RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN BLITAR TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN BLITAR TAHUN"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN BLITAR TAHUN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN BLITAR Jalan Nias Nomor 2 Blitar Telp. / Fax. (0342) bapemaskab.blitar@ymail.com

2 KATA PENGANTAR Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, telah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) Pemerintah Kabupaten Blitar. Dinamika perubahan lingkungan strategis yang bergerak dengan cepat, dan sesuai dengan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan senada dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih periode , maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dalam penyusunan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar secara terpadu dan terukur. Proses penyusunan dan sistematikanya telah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dengan adanya Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, maka seluruh program kegiatan di lingkungan harus mengacu pada dokumen Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. II-2

3 Akhirnya dengan memohon rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, atas segala upaya dari seluruh jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, kami berharap agar hasil Rencana Strategis ini pada akhirnya dapat direalisasikan dan sekaligus dapat berkontribusi positif terhadap upaya-upaya pembangunan di Kabupaten Blitar dalam pemberdayaan masyarakat dan desa. Blitar, Oktober 2016 Plt. KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN BLITAR AGUS SANTOSA, S.Sos., M.Si. Pembina Tk.I NIP II-3

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I PENDAHULUAN.. I Latar Belakang I Landasan Hukum.. I Maksud dan Tujuan. I Sistematika Penulisan I-9 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD II Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD. II Sumber Daya SKPD.. II Kinerja Pelayanan SKPD... II Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. II-34 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan III Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. III Telaahan Renstra K/L dan Renstra III Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.. III Telaahan Terhadap RTRW Kab. Blitar. III Telaahan Terhadap KLHS Kab. Blitar. III-17 II-4

5 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis. III-20 BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD IV Strategi dan Kebijakan SKPD IV-5 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF V-1 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD VI-1 BAB VII PENUTUP. VII-1 II-5

6 DAFTAR TABEL TABEL 2.1 Data Sumber Daya Manusia (SDM) pada (per Desember 2015) II-22 TABEL 2.2 Data Sumber Daya Sarana dan Prasarana pada (per Desember 2015) II-24 TABEL 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD.. II-27 TABEL 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD.. II-30 TABEL 2.5 Rata-rata Pertumbuhan Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD.. II-32 TABEL 2.6 Komparasi Capaian Sasaran.. II-37 TABEL 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi.. III-3 TABEL 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.... III-7 TABEL 3.3 Permasalahan Pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar Berdasarkan Sasaran Renstra K/L Beserta Faktor Penghambat Pendorong Keberhasilan Penggunaannya dan III-12 TABEL Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Blitar.. III-15 TABEL Hasil Analisis Terhadap Dokumen KLHS Kabupaten Blitar.. III-19 TABEL 3.5 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal). III-22 TABEL 3.6 Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis.. III-24 TABEL 3.7 Nilai Skala Kriteria... III-25 TABEL 3.8 Rerata Skor Isu-isu Strategis.. III-26 TABEL 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan II-6

7 IV-3 TABEL 4.2 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikatif Sasaran.. IV-7 TABEL 4.3 Penentuan Strategi.... IV-9 TABEL 4.4 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan.. IV-12 TABEL 5 TABEL 5.1 TABEL 5.2 TABEL 6.1 Relevansi dan Konsitensi Antara Pernyataan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Program.. V-1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Bapemas Kabupaten Blitar..... V-7 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Bapemas Kabupaten Blitar..... V-10 Indikator Kinerja pada Bapemas Kabupaten Blitar Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD..... VI-1 II-7

8 DAFTAR BAGAN BAGAN 2.1 Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar II-20 II-8

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar, dijelaskan bahwa visi Bupati Blitar dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Blitar adalah Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju, dan Berdaya Saing. Visi tersebut dijabarkan ke dalam misi pembangunan daerah, yaitu (1) Meningkatkan taraf hidup masyarakat; (2) Memantapkan kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan (religius), kearifan lokal, dan hukum; (3) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); (4) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik; (5) Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing; dan (6) Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan. Misi tersebut bertujuan untuk (1) Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara proporsional; (2) Menciptakan suasana kehidupan religius, aman, dan kondusif; (3) Menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing; (4) Mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel; (5) Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada sinergi seluruh pelaku ekonomi; dan (6) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. II-9

10 Tujuan tersebut dapat tercapai apabila sasaran yang diharapkan: (1) Menurunnya angka kemiskinan, meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatnya kesempatan kerja, jiwa usaha masyarakat, dan meningkatnya cakupan kualitas layanan infrastruktur; (2) Meningkatnya kebebasan, kemudahan masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, serta meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan; (3) Meningkatnya mutu bidang pendidikan dan kualitas kesehatan masyarakat; (4) Meningkatnya kapasitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur yang profesional, berintegritas, dan berdaya saing, serta meningkatnya kualitas kinerja dan keuangan pemerintah daerah serta meningkatnya kualitas pelayanan publik dan berkembangnya manajemen pemerintahan daerah berbasis teknologi informasi; (5) Meningkatnya ketrampilan dan keahlian masyarakat usia produktif, meningkatkan keberdayaan dan produktivitas koperasi dan UMKM serta ekonomi berbasis potensi lokal daerah, berkembangnya industri pariwisata, serta meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kelestarian lingkungan hidup; (6) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa secara partisipatif, telah tecapai. Visi misi tersebut lahir sebagai sebuah langkah strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar sebagai upaya merespon dinamika kehidupan masyarakat yang berkembang dengan cepat dan pesat, di lingkungan internasional, nasional, regional, maupun daerah. Di wilayah Asia Tenggara, sejak tahun 2015 telah diberlakukan Asean Economic Community/ MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), dimana masyarakat harus memiliki daya saing. Pencapaian MDG s (Millenium Development Goals) dan SDG s (Sustainable Development Goals) secara internasional dengan melibatkan 139 negara (termasuk Indonesia) dalam II-10

11 rangka untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan pembangunan masyarakat serta pengentasan kemiskinan. Di tingkat nasional, terdapat 9 (Sembilan) agenda prioritas/ Nawacita yang diimplementasikan dalam strategi pembangunan nasional dengan membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat daerah-daerah beserta desa. Hal tersebut dilaksanakan sesuai dengan semangat dan amanah dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa. Di tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya melaksanakan strategi pokok pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat (people centered development), yang inklusif dan mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development), pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin (pro poor growth), Kesetaraan Antar Generasi (intergenerational equity), Pengarusutamaan Gender (PUG), dan Pengarusutamaan Hak Anak (PHA). Kabupaten Blitar secara umum memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM), kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), keragaman Budaya, dan sistem tata kelola pemerintahan yang akuntabel. Aspek-aspek tersebut yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan baru menuju kesejateraan masyarakat. Model tata kelola potensi dan kekayaan dapat dikemas/ branding oriented menjadi potensi pariwisata berbasis ekonomi mikro/ kreatif menuju masyarakat yang memiliki semangat daya saing dan lebih kompetitif. Hal tersebut dapat semakin optimal apabila didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang memadahi, kualitas masyarakat yang merata, adanya peningkatan kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha, peningkatan pemberdayaan masyarakat di segala bidang, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan potensi yang ada, sebagai wujud dari desentralisasi pembangunan, dan amanat Undang- Undang Nomor 6 tentang Desa. II-11

12 Dengan dinamika kehidupan masyarakat yang berkembang menuju era daya saing, maka peran masyarakat menjadi sangat penting. Suatu daerah tidak dapat dikatakan maju hanya dengan kapasitas bangunan fisik saja, sistem pemerintahan yang baik, tetapi lebih mengedepankan partisipasi masyarakatnya di dalam proses pembangunan. Model pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah langkah strategis untuk menciptakan kemandirian masyarakat berbasis potensi-potensi yang dimiliki untuk mengolah dan mengembangkan daerahnya. Pembangunan pada hakekatnya adalah upaya sistematis dan terencana oleh masing-masing maupun seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel. Pembangunan desa memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan, di bidang pemerintahan desa, perekonomian desa, kelembagaan masyarakat desa, penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) di perdesaan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Blitar merupakan leading sector di bidang pemberdayaan masyarakat, berperan serta dalam mendukung keberhasilan visi dan misi Kabupaten Blitar Tahun Di mana dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah/ SKPD mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 tahun 2008 dan Peraturan Bupati Blitar Nomor 66 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Sesuai dengan visi misi Kabupaten Blitar tahun , Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar memiliki peran strategis dan II-12

13 ikut ambil bagian di dalam mewujudkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat melalui: 1. Peningkatan kesempatan kerja dan jiwa wirausaha masyarakat serta meningkatkan cakupan kualitas layanan infrastruktur; 2. Peningkatan kualitas kinerja dan keuangan pemerintah daerah serta meningkatkan kualitas pelayanan publik; 3. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah desa dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa secara partisipatif. Hal tersebut dimaksudkan untuk percepatan pengentasan/ penurunan kemiskinan di Kabupaten Blitar. Langkah-langkah strategis tersebut diwujudkan dalam program maupun kegiatan yang telah direncanakan dan disusun dalam dokumen Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Dalam arti bahwa Rencana Strategis (Renstra) merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar. Dokumen Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah SKPD yang bersifat strategis, sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat tahun disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar. Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Renja) yang disusun setiap tahun sebagai rencana pembangunan tahunan SKPD, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana Kinerja Tahunan (RKT). II-13

14 Penyusunan Renstra ini juga dimaksudkan agar dapat mengarahkan seluruh program dan kegiatan yang senantiasa berorientasi pada hasil (oriented result) yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2021, dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses penyusunan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Tahapan penyusunan renstra diawali dengan Tahap Persiapan (Pembentukan Tim Penyusun Renstra, Penyusunan Agenda Kerja Tim Renstra, pengumpulan data dan informasi), Penyusunan Rancangan Renstra (pengolahan data dan informasi, analisis gambaran pelayanan, analisis renstra, perumusan isu strategis, perumusan visi-misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan berikut target dan kerangka pendanaan) melalui diskusi antar pemangku kepentingan, Penyusunan Rancangan Akhir Renstra, pengesahan Renstra dan Penetapan Renstra oleh Plt. Kepala Berkaitan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra ini merupakan langkah awal untuk melaksanakan program kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dan sekaligus langkah awal untuk melakukan Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah. 1.2 Landasan Hukum Landasan hukum Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Blitar mengacu pada: II-14

15 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perancanaan Pembangunan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Antara Pemerintahan Pusat dan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun ; 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; II-15

16 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Keluarga; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor Tahun tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar Tahun ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar ; 17. Peraturan Bupati Blitar Nomor 66 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi. 1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dimaksudkan agar memberikan arah pelaksanaan program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dengan tetap berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar. Tujuan penyusunan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar adalah untuk: 1. Menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar ke dalam Rencana Strategis II-16

17 (Renstra) SKPD pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar; 2. Menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah sebagai bahan penyusunan rencana kerja atau rencana kerja tahunan; 3. Memberikan gambaran pelayanan SKPD terkait dengan kelemahan, kekuatan, tantangan, dan peluang SKPD dalam pengembangan pelayanan, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas instansi/ SKPD, serta dapat menjamin efektivitas penggunaan sumber daya organisasi. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra kabupaten, dan dengan Renja SKPD. 1.6 Landasan Hukum Menjelaskan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD (). II-17

18 1.7 Maksud dan Tujuan Menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar). 1.8 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaiancapaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD (). 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme). 2.2 Sumber Daya SKPD Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala II-18

19 SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme). 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/ target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/ atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/ atau indikator lainnya seperti SDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/ kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/ kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) Menjelaskan tentang permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD () beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. II-19

20 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Menjelaskan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/ kabupaten/ kota. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Menjelaskan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kebijakan Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Menjelaskan dan mereview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari: 1. Gambaran pelayanan SKPD; 2. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L; 3. Sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota; II-20

21 4. Implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) bagi pelayanan SKPD; dan 5. Implikasi Kebijakan Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) bagi pelayanan SKPD BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Menjelaskan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar). Tujuan SKPD diturunkan/ mengambil dari Sasaran Rancangan RPJMD, SKPD melaksanakan sasaran yang sesuai bidang urusan yang dilaksanakan. 4.2 Strategi dan Kebijakan SKPD Menjelaskan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD () dalam tahun 2016 dan lima tahun mendatang. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Menjelaskan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Menjelaskan indikator kinerja SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) dalam tahun 2016 dan lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Blitar. II-21

22 BAB VII PENUTUP Pada bagian ini dikemukakan beberapa kaidah pelaksanaan antara lain bahwa: (1) Rencana Strategis/ Renstra SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahunan; (2) Rencana Strategis/ Renstra SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Blitar ; dan (3) Rencana Strategis/ Renstra SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar) menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD () II-22

23 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar dan Peraturan Bupati Blitar Nomor 66 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi. mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pemberdayaan masyarakat berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pemberdayaan masyarakat; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat; 4. Pembinaan unit pelaksana teknis badan; 5. Pelaksanaan urusan tata usaha badan; 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. II-23

24 Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar meliputi: Kepala Badan, Sekretariat Badan, Bidang Ketahanan Masyarakat, Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA), Bidang Pengembangan Perekonomian, Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Kelompok Fungsional. Dalam mewujudkan optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar secara terukur dan berkelanjutan, maka tugas pokok dan fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1. Kepala Badan 2. Sekretaris/ Sekretariat Badan, terdiri dari: a. Sub Bagian Penyusunan Program; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum. 3. Bidang Ketahanan Masyarakat, terdiri dari: a. Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat, Lembaga Adat, Motivasi dan Swadaya Gotong Royong; b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana. 4. Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA), terdiri dari: a. Sub Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG); b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) dan Pemukiman Desa. 5. Bidang Pengembangan Perekonomian, terdiri dari: a. Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM); b. Sub Bidang Lembaga keuangan Mikro (LKM). II-24

25 6. Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa, terdiri dari: a. Sub Bidang Pengembangan Desa; b. Sub Bidang Bantuan Pembangunan. 1. Kepala Badan Kepala mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa/ kelurahan yang meliputi kegiatan pemberdayaan ketahanan masyarakat, Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA), pemberdayaan pemerintahan desa, dan pengembangan perekonomian masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar mempunyai fungsi: 1) Perumusan rencana program badan pemberdayaan masyarakat; 2) Perumusan kebijakan pemberdayaan kelembagaan masyarakat; 3) Perumusan kebijakan dalam rangka pendataan potensi masyarakat; 4) Perumusan kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan motivasi dan swadaya gotong royong masyarakat; 5) Perumusan kebijakan dan pemanfaatan sumber daya desa dan pemukiman; 6) Perumusan kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan bantuan pembangunan; 7) Perumusan kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan perkreditan produk dan pemasaran usaha ekonomi keluarga dan masyarakat; 8) Perumusan kebijakan pemberdayaan pemerintahan desa; II-25

26 9) Pengelolaan ketatausahaan urusan keuangan umum dan kepegawaian; 10) Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat. 2. Sekretaris Sekretaris Badan Pemberdayaan Msyarakat Kabupaten Blitar mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam mengumpulkan dan mengolah data dalam menyusun program, monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan, menyelenggarakan penatausahaan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan dan urusan umum, dan memberikan pelayanan administrasi kepada semua unit kerja di lingkungan Badan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : 1) Menyusun rencana kegiatan dan program kerja badan; 2) Pemantauan dan evaluasi hasil program kerja badan; 3) Pengkoordinasiaan dan penyusunan laporan hasil pemantauan program kerja badan; 4) Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan; 5) Pelaksanaan fungsi tata usaha keuangan pada badan; 6) Pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai; 7) Pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai; 8) Pengelolaan dan pengadministrasian perlengkapan kantor, pemanfaatan dan perawatan inventaris kantor; II-26

27 9) Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi Kepala Badan dan semua unit organisasi di lingkungan badan; 10) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dibantu oleh sub-sub bagian yang terdiri dari: a. Sub Bagian Penyusunan Program Sub Bagian Penyusunan Program pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar mempunyai tugas menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun rencana program dinas, monitoring dan evaluasi, serta penyusunan laporan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, maka Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai fungsi: (1) Pengumpulan bahan dan penganalisaan data guna penyusunan rencana kegiatan dan program kerja badan; (2) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi hasil program kerja badan; (3) Pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil program kerja badan; (4) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris. b. Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan dan mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan badan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, maka Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi: II-27

28 (1) Pelaksanaan penghimpunan data dan bahan penyusunan anggaran keuangan badan; (2) Pelaksanaan pengelolaan anggaran keuangan belanja langsung maupun tidak langsung; (3) Penyusunan, penatausahaan, verifikasi, dan pelaporan keuangan, serta pengujian pembayaran; (4) Pelaksanaan pengujian, penatausahaan, verifikasi, dan pelaporan perintah pembayaran; (5) Pelaksanaan penatausahaan kas dan urusan belanja anggaran kegiatan kebutuhan kantor; (6) Penyusunan kebutuhan operasional, verifikasi data, dan dokumen keuangan, serta pelaporan keuangan; (7) Pelaksanaan pengujian terhadap data dan dokumen permintaan pembayaran keuangan, serta dokumen pendukung; (8) Pelaksanaan penatausahaan data dan implementasi sistem informasi, pelaporan data dan perkembangan realisasi permintaan pembayaran keuangan dan perkembangan realisasi pencairan anggaran; (9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. c. Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan, dan rumah tangga, memelihara barangbarang inventaris, serta laporan berkala. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, maka Sub Bagian Umum mempunyai fungsi: (1) Penyelenggaraan urusan administrasi kepegawaian di lingkungan badan; (2) Penyelenggaraan urusan rumah tangga, rapat-rapat, tamu-tamu dinas dan pelaksana kehumasan; II-28

29 (3) Penyelenggaraan urusan ketatausahaan, surat-menyurat, dan kearsipan; (4) Penyusunan rencana kebutuhan barang, termasuk inventarisasi barang, pengadaan, perawatan dan pemeliharaan barang perlengkapan badan; (5) Pelaksanaan penerbitan, pengamanan dan pemeliharaan kebersihan kantor dan lingkungan sekitarnya; (6) Penyusunan laporan tahunan tentang barang inventarisasi kantor; (7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 3. Bidang Ketahanan Masyarakat Bidang Ketahanan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat di bidang ketahanan masyarakat, yang meliputi kelembagaan masyarakat, lembaga adat, motivasi, dan swadaya gotong royong serta pengembangan sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Ketahanan Masyarakat mempunyai fungsi : 1) Menyusun rencana kerja Bidang Ketahanan Masyarakat; 2) Menyusun petunjuk teknis dalam rangka peningkatan ketahanan masyarakat, kelembagaan masyarakat dan lembaga adat, pendataan potensi masyarakat serta motivasi dan swadaya gotong royong; 3) Pemberian bimbingan teknis terhadap kegiatan lembaga kemasyarakatan; 4) Perumusan kebijakan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan motivasi dalam pembangunan; 5) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang ketahanan masyarakat; II-29

30 6) Pembuatan laporan pelaksanaan tugas Bidang Ketahanan Masyarakat; 7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bidang Ketahanan Masyarakat mempunyai 2 (dua) sub bidang, antara lain: a. Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat, Lembaga Adat, Motivasi, dan Swadaya Gotong Royong (1) Menyusun rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan program kerja dan kegiatan di bidang kelembagaan masyarakat, lembaga adat, motivasi, dan gotong royong; (2) Menyusun petunjuk teknis peningkatan peranan kelembagaan masyarakat dan lembaga adat; (3) Mengadakan pembinaan kepada lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat serta lembaga-lembaga lainnya; (4) Mengolah dan menganalisa tingkat perkembangan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat serta lembaga-lembaga lainnya; (5) Melaksanakan pelatihan bagi pengelola lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan desa/ kelurahan; (6) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat; (7) Mengadakan inventarisasi kelembagaan masyarakat dan lembaga adat serta lembaga-lembaga lainnya yang ada di desa/ kelurahan; (8) Menyusun petunjuk teknis dan motivasi kepada masyarakat untuk meningkatkan swadaya gotong royong masyarakat; (9) Menginventarisasi dan mengolah data tentang swadaya gotong royong masyarakat; II-30

31 (10) Mengadakan penyuluhan dan pembinaan dalam rangka memotivasi masyarakat untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat; (11) Mengadakan pemantauan dan evaluasi tentang tingkat perkembangan swadaya gotong royong masyarakat; (12) Membuat laporan pelaksanaan tugas sub bidang kelembagaan masyarakat, lembaga adat, motivasi, dan swadaya gotong royong; (13) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Masyarakat. b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana (1) Menyusun rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan program kerja dan kegiatan di bidang pengembangan sumber daya manusia, sarana dan prasarana; (2) Menyusun petunjuk teknis dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); (3) Mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap tingkat perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM); (4) Mengadakan pendataan kepada masyarakat dalam rangka untuk mengetahui potensi masyarakat; (5) Mengadaan pembinaan/ bimbingan, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan lingkungan; (6) Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia(SDM); II-31

32 (7) Membuat laporan pelaksanaan tugas sub bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); (8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Masyarakat. 4. BidangTeknologi Tepat Guna (TTG) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas dari Badan Pemberdayaan Masyarakat di bidang pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) dan pemukiman serta penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG). Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) memiliki fungsi sebagai berikut : 1) Penyusunan rencana kerja bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA); 2) Perumusan kebijakan dalam rangka pendayagunaan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA); 3) Perumusan kebijakan dalam rangka pelaksanaan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka pemanfaatan, pemasyarakatan dan pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG); 4) Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan dalam rangka pendayagunaan pemanfaatan dan pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG) serta Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan Pemukiman; II-32

33 5) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Teknologi Tepat Guna (TTG) Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA); 6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) mempunyai 2 (dua) sub bidang, antara lain: a. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) dan Pemukiman Desa (1) Melaksanakan pengolahan data dan penyusunan program pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) dan Penataan Pemukiman; (2) Menyusun petunjuk teknis pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) dan pemukiman desa; (3) Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan pemukiman desa; (4) Mengadakan penyuluhan dan pelatihan, baik kepada masyarakat maupun aparat dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA), pemukiman desa, dan pelestarian lingkungan hidup dan Program Pembangunan Perumahan Dan Lingkungan Desa Terpadu (P2LDT); (5) Mengadakan pemantauan dan evaluasi tentang perkembangan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA); (6) Membuat laporan pelaksanaan tugas Sub Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA); II-33

34 (7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA). b. Sub Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) (1) Menyusun rencana kerja pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG); (2) Menyusun petunjuk teknis dalam rangka pendayagunaan, pemanfaatan dan kemasyarakatan, pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG); (3) Memantau dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan program pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG); (4) Melaksanakan bimbingan dan pembinaan secara kontinyu guna memasyarakatkan dan fasilitasi bantuan Teknologi Tepat Guna (TTG); (5) Membuat laporan pelaksanaan tugas Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG); (6) Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA). 5. Bidang Pengembangan Perekonomian Bidang Pengembangan Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan di bidang pengembangan perekonomian masyarakat yang meliputi peningkatan perkreditan, produksi dan pemasaran usaha ekonomi keluarga dan masyarakat, serta mempunyai fungsi antara lain : 1) Penyusunan rencana kerja bidang pengembangan perekonomian masyarakat; II-34

35 2) Penyusunan petunjuk teknis dalam rangka pengembangan perkreditan; 3) Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan kepada masyarakat terhadap kelompok usaha ekonomi masyarakat dalam rangka meningkatkan produksi dan pemasaran; 4) Pelaksanaan identifikasi usaha-usaha ekonomi masyarakat; 5) Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas bidang pengembangan perekonomian; 6) Pembuatan laporan pelaksanaan tugas bidang pengembangan perekonomian; 7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bidang Pengembangan Perekonomian mempunyai 2 (dua) sub bidang, antara lain: a. Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) (1) Menyusun petunjuk teknis dalam pelaksanaan peningkatan produksi dan pemasaran; (2) Memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan produksi khususnya industri rumah tangga; (3) Mengembangkan sistem informasi pemasaran hasil usaha ekonomi desa/ kelurahan; (4) Melakukan pembinaan, pengembangan, dan pelatihan kewirausahaan agrobisnis bagi petani dan nelayan; (5) Mengembangkan penyertaan modal dan pengguliran untuk usaha-usaha ekonomi masyarakat; (6) Mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap hasil dan kualitas produksi; (7) Menyusun petunjuk teknis dalam rangka pembinaan usaha ekonomi keluarga dan masyarakat; II-35

36 (8) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada kelompok usaha ekonomi masyarakat yang ada di desa/ kelurahan; (9) Mengadakan bimbingan dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan usaha ekonomi keluarga dan masyarakat; (10) Melakukan identifikasi dan inventarisasi jenis-jenis usaha informal di desa/ kelurahan; (11) Melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok masyarakat pengelola usaha ekonomi dalam rangka pengembangan kegiatan usaha informal; (12) Menyiapkan bahan koordinasi lintas sektoral terkait dalam rangka kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta untuk mewujudkan dalam pengembangan usaha-usaha informal di desa/ kelurahan; (13) Mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan usaha ekonomi keluarga dan masyarakat; (14) Membuat laporan pelaksanaan tugas Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM); (15) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Perekonomian. b. Sub Bidang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) (1) Menghimpun bahan guna penyusunan program dan rencana kerja bidang Lembaga Keuangan Mikro (LKM); (2) Menyusun petunjuk teknis dalam pelaksanaan pengembangan lembaga perkreditan desa (Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam), Lumbung Desa, Lumbung Masyarakat Desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes); II-36

37 (3) Menyelenggarakan pelatihan perkreditan desa melalui Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP), lumbung desa, dan tabungan masyarakat desa; (4) Memfasilitasi penyediaan bantuan permodalan bagi lembaga perkreditan, lumbung desa, dan tabungan masyarakat desa berkerja sama dengan lembaga perbankan; (5) Menginventarisasi lembaga perkreditan, lumbung desa, dan tabungan masyarakat desa yang ada di desa/ kelurahan; (6) Membuat laporan pelaksanaan tugas Sub Bidang Lembaga Keuangan Mikro (LKM); (7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi. 6. Bidang Pemberdayaan Pemerintah Desa Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat yang meliputi penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi, serta pembinaan terhadap pengembangan desa dan bantuan pembangunan, serta mempunyai fungsi antara lain : 1) Perumusan kebijakan dalam rangka pemberdayaan pemerintahan desa dan pendayagunaan bantuan pembangunan; 2) Penetapan pedoman pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan serta batas desa dan kelurahan; 3) Penataan pedoman peran Badan Perwakilan Desa (BPD) dalam menyelenggarakan pemerintahan desa; 4) Penyelenggaraan bimbingan, konsultasi pelatihan dan pendidikan bagi anggota Badan Perwakilan Desa (BPD); 5) Penetapan pedoman pengelolaan keuangan dan aset desa; 6) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pengembangan kapasitas pemerintahan desa dan kelurahan; II-37

38 7) Pelaksanaan pengolahan data profil desa dan profil kelurahan; 8) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data profil desa/ kelurahan; 9) Penetapan pedoman penilaian lomba desa/ kelurahan; 10) Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa mempunyai 2 (dua) sub bidang, antara lain: a. Sub Bidang Pengembangan Desa (1) Menghimpun bahan dan menganalisa data guna menyusun rencana kerja dan program kegiatan di bidang pengembangan desa; (2) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan dan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa dan kelurahan; (3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan supervisi penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan, dan penghapusan desa dan kelurahan; (4) Monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa dan kelurahan; (5) Menyiapkan bahan penyusunan peduman peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan kelurahan dalam menyelenggarakan pemerintahan desa; (6) Menyelenggarakan bimbingan, konsultasi pendidikan dan pelatihan bagi anggota Badan Permusyawaratan Desa(BPD); (7) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, supervisi dan fasilitasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD); (8) Melaksanakan monitoring dan evaluasi, serta pelaporan peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD); II-38

39 (9) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penetapan batas desa; (10) Menyusun petunjuk teknis penilaian lomba desa/ kelurahan; (11) Melaksanakan bimbingan dan penilaian lomba desa/ kelurahan; (12) Melaksanakan penetapan pedoman pengelolaan keuangan dan aset desa; (13) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengelolaan keuangan dan aset desa; (14) Melaksanakan pendataan dan penyusunan profil desa/ kelurahan; (15) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Pemerintah Desa. b. Sub Bidang Bantuan Pembangunan Desa (1) Menghimpun bahan dan menganalisa data guna menyusun rencana kerja dan program kegiatan bidang bantuan pembangunan; (2) Menyusun petunjuk teknis dalam pelaksanaan bantuan pembangunan Alokasi Dana Desa (ADD); (3) Menginventarisasi data tentang bantuan pembangunan Alokasi Dana Desa (ADD); (4) Melaksanakan pembinaan kepada masyarakat terhadap bantuan pembangunan agar dapat bermanfaat; (5) Menetapkan nama-nama desa/ kelurahan yang akan memperoleh bantuan pembangunan Alokasi Dana Desa (ADD); (6) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan bantuan pembangunan Alokasi Dana Desa (ADD); II-39

40 (7) Melaksanakan pengumpulan data, analisa dan evaluasi program pembangunan masuk desa; (8) Melaksanakan pembinaan pengawasan dan supervisi pengelolaan keuangan dan aset desa; (9) Monitoring dan evaluasi serta pelaporan keuangan dan aset desa; (10) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pengembangan kapasitas pemerintah desa dan kelurahan; (11) Menyelenggarakan bimbingan konsultasi pelatihan dan pendidikan bagi pemerintah desa dan kelurahan; (12) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Pemerintah Desa. Selengkapnya bagan struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar dan Peraturan Bupati Blitar Nomor 66 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, sebagaimana disajikan dalam Bagan 2.1 Tata laksana organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, dalam pelaksanaan program/ kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dengan mengacu pada standar pelayanan publik dan standar operasional baku (Standard Operational Procedure/ SOP) masing-masing bidang pelayanan. Standar Pelayanan Publik sebagai salah satu bentuk konkrit upaya-upaya peningkatan pelayanan publik yang disusun dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. II-40

41 Peningkatan pelayanan publik harus ditingkatkan melalui berbagai pembenahan yang menyeluruh baik dari aspek kelembagaan, kepegawaian, tata laksana dan akuntabilitas. Diharapkan, hal ini dapat menghasilkan pelayanan yang prima yaitu pelayanan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. II-41

42 Bagan 2.1 Struktur Organisasi KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPALA BADAN SEKRETARIS Kasubbag. Penyusunan Program Kasubbag. Umum Kasubbag. Keuangan Staf Staf Staf KEPALA BIDANG KETAHANAN MASYARAKAT KEPALA BIDANG TTG DAN PEMAFAATAN SDA KEPALA BIDANG PENGEMB. PEREKONOMIAN KABID. PEMBERDAYAAN PEMERINTAHAN DESA Kasubbid.Kel emb. Masy, Lemb. Adat & Swadaya Gotong Royong Kasubbid. Pengembangan SDM Sarana & Prasarana Kasubbid. Teknologi Tepat Guna Kasubbid. Pegembagan SDA & Pemukiman Desa Kasubbid. Usaha Eonomi Masyarakat Kasubbid. Lembaga Keuangan Mikro Kasubbid. Pengembangan Desa Kasubbid. Bantuan Pembangunan Desa Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf UPTD II-42

43 2.2 Sumber Daya SKPD 1. Sumber Daya Manusia (SDM) didukung oleh sumber daya manusia sejumlah 29 (dua puluh sembilan) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdiri dari 18 (delapan belas) laki-laki dan 11 (sebelas) perempuan. PNS beragama Islam sebanyak 25 (dua puluh lima) orang, Kristen Protestan sebanyak 2 (dua) orang, dan Katolik sebanyak 2 (dua) orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar memiliki SDM yang cukup baik, sebesar 38 atau 11 (sebelas) orang berpendidikan sarjana strata 2/ S 2, sebesar 48 atau 14 (empat belas) orang berpendidikan sarjana strata 1/ S 1, sebesar 7 atau 2 (dua) orang berpendidikan sarjana Diploma III/ D III, dan sebesar 7 atau 2 (dua) orang berpendidikan SMA. Ditinjau dari golongan kepangkatan, 24 atau 7 (tujuh) orang menduduki golongan kepangkatan IV a s.d. IV b, 69 atau 20 (dua puluh) orang menduduki golongan kepangkatan III a s.d. III d, dan 7 atau 2 (dua) orang menduduki golongan kepangkatan II a s.d. II d. Sampai dengan akhir tahun 2015, berdasarkan golongan umur PNS, terdapat 66 atau 19 (sembilan belas) orang dalam rentang usia 30 s.d 49 tahun, sedangkan 34 atau 10 orang memasuki usia lebih dari 49 tahun (50-58 tahun). Apabila batas usia kerja normatif PNS sampai dengan 58 tahun, dengan asumsi tidak terdapat penambahan pegawai, maka 5 tahun mendatang, jumlah PNS pada Badan Pemberdayaan Masyarakat akan berkurang sebanyak 10 orang. Mengacu pada tugas pokok dan fungsi pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, maka kondisi ideal jumlah kebutuhan PNS sebanyak 39 orang, yang terdiri dari 17 pejabat struktural dan 22 staf (dengan asumsi 1 sub bagian/ sub bidang memiliki 2 orang staf). II-43

44 Berdasarkan uraian di atas, maka SDM pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar disajikan dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Data Sumber Daya Manusia (SDM) pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar (per Desember 2015) NO. URAIAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL 1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) PNS menurut Tingkat Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA/ SMK d. Diploma III/ D III e. Sarjana Strata 1/ S f. Sarjana Strata 2/ S g. Sarjana Strata 3/ S PNS menurut Golongan Kepangkatan a. I/a I/b I/c I/d b. II/a II/b II/c II/d c. III/a III/b III/c III/d d. IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e 4. PNS menurut Agama a. Islam b. Kristen Protestan c. Katolik 5. PNS menurut Golongan Umur a. < 30 tahun b tahun c tahun d tahun Tipe Pegawai a. Pejabat Struktural b. Fungsional Umum c. Fungsional Lain II-44

45 2. Sarana Prasarana Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi/ tupoksi pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar didukung dengan sarana dan prasarana kantor yang cukup memadahi. Jumlah aset sampai dengan akhir tahun 2015 adalah sebanyak 270 buah/ set dengan nilai sebesar Rp ,33 dengan 10 jenis bidang barang, yaitu (1) Tanah, (2) Alat-alat Besar, (3) Alat-alat Angkut, (4) Alat-alat Bengkel, (5) Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga, (6) Alat-alat Studio dan Komunikasi, (7) Alat-alat Laboratorium, (8) Bangunan Gedung, (9) Buku/ Perpustakaan, (10) Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan. Berdasarkan aset yang ada, sejumlah 267 buah aset dalam kondisi baik dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung kinerja pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, cukup diperlukan pemeliharaan untuk menjaga kondisi aset dimaksud. Sedangkan 3 buah aset dalam kondisi rusak berat. Bentuk barang tersebut adalah barang yang diserahkan kepada masyarakat (berupa mesin jahit dan mesin perontok jagung), dan sebuah sepeda motor. Aset dalam kondisi rusak berat selanjutnya diusulkan untuk penghapusan. Untuk mendukung mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar selama 5 (lima) tahun ke depan, perlu dilakukan pemeliharaan dan perbaikan maupun pembangunan serta pengadaan sarana dan prasarana perkantoran antara lain pemeliharaan dan renovasi gedung/ ruangan, revitalisasi ruang arsip, pengadaan barang inventaris kantor/ rumah tangga, alat angkutan/ kendaraan dinas, alat-alat studio/ komunikasi. Selengkapnya, data Sumber Daya Sarana dan Prasarana (Aset) pada sebagaimana pada Tabel 2.2. II-45

46 NO Tabel 2.2 Data Sumber Daya Sarana dan Prasarana pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar (Kondisi per Desember 2015) JENIS ASET JUML AH SATUAN NILAI KONDISI BAIK KONDISI RUSAK BERAT 1 Tanah 1 M Alat-alat Besar 1 unit Alat-alat Angkutan 9 unit Alat-alat Bengkel Alat-alat Pertanian 6 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 7 Alat-alat Studio dan Komunikasi 8 Alat-alat Kedokteran 9 Alat-alat Laboratorium 10 Alat-alat Keamanan 11 Bangunan Gedung 1 unit unit unit M , Monumen Jalan dan Jembatan Bangunan Air 1 unit Instalasi Jaringan Buku/ Perpustakaan KET. II-46

47 NO JENIS ASET JML. SATUAN NILAI KONDISI KONDISI RUSAK BAIK BERAT KET. 18 Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan 19 Hewan/ Ternak, Tumbuhtumbuhan JUMLAH , Kinerja Pelayanan SKPD Capaian kinerja 4 (empat) sasaran strategis dengan 6 (enam) indikator kinerja sasaran pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 rata-rata dapat tercapai, bahkan terdapat beberapa capaian yang melampaui target kinerja. Pencapaian kinerja beberapa indikator kinerja yang belum optimal dikarenakan adanya penyesuaian ketersediaan kemampuan anggaran daerah. Capaian kinerja indikator sasaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut: (1) Sasaran Strategis 1, meningkatnya tata kelola keuangan, dengan indikator prosentase BUMDes yang dikembangkan di perdesaan. Dalam pencapaian sasaran ini didukung oleh program pengembangan lembaga ekonomi perdesaan dengan target capaian akhir 90. (2) Sasaran Strategis 2, meningkatnya usaha ekonomi masyarakat dengan indikator prosentase peningkatan usaha ekonomi masyarakat/ UPKu yang aktif di desa. Pencapaian sasaran ini didukung oleh program pengembangan lembaga ekonomi perdesaan dengan target capaian akhir 90. (3) Sasaran Strategis 3, meningkatnya desa/ kelurahan yang mengembangkan nilai-nilai sosial budaya lokal, dengan indikator II-47

48 prosentase peningkatan keikutsertaan desa/ kelurahan mengikuti bimbingan teknis/ bimtek dalam rangka untuk mengembangkan nilainilai sosial dan budaya lokal. Pencapaian sasaran ini didukung oleh program program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa dengan target capaian akhir 100. (4) Sasaran Strategis 4, meningkatnya lembaga kemasyarakatan yang berkembang, dengan indikator prosentase LPMD/K yang mengikuti pelatihan/ bimbingan teknis (bimtek). Pencapaian sasaran ini didukung oleh program program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa dengan target capaian akhir 100. (5) Sasaran Strategis 5, meningkatnya kelompok masyarakat yang mengelola dan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG), dengan indikator prosentase kelompok masyarakat yang mengelola dan memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) dan TTG (Teknologi Tepat Guna). Pencapaian sasaran ini didukung oleh program program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa dengan target capaian akhir 75. (6) Sasaran Strategis 6, meningkatnya kualitas aparatur pemerintah desa dalam tata pemerintahan dan pengelolaan keuangan dan aset desa, dengan indikator prosentase aparatur desa yang mengikuti bimbingan teknis (bimtek). Pencapaian sasaran ini didukung oleh program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dengan target capaian akhir 100. Selengkapnya pencapaian kinerja pelayanan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar adalah sebagaimana terinci dalam Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. II-48

49 No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 BUMDes yang berkembang di perdesaan 2 Peningkatan Usaha Ekonomi Masyarakat/ UPKu yang aktif di desa 3 Peningkatan Desa/ Kelurahan yang Mengembangkan Nilai-nilai Sosial Budaya Lokal 4 Lembaga Kemasyarakatan (LPMD/K) yang Berkembang II-49

50 No. Indikator Kinerja Target Target Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun kesesuai Tugas dan SPM IKK Indikator Fungsi SKPD Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 5 Peningkatan Kelompok Masyarakat yang Mengelola dan Memanfaatkan SDA dan TTG 6 Prosentase Aparatur Desa yang Mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) II-50

51 Pencapaian kinerja dimaksud didukung dengan Alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Blitar pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dengan rerata capaian realisasi selama tahun adalah sebesar Alokasi dan realisasi anggaran secara terperinci serta rasio pencapaian realisasi untuk Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai/ Gaji dan Tunjangan), Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung (Belanja bantuan Hibah kepada Masyarakat dan Bantuan Keuangan) adalah sebagaimana pada Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Adapun Pertumbuhan Anggaran dan Realisasi Anggaran disajikan dalam Tabel 2.5. II-51

52 Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Rasio antara Realisasi dan Anggaran Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Uraian Tahun ke (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) BELANJA TIDAK LANGSUNG Gaji dan Tunjangan , , , , , , , , , , BELANJA LANGSUNG Prog.Pel. Adm Perkantoran Prog. Peningk Sarpras Ap Prog.Peningk Sistem Pelap. 0 Kin dan Keu Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan II-52

53 Uraian Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Prog.Pengem b. Lembaga EkoPerdesaan Prog.Peningk Partisipasi Masy. Dlm Memb. Desa Prog Peningk Kap. Aparatur Pemdes Prog. Pengemb Data & Inform. Prog. Fas. Pengelolaan SDA & TTG Prog. Peningk Kemandirian Masyarakat JUMLAH SELURUHNYA ,58 963,20 700, ,00 550,00 552,00 445,00 285, ,00 019, II-53

54 Uraian Tabel 2.5 Rata-rata Pertumbuhan Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Rata-Rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) BELANJA TIDAK LANGSUNG Gaji dan Tunjangan , , BELANJA LANGSUNG Prog.Pel. Adm Perkantoran Prog. Peningk Sarpras Aparatur Prog.Peningk Sistem Pelap. Kinerja &Keu Prog.Peningk. Keberdayaan Masy. Perdesaan II-54

55 Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan Uraian Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Prog.Pengem bangan Lembaga EkoPerdesaan Prog.Peningk Partisipasi Masy Dlm Memb. Desa Prog Peningk Kap. Aparatur Pem.Desa Prog. Pengem bangan Data & Informasi Prog. Fasilitasi Pengelolaan SDA & TTG Prog. Peningk Kemandirian Masyarakat JUMLAH SELURUHNYA , , , , , , , , , ,00 II-55

56 Dari analisa terhadap pencapaian kinerja layanan Badan Pemberdayaan Kabupaten Blitar pada tabel 2.4, terdapat beberapa indikator yang masih perlu ditingkatkan adalah hal-hal berikut : (1) Masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Blitar, (2) Sistem Informasi Posyandu (SIP) belum tertib sehingga ada sasaran yang belum terpantau, (3) Lemahnya kapasitas masyarakat desa/ kelurahan terhadap pemanfaatan potensi sumber daya produktif dalam usaha ekonomi produktif, (4) Rendahnya kualitas pelaksanaan musyawarah pembangunan desa, (5) Kurangnya peran dan fungsi kelembagaan program dalam pelestarian hasil kegiatan, (6) Kurangnya efektifitas dan efisiensi pengelolaan dana bergulir di Unit Pengeola Keuangan dan Usaha (UPKu), dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK), (7) Lemahnya peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Desa, (8) Rendahnya kapasitas kelembagaan masyarakat di perdesaan, (9) Belum optimalnya pelayanan pemerintahan desa, (10) Belum optimalnya pengelolaan data potensi dan perkembangan Desa/Kelurahan, (10) Belum optimalnya promosi dan kualitas Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) di perdesaan. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Penyusunan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penetapan indikator kinerja pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar merupakan penetapan indikator kinerja mandiri, dimana III-1

57 beberapa indikator kinerja terkait dengan indikator kinerja pada (1) Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia; (2) Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa pada Kementerian Dalam Negeri; dan (3) Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur. Indikator kinerja tersebut tersaji dalam tabel 3.3 Komparasi Capaian Sasaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar terhadap Sasaran Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia maupun Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Dalam Negeri. Untuk mengukur apakah proses dan tujuan pemberdayaan masyarakat berjalan dengan baik atau tidak maka diperlukan suatu indikator. Adapun indikator pemberdayaan masyarakat tersebut, antara lain: (a) masyarakat mempunyai kemampuan menyiapkan dan menggunakan pranata dan sumber-sumber yang ada di masyarakat; (b) dapat berjalannya bottom up panning; (c) memampukan aktivitas ekonomi; (d) kemampuan menyiapkan hari depan keluarga; (d) kemampuan menyampaikan pendapat dan aspirasi tanpa adanya tekanan. Masyarakat yang berdaya akan mampu dan bergairah kuat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, mampu mengawasi jalannya pembangunan dan juga menikmati hasil pembangunan. Tingkat pencapaian setiap indikator tentu tidak sama pada setiap variabel atau fokus dan lokusnya/ lokasinya, hal ini merupakan fakta yang tersaji dalam indikator kinerja mulai dari pusat sampai dengan daerah. Artinya, sejumlah indikator tentu berhasil dicapai, namun indikator lainnya belum terpenuhi. Atas dasar pemikiran ini, maka boleh jadi tidak ada suatu model tolok ukur yang standar dalam melihat keberhasilan program pemberdayaan III-2

58 masyarakat. Semuanya tergantung pada kepentingan, manfaat, dan kesepakatan. Apalagi mengukur keberhasilah program pemberdayaan masyarakat adalah merupakan suatu keniscayaan. Apabila dikomparasikan dengan sasaran pada renstra kementerian dalam negeri (Ditjen Bina Pemerintahan Desa), terdapat beberapa indikator yang sinergi walaupun tidak persis sama dalam perumusan indikatornya. Demikian pula apabila dikomparasikan dengan sasaran indikator dari Renstra Bapemas Provinsi Jawa Timur, yang sangat beragam, maka pola sinergi sudah tampak, namun dalam perumusan indikator kinerja terdapat perbedaan. Hal ini menunjukkan sesungguhnya substansi pemberdayaan masyarakat sudah menjadi capaian kinerja. Hal yang berbeda dalam sasaran kinerja adalah adanya perbedaan nomenklatur kelembagaan SKPD antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, maupun pemerintah daerah, menjadikan capaian kinerja yang berbeda dalam pemberdayaan masyarakat, tugas pokok dan fungsi terkait dengan pemerintahan desa/ kelurahan yang menjadi tugas pokok dan fungsi SKPD pemberdayaan, baik di pemerintah pusat maupun daerah, tidak menjadi tugas pokok dan fungsi pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Hasil komparasi indikator kinerja sasaran selengkapnya sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.6 III-3

59 No. Tabel 2.6 Komparasi Capaian Sasaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar terhadap Sasaran Renstra Bapemas Provinsi Jawa Timur dan Renstra K/L Indikator Kinerja 1. BUMDes yang berkembang di perdesaan 2. Peningkatan Usaha Ekonomi Masyarakat/ UPKu yang aktif di desa 3. Peningkatan Desa/ Kelurahan yang Mengembangkan Nilai-nilai Sosial Budaya Lokal 4. Lembaga Kemasyarakatan (LPMD/K) yang Berkembang 5. Peningkatan Kelompok Masyarakat yang Mengelola dan Memanfaatkan SDA dan TTG 6. Prosentase Aparatur Desa yang Mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten Target Sasaran pada Renstra SKPD Provinsi (Rerata) Sasaran pada Renstra K/L (Tahun ) Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan/ UED SP yang berfungsi (60) Jumlah fasilitasi dan pembinaan budaya nusantara melalui pelestarian adat dan budaya nusantara (115 Kab.) Mencermati hasil analisis gambaran pelayanan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur, dan Rencana Strategis (Renstra) K/L, maka dapat dirumuskan tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar ke depan sebagai berikut: III-4

60 a. Faktor Tantangan Organisasi (1) Perubahan paradigma dari pemerintah (Government) menjadi tata pemerintahan (Governance), yakni dari hak eksklusif negara untuk mengatur hal-hal publik menjadi persoalan-persoalan publik menjadi urusan bersama antara pemerintah, civil society dan dunia usaha/ swasta; (2) Pergeseran paradigma dan kebijakan pembangunan, yakni dari pembangunan ke pemberdayaan. Tepatnya pembangunan (desa) terpadu pada tahun 1970-an, bergeser menjadi pembangunan masyarakat (desa) pada tahun 1980-an dan awal 1990-an, kemudian bergeser lagi menjadi pemberdayaan masyarakat (desa) mulai akhir tahun 1990-an hingga sekarang, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia/ SDM (Aparatur pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat desa), beserta lembaga kemasyarakatan di desa. Sehingga perkembangan pembangunan masyarakat desa pada awalnya bersifat sentralistik berubah menjadi pemberdayaan masyarakat bersifat partisipatif; (3) Persoalan kemiskinan yang mencerminkan ketidakberdayaan masyarakat mendorong pentingnya dilaksanakan langkah-langkah konkrit dan mendasar guna mencegah peningkatan jumlah penduduk miskin dari waktu ke waktu; (4) Era globalisasi atau pasar bebas, membutuhkan peningkatan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan kelembagaan ekonomi masyarakat yang dapat meningkatkan usaha, posisi tawar, dan daya saingnya; (5) Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, belum secara optimal dikelola serta dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat; III-5

61 (6) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa. b. Faktor Peluang Organisasi (1) Kebijakan program pembangunan yang diprioritaskan pada percepatan penanggulangan kemiskinan dengan strategi pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat (people centered development) yang inklusif, dan mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development) serta pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin (pro poor growth); (2) Perubahan paradigma pembangunan yang menitikberatkan pada penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi masyarakat, menguatnya potensi atau daya saing yang dimiliki rakyat, dan pemberdayaan yang melindungi dan berpihak kepada masyarakat; (3) Akses pasar yang terbuka untuk hasil usaha masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing; (4) Keterbukaan Informasi dan Teknologi Informasi yang terus berkembang. III-6

62 BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Identifikasi permasalahan menjadi hal penting dalam proses analisa isu-isu strategis yang sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis akan meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan. Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dan diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan, dikarenakan memiliki dampak yang signifikan bagi SKPD di masa mendatang. Berdasarkan aspek kajian hasil analisis gambaran pelayanan SKPD, capaian yang telah dicapai oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, pada target indikator kinerja sasaran dengan rasio ratarata Hal ini memberikan gambaran antara target dan realisasi pencapaian sasaran dapat diwujudkan. Pencapaian target kinerja dimaksud didukung dengan capaian realisasi alokasi anggaran dengan rata-rata sebesar 95.58, walaupun rata-rata pertumbuhan anggaran dari tahun ke tahun adalah Beberapa permasalahan yang berpengaruh terhadap pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat kabupaten Blitar antara lain adalah keterbatasan anggaran, lokus sasaran, koordinasi yang belum optimal serta database yang masih terbatas terhadap aspek kajian hasil analisis K/L dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur. Capaian target indikator kinerja sasaran pada K/L maupun Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur, terdapat beberapa III-7

63 sinergitas, tetapi belum dapat dikomparasikan, yang selengkapnya sebagaimana dalam Tabel 3.1. III-8

64 Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar Aspek Kajian/ Indikator Tugas Pokok dan Fungsi Capaian/ Kodisi Saat Ini Sesuai dengan: Perda Kab. Blitar Nomor: 20 Tahun 2008 Tentang SOTK Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah Kab. Blitar Standar Yang Digunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Faktor yang Mempengaruhi/ Internal (Kewenangan SKPD) 1. SDM Aparatur 2. Sarana Prasarana 3. Pendanaan 4. Tupoksi 5. Kebijakan Program Faktor yang Mempengaruhi/ Eksternal (Di Luar Kewenangan SKPD) Nomenklatur dan Tupoksi yang berbeda dengan K/L (1) Ditjen Bina Pemdes Kemendagri (2) Ditjen PPMD Kemendes Dan Bapemas Prov. Jawa Timur Permasalahan Pelayanan SKPD Perbedaan Nomenklatur kelembagaan SKPD antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kab./ Kota. Hal tersebut mengakibatkan Tupoksi terkait dengan pemerintahan desa/ kelurahan yang menjadi Tupoksi SKPD Pemberdayaan baik di Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah (Bapemas Prov. Jatim) tidak menjadi Tupoksi Bapemas Kab. Blitar Ketersediaan SDM SDM sejumlah 29 orang PNS terdiri 18 orang Lakilaki, 11 orang Perempuan S S1 6.9 DIII 6.9 SMA Indikator Kinerja Utama (IKU) Penempatan SDM sesuai dengan kapasitas, kapabilitas, dan Tupoksi Pengisian Formasi Jabatan Struktural yang kosong, dan Pengisian PNS yang pensiun Tidak ada permasalahan yang signifikan, namun perlu adanya penyegaran kualitas dan kapasitas SDM dan Peningkatan Profesionalitas PNS III-9

65 Aspek Kajian/ Indikator Capaian/ Kodisi Saat Ini Hasil Analisis Gambaran Pelayanan SKPD BUMDes yang berkembang di perdesaan Peningkatan Usaha Ekonomi Masyarakat/ UPKu yang aktif di desa Peningkatan Desa/ Kelurahan yang Mengembangkan Nilai-nilai Sosial Budaya Lokal Standar Yang Digunakan 90 Indikator Kinerja Utama (IKU) 80 Indikator Kinerja Utama (IKU) 100 Indikator Kinerja Utama (IKU) Faktor yang Mempengaruhi/ Internal (Kewenangan SKPD) Fasilitasi Kegiatan (Bimtek, Lomba, Pemetaan) dan Pendampingan Fasilitasi Kegiatan (Bimtek, Penilaian, Pemetaan) dan Pendampingan Fasilitasi Kegiatan (Bimtek, Lomba, Pencanangan) dan Pendampingan Faktor yang Mempengaruhi/ Eksternal (Di Luar Kewenangan SKPD) Kebijakan Pusat, Kebijakan Pemprov. Jatim, Kebijakan Daerah Kabupaten Blitar dan Pengganggaran Kebijakan Daerah: Pemprov. Jatim Kabupaten Blitar dan Pengganggaran Kebijakan Pusat, Kebijakan Daerah Kabupaten Blitar dan Pengganggaran Permasalahan Pelayanan SKPD Belum terfasilitasinya lembaga-lembaga ekonomi yang ada di desa dalam wadah BUMDesa Perlu adanya pengembangan permodalan agar dapat diakses lebih luas oleh masyarakat desa, khususnya RTM Produktif Belum adanya database sebagai sarana analisa pengembangan adat budaya lokal perdesaan Lembaga Kemasyarakatan (LPMD/K) yang Berkembang 100 Indikator Kinerja Utama (IKU) Fasilitasi Kegiatan (Bimtek, Lomba) dan Pendampingan Kebijakan Pusat, Kebijakan Daerah Kabupaten Blitar dan Pengganggaran Belum optimalnya koordinasi lintas sektoral Peningkatan Kelompok Masyarakat yang Mengelola dan Memanfaatkan SDA dan TTG Prosentase Aparatur Desa yang Mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) 75 Indikator Kinerja Utama (IKU) 100 Indikator Kinerja Utama (IKU) Fasilitasi Kegiatan (Bimtek) dan Pendampingan Fasilitasi Kegiatan (Bimtek) dan Pendampingan Kebijakan Pusat, Kebijakan Daerah Kabupaten Blitar dan Pengganggaran Usulan Masyarakat, Kebijakan Pusat, Kebijakan Daerah Kabupaten Blitar dan Pengganggaran Belum adanya database pemanfaatan TTG dan rencana pengembangan dan pelestarian potensi SDA Tidak ada permasalahan berarti, tetapi perlu adanya pembinaan secara khusus terhadap tiap desa III-10

66 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar, bahwa visi pembangunan daerah adalah Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju, dan Berdaya Saing dan misi pembangunan daerah yang terdiri atas (1) Meningkatkan taraf hidup masyarakat; (2) Memantapkan kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan (religius), kearifan lokal, dan hukum; (3) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); (4) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik; (5) Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing; dan (6) Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan. Berdasarkan 6 (enam) misi tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar menjabarkan arahan RPJMD dengan mendukung beberapa misi, antara lain: 1. Misi 1: Meningkatkan taraf hidup masyarakat; 2. Misi 4: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik; 3. Misi 6: Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan. Dengan misi-misi tersebut maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar fokus pada: 1. Tujuan dari Misi 1 (kesatu) yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dengan sasaran: (1) meningkatkan kesempatan kerja dan jiwa wirausaha masyarakat, (2) meningkatkan cakupan dan kualitas layanan infrastruktur; 2. Tujuan dari Misi 2 (kedua) yaitu mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel, dengan sasaran: (1) meningkatkan kualitas kinerja dan keuangan pemerintah daerah, (2) meningkatnya kualitas pelayanan publik Tahun IV-11

67 3. Tujuan dari Misi 6 (keenam) yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dengan sasaran: (1) meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan (2) meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa secara partisipatif. Selanjutnya, secara terperinci faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD terhadap pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Kabupaten Blitar sebagaimana pada Tabel 3.2 Tahun IV-12

68 No. Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi: Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju, dan Berdaya Saing Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Misi 1: Meningkatkan taraf hidup masyarakat 1 Menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatnya cakupan kualitas layanan infrastruktur - Jumlah penduduk miskin cenderung meningkat dan belum adanya database terpadu terkait kemiskinan - Rendahnya sistem koordinasi, sinergitas program, kegiatan, dan data yang terintegrasi antar SKPD - Beragamnya lembaga ekonomi desa, keterbatasan kapasitas SDM pengelola, dan Keterbatasan SDMpendamping lembaga ekonomi desa (BUMDesa) dan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa - Belum optimalnya kegiatan pengembangan SDM Pengelola dan pendamping - Berkembangnya pasar/ toko modern, menyebabkan berkurangnya fungsi dan peran Pasar Desa - Pengembangan Sistem Informasi berbasis Web, Optimalisasi Program Pemberdayaan Masyarakat - Adanya KPM (Kader Pemberdayaan Masyarakat), dan Pendamping Desa - Karakteristik Geografis, Potensi Sumber Daya Alam (SDA), dan Implementasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang berbeda antar wilayah di Kabupaten Blitar - Potensi Sumber Daya Alam (SDA) belum dimanfaatkan secara maksimal - Masyarakat belum banyak yang memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) - Pengembangan Profil Pelestarian Potensi Sumber Daya Alam melalui Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) Berbasis Partisipasi Masyarakat No. Misi dan Program Permasalahan Faktor Tahun IV-13

69 KDH dan Wakil Pelayanan SKPD KDH terpilih Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Misi 4: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik 2 Meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM aparatur yang profesional, berintegritas, dan berdaya saing, serta meningkatnya kualitas kinerja dan keuangan pemerintah daerah serta meningkatnya kualitas pelayanan publik dan berkembangnya manajemen pemerintahan daerah berbasis teknologi informasi - Keterbatasan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)/ Aparatur Pemerintah Daerah pada Bapemas Kab. Blitar - Kebutuhan masyarakat akan informasi dan pelayanan yang cepat terkait dengan pemberdayaan masyarakat - Belum optimalnya program/ kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas SDM Aparatur dalam bentuk pelatihan, bimtek, in house training, semiloka terkait dengan aspek managerial/ administrasi keuangan, administrasi pemerintahan dan pelayanan publik - Adanya website SKPD - Adanya Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Misi 6: Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan 3 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa secara partisipatif - Beragamnya tingkat kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, BPD (Badan Permusyawaratan Desa), dan LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) - Desa memiliki kewenangan semakin luas dalam proses pembangunan desa - Masyarakat desa semakin partisipatif dalam keikutsertaan membangun dan mengelola potensi desa - Belum optimalnya koordinasi, sinkronisasi kebijakan, strategi, program, dan kegiatan antar SKPD terkait dengan pengembangan desa dan kawasan perdesaan - Belum maksimalnya sistem pemberdayaan masyarakat desa dan sistem pengembangan desa 3.3 Telaahan K/ L dan Renstra Provinsi - Adanya Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang memerlukan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa (secara SDM maupun Kelembagaan), peningkatan partisipasi lembaga kemasyarakatan yang ada di desa - Profil Desa - Aplikasi Siskeudes Tahun IV-14

70 Telaahan K/L dan Renstra Provinsidilakukan dalam rangka untuk mencapai sinergitas dan sinkronisasi perencanaan antara SKPD daerah kabupaten/ kota dengan Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Provinsi (SKPD terkait). Dimana terdapat 2 (dua) K/L yang terkait dengan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar yaitu: (1) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) dan (2) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PPDT RI),dan 1 (satu) SKPD Provinsi yang terkait, yaitu: Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Provinsi Jawa Timur. Sinergitas sasaran jangka menengah antara dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri RI) cq. Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa terkait dengan pelayanan kelembagaan antara lain: (1) meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintah desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan melalui: a. peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa dan standarisasi pelayanan prima kepada masyarakat; b. peningkatan akuntabilitas, efektivitas, dan transparansi pengelolaan keuangan dan aset desa; c. peningkatan kapasitas aparat desa dalam manajemen pemerintahan desa; d. peningkatan fungsi kelembagaan dan kerja sama desa; e. peningkatan kapasitas kader desa; f. peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan dan aset pemerintahan desa; g. Evaluasi tingkat perkembangan dan peningkatan kapasitas desa/ kelurahan menuju desa swasembada. (2) Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik dalam melanjutkan reformasi birokrasi melalui: Tahun IV-15

71 a. Peningkatan akuntabilitas kinerja dan keuangan; b. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM Aparatur; c. Penyediaan sistem informasi yang terintegrasi; d. Peningkatan kualitas pelayanan publik; e. Peningkatan kualitas kelitbangan dalam perumusan kebijakan. Sinergitas sasaran jangka menengah antara dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes &PDTT RI) cq. Direktorat Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa terkait dengan pelayanan kelembagaan antara lain: 1. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa di Desa, melalui: Peningkatanpembangunan sarana prasarana, pelayanan sosial dasar, pendayagunaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG), perkembangan usaha ekonomi desa (BUMDesa) di Desa Tertinggal dan 2000 Desa Berkembang Potensi Mandiri; 2. Meningkatnya jumlah desa mandiri (seedikitnya 200 desa per tahun) dan berkurangnya jumlah desa tertinggal (sedikitnya 500 desa per tahun). Sinergitas sasaran jangka menengah antara dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur terkait dengan pelayanan kelembagaan antara lain: 1. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa; 2. Meningkatnya pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat; 3. Meningkatnya ekonomi produktif masyarakat; 4. Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG). Tahun IV-16

72 Adapun sasaran yang tidak sinergis adalah terkait dengan tugas pokok dan fungsi pemerintahan desa dikarenakan nomenklaatur kelembagaan yang berbeda. Berdasarkan sasaran jangka menengah renstra K/L dimaksud, permasalahan pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar adalah keterbatasan database pemberdayaan adat dan sosial budaya, serta sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan, termasuk di dalamnya Teknologi Tepat Guna yang dibutuhkan oleh masyarakat desa. Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka negara menjamin kesejahteraan para penggerak masyarakat desa, perangkat desa termasuk di dalamnya lembaga kemasyarakatan desa. Hal ini menjadi tantangan bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar untuk menyiapkan kapasitas masyarakat maupun lembaga kemasyarakatan di desa agar mampu menjalankan amanah regulasi tersebut. Adanya regulasi yang memihak terhadap upaya-upaya pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat desa, ketersediaan dokumen-dokumen perencanaan partisipatif di tingkat desa/ kelurahan serta kemauan masyarakat untuk meningkatkan kapasitasnya, menjadikan faktor pendorong yang mendukung pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Selengkapnya sebagaimana tersaji dalam Tabel 3.3 Tahun IV-17

73 Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan Berdasarkan Sasaran K/L, SKPD Provinsi, Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penggunaannya No. Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L/ SKPD Provinsi 1 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintah desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan 2 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik dalam melanjutkan reformasi birokrasi 3 Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa di Desa, melalui: Peningkatan pembangunan sarana prasarana, pelayanan sosial dasar, pendayagunaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG), perkembangan usaha ekonomi desa (BUMDesa) di Desa Tertinggal dan 2000 Desa Berkembang Potensi Mandiri 4 Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa 5 Meningkatnya pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat 6 Meningkatnya usaha ekonomi masyarakat Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten Keterbatasan kuantitas SDM Aparatur terhadap jumlah pemerintahan desa yang difasilitasi Belum optimalnya kapasitas SDM aparatur terhadap tugas pokok dan fungsinya Belum tersedianya database desa yang updating di dalam profil desa dan belum adanya kebijakan pengembangan desa sesuai dengan status desa Keterbatasan fasilitasi terhadap jumlah lembaga kemasyarakatan yang relatif banyak Belum tersedianya database adat dan sosial budaya masyarakat desa Usaha ekonomi masyarakat yang relatif beragam Faktor Penghambat Kapasitas SDM Aparatur Pemerintah Desa belum merata Belum adanya struktur organisasi baru dan tupoksi yang sesuai dengan amanat UU 6/ 2014 tentang Desa dan UU 23/ 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pemetaan/ indentifikasi desa untuk penggolongan status desa belum menyeluruh Kapasitas SDM, kelembagaan, dan pendanaan Klasifikasi pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat desa Perspektif dan koordinasi antar pemangku kepentingan Faktor Pendorong Regulasi dan kemauan berusaha pada Aparatur Pemerintah Desa Regulasi dan Anggaran serta Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Regulasi, Anggaran dan Kegiatan Profil Desa Regulasi dan perencanaan pembangunan partisipatif Regulasi dan kemauan untuk melestarikan adat dan sosial budaya masyarakat desa Masyarakat memiliki kemauan untuk mandiri No. Sasaran Jangka Permasalahan Faktor Faktor Pendorong Tahun IV-18

74 Menengah Renstra K/L/ SKPD Provinsi 8 Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Pelayanan SKPD Kabupaten Ketersediaan Database TTG yang dibutuhkan oleh masyarakat perdesaan dan potensi SDA yang dapat dikembangkan Penghambat Koordinasi dan Konsultasi dengan para pemangku kepentingan TTG yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan Potensi SDA di perdesaan yang belum dimanfaatkan dan dikelola dengan optimal 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Telaahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blitar Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek administratif dan atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama sebagai lindung atau budidaya. Untuk melihat wilayah sebagai kesatuan geografis, perlu dilakukan kajian terhadap Rencana Tata Ruang Kabupaten, mengingat bahwa dalam satu ruang yang digunakan terdapat para pemangku kepentingan yang memiliki keterlibatan dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah. Dalam Tabel 3.4 di bawah ini, didiskripsikan bahwa pola struktur ruang dititikberatkan Pusat Kegiatan Wilayah yang ada di Kabupaten Blitar, dan Pusat Kegiatan Lokal Perkotaan dan Perdesaan, dimana peningkatan infrastruktur dasar permukiman masih menjadi prioritas dalam pengembangan tata ruang wilayah di Kabupaten Blitar. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blitar Tahun , maka Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blitar antara lain memprioritaskan pada (1) pengembangan kawasan perdesaan, sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh setiap wilayah di Kabupaten Blitar, yang dihubungkan dengan pusat kegiatan pada setiap kawasan perdesaan; (2) peningkatan kualitas kawasan permukiman perdesaan. Badan Tahun IV-19

75 Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dalam menjalankan fungsinya mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Blitar, yang selanjutnya dapat didiskripsikan dalam Tabel Tabel Tahun IV-20

76 No. Rencana Struktur Ruang Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Blitar Badan Pemberdayaan Masyarakat Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Pemanfaatan Ruang pada Periode Rencana Berkenaan Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bapemas 1 Pengembangan Pengembangan - Membangun kawasan peternakan Kawasan Perikanan: Kawasan Kawasan berskala besar/ kawasan industri Wilayah Blitar Selatan Perdesaan Perdesaan peternakan di wilayah kabupaten; (Kec. Bakung, - Meningkatkan pertanian berbasis Wonotirto, agribisnis di wilayah Blitar utara Panggungrejo, Wates) yang berada di jalur strategis disertai pengolahan dan perluasan Kawasan Pertanian jaringan pemasaran; Berbasis Agribisnis: - Mengembangkan kawasan Wilayah Blitar Utara penghasil perikanan di wilayah (Kec. Nglegok, Blitar selatan; serta Gandusari, Wlingi, - Mengembangkan sistem informasi Doko, Kesamben, dan teknologi untuk menunjang Selorejo, Selopuro, kegiatan peternakan di Kabupaten Talun, Garum, Blitar Sanankulon, Ponggok, Hal tersebut diimplementasikan Wonodadi, Srengat, melalui: Wonodadi, Udanawu, - Penyusunan Rencana Rinci Kademangan, Kawasan Perdesaan; Sutojayan) - Pembangunan Pusat Perdagangan; - Pembangunan Jasa Skala Kec.; - Pembangunan dan Pengembangan Pendidikan; - Pengembangan Pusat Kesehatan; No. Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Pemanfaatan Ruang pada Periode Rencana Berkenaan Arahan Lokasi Pengembangan Tahun IV-21

77 Pelayanan Bapemas - Pengembangan Masjid (Tempat Beribadah Lainnya), Lapangan Olah Raga, Industri Hasil Perikanan, Industri Kecil dan Kerajinan Tangan; 2. Peningkatan Peningkatan - Mengembangkan permukiman 22 Kecamatan; Kualitas Kualitas Perdesaan disesuaikan dengan 220 Desa; dan Permukiman Permukiman karakter fisik, sosial budaya, dan 28 Kelurahan Perdesaan Perdesaan ekonomi msyarakat perdesaan; - Menyediakan dan mengembangkan sarana dan prasarana permukiman perdesaan; - Mengembangkan perumahan terjangkau; dan - Mengembangkan kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun Hal tersebut diimplementasikan melalui: - Penyediaan perumahan yang memadahi, aman, dan nyaman bagi masyarakat perdesaan; - Penyediaan perumahan masyarakat perdesaan tetap memperhatikan sisten kearifan lokal dan sistem kekerabatan yang berlaku; - Penyediaan sarana dan prasarana permukiman sesuai daya dukung kawasan; Tahun IV-22

78 No. Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Pemanfaatan Ruang pada Periode Rencana Berkenaan Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Bapemas - Pengembangan permukiman produktif dan berkelanjutan; - Perbaikan lingkungan permukiman kumuh dan kurang layak huni; - Rehabilitasi/ relokasi permukiman yang terletak pada kawasan rawan bencana; - Konservasi kawasan tradisional/ etnis/ bersejarah; Penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Blitar Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah sebuah proses pengintegrasian pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan, rencana dan atau program. Tujuan penyelenggaraan KLHS adalah memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan atau kebijakan, rencana, dan program. KLHS sendiri memuat kajian tentang: 1. Kapasitas daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup untuk pembangunan; 2. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup; 3. Kinerja layanan/ jasa ekosistem; 4. Efisiensi pemanfaatan Sumber Daya Alam; 5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan 6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati. Tahun IV-23

79 Berdasarkan data KLHS Kabupaten Blitar maka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar menyesuaikan dengan kebijakan KLHS, terkait dengan pembangunan desa dan kawasan perdesaan, melalui pemberdayaan pemerintahan desa, pengembangan perekonomian desa, pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pelestarian Sumber Daya Alam (SDA), serta pelestarian nilai-nilai adat, sosial, budaya masyarakat perdesaan. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu bagian Rencana Aksi Daerah (RAD) Millenium Development Goals, sesuai dengan yang diamanatkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pecepatan Pembangunan Yang Berkeadilan. Selengkapnya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Blitar pada SKPD: Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, disajikan dalam Tabel Tahun IV-24

80 No. Tabel Hasil Analisis Terhadap Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Blitar pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Blitar Sasaran Jangka Menengah pada Dokumen KLHS Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten Faktor Penghambat Faktor Pendorong 1 Optimalisasi pembangunan dan tata kelola/ administrasi/ manajemen Pemerintahan Desa/ Kel. Fasilitasi peningkatan kapasitas administrasi dan manajemen pemerintahan desa, serta pembangunan desa dalam bentuk monitoring dan evaluasi belum dapat menjangkau setiap desa. Kuantitas SDM Aparatur SKPD belum memadahi untuk menjangkau setiap desa. Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa dalam bidang: Perencanaan, Pengelolaan Anggaran, Program dan Kegiatan, serta Pertanggungjawaban Perencanaan Dalam Pemanfaatan Sistem Informasi/ Aplikasi (yang memungkinkan Monitoring, Evaluasi, dan Pengendalian Kegiatan Pemerintahan Desa secara Elektronik/ Online 2 Penyusunan zoning regulation yang mengatur dan mengendalikan pemanfaatan lahan apabila kawasan perdesaan mulai berkembang Belum optimalnya koordinasi antar SKPD, penyediaan data dan potensi desa (SDM/ SDA), secara lengkap dan terintegrasi terkait dengan kawasan perdesaan Belum adanya regulasi tentang pengembangan kawasan perdesaan Pemerintah Kabupaten Blitar memiliki prioritas dalam Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Adanya Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) di setiap kecamatan, yang dapat mewadahi pembentukan, pembangunan, dan pengembangan kawasan perdesaan 3 Sosialisasi dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan, Limbah, dan Pengurangan Produksi Sampah Belum optimalnya koordinasi antar SKPD terkait dengan efektivitas pemberdayaan masyarakat terkait dengan sampah dan limbah Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat terkait Pengelolaan Limbah dan Produksi Sampah belum maksimal dan merata Adanya potensi pemanfaatan dan pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam pengolahan limbah dan sampah Adanya kegiatan pelestarian Sumber Daya Alam dan pemanfaatan potensi alam berbasis pemberdayaan masyarakat desa No. Sasaran Jangka Permasalahan Faktor Penghambat Faktor Pendorong Tahun IV-25

81 Menengah pada Dokumen KLHS Pelayanan SKPD Kabupaten 4 Pembangunan berbasis masyarakat untuk melibatkan masyarakat dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam menghadapi daya saing ekonomi Belum optimalnya sinergitas antar SKPD dalam pembinaan perekonomian masyarakat di perdesaan Keanekaragaman usaha ekonomi masyarakat dan cakupan wilayah yang relatif luas, dan kapasitas SDM Aparatur di Bapemas Kab. Blitar Adanya BUMDesa, Pasar Desa, dan LKM lainnya di pardesaan dapat menggali potensi ekonomi masyarakat 5 Pengelolaan budaya lokal agar menjadi lebih bernilai jual Belum adanya integrasi data potensi budaya lokal antar SKPD, dan belum optimalnya koordinasi antar pemangku kepentingan Tingginya antusiasme masyarakat terhadap pelestarian budaya lokal Adanya pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat yang dapat mewadahi gerakan pelestarian budaya lokal 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Hasil telaahan analisis gambaran pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dan K/L maupun Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur, serta permasalahan pelayanan selanjutnya akan menjadi bahan masukan dalam penyusunan isu-isu strategis. Metode penentuan isu-isu strategis pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar telah diawali dalam FGD (Focus Group Discussion). Di dalam forum tersebut melibatkan seluruh unsur bidang pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Berdasarkan hasil FGD tersebut, teridentifikasi beberapa isu strategis yang mendasar pada dinamika internasional, nasional, maupun regional/ lokal. Isu strategis yang mengemuka antara lain adalah target MDGs (penduduk miskin 15,5 pada tahun 2015), Era Globalisasi/ pasar bebas, ASEAN Economic Community (AEC), Ekonomi Hijau/ Green Economy, Global Warming dan potensi krisis ekonomi dunia. Tahun IV-26

82 Isu strategis dalam lingkup nasional antara lain jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS Pusat). Jumlah penduduk miskin nasional sampai dengan Bulan September 2015 merupakan jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan di Indonesia) mencapai juta orang (11,13 persen), atau berkurang sebesar 0,08 juta orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2015 sebesar 28,51 juta orang (11,22 persen). Di mana di dalam angka tersebut terdapat jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur sampai dengan Bulan September 2015 sebesar 9.565,09 juta orang atau 33,55 dari angka agregat kemiskinan nasional. Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menjadikan memiliki peran yang sangat strategis dalam memfasilitasi pemerintahan desa dalam meningkatkan kapasitas aparatur. Pengarusutamaan gender ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran di tingkat pusat maupun daerah sehingga dapat mendorong sumber daya pembangunan yang efektif dan memberikan kesempatan serta kemanfaatan yang sama terhadap laki-laki maupun perempuan. Semakin terbukanyahubungan antara negara, pasar bebas, ASEAN Economic Community (AEC), menjadi pendorong bagi Kabupaten Blitar untuk lebih meningkatkan kemampuan dan kapasitas usaha ekonomi masyarakat secara mandiri dan memiliki daya saing baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Hal tersebut sebagaimana terdapat dalam Tabel 3.5. selanjutnya terhadap isu strategis tersebut, ditentukan kriteria penentuan isu strategis dan dilakukan pembobotan sampai dengan diperoleh hasil skoring isu strategis sesuai dengan prioritasnya. Tabel 3.5 Tahun IV-27

83 Identifikasi Isu-isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Isu Strategis No. Dinamika Dinamika Regional/ Dinamika Nasional Lain-lain Internasional Lokal (1) (2) (3) (4) (5) 1 Target MDGs terkait Penanggulangan Kemiskinan Tren Tingkat Kemiskinan di Indonesia meningkat, dan berdampak juga di daerah Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Blitar meningkat 2 Era Pasar Bebas/ Globalisasi Hubungan Ekonomi/ Perdagangan Antar Negara semakin terbuka Pola pembinaan dan pengembangan perekonomian daerah belum optimal/ terarah dan terintegrasi (masih berjalan di lingkup SKPD/ Instansi 3 ASEAN Economic Community (AEC) Tren harga komoditas nasional cenderung tidak stabil Besarnya kuantitas dan keragaman Lembaga Ekonomi Perdesaan (dalam lingkup LKM/UMKM) dapat dioptimalkan dan disinergikan dengan entitas ekonomi lainnya, menjadi kekuatan lembaga ekonomi yang berdaya saing No. Isu Strategis Dinamika Dinamika Nasional Dinamika Regional/ Lain-lain Tahun IV-28

84 Internasional Lokal (1) (2) (3) (4) (5) 4 Ekonomi Hijau/ Green Economy Amanat Undang Undang Nomor 6 tahun 2016 tentang Desa Pengembangan swadaya masyarakat yang partisipatif 5 Pemanasan Global (Global Warming) Perubahan Iklim Dunia Optimalisasi isu Pengarusutamaan Gender (PUG) Peningkatan peran pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan pemerintahan desa serta kelembagaan masyarakat desa 6 Potensi Krisis Ekonomi Dunia Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) Nasional dan Instabilitas Harga Minyak Nasional Pemanfaatan Potensi Daerah/ Desa berbasis kelembagaan ekonomi dan Pelestarian SDA khususnya pada Klaster Pengembangan Energi Mandiri Perdesaan Penentuan kriteria dan skor kriteria penentuan isu-isu strategis berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007, yaitu dengan 6 (enam) kriteria serta pembobotan kriteria sebagaimana Tabel 3.6 Tahun IV-29

85 Tabel 3.6 Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis No. Kriteria Bobot 1 Memiliki pengaruh yang besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran K/ L atau provinsi/ kabupaten/ kota 2 Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD 10 3 Dampak yang ditimbulkan terhadap publik 20 4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10 5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15 6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25 Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun TOTAL 100 Berdasarkan kriteria dan pembobotan kriteria sebagaimana Tabel 3.6, maka untuk masing-masing isu strategis dilakukan penilaian dengan skala kriteria 1 (satu) sampai dengan 6 (enam), dengan demikian dapat diketahui nilai total dari masing-masing isu strategis sebagaimana tersaji dalam Tabel 3.7. Selanjutnya nilai total tersebut dilakukan penghitungan rata-rata nilai isu strategis, sehingga dapat dilihat isu strategis dengan rata-rata nilai yang tertinggi samapi dengan yang terendah. Nilai rata-rata isu strategis sebagaimana tercantum dalam Tabel 3.8 menentukan skala prioritas isu strategis yang perlu mendapatkan prioritas dalam perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program. Hal tersebut dikarenakan isu strategis prioritas adalah isu yang menjadi prioritas janji politik yang perlu diwujudkan, memiliki pengaruh yang besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstra provinsi/ kabupaten/ kota yang memiliki dampak positif terhadap masyarakat/ kepentingan publik. Tahun IV-30

86 No. Isu Strategis 1 Target MDGs terkait Penanggulangan Kemiskinan Tabel 3.7 Nilai Skala Kriteria Nilai Skala Kriteria Ke Total Skor Pasar Bebas/ Globalisasi ASEAN Economic Community/ AEC Green Energy/ Ekonomi Hijau Global Warming/ Pemanasan Global Potensi Krisis Ekonomi Dunia Pengembangan Desa dan Kawasan Perdesaan Harga Komoditas Tidak Stabil Implementasi UU No. 6 Tahun tentang Desa 10 Pengarusutamaan Gender dan Kesetaraan Antar Generasi 11 Bencana Alam Kenaikan BBM dan Listrik Penduduk Miskin di Kab. Blitar Relatif Besar yaitu 10,53 ( ) 14 Banyaknya Lembaga Ekonomi Mikro yang ada di Desa/ Kelurahan Sebagai Potensi Ekonomi yang Perlu Disinergikan dan Dikuatkan agar Berdaya Saing 15 Partisipasi Masyarakat dan Swadaya Masyarakat dalam Membangun Desa 16 Implementasi UU tentang Desa perlu didukung Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang Memadahi Tahun IV-31

87 Tabel 3.8 Rerata Skor Isu-Isu Strategis No. Isu Strategis Total Skor Rerata Skor 1 Penduduk Miskin di Kab. Blitar 10,53 ( ) Tahun Implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Banyaknya Lembaga Ekonomi Mikro yang ada di Desa/ Kelurahan Sebagai Potensi Ekonomi yang Perlu Disinergikan dan Dikuatkan agar Berdaya Saing 4 Partisipasi Masyarakat dan Swadaya Masyarakat dalam Membangun Desa 5 Implementasi UU tentang Desa perlu didukung Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang Memadahi Pengembangan Desa dan Kawasan Perdesaan Target MDGs terkait Penanggulangan Kemiskinan Pengarusutamaan Gender dan Kesetaraan Antar Generasi Pasar Bebas/ Globalisasi ASEAN Economic Community/ AEC Bencana Alam Harga Komoditas Tidak Stabil Kenaikan BBM dan Listrik Green Energy/ Ekonomi Hijau Potensi Krisis Ekonomi Dunia Global Warming/ Pemanasan Global Berdasarkan rerata yang diperoleh sebagaimana Tabel 3.8 di atas, maka isu strategis yang memiliki skor tertinggi adalah terkait dengan (1) Kemiskinan; (2) Implementasi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; (3) Ekonomi mikro perdesaan; (4) Partisipasi masyarakat dan swadaya masyarakat dalam membangun desa; serta (5) Kapasitas Aparatur pemerintahan desa dalam mengmplementasikan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Hal tersebut mengingat isu dimaksud memiliki pengaruh yang cukup besar dan signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L, Tahun IV-32

88 Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur, dan Renstra. Di dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, terdapat kewajiban penyiapan masyarakat dan aparatur pemerintahan di tingkat desa untuk dapat melaksanakan perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, sekaligus pertanggungjawaban administrasi kegiatan dan keuangan sesuai dengan peraturan dan mekanisme yang berlaku. Banyaknya lembaga ekonomi mikro/ LKM yang ada di desa maupun kelurahan, merupakan potensi ekonomi yang perlu ditingkatkan kemampuan dan daya saingnya serta disinergikan satu dengan yang lain, untuk menghadapi pasar bebas. Sehingga produk-produk yang dihasilkan di dalam negeri mampu bersaing dengan produk dari luar negeri. Partisipasi dan keswadayaan masyarakat menjadi isu strategis yang memerlukan pencermatan dalam rangka menumbuhkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat, untuk kelangsungan hidup yang berpijak pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Tahun IV-33

89 BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kerangka kinerja SKPD selama 5 (lima) tahun. Tujuan adalah pernyataanpernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu-isu strategis daerah yang dihadapi. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan pelaksanaan pembangunan yang akan dicapai Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar pada kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah: 1. Mewujudkan kualitas pelayanan publik; 2. Mewujudkan keberdayaan ekonomi masyarakat desa; 3. Mewujudkan kualitas layanan infrastruktur yang memadahi; 4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah desa; 5. Mewujudkan keberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa/ kel. secara partisipatif Sasaran pelaksanaan pembangunan yang akan dicapai Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar pada kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah: Tahun IV-34

90 1. Terwujudnya manajemen organisasi yang profesional; 2. Terwujudnya kinerja lembaga ekonomi perdesaan; 3. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) Masyarakat Perdesaan; 4. Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah desa (pemdes) dalam rangka penyelenggaraan pemerintah desa; 5. Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa/ kel. Selengkapnya disajikan dalam Tabel 4.1 Tahun IV-35

91 No Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan TUJUAN URAIAN SASARAN INDIKATOR KINERJA KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD (Tahun 2016) TARGET INDIKATOR KINERJA SASARAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET Mewujudkan kualitas pelayanan publik Terwujudnya manajemen organisasi yang profesional Prosentase Kecukupan Administrasi Perkantoran dan Sarana Prasarana Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur Prosentase Peningkatan Kapasitas Aparatur Mewujudkan keberdayaan ekonomi masyarakat Terwujudnya kinerja lembaga ekonomi perdesaan Prosentase Lembaga Ekonomi Perdesaan yang Berkembang Mewujudkan kualitas layanan infrastruktur yang memadahi Terwujudnya peningkatan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) Masyarakat Perdesaan Prosentase Desa yang Memanfaatkan TTG dan Melestarikan SDA Tahun IV-36

92 No TUJUAN URAIAN SASARAN INDIKATOR KINERJA KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD (Tahun 2016) TARGET INDIKATOR KINERJA SASARAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah desa 5 Mewujudkan keberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa/ kel. Secara partisipatif Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintah desa Meningkatnya partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa/ kel. Prosentase Kualitas Aparatur Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa Prosentase Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Tahun IV-37

93 4.2 Strategi dan Kebijakan Strategi dan kebijakan dalam Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar adalah strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar Tahun Strategi dan kebijakan jangka menengah tersebut menunjukkan berbagai upaya Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dalam mencapai tujuan, sasaran jangka menengah, dan target kinerja (outcome) program prioritas di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar Tahun , yang menjadi tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Strategi tersebut selanjutnya menjadi acuan/ dasar perumusan kegiatan bagi setiap program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar Tahun , yang menjadi tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 6 tahun 2016 tentang Desa, maka strategi pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Blitar berorientasi pada Good Village Governance (kepemerintahan desa yang baik), untuk mewujudkan desa yang mandiri dan berdaya, melalui peningkatan kemampuan, kemandirian, dan partisipasi masyarakat perdesaan (people centered development). Secara operasional, diperlukan penumbuhkembangan semangat membangun diri bersama (togetherness in collective action), penguatan modal sosial dalam paradigma desa membangun, meliputi: Tahun IV-38

94 (1) Pengembangan kemampuan sosial (social capabilities) yang mencakup: a. Kemampuan keluarga miskin dalam memperoleh mata pencaharian (livelihoods capabilities) dan memenihi kebutuhan dasar (basic needs fulfillment); b. kemampuan mengelola aset (assets management), dan (2) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam membangun desa secara terarah (targetted) dan berkelanjutan, melalui: penguatan kemampuan individual, peningkatan kompetensi, penumbuhkembangan kreativitas masyarakat, dalam semangat membangun diri bersama. Perumusan strategi mendasar pada berbagai alternatif strategi yang dimungkinkan untuk mencapai indikator sasaran sebagaimana tercantum pada Tabel 4.2 berikut: Tahun IV-39

95 Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (Strenght): a. Peraturan perundang-undangan yang mendukung pelaksanaan Tupoksi Pemberdayaan Masyarakat; b. Pendampingan (Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Para Pemangku Kepentingan); c. Tersedianya SDM Aparatur; d. Koordinasi yang baik antar SKPD. Kelemahan (Weakness): a. Keterbatasan Kualitas SDM Aparatur; b. Keterbatasan Penganggaran; c. Sarana dan Prasarana yang membutuhkan pengadaan dan pemeliharaan secara berkala dan berkelanjutan; d. Data Dasar (Basic Data) pemberdayaan masyarakat belum optimal dan terintegrasi; e. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Sumber: Hasil Analisa Tabel 4.2 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran Peluang (Opportunity): a. Perubahan paradigma pembangunan yang menitikberatkan pada penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang; b. Keterbukaan informasi dan teknologi komunikasi yang terus berkembang; c. Akses pemasaran untuk hasil usaha masyarakat yang berdaya saing dan berkualitas; d. Kebijakan pembangunan daerah yang diprioritaskan untuk desa dan kawasan perdesaan serta penanggulangan kemiskinan. Alternatif Strategi: a. Peningkatan Kualitas Kehidupan Sosial Ekonomi Desa dengan peningkatan pendapatan masyarakat; b. Pengembangan Desa dan Kawasan Perdesaan melalui proses pendampingan. Alternatif Strategi: a. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Aparatur; b. Pengembangan model pemberdayaan masyarakat berbasis data, dan teknologi informasi. c. Penguatan SDM Aparatur Pemerintahan Desa dan Kelembagaan Desa. Tantangan (Threatment): a. Undang-undang RI Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa; b. Potensi Sumber Daya Alam (SDA) perdesaan yang melimpah, belum dikelola secara optimal; c. Era Pasar Bebas, Globalisasi, ASEAN Economic Community (AEC); d. Tingginya angka kemiskinan yang mencerminkan ketidakberdayaan masyarakat; e. Perubahan paradigma dari pemerintah (government) menjadi pemerintahan (governance), pergeseran paradigma dari pembangunan ke pemberdayaan. Alternatif Strategi: a. Peningkatan pemanfaatan TTG dan pelestarian SDA yang berwawasan lingkungan; b. Pengembangan konsep managerial (marketing) dalam meningkatkan kapasitas desa dan pemberdayaan kawasan perdesaan. Alternatif Strategi: a. Peningkatan partisipasi dan swadaya masyarakat dalam pembangunan desa berbasis nilai adat dan kearifan lokal; b. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan desa dan pengembangan kawasan perdesaan. Tahun IV-40

96 Berdasarkan Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran pada, maka strategi yang dilaksanakan adalah: 1. Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Administrasi Perkantoran Dan Penyediaan Sarana Prasarana Yang Memadahi. 2. Pengembangan Ketrampilan, Wawasan/ Pengetahuan Aparatur Terhadap Pengelolaan Administrasi Dan Keuangan. 3. Peningkatan Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Melalui Unit-Unit Usaha Ekonomi Masyarakat Perdesaan. 4. Peningkatan Pemanfaatan TTG dan Pelestarian SDA yang Berwawasan Lingkungan. 5. Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Aparatur Pemerintahan Desa. 6. Peningkatan Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pembangunan serta Pelestarian Nilai-nilai Adat dan Sosial Budaya serta Kearifan Lokal Desa. Penentuan strategi untuk pencapaian indikator kinerja sasaran sebagaimana tersaji pada Tabel 4.3 di bawah ini. V-41

97 Tabel 4.3 Penentuan Strategi No. SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI 1. Terwujudnya Managemen Organisasi yang Profesional 2. Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur 3. Terwujudnya Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan 4. Terwujudnya Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) Masyarakat Perdesaan 5. Meningkatnya Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 6. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Prosentase Kecukupan Administrasi Perkantoran dan Sarana Prasarana Prosentase Peningkatan Kapasitas Aparatur Prosentase Lembaga Ekonomi Perdesaan yang Berkembang Prosentase Desa yang Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) Prosentase Kualitas Aparatur Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Prosentase Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Peningkatan Pengelolaan Administrasi Perkantoran Dan Penyediaan Sarana Prasarana Yang Memadahi Pengembangan Ketrampilan, Wawasan/ Pengetahuan Aparatur Terhadap Pengelolaan Administrasi Dan Keuangan Peningkatan Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Melalui Unit-Unit Usaha Ekonomi Masyarakat Perdesaan Peningkatan Pemanfaatan TTG dan Pelestarian SDA yang Berwawasan Lingkungan Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Aparatur Pemerintahan Desa Peningkatan Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pembangunan serta Pelestarian Nilai-nilai Adat dan Sosial Budaya serta Kearifan Lokal Desa V-42

98 Proses pengimplementasian strategi dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang menjadi pedoman bagi perumusan dan operasionalisasi program 5 (lima) tahun dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Kebijakan tersebut sebagai berikut: Perspektif Kelembagaan: 1. Meningkatkan sistem pengelolaan administrasi perkantoran yang didukung oleh ketersediaan sarana prasarana yang memadahi; 2. Meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan aparatur pemerintah daerah pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar di dalam pengelolaan keuangan dan pemberdayaan masyarakat dan desa; Perspektif Proses Bisnis: 1. Mempermudah akses Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM), Lembaga Ekonomi Desa (BUMDesa, Pasar Desa, UPKu) dan pemenuhan kebutuhan dasar Rumah Tangga Miskin (RTM) ; 2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) yang berwawasan lingkungan. Perspektif Masyarakat: 1. Meningkatkan fungsi kapasitas pemerintahan desa terkait dengan kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa maupun Sumber Daya Manusia (SDM) pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta kapasitas kelembagaan pemerintahan desa (Pemerintah Desa dan BPD); 2. Meningkatkan pembinaan sistem manajemen partisipatif, pengembangan keswadayaan masyarakat dan kelembagaan masyarakat desa dalam pembangunan desa serta pelestarian nilai-nilai adat dan sosial budaya masyarakat serta kearifan lokal desa. V-43

99 Perspektif Keuangan: 1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan anggaran keuangan di lingkup SKPD, sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga pada akhirnya dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel); 2. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan penyelenggaraan program dan kegiatan secara tepat waktu (sesuai dengan jadwal pelaksanaan). Relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan adalah sebagaimana Tabel 4.4 V-44

100 Tabel 4.4 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan VISI: Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju, dan Berdaya Saing MISI 1: Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Terwujudnya kinerja lembaga ekonomi perdesaan Peningkatan Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Melalui Unit- Unit Usaha Ekonomi Masyarakat Perdesaan Mempermudah akses Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM), Lembaga Ekonomi Desa (BUMDesa, Pasar Desa, UPKu) dan pemenuhan kebutuhan dasar Rumah Tangga Miskin (RTM) 2 Meningkatkan cakupan dan kualitas layanan infrastruktur Terwujudnya Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) Masyarakat Perdesaan Peningkatan Pemanfaatan TTG dan Pelestarian SDA yang Berwawasan Lingkungan Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) yang berwawasan lingkungan. MISI 4: Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1 Meningkatkan kualitas kinerja keuangan pemerintah daerah Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pengembangan Ketrampilan, Wawasan/ Pengetahuan Aparatur Terhadap Pengelolaan Administrasi Dan Keuangan Meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan aparatur pemerintah daerah pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar di dalam pengelolaan keuangan dan kinerja pemberdayaan masyarakat dan desa 2 Meningkatkan kualitas pelayanan publik Terwujudnya Managemen Organisasi yang Profesional Peningkatan Pengelolaan Administrasi Perkantoran Dan Penyediaan Sarana Prasarana Yang Memadahi Meningkatkan sistem pengelolaan administrasi perkantoran yang didukung oleh ketersediaan sarana prasarana yang memadahi V-45

101 MISI 6: Meningkatkan Pembangunan Berbasis Desa dan Kawasan Perdesaan No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa 2 Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa secara partisipatif Meningkatnya Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Aparatur Pemerintahan Desa Peningkatan Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pembangunan serta Pelestarian Nilai-nilai Adat dan Sosial Budaya serta Kearifan Lokal Desa Meningkatkan fungsi kapasitas pemerintahan desa terkait dengan kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa maupun Sumber Daya Manusia (SDM) pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta kapasitas kelembagaan pemerintahan desa (Pemerintah Desa dan BPD) Meningkatkan pembinaan sistem manajemen partisipatif, pengembangan keswadayaan masyarakat dan kelembagaan masyarakat desa dalam pembangunan desa serta pelestarian nilainilai adat dan sosial budaya masyarakat serta kearifan lokal desa V-46

102 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Blitar, maka hal-hal yang perlu dilakukan telah dirumuskan dalam tujuan dengan hasil yang diharapkan, sebagaimana tertuang dalam sasaran dengan indikator yang terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional. Cara mencapai tujuan dan sasaran telah dirumuskan dalam strategi dan kebijakan yang menjadi dasar dalam perumusan program dan kegiatan. Adapun relevansi dan konsistensi antara pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program adalah sebagaimana berikut: VISI: Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju, dan Berdaya Saing MISI 1: Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat No Tujuan Sasaran Indikator Strategi Kebijakan 1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Terwujudnya kinerja lembaga ekonomi perdesaan Prosentase Lembaga Ekonomi yang Berkembang Peningkatan Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan Dalam Meningkatkan Pendapatan Melalui Unit-Unit Usaha Ekonomi Masyarakat Perdesaan Mempermudah akses Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM), Lembaga Ekonomi Desa (BUMDesa, Pasar Desa, UPKu) dan pemenuhan kebutuhan dasar Rumah Tangga Miskin (RTM) 2 Meningkatkan cakupan dan kualitas layanan infrastruktur Terwujudnya Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) Masyarakat Perdesaan Prosentase Desa yang Memanfaatkan TTG dan Pelestarian SDA Peningkatan Pemanfaatan TTG dan Pelestarian SDA yang Berwawasan Lingkungan Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) yang berwawasan lingkungan. V-47

103 MISI 4: Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik No Tujuan Sasaran Indikator Strategi Kebijakan 1 Meningkatkan kualitas kinerja keuangan pemerintah daerah 2 Meningkatkan kualitas pelayanan publik Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur Terwujudnya Managemen Organisasi yang Profesional Prosentase Peningkatan Kapasitas Aparatur Prosentase Kecukupan Administrasi Perkantoran dan Sarana Prasarana MISI 6: Meningkatkan Pembangunan Berbasis Desa dan Kawasan Perdesaan Pengembangan Ketrampilan, Wawasan/ Pengetahuan Aparatur Terhadap Pengelolaan Administrasi Dan Keuangan Peningkatan Pengelolaan Administrasi Perkantoran Dan Penyediaan Sarana Prasarana Yang Memadahi Meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan aparatur pemerintah daerah pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar di dalam pengelolaan keuangan dan kinerja pemberdayaan masyarakat dan desa Meningkatkan sistem pengelolaan administrasi perkantoran yang didukung oleh ketersediaan sarana prasarana yang memadahi No Tujuan Sasaran Indikator Strategi Kebijakan 1 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa 2 Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa secara partisipatif Meningkatnya Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Prosentase Kualitas Aparatur Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa Prosentase Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Aparatur Pemerintahan Desa Peningkatan Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pembangunan serta Pelestarian Nilainilai Adat dan Sosial Budaya serta Kearifan Lokal Desa Meningkatkan fungsi kapasitas pemerintahan desa terkait dengan kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa maupun Sumber Daya Manusia (SDM) pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta kapasitas kelembagaan pemerintahan desa (Pemerintah Desa dan BPD) Meningkatkan pembinaan sistem manajemen partisipatif, pengembangan keswadayaan masyarakat dan kelembagaan masyarakat desa dalam pembangunan desa serta pelestarian nilai-nilai adat dan sosial budaya masyarakat serta kearifan lokal desa V-48

104 Pelaksanaan program didukung oleh kegiatan-kegiatan rutin maupun pembangunan sebagai berikut: 1. Program Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkatoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik c. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor d. Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pengamanan Kantor e. Penyediaan Alat Tulis Kantor f. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor g. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan h. Penyediaan Bahan Logistik kantor i. Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat j. Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Luar Daerah k. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan l. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan m. Pengelolaan Arsip Perkantoran n. Publikasi Media Cetak/ Elektronik 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor b. Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor c. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor d. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan kendaraan Dinas/ Operasional e. Pengadaan Kendaraan Dinas 3. Program Perencanaan, Penganggaran, dan Pengendalian Kinerja Keuangan a. Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD b. Penyusunan laporan Kinerja SKPD c. Penyusunan Laporan Keuangan V-49

105 d. Koordinasi dan Konsultasi Program Pemberdayaan Masyarakat e. Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan Pelatihan Formal b. Capacity Building c. In House Training 5. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan Program ini mendukung kebijakan mempermudah akses Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM), menguatkan fungsi lembaga perekonomian masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar Rumah Tangga Miskin. Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan usaha ekonomi masyarakat, pengembangan lembaga ekonomi Desa dan pemberdayaan masyarakat miskin. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi : a. Fasilitasi Pengembangan BUMDesa b. Lomba BUMDesa dan Pasar Desa c. Fasilitasi Pengembangan BUMDesa Bersama d. Bimtek Pengembangan Usaha Masyarakat Desa e. Fasilitasi Pengembangan Pasar Desa 6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Program ini mendukung kebijakan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dasar dan peningkatan akses masyarakat terhadap pemanfaatan Teknologi Tepat Guna(TTG). Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pendayagunaan dan Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) yang berwawasan lingkungan, dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dasar masyarakat dan pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG). V-50

106 Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi : a. Pendampingan Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi) b. Fasilitasi Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk Keberdayaan Masyarakat Desa c. Unit Percontohan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) Terhadap Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) d. Fasilitasi Pembentukan dan Pengembangan Kawasan Perdesaan 7. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Program ini mendukung kebijakan meningkatkan fungsi kapasitas pemerintahan desa terkait dengan kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa maupun Sumber Daya Manusia (SDM) pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta kapasitas kelembagaan pemerintahan desa (Pemerintah Desa dan BPD). Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan desa, yang diimplementasikan di dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Fasilitasi Perencanaan dan Pelaporan Pemerintah Desa b. Fasilitasi Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Desa c. Bimtek Pengelolaan kegiatan di Desa d. Fasilitasi Implementasi Simda Keuangan Desa e. Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan keuangan Desa f. Penegasan Batas Desa 8. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Program ini mendukung kebijakan meningkatkan pembinaan sistem manajemen partisipatif, pengembangan keswadayaan masyarakat dan kelembagaan masyarakat desa dalam pembangunan desa serta pelestarian nilai-nilai adat dan sosial budaya masyarakat serta kearifan lokal desa. Dengan tujuan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa secara partisipatif. Adapun program ini diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: V-51

107 a. Fasilitasi Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK b. Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Desa c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga d. Pelestarian Adat Istiadat dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat e. Pembinaan Kelembagaan Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) dan Unit Pengelola Keuangan (UPK) f. Peningkatan Kapasitas Badan Perwakilan Desa (BPD) dan Forum Musyawarah Kelurahan (FMK) g. Fasilitasi Pelaksanaan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Selengkapnya matriks Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Program, Kegiatan, Indikator Program, Indikator Kegiatan, Target Kinerja Program, dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir periode SKPD, sebagaimana pada Tabel 5.1 V-52

108 Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Nama SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat kabupaten Blitar Indikator Sasaran (Impact) Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) Data Capaian Pada tahun Awal Perencanaan (2015) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2016 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Lokasi No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Target Rp. Target Rp Mewujudkan Kualitas Pelayanan Publik Persentase Pemenuhan Target Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Prosentase Kecukupan Administrasi Perkantoran dan Sarana Prasarana Program Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran Penyediaan dan Peningkatan Adm. Perkantoran Prosentase Kecukupan Administrasi Perkantoran Jumlah sumber pendukung kerja operasional organisasi 100 1,369,000, ,354,206, ,354,206, tahun 1,369,000, tahun 1,354,206, tahun 1,354,206, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Prosentase Sarpras Aparatur Dengan Kondisi Layak Fungsi ,800, ,046, ,046, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Jumlah sarana dan prasarana kerja yang memadai 1 tahun 110,800, tahun 875,046, tahun 875,046, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Prosentase Perencanaan dan Penganggaran Tepat Waktu Jumlah Dokumen yang dihasilkan dan Studi Lapang yang dilaksanakan ,000, ,000, dok 25,000, dok 25,000, Mewujudkan Kualitas Layanan Teknologi Yang Memadahi Persentase Pemenuhan Target Capaian Sasaran Terwujudnya Prosentase Desa yang Program Peningkatan Peningkatan Memanfaatkan TTG Keberdayaan Masyarakat Pemanfaatan TTG dan dan Melestarikan SDA Perdesaan Pelestarian SDA Masyarakat Perdesaan Pelestarian Sumber Air Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pantai Pembentukan Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi) Prosentase Kelompok Masyarakat yang Memanfaatkan TTG dan Melestarikan SDA ,000, ,078, ,078, Jumlah Sumber Air Yang Dilestarikan 2 paket 180,000, paket 151,832, paket 151,832, Jumlah Desa Yang Mengikuti ,454, ,454, Bimtek Jumlah Posyantek yang Terbentuk ,772, ,772, Gelar TTG dan Produk Unggulan Inventarisasi dan Pengembangan TTG Pembinaan Kelembagaan BKAD dan UPK Kajian Penerapan Teknologi Tepat Guna Perdesaan Penunjang Program Jalin Matra Kabupaten Blitar Jumlah Keikutsertaan Gelar Pameran TTG Tk. Nasional Katalog Teknologi Tepat Guna se Kab. Blitar Jumlah Lembaga BKAD dan UPK yang dibina Dokumen Hasil Kajian Penerapan TTG Perdesaan Jumlah Fasilitator Program Jalin Matra 1 paket 38,000, paket 96,121, paket 96,121, ,780, ,780, ,000, ,119, ,119, Dok 250,000, Dok 250,000, org 100,000, org 100,000, org 100,000, I - 53

109 Indikator Sasaran (Impact) Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) Data Capaian Pada tahun Awal Perencanaan (2015) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan 2016 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Lokasi Target Rp. Target Rp Mewujudkan Persentase Keberdayaan Pemenuhan Target Ekonomi Masyarakat Capaian Sasaran Desa Terwujudnya Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan yang Optimal Prosentase Lembaga Ekonomi Perdesaan Yang Berkembang Program Pengembangan Prosentase Kinerja Lembaga Lembaga Ekonomi Perdesaan Ekonomi Perdesaan yang Sehat ,785, ,308, ,308, Bimtek Pengembangan Usaha Jumlah Kelompok Masyarakat yang ,000, ,182, ,182, Masyarakat Desa Mengikuti Bimtek Pemberdayaan Kampung Jumlah Kelompok Masyarakat yang 3 KUR 155,600, KUR 211,457, KUR 211,457, Usaha Rakyat Mengikuti Pelatihan Bimtek BUMDesa dan Pasar Jumlah BUMDesa yang Mengikuti 60 Pasdes ,000, Pasdes ,763, Pasdes ,763, Desa Bimtek BUMDesa BUMDesa BUMDesa Lomba BUMDesa dan Pasar Pemenang Lomba Desa dan 2 Pemenang 433,000, Pemenang 47,721, Pemenang 47,721, Desa BUMDesa Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pasar Desa Jumlah Pasar Desa yang Direhabilitasi 1 Pasar Desa 84,185, Pasar Desa 84,185, Pasar Desa 84,185, Mewujudkan Keberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa/ Kel. Secara Partisipatif Persentase Pemenuhan Target Capaian Sasaran Meningkatnya Partisipasi Kelembagaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Prosentase Partisipasi Program Peningkatan Masyarakat Dalam Partisipasi Masyarakat Pembangunan Desa Dalam Membangun Desa Fasilitasi Pengembangan Lembaga Kemasyarakatan Desa Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan Lomba Gotong Royong Masyarakat Meningkatkan Efektivitas dan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintah Desa Dalam Proses Penyelenggaraan, Pengelolaan Pembangunan dan Pelayan Publik Jumlah Lembaga Masyarakat Desa yang Mengikuti Bimtek Jumlah Desa/ Kelurahan yang Mengikuti Pencanangan BBGRM 1,296,600, ,371,551, ,371,551, desa 210,000, desa 206,243, desa 206,243, kec. 151,600, kec. 291,270, kec. 291,270, Pembentukan Kelembagaan PMT AS Kelembagaan PMT-AS Kab. Blitar kec. 73,000, kec. 73,000, Bimtek Peningkatan Kapasitas Jumlah LPMD/K yang Mengikuti kec. 196,243, kec. 196,243, Lembaga Pemberdayaan Bimtek Masyarakat Desa/ Kel. (LPMD/K) Lomba Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kel. (LPMD/K) Fasilitasi Pengembangan Pemerintahan dan Pengelolaan Keuangan Desa Pemenang Lomba Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kelurahan (LPMD/K) Jumlah Aparatur Desa yang mengikuti Bimtek pemenang 64,460, pemenang 64,460, desa 650,000, desa 542,100, desa 542,100, Lomba Desa/ Kel. Thn Pemenang Evaluasi Perkembangan Desa (Lomba Desa) 1 Pemenang 185,000, I - 54

110 Indikator Sasaran (Impact) Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) Data Capaian Pada tahun Awal Perencanaan (2015) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan 2016 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Lokasi Target Rp. Target Rp Entri Data Profil dan Pendataan Pembangunan Desa/ Kel. Th Penegasan Batas Desa Fasilitasi Pembuatan Website Desa Sosialisasi Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan Entri Data Profil dan Pembangunan Desa Jumlah Desa yang Difasilitasi Dalam Penegasan Batas Desa Jumlah Desa yang Memiliki Web Desa Jumlah Desa/ Kelurahan yang Mengikuti Sosialisasi 220 Desa 100,000, Desa 232,000, Desa 232,000, paket 500,000, paket 500,000, Desa 111,000, Desa 111,000, Ds/Kel 155,235, Ds/Kel 155,235, Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintah Desa Persentase Pemenuhan Target Capaian Sasaran Meningkatnya Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dala Penyelenggaraan Pemerintah Desa Prosentase Kualitas Aparatur Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur Pemerintah Desa ,000, ,093, ,093, Bimtek Penyusunan APBDes, LPPD-LKPJ Kepala Desa Bimtek Penyusunan RPJMDes dan RKPDes Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa Bimtek Pertanggungjawaban Keuangan Desa Jumlah Sekretaris Desa dan Perangkat Desa yang mengikuti Bimtek Jumlah Kaur Pembangunan yang mengikuti bimtek Jumlah Kaur Keuangan yang mengikuti bimtek Jumlah Bendahara Desa yang mengikuti Bimtek Bimtek Pengelolaan Kegiatan Jumlah TPK yang mengikuti di Desa pelatihan Fasilitasi Implementasi Simda Jumlah Operator Simda Keuangan Keuangan Desa Desa yang Difasilitasi Pengadaan Sarana Jumlah sarana pendukung yang Pendukung Simda Keuangan berfungsi Desa Peningkatan Kapasitas Badan Perwakilan Desa (BPD) dan Forum Musyawarah Kelurahan (FMK) Jumlah BPD dan FMK yang mengikuti Bimtek 440 Orang 150,000, Orang 127,147, Orang 127,147, Orang 150,000, ,105, ,105, ,105, ,105, Orang 150,000, Kec 150,000, ,736, ,736, Desa 200,000, Desa 200,000, Desa/ Kel. 100,000, Desa/ Kel. 100,000, I - 55

111 Tabel 5.2 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD BAPEMAS Kabupaten Blitar Rencana Kerja Indikator Kinerja Indikator Sasaran Data Capaian pada Tahun Awal No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Program (outcome) dan Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 (Impact) Perencanaan (2016) Kegiatan (output) Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP Mewujudkan Kualitas Persentase Pemenuhan Pelayanan Publik Target Capaian Sasaran Terwujudnya Manajemen Organisasi yang Profesional Prosentase Program Penyediaan Kecukupan dan Peningkatan Administrasi Administrasi Perkantoran dan Perkantoran Sarana Prasarana 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor 4 Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pengamanan Kantor 5 Penyediaan Alat Tulis Kantor Prosentase Kecukupan Administrasi Perkantoran - Jumlah surat masuk dan keluar yang dikelola - Terpenuhinya biaya telepon, internet,rekening air, dan listrik - Jumlah dan jenis jasa peralatan dan perlengkapan kantor yang disediakan - Jumlah Tenaga Kebersihan dan Keamanan - Jenis dan jumlah alat tulis kantor yang disediakan 90 1,182,071, ,250,000, ,340,000, ,437,150, ,542,077, ,655,468, ,125, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 surat surat surat surat surat 12 bulan 29,400, bulan 36,000, bulan 39,600, bulan 43,560, bulan 47,916, bulan 52,707,600 7 Jenis/ 4 Kali 5,250,000 8 Jenis/ 4 Kali 2 Orang/ 12 bulan 15,600,000 2 Orang/ 12 bulan 13,000,000 9 Jenis/ 4 Kali 21,000,000 2 Orang/ 12 bulan 14,300, Jenis/ 4 Kali 23,100,000 2 Orang/ 12 bulan 15,730, Jenis/ 4 Kali 25,410,000 2 Orang/ 12 bulan 17,303, Jenis/ 4 Kali 27,951,000 2 Orang/ 12 bulan 19,033,300 30,746, Jenis 10,360, Jenis 75,000, Jenis 82,500, Jenis 90,750, Jenis 99,825, Jenis 109,807,500 6 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor 7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 8 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 9 Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat 10 Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Luar Daerah - Jumlah komponen listrik/penerangan kantor yang disediakan - Terpenuhinya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan yang disediakan dalam 1 tahun - Terpenuhinya bahan logistik kantor yang disediakan dalam 1 tahun - Terpenuhinya makanan dan minuman rapat dalam 1 tahun - Terpenuhinya perjalanan dinas dalam daerah dan luar daerah dalam 1 tahun 5 Jenis 2,000, Jenis 13,000, Jenis 14,300, Jenis 15,730, Jenis 17,303, Jenis 19,033,300 1 tahun 6,000,000 1 tahun 12,000,000 1 tahun 13,200,000 1 tahun 14,520,000 1 tahun 15,972,000 1 tahun 17,569,200 1 tahun - 1 tahun 12,000,000 1 tahun 13,200,000 1 tahun 14,520,000 1 tahun 15,972,000 1 tahun 17,569,200 1 tahun 4,500,000 1 tahun 10,000,000 1 tahun 11,000,000 1 tahun 12,100,000 1 tahun 13,310,000 1 tahun 14,641,000 1 tahun 336,711,000 1 tahun 308,000,000 1 tahun 338,800,000 1 tahun 372,680,000 1 tahun 409,948,000 1 tahun 450,942,800 I - 56

112 Indikator Kinerja Rencana Kerja Indikator Sasaran Data Capaian pada Tahun Awal No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Program (outcome) dan Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 (Impact) Perencanaan (2016) Kegiatan (output) Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP Penyediaan Jasa - Jumlah pejabat Administrasi Keuangan pengelola administrasi keuangan 12 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 13 Pengelolaan Arsip Perkantoran 14 Publikasi Media Cetak/ Elektronik Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1 Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor 2 Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor 3 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor 4 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional 5 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor 6 Pengadaan Kendaraan Dinas Program Perencanaan, Penganggaran, dan Pengendalian Kinerja Keuangan 1 Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD 2 Penyusunan Laporan Kinerja SKPD 3 Penyusunan Laporan Keuangan 4 Koordinasi dan Konsultasi Program Pemberdayaan Masyarakat 5 Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat - Jenis dan jumlah barang cetakan dan penggandaan - Terpenuhinya pengelolaan arsip perkantoran dalam 1 tahun - Terpenuhinya publikasi media cetak/ elektronik dalam 1 tahun Prosentase Sarpras Aparatur Dengan kondisi Layak Fungsi - Tersedianya perlengkapan dan peralatan gedung kantor dalam 1 tahun - Jenis dan jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang diadakan - Jumlah unit gedung yg dipelihara - Jumlah kendaraan roda empat dan roda dua yang dipelihara dan STNK serta uji KIR yang diurus - Terpenuhinya pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan dan peralatan kantor dalam 1 tahun - Jumlah pengadaan kendaraan roda empat dan roda dua Prosentase Perencanaan dan Penganggaran Tepat Waktu - Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang disusun - Jumlah dokumen laporan kinerja SKPD yang disusun - Jumlah laporan keuangan yang disusun - Jumlah Koordinasi dan Konsultasi yang dilaksanakan - Jumlah Monitoring dan Evaluasi yang dilaksanakan Program Peningkatan Prosentase Aparatur yang Kapasitas Sumber Daya Mengikuti Diklat/ Aparatur Bimtek/ Sosialisasi 5 Orang 34,125,000 5 Orang 27,000,000 5 Orang 29,700,000 5 Orang 32,670,000 5 Orang 35,937,000 5 Orang 39,530, Jenis 6,000, Jenis 13,000, Jenis 14,300, Jenis 15,730, Jenis 17,303, Jenis 19,033,300 1 tahun - 1 tahun 40,000,000 1 tahun 42,000,000 1 tahun 44,100,000 1 tahun 46,305,000 1 tahun 48,620,250 1 tahun 725,000,000 1 tahun 660,000,000 1 tahun 693,000,000 1 tahun 727,650,000 1 tahun 764,032,500 1 tahun 802,234, ,355,921, ,000, ,831,000, ,400, ,405, ,099,897,000 1 tahun 425,185,000 1 tahun 250,000,000 1 tahun 262,500,000 1 tahun 275,625,000 1 tahun 289,406,250 1 tahun 425,500, jenis 115,295,000 9 Jenis 100,000,000 9 Jenis 110,000, Jenis 121,000, Jenis 133,100, Jenis 146,410,000 3 Unit 331,000,000 3 Unit 45,000,000 3 Unit 49,500,000 3 Unit 54,450,000 3 Unit 59,895,000 3 Unit 65,884, Unit 15,966, Unit 25,000, Unit 27,500, Unit 30,250, Unit 33,275, Unit 36,602,500 1 tahun 59,475,000 1 tahun 30,000,000 1 tahun 31,500,000 1 tahun 33,075,000 1 tahun 34,728,750 1 tahun 425,500, ,000, Unit 1,350,000, Unit 100,000, ,000, ,000, ,000, ,400, ,220, ,481, dok 25,000, dok 27,500, dok 28,875, dok 30,318, dok 31,834, dok 33,426,422 5 dok 5 dok 35,000,000 5 dok 36,750,000 5 dok 38,587,500 5 dok 40,516,875 5 dok 42,542, dok 10 dok 25,500, dok 26,775, dok 28,113, dok 29,519, dok 30,995, ,000, ,000, ,150, ,457, ,930, ,000, ,600, ,230, ,891, ,586, ,000, ,000, ,950, ,937, ,058,375 I - 57

113 Indikator Kinerja Rencana Kerja Indikator Sasaran Data Capaian pada Tahun Awal No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Program (outcome) dan Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 (Impact) Perencanaan (2016) Kegiatan (output) Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP Pendidikan dan Pelatihan Formal - Jumlah pendidikan dan pelatihan formal yang diikuti 2 Capacity Building - Jumlah kegiatan capacity building yang dilaksanakan 3 In House Training - Jumlah kegiatan in house training yang dilaksanakan ,000, ,000, ,800, ,480, ,128, ,000, ,000, ,150, ,457, ,930, ,000, ,000, ,100, ,305, ,620,250 2 Mewujudkan Keberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Terwujudnya Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan yang Optimal Prosentase Program Lembaga Ekonomi Pengembangan Perdesaan yang Lembaga Ekonomi Berkembang Perdesaan 1 Fasilitasi Pengembangan BUMDesa 2 Lomba BUMDesa dan Pasar Desa 3 Fasilitasi Pengembangan BUMDesa Bersama 4 Bimtek Pengembangan Usaha Masyarakat Desa Prosentase kinerja lembaga ekonomi perdesaan yang sehat - Buku Profil BUMDesa dan Potensi Ekonomi Desa - Terlaksananya Pelatihan Manajemen dan Pengembangan BUMDes Ds. Pagergunung Kec. Kesamben - Jumlah BUMDesa dan Pasar Desa yang mengikuti lomba - Jumlah BUMDesa Bersama yang terbentuk - Terlaksananya Sosialisasi BUMDesa Bersama Tk. Kab. Blitar - Jumlah Workshop BUMDesa Bersama Tk. Kab. Blitar - Jumlah Kelompok Masyarakat yang mengikuti pelatihan ,123, ,000, ,250, ,037, ,481, ,712, ,000, Jumlah Koordinasi Forum BUMDesa 12 kali - 12 kali 20,000, kali 22,000, kali 24,200, kali 26,620, kali 29,282,000 - Jumlah BUMDesa yang ,763, ,000, ,500, ,150, ,965, ,961,500 Sehat BUMDesa BUMDesa BUMDesa BUMDesa BUMDesa BUMDesa BUMdesa 10,000, ,721, ,000, ,000, ,500, ,550, ,205, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,639, ,000, ,500, ,625, ,406, ,876,563 5 Fasilitasi Pengembangan Pasar Desa - Tersusunnya Profil Pasar Desa - Jumlah Pasar Desa yang didampingi ,000, ,000, ,250, ,562, ,940, ,387,656 3 Mewujudkan kualitas layanan teknologi yang memadahi Terwujudnya Peningkatan Pemanfaatan TTG dan Pelestarian SDA Masyarakat Perdesaan Prosentase Desa yang Memanfaatkan TTG dan Melestarikan SDA Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Prosentase kelompok masyarakat yang memanfaatkan TTG dan melestarikan SDA 1 Pendampingan - Jumlah Sosialisasi Posyantek (Pos Posyantek Pelayanan Teknologi) ,959, ,423,500, ,167,175, ,340,908, ,320,116, ,505,251, ,772, ,000, Jumlah Pengurus Posyantek yang dibina ,000, ,000, ,000, ,100, ,410,000 I - 58

114 Indikator Kinerja Rencana Kerja Indikator Sasaran Data Capaian pada Tahun Awal No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Program (outcome) dan Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 (Impact) Perencanaan (2016) Kegiatan (output) Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP Fasilitasi Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk Keberdayaan Masyarakat Desa - Buku Pengembangan Potensi TTG - Terlaksananya Lomba Cipta dan Inovasi TTG Tk. Kab. Blitar - Jumlah Keikutsertaan Gelar Pameran TTG Tk. Nasional Bimtek Pengembangan TTG bagi Karangtaruna 3 Unit Percontohan Pemanfaatan TTG terhadap Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) 4 Fasilitasi Pembentukan dan Pengembangan Kawasan Perdesaan - Jumlah pengurus karangtaruna yang mengikuti bimtek Pengembangan TTG bagi Karangtaruna - Terbentuknya unit percontohan TTG dan SDA - Perda/ Perbup/ Pedum/ PTO tentang Kawasan Perdesaan 1 63,780, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,100, ,410, ,121, ,000, ,500, ,250, ,375, ,012, ,000, ,350, ,917, ,713, ,749, ,286, ,500, ,325, ,241, ,303, ,568, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 - Jumlah Sosialisasi Perda/ Perbup Kawasan Perdesaan - Jumlah Workshop Pengembangan Kawasan Perdesaan - Jumlah Monitoring dan Evaluasi Kawasan Perdesaan ,000, ,000, ,000, ,500, ,525, ,101, ,500, ,325, ,341, ,558, ,986,228 4 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraa n Pemerintah Desa Meningkatnya kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan Prosentase Kualitas Aparatur Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa 1 Fasilitasi perencanaan dan pelaporan pemerintah desa Prosentase Aparatur Desa yang Mengikuti Bimtek - Jumlah Kepala Desa yang dibimtek 85 1,584,438, ,594,229, ,673,940, ,857,637, ,910,684, ,006,218, ,105, ,000, ,250, ,862, ,900, ,295,000 2 Fasilitasi Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Desa - Jumlah Sekretaris Desa yang dibimtek - Jumlah Bendahara Desa yang dibimtek ,000, ,000, ,350, ,500, ,025, ,357, ,000, ,750, ,637, ,669, ,852,844 Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa Fasilitasi Pengembangan Pemerintahan dan Pengelolaan Keuangan Desa 3 Bimtek Pengelolaan Kegiatan di Desa 4 Fasilitasi Implementasi Simda Keuangan Desa 5 Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Desa - Jumlah Sekretaris dan Kaur Keuangan Desa yang dibimtek - Jumlah Desa yang dimonitoring dan dievaluasi - Bimtek Pengelolaan Aset Desa - Jumlah Tim Pengelola Kegiatan Desa yang dibimtek - Jumlah Bendahara Desa yang dibimtek - Jumlah Tenaga Operator Desa yang dibimtek ,000, ,500, ,125, ,881, ,775, ,100, ,310, ,625, ,156, ,000, ,150, ,690, ,074, ,628, ,359, ,277, ,736, ,000, ,750, ,187, ,000, ,500, ,750, ,000, ,500, ,625, ,406, ,876, ,000, ,000, ,000, ,250,000 I - 59

115 Indikator Kinerja Rencana Kerja Indikator Sasaran Data Capaian pada Tahun Awal No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Program (outcome) dan Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 (Impact) Perencanaan (2016) Kegiatan (output) Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP Pemeliharaan Profil dan Data Desa Entri Data Profil dan Pendataan Pembangunan Desa/Kel Th Jumlah Desa/Kel. melaksanakan entri data profil Desa/Kel - Jumlah Desa yang difasilitasi dalam pembuatan website desa 7 Penegasan Batas Desa - Jumlah desa yang Difasilitasi Dalam Penegasan Batas Desa ,390, ,229, ,490, ,064, ,968, ,216, ,000, ,771, ,059, ,612, ,048,543, ,100,970,312 5 Mewujudkan keberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa/ kel. secara partisipatif Meningkatnya Partisipasi Kelembagaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Prosentase Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Prosentase Lembaga Kemasyarakatan yang Berkembang 1,003,335, ,686,925, ,748,253, ,832,999, ,981,091, ,085,646,383 1 Fasilitasi Pelaksanaan BBGRM 2 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Desa - Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengikuti pencanangan BBGRM ,270, ,450, ,772, ,861, ,200, ,460,000 Bimtek Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kel (LPMD/K) Lomba Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kel - Jumlah pengurus LPMD/K yang mengikuti Bimtek - Terlaksananya Fasilitasi Penguatan Kelembagaan LPMK Kel. Togogan Kec. Srengat - Jumlah Desa/ Kel. Yang Mengikuti Lomba LPMD/K Pemberdayaan KPM - Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat yang mengikuti pembinaan - Terlaksananya Fasilitasi Pelatihan Lembaga Desa dan Kader Desa Balerejo Kec. Panggungrejo 3 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga 4 Pelestarian Adat istiadat dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat 5 Pembinaan Kelembagaan (BKAD) dan UPK - Jumlah Kelembagaan PKK yang difasilitasi - Terlaksananya Fasilitasi Penguatan Kelembagaan PKK Kel. Togogan Kec. Srengat - Terlaksananya Sosialisasi Kegiatan Pelestarian Adat Istiadat dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat - Terlaksananya Pembinaan dan Pengembangan Adat dan Nilai Sosbud Masyarakat - Prosentase Pengurus BKAD dan UPK yang dibina ,243, ,925, ,921, ,500, ,325, ,691, ,000, ,460, ,200, ,210, ,420, ,841, ,483, ,243, ,000, ,000, ,500, ,525, ,101, ,000, ,000, ,000, ,000, ,250, ,812, ,753, ,000, ,350, ,000, ,000, ,000, ,000, ,119, ,000, ,100, ,655, ,687, ,222,138 I - 60

116 Indikator Kinerja Rencana Kerja Indikator Sasaran Data Capaian pada Tahun Awal No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Program (outcome) dan Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 (Impact) Perencanaan (2016) Kegiatan (output) Target RP Target RP Target RP Target RP Target RP Peningkatan Kapasitas - Jumlah Pengurus BPD Badan Perwakilan dan FMK yang dibimtek Desa (BPD) dan Forum Musyawarah Kelurahan (FMK) ,000, ,000, ,250, ,812, ,700, ,935,000 7 Fasilitasi Pelaksanaan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan - Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengikuti Evaluasi Perkembangan Desa/Kelurahan 313,075, ,382, ,820, ,702, ,130, ,373,108 - Terlaksananya Rapat Evaluasi Perkembangan Desa - Buku Evaluasi Perkembangan Desa I - 61

117 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator dan target kinerja pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar memiliki kontribusi langsung terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar adalah sebagaimana terdapat dalam Tabel 6.1 Tabel 6.1 Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD SASARAN INDIKATOR KINERJA 1. Prosentase Kecukupan KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD (Tahun 2016) TARGET INDIKATOR KINERJA SASARAN THN.1 THN.2 THN.3 THN.4 THN.5 KONDISI KINERJA AKHIR TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET Administrasi Perkantoran 2. Prosentase Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 3. Prosentase Kinerja Lembaga Ekonomi Perdesaan Yang Sehat 4. Prosentase Kelompok Masyarakat yang Memanfaatkan TTG dan Melestarikan SDA 5. Prosentase Aparatur Desa yang Mengikuti Bimtek 6. Prosentase Lembaga Kemasyarakatan yang Berkembang I - 62

118 BAB VII PENUTUP Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar ini, diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kinerja pada dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang ( ). Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar pada akhirnya nanti akan diukur tingkat pencapaiannya di masa mendatang secara periodik/ setiap tahun sebagai bahan evaluasi kinerja kelembagaan, di dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP). Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar, merupakan arahan makro bagi pelaksanaan pembangunan pemberdayaan masyarakat jangka menengah yang bersifat elastis terhadap perubahan sesuai dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat. Secara operasional Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar akan dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja Tahunan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar. Mengingat perubahan lingkungan yang sangat kompleks, pesat, dan tidak menentu, maka selama kurun waktu berlakunya rencana strategis ini, dapat dilakukan upaya kajian dan bila perlu dilakukan penyesuaianpenyesuaian seperlunya sebagaimana Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar sebelumnya. I - 63

119 Kepada semua pihak yang terlibat dalam ini, diucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan semoga upaya Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan dengan lebih terarah, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Blitar, Oktober 2016 Plt. KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN BLITAR AGUS SANTOSA, S.Sos., M.Si. Pembina Tk.I NIP I - 64

120 HAYO HAMBANGUN DESO!!! Tahun p65

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2018 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BLITAR Jalan Nias Nomor 2 Kode Pos 66131 Telp. / Fax. (0342) 801130

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR Disusun oleh : BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a.

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS,

Lebih terperinci

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR m BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS 2010-2015 http://kehutanan-mura.eu5.org Lampiran Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor : 106/KPTS/KEHUT/2012 Tanggal : 13 Februari 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Rencana Strategis 6 BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Secara konseptual dan teknokratis, proses pembangunan dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan utama pembangunan yang ditetapkan yaitu mewujudkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... I KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... I KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... I KATA PENGANTAR... II BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4. Sistematika... 6 BAB II. GAMBARAN PELAYANAN...

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 30 TAHUN 2010

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 30 TAHUN 2010 BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2010-2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR B erdasarkan Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun

Renstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Nanga Bulik, 4 April 2014 Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Lamandau,

KATA PENGANTAR. Nanga Bulik, 4 April 2014 Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Lamandau, BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN LAMANDAU 2013 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 42 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI KABUPATEN SERANG NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI SETDA KAB. SERANG TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel SALINAN WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) 4774269 Fax. (0511) 4774269 Banjarbaru Kalsel PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS KEPALA

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BARITO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 27 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN DESA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya pengelolaan faktor kependudukan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, agar upaya pengelolaan tersebut dapat berhasil maka aspek pemanfaatan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 RENCANA KERJA (RENJA) BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BAPUSIPDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG 1 WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KOTA SAMARINDA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN

Lebih terperinci

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [ ]

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [ ] DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [2016-2021] KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-nya,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci