter dan berhenti di 7 titik pemberhentian. Pengunjung dapat mengakses kereta ini dari Spot Pantai Cermin, Spot Galeri Waterfront, Spot Gelanggang Budaya, Spot Taman Kuliner dan Spot Convention. Sebaran titik pemberhentian kereta penghubung antar spot dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 7.71 : Sebaran titik pemberhentian kereta penghubung antar spot 154

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan 1.1 Latar Belakang Perencanaan BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, hal ini dilihat dari banyaknya pulau yang tersebar di seluruh wilayahnya yaitu 17.504

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga

BAB V KONSEP PERANCANGAN. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. ZONING. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga Letaknya harus dekat dengan perairan. Restaurant terapung ini akan Restaurant Terapung Club bahari

Lebih terperinci

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET 42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,

Lebih terperinci

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG 4.1 Sejarah Kawasan Kambang Iwak Palembang Menurut Ir. Ari Siswanto, MCRP, pengamat perkotaan dari Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Banda Aceh merupakan salah satu kota yang dilanda bencana alam Tsunami pada Desember Tahun 2004. Pasca bencana Tsunami, kota Banda Aceh kembali di bangun oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,

Lebih terperinci

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk ditunjukkan pada pengunjung sekaligus sebagai pusat produksi

Lebih terperinci

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

6.1 Peruntukkan Kawasan

6.1 Peruntukkan Kawasan 6.1 Peruntukkan Kawasan BAB VI RBAN DESIGN GIDELINES Peruntukan kawasan di Sempadan Sungai Jajar ditentukan dengan dasar : 1. Hasil analisis zoning 2. Karakteristik penggunaan lahan Peruntukkan kawasan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ BAB VI KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini merupakan hasil dari analisis dan pembahasan terhadap penilaian komponen setting fisik ruang terbuka publik dan non fisik (aktivitas) yang terjadi yang

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pengembangan kawasan pesisir Barat Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai kawasan wisata yang diharapkan dapat menjadi salah satu sektor andalan dan mampu untuk memberikan konstribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini berupa hasil jawaban dari pertanyaan penelitian dan tujuan awal dari penelitian yaitu bagaimana karakter Place kawasan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PULO CANGKIR

TINJAUAN PULO CANGKIR BAB II TINJAUAN PULO CANGKIR II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Judul Proyek : Kawasan Rekreasi Kampung Pulo Cangkir dan Sekitarnya. Tema : Arsitektur Tradisional Sunda. Kecamatan : Kronjo. Kelurahan : Pulo Cangkir

Lebih terperinci

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2.1. Tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu Tujuan penataan ruang wilayah kota dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan wilayah kota; 2) karakteristik wilayah kota;

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI Bab ini memberikan arahan dan rekomendasi berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada kawasan studi, dengan membawa visi peningkatan citra Kawasan Tugu Khatulistiwa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 114 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aspek pengembangan suatu objek wisata diantaranya meliputi pengembangan tata

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 FILOSOFI 5.1.1 Filosofi Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN merupakan kawasan perdagangan di kawasan yang terdiri dari beberapa pasar yang diharapkan penataan kawasan harus saling medukung pasar-pasar tersebut.

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan Wisata Bahari Di Pantai Boom Tuban ini merupakan sebuah rancangan arsitektur yang didasarkan oleh tema Extending Tradition khususnya yaitu dari

Lebih terperinci

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan

Lebih terperinci

Bab VI Simulasi Rancangan Kawasan TOD Dukuh Atas

Bab VI Simulasi Rancangan Kawasan TOD Dukuh Atas Bab VI Simulasi Rancangan Kawasan TOD Dukuh Atas VI.1 Simulasi Rancangan Rancangan kawasan TOD Dukuh Atas merupakan hasil akhir dari penulisan tesis ini. Hasil rancangan memperlihatkan bahwa kawasan ini

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan penulis sebelumnya melihat peruntukan lahannya, sebelum merancang sebuah bangunan rancangan apa yang pantas pada tapak dengan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan di Kabupaten Bandung tepatnyadi Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, antara lain sebagai sarana pemindahan barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, antara lain sebagai sarana pemindahan barang dan jasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya pembangunan saat ini, maka sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan juga semakin tinggi. Transportasi misalnya memegang peranan yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan di laut yang saling berinteraksi sehingga

Lebih terperinci

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL LAMPIRAN XII PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN TAHUN 2015 2035 KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL 1. MS Mangrove atau

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat Melia W. Pratiwi, Marly V. Patandianan, Bambang Heryanto Laboratoratorium

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili

Lebih terperinci

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR - 36 Periode Januari Juni 2011 HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Untuk mengetahui maksud dari judul diatas, maka perlu diuraikan arti masing masing kata : Klaten : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan

Lebih terperinci

Transformasi pada objek

Transformasi pada objek PROFIL UKURAN LAHAN KEBUTUHAN RUANG KONSEP PELETAKAN MASSA wadah kegiatan komersil dan kegiatan wisata edukasi untuk meningkatkan apresiasi konsumen terhadap hasil karya produsen. Pemilik : Swasta - APTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan di galakkannya kembali pemberdayaan potensi kelautan maka sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

Lebih terperinci

2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH

2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH 2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Banda Aceh dirumuskan untuk mengatasi permasalahan tata ruang dan sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki, serta

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana

BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana Kebutuhan sarana dan ruang dari lahan sempit memberikan ide konsep optimalisasi ruang melalui penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka kebutuhan angkutan semakin diperlukan. Oleh karena itu transportasi

BAB I PENDAHULUAN. maka kebutuhan angkutan semakin diperlukan. Oleh karena itu transportasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 LATAR BELAKANG OBJEK Di era sekarang ini semakin meningkatnya kegiatan perekonomian terutama yang berhubungan dengan distribusi, produksi, konsumsi, serta jasa,

Lebih terperinci

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : RAMADHANI GURUH PRASETYO

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.. Penerapan Konsep Pada Rancangan 6... Konsep Rancangan Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu penyedia fasilitas yang mampu menampung kegiatan MICE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trotoar adalah jalur bagi pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN 5.1. Ide Awal Ide awal dari stasiun ini adalah Intermoda-Commercial Bridge. Konsep tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas dan hubungan antara setting fisik dan aktivitas, maka didapatkan beberapa hasil temuan

Lebih terperinci

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan 116 VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar perencanaan adalah mengembangkan laboratorium lapang PPDF sebagai tempat praktikum santri sesuai dengan mata pelajaran yang diberikan dan juga dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pariwisata merupakan kegiatan melakukan perjalanan dengan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 OLEH : DOSEN PEMBIMBING : PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 Mengapa memilih judul penelitian ini...??? WILAYAH PENELITIAN..

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep perancangan Sekolah Tinggi Seni Teater ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah INTERAKSI. Interaksi dapat diartikan sebuah bangunan yang dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI

BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI 2.1 PENGERTIAN PASAR KERAJINAN DAN SENI Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu ( http://id.wikipedia.org/ : 7/9/2009

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG

PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG Oleh : Disa Ceria Permatasari, R. Siti Rukayah, Titien Woro Murtini Pantai Widuri Pemalang merupaka salah satu potensi wisata yang menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan BAB V KESIMPULAN Dari hasil analisis, peneliti menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana kondisi sistem setting dan livabilitas di ruang terbuka publik di Lapangan Puputan dan bagaimana bentuk persepsi

Lebih terperinci

VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN

VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN VI.1. Konsep Desain Lanskap Tepian Sungai Martapura Kota Banjarmasin menitikberatkan kepada sungai sebagai pusat perhatian dan pemandangan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN dan ARAHAN PENATAAN

BAB VI KESIMPULAN dan ARAHAN PENATAAN BAB VI KESIMPULAN dan ARAHAN PENATAAN 6.1 Potensi Wisata yang dapat ditemukan di Kampung Wisata Batik Kauman Dari hasil penelitian dan analisis terhadap Kampung Wisata Batik Kauman didapatkan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

V. KONSEP PENGEMBANGAN

V. KONSEP PENGEMBANGAN 84 V. KONSEP PENGEMBANGAN 5.1. Pengembangan Wisata Sebagaimana telah tercantum dalam Perda Provinsi DI Yogyakarta No 11 tahun 2005 tentang pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (KCB) dan Benda Cagar Budaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap Lansekap sebagai gabungan antara seni dan ilmu yang berhubungan dengan desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang sebagai sebuah kota yang terletak pada kawasan pantai utara Jawa memiliki berbagai potensi yang belum sepenuhnya dikembangkan. Sesuai dengan Peraturan

Lebih terperinci

DESA WISATA DI KAWASAN RAWA PENING DENGAN PENEKANAN DESAIN EKOWISATA

DESA WISATA DI KAWASAN RAWA PENING DENGAN PENEKANAN DESAIN EKOWISATA DESA WISATA DI KAWASAN RAWA PENING DENGAN PENEKANAN DESAIN EKOWISATA Oleh : Ayu Agung Hastuti, Titien Woro Murtini, R. Siti Rukayah Rawapening yang menjadi salah satu sektor pariwisata terbesar di Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN BAB V KONSEP RANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan Sumedang Convention Center ini adalah menyediakan atau membangun sarana MICE ( Meeting, Incentives, Conference, Exhibition) yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah kota, sebagai untuk mengebumikan jenazah makam juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Terbuka Hijau atau RTH merupakan salah satu komponen penting perkotaan. Secara umum ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep yang mendasari perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung ini adalah sebagai berikut; 1. Konsep Filosofis yaitu Kerjasama yang terarah. Konsep tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang. BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Studi Parkir Studi ini dilaksanakan dengan maksud agar memperoleh informasi tentang fasilitas ruang parkir yang ada. Adapun informasi yang diperoleh berupa karakteristik-karekteristik

Lebih terperinci

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : Arif Rahman Hakim L2D 303 283 JURUSAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java

3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini membahas gambaran umum wilayah studi kawasan pusat perbelanjaan Paris Van Java yang mencakup karakteristik pusat perbelanjaan Paris Van Java, karakteristik ruas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pariwisata sekarang sudah merupakan suatu tuntutan hidup dalam zaman modern ini. Permintaan orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata, dari tahun ke tahun terus

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Satuan Ruang Parkir Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan suatu kendaraan (mobil penumpang, bus/truk,

Lebih terperinci

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Kuisioner Responden yang terhormat, Agrowisata Salatiga merupakan salah satu agrowisata yang banyak diminati oleh pengunjung. Welcome area yang ada di agrowisata

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1408, 2017 KEMEN-ATR/BPN. Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang publik merupakan tempat berinteraksi bagi semua orang tanpa ada batasan ruang maupun waktu. Ini merupakan ruang dimana kita secara bebas melakukan segala macam

Lebih terperinci

BAB VI : DESAIN RANCANGAN

BAB VI : DESAIN RANCANGAN BAB VI : DESAIN RANCANGAN A. Heritage Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi yang menitik beratkan Prambanan sebagai peninggalan sejarah maka untuk memberikan kesan heritage

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 23 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Desain Lanskap kampus Fakultas Seni Rupa dan Desain menitikberatkan pada sebuah plaza dengan amphitheatre di bagian tengah kampus yang menghubungkan semua gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Pariwisata dikenal sebagai suatu bentuk rangkaian kegiatan kompleks yang berhubungan dengan wisatawan dan orang banyak, serta terbentuk pula suatu sistem di dalamnya.

Lebih terperinci

DESAIN PREMIS. Dalam merancang Taman Budaya ini menggunakan sebuah metode transformasi perancangan yaitu metode preseden. Metode preseden merupakan

DESAIN PREMIS. Dalam merancang Taman Budaya ini menggunakan sebuah metode transformasi perancangan yaitu metode preseden. Metode preseden merupakan DESAIN PREMIS Alun-alun Kapuas merupakan sebuah taman kota yang terletak di pinggir sungai Kapuas yang menghadap ke seberang sungai yang bersebrangan dengan Kraton Kadariyah. Letak alun-alun yang strategis

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang BAB VI HASIL PERANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu Ekoturisme, dengan empat unsur yang diusung yaitu Sustainable, Pendidikan, Peningkatan

Lebih terperinci

Pasar Modern BSD City The Concept

Pasar Modern BSD City The Concept Pasar Modern BSD City Tahun Beroperasi : 01 Juli 2004 Lokasi : Jl. Letnan Soetopo Luas Lahan : 2.6 ha Luas bangunan : 1.4 ha Kiosk : 320 unit Lapak : 302 unit Ruko : 100 unit Tingkat hunian : 99% Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya akan memberikan konsekuensi terhadap kebutuhan ruang. Pertumbuhan penduduk di kota besar

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet ini dibagi menjadi 3 yaitu bangunan primer, sekunder dan penunjang yang kemudian membentuk zoning sesuai fungsi,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar BAB III DESKRIPSI PROYEK 3.1. Gambaran Umum Nama Proyek Astana Anyar Sifat Proyek Pemilik Lokasi Luas Lahan : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival : Fiktif : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung : Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau pelabuhan dalam bahasa Indonesia. Orang-orang Tuban setempat mengatakan bahwa boom dibangun

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Umum Perancangan Gambar 4. 1 Diagram Ilustrasi Konsep Umum Perancangan Berawal dari komunitas bernama generasi 90-an, muncul sebuah buku ilustrasi populer yang menjadi

Lebih terperinci